5
Ini cerita tentang seorang putri, namanya Raina, yang hidup jauh sebelum masa ini. Dimasa itu kau bisa mendengar sayup-sayup nyanyian burung perkutut dari sudut jendela. Sengatan mentari bahkan menjadi sesuatu yang dirindukan. Masa dimana kebahagiaan tidak diukur dari seberapa banyak harta yang kau punya, tapi seberapa lebar senyum yg kau miliki. Raina tumbuh menjadi putri yang ceria, cantik, cerewet dan sedikit usil. Tapi ia begitu disayangi oleh orang-orang sekitarnya karna kebaikan dan kerendahan hatinya. Baginya semua orang sama, terlepas dari pekerjaannya apakah ia pelayan ataupun raja. Mereka semua hanya manusia. Ayah sang putri, merupakan raja yang sangat tegas dan keras. Sejak ia kehilangan sang permaisuri, ibu raina, ia sangat memanjakan raina. Setiap keinginan dan permintaannya selalu dikabulkan. Wajahnya selalu mengingatkan sang raja pada istrinya yang telah tiada. Dan setiap kali sang raja merindukan sang permaisuri, ia akan meminta raina untuk memainkan harpanya, melantunkan lagu yang sering didendangkan sang permaisuri. Seperti gadis muda pada umumnya, cinta tak luput dari kisah hidup sang putri. Laki-laki beruntung itu bernama iam, penggembala dari desa kecil tanpa nama. Namun seperti kata pepatah, ‘jangan pergi berlayar jika kau takut akan ombak’ . Dan malang bagi sang putri, kali ini yang menjadi ombak bagi kapal cinta mereka adalah sang raja, ayahnya sendiri. Sang raja memang begitu menyayangi sang putri, tapi lain hal ketika itu menyangkut dengan siapa ia berteman. ***

Ini Cerita Tentang Seorang Putri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sebuah dongeng yang hampir selesai

Citation preview

Page 1: Ini Cerita Tentang Seorang Putri

Ini cerita tentang seorang putri, namanya Raina, yang hidup jauh sebelum masa ini.

Dimasa itu kau bisa mendengar sayup-sayup nyanyian burung perkutut dari sudut jendela.

Sengatan mentari bahkan menjadi sesuatu yang dirindukan. Masa dimana kebahagiaan

tidak diukur dari seberapa banyak harta yang kau punya, tapi seberapa lebar senyum yg kau

miliki.

Raina tumbuh menjadi putri yang ceria, cantik, cerewet dan sedikit usil. Tapi ia

begitu disayangi oleh orang-orang sekitarnya karna kebaikan dan kerendahan hatinya.

Baginya semua orang sama, terlepas dari pekerjaannya apakah ia pelayan ataupun raja.

Mereka semua hanya manusia.

Ayah sang putri, merupakan raja yang sangat tegas dan keras. Sejak ia kehilangan

sang permaisuri, ibu raina, ia sangat memanjakan raina. Setiap keinginan dan

permintaannya selalu dikabulkan. Wajahnya selalu mengingatkan sang raja pada istrinya

yang telah tiada. Dan setiap kali sang raja merindukan sang permaisuri, ia akan meminta

raina untuk memainkan harpanya, melantunkan lagu yang sering didendangkan sang

permaisuri.

Seperti gadis muda pada umumnya, cinta tak luput dari kisah hidup sang putri. Laki-

laki beruntung itu bernama iam, penggembala dari desa kecil tanpa nama. Namun seperti

kata pepatah, ‘jangan pergi berlayar jika kau takut akan ombak’. Dan malang bagi sang

putri, kali ini yang menjadi ombak bagi kapal cinta mereka adalah sang raja, ayahnya sendiri.

Sang raja memang begitu menyayangi sang putri, tapi lain hal ketika itu menyangkut dengan

siapa ia berteman.

***

Wajah sang raja merah padam, menahan amarah mengetahui putrinya menjalin

hubungan dengan penggembala miskin yang tak tahu diri. Bersama pengawalnhya, ia

memacu kudanya begitu kencang ketempat di mana sang putri dan penggembala sering

bertemu. Tak lupa ia membawa bola Kristal ajaibnya untuk mengurung si penggembala di

dalamnya, ia tahu tak mungkin untuk membunuh sang penggembala jika tak ingin di benci

oleh putrinya seumur hidup.

Namun, goresan tinta takdir tak pernah ada yang tahu pasti. Bukannya

memenjarakan sang penggembala, setelah mengucap mantra, justru sang putri yang

terperangkap dalam bola Kristal itu. Teriakan sedih sang raja membelah langit. Sangat pilu,

hingga bumipun ikut menitikkan air mata. Hari itu semua orang tahu, peristiwa duka telah

Page 2: Ini Cerita Tentang Seorang Putri

terjadi. Karna hari itu, adalah hari dimana burung-burung berkicau lara, menyayat hati

siapapun yang mendengar.

***

“Siapa kau? Apa maumu?”

“Aku menyukai caramu meniup seruling. Indah” kata perempuan itu sambil

melemparkan senyum hangat. “Aku raina” katanya melanjutkan.

“Aku tak menanyakan namamu” jawabku dengan ketus. “lagipula, dari pakaianmu

kau pasti dari kalangan para bangsawan sombong. Pergilah, aku tak suka melihatmu di sini”

kataku sambil mengibaskan tanganku, memberi isyarat untuk segera pergi.

Ia melotot kearahku, tak terima dengan perkataanku. “tiga hari yang lalu aku baru

saja mengunjungi kerajaan kuwala. Putra mahkotanya mengadakan pesta dansa untuk

memperingati ulang tahun ke-23nya. Di dalam perjalanan, rombonganku dihadang oleh

kawanan perampok. Untungnya para pengawalku cukup hebat, dengan mudah kawanan

perampok itu dibuat terkapar ditanah. Belakangan, kami mengetgahui bahwa mereka

adalah penduduk negri kuwala” Ia menghela nafas panjang, kemudian melanjutkan

ceritanya. “meskipun begitu aku tak pernah mengangggap semua penduduk negri kuwala

adalah perampok” Ia berjalan beberapa langkah, kemudian duduk dengan anggun tepat di

belakangku. Bersandar di pohon yang sama denganku ”Aku tak tahu berapa banyak

bangsawan yang kau pernah temui dan bersikap sombong, tapi walau bagaimanapun kau

tidak punya hak menghukumi kalau setiap bangsawan itu sama”

Aku hanya bisa menelan ludah. “ya…ya…ya..” Aku sampai kehabisan kata-kata untuk

membalas semua ucapnnya barusan.

“Seperti yang kuucapkan tadi, aku kesini karna menyukai permainan serulingmu. Aku

hanya ingin mendengarnya dari dekat. Bisakah kau memainkannya sekali lagi? Jika kau

memang tak suka melihatku, maka aku akan mendengarkannya dari sini.”

“Baiklah, anggap saja ini bayaran atas ucapanku yang tadi” kataku. “oh, Aim. Kau

bisa memanggilku Aim”

Kemudian ia tersenyum.

***

Lagi-lagi aku memimpikannya. Sudah 2 tahun berlalu, tapi dadaku masih bergetar

ketika membayangkan senyumnya. Tanpa kusadari air mataku kembali menetes.

Page 3: Ini Cerita Tentang Seorang Putri

“Aku sangat merindukanmu raina” kataku lirih.”Kumohon, bersabarlah sedikit lagi”

Aku berdiri dari tempat tidur, bersiap-siap. Hari ini, untuk pertama kalinya, aku akan

bertemu kembali dengannya.

***

“aim, kenapa kau mencintaiku?”Ucapnya manja sambil menyandarkan kepalanya ke

bahu kiriku.

“Entahlah, apakah aku harus punya alasan?”

Ia memoncongkan bibirnya, tidak puas dengan jawaban yg kulontarkan “Kau

bohong. pasti adakan? Ayolah, bilang padaku” iamenguncang bahuku, memaksa menjawab

pertanyaan anehnya itu.

Aku hanya tertawa kecil melihatnya “Memanknya kau mau aku menjawab apa

raina?”

“karna cantik, misalnya”

“Raina, aku tidak mencintaimu karna cantik. Tapi mencintaimu adalah alasannya.

Kau terlihat cantik karena aku mencintaimu. Karena aku mencintaimu, senyummu bahkan

terlihat lebih indah dari pelangi. Bagiku, kau sempurna raina. Itu semua karena aku

mencintaimu.”

***

Pria tua itu terlihat rapuh. Diwajahnya terpancar kesedihan yang mendalam, sangat

kontras dengan mahkota yang dipakainya. Ia hanya duduk diam, menatap kosong kea rah

danau dari balkon istana. Tiba-tiba datanglah dua orang pria muda, berpakaian prajurit

dengan masing-masing pedang yg tersatrung.

“Lapor paduka, Pengrajin kali ini juga sudah menyerah”

Rajamenganggukan kepala, lalu mengangkat tangan kanannya memberi isyarat

untuk pergi.

Semenjak kejadian dua tahun lalu, raja mengumpulkan pengrajin-pengrajin andal

dari seluruh penjuru negri untuk membuat kotak musik tempat menyimpan bola Kristal yang

sudah mengurung sang putri. Tapi anehnya tak pernah ada pengrajin yang berhasil

membuatnya. Mereka bisa membuat kotak musik yang begitu indah. Tetapi ketika bola

Kristal itu di pasang diatasnya, kotak musik itu tak berfungsi lagi. Seolah-olah sang putrid tak

mau lagi memainkan harpanya untuk sang raja.

Page 4: Ini Cerita Tentang Seorang Putri

***