2
PERSIAPAN Pemeriksaan EEG dilakukan untuk mengetahui gambaran potensial listrik otak, apakah masih dalam batas normal ataukah terdapat gelombang abnormal. Dengan demikian maka EEG mempunyai berbagai tujuan dalam penggunaannya. Beberapa kondisi atau kelainan yang diindikasikan untuk pemeriksaan EEG meliputi: epilepsi, observasi kejang, kesadaran menurun karena metabolik dan infeksi, demensia, brain death, dll. Pada epilepsi EEG mempunyai indikasi: 1. Diagnosis epilepsi 2. Klasifikasi sindrome apilepsi 3. Lokalisasi epilepsi pada tujuan program operasi epilepsi, termasuk rekaman intra kranial 4. Manajemen status epileptikus Persiapan khusus tidak dibutuhkan pada perekaman EEG untuk kasus darurat seperti kesadaran menurun, status epileptikus. kejang, pasien di ruang ICU. Pada pasien yang dilakukan pemeriksan EEG dengan tujuan diagnosis seperti observasi kejang, maka dibutuhkan adanya persiapan seperti mengurangi waktu tidur semalam sebelumnya. Pada kasus epilepsi dimana bertujuan mengetahui lokasi fokus dalam kaitannya dengan persiapan program operasi epilepsi, maka dibutuhkan suatu rekaman iktal. Untuk itu pasien diharap menghentikan obat anti epilepsi yang diminum selama beberapa hari sebelum perekaman, serta mengurangi waktu tidur. Pada rekaman rutin EEG dibutuhkan waktu perekaman sekitar 30 menit, sedang untuk rekaman iktal dibutuhkan waktu lebih panjang (long term) yang lebih dari 1 jam. Kelengkapan seperti video yang terkoneksi dengan mesin EEG sangat membantu dalam memvisualisasikan bentuk serangan yang terjadi selama perekaman berlangsung. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu ruangan EEG yang baik dan tenang. Guna menekan terjadinya artefak akibat interferensi 60Hz yang banyak dijumpai didalam ruangan, maka diharapkan: 1. Elektrode harus terpasang dengan impedans rendah. 2. Sumber-sumber yang berasal dari interferensi listrik harus ditekan (peralatan listrik yang tak penting agar tidak digunakan seperti lampu, radio, penghangat air) 3. Mesin EEG harus terhubung dengan ground. 4. Mesin EEG harus mempunyai common mode rejection ratio dan impedans input yang tinggi

Indikasi Eeg

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran

Citation preview

Page 1: Indikasi Eeg

PERSIAPAN

Pemeriksaan EEG dilakukan untuk mengetahui gambaran potensial listrik otak, apakah masih dalam batas normal ataukah terdapat gelombang abnormal. Dengan demikian maka EEG mempunyai berbagai tujuan dalam penggunaannya. Beberapa kondisi atau kelainan yang diindikasikan untuk pemeriksaan EEG meliputi: epilepsi, observasi kejang, kesadaran menurun karena metabolik dan infeksi, demensia, brain death, dll. Pada epilepsi EEG mempunyai indikasi:

1. Diagnosis epilepsi2. Klasifikasi sindrome apilepsi3. Lokalisasi epilepsi pada tujuan program operasi epilepsi, termasuk rekaman intra kranial4. Manajemen status epileptikus

Persiapan khusus tidak dibutuhkan pada perekaman EEG untuk kasus darurat seperti kesadaran menurun, status epileptikus. kejang, pasien di ruang ICU. Pada pasien yang dilakukan pemeriksan EEG dengan tujuan diagnosis seperti observasi kejang, maka dibutuhkan adanya persiapan seperti mengurangi waktu tidur semalam sebelumnya. 

Pada kasus epilepsi dimana bertujuan mengetahui lokasi fokus dalam kaitannya dengan persiapan program operasi epilepsi, maka dibutuhkan suatu rekaman iktal. Untuk itu pasien diharap menghentikan obat anti epilepsi yang diminum selama beberapa hari sebelum perekaman, serta mengurangi waktu tidur. 

Pada rekaman rutin EEG dibutuhkan waktu perekaman sekitar 30 menit, sedang untuk rekaman iktal dibutuhkan waktu lebih panjang (long term) yang lebih dari 1 jam. Kelengkapan seperti video yang terkoneksi dengan mesin EEG sangat membantu dalam memvisualisasikan bentuk serangan yang terjadi selama perekaman berlangsung. 

Dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu ruangan EEG yang baik dan tenang. Guna menekan terjadinya artefak akibat interferensi 60Hz yang banyak dijumpai didalam ruangan, maka diharapkan:

1. Elektrode harus terpasang dengan impedans rendah.2. Sumber-sumber yang berasal dari interferensi listrik harus ditekan (peralatan listrik yang tak penting agar tidak digunakan seperti lampu, radio, penghangat air)3. Mesin EEG harus terhubung dengan ground.4. Mesin EEG harus mempunyai common mode rejection ratio dan impedans input yang tinggi