60

informasi pemegang saham

Embed Size (px)

Citation preview

Visi Misi | Vision Mission 01Budaya Perusahaan | Corporate Culture 02Tonggak Sejarah | History 03Ikhtisar Keuangan dan Operasional | Financial and Operational Higtlights 04Informasi Pemegang Saham | Shareholdersí Information 06Peristiwa Penting Tahun 2004 | Significant Event on 2004 08Sambutan Komisaris Utama | Messages from Board of President Commissioner 10Laporan Direktur Utama | Messages from Board of President Director 13Kegiatan Usaha | Business Development 16Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion and Analysis 28Pernyataan Komite Audit | Audit Committe Report 34Profil Komisaris | Commissioners Profile 37Profil Direksi | Directors Profile 40Tata Kelola Perusahaan Yang Baik| Good Corporate Governance 43Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Report 53Definisi | DefinitionStruktur Organisasi | Organization StructureInformasi Perusahaan | Corporate Information

Daftar Isi I Contents

VisionTo be a prominent public company of natural gas energy provider.

MissionTo enhance utilization of natural gas for industry, commercial andhouseholds needs through transmission pipe network, distribution,other transportation mode, trading activities, and also conductingother business activities in downstream natural gas business sectorand other supporting business activities.

VisiMenjadi perusahaan publik terkemuka di bidang penyediaenergi gas bumi.

MisiMeningkatkan pemanfaatan gas bumi bagi kepentinganindustri, komersial dan rumah tangga melalui jaringan pipatransmisi, distribusi, moda transportasi lain dan kegiatanniaga serta menjalankan kegiatan bisnis lain di sektor hilirgas dan usaha lain yang mendukung.

01| annual report 2004

BUDAYA PERUSAHAANCorporate Culture

SMILE

Satisfaction (memuaskan)Morale (semangat juang)

Integrity (integritas)Leadership (kepemimpinan)

Entrepreneurship (kewirausahaan)

Penjelesan lebih terperinci budaya perusahaan di atas kamisajikan pada Bab Tata Kelola Perusahaan

Detail explanation of corporate culture of the company ispresented in Good Corporate Governance chapter

| annual report 200402

TONGGAK SEJARAH

Pertama kali Perusahaan berdiri dengan nama FirmaI.J.N. Eindhoven & Co. Gravenhage.

Perusahaan diubah namanya menjadi NV NetherlandIndische Gas Maatschapij.

Pemerintah Indonesia mengambil alih Perusahaan danmengubah nama menjadi Badan Pengambil AlihPerusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG).

Perusahaan dilebur kedalam Badan Pimpinan UmumPerusahaan Listrik Negara (BPU-PLN)

BPU-PLN dibubarkan dan selanjutnya didirikanPerusahaan Gas Negara

Bentuk usahanya diubah menjadi Perusahaan Umum(Perum) sehingga nama Perusahaan berubah menjadiìPerum Gas Negaraî disingkat ìPGNî.

Bentuk usaha Perum Gas Negara diubah menjadiPerusahaan (Persero) sehingga namanya menjadi PTPerusahaan Gas Negara (Persero)

Penetapan Modal Perusahaan dari Pemerintah sertaPengesahan Akta Pendir ian oleh Menter i

Ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikandengan Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tanggal7 Maret 1995 tentang Perusahaan Terbatas.

Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum, makaAnggaran Dasar Perusahaan diubah sehingga statusPerusahaan berubah dari Perusahaan tertutup menjadiperusahaan terbuka (Tbk).

Pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek Jakartadan Bursa Efek Surabaya

Penyelesaian jaringan transmisi Grissik-Batam-Singapura

Penerbitan EuroBond I senilai USD 150 juta.

Dimulainya proyek pembangunan jaringan transmisiSumatera Selatan-Jawa Barat.

Dimulainya pembangunan jaringan pipa transmisiDuri-Dumai-Medan dan pembangunan jaringandistribusi Banten, Jawa Barat.

Penerbitan EuroBond II senilai USD 125 juta.

MILESTONES

The first establishment of the Company, the namewas Firma I.J.N Eindhoven & Co. Gravenhage.

The name was changed to be NV Netherland IndischeGas Maatschapij.

The Government of Republic Indonesia took overand changed its name to be Badan Pengambil AlihPerusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG).

The Company was merged into Badan PimpinanUmum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN)

BPU-PLN was liquidated and then was establishedPerusahaan Gas Negara

The business entity was changed to be PerusahaanUmum (Perum) so the name of the Company to beìPerum Gas Negaraî cal led as ìPGNî.

The business entity to be changed into a LimitedCompany so itís name turn into PT Perusahaan GasNegara (Persero)

The decision of the Companyís paid up capital fromthe Government and ratification of Deed ofEstablishment

The articles of association were modified bas on LawNo. 1 year 1995 dated March 7, 1995 regardingLimited Company.

In connection with IPO plan, the articles of associationwere changed and the Companyís status becomesa public company.

Shares listing in Jakarta Stock Exchange and SurabayaStock Exchange.

Grissik-Batam-Singapore Transmission project wascompleted

EuroBond I Issuing amounts to USD 150 million.

Commencement of South Sumatra-West Javatransmission pipelines project.

Commencement of Duri-Dumai-Medan transmissionpipelines and Banten, West Java Distribution project.

EuroBond II Issuing amounts to USD 125 million.

1859

1963

1958

1961

1965

1984

1994

1996

1999

2003

2004

03| annual report 2004

IKHTISAR KEUANGANFinancial Hightlights

| annual report 200404

Dalam Jutaan Rupiah

Laba Rugi

Pendapatan

Beban Pokok

Laba Kotor

Beban Usaha

Laba Usaha

Pendapatan (Beban) lain-lain

Laba sebelum pajak

Beban Pajak Penghasilan

Hak Minoritas

Laba Bersih

Neraca

Aktiva Lancar

Aktiva Tidak Lancar

Jumlah Aktiva

Kewajiban Lancar

Kewajiban Tidak Lancar

Hak Minoritas

Dana Proyek Pemerintah

Ekuitas

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

Modal Kerja Bersih

Data Saham

Jumlah Rata-rata Tertimbang

Saham Biasa yang Beredar (lembar)

Laba (rugi) bersih per saham (rupiah)

Rasio-Rasio

Rasio laba bersih terhadap jumlah Aktiva

Rasio laba bersih terhadap Ekuitas

Rasio Lancar

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas

Rasio Kewajiban terhadap jumlah Aktiva

Rasio laba usaha terhadap total Aktiva

2004

4,457,870

2,378,989

2,078,881

1,081,048

997,833

(314,731)

683,102

201,785

(6,978)

474,338

4,804,649

6,235,054

11,039,703

1,317,612

5,854,844

562,203

127,432

3,177,611

11,039,703

3,487,037

4,323,791,161

110

4.3%

14.9%

364.6%

186.8%

55.9%

9.0%

2003

3,596,192

1,954,355

1,641,837

823,788

818,049

(77,703)

740,346

226,238

(4,628)

509,481

3,537,891

5,589,127

9,127,018

883,132

4,380,536

445,479

155,904

3,261,967

9,127,018

2,654,759

3,535,988,471

144

5.6%

15.6%

400.6%

136.5%

51.1%

9.0%

2002

3,151,812

1,747,431

1,404,381

590,477

813,934

876,395

1,690,329

564,900

(9,715)

1,115,714

1,807,821

3,962,267

5,770,088

1,200,295

1,958,498

334,528

28,472

2,248,295

5,770,088

607,526

3,500,000,000

319

19.3%

49.6%

150.6%

156.6%

61.0%

14.1%

2001

2,780,269

1,601,417

1,178,852

454,072

724,780

(291,058)

433,722

121,119

-

312,603

1,576,245

2,737,930

4,314,175

632,485

2,221,018

-

46,122

1,414,550

4,314,175

943,760

3,500,000,000

89

7.2%

22.1%

249.2%

205.0%

67.2%

16.8%

2000

2,181,788

1,110,669

1,071,119

473,755

597,364

(568,854)

28,510

21,892

-

6,618

1,193,566

2,140,742

3,334,308

499,152

2,285,453

-

79,391

470,312

3,334,308

694,414

3,500,000,000

2

0.2%

1.4%

239.1%

609.0%

85.9%

17.9%

In Million Rupiah

Profit And Loss

Revenues

Cost of Revenues

Gross Profit

Operating Expenses

Income from Operating

Other Income (Charges)

Income before Tax Expenses

(Benefit)

Tax Expenses (Benefit)

Minority Interest

Net Income

Balance Sheet

Current Assets

Non Current Assets

Total Assets

Current Liabilities

Non Current Liabilities

Minority Interests

Government Project Funds

Stockholder's Equity

Total Liabilities and Stockholder's

Equity

Net-Working Capital

Stock Highlights

Average

Outstanding Common Stock (piece)

Net Profit (Loss) per share (rupiah)

Ratios

Return of Total Assets

Return on Equity

Current Ratio

Debt to Equity Ratio

Debts to Total Assets Ratio

Net Operating Income to Total Assets

IKHTISAR OPERASIONALOperational Highlights

Type Of Business

Sales

Transportation

Total

Natural Gas Customers

Residential

Commercial

Industrial

Total

Network Length

Distribution

Transmission

Total

Kegiatan Usaha

Penjualan

Transportasi

Jumlah

Pelanggan Gas Bumi

Rumah Tangga

Komersial

Industri

Jumlah

Panjang Jaringan

Distribusi

Transmisi

Jumlah

2004

105,094

173,842

278,936

75,244

1,158

677

77,079

3,097

1,074

4,171

2003

95,545

133,440

228,985

64,889

1,305

675

66,869

2,850

1,074

3,924

2002

86,767

122,130

208,897

51,943

1,330

646

53,919

2,547

604

3,151

2001

76,671

129,505

206,176

48,401

11,160

626

50,187

2,508

604

3,112

2000

69,102

138,446

207,548

42,991

1,053

594

44,638

2,418

604

3,022

MMSCF

MMSCF

MMSCF

Pelanggan

Pelanggan

Pelanggan

Pelanggan

Km

Km

Km

05| annual report 2004

INFORMASI PEMEGANG SAHAMShareholder Information

Pergerakan saham PGAS tahun 2004PGAS stock price movement in 2004

Teratas Terendah Penutupan (High) (Low) (Close)

2500

2000

1500

1000

500

0

31/12/03

20/02/04

30/04/04

30/06/04

31/08/04

31/10/04

31/12/04

Penggunaan Dana IPOUsed of IPO Proceed

Penerimaan bersih hasil IPO yang diterima PGN sebesar Rp 1.148,3 miliar akan digunakan untuk membiayaipembangunan proyek jaringan pipa transmisi gas bumi khususnya jalur Sumatera Selatan-Jawa Barat Fase I,II dan Duri-Dumai-Medan.

Net proceed of PGNís IPO amounts to Rp 1,1483.3 billion will be used for natural gas transmission pipelinesproject development especially for South SumatrañWest Java Phase I, II and Duri-Dumai-Medan.

Komposisi Pemegang Saham | Shareholder Composition

Per Desember 2004

Owner Status

Domestic Investor

Republic of

Indonesia

Indivdual

Employee

Foundation

Pension Fund

Insurance

Limited Company

Mutual Fund

Sub Total

Foreign Investor

Individual

Foreign Business

Entity

Sub Total

TOTAL

Jumlah Pemegang

Saham

Number of Shareholders

1

1,593

718

1

35

16

149

22

2,535

28

114

142

2,677

Jumlah Saham

Number of Shares

2,692,745,305

151,278,500

22,761,500

10,000

8,855,000

10,615,500

172,448,281

29,186,500

3,087,900,586

2,417,500

1,288,955,719

1,291,373,219

4,379,273,805

% Kepemilikan

% of Ownership

61.4884

3.4544

0.5198

0.0002

0.2022

0.2424

3.9378

0.6665

70.5117

0.0552

29.4331

29.4883

100.0000

Status Pemilik

Pemodal Nasional

Negara Republik

Indonesia

Perorangan

Karyawan

Yayasan

Dana Pensiun

Asuransi

Perseroan Terbatas

Reksadana

Sub Total

Pemodal Asing

Perorangan

Badan Usaha Asing

Sub Total

TOTAL

Per December 2004

07| annual report 2004

Temu Analis PGN, 17 MeiPGN Analyst Meeting, May 17

RUPS Tahunan & RUPSLB PGN, 26 MeiAGM and EGM of PGN, May 26

Penandatanganan Perjanjian PengalihanAset antara PGN dengan TransasiaPipeline Pvt Ltd, 2 JuniSigning of Asset Transfer Agremeentbetween PGN and Transasia PipelinePvt Ltd, June 2

Penandatanganan Naskah PerjanjianKerjasama Pemerintah Kab. Serang,PGN dengan Yayasan Taman BacaanIndonesia, 6 AgustusSigning Agreement for Cooperationamong Serang Local Govt, PGN andYayasan Taman Bacaan Indonesia,August 6

Penandatanganan Nota Kesepahamanpenyediaan gas dari blok Senoro Toiliantara PGN, PT Pertamina (Persero),

PT Medco E&P Tomori Sulawesi dan PTPupuk Kaltim Tbk, 21 Juli

MOU signing of gas supply from SenoroToili block, between PGN, PT Pertamina(Persero), PT Medco E&P Tomori Sulawesi

and PT Pupuk Kaltim Tbk, July 21

PERISTIWA PENTING DI TAHUN 2004 | Significant Event on 2004

| annual report 200408

Penandatanganan Kesepakatan PerjanjianJual Beli Gas Bumi untuk transmisi SumateraSelatan-Jawa Barat antara PGN danConocoPhillips, 9 AgustusSigning of Gas Sale and PurchaseAgreement (GSPA) for South Sumatra-WestJava transmission, between PGN andConocoPhillips, August 9

Penandatanganan Nota KesepahamanJual Beli Gas Bumi antara PGN dengan

pelanggan industri SBU Distribusi WilayahI Jawa Bagian Barat, 24 Nopember

Signing of Gas Sale and Purchase MOUbetween PGN and Industrial Customers ofSBU Distribution Region I Western parts of

Java, November 24

Temu Analis PGN II, 28 SeptemberPGN Analyst Meeting II, September 28

Paparan Publik, 1 DesemberPublic Expose, December 1

Kunjungan lapangan dengan Analis ke Lampung Tengah,4 NovemberAnalysts site visit to Central Lampung November 4,

09| annual report 2004

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMAPresident Commissionerís Message

Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ataskinerja PGN sepanjang tahun buku 2004. Baik kinerjakeuangan maupun operasional memperlihatkan hasil yangmenggembirakan. Dewan Komisaris berterima kasih kepadaDewan Direksi dan seluruh karyawan PGN atas pencapaiankinerja tersebut.

Berdasarkan Laporan Keuangan tahun buku 2004 PGNberhasil membukukan Pendapatan senilai Rp 4.457,9 miliaratau meningkat sebesar 24% dibanding tahun 2003. LabaUsaha juga mengalami peningkatan sebesar 22% sehinggamenjadi Rp 997,8 miliar. Dari sisi Aktiva, PGN mencatatkenaikan Aktiva sebesar 21% menjadi Rp 11.039,7 miliar.

Sedangkan dari sisi operasional banyak prestasi yang perludicatat seperti penandatanganan Nota Kesepahaman JualBeli Gas Bumi antara PGN dengan pelanggan industri SBUDistribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat dimana daripenandatanganan Nota Kesepahaman ini akan dapatmenyerap 70% pasokan gas bumi yang akan disalurkandari Sumatera Selatan pada tahun 2006. PenandatangananKesepakatan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi antara PGNdan ConocoPhillips diharapkan mampu mengamankanpasokan gas di wilayah Jawa Bagian Barat. Selain itu masih

We are thankful to God Almighty for his blessing of PGNísperformance in book year 2004. Both operational andfinancial performance show delightful results. For thoseachievements, the Board of Commissioners expresses adeep gratitude to the Board of Director and to all employees.

The Audited Financial Statement book year 2004 showsthat PGN successfully booked revenue amounting of Rp4,457.9 billion or represent a 24% increase compared tobook year 2003. Income from operation also shows asignificant hike as much as 22% to Rp 997.8 billion. FromAssets side, PGN recorded a 21% increase to Rp 11,039.7billion.

In the companyís operational view, there are manyachievements that deserve special tribute, to be thementioned, the signing of Natural Gas Sales & PurchaseMOU of between PGN and the industrial customers of SBUDistribution I Western part of Java. The execution of theabove mentioned MOU is expected to absorb 70% ofNatural Gas that will be transported from South Sumatrain 2006. The signing of Sales & Purchase Agreement betweenPGN and ConocoPhillips is aimed to secure natural gassupply for West Java region target market. In addition to

SUMARNO SURONO

banyak pencapaian operasional lain yang membanggakankita semua.

Namun tahun 2004 meninggalkan hal-hal yang perludicatat. Laba Bersih yang menurun sebesaar 6,9%dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan bahwa risikokurs mata uang asing dapat menurunkan profitabilitasPerusahaan mengingat terdapatnya Kewajiban Perusahaandalam mata uang asing terutama USD. Beban bunga yangmeningkat sebesar 48% perlu diwaspadai agar tidak lebihmembebani keuangan Perusahaan di masa mendatang.Sedangkan dari sisi operasional, peran PGN untuk memenuhikebutuhan gas bumi terutama di Jawa Bagian Timur sangatdinantikan. Selain itu pemenuhan jadwal setiap tahapanpelaksanaan proyek-proyek jaringan transmisi terutamauntuk jaringan transmisi Sumatera Selatan-Jawa BagianBarat perlu lebih dicermati.

Sebagai perusahaan publik, sudah seharusnya PGNmenyadari sepenuhnya bahwa pelaksanaan Tata KelolaPerusahaan yang Baik merupakan aset bagi perusahaandan bukan hanya sebuah kewajiban untuk menaatiperaturan. Oleh karena itu seluruh jajaran Perusahaanmenjadikan GCG sebagai salah satu dasar tolok ukurkeberhasilan kinerja Perusahaan

Kami menyadari bahwa tantangan PGN ke depan tidaklahringan, oleh karena itu kami berharap ke depan PGN dapatmenempuh berbagai upaya untuk menghadapi tantanganusaha di masa mendatang seperti PGN perlu terus berusahamencari sumber pasokan gas baru demi kelangsunganpasokan gas di masa mendatang. Penyelesaian proyek-proyek harus tepat waktu agar biaya investasi tidak meningkatserta tambahan Pendapatan dapat diperoleh. Penggalangandana harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada danmencari alternatif pendanaan dengan biaya modal (cost offund) yang paling murah. Sedangkan harga jual gas bumike konsumen industri agar disesuaikandengan perkembangan pasar yang ada.

Akhir kata, sekali lagi Komisaris menyampaikan penghargaanyang setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawanatas pencapaian kinerja tahun 2004. Kepada seluruhstakeholders kami menyampaikan terima kasih atasdukungan dan kerja samanya dengan PGN selama ini.Kami berharap hal tersebut terus berlanjut di masamendatang. Selamat bekerja.

above mentioned success stories, there are manyaccomplishments in PGN operation that make all of usproud.

Leaving aside the operational successfulness, book year2004 left us several matters that we need to take a note.Net income down 6.9% compared to previous year, showsthat foreign exchange rate risk could lower the companyprofitability, bearing in mind that PGN has a risk exposureof foreign exchange liabilities especially in USD. The 48%hike on interest expenses should ring awareness in order tomake sure that it would not bring pressure to bear on thecompany financial in the future time. Meanwhile form theoperational side, we are eager to see PGNís role in supplyingthe need of natural gas especially in Eastern part of Java.At the same time, we need to pay more attention to thefulfillment of the schedule of every transmission networkconstruction phases, especially for South Sumatra-West Javatransmission lines.

As a public company, it is an obligation for PGN to fullyrealize that implementation of Good Corporate Governance(GCG) is an asset to the company, not just a liability tofulfilling the rules. Therefore, from management to employeesof the company should consider the GCG implementationas one of the benchmark to measure the companyísperformance.

We are aware that future challenges would not becomeeasier. We are looking forward that PGN could take effortsto anticipate that more difficult future challenges, in particular:PGN should continuously endeavors to obtain new gassupply, in order to secure a sustainable natural gas supplyin the future. Completion of projects must be on scheduleto maintain the investment cost as planned, and theinfrastructure built could earn revenue for the company.Meanwhile the selling price of natural gas to industry segmentcustomers should be on a par with market condition.

Once again, the Board of Commissioners conveys thehighest gratitude to the Board of Directors and also to allPGNís employees for the performance achieved in bookyear 2004. To all stakeholders, we thank you for all supportsand cooperation which has been built amicably. We believethe relationship will last in the future. Have a good work.

11| annual report 2004

Sumarno Surono (Komisaris Utama - President Commissioners)

| annual report 200400

LAPORAN DIREKTUR UTAMAThe Report of President Director

WMP SIMANDJUNTAK

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaKuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nyakepada kita semua dan menjadikan PGN semakin kokoh,tumbuh dan berkembang meraih prestasi yangmembanggakan. Melewati tahun pertamanya sebagaiperusahaan publik sungguh memberikan pengalaman yangsangat berharga bagi perjalanan PGN ke depan. Dalamsatu tahun tersebut berlangsung perubahan tata kelola dancitra Perusahaan yang menyeluruh sesuai dengan budayaPerusahaan yang lebih terbuka dan transparan. Demikianhalnya dari sisi pelayanan baik kepada pelanggan gasbumi maupun stakeholder lainnya menjadi semakinberkualitas. Perubahan budaya perusahaan tersebut secarapositif mampu memberikan semangat untuk selalu menjadiyang terbaik guna mewujudkan visi PGN menjadiperusahaan publik terkemuka di bidang penyedia utamaenergi gas bumi.

Perubahan kearah yang lebih positif juga terjadi padabidang pengembangan usaha, perusahaan yang padaawal berdirinya masih terbatas pada distribusi gas bumi,kemudian memasuki usaha transmisi gas bumi berskalabesar. Lebih jauh lagi PGN mampu memposisikan dirimenjadi ìWholesellerî yaitu selain sebagai transporter ataupengangkut gas bumi, PGN juga bertindak sebagai

We praise to Almighty God that has given His mercy andguidance to all of us and made PGN solid, grow andimproving to achieve great success. Passing by the first yearas a public company truly provides valuable experiencesfor the journey of PGN in the future. In that year,comprehensive changes on business administration andcorporate image have taken place in accordance with theculture of the Company that is more opened and transparent.In addition, the service quality to both natural gas customersand other stakeholders becomes better. The corporate culturechanges are positively able to encourage the Company foralways striving the best with the objective to realize its visionto be a leading public company in the field of natural gasenergy main providers.

The changes that bring to more positive direction alsoinclude business development field, where during its initialestablishment the Company business was still limited tonatural gas distribution, then it entered a large-scale naturalgas transmission business. Father PGN is capable to positionitself as ìWholesellerî that is besides as natural gastransporter, the Company also acts as natural gas direct

pemasok langsung gas bumi yang dibeli langsung darilapangan gas, misalnya gas bumi yang dibeli PGN diSumatera Selatan kemudian diangkut dan dijual kepadaPLN di Panaran, Batam serta didistribusikan guna memenuhikebutuhan energi di wilayah Jawa Bagian Barat.

Kinerja operasional PGN juga meningkat, hal ini ditunjukkandengan kenaikan volume gas yang didistribusikan dan yangditransmisikan oleh perusahaan. Jumlah volume gas yangberhasil dijual melalui kegiatan usaha distribusi pada tahun2004 sebesar 105.094 MMSCF atau meningkat sebesar10% dari tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah gas yangditransmisikan PGN melalui jaringan transmisi pada tahun2004 sebesar 173.842 MMSCF atau meningkat sebesar30,3% dari tahun 2003. Kinerja ini merupakan gambarankemampuan PGN mengantisipasi kecenderunganpemakaian gas bumi yang semakin meningkat denganstrategi usaha yang tepat

Dari sisi keuangan, kinerja PGN juga menunjukkanpencapaian yang menggembirakan. Pendapatan Usahaperusahaan mengalami peningkatan yang signifikan menjadiRp 4.457,9 miliar atau naik sebesar 24% dibandingkantahun sebelumnya. Pada tahun 2004 PGN mencatatkankenaikan Laba Usaha sebesar 22% dari tahun sebelumnyasehingga menjadi sebesar Rp 997,8 miliar. SedangkanLaba Bersih yang berhasil dibukukan sebesar Rp 474,3miliar atau menurun dibandingkan pencapaian pada tahun2003 sebesar 6,9%. Penurunan Laba Bersih ini terutamadisebabkan adanya Rugi Selisih Kurs-Bersih dimana padatahun sebelumnya justru mengalami Laba Selisih Kurs.Paparan kinerja keuangan dari sisi Laba-Rugi di atasmenunjukkan bahwa secara operasional PGN menunjukkanpeningkatan kinerja yang menggembirakan, sedangkanpenurunan Laba Bersih lebih disebabkan faktor eksternalPerusahaan.

Pada akhir 2004 PGN mencatat pertumbuhan Aktiva sebesar21% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan inisebagian besar diperoleh dari penambahan Kas dan SetaraKas hasil penerbitan obligasi serta diperoleh dari kenaikanaktiva tetap yang berasal dari penyelesaian proyek jaringanpipa transmisi jalur Grissik-Batam-Singapura. Rasa syukurkami bertambah mengingat telah ditandatanganinyaperjanjian jual beli gas bumi secara langsung antara PGNdengan ConocoPhillips sebesar 2,3 TCF. Perjanjian tersebuttercatat sebagai perjanjian jual beli gas bumi terbesar yangpernah dilakukan di Indonesia selama ini. Selain itutambahan pasokan juga diperoleh dari penandatangananperjanjian jual beli gas bumi antara PGN dengan pihakPertamina sebesar 1 TCF. Dengan tambahan pasokansebesar 3,3 TCF yang diperoleh dari kedua produsen gasbumi tersebut, maka penjualan gas bumi di wilayah JawaBagian Barat dapat ditingkatkan secara bertahap hinggamenjadi sekitar 650 MMSCFD selama tiga tahun kedepan.Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan perjanjiantersebut, maka dari sisi pemasaran telah dilakukanpenandatanganan Nota Kesepahaman Perjanjian Jual BeliGas Bumi Tahap I dengan 100 calon pelanggan gas bumiSBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat. Dari hasilpengikatan perjanjian tersebut akan terserap sekitar 334MMSCFD, dan dalam waktu dekat pengikatan perjanjian

supplier which is purchased directly from gas fields, fornatural gas purchased by PGN in South Sumatra istransported and distributed to meet the energy demands inwestern parts of Java.

Operational performance of PGN also increased, reflectedby the increase of gas volume transported and distributedby the Company. The amount of gas volume that issuccessfully sold through distribution business activities in2004 amounted to 105,094 MMSCF or increased by 10%from the previous year. While the amount of gas transmittedby PGN through its transmission network in 2004 amountedto 173,842 MMSCF or increased by 30.3% from year 2003.This performance describes that with a proper businessstrategy PGN is capable to anticipate the growing trend ofnatural gas usage.

Looking at the financial side, PGN performance also showssatisfying achievements. The Company business revenuerose significantly to Rp 4,457.9 billion or an increase of24% compared to the previous year. In 2004 PGN recordeda business profit increase of 22% compared to the previousyear that amounted to Rp 997.8 billion. While the recordednet profit amounted to Rp 474.3 billion or a decrease of6.9% compared to year 2003. The net profit decrease wasmainly due to foreign exchange loss ñ net, where in theprevious year experiencing foreign exchange gain conversely.The profit and loss performance expose above indicatessatisfying operational performance increase of the Company,whereas the net profit decrease was due to external factorsoutside the Company.

At the end of 2004 PGN recorded assets growth of 21%compared to the previous year. The majority of the growthstemmed from additional cash and cash equivalent as theresults of bonds issuance and the increase of fixed assetsthat is the completion of transmission pipeline projectconnecting Grissik-Batam-Singapore. We are more gratefulthat there has been the signing of natural gas sale purchaseagreement directly between PGN and ConocoPhillips in theamount of 2.3 TCF. That agreement is recorded as thebiggest natural gas sale purchase agreement that has everbeen done in Indonesia. Moreover additional supply is alsoobtained through the signing of natural gas sale purchaseagreement between PGN and Pertamina in the amount of1 TCF. With additional supply of 3.3 TCF from those twonatural gas producers, the natural gas sale at the westernparts of Java could be increased in stages to around 650MMSCFD for the next three years. To follow up the signingof agreement,from marketing side there has been the signingof Memorandum of Understanding on the Stage I NaturalGas Sale and Purchase Agreement with 100 prospectivenatural gas customers Region I SBU Distribution west partsof Java. That binding agreement will absorb around 334MMSCFD. In near future the Stage II binding agreementwould be done soon with other prospective customersspecifically which have been in the waiting list.

13| annual report 2004

| annual report 200414

tahap II akan segera dilakukan dengan calon pelangganlain khususnya yang telah masuk dalam daftar tunggu.

Guna mempercepat pembangunan jaringan pipa transmisigas bumi jalur Sumatera Selatan-Jawa Barat Fase I dan II,kami telah melakukan perencanaan dan langkah-langkahpersiapan secara matang agar tenggat waktu tahun 2006-2007 dapat kami penuhi. Melalui kedua jalur pipa transmisitersebut gas bumi yang berasal dari ConocoPhillips danPertamina akan diangkut guna memenuhi kebutuhanpengguna gas bumi terutama di sektor industri danperusahaan kecil-menengah (SME-Small Medium Enterprises)di Jawa Bagian Barat.

Penyelesaian pembangunan dua jalur tersebut memiliki nilaistrategis yang sangat penting artinya bagi Negara terutamadalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dan sekaligussebagai solusi bagi menurunnya pasokan gas bumi dipulau Jawa serta semakin tingginya harga BBM terutamauntuk sektor industri. Sedangkan bagi PGN denganselesainya proyek tersebut diharapkan mampu memberikantambahan pendapatan usaha yang sangat signifikan.

Pihak Direksi cukup tanggap dan arif menyikapi penurunanharga saham PGN (kode PGAS) di bursa, dimana hargasaham tersebut untuk periode Juli-September 2004 turunhingga dibawah harga perdana. Kurang luasnya informasiperkembangan usaha PGN yang diterima para pelakupasar menjadi sebab utama timbulnya respon negatifterhadap saham PGN selama ini. Dengan melakukanpembenahan struktur organisasi terutama yang terkaitdengan penyampaian informasi kepada para pelaku pasar,secara perlahan namun pasti harga PGAS kembali reboundmelewati harga perdana menjelang akhir tahun.

Keberhasilan yang telah dicapai PGN selama ini adalahberkat kerjasama yang baik antara seluruh jajaran PGNdengan stakeholders. Oleh karenanya segala bentukdukungan yang selama ini diberikan oleh stakeholders demipertumbuhan dan kemajuan PGN, dengan segalakerendahan hati kami menyampaikan apresiasi danterimakasih yang sebesar-besarnya. Besar harapan kamiagar semua bentuk dukungan yang kami perlukan terusberlanjut dimasa-masa mendatang. Dengan demikian kedepan PGN menjadi lebih mampu memberikan sumbangsihyang lebih berharga kepada pemegang saham, investor,stakeholders lainnya dan terutama kepada negara RepublikIndonesia.

To accelerate the phase I and II of the construction of naturalgas transmission pipelines South Sumatra-West Java track,we have prepared well plan and actions to be able to meetthe 2006-2007 dead line. Through those two transmissionpipe tracks, the natural gas from ConocoPhillips andPertamina will be carried to meet the demands of naturalgas users specifically industry sectors and Small MediumEnterprises (SME) in Western parts of Java.

The completion of those two tracks construction has a verysignificant strategic value to the Country especially in orderto speed up economic recovery and as well as a solutionto the natural gas supply decline in Java and the higherfuel price specifically for industry sectors. The completionof those projects is expected to result in significant additionalbusiness revenue to PGN.

The Board of Directors is aware and wise to deal with theprice decline of PGN stock (code PGAS) in the stockexchange, where the share price for the period of July ñSeptember 2004 decreased below the IPO price. The lackof information dissemination regarding the PGN businessdevelopment to the market players is the main cause ofnegative response against PGN stock. By performingorganization structure mending mainly with regard to theinformation delivery to market players, gradually but certainlyPGAS market price is rebound beyond the IPO price at theyear end.

The success that had been achieved by PGN are as theresults of good cooperation among all PGN lines andstakeholders. We humbly would like to convey ourappreciation and gratitude for all kinds of supports thathave been given by stakeholders for the sake of PGN growthand development, we greatly expect that in the future weare still continuing to receive all kinds of supports we need.Thus in the future PGN will be more capable to providevaluable contribution to the shareholders, investors, otherstakeholders and especially to the Republic of Indonesia.

WMP Simandjuntak (Direktur Utama - President Director & CEO)

KEGIATAN USAHABusiness Activities

KEGIATAN USAHA

Peran Gas Bumi dalam Sektor Energi

Kebutuhan energi di Indonesia saat ini dipenuhi dari sumberenergi berupa minyak, gas bumi, batubara, tenaga air danpanas bumi. Dari berbagai sumber energi yang tersediatersebut minyak masih menduduki peringkat pertama sebesar55,0% disusul gas bumi sebesar 23,4%.

Disisi lain kecenderungan penggunaan gas bumi sebagaibahan bakar pengganti minyak semakin kuat yang dipicuoleh dua hal yaitu produksi minyak yang semakin menurunsehingga menyebabkan posisi Indonesia menjadi net-oilimporter, sementara itu produksi gas bumi meningkat.Keadaan ini mendorong Pemerintah mengurangi subsidiBBM secara bertahap untuk keperluan industri dan komersial.Dibandingkan dengan harga BBM yang semakin tinggi,harga gas bumi relatif lebih kompetitif.

Gas bumi sebagai energi substitusi BBM memiliki keunggulandibandingkan BBM, yaitu dengan karakteristiknya yangbersih dan ramah lingkungan. Sisa pembakarannyamenghasilkan polutan berkadar rendah yang tidak mencemarilingkungan.

BUSINESS ACTIVITIES

The Role of Natural Gas in Energy Sector

The Indonesian demand for energy currently being suppliedfrom Oil, Natural Gas, Coal, Water Power Plan, and EarthThermal resources. From those energy sources, oil still takesthe first rank by supplying 55% portion followed by NaturalGas by 23.4%.

In the other hand, utilization of Natural Gas as a substituteto oil is tend to increase, which is stimulated by the decreaseof oil productions and Indonesia become net oil importerin the other hand, Natural Gas production increase. Thiscondition forced the government to lower the burden of fuelsubsidy gradually, especially for industry and commercialconsumptions. Comparing with oil fuel price, Natural Gashas a competitive price.

Natural Gas as a substitute to fuel oil has its comparative competitiveness which are clean and environmental friendly.Its residu contains a lower pollutant.

15| annual report 2004

Sedangkan dari segi cadangan, Indonesia memiliki cadangangas bumi sebesar 182,5 TCF, sedangkan dari sisi tingkatproduksi Indonesia menempati posisi ke-6 sebagai penghasilgas bumi dunia.

Paparan ini menunjukkan bahwa peran gas bumi dalamindustri energi di Indonesia di masa mendatang akansemakin penting sebagai energi bahan bakar utama sebagaisubsitusi BBM.

Landasan Hukum Kegiatan Usaha PGN

Landasan hukum kegiatan usaha PGN mengacu padaUU Migas No. 22 tahun 2001. Dengan telahdiberlakukannya UU tersebut, maka kerangka hukum bisnismigas di Indonesia mengalami perubahan yang cukupsignifikan, tidak hanya terjadi pada sektor hulu tetapi jugapada sektor hilir dimana PGN melakukan kegiatan usahanyasaat ini.

Dalam UU tersebut diatur bahwa kini bisnis migas menganutprinsip pemisahan usaha (unbundling principle) yaitu bahwaperusahaan yang bergerak di sektor hulu tidak diperbolehkanberusaha di sektor hilir, demikian pula sebaliknya. Kegiatanusaha pada sektor hilir terbagi menjadi empat kegiatanyang terdiri dari: kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan,penyimpanan dan niaga. Kegiatan-kegiatan tersebut diatasbaru dapat dilaksanakan oleh para pelaku usaha setelahmendapat Ijin Usaha terlebih dahulu dari Pemerintah, yangdalam hal ini melalui Menteri sedangkan Hak Khusus RuasTransmisi dan wilayah distribusi dikeluarkan oleh BPH Migas.Sistem lain yang dianut oleh UU tersebut adalah sistemketerbukaan, yang membuka kepada para pelaku usaha,baik berbentuk BUMN, BUMD, Koperasi, Badan UsahaKecil ataupun Badan Usaha Swasta untuk dapat melakukankegiatan usaha di sektor migas dengan persyaratan telahmendapatkan Ijin Usaha dari Pemerintah dengan maksud

From resources point of view, Indonesia has reserved amountto 182.5 TCF and as for the production capacity, Indonesiapositioned as the 6th rank of Natural Gas world producers.

The above description shows that Natural Gas will playimportant role to the Indonesian future energy industry asa primary fuels, whether it is used as a substitute to fuels oil

Legal Foundation of PGNís Business Activities

The PGN business activities refer to Indonesian Oil andGas Law No. 22 Year 2001. Upon ratification of the aboveLaw, legal framework of Natural Gas industry in Indonesiahas changed significantly, not only in the up-stream sectorbut also in down-stream sector where PGN played thebusiness.

The new Law adopts unbundling principle which means acompany that conducting business in up-stream sector doesnot allowed to do business in down-stream sector, vise versa.The down-stream sector is categorized into four businessactivities, i.e. exploitation, shipment/transportation, storageand trading activities. The above mentioned business activitiescould only be delivered after obtaining business licensefrom the government, which is in this case through theMinister of Energy and Mineral Resources, while specialconsent regarding transmission line and distribution areaissued by BPH Migas (The Regulatory Body for Down-StreamOil and Gas Business Activities) The Oil and Natural GasLaw adopted an open system, which gives the equalopportunity to all business entity, i.e. State Owned Enterprises,District Owned Enterprises, Cooperative, Small Enterprises,or Private Enterprises, to enter the oil and natural gasbusiness activities as long as the entity has obtained the

| annual report 200416

untuk memberi kesempatan seluas-Iuasnya kepada BadanUsaha baik yang berskala besar, menengah maupun keciluntuk melakukan kegiatan usaha migas dengan skalaoperasional yang didasarkan pada kemampuan keuangandan teknis Badan Usaha yang bersangkutan.

Dengan demikian maka monopoli Pemerintah melaluiBUMN tertentu berdasarkan UU No.8 tahun 1971dihapuskan. Dalam rangka penyesuaian dengan UU Migastersebut serta guna menghadapi era keterbukaan danpersaingan bebas, PGN telah mendirikan anak perusahaanyang bergerak di bidang Transmisi Gas Bumi yaitu PTTransportasi Gas Indonesia (PT TGI). PT TGI saat ini telahmemiliki ijin usaha ruas transmisi sebagai pengangkutangas bumi melalui jaringan dan fasilitas pipa untuk ruasGrissik-Duri (1998) dan Grissik-Batam-Singapura (2003).

Selain dari pada itu, PGN juga memberikan kewenanganyang lebih besar kepada unit distribusi dengan dibentuknya3 (tiga) unit distribusi, yaitu Strategic Business Unit (SBU)Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat, Strategic BusinessUnit (SBU) Distribusi Wilayah II Jawa Bagian Timur danStrategic Business Unit (SBU) Distribusi Wilayah III SumateraBagian Utara.

Kegiatan Usaha Distribusi

PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringanpipa distribusi ke para pelanggan. Kegiatan usaha inimemberikan kontribusi sebesar 81% dari total pendapatanyang diperoleh pada tahun 2004.

business license from the government. The open systemaims to give the opportunity in broader meaning to allbusiness entity, whether it is big, medium, or small entity,to enter oil and natural gas business activities based on itsown financial strength and technical capacity.

The government monopoly system that only gives theopportunity to a specific State Owned Enterprise as stipulatedin the old Law No. 8 Year 1971 was no longer exist. Inorder to accommodate the new Law and to deal with theera of transparency and free competition, PGN establisheda subsidiary, which has its business activity in natural gastransmission, i.e. PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI).Currently PT TGI has obtained a transmission line businesslicense as natural gas transporter through networking andpipeline facility on Grissik-Duri (1998) and Grissik-Batam-Singapore (2003) lines.

PGN also gives the broader authority to its distribution unitsby the establishment of 3 (three) Strategic Business Units(SBU), namely: SBU Distribution Region I Western-part ofJava , SBU Distribution Region II Eastern-part of Java , andSBU Distribution Region III Northern-part of Sumatra .

Distribution Business Activity

PGN distributes natural gas to its customers throughdistribution network. This activity contributes 81% of PGNístotal revenue earned in 2004.

Struktur Usaha PGNPGNís Business Model

Gas Sales and Purchase Agreement (GSPA)- Fixed, gas price in US$- No price changes- Take-or-pay volumesRolling Gas Sale Agreement (GSA)

PGNís transmission business is a pure service arrangement- PGN does not own the gas- Long-term Gas Transmission Agreement (GTA)- Minimum ship-or-pay volumes

PGN DISTRIBUTION

UpstreamSupplier

PGN Retailcustomers

Industrialcustomers

2% Gas

98%Gas

100%Gas

GSPA GSA

PGN TRANSMISSION

UpstreamSupplier

PGN

Largeofftaker(Power

Patchem)GasGas

GTA

Gas Purchase AndSales Agreements

17| annual report 2004

Jangkauan Layanan dan Fasilitas Distribusi

PGN merupakan pelaku utama dalam kegiatan usahadistribusi gas di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar94%. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama diIndonesia yaitu Jakarta, Bogor, Cirebon, Palembang,Surabaya, Medan, Batam dan Pekanbaru yang didukungoleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km dengankapasitas sebesar 831 MMSCFD.

Pasokan Gas dan Kontrak Pembelian Sebelum diberlakukanUU Migas No. 22/2001, PGN memperoleh pasokan gasbumi terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP MuaraKarang untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi diwilayah distribusi Jawa Bagian Barat. Sedangkan untukwilayah distribusi Jawa Bagian Timur memperoleh pasokangas bumi dari BP Kangean dan Lapindo Brantas untukwilayah distribusi Sumatera Bagian Utara memperolehpasokan gas bumi dari Pertamina DOH Pangkalan Brandan.

Setelah diberlakukan UU Migas No. 22/2001, PGNmemperoleh pasokan gas bumi secara langsung dariprodusen gas bumi antara lain Pertamina, BP Indonesia,Lapindo Brantas, ConocoPhillips dan Ellipse.

Kontrak pembelian gas bersifat jangka panjang antara 10tahun sampai dengan 20 tahun. Perjanjian pembelian gasbumi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkanjaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitaspelayanan Perusahaan kepada pelanggan dapat terpenuhidengan lebih baik.

Pelanggan

Pelanggan PGN dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori,yaitu: Sektor Rumah Tangga, Komersial dan Industri. Padasaat ini sektor industri menggunakan sekitar 98,5% daritotal volume gas yang didistribusikan, sedangkan sektorrumah tangga memiliki jumlah pelanggan sebesar 97,6%dari total pelanggan PGN. Penggunaan gas bumi padasektor industri terdiversifikasi cukup luas yaitu pada IndustriGelas dan Keramik (35,75%), Kimia (17,35%), Kertas(10,04%), Makanan (7,60%), Tekstil (6.,55%), Logam Dasar(6,78%), Pabrikasi Logam (5,63%), Kayu (0,01%) dan lain-lain (10,29%).

Service Area and Distribution Facility

PGN is the incumbent prime player in the distribution ofnatural gas with a market share of 94%. The PGNís servicearea consists of eight Indonesian major cities, i.e. Jakarta,Bogor, Cirebon, Palembang, Surabaya, Medan, Batam andPekanbaru that are supported by pipeline distribution networkof more than 3.097 km with total capacity of 831 MMSCFD.

Natural Gas Supply and Gas Sales AgreementsBefore the enactment of Oil and Gas Law No. 22/2001,PGN acquired its natural gas supply mainly from PertaminaDOH Cirebon and BP Muara Karang to fulfill the naturalgas demand of distribution Region western-part of Java,While the distribution Region eastern-part of Java acquiredits natural gas supply from BP Kangean and Lapindo Brantas,and for distribution Region northern-part of Sumatra acquiredits supply from Pertamina DOH Pangkalan Brandan.

After the enactment of Oil and Gas Law No. 22/2001,PGN obtained the natural gas supply directly from naturalgas producers, which are, among others: Pertamina, BPIndonesia, Lapindo Brantas, ConocoPhillips and Ellipse.

Natural Gas Purchasing Contracts are usually a long-termwith tenure ranging from 10 to 20 years. Long-termagreement is aimed to secure the natural gas supply inorder to fulfill and maintain the companyís quality servicesto its customers.

Customers

In general, PGN customers could be classified into 3 (three)category, i.e. household, commercial and industry. Volume-wise, industry segment currently utilize as much as 98,5%.While the household customers positioned the first rank incustomers quantity, or represent 97,6% from total customers.Utilization of natural gas by Industry sector are diversifiedinto several industry, which are: Glass and Ceramics(35.75%), Chemical (17.35%), Paper (10.04%), Food(7.60%), Textile (6.55%), Basic Metal (6.78%), Fabric Metal(5.63%), Wood (0.01%) and Others (10.29%).

| annual report 200418

Tekstil (Testile)Kertas (Paper)Gelas & Keramik (Glass & Ceramic)Pabrikasi Metal (Fabrication Metal)

Makanan (Food)Kayu (Wood)Kimia (Chemical)Logam Dasar (Basic Metal)Lain - lain (0thers)

10.29%5.63%

6.78%

7.60% 6.55%0.01%

10.04%

17.35%35.75%

Penjualan Gas Bumi Per Sektor Industri Tahun 2004

Untuk melayani penyaluran gas bumi kepada pelanggan,perusahaan menerapkan sistem operasional distribusi secarabertingkat yaitu tekanan tinggi (> 4 bar), tekanan menengah(0,1 ñ 4 bar) dan tekanan rendah (<100 mbar). Penyalurangas bumi sistem tekanan tinggi menggunakan pipa baja,sedangkan tekanan menengah dan rendah menggunakanpipa polyethylene.

Wilayah Usaha - Strategic BusinessUnit (SBU)

Dalam rangka penetrasi pasar ke wilayah yangmenjadi target Perusahaan, maka daerah layananpasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi,sebagai berikut:1. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat

yang terdiri dari distrik Jakarta, Banten, Bekasi,Kerawang, Bogor, Cirebon, Palembang dan rayon Bandung.

2. SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timuryang terdiri dari distrik Surabaya-Gresik,Sidoarjo-Mojokerto, dan Pasuruan-Probolinggo serta rayon Semarang dan Makassar.

3. SBU Distribusi Wilayah III, Sumatera Bagian Utara yangterdiri dari distrik Medan, Batam dan Pekanbaru.

Kegiatan Usaha Transmisi

Kegiatan usaha transmisi meliputi transportasi gas bumidari lapangan gas milik produsen melalui jaringan pipatransmisi bertekanan tinggi ke stasiun penyerahan pembeli.Dalam kapasitasnya sebagai pengangkut gas bumi dariprodusen ke konsumen, PGN memperoleh pendapatanjasa transportasi (Toll Fee). Khusus untuk melayani PLNPanaran (Batam), selain mendapat jasa transportasi,perusahaan bertindak sebagai penjual gas bumi.

Fasilitas Transmisi

PGN mengoperasikan jaringan pipatransmisi sepanjang 1.074 kmdengan kapasitas sebesar 887MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar54%. Kapasitas ini mewakili sekitar47% pangsa pasar kegiatan usahatransmisi di Indonesia.

Jangkauan Layanan

Jangkauan layanan transmisi PGN meliputi ruas Grissik-Duri, Grissik-Singapura, dan Wampu-Sicanang. Khususpengoperasian jaringan pipa transmisi ruas Grissik-Duridan Grissik-Singapura dilakukan oleh TGI.

To serve the natural gas distribution to the customers, thecompany implement gradual distribution operational system,which is consists of high pressure (> 4 bar), middle pressure(0.1 ñ 4 bar) and low pressure (<100 mbar). High-pressuredistribution use steel pipe, while the medium and low-pressure utilizing polyethylene pipe.

Business Region - StrategicBusiness Unit (SBU)

In order to penetrate the target market inthe targeted Region, the company dividedthe market service Region into threedistr ibution terr i tories, as fol lows:1. SBU Distribution Region I, Western-part

of Java, which is consist of Jakarta, Banten,Bekasi, Kerawang, Bogor, Cirebon, and Palembang districts and also Bandungzone.

2. SBU Distribution Region II, Eastern-part of Java, which is consist of Surabaya-Gresik, Sidoarjo-Mojokerto, and Pasuruan Probolinggo districts and alsoSemarang and Makassar zone.

3. SBU Distribution Region III, Northern-part of Sumatra,which is consist of Medan, Batam and Pekanbaru districts.

Transmission Business Activity

The transmission business activity consists of natural gastransportation from gas field owned by producers throughhigh-pressure transmission pipeline network to buyer stations.In this capacity as a natural gas transporter from producersto customers, PGN receive a toll fee revenue. Special forPLN Panaran (Batam) services, besides receiving the tollfee, PGN also act as the natural gas seller.

Transmission Facility

PGN operates transmissionpipeline network of 1.074 kmin length with total capacity of887 MMSCFD and utilizationrate of around 54%. Thiscapacity represents around47% marke t share fortransmission business activitiesin Indonesia.

Service Area

The service area of PGN transmission services consists ofGrissik-Duri, Grissik-Singapore, and Wampu-Sicanang. TheGrissik-Duri and Grissik-Singapore transmission operatedby TGI.

19| annual report 2004

Pelanggan dan Penentuan Tarif

Pertamina, ConocoPhillips dan Petrochina saat ini merupakanpelanggan utama jaringan transmisi yang dimiliki PGN dananak perusahaannya. Antara pelanggan dan PGN diikatoleh perjanjian jasa transmisi gas dengan jangka waktu10-20 tahun. Perjanjian ini menggunakan klausul ship-or-pay.

Dengan diberlakukannya UU Migas No.22/2001, perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya masihberlaku dan ketentuan-ketentuannya tetap diakui oleh BPHMigas. Oleh karena itu, mekanismepenentuan tarif transmisi berdasarkanperjanjian-perjanjian yang ada yangberkaitan dengan jaringan pipa transmisiruas Wampu-Sicanang (Medan), Grissik-Duri dan Grissik-Singapura tidak akanterpengaruh dengan pemberlakuan UU ini.Bilamana Perusahaan menyepakatiperjanjian transportasi gas yang baru, makatarif transportasinya akan ditetapkan olehBPH Migas.

Persaingan Usaha

Persaingan Usaha Distribusi Gas Perusahaanmenguasi 94% pangsa pasar usahadistr ibusi gas bumi di Indonesia.Kemampuan pe rusahaan da lammempertahankan pangsa pasar, didukung oleh keunggulankompetitif yang belum dimiliki oleh pemain distribusi baru,diantaranya adalah:

Customers and Tariff Determination

Pertamina, ConocoPhillips and Petrochina are currentlybeing the primary customers of the transmission networkowned by the company and its subsidiary. In this service,PGN and the customers are bound in natural gas transmissionservice agreement with tenure of 10-20 years. The agreementis using ship-or-pay clause.

With the enactment of Oil and Natural Gas Law No.22/2001, the existing agreements remain valid and theterms and conditions of the agreements are endorsed by

BPH Migas (The Regulatory Body of Oil andNatural Gas Down-Stream Industry).Therefore the mechanism of transmissiontariff determination based on the existingagreements with regard to pipelinetransmission network of Wampu-Sicanang(Medan), Grissik-Duri and Grissik-Singaporelines would not be affected by the new law.But if the company enters in a new naturalgas transportation agreement, then the BPHMigas will determine the transportation tariff.

Business Competitions

Business Competition in Natural GasDistribution Currently, the company hasaround 94% market share of the Indonesiannatural gas distribution market. PGN

capability in maintaining its market share is supported byPGNís competitive advantages that have not been possessedby new competitors, which are, among others:

Proyek Transmisi PGN I PGN Transmission Projects

ProyekProject

Sumatera Selatan-Jawa Barat(fase I)South Sumatrañwest Java(phase I)

Sumatera Selatan-Jawa Barat(fase II)South Sumatrañwest Java(phase II)

Duri-Dumai-MedanDuri-Dumai-Medan

Tahun OperasiOperational Year

2006

2007

2008

Panjang(km)Length (km)

445

649

541

Kapasitas(MMSCFD)Capacity

(MMSCFD)

250-550

400-600

250-350

Asal Suplai GasGas Supply Origin

Pertamina (Sumatera Selatan)Pertamina (South Sumatra)

ConocoPhilips (Sumatera Selatan)ConocoPhilips (South Sumatra)

Produsen gas disekitar Riau danJambi

Gas producers around Riau andJambi

TujuanDestination

Distribusi (Banten)Distribution (Banten)

Distribusi (Jakarta dan Jawa Barat)Distribution (Jakarta and West

Java)

Distribusi, PLN(Sumatera Utara)DIstribution, PLN(North Sumatra)

| annual report 200420

1. Memiliki jaringan dan fasilitas distribusi yang tersebar dipusat pasar utama gas bumi di Indonesia.

2. Memi l ik i hubungan yang harmonis antaraPerusahaan dengan para pelanggan.

3. Memi l ik i jaminan pasokan dar i produsen.4. Memiliki kemampuan penjualan dan pemasaran

Perusahaan, termasuk pengetahuan mengenaipermintaan pasar saat ini dan yang akan datang.

5. Kualitas pelayanan pelanggan prima yang handal.

Persaingan Usaha Transmisi

Sejauh ini tingkat persaingan usaha dalam bidang transmisirelatif tidak sebesar bidang distribusi, hal ini disebabkandana yang diperlukan untuk pengembangan jaringan danfasilitas transmisi cukup besar, sehingga menjadi kendalabagi pelaku usaha baru. Selain daripada itu, perusahaantelah memiliki ijin pengembangan ruas Sumatera Selatan-Jawa Barat fase I dan II serta ruas Duri-Dumai-Medan.

Diharapkan dalam waktu dekat perusahaan memperolehijin pengembangan ruas-ruas baru, sehingga posisiperusahaan sebagai pemimpin pasar dapat dipertahankandan dikembangkan.

1. Possessing networks and distribution facility which arelaid-out in the Indonesian primary natural gas marketcenter.

2. Possessing harmony relationship between the companyand its customers.

3. Possessing a reliable supply from producers.4. Possessing sales and marketing capacity, including the

adeptness of current and future market demand.5. Possessing good and reliable customersí service quality.

Business Competition in Transmission

So far, competition in transmission sector is not as hard asin distribution sector. This is caused of the investment costin providing and developing network and transmission facilityrelatively substantial, and this is become an obstacle fornew comers in this sector. Other than that, PGN possessesdevelopment permits for South Sumatra - West Java line(phase I and II), and also for Duri-Dumai-Medan line.

It is expected that the company will obtain developmentlicenses for new lines, so the company leader in this marketcould be maintained and developed.

21| annual report 2004

South Sumatra-West JavaGas Transmission Project

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Pengembangan Usaha

PGN memiliki rencana pengembangan usaha transmisidan distribusi yang dilaksanakan secara bertahap. Berikutadalah paparan pengembangan usaha PGN baik usahatransmisi dan distribusi maupun pengembangan usaha lainyang masih terkait dengan usaha inti Perusahaan.

Pengembangan Usaha Transmis i

PGN sedang dan akan melakukan pengembangan usahatransmisi gas dengan proyek-proyek sebagai berikut:

a. Proyek Transmisi Sumatera Selatan-Jawa Barat

Pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi SumateraSelatan-Jawa Barat merupakan tahap ke III dari rencanapembangunan Pipa Transmisi terpadu Indonesia (PTGI).Tujuan pembangunannya adalah dalam rangka untukmengatasi keterbatasan pasokan gas terutama di JawaBarat. Proyek ini dikerjakan dalam dua fase.

a.1. Fase 1: Jalur Pagardewa-Labuhan Maringgai-Cilegon-Serpong

Proyek transmisi fase I sepanjang 445 km ini terdiri darijalur Pagardewa-Labuhan Maringgai (onshore) dan LabuhanMaringgai-Cilegon (offshore) dengan diameter 32î danCilegon-Serpong dengan diameter 24î. Sumber gas berasaldari lapangan gas DOH Prabumulih yang dioperasikan

Business Development

PGN has already set-up a transmission and distributionbusiness development plan which will be carried out stepby step. Below is the description of PGN business developmentplan for both transmission and distribution business andother business development related to PGNís core business.

Transmission Business Development

PGN is and will be developing natural gas transmissionbusiness in several projects as follows:

a. South Sumatra-West Java Transmission Project

The construction of natural gas pipeline transmission projectof South Sumatra-West Java line is entering the third phaseof the Indonesian Integrated Pipelines TransmissionConstruction Plan. The aim of the construction is to copewith the natural gas supply shortage, especially in WestJava. The construction is conducted in two phases as follows:

a.1. Phase 1: Pagardewa-Labuhan Maringgai-Cilegon-Serpong Lines

Transmission project phase 1 of 445 km in length consistsof Pagardewa-Labuhan Maringgai onshore lines and LabuhanMaringgai-Cilegon offshore lines with diameter of 32î andCilegon-Serpong lines with diameter of 24î. Gas resourcesoriginated from Pertamina-operated DOH Prabumulih gas

| annual report 200422

Duri-Dumai-MedanGas Transmission Project

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

oleh Pertamina dengan penyaluran sebesar 250 MMSCFDditujukan terutama untuk industri kecil dan menengah diBanten dan Jawa Barat. Penyaluran diprediksikan akanmengalami peningkatan sampai dengan 550 MMSCFDpada 2010.

Pembangunan jaringan pipa transmisi tersebut sudah dimulaipelaksanaannya dari tahun 2004 dan diharapkan selesaipada pertengahan tahun 2006. Sumber pendanaan sebesarUSD 424.37 juta sebagian besar (85%) berasal dari ìSpecialYen Loanî Japan Bank for International Cooperation (JBIC),sedangkan sisanya berasal dari dana internal PGN.

a.2. Fase 2: Jalur Grissik-Pagardewa-Labuhan Maringgai-Muara Bekasi-Rawamaju

Mengantisipasi kebutuhan gas yang sangat besar di sekitarJawa bagian barat khususnya pembangkit listrik, makaselanjutnya akan dibangun Fase 2 dari rencana ProyekTransmisi Sumatera Selatan ke Jawa Barat.

Rencana ini telah mendapatkan persetujuan prinsip dariMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada November2003.

Proyek transmisi terdiri dari jalur Grissik-Pagardewa yangmerupakan interlink antara jalur Grissik-Duri-Batam-Singapura dan jalur Pagardewa-Cilegon sepanjang 185km berdiameter 36î. Kemudian pipa looping Pagardewa-Labuhan Maringgai berdiameter 32î sepanjang 275 kmserta Labuhan Maringgai-Muara Bekasi-Rawamajusepanjang 189 km diameter 32î. Pembangunan jaringanpipa tersebut sudah dimulai pelaksanaannya pada tahun2004 dan diharapkan dapat diselesaikan pula pada akhirtahun 2006. Adapun sumber pendanaannya berasal dariobligasi maupun dana internal PGN.

Diharapkan dengan selesainya fase 2 ini maka akan dapatdisalurkan tambahan gas bumi sebesar 400 MMSCFD darilapangan Corridor Block yang dioperasikan olehConocoPhillips kepada pelanggan industri, komersial danrumah tangga di Jawa Barat dan Jakarta.

b. Proyek Transmisi Duri-Dumai-Medan

Setelah beroperasinya pipa transmisi Grissik-Duri, PGNberencana melanjutkan pengembangan Pipa TransmisiSumatera Tengah dengan membangun pipa transmisi Duri-Dumai-Medan. Panjang keseluruhan jalur adalah 541 kmdengan diameter 20î sampai dengan 28î. Rencana initelah mendapatkan persetujuan prinsip dari Menteri Energidan Sumber Daya Mineral pada November 2003.

Sumber gas berasal dari lapangan Sumatera Selatan, Jambidan Riau yaitu Malacca Strait Block, Jabung Block, CorridorBlock dan Bentu Block yang dioperasikan masing-masingoleh Kondur Petroleum, Petrochina, ConocoPhillips danKalila.

Jaringan pipa transmisi ini direncanakan mengangkut gasbumi sebesar 350 MMSCFD untuk meningkatkan pasokangas bumi yang saat ini berkurang bagi kebutuhan pembangkitlistrik dan industri yang sedang berkembang di wilayah

field with transmission capacity of 250 MMSCFD. Thetransmission destination is to supply the demand from smalland medium enterprises in Banten and West Java. It ispredicted that the demand will rise up to 550 MMSCFD in2010.

The construction of pipeline transmission network has takenplace since 2004 and expected to finish in the mid-year of2006. To finance the project amounting USD 424.37 million,PGN obtained 85% of the needed fund from the JapanBank for International Cooperation (JBIC) - Special YenLoan, while the rest came from PGN internal funds.

a.2. Phase 2: Grissik-PagardewañLabuhan Maringgai-Muara Bekasi-Rawamaju Lines

To anticipate the huge demand for natural gas in West Javaregion especially for power plan consumption, PGN planto develop the second phase of the South Sumatra-WestJava Transmission Project.

The plan has obtained principal approval from the Ministerof Energy and Mineral Resources in November 2003.

The transmission project consisting of Grissik-Pagardewalines which will gives the interlink connection between Grissik-Duri-Batam-Singapore lines and Pagardewa-Cilegon linesof 185 km in length with diameter of 36î, and looping thePagardewa-Labuhan Maringgai lines with diameter 32î of275 km in length and Labuhan Maringgai-Muara Bekasi-Rawamaju lines of 189 km in length with diameter 32î. Theconstruction of the pipeline network has begun in 2004and expected to be finished in the end of year 2006. Sourceof financing of the project originated from PGN corporatebond and also from internal funds.

The phase 2 project is expected to increase natural gasadditional supply by 400 MMSCFD from a Corridor Blockfield operated by ConocoPhillips to industry, commercial,and household customers in West Java and Jakarta.

b. Duri-Dumai-Medan Transmission Project

Upon the operation of the pipeline transmission of Grissik-Duri, PGN will continue the development of Central SumatraPipelines Transmission by building a pipeline transmissionof Duri-Dumai-Medan lines. The total length of thistransmission lines is 541 km with diameter of 20î to 28î.The plan has obtained a principal approval from the Ministerof Energy and Mineral Resources in November 2003.

The gas sources for this network is originated from SouthSumatra field, Jambi and Riau which consist of MalaccaStrait Block, Jabung Block, Corridor Block and Bentu Blockoperated by Kondur Petroleum, Petrochina, ConocoPhillipsand Kalila respectively.

This pipeline transmission network is expected to carry 350MMSCFD natural gas to increase the natural gas supplywhich is currently decreasing for the consumption of powerplan and the growing industry in North Sumatra region.

23| annual report 2004

Sumatera bagian Utara. Pembangunan jaringan pipa tersebutakan dilaksanakan secara bertahap dan dimulaipelaksanaannya pada tahun 2006 serta diharapkan dapatdiselesaikan seluruhnya pada tahun 2008.

Pengembangan Usaha D i s t r ibus i

Pengembangan usaha distribusi gas dimaksudkan untukmeningkatkan penjualan gas di wilayah eksisting SBUDistribusi maupun pengembangan jaringan distribusi wilayahbaru. Berikut ini adalah proyek pengembangan jaringandistribusi yang sedang dan akan dikerjakan oleh PGN yangakan dilakukan secara bertahap.

a. Proyek Pembangunan Jaringan Distribusi Batam,Pekanbaru dan Jambi

Program pengembangan jaringan pipa transmisi gas bumidiikuti pula dengan pembangunan jaringan pipa distribusiyang langsung menuju pusat pasar. Pembangunan jaringandistribusi di wilayah Sumatera dan Batam segera dibangunmenyusul terselesaikannya jalur transmisi jalur Grissik-Duridan Grissik-Batam-Singapura. Daerah yang memiliki potensipasar gas bumi telah teridentifikasi berada di Jambi,Pekanbaru dan Batam .

Pembangunan jaringan pipa distribusi Batam sepanjang120 km dengan kapasitas 125 MMSCFD dilakukan secarabertahap dan mulai beroperasi pada Oktober 2004.Sedangkan pembangunan jaringan pipa distribusi diPekanbaru sepanjang 253 km juga dilakukan secarabertahap dan direncanakan akan beroperasi pada tahun2005. Sementara pengembangan jaringan pipa distribusidi wilayah Jambi dilaksanakan melalui kerjasama denganPemerintah propinsi Jambi melalui anak perusahaanPT Jambi Gas.

b. Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Banten, JawaBarat dan Lampung.Sejalan dengan pembangunan jaringan transmisi jalurSumatera Selatan-Jawa Barat untuk wilayah Jawa bagianbarat akan dikembangkan jaringan distribusi khususnya di

The construction of the pipeline network will be conductedstep by step starting from year 2006 and expected to befinished in 2008.

Distribution Business Development

Business Development in Natural Gas Distribution is aimedto enhance sales through the existing distribution pipelinesunder SBU Distribution Region I, II, and III as well as throughdistribution pipelines under new Region. The following tableshows development projects of current and future distributionpipelines that will be run by PGN.

a. Construction Project of Distribution Pipelines of Batam,Pekanbaru and Jambi

Development program of natural gas transmission pipelinesare followed by construction of distribution pipelines thatgo directly to the market. In Sumatra and Batam, theconstruction of distribution pipelines will be conducted afterthe construction of transmission pipelines of Grissik-Duriand Grissik-Batam. Jambi, Pekanbaru dan Batam havebeen identified as prospect market for natural gas in Sumatraand Batam.

The construction of 120 km distribution pipelines in Batamwith capacity of 125 MMSCFD will be conducted in severalphases and is operated in October 2004, in the otherhand the construction of distribution pipelines in Pekanbarufor 253 km will also be conducted in several phases, andwill be operated in 2005. Meanwhile the development ofdistribution pipelines in Jambi region will be conducted incooperation with the Jambi Provencial Government throughPT Jambi Gas.

b. Construction Project of Distribution Pipelines of Banten,West Java and Lampung.In accordance to the construction of transmission pipelinesof South Sumatra-West Java for western Java area, distributionpipelines will be constructed especially for industrial centers

Proyek Jaringan Distribusi PGNPGN Distribution Pipeliness Projects

ProyekProject

Batam

Pekan Baru, Riau

Jambi

Lampung

Banten, Jawa BaratBanten, West Java

Semarang, Jawa TengahSemarang, Central Java

Total

Tahun OperasiOperation Year

2004

2004-2008

2005

2007

2006

2006

Panjang (km)Length (km)

120

253

44

180

285

200

1.082

Kapasitas (MMSCFD)Capacity (MMSCFD)

125

50

35

15

250

150

625

| annual report 200424

such as Cilegon, Serang, Tangerang, Bekasi, Karawangand Cikampek. These distribution pipelines will enlarge theexisting distribution system in Jabodetabek with total lengthof 636 km and capacity of 1,000 MMSCFD. Beside those,in southern part of Sumatra, Lampung distribution pipelinewill be constructed for the length of 180 km and the existingsystem in South Sumatra will be developed.

World Bank has committed to finance several studies ofTechnical Assistance regarding to natural gas infrastructurepreparation especially for capacity building and restructuring.The Bank has also committed to finance the developmentof 275 km of distribution pipelines in Banten and West Java.The development is expected to be in operation in severalphases during mid year of 2006.

c. Construction Project of DistributinPipeliness in Central Java.

Due to the reduction in fuel subsidyby the Government, demand onnatural gas in Central Java has beenincreasing tremendously. The demandwill be fulfilled along with thecompletion of the distribution pipelinesconstruction in Central Java. Theconstruction will be conducted in

several phases consecutively especially for Semarang, Kendal,Pekalongan, Magelang, Yogyakarta, Solo, Kudus, Demakand Purwodadi, and the distribution will be derived fromtransmission pipelines from Cepu (Pertamina) and KepodangField (Petronas).

d. Development of Gas Utility

To improve the usage of natural gas, as substitute of fuel,as well as ìBlue Skyî Program, PGN plan to developdistribution network system and facilities for Gas utility inJakarta. The existing units of SPBG currently are not properlymanaged. PGN as the Implementing Agency works handin hand with consulting firm assigned by ADB in preparinga research on Clean Vehicle Fuel for Blue Sky, which isexpected to become the main input in determining theGovernment Policy for Blue Sky Program. The study hasbeen completed in mid 2004. There are still constrainsamong others: pricing policy, synchronizing of severalinterrelated sectors such as tax, subsidy, electricity tariff, etc.,as well as the small volume of BBG. In early stage there willbe cooperation with Jakarta Local Government to developnetwork system for BBG transportation.

sentra-sentra industri di wilayah Cilegon, Serang, Tangerang,Bekasi, Karawang dan Cikampek dengan panjangkeseluruhan mencapai 636 km dengan kapasitas 1.000MMSCFD. Selain itu akan dibangun pula jaringan distribusiLampung sepanjang 180 km.

Bank Dunia memberikan pendanaan untuk melakukanbeberapa studi (TA ñ Technical Assistance) berkaitan denganpenyiapan infrastruktur gas bumi tersebut terutama terkaitdengan restrukturisasi dan capacity building. Bank Duniabersedia menyediakan pendanaan bagi pengembanganjaringan distribusi sekitar 275 km di Banten dan Jawa Barat.Diperkirakan pengembangan jaringan tersebut dapatdioperasikan secara bertahap mulaipertengahan tahun 2006 mendatang.

c. Proyek Pembangunan JaringanDistribusi Jawa Tengah

Dengan adanya pengurangan subsidiBBM oleh pemerintah, permintaanakan gas bumi di Jawa Tengah sangatmendesak. Permintaan tersebut akandapat dipenuhi dengan selesainyapembangunan distribusi di JawaTengah yang akan dilakukan secarabertahap terutama wilayah Semarangdengan memanfaatkan gas yang disalurkan melalui jaringantransmisi dari Cepu (Pertamina) dan Lapangan Kepodang(Petronas).

d. Pengembangan Utilisasi Gas

Selain itu guna meningkatkan gas bumi sebagai bahanbakar dan dalam upaya mendukung terciptanya ProgramìLangit Biruî serta untuk mengurangi ketergantungan denganBBM, maka PGN juga merencanakan pengembangansistem jaringan dan fasilitas BBG di Jakarta dimanapengelolaan unit-unit SPBG yang ada sampai saat ini belumberjalan dengan baik. Bersama dengan konsultan yangditunjuk oleh ADB, PGN bertindak sebagai ImplementingAgency dalam pembuatan kajian Program Clean VehicleFuel for Blue Sky yang diharapkan menjadi bahan masukandalam menentukan kebijakan pemerintah untuk tercapainyaprogram ìLangit Biruî. Studi ini telah selesai dilakukan padapertengahan tahun 2004. Masih ada beberapa kendalaantara lain; masalah kebijakan harga, sinkronisasi dariberbagai sektor yang terkait (misalnya pajak, subsidi, tariflistrik, armada dan lain-lain) serta jumlah volume BBG yangmasih kecil. Pada tahap awal akan dilakukan kerjasamadengan pemda DKI guna pengembangan sistem jaringanBBG untuk transportasi.

25| annual report 2004

Newly Business Development

Business Development in Communication (FibreOptic)

In line with the completion of transmission pipelines ofGrissik-Batam-Singapore, fiber optics has also been installedalong the route to support communication for operationalpurposes. Since there is still unused capacity in the network,communication business becomes an opportunity. PGNhas signed MOU with a registered telecommunicationcompany to develop the business and followed by developinga consortium and reviewing the business with Singaporetelecommunication company through a Singapore GasCompany. Meanwhile, PGN is also preparing units orinstitutions to professionally manage the fiber optic networksystem.

Busineness Development in Cogeneration

Efficiency in utilizing energy resources through conservationand diversification is Government main policy. The use ofco-generation system has provide an opportunity to supportthe policy if it is implemented in potential segments suchas industries and commercials. For that purpose, a programcalled ìEngineering Review Application Programî has beenprepared for certain customers and planned to be postedin the Companyís website. The program is expected tobenefit any party in a fast, user friendly, and accuratemanner for the basic of technical and economical calculationto provide a more efficient solution for energy utilization.

Consultancy in Engineering Design, Operationsand Maintenance.

Under the new oil and gas Law, that propose an openmarket for oil and gas, competition in the business becomemore intense. Thus, considering PGN has a lot of experiencein gas transmission and distribution, developing the businessin design engineering, operations and maintenance of thepipelines is a big opportunity.

Research and Development

Priority of research and development is how to fulfill naturalgas supply which is decreasing due to some reasons. Thedecrease of existing reserves in Java can be solved byfinding new reserves or transporting LNG from otherdomestic and overseas sources. Currently PGN evaluatessome possibilities to develop LNG Receiving Terminal insome areas in Java to receives LNG from domestic andoverseas sources. The economic feasibility of thisdevelopment depends on transmission and distributionpipelines network availability to deliver gas to customers.Other factor is how large gas demand which need cryogenicenergy around the terminal.

Pengembangan Usaha Baru

Usaha di Bidang Komunikasi (Fiber Optik)

Sejalan dengan telah selesainya pipa transmisi gas Grissik-Batam-Singapore dimana pada waktu yang bersamaanjuga terpasang fiber optik untuk menunjang saranakomunikasi bagi keperluan operasional. Untuk itu masihtersedia sisa kapasitas yang dapat dikembangkan dalambisnis telekomunikasi. Sebagai langkah pengembangannya,PGN telah membuat MoU dengan perusahaantelekomunikasi yang mempunyai ijin/lisensi dan akandilanjutkan pada tahap konsorsium juga telah dilakukanpembahasan dengan perusahaan telekomunikasi diSingapura melalui mitra kerja perusahaan gas Singapura.Di sisi lain, PGN juga sedang menyiapkan unit/institusiyang akan menangani sistem jaringan fiber optik ini secaraprofessional.

Usaha di Bidang Kogenerasi

Pemanfaatan sumber daya energi yang efisien melaluikonservasi maupun diversivikasi merupakan suatu kebijakanyang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Pemakaian sistemkogenerasi berpeluang besar dalam menunjang kebijakantersebut jika diterapkan pada segmen-segmen yangberpotensi seperti industri dan komersial. Untuk itu telahdibuat Program Aplikasi Kajian Enjinering untuk beberapajenis konsumen, yang rencananya akan ditampilkan dalamwebsite Perusahaan. Program ini diharapkan dapatdimanfaatkan secara cepat, mudah dan akurat oleh pihakmanapun sebagai dasar dalam perhitungan teknis danekonomis sehingga dapat memberikan solusi dalampemanfaatan energi yang lebih efisien.

Usaha di Bidang Konsultasi Disain Enjiniring,Operasi dan Pemeliharaan

Dengan ditetapkannya UU Migas baru yang mendorongterbukanya pasar minyak dan gas, sehingga tidak tertutupkemungkinan munculnya pesaing-pesaing sejenis. Olehkarena itu mengingat PGN telah berpengalaman di bidangtransmisi dan distribusi gas bumi, maka dalam waktu dekatdiupayakan untuk mengembangkan usaha di bidang jasadisain enjiniring, operasi dan pemeliharaan distribusi dantransmisi gas.

Penelitian dan Pengembangan

Prioritas penelitian dan pengembangan diarahkan padaupaya pemenuhan pasokan gas bumi yang cenderungmengalami penurunan karena berbagai sebab. Penurunankemampuan cadangan gas eksisting di Pulau Jawa dapatdiatasi melalui pencarian cadangan baru atau denganmengangkut LNG dari berbagai sumber domestik dan luarnegeri. Saat ini PGN aktif mengkaji kemungkinanpembangunan LNG Receiving Terminal dibeberapa lokasidi Pulau Jawa untuk menerima LNG dari sumber domestikdan atau luar negeri. Hasil penelitian menunjukan bahwakeekonomian LNG Receiving Terminal akan tergantungpula dengani ketersediaan jaringan pipa transmisi dan

| annual report 200426

In order to develop natural gas transportation networksystem to cover new market areas mainly in Eastern Indonesia,PGN in cooperation with Japan also studies gas transportationsystem by CNG (Compressed Natural Gas) and Mini LNG. The study of Mini LNG is held in Middle Indonesia (Bontang-Makssar). For CNG system, PGN collaborates with somenational and international companies make a deeper studyof preliminary result of year 2003.

Business Prospects

There are some basic factors which will support the Companyfor future business development such as:Indonesia has huge gas reserves with proven reserves upto 35 years excluded potential reserves which is still explored.These facts give assurance for PGNís business activities inthe future from gas supply point of view.

Gas demand in Indonesia is increasing as a result ofincreasing of oil price due to fewer subsidies in oil price.This increasing demand provides a special opportunity ofmarket assurance for the Company.

Commitment and support from the Government, as a mainshareholder of PGN, for national gas industry developmentis very important. The Commitment of the Government toenhance gas utilization as substitution energy of oil, willprovide legal certainty and conducive regulation for oil gasplayer and especially for PGN.

PGN position as a market leader of gas transmission anddistribution in Indonesia. As a market leader will provide abetter bargaining position to supplier, customers, andcompetitor.

High trust from investor will ease the Company to raise fundwith competitive cost of fund for its business developmentprojects.

All above factor gives self confidenceand high spirit for the Company infacing business challenges andprospects in the future.

distribusi yang menyalurkan gas ke pemakai. Selain ituditentukan juga oleh besarnya permintaan gas bumi yangmemerlukan cryogenic energy di sekitar terminal.

Guna pengembangan sistem jaringan transportasi gas bumiagar dapat menjangkau daerah pasar baru terutama diWilayah Timur Indonesia. PGN juga sedang melakukankajian sistem pengangkutan gas melalui CNG (CompressedNatural Gas) dan atau Mini LNG. Kajian Mini LNG sistemdilakukan untuk kawasan Indonesia bagian tengah (Bontang-Makassar) bekerja sama dengan pihak Jepang. Sedangkanuntuk CNG system, PGN melakukan kolaborasi denganbeberapa perusahaan nasional dan internasional untukmemperdalam hasil kajian awal yang telah dilakukan padatahun 2003.

Prospek Usaha

Ada beberapa hal mendasar yang sangat mendukungpengembangan usaha Perusahaan kedepan, seperti:cadangan gas Indonesia yang besar dengan cadanganterbukti (proven reserves) yang dapat ditambang hingga35 tahun belum termasuk potensi cadangan lain yangsedang dieksplorasi. Fakta ini memberikan jaminankelangsungan usaha PGN dilihat dari pasokan gas di masamendatang.

Meningkatnya kebutuhan gas di Indonesia yang dipicu olehmakin mahalnya harga minyak sebagai akibat pengurangansubsidi bahan bakar minyak. Peningkatan kebutuhan gasini merupakan peluang usaha tersendiri bagi jaminan pasaryang pasti kepada Perusahaan.

Komitmen dan dukungan Pemerintah, sebagai pemegangsaham utama PGN, bagi perkembangan industri migasnasional sangat dibutuhkan. Komitmen Pemerintah untuklebih memanfaatkan gas sebagai energi substitusi BBMakan memberikan kepastian hukum dan peraturanperundang-undangan yang kondusif bagi industri Migaspada umumnya dan PGN pada khususnya.

Posisi PGN sebagai market leader transmisi dan distribusigas di Indonesia pada saat ini. Sebagai market leader akanmemberikan posisi tawar yang tinggi baik kepada pemasok,pelanggan maupun pesaing.

Kepercayaan investor yang tinggi pada PGN sehinggamemudahkan Perusahaan dalam kegiatan penggalangandana dengan biaya modal (cost of fund) yang kompetitifbagi proyek-proyek pengembangan usaha yangdirencanakan.

Hal-hal di atas memberikankepercayaan diri dan semangat yangtinggi bagi Perusahaan dalammenghadapi tantangan dan prospekusaha ke depan.

27| annual report 2004

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENDiscussion and Analysis by Management

Kinerja Keuangan Tahun 2004

Laporan Laba-Rugi

Pada tahun 2004 pendapatan yang berasal dari kegiatanusaha transmisi dan distribusi meningkat 24% dibandingtahun 2003 menjadi Rp 4.457,8 miliar. PendapatanTransmisi meningkat 35,1% atau Rp 220,3 miliar menjadiRp 847,4 miliar yang disebabkan peningkatan volumepenyaluran gas bumi untuk jaringan pipa transmisi Grissik-Singapura. Sedangkan Pendapatan Distribusi meningkat22% atau sebesar Rp 644,6 miliar menjadi Rp 3.608,9miliar yang disebabkan peningkatan Volume Penjualan danpenyesuaian harga jual gas bumi.

Pada tahun yang sama PGN mencatatkan Laba Kotorsebesar Rp 2.078,8 miliar meningkat sebesar 26,6% atauRp 437 miliar dibanding tahun sebelumnya. Hal inidisebabkan peningkatan persentase pendapatan lebih besardari persentase peningkatan Beban Pokok.

Peningkatan Beban Usaha PGN sebesar 31,2% menjadiRp 1.081 miliar, terutama berasal dari kenaikan BebanTransmisi dan Distribusi sebesar 36,5% dari tahun

Financial Performance 2004

Profit and Loss Statements

In 2004 revenue from transmission and distribution businessactivities increased by 24% compared to year 2003 that wasamounted to Rp 4,457.8 billion. Transmission revenueincreased by 35.1% or Rp 220.3 billion amounting to Rp847.4 billion, caused by the increase of natural gastransmission volume for transmission pipeline Grissik-Singapore. Whereas distribution revenue increased by 22%or Rp 644.6 billion amounting to Rp 3,608.9 billion, causedby sales volume increase and the adjustment of natural gasselling price.

For the same year PGN recorded Gross Profit amounting toRp 2,078.8 billion an increase of 26.6% or Rp 437 billioncompared to the previous year. The increase is due to thepercentage of revenue increase is still higher than thepercentage of COGS increase.

The increase of operating expenses of PGN was 31.2%amounting to Rp 1,081 billion. The increase mainly stemmedfrom the increase of transmission and distribution expenses

sebelumnya menjadi Rp 729 miliar. Walaupun demikianPGN berhasil membukukan Laba Usaha sebesar Rp 997,8miliar meningkat 22% dibanding tahun sebelumnya.Laba Bersih menurun 6,9% menjadi Rp 474,3 miliar yangterutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar Rp242 miliar dan Beban Bunga yang meningkat 47,9%menjadi sebesar Rp 224,9 miliar. Kerugian Selisih Kursterjadi akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USDdari Rp 8.465 pada tanggal 31 Desember 2003 menjadiRp 9.290 pada tanggal 31 Desember 2004 sedangkanBeban Bunga meningkat karena penambahan pinjamandalam rangka pembangunan jaringan pipa transmisi.

Neraca

Total Aktiva meningkat 21% menjadi Rp 11.040 miliar.Peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnyakas dan Setara Kas sebesar Rp 1.420 miliar yang diperolehdari penerbitan Obligasi Eurobond tahap II pada bulanFebruari 2004 dan peningkatan Aktiva tetap karena adanyainvestasi berupa pembangunan jaringan pipa transmisisebesar Rp 601 miliar.

Total Kewajiban naik 36% menjadi Rp 7.172 miliar terutamadisebabkan penerbitan obligasi Eurobond tahap II sebesarRp 1.161 miliar.

Ekuitas menurun 2,6% menjadi Rp 3.178 miliar karenaterdapat selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendaliyang merupakan pajak atas selisih Nilai Buku pipa Grissik-Singapura dengan nilai yang dialihkan ke anak perusahaan.

Rasio-rasio

Untuk tahun 2004 Rasio Laba Bersih terhadap jumlah Aktiva(ROA) sebesar 4.3% menurun dibandigkan pencapaiantahun sebelumnya yang mencapai 5,6%. Penurunan inidisebabkan oleh menurunnya Laba Bersih dan kenaikanAktiva PGN.

Sedangkan Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas(ROE) yang dicapai sebesar 14,9% menurun tipisdibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 15,6%.Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya Laba bersih.

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas meningkat menjadi186,8% dibanding tahun sebelumnya sebesar 136,5%.Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan Kewajiban.

Rasio Kewajiban terhadap Aktiva juga meningkat dari 51,1%pada tahun 2003 menjadi 55,9% pada tahun 2004.Peningkatan ini karena persentase peningkatan Kewajibanlebih tinggi dibanding persentase peningkatan Aktiva.

Sistem Manajemen Mutu

Dalam rangka menjamin kualitas dalam kegiatan distribusidan transmisi serta untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,PGN telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM)

by 36.5% from the previous year amounting to Rp 729billion. However PGN successfully booked operating profitamounting to Rp 997.8 billion, an increase of 22% comparedto the previous year.

Net Profit decreased by 6.9% become Rp 474.3 billion,mainly caused by foreign exchange loss amounting to Rp242 billion and Interest Expense increased by 47.9% becomeRp 224.9 billion. The foreign exchange loss incurred as theresults of Rupiah depreciation against USD from Rp 8,465as of December 31, 2003 to Rp 9,290 as of December31, 2004, meanwhile Interest Expense increased due toadditional loans for the construction of transmission pipelines.

Balance Sheet Statements

Total Assets increased by 21.0% amounting to Rp 11,040billion. The increase was due to additional cash and cashequivalent amounting to Rp 1,420 billion from the secondissuance of Eurobond in February 2004 and additionalfixed assets as the results of capital expenditure for theconstruction of transmission pipelines amounting to Rp 601billion.

Total Liabilities increased by 36% amounting to Rp 7,172billion due to the second issuance of Eurobond amountingto Rp 1,161 billion.

The equity decreased by 2.6% amounting to Rp 3,178billion due to the difference from restructuring transactionsof controlling entities that constitute taxes on Grissik-Singapore pipes book value difference where the value istransferred to the subsidiary.

Ratios

In 2004 the Return on Assets (ROA) of the Company was4.3%, decreasing from the previous year figure that reached5.6%. The decrease was due to the decrease of Net Profitand the increase of PGN assets.

While the Return on Equity (ROE) of the Company was14.9%, slightly decreasing from the previous year figurethat was 15.6%. The decrease was due to the decrease ofNet Profit.

Debt to equity ratio increased to 186.8% compared to theprevious year figure that was 136.5%. The increase wasdue to the increase of liabilities.

Total liabilities to total assets ratio also increased from51.1% in 2003 to 55.9% in 2004. The increase was causedby the percentage of liabilities increase was higher than thepercentage of assets increase.

Quality Management System

In order to assure the quality of the transmission anddistribution activities and to enhance customer satisfaction,PGN has implemented Quality Management System (SMM)

29| annual report 2004

dengan Standar International (ISO 9001). Dalamimplementasi SMM tersebut telah diakreditasi oleh BadanSertifikasi Internasional sejak tahun 1999.

Manajemen PGN memiliki komitmen yang dalamimplementasi dan pengembangan SMM hal tersebut dapatdibuktikan antara lain dengan dibentuknya Satuan KerjaBidang Pengembangan Manajemen Mutu dan keterlibatanlangsung dalam aktivitas Audit Mutu Internal, AuditSurveillance, Rapat Tinjauan Manajemen, Temu Pelanggandan aktivitas lain yang terkait pengembangan SMM.

Pengembangan SMM PGN terus dilakukan untukmenghadapi perkembangan pasar dan tuntutan lingkungandan teknologi terus meningkat. Pengembangan SMM yangtelah dilakukan antara lain up-grading implementasi standarISO 9002:1994 ke ISO 9001:2000 pengembangan sistemdokumentasi berbasis proses, pengembangan sumber dayamanusia berbasis kompetensi serta pengembanganorganisasi pengendali dan pengembangan sistemmanajemen mutu.

Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pengembanganSMM yaitu tercapainya kepuasan tidak hanya customertapi juga kepuasan stakeholder. Langkah yang akandilakukan dalam mencapai sasaran tersebut antara lainmenempatkan mutu sebagai strategi utama, melibatkanseluruh anggota organisasi dalam meningkatkan mutusecara berkesinambungan, mengembangkan mapping dandokumentasi menuju paperless, mengembangkan SMMmenuju performance excellence, mengembangkanmonitoring kinerja organisasi berbasis IT, dan lain-lain.Secara umum dapat dikatakan pengembangan SMMdiarahkan menuju Total Quality Manajemen, yaitu SistemManajemen yang memadukan tiga pilar: Budaya, Teknologidan Sistem untuk mencapai hasil yang prima (performanceexcellence).

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Untuk menjamin pengoperasian transmisi dan distribusigas yang handal dan aman dari potensi bahaya sepertikecelakaan, kebakaran, kebocoran gas dan lain-lain,Perusahaan menerapkan standar keamanan migas.Disamping itu, Perusahaan juga melakukan pemeriksaansecara teratur ke fasilitas-fasilitas transmisi dan distribusiguna menekan risiko kerusakan peralatan.

Dalam meminimalisasi potensi bahaya seperti kecelakaandari penggunaan gas oleh para pelanggan, Perusahaansenantiasa memberikan sosialisasi atas prosedur dan carapenggunaan gas yang aman. Selain itu, Perusahaan jugamengadakan pertemuan-pertemuan dengan para pelangganutama untuk memberikan pengarahan tentang keamananpenggunaan gas.

Setiap upaya yang dilakukan untuk mengurangi potensibahaya kecelakaan dan kebakaran merupakan suatukewajiban yang harus dilaksanakan oleh Perusahaan.

with International Standard (ISO 9001). The implementationof SMM has been accredited by International CertificationBody since 1999.

The management of PGN is deeply committed to theimplementation and development of SMM which is provenamong others by the establishment of Working Unit in thefield of Quality Management Development and directinvolvement in Internal Quality Audit activities, AuditSurveillance, Management Observation Meeting, customersgathering and other activities that are related to SMMdevelopment.

The development of PGN SMM is continuously done tofulfill market development and environmental andtechnological requirements that keep growing. Thedevelopment of SMM that has been done such as upgradingISO 9002 implementation standard to ISO 9001:2000,development of process base documentation system,competence base human resources development, controllingorganization development and quality management systemdevelopment.

One of the targets of SMM development is the realizationof both customers and stakeholders satisfaction. The actionsthat would be taken to achieve those targets among othersare placing quality as the main strategy, continuously involvingall organization members in quality enhancement, developingmapping and documentation toward paperless, developingSMM toward performance excellence, developing IT baseorganization performance monitoring and others. In generalSMM development is directed toward Total QualityManagement which is Management System that integratesthree pillars: Culture, Technology and System to achieveperformance excellence.

Health and Work Safety

To secure the reliable and safe operation of gas transmissionand distribution from the potency of hazards such asaccidents, fire, gas leakage and others, the Companyimplements oil and gas safety standard. In addition, theCompany also regularly inspects transmission and distributionfacilities to reduce the risk of equipment damages.

In minimizing the potency of hazards like accidents on theuse of gas by customers, the Company always providessocialization on the procedure and manners to use gassafely. Moreover, the Company also conducts gatheringswith main customers to provide briefing on the gas usagesafety.

Any efforts done by the Company to reduce potentialhazards of working accidents and fire break-out is mandatoryto be implemented.

| annual report 200430

Pengembangan Sumber Daya Manusia

PGN menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia(SDM) merupakan salah satu faktor penentu untuk kemajuandan keberhasilan Perusahaan. Oleh karena itu Perusahaansecara bersungguh-sunguh dan berkesinambunganmendorong peningkatan kemampuan, kinerja serta iklimkerja yang kondusif guna meningkatkan produktivitas dankesejahteraan pegawai.

Pada akhir Desember 2004 PGN memiliki 1.344 karyawanyang memiliki ketrampilan sesuai dengan bidangnya.Komposisi latar belakang pendidikan karyawan tetap PGNseperti ditampilkan dalam grafik dibawah.

Divisi SDM dibawah Direktorat Umum bertanggung jawabterhadap keseluruhan pengelolaan dan pengembanganseluruh SDM perusahaan. Sedangkan Pusat Pendidikan danLatihan (Pusdiklat) perusahaan memberikan kontribusi dalammerancang program pendidikan latihan yang komprehensifbagi peningkatan kualitas SDM Perusahaan. Sejalan denganperubahan tuntutan dunia usaha dan mempertimbangkan

Human Resources Development

PGN fully realizes that human resources constitute one ofkey factors for the development and success of the Company.Therefore the Company seriously and continuously forcesthe enhancement of capability, performance and conduciveworking climate to increase employees productivity andwelfare.

As of December 2004, PGN has 1,344 employees thathave skills related to their assignments. Educationalbackground composition of PGN permanent employees isshown on the graph:

Human resources division is under Directorate of GeneralAffairs and responsible for the whole management anddevelopment of all human resources in the Company. TheTraining and Education Center (Pusdiklat) providescontribution in the planning of a comprehensive trainingand education program to enhance human resources qualityof the Company. In line with the changes on businessrequirements and taking into account the existing human

Grafik Komposisi Pendidikan Pegawai PGNPGN Employees Educational Composition

31| annual report 2004

resources, PGN determines the direction of human resourcesmanagement by empowering and developing its employeesto create competitive advantage on the Company humanresources.

PGN has implemented merit system to complete remunerationsystem that is previously used. Currently PGN commencesworker potential evaluation program that is part of the wholeemployees career planning program as the follow up ofmerit system implementation.

As a reflection of the Company Contribution on employeewelfare, PGN provides various facilities and allowancesbased on prevailing regulation. PGN also providesopportunities to all employees and management lines toown the Company shares through Employee Stock Allocation(ESA) Program and Management Stock Ownership Program(MSOP). Those are voluntary programs and they have beenexecuted in 2003 Initial Public Offering. The aims of thestock ownership program are to enhance sense of belongingof all PGN management and employees to the Company,maintain loyalty and security of employees in the Company,balance the interests among workers, management andmajority shareholders in achieving targets and increasingproductivi ty and work quali ty of the workers.

Environment ManagementAs the compliance to all stipulation regarding lifeenvironments, especially Law No. 23, 1997 regarding LifeEnvironment Management and Government Regulation No.17, 2001, PGN always performs analysis on environmentalimpacts for every distribution and transmission networkproject and other projects that will be done as well.

Social ContributionPGN contribution to surrounding societies is manifested inthe form of partnership program and environment nurturing.Partnership program aims to push people economy activitiesand growth and the achievement of development evendistribution through work opportunity extension and small

business empowerment.

The coverage of partnershipprogram is for all smallbusiness development, andeducation to the societiesbroadly and around theCompany projects.

SDM yang ada, PGN menetapkan arah pengelolaan SDMdengan memberdayakan dan mengembangkan pegawaisehingga tercipta keunggulan yang kompetit i f.

PGN telah menerapkan merit system untuk menyempurnakansistem remunerasi yang digunakan sebelumnya. Saat iniPGN memulai program penilaian potensi pekerja sebagaibagian dari program pengembangan karir (career planning)karyawan secara menyeluruh sebagai salah satu tindaklanjut dari implementasi merit system.

Sebagai salah satu bentuk kepedulian PGN terhadapkesejahteraan karyawannya, Perusahaan memberikanberbagai fasilitas dan tunjangan sesuai dengan peraturanketenagakerjaan yang berlaku PGN juga memberikesempatan kepada seluruh karyawan dan jajaranManajemen untuk memiliki saham Perusahaan melaluiProgram ESA (Employee Stock Allocation) dan MSOP(Management Stock Ownership Program). Program inibersifat sukarela dan telah dilaksanakan dalam rangkaPenawan Umum Perdana tahun 2003 yang lalu. Tujuandari program kepemilikan saham ini adalah untukmeningkatkan rasa memiliki perusahaan bagi seluruh jajaranPGN, memelihara loyalitas dan kebanggaan karyawan diperusahaan, penyeimbang kepentingan antara pekerja,manajemen dan pemegang saham mayoritas dalampencapaian sasaran dan meningkatkan produktivitas dankualitas kerja karyawan.

Pengelolaan LingkunganSebagai pemenuhan terhadap seluruh ketentuan yangmenyangkut lingkungan hidup, khususnya Undang-UndangNo. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidupdan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2001, PGN selalumelaksanakan analisis mengenai dampak lingkunganterhadap setiap proyek jaringan transmisi dan distribusimaupun proyek lain yang akan dikerjakan. PGN secaraberkelanjutan juga melakukan pengelolaan lingkunganterhadap proyek-proyek yang telah diselesaikan.

Kepedulian SosialKepedulian PGN terhadap masyarakat sekitar diwujudkandalam bentuk program kemitraan dan bina lingkungan.Program Kemitraan bertujuan untuk mendorong kegiatandan pertumbuhan ekonomi rakyat serta tercapainyapemerataan pembangunan melalui perluasan lapangankerja dan pemberdayaan usaha kecil.

Cakupan program kemitraand i p e r u n t u k a n b a g ipengembangan usaha kecil,dan pend id ikan bag imasyarakat di sekitar proyekperusahaan maupun bagimasyarakat luas.

| annual report 200422

Sedangkan kepedulian PGN tehadap lingkungan masyarakatdisekitar lokasi usaha perusahaan direalisasikan melaluiprogram bina lingkungan yang berdaya guna dan berhasilguna. Sepanjang tahun 2004 PGN telah mengeluarkandana lebih dari Rp 1,2 milyar untuk Program BinaLingkungan. Selain itu sesuai dengan program PemerintahPGN setiap tahun mengalokasikan dana sebesar 3% darilaba setiap tahun untuk membiayai perusahaan kecil dankoperasi.

The contribution of PGN to the environment of the societiesaround the Company business location is realized throughefficient and effective environment nurturing. All along year2004 PGN has disbursed funds more than 1.2 billion forenvironment nurturing program. Furthermore in accordancewith the Government program PGN allocates funds in theamount of 3% of Profit every year to finance small enterprisesand cooperative.

| annual report 200433

KOMITE AUDITAudit Committee

1. Dr. Ir Nenny Miryani Saptadji (Chairman of Committee Audit)2. Mamontang Simatupang SE, MSM (Anggota - Member)3. Ir, Dumoly F. Pardede MBA (Anggota - Member)

3 1 2

Dalam rangka meningkatkan fungsi Komite Audit sesuaidengan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit telahmerampungkan Audit Committee Charter (Pedoman KerjaKomite Audit) sebagaimana ditetapkan dalam KeputusanKomisaris PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN)Nomor: 002/11/Kom-1/2004. Pedoman Kerja Komite Auditini sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan yang terkaitdengan pasar modal baik yang diterbitkan Badan PengawasPasar Modal (Bapepam) maupun Bursa Efek Jakarta (BEJ)mencakup Visi dan Misi, Organisasi, Tugas dan TanggungJawab, Wewenang, Mekanisme Pengambilan Keputusan,Masa Tugas dan Sistem Pelaporan.

Pada periode tahun 2004, sebagai implementasi dari AuditCommittee Charter tersebut, Komite Audit telah melaksanakankegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi Audit Committee Charter kepadajajaran direksi termasuk manajemen kunci di KantorPusat. Sosialisasi tersebut kemudian diperluas ke jajaranmanajemen operasional di kantor-kantor SBU dan Distrikdi Indonesia, antara lain: DKI Jakarta, Bandung,Surabaya, Ujung Pandang, Medan, Pekan Baru,Palembang dan Batam.

2. Untuk mendukung fungsi internal kontrol dari perusahaan,Komite Audit turut memberi dukungan dan pendapatkepada Satuan Pengawas Intern (SPI) untuk penyelesaianAudit Internal Charter. Sebagai implementasi dari AuditInternal Charter tersebut, Komite Audit telah memasukkandalam program kerjanya bahwa SPI dikategorikansebagai mitra kerja utama untuk peningkatan GoodCorporate Governance. Sejalan dengan kemitraantersebut, Komite Audit meminta dan mendiskusikanprogram pemeriksaan SPI termasuk hasil-hasilpemeriksaannya, terutama bagaimana tindak lanjutperbaikan - perbaikan yang dilakukan perusahaanselama periode tahun 2004. Kegiatan kemitraan iniakan dilanjutkan dan ditingkatkan pada masa-masayang akan datang untuk tujuan peningkatan kinerjaperusahaan.

3. Sesuai dengan tugas pokoknya, Komite Audit telahmengusulkan Auditor Ernst & Young kepada Komisarisyang selanjutnya ditetapkan RUPS. Auditor ini melakukanaudit atas laporan keuangan PGN untuk tahun buku2004. Untuk meyakinkan bahwa Auditor telahmenerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang umum selamaproses audit dan bekerja secara independen, KomiteAudit melakukan monitoring dan diskusi selama prosesaudit. Dalam monitoring tersebut, Komite Auditmelakukan penelitian terhadap auditor terutamamenyangkut ketaatannya memenuhi setiap unsur dalamKerangka Acuan Kerja (KAK) yang ditetapkan dalamkasus-kasus tertentu menguji standar audit yangditerapkan.

Pada penghujung tahun 2004, tepatnya pada tanggal 28Oktober 2004, PGN kehilangan salah satu anggota KomiteAudit, dengan meninggalnya Bapak Drs. Soeparwan, MM.Almarhum selama melaksanakan tugasnya sangatberdedikasi dan profesional di bidang audit .

To enhance the functions of Audit Committee in accordancewith the duties and responsibilities, Audit Committee hascompleted Audit Committee Charter (Working Guidance ofAudit Committee) as stipulated in the decision of Board ofCommissioners PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk(PGN) No : 002/11/Kom-1/2004. This Working Guidanceof Audit Committee, as imposed by stipulation that is relatedto capital market issued by both Capital Market SupervisoryAgency (Bapepam) and Jakarta Stock Exchange (JSX), includeVision and Mission, Organization, Duties and Responsibilities,Authorities, Decision Making Mechanism, Working Periodand Reporting System.

As the implementation of Audit Committee Charter, in 2004Audit Committee has performed the following activities:

1. To socialize Audit Committee Charter to the Board ofDirectors including key management at Head Office.The socialization is then expanded to operationalmanagement line at SBU offices and Districts in Indonesia,among others: DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, UjungPandang, Medan, Pekan Baru, Palembang and Batam.

2. To carry on the Company internal control function, AuditCommittee provides support and opinion to InternalControl Unit (ICU) for Audit Internal Charter resolution.As the implementation of Audit Internal Charter, AuditCommittee has included and categorized ICU in thework plan as the main partner to enhance GoodCorporate Governance. In line with that partnership,Audit Committee demands and discusses audit programof ICU including audit results, specifically the follow upof the improvements that have been done by the Companyduring year 2004. These partnership activities would becontinued and enhanced in the future to increase theCompany performance.

3. In accordance with the main duties, Audit Committeehas proposed Auditor Ernst & Young to the Board ofCommissioners where was stipulated in the ShareholdersGeneral Meeting (SGM). The Auditor audited financialstatements of PGN for the book year 2004. To assurethat the Auditor has enforced the accounting generalprinciples and work independently, Audit Committeeperformed monitoring and discussion during the auditprocess. In the monitoring, Audit Committee performedobservation to the Auditor especially regarding thecompliance to satisfy every element in the Working Frameof Reference (WFR) that is determined in certain casesto assess implemented audit standard.

At the end of year 2004, precisely on October 28, 2004,PGN has missed one of Audit Committee members, Mr.Drs. Soeparwan, MM. who passed away. During his workingperiod, the late has proven his dedication and professionalismin Audit field.

Audit Committee realizes that the Company activities becomemore complex and developing so quickly. Therefore, Audit

35| annual report 2004

Komite Audit menyadari bahwa aktivitas perusahaan semakinkompleks dan berkembang secara pesat. Oleh karena itu,Komite Audit telah mengiringi perkembangan tersebutdengan meningkatkan kemampuannya di bidang audit,antara lain : melalui training dan workshop, termasuk ikutdalam keanggotaan profesi komite audit di Indonesiaterutama aktif dalam tukar pengalaman sesama anggotakomite audit. Hal ini akan dikembangkan pada periode-periode yang akan datang.

Demikian laporan Komite Audit atas pelaksanaan kegiatan2004 dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Komite Audit PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Committee has kept up with such development by enhancingcapability in Audit area, among others: through trainingand workshop, including joining the membership of auditcommittee profession in Indonesia especially in activeexperience exchange among audit committee members.These activities will be developed in the future.

The implementation of Audit Committee activities in year2004 has been reported as above and we express ourgratitude for all kinds attention.

Audit Committee PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

DR. Ir. Nenny Miryani SaptadjiKetua Komite Audit

Chairman of Audit Committee

Ir. Dumoly F. Pardede, MBAAnggotaMember

Mamontang Simatupang, SE, MSMAnggotaMember

| annual report 200436

PROFIL KOMISARISProfile of Commissioners

Sumarno Surono (Komisaris Utama - President Commissioner) 3.

Bemby Uripto (Komisaris - Commissioner) 2.Pudja Sunasa (Komisaris - Commissioner) 1.Sahala Lumban Gaol (Komisaris - Commissioner) 5.Nenny Miryani Saptadji (Komisaris Independen - Independent Commissioner) 4.Rudy Tavinos (Komisaris Independen - Independent Commissioner) 6.

1 2 3 4 5 6

Profil Komisaris

Sumarno Surono, Komisaris UtamaPendidikan beliau Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesiapada tahun 1973, MA Economics dari University of Hawaiipada tahun 1983, dan Ph.D Economics dari University ofHawaii pada tahun 1985. Sebagai Direktur FundManagement PT Danareksa (Persero) sejak tahun 1987sampai Juli 1993. Sebelumnya menjabat Kepala BiroMoneter Bappenas 1993 sampai Maret 2000 serta sebagaistaf pengajar fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejaktahun 1975 sampai sekarang. Sejak tanggal 15 Oktober2003, beliau menjabat sebagai Komisaris UtamaPerusahaan.

Bemby Uripto, KomisarisMemperoleh pendidikan Sarjana Teknik dari DepartemenElektroteknik Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan ArusKuat, tahun 1979, Energy Management Policy & AppropriateTechnology University of Pennsylvania, Philladelphia tahun1988, Master Economics/Finance di Denver University,Colorado dan Mineral/Energy Economics/OperationResearch pada Colorado School of Mines Golden, Colorado,USA (1989 ñ 1994). Pernah bekerja di Konsultan Engineeringdi Jakarta pada tahun 1979, Kepala Biro Tambang Listrikdan Pengembangan Energi Bappenas pada tahun 1998,aktif di Bappenas sejak tahun 1980 sampai sekarang. Kinibeliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 15Oktober 2003.

Pudja Sunasa, KomisarisPendidikan terakhir dari Institut Teknologi Bandung (ITB)jurusan Teknik Perminyakan pada tahun 1980. Mengikutiprogram pelatihan bidang Transmisi Gas ke GasuniePetroleum Engineering Training dan Far East Oil Trading diTokyo tahun 1990. Menjabat sebagai Kepala DivisiPerencanaan Umum dan menjadi Kepala Biro UmumDepartemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM)pada tahun 2001. Tahun 2004 menjabat sebagai Inspektur1 Inspektorat Jenderal Departemen Energi dan SumberDaya Mineral (DESDM) sampai sekarang. Kini beliaumenjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 4 Juni 2002.

Sahala Lumban Gaol, KomisarisPendidikan terakhir Sarjana Peternakan Institut PertanianBogor (IPB) pada tahun 1977, Master Ekonomi dari Universityof Illinois, USA pada tahun 1988 dan Doctor of Philosophy,Iowa State University, USA pada tahun 1994. Sebagai KasieKoperasi pada tahun 1985 dan menjabat sebagai KasiePembiayaan Luar Negeri Sektor Migas pada tahun 1994.Direktur Penerimaan Minyak dan Bukan Pajak pada tahun1998. Beliau menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejaktanggal 4 Juni 2002.

Nenny Miryani Saptadji, Komisaris IndependenPendidikan terakhir adalah PhD bidang Engineeringspesialisasi bidang panas bumi dari University of Aucklandtahun 1995, Dipl. Geothermal. Engineering Technologydari Geothermal Institute ñ University of Auckland padatahun 1987, serta Sarjana Teknik Perminyakan dari FakultasTeknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung pada tahun1981. Bekerja sebagai Staf Pengajar Departemen Teknik

Profile of Commissioners

Sumarno Surono, President CommissionerHe holds graduate in Economy, University of Indonesia in1973. His Masterís degree of Economic was obtained in1983 followed by his Ph.D in Economics in 1985, bothfrom University of Hawaii. After holding Director of FundManagement in PT Danareksa (1987-1993), he was Headof Monetary Bureau in Bappenas (1993-2000). He is alsoactively giving lectures in Faculty of Economics in Universityof Indonesia since 1975. From October 15, 2003 to datehe holds President Commissioner of the Company.

Bemby Uripto, CommissionerHe holds A bachelor degree in Power Engineering fromElectrotechnic Department Institut Teknologi Bandung (ITB)in 1979, attended Energy Management Policy & AppropriateTechnology program at University of Pennsylvania,Philladelphia 1988, Master degree in majoring : Finance,Economics ant Denver University Colorado and EnergyEconomics/Operation Research at Colorado School ofMines (1989-1994) He used to work at engineeringconsultant in Jakarta 1979 and he was chief of bureau forMining, Power and Energy Development in Bappenas in1998. Since 1980 work for Bappenas to date and he isnow the Commissioner of the Company since 15 Oktober2003

Pudja Sunasa, CommissionerHe holds a bachelor degree in Petroleum Engineering, fromBandung Institute of Technology in 1980. He has participatedin training program of Gas Transmission in Gasunie as wellas Petroleum Engineering Training and Far East Oil Trainingin Tokyo in 1990. In 2001, he was Division Head of GeneralPlanning and Head of Directorate Bureau of Energy andNatural Resources (DESDM). Appointed as a Commissionerof the Company since 4 June 2002.

Sahala Lumban Gaol, CommissionerHolds a bachelor degree in Animal Husbandry from BogorInstitute of Agriculture in 1977; Master of Economics fromUniversity of Illinois, USA, in 1994, and Doctor of Philosophyfrom Iowa State University, USA, 1994. He was the SectionHead of Cooperatives in 1985 and Section Head of ForeignFinancing in Oil and Gas in 1994 and Director of OilIncome and Non Tax in 1998, Since June 4, 2002 he iscurrently on the Board of Commissioner of the Company.

Nenny Miryani Saptadj i , IndependentCommissionerShe holds a bachelor degree in Petroleum Engineering fromPetroleum Engineering Department of Bandung Institute ofTechnology in 1981, a Diploma of Geothermal Engineeringfrom Geothermal Institute, University of Auckland in 1987,and Ph.D. in Engineering specializing on Geothermal fromUniversity of Auckland in 1995. She works as a lecturer,

| annual report 200438

Perminyakan Institut Teknologi Bandung sejak tahun 1981sampai sekarang. Menjabat sebagai Komisaris Independensejak tanggal 15 Oktober 2003 sampai sekarang.

Rudy Tav inos , Komisar i s IndependenPendidikan terakhir dari Institut Teknologi Bandung jurusanTeknik Kimia tahun 1989. Mengikuti berbagai programpelatihan Enjiniring antara lain water Treatment dari BGTZCo, Singapore Gas Conditioning and Processing dari JohnM. Campbell Co, USA; Central Valves dari Fisher; RiskAnalysis Methodology dari Quest Consultant Inc, SingaporeGas Treating and Sulfur Recovery oleh John M. CampbellCo, USA; LNG Base Load oleh CFATQ, Perancis; DCSsystem oleh Yokogawa, Singapore. Pelatihan Managerialantara lain Engineering Professional Development Programdari Cambridge Consulting USA; KPPL dari Pertamina,Bontang serta berbagai seminar. Sebagai Pemilik PT RazhaPusaka Abadi, konsultan dibidang perdagangan danpemasaran. produk petrokimia serta sebagai Technical &commercial Advisor di PT Inti Masnindo. Beliau menjabatsebagai Komisaris Independen sejak Mei 2004.

Head of Geothermal Laboratory, member of DepartmentCouncil of Petroleum Engineering Department in BandungInstitute of Technology since 1981 to present. Since 15October, 2003 she is an Independent Commissioner of theCompany.

Rudy Tavinos, Independent CommissionerHolds a bachelor degree in Chemical Engineering fromInstitue Techlogy Bandung in 1989. He has participatedvarious engineering training such as Water Treatment BGTZCo, Singapore; Gas Conditioning and Processing fromJohn M. Campbell Co, USA; Central Valve from Fisher;Risk Analysis Methodology dari Quest Consultant Inc,Singapore; Gas Treating and Sulphur Recovery by John M.Campbell Co, USA; LNG Base Load oleh CFATQ, Perancis;DCS System by Yukogawa, Singapore. Managerial trainingsuch as Engineering Professional Development Programfrom Cambridge Consulting USA; KPPL from Pertamina,Bontang and other seminar. He worked for PT Arun NGLCo in 1989-1995, for PT Badak NGL Co in 1996 and forPT Medco 1997-2000, and as a Technical & CommercialAdvisor in PT Inti Alasindo. He is now as an IndependentCommissioner of the Company since May 2004.

39| annual report 2004

WMP Simandjuntak (Direktur Utama - President Director & CEO) 3

Adil Abas (Direktur Pengembangan - Director of Development) 4.Nursubagjo Prijono (Direktur Operasional - Director of Operations) 2.Djoko Pramono (Direktur Keuangan - Director of Finance) 5.Sutikno (Direktur Umum - Director of General Affairs) 1.

Profil DireksiProfile of Directors

1 2 3 4 5

Profil Direksi

Washington Mampe Parulian Simandjuntak,Direktur UtamaPendidikan terakhir adalah Sarjana Ekonomi Akuntansi dariUniversitas Indonesia pada tahun 1969. Menjabat InternalAudit Staff Lemigas Ditjen Migas ñ Jakarta sejak tahun 1970-1973, menjabat sebagai Kabag Keuangan Lemigas DitjenMigas ñ Cepu sejak tahun 1973-1977. Menjabat sebagaiKabag. Keuangan Lemigas Ditjen Migas ñ Jakarta sejaktahun 1977-1984 dan menjabat sebagai Kabag. TataUsaha Lemigas Ditjen Migas Jakarta, sejak tahun 1984-1987 dan Direktur Keuangan dan Administrasi Perum GasNegara sejak tahun 1987-1992. Sebelumnya menjabatsebagai Direktur Keuangan Perusahaan sejak tahun 1992-2001. Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejaktanggal 19 Nopember 2001.

Adil Abas, Direktur PengembanganPendidikan terakhir Sarjana Teknik Sipil dari UniversitasGadjah Mada pada tahun 1971. Sebelumnya pernahmenjabat sebagai Staf Ahli Direktur Pengembangan BidangPerencanaan Perusahaan pada tahun 1993. Manajer ProyekTransmisi dan Distribusi Gas Bumi Sumatera TengahPerusahaan pada tahun 1994 dan menjabat sebagaiKoordinator Pelaksana Proyek Transmisi Gas Bumi IndonesiaPerusahaan pada tahun 1996 - 2001. Menjabat sebagaiDirektur Pengembangan Perusahaan sejak tanggal 19Nopember 2001.

Djoko Pramono, Direktur KeuanganPendidikan terakhir adalah Sarjana Ekonomi Akuntansi dariUniversitas Brawijaya pada tahun 1985. Sebelumnyamenjabat sebagai. Kepala Seksi Pengendalian AdministrasiKeuangan Sub. Direktorat Akuntansi (1989 - 1990). KepalaSeksi Pengendalian Administrasi Keuangan Sub.DirektoratAkuntansi (1990 - 1991). Kepala Sub. Direktorat Akuntansipada tahun 1991 dan Pj. Kepala Divisi Akuntansi PerumGas Negara pada tahun 1993. Kepala Divisi AkuntansiPerusahaan pada tahun 1997. Menjabat sebagai DirekturKeuangan Perusahaan sejak tanggal 19 Nopember 2001.

Sutikno, Direktur UmumPendidikan terakhir adalah Sarjana Ekonomi ManajemeUniversitas Diponegoro pada tahun 1985, dan PascaSarjana Administrasi Kebijakan Bisnis dari UniversitasIndonesia pada tahun 1996. Selain itu juga telah mengikutiKursus Singkat Angkatan (KSA) XIII Lemhannas pada tahun2005. Sebelumnya menjabat sebagai Asisten I Sub.DitUmum Kantor Pusat sampai dengan 1987. Pengawas BidangKeuangan Kantor Pusat pada tahun (1987 - 1989). KepalaPengawasan Intern Perusahaan Cabang Jakarta (1989 -1991). Kepala Dinas Anggaran Operasi Kantor Pusat padatahun (1991 - 1996). Kepala Divisi Anggaran, DirektoratKeuangan Kantor Pusat pada tahun (1996 - 2000). Menjabatsebagai Direktur Umum sejak tanggal 19 Nopember 2001.

Profile of Directors

Washington Mampe Parulian Simandjuntak,President & CEOHe earned a bachelor degree in Accountancy, University ofIndonesia in 1969. He has served and held various positionsin lemigas, starting as an officer in Internal Audit (1970-1973) to Chief Financial and Senior Internal Auditor (1977-1984), as a Chief Administration (1984-1987), he thenjoined Perum Gas Negara as Director of Finance andAdministrative (1987-1992) and as Companyís Director ofFinance (1992-2001). Since November 19, 2001, he holdsthe position of President Director of PGN.

Adil Abas, Director of DevelopmentHe holds a bachelor degree in Civil Engineering fromGadjah Mada University in 1971, After serving as SeniorStaff to Director of Development in Planning (1993), hewas the Project Manager of Gas Transmission and Distributionin Central Sumatra (1994), and then as Project Coordinatorof Indonesian Gas Transmission (1996-2001). SinceNovember 19, 2001, he has served as Companyís Directorof Development.

Djoko Pramono, Director of FinanceHe obtained his bachelor degree finished in Accountancyfrom Brawijaya University in 1985. He was a Section Headof Financial Administrative Control Sub-Directorate ofAccounting in 1991 and Division Head of Accounting inPerum Gas Negara in 1993 and Companyís Division Headof Accounting in 1997. Since November 19, 2001, he hasserved as Companyís Director of Finance.

Sutikno, Director of General AffairsAccomplishing his bachelor study Management, DiponegoroUniversity in 1985, he continued his study and obtained hisPost Graduate of Administration in Business Policy fromUniversity of Indonesia in 1996. In addition, he also attendingKursus Singkat Angkatan ((KSA) XIII Lemhannas in 2005. In1987, he was an Senior Assistant Sub Directorate of GeneralAffairs in the Head Office. He was then Supervisor ofCompanyís Financial in 1989. Head of Internal Auditor forJakarta Branch in 1991, and Head of Division of BudgetingDirectorate in the Head Office in 1996. Since November19, 2001, he is Director of General Affairs of the Company

41| annual report 2004

| annual report 200442

Nursubagjo Prijono, Direktur PengusahaanPendidikan terakhir adalah Sarjana Teknik Perminyakan dariInstitut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1972, sertaPasca Sarjana Petroleum Engineering dari University ofTulsa, Oklahoma, USA pada tahun 1976. Sebagai Staf AhliDirektur Pengembangan/ Ketua Tim Counterpart FeasibilityStudy Perum Gas Negara sejak tahun 1993 - 1994. SebagaiKoordinator Pelaksana Proyek Trans Indonesia Perusahaansejak tahun 1994 - 1996 dan sebelumnya menjabat sebagaiDirektur Pengembangan Perusahaan sejak tahun 1996 -1997. Menjabat sebagai Direktur Pengusahaan Perusahaansejak tanggal 19 Nopember 2001.

Nursubagjo Prijono, Director of OperationsAfter earning his bachelor degree in Petroleum Engineeringfrom Bandung Institute of Technology in 1972, he continuedhis study and obtained his Post Graduate in PetroleumEngineering from University of Tulsa, Oklahoma, USA in1976. He was Senior Staff to Director of Development/Headof Counterpart Feasibility Study, Perum Gas Negara (1993-1994). Project Coordinator of Indonesian Transmission(1994-1996), and the Companyís Director Development(1996-1997). He is currently Director of Operation of theCompany since March 19,2001.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), signifiesthe implementation of Good Corporate Governance (GCG)as a matter of how to manage the company properly,professionally, adopting best international standards andpractices, self-oriented to profitability, growth, businesssustainability and shareholdersí prosperity without abandoningother stakeholdersí interests. The implementation of GoodCorporate Governance aimed to boost the performance ofcompanyís shares price, strengthening both domestic andforeign investorsí trust, customers, employees and last butnot least, public.

PGN fully ascertains that implementation of Good CorporateGovernance is an assets, not just a liability to the companyin fulfilling rules and regulations. Therefore, all the companyíselements take GCG as a fundamental benchmark of itssuccessfulness and performances.

The 2003 Initial Public Offering became a good momentumfor PGN to invigorate the GCG implementation. First stephad been made immediately, which was the GCG mapping.This initial step was taken in order to picture theimplementation if GCG in that time. The mapping resultsgave the important perspective on how a work plan should

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mengartikanimplementasi Good Corporate Governance (GCG) sebagaipengelolaan Perusahaan secara benar, profesional,memenuhi standar internasional serta berorientasi padakeuntungan, pertumbuhan, kelangsungan usaha dankesejahteraan pemegang saham tanpa melupakankepentingan stakeholders lainnya. Adanya implementasiTata Kelola Perusahaan yang Baik diharapkan dapatmendorong naiknya harga saham Perusahaan, memperkuatkepercayaan investor dalam dan luar negeri, pelanggan,pekerja dan masyarakat luas.

PGN menyadari sepenuhnya bahwa pelaksanaan TataKelola Perusahaan yang Baik merupakan aset bagiperusahaan dan bukan hanya sebuah kewajiban untukmenaati peraturan. Oleh karena itu seluruh jajaranPerusahaan menjadikan GCG sebagai salah satu dasartolok ukur keberhasi lan k iner ja Perusahaan.

Momentum pelaksanaan Initial Public Offering pada tahun2003 menjadi pendorong bagi PGN untuk melaksanakanGCG. Langkah pertama yang segera diambil oleh PGNdalam pelaksanaan GCG adalah dengan melakukan GCGMapping. Langkah ini dilaksanakan untuk melihat sejauhmana PGN telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Hasil

| annual report 200444

dari GCG Mapping ini memberikan gambaran tentangberbagai program kerja yang harus dilaksanakan oleh PGNdalam rangka penerapan GCG.

Disamping melaksanakan GCG mapping, PGN jugamenyusun buku Panduan Tata Kelola Perusahaan Yang Baiksebagai acuan dalam pelaksanaan GCG. PGN jugamenyusun Board Manual sebagai panduan bagi Komisarisdan Direksi dalam melaksanakan tugasnya agar sesuaidengan prinsip-prinsip GCG.

Implementasi GCG di PGN antara lain meliputi hal-halyang akan diuraikan dibawah ini:

1. Visi dan Misi Perusahaan

VisiìMenjadi perusahaan publik terkemuka di bidang penyediaenergi gas bumiî

Visi perusahaan tersebut memberikan arahan tujuan PGNdalam jangka panjang dan mengilhami setiap keputusanstrategis yang diambil oleh Manajemen PGN. Oleh karenaitu perlu dirumuskan misi perusahaan yang memberikantujuan kegiatan usaha, batasan usaha dan target pasaryang akan digarap oleh PGN.

MisiìMeningkatkan pemanfaatan gas bumi bagi kepentinganindustri, komersial dan rumah tangga melalui jaringan pipatransmisi, distribusi, moda transportasi lain dan kegiatanniaga serta menjalankan kegiatan bisnis lain di sektor hilirgas dan usaha lain yang mendukungî.

2. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

TransparansiKeterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilankeputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasimaterial dan hal-hal yang relevan dengan perusahaan.Sebagai penerapan prinsip transparansi di PGN antaralain:1. Pembuatan laporan tahunan yang berisi kinerja keuangan,

kinerja operasional maupun infomasi lain yang perludiketahui oleh publik.

2. Penyampaian laporan berkala kepada Bapepam, BursaEfek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berupa LaporanKeuangan Tahunan, Tengah Tahun dan Triwulanan.

3. Public Expose tahunan dalam rangka ulang tahunpencatatan saham di bursa efek.

4. Pemuatan keterbukaan informasi baik yang mengenairencana corporate action dan transaksi material maupunyang mengandung ben turan kepent ingan.

be drawn by the companyís elements with regards to thefurther implementation of GCG.

In addition to the GCG mapping, PGN also delivered aGCG guidance book called ìPanduan Tata KelolaPerusahaan Yang Baikî as a general guidance inimplementing GCG. PGN also formulated a Board Manualas guidance to the Board of Commissioners and Board ofDirectors in orchestrate their supervisions and managerialjobs with GCG principles.

Below are descriptions of some GCG implementation thathave been put into actions by PGN:

1. The Vision and Mission of the company

The VisionìTo become a prominent public company of natural gasenergy providerî

The above-mentioned vision gives direction to PGN's long-term goals and inspires every strategic resolution conveyedby the management of the company. In order to bring theabove vision into operational, PGN needs to definescompanyís mission which will gives directions to its businessactivities, business boundaries and the companyís targetmarket.

The MissionìTo enhance utilization of natural gas for industry, commercialand households needs through transmission pipe network,distribution, other transportation mode, trading activities,and also conducting other business activities in downstreamnatural gas business sector and other supporting businessactivities.î

2. Principles of Good Corporate Governance

TransparencyTransparent in the decision-making process and open inany material and other company relevant informationdisclosure. The implementation of this principle in PGN are,among others:

1. The making of companyís annual report which is including,among others, financial performance, operationalperformance and other important and necessaryinformation for public.

2. The submission of periodic companyís financial statementto Bapepam (Indonesian Capital Market SupervisoryAgency), the Jakarta Stock Exchange, and the SurabayaStock Exchange, which is, consist of Annually, Semi-Annually, and Quarterly Financial Statement.

3. Conducting Annual Public Expose in line with the PGNlisting anniversary to the securities exchanges.

4. Publications in form of information disclosure regardingthe companyís plan to have corporate actions, materialtransactions, and conflict of interest transactions.

Disamping itu masyarakat dapat meng-akses informasitentang PGN melalui situs resmi perusahaan diwww.pgn.co.id

KemandirianPrinsip kemandirian mengharuskan PGN dikelola secaraprofesional terhindar dari benturan kepentingan dan tekanandari manapun yang tidak sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku maupun prinsip-prinsipkorporasi yang sehat.

Oleh karena itu, Komisaris, Direksi dan Pekerja PGN dalammelakukan pengambilan keputusan harus bebas daribenturan kepentingan maupun tekanan dari pihak manapun.

AkuntabilitasPrinsip ini memberikan panduan agar seluruh organperusahaan mempunyai kejelasan fungsi dalam pelaksanaandan pertanggungjawaban tugasnya, sehingga terdapatkeseimbangan kekuasaan dan pengelolaan perusahaansecara efektif.

Hubungan antar seluruh organ perusahaan termasukhubungan Komisaris dan Direksi serta tanggung jawabmasing-masing telah diatur secara jelas, baik dalamanggaran dasar perusahaan maupun dalam buku BoardManual.

KewajaranPrinsip kewajaran diterapkan sebagai keadilan dankesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yangtimbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Prinsip ini diterapkan secara konsisten oleh PGN pada saatmembina hubungan dengan pekerja, pemegang saham,kreditur, pemasok, regulator dan stakeholders lainnya.,

PertanggungjawabanPrinsip pertanggungjawaban merupakan kesesuaian antarapengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yangsehat.

PGN secara konsisten telah dapat melaksanakan prinsipini dengan baik, misalnya:1. Pertanggung jawaban kepada pemegang saham melalui

RUPS.2. Pertanggungjawaban kepada Pemerintah dalam

memenuhi ketentuan dalam UU Migas maupun peraturanpelaksanaanya.

3. Membayar pajak pada waktu dan jumlah yang ditentukanoleh aturan perpajakan.

4. Pemenuhan hak-hak karyawan mengenai gaji, asuransi,jaminan sosial, serta tunjangan lainnya.

Other than that, public could access any informationregarding PGN in its official company website atwww.pgn.co.id.

IndependencyThis independency principle put the bite on the companythe necessity to be professionally managed, away fromconflict of interests and pressures from anyone and anything,which is not compliance with applicable laws and regulationsand also healthy corporation principles.

Therefore, a decision-making process resolved by the Boardof Commissioners, Board of Directors, and the employeesshould be free from any conflict of interests and influencesfrom any parties.

AccountabilityThe principle gives guidance to all companyís organ thenecessity to have clear functions with regard to the executionand trustworthiness of their duties, in order to effectivelybalance the power and the administration of the company.

Relationship among companyís organs including therelationship of Board of Commissioners and Board ofDirectors along with their responsibilities have been clearlyset-up, both in the companyís Articles of Association andin the Board Manual book.

FairnessFairness principle is implemented as a fairly and equally infulfilling the stakeholders rights which could be immersedfrom an agreement or from applicable laws and regulations.

This principle consistently implemented by PGN in acontinuous process of developing good relationship to itsemployees, shareholders, creditors, vendors, regulators,and other stakeholders.

ResponsibilityThe responsibility principle is a harmony on how the companyis managed with the applicable laws and regulations, andalso with the healthy corporat ion principles.

PGN consistently dealt the principle in a good manner,such as:1. Responsibility to the shareholders in General Meeting of

Shareholders forum.2. Responsibility to the Government in form of compliance

to the Oil and Natural Gas Law and also its relatedoperational regulations.

3. Pay taxes in a timely manner in the amount of whichstipulated on the applicable tax regulations.

4 Fulfillment of the employeesí rights including salary,

45| annual report 2004

insurances, social security, and other fringe and benefits.5 Fulfillment of the companyís obligation to third parties

including to vendors and creditors.6 Implementation of partnership program and environmental

awareness development.

3. Corporate CulturePGN has crystallized its corporate culture, which is formulatedas SMILE. The SMILE culture aims to build a strongcommitment to push the successfulness of the corporateculture implementation in line with the vision and missionof the company. SMILE culture is continuously drive everyperson consciousness to always smile and being cordial indoing and exercising every duties.

The word SMILE (Bahasa Indonesia = ësenyumí) showshospitality. SMILE concept gives the meaning of hospitalityin a broader perspective. It does not mean only sincere indoing every duty to support the company growth througha profound services to all stakeholders, but also showsenvironment friendliness in managing the natural gas, whichis distr ibuted by the company to the people.

SMILEas the corporate culture of PGN could be elaborated asfollows:

SatisfactionAll of PGN elements endeavor its best to satisfy not only theshareholders, but also try hard to satisfy other stakeholders.

MoraleValues that have to be possessed by the employees of thecompany, consist of discipline, corps loyalty, teamwork, trustand respect each other.

IntegrityWorking attitude that has to be imposed in the company,i.e. posses high work commitment based on integrity, honestand good ethics, self-controlled, anti tips & bribery, stayaway from manipulation & corruption, and does not takeany kind of gift that could morally compromised, distractingfrom jobs and possible of companyís loss; effectivelymaintaining and developing the implementation of qualitymanagement system.

LeadershipDefine the qualified leadership by emphasizing exemplificationand fairness; give equal opportunity to all qualified workersto develop his/her capacity in an optimal way in order ofbrewing the leaders of the future which will be able inexercising daily leadership; anticipating changes; andbecoming a success key for the development of the corporateculture and working attitude, as a leader is a role model inthe way of thinking and acting for his/her subordinates.

EntrepreneurshipEntrepreneurship is entrepreneur spirit, something thatalready given to each high motivated workers, which arethe capability to work independently, work hard, resilient

5. Pemenuhan kewajiban kepada pihak ketiga termasukkepada pemasok dan kreditur.

6. Pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan.

3. Budaya PerusahaanPGN telah merumuskan budaya perusahaan yang diringkasdengan azas SMILE. SMILE membentuk komitmen yangkuat untuk mendorong keberhasilan implementasi budayaperusahaan sesuai dengan visi dan misi. Budaya SMILEberarti mendorong setiap nurani individu untuk senantiasasenyum dan ramah dalam menjalankan setiap tugasperusahaan.

Filosofi SMILE dalam bahasa Indonesia berarti senyum yangmenunjukkan keramahan. Keramahan dalam konsep SMILEbermakna luas, bukan saja keikhlasan bekerja untukkemajuan perusahaan melalui pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap stakeholders, tetapi juga menunjukkankeramahan kepada lingkungan dalam pengelolaan gasbumi yang didistribusikan PGN kepada masyarakat luas.

SMILEsebagai budaya perusahaan PGN dapat diuraikan sebagaiberikut:

Satisfaction (memuaskan)Seluruh jajaran PGN bukan hanya berupaya untukmemuaskan shareholders tetapi juga berupaya untukmemuaskan stakeholders lainnya.

Morale (semangat juang)Nilai-nilai yang harus dimiliki setiap pekerja yang terdiridari disiplin, loyalitas korporat, kerjasama, serta salingpercaya dan saling menghargai.

Integrity (integritas)Sikap kerja yang harus diterapkan di Perusahaan, yaknimemiliki komitmen yang tinggi untuk bekerja dengan dasarintegritas, kejujuran dan beretika; mampu mengendalikandiri, menolak komisi, suap, menghindari manipulasi, korupsidan menolak pemberian apapun yang dapat merusakmoral, mengganggu pekerjaan serta merugikan perusahaan;serta memelihara dan mengembangkan penerapan sistemmanajemen mutu secara efektif

Leadership (kepemimpinan)Menetapkan kepemimpinan yang berkualitas denganmengutamakan keteladanan dan keadilan; senantiasamemberikan kesempatan kepada setiap pekerja yangberkualitas untuk mengembangkan diri secara optimaldalam mempersiapkan pemimpin masa depan yang mampumelaksanakan kepemimpinan sehari-hari; mengantisipasiperubahan; dan menjadi kunci keberhasilan bagi tumbuhkembangnya budaya perusahaan dan sikap kerja, karenapimpinan adalah panutan dalam cara berfikir dan bertindakbagi seluruh bawahannya.

Entrepreneurship (kewirausahaan)Kewirausahaan merupakan jiwa wirausaha yang sudahmelekat dalam setiap pribadi pekerja yang memiliki motivasitinggi, yakni mampu bekerja secara mandiri, bekerja keras,

| annual report 200446

and assiduous, discipline, utilizable, keeping promises whichalways motivated to move forward and continuouslydeveloping his/her potency; and self-confidence, sensitive,delicate, and tactical in exploiting opportunities in a moreand more tighten business competition.

4. Board of Commissioners

The PGNís Board of Commissioners currently consist ofmembers including the President Commissioner, where 2(two) commissioners are also Independent Commissioners.This is an indication that PGN has already fulfilled stipulationof the Jakarta Stock Exchangeís rule regarding Shares andQuasi-Equity Securities Listing Issued by a Listed Company,point III.1.4 which elaborate the minimum IndependentCommissioners a listed company should have.

In order to be able to deliver its duties and supervisoryfunctions in a correct manner, the Board of Commissionersis supported by some committees, which are:

a. Audit Committee has its function to give professionalopinion regarding any reports and other matter given bythe Board of Directors, and identifying matters that shouldbecome the point of attention to the Board of Commissioners,and also conducting other duties related to the duties ofBoard of Commissioners.

b. Good Corporate Governance Committee has its functionto supervise, monitor, assess and give advices in order tomake sure that GCG principles has been fully implementedin the companyís daily operations.

c. Nomination Committee contributing to the Board ofCommissioners by providing selection criteria and nominationprocedures for Board of Commissionersí member, Boardof Directorsí member, and other companyís Executives,creating a performance appraisal system and supplyingrecommendation on how many member Board ofCommissioner and Board of Directors should consist of.

d. Remuneration Committee has its duties to create a payroll,fringe, and other benefits system and give a recommendationregarding the evaluation of the system and the optionsgiven, pension system, and also compensation and otherbenefits system with regard to employees lay-off.

e. Insurance and Business Risk Committee has its functionto assess of the planning, managing, and risk of a certainbusiness decision making, business development, new projectdevelopment along with its business scheme overseen fromcommercial and technical aspects. The committee alsoresponsible in assessing types and the amount of insurancecoverage bought by the company in relation with its businessrisk, and reports the assessment results and giverecommendation to the Board of Commissioners.

tekun dan ulet, disiplin, berdaya guna, menepati janji danmempunyai jiwa yang selalu bersemangat untuk maju danterus mengembangkan potensinya; dan percaya diri, peka,teliti, dan taktis dalam memanfaatkan peluang di tengah-tengah makin ketatnya persaingan usaha.

4. Komisaris

Komisaris PGN saat ini beranggotakan 6 (enam) orangtermasuk Komisaris Utama dimana dua orang dari anggotaKomisaris tersebut adalah Komisaris Independen. Hal inimenunjukkan bahwa PGN telah melaksanakan ketentuanBursa Efek Jakarta mengenai Pencatatan Saham dan EfekBersifat Ekuitas selain saham yang diterbitkan olehPerusahaan tercatat butir III.1.4. yang menjelaskan tentangjumlah minimal Komisaris Independen dalam suatuperusahaan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Komisaris dibantuoleh komite-komite antara lain :

a. Komite Audit yang berfungsi sebagai alat Komisarisdalam melakukan tugasnya. Komite Audit bertugasmemberikan pendapat kepada Komisaris terhadap laporanatau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepadaKomisaris, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukanperhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lainyang berkaitan dengan tugas Komisaris.

b. Komite Good Corporate Governance yang bertugasuntuk mengawasi, memantau, mengkaji dan memberi saranuntuk memastikan prinsip-prinsip GCG telah diterapkandalam sistem pengelolaan Perusahaan.

c. Komite Nominasi yang bertugas menyusun kriteria seleksidan prosedur nominasi bagi anggota Komisaris, Direksidan para eksekutif lainnya di dalam Perusahaan, membuatsistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentangjumlah anggota Komisaris dan Direksi PGN.

d. Komite Remunerasi yang bertugas menyusun sistempenggajian dan pemberian tunjangan serta rekomendasitentang penilaian terhadap sistem tersebut, opsi yangdiberikan, sistem pensiun dan sistem kompensasi sertamanfaat lainnya dalam pengurangan pekerja.

e. Komite Asuransi dan Risiko Usaha yang bertugas untukmenelaah rumusan perencanaan, pengendalian serta risikoterhadap pengambilan keputusan di bidang bisnis,pengembangan usaha, pengembangan proyek baru danskema bisnisnya, dipandang dari sisi komersial dan teknis.Komite ini juga bertugas untuk menelaah jenis dan jumlahasuransi yang ditutup oleh perusahaan dalam hubungannyadengan risiko usaha, serta melaporkan hasil telaahannyadan memberikan rekomendasi kepada Komisaris.

47| annual report 2004

5. Board of DirectorsCurrently the Board of Director of PGN consists of 5 personsincluding the President Director. PGN could re-assess thestructure and composition of the Board of Directors inconjunction to cope with its new challenges and businessstrategy of the company.

PGN has already determined the duties, liabilities,authoritiesand privileges of the Board of Directors in itsArticles of Association, and also in the Board of DirectorsíDecree regarding Organization and Good CorporateGovernance, also in the Board Manual.

The execution of duties are supported with severalmanagement control system, which are:a. The Companyís Organization and Work Orderliness

Structureb. Human Resourcesc. Working Rules and Systemd. Supporting Infrastructure (buildings, equipment, etc.)e. Internal Control System

6. Audit CommitteeThe Audit Committee of PGN consist of 4 members whichis chaired by one of the Independent Commissioners. TheCommittee has already drawn-up an ìAudit CommitteeCharterî as guidance to the Committee in implementing itsduties and functions. The Charter comprises of the committeemembers criteria, jobs description, functions, authority, andresponsibility of the Audit Committee, and also the meetingmechanism of the Audit Committee.

7. Corporate SecretaryPGN aware of the importance role of a Corporate Secretaryin order to smoothen relationship among companyís organand also the relationship between the company and itsstakeholders. The company gives sufficient authority to theCorporate Secretary in conducting i ts duties.

The primary functions of PGNís Corporate Secretary are asfollows:

a. To pay attention to the capital market development,especially for any applicable laws and regulationsregarding capital market along with its changes.

b. To serve public investors and supply the informationneeded regarding the companyís condition

c. To give inputs to the Board of Directors in order topreserve the companyís compliance with regard to LawNo. 8 Year 1995 regarding Capital Market along withrelated rules and regulations.

d. To serve as a contact person between the company andBapepam, (Indonesian Capital Market SupervisoryAgency), regulatory bodies, Association of IndonesianPublic Listed Company, and other related institutions.

5. DireksiSaat ini Direksi beranggotakan 5 (lima) Direktur termasukseorang Direktur Utama. PGN dapat mengkaji ulang strukturdan komposisi Direksi agar sesuai dengan tantangan danstrategi usaha perusahaan.

PGN mengatur pelaksanaan tugas, kewajiban, kewenangan dan hak Direksi dalam Anggaran Dasar Perusahaan,Keputusan Direksi tentang Organisasi dan Tata KerjaPerusahaan di dalam Board Manual.

Pelaksanaan tugas tersebut telah di dukung dengan berbagaiperangkat sistem pengendalian manajemen yang adaseperti:a. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaanb. Sumber Daya Manusiac. Peraturan dan Sistem Kerjad. Infrastruktur pendukung (bangunan, peralatan dan

(sebagainya)e. Sistem Pengendalian Internal

6. Komite AuditPGN memiliki Komite Audit yang beranggotakan 4 orangdan diketuai oleh seorang Komisaris Independen. KomiteAudit telah memiliki Piagam Komite Audit sebagai panduanbagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.Piagam Komite Audit memuat persyaratan anggota KomiteAudit, Fungsi, Tugas, Wewenang dan Tanggung JawabKomite Audit, serta Mekanisme Rapat Komite Audit.

7. Sekretaris PerusahaanTugas PGN menyadari pentingnya peranan SekretarisPerusahaan untuk memperlancar hubungan antar organPerusahaan dan hubungan antara Perusahaan denganstakeholders. Perusahaan memberikan kewenangan yangcukup kepada Sekretaris Perusahaan untuk melaksanakantugas-tugasnya.

Fungsi pokok Sekretaris Perusahaan di PGN adalah sebagaiberikut :

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnyaperaturan - peraturan yang berlaku di Pasar Modalbeserta perubahannya;

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiapinformasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitandengan kondisi emiten atau perusahaan publik;

c. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhiketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 TentangPasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

d. Sebagai penghubung antara perusahaan publik denganBapepam, regulatory body dan asosiasi emiten maupunhubungan kelembagaan lainya.

In order to deliver its primary functions, the CorporateSecretary conducts daily jobs as follows:

a. Attending the Board of Directors meeting and take a noteto the matter discussed in the meeting;

b. Being responsible in conducting General Meeting ofShareholders;

c. Preparing materials/documentations regarding allreports/routine activities of the Board of Directors whichwill be conveyed to outside parties;

d. Preparing materials/documentation regarding all issuesthat should have a resolution from the Board of Directors;

e. Arranging Board of Directors meeting, both for routineand non-routine activities;

f. Following-up all the resolutions of the Board of Directorsby the way of taking notes of each resolution and itsappointed person in charge, and monitoring andevaluating the progress of the implementation of theBoardís resolutions;

g. Conducting secretarial activities in the Board of Directorsand the company domain.

8. Investor RelationPGN has also set-up an Investor Relation as a subordinateorgan of the Corporate Secretary. The Investor Relation hasits duties to convey information regarding the company ina factual, clear, and balance manner. By doing so, allinvestors and other related parties have the same access tothe material information regarding the company in a sametime. The disseminated information are including corporateaction plan, financial condition, companyís performance,changing in the companyís ownership, and the companyíspolicy. Currently, PGN are constructing a policy regardingthe classification and disclosure of information to all relatedparties in order to maintain the company compliance to thedisclosure regulations of Bapepam, JSX, and other regulators.

9. Affiliated TransactionsPGN conducting several transaction with its affiliated partiessuch as subsidiaries and other state-owned enterprises. Alltransactions with the subsidiaries and other affiliated partiesare treated as arms length transaction. The companydisclose the affiliated parties transactions in its ConsolidatedFinancial Statement Year 2004.

10. External AuditorThe external auditor responsible to give independent andobjective opinion of whether the financial statement of thecompany is prepared objectively, compliant with its accounting

Untuk menjalankan fungsi pokok tersebut, SekretarisPerusahaan menjalankan tugas-tugas antara lain sebagaiberikut;

a. Menghadiri rapat Direksi dan membuat notulen rapat;

b. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS;

c. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitandengan laporan-laporan / kegiatan rutin Direksi yangakan disampaikan kepada pihak luar;

d. Mempersiapkan bahan-bahan / materi yang diperlukanberkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkankeputusan Direksi berkenaan dengan pengelolaanperusahaan;

e Menyelenggarakan rapat dalam lingkungan Direksi, baik yang bersi fat rut in maupun non-rut in;

f. Menindaklanjuti setiap keputusan Direksi dengan caramencatat setiap keputusan yang dihasilkan dalam forum-forum pengambilan keputusan Direksi dengan caramencatat setiap keputusan yang dihasilkan dalam forum-forum pengambilan keputusan beserta penanggungjawabnya dan memantau serta menganalisa tahapkemajuan pelaksanaan hasil rapat;

g. Menyelenggarakan kegiatan dibidang kesekretariatandalam l ingkungan Direksi dan Perusahaan.

8. Investor RelationPGN memiliki Investor Relation di bawah SekretarisPerusahaan. Investor Relation bertugas menyampaikaninformasi mengenai Perusahaan secara faktual, jelas danseimbang. Dengan demikian seluruh investor dan pihakberkepentingan lainnya memiliki akses yang sama dandalam waktu yang sama terhadap seluruh informasi materialmengenai Perusahaan. Informasi yang diberikan antaralain rencana tindakan korporasi (corporate action), kondisikeuangan, kinerja Perusahaan, kepemilikan saham, sertaTata Kelola Perusahaan. PGN saat ini sedang menyusunkebijakan mengenai klasifikasi dan pengungkapan informasikepada seluruh pihak yang berkepentingan untukmemastikan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturanpengungkapan yang ditetapkan oleh Bapepam, BEJ, BES,dan regulator lainnya

9. Transaksi AfiliasiPGN mempunyai transaksi dengan anak perusahaan sertaBUMN lainnya yang memiliki hubungan afiliasi. Baiktransaksi dengan anak perusahaan maupun pihak terafiliasilainya dilakukan secara wajar (arms length transaction).Pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak terafiliasidisampaikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahunbuku 2004.

10. Auditor EksternalAuditor Eksternal bertanggungjawab untuk memberikanpendapat secara independen dan objektif mengenaikewajaran, ketaat-azasan, dan kesesuaian laporan keuangan

49| annual report 2004

principles and methodology, and fit with IndonesianAccounting Standard and all applicable laws and regulations.

External Auditor responsible to the General Meeting ofShareholders, and therefore it should be free from anyinfluence of the Board of Commissioners, Board of Directors,and other related parties and interest groups in the company.

External Auditor should conduct an audit of the companyísfinancial statement, all related accounting records andsupporting data in order to be able to draw an objectiveopinion whether the financial statement is in compliant withits accounting principles and methodology, fairly prepared,and fit with the Indonesian Accounting Standard ExternalAuditor informs the company through the Audit Committeeof any finding event that is not in compliant with applicablelaws or regulations.

The Audit Committee nominates External Auditor candidatesto General Meeting of Shareholders through the Board ofCommissioners, based on relevant laws and capital marketregulations. The candidacy should be provided with adequatereasons and the proposed fees to the External Auditor. TheGeneral Meeting of Shareholders appoints External Auditorto audit the financial statement of the company.

11. Current CasesPGN currently does not have any on-going legal prosecution(litigation) cases which can endanger the companyís goingconcern.

12. Risk ManagementFrom the beginning, the Management of PGN alreadyrealized that the company business in the field of transmissionand distribution of natural gas involves high risk, thereforeby the Board of Directors Resolution no 018.K/12/UT/2003dated January 30, 2003, the Company established afunctional division named Business Analysis and RiskManagement (BARM), which one of its responsibilities is toadminister the risk planning and control at the corporatelevel. Since October 19, 2004, PGN already has a RiskManagement Manual instituted by the Board of DirectorsResolution No. 019900.K/13/UT/2004 that based on theAustralian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360:1999.

Since established in 2003, the BARM together with the inter- division task force/ team specially formed to implementRisk Management, has executing the Risk ManagementProcess in corporate level that consists of Establishing riskcontext, Identifying risks, Analyzing risks, Evaluating risksand Treating risks.

perusahaan dengan Standar Akuntansi dan KeuanganIndonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Auditor Eksternal bertanggung jawab kepada RUPS danharus bebas dari pengaruh Dewan Komisaris, Direksi, danpihak-pihak yang berkepentingan di Perusahaan.

Auditor Eksternal melakukan audit atas laporan keuanganPeseroan dan semua catatan akuntansi serta data penunjanglainnya untuk memastikan ketaat-azasan, kewajaran dankesesuian dengan Standar Akuntansi dan KeuanganIndonesia. Auditor Eksternal menginformasikan kepadaPerusahaan melalui Komite Audit bila menemukan kejadianyang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yangberlaku.

Komite Audit mengajukan usul calon Auditor Eksternalkepada RUPS melalui Komisaris, dengan mengacu padaperundang-undangan dan peraturan pasar modal yangberlaku. Usulan tersebut harus dilengkapi dengan alasanpencalonan dan besarnya honorarium yang diusulkan untukAuditor Eksternal tersebut. Pemegang Saham dalam RUPSmenetapkan penunjukan Auditor Eksternal untuk prosesaudit laporan keuangan untuk tahun berikutnya.

11. Kasus yang sedang DihadapiPGN saat ini tidak mempunyai kasus atau gugatan hukumapapun yang dapat mengancam kelangsungan usahaPerusahaan.

12. Manajemen RisikoSejak awal, Manajemen PGN menyadari bahwa bidangusaha perusahaan di bidang transmisi dan distribusi gasmengandung risiko yang tinggi, sehingga melalui SuratKeputusan Direksi PGN No. 018.K/12/ UT/2003 tanggal20 Januari 2003, dibentuklah suatu jabatan fungsionalAnalisa Bisnis dan Manajemen Risiko (ABMR), yang antaralain bertanggung jawab untuk merumuskan perencanaandan pengendalian atas risiko-risiko secara korporat.Sejak 19 Oktober 2004, PGN telah memiliki ManualManajemen Risiko yang ditetapkan berdasarkan SuratKeputusan Direksi No. 019900.K/13/UT/2004, yangdidasarkan kepada the Australian Standard/New ZealandStandard (AS/NZS) 4360 : 1999.

Sejak dibentuk tahun 2003, ABMR bersama-sama denganTim Manajemen Risiko, telah melaksanakan prosesManajemen Risiko secara korporat yang terdiri atasMenetapkan konteks risiko Mengidentifikasi resiko,Menganalisa risiko, Mengevaluasi Risiko dan Menanganirisiko.

| annual report 200450

An Overview of PGN Risks

PGN already identified the risks crossed over by the Companyin running its operational activities, which in general, canbe divided into some main categories :

1. Strategic Risks, is the risks related to the decisions thatmainly affect the Company business expansion andobjective achievement.

2. Commercial and Legal Risks, is the risks related to theavailability of gas reserves, gas shippers/ sellers, endusers and legal aspects such as construction permit andoperation certification.

3. Financial Risks, is the risks arising due to the financing scheme of a project, exchange rate translation, projectcost upsurge caused by a certain cost component suchas steel price increase or project variation orders.

4. Political Risks, is the risks related to the Governmentregulations/ policies, especially in the field of Oil and Gas,industry, trade, and occupational safety and health.

5. Technological Risks, is the risks associated with the systemfailure, for example due to explosion, leakage, meteringsystem and design that can not accommodate marketchanges and gas supplies, as well as those related to theinformation system.

6. Operational Risks, is the risks connected with theunreliability of pipeline operations due to the Operationand Maintenance procedures that do not perfectly run, aswell as the lack of the human resource development in thefield gas transmission and distribution.

7. Safety Risks, in general is the risks of losing Company assets, de to the controlling system that does not well implemented, riots and fraud.

8. Occupational Safety and Health Risks, the risks can happen due to the negligence towards the occupationalsafety and health procedures.

9. Environmental risks, is the risks related to temporary enironmental quality degeneration as well as the socialeconomic and cultural changes that might happenedduring the construction process of transmission anddistribution pipeline networks.

The Risk Management Implementation in PGN

With big commitment from Management and in accordancewith the Company Risk Policy, PGN is making an attemptto continuously implement an enterprise wide riskmanagement and controlling system towards any risks arisingfrom every single business process, in comply with the GoodCorporate Governance practices and international standard.

Sekilas Mengenai Risiko PGN

PGN telah melaksanakan identifikasi terhadap risiko-risikoyang dihadapi oleh Perusahaan di dalam melakukan kegiatanoperasionalnya, yang secara umum, terbagi ke dalambeberapa kategori utama :

1. Risiko Strategis, yakni risiko yang berhubungan denganpengambilan keputusan yang mempengaruhipengembangan usaha dan pencapaian tujuan Perusahan.

2. Risiko Komersial dan Legal, yakni risiko yang berkaitandengan ketersediaan cadangan gas, pihak gas shipper/seller, pengguna akhir dan aspek-aspek legal seperti izinkonstruksi dan sertifikasi operasi.

3. Risiko Keuangan, yakni risiko yang terkait dengan skemapendanaan untuk suatu proyek, translasi kurs,pembengkakan biaya proyek misalnya akibat kenaikankomponen biaya tertentu khususnya harga baja atauakibat adanya variation orders.

4. Risiko Politis, merupakan risiko-risiko yang terkaitdengan Kebijakan /Peraturan Pemerintah khususnyadalam Bidang Migas, industri,perdagangan sertakesehatan dan keselamatan kerja.

5. Risiko Teknologi, adalah risiko-risiko yang berhubungandengan kegagalan jaringan, misalnya akibat ledakan,kebocoran, metering system dan disain yang tidak dapatmengakomodasi perubahan pasar dan supply gasmaupun yang terkait dengan sistem informasi.

6. Risiko Operasional, yakni risiko yang diakibatkan olehketidakhandalan operasional pipa yang dapat diakibatkanbelum sempurnanya prosedur Operasi dan Pemeliharaanmaupun kurangnya pengembangan sumber daya manusiadi bidang Transmisi dan Distribusi.

7. Risiko Keamanan, secara umum merupakan risikokehilangan atas asset-asset Perusahaan, yang dapatdiakibatkan karena sistem pengawasan yang tidakditerapkan dengan baik, huru hara maupunkarena kecurangan (fraud).

8. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dapat terjadimisalnya karena pengabaian terhadap prosedur kesehatandan keselamatan kerja.

9. Risiko Lingkungan, merupakan risiko-risiko yang terkaitdengan penurunan kualitas lingkungan secara sementaramaupun perubahan sosial- ekonomi yang dapat terjadiselama pembangunan pipa transmisi dan distribusi.

Pelaksanaan Manajemen Risiko di PGN

Dengan komitmen dari Manajemen dan sesuai denganKebijakan Risiko Perusahan, PGN terus berupaya untukmenerapkan suatu sistem pengelolaan dan pengawasanterhadap risiko dari setiap proses bisnis yang dilakukanperusahaan secara korporat, sesuai dengan praktek GoodCorporate Governance dan standar internasional.

51| annual report 2004

1. Risk analyses has been implemented for Projects underconstructions and provided in the Feasibility Studies. Riskanalyses will also be conducted for the next on goingProjects.

2. To effectively implement Risk Management, PGN alreadyformed Risk Management Teams in Head Office, as well as in all SBUs. The Risk Management socialization to all SBUs also have been conducted andwill be followed up by continuous training inorder to build capability in Risk Management.

3. To support an enterprise Risk Reporting System, that is timely, accurate and integrated, with the assistance fromthe Information System division, the BARM is still assessingand completing the Company web - based RiskManagement System.

4. Based on the Risk Management Manual, each quarter,the BARM will provide Risk Management Report for theManagement and Risk Management Teams in HeadOffice and in SBUs.

Treating the Risks

Things that Al low PGN to Continue RunningPGN realized that the biggest risk is the failure of takingone, since it can means the missing of an opportunity,although risk taking without full considerations can leadinto jeopardy. Therefore, by implementing Risk Management,PGN is committed to optimize every opportunities towardsthe company business expansion with minimum risk possible.

With the existence of Risk Management implementing unitin Management level as well as in all SBUs, PGN alreadyhas a detailed work programs regarding the risk managementand mitigation plans in every division in the Head Officeand SBUs. To ensure that Risk Management has beenimplemented as planned, PGN also will empower thefunction of Internal Audit, especially by executing Risk BasedAudit in order to improve Risk Management effectivenessand internal control.

All of the PGN pipeline transmission networks either onshoreor offshore, and the distribution networks already insuredtowards fire, explosion and riots (all risks). All PGN employeeshave been covered by life and accident insurance schemeas required by the Indonesian law. The Company vehiclesand fixed assets also have been insured towards third partyliabilities and public liabilities.

In the execution of the construction works and themaintenance of the pipeline transmission and distributionnetworks, PGN always refers either to the internationaltechnical standards or to the Company Standard OperatingProcedure (SOP). Besides insurances and consistency to theManual, PGN also adopt other preventive and protectiveactions towards the identified risks. Therefore the big visionand missions of the Company can be turned into reality

1. Analisa Risiko telah diterapkan pada proyekproyek yang sedang dibangun, dan dicantumkan dalamHasil Studi Kelayakanannya. Analisa risiko juga akanterus dilakukan untuk proyek-proyek berikutnya.

2. Dalam implementasi, telah dibentuk Tim ManajemenRisiko baik di Kantor Pusat maupun SBU. Selain itujuga telah dilakukan sosialisasi dan akan dilanjutkandengan pelatihan untuk membangun kapasitas dibidang Manajemen Risiko.

3. Untuk mendukung suatu sistem pelaporan RisikoPerusahaan secara tepat waktu, akurat dan terintegrasi,dengan bantuan dari Bidang Informasi, ABMR masihterus menguji coba dan menyempurnakan sistemManajemen Risiko Perusahaan yang berbasiskanweb (web-based).

4. Berdasarkan Manual yang ada, maka ABMR akanmenyiapkan Laporan rutin setiap triwulan kepadaManajemen dan Tim Manajemen Risiko di kantor pusatdan SBU

Penanganan Risiko

PGN menyadari bahwa risiko yang terbesar adalah jikaPGN tidak berani mengambil risiko untuk pengembanganusaha di masa sekarang dan masa depan, walaupunpengambilan risiko tanpa pertimbangan dan pemikiranyang matang dapat berakibat fatal. Sehingga denganmenerapkan Manajemen Risiko, PGN bertekad untuk dapatmengoptimalkan setiap kesempatan untuk pengembanganusaha perusahaan dengan meminimalkan risiko yang ada.

Dengan adanya pelaksana Manajemen Risiko di tingkatManajemen dan di tiap SBU, maka PGN telah memilikiprogram kerja yang lebih mendetail mengenai rencanapengelolaan dan mitigasi risiko di tiap satuan kerja KantorPusat dan SBU. PGN juga akan lebih memberdayakanfungsi Satuan Pengawas Intern khususnya denganmelaksanakan Risk Based Audit dalam rangka meningkatkanefektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko dan pengendalianinternal.

Seluruh jaringan transmisi baik onshore maupun offshoredan distribusi PGN telah diasuransikan terhadap kebakaran,ledakan maupun huru-hara (all risks). Seluruh karyawanPGN telah dilindungi dengan asuransi jiwa dan kecelakaanJamsostek. Kendaraan serta asset tetap perusahaan jugatelah diasuransikan terhadap kewajiban kepada pihak ketigaserta kewajiban kepada publik.

Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan maupunpemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi, PGN selalumengacu kepada standar - standar teknis internasionalmaupun kepada Standard Operating Procedure (SOP)perusahaan yang telah baku. Selain Asuransi dan konsistensiterhadap standard, juga dilakukan perlindungan dantindakan pencegahan lainnya terhadap risiko-risiko yangterindikasi. Dengan demikian visi dan misi Perusahaandapat diwujudkan menjadi kenyataan.

| annual report 200452

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASILaporan Keuangan Konsolidasi

AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang terdiridari kegiatan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), RencanaPengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana PemantauanLingkungan (RPL).

Bapepam Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang No.8 tahun 1995.

BBL Barrel suatu satuan volume yang biasa dipergunakan untukmengukur besarnya volume minyak bumi. 1 Barrel = 159 liter.

BBM Bahan Bakar Minyak, merupakan bahan bakar yang berasaldan/atau diolah dari minyak bumi.

BCF Billion Cubic Feet, suatu satuan volume yang dipergunakanuntuk mengukur besarnya volume gas bumi.

BEJ PT Bursa Efek Jakarta.

BES PT Bursa Efek Surabaya.

BOE Barrels of Oil Equivalent, suatu satuan yang dipakai untukmengkonversikan gas bumi ke dalam satuan minyak bumi. 1 BOE = 6 MCF.

BP Migas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak danGas Bumi, merupakan suatu badan yang dibentuk berdasarkanUU Migas juncto Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2002 untukmelakukan pengendalian kegiatan usaha Hulu di bidang minyakdan gas bumi.

BPH Migas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumimerupakan suatu badan yang dibentuk berdasarkan UU Migasjuncto Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 2002 juncto KeputusanPresiden No. 86 tahun 2002, untuk melakukan pengaturan danpengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian bahanbakar minyak dan gas bumi serta pengangkutan gas bumi melaluipipa pada kegiatan usaha hilir.

BSCF Billion Standard Cubic Feet.

BTU British Thermal Unit, suatu satuan panas yang biasadipergunakan untuk mengukur besarnya energi gas bumi.

BUMN Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang No. 19 tahun 2003.

CF Cubic Feet, suatu satuan yang biasa dipergunakan untukmengukur besarnya volume gas bumi. 1CF = 0,028 m3

CNG Compressed Natural Gas.

Distribusi Kegiatan mendistribusikan gas bumi melalui jaringanpipa distribusi.

DOH Daerah Operasi Hulu

ESA Employee Stock Allocation, merupakan program yangbertujuan untuk memberi kesempatan kepada karyawan Perusahaanuntuk memiliki saham Perusahaan.

Hilir Kegiatan usaha yang bertumpu pada kegiatan usahapengolahan,pengangkutan, penyimpanan dan/atau niaga.

AMDAL Abbreviation of ìAnalisis Mengenai Dampak Lingkunganî,analysis study regarding environmental impact, environmentmanagement plan, and environment monitoring plan.

Bapepam Abbreviation of ìBadan Pengawas Pasar Modalî, theIndonesian Capital Market Supervisory Agency as denoted in LawNo.8 year 1995.

BBL Barrel, a volume unit that usually measured for fuel oil. 1Barrel = 159 liter.

BBM Abbreviation of îBahan Bakar Minyakî, a term used tomention oil based fuels.

BCF Billion Cubic Feet, a volume unit that used to measure naturalgas volume

BEJ Abbreviation of ìBursa Efek Jakartaî, the Jakarta StockExchange

BES Abbreviation of ìBursa Efek Surabayaî, the Surabaya StockExchange

BOE Barrels of Oil Equivalent, is a unit which is used to convertnatural gas unit into its equivalent oil unit. 1 BOE = 6 MCF.

BP Migas Abbreviation of ìBadan Pelaksana Kegiatan UsahaHulu Minyak dan Gas Bumiî, the Execution Body for UpstreamOil and Gas Business Activities, is a government body that wasestablished based on Oil and Gas Law juncto GovernmentRegulation No. 42 year 2002 in order to control upstream businessactivities on oil and gas.

BPH Migas Abbreviation of ìBadan Pengatur Hilir Minyak danGas Bumiî, the Regulatory Body for Downstream Oil and GasBusiness Activities. A government body that was established basedon Oil and Gas Law juncto Government Regulation No. 67 year2002 juncto Presidential Decision No. 86 year 2002 in order tocontrol and supervise supply and distribution of natural gas andits transportation through pipelines in downstream business activity.

BSCF Billion Standard Cubic Feet.

BTU British Thermal Unit, is a caloric unit which is used tomeasure gas energy.

BUMN Abbreviation of ìBadan Usaha Milik Negaraî, or State Owned Enterprises as denoted in Law No. 19 year 2003.

CF Cubic Feet, a volume unit used to measure natural gas.1CF = 0,028 m3

CNG Compressed Natural Gas.

Distribution Activity of natural gas distribution trough pipelines.

DOH Abbreviation of ìDaerah Operasi Hilirî, the UpstreamOperation Region

ESA Employee Stock Allocation, a program aim to provideopportunity to all employees to own the Companyís shares.

Hilir/Downstream, a Business activities which are cored orbased on production, transportation, storage and/or commercialactivities.

DEFINISI DEFINITIONS

Hulu Kegiatan usaha yang bertumpu pada kegiatan usahaeksplorasi dan eksploitasi.

IBRD International Bank for Reconstruction and Development.

IPO Initial Public Offering, kegiatan Penawaran Umum sahamkepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1994.

JBIC Japan Bank for International Cooperation (dahulu Export-Import Bank of Japan).

KSEI PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

LC Letter of Credit, suatu metode pembayaran untuk transaksiekspor/ impor.

LNG Liquefied Natural Gas.

LPG Liquefied Petroleum Gas, yang merupakan campuran antaragas propane dan butane.

Make-up rights Sehubungan dengan take-or-pay, merupakanhak pembeli untuk mengambil sejumlah volume gas bumi yangtelah dibayar namun belum diambil pada tahun kontrak yangbersangkutan, tanpa membayar biaya tambahan. Atausehubungan dengan ship-or-pay, merupakan hak penjual untukmeminta perusahaan pengangkutan gas untuk mentransmisikangas bumi yang biaya transmisinya telah dibayar namun volumegas buminya belum ditransmisikan pada tahun kontrak yangbersangkutan, tanpa membayar tambahan biaya.

MBS Megabits per Second, suatu satuan ukuran untuk mengukurkecepatan pengiriman signal digital dalam jutaan bit per detik.

MMBBL Million Barrel (jutaan Barrel).

MMBOE Million Barrels of Oil Equivalent.

MMBTU Million British Thermal Unit.

MMCFD Million Cubic Feet Per Day, suatu ukuran yang biasadigunakan untuk mengukur volume gas bumi tanpa memperhatikantemperatur dan tekanan pada saat pengukuran.

MMSCF Million Standard Cubic Feet, suatu ukuran standar untukmengukur volume gas bumi yang telah disesuaikan dengantemperatur dan tekanan tertentu yang setara dengan 1.000MMBTU.

MMSCFD Million Standard Cubic Feet Per Day, merupakan suatuukuran standar yang dipergunakan dalam Laporan Tahunan ini.

MSCF Thousand Standard Cubic Feet.

Pemasok Produsen gas bumi yang bertujuan untuk menghasilkanminyak dan gas bumi dari wilayah kerja tertentu, yang memilikikegiatan menemukan cadangan minyak dan gas bumi, pengeborandan penyelesaian sumur, pengolahan untuk pemisahan danpemurnian minyak dan gas bumi di lapangan serta kegiatan lainyang mendukungnya.

Hulu/Upstream. Business Activities which are cored or basedon exploration and exploitation activities.

IBRD International Bank for Reconstruction and Development.

IPO Initial Public Offering, is a shares offering to the public asstipulated in the Law No. 8 year 1995.

JBIC Japan Bank for International Cooperation (previously Export-Import Bank of Japan).

KSEI PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, the Indonesian CentralSecurities Depository

LC Letter of Credit, is a payment method for export/importtransaction.

LNG Liquefied Natural Gas.

LPG Liquefied Petroleum Gas, which consist of propane andbutane gas.

Make-up rights Regarding take-or-pay clause of the NaturalGas Sales Purchase Agreement, is a purchaser right to take suchamount of natural gas that have been paid but not taken in thecurrent contract year without any additional charge. Or regardingship or pay is a right of seller to ask transporter to transport naturalgas that have been paid even though the contracted volume havenot been transported without any additional charges.

MBS Megabits per Second, is a unit to measure the speed ofdigital signal sending in million bit per second.

MMBBL Million Barrel.

MMBOE Million Barrels of Oil Equivalent

MMBTU Million British Thermal Unit.

MMCFD Million Cubic Feet Per Day, is a unit to measure gasvolume not considering temperature and pressure.

MMSCF Million Standard Cubic Feet, is a standard to measuregas volume which was adjusted with certain temperature andpressure which equals to 1,000 MMBTU.

MMSCFD Million Standard Cubic Feet Per Day, is s standard unitwhich is used in this Annual Report.

MSCF Thousand Standard Cubic Feet.

Pemasok/Supplier Gas producer which has objective to produceoil and gas in certain area, which has activities to find out oilandgas reserves, drilling, refinery and other supporting activities.

PSC Production Sharing Contract atau kontrak kerja sama padasektor Hulu migas yang merupakan kontrak bagi hasil atau bentukkerja sama lain dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

PSI Pounds per square inch yang merupakan satuan yang dipakaiuntuk mengukur tekanan gas. 1 bar =14,5 PSI.

RUPS Rapat Umum Pemegang Saham.

RUPSLB Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Ship-or-pay Ketentuan yang mengharuskan penjual gas untukmentransmisikan gas bumi dalam volume tertentu dan membayarbiaya transmisi gas bumi untuk volume tertentu tersebut, walaupunvolume yang benar-benar ditransmisikan kurang dari volume yangtelah diperjanjikan.

Take-or-pay Ketentuan yang mengharuskan pembeli gas untukmembeli gas bumi dalam volume tertentu dan membayar hargagas bumi untuk volume tertentu tersebut, walaupun volume yangbenar-benar diambil kurang dari volume yang telah diperjanjikan.

TCF Trillion Cubic Feet.

TGI PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo), merupakananak perusahaan dengan kepemilikan sebesar 59,75% olehPerusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan gas bumi.

Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd., merupakan salahsatu pemegang saham pengendali di TGI, yang terdiri dari PetronasInternational Corporation Ltd., Conoco Indonesia Holdings Ltd.,SPC Indo-Pipeline Co. Ltd. dan Talisman Transgasindo Ltd.

Transmisi Kegiatan pemindahan gas bumi dari wilayah kerjaatau dari tempat penampungan melalui pipa transmisi.

UU Migas Undang Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 tahun2001

PSC Production Sharing Contract in exploration and exploitationof oil and gas.

PSI Pounds per square inch is a unit to measure gas pressure.1 bar =14,5 PSI.

RUPS/AGM Abbreviation of ìRapat Umum Pemegang Sahamîor Annual General Meeting of Shareholders

RUPSLB/EGM Abbreviation of ìRapat Umum Pemegang SahamLuar Biasaî or Extraordinary General Meeting of Shareholders.

Ship-or-pay A clause that a seller is obliged to transmit thenatural gas in certain volume and pay for it even though the actualvolume transmitted is less than volume mentioned in the contract.

Take-or-pay A clause that a buyer is obliged to buy gas incertain volume and pay for it eventhough the actual volume takenis less than volume mentioned in the contract.

TCF Trillion Cubic Feet.

TGI PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo), is a subsidiaryof The Company with ownership of 59.75% and it has gastransportation business activity.

Transasia Pipelines Company Pvt. Ltd., is one of controllingshareholder of TGI which consists of Petronas InternationalCorporation Ltd., Conoco Indonesia Holdings Ltd., SPC Indo-Pipelines Co. Ltd. dan Talisman Transgasindo Ltd.

Transmission Gas transportation activity from it source orit storage through itís transmission pipelines.

UU Migas Law No. 22 year 2001 of the Republic of Indonesia,regarding Oil and Natural Gas

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk

HEAD OFFICE

Jl. K.H. Zainul Arifin No. 20Jakarta 11140, IndonesiaPhone : (62-21) 633 4838, 633 4848, 633 4861Fax : (62-21) 633 3080PO BOX 1119 JKTwww.pgn.co.id

STRATEGIC BUSINESS UNITREGION I WESTERN PART OF JAVA (SBU I )CALL CENTER : (62-21) 3841 168

SBU I OFFICEJl. M.I. Ridwan Rais No. 8Jakarta 10110, IndonesiaPhone : (62-21) 384 1168, 345 2147, 3502127Fax : (62-21) 381 1819

JAKARTA DISTRICTJl. Anyer No. 11 MentengJakarta 10310, IndonesiaPhone : (62-21) 3924 910, 315 0361Fax : (62-21) 3924 909

BOGOR DISTRICTJl. M.A. Salmun No. 41Bogor 16114, IndonesiaPhone : (62-251) 316 600, 322 682, 314 506Fax : (62-251) 320 168

BANTEN DISTRICTKomplek Gading SerpongJl. Gading Selatan Blok AA 5 No. 22Tangerang 15333, IndonesiaPhone : (62-21) 5467 183, 5471 791 - 93Fax : (62-21) 5471 890

BEKASI DISTRICTJl. K.H. Noer Alie No. 15 KalimalangBekasi, IndonesiaPhone : (62-21) 8895 0515, 8847 275, 8896 4451Fax : (62-21) 8895 1029

KARAWANG DISTRICTJl. Achmad Yani 90/92 Dawuan TimurCikampek 41373, IndonesiaPhone : (62-264) 313 551, 312 893Fax : (62-264) 312 905

CIREBON DISTRICTJl. Veteran No. 2Cirebon 45124, IndonesiaPhone : (62-231) 203 323, 204 486Fax : (62-231) 205 046

PALEMBANG DISTRICTJl. Merdeka No. 10 B, Bukit KecilPalembang 30135, IndonesiaPhone : (62-711) 357 527Fax : (62-711) 357 607

ALAMAT KANTOR OPERASIONALOperational Office Address

STRATEGIC BUSINESS UNITREGION II EASTERN PART OF JAVA (SBU II )CALL CENTER (62-31) 5018 218

SBU II OFFICE & SURABAYA DISTRICTWisma BII 4th & 13 th Fl.Jl. Pemuda No. 60-70Surabaya 60271, IndonesiaPhone : (62-31) 5490 555Fax : (62-31) 5490 333

SIDOARJO DISTRICTPerumahan Pondok Mutiara Timur I Blok B No. 003Sidoarjo 61226, IndonesiaPhone : (62-31) 8060 741Fax : (62-31) 8956 782

PASURUAN DISTRICTJl. Raya Rembang Industri RayaKompleks PIER Rembang Pasuruan, IndonesiaPhone : (62-343) 744 440Fax : (62-343) 748 293

STRATEGIC BUSINESS UNITREGION III NORTHERN PART OF SUMATRA (SBU III)CALL CENTER (62-61) 4538 655

SBU III OFFICEJl. Imam Bonjol No. 15 DMedan 20112, IndonesiaPhone : (62-61) 4538 655Fax : (62-61) 4152 396

MEDAN DISTRICTJl. K.L. Yos Sudarso Lorong XII, Glugur KotaMedan, IndonesiaPhone : (62-61) 6613 495Fax : (62-61) 6616 649

BATAM DISTRICTGedung Batam CentreJl. Engku Putri Batam CentreBatam, IndonesiaPhone : (62-778) 457 299, 467 399 (Hunting)Fax : (62-778) 468 741

PEKANBARU DISTRICTJl. Jend. Sudirman No. 470 FPekanbaru, IndonesiaPhone : (62-761) 23812Fax : (62-761) 23812

SUBSIDIARY COMPANYPT TRANSGASINDOJl. K.H. Zainul Arifin No. 20, B Building, 2nd Fl.Jakarta 11140, IndonesiaPhone : (62-21) 6385 4383, 6385 4452

6385 4508, 6385 4458Fax : (62-21) 633 1061www.transgasindo.com

DIREKTUR UTAMAPresident Director

SATUAN PENGAWASAN INTERNInternal Control Unit

SEKERTARIS PERUSAHAANCorporate Secretary

LEGALINFORMATION AND PUBLIC RELATION

BOD OFFICE MANAGEMENTINVESTOR RELATION

DIREKTORAT PENGEMBANGANDirectorate Of Development

DIREKTORAT PENGUSAHAANDirectorate Of Business Operation

DIREKTORAT KEUANGANDirectorate of Finance

DIREKTORAT UMUMDirectorate of General Affairs

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

- PENGEMBANGAN MANAJEMEN MUTU- GOOD COORPORATE GOOD GOVERNANCE DAN BUDAYA PERUSAHAAN- ANALISA BISNIS DAN MANAJEMEN RESIKO- COMMUNITY DEVELOPMENT

Funcional Possition Group

- Quality Management Development- Good Coorpporate Govenance And Coorporate Covernance- Bussiness Analysis And Risk Management- Community Development

DIVISI KAJIAN PENGUSAHAANDAN PENGEMBANGAN

Bussiness Assesment And BusinessDevelopment Division

DIVISI PERANCANGANDAN ENJINERING

Planning EngineeringDivision

DIVISI OPERASIONALOperational Division

DIVISIPEMASARANMarketingDivision

DIVISI AKUNTANSIDAN ANGGARANAccounting and

Budgeting Division

DIVISIPERBENDAHARAANTreasury Division

DIVISISDMHRD

Division

DIVISILAYANAN UMUMDAN LOGISTIK

General Serviceand Logistic

Division

PENGAMANANPERUSAHAAN

Security

PUSDIKLATEducation andTraining Center

PT.TRANSGASINDOPt.Transgasindo

ANAK PERUSAHAANDAN

PENYERTAAN USAHASubsidiaryCompanies

AndShare Investment

SBU UNITDISTRIBUSI

SBU DistributionUnit

PROYEKProjects

STRUKTUR ORGANISASI - ORGANIZATION STRUCTURE

DIREKTUR UTAMAPresident Director

& CEO

SATUAN PENGAWASAN INTERNInternal Auditor

SEKERTARIS PERUSAHAANCoorporate Secretary

LEGAL TASK FORCEINFORMATION AND PUBLIC RELATION TASK FORCE

BOARD OF DIRECTORíS OFFICE MANAGEMENTTASK FORCE INVESTOR RELATION TASK FORCE

DIREKTORAT PENGEMBANGANDirectorate of Development

DIREKTORAT PENGUSAHAANDirectorate of Business Operation

DIREKTORAT KEUANGANDirectorate Of Finance

DIREKTORAT UMUMDirectorate Of General Affairs

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

- PENGEMBANGAN MANAJEMEN MUTU- GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN BUDAYA PERUSAHAAN- ANALISA BISNIS DAN MANAJEMEN RISIKO- COMMUNITY DEVELOPMENT

Functional Group

- Quality Management Development- Good Coorpporate Governance and Corporate Culture- Bussiness Analysis And Risk Management- Community Development

DIVISI KAJIAN PENGUSAHAANDAN PENGEMBANGAN

Bussiness AssesmentDevelopment Division

DIVISI PERANCANGANDAN ENJINERING

Planning andEngineering

Division

DIVISI OPERASIONALOperational Division

DIVISIPEMASARANMarketingDivision

DIVISI AKUNTANSIDAN ANGGARANAccounting And

Budgeting Division

DIVISIPERBENDAHARAANTreasury Division

DIVISISDMHrd

DIVISILAYANAN UMUMDAN LOGISTIK

General ServiceAnd Logisticc

Division

PENGAMANANPERUSAHAAN

Companyís Security

PUSDIKLATEducation AndTraining Center

PT TRANSGASINDOPT Transgasindo

ANAK PERUSAHAANDAN

PENYERTAAN USAHASubsidiary

and CorporateShare Investment

SBU UNITDISTRIBUSI

Sbu DistributionUnit

PROYEKProjects

STRUKTUR ORGANISASI - ORGANIZATION STRUCTURE