20
- 129 - IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK Mustakimah, M. Pd Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo Semarang ABSTRAK Pendidikan karakter pada anak usia dini dewasa ini sangat diperlukan dikarenakan saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementsi pendidikan karakter yang telah berjalan, baik dari segi perencanaannya, pelaksanaan, penilaian dan faktor penghambat dalam pendidikan karakter anak usia dini. Penelitian ini dilakukan di TK Tunas Harapan Gajah Demak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam menanamkan karakter anak usia dini dimulai dari perencanaan pembelajaran dengan baik, perencanaan pembelajaran karakter terintegrasi dengan pembelajaran yang ada dengan cara mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dalam perencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan) dan RKH (Rencana kegiatan harian) (2) Pelaksanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal dilaksanakan setiap hari secara terintegrasi dengan pembelajaran yang sudah dijadwalkan dengan masing- masing bagian pokok bahasan disesuaikan dengan tema. (3) Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal menggunakan catatan anekdot, observasi dan catatan harian. (4) Faktor penghambat dalam menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal yaitu, penerapan pendidikan karakter anak yang tidak konsisten, pendanaan terkait pelaksanaan pendidikan karakter, minimnya monitoring dari pusat kurikulum dan faktor lingkungan dari peserta didik. Saran dalam penelitian ini adalah (1) perencanaan pembelajaran karakter anak perlu dikembangkan secara lebih sistematis dan terperinci. (2) pembelajaran karakter anak harus konsisten dimasing-masing sentra. (3) Penilaian pendidikan karakter anak ditinjau kembali dan diselaraskan dengan penilaian yang disarankan oleh Puskur Kemendiknas. 4) Guru sebagai model utama dalam memberikan contoh kepada anak didik mengenai karakter, harus disertai dengan contoh riil/langsung di sekolah. Kata Kunci : Pendididkan Karakter, Anak Usia Dini, Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

- 129 -

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

Mustakimah, M. Pd

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo Semarang

ABSTRAK

Pendidikan karakter pada anak usia dini dewasa ini sangat

diperlukan dikarenakan saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis

karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementsi

pendidikan karakter yang telah berjalan, baik dari segi perencanaannya,

pelaksanaan, penilaian dan faktor penghambat dalam pendidikan karakter

anak usia dini. Penelitian ini dilakukan di TK Tunas Harapan Gajah Demak.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,

observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pembelajaran berbasis

kearifan lokal dalam menanamkan karakter anak usia dini dimulai dari

perencanaan pembelajaran dengan baik, perencanaan pembelajaran

karakter terintegrasi dengan pembelajaran yang ada dengan cara

mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dalam

perencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan

mingguan) dan RKH (Rencana kegiatan harian) (2) Pelaksanaan

pembelajaran berbasis kearifan lokal dilaksanakan setiap hari secara

terintegrasi dengan pembelajaran yang sudah dijadwalkan dengan masing-

masing bagian pokok bahasan disesuaikan dengan tema. (3) Penilaian yang

digunakan dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal menggunakan

catatan anekdot, observasi dan catatan harian. (4) Faktor penghambat

dalam menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal yaitu, penerapan

pendidikan karakter anak yang tidak konsisten, pendanaan terkait

pelaksanaan pendidikan karakter, minimnya monitoring dari pusat kurikulum

dan faktor lingkungan dari peserta didik.

Saran dalam penelitian ini adalah (1) perencanaan pembelajaran

karakter anak perlu dikembangkan secara lebih sistematis dan terperinci. (2)

pembelajaran karakter anak harus konsisten dimasing-masing sentra. (3)

Penilaian pendidikan karakter anak ditinjau kembali dan diselaraskan

dengan penilaian yang disarankan oleh Puskur Kemendiknas. 4) Guru

sebagai model utama dalam memberikan contoh kepada anak didik

mengenai karakter, harus disertai dengan contoh riil/langsung di sekolah.

Kata Kunci : Pendididkan Karakter, Anak Usia Dini, Pembelajaran Berbasis

Kearifan Lokal

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 130 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Abstract : Character education in early childhood is very necessary because to the current

nation of Indonesia is undergoing a crisis of character in children of the nation. Building

character through local wisdom-based learning is the act of making a child accustomed to

behave well and he is accustomed .

The purpose is to learning based described the implementation of such local

wisdom in imparting character that has been running all the time , both in terms of planning

, the implementation of , assessment and factors that hampers character education in early

childhood . The qualitative study was conducted in kindergarten Tunas Harapan Gajah

Demak. This research use descriptive qualitative approach. The subject in this research is

head of the school, teachers and learner in kindergarten Tunas Harapan.

A method of data collection is done by means of interview , observation and

documentation . Data reduction process of analysis covering data, display data and the with

inference. The result showed that ( 1 ) learning local wisdom based in imparting character

early childhood started from learning planning well , learning character learning planning

integrated with existing by means of integrating character education based in planning

learning local wisdom in the form of RKM and RKH ( 2 ) lesson local wisdom based be held

every day in an integrated with learning that had been scheduled with each of the most basic

adapted to the theme . ( 3 ) assessing the used in learning local wisdom based in a

kindergarten Tunas Harapan Gajah Demak use the note anecdotes , observation and the

record of daily . ( 4 ) factors that hampers learning based in applying such local wisdom that

is , the application of character education which child does not consistent.

Advice in this research was ( 1 ) planning character education children should be

expanded in a more systematic and detailed . ( 2 ) learning character children must be

consistent each learning center. ( 3 ) assessing the character education children needs to be

reconsidered and aligned with the suggested by curriculum center the national education

ministry . 4 ) teachers as a model main in provide an example to students , accompanied by

example real / directly about love against the lord yme and love such local wisdom in school

. `

Key Word : Character education, Early childhood, Learning the local

wisdom.

1. PENDAHULUAN

Page 3: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 131 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan

manusia, yang dinamis dan sarat perkembangan. Perkembangan pendidikan

merupakan hal yang seharusnya terjadi, sejalan dengan perubahan budaya

kehidupan, perubahan perkembangan ilmu dan teknologi. Perubahan ini

memberikan dampak yang sangat luas di segala aspek kehidupan.

Pendidikan karakter pada anak usia dini, sangat diperlukan agar tidak

terjadi krisis karakter dalam diri anak bangsa. Karakter adalah watak, tabiat,

akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi

berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara

pandang, bepikir, bersikap dan bertindak. Kebajikan tersebut berupa

sejumlah nilai moral, dan norma, seperti cinta pada Tuhan YME, jujur,

berani bertindak, dapat dipercaya, hormat pada orang lain, cinta budaya lokal,

mandiri, kerja keras, dan kreatif.

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman tiga hubungan

yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan

dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan

alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil

hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan atau pemahaman yang pada

akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk

hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya.

Implementasi pendidikan karakter harus sejalan dengan orientasi pendidikan.

Pola pembelajarannya dilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai moral

tertentu dalam diri anak yang bermanfaat bagi perkembangan pribadinya

sebagai makhluk individual sekaligus sosial. Koesoema, (2007: 7)

mengatakan bahwa pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang

negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan

positif.

Page 4: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 132 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Rahmitha (2002:34) menjelaskan bahwa usia dini merupakan masa

perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa

depannya. Pada usia dini stimulasi yang proporsional perlu diberikan kepada

anak sehingga memberikan hasil yang optimal. Rahmitha juga menjelaskan

bahwa pendidikan anak usia dini adalah bentuk pendidikan yang fundamental

dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, bentuk pembelajaran bagi anak

seharusnya yang menyenangkan, tanpa ada beban bagi anak yang dapat

menciptakan hambatan bagi anak dalam mengikuti pendidikan di masa-masa

selanjutnya. Dalam proses pembelajaran dilakukan upaya menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif sehingga menjadikan

sesuatu yang sulit bagi anak menjadi mudah dan menyenangkan, terjadi

interaksi antara anak dan guru.

pembelajaran yang dilakukan di TK Tunas Harapan memiliki suasana

yang menyenangkan dan anak – anak berkembang dan berinteraksi secara

positif dengan guru maupun dengan teman yang lain, fasilitas di TK Tunas

Harapan sudah lengkap, sudah terdapat kelas yang nyaman untuk kegiatan

belajar mengajar, akan tetapi terkait dengan pengenalan kearifan lokal

kepada anak, guru-guru TK Tunas Harapan masih kesulitan, sebagai contoh

di TK Tunas Harapan dalam mengenalkan kearifan lokal dengan tema

Grebeg Besar, guru hanya menggunakan metode bercerita. Anak – anak

kurang tertarik saat kegiatan dengan menggunakan metode tersebut. Menurut

guru anak – anak cepat bosan, awalnya anak – anak tertarik namun lama

kelamaan anak kurang tertarik. Karena disaat guru menjelaskan tentang tema

Grebeg Besar anak – anak fokus dengan gurunya sehingga menyebabkan

anak cepat bosan.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sangat sedikit atau terbatasnya

pengetahuan anak usia dini khususnya di TK Tunas Harapan Gajah Demak

Page 5: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 133 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

tentang Grebeg Besar yang merupakan kearifan lokal Kota Demak sehingga

perlu dikenalkan Grebeg Besar melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal

agar anak – anak dapat mengenal karakter – karakter budaya lokal.

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mendeskripsikan implementasi pembelajaran berbasis kearifan lokal

dalam menanamkan karakter Anak Usia Dini di TK Tunas Harapan

Desa Sambiroto Kecamatan Gajah Kabupaten Demak

2. Mengetahui hambatan dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal

dalam menanamkan karakter Anak Usia Dini di TK Tunas Harapan Desa

Sambiroto Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

penelitian yang menggambarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi

berdasarkan kenyataan. Sugiyono (2006 : 14). Penelitian ini dilakukan di TK

Tunas Harapan Gajah Demak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan

cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan triangulasi data yang meliputi reduksi data, data display dan

penarikan kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kearifann Lokak Anak Usia

Dini

Hasil pengamatan terhadap Perencanaan pembelajaran pada program

PAUD merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memberikan arah

yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain itu rencana

Page 6: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 134 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

pembelajaran disusun untuk memberikan panduan dalam menyiapkan

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak.

Pembelajaran anak usia dini pada prinsipnya mencakup segala hal

yang ada kaitannya dengan proses interaksi antara anak, pendidik dalam

suatu lingkungan untuk mencapai tugas perkembangan sehingga memberikan

pengalaman nyata bagi anak agar termotivasi dan memperoleh pengalaman

belajar bermakna relevan dengan teori .Reigeluth (2001:19).

penyusunan rencana pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap

perkembangan anak. Rencana pembelajaran yang tidak sesuai dengan tahap

perkembangan anak tidak atau kurang memberi manfaat bagi pengembangan

kemampuan anak. Oleh karena itu guru atau pendidik dituntut dapat

mendisain dan melaksanakan sebuah proses pembelajaran. Hal tersebut

menjadi salah satu tugas profesional seorang guru.

Dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru

dapat menggunakan landasan konsep teori perencanaan pembelajaran atau

dikenal dengan instructional planning atau konsep perencanaan yang

dikehendaki dalam kurikulum. Kurikulum memuat berbagai konsep

pengaturan kegiatan pendidikan, diantaranya adalah kegiatan merencanakan

dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini memberikan isyarat bahwa sebelum

merencanakan pembelajaran, guru harus memahami konsep kurikulum yang

menjadi kesepakatan dalam penyelenggaraan pendidikan. Perencanaan

pembelajaran karakter pada dasarnya di TK Tunas Harapan cukup baik,

hanya ada beberapa hal yang memang perlu ditambah.

Integrasi

Nilai-nilai

karakter

Religius

dan cinta

kearifan

Perencanaan

Perencanaan

tahunan

Perencanaan

Semester

Menyusun RKM

Penyusunan RKH

Peserta

didik

berkarakter

Religius

dancinta

kearifan

Page 7: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 135 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Gambar : Perencanaan Pendidikan Karakter Anak

Gambar. Skema Perencanaan Pendidikan Karakter TK Tunas Harapan

Bentuk-bentuk perencanaan dalam proses pembelajaran pendidikan karakter

di TK Tunas Harapan adalah :

a) Perencanaan Tahunan

b) Perencanaan Semester

c) Perencanaan Mingguan (Rencana Kegiatan Mingguan)

d) Perencanaan Harian (Rencana Kegiatan Harian)

3.2. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Dalam

Menanamkan Karakter Anak Usia Dini di TK Tunas Harapan Gajah

Demak

Pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah

pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang

berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada

anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus

dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang dimiliki oleh anak

(Haling, T.Subhan, 2012: 8).

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 136 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Pelaksanaan pembelajaran karakter di TK Tunas Harapan dilaksanakan

setiap hari secara terintegrasi dengan pembelajaran yang sudah dijadwalkan

dengan setiap bagian pokok bahasan disesuaikan dengan tema. Tiga puluh

menit setelah kegiatan awal, pembelajaran barulah dilaksanakan kegiatan inti

dengan menyesuaikan jadwal sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH)

dalam satu kompetensi dasar yang akan dicapai dari kegiatan. Pelaksanaan

pembelajaran pendidikan karakter anak akan berhasil dengan baik apabila

sesuai dengan indikator penerapan pendidikan karakter.

Proses pendidikan karakter anak di TK Tunas Harapan terdiri atas

beberapa hal :

1. Kegiatan awal/pendahuluan

Berdasarkan standar proses, pada kegiatan pendahuluan, guru:

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

yang sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

c. Menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2. Kegiatan inti

a. Eksplorasi

Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan

dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa). Contohnya: Memfasilitasi

terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya

b. Elaborasi

peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan

keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 137 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan,

keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam. Contoh:

Membiasakan peserta didik untuk tertib pada saat proses

pembelajaran.

c. Konfirmasi

peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan,

atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

diperoleh oleh siswa. Contoh : Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan peserta didik

3. Kegiatan penutup

Tahap ini guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran serta memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran.

3.3. Penilaian Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Dalam

Menanamkan Karakter Anak Usia Dini di TK Tunas Harapan Gajah

Demak

Penilaian dalam pendidikan karakter anak adalah penilaian untuk

mengetahui proses pendidikan dan komponen-komponennya dengan

instrumen yang terukur dan berlandaskan ketercapaian karakter yang

diinginkan. Tujuan Penilaian pendidikan adalah mengetahui kadar

pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan

mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan.

Dalam implementasi penilaian dalam pendidikan karakter memang tidak

semudah membalik tangan, namun itu semua adalah tantangan bagi dunia

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 138 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

pendidikan sekarang dan masa mendatang. (Dirjen PMPTK Depdiknas,

2008:3).

Hasil temuan penelitian yang diperoleh bahwa Penilaian pendidikan

karakter anak usia dini menggunakan catatan anekdot, observasi, catatan

harian.

Berikut ini adalah skema Penilaian pendidikan karakter di TK Tunas Harapan

Gajah Demak:

Gambar. Penilaian Pendidikan Karakter TK Tunas Harapan

Penilaian pembelajaran yang dilaksanakan di Tk Tunas Harapan Gajah

Demak menggunakan catatan anekdot, observasi dan catatan harian.

1. Catatan Anekdot (anecdotal record)

Catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang

berkenaan dengan nilai yang dikembangkan selalu dapat digunakan guru.

2. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mengamati dan

Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat,

merekam, dan mencatat kejadian yang berkaitan dengan pendidikan

karakter anak.

Pembelajaran

karakter cinta

pada Tuhan

YME dan

cinta kearifan

lokal

Kesimpulan

Memberikan

penilaian

Catatan Anekdot

(anecdotal Record)

Catatan Harian Narasi

Observasi

(Mengamati)

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 139 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

3. Catatan harian/narasi

Catatan harian ini dilakukan oleh guru sebagai alat untuk mengetahui

Penilaian pendidikan karakter anak, catatan harian ini berisi tentang

kegiatan anak dalam pembelajaran, kesan-kesan tentang kegiatan

kelompok atau perseorangan yang dicatat pada akhir pembelajaran.

3.4. Faktor Penghambat Pendidikan Karakter Anak di TK Tunas

Harapan

Faktor penghambat proses pendidikan karakter anak yaitu:

penerapan pendidikan karakter anak yang tidak konsisten, pendanaan terkait

pelaksanaan pendidikan karakter, minimnya monitoring dari pusat kurikulum

dan faktor lingkungan dari peserta didik.

4. PEMBAHASAN

Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan

keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan

datang. Perencanaan pembelajaran tersebut bermuara pada komponen yang

membentuk sistem proses pembelajaran. Komponen sistem proses

pembelajaran ini sebagaimana dikemukakan Sanjaya (2008:58) meliputi

tujuan, materi, metode, media, dan penilaian. Keseluruhan rancangan

komponen pembelajaran tersebut dapat dituangkan dalam bentuk Silabus

perencanaan tahunan, perencanaan semester, RKM dan RKH yang dilengkapi

dengan Bahan Ajar yang sesuai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki

oleh guru adalah membuat perencanaan secara profesional dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik,

pembelajar, sekaligus sebagai perancang pembelajaran.

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 140 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Guru sebelum melakukan proses pembelajaran harus membuat

pemetaan, silabus, program tahunan, program semester, program mingguan

dan program harian yang didalammya sudah terencana mengenai tujuan,

bahan ajar mengenai pendidikan karakter yang akan disampaikan kepada

anak didik, waktu, medianya, strateginya, dan sampai pada bagaimana

penilaiannya, termasuk bagaimana apabila tujuan tidak tercapai (Mursyid,

2013: 24-25).

1. Perencanaan Tahunan

Dalam perencanaan tahunan sudah ditetapkan dan disusun

kemampuan keterampilan dan pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan

dicapai oleh anak didik dalam satu tahun. Perencanaan tahunan dan

semester juga memuat tema-tema yang sesuai dengan aspek perkembangan

anak dan minat anak serta sesuai dengan lingkungan sekolah setempat.

Perencanaan tahunan dibuat bersama antara guru-guru dan kepala sekolah.

1. Perencanaan Semester

Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang berisi

jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar dan

indikator yang ditata secara urut, serta sistematis, alokasi waktu yang

diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya ke dalam semester I

dan semester II.

2. Perencanaan Mingguan (Rencana Kegiatan Mingguan)

Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan kegiatan

mingguan (RKM). RKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester

yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah

direncanakan dalam satu Minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema

dan sub tema.

3. Perencanaan Harian (Rencana Kegiatan Harian)

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 141 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Perencanaan harian disusun dalam bentuk Rencana kegiatan harian

(RKH). RKH merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan

(RKM). RKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang

dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.

RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat, makan dan kegiatan

akhir.

Inti dari perencanaan pembelajaran adalah proses memilih,

menetapkan dan mengembangkan, pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran, menawarkan bahan ajar, menyediakan pengalaman belajar

yang bermakna, serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran

dalam mencapai hasil pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran harus mampu dalam mengembangkan

persiapan mengajar, terlebih dahulu perlu menguasai secara teoritis dan

praktis unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan mengajar. Hal ini sesuai

dengan pendapat Agboola (2012:167) Kemampuan membuat persiapan

mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai

muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman

yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran setidaknya harus meliputi Kegiatan awal

atau pendahuluan merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan

secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : misalnya

berdoa/mengucapkan salam, membicarakan tema atau subtema. Kegiatan ini

merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian kemampuan sosial

dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang

memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen

sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak.

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 142 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi

dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik.

Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara

individu/kelompok. Istirahat/makan merupakan kegiatan yang digunakan

untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan : misalnya

mengenalkan kesehatan makanan yang bergizi, tata tertib makan yang

diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum makan.

Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan

alat permainan diluar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik

kasar anak dan bersosialisasi.

Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan

secara klasikal. Kegiatan akhir yang dapat diberikan misalnya membacakan

cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang

kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok harinya, menyanyi,

berdoa dan sebagainya.

Model catatan yang dibuat oleh pendidik ketika melihat adanya

perilaku yang berkenaan dengan nilai yang sedang dikembangkan dan dapat

digunakan pendidik. Selain itu pendidik dapat pula memberikan tugas

yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang

dimilikinya. Sebagai contoh, peserta didik dimintakan menyatakan

sikapnya toleransi terhadap teman yang membutuhkan, tanggung jawab

terhadap tugas yang di berikan guru.

Adapun prosedur penilaian di TK Tunas Harapan sebagai berikut:

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 143 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Guru melaksanakan penilaian yang mengacu pada kemampuan (indikator)

yang hendak di capai dalam satuan kegiatan yang direncanakan dalam

tahapan waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip penilaian yang telah

ditentukan. Dalam pelaksanaan penilaian harian, guru menilai kemampuan

(indikator) semua anak yang hendak dicapai seperti yang telah diprogramkan

dalam RKH.

Cara pencatatan hasil penilaian harian di catat pada kolom penilaian

perkembangan dalam RKH dan kolom penilaian harian. Anak yang belum

mencapai indikator yang diharapkan dalam RKH atau dalam melaksanakan

tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak

dan diberi tanda bulatan kosong ○ atau

Anak yang sudah melebihi indikator yang tertuang dalam RKH atau

mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan secara tepat/cepat/lengkap/benar,

maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan tanda bulatan penuh ●

atau

Jika semua anak menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang

tertuang dalam RKH, maka pada kolom penilaian dituliskan “semua anak”

dengan tanda cheklist √. Keterangan:

○ : anak belum mampu menyelesaikan kegiatan dan masih perlu bantuan

guru.

: anak telah mampu menyelesaikan kegiatan lebih dari apa yang

diprogramkan

√ : anak mampu menyelesaikan kegiatan seperti yang diharapkan

Faktor Penghambat Pendidikan Karakter Anak Usia Dini yaitu:

Pelaksanaan pembelajaran karakter anak tidak lepas dari kendala atau faktor

penghambat yang harus dihadapi. Adapun faktor yang menjadi penghambat

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 144 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

dalam proses pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam menanamkan

karakter anak usia dini di Tk Tunas Harapan yaitu:

1) karakteristik anak yang berbeda-beda.

2) Faktor lingkungan peserta didik.

3) pendanaan pendidikan karakter yang masih dibebankan sepenuhnya ke

pihak sekolah

4) monitoring dari pusat kurikulum yang masih minim.

5) Kerja sama antar guru lemah dalam proses pembelajaran dan

implementasi pendidikan karakter anak usia dini di sekolah.

6) Penerapan pendidikan karakter terhadap anak yang kurang konsisten dan

tidak konsekuen menjadikan salah satu penghambat dalam pendidikan

karakter anak usia dini.

5. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian implementasi

pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam menanamkan karakter Anak Usia

Dini di TK Tunas Harapan Gajah Demak, dapat di simpulkan sebagai

berikut:

1. Perencanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal di TK Tunas Harapan

disesuaikan dengan tema yang akan di bahas, agar tercipta sebuah

kesatuan pembelajaran yang integral atau tidak terputus. Perencanaan

pembelajaran sebagai pedoman awal dalam menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Perencanaan

pembelajaran merupakan suatu rangkaian yang saling berhubungan dan

saling menunjang antara keseluruhan komponen di dalam pembelajaran.

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 145 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Peran guru dalam perencanaan pembelajaran pendidikan karakter adalah

mempersiapkan media yang berhubungan dengan perkembangan sikap

dan perilaku atau sosial emosi anak. Sebelum melakukan proses

pembelajaran, guru membuat pemetaan, silabus, program tahunan,

program semester, program mingguan, dan program harian yang di

dalamnya sudah tercantum mengenai tujuan, bahan ajar, alokasi waktu,

media, strateginya, dan penilaian.

2. Pelaksanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal dilaksanakan dengan

sistem Area agar apa yang telah direncanakan lebih terarah dan tepat

sasaran. Anak diharapkan memiliki karakter melalui tiga hal yaitu

dengan cara knowing, feeling, dan acting. Knowing melalui bercerita

dapat menanamkan nilai-nilai karakter dan berwawasan. Feeling

bertujuan untuk menggugah perasaan anak atau menumbuhkan empaty

anak. Acting, yaitu praktek secara langsung pada sasarannya.

3. Penilaian pendidikan karakter anak dapat dilihat dalam perkembangan

dan perubahan sikap dan perilaku anak sehari-hari yang tercatat dalam

lembar observasi, catatan harian dan catatan anekdot.

4. faktor penghambat dalam penerapan pendidikan karakter berbasis kearifan

lokal anak usia dini yaitu; Pertama karakteristik anak yang berbeda-

beda, kedua faktor lingkungan peserte didik, ketiga pendanaan

pendidikan yang masih dibebankan sepenuhnya ke pihak sekolah.

Keempat monitoring dari pusat kurikulum yang masih minim. Kelima

Kurang kerjasama dan dukungan guru-guru dalam perencanaan dan

implementasi karakter berbasisi kearifan lokal. Keenam Kurangnya

dukungan dan partisipasi orang tua dalam menangani karakter di

sekolah, secara khusus siswa yang bermasalah serta penerapan

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 146 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

pendidikan karakter terhadap anak yang kurang konsisten dan tidak

konsekuen.

6. SARAN

peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal perlu dipertahankan,

tetapi dalam merencanakan perlu diperhatikan dan dirancang lebih rinci

dan sistematis, agar pelaksanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal

lebih mengena kepada peserta didik. Perencanaan pembelajaran berbasis

kearifan lokal yang tepat harus didasarkan pada pengamatan pendidik

dan catatan yang lengkap tentang minat dan tingkat perkembangan setiap

anak, dan diarahkan pada pembelajaran sebagai proses yang interaktif.

2. Pelaksanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam menanamkan

karakter anak usia dini harus konsisten di setiap pusat kegiatan

pembelajaran, agar tidak menjadikan tumpang tindih serta perbedaan

dalam penerapan pendidikan karakter anak.

3. Penilaian pendidikan karakter anak usia dini perlu ditinjau kembali atau

diganti dengan menggunakan penilaian yang disarankan oleh Puskur

Kemendiknas tentang Panduan Pelaksanaan Pendidikan karakter Anak

usia dini.

4. Guru sebagai model utama anak-anak dalam mencontohkan pendidikan

karakter , misalnya kegiatan yang dapat ditiru dan dijadikan panutan.

Dalam hal ini guru menunjukkan perilaku konsisten dalam mewujudkan

nilai karakter, yang dapat diamati oleh anak dalam kegiatan sehari-hari

baik berada di dalam atau di luar lembaga. Sebagai contoh guru datang

tepat waktu , selalu menggunakan prinsip 3S (senyum, salam, sapa),

berpakaian rapi, bertutur kata sopan, bersikap kasih sayang, dan jujur.

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DALAM MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

DI TK TUNAS HARAPAN GAJAH DEMAK

- 147 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

Serta jalin kerjasama yang baik antar seluruh komponen sekolah agar

proses penerapan pendidikan karakter dapat berjalan dengan optimal dan

maksimal. Peserta didik dilibatkan secara aktif dalam setiap kegiatan

agar proses penerapan serta penanaman nilai-nilai karakter dapat berjalan

secara optimal.

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL …jurnal.almarhalah.ac.id/vol15mei19/mustakimahv15mei19.pdfperencanaan pembelajaran dalam bentuk RKM (Rencana kegiatan mingguan)

Mustakimah

- 148 - Al Marhalah : Jurnal Pendidikan Islam. Volume. 15, No. 1 Mei 2019

DAFTAR PUSTAKA

Agboola, A. 2012. Bring Character Education into Classroom, European

Journal Of Educational Research University of the Incarnate Word.

Vol. 1, No. 2, Page. 163-170.

Haling, M.T. 2012. The Development of Character Education Curriculum

For Elementary School Students. International Journal on Social

Science Universiti Kebangsaan Malaysia. 2, 8-11.

Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran

di Sekolah Menengah Pertama. (Jakarta: Kemdiknas).

Koesoema, D. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik anak di Zaman

Global. Jakarta: Grafindo.

Kohn, A. 1997. How Not To Teach Values; A critical Look at Character

Education, Jurnal Internasional, Phi Delta Kappan. 3, 1-8.

Mursyid. 2013. Rencana Pembelajaran di PAUD Teori dan Praktik.

Semarang: Akfi Media.

Rahmitha P. Soendjojo. Pendidikan Anak Usia Dini Hak Semua Anak dalam

Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. (Jakarta: Direktorat

Pendidikan Anak Dini Usia, 2002)

Ratna Megawangi. 2007. Penerapan Teori Developmentally Appropriate

practices (DAP) Anak-anak Usia Dini 0 sampai 8 tahun. Jakarta:

viskom pratama.

Reigeluth. 2002. Intructional Design Theories and Models :An Overview of

their Currwnt Status.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.