120
IMPLEMEN DALA (Studi K INSTITU NTASI PERENCANAAN STRA AM PENINGKATAN KUALITA PEMBELAJARAN Kasus di MAN 2 Kota Madiun 2 TESIS Oleh: Mukhamad Musyafiudin NIM: 212216035 UT AGAMA ISLAM NEGERI (I PONOROGO PASCASARJANA 2018 ATEGIK AS 2018) IAIN)

IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK

DALAM PENINGKATAN KUALITAS

(Studi Kasus di MAN 2

INSTITUT

IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK

DALAM PENINGKATAN KUALITAS

PEMBELAJARAN

(Studi Kasus di MAN 2 Kota Madiun 2018)

TESIS

Oleh:

Mukhamad Musyafiudin

NIM: 212216035

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PONOROGO

PASCASARJANA

2018

IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK

DALAM PENINGKATAN KUALITAS

Madiun 2018)

AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Page 2: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

ABSTRAK Musyafiudin, Mukhamad. “Implementasi Perencanaan Strategik dalam

Peningkatan Kualitas Pembelajaran (Studi Kasus di MAN 2 Kota Madiun 2018)”. Tesis, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. Ahmadi, M.Ag.

Kata Kunci : Perencanaan Strategik, Pembelajaran, Implementasi,

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Melalui pembelajaran yang berkualitas, tujuan pendidikan bisa lebih mudah diraih. Untuk mewujudkannya perlu perencanaan strategik karena ia merupakan suatu cara untuk mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien sampai pada implementasi yang paling depan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

Terlebih dalam menghadapi era revolusi industry 4.0. saat dimana kecanggihan teknologi digital menciptakan perubahan besar dan tingkat persaingan tinggi di setiap lini. Untuk itu lembaga pendidikan perlu berbagai strategi mulai tingkat pimpinan (corporate strategy),tingkat kepala unit (strategy business unit/SBU) dan tingkat fungsional (functional strategy).Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menjadikanya sebuah penelitian sebagai tugas akhir dengan judul Implementasi Perencanaan Strategik Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran Studi Kasus di MAN 2 Kota Madiun 2018. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Kegiatan strategik apa yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun? (2) Kegiatan strategik apa yang dilakukan oleh Waka Ur. Kurikulum dalam peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun? (3) Kegiatan strategik apa yang dilakukan oleh guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian descriptive research. Lokasi penelitian ini adalah MAN 2 Kota Madiun. Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi non partisipatif, wawancara terstruktur dan mendalam serta dokumentasi. Analisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan ketekunan pengamatan, triangulasi dan kecukupan referensi.

Berdasarkan proses pengumpulan dan analisis data, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, Kegiatan strategik yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam peningkatan kualitas pembelajaran dengan penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM) yang didahului dengan Evaluasi Diri Madrasah (EDM). Lalu menghidupkan organisasi dengan mengeluarkan Surat Keputusan penanggung jawab semua program, membaca isu strategis berupa persiapan menghadapi era revolusi Industri 4.0. Lalu mengarahkan semua stakeholder madrasah membangun keunggulan bersaing melalui strategi competitive

Page 3: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

advantage. Kedua, Kegiatan strategik yang dilakukan oleh Waka Ur. Kurikulum yaitu menyusun kurikulum madrasah dengan memenuhi standar nasional, membentuk keunggulan lembaga melalui strategi distinctive competence yaitu mengasah keahlian dan potensi unik masing-masing siswa melaluiprogram pembelajaran di kelas model, cerdas istimewa (CI), Bakat Istimewa (BI) dan program keterampilan otomotif, tatabusana dan elektro, menyediakan seorang konsultan bidang teknologi informasi. Ketiga, Kegiatan strategik yang dilakukan oleh guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu menyusun perangkat pembelajaran, menyampaikan materi dengan berbagai strategi seperti inkuiri maupun ekspositori, mengasah penalaran tingkat tinggi melalui HOTS (High Order Thinking Skills), memotivasi siswa akan nilai integritas dan perilaku baik melalui ketakwaan kepada Allah SWT.

Page 4: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

ABSTRACT Musyafiudin, Mukhamad. The Implementation of Strategic Planning in Increasing

the Quality of Learning Case Study at MAN 2 Kota Madiun 2018. Thesis, Department of Management of Islamic Education. Graduate Program of Ponorogo State Islamic Institution (IAIN). Supervisor: Dr. Ahmadi, M. Ag.

Key words: Strategic Planning, Learning, Implementation.

Learning is a process of interaction between students and teachers, and source of learning towards an environment of learning. By implementing the quality of learning, the aim of education can be easier to be realized. In reaching the quality of learning, it needs strategic planning because it is a way to control organization effectively and efficiently till the forward implementation in reaching the aim and the objectives of an organization.

Moreover, in facing the 4.0 industry revolution era where the digital technology widespread creates a magnificent change and the high competition rate in every aspects. Therefore, the education institution needs many strategies start from the leader (corporate strategy), unit level (strategy business unit/SBU) and functional strategy. Then, the researcher is interested to make a research as the final project with the title “The Implementation of Strategic Planning in Increasing the Quality of Learning Case Study at MAN 2 Kota Madiun 2018”. The statement of the problems are: (1) What kind of strategic activity has been done by the principal in increasing the quality of learning in MAN 2 Madiun?, (2) What kind of strategic activity has been done by the Curriculum in increasing the quality of learning in MAN 2 Madiun?, (3) What kind of strategic activity has been done by the teachers in increasing the quality of learning in MAN 2 Madiun?.

This research uses qualitative approach with case study type. The location of this research MAN 2 Madiun. Data collection was conducted using non participative observation, structured and in-depth interviews and documentation. The analysis uses data reduction techniques, data presentation and conclusions. Checking the validity of the findings is done with observational persistence, triangulation and reference adequacy.

Based on the data collection and data analysing process, the researcher can conclude several things: First, strategic activity that be done by the principal in increasing the quality of learning is by setting RKM (Rencana Kerja Madrasah) that started by EDM (Evaluasi Diri Madrasah). Then, to enlighten the organization by giving SK (Surat Keputusan) who is responsible to all programs, reading the strategic issue that is preparation to face 4.0 industry revolution era. Moreover, to guide all of the stakeholders of education is to create a competitive achievement towards strategic competitive advantage. Second, strategic activity that be done by the curriculum in increasing the quality of learning is by setting the curriculum of the institution by fulfilling the national standard, by creating the excellence of an institution by distinctive competence strategy those are; by fostering the

Page 5: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

competencies and unique potency of all the students towards model class learning, Cerdas Istimewa (CI), the excellent potency/ Bakat Istimewa (BI) and automotive programs, design and electro, and also by providing consultant of information and technology. Third, strategic activity that be done by the teachers in increasing the quality of learning is by setting learning tools, delivering the materials by a lot of strategies like inquiry and expository, fostering HOTS (High Order Thinking Skills), motivating students of integrity values and good attitude by believing/taqwa towards Alloh SWT.

Page 6: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …
Page 7: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …
Page 8: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …
Page 9: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …
Page 10: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran merupakan faktor penting dan menentukan keberhasilan

pendidikan. Karena salah satu langkah dalam mencapai tujuan pendidikan baik itu

tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikulum maupun tujuan

instruksional adalah melalui proses pembelajaran. Selain itu, mutu lulusan suatu

sekolah juga dipengaruhi oleh mutu proses pembelajaran. Seperti yang

disampaikan oleh Bambang Sudibyo (mantan Mendiknas) bahwa “kualitas lulusan

suatu sekolah ditentukan oleh mutu proses pengajaran maupun pengelolaan

sekolah secara keseluruhan”.171

Peningkatan kualitas pembelajaran bukan pekerjaan sederhana. Sebab ia

memerlukan perencanaan yang matang, tindakan nyata yang optimal dan secara

terus menerus. Perencanaan yang mengandung cara komperehensif juga disebut

sebagai strategi.172 Karena dalam mencapai tujuan ataupun memenangkan

kompetisi diperlukan perencanaan secara mendalam. Selain itu, juga harus

mengetahui bagaimana cara untuk melaksanakannya. Begitu pula dalam dunia

pendidikan, strategi sangat penting untuk menjaga sebuah lembaga pendidikan

bisa tetap eksis dan mampu menjawab tantangan zaman dengan gejolak

perubahan yang semakin turbulen.

Terlebih dengan dimulainya era revolusi industri 4.0. Sebuah era baru dari

revolusi industri sebelumnya. Jika era revolusi industri pertama ditandai

penemuan mesin uap, maka di era revolusi industri 4.0 muncul teknologi canggih

seperti kecerdasan buatan/artificial intelegency (AI) dan super komputer.

Teknologi tersebut akan lebih banyak lagi menggeser peran manusia karena

semakin banyak pekerjaan manusia digantikan oleh robot. Contohnya seperti

kehadiran mobil otonom akan menggantikan peran sopir dalam mengemudikan

171Nur Aedi, Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Yogyakarta: Gosyen Pubishing, 2016), 43. 172Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup (Yogyakarta: Pustaka Ifada, 2013), 29.

Page 11: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

2

kendaraan. Melihat hal itu, tentunya tantangan ke depan akan semakin berat sebab

tingkat persaingan semakin tinggi. Kita dituntut lebih kreatif dan cerdas agar

mendapat manfaat sebesar-besarnya dari kemajuan teknologi dan bukan malah

sebaliknya.

Karena sesuai pendapat yang dikemukakan Suwardana berdasarkan hasil

penelitian McKinsey pada tahun 2016 bahwa dampak dari digital technology

menuju revolusi industri 4.0 dalam lima (5) tahun kedepan akan ada 52,6 juta

jenis pekerjaan yang hilang atau akan mengalami pergeseran. Fenomena tersebut

seharusnya mampu menggugah diri kita agar mempersiapkan mental dan skill

yang mempunyai keunggulan persaingan dibanding yang lain (competitive

advantage). Dan salah satu langkah utama mempersiapkan skill adalah

berperilaku yang baik (behavioral attitude), meningkatkan kompetensi diri dan

memiliki semangat literasi.173 Oleh karena itu, lembaga pendidikan saat ini

diharapkan mampu mempersiapkan generasi penerus yang mempunyai kualitas

SDM tinggi demi kejayaan bangsa ini di masa mendatang.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Madiun merupakan salah satu

lembaga pendidikan islam unggulan yang berupaya semaksimal mungkin

meningkatkan kualitas pendidikan. Diantara bukti kesungguhan madrasah yaitu

dari segi pengelolaan lembaga mendapat peringkat akreditasi A dan ISO

9001:2008.174 Juga dilihat dari hasil prestasi pendidik maupun peserta didik sudah

sering menjuarai perlombaan baik itu di bidang akademik maupun non

akademik.175 Begitu pula untuk tahun ajaran 2018-2019 yang tengah berjalan ini

MAN 2 Kota Madiun sudah banyak meraih prestasi gemilang di berbagai

kejuaraan.176

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

2 Kota Madiun menggunakan perencanaan strategik yang tertuang dalam Rencana

173Hendra Suwardana “Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental” JATI UNIK, Vol.1, No.2 (2017), 103. 174Dokumentasi, 11/D/1/XI/2018 dan 12/D/1/XI/2018, lampiran 1 175Zainal Arifin, wawancara, Madiun, 15 Oktober 2018. 176Dokumentasi, 13/D/1/XI/2018, lampiran 1

Page 12: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

3

Kerja Madrasah (RKM). RKM ini digunakan sebagai acuan dan panduan dalam

bekerja bagi seluruh kegiatan di madrasah termasuk diantaranya kegiatan

pembelajaran. Proses penyusunan RKM didahului dengan Evaluasi Diri

Madrasah (EDM) untuk melihat berbagai potensi yang bisa dikembangkan dan

melihat kemampuan diri madrasah dalam menjalankannya melalui analisis

SWOT. Selanjutnya implementasi dari perencanaan strategik tersebut

dilaksanakan sesuai tingkatan strategi mulai Kepala Madrasah / tingkat Corporate

strategy, Waka Ur. Kurikulum / tingkat Strategy Business Unit (SBU), dan

selanjutnya oleh guru / tingkat Functional Strategy.

Sebenarnya dengan mengimplementasikan perencanaan strategik, arah

kesuksesan dalam mewujudkan cita-cita lembaga bisa semakin terlihat jelas.

Namun, masih ada lembaga pendidikan yang menyusun perencanaan strategik

hanya sebagai formalitas atau sekedar mengikuti aturan pemerintah.177 Padahal,

penting bagi setiap organisasi mulai beradaptasi menghadapi perubahan

lingkungan yang semakin bergejolak.

Meski demikian, pencapaian sekolah dalam keberhasilan mewujudkan visi

dan misi bukannya tanpa hambatan. Tanpa adanya SDM yang berkualitas serta

berkomitmen dalam mengimplementasikan perencanaan strategik, maka akan sulit

mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, berangkat dari penjajakan

awal penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian di Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) 2 Madiun tentang “Implementasi Perencanaan Strategik Dalam

Peningkatan Kualitas Pembelajaran”.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Kegiatan strategik apa yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam

peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun?

2. Kegiatan strategik apa yang dilakukan oleh Waka Ur. Kurikulum dalam

peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun?

177Laela Tri Wahyuni, “Perencanaan Strategik Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan: Studi Multisitus di MTs Negeri Jabung Blitar dan MTs Negeri Gandusari Blitar” (Tesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, 2015), 1.

Page 13: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

4

3. Kegiatan strategik apa yang dilakukan oleh guru dalam peningkatan kualitas

pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menjelaskan makna dari kegiatan strategik yang dilakukan oleh

Kepala Madrasah sebagai pimpinan (Corporate strategy) dalam peningkatan

kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun tahun 2018.

2. Untuk menjelaskan makna dari kegiatan strategik yang dilakukan oleh

Waka Ur. Kurikulum sebagai kepala unit (Strategy Business Unit /SBU)

dalam peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun.

3. Untuk menjelaskan makna dari kegiatan strategik yang dilakukan oleh guru

sebagai fungsional (Functional Strategy) dalam peningkatan kualitas

pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoretis : Penelitian ini bermanfaat akan menemukan

pengembangan perencanaan strategik yang ditujukan sebagai upaya

peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

2. Manfaat praktis : Hasil kajian ini bisa digunakan sebagai acuan oleh seluruh

stakeholder pendidikan terutama manajemen puncak dari suatu madrasah

untuk mengimplementasikan dan mengevaluasi perencanaan strategik

peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah mulai tingkat pimpinan

(Corporate Strategy), tingkat kepala unit (Strategy Business Unit / SBU) dan

tingkat guru/fungsional (Functional Strategy).

E. FOKUS PENELITIAN

Fokus penelitian diperlukan guna menghindari pembahasan yang terlalu

melebar. Agar tidak terjebak pada luasnya kajian, Penulis membatasi penelitian

ini yaitu tentang strategi yang dipakai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

mulai tingkat pimpinan hingga diteruskan oleh tingkatan di bawahnya. Di level

Kepala Madrasah selaku pimpinan organisasi, strategi biasanya tertuang dalam

perencanaan strategik (Renstra) atau yang biasa disebut dengan Rencana Kerja

Madrasah (RKM). Kemudian di tingkat kepala unit yang merupakan

Page 14: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

5

pengembangan dari strategi di tingkat pimpinan, dalam konteks ini merupakan

wilayah Wakamad kurikulum yang menjabarkan strategi menjadi lebih spesifik

dalam kurikulum madrasah. Selanjutnya peneliti membahas strategi di tingkat

fungsional yaitu para guru dalam menindaklanjuti berbagai strategi telah yang

disusun di tingkat atasnya, menuju sebuah aksi yang langsung bersentuhan dengan

proses pembelajaran. Dalam hal ini, strategi dituangkan oleh guru dalam suatu

perangkat pembelajaran.

F. KAJIAN TERDAHULU

Penelitian yang mirip dengan tema penelitian di atas adalah tesis yang

disusun oleh:

1. Nahrowi, Muhammad Latif 2016, Perencanaan Strategis Dalam

Pengembangan Mutu Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Jenangan

Ponorogo) Program studi manajemen pendidikan islam. Program pascasarjana

Institut Agama Islam negeri (IAIN) Ponorogo.178

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penyusunan rencana kerja

sekolah di SMKN 1 Jenangan ponorogo terdiri dari dua segmen yakni: analisis

pengembangan arah sekolah serta penentuan visi, misi dan tujuan sekolah. Dan

penetapan strategi implementasi pengembangan arah sekolah. Yang meliputi

analisis internal dan eksternal sekolah. Kemudian tahap akhirnya adalah

mengesahkan rencana kerja sekolah.

Kemudian Implementasi rencana kerja sekolah di SMKN 1 Jenangan

ponorogo dilakukan dengan cara: pertama menentukan arah tujuan tahunan

seolah, membuat suatu kebijakan reward dan punishment, membentuk suatu tim

kepanitiaan untuk melaksanakan program, menata ulang struktur organisasi,

menciptakan strategi pendukung dengan membuat ceklis pantauan program atau

membuat reward dan punishment pada masing-masing unit.

Selanjutnya evaluasi di SMKN 1 Jenangan Ponorogo memperhatikan empat

aspek yakni: Pertama, Aspek pelanggan yang didasarkan pada penerapan aspirasi

dan pemenuhan kebutuhan pelanggan yang dituangkan dalam RKS. Kedua, aspek

178Nahrowi, Muhammad Latif, “Perencanaan Strategis dalam Pengembangan Mutu Pendidikan: Studi Kasus di SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo” (Tesis, Pasca sarjana IAIN Ponorogo,Ponorogo, 2016.)

Page 15: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

6

keuangan, hal ini dititikberatkan pada pengalokasian anggaran pada setiap devisi

program untuk keefektifan penggunaan anggaran. Ketiga, aspek proses

pelaksanaan program, diukur dari ketercapaian program yang sesuai dengan

rencana yang dibuat. Keempat, aspek pembelajaran serta pertumbuhan, diukur

dari pesatnya pertumbuhan sekolah yang ditandai dengan kerjasama yang dijalin

oleh SMKN 1 Jenangan Ponorogo dengan instansi-instansi yang ada semisal

negara Jerman dan Jepang.

2. Judul penelitian yang kedua adalah hasil karya Wahyuni, Laela Tri,

Perencanaan Strategik Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi

Multisitus di MTs Negeri Jabung Blitar dan MTs Negeri Gandusari Blitar)

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Program Pascasarjana Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2015.179

Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa, penyusunan perencanaan

strategik melalui 3 tahap yaitu: pertama, analisis lingkungan internal dan ekternal,

melalui pendekatan partisipatori, dan menghasilkan akuntabilitas sustainability.

Kedua, tahap pencocokan dengan menggunakan pendekatan sistem, melihat

potensi yang dimiliki, berdasarkan kebutuhan stakeholders dan dengan

menggunakan sistem monitoring. Ketiga, tahap menentukan strategi lebih

menekankan pada perencanaan strategik jangka pendek dengan menerapkan

sistem bottom up dan menghasilkan konsep strategi distinctive competence.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut menghasilkan sebuah konsep strategi yang

lebih menekankan pada peningkatan mutu lulusan dan kualitas pendidik dan

tenaga kependidikan.

Kemudian mengenai Sasaran mutu pendidikan menekankan pada

pencapaian 8 SNP dengan prioritas peningkatan mutu lulusan dan kualitas

pendidik dan tenaga kependidikan yang fokus pada bagaimana rnemperbaiki

proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dan evaluasi program dilakukan

dengan mengevaluasi internal dan eksternal yang dilakukan secara sistematis pada

akhir semester dan akhir tahun ajaran.

179Wahyuni, Laela Tri, “Perencanaan Strategik Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan: Studi Multisitus di MTs Negeri Jabung Blitar dan MTs Negeri Gandusari Blitar” (Tesis, Pasca sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim,Malang, 2015.)

Page 16: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

7

Dari kedua karya ilmiah di atas yang membahas perencanaan strategik,

terdapat titik perbedaan pada fokus pembahasan yang akan diteliti. Yaitu pada

sasaran dari perencanaan strategik. Kedua karya ilmiah di atas secara umum

membahas perencanaan strategik terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara

umum. Sedangkan yang akan diteliti oleh penulis berfokus pada implementasi

perencanaan strategik yang secara khusus berhubungan dengan peningkatan

kualitas pembelajaran.

Selanjutnya mengenai teori yang digunakan dalam kedua judul di atas yaitu

kegiatan dalam manajemen strategik mulai dari proses formulasi, implementasi,

dan evaluasi strategi. Sedangkan teori yang digunakan oleh peneliti menjelaskan

implementasi dari perencanaan strategik yang dilaksanakan mulai dari tingkat

pimpinan (Corporate strategy) kepala unit (Strategy Business Unit /SBU)

fungsional (Functional Strategy) dalam peningkatan kualitas pembelajaran dengan

langkah pengembangan kurikulum Taba.

Kemudian mengenai lokasi penelitian, pada karya ilmiah karya ilmiah

pertama memakai satu lokasi penelitian di SMKN 1 Jenangan Ponorogo, dan

karya ilmiah kedua menggunakan dua lokasi penelitian yaitu di MTs Negeri

Jabung Blitar dan MTs Negeri Gandusari Blitar. Sedangkan lokasi yang akan

diteliti oleh penulis pada proposal ini adalah di MAN 2 Kota Madiun yang

berbeda situasi sosialnya dari kedua lokasi karya ilmiah di atas.

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Yaitu sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata (lisan) yang ditulis dan perilaku (tindakan) dari orang-orang

yang diamati.180 Penelitian kualitatif mempunyai beberapa karakteristik yang

membuat berbeda dengan penelitian yang lain. Sebagaimana Bogdan dan Biklen

180Robert C. Bogdan & S.J. Taylor, Introduction to Qualitative Research Methods (New York: John Wiley, 1975), 5.

Page 17: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

8

menerangkan ada lima karakteristik dalam penelitian kualitatif, yaitu: naturalistic,

descriptive data, concern with process, inductive, and meaning.181

Berikut ini dijabarkan gambaran dari beberapa karakteristik di atas yang

akan diterapkan dalam penelitian ini. Pertama, penelitian kualitatif bersifat alami

(naturalistic) yaitu menggunakan latar alami sebagai sumber data langsung dan

peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen kunci. Maka, dalam penelitian ini,

peneliti akan terjun langsung ke lokasi penelitian yaitu di MAN 2 Kota Madiun

dan tanpa diwakilkan. Kedua, penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu data

yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk kata-kata, gambar-gambar dan bukan

angka-angka. Sehingga penyajian laporan penelitian akan memuat berbagai

kutipan data sebagai ilustrasi dan pendukung fakta. Kemudian data akan berupa

transkip wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen dan rekaman lainnya.

Ketiga, dalam penelitian kualitatif bersifat fokus pada proses. Sehingga dalam

penelitian ini proses penelitian lebih diperhatikan dengan merekam, mencatat,

menganalisa aktifitas-aktifitas semua warga madrasah yang berkaitan dengan

proses pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun. Keempat, pada penelitian kualitatif

analisis bersifat induktif. Jadi dalam penelitian ini, berdasarkan data di lapangan,

lalu peneliti menggunakan teori sebagai sarana penjelas data dan akhirnya suatu

penemuan hipotesis atau teori akan muncul. Kelima, makna merupakan hal yang

esensial dalam penelitian kualitatif. Dalam konteks penelitian ini, peneliti

berusaha mencari ”makna” dari ”kegiatan-kegiatan manajemen strategik yang

diarahkan kepada tercapainya kualitas proses pembelajaran.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah single-case

studies, yaitu desain penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif yang

digunakan untuk satu kasus/tempat atau subjek studi

181Robert C. Bogdan, & Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education; An introduction to theory and methods (Boston: Allyn and Bacon, Inc, 1982), 4.

Page 18: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

9

3. Instrumen Penelitian

Posisi peneliti dalam penelitian adalah sebagai instrumen kunci, partisipan

penuh sekaligus pengumpul data. Karena peneliti sebagai instrumen penelitian

maka dapat berhubungan dengan subyek penelitian dan mampu memahami

keterkaitannya dengan kenyataan di lapangan. Peneliti juga dapat mengantisipasi

dan mengganti strategi bila situasi dan kondisi menghendaki demikian.182

4. Sumber dan Jenis Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland, adalah

kata-kata dan tindakan, sedangkan selebihnya seperti dokumen dan lainnya

merupakan tambahan.183 Jadi, sumber dan jenis data dalam penelitian ini adalah:

kata-kata, tindakan, sumber tertulis, foto, statistik, rekaman dan lainnya.

Pertama, kata-kata. Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kata-kata

orang-orang yang diwawancarai atau informan, yaitu mengenai penerapan dari

perencanaan strategik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran,

mulai tingkat Kepala Madrasah, Wakamad Kurikulum, guru dan murid. Kedua,

tindakan. Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan orang-

orang yang diamati, yaitu: tindakan dalam melaksanakan strategi peningkatan

kualitas pembelajaran. Ketiga, sumber tertulis, di antaranya adalah dokumen

madrasah yang berkaitan dengan manajemen strategik organisasi seperti: Rencana

Kerja Madrasah (RKM), Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun,

Visi, Misi dan tujuan organisasi, struktur organisasi, dll. Keempat, foto sebagai

penguat hasil observasi. Ada dua kategori foto dalam penelitian ini yaitu foto yang

dihasilkan orang lain dan foto oleh peneliti sendiri saat peneliti melakukan

pengamatan berperan serta. Kelima, data statistik. Data statistik yang dimaksud

dalam penelitian ini akan dijadikan sumber data tambahan. Sebagai contoh adalah

data statistik diagram jumlah tenaga pendidik dan kependidikan, jumlah lulusan,

prestasi lembaga, jumlah siswa, dan lainnya.

182Nandiyah Abdullah, “Penelitian Kualitatif Dalam Psikologi” Magistra, No. 72 Th. XXII (Juni, 2010), 100. 183Lofland, Analyzing Social Setting: A Guide to Qualitative Observation and Analysis (Belmont, Cal: Wadsworth Publishing Company, 1984), 47.

Page 19: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

10

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk: 1.) Mengkonstruksi

mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian dan lain-lain kebulatan; 2.) Merekonstruksi kebulatan-kebulatan yang

dialami masa lalu; 3.) memproyeksikan kebulatan-kebulatan yang diharapkan

untuk dialami pada masa yang akan datang; 4.) Memverifikasi, mengubah dan

memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun

bukan manusia (triangulasi); 5.) memverifikasi, mengubah dan memperluas

konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.184

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yang digunakan

adalah wawancara semiterstuktur (semistructure interview). Jenis wawancara ini

termasuk dalam kategori in-dept interview, jadi agak lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur dan lebih menemukan permasalahan

secara terbuka.185 Ini karena pihak yang diwawancarai lebih bebas mengutarakan

ide maupun pendapatnya. Lalu peneliti bertugas mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang dikemukakan informan dan alur tanya jawab disesuaikan

dengan pedoman wawancara.

Orang-orang yang dijadikan informan dalam penelitian ini, ditetapkan

melalui teknik purposive sampling, diantaranya adalah :

1.) Kepala MAN 2 Kota Madiun yaitu sebagai figur sentral yang menentukan

arah kebijakan serta kemajuan dari lembaga, maka segala aktifitasnya penting

untuk diteliti. Dan target data adalah berbagai aktifitas kepemimpinan dalam

terlaksananya berbagai strategi yang tertuang dalam Rencana Kerja Madrasah

(RKM) dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran.

2.) Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) bagian kurikulum yang berwenang

dalam fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan serta penilaian.186 Dan

target data yang diperlukan adalah segala aktifitas Wakamad Kurikulum yang

184Lincoln & Guba, Effective Evaluation (San Fransisco: Jossey-Bass Publishers, 1981), 266. 185Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,2005),73. 186Soetjito dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), 148.

Page 20: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

11

merupakan usaha dalam merealisasikan kurikulum mencapai tujuan

pembelajaran.

3.) Guru di MAN 2 Kota Madiun, Sebagai anggota dari organisasi sekolah para

guru punya andil besar dalam kemajuan lembaga. Dan dari kinerja mereka juga

menjadi indikator bagaimana implementasi perencanaan strategik di MAN 2

Kota Madiun.

4.) Murid MAN 2 Kota Madiun, Murid-murid sebagai pelanggan pendidikan

merupakan sasaran utama dari semua kegiatan di sekolah. Artinya segala usaha

yang dikerahkan oleh lembaga pendidikan adalah demi kesuksesan para murid

sebagai generasi penerus bangsa. Dan dari pendapat mereka tentang komponen

pembelajaran di madrasah, bisa digunakan untuk melihat upaya lembaga dalam

memenuhi harapan pelanggan pendidikan.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber

non insani, sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman (record). Lincoln dan

Guba membedakan definisi antara dokumen dan rekaman. Menurutnya “rekaman”

adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk

keperluan pengujian suatu peristewa. Sedangkan “dokumen” adalah setiap bahan

tertulis yang tidak dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu.187

Menurut Lincoln dan Guba ada beberapa alasan mengapa teknik

dokumentasi dapat digunakan dalam proses penelitian. Pertama, sumber ini selalu

tersedia dan murah terutama ditinjau dari konsumsi waktu. Kedua, rekaman dan

dokumen merupakan sumber informasi yang stabil, baik keakuratannya dalam

merefleksikan situasi yang terjadi dimasa lampau, maupun dapat dan dianalisis

kembali tanpa mengalami perubahan. Ketiga, rekaman dan dokumen merupakan

sumber informasi yang kaya, secara konstektual relevan dan mendasar dalam

konteknya. Keempat, sumber ini sering merupakan pernyataan yang legal yang

dapat memenuhi akuntabilitas.188 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan

dokumentasi adalah dokumen tentang profil madrasah, serta berbagai kebijakan

187Lincoln & Guba, Effective Evaluation (San Fransisco: Jossey-Bass Publishers, 1981), 228. 188Ibid., 229.

Page 21: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

12

tertulis dari kepala madrasah dalam Rencana Kerja Madrasah (RKM), Juga

kebijakan dari Wakamad Kurikulum yang tertuang dalam Kurikulum Madrasah,

serta kebijakan dari guru yang tertuang dalam perangkat pembelajaran, foto

kegiatan di madrasah dan lainnya.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan

yang dapat diceritakan kepada orang lain.189

Analisis data dalam satu situasi sosial (single social situation) adalah

analisis data yang dilakukan di masing-masing lokasi penelitian. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep yang diberikan Miles &

Huberman yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap

tahapan penelitian sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktifitas yang

dimaksud meliputi data reduction, data display dan conclusion,190 sebagaimana

pada gambar berikut:

Gambar 1.4

Langkah Analisis Data Model Miles & Huberman

189Robert C. Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education, An introduction to theory and methods, 157. 190Matthew B. Miles & AS. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI Press, 1992), 16.

Penyajian

Kesimpulan

Reduksi data

Pengumpulan

Page 22: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

13

Data yang ditemukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi di

ketiga warga masyarakat pengguna, sangat komplek. Untuk itu peneliti

melakukan reduksi data, yaitu kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

menfokuskan pada hal-hal yang penting, disesuaikan dengan fokus penelitian.

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Setelah

data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data (data display),

yaitu pemaparan data sesuai dengan masing-masing fokus penelitian dalam bentuk

uraian, dan bagan yang menghubungkan antar kategori. Sebagai langkah terakhir

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

7. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

a. Triangulasi.

Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam konteks penelitian ini, teknik

triangulasi yang digunakan hanya tiga teknik, yaitu triangulasi sumber, triangulasi

metode dan triangulasi penyidik.191

1) Triangulasi dengan sumber

Triangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif.192 Contoh penerapan triangulasi dengan sumber

dalam konteks penelitian ini adalah data yang diperoleh dari kepala sekolah akan

dibandingkan dan dicek balik kepada bawahan yang dipimpin, kepada atasan yang

menugasi dan teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama di sekolah.

2.) Triangulasi dengan metode

Triangulasi dengan menggunakan metode dalam digunakan untuk menguji

kredibilitas data dengan melakukan check data kepada sumber yang sama dengan

191Norman K. Denzin, Sociological Methods (New York: McGraw-Hill, 1978), 65. 192Michael Quinn Patton, Qualitative Evaluation Methods (Beverly Hills: Sage Publications, 1987), 331.

Page 23: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

14

metode yang berbeda.193 Penerapannya dalam penelitian ini adalah kegiatan

strategik di sekolah yang berkaitan dengan proses pembelajaran akan dicari

dengan tiga metode yaitu wawancara, observasi dan dokumen.

3.) Triangulasi dengan penyidik

Triangulasi dengan penyidik digunakan untuk pengecekan kembali derajat

keabsahan data dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya.

Contoh penerapannya dalam konteks penelitian ini adalah membandingkan hasil

temuan di lapangan dengan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya.

b. Pengecekan Sejawat Melalui Diskusi.

Teknik ini dilakukan dengan cara menampilkan hasil penelitian sementara

yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Contoh

penerapannya dengan sumber dalam konteks penelitian ini adalah peneliti

mendiskusikan hasli temuan dengan pemberi data/informan. Apabila data yang

ditemukan disepakati maka data tersebut bisa dikatakan valid, jika menyimpang

maka akan disesuaikan kembali.

c. Kecukupan Referensial.

Dalam konteks penelitian, kecukupan referensial digunakan sebagai alat

untuk menampung dan menyesuaikan dengan data tertulis untuk keperluan

evaluasi.194 Kecukupan referensial dalam proses penelitian ini adalah dengan

mengggunakan media seperti kamera, perekam suara, perekam video, yang

digunakan sebagai pendukung dan pembanding saat menulis laporan penelitian.

d. Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) tahapan dan ditambah dengan tahap

terakhir dari penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap

penelitian tersebut adalah (1) tahap pra-lapangan, yang meliputi: menyusun

rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi

dan menilai keadaan lapangan, memilih informan, menyiapkan perlengkapan

penelitian. Tahap ini dilakukan bulan desember 2017 sampai dengan februari

2018; (2) Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi: memahami latar penelitian

193Ibid., 329. 194Lincoln dan Guba, Effective Evaluation (San Fransisco: Jossey-Bass Publishers, 1981), 313.

Page 24: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

15

dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperanserta sambil mengumpulkan

data. Tahap ini dilakukan bulan maret 2018 sampai dengan agustus 2018 (3)

Tahap analisis data, yang meliputi: analisis selama dan setelah pengumpulan data.

Tahap ini dilakukan bulan agustus 2018 sampai dengan september 2018 (4)

Tahap penulisan laporan yaitu bulan bulan september 2018 sampai dengan

nopember 2018.

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I Dalam bab ini dibahas mengenai pendahuluan agar memberi

gambaran awal tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah,tujuan,manfaat penelitian, fokus penelitian, kajian

terdahulu, metode penelitian, sistematika pembahasan

BAB II Dalam bab ini dibahas mengenai teori terkait rumusan masalah agar

bisa menganalisis data yang ditemukan. Cakupan pembahasannya

secara umum meliputi berbagai aspek dari perencanaan strategik dan

kualitas pembelajaran

BAB III Dalam bab ini dibahas data umum tentang profil Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) 2 Madiun yang menjadi lokasi objek penelitian, Juga

data khusus tentang perencanaan strategik dan pelaksanaan

pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun.

BAB IV Dalam bab ini dibahas mengenai analisis dari Implementasi

perencanaan strategik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di

MAN 2 Kota Madiun.

BAB V Merupakan penutup dan dalam Bab ini diambil kesimpulan dari hasil

penelitian sekaligus menjawab rumusan masalah juga berbagai saran

yang akan diberikan.

Page 25: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

16

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIK DALAM PENDIDIKAN

A. Perencanaan Strategik.

1. Arti Strategi dan Perencanaan Strategik

Perencanaan strategik berasal dari dua kata yaitu perencanaan dan strategi.

Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-

penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan

metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal

sehari-hari.195 Perencanaan juga menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan,

fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan

memvisualisasi, dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang

diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan

digunakan dalam penyelesaian.196

Sedangkan istilah strategi pada awalnya populer di lingkungan militer dan

penggunaanya dominan dalam situasi peperangan sebagai tugas komandan

mengatur cara untuk memenangkan perang.197 Strategi kini dikenal dengan

cakupan lebih luas sebagai rencana yang mengandung cara komperehensif dan

integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang, dan berbuat

guna memenangkan kompetisi.198 Lalu ada pula kutipan Brian Fidler tentang

definisi strategi yang dikembangkan oleh Johnson dan Scholes yaitu bahwa

strategy is the direction and scope of an organisation over the long term wich

achieves advantage for the organisation through its configuration of resourcess

within a changing environment, to meet the needs of markets and fulfil

stakeholder expectations.199 Maksudnya strategi merupakan petunjuk arah dan

195Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 16. 196Amiruddin, Perencanaan Pembelajaran : Konsep dan Implementasi (Yogyakarta: Parama Ilmu,2016), 1. 197Akdon, Strategic Management for Educational Management: Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta,2011), 3. 198Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 29. 199Brian Fidler, Strategic Management for School Development (London: Paul Chapman Publishing A SAGE Publication Company, 2002), 9.

Page 26: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

17

ruang lingkup organisasi dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan bagi

organisasi melalui konfigurasi berbagai sumberdaya dalam lingkungan yang

berubah, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan harapan stakeholder.

Gagasan mengenai strategi tidak hanya muncul karena fitrah manusia yang

mendambakan kesuksesan hingga masa depan. Namun sejatinya juga merupakan

perintah Allah SWT dalam Q.S Al Hasyr ayat 18:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.200

Ayat di atas menghendaki agar kita senantiasa bertakwa dan merencanakan

kesuksesan di masa mendatang. Karena dalam ayat tersebut ditegaskan perintah

memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat). Juga dalam

tafsir Al mishbah menambahkan bahwa kata tuqaddimu (موا yang berarti (تقد

“dikedepankan” digunakan dalam arti amal-amal yang dilakukan untuk meraih

manfaat di masa mendatang.201 Sehingga bisa dikatakan bahwa sebagai orang

beriman hendaknya mempunyai strategi sekaligus mengimplementasikannya

sesuai dengan aturan Allah SWT dalam mencapai tujuan. Lebih lanjut menurut

pendapat Thabathabai bahwa perintah untuk memperhatikan apa yang telah

diperbuat untuk hari esok juga bermakna perintah melakukan evaluasi terhadap

amal perbuatan yang telah dilakukan agar selalu terjadi perbaikan.202 Oleh karena

itu, hubungan ketiganya yaitu antara strategi berikut implementasinya dan juga

evaluasi sangatlah erat.

Kemudian mengenai perbedaan istilah strategi dengan strategik/strategis

bisa kita pahami dengan melihat definisinya dari pendapat Dally tentang strategi

dari sudut pandang Balance Scorecard (BSC) bahwa strategi adalah pusat

200Al- Quran, 59:18. 201M. Quraisy Syihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, kesan dan keserasian Al Quran vol. 13 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 552. 202Ibid.

Page 27: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

18

pergerakan organisasi. Balance Scorecard (BSC) memberi definisi bahwa segala

informasi yang menyangkut masa depan suatu organisasi berarti bersifat strategis.

Begitu pula dengan aktivitas yang mempengaruhi masa depan, dianggap sebagai

hal yang strategis.203

Penggabungan kata perencanaan dan strategik kemudian memunculkan

makna baru. Ada banyak pendapat mengenai definisi perencanan strategik

(Strategic planning) diantaranya adalah perencanaan strategik menurut Robson

yaitu proses untuk memformulasikan strategi bagi suatu perusahaan yang meliputi

perumusan kegunaan dan pengelolaannya.204 Lalu menurut Muljadi perencanaan

strategik merupakan suatu cara untuk mengendalikan organisasi secara efektif dan

efisien sampai pada implementasi yang paling depan dalam mencapai tujuan dan

sasaran organisasi.205 Ada pendapat lain yaitu menurut Bryson tentang

perencanaan strategik berupa upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan

dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi

organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan organisasi (atau entitas

lainnya), dan mengapa organisasi (atau entitas lainnya) mengerjakan hal seperti

itu.206 Ada pula gagasan menurut Ahmadi yang mendefinisikan perencanaan

strategik sebagai proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,

kebijaksanaan dan program srategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut,

dan penerapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan

kebijaksanaan telah diimplementasikan.207

Dari sekian banyak pendapat mengenai perencanaan strategik, dapat

dipahami secara sederhana bahwa perencanaan strategik merupakan merupakan

perencanaan yang menyangkut kesuksesan masa depan suatu organisasi.

Perencanaan strategik sekaligus sebagai sarana yang membantu memberi panduan

bagi pimpinan/manajer dalam pencapaian misi dan tujuan organisasi. Caranya

203Dadang Dally, Balance Scorecard : Suatu Pendekatan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, 62. 204Wendy Robson, Strategic Management and Information System Second Edition (San London: Prentice Hall, 1997), 95. 205Muljadi, Pokok-Pokok dan Ikhtisar Manajemen Stratejik Perencanaan dan Manajemen Kinerja (Jakarta: Pustaka Publisher, 2006), 15. 206Bryson, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, ter. M. Miftahudin, 5. 207Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 51.

Page 28: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

19

yaitu melalui pengambilan keputusan penting dan serangkaian program yang

disusun secara sistematis beserta metode untuk menjamin terlaksananya strategi

yang berguna dalam mengarahkan kepada kesuksesan saat ini maupun di masa

mendatang.

Perencanaan strategik (strategic planning) merupakan salah satu wujud

strategi dan termasuk dalam perspektif srategi berbasis rasional. Pada perspektif

rasional, strategi merupakan serangkaian tujuan jangka panjang suatu lembaga

dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tersebut berdasarkan alokasi

sumberdaya yang ada. Strategi ini cocok dipakai apabila keadaan stabil,

perubahan lingkungan bisa diantisipasi, tekanan perubahan lemah dan kompetisi

masih terbatas, maka konsentrasi institusi bertumpu pada pencapaian tujuan (goal

achievement) jangka panjang.208

Penggunaan perencanaan srategik dalam dunia pendidikan masih relevan

selama lembaga pendidikan mendapat dukungan dari pemerintah. Karena UUD

1945 telah mengamanatkan pemerintah untuk melindungi segenap bangsa

Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan. Di sinilah pemerintah berperan sebagai pelindung sekaligus

penjaga stabilitas nasional. Sehingga meski terdapat gejolak perubahan

lingkungan, namun sebagian besar masih bisa diantisipasi oleh lembaga

pendidikan.

2. Langkah-langkah perencanaan strategik.

Ada banyak teori mengenai tahapan atau langkah yang dilakukan dalam

perencanaan strategik. Salah satunya yaitu Menurut Bryson ada beberapa langkah

dalam perencanaan strategik yaitu : a.) Memrakarsai dan menyepakati proses

perencanaan strategis. b.) Memperjelas mandat dan misi organisasi c.)Menilai

Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) d.) Mengidentifikasi isu

strategis yang dihadapi organisasi e.) Merumuskan Strategi untuk mengelola isu

f.) Menciptakan visi organisasi yang efektif untuk masa depan.209

208Ibid,40. 209Bryson, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, ter. M. Miftahudin, 85-211.

Page 29: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

20

Sementara Robson berpendapat bahwa proses perencanaan strategik melalui

enam komponen yaitu : mission, goals, strategies, policies, decisions, and actions.

Kemudian menurut Handoko ada tujuh langkah menyusun perencanaan strategik

yaitu : a.) Penentuan misi dan tujuan b.) Pengembangan profil perusahaan c.)

Analisa lingkungan eksternal d.) Analisa internal perusahaan e.) Identifkasi

kesempatan dan ancaman strategik f.) Pembuatan keputusan strategik g.)

Pengembangan strategi perusahaan.210

Meski demikian, proses ‘perencanaan strategis’ apapun jenisnya hanya akan

bermanfaat jika proses perencanaan strategis tersebut membantu orang-orang

penting pembuat keputusan untuk berpikir dan bertindak secara strategis.

Mengapa begitu? Karena perencanaan strategis bukanlah tujuan utama, hanya

semata-mata merupakan kumpulan konsep untuk membantu para pemimpin untuk

membuat keputusan penting dan melakukan tindakan penting. Bahkan jika suatu

proses perencanaan strategis menyulitkan untuk berpikir dan bertindak strategis,

maka proses perencanaan tersebut harus dikesampingkan sedangkan pemikiran

dan tindakannya harus tetap bersifat strategis.211

3. Perencanaan Strategik Dalam Dunia Pendidikan

Perencanaan strategis mulai diterapkan di dunia pendidikan baru sekitar dua

dekade yang lalu. Saat lembaga-lembaga pendidikan dipaksa berhadapan dengan

berbagai perubahan dan harus tanggap terhadap tantangan yang timbul di dalam

maupun di luar lingkungan lembaga. Kemudian, akhirnya sejumlah lembaga

pendidikan mulai menggunakan perencanaan strategis sebagai alat untuk meraih

manfaat dan agar mampu menyesuaikan diri dengan besarnya gejolak perubahan

lingkungan.212

Terdapat beberapa model yang biasa digunakan dalam dunia pendidikan

yaitu a) Model Dasar, model ini pertama-tama difokuskan pada peletakan

landasan-landasan yang diperlukan dalam perencanaan pengembangan dan

210Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 52-53. 211Bryson, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, ter. M. Miftahudin, 53-54. 212Moh. Nahrowi, “Perencanaan Strategis Dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Madrasah” Falasifa, Vol. 8 Nomor 1 (Maret, 2017), 60.

Page 30: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

21

pengembangan prasarana yang tepat, sebelum melangkah pada perencanaan

pengembangan pada skala yang menyeluruh. b) Model Perencanaan Tindakan

Tahap Permulaan, model Perencanaan ini menitikberatkan pada: pertama,

identifikasi cepat sejumlah kecil prioritas jangka pendek. Kedua, rencana

implementasi program pengembangan untuk mencapai prioritas itu. c) Model

Tiga Unsur Sejajar, model ini didasarkan bahwa tiga dimensi waktu yaitu jangka

panjang, jangka menengah dan jangka pendek haruslah dicapai secara bersama-

sama oleh madrasah. Model ini menyarankan sebuah kerangka yang terdiri dari

tiga langkah kegiatan perencanaan yang saling terkait namun berbeda-beda agar

madrasah mampu beradaptasi terhadap segala perubahan yang tidak menentu.

Wujud nyata dari model tersebut adalah RKT (Rencana Kerja Tahunan) dan RKM

(Rencana Kerja Madrasah). RKM disusun setiap 4 tahuan sekali yang di dalamnya

memuat RKT dan dalam penyusunannya diawali dengan pembuatan EDM

(Evaluasi Diri Madrasah).213

4. Implementasi Perencanaan Strategik

Implementasi strategi merupakan langkah yang paling menentukan dalam

manajemen strategi. Dengan pengimplementasian barulah bisa dirasakan manfaat

dari formulasi strategi yang telah disusun sebelumnya.214 Karena implementasi

strategi memobilisasi tenaga personil untuk menempatkan strategi yang telah

ditentukan menjadi sebuah tindakan.215 Sehingga bisa dikatakan implementasi

strategi merupakan tahapan melaksanakan kegiatan sesuai yang telah

direncanakan dan sebagus apapun suatu rencana tidak akan berarti tanpa

pelaksanaan atau tindakan nyata.

Implementasi strategi lebih berorientasi pada pembentukan budaya,

penciptaan struktur organisasi yang efektif, pembiayaan, pengembangan sistem

informasi dan hubungan pekerja dengan performansi organisasi. Implementasi

strategi juga merupakan keberlangsungan pergeseran tanggungjawab dari para

213Ibid, 60-62. 214Aime Heene & Sebastian Desmidt & Faisal Afiff & Ismeth Abdullah, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik,178. 215Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 46.

Page 31: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

22

penyusun strategi ke para kepala unit dan fungsional. Saat implementasi strategi,

pimpinan harus mengambil kebijakan dan keputusan yang akan diambil sebagai

eksekusi strategi itu berlangsung.216 Secara umum terdapat empat tingkatan

strategi yaitu: 1.) Enterprise strategy, ialah strategi untuk mengkomunikasikan

organisasi dengan tuntutan masyarakat. 2.) Corporate strategy, yaitu strategi di

tingkat pimpinan untuk mengefektifkan langkah pencapaian misi utama

organisasi. 3.) Strategy Business Unit (SBU), merupakan strategi di tingkat unit

produksi untuk memikat pelanggan bahkan merebut pangsa pasar. 4.) Functional

Strategy, strategi yang diaplikasikan di tingkat area pelaksanaan teknis.217

Namun, akan timbul masalah dalam implementasi strategi bila dalam

keputusan perumusan strategi tidak diantisipasi sebelumnya di tingkat pimpinan

maupun pelaksana strategi. Untuk menghindari salah kebijakan dan komunikasi,

ada 18 kunci untuk mengimplementasikan strategi sebagai berikut:

a) mengembangkan akuntabilitas, b) mengubah isu-isu prioritas strategi ke perencanaan yang dapat dilakukan dan diukur, c) menambah departemen perencanaan, d) negosiasi akuntabilitas individu, e) mengubah struktur organisasi secara cepat, f) mengubah personel secara cepat, g) menggunakan kepemimpinan kreatif dan menyentuh mental, h) menghilangkan resistensi, i) menggunakan tim yang sesuai, j) mereduksi budaya masa depan, k) mengalokasikan sumberdaya efektif, l) menyelaraskan kerja organisasi dengan perencanaan mulai atas sampai bawah, m) memberdayakan pelaksana eksekusi, n) memilih, melatih dan mengembangkan ke depan o) memastikan tercapainya proses inti, p) mengkomunikasikan ke seluruh orang di sepanjang waktu, q) meninjau ulang performansi, dan r) member reward prestasi strategi.218

Ada juga implementasi strategi dalam model manajemen strategik menurut

Wheelen-Hunger yang terdiri dari tiga hal yaitu : a) Program, yaitu perencanaan

yang mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis, wajar, efisien, serta

merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan organisasi. b) Anggaran, yaitu

juga merupakan rencana yang disusun secara sistematis berupa angka dan

dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan organisasi dalam

periode tertentu di masa mendatang. c) Prosedur kerja, yaitu setelah ada

216Ibid, 46-47. 217Ibid, 35-36. 218Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 47.

Page 32: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

23

perencanaan-perencanaan secara global kemudian dibuat lebih detail dan

berjangka pendek.219

Pada tahap implementasi strategi, diperlukan adanya kebijakan agar strategi

dapat berjalan. Dan pimpinanlah yang bertanggungjawab menentukan kebijakan

dan keputusan yang akan diambil sebagai eksekusi strategi agar bisa berlangsung.

Mengapa kebijakan itu sangat diperlukan? Karena kebijakan bisa berperan

menjembatani pemecahan permasalahan dan sebagai pemandu dalam

implementasi strategi. Selain itu, kebijakan adalah instrumen dari implementasi

strategi. Maka hadirnya kebijakan akan menciptakan penghalang, batasan,

hambatan dalam bentuk tindakan administratif yang dapat diambil untuk memberi

penghargaan dan perhatian pada perilaku strategi.220

5. Evaluasi Perencanaan Strategik.

Sudah menjadi keharusan bahwa setiap perencanaan dan pelaksanaan perlu

senantiasa dievaluasi sebagai proses belajar dari berbagai peristiwa dan kesalahan

di masa lampau. Selanjutnya dilakukan revisi agar langkah ke depan semakin baik

dan tertata. Karena sebaik apapun suatu strategi yang telah dirumuskan dan

diimplementasikan akan menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal

organisasi mengalami perubahan. Sehingga diperlukan tiga dasar kegiatan

mengevaluasi strategi yaitu; pertama menilai dasar strategi perusahaan/organisasi,

kedua membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi, ketiga

mengambil kegiatan koreksi untuk memastikan bahwa performansi merujuk pada

perencanaan.221

Ada beberapa ciri khusus yang bisa dijadikan indikator dalam mengevaluasi

strategi menurut Rumelt yaitu: 1.) Konsistensi, suatu strategi tidak boleh

merumuskan sasaran maupun langkah operasional yang inkonsisten. 2.)

Penyesuaian diri, suatu strategi harus selalu adaptif dalam merespon munculnya

kendala-kendala bagi organisasi dari lingkungan internal maupun eksternal.

3.)Penciptaan nilai, suatu strategi harus senantiasa merumuskan jalan keluar

219Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik (Jakarta:Rajawali Pers,2010), 21. 220Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 48. 221Ibid.

Page 33: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

24

konseptual positif yang mendorong upaya penciptaan nilai yang optimal. 4.)

Potensi diri, suatu strategi harus senantiasa tidak diperkenankan menilai secara

berlebihan tehadap sarana-sarana yang tersedia ataupun merekayasa kreasi-kreasi

baru yang justru sulit ditangani.222

Dari evaluasi menggunakan indikator di atas, jika ditemukan adanya strategi

yang lambat/tidak berjalan sesuai harapan maka segera dilakukan revisi strategi.

Ada empat penyebab yang mengharuskan dilakukannya revisi periodik pada

strategi menurut Bryson yaitu : 1.) Strategi terlalu lambat dalam menghasilkan

dampak-dampak yang diharapkan, dikarenakan minimnya ketersediaan sarana-

sarana yang diperlukan. 2.) Perubahan berbagai prioritas maupun permasalahan

organisasi. 3.) Berbagai interaksi di antara strategi yang ada menghasilkan efek

sampingan yang tidak diinginkan. 4.) Perubahan agenda politik.223

Selain hal di atas, Kaplan mengenalkan sebuah pendekatan yang bisa

digunakan dalam mengevaluasi strategi. Caranya dengan melihat dari empat

perspektif yang biasa disebut BSC (Balance Score Card) yang terdiri dari

Perspektif pelanggan, Finansial, Proses Internal, Pembelajaran dan perkembangan.

B.Kualitas Pembelajaran

1. Pengertian

a. Kualitas/mutu

Mengenai konsep mutu/kualitas sesuai pendapat Edward Sallis yang

mendefinisikan mutu/kualitas adalah sesuatu yang memuaskan dan melampaui

keinginan dan kebutuhan pelanggan.224 Konsep ini juga bisa digunakan dalam

konteks pendidikan karena murid dan wali murid adalah pelanggan dari layanan

pendidikan. Dan pelanggan sendiri termasuk pihak yang membuat keputusan

terhadap mutu.225Mereka bisa menilai semua aspek terutama kualitas

pembelajaran dan kualitas lulusan lalu membandingkannya dengan lembaga lain.

Lembaga yang mampu memenuhi keinginan pelanggan akan menjadi primadona

222Aime Heene, Sebastian Desmidt, Faisal Afiff, Ismeth Abdullah, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik,186. 223 Ibid.,187-188. 224Edward Sallis, Total Quality Management In Education, 56. 225Ibid.

Page 34: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

25

dan sebaliknya lembaga pendidikan yang tidak bisa memenuhi harapan akan sepi

peminatnya.

b. Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses usaha seseorang untuk memperoleh perubahan

dalam dirinya, baik berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.226

Sedangkan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

didefinisikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.227Dan dari proses yang dilakukan oleh

pendidik untuk membelajarkan peserta didik pada lingkungan belajar tertentu tadi

pada akhirnya akan terjadi perubahan tingkah laku.228

Pembelajaran juga berarti bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

terjadi proses pemerolehan/transfer ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.229 Dalam

konteks pendidikan, guru mengajar agar murid dapat belajar dan menguasai isi

pelajaran hingga mencapai suatu tujuan yang ditentukan dari segi pengetahuan

(aspek kognitif), juga agar dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),

serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.230

Dari berbagai pandangan tentang pembelajaran di atas dapat dipahami

bahwa pembelajaran merupakan serangkaian usaha sistematis dalam membantu

peserta didik mencapai tujuan yang diinginkan baik dari aspek kognitif,

psikomotor, maupun afektif melalui interaksi antara pendidik dan peserta didik

dengan menggunakan sumber belajar pada lingkungan tertentu. Dan kualitas

pembelajaran berarti pelaksanaan rangkaian proses pembelajaran yang mampu

memenuhi atau melampaui harapan pelanggan pendidikan.

226Tutik Rachmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik, 140-141. 227Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 1. 228Rachmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik, 141. 229 Ibid,139. 230Ibid.

Page 35: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

26

2. Proses pembelajaran sebagai sebuah sistem

Salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk menentukan mutu proses

pendidikan adalah pendekatan sistem. Karena, melalui pendekatan sistem dapat

dilihat berbagai aspek yang memengaruhi keberhasilan suatu proses. Yang

dimaksud sistem di sini adalah suatu kesatuan komponen yang berinteraksi dan

saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara

optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.231

Pembelajaran biasanya terjadi dalam situasi formal yang secara sengaja

diprogramkan oleh guru dalam usahanya mentransformasikan ilmu kepada peserta

didik berdasarkan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai. Dan melalui

pembelajaran pula peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan rencana

pengajaran yang telah dipogramkan. Upaya pembelajaran yang berakar pada

pihak guru dilaksanakan secara teratur dan terarah secara sistematis. Yaitu secara

utuh dengan memperhatikan berbagai aspek. Sehingga baik itu konsep belajar

maupun pembelajaran merupakan dua kegiatan yang berproses dalam suatu

sistem.232

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem merupakan proses mencapai

tujuan melalui pemberdayaan komponen-komponen pembentuknya, maka sistem

erat kaitannya dengan perencanaan. Perencanaan berarti pengambilan keputusan

dalam memberdayakan komponen agar tujuan berhasil dengan optimal. Sehingga,

proses berpikir dengan pendekatan sistem memiliki daya ramal akan keberhasilan

suatu proses. Lalu, mengapa pembelajaran bisa dikatakan sebagai suatu sistem?

Jawabannya adalah karena pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan,

yaitu membelajarkan siswa. Selain itu, proses pembelajaran merupakan rangkaian

kegiatan yang melibatkan berbagai komponen.233 Maka pencapaian dalam

231Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran:Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), (Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2010),195. 232Rachmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik, 139-140. 233Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 196-197.

Page 36: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

27

peningkatan kualitas proses pembelajaran bisa dimulai dari menganalisis setiap

komponen yang dapat membentuk dan memengaruhi proses pembelajaran.234

3. Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran

Terdapat beberapa faktor yang secara signifikan memengaruhi kegiatan

proses sistem pembelajaran diantaranya adalah faktor guru, faktor siswa, sarana,

alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan.235

a. Faktor guru

Memiliki guru yang berkualitas merupakan modal besar bagi sebuah

lembaga pendidikan karena di tangan guru yang hebat akan lahir generasi yang

hebat pula. Maka, tenaga pendidik (guru) pada sebuah lembaga pendidikan harus

efektif, yaitu guru yang berhasil dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan

meningkatkan keberhasilan peserta didik secara terus menerus.236

Mengajar bukan hanya dimaknai sebagai profesi kerja namun lebih kepada

wujud ketaatan kepada Tuhan. Para ahli pendidikan muslim terdahulu mempunyai

perhatian yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Ada beberapa prinsip dasar

semacam “kode etik” pengajaran yaitu: 1.) Keharusan ilmu dibarengi pengamalan,

jadi guru tidak hanya pandai mengajar ilmu namun harus bisa mengamalkannya.

2.) Kasih sayang terhadap murid seperti putra-putrinya sendiri.3.) Menghindari

ketamakan sehingga guru tidak menjadikan ilmunya sebagai sarana mencapai

tujuan dunia semata. 4.) Guru harus toleran dan pemaaf. 5.) Menghargai

kebenaran. 6.) Keadilan dan keinsafan. 7.) Rendah hati. 8.) Ilmu adalah

pengabdian untuk orang lain.237

Dalam upaya peningkatan kualitas dan profesionalisme guru, diatur

persyaratan terkait kualifikasi akademik, latar belakang pendidikan yang sesuai

dengan mata pelajaran yang diampu, dan lainnya. Untuk guru pada tingkat

SMA/MA seperti yang tertuang dalam pasal 29 ayat 4 peraturan Pemerintah

234Ibid., 273. 235Ibid.,195. 236Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), 83. 237Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, 124-125.

Page 37: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

28

Nomor 19 Tahun 2005 bahwa Pendidik pada SMA/MA, atau bentuk lain yang

sederajat memiliki : 1.) Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma

empat (D-IV) atau sarjana (S1). 2.) Latar belakang pendidikan tinggi dengan

program pendidikan sesuai dengan pelajaran yang diajarkan.3.) Sertifikat profesi

untuk guru SMA/MA.238 Selain itu, guru juga harus menguasai sejumlah

kompetensi yang sifatnya mendasar maupun kompetensi yang bersifat tuntutan

dan pengembangan profesi.239 Karena kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh

guru akan berpengaruh terhadap kualitas kinerjanya dalam melaksanakan proses

pembelajaran.240

b. Faktor siswa.

Siswa juga merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Siswa

adalah organisme yang unik dan mengalami perkembangan sesuai dengan

tahapannya. Perkembangan anak adalah perkembangan terhadap seluruh

kepribadiannya. Dan perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek

tidaklah sama yang juga bisa berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Faktor-

faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa

meliputi aspek latar belakang siswa ( pupil formative experience) serta faktor sifat

yang dimiliki siswa (pupil properties). Selain itu, ada pula karakteristik lain yang

melekat pada diri anak.241

c. Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan segala sesuatu yang secara langsung mendukung

kelancaran proses pembelajaran, contohnya media pembelajaran, perlengkapan

sekolah dan lainnya. Sedangkan prasarana ialah segala sesuatu yang secara tidak

langsung bisa mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya masjid,

lampu, jalan, kamar kecil, dan lainnya. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat

membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.242

238Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 29 ayat 4. 239Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya, 103. 240Nur Aedi, Manajemen Pendidik & Tenaga Pendidikan, 142. 241Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran:Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP),199. 242Ibid.,200.

Page 38: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

29

Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan

sarana dan prasarana. Pertama, menumbuhkan gairah dan motivasi guru dalam

mengajar. Ini karena mengajar dapat dilihat dari dua dimensi yaitu sebagai proses

penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang

dapat merangsang siswa untuk belajar. Sehingga kelengkapan sarana dan

prasarana akan lebih memudahkan guru dalam menyampaikan materi ataupun

mengkondisikan lingkungan belajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana

dapat memberikan banyak pilihan pada siswa dalam belajar. karena pada dasarnya

setiap siswa berbeda gaya belajarnya. Misalnya, siswa yang bertipe auditif akan

lebih mudah jika belajar melalui pendengarannya, sedangkan tipe siswa yang

visual akan lebih mudah jika belajar melalui penglihatannya. Sehingga

kelengkapan sarana dan prasarana akan memudahkan siswa dalam menentukan

pilihan cara belajarnya.243

d. Faktor lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi

proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial–

psikologis. Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam

satu kelas merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi proses

pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan faktor iklim sosial–psikologis adalah

keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran.

faktor iklim sosial –psikologis ini ada yang bersifat internal yaitu hubungan antara

orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah. Dan ada yang bersifat eksternal

yaitu hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar.244

4. Perencanaan Strategik dalam Penguatan Sistem Pembelajaran

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam sistem pembelajaran terdapat

beberapa komponen yang saling terkait. Komponen-komponen sistem

pembelajaran adalah tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran,

243Ibid., 201. 244Ibid., 202.

Page 39: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

30

media, dan evaluasi.245 Untuk memperkuat sistem tersebut, diperlukan cara

berpikir dan bertindak strategis di setiap lini. Dan salah satu cara mewujudkannya

yaitu melalui pendekatan perencanaan strategis. Menurut Bryson ada beberapa

langkah dalam perencanaan strategik yaitu : a.) Memrakarsai dan menyepakati

proses perencanaan strategis. b.) Memperjelas mandat dan misi organisasi

c.)Menilai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) d.)

Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi e.) Merumuskan Strategi

untuk mengelola isu f.) Menciptakan visi organisasi yang efektif untuk masa

depan.246 Maka gambaran dari perencanaan strategik dalam penguatan sistem

pembelajaran adalah sebagai berikut ini:

a. Tujuan

Tujuan adalah komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran

diibaratkan seperti jantung pada sistem tubuh manusia. Manusia masih bisa hidup

tanpa memiliki tangan, kaki dan lainnya. Namun tanpa jantung manusia tidak

akan hidup. Oleh karenanya, tujuan merupakan komponen yang pertama dan

utama. Karena arah pendidikan siswa ke depannya sangat tergantung pada tujuan

ini.247

Tujuan pembelajaran secara umum terbagi dalam tiga kawasan : 1.) Tujuan

pembelajaran kognitif, yaitu berkaitan dengan aspek intelektual seperti peserta

didik diharapkan mempunyai keterampilan berpikir sehingga mampu mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisa, mensintesis, mengevaluasi. 2.) Tujuan

pembelajaran psikomotor atau yang berkaitan dengan aspek keterampilan yang

melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot serta fungsi psikis. Harapannya agar

peserta didik mampu melakukan persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, keativitas, menunjukkan kemampuan

perseptual secara visual, terampil dalam permainan olahraga dan kesenian. 3.)

Tujuan pembelajaran afektif atau yang berkaitan dengan sikap ataupun kesadaran

seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Harapannya agar peserta didik

245Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 204. 246Bryson, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, ter. M. Miftahudin, 85-211. 247Ibid., 205.

Page 40: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

31

menyadari untuk menerima aturan, melaksanakan aturan, menghayati nilai atau

norma, mengatur nilai, dan mengamalkan nilai.248

Maka gambaran umum perencanaan strategik berkenaan dengan perumusan

“tujuan” yaitu : 1.) Dalam perumusan tujuan pembelajaran harus disepakati oleh

pelanggan internal dan eksternal pendidikan 2.) tujuan pembelajaran disesuaikan

dengan mandat dan misi madrasah 3.) dalam mewujudkan tujuan pembelajaran

harus disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal madrasah terkait

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) 4.) dalam penetapan tujuan

pembelajaran harus membaca isu-isu strategis yang dihadapi madrasah saat ini 5.)

Dalam perumusan tujuan pembelajaran harus bisa menjadi rumusan strategi untuk

mengelola isu terkini yang dihadapi madrasah 6.) dengan adanya perumusan

tujuan pembelajaran tersebut tercipta visi atau gambaran kesuksesan masa depan

madrasah.

b. Isi atau materi pelajaran.

Isi atau materi pelajaran adalah komponen penting kedua dalam sistem

pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam

proses pembelajaran. Artinya, proses pembelajaran sering diartikan dengan proses

penyampaian materi. Boleh saja jika memang tujuan utama pembelajaran adalah

penguasaan materi pembelajaran (Subject centered learning). Materi pelajaran

biasanya tertuang dalam buku, sehingga sering diartikan proses pembelajaran

adalah menyampaikan materi yang terdapat pada buku. Dalam kondisi ini, guru

harus memahami dulu secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai siswa,

sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar. Akan tetapi, dalam

setting pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau kompetensi,

materi pelajaran sebenarnya dapat diambil dari berbagai sumber.249

Sumber belajar bisa dikategorikan sebagai berikut : 1.) Tempat atau

lingkungan alam sekitar, seperti sungai, sawah, museum dan lainnya. 2.) Benda

seperti candi, mesin, bahan kimia, dan lainya. 3.) Orang, misalnya apoteker,

polisi, dokter dan lainnya. 4.) Buku, seperti ensiklopedia, buku pelajaran, dan

248Rachmawati, Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik, 40-46. 249Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran:Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), 205-206.

Page 41: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

32

lainnya 5.) Peristiwa atau fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, atau

yang lainnya dan bisa dijadikan sebagai sumber belajar.250

Maka deskripsi umum perencanaan strategik berkenaan dengan perumusan

“isi atau materi pelajaran” yaitu : 1.) Isi atau materi pelajaran harus disepakati

oleh pelanggan internal dan eksternal pendidikan 2.) isi atau materi pelajaran

disesuaikan dengan mandat dan misi madrasah 3.) isi atau materi pelajaran harus

disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal madrasah terkait kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) 4.) dalam pemilihan dan penyampaian

isi atau materi pelajaran harus membaca isu-isu strategis yang dihadapi madrasah

saat ini 5.) pemilihan dan penyampaian isi atau materi pelajaran harus bisa

menjadi rumusan strategi untuk mengelola isu terkini yang dihadapi madrasah 6.)

dengan adanya pemilihan dan penyampaian isi atau materi pelajaran tersebut

tercipta visi atau gambaran kesuksesan masa depan madrasah.

c. Metode .

Metode atau strategi merupakan komponen yang sangat penting dalam

keberhasilan mencapai tujuan. Karena bagaimanapun lengkap dan jelasnya

komponen lain, Jika tidak diimplementasikan melalui srategi yang tepat, maka

komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses

pencapaian tujuan.251

Berkenaan dengan metode, pada Al-Quran surat An-Nahl ayat 125 telah

memberikan petunjuk mengenai metode pendidikan secara umum dengan dua cara

yaitu ungkapan “al-hikmah” (bijaksana) dan “al-mauidzah al-hasanah” (pelajaran

yang baik). Dari kedua ungkapan tersebut kemudian banyak dicontohkan

implementasinya dalam berbagai riwayat hadis seperti metode tanya jawab yang

terjadi antara Rasulullah dengan para sahabat.252

Selain itu, metode merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Jenis-jenis metode dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

250Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, 170-171. 251Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 206. 252Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, 136.

Page 42: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

33

pendekatan. Pertama, berdasarkan pemberian informasi yaitu metode ceramah,

tanya jawab, demonstrasi. Kedua, berdasarkan pemecahan masalah yaitu metode

curah pendapat (brainstorming), diskusi kelompok, metode rembuk sejoli, diskusi

kelompok kecil, metode panel, forum debat, seminar, simposium. Ketiga,

berdasarkan penugasan yaitu metode latihan (drill), resitasi, permainan seperti

sosiodrama atau simulasi seperti workshop, studi kasus dan karyawisata.253

Maka deskripsi umum perencanaan strategik berkenaan dengan perumusan

“metode” yaitu : 1.) Dalam perumusan metode pembelajaran harus disepakati oleh

pelanggan internal dan eksternal pendidikan 2.) Metode pembelajaran disesuaikan

dengan mandat dan misi madrasah 3.) Pemilihan metode pembelajaran harus

disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal madrasah terkait kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) d.) dalam penetapan metode

pembelajaran harus membaca isu-isu strategis yang dihadapi madrasah saat ini e.)

Dalam penetapan metode pembelajaran harus bisa digunakan sebagai rumusan

strategi untuk mengelola isu terkini yang dihadapi madrasah f.) dengan adanya

perumusan metode pembelajaran tersebut tercipta visi atau gambaran kesuksesan

masa depan madrasah.

d. Media

Media atau alat dan sumber belajar walaupun fungsinya sebagai alat bantu

akan tetapi juga mempunyai peran yang sangat penting. Dalam era kecanggihan

teknologi seperti sekarang ini memungkinkan siswa dapat belajar dimana saja dan

kapan saja dengan memanfaatkan hasil teknologi. Sehingga peran dan tugas guru

mulai bergeser dari peran sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola

sumber belajar. Dan dengan pemanfaatan berbagai sumber tersebut diharapkan

semakin meningkatkan kualitas pembelajaran.254

Maka gambaran umum perencanaan strategik berkenaan dengan perumusan

“media” yaitu : 1.) Dalam pemilihan media pembelajaran harus disepakati oleh

pelanggan internal dan eksternal pendidikan 2.) pemilihan media pembelajaran

disesuaikan dengan mandat dan misi madrasah 3.) dalam memilih/mewujudkan

253Rachmawati, Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik,167-168. 254Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 206.

Page 43: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

34

media pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal

madrasah terkait kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) d.) dalam

memilih/mewujudkan media pembelajaran harus membaca isu-isu strategis yang

dihadapi madrasah saat ini e.) pemilihan media pembelajaran harus bisa menjadi

rumusan strategi untuk mengelola isu terkini yang dihadapi madrasah f.) dengan

adanya pemilihan media pembelajaran tersebut tercipta visi atau gambaran

kesuksesan masa depan madrasah.

e. Evaluasi.

Evaluasi berarti suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan

arti sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa berupa

orang, benda, kegiatan, keadaan atau suatu kesatuan tertentu.255 Evaluasi tidak

hanya berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran,

Melainkan juga berfungsi sebagai feedback/umpan balik bagi guru atas kinerjanya

dalam mengelola pembelajaran. Dan melalui evaluasi pula dapat dilihat berbagai

kekurangan dalam pemanfaatan komponen-komponen sistem pembelajaran.256

Evaluasi memiliki arti berbeda dengan pengukuran walaupun keduanya

berkaitan erat. Pengukuran pada umumnya berkaitan dengan masalah kuantitatif

untuk mendapatkan informasi yang diukur. Sehingga evaluasi akan lebih tepat

manakala didahului pengukuran, sebaliknya pengukuran tidak memiliki arti apa-

apa manakala tidak dikaitkan dengan evaluasi. Jenis evaluasi terkait dengan

fungsinya menurut Scriven ada dua yaitu fungsi sumatif dan fungsi formatif.

Evaluasi sumatif berhubungan dengan pencapaian suatu hasil yang dicapai suatu

program sedangkan evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung untuk melihat kemajuan belajar siswa.257

Maka gambaran umum perencanaan strategik berkenaan dengan perumusan

“evaluasi” yaitu : 1.) Dalam perumusan dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran

harus disepakati oleh pelanggan internal dan eksternal pendidikan 2.) perumusan

dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan mandat dan misi

255Rachmawati, Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik, 335. 256Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 206. 257Ibid., 336-340.

Page 44: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

35

madrasah 3.) perumusan dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran harus

disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal madrasah terkait kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) d.) dalam perumusan dan pelaksanaan

evaluasi pembelajaran harus membaca isu-isu strategis yang dihadapi madrasah

saat ini e.) evaluasi pembelajaran harus bisa menjadi rumusan strategi untuk

mengelola isu terkini yang dihadapi madrasah f.) dengan adanya perumusan dan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran tersebut tercipta visi atau gambaran

kesuksesan masa depan madrasah.

5. Perencanaan dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Madrasah

Berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah juga telah

menetapkan standarisasi pendidikan nasional dengan ditetapkannya Peraturan

Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional

(SNP). Kemudian perubahannya tertuang pada PP Nomor 32 tahun 2013 yang

berisi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses,standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, standar penilaian pendidikan.

Melihat begitu kompleksnya aspek pembelajaran di sekolah/madrasah,

sehingga memerlukan strategi yang tepat agar lebih dekat dengan keberhasilan.

Sedangkan telah disinggung di depan bahwa terdapat beberapa tingkatan dalam

strategi. Begitu pula di sekolah/Madrasah kualitas pembelajaran berusaha diraih

mulai dari tingkat atas hingga paling bawah. Yaitu dimulailah dengan penyusunan

perencanaan strategik pada tingkat pimpinan (Corporate strategy) yang

dituangkan oleh Kepala Madrasah beserta Tim Pengembang dalam bentuk

Rencana Kerja Madrasah (RKM). Dan pada tingkat unit Strategy Business Unit

(SBU) disusunlah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan

Wakamad Kurikulum sebagai penanggung jawabnya. Sedangkan pada tingkat

Functional Strategy dibuatlah Perangkat Pembelajaran oleh para guru meliputi

penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penjelasannya

sebagai berikut :

Page 45: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

36

a. Rencana Kerja Madrasah (RKM)

Karena RKM adalah rencana kerja empat tahunan yang dibuat sendiri oleh

Tim Pengembang Madrasah. Tim Pengembang Madrasah (TPM) terdiri dari

Kepala madrasah, komite, guru, pengawas madrasah dan tokoh masyarakat.

Definisi RKM Berdasarkan Permendiknas No. 19 tahun 2007, yaitu merupakan

rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai

dalam kurun waktu empat tahun dan rencana kerja tahunan madrasah yang

dinyatakan dalam RKAM (Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah).258

Mengapa RKM begitu penting bagi sekolah? Karena untuk mencapai

peningkatan mutu pembelajaran di sekolah sebaiknya diselaraskan melalui sebuah

strategi. Hal ini sesuai dengan sistem pendidikan nasional yaitu bahwa sebuah

sekolah harus memiliki rencana strategis yang diperjelas melalui Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat (3) yang berbunyi “Setiap satuan

pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran

untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.259

Dalam rangka mewujudkan pasal 19 ayat 3 di atas sekaligus mencapai

kedelapan standar nasional pendidikan, maka madrasah perlu menyusun rencana

strategis dan program kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Madrasah

(RKM). Di dalamnya terkandung harapan jangka panjang sebagaimana visi

madrasah, harapan jangka menengah yang merupakan tujuan madrasah dan

harapan jangka pendek dalam bentuk program tahunan. Juga sekaligus dituangkan

cara untuk mencapai harapan-harapan tersebut.260

Salah satu fungsi RKM adalah menjembatani antara kondisi saat ini dan

harapan yang ingin dicapai di masa depan. Mengingat dalam penyusunannya

menimbang segala peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal, juga kekuatan

258Tim Pengembang MBM Jawa Timur, Buku Panduan Penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM) Dan Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) (Propinsi Jawa Timur : Kantor Wilayah Kementerian Agama, 2016), 3-4. 259Enjang Aris Somantri, “Pembuatan Keputusan, Partisipasi Guru Dan Implementasi RKM Madrasah Aliyah Swasta”, Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 (April, 2017), 119. 260 Bambang Eko Aditia “Peran Komite Madrasah dalam Penyusunan Rencana Kerja Madrasah di Madrasah Tsanawiyah Nurul Qonaah”, Al-Wijdan: Journal Of Islamic Education Studies, Volume II, Nomor 1 ( Juni, 2017 ), 76.

Page 46: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

37

dan kelemahan internal. Semua itu diperhatikan dalam rangka mencari dan

menemukan strategi dan program-program untuk memanfaatkan peluang dan

kekuatan yang dimiliki serta mengatasi tantangan dan kelemahan yang ada agar

bisa mewujudkan visi.261

Selain itu, RKM dapat dijadikan sebagai: 1) pedoman kerja untuk perbaikan

dan pengembangan Madrasah; 2) dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pengembangan madrasah; 3) bahan acuan untuk mengidentifikasi dan

mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan untuk pengembangan

madrasah. RKM berisi serangkaian sasaran yang akan dicapai oleh madrasah,

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran, penanggung

jawab kegiatan, waktu pelaksanaan kegiatan serta besaran dana yang dibutuhkan

dan dari mana dana itu akan diperoleh.262

Tujuan Penyusunan RKM dan RKTM ini antara lain: 1) mengetahui semua potensi Madrasah yang ada untuk dapat diolah dan dikembangkan; 2) Sebagai pedoman operasional dalam mengelola Madrasah selama satu tahun pelajaran dan tahun-tahun berikutnya; 3) Memiliki tolak ukur keberhasilan/ketidak berhasilan dalam mengelola madrasah selama satu tahun pelajaran; 4.) Mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul di Madrasah yang kemudian menjadi hambatan, peluang atau ancaman pengembangan madrasah; 5.) Menjamin agar tujuan dan sasaran madrasah dapat dicapai; 6.) Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan; 7.) Mengoptimalkan partisipasi warga madrasah dan masyarakat; 8.) Menjamin penggunaan sumber daya madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.263

b. Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk melancarkan

proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau

lembaga pendidikan beserta staf pengajaran.264Kurikulum juga merupakan

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

261 Ibid, 82. 262Tim Pengembang MBM Jawa Timur, Buku Panduan Penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM) dan Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) (Propinsi Jawa Timur : Kantor Wilayah Kementerian Agama, 2016), 3-4. 263Ibid, 5-6. 264Syamsul Bahri, “Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya”, Jurnal Ilmiah Islam Futura, Volume XI, No. 1 (Agustus, 2011), 17.

Page 47: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

38

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai

suatu rencana pada intinya adalah upaya untuk menghasilkan lulusan atau

mengubah input peserta didik dari kondisi awal menjadi peserta didik yang

memiliki kompetensi.265

Menurut Sukmadinata, terdapat empat aliran dalam pendidikan yang

berawal dari perbedaan asumsi dan pandangan mengenai kedudukan dan peranan

pendidik, peserta didik, isi dan proses pendidikan. Keempat aliran tersebut yaitu

model kurikulum subjek akademis, kurikulum humanistik, kurikulum teknologis,

dan kurikulum rekonstruksi sosial. Tentunya masing-masing berbeda dalam segi

konsep kurikulum dan praktik pendidikannya.266 Penjelasan tentang macam-

macam model konsep kurikulum sebagai berikut:

1.) Kurikulum Subjek Akademis

Model konsep ini berasal dari pendidikan klasik (perenialisme dan

esensialisme) dan merupakan yang tertua sejak sekolah pertama berdiri namun

masih dipakai hingga sekarang. Kurikulum ini berorientasi pada masa lalu,

maksudnya semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan para pemikir

terdahulu sehingga fungsi pendidikan saat ini adalah memelihara dan mewarisi

ilmu tersebut. Kemudian isi pendidikan diambil dari setiap disiplin ilmu sesuai

bidang disiplin para ahli yang telah mengembangkan ilmu secara sistematis, logis

dan solid. Karena lebih bersifat intelektual, nama mata pelajaran dalam isi

kurikulum ini hampir sama dengan disiplin ilmu seperti matematika, sejarah,

geografi dan lainnya. Dan guru dituntut menguasai betul bidang studi yang

diajarkannya bahkan mampu menjadi model bagi para muridnya. Kurikulum ini

tidak hanya menekankan materi saja namun juga proses pembelajaran yang

dilakukan siswa.267

Ada beberapa ciri kurikulum subjek akademis yaitu mengenai berbagai

komponennya seperti tujuan, metode, organisasi isi dan evaluasi. Pertama, tujuan

265Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 55 266Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2012), 81. 267 Ibid, 81-82.

Page 48: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

39

kurikulum adalah pemberian pengetahuan yang solid serta melatih para siswa

menggunakan ide-ide proses penelitian. Kedua, metode yang biasa digunakan

ialah metode ekspositori dan inkuiri. Ketiga, pola organisasi isi (materi pelajaran)

ada empat jenis yaitu; 1) isi pelajaran berhubungan dengan pelajaran lain

(correlated curriculum), 2) tersusun dalam tema tertentu yang mencakup materi

beberapa disiplin ilmu (unified/concentrated curriculum), 3) kurikulum yang

menyatukan/melebur beberapa disiplin ilmu (integrated curriculum), 4) berisi

topik pemecahan social menggunakan berbagai disiplin ilmu (problem solving

curriculum). Keempat, kegiatan evaluasinya bervariasi disesuaikan dengan tujuan

dan sifat materi pelajaran. Misalnya uraian (essay test) lebih digunakan untuk

bidang studi humaniora, sedang untuk matematika lebih menekankan penguasaan

landasan aksioma dan cara penghitungan yang benar. Juga terdapat model

evaluasi formatif dan sumatif.268

Karena sangat luasnya ilmu pengetahuan, maka pemilihan disiplin ilmu

dalam kurikulum ini didasarkan adanya penguasaan menyeluruh

(Comperehensiveness), kebutuhan masyarakat (social utility), menekankan

pengetahuan dasar (Prerequisite) bagi penguasaan ilmu lainnya. Dan untuk

menyesuaikan mata pelajaran dengan perkembangan anak dilakukan beberapa hal

seperti mendorong penggunaan intuisi, menyesuaikan pelajaran dengan perbedaan

individu dan kebutuhan setempat, pemanfaatan fasilitas dan sumberdaya yang ada

pada masyarakat.269

2.) Kurikulum Humanistik

Kurikulum ini didasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personalized

education) yaitu John Dewey (Progressive education) dan J.J Rousseau

(Romantic Education). Aliran ini berasumsi bahwa anak atau siswa adalah yang

utama dan menjadi subjek dalam pendidikan. Karena siswa mempunyai potensi,

kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang. Individu atau anak merupakan satu

kesatuan yang menyeluruh seperti konsep Gestalt.270 Bertolak dari asumsi

tersebut, kurikulum Humanisme menekankan pada pendidikan yang integratif

268Ibid, 84-85. 269Ibid, 85-86. 270Ibid, 86.

Page 49: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

40

(menyeluruh) antara aspek afektif (emosi, sikap, dan nilai) dengan aspek kognitif

(pengetahuan dan kecakapan intelektual). Atau dengan kata lain, kurikulum ini

menambahkan aspek emosional ke dalam kurikulum yang berorientasi pada

subject matter (mata pelajaran).271

Terdapat beberapa karakteristik komponen kurikulum humanistik mengenai

tujuan, metode, organisasi isi dan evaluasi. Untuk tujuan kurikulum pendidikan

diarahkan pada proses perkembangan pribadi yang dinamis menuju pertumbuhan,

integritas dan otonomi kepribadian, sikap yang sehat terhadap diri sendiri, orang

lain dan belajar. Karena orang bisa bekerja dengan baik jika mempunyai karakter

yang baik pula.

Lalu dalam metode pengajarannya selain menjadi sumber, guru dituntut

mampu menciptakan hubungan yang hangat dengan murid dan situasi belajar

yang menyenangkan. Kemudian organisasi isi kurikulum ditekankan integrasi

antara intelektual dan emosional serta tindakan. Artinya kurikulum memberikan

pengalaman yang menyeluruh kepada siswa bukan terpotong-potong. Sedangkan

mengenai evaluasi terdapat perbedaan, jika kurikulum subjek akademis

mempunyai kriteria pencapaian, maka kurikulum humanistik tidak ada kriteria

pencapaian. Penilaiannya bersifat subjektif baik dari guru maupun siswa. Kegiatan

belajar dianggap baik jika memberikan pengalaman yang akan membantu siswa

mengembangkan potensi dirinya dan memperluas kesadaran akan dirinya dan

orang lain.272

3.) Kurikulum Rekonstruksi Sosial.

Kurikulum ini lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang

dihadapinya dengan masyarakat. Bersumber dari aliran pendidikan interaksional

sehingga pendidikan menekankan adanya interaksi dan kerjasama. Baik itu antara

siswa dengan siswa sendiri, dengan guru, dengan orang-orang di lingkungannya

atau dengan sumber belajar lainnya. Harapannya dengan pengetahuan dan konsep

baru yang didapatkannya, para siswa bisa mengidentifikasi dan memecahkan

permasalahan sosial sehingga tercipta masyarakat baru yang lebih stabil. Jadi,

271Nur Ahid “Konsep dan Teori Kurikulum dalam Dunia Pendidikan”, ISLAMICA, Vol. 1, No. 1 (September, 2006), 23. 272Nana Syaodih Sukmadinata,Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, 90-91.

Page 50: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

41

disini sekolah mempunyai peran penting mewujudkan perkembangan masyarakat.

Karena tidak hanya membantu individu mengembangkan kemampuan sosialnya,

namun juga aktif berpartisipasi sebaik-baiknya dalam kegiatan sosial

masyarakat.273

Komponen kurikulum rekonstruksi sosial hampir sama dengan model

lainnya, hanya saja isi dan bentuk kurikulumnya terdapat perbedaan. Pertama

mengenai tujuan dan isi kurikulumnya setiap tahun selalu berubah menyesuaikan

dengan perubahan lingkungan dan kondisi ideal masyarakat yang paling

diinginkan saat itu. Di sini guru berperan membantu siswa dalam menemukan

minat dan kebutuhannya. Kemudian sesuai bakat dan minat tersebut siswa

dikelompokkan dan diarahkan bekerjasama memecahkan masalah sosial yang

dihadapi masyarakat. Bahkan sejak sekolah dasar pun diharuskan dalam survei

kemasyarakatan serta kegiatan sosial lainnya. Sedangkan untuk kelas tinggi selain

dihadapkan pada situasi nyata, juga diperkenalkan dengan situasi ideal. Tujuannya

agar muncul model-model/gambaran baru untuk situasi yang lebih baik di masa

mendatang. Lalu untuk kegiatan evaluasi, para siswa juga dilibatkan dalam

memilih, menyusun dan menilai bahan yang akan diujikan. Evaluasi tidak hanya

berfungsi menilai penguasaan siswa, namun juga melihat pengaruh kegiatan

sekolah terhadap masyarakat.274

4.) Kurikulum Teknologis

Seiring pesatnya perkembangan ilmu dan tekonologi, di bidang pendidikan

juga berkembang teknologi pendidikan. Aliran ini hampir sama dengan

pendidikan klasik yang menekankan isi kurikulum, hanya saja lebih fokus pada

penguasaan kompetensi bukan untuk pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut.

Suatu kompetensi yang umum diuraikan menjadi kompetensi yang lebih khusus

dan akhirnya menjadi perilaku yang dapat diamati/diukur.

Penerapan teknologi dalam bidang kurikulum pendidikan ada dua bentuk,

yaitu bentuk perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (hardware). Dalam

dunia pendidikan, penerapan teknologi perangkat keras dikenal sebagai teknologi

273Ibid, 91-92. 274Ibid, 93-94.

Page 51: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

42

alat (tools technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut

juga teknologi sistem (system technology).

Tools technology lebih menekankan kepada penggunaan alat-alat teknologis

untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pendidikan. Kurikulumnya berisi

rencana penggunaan berbagai alat dan media. Model pengajaran juga banyak

menggunakan alat. Contohnya pengajaran dengan bantuan film/video, pengajaran

berprogram, pengajaran modul, pengajaran dengan bantuan computer dan lain-

lain. Sedangkan system technology menekankan kepada penyusunan program

pengajaran atau rencana pengajaran dengan menggunakan pendekatan sistem.

Program pengajaran ini bisa semata-mata program sistem, bisa program sistem

yang ditunjang dengan alat dan media, dan bisa juga program sistem yang

dipadukan dengan alat dan media pengajaran.275

Terdapat ciri khusus yang dimiliki oleh kurikulum teknologis dalam

berbagai komponennya, diantaranya yaitu:

i.) Tujuan, kurikulum ini mengarahkan penguasaan kompetensi yang

dirumuskan dalam bentuk perilaku. Tujuan kompetensi yang bersifat

umum dirinci menjadi tujuan-tujuan khusus (objektif/instruksional) yang

menggambarkan perilaku atau kecakapan-keterampilan yang dapat

diamati atau diukur.

ii.) Metode, pada kurikulum ini tujuan-tujuan pengajaran telah ditentukan

sebelumnya. Dan kegiatan pembelajaran dipandang sebagai proses

mereaksi terhadap rangsangan yang diberikan. Jika terjadi respon yang

diharapkan maka respon tersebut diperkuat. Pengajarannya bersifat

individual, sehingga tiap siswa menghadapi serentetan tugas yang

dikerjakannya, dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.

Namun ada tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan secara kelompok.

iii.) Organisasi bahan ajar, pada isi kurikulumnya banyak diambil dari

berbagai disiplin ilmu, namun telah disusun untuk mendukung

penguasaan suatu kompetensi. Bahan ajar atau kompetensi yang

275Ibid, 96.

Page 52: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

43

luas/besar dirinci menjadi bagian-bagian atau subkompetensi yang lebih

kecil yang menggambarkan objektif.

iv.) Evaluasi. Kegiatan ini bisa dilakukan setiap saat baik itu pada akhir suatu

pelajaran, suatu unit ataupun akhir semester. Fungsi evaluasi ini bagi

siswa sebagai umpan balik dalam penyempurnaan-penguasaan suatu

pelajaran (evaluasi formatif), atau pada akhir suatu program atau

semester (evaluasi sumatif). Sedangkan bagi guru, evaluasi ini dapat

menjadi umpan balik untuk penyempurnaan kurikulum. Bentuk evaluasi

yang digunakan umumnya berbentuk tes objektif.276

Selain model-model kurikulum yang telah ada dan masih digunakan saat ini,

kurikulum akan terus berkembang menyesuaikan kebutuhan manusia dan

beradaptasi dengan perubahan lingkungan global yang semakin turbulen. Untuk

itu diperlukan langkah pengembangan kurikulum pembelajaran yang sesuai.

Menurut Hilda Taba langkah-langkah dalam proses pengembangan

kurikulum yaitu Diagnosis of needs, Formulation of objectives, Selection of

content, Organization of content, Selection of learning experiences, Organization

of learning experiences, Evaluation and means of evaluations.277 langkah-langkah

dalam mengembangkan kurikulum yaitu diagnosis kebutuhan, formulasi tujuan,

seleksi isi, organisasi isi, seleksi pengalaman belajar, organisasi pengalaman

belajar, dan penentuan tentang apa yang harus dievaluasi dan cara apa yang

dipakai untuk melakukannya.

Pertama, menganalisa kebutuhan (diagnosis of needs) adalah langkah

penting pertama yang menentukan pembelajaran apa yang akan diberikan kepada

murid. Ini disebabkan karena keragaman latar belakang siswa, sehingga perlu

mendiagnosa perbedaan, kekurangan dan kelebihan serta variasi dalam latar

belakang masing-masing siswa. 278

276Nana Syaodih Sukmadinata,Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, 97-98. 277Francis P. Hunkins, Patricia A. Hammill “Beyond Tyler and Taba:Reconceptualizing the Curriculum Process”, Peabody Journal Of Education, Vol. 69, No.3, Our Evolving Curriculum Part 1 (1994), 9-10. 278Ali Usmar, “Model-Model Pengembangan Kurikulum dalam Proses Kegiatan Belajar” Jurnal An-Nahdhah, Vol. 11 No. 2 (Juli – Desember 2017), 4.

Page 53: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

44

Kedua, merumuskan tujuan (Formulation of objectives) perumusan tujuan

kurikulum dan tujuan pembelajaran berguna dalam menentukan jenis pelajaran

yang perlu diikuti. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

merumuskan tujuan menurut Taba seperti dikutip dalam Ahmadi yaitu “concepts

to be learned, attitudes to be learned, ways of thinking to be reinforced, and

habits-skill to be mastered.” konsep atau ide yang akan dipelajari, perilaku yang

harus dipelajari, cara berpikir yang harus ditekankan, kebiasaan-kemampuan yang

akan dikuasai.279

Ketiga, Seleksi isi (Selection of content) Ali usmar menuturkan pendapat

Taba yang memberi kriteria dalam menyeleksi isi yaitu; validitas dan signifikansi

isi, konsisten dengan realitas sosial, keseimbangan antara keluasan dan

kedalaman, ketentuan untuk keluasan cakupan dari tujuan, pembelajaran yang

sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan pengalaman siswa dan sesuai

dengan kebutuhan dan minat siswa.280 Selain itu, isi mempunyai peran penting

dalam kurikulum, karena isi kurikulum berupa informasi yang diperlukan.

Informasi menjadi isi kurikulum, maka materi merupakan keterkaitan antar

informasi, isi dan pengetahuan. Pakar konstrutivistik menekankan pentingnya

peserta didik dapat menghubungkan informasi yang baru diperoleh dengan

pemahaman sebelumnya.281

Keempat, Organisasi isi (Organization of content), organisasi isi diawali

dengan topik yang sederhana kemudian berkembang pada level yang lebih tinggi.

Organisasi akan berhasil apabila pengembang kurikulum mengantisipasi kegiatan

apa saja yang diperlukan oleh peserta didik dan organisasi apa saja yang harus

dikembangkan.282Terdapat tiga macam organisasi kurikulum yaitu, separated

subject curriculum (kurikulum dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah),

correlated curriculum (sejumlah mata pelajaran dihubungkan antara satu dengan

279Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 146. 280Ali Usmar, “Model-Model Pengembangan Kurikulum dalam Proses Kegiatan Belajar”, Jurnal An-Nahdhah, Vol. 11 No. 2 (Juli – Desember 2017), 5. 281Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 147. 282Ibid.

Page 54: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

45

yang lainnya), dan broad field curriculum (mengkombinasikan beberapa mata

pelajaran).283

Kelima, seleksi pengalaman belajar (Selection of learning experiences),

pengalaman belajar adalah hal komponen yang berbeda dalam proses

pengembangan kurikulum. Pengalaman hanya bisa dipilih setelah konten atau

subjek telah ditentukan. Pada langkah ini ada beberapa kriteria yang perlu

dicermati yaitu;

Validitas, dapat diterapkan di sekolah, kelayakan dalam hal waktu, kemampuan guru, fasilitas sekolah, dan pemenuhan terhadap harapan masyarakat, optimal dalam mengembangkan kemampuan peserta didik, memberikan peluang untuk pengembangan berpikir rasional, memberikan

peluang pengembangan kemampuan peserta didik sebagai individu dan anggota masyarakat, terbuka terhadap hal baru dan toleransi terhadap perbedaan peserta didik, memotivasi belajar lebih lanjut, memenuhi kebutuhan peserta didik, memperluas minat peserta didik dan Mengembangkan kebutuhan pengembangan ranah kognitif, afektif, psikomotorik, sosial, emosi, dan spiritual peserta didik.284

Keenam, Organisasi pengalaman belajar (Organization of learning

experiences) Tingkat perkembangan peserta didik dalam pengalamannya belajar

harus diperhatikan. Pengalaman itu perlu ditempatkan ke dalam urutan untuk

mengoptimalkan pembelajaran siswa. Serta membantu peserta didik mengenali,

menemukan, dan mengembangkan bahkan menghubungkan pengalaman masa

lalu dan masa yang akan datang.

Ketujuh, evaluasi dan cara melakukan evaluasi (Evaluation and means of

evaluations). Taba menganjurkan beberapa hal yaitu : menentukan kriteria

program penilaian, menyusun program penilaian yang menyeluruh, teknik

mengumpulkan data, menginterpretasikan data penilaian, menerjemahkan data

evaluasi ke dalam kurikulum, evaluasi sebagai usaha kerjasama.285

c. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan sarana penunjang pembelajaran yang

berisi perencanaan pembelajaran yang menguraikan secara rinci tentang

283Ali Usmar, “Model-Model Pengembangan Kurikulum dalam Proses Kegiatan Belajar”, Jurnal An-Nahdhah, Vol. 11 No. 2 (Juli – Desember 2017), 5. 284Ibid, 5-6. 285Ibid, 6.

Page 55: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

46

kompetensi yang akan dicapai siswa, rancangan pembelajaran yang mengikuti

sintak model pembelajaran tertentu, pedoman kegiatan bagi siswa dan alat untuk

mengukur ketercapaian kompetensi siswa. Setiap pendidik dituntut untuk mampu

merancang pembelajaran yang baik dengan pemilihan metode yang tepat sesuai

dengan karakter materi.286 Perangkat pembelajaran mencakup silabus, RPP, LKS,

dan assessment/penilaian.

Berdasarkan Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang standar proses

pendidikan dasar dan menengah. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka

pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit

memuat:

1) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);

2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensidalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan

mata pelajaran;

4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata

pelajaran;

5) Tema(khususSD/MI/SDLB/Paket A);

6) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator pencapaian kompetensi;

7) Pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta

didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

8) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

286Sih Kusumaningrum 1, D. Djukri, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Project Based Learning (PJBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Kreativitas”, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 2016, 242.

Page 56: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

47

9) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur

kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

10) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan

Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola

pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus digunakan sebagai acuan

dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana

kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP

dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta

didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis

agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP

disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau

lebih. Komponen RPP terdiri atas:

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

2) Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema;

3) Kelas/semester;

4) Materi pokok;

5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran

yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

7) Kompetensi dasar danindikatorpencapaiankompetensi;

Page 57: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

48

8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator ketercapaian kompetensi;

9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai

KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang

akan dicapai;

10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,alam

sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

12) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup; dan

13) Penilaian hasil pembelajaran.

Page 58: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

49

BAB III

IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DI MAN 2 MADIUN

A. Data Umum MAN 2 Kota Madiun.

1. Sejarah MAN 2 Kota Madiun

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Madiun berawal dari Sekolah Guru

Agama Islam (SGAI) yang berdiri tahun 1950 kemudian berubah nama menjadi

PGAN (1951) berubah lagi menjadi PGAN 4 tahun dari tahun 1952 - 1964.

PGAN ini meningkat menjadi PGAN 6 tahun dan berubah lagi menjadi PGAN

Madiun sejak 1 Januari 1978 berdasarkan SK Menteri Agama No. 19/1977

tertanggal 16 Maret 1977.

Karena melimpahnya lulusan PGA dan untuk meningkatkan mutu guru

agama, maka guru agama disyaratkan minimal D2, maka PGA Madiun berubah

menjadi MAN 2 Kota Madiun berdasarkan SK Menteri Agama No. 42/1992

tertanggal 27 Januari 1992 dan berlaku mulai tanggal 1 Juli 1992.

Untuk meningkatkan pengelolaan MA serta untuk meningkatkan mutu

pembelajaran di MA-MA, maka Departemen Agama meningkatkan mutu

kelembagaan dengan membentuk Madrasah Aliyah Model (MAM), dan MAN 2

Kota Madiun ditunjuk sebagai salah satu dari 35 MAN di seluruh Indonesia

sebagai Madrasah Aliyah Model berdasarkan SK. Dirjen Bimbaga Islam

Departemen Agama RI. No. E.IV/PP.00.6/KEP/17.A/98 tertanggal 20 Pebruari

1998 dan efektif mulai tahun pelajaran 1998 – 1999.

Tenaga pendidik (guru) di MAN 2 Kota Madiun terdiri dari guru berstatus

negeri sejumlah 60 orang dan dibantu guru berstatus tidak tetap (GTT) sebanyak 3

orang. Dari 63 guru yang mengajar di MAN 2 Kota Madiun, 38 diantaranya

berijazah terakhir Magister (S – 2), 1 orang masih menyelesaikan pendidikan S –

2, dan 24 orang berpendidikan S – 1. Tempat pembelajaran di MAN 2 Kota

Madiun terdiri dari ruang kelas sejumlah 27 kelas regular dan 2 kelas akselerasi, 3

kelas model, 6 ruang laboratorium terdiri dari laboratorium Bahasa, Lab. Biologi,

Lab. Kimia, Lab Fisika , Lab. Komputer ; 3 ruang ketrampilan meliputi

ketrampilan otomotif, ketrampilan elektro , ketrampilan tata busana, disamping

Page 59: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

50

tersedia ruang aula dan 3 ruang asrama (2 untuk asrama putri dengan kapasistas

120 siswi, 1 asrama putra dengan kapasitas 40 siswa). Serta memiliki fasilitas

tambahan berupa gelanggang olah raga (GOR) ukuran + 600 m2 dan ma’had

(pondok pesantren) yang berkapasitas 40 orang.287

8. Identitas MAN 2 Madiun

NPSN : 20580048

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 2 Madiun

Alamat : Jl. Sumber Karya 5 Madiun

Kelurahan/Desa : Mojorejo

Kecamatan : Taman

Kabupaten/Kota : Madiun

Provinsi : Jawa Timur

Telepon / HP : (0351) 462869

Jenjang : Menengah Atas

Status (Negeri/Swasta) : Negeri

Tahun Berdiri : 1992

Hasil Akreditasi : A

9. Visi, Misi dan Tujuan

a.) Visi

Terwujudnya Insan Berakhlak Mulia, Terampil, Berprestasi, dan berbudaya

lingkungan.288

b.) Misi

1) Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan amaliyah ke-Islam-an di

Madrasah.

2) Menumbuhkan semangat belajar ilmu ke-Islam-an.

287Dokumen 1 Kurikulum Madrasah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun Periode : 2016/2017, 14-15. 288Rencana Kerja Madrasah (RKM) Periode: 2016/2017-2019/2020, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun, 6.

Page 60: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

51

3) Mengembangkan sifat ikhlas dalam setiap tindakan positif atau amal

kebajikan di Madrasah maupun di Masyarakat.

4) Menciptakan lingkungan madrasah yang sehat, bersh, indah dan

terbebas dari pencemaran.

5) Mengembangkan sikap kepekaan dan kepedulian terhadap pelestarian

lingkungan hidup.

6) Melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai agama

(ke-Islam-an) dan berwawasan lingkungan.

7) Menciptakan kondisi pembelajaran yang nyaman dengan upaya

menjaga dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup.

8) Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara

optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

9) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing

yang sehat kepada seluruh warga madrasah baik dalam prestasi

akademik maupun non akademik.

10) Memfasilitasi siswa yang memiliki keunggulan Cerdas Istimewa (CI)

dalam program khusus.

11) Mendorong, membantu, dan memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan kemampuan, bakat dan minatnya melalui kegiatan

kelompok belajar, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal

dan memiliki daya saing tinggi, serta berpaya menjaga dan mencegah

terhadap kerusakan lingkungan hidup.

12) Mengembangkan life skills dan pembentukan karakter dalam setiap

aktivitas pendidikan.

13) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

madrasah, komite madrasah, dan stakeholders dalam pengambilan

keputusan.

14) Menerapkan manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2008 yang

bersertifikasi dari NQA.

Page 61: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

52

15) Mewujudkan Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat.289

c.) Tujuan

1) Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan

Santun) pada seluruh warga Madrasah.

2) Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah dhuhur dan shalat dhuha

serta membaca Al-Qur’an di Madrasah.

3) Menciptakan lingkungan madrasah yang sehat, bersih, indah dan

terbebas dari pencemaran.

4) Meningkatkan kepedulian warga Madrasah terhadap kesehatan,

kebersihan dan keindahan lingkungan madrasah dalam rangka

pelestarian lingkungan hidup.

5) Mewujudkan madrasah sebagai Madrasah Adiwiyata.

6) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan, dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama Islam dan

berwawasan lingkungan.

7) Menciptakan kondisi pembelajaran yang nyaman dengan upaya

menjaga dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup.

8) Mewujudkan tim olahraga dan tim kesenian yang mampu bersaing di

tingkat Propinsi dan Nasional.

9) Mewujudkan tim olimpiade matematika, fisika, kimia, biologi,

ekonomi, komputer, bahasa arab, dan bahasa inggris, serta KIR yang

mampu bersaing di tingkat Propinsi.

10) Menyelenggarakan Sistem Kredit Semester (SKS) pada kurikulumnya.

11) Menyelenggarakan program layanan CI, BI, Model dan Keterampilan

yang dapat digunakan sebagai pilihan masyarakat untuk

mengembangkan kemampuan lebih yang dimiliki putra-putrinya.

12) Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan.

13) Meningkatkan kualitas jumlah lulusan yang diterima di perguruan

tinggi favorit.

289Ibid, 6-7.

Page 62: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

53

14) Mengembangkan bakat dan minat siswa dengan mengintegrasikan nilai-

nilai kepedulian sosial dan lingkungan, serta mengupayakan dalam

setiap aktivitasnya menjaga dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.

15) Meningkatkan jumlah sarana/prasarana serta pemberdayaan yang

mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik dengan

menjaga dan mencegah kerusakan lingkungan hidup.

16) Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai Bahasa Arab dan

Inggris secara aktif.

17) Meningkatkan jumlah peserta didik yang hafal Al-Qur’an.

18) Mengembangkan life skills dan pembentukan karakter dalam setiap

aktifitas pendidikan.

19) Mewujudkan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang menjadi

pilihan utama masyarakat Madiun dan sekitarnya khususnya dan Jawa

Timur pada umumnya.

20) Mewujudkan Madrasah sebagai madrasah rujukan.

21) Mewujudkan madrasah yang dapat bersaing secara Internasional.

22) Menerapkan sistem manajemen mutu yang berstandar ISO 9001:2008.

23) Meningkatkan pelayanan kepada seluruh stake holder (pelanggan).290

10. Keadaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Madiun

Tabel 3.1

(Tabel keadaan pendidik dan tenaga kependidikan)291

No INDIKATOR KRITERIA JUMLAH (Orang)

1 Kualifikasi Pendidikan Guru <= SMA Sederajat

D1 D2

D3 S1 25

S2 37 S3

Jumlah 62

290Ibid, 7-8. 291Ibid, 9-10.

Page 63: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

54

No INDIKATOR KRITERIA JUMLAH (Orang)

2 Sertifikasi Sudah 58 Belum 4

Jumlah 62 3 Gender Pria 34

Wanita 28

Jumlah 62 4 Status Kepegawaian PNS 59

GTT 3

GTY Honorer

Jumlah 62 5 Pangkat / Golongan II a

II b

II c II d

III a III b III c 11 III d 13 IV a 20 IV b 14

Diatas IV b 1 Non PNS 3

Jumlah 62 6 Kelompok Usia Kurang dari 30 Tahun 3

31 - 40 Tahun 8 41 - 50 Tahun 38

51 - 60 Tahun 13 diatas 60 Tahun

Jumlah 62 7 Masa Kerja Kurang dari 6 Tahun 2

6 - 10 Tahun 15 11 - 15 Tahun 13 16 - 20 Tahun 17 21 - 25 Tahun 15 26 - 30 Tahun Diatas 30 Tahun

Jumlah 62

Page 64: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

55

11. Keadaan Peserta Didik MAN 2 Madiun

Tabel 3.2

(Tabel Pendaftar dan calon peserta didik tahun 2014-2017)292

No

Tahun Pelajaran

Pendaftar Diterima Rasio diterima Pendaftar L P JML L P JML

1 2014-2015 145 279 424 117 208 325 1 : 1,30 2 2015-2016 142 290 430 109 227 336 1 : 1,28 3 2016-2017 209 372 581 165 286 451 1 : 1,29

Tabel 3.3

(Tabel Jumlah peserta didik tahun 2014-2017)293

12. Sarana dan Prasarana MAN 2 Madiun

Tabel 3.3

(Tabel keadaan sarana dan prasarana)294

292Dokumen 1 Kurikulum Madrasah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun Periode : 2016/2017, 15. 293Ibid. 294Ibid, 26-27.

Tahun pelajaran

Jumlah Kelas X Kelas XI Kelas XII Kelas X,XI,XII

L P JML L P JML L P JML L P JML 2014-2015 117 208 325 96 195 291 104 201 305 317 604 921 2015-2016 131 184 315 109 236 325 102 205 307 342 615 957 2016-2017 110 239 349 134 194 328 107 226 333 351 659 1010

Ruang/Alat Jumlah Luas (��) Teori/kelas Laboratorium : - komputer - Fisika - Kimia - Biologi - Bahasa - Komputer

32

1 1 1 1 2 1

1176

56 56 52 56 164 56

Page 65: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

56

13. Struktur Organisasi MAN 2 Madiun

Ketua Komite : Drs. H. Mas’ud, M.Pd.I

Kepala Madrasah : Drs. Ary Siswanto, M.Si

Kepala Tata Usaha : A. Farid Mabina, S.Sos.

Wakamad Ur. Akademik

/kurikulum : H. Zainal Arifin, S.Ag, M.Pd.I, M.A

Wakamad Ur. Kesiswaan : Moh. Zaenuri, S.Pd., M.Pd.

Wakamad Ur. Sarpras : Subiyanto, S.Pd., M.Pd., M.Si.

Perpustakaan 1 84 Keterampilan : - Otomotif - Elektro - Tata Busana

1 1 1

264 264 264

Aula 2 774 Asrama : - PSBB - Asrama Putri

1 1

500 168

Masjid 1 100 Lapangan Upacara 1 600 Lapangan Basket 1 600 Rumah Dinas Kepala 1 56 Rumah Penjaga 1 56 Ruang UKS 1 49 Ruang Koperasi 1 42 Ruang BK 1 56 Ruang Kepala Madrasah 1 28 Ruang Guru 1 110 Ruang Wakamad 1 42 Ruang TU 1 49 Ruang OSIS 1 28 Kamar Mandi / WC Guru 3 42 Kamar Mandi / WC Murid 5 70 Gudang 3 86 Ruang Ibadah 1 100 Rumah Dinas Kamad 1 70 Rumah Penjaga 1 56 Gelanggang Olahraga 1 600 Ma’had 1 560

Page 66: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

57

Wakamad Ur. Humas : Drs. Muhammad Romadlon, M.Pd.

Ketua PLCI : Drs. Ali Irfan Aliurido, M.Pd.

Staf Khusus : Drs. Heri Siswaya, M.Pd.

Pimpinan Pondok : Abdul Halim, S. Ag.

Staf ur. Kurikulum : Saheb, S.Pd., M.Si.

Staf ur. Program Aplikasi

Raport dan Scanner : Abdul Halim, S. Ag.

Staf ur. Evaluasi dan Penilaian : Yulli Elveni Qomariyah, S.Pd.

Staf ur. Prestasi Peserta Didik : Purwatiningsih, S.Pd.

Staf ur. Ekstrakurikuler : Sukatno, ST., M.Pd.I

Staf ur. Keagamaan : Abdul Rahman S.Ag., M.Pd.I.

Staf ur. 9K : Drs. H.Mochamad Nur Arif

Staf ur. Sarana dan Prasarana : Drs. Sukono, M.Pd .

Staf ur. Data software, Publikasi

dan Dokumentasi : Agus Romadhon, S.T.

Staf ur. Sosial dan Sasimu : Dwi Susilowati, S.Ag., M.Pd.I

Pembina Unit Kegiatan dan OSIS : Abdul Chalim, S.Ag.

PPK dan Koordinator BK : Drs. H. Sudarsono

Kepala Perpustakaan : Drs. Agus Budi Basuki, M.Pd

Ketua ta’mir masjid MAN 2

Kota Madiun : Drs. H. Bambang Sugestiyanto,

M.Pd.I

Ketua UPZ dan BAZ : Drs. Mariyani, M.Pd.I.295

295Lampiran SK Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun no: 53 tahun 2018 tentang struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun dan uraian tugas tahun pelajaran 2018-2019.

Page 67: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

58

B. Data Khusus Tentang Implementasi Perencanaan Strategik Dalam

Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai Implementasi

strategi yang lebih berorientasi pada pembentukan budaya, penciptaan struktur

organisasi yang efektif, pembiayaan, pengembangan sistem informasi dan

hubungan pekerja dengan performansi organisasi. Implementasi strategi juga

merupakan keberlangsungan pergeseran tanggungjawab dari para penyusun

strategi ke para kepala unit dan fungsional. Saat implementasi strategi, pimpinan

harus mengambil kebijakan dan keputusan yang akan diambil sebagai eksekusi

strategi itu berlangsung.296

Secara umum terdapat empat tingkatan strategi yaitu: 1.) Enterprise

strategy, ialah strategi untuk mengkomunikasikan organisasi dengan tuntutan

masyarakat. 2.) Corporate strategy, yaitu strategi di tingkat pimpinan untuk

mengefektifkan langkah pencapaian misi utama organisasi. 3.) Strategy Business

Unit (SBU), merupakan strategi di tingkat unit produksi untuk memikat pelanggan

bahkan merebut pangsa pasar. 4.) Functional Strategy, strategi yang diaplikasikan

di tingkat area pelaksanaan teknis.297

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 kota Madiun merupakan sebuah lembaga

pendidikan islam yang juga menerapkan strategi dalam berbagai tingkatan di atas

untuk mencapai tujuannya. Pada tingkatan pimpinan (Corporate strategy), upaya

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disusun dalam sebuah perencanaan

strategik yang disebut dengan RKM (Rencana Kerja Madrasah). Kemudian pada

tingkat unit bisnis (Strategy Business Unit), disusunlah sebuah kurikulum pada

tingkat satuan pendidikan. Lalu pada tingkatan fungsional (Functional Strategy)

yang merupakan pelaksana teknis dari beberapa tingkatan strategi sebelumnya,

juga menyusun strategi yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

296Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup, 46. 297Ibid, 35-36.

Page 68: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

59

1. Kegiatan Strategik Kepala Madrasah Sebagai Tingkatan Corporate

Strategy Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di MAN 2 Madiun

Untuk mengoptimalkan segala potensi yang ada agar menjadi Madrasah

yang berprestasi, berdisiplin, berbudaya, dilandasi iman dan taqwa, sesuai dengan

visinya dan kondisi obyektif Madrasah. Perlu dilaksanakan berbagai macam

kegiatan antara lain yaitu: a.) Pemantapan pelaksanaan kurikulum untuk

memenuhi kebutuhan orang tua murid. b.) Peningkatan jumlah jenis dan mutu

sebagai peningkatan dan pemerataan pelayanan pendidikan. c) Peningkatan sarana

dan prasarana pendidikan sebagai usaha pelayanan pendidikan yang merata. d.)

Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu

pembelajaran dan hasil evaluasi belajar (output) serta dapat bersaing dengan

satuan pendidikan lainnya pada jenjang pendidikan selanjutnya (outcome). e.)

Sebagai kegiatan yang bersifat kemasyarakatan.298

Kepala Madrasah sebagai pimpinan lembaga dalam hal ini telah

mengupayakan berbagai kebijakan/langkah untuk kemajuan lembaga. Diantaranya

yaitu menyusun perencanaan strategik dalam bentuk Rencana Kerja Madrasah

(RKM). Gunanya sebagai kerangka acuan oleh Kepala Madrasah dalam

mengambil kebijakan, juga sebagai pedoman dalam mencapai keberhasilan

pelaksanaan progam belajar mengajar dan administrasi Madrasah yang lain. Dan

untuk mencapai keberhasilan diperlukan kerjasama dan persamaan persepsi

terhadap visi dan misi Madrasah. Landasan hukum penyusunan RKM ini sebagai

berikut :

1. UU Nomor 20 / 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4

(Pengelolaan dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi,

transparansi dan akuntabilitas publik)

2. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 Tentang sistem perencanaan

Pembangunan Nasional

3. PP No. 19 / 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 53 (Setiap

satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang

298Rencana Kerja Madrasah (RKM) Periode: 2016/2017-2019/2020, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun, 1.

Page 69: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

60

merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan

pendidikan yang meliputi masa 4 tahun)

4. Permendiknas 19 / 2007 tentang standar pengelola pendidikan. Madrasah

membuat rencana kerja jangka menengah (RKJM) 4 tahun. Rencana kerja

tahunan (RKT) dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran

Madrasah(RKA/S) dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui saat

dewan pendidikan setelah memperhatikan pertimbangan dari komite

Madrasah dan disahkan berlakunya oleh Kantor Kementerian Agama

Kabupaten / Kota.

5. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2014-2019.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang ”Pendanaan

Pendidikan”.

7. Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009 tentang ”Kriteria Penilaian

Akreditasi”.

8. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan”.

9. Peraturan Pemerintah No 66 tentang ”Perubahan atas Peraturan Pemerintah

No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan”.299

Proses penyusunan RKM dilakukan melalui tiga jenjang, yaitu : persiapan,

perumusan RKM dan pengesahan RKM. Alur penyusunan RKM tersebut dapat

dilukiskan sebagai berikut :

Gambar : 3.1 : Alur Penyusunan RKM. 300

299Ibid, 2-3. 300Ibid, 3.

PERSIAPAN 1. Pembentukan Tim

yang terdiri KS, Guru dan Ketua Komite

2. Pembekalan RKM

PERUMUSAN RKM : 1. Analisis Kondisi Madrasah 2. Perumusan Progam,

Sasaran, Indikator Keberhasilan, Kegiatan dan penanggungjawab

3. Perumusan rencana Biaya dan Pendanaan

PENGESAHAN RKM 1. Pengesahan RKM oleh

Kepala Madrasah / Komite Madrasah & Kepala Kantor Kementerian Agama Pemuda dan Olahraga Kota Madiun

2. Sosialisasi RKM

Page 70: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

61

Setelah RKM tersusun, maka segala kebijakan yang dikeluarkan maupun

program yang akan dilaksanakan sudah mempunyai pijakan yang kuat. Lalu untuk

memulai segala aktifitas organisasi, langkah kepala madrasah yaitu menyusun

siapa saja yang akan bertanggungjawab melaksanakan tiap-tiap program.

Tentunya hal ini melalui berbagai pertimbangan seperti kompetensi dan karakter

anggota harus disesuaikan dengan tugas yang akan dilaksanakan masing-masing.

Setelah itu dibuat Surat Keputusan (SK) dari Kepala Madrasah untuk masing-

masing anggota yang telah terpilih. Diantara Surat Keputusan (SK) dari Kepala

Madrasah yang telah dikeluarkan pada tahun ajaran 2018/2019 yaitu :

a.) SK Nomor: 53 Tahun 2018, tanggal 13 juli 2018, Tentang: Struktur

Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun dan Uraian Tugas Tahun

Pelajaran 2018-2019.

b.) SK Nomor: 54 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Pembentukan

Tim Penyusun Evaluasi Diri Madrasah (EDM) MAN 2 Kota Madiun Tahun

Pelajaran 2018-2019.

c.) SK Nomor: 55 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Pembentukan

Tim Penyusun Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) MAN 2 Kota

Madiun Tahun Pelajaran 2018-2019.

d.) SK Nomor: 56 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Pembentukan

Tim Penyusun Kurikulum MAN 2 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2018-2019.

e.) SK Nomor: 57 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Pembagian

Tugas Guru dalam Tugas Tambahan Semester Gasal MAN 2 Kota Madiun

Tahun Pelajaran 2018-2019.

f.) SK Nomor: 58 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Pembagian

Tugas Guru Dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar dan Bimbingan Serta

Tugas Tambahan Semester Gasal MAN 2 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2018-

2019.

g.) SK Nomor: 59 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Pembagian

Tugas Kepanitiaan 1 Tahun MAN 2 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2018-2019.

Page 71: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

62

h.) SK Nomor: 60 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Pembentukan

Tim Pelaksana Kegiatan Madrasah MAN 2 Kota Madiun Tahun Pelajaran

2018-2019.

i.) SK Nomor: 61 Tahun 2018, tanggal 14 Juli 2018, Tentang: Tim Penanggung

Jawab Pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana di MAN 2 Kota

Madiun Tahun Pelajaran 2018-2019.

j.) SK Nomor: 62 Tahun 2018, tanggal 16 Juli 2018, Tentang: Tim

Pengembang Kurikulum MAN 2 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2018-2019.

k.) SK Nomor: 63 Tahun 2018, tanggal 16 Juli 2018, Tentang: Pembentukan

Tim Penilai Kinerja Guru (PKG) MAN 2 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2018-

2019.301

Setelah SK dikeluarkan maka semua program, kegiatan yang telah

direncanakan akan mulai dilaksanakan oleh para penanggung jawab tugas masing-

masing secara resmi dan teratur. misalnya penanggung jawab untuk berbagai

kegiatan selama satu semester, pengelola UKS, pembagian jam belajar,

pembagian wali kelas, dan lainnya. Jika suatu organisasi diibaratkan sebagai

sebuah mobil, maka peran Surat Keputusan (SK) ini adalah sebagai starter untuk

menghidupkannya. Dan setelah mesin menyala barulah kemudian ia bisa berjalan

menuju arah tujuan yang dikehendakinya. Dengan berjalannya organisasi, bisa

menjadi indikator bahwa Kepala Madrasah telah melakukan langkah

implementasi dari perencanaan strategik.

Selanjutnya yaitu mengenai langkah kepala Madrasah dalam peningkatan

kualitas pembelajaran ditinjau dari teori 7 langkah pengembangan kurikulum

Taba. Langkah pertama adalah menganalisa kebutuhan (diagnosis of needs) yaitu

menentukan pembelajaran apa yang akan diberikan kepada murid sesuai dengan

kebutuhannya. Di MAN 2 Madiun para peserta didik yang memilih sendiri apa yang dia

butuhkan, karena konsep dari Madrasah ini adalah pelayanan. Meski tidak bisa

melayani seratus persen kebutuhan individual, namun madrasah telah berusaha

301Kumpulan Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun Semester Gasal Tahun Pelajaran 2018-2019.

Page 72: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

63

menampung semua potensi peserta didik dengan menyediakan kelas akselerasi,

kelas model, kelas regular dan kelas bakat istimewa.302

Sejak awal penerimaan peserta didik sudah diberi pengarahan, Misalnya

bagi yang mempunyai bakat di bidang olahraga, silahkan masuk kelas BI (Bakat

Istimewa) itu. Lalu bagi yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi silahkan

mencoba masuk di kelas aksel atau kelas CI (Cerdas Istimewa). Salah satu yang

menjadi pertimbangan perlunya menyediakan berbagai kelas untuk menampung

potensi peserta didik adalah kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan

aktualisasi diri (Need of Achievement). Artinya jika ingin sukses maka harus

aktualisasi diri dulu. Sehingga tiap orang pasti membutuhkan prestasi, afeksi atau

kasih sayang serta pengakuan akan prestasi.303

Langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan (formulation of

objective) untuk menentukan jenis pelajaran yang perlu diikuti. Isu strategisnya di

MAN 2 Madiun menyiapkan peserta didik untuk menghadapi era revolusi

industry 4.0. Berarti di dalam kurikulumnya ataupun ekstrakurikuler diarahkan

menuju tujuan tersebut. Jika sebelumnya ada istilah komputasi maka di era

revolusi industri 4.0 akan lebih maju lagi.304

Lalu dalam memilih isi/materi pelajaran (selection of content) kepala

mengarahkan guru agar mengutamakan materi esensial. Isi/materi tersebut

memandang seberapa jauh materi itu kepentingannya untuk masa depan anak.

Karena pemilihan materi esensial merupakan kemampuan praktis seorang guru.

Misalnya dalam pelajaran sosiologi tema yang paling penting adalah tentang

perubahan sosial, maka materi tersebut lebih ditekankan dengan penambahan

waktu dan pembahasan yang lebih mendalam. Contoh lain misalnya madrasah ini

berlokasi di madiun, lalu dalam pelajaran fiqih ada materi tentang halal haramnya

makanan contohnya babi, maka guru tidak perlu menerangkan secara mendalam

tentang babi itu. Yang lebih ditekankan adalah makanan apa yang ada di

302Ary Siswanto, wawancara, Madiun, 9 Oktober 2018. 303Ibid. 304Ibid.

Page 73: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

64

lingkungan sekitar yang termasuk haram dan besar kemungkinan dikonsumsi oleh

peserta didik..305

Kepala madrasah juga mendorong kemampuan prediktif seorang guru

terhadap pemilihan materi yang bermanfaat untuk masa depan murid. Manfaat

secara pribadi artinya perkembangan diri murid itu sendiri dan seberapa jauh ilmu

itu bisa diterapkan dan harus berisi penguatan karakter.306

Kemudian untuk mengorganisasi isi (organization of content), kepala

Madrasah mengarahkan agar para guru menyusun isi materi pelajaran dalam

silabus. Meski sebenarnya sudah ada panduan dari pemerintah dalam penyusunan

silabus, namun tetap ruh atau esensinya adalah berasal dari guru sendiri. Dan

kemampuan guru dalam menentukan materi esensial akan mengacu ke soal-soal

yang akan dibuat secara mendalam.307

Selanjutnya dalam memilih pengalaman belajar (selection of learning

experiences) Kepala Madrasah menyerahkan pada kreatifitas guru untuk

menentukan metodenya masing-masing. diberi berbagai arahan. Yang terpenting

adalah bagaimana seorang murid itu mendapat pengalaman belajar yang ekstrim

dan mengesankan. Karena pengalaman belajar yang biasa-biasa saja akan cepat

terlupakan. Jadi guru harus tahu bagaimana menyampaikan materi itu kepada anak

menjadi materi yang berkesan. Agar anak punya pengalaman belajar yang tetap

melekat di hati sehingga pengetahuan itu menancap kuat308

Sedangkan dalam mengorganisasi pengalaman belajar (organization of

learning experiences) agar guru bisa memberikan pengalaman belajar yang baik

dan teratur, Kepala Madrasah mengarahkan agar berbagai aktifitas seperti

eksplorasi, elaborasi, inovasi semuanya bisa dilaksanakan di setiap tingkatan

kelas.

Untuk kegiatan evaluasi (evaluation and means of evaluations) berbeda

dengan guru kelas karena kepala madrasah hanya melakukan evaluasi klasikal

saja. Caranya sederhana, yaitu mengingat bahwa guru yang paling disukai murid

305Ibid. 306Ary Siswanto, wawancara, Madiun, 17 Oktober 2018. 307Ibid. 308Ibid.

Page 74: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

65

adalah guru favorit. Maka kepala madrasah menanya murid di kelas tentang siapa

saja yang menjadi favorit mereka dan yang kurang disukai. Dan dari situ diketahui

guru yang bermasalah dengan siswa itu perlu dilakukan supervisi.309 Gambaran

dari semua kegiatan di atas dapat dilihat berurutan seperti di bawah ini:

Gambar.3.2 Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Tingkat Pimpinan

(Corporate strategy)

309Ary Siswanto,wawancara, Madiun, 31 Oktober 2018.

Mengarahkan agar guru

mengorganisasi isi/materi pelajaran dengan menyusun

silabus.

Mengarahkan dalam memilih isi/materi

berdasarkan tingkat kepentingannya untuk

masa depan murid (materi esensial)

Agar peserta didik terpenuhi

kebutuhannya melalui berbagai macam program

unggulan madrasah

Kebutuhan dasar manusia yaitu

kebutuhan akan aktualisasi diri

Agar peserta didik agar mampu

menghadapi era revolusi industri 4.0.

Mengarahkan agar guru

memperdalam pembahasan

materi-materi esensial

Mendorong kemampuan prediktif seorang guru terhadap

pemilihan materi, harus berisi penguatan

karakter.

1

4 3 2

Kepala madrasah melakukan

evaluasi klasikal .

Mengarahkan agar aktifitas seperti

eksplorasi, elaborasi, inovasi

semuanya bisa dilaksanakan dalam rangka penguatan karakter peserta didik di setiap

tingkatan

Menyerahkan metode pembelajaran pada

kreatifitas guru

Mencari informasi tentang guru yang perlu disupervisi.

Memberi pengarahan agar guru mampu

memberikan pengalaman belajar yang ekstrim dan

mengesankan

Melaksanakan supervisi perencanaan, pelaksanaan

dan penilaian hasil pembelajaran.

6 7 5

Page 75: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

66

2. Kegiatan Strategik Waka Ur. Kurikulum Dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran

Selanjutnya yaitu mengenai langkah Waka Ur. Kurikulum dalam

peningkatan kualitas pembelajaran jika dilihat dari 7 langkah pengembangan

kurikulum Taba. Pertama dalam mendiagnosis kebutuhan (diagnosis of needs),

secara umum melihat animo masyarakat yang utama adalah di bidang Matematika

dan Ilmu Alam (MIA) dan juga ilmu-ilmu sosial (IIS). Selain itu melihat di era

sekarang kebutuhan orang akan teknologi informasi sangat tinggi karena semua

serba digital. Dan mengenai persiapan menghadapi era revolusi industri 4.0

membuat sistem, membuat situasi yang menegaskan bahwa teknologi informasi

itu sangat penting. Terlebih dari kebijakan pemerintah sekarang serba

komputerisasi secara online seperti pelaksanaan ujian nasional maupun ujian

madrasah.310

Langkah berikutnya merumuskan tujuan (formulation of objective),

tujuan madrasah melayani masyarakat dengan penyelenggaraan berbagai macam

pembelajaran karena peserta didik rata-rata akan melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi, maka madrasah mewadahi dan melayani dengan

peminatan yang utama yaitu MIA, IIS dan ilmu-ilmu keagamaan (IIK). Hal ini

karena selain sebagai layanan kepada masyarakat, madrasah juga sebagai lembaga

pendidikan islam bertujuan mewadahi anak yang mempunyai bakat dan minat

terhadap jurusan ilmu-ilmu keagaaman. Karena di dalam jurusan tersebut tingkat

kurikulum ilmu pengetahuan agamanya lebih mendalam dari kelas peminatan

MIA dan IIS.311

Madrasah juga membuka program keterampilan yang tujuannya melayani

minat anak, bakat anak, untuk. bidang-bidang keterampilan. Karena program

keterampilan ini nantinya akan bisa bermanfaat untuk murid yang tidak

melanjutkan ke perguruan tinggi. Disamping sebagai bentuk layanan juga karena

madrasah mempunyai potensi. Diantaranya yaitu memiliki tenaga pengajar

keterampilan yang merupakan guru tetap madrasah. Dan madrasah juga

310Zainal Arifin, wawancara, Madiun, 15 Oktober 2018. 311Ibid.

Page 76: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

67

mempunyai sarana dan prasarana untuk mendukung program keterampilan seperti

lab otomotif dan lainnya.312

Kemudian tujuan madrasah dalam mengembangkan teknologi informasi

yaitu untuk menjawab tuntutan zaman. Perubahan lingkungan global seperti

adanya gagasan revolusi industry 4.0 harus disikapi dan madrasah harus mampu

beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman agar tidak tertinggal. Semua

mata pelajaran juga bertanggungjawab terkait dengan pembentukan kepribadian

dan pembiasaan karakter yang baik meskipun mungkin titik tekannya adalah

mapel agama atau mapel PPKN.313

Lalu untuk pemilihan isi/materi pelajaran (selection of content) yang

akan diajarkan itu sebenarnya sudah ada panduan dari pemerintah. Misalnya mata

pelajaran bahasa arab, tema dan pembahasannya sudah ada. Namun, untuk

menentukan materinya itu merupakan otoritas madrasah sehingga guru boleh

mengembangkan sesuai dengan karakteristik dan kondisi masing-masing.

Di MAN 2 Madiun materi yang diajarkan terdiri dari mata pelajaran

kelompok peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), Matematika dan Ilmu Alam (MIA),

Ilmu-Ilmu Keagamaan (IIK). Dan untuk jurusan ilmu-ilmu keagamaan ini,

terdapat pendalaman materi-materi ilmu keislaman yang tidak diajarkan di jurusan

atau peminatan yang lain. Misalnya di peminatan MIA dan IIS itu yang ada hanya

mapel Quran Hadis, sedangkan di IIK terdapat juga mapel Hadis dan Ilmu hadis,

ada Fiqih dan Ushul Fiqih, ada Tafsir dan ilmu tafsir, ada ilmu kalam. Selain itu

sebagai tambahan ada tiga materi di kelas keterampilan yaitu materi di bidang

otomotif, tata busana, elektro. Juga materi dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti

olahraga, seni dan lainnya.314

Langkah berikutnya untuk mengatur atau mengorganisasi isi/materi

pelajaran (organization of content) berangkat dari Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) dan mengacu pada implementasi kurikulum 2013. Ini karena

setiap mata pelajaran punya MGMP masing-masing. Lalu setelah penyusunan di

tingkat MGMP menjadi satu keputusan bulat, baru kemudian disampaikan kepada

312Ibid. 313Ibid. 314Ibid.

Page 77: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

68

pihak kurikulum. Tugas Waka kurikulum adalah untuk menelaahnya. Namun,

lebih jauh kewenangan mengambil keputusan adalah berada pada kepala sekolah.

Termasuk aktifitas guru dalam menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus.

Pihak kurikulum hanya sebatas mengumpulkan dan melihat isi. Sedangkan

wewenang sepenuhnya untuk menyetujui adalah kepala madrasah.315

Langkah selanjutnya yaitu dalam memilih pengalaman belajar (selection

of learning experiences), lebih banyak menekankan untuk keseimbangan dari

aspek-aspek kognitifnya dengan motoriknya. Seperti pembelajaran teori di kelas,

meskipun mungkin ada simulasi-simulasi dan praktek. Karena mayoritas guru

kompetensinya bagus, maka rata-rata metodenya sudah sesuai dengan tuntutan

yang ada yaitu berbasis pembelajaran berpusat pada siswa.316

Untuk mata pelajaran ilmu alam seperti fisika, kimia secara berkala

melaksanakan praktek di lab-lab milik madrasah sendiri. Kemudian untuk ilmu-

ilmu sosial seperti ekonomi, akuntansi dilakukan pembelajaran teori di kelas. Dan

kegiatan praktek seperti pembukuan juga bisa dilakukan meski hanya di kelas.

Sedangkan untuk ilmu-ilmu keagamaan seperti praktek ibadah qouliyah cukup di

kelas atau di masjid. Karena memang madrasah belum punya lab untuk agama.

Lab untuk praktek ilmu agama misalnya menyediakan peralatan untuk pengurusan

jenazah berupa contoh atau model jenazahnya serta perlengkapan untuk simulasi

dalam memandikan. 317

Kemudian dalam menghadapi isu strategis berupa tantangan hadirnya

revolusi industry 4.0 madrasah berupaya meningkatkan kemampuan di bidang

teknologi informasi. Langkahnya yaitu dengan menyediakan guru TIK sebagai

konsultan untuk para siswa dan juga guru. Setiap hari guru TIK masuk dan

memberikan pelayanan jika sewaktu-waktu ada siswa ataupun guru yang sekedar

bertanya atau ada keluhan di bidang teknologi informasi.318

Selain mempersiapkan kemampuan teknis juga dikembangkan

pembentukan karakter peserta didik melalui kegiatan pembiasaan. Setiap pagi ada

315Ibid. 316Ibid. 317Ibid 318Ibid.

Page 78: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

69

alokasi waktu 10 menit untuk membaca Al Quran sebelum pelajaran dimulai.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai pembentukan benteng karakter religius yang

baik. Setiap hari kegiatan pembelajaran dimulai pukul setengah tujuh yang diawali

dengan membaca Al Quran sekitar 10 menit kemudian doa bersama lalu pelajaran

dimulai.319

Dalam mengelola/mengorganisasi pengalaman belajar (Selection of

learning experiences), madrasah mengelompokkan berdasarkan peminatan dan

karakteristik siswa masing-masing. Untuk kelas model yang merupakan kelas

unggulan, persyaratan masuknya melalui tes IQ dengan skor harus di atas 130 atau

di atas rata-rata. Mata pelajarannya diarahkan ke program MIA. Kelas model bisa

dikatakan sebagai kelas olimpiade karena kurikulumnya dihubungkan dengan

materi-materi olimpiade. Jam belajarnya tiap hari juga lebih lama dari kelas

reguler. Jika kelas regular pada hari selasa, rabu, dan kamis jam ke 9 sudah

pulang, maka untuk kelas model ini pulangnya jam ke 11 karena ada tambahan

materi-materi olimpiade seperti matematika fisika kimia biologi ekonomi. Dengan

karakteristik peserta didik yang merupakan anak-anak berpotensi tinggi seperti

nilai UN yang tinggi, lolos tes IQ, dan ada UKM (Uji Kendali Mutu), maka kelas

ini banyak menorehkan prestasi.320

Selain kelas model ada kelas CI atau Cerdas Istimewa. Meski dari segi

syarat-syarat dan seleksinya hampir sama dengan kelas model, tetapi yang

membedakan adalah masa belajarnya. Untuk kelas model masa belajarnya tiga

tahun, sedangkan kelas CI bisa ditempuh hanya dalam waktu dua tahun atau

empat semester. Dari segi kurikulumnya secara umum sama dan yang berbeda

adalah beban daya serapnya.321

Kemudian ada kelas BI atau Bakat Istimewa itu anak-anak yang punya

prestasi non akademik baik bidang olahraga maupun seni, itu dijadikan dalam satu

kelas. Madrasah juga membuat program keterampilan seperti otomotif, tata

319Ibid. 320Ibid. 321Ibid.

Page 79: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

70

busana dan elektro. Setiap angkatan dibuat satu kelas keterampilan tapi

jurusannya tetap MIA dan ditempatkan di kelas MIA 6.322

Yang terakhir ialah kegiatan evaluasi (evaluation and means of

evaluations), sebenarnya kegiatan ini bisa dilakukan melalui banyak cara. Di

antaranya melalui RPP yang dibuat oleh guru. Karena penilaian merupakan bagian

dari RPP itu, sehingga secara otomatis guru mempunyai program penilaiannya

masing-masing. Dan tiap guru punya jadwal maupun kalender untuk program

semester termasuk dalam merencanakan evaluasi.323

Pihak kurikulum untuk sifat kontrolnya tidak akan menanya guru satu

persatu setiap hari, namun diantaranya dengan cara mengadakan penilaian tengah

semester (PTS). Fungsi Penilaian Tengah Semester (PTS) itu sendiri bagi anak

didik adalah untuk evaluasi dan sebagai pembelajaran agar mereka tetap terjaga

semangat belajarnya. Dan sekaligus berguna untuk mengevaluasi kinerja guru.

Karena ketika penilaian tengah semester, guru harus menyerahkan semua nilai

yang telah diperoleh dalam tengah semester itu. Nanti akan terlihat guru ini sudah

berapa kali mengadakan ulangan harian? Berapa KD yang sudah tercapai?

Bagaimana hasilnya?

Lalu untuk evaluasi harian pihak kurikulum tidak membatasi jenis-jenis

evaluasi. Prinsip dan tekniknya dikembalikan kepada guru karena karakter

masing-masing mata pelajaran berbeda. Misalnya pada pelajaran bahasa berarti

disamping ada evaluasi tentang pengetahuan, ada pula evaluasi tentang praktek

berbahasa. Dan otomatis porsi kegiatan praktek mata pelajaran bahasa itu lebih

banyak daripada materi seperti pada pelajaran PPKN.324

Hal di atas berbeda dengan evaluasi ketika Penilaian Tengah Semester

(PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS). Karena kedua evaluasi tersebut

diseragamkan bentuk soalnya berupa objektif tes/pilihan ganda. Untuk soal-soal

dalam Penilaian Tengah Semester (PTS) dibuat sendiri oleh Madrasah. Sedangkan

untuk Penilaian Akhir Semester (PAS) bekerjasama dengan madrasah-madrasah

322Ibid. 323Ibid. 324Ibid.

Page 80: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

71

se-wilker madiun menyusun soal yang sama dan diujikan secara serentak.325

Kegiatan evaluasi juga dilakukan melalui supervisi akademis yang dilakukan oleh

kepala sekolah. Terdapat tiga supervisi meliputi supervisi perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.326

Semua langkah di atas merupakan gambaran kegiatan peningkatan kualitas

pembelajaran yang dilakukan oleh waka kurikulum. Berbeda dengan tingkatan di

atasnya yaitu tingkat pimpinan yang lebih luas wilayah jangkauannya. Pada

tingkatan ini lebih khusus mengatur segala yang berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran. Seperti penyusunan kurikulum berdasarkan muatan kurikulum

2013, kurikulum muatan lokal yang mencakup jenis program dan strategi

pelaksanaan, penyusunan jadwal pelajaran, dan lain sebagainya.

Jika pada tingkat pimpinan bertanggung jawab terhadap jalannya aktifitas

organisasi lembaga pendidikan serta mengarahkan pada pencapaian visi, misi dan

kesuksesan di masa depan. Maka pada tingkat unit (SBU) dalam hal ini Waka

kurikulum bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan pembelajaran.

Mulai dari faktor murid seperti pengaturan penerimaan murid baru, seleksi berikut

penempatannya. Lalu faktor guru seperti pengumpulan perangkat pembelajaran

dan menyelenggarakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Lalu

penyusunan struktur kurikulum dengan menyesuaikan minat, bakat dan

karakteristik siswa yang berbeda-beda.

Waka kurikulum sebagai tingkatan SBU juga merupakan pergeseran

wilayah strategi dari tingkat pimpinan. Jika di tingkat pimpinan (Corporate

strategy) memakai strategi Competitive advantage yang berupaya memenangkan

persaingan dengan membangun sekolah unggulan. Maka kemudian strategi

tersebut dipertegas oleh tingkat unit (Strategy Business Unit/SBU) dengan

menyelenggarakan kelas model berikut struktur kurikulum yang dirancang untuk

memenangkan olimpiade. Juga menyelenggarakan kelas BI bagi yang mempunyai

bakat dan minat di bidang non akademik. Dan menyelenggarakan kelas CI dengan

struktur kurikulum yang dirancang untuk murid berkemampuan IQ tinggi.

325Ibid. 326Ibid.

Page 81: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

72

,

Gambar.3.3 Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Tingkat Unit

(Strategy business unit /SBU)

Untuk melayani peserta didik melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,

mengorganisasi isi materi pelajaran

berdasarkan Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) dan

kurikulum 2013

Memilih isi mata pelajaran kelompok

peminatan matematika dan ilmu alam (MIA) ), Ilmu-

Ilmu Sosial (IIS), bidang Ilmu-Ilmu Keagamaan (IIK).

Kebutuhan kompetensi di

bidang Matematika dan Ilmu Alam

(MIA), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), bidang

Ilmu-Ilmu Keagamaan (IIK).

Untuk melayani minat, bakat anak di bidang teknologi informasi keterampilan, olahraga dan seni mengumpulkan

dan melihat isi perangkat

pembelajaran dari para guru

Kebutuhan di bidang teknologi

informasi, keterampilan,

olahraga dan seni

Memilih isi materi di bidang otomotif, tata busana elektro. olahraga dan seni

membentuk kepribadian yang baik dan mampu

beradaptasi sesuai dengan

perkembangan zaman.

1 4 3

1

2

Memfasilitasi pembelajaran teori dan pelaksanaan praktek

Evaluasi melalui RPP yang dibuat oleh guru

Mengelompokkan kelas berdasarkan

peminatan dan karakteristik siswa

masing-masing.

menyelengarakan penilaian tengah

semester (PTS) dan penilaian akhir

semester

Memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler dan

menyediakan konsultan bidang teknologi

informasi Penyelenggaraan kelas regular, model, kelas CI

(Cerdas Istimewa), kelas BI (Bakat

Istimewa), program keteramplan

Pembentukan karakter religius dan nasionalis melalui pembiasaan membaca Al Quran

lalu menyanyikan lagu kebangsaansebelum pelajaran dimulai.

Melihat kinerja guru dalam mengadakan ujian dan KD yang

dicapai.

6

7 5

Page 82: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

73

3.Kegiatan Strategik Guru dalam Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran

a. Guru Matematika MAN 2 Madiun

Langkah pertama adalah menganalisa kebutuhan (diagnosis of needs). Guru

mendiagnosis kebutuhan masyarakat di masa depan, khususnya persiapan, cara

penyelesaian dan latihan-latihan tipe-tipe soal pada materi matematika UN (Ujian

Nasional), SBMPTN atau tes masuk perguruan tinggi dan juga materi-materi-

materi dasar konsep matematika untuk konsep aljabar, geometri, trigonometri dan

kalkulus. Selanjutnya merumuskan tujuan (formulation of objective). Tujuannya

agar Peserta didik dapat menyelesaikan soal tipe UN (Ujian Nasional) dan

SBMPTN sebagai ujian masuk perguruan tinggi. 327

Kemudian langkah pemilihan isi/ materi-materi (Selection of content) yang

akan diajarkan di kelas yaitu disesuaikan silabus, sesuai dengan materi KI dan KD

nya, materi soal tipe tipe UN & tipe SBMPTN. Lalu mengelola materi

(Organization of content) agar bisa lebih mudah diserap murid adalah diberikan

contoh soal pembahasan, siswa latihan soal dalam pembimbingan dan guru

menjelaskan konsep dasar atau langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan soal.

Kemudian untuk pemilihan pengalaman belajar (Selection of learning

experiences), materi tersebut akan diajarkan kepada murid dengan a) Problem

solving, siswa dihadapkan pada soal atau masalah. b) Pembimbingan sejawat,

salah satu siswa mengerjakan di depan kelas dan menjelaskan. c) Diskusi

interaktif yang dibimbing atau difasilitasi guru. 328

Menghadapi tantangan era revolusi industry 4.0 cara mempersiapkan murid-

murid melalui kegiatan pembelajaran adalah memperbanyak dan mengintensifkan

berfikir, penalaran dan sintesa, melalui pemecahan soal HOTS (High Order

Thinking Skills) dan pemecahan soal-soal kontekstual sehingga siswa terlatih

berpikir lebih tinggi, tidak hanya pengetahuan dan pemahaman tetapi lebih

327Sukono, wawancara, Madiun, 31 Oktober 2018. 328Ibid.

Page 83: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

74

menekankan penalaran tingkat tinggi dan sintesa dalam menghadapi masalah-

masalah kontekstual.329

Cara mengelola hasil pengalaman belajar tersebut (Organization of

learning experiences) harus disesuaikan dengan karakteristik tingkat intake siswa

yang diajar. Untuk kelas model lebih dominan diskusi terbimbing untuk kelas

regular lebih dominan penjelasan dan kemudian latihan soal. 330

Evaluasi yang dilakukan (Evaluation and means of evaluations) yaitu a)

Evaluasi saat pembelajaran berlangsung. b) Kuis/ulangan harian. c) PTS

(Penilaian Tengah Semester) dan PAS (Penilaian Akhir Semester). Selain

kegiatan tersebut di atas, dalam evaluasi digunakan sistem yang menjamin

integritas tinggi seperti ujian online, ketat dalam pengawasan dalam ujian dan

lainnya.331

b. Guru Ekonomi MAN 2 Madiun

Langkah pertama adalah menganalisa kebutuhan (diagnosis of needs). Guru

mendiagnosis kebutuhan masyarakat di masa depan, yaitu kebutuhan akan

kesesuaian antara kompetensi dasar yang ingin dicapai dengan dunia kerja dalam

hal siklus akuntansi baik pada perusahaan jasa maupun pada perusahaan dagang

Selanjutnya merumuskan tujuan (formulation of objective). Tujuannya agar

Peserta didik mempunyai kompetensi dalam siklus akuntansi/penyusunan laporan

keuangan sesuai dengan PAK dan SAK yang berlaku di Indonesia332

Langkah pemilihan isi/materi-materi (Selection of content) yang akan

diajarkan di kelas yaitu Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus mapel

ekonomi/Akuntansi dengan memperhatikan materi yang perlu diberi penekanan

khusus. Lalu mengelola materi (Organization of content) agar bisa lebih mudah

diserap murid adalah dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan materi.

Kemudian untuk pemilihan pengalaman belajar (Selection of learning

329Ibid. 330Ibid. 331Ibid. 332Agus Budi Basuki, Wawancara, Madiun, 1 Nopember 2018.

Page 84: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

75

experiences), materi tersebut akan diajarkan kepada murid dengan pembelajaran

PAIKEM. 333

Menghadapi tantangan era revolusi industry 4.0 cara mempersiapkan murid-

murid melalui kegiatan pembelajaran adalah Dengan banyak melakukan motivasi

kepada peserta didik tentang misal AFTA (perdagangan bebas) “Jangan sampai

pada masa yang akan datang menjadi budak di negeri sendiri”. Cara mengelola

hasil pengalaman belajar tersebut (Organization of learning experiences) yaitu

pada KD yang berbeda menggunakan metode / media yang berbeda pula sehingga

dapat dibandingkan metode / media mana yang tepat digunakan . Evaluasi yang

dilakukan (Evaluation and means of evaluations) yaitu Evaluasi lisan / tertulis /

portofolio dan unjuk kerja. 334

b. Guru Fiqih MAN 2 Madiun

Langkah pertama adalah menganalisa kebutuhan (diagnosis of needs). Guru

mendiagnosis kebutuhan masyarakat di masa depan, khususnya kebutuhan yang

paling mendasar diantaranya kebutuhan jasmani yang dapat dirasakan secara

langsung oleh fisik seseorang. Seperti makananan, kesehatan, pakaian dan lain-

lainnya. Dimana ajaran islam terkandung dalam hukum syar’i berupa hukum

taklifi, yang menuntut manusia untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu atau

memilih antara berbuat atau meninggalkannya. Jadi manusia diberi pilihan untuk

memilih sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing berdasarkan

ketentuan syari’at islam.335

Selanjutnya merumuskan tujuan (formulation of objective). Tujuan khusus

diantaranya memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang perintah yang

wajib dan anjuran serta larangan yang harus ditinggalkan. Perintah berarti sesuatu

yang harus dikerjakan tiadak boleh ditinggalakan kecuali ada alas an syar’i. Hal

ini dapat membentuk pribadi manusia yang jujur, taat, displin dan tanggung

jawab. Pribadi ini adalah harus dimiliki oleh manusia yang hidup dimasyarakat

bila menginginkan hidupnya berharga.

333Ibid. 334Ibid. 335Mariyani,Wawancara,Madiun, 1 Nopember 2018.

Page 85: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

76

Langkah pemilihan isi/ materi-materi (selection of content) yang akan

diajarkan di kelas yaitu diantaranya mengidentifikasi aspek-aspek KI dan KD

yang harus dipelajari atau dikuasai siswa, memilih jenis materi yang sesuai,

memilih sumber bahan belajar dari berbagai sumber seperti buku pelajaran,

majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb. Lalu mengelola materi

(organization of content) agar bisa lebih mudah diserap murid adalah mengelola

materi dengan menyesuaikan kebutuhan siswa untuk mempersiapkan masa yang

akan datang.336

Kemudian untuk pemilihan pengalaman belajar (selection of learning

experiences), materi tersebut akan diajarkan kepada murid dengan materi agar

mudah diserap di sampaikan dengan metode-metode seperti ceramah, diskusi,

latihan ketrampilan, pengajaran beregu dll. Untuk menghadapi tantangan era

revolusi industry 4.0 melalui kegiatan pembelajaran adalah dengan cara

membekali peserta didik tentang disiplin, jujur, kerja keras, tanggung jawab dan

percaya diri. Hal ini diperoleh dari pengetahuan tentang hukum-hukum syariat

islam. Dan pada akhirnya akan membentuk manusia yang mempunyai karakter-

karakter yang diperlukan saat ini yaitu jujur, disiplin, mandiri, kerja keras,

tanggung jawab dan bertakwa kepada Allah SWT. Manusia seperti inilah yang

mampu menghadapi tantangan di era revolusi industry 4.0. 337

Cara mengelola hasil pengalaman belajar tersebut (organization of learning

experiences) yaitu melalui penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan

diselingi dengan humor. Menekankan penguasaan materi dan memberikan waktu

yang cukup pada peserta didik. Dan evaluasi yang dilakukan (evaluation and

means of evaluations) yaitu evaluasi dengan tes tulis, untuk mengukur

kemampuan kognitif atau pengetahuan siswa, observasi untuk mengetahui

kemampuan sikap dan tes praktek untuk mengetahui kemampuan praktek atau

psikomotor. 338

Dari semua kegiatan yang dipaparkan di atas, kiranya dapat memberikan

gambaran mengenai langkah-langkah guru dalam meningkatkan kualitas

336Ibid. 337Ibid. 338Ibid.

Page 86: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

77

pembelajaran di MAN 2 Madiun. Pada tingkatan ini guru berada pada posisi

fungsional (functional strategy) yang secara langsung bersentuhan dengan peserta

didik melalui proses pembelajaran.

Selain itu guru sekaligus berperan menjadi ujung tombak bagi keberhasilan

dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan lembaga pendidikan. Guru yang

berpengalaman dan punya kompetensi tinggi akan membuat strategi generik

madrasah menjadi efektif. Sebagus apapun strategi di tingkat pimpinan maupun

tingkat unit, jika pada tingkat fungsionalnya tidak aktif maka bisa ditebak hasil

akhirnya tidak maksimal. Artinya tujuan dari Rencana Kerja Madrasah (RKM)

dan tujuan kurikulum tidak bisa tercapai jika pendidik tidak mampu mengajar

dengan baik.

Oleh karena itu, hendaknya guru mampu memprediksi kebutuhan murid saat

ini dan masa mendatang. Kemudian menetapkan tujuan guna memenuhi berbagai

kebutuhan tersebut melalui pembelajaran di Madrasah. Dan karena kebutuhan,

bakat, minat dan kemampuan peserta didik itu sangat beragam maka guru

hendaknya bisa menentukan strategi pembelajaran yang sesuai antara kelas yang

satu dengan yang lainnya.Seperti contohnya kebutuhan murid tentang pengamalan

ajaran islam, kebutuhan memasuki perguruan tinggi, dunia kerja dll. Guru bisa

membantu peserta didik mencapai cita-citanya melalui ilmu pengetahuan.

Tentunya dengan pemilihan dan pengorganisasian materi yang tepat. Seperti

materi pendalaman ajaran islam, persiapan ujian nasional (UN) dan ujian masuk

perguruan tinggi.

Kemudian dalam memilih strategi ataupun metode pembelajaran juga

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran masing-masing.

Seperti pemilihan strategi pembelajaran inkuiri yang lebih menekankan pada

kemandirian murid. Dan strategi pembelajaran ekspositori yang mengutamakan

peran guru untuk menyampaikan pelajaran seperti metode ceramah, demonstrasi,

dll. Setelah itu, mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran di atas melalui

berbagai kegiatan seperti ulangan harian, Penilaian Tengah Semester (PTS),

Penilaian Akhir Semester PAS. Gambaran kegiatan di atas seperti di bawah ini:

Page 87: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

78

Gambar.3.4 Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Tingkat Fungsional

(Functional Strategy)

Mampu menerapkan ajaran islam

Mengorganisasi isi/ materi melalui

silabus disesuaikan KI dan KD

Memilih isi/ materi disesuaikan silabus,

KI dan KD nya,

Kebutuhan akan implementasi ajaran islam

Organisasi pengalaman belajar menyesuaikan dengan karakteristik tingkat intake siswa.

Untuk kelas model lebih dominan diskusi

terbimbing

untuk kelas regular lebih dominan

penjelasan kemudian latihan soal.

Latihan ketrampilan,

Pembimbingan sejawat

Mempunyai kompetensi yang

sesuai dengan dunia kerja

mengelola materi dengan

mempertimbangkan tingkat kesulitan

materi dan kebutuhan siswa masa yang akan

datang

Isi/ materi disesuaikan tipe

UN & tipe SBMPTN.

Kebutuhan kesesuaian

antara kompetensi

dasar dengan dunia kerja

Mampu lulus UN dan SBMPTN memilih materi

yang perlu penalaran tingkat

tinggi Mempunyai ilmu pengetahuan yang

bermanfaat

Kebutuhan latihan dan

penyelesaian tipe soal UN

dan SBMPTN

mengelola materi agar mudah diserap

murid dengan diberikan contoh soal pembahasan,

Memilih sumber bahan belajar dari buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet,

media audiovisual,

Mampu menghadapi tantangan era

revolusi industri 4.0 Kebutuhan ilmu

pengetahuan

1 4 3

2

Diskusi interaktif

Pembentukan akhlak mulia melalui pengetahuan tentang hukum syar’i,

Mengintensifkan berfikir melalui pemecahan soal HOTS (High Order

Thinking Skills)

Pada KD yang berbeda menggunakan metode

dan media yang berbeda pula

Ujian berbasis komputer (online)

PTS (Penilaian Tengah Semester).

PAS (Penilaian Akhir Semester)

Evaluasi pada saat pembelajaran

berlangsung,kuis, ulangan harian

Pengajaran beregu

Metode ceramah,

Problem solving

latihan soal dalam pembimbingan

Tes tulis untuk mengukur kognitif,

Observasi untuk mengetahui sikap, tes

praktek untuk psikomotor

6

7

5

Page 88: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

79

4. Sistem Pembelajaran MAN 2 Madiun dalam Perspektif Peserta

Didik.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa pembelajaran merupakan sebuah sistem

yang terdiri dari beberapa komponen. Jika komponen tersebut berperan dengan

baik maka baik pula sistem pembelajaran di madrasah tersebut. Kemudian untuk

mengetahui seberapa baik komponen pembelajaran salah satunya dengan cara

menggali informasi dari peserta didik yang merupakan pelanggan utama

pendidikan. Berikut hasil wawancara dengan dua siswa Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) 2 Madiun tentang 5 komponen pembelajaran yang terdiri dari: Tujuan,

Materi pelajaran, Metode atau strategi pembelajaran, Media, Evaluasi.339

a.) Wawancara 1 (Muh. Gufron kelas XII MIA 1)

Cita-cita saya ialah menjadi teknikal yang handal dalam bidang teknologi informasi, membanggakan orang tua dan berguna bagi bangsa dan agama. Yang membuat saya tertarik untuk bersekolah di sini adalah karena di MAN 2 Kota Madiun mengajarkan ilmu hadist, Al-Qur’an dan ilmu keislaman lainnya. Karena ilmu/keahlian yang paling pokok ialah ilmu agama, terutama fikih, hadis dan ilmu yang mencangkup kehidupan dunia dan akhirat. Setelah merasakan bersekolah di sini memang sesuai harapan, namun ada yang masih kurang karena sampai sekarang ini di madrasah belum ada kegiatan yang berhubungan dengan TIK untuk menyalurkan bakat saya. Tentang materi pelajaran yang saya pelajari hampir semua mempunyai keterkaitan dalam kehidupan dunia/akhirat contohnya tentang logika, perhitungan dan akhlak.

Media yang dipakai guru dalam menyampaikan pelajaran secara lisan/dengan papan tulis. Media yang paling saya sukai yaitu menggunakan proyektor/praktek. Di jenjang yang lebih tinggi ini kita perlu beradaptasi dengan pelajaran yang semakin sulit. Hal ini membuat saya kesulitan dalam menentukan cara belajar yang efisien.

Di madrasah sudah ada program yang tujuannya mempersiapkan memasuki era revolusi industry 4.0 contohnya dalam pelaksanaan Ujian Sekolah, sudah menggunakan komputer (UTBK). seperti kegiatan UAS (ulangan madrasah) di sebagian pelajaran kita sempat menggunakan aplikasi software buatan sendiri.340

Dari hasil wawancara di atas diketahui tujuan murid tersebut adalah

keinginan mendapat ilmu seperti ilmu agama dan ilmu lainnya yang membantu

339Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran:Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), 204. 340Muh. Gufron, Wawancara, Madiun, 13 Desember 2018.

Page 89: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

80

mewujudkan cita-citanya menjadi ahli teknik bidang teknologi informasi.

kebutuhannya mengenai ilmu sebagian sudah terpenuhi, namun madrasah belum

mampu memenuhi kebutuhannya untuk mengembangkan kemampuan di bidang

TIK. Guru dalam menyampaikan pelajaran biasanya secara lisan dan menulis di

papan tulis. Media yang paling disukai yaitu menggunakan proyektor dan kegiatan

praktek. Di madrasah sudah ada program yang tujuannya mempersiapkan murid di

era revolusi industry 4.0 contohnya dalam pelaksanaan Ujian Sekolah, sudah

menggunakan komputer seperti kegiatan ujian UAS di sebagian pelajaran

menggunakan aplikasi software buatan sendiri.

b.) Wawancara 2 (Muh. Rasyid D. Kelas XII MIA 1)

Cita-cita saya membahagiakan orang tua dan sukses berkarya dalam bermusik. Saya tertarik untuk bersekolah di sini karena ada pengembangan bidang agama, kelas model, akselerasi dan termasuk madrasah favorit. Bersekolah di sini sesuai dengan apa yang saya harapkan karena dapat mengembangkan bakat lewat ekstra kurikuler dan berpartisipasi dalam lomba musik se-karisidenan Madiun dan luar karesidenan.

Guru dalam menyampaikan pelajaran sesuai KD. Ada guru yang saya sukai ada juga yang tidak. evaluasi pelajaran selama ini membuat saya lebih banyak belajar dan mengatur waktu. cara guru menyampaikan materi pelajaran biasanya banyak menggunakan games ada juga yang menggunakan membaca dan menulis. Saya suka dengan praktek dan memahami materi pelajaran dengan cara santai dan tidak terlalu ditekan.

Di madrasah sudah ada program yang tujuannya mempersiapkan memasuki era revolusi industri 4.0 contohnya dalam hal mengerjakan tugas, guru biasanya menyuruh murid untuk mencari di internet, melatih siswa menggunakan komputer untuk persiapan UNBK dan tahun ini ujian try out sudah berbasis android. Yang saya harapkan dari madrasah untuk lebih memperbaiki kegiatan ekskul, membebaskan siswa dalam berkreasi dan berkarya, mendatangkan pelatih atau pembina untuk kegiatan ekskul. Kritik saya pada K-13 sekarang ini guru hanya membimbing saja dan tidak mengarahkan, sehingga murid kebingungan karena dituntut untuk belajar mandiri. Saran saya agar lebih memperhatikan murid-murid dan kegiatan belajarnya.341

Dari hasil wawancara di atas diketahui tujuan murid tersebut adalah

keinginan mendapat ilmu seperti ilmu agama dan ilmu lainnya yang membantu

mewujudkan cita-citanya di bidang seni musik. Kebutuhannya mengenai ilmu

pengetahuan tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan, namun madrasah

perlu memperbaiki pengaturan kegiatan ekstrakurikuler seperti penyediaan

341

Muh Rasyid Darmawan, Wawancara, Madiun, 13 Desember 2018.

Page 90: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

81

pelatih, lebih mengarahkan murid ketika kebingungan dalam pembelajaran yang

menggunakan kurikulum 2013.

Guru dalam menyampaikan pelajaran biasanya memakai games, secara

lisan dan menulis di papan tulis. Yang paling disukai adalah kegiatan praktek dan

memahami pelajaran secara santai. Di madrasah sudah ada program yang

tujuannya mempersiapkan murid di era revolusi industry 4.0 contohnya guru

biasanya menyuruh murid untuk mencari suatu materi dari internet. Melatih siswa

menggunakan komputer untuk persiapan UNBK dan bahkan tahun ini ujian try

out sudah berbasis android. dalam pelaksanaan Ujian Sekolah, sudah

menggunakan komputer seperti kegiatan ujian UAS di sebagian pelajaran

menggunakan aplikasi software buatan sendiri.

Dari kedua wawancara di atas dapat dilihat sekilas bahwa sistem

pembelajaran di MAN 2 Madiun sudah baik karena murid mengakui bahwa

pelayanan madrasah sudah sesuai dengan harapan mereka ketika dulu memilih

bersekolah di sini. Pertama dari segi tujuan, murid sudah memiliki arah dan cita-

cita masing-masing. Dan madrasah berperan dalam membantu murid meraih cita-

citanya. Kemudian mengenai materi pelajaran, juga sudah baik karena ilmu

yang diajarkan seperti keagamaan dan ilmu yang lain dirasa sudah sesuai dengan

harapan murid. Meski ada sebagian yang belum terpenuhi seperti pengembangan

di bidang TIK.

Lalu dalam metode atau strategi pembelajaran Biasanya rata-rata

meyampaikan pelajaran secara lisan dan menulis di papan tulis dan

menyampaikan pelajaran sesuai KD. Ada guru yang sukai ada juga yang tidak

disukai seperti pada K-13 sekarang ini murid kebingungan karena dituntut untuk

belajar mandiri sedangkan guru kurang mengarahkan.

Kemudian Media yang disukai yaitu menggunakan proyektor dan praktek.

Juga menggunakan games, membaca dan menulis, memakai komputer ketika

UNBK, ujian try out berbasis android. Kegiatan evaluasi di madrasah membuat

murid lebih semangat dalam belajar dan mengatur waktu. pelaksanaan UAS

disebagian pelajaran menggunakan aplikasi software buatan sendiri.

Page 91: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

82

5. Perbandingan Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran di

Tingkat Pimpinan, Tingkat Unit dan Tingkat Fungsional.

Kegiatan strategik dalam peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2

Madiun 2018 di tingkat pimpinan, tingkat unit dan tingkat fungsional jika

digambarkan adalah seperti berikut ini:

Gambar 3.5 Analisa kebutuhan (Diagnosis of needs) mulai tingkat pimpinan, SBU

dan Fungsional

Guru /Functional strategy

Waka Kurikulum /Strategy Business

Unit (SBU)

Kepala Madrasah /Corporate strategy

Kebutuhan akan implementasi ajaran islam Kebutuhan

kompetensi di bidang Matematika

dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-Ilmu

Sosial (IIS), bidang Ilmu-Ilmu

Keagamaan (IIK).

Kebutuhan kesesuaian

antara kompetensi

dasar dengan dunia kerja

Kebutuhan dasar manusia yaitu

kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan latihan dan

penyelesaian tipe soal UN

dan SBMPTN

Kebutuhan di bidang teknologi

informasi, keterampilan,

olahraga dan seni

Kebutuhan akan ilmu

pengetahuan

Page 92: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

83

Gambar 3.6 Perumusan tujuan (Formulation of Objective) mulai tingkat

pimpinan, SBU dan Fungsional

Guru /Functional strategy

Waka Kurikulum /Strategy Business

Unit (SBU)

Kepala Madrasah /Corporate strategy

Mampu menerapkan ajaran islam

Untuk melayani peserta didik melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Mempunyai

kompetensi yang sesuai dengan dunia

kerja

Agar peserta didik terpenuhi

kebutuhannya melalui berbagai macam program

unggulan madrasah

Untuk melayani minat, bakat anak di bidang teknologi informasi keterampilan, olahraga dan seni

Mampu lulus UN dan SBMPTN

Mempunyai ilmu pengetahuan yang

bermanfaat

Agar peserta didik agar mampu menghadapi era

revolusi industri 4.0.

membentuk kepribadian yang baik dan mampu

beradaptasi sesuai dengan

perkembangan zaman.

Mampu menghadapi tantangan era

revolusi industri 4.0

Page 93: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

84

Gambar 3.7 Pemilihan isi/materi (Selection of content) mulai tingkat pimpinan,

SBU dan Fungsional

Guru /Functional strategy

Waka Kurikulum /Strategy Business

Unit (SBU)

Kepala Madrasah /Corporate strategy

Memilih isi/ materi disesuaikan silabus,

KI dan KD nya, Memilih isi mata pelajaran kelompok

peminatan matematika dan

ilmu alam (MIA) ), Ilmu-Ilmu Sosial

(IIS), bidang Ilmu-Ilmu Keagamaan

(IIK).

Mengarahkan dalam memilih isi/materi berdasarkan tingkat

kepentingannya untuk masa depan murid (materi esensial)

isi/ materi disesuaikan tipe

UN & tipe SBMPTN.

memilih materi yang perlu

penalaran tingkat tinggi

Mendorong kemampuan prediktif seorang guru terhadap

pemilihan materi, harus berisi penguatan

karakter.

Memilih isi materi di bidang otomotif, tata busana elektro. olahraga dan seni

Memilih sumber bahan belajar dari buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet,

media audiovisual,

Page 94: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

85

Gambar 3.8. Organisasi isi/materi (Organization of Content) mulai tingkat

pimpinan, SBU dan Fungsional

Guru /Functional strategy

Waka Kurikulum /Strategy Business

Unit (SBU)

Kepala Madrasah /Corporate strategy

Mengorganisasi isi/ materi melalui

silabus disesuaikan KI dan KD

mengorganisasi isi materi pelajaran

berdasarkan Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) dan

kurikulum 2013

Mengarahkan agar guru

memperdalam pembahasan materi-materi

esensial

Mengarahkan agar guru

mengorganisasi isi/materi pelajaran dengan menyusun

silabus.

mengelola materi dengan

mempertimbangkan tingkat kesulitan

materi dan kebutuhan siswa masa yang akan

datang

mengumpulkan dan melihat isi

perangkat pembelajaran dari

para guru mengelola materi

agar mudah diserap murid dengan

diberikan contoh soal pembahasan,

Page 95: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

86

Gambar 3.9. Pemilihan pengalaman belajar (Selection of learning experiences)

mulai tingkat pimpinan, SBU dan Fungsional

Guru /Functional strategy

Waka Kurikulum /Strategy Business

Unit (SBU)

Kepala Madrasah /Corporate strategy

Diskusi interaktif

latihan soal dalam pembimbingan Memfasilitasi

pembelajaran teori dan pelaksanaan praktek

Pembimbingan sejawat Menyerahkan metode

pembelajaran pada kreatifitas guru

Problem solving Memfasilitasi kegiatan

ekstrakurikuler dan menyediakan konsultan

bidang teknologi informasi

Metode ceramah, Memberi pengarahan

agar guru mampu memberikan

pengalaman belajar yang ekstrim dan

mengesankan

Latihan ketrampilan, Pembentukan karakter religius dan nasionalis melalui pembiasaan membaca Al Quran

lalu menyanyikan lagu kebangsaansebelum pelajaran dimulai.

Pengajaran beregu

Mengintensifkan berfikir melalui

pemecahan soal HOTS (High Order Thinking

Skills)

Pembentukan akhlak mulia melalui

pengetahuan tentang hukum syar’i,

Page 96: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

87

Gambar 3.10. Organisasi pengalaman belajar (organization of learning experiences)

mulai tingkat pimpinan, SBU dan Fungsional

Guru /Functional strategy

Waka Kurikulum /Strategy Business

Unit (SBU)

Kepala Madrasah /Corporate strategy

Organisasi pengalaman belajar menyesuaikan dengan karakteristik tingkat intake siswa.

Untuk kelas model lebih dominan diskusi

terbimbing

Mengelompokkan kelas berdasarkan

peminatan dan karakteristik siswa

masing-masing.

Mengarahkan agar aktifitas seperti

eksplorasi, elaborasi, inovasi

semuanya bisa dilaksanakan dalam rangka penguatan karakter peserta didik di setiap

tingkatan

untuk kelas regular lebih dominan

penjelasan kemudian latihan soal.

Penyelenggaraan kelas regular, model, kelas CI

(Cerdas Istimewa), kelas BI (Bakat

Istimewa), program keteramplan Pada KD yang berbeda

menggunakan metode dan media yang

berbeda pula

Page 97: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

88

Gambar 3.11 Evaluasi dan cara melakukannya (Evaluation and means of evaluations)

mulai tingkat pimpinan, SBU dan Fungsional

Guru /Functional strategy

Waka Kurikulum /Strategy Business

Unit (SBU)

Kepala Madrasah /Corporate strategy

Evaluasi pada saat pembelajaran

berlangsung,kuis, ulangan harian

Evaluasi melalui RPP yang dibuat oleh guru Kepala madrasah

melakukan evaluasi klasikal .

PTS (Penilaian Tengah Semester).

menyelengarakan penilaian tengah

semester (PTS) dan penilaian akhir

semester

PAS (Penilaian Akhir Semester) Mencari informasi

tentang guru yang perlu disupervisi.

Ujian berbasis komputer (online) Melaksanakan supervisi

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil

pembelajaran.

Melihat kinerja guru dalam mengadakan ujian dan KD yang

dicapai.

Tes tulis untuk mengukur kemampuan

kognitif, Observasi untuk mengetahui kemampuan sikap

Page 98: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

89

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

DI MAN 2 KOTA MADIUN

A. Analisis Kegiatan Strategik Kepala Madrasah Sebagai Tingkatan

Corporate Strategy

Untuk mengetahui berbagai aktifitas yang dilakukan oleh Kepala Madrasah

selama ini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun

diperlukan analisis secara cermat dari beberapa sudut pandang. Tujuannya agar

diperoleh gambaran secara detail dan mengetahui makna dari setiap aktifitas yang

berlangsung di madrasah

1. Perspektif Perencanaan Strategik

Dalam perspektif ini dapat dilihat sejauhmana kesesuaian tindakan kepala

madrasah dengan teori para ahli khususnya tentang perencanaan strategik

(Strategic Planning). Banyak pendapat ahli tentang perencanaan strategic, namun

disini peneliti memilih langkah perencanaan strategik milik Bryson karena bisa

dipakai dalam dunia pendidikan khususnya menganalisis kegiatan kepala

madrasah. Langkah-langkah strategik tersebut yaitu:

a.) Memrakarsai dan menyepakati proses perencanaan strategis.

Kepala Madrasah sebagai pimpinan telah memprakarsai adanya proses

perencanaan strategik dengan menyusun personalia dan mengeluarkan SK tentang

pembentukan tim penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM) dan Rencana

Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) MAN 2 Kota Madiun Tahun pelajaran 2016-

2017.342 Rencana Kerja Madrasah (RKM) ini digunakan sebagai acuan dalam

bekerja untuk 4 tahun yaitu periode 2016/2017-2019/2020. Dan untuk setiap

tahunnya juga dibuat program kerja tahunan yang disusun oleh tim penyusun

Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM).343

342

Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Madiun Nomor: 37 tahun 2016. 343 Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Madiun Nomor 55 tahun 2018 .

Page 99: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

90

b.) Memperjelas mandat dan misi organisasi

Usaha untuk memperjelas mandat dan misi organisasi bisa dilihat dari apa

yang tertulis di dokumen RKM bahwa “keberhasilan perencanaan ini menurut

peran serta aktif dari warga madrasah dan dukungan dari warga masyarakat.

Seluruh komponen madrasah harus mempunyai persepsi yang sama terhadap visi

dan misi sehingga seluruh program yang dijalankan oleh madrasah tidak

menyimpang dari visi misi tersebut.”344

c.) Menilai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT)

Untuk menganalisis berbagai kekuatan yang dimiliki madrasah, kelemahan-

kelemahan yang menjadi persoalan, peluang yang bisa diambil dan ancaman yang

tengah dihadapi oleh madrasah maka dibentuklah sebuah tim penyusun Evaluasi

Diri Madrasah (EDM).345 Tugasnya mengidentifikasi berbagai hal di atas dan

hasilnya akan dibuat acuan dalam penyusunan RKM.

d.) Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi

Isu strategisnya yaitu di MAN 2 Madiun mempersiapkan generasi muda

dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yang saat ini tengah berjalan.346

e.) Merumuskan Strategi untuk mengelola isu

Strategi yang akan dipakai untuk mengelola isu tersebut berupa

mengarahkan semua kegiatan baik itu berupa kegiatan ekstrakurikuler ataupun

kurikulumnya diarahkan menghadapi era revolusi industri 4.0.347

f.) Menciptakan visi organisasi yang efektif untuk masa depan.348

Visi organisasi yang efektif untuk masa depan yaitu “Terwujudnya Insan

Berakhlak Mulia, Terampil, Berprestasi, Dan Berbudaya Lingkungan”349

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kegiatan yang telah

dilakukan oleh kepala madrasah bersifat strategis karena sesuai dengan teori

Bryson tentang perencanaan strategik (Strategic Planning).

344Rencana Kerja Madrasah (RKM) periode : 2016/2017-2019/2020, 1. 345Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun nomor 54 tahun 2018. 346Ary Siswanto, Wawancara, Madiun, 17 Oktober 2018. 347Ibid. 348Bryson, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, ter. M. Miftahudin, 85-211. 349Rencana Kerja Madrasah (RKM) periode : 2016/2017-2019/2020, 6.

Page 100: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

91

2. Perspektif Pengembangan Kurikulum

Dalam perspektif ini dapat dilihat bagaimanakah tindakan kepala madrasah

dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran jika dilihat dari teori para ahli

khususnya tentang pengembangan kurikulum. Langkah pengembangan kurikulum

terdiri dari Diagnosis of needs, Formulation of objectives, Selection of content,

Organization of content, Selection of learning experiences, Organization of

learning experiences, Evaluation and means of evaluations.350

Dan kepala madrasah telah melaksanakan langkah tersebut diantaranya yaitu

dalam mendiagnosa kebutuhan diketahui bahwa kebutuhan dasar manusia salah

satunya adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Dan tujuan madrasah

menyelenggarakan berbagai jenis kegiatan pembelajaran seperti kelas model,

kelas CI, kelas BI dan program Keterampilan, adalah untuk melayani kebutuhan

siswa dalam mengaktualisasikan diri mereka. Sekaligus mempersiapkan untuk

menghadapi era revolusi industri 4.0. Kemudian mengarahkan guru dalam

memilih materi yang akan diajarkan yaitu berbasis penguatan karakter dan materi

yang nantinya akan paling banyak digunakan murid di masa depan (materi

esensial). Selanjutnya materi tersebut dikelola oleh masing-masing guru dengan

perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP agar bisa tersampaikan secara

teratur dan sistematis. Lalu mengenai cara dalam menyampaikan materi tersebut,

guru diarahkan agar materi disampaikan dengan cara yang ekstrim sesuai

kemampuan dan kreatifitas masing-masing agar para murid memperoleh

pengalaman belajar yang mengesankan.351 Dan untuk evaluasi dan supervisi guru

berdasarkan data dari siswa tentang siapa–siapa guru yang menjadi favorit dan

yang kurang mendapat respon positif dari murid akan diberi pengarahan dari

kepala Madrasah.352

Kegiatan di atas jika dilihat dari perspektif kurikulum, maka diketahui

bahwa model konsep kurikulum yang digunakan di MAN 2 Madiun yaitu

350Francis P. Hunkins, Patricia A. Hammill “Beyond Tyler and Taba:Reconceptualizing the Curriculum Process” Peabody Journal Of Education, Vol. 69, No.3, Our Evolving Curriculum Part 1 (1994), 9-10. 351Ary Siswanto, wawancara, Madiun, 17 Oktober 2018. 352Ibid, 31 Oktober 2018.

Page 101: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

92

kurikulum humanistik karena anak atau siswa adalah yang utama dan menjadi

subjek dalam pendidikan. Dan kurikulum ini menekankan pada pendidikan yang

integratif antara aspek afektif dengan aspek kognitif.353 Ciri kurikulum humanistik

yang lain yaitu tujuan kurikulum pendidikan diarahkan pada proses perkembangan

pribadi yang baik. Karena orang bisa bekerja dengan baik jika mempunyai

karakter yang baik pula. Lalu dalam metode pengajarannya selain menjadi

sumber, guru dituntut mampu menciptakan hubungan yang hangat dengan murid

dan situasi belajar yang menyenangkan. Kemudian dalam organisasi isi kurikulum

ditekankan integrasi antara intelektual dan emosional serta tindakan. Sedangkan

mengenai evaluasi penilaiannya bersifat subjektif baik dari guru maupun siswa.354

3. Perspektif strategi

Dalam perspektif ini bisa diketahui aktifitas kepala madrasah dalam upaya

peningkatan kualitas pembelajaran jika dikaitkan dengan teori di bidang

manajemen strategi. Dari segi kebijakan dan dalam menentukan arah organisasi

dapat dilihat bahwa Kepala Madrasah memakai strategi Competitive Advantage.

Yaitu kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh organisasi/perusahaan agar lebih

unggul dibandingkan pesaingnya terutama untuk merebut pasar.355 Ini karena di

MAN 2 Kota Madiun mengembangkan kelas unggulan seperti kelas model untuk

memenangkan persaingan dalam berbagai ajang perlombaan seperti olimpiade.

Juga kelas CI, kelas BI, program keterampilan, untuk melayani kebutuhan siswa

dalam mengaktualisasikan diri mereka. Sekaligus mempersiapkan untuk

menghadapi era revolusi industri 4.0.

B. Analisis Kegiatan Strategik Waka Ur. Kurikulum Sebagai Tingkatan

Strategy Business Unit (SBU)

1. Perspektif Perencanaan Strategik

a.) Memrakarsai dan menyepakati proses perencanaan strategis.

353Nur Ahid “konsep dan teori kurikulum dalam dunia pendidikan” ISLAMICA, Vol. 1, No. 1 (September, 2006), 23. 354Nana Syaodih Sukmadinata,Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, 90-91. 355Iwan Mulyana dan Inne Risnaningsih “Tinjauan Sejarah Pengembangan Konsep Manajemen Stratejik dalam Proses Pengambilan Keputusan Strategis” Coopetition, Vol. IV No. 1(maret, 2013), 39.

Page 102: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

93

Penyusunan kurikulum berdasarkan program dalam Rencana Kerja

Madrasah (RKM) yang telah disepakati dan digunakan sebagai acuan dalam

bekerja untuk 4 tahun yaitu periode 2016/2017-2019/2020. Pengembangan

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun

BSNP. Dan penyusunan kurikulum dilakukan oleh tim pengembang kurikulum

yang dipilih dan diberi SK oleh Kepala Madrasah.356

b.) Memperjelas mandat dan misi organisasi

Usaha untuk memperjelas mandat dan misi organisasi bisa dilihat dari apa

yang tertulis di dokumen 1 KTSP yaitu mengenai visi, misi dan tujuan MAN 2

Kota Madiun.357 Dengan adanya dokumen tentang visi, misi dan tujuan tersebut

diharapkan agar kurikulum yang dibuat tidak menyimpang dan mampu mencapai

cita-cita yang diharapkan.

c.) Menilai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT)

Dalam Dokumen 1 Kurikulum Madrasah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2

Madiun Periode : 2016/2017 disebutkan berbagai kondisi seperti kondisi peserta

didik, kondisi guru, kondisi tenaga administrasi, Prestasi yang telah dicapai

madrasah baik akademik maupun non akademik periode 2013-2016, sarana dan

prasarana, dan potensi di lingkungan sekolah yang diharapkan mendukung

sekolah.358 Data tersebut bisa membantu untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang dimiliki madrasah.

d.) Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi

Isu strategis dalam dokumen KTSP di MAN 2 Madiun yaitu

mempersiapkan generasi masa depan bangsa Indonesia yang tangguh,unggul,

sadar, peduli, dan berbudaya lingkungan..359

e.) Merumuskan Strategi untuk mengelola isu

Strateginya yaitu menjadikan kurikulum MAN 2 Kota Madiun tahun

pelajaran 2017–2018 ini sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam

356Rencana Kerja Madrasah (RKM) periode : 2016/2017-2019/2020, 13. 357Dokumen 1 Kurikulum Madrasah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun Periode : 2016/2017, 10-13. 358Ibid, 15-28. 359Ibid, 3.

Page 103: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

94

melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip

pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian

terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil MAN 2 Kota Madiun dan Analisis

Kondisi Lingkungan Madrasah.360

f.) Menciptakan visi organisasi yang efektif untuk masa depan.361

Visi organisasi yang efektif untuk masa depan Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) 2 Kota Madiun yaitu “Terwujudnya Insan Berakhlak Mulia, Terampil,

Berprestasi, Dan Berbudaya Lingkungan”362

2. Perspektif Pengembangan Kurikulum

Waka Ur. Kurikulum dalam mendiagnosis kebutuhan, secara umum

melihat animo masyarakat yang utama adalah di bidang Matematika dan Ilmu

Alam (MIA) dan juga Ilmu-Ilmu Sosial (IIS). dan di era sekarang kebutuhan

orang akan teknologi informasi itu tinggi.363

Tujuan Madrasah melayani masyarakat dengan penyelenggaraan berbagai

macam pembelajaran karena peserta didik rata-rata akan melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Madrasah melayani dengan peminatan yang utama

yaitu MIA lalu IIS dan ilmu-ilmu keagamaan (IIK). Juga program keterampilan

yang tujuannya melayani minat, bakat bidang-bidang keterampilan. Juga

mengembangkan teknologi informasi yaitu untuk menjawab tuntutan zaman

seperti adanya gagasan revolusi industry 4.0 Semua mata pelajaran

bertanggungjawab terkait pembentukan kepribadian dan pembiasaan karakter

yang baik.364

Dalam pemilihan isi/materi Di MAN 2 Madiun materi yang diajarkan

terdiri dari mata pelajaran kelompok peminatan Ilmu-ilmu sosial atau IIS, ilmu-

matematika dan ilmu alam atau MIA, ilmu-ilmu keagamaan atau IIK. Dan untuk

jurusan ilmu-ilmu keagamaan ini, terdapat pendalaman materi-materi ilmu

keislaman yang tidak diajarkan di jurusan atau peminatan yang lain seperti Hadis-

360Ibid. 361Bryson, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, ter. M. Miftahudin, 85-211. 362Rencana Kerja Madrasah (RKM) periode : 2016/2017-2019/2020, 6. 363Zainal Arifin, wawancara, Madiun, 15 Oktober 2018. 364Ibid.

Page 104: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

95

Ilmu hadis, ada Fiqih-Ushul Fiqih, Tafsir-ilmu tafsir, ada ilmu kalam. Selain itu

sebagai tambahan ada tiga materi di kelas keterampilan yaitu materi di bidang

otomotif, tata busana dan elektro.365

Untuk mengatur atau mengorganisasi isi materi pelajaran itu berangkat dari

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) kemudian disampaikan kepada pihak

kurikulum untuk ditelaah. Namun, keputusan untuk menyetujui itu tetap

wewenang kepala sekolah. Begitu pula dalam menyusun perangkat pembelajaran

seperti silabus. Pihak kurikulum hanya mengumpulkan, melihat isi, dan

wewenang sepenuhnya adalah kepala madrasah.366

Dalam memilih pengalaman belajar, lebih banyak menekankan untuk

keseimbangan dari aspek-aspek kognitifnya dengan motoriknya. Seperti

pembelajaran teori di kelas, meskipun mungkin ada simulasi-simulasi dan

praktek. Kemudian dalam menghadapi revolusi industri 4.0 madrasah berupaya

meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi. Langkahnya yaitu

dengan menyediakan guru TIK sebagai konsultan untuk para siswa dan juga guru.

Untuk pembentukan karakter peserta didik diupayakan melalui kegiatan

pembiasaan. Setiap hari kegiatan pembelajaran dimulai pukul setengah tujuh yang

diawali dengan membaca Al Quran sekitar 10 menit kemudian doa bersama lalu

pelajaran dimulai.367

Dalam mengelola/mengorganisasi pengalaman belajar, madrasah

mengelompokkan berdasarkan peminatan dan karakteristik siswa masing-masing.

a.) Kelas model yang merupakan kelas unggulan, persyaratan masuknya melalui

tes IQ dengan skor harus di atas 130 (di atas rata-rata). Kelas model dikatakan

sebagai kelas olimpiade karena kurikulumnya dihubungkan dengan materi-materi

olimpiade seperti matematika, fisika, kimia, biologi, ekonomi. b.) Kelas CI atau

Cerdas Istimewa. Syarat-syarat dan seleksinya hampir sama dengan kelas model,

tetapi kelas CI bisa ditempuh hanya dalam waktu dua tahun atau empat semester.

c.) kelas BI (Bakat Istimewa), anak-anak yang punya prestasi non akademik

365Ibid. 366Ibid. 367Ibid.

Page 105: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

96

dijadikan dalam satu kelas. d.) kelas keterampilan untuk tiap angkatan dengan

program keterampilan otomotif, tata busana dan elektro.368

Yang terakhir ialah kegiatan evaluasi, Di antaranya melalui RPP yang

dibuat oleh guru. Tiap guru punya jadwal, punya kalender untuk program

semester termasuk di situ guru merencanakan evaluasi. Pihak kurikulum untuk

sifat kontrolnya tidak akan menanya guru satu persatu setiap hari, namun dengan

cara mengadakan penilaian tengah semester (PTS). Sedangkan untuk evaluasi

harian prinsipnya dikembalikan kepada guru karena karakter masing-masing mata

pelajaran berbeda.369

Untuk Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester

(PAS) diseragamkan bentuk soalnya berupa objektif tes/pilihan ganda. Soal-soal

dalam Penilaian Tengah Semester (PTS) dibuat sendiri oleh Madrasah. Sedangkan

untuk Penilaian Akhir Semester (PAS) bekerjasama dengan madrasah-madrasah

se-wilker madiun menyusun soal yang sama dan diujikan secara serentak.

Kegiatan evaluasi juga dilakukan melalui supervisi akademis yang dilakukan oleh

kepala sekolah meliputi supervisi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.370

Jika dilihat dari perspektif kurikulum dapat diketahui bahwa kegiatan di atas

merupakan model konsep kurikulum humanistik karena anak atau siswa adalah

yang utama dan menjadi subjek dalam pendidikan. Dan kurikulum ini

menekankan pada pendidikan yang integratif antara aspek afektif dengan aspek

kognitif.371 Ciri kurikulum humanistik yang lain yaitu tujuan kurikulum

pendidikan diarahkan pada proses perkembangan pribadi yang baik. Lalu dalam

metode pengajarannya selain menjadi sumber, guru dituntut mampu menciptakan

hubungan yang hangat dengan murid dan situasi belajar yang menyenangkan.

Kemudian dalam organisasi isi kurikulum ditekankan integrasi antara intelektual

dan emosional serta tindakan. Sedangkan mengenai evaluasi penilaiannya bersifat

subjektif baik dari guru maupun siswa.372

368Ibid. 369Ibid. 370Ibid. 371Nur Ahid, “Konsep dan Teori Kurikulum dalam Dunia Pendidikan” ISLAMICA, Vol. 1, No. 1

(September, 2006) ,23. 372Nana Syaodih Sukmadinata,Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, 90-91.

Page 106: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

97

3. Perspektif strategi

Aktifitas Waka Ur. Kurikulum dalam upaya peningkatan kualitas

pembelajaran jika dikaitkan dengan teori di bidang manajemen strategi. dapat

dilihat bahwa strategi yang digunakan yaitu Competitive Advantage. Yaitu

kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh organisasi/perusahaan agar lebih

unggul dibandingkan pesaingnya terutama untuk merebut pasar.373 Ini karena di

MAN 2 Kota Madiun mengembangkan kelas unggulan seperti kelas model untuk

memenangkan persaingan dalam berbagai ajang perlombaan seperti olimpiade.

Juga kelas CI, kelas BI, program keterampilan, untuk melayani kebutuhan siswa

dalam mengaktualisasikan diri mereka.

Sedangkan strategi untuk memperoleh input yang bagus seperti persyaratan

masuknya kelas model melalui tes IQ dengan skor harus di atas 130 (di atas rata-

rata) adalah strategi Distinctive Competence.Yaitu tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan pesaingnya.374

Contoh lainnya yaitu pembentukan karakter peserta didik melalui kegiatan

pembiasaan. Setiap hari kegiatan pembelajaran dimulai pukul setengah tujuh yang

diawali dengan membaca Al Quran sekitar 10 menit kemudian doa bersama lalu

berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya baru pelajaran dimulai.

C. Analisis Kegiatan Strategik Guru Sebagai Tingkatan fungsional

Karena banyaknya jumlah guru, maka dipilih tiga orang guru yang dianggap

mewakili peminatan MIA, IIS, dan IIK. Yaitu guru yang mengampu mata

pelajaran matematika, ekonomi dan Fiqih

1. Guru Mata Pelajaran Matematika MAN 2 Madiun

Langkah pertama adalah menganalisa kebutuhan (diagnosis of needs) yaitu

kebutuhan persiapan, cara penyelesaian dan latihan-latihan tipe-tipe soal pada

materi matematika UN (Ujian Nasional), SBMPTN (tes masuk perguruan tinggi)

dan juga materi-materi-materi dasar konsep matematika untuk konsep aljabar,

373Iwan Mulyana dan Inne Risnaningsih “Tinjauan Sejarah Pengembangan Konsep Manajemen

Stratejik dalam Proses Pengambilan Keputusan Strategis” Coopetition, Vol. IV No. 1(maret, 2013), 39.

374Ibid.

Page 107: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

98

geometri, trigonometri dan kalkulus. Tujuannya (formulation of objective) agar

Peserta didik dapat menyelesaikan soal tipe UN dan SBMPTN . 375

Materi yang akan diajarkan di kelas (Selection of content) disesuaikan

silabus, sesuai dengan materi KI dan KD nya, materi soal tipe tipe UN & tipe

SBMPTN. Lalu mengelola materi (Organization of content) agar bisa lebih

mudah diserap murid adalah diberikan contoh soal pembahasan, siswa latihan soal

dalam pembimbingan dan guru menjelaskan konsep dasar atau langkah-langkah

yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal. Pemilihan pengalaman belajar

(Selection of learning experiences) yaitu materi tersebut akan diajarkan kepada

murid dengan problem solving, pembimbingan sejawat dan diskusi interaktif

yang dibimbing atau difasilitasi guru.376

Menghadapi tantangan era revolusi industry 4.0 cara mempersiapkan murid-

murid melalui kegiatan pembelajaran adalah memperbanyak dan mengintensifkan

berfikir, penalaran dan sintesa, melalui pemecahan soal HOTS (High Order

Thinking Skills) dan pemecahan soal-soal kontekstual sehingga siswa terlatih

berpikir lebih tinggi, tidak hanya pengetahuan dan pemahaman tetapi lebih

menekankan penalaran tingkat tinggi dan sintesa dalam menghadapi masalah-

masalah kontekstual.377

Cara mengelola hasil pengalaman belajar tersebut (Organization of

learning experiences) harus disesuaikan dengan karakteristik tingkat intake siswa

yang diajar. Untuk kelas model lebih dominan diskusi terbimbing untuk kelas

regular lebih dominan penjelasan dan kemudian latihan soal. Dan evaluasi yang

dilakukan (Evaluation and means of evaluations) yaitu a) Evaluasi saat

pembelajaran berlangsung. b) Kuis/ulangan harian. c) PTS (Penilaian Tengah

Semester) dan PAS (Penilaian Akhir Semester). Selain kegiatan tersebut di atas,

dalam evaluasi digunakan sistem yang menjamin integritas tinggi seperti ujian on

line, ketat dalam pengawasan dalam ujian dan lainnya 378

375Sukono, wawancara, Madiun, 31 Oktober 2018. 376Ibid 377Ibid 378Ibid.

Page 108: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

99

Jika dilihat dari perspektif kurikulum dapat diketahui bahwa kegiatan di atas

merupakan model konsep kurikulum humanistik karena anak atau siswa adalah

yang utama dan menjadi subjek dalam pendidikan. Dan kurikulum ini

menekankan pada pendidikan yang integratif antara aspek afektif dengan aspek

kognitif.379 Terbukti dengan salah satunya yaitu berusaha membentuk integritas

melalui sistem evaluasi yang diperbarui.

Dan usaha yang dilakukan guru dengan banyak memberikan soal latihan

menghadapi UN maupun SBMPTN merupakan metode drill. Yaitu latihan dengan

praktek yang dilakukan berulangkali atau kontinu untuk mendapatkan

keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari.380

2. Guru Mata Pelajaran Ekonomi MAN 2 Madiun

Guru mendiagnosis kebutuhan (diagnosis of needs) masyarakat di masa

depan, yaitu kebutuhan akan kesesuaian antara kompetensi dasar yang ingin

dicapai dengan dunia kerja dalam hal siklus akuntansi baik pada perusahaan jasa

maupun pada perusahaan dagang. Selanjutnya merumuskan tujuan (formulation

of objective) yaitu agar Peserta didik mempunyai kompetensi dalam siklus

akuntansi/penyusunan laporan keuangan sesuai dengan PAK dan SAK yang

berlaku di Indonesia381

Langkah pemilihan isi / materi-materi (Selection of content) yaitu

disesuaikan dengan silabus mapel ekonomi/Akuntansi dengan memperhatikan

materi yang perlu diberi penekanan khusus. Lalu mengelola materi (Organization

of content) agar bisa lebih mudah diserap murid dengan mempertimbangkan

tingkat kesulitan materi. Kemudian untuk pemilihan pengalaman belajar

(Selection of learning experiences), materi tersebut akan diajarkan kepada murid

dengan pembelajaran PAIKEM. 382

Menghadapi tantangan era revolusi industry 4.0 cara mempersiapkan murid-

murid melalui kegiatan pembelajaran adalah dengan banyak melakukan motivasi

379 Nur Ahid “Konsep dan Teori Kurikulum dalam Dunia Pendidikan” ISLAMICA, Vol. 1, No. 1

(September, 2006), 23. 380Sriyono,Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA (Semarang: Rineka Cipta,1991), 112. 381Agus Budi Basuki, Wawancara, Madiun, 1 Nopember 2018. 382Ibid.

Page 109: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

100

kepada peserta didik tentang misal AFTA (perdagangan bebas) “Jangan sampai

pada masa yang akan datang menjadi budak di negeri sendiri”. Cara mengelola

hasil pengalaman belajar tersebut (Organization of learning experiences) yaitu

pada KD yang berbeda menggunakan metode / media yang berbeda pula sehingga

dapat dibandingkan metode / media mana yang tepat digunakan . Evaluasi yang

dilakukan (Evaluation and means of evaluations) yaitu Evaluasi lisan / tertulis /

portofolio dan unjuk kerja. 383

Jika dilihat dari perspektif kurikulum dapat diketahui bahwa kegiatan di atas

merupakan model konsep kurikulum humanistik karena anak atau siswa adalah

yang utama dan menjadi subjek dalam pendidikan. Dan kurikulum ini

menekankan pada pendidikan yang integratif antara aspek afektif dengan aspek

kognitif.384

Dan dari usaha yang dilakukan guru dengan memberikan pertanyaan dan

melatih siswa untuk mencari sendiri jawaban dari suatu masalah, itu merupakan

strategi pembelajaran inkuiri. Yaitu rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang

dipertanyakan.385

3. Guru Mata Pelajaran Fiqih MAN 2 Madiun

Guru mendiagnosis kebutuhan masyarakat (diagnosis of needs) di masa

depan, khususnya kebutuhan yang paling mendasar diantaranya kebutuhan

jasmani yang dapat dirasakan secara langsung oleh fisik seseorang. Dimana ajaran

islam terkandung di dalam hukum syar’i yaitu hukum taklifi, yang menuntut

manusia untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu atau memilih antara berbuat

atau meninggalkannya. Jadi manusia diberi pilihan untuk memilih sesuai dengan

kemampuan dan kapasitas masing-masing berdasarkan ketentuan syari’at islam.386

383 Ibid. 384 Nur Ahid “Konsep dan Teori Kurikulum dalam Dunia Pendidikan” ISLAMICA, Vol. 1, No. 1

(September, 2006) ,23. 385 Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan(KTSP), 303. 386 Mariyani,Wawancara,Madiun, 1 Nopember 2018.

Page 110: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

101

Tujuan khusus (formulation of objective) diantaranya memberikan

pengetahuan kepada peserta didik tentang perintah yang wajib dan anjuran serta

larangan yang harus ditinggalkan. Hal ini dapat membentuk pribadi manusia yang

jujur, taat, displin dan tanggung jawab. Pribadi ini adalah harus dimiliki oleh

manusia yang hidup dimasyarakat bila menginginkan hidupnya berharga. Langkah

pemilihan isi/ materi-materi (selection of content) yang akan diajarkan di kelas

yaitu mengidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang harus dipelajari atau dikuasai siswa, memilih jenis materi yang sesuai

dengan standar kompetensi yang telah ditentukan, Memilih sumber bahan belajar

dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal,

Koran, internet, media audiovisual, dsb. Lalu mengelola materi (organization of

content) agar bisa lebih mudah diserap murid adalah mengelola materi dengan

baik, yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk mempersiapkan masa yang akan

datang. 387

Kemudian untuk pemilihan pengalaman belajar (Selection of learning

experiences), materi tersebut akan diajarkan kepada murid dengan metode-metode

seperti ceramah, diskusi, latihan ketrampilan, pengajaran beregu dll Menghadapi

tantangan era revolusi industry 4.0 anak didik dibekali pengetahuan tentang

pengetahuan disiplin, jujur, kerja keras, tanggung jawab percaya diri dan bertakwa

kepada Allah. Hal ini diperoleh dari pengetahuan tentang hukum syar’i.388

Cara mengelola hasil pengalaman belajar tersebut (Organization of

learning experiences) disampaikan dengan humor, penguasaan materi,

penggunaan bahasa yang mudah dipahami, memberikan waktu yang cukup pada

peserta didik. Dan Evaluasi yang dilakukan (Evaluation and means of

evaluations) yaitu evaluasi dengan tes tulis, untuk mengukur kemampuan kognitif

atau pengetahuan siswa, observasi untuk mengetahui kemampuan sikap dan tes

praktek untuk mengetahui kemampuan praktek atau psikomotor. Jika dilihat dari

perspektif kurikulum dapat diketahui bahwa kegiatan di atas merupakan model

konsep kurikulum humanistik karena anak atau siswa adalah yang utama dan

387 Ibid. 388 Ibid

Page 111: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

102

menjadi subjek dalam pendidikan. Dan kurikulum ini menekankan pada

pendidikan yang integratif antara aspek afektif dengan aspek kognitif.389

Dan dari usaha yang dilakukan guru dengan banyak memberikan

pengarahan, motivasi, ceramah, maka dapat diketahui itu merupakan ciri-ciri

strategi pembelajaran inkuiri. Yaitu strategi pembelajaran yang menekankan

kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada

sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran

secara optimal.390

D. Analisis Keunggulan Dan Kelemahan MAN 2 Madiun

1. Keunggulan

Menghadapi era revolusi industri 4.0, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2

Kota Madiun telah mempersiapkan diri dengan strategi keunggulan bersaing

(Competitive advantage). Diantara keunggulan yang dimiliki adalah

pengembangan kelas model yang dipersiapkan memenangkan kompetisi di ajang

olimpiade. Dan peserta didik dengan kemampuan intelegensi yang tinggi. Juga

memiliki kelas CI (Cerdas Istimewa) yang memungkinkan peserta didik

menempuh pendidikan lebih cepat. Ada pula kelas BI (Bakat Istimewa) yang

mengembangkan prestasi siswa di bidang non akademik seperti olahraga dan seni.

Lalu ada kelas keterampilan yang memberikan skill di bidang otomotif, tata

busana dan elektro.

Program unggulan di atas didukung dengan sarana dan prasarana milik

madrasah yang relatif lengkap. Dan mempunyai manajemen madrasah yang bagus

karena terakreditasi A dan ISO 9001:2008. Juga didukung pendidik yang

berkualitas karena mayoritas sudah menempuh pendidikan strata dua (S2). Dan

yang menjadi titik perbedaan dengan yang lain yaitu lulusan MAN 2 Madiun

dibekali dengan pengetahuan dan pengamalan ilmu agama Islam. Ini menjadi nilai

389 Nur Ahid “Konsep dan Teori Kurikulum dalam Dunia Pendidikan” ISLAMICA, Vol. 1, No. 1

(September, 2006) ,23. 390 Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran:Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan(KTSP), 299.

Page 112: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

103

lebih tersendiri, karena nilai karakter religius yang tinggi akan memunculkan

perilaku yang baik (behavioral attitude).

Hasil dari berbagai program tersebut membuat MAN 2 Kota Madiun sering

meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik dan lulusannya

banyak diterima di perguruan tinggi ternama. Sehingga membuat MAN 2 Kota

Madiun begitu diminati masyarakat. Terbukti ketika ajaran baru jumlah pendaftar

jauh melebihi kapasitas yang bisa diterima madrasah.

2. Kelemahan

a. Kelemahan pembelajaran di MAN 2 Madiun

Seperti yang dikemukakan oleh murid mengenai kurikulum 2013 yang

menuntut murid lebih mandiri ternyata mempunyai efek sampingan. Yaitu apabila

guru terlalu menyerahkan semua pada keaktifan murid, maka bagi sebagian siswa

akan merasa kebingungan dalam memahami pelajaran. Sebaiknya guru memilih

metode, strategi pembelajaran yang tepat dalam membimbing dan mengarahkan

murid sesuai karakteristiknya.

Kemudian mengenai belum adanya kegiatan pengembangan kemampuan

murid di bidang TIK, sebaiknya segera diselenggarakn oleh madrasah. Mengingat

di era revolusi industri 4.0 yaitu era dimana dunia industri digital telah menjadi

suatu paradigma dan acuan dalam tatanan kehidupan saat ini.391 Oleh karena

teknologi digital merupakan hal fundamental dalam revolusi industri 4.0, maka

kompetensi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi mutlak diperlukan.

Kompetensi yang dibutuhkan tidak hanya kemampuan untuk mengoperasikan,

namun harus mampu menciptakan hal baru. Sementara ini strategi yang digunakan

madrasah untuk penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu

dengan menyediakan seorang konsultan untuk membantu murid maupun guru

yang membutuhkan bimbingan.

Dengan strategi seperti itu, maka perkembangan penguasaan teknologi

digital akan berjalan lebih lambat karena madrasah bergerak pasif menunggu

umpan balik dari guru atau murid yang akan berkonsultasi tentang teknologi

391 Hendra Suwardana “Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental” JATI UNIK, Vol.1, No.2,

(2017), 107.

Page 113: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

104

informasi. Kemudian faktor penghambat yang lain adalah adanya pemikiran

bahwa teknologi tersebut hanya merupakan alat. Sehingga tanpa diajarkan secara

khusus pun, asal terbiasa menggunakan maka otomatis akan bisa sendiri. Pendapat

tersebut sekilas tampak benar, namun tanpa disadari itu akan membuat kita selalu

menjadi konsumen yang cukup merasa puas ketika mampu mengoperasikannya.

Padahal nantinya kita akan banyak membutuhkan generasi muslim yang kreatif di

bidang teknologi digital yang tidak hanya terampil mengoperasikan, namun

mampu mengembangkan bahkan menciptakan suatu program baru yang

bermanfaat.

Untuk mengatasi hal tersebut, madrasah bisa memakai strategi diversifikasi

konsentrik. Yaitu strategi yang dilakukan perusahaan/organisasi untuk menambah

produk baru tetapi masih berkaitan dengan produk yang sudah ada.392

Penambahan tersebut berupa penambahan program keterampilan. Jadi selain

bidang otomotif, tata busana dan elektro madrasah hendaknya menambah lagi di

bidang teknologi informasi seperti pengembangan program software komputer

atau aplikasi smartphone. MAN 2 Madiun berpeluang menjadi pionir sebab

madrasah telah mempunyai kekuatan berupa sumberdaya pendukung seperti lab

komputer dan sudah ada konsultan di bidang TIK.

b. Kelemahan Penelitian

Banyak terdapat kelemahan dalam penelitian ini terutama dalam

pengambilan sampel penelitian. Untuk menggali kegiatan apa yang dilakukan oleh

guru sebagai tingkatan strategi fungsional, Peneliti hanya mengambil tiga orang

guru untuk mewakili keseluruhan populasi. Tentunya masih banyak informasi

penting yang belum bisa dimunculkan oleh peneliti dari para guru yang lain.

Informasi yang masih tersembunyi ini semoga bisa ditampilkan oleh para peneliti

berikutnya

392Shinta Heru Satoto,“Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Perusahaan”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.13, No.2 (Mei, 2009), 282.

Page 114: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

105

E. Analisis validitas data

Untuk menganalisis derajat keabsahan/validitas data dalam penelitian

kualitatif bisa dilakukan dengan teknik triangulasi. Baik itu triangulasi

menggunakan sumber atau triangulasi menggunakan metode. Di bawah ini akan

digambarkan melalui tabel untuk mempermudah dalam menganalisis

Tabel 4.1 Triangulasi

Kegiatan Strategik Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Kegiatan Sumber data Jenis triangulasi Menyusun EDM dan RKM

Wawancara No. 002/W/9/X/2018 Triangulasi metode Dokumentasi No. 04/D/1/XI/2018 Dokumentasi No. 05/D/1/XI/2018

Mengeluarkan SK penanggung jawab program

Wawancara No.002/W/9/X/2018 Triangulasi metode Dokumentasi No.06/D/1/XI/2018

Persiapan menghadapi era revolusi industri 4.0

Wawancara No.002/W/9/X/2018 Triangulasi sumber

Wawancara No.003/W/15/X/2018 Wawancara No.006/W/31/X/2018 Wawancara No.007/W/1/XI/2018 Wawancara No.008/W/31/X/2018

Menyusun program unggulan, melayani masyarakat

Wawancara No.002/W/9/X/2018 Triangulasi sumber Wawancara No.003/W/15/X/2018

Mengembangkan kelas reguler dan layanan khusus

Wawancara No.002/W/9/X/2018 Triangulasi metode Dokumentasi No.07/D/1/XI/2018

Mengembangkan program, persyaratan dan pembelajaran kelas unggulan

Wawancara No.002/W/9/X/2018 Triangulasi metode Dokumentasi No.08/D/1/XI/2018 Dokumentasi No.09/D/1/XI/2018 Dokumentasi No.10/D/1/XI/2018

Menganalisis kebutuhan murid dalam materi pelajaran

Wawancara No.006/W/31/X/2018 Triangulasi sumber Wawancara No.007/W/1/XI/2018

Wawancara No.008/W/31/X/2018

Memilih materi sesuai KD

Wawancara No.007/W/1/XI/2018 Triangulasi sumber Wawancara No.008/W/31/X/2018

Evaluasi pembelajaran

Wawancara No.006/W/31/X/2018 Triangulasi sumber Wawancara No.007/W/1/XI/2018

Wawancara No.008/W/31/X/2018 Mengajar dengan metode dan strategi yang sesuai

Wawancara No.006/W/31/X/2018 Triangulasi metode Wawancara No.007/W/1/XI/2018 Wawancara No.008/W/31/X/2018 Observasi No. 01/O/31/X/2018 Observasi No. 02/O/31/X/2018 Observasi No. 03/O/31/X/2018

Page 115: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

106

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kegiatan strategik Kepala Madrasah dalam peningkatan kualitas

pembelajaran yaitu dengan melaksanakan Rencana Kerja Madrasah dimulai

dengan mengeluarkan surat keputusan bagi para penanggung jawab masing-

masing program. Membaca isu strategis berupa persiapan menghadapi era

revolusi Industri 4.0. Kemudian mengarahkan semua stakeholder madrasah

membangun keunggulan bersaing melalui strategi competitive advantage.

2. Kegiatan strategik yang dilakukan oleh Waka Ur. Kurikulum dalam

peningkatan kualitas pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun yaitu menyusun

kurikulum madrasah dengan memenuhi standar nasional dan membentuk

keunggulan lembaga melalui strategi distinctive competence yaitu mengasah

keahlian dan potensi unik masing-masing siswa dengan mengatur program

pembelajaran di kelas model, cerdas istimewa (CI), Bakat Istimewa (BI) dan

program keterampilan otomotif, tatabusana dan elektro. Dan

mempersiapkan menghadapi era revolusi Industri 4.0 dengan menyediakan

seorang konsultan bidang teknologi informasi untuk melayani siswa dan

guru.

3. Kegiatan strategik yang dilakukan oleh guru dalam peningkatan kualitas

pembelajaran di MAN 2 Kota Madiun yaitu menyusun perangkat

pembelajaran dengan menganalisa kebutuhan, menentukan tujuan, memilih

isi materi pembelajaran, beserta segala metode serta strategi dan evaluasi

yang diperlukan. Kemudian menyampaikan materi pelajaran dengan

berbagai strategi seperti inkuiri maupun ekspositori. Dan untuk

mempersiapkan menghadapi era revolusi Industri 4.0 guru banyak

memotivasi siswa akan nilai integritas dan perilaku baik yang dapat dicapai

melalui ketakwaan kepada Allah SWT. Juga keahlian membuat sintesa,

serta mengasah penalaran tingkat tinggi dengan melatih siswa melalui

HOTS (High Order Thinking Skills).

Page 116: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

107

4. Masih terdapat kelemahan yaitu sebagian murid kebingungan dalam

kurikulum 2013 karena guru menjadi kurang membimbing. lalu dalam

strategi yang digunakan madrasah untuk menghadapi era revolusi Industri

4.0 khususnya penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

masih dirasa kurang. Karena madrasah tidak bergerak secara aktif

mengembangkan kemampuan murid dalam bidang teknologi informasi.

B. SARAN

1. Meski kurikulum 2013 memang menuntut keaktifan dan kemandirian siswa.

Namun, sebaiknya guru juga aktif membimbing murid sesuai dengan

kebutuhan dan karakteristik masing-masing.

2. Untuk pengembangan dan penguasaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) madrasah bisa memakai strategi diversifikasi konsentrik.

berupa penambahan program keterampilan. Jadi selain bidang otomotif, tata

busana dan elektro madrasah hendaknya menambah lagi di bidang teknologi

informasi seperti pengembangan program software komputer atau aplikasi

smartphone. MAN 2 Madiun berpeluang menjadi pionir di bidang teknologi

informasi sebab madrasah telah mempunyai kekuatan berupa sumberdaya

pendukung seperti lab komputer dan sudah ada konsultan di bidang TIK.

Page 117: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

108

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Nandiyah “Penelitian Kualitatif dalam Psikologi” Magistra, No. 72 Th. XXII (Juni, 2010)

Aditia, Bambang Eko “Peran Komite Madrasah dalam Penyusunan Rencana Kerja Madrasah di Madrasah Tsanawiyah Nurul Qonaah” Al-Wijdan: Journal Of Islamic Education Studies, Volume II, Nomor 1 ( Juni, 2017)

Aedi, Nur.Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Yogyakarta: Gosyen Pubishing, 2016)

Ahid, Nur “Konsep dan Teori Kurikulum dalam Dunia Pendidikan” ISLAMICA, Vol. 1, No. 1 (September, 2006)

Ahmadi, Manajemen Kurikulum: Pendidikan Kecakapan Hidup,(Yogyakarta: Pustaka Ifada,2013)

Aime Heene & Sebastian Desmidt & Faisal Afiff & Ismeth Abdullah, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik (Bandung:PT.Refika Aditama,2015)

Akdon, Strategic Management for Educational Management: Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta,2011)

Al- Quran, 59:18.

Amiruddin, Perencanaan Pembelajaran: Konsep dan Implementasi (Yogyakarta: Parama Ilmu,2016)

Bahri, Syamsul “Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya” Jurnal ilmiah Islam Futura” Volume XI, No. 1 (Agustus, 2011)

Bryson, John M. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, ter. M. Miftahudin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)

Denzin, Norman K. Sociological Methods (New York: McGraw-Hill, 1978)

Dokumen 1 Kurikulum Madrasah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun Periode : 2016/2017

Fidler, Brian. Strategic Management for School Development (London: Paul Chapman Publishing A SAGE Publication Company, 2002)

Francis P. Hunkins, Patricia A. Hammill “Beyond Tyler and Taba:Reconceptualizing the Curriculum Process” Peabody Journal Of Education, Vol. 69, No.3, Our Evolving Curriculum Part 1 (1994)

Page 118: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

109

Hendra Suwardana “Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental” JATI UNIK, (2017), Vol.1, No.2, 103

Kumpulan Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun Semester Gasal Tahun Pelajaran 2018-2019.

Lampiran SK Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun no : 53 Tahun 2018 tentang Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun dan Uraian Tugas Tahun Pelajaran 2018-2019.

Lincoln & Guba, Effective Evaluation (San Fransisco: Jossey-Bass Publishers, 1981)

Lofland, Analyzing Social Setting: A Guide to Qualitative Observation and Analysis (Belmont, Cal: Wadsworth Publishing Company, 1984)

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013)

Matthew B. Miles & AS. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI Press, 1992)

Muljadi, Pokok-Pokok dan Ikhtisar Manajemen Stratejik Perencanaan dan Manajemen Kinerja (Jakarta: Pustaka Publisher, 2006)

Mulyana, Iwan & Inne Risnaningsih “Tinjauan Sejarah Pengembangan Konsep Manajemen Stratejik dalam Proses Pengambilan Keputusan Strategis” Coopetition, Vol. IV No.1 (maret, 2013)

Nahrowi, Moh. “Perencanaan Strategis dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Madrasah” Falasifa, Vol. 8 Nomor 1 (Maret, 2017)

Nahrowi, Muhammad Latif , Perencanaan Strategis Dalam Pengembangan Mutu Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo) Tesis, Pasca sarjana IAIN Ponorogo,Ponorogo, 2016.

Patton, Michael Quinn. Qualitative Evaluation Methods (Beverly Hills: Sage Publications, 1987)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 29 ayat 4.Rekapitulasi Prestasi MAN 2 Kota Madiun Tahun 2018-2019

Rencana Kerja Madrasah (RKM) Periode: 2016/2017-2019/2020, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun

Robert C. Bogdan & S.J. Taylor, Introduction to Qualitative Research Methods (New York: John Wiley, 1975)

Page 119: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

110

Robert C. Bogdan, & Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education; An Introduction to Theory and Methods (Boston: Allyn and Bacon, Inc, 1982)

Robson, Wendy, Strategic Management and Information System Second Edition (San London: Prentice Hall, 1997)

Sallis, Edward, Total Quality Management In Education (jogjakarta:IRciSoD, 2012)

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran:Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), (Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2010)

Satoto, Shinta Heru “Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Perusahaan” Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.13, No.2 (Mei,2009)

Sih Kusumaningrum 1, D. Djukri, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Project Based Learning (PJBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Kreativitas Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 2016

Soetjito dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011)

Somantri, Enjang Aris “Pembuatan Keputusan, Partisipasi Guru dan Implementasi RKM Madrasah Aliyah Swasta” Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 (April, 2017)

Sriyono,Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA (Semarang: Rineka Cipta,1991)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,2005)

Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2012).

Supardi, Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2013)

Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Madiun Nomor: 37 tahun 2016.

Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Madiun Nomor 55 tahun 2018

Surat Keputusan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun nomor 54 tahun 2018.

Suwardana, Hendra “Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental” JATI UNIK, (2017), Vol.1, No.2

Page 120: IMPLEMENTASI PERENCANAAN STRATEGIK DALAM …

111

Syihab, M. Quraisy. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al Quran vol. 13 (Jakarta: Lentera Hati, 2002)

Tim Pengembang MBM Jawa Timur, Buku Panduan Penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM) dan Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM) (Propinsi Jawa Timur : Kantor Wilayah Kementerian Agama, 2016)

Umar,Husein. Desain Penelitian Manajemen Strategik (Jakarta:Rajawali Pers,2010)

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 1.

Usmar, Ali “Model-Model Pengembangan Kurikulum dalam Proses Kegiatan Belajar” Jurnal An-Nahdhah, Vol. 11 No. 2 (Juli – Desember 2017)

Wahyuni, Laela Tri, Perencanaan Strategik Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Multisitus di MTs Negeri Jabung Blitar dan MTs Negeri Gandusari Blitar) Tesis, Pasca sarjana UIN Maulana Malik Ibrahim,Malang, 2015.