46
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Ir. Hadi Sucahyono , Ph.D ., M.P.P . Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DALAM MENDUKUNG PERWUJUDAN KOTA BERKETAHANAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

  • Upload
    vucong

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Ir. Hadi Sucahyono, Ph.D., M.P.P.Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DALAM MENDUKUNG PERWUJUDAN KOTA BERKETAHANAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Page 2: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

OUTLINE

A. TANTANGAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN

B. KEBIJAKAN, STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN

NASIONAL DAN KONSEP KOTA BERKETAHANAN

C. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERKAIT ADAPTASI DAN

MITIGASI BENCANA

Page 3: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

TANTANGAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN

Page 4: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

4

Tantangan Nasional Selaras Nawa Cita

Disparitas antar wilayah masih relatiftinggi yang memerlukan

penyeimbangan antar wilayah

Urbanisasi meningkat 6 kali dalam 4 dekade (1970-2010) diikuti

permasalahan perkotaan seperti urban sprawl dan penurunan

kualitas lingkungan, pemenuhan kebutuhan dasar untuk

meningkatkan kualitas hidup, dan kawasan perdesaan sebagai

hinterland belum maksimal dalam memasok produk primer

Belum mantapnya konektivitas antara infrastruktur di darat dan laut, serta

pengembangan kota maritim/pantai

Pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam mendukung kedaulatan pangan & kemandirian

energi

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi

segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada

seluruh warga negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,

efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi

sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,

bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya

saing di pasar internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik.

8. Melakukan revolusi karakter.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat

restorasi sosial Indonesia.

NAWACITA

Page 5: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

5

Indeks Daya Saing

Global Indonesia (GCI)

Tahun Ranking

2010 – 2011 44

2011 – 2012 46

2012 - 2013 50

2013 - 2014 38

2014 - 2015 34

2015 - 2016 37

2016 - 2017 41

Indonesia Singapura Malaysia Thailand Vietnam Filipina

KeseluruhanInfrastruktur

80 2 19 72 85 112

Jalan 75 2 20 60 89 106

Rel Kereta Api 39 5 15 77 52 89

Pelabuhan 75 2 17 65 77 113

TransportasiUdara

62 1 20 42 86 116

Tahun Ranking

2010 – 2011 90

2011 – 2012 82

2012 - 2013 92

2013 - 2014 82

2014 - 2015 72

2015 - 2016 62

2016 - 2017 60

Indeks Daya Saing

Infrastruktur Indonesia

Sumber: The Global Competitiveness Report 2016-2017 (World Economic Forums)

GCI 2016-2017Rankings Indonesia 41

Singapore 2

Malaysia 25

Thailand 34

Vietnam 60

Philippines 57

Indeks Daya Saing Global IndonesiaTahun 2016-2017

Page 6: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

6

TANTANGANPEMBANGUNAN PERKOTAAN

DEMOGRAFI & KOHESI SOSIAL

Populasi PendudukPerkotaan:

dalam 4 dekade (1970 – 2010),

meningkat 6 kali lipat49,8% ~ 119,8 juta jiwa (2010)66,7% ~ 203,4 juta jiwa (2035)

Rata-rata pertumbuhanPenduduk per tahun 1.49%

PENATAAN RUANG PERKOTAAN

EKOLOGI PERKOTAAN

Perkotaanberkontribusi

75% terhadap

efek Emisi Gas

Rumah Kaca

Perubahan Iklim

0,73-0,76 cmKenaikan Muka Air Laut per

tahun

• Belum ada Vision & KPI penataan kota• Pertumbuhan kota-kota di Indonesia

tidak terkendali sesuai denganperencanaan, sprawling

53,6% ~ 137,5 juta jiwa (2015)

1.664 juta m3/tahun(Setara dengan hampir2x volume Waduk Jatigede; mampu mengairi +180.000 Ha sawah)

Tingkat Urbanisasi:

Konsumsi air tanah perkotaan

Page 7: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

7

TATA KELOLA PERKOTAAN

EKONOMI PERKOTAAN

PERUMAHAN & PERMUKIMAN

83,6% RTRW Kota telah ditetapkan dalam Perda

berdasarkan prinsip

otonomi daerah

Desentralisasiperaturan

Kontribusi

perkotan terhadap

PDRB Nasional

74%

10 - 12 jutaBACKLOG PERUMAHAN TAHUN 2017

56%Cakupan pelayananpengelolaansampahJaringan Infrastruktur Regional mendukung Aliran

Barang & Jasa dan Jaringan Infrastruktur dalam Kota

IMB belum dimanfaatkan

secara optimal sebagai

Instrumen kontrol land use

7

KesenjanganKBI & KTI:

+ 3,4 Juta Unit Rumah Tidak LayakHuni (2015)

82%

18%

Kontribusi PDRB terhadapPDB 2015

KBI

KTI

Indonesia

2011-2014 ICOR (Incremental Capital Output Ratio):

Singapore, Thailand,

Malaysia, Vietnam

6.7

3-4

38,000 haLuas Permukiman KumuhProgram 100 – 0 – 100

68,87%Cakupan pelayananpenyediaanair bersih nasional

(2015)

The lower the ICOR, the more

productive the Capital Investment

Sumber: ADB, 2015

TANTANGANPEMBANGUNAN PERKOTAAN

Sumber: bareksa.com – 27 Maret 2017

27,57%Terlayani dengan baik o/ PDAM (Sumber: audit PDAM 2016)

2.162 haTelah selesai penanganan tahun 2016

Page 8: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

KEBIJAKAN, STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN

NASIONAL DAN KONSEP KOTA BERKETAHANAN

Page 9: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

SDGs

7SDGs

12

SDGs

13

SDGs

14

SDGs

15Membumi, memulihkan, dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan,

melawan pnggurunan, serta menghentiiksn dan mengembalikan degradasi tanah

dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati

Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya

maritim, laut, dan samudera untuk pembangunan yang berkelanjutan

Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya

Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan

Menjamin akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan,

dan modern bagi semua

Kebencanaan dan Lingkungan Perkotaan

dalam SDGs

Page 10: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

10

INKLUSIF dan

PARTISIPATIF

Melibatkan, mengikutsertakan, dan menyediakan

layanan dasar bagi semua golongan masyarakat,

termasuk kelompok rentan

RESPONSIF GENDER dan

USIA

Perumahan dan sarpras dasar perkotaan yang tanggap

terhadap gender dan usia

EFEKTIF, EFISIEN, dan

PRODUKTIF

Pembangunan yang tepat guna, menggunakan sumber

daya secara efisien, dan menstimulasi produktivitas

ekonomi

MUDAH DIAKSES dan

TERJANGKAU

Lokasi yang mudah dicapai dengan aman dan nyaman,

serta dapat dibeli/terbayar oleh semua golongan

masyarakat

TERPADUPembangunan antar sektor maupun antar pemangku

kepentingan yang saling melengkapi/tidak

bertentangan

TRANSPARAN dan

AKUNTABEL

Pengelolaan pembangunan yang dapat dikontrol oleh

semua pihak

AMAN, NYAMAN, dan

BERKETAHANAN

Perumahan dan sarpras dasar perkotaan yang dapat

dimanfaatkan dengan baik, terbebas dari bahaya dan

kriminalitas, serta memiliki daya tahan dari berbagai

risiko

Menuju Kota Berkelanjutan melalui pembangunan perumahan dan sarpras

dasar perkotaan yang:

67, 77, 101

104

88

34, 36

46

35

13b, 97

New Urban Agenda (Habitat III)

Page 11: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL

PEMBANGUNAN PERKOTAAN

Kota Hijau

RTH

Transportasi berkelanjutan

Pengelolaan Energi

Bangunan berkelanjutan

Pengelolaan air

Pengelolaan sampah

Kota Cerdas

yang berdaya

saing dan

berbasis teknologi

Ekonomi cerdas

Komunitas cerdas

Pemerintahan cerdas

Mobilitas cerdas

Lingkungan cerdas

Kehidupan cerdas

Kota Layak yang

aman dan

nyaman

Lingkungan berkualitas

Walkable

Terjangkau/ekonomis

Konektivitas

Nyaman

Berbasis budaya

Membangun IDENTITAS PERKOTAAN INDONESIA berbasis

karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya lokal

Membangun keterkaitan dan manfaatantarkota dan desa-kota dalamSISTEM PERKOTAAN NASIONAL berbasis kewilayahan

11

Kota

berketahanan

iklim dan

bencana

Tata Guna Lahan PekaRisiko Bencana

Sistem Mitigasi Bencana

Daya Dukung dan dayaTampung

Rencana Aksi Daerah-Adaptasi Perubahan Iklim

Sumber: Bappenas/Kementerian PPN

Page 12: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

AmanSehat,

Berkeselamatan

Estetik,Bersih,

Berkarakter,Nyaman

Produktifdan

Efisien

Ber-kelanjutan

• RTH Publik > 20%• Luas Jalan > 20%• Ketersediaan Air dan

Akses Sanitasi Layak• Sesuai Daya Dukung

dan Tampung• Proteksi dan preventif

terhadap bencana• KDB Rendah (<30%),

dan KLB Tinggi (di atas 3)

• Perumahan berkualitas

• Lansekap kota yg berkualitas

• Ketersediaan Landmark Kota

• Pelestarian kws bersejarah

• Wajah kota yang tertata

• Ketersediaan Ruang Publik yang memadai (± 50%)

• Pengurangan dampak perubahan iklim

• Pemanfaatan sumber daya terbarukan

• Manajemen sumber daya berkelanjutan

• Proteksi terhadap polusi

• Proteksi lingkungan• Pengelolaan sampah

terpadu (3R)

Semua elemen terhubung, Terkontrol, Real Time dengan Dukungan Teknologi (sensor, kamera, RFID, Koneksi kabel dan nirkabel dan Ruang kontrol)

SASARAN & STANDAR PELAYANAN KOTA CERDAS BERKELANJUTAN

Kehidupan Cerdas

Berkelanjutan

Ekonomi dan Mobilitas Cerdas

Berkelanjutan

Lingkungan Ekologi Cerdas Berkelanjutan

• Tata kelola yang baik(semua terkoneksi dan terkontrol)

• Peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan

• Rancangan Cerdas• Transparansi• Membangun

kreativitas masyarakat

Tata Kelola dan Komunitas

Cerdas Berkelanjutan

Baik, Akuntabel, Partisipatif

• 40% lahan terbangun untuk aktivitas ekonomi

• Pola penggunaan ruang campuran (mixed landuse, a.l kws. perumahan & Perkantoran)

• Aksesibilitas Tinggi : Infrastruktur Harmoni dengan Guna Lahan

• Penerapan state-of-the-art teknologi (semua terkoneksi dengan TI agar hemat air, energi, & lahan)

• Jejaring Kota (Network City)• Produktivitas tinggi• Enterpreneurship disemai• Infrastruktur TIK kuat• Sistem transportasi

berkelanjutan

12

Page 13: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

20352015 20452025

Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional (SPN)2

3

100% indikatorKota Cerdasyang BerdayaSaing danBerbasisTeknologiterwujud di seluruh kota.

Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP), melalui:Indikator Kota Layak Huni, Kota Hijau, Kota cerdas berdaya saing.

1

Baseline

RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045

100% perkotaanmemenuhi fungsinya

100% indikator tata kelola kota berkelanjutan terwujud di seluruh kota.

Kota Masa Depan Indonesia:

Kota Berkelanjutan

100% Indikator StandarPelayanan Perkotaan(SPP) terpenuhi sesuaidengan Kota LayakHuni, Aman, Nyaman

100% indikatorKota Hijau danBerketahananIklim danBencanaterpenuhi disemua kota

13

ROADMAP PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL 2015-2045

Sumber: Bappenas/Kementerian PPN

13

Page 14: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Meningkatkan pemerataan pembangunan kota-kota serta keterkaitan kota-desa sesuai peran dan fungsinya dalam Sistem Perkotaan Nasional

Mengembangkan prasarana dan sarana dalam memenuhi Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)

Membangun hunian kota yang layak, aman dan nyaman, berbasis lingkungan , sosial dan budaya yang beragam

Mengendalikan ruang dan kegiatan pembangunan kota, dengan menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan

Membangun kegiatan perekonomian dan masyarakat kota berdaya saing yang produktif, kreatif dan inovatif, efisien serta berbasis IT

Perwujudan tata kelola dan kelembagaan pemerintah yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan profesional.

1

2

3

4

5

6

Perwujudan Konektivitas antar kota

melalui Sistem Perkotaan Nasional (SPN)

dan konektivitas desa-kota

Pemenuhan Standar

Pelayanan Perkotaan (SPP)• Perwujudan Kota Layak Huni,

Aman, dan Nyaman

• Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim danBencana

• Perwujudan Kota cerdas danBerdaya saing

Perwujudan Tata Kelola Kota Berkelanjutan

SASARAN PEMBANGUNAN

KOTA BERKELANJUTAN 2015 - 2045

14

Page 15: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan pada

35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)yang mencakup 97 kawasan strategis, untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi disparitas antar wilayah

Esensi:

1.memadukan antara pengembangan wilayahdengan “market driven”2.mempertimbangkan daya dukung dan dayatampung lingkungan3.memfokuskan pengembangan infrastrukturmenuju wilayah strategis4.mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS5.mengurangi disparitas antar kawasan di dalamWPS. Untuk itu diperlukan:•Keterpaduan Perencanaan antara InfrastrukturPerkotaan dengan pengembangan kawasanstrategis dalam WPS.•Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).

•Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan

HUB

HUB

ARUS PERDAGANGAN

EKSPOR & ANTARWILAYAH

ARUS PERDAGANGAN EKSPOR & ANTARWILAYAH

PERKOTAAN PARIWISATA

METROPOLITAN

PELABUHAN DARATAN

PERKOTAAN INDUSTRI

KAWASAN PERKOTAAN

PERKOTAAN INDUSTRI

KA

WA

SA

NP

AN

GA

NP

ER

DE

SA

AN

Pembangunan Infrastruktur PUPR 2015-2019 dengan

Pendekatan Pengembangan Wilayah

Page 16: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Pulau-pulau kecil terluar

WPS Pusat petumbuhan Terpadu

WPS Pusat Pertumbuhan Sedang berkembang

WPS Pertumbuhan Baru

Wps Perbatasan Darat Negara 35WILAYAH

PENGEMBANGAN

STRATEGIS

(WPS)

Kementerian PUPR, melalui BPIW,

mengembangan 35 WPS sebagaibasis perencanaan pengembanganinfrastruktur yang terpadu

DISTRIBUSI WPS DI INDONESIA

Page 17: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

FENOMENA PERUBAHAN IKLIM REGIONAL DAN GLOBAL

KENAIKAN

TEMPERATUR

0.76°C Kenaikan ttemperatur rata –

rata ( periode1850-1899 ke

2001-2005)

KENAIKAN

PERMUKAAN

AIR LAUT17 cm dengan

rata – rata 1,8

mm/ tahun

PRESIPITASI

(PENGUAPAN

AIR)

MENINGKAT

KENAIKAN INTENSITAS

BENCANA ALAM

EKSTRIMKenaikan curah hujan dan lamanya

musim kemarau, increased rainfall and

the length of dry season, intrusi air

laut, and erosi pantai

1. Menurunnya kualitas kesehatan masyarakat

2. Menurunnya kualitas infrastruktur permukiman

3. Kekeringan dan berkurangnya pasokan air

4. Peningkatan frekuensi dan intensitas banjir yang ekstrim

5. Gangguan pada kegiatan sosial ekonomi seperti pariwisata,

kehutanan, perkebunan, dan pertanian

6. Penurunan ketahanan pangan karena gagal panen dan kekeringan

FENOMENA

AKIBAT

Page 18: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN DALAM

PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN DI INDONESIA

Fakta dan IsuPOLUSI UDARA

Total emisi (2014-2016):

36 miliar

ton / tahun

145%Konsentrasi CO2

meningkat

Pembunuh terbesar

6 juta orang/tahun

• Jawa Tengah: 600 bencana

• Jawa Timur: 419 bencana

• Jawa Barat: 319 bencana

• Aceh: 89 bencana

• Kalimantan Selatan: 57 bencana

BENCANA ALAM

85% Dari gas emisi berasal dari

rumah kaca di Indonesia

2oC50 tahun terakhir

urban heat island

Kenaikan permukaan air laut

mengancam

70%kota – kota di Indonesia

PERUBAHAN IKLIM

Sumber: BNPB Tahun 2017

93%Dari 2.271 bencana

diakibatkan oleh banjir,

longsor, & puting beliung

5 provinsi yang paling banyak mengalami bencana:

Sumber: sains.kompas.com, 2017Sumber: sains.kompas.com, 2017 Sumber: voaindonesia.com, 2017

Sumber: beritasatu.com, 2017Sumber: goodnewsfromindonesia, 2017

Page 19: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

PETA INDEKS RAWAN BENCANA INDONESIA

Sumber: BNPB

Page 20: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Sumber: Kegiatan Kota Berketahanan T.A. 2015, BPIW

Tata Guna Lahan

Peka Risiko

Seperti daerah tangkapan

dan penyimpanan air, RTH,

habitat alamiah, serta

memelihara konektifitas dan

keberfungsian dari sistem

alamiah ini

Penetapan rencana dan

penataan zonasi untuk

menjadikan infrastruktur

beserta asetnya yang sudah

ada sesuai dengan standar

kebertahanan yang

disyaratkan

Rencana Tata Guna Lahan

mempertimbangkan hasil

penaksiran risiko, zonasi detail

di Kawasan perencanaan

berdasarkan mikrozonasi

bahaya

Manajemen

Ekosistem Kota

Peremajaan Kota

1

2

3 1

2

3

KONSEP KOTA BERKETAHANAN

3 Pilar Utama Kota Berketahanan

Page 21: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR TERKAIT

ADAPTASI DAN MITIGASI BENCANA

Page 22: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

RENCANA AKSI NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI

PERUBAHAN IKLIM (RAN-MAPI) TAHUN 2012-2020

RAN MAPI Kementerian Pekerjaan Umum yang disusun dalam

PermenPU No. 11/PRT/M/2012 adalah. dokumen program kerja

bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dalam rangka

mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim

Sebagai bentuk komitmen Kementerian Pekerjaan Umum

terhadap upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, telah

ditetapkan Keputusan Menteri PU No. 449/KPTS/M/2010

tentang Pembentukan Tim Mitigasi dan Adaptasi Perubahan

Iklim Kementerian Pekerjaan Umum (Tim MAPI PU) untuk

mendukung perwujudan pembangunan infrastruktur bidang ke-

PU-an berbasis mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Muatan RAN MAPI Kementerian PekerjaanUmum

Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Sasaran Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Output Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Komponen Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; dan

Anggaran Biaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan

Iklim Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Page 23: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

FOKUS MANAJEMEN SEKTORAL PUPR

TERKAIT MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA

•Mitigasi: pengelolaan sistem air lahan gambut di daerah rawa dengan persiapan MRV (measurement, reporting, and verification);

•Adaptasi: rehabilitasi dari sistem jaringan irigasi hemat air dan pelaksanaan Program Kemitraan Penyelamatan Air Nasional (PKPAN);

SUMBER DAYA AIR

•Mitigasi: manajemen kemacetan dan menggunakan bahan jalan ramah lingkungan;

•Adaptasi: mengurangi risiko kerusakan jalan yang disebabkan oleh perubahan iklim;

JALAN DAN JEMBATAN

•Mitigasi: pengelolaan limbah dan sampah, terutama untuk pengurangan emisi gas metan, seperti manajemen efisiensi lingkungan dan bangunan;

•Adaptasi: Gerakan Hemat Air (GHA) dan manajemen sistem drainase untuk mengantisipasi akibat dari proses presipitasi ekstrim

PERMUKIMAN DAN

PERUMAHAN

Page 24: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

RAPERMEN RAN MAPI PRB

Selanjutnya BPIW memprakarsai penyusunan

Rancangan Peraturan Menteri (Rapermen)

PUPR tentang Rencana Aksi Nasional

Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

serta Pengurangan Risiko Bencana (RAN

MAPI PRB) Kementerian PUPR.

Rapermen RAN MAPI PRB diharapkan dapat

menjadi pedoman dalam menghasilkan

infrastruktur PUPR yang memiliki kemampuan

pengurangan risiko dan kerugian dari bencana

dalam kehidupan, mata pencaharian,

kesehatan, aset ekonomi, fisik, sosial, budaya,

lingkungan, bisnis, masyarakat dan negara.

Progress terakhir per Januari 2018 ini, BPIW

telah menyusun draft Rapermen RAN MAPI

PRB dan akan diagendakan untuk

pembahasan selanjutnya dari setiap unit-unit

organisasi di Kementerian PUPR.

Page 25: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

SMART TUNNEL CILIWUNG RIVER – JAKARTA EAST CANAL1.contoh

Page 26: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Weather

prediction by BMKG

Tide Prediction

(Tj. Priok)

Information from

Meteorological Experts

Information from officer

monitors of floodgates

Information from

community (Qlue, JAFIP)

Collecting Information

Publishing information

through manual flood

volunteer and using JAFIP

application

EARLY WARNING SYSTEM – FLOOD WARNING SYSTEM DKI JAKARTA2.contoh

contoh

Page 27: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Sensor ini digunakan untuk mengukur

ketinggian level air ataupun kedalaman

sungai/bendungan/danau/reservoir

WATER LEVEL SENSOR

Bendung Katulampa: sebagai

pemantau banjir dipasang dengan

sensor digital dan kamera CCTV

yang secara langsung terhubung

dengan command center di Kantor

BBWS Ciliwung Cisadane

FLOOD CONTROL SYSTEM3.contoh

Page 28: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Buoy

The spread of buoys

Tsunamiradar

Buoy

Tide gaugestation

GPS station

Data analysis by NTWC BMKG

Informing people

Data sent via satellite

PENDETEKSI GEMPA DAN TSUNAMI DI PADANG DAN BANDA ACEH4.contoh

Page 29: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Utilization of materials that can absorb light and heat-

reflecting

Reusing rain water for

Toilet and Park

Solar Cell

Motion Sensor

for Lamp

•Renewable energy utilization•Building responds to the climate

Smart Parking

KONSTRUKSI GREEN BUILDING5.contoh

Page 30: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

❑ Dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang

modular

❑ Komponen dapat dicetak secara fabrikasi atau insitu

❑ Berat komponen “relatif ringan” tetapi dapat saling

mengait dalam arah vertikal, horizontal, dan arah

memanjang aliran. Dalam keadaan saling terkait blok

beton terkunci mampu menahan gaya seret sebesar 5

– 7 kali lebih besar dibandingkan jika blok beton

tersebut berdiri sendiri

❑ Kaitan antar komponen cukup lentur tetapi tidak

mudah lepas agar bangunan dapat menyesuaikan

dengan terhadap abrasi dan perubahan morfologi

sungai

❑ Tahan terhadap abrasi & benturan batu oleh aliran

sungai yang membawa pasir kerakal dan batuan

BLOK BETON TERKUNCI SEBAGAI TEKNOLOGI PELINDUNG GERUSAN LOKAL

DAN DEGRADASI DASAR SUNGAI

Digunakan untuk penanggulangan masalah gerusan lokal di

hilir bendung (pengganti rip-rap batu), degradasi, dan

perubahan morfologi sungai; perkuatan ujung krib gerusan

tebing sungai; bottom panels untuk melindungi tembok

pangkal jembatan atau sayap bendung dari gerusan;

struktur pelindung pilar jembatan dari gerusan.

KEUNGGULAN: Blok Beton Balok Kaki Enam

6.contoh

Page 31: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

BLOK BETON 3B ( BERKAIT, BERONGGA DAN BERTANGGA) SEBAGAI

ALTERNATIF TEKNOLOGI PENGAMAN PANTAI

Merupakan bahan pengganti material batu besar dengan berat tertentu

yang sulit didapat. Spesifikasi teknik dari blok beton ini adalah:

1. Bahan dari beton K22

2. Berat blok beton dengan dimensi tetrera pada gambar = 230 kg/unit

3. Koefisien stabilitas lapis lindung(KD) = 34,63

4. kemampuan menahan tinggi gelombang = 2 m

5. Menggunakan tulangan praktis = 115 kg/m3

KEUNGGULAN:

❑ Mempunyai stabilitas yang lebih tinggi

❑ Hasil pengujian dilaboratorium, armor

blok beton bertulang tipe 3B

mempunyai koefisien Stabilitas(KD)

sebesar 53Pelindung Kaki

Pengisian Pasir

Plat Beton Penyangga

Cerucuk Beton

Material Pengisi

7.contoh

Page 32: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

PEMECAH GELOMBANG AMBANG RENDAH (PEGAR)

Merupakan pemecah gelombang untuk

melindungi pantai, Berperan sebagai pengimbuh

pantai sekaligus perehab pantai yang tererosi.

Lokasi: Banten, Jawa

Tengah, Bali.

47

KEUNGGULAN:

❑ Tidak mengganggu pemandangan ke arah laut, karena dipasang pada

kedalaman muka air rendah

❑ Gelombang tidak dimatikan secara total sehingga respon pantai relatif

seragam pada arah memanjang pantai,

❑ Gelombang dibelakang PEGAR

❑ Energinya telah berkurang sehingga perairan dibelakangnya aman

untuk berenang

❑ Dampak yang ditimbulkan PEGAR lebih kecil dari Pemecah Gelombang

konvensional, karena itu PEGAR lebih ramah lingkungan.

8.contoh

Page 33: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

SISTEM POLDER PENGENDALI BANJIR PERKOTAAN

Bendungan

Stasiun PompaTanggul

Kolam Retensi

Lokasi

DKI Jakarta, Jawa Tengah

KEUNGGULAN:

❑Bersifat multi purpose (serba

❑guna)untuk:

❑Mengendalikan air

❑Obyek Wisata / Rekreasi

❑Lahan Pertanian/ Perikanan

❑Lingkungan Industri dan Perkantoran

Merupakan cara penanganan banjir/rob dengan

kelengkapan sarana fisik yang meliputi:

1. sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling

kawasan, pompa dan / pintu air,

2. sebagai satu kesatuan pengelolaan tata air tak

terpisahkan

3. Manajemen sistem tata air dilakukan dengan

mengendalikan volume, debit, muka air, tata guna lahan

dan lansekap.

9.contoh

Page 34: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

PELINDUNG TEBING SUNGAI DENGAN BIO-ENGINEERING YANG BERWAWASAN

LINGKUNGAN

Ipomea Carnia atau vetiver

Endapan baru membentukkaki tebing

Tebing sungai yang stabil

Merupakan teknologi

sederhana berwawasan

lingkungan yang dapat

melindungi tebing sungai,

biaya murah, bahan

mudah didapat di sekitar

lokasi, pada skala kecil

masyarakat mampu dan

mudah menirunya.

KEUNGGULAN:

Teknologi sederhana, alami, ramah lingkungan,

mempunyai efek peredaman sehingga dampak

ke arah hulu dan hilir sangat sedikit, murah,

mudah pelaksanaannya, bahannya mudah

didapat, sehingga masyarakat dapat dengan

swadaya melindungi tanahnya dari

erosi arus sungai.

Kriteria Krib Bambu Kriteria Tanaman/Vegetasi

• dari jenis yang kuat dan bisatumbuh jika dipancang

• diameter bambu antara 8 - 10 cm

• sudah cukup umur

• Mudah didapat di sekitar lokasi• Kuat terhadap serangan arus sungai• Mudah untuk tumbuh dan berkembang• Ada manfaat bagi masyarakat

sekitarnya• Tahan terhadap keadaan basah dan

kering

Lokasi:Jawa Tengah

10.contoh

Page 35: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

KEUNGGULAN:

Pelaksanaan pekerjaan relatif lebih

cepat dan aman dan murah karena

menggunakan material setempat,

dilaksanakan secara masal dan

menggunakan peralatan berat.

Merupakan Sabodam yang dibuat dari semen

tanah sebagai komponen utama dengan cara

mencampur material tanah dengan semen

sebagai upaya stabilisasi dan perkuatan

material tanah.

Sabo cePat Aman dan Mudah

(SPAM) adalah metode yang digunakan

dalam pembuatan Sabodam, pelaksanaan

pembangunan Bangunan Sabo dapat

dilakukan dengan mudah dan cepat.

a • Tubuh Bendung: semen - tanah

b • Lapisan luar pada mercu: beton K225

c • Lapisan Apron: beton K175

d • Side Wall: pasangan batu

cb

a

d

Lokasi

Daerah Istimewa Yogyakarta

SABO DAM SEMEN TANAH11.contoh

Page 36: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

SISTEM PRAKIRAAN BANJIR DEBRIS BERBASIS DATA RADAR DAERAH GUNUNG

MERAPI

Merupakan sistem untuk memperkirakan rambatan banjir

debris di sepanjang alur sungai dan daerah yang terancam

berdasarkan data curah hujan spasial dari radar. Metode

prakiraan menggunakan aplikasi SIMLAR, suatu aplikasi yang

tersusun dari sub program hidrologi, sub program keruntuhan

bendungan dan sub program simulasi 2D. Hasilnya berupa visualisasi

rambatan banjir berupa animasi banjir debris dan daerah yang

terancam.

Ket (Searah Jarum Jam): Radar Terpasang Di Menara, Tampilan

Data Kualitatif HujanSpasial, Tampilan Kuantitatif Curah Hujan DAS

Lokasi:

DI Yogyakarta, Jawa Tengah

57

KEUNGGULAN:Cepat dan mudah untuk mendapatkan data

12.contoh

Page 37: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

CANAL BLOCKING KONSTRUKSI BETON

Canal Blocking – upaya konservasi sumber daya air pada lahan gambut agar lahan gambut tidak mengalami kekeringan dan terbakar.

KEUNGGULAN:

❑Dapat menagtur paras muka air tanah pada lahan gambut sesuai

peraturandan perundanganyangberlaku

❑Dapat diterapkan di berbagai canal yang berukuran besar maupun

kecil

❑Lebihefektif& efisienditerapkanpada canalyangbesar

❑Konstruksi beton mempunyai umur layanan yang jauh lebih lama

dibandingkandengankonstruksi kayu

❑Minimpemeliharaan

Prinsip canal blocking: dengan cara menaikkan & mempertahankan paras muka air tanah pada lahan gambut yg terdegradasi sehingga kondisi hidrologis ekosistem gambut tetap basah/lembab pada musim kemarau

13.contoh

Page 38: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

❑ Ramah lingkungan❑ Pembentukan tebing bersifat alamiah ❑ Material murah & mudah didapat❑ Pertumbuhan vegetasi sesuai dengan

kondisi setempat❑ Dapat dilakukan secara mandiri oleh

masyarakat

PELINDUNG TEBING SUNGAI DENGAN BIO-ENGINEERING

Alternatif pelindung tebing tidak

langsung berbasis material alami

untuk menangkap sedimen yang

terbawa aliran. Sedimen yang

terbentuk menjadi tempat

tumbuhnya vegetasi u/

meningkatkan stabilitas tebing

sungai.

KEUNGGULAN: Syarat Teknis Bio-Engineering

▪ Tinggi tebing < 5m▪ Kemiringan tebing < 1:1▪ Batuan lapisan tebing: tanah,

lempung, & pasir▪ Angkutan bahan dasar sungai: kerikil,

pasir, lempung, & lanau▪ Kecepatan aliran < 2m/dtk▪ Tanaman/vegetasi tumbuh scr alami▪ Tanaman/vegetasi kuat hantaman

arus sungai

14.contoh

Page 39: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

KONSEP PENGENDALIAN BANJIR ROB

Lokasi:

Desa Wonokerto, Pekalongan, Jawa Tengah

57

❑ Dapat mengendalikan banjir yang datang bersamaan dari hulu maupun akibat rob❑ Sebagai bahan penyusunan master plan untuk tindakan penanganan jangka pendek maupun jangka

panjang

KEUNGGULAN:

SISTEM TERBUKA SISTEM SEMI TERBUKA SISTEM TERTUTUP

Semua sungai mengalirlangsung ke laut denganmembuat sub – sub polderyang dibatasiDengan tanggul keliling

Hanya sungai besar yangmengalir langsung ke laut,sedangkan sungai kecil ditutup &dialirkan menggunakan pompadengan sistem polder

Semua sungai ditutup &dialirkan menggunakanpompa dengan sistem polder

15.contoh

Page 40: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

EKOTEKNOLOGI

Ekoteknologi adalah salah satu alternatif sederhana dengan menggunakan tanaman air untuk pengolahan limbah grey water.

Jenis tanaman air:▪ Jaringo (obat)▪ Pontederia cordata (Bunga Ungu)▪ Lidi Air (Futoy ruas)▪ Typha angustifolia (Bunga Coklat)▪ Melati Air (Bunga Putih)▪ Lili Air (Bunga Air)

❑ Teknologi yang ramah lingkungan & alami tanpa menggunakan bahan kimia

❑ Biaya operasional & pemeliharaan lebih murah karena tidak memerlukan peralatan mekanikal & elektrikal

❑ Tidak membutuhkan tenaga ahli❑ Efisiensi pengolahan dengan tanaman

mampu menyerap zat pencemar❑ Meningkatkan estetika lingkungan

KEUNGGULAN:

16.contoh

Page 41: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

ECOTECH GARDEN DAN SARINGAN TETES BERTINGKAT DAN BERAERASI

(EGA – SATTIRA)17.

❑ Ramah lingkungan❑ Estetika lingkungan meningkat❑ Dalam jangka pendek menurunkan beban BOD,

Total-N & Total-P yang terbuang ke sungai❑ Menurunkan bau, indikator dari penurunan kadar

Amonia sebesar 50% (semula 10,50 mg/liter turun di outlet 5,3 mg/liter) sedangkan kriteria limbah domestik berbau minimal 6 mg/liter (Arnold S. Vernik, 1987)

KEUNGGULAN:

Lokasi:

Puslitbang SDA, Bandung, Jawa Barat

EGA - SATTIRA merupakan teknologi gabungan Ecotech Garden dengan Saringan Tetes Bertingkat dan Beraerasi, merupakan salah satu teknologi alternatif pengolahan air selokan (grey water) atau effluent tangki septik dengan menggunakan tanaman hias air.

contoh

Page 42: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

TEKNOLOGI RUMAH INSTAN SEDERHANA SEHAT (RISHA)18.

Eco House atau Eco

Building adalah

bangunan yang

dibangun secara

manual dengan tata

cara atau kriteria

perencanaan

berorientasi pada

rendahnya emisi dan

rendahnya konsumsi

energi serta

berwawasan

lingkungan

RISHA mempunyai konsep bahwa seluruh komponen dapat dibongkar-pasang atau

knock down system.

contoh

Page 43: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

Pengiriman 400 insinyur muda CPNS PUPR

dilakukan bertahap. Kamis (30/8/2018)

diberangkatkan 178 orang (Rilis sebelumnya tertulis

190 orang) dari Lanud Husein Sastranegara,

Bandung dan Jumat (31/8/2018) diberangkatkan lagi

sebanyak 222 orang dari Lanud Halim Perdana

Kusuma, Jakarta.

Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah akan dilakukan

serentak secara gotong royong atau swakelola

sehingga ditargetkan bisa selesai dalam waktu 6

bulan. Jumlah rumah rusak yang sudah

teridentifikasi saat ini sebanyak 125.741 unitdimana 32.717 unit rumah sudah diverifikasi.

31 Agustus 2018 SP.BIRKOM/VIII/2018/436

10 Agustus 2018 SP.BIRKOM/VIII/2018/393

11 Agustus 2018SP.BIRKOM/VIII/2018/394

Teknologi Risha : Solusi Alternatif Rekonstruksi

Rumah di Lombok

Kementerian PUPR Fungsikan 15 Sumur Bor dan

Pompa Air Tanah Sebagai Sumber Air Bersih

Pengungsi Gempa Lombok

“PENANGANAN GEMPA

LOMBOK

Page 44: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

4 Oktober 2018SP.BIRKOM/X/2018/497

“PENANGANAN GEMPA

PALU DAN DONGGALA

Kementerian PUPR juga telah menyediakan 22

Hidran Umum (HU) berkapasita masing-masing

2.000 liter yang tersebar di 18 titik.

Lokasi-lokasi HU diantaranya di Lapangan

Watulempo, Halaman Balaikota, Bundaran Biromaru,

Bundaran STQ, Makorem, Mesjid Raya, Mako

Sabara Paboya, Lapangan Anoa, Lapangan Perdos,

Lapangan Dayodara, GOR Srikandi, Kampung

Siswa (Kel. Baiya), Kel. Patoloan Boya, BTN

Lasonni, Mako Set Brimob Mamboro, Lapangan

Bonja Vera di Kabupaten Donggala (2 unit),

Lapangan Kawatuna (2 unit), dan Gedung RRI Palu

(2 unit).

6 Oktober 2018 SP.BIRKOM/X/2018/501

Kementerian PUPR Tambah Alat Berat Untuk

Percepat Evakuasi dan Pembersihan Kota Dalam

masa tanggap darurat, Kementerian PUPR fokus

untuk membantu evakuasi korban, penyediaan

prasarana sarana air bersih dan sanitasi,

pembersihan kota dari puing-puing dan kemudahankonektivitas.

Page 45: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,

PRIORITAS PENANGANAN DAMPAK

GEMPA PALU DAN DONGGALA

No Lokasi Jenis Penanganan Jumlah Peralatan Keterangan

1 Konektivitas menuju

Kota Palu (Loli-Taman

Rian, Kebun Kopi)

Pembersihan jalan

Perbaikan konektivitas

Excavator: 8 Unit

Dump Truck: 6 Unit

Wheel Loader: 3 Unit

Bulldozer: 5 Unit

Akses telah

terbuka,

Alat telah ditarik

untuk lokasi dalam

kota

2 Perum. Balaroa Pembersihan jalan akses,

galian reruntuhan untuk

evakuasi korban

Excavator: 6 Unit

Dump Truck: 1 Unit

Bulldozer: 1 Unit

Telah ditemukan

107 korban

3 Dalam Kota Palu Pembersihan jalan dan

penghamparan timbunan

sirtu permbersihan fas.

Umum

Excavator: 8 Unit

Dump Truck: 5 Unit

Wheel Loader: 3 Unit

Motor Grader: 1 Unit

Akses telah terbuka

4 Perum Petobo dan

Sigi

Pembersihan jalan akses,

galian reruntuhan untuk

evakuasi korban

Excavator: 15 Unit

Truck Crane: 1 Unit

Dump Truck: 7 Unit

Mesin bor air tanah: 1

Unit

Telah ditemukan

150 korban

5 Titik-titik Pengungsian Pemenuhan air bersih dan

sanitasi

Hidran Umum: 33 Unit

Dump Truck: 2 Unit

Mobil Tangki Air: 12 Unit

Perlu

penambangan HU

dan sanitasi

Sumber: Laporan Harian Penanganan Bencana Gempa dan Tsunami di Palu, Tim Tanggap

Darurat Gempa Palu Posko Utama BWSS III 7 Oktober 2018

Page 46: IMPLEMENTASI NUA DI INDONESIA: PENYELENGGARAAN ...jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2018/10/Diskusi-QG-3-NUA_Ke... · outline a. tantangan pembangunan perkotaan b. kebijakan,