144
i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Disusun oleh: SHOBIRIN NIM: 111-14-298 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

  • Upload
    others

  • View
    36

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

i

IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI

DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh:

SHOBIRIN

NIM: 111-14-298

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

ii

Page 3: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

iii

Page 4: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

iv

MOTTO

ذعقي ضى قشأاعشتياىعين إآأ“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Qur‟an dengan

berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”

Page 5: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Rabbil „Alamiin, puji syukur atas nikmat dan karunia Allah

SWT, dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan

kepada:

1. Orang tuaku tercinta bapak H. Kholil dan Ibu HJ. Muntofiah, yang

senantiasa mencurahkan kasih sayang dan do‟a yang tak pernah putus

untuk putra-putrinya.

2. Masku CH Muna, yang selalu memberi dukungan moral maupun materil

dan memberi semangat.

3. Almaghfurllah pengasuh Pondok Pesantren Al Hasan K.H. Ichsanuddin

(Alm) dan ibu Nyai. Rosidah yang saya ta‟dzimi.

4. Bapak Drs. Budi Raharjo dan ibu Nyai. Kamalah Isom, S. E., bapak Kyai

Ma‟arif dan ibu Nyai. Hanik, serta para ustadz-ustadz dan keluarga ndalem

yang senantiasa mendo‟akan dan membimbing dalam menuntut ilmu.

5. Bapak Muhammad Taslim selaku ustadz dan juga santri senior yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Urifatun Anis, yang telah sabar membimbing dan mendo‟akan

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman pondok pesantren Al Hasan yang senantiasa memberi

dukungan dan mendo‟akan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman-temanku PAI H dan angkatan 2014 yang sama-sama berjuang dan

belajar di IAIN Salatiga.

9. Keluarga besar SD N PUCANG yang selalu memberi semangat

Page 6: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

vi

10. Teman-teman PPL di SMP 8 Salatiga.

11. Teman-teman dan keluarga KKN Posko 83 Dsn. Cerme Lor Ds. Cerme

Kec. Juwangi Kab. Boyolali.

12. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 7: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

vii

Page 8: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

viii

Page 9: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

ix

Page 10: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO .............................................................................. ii

HALAMAN DEKLARASI .......................................................................... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v

MOTTO........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 9

E. Definisi Operasional ...................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pondok Pesantren .......................................................................... 12

B. Metode Amtsilati ........................................................................... 22

Page 11: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

xi

C. Kajian Pustaka …………………………………………………… 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................... 34

B. Lokasi Penelitian............................................................................ 35

C. Sumber Data .................................................................................. 36

D. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 36

E. Analisis Data .................................................................................. 38

F. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................... 40

G. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 41

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Paparan Data .................................................................................. 43

B. Analisis Data .................................................................................. 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 79

B. Saran .............................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Verbatim Wawancara

Lampiran 3 Surat Pembimbing dan Asisten Pembimbing

Skripsi

Lampiran 4 Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 6 Pernyataan Publikasi Skripsi

Lampiran 7 Daftar Nilai SKK

Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 9 Daftar Gambar

Page 13: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang paling

utama di dalam pendidikan. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi

dalam aktivitas pendidikan. Komunikasi adalah proses pengiriman

informasi dari satu pihak kepada pihak lain untuk tujuan tertentu.

Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi

menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback

dari pihak penerima pesan tersebut. Banyak bukti menunjukkan bahwa

komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Dapat

dilihat berhasil atau tidaknya seseorang dalam membina hidup tidak lepas

dari kemampuan orang tersebut dalam berkomunikasi. Orang-orang besar

tidak akan menjadi tokoh terkenal tanpa mereka mampu melakukan

komunikasi dengan baik (Majid, 2014: 265).

Begitu juga dengan kualitas pembelajaran, sangat dipengaruhi oleh

efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Komunikasi efektif

dalam pembelajaran kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu

memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan,

sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Guru yang

dalam hal ini sebagai komunikator adalah pihak yang paling bertanggung

jawab tarhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam

Page 14: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

2

pembelajaran sehingga guru sebagai pengajar dituntut memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses

pembelajaran yang efektif (Majid, 2014: 266).

Selain itu di dalam suatu pembelajaran juga membutuhkan metode.

Metode menurut J.R David dalam Teaching Strategies For College Class

Room (1976) adalah a way in achieving something “cara untuk mencapai

sesuatu” untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode

pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran

menjadi salah satu unsur dalam strategi belajar mengajar. Unsur seperti

sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi

pengajaran, organisasi adalah: waktu tersedia, kondisi kelas dan

lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukung strategi belajar

mengajar. Dalam bahasa arab dikenal dengan istilah thariqah (jalan-cara)

(Majid, 2014: 131-132).

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, Kendala dalam

pembelajaran merupakan persoalan yang selalu digelisahkan oleh guru

adalah menyangkut keaktifan dan pemahaman peserta didik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dalam meningkatkan keaktifan dan pemahaman tersebut, terutama

di dalam meningkatan kemampuan baca kitab kuning bagi santri yang

akan dibahas dalam penelitian ini, seorang pendidik dituntut untuk

melakukan perubahan yang sifatnya inovatif dan kreatif. Berbagai metode

dijalankan oleh pendidik untuk memacu keaktifan dan pemahaman belajar

Page 15: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

3

santri. Namun dalam kenyataanya, tidak jarang guru mengalami kesulitan

dalam pemilihan metode yang tepat penerapannya dalam kegiatan tersebut.

Sebab, kurangnya daya dukung metode tentu berimbas pada kurangnya

efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran.

Maka dalam hal ini, metode memainkan peran penting dalam

terlaksananya kegiatan pembelajaran. Bahkan, ada sebuah pepatah yang

diungkapkan oleh Mahmud Yunus, bahwa dalam dunia proses belajar

mengajar, yang disingkat dengan PBM, dikenal dengan ungkapan “Metode

jauh lebih penting daripada materi” (Yunus, 1990: 85).

Begitu pula dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di

pondok pesantren, tidak lepas dari unsur-unsur yang berhubungan dengan

metode pembelajaran, sebab penggunaan metode pembelajaran yang

kurang dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran yang

dilangsungkan. Sebagaimana lazimnya pesantren, pola metode

pembelajaran yang digunakan, biasanya masih berpusat pada kyai atau

ustadz, sehingga seorang kyai atau ustadz dituntut untuk menguasai

metode pembelajaran yang tepat untuk santrinya.

Pembelajaran dalam pondok pesantren memiliki keunikan

tersendiri. Seperti yang dikatakan Abdurrahman Wahid bahwa keunikan

pengajaran di pesantren dapat ditemui pada cara pemberian pelajarannya

dan kemudian dalam penggunaan materi yang diajarkan dan dikuasai oleh

santri (Abdurrahman, 2010: 6). Pelajaran yang diberikan dalam pengajian

yang berbentuk seperti kuliah terbuka dimana sang kyai membaca,

Page 16: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

4

menerjemahkan, kemudian santri membaca ulang, mempelajari di luar

waktu, atau mendiskusikannya dengan teman sekelas dalam bentuk yang

dikenal dengan musyawarah, takror dan lain sebagainya.

Secara umum metode pembelajaran yang diterapkan di pondok

pesantren mencakup dua aspek, yaitu:

1. Metode yang bersifat tradisional (salaf).

2. Metode yang bersifat modern (khalaf).

Dalam penelitian ini metode yang akan dibahas yaitu tentang

Metode Amtsilati yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Darul Falah

Jepara. Metode Amtsilati termasuk kedalam metode pembelajaran yang

bersifat modern, bahkan metode tersebut sudah mulai digunakan dalam

kegiatan pembelajaran kitabiyah oleh banyak pesantren saat ini. Ini

merupakan bukti bahwa metode ini memiliki kekhasan tersendiri sebagai

bentuk yang cakupannya tidak hanya pada pencapaian target dalam

keberhasilan kemampuan baca kitab kuning, melainkan juga pada proses

pemahaman dan kemampuan membaca dan memahami kitab kuning yang

berlangsung di pondok pesantren.

Metode Amtsilati adalah metode cara cepat belajar kitab kuning.

Metode ini diperkenalkan pertama kali di Jepara pada tanggal 16 Juni

2002. Metode Amtsilati terdiri dari lima jilid yang dijadikan pembelajaran

bagi peserta didik, dua jilid Tatimmah (praktek) yang biasanya diterapkan

setelah semua materi selesai, satu Khulasoh yang dijadikan sebagai dasar

atau nadzaman, satu Qo‟idati (kumpulan kaidah-kaidah) dan 1 Sharfiyah.

Page 17: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

5

Pengarang Metode Amtsilati ini adalah KH. Taufiqul Hakim yang juga

sebagai pimpinan pondok pesantren Darul Falah, Jepara.

Metode Amtsilati terinspirasi dari metode cepat membaca Al-

Qur‟an yaitu Metode Qiro‟ati. Jika dalam metode Qiro‟ati orang bisa

belajar membaca Al-Qur‟an dengan cepat, maka dengan metode Amtsilati

orang akan dapat membaca dan memahami kitab gundul atau kitab kuning

dengan cepat. Baik dari kitab yang ringan seperti kitab safinatunnajah,

kitab yang sedang maupun kitab yang bobot isinya lebih berat, karena

pada dasarnya mempelajari Amtsilati hampir sama dengan mempelajari

nahwu saraf pada umumnya. Perbedaannya, metode Amtsilati ini lebih

praktis dan lebih efisien dibandingkan dengan metode nahwu saraf yang

klasik (Taufiqul Hakim, 2004: 7).

Pesantren merupakan lembaga pendidikan non formal yang sudah

ada sejak zaman dahulu. Pengertian pesantren berasal dari kata santri,

dengan awalan pe- dan akhiran -an berarti tempat tinggal santri. Soegarda

Poerbakawatja juga menjelaskan pesantren berasal dari kata santri yaitu

seorang yang belajar agama Islam, sehingga dengan demikian pesantren

mempunyai arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam. Ada

juga yang mengartikan pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam

indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam

dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian.

Sesuai dengan arus dinamika zaman, definisi serta persepsi

terhadap pesantren menjadi berubah pula. Kalau pada awalnya pesantren

Page 18: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

6

diberi makna dan pengertian sebagai lembaga pendidikan tradisional,

tetapi saat sekarang pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional

tidak selamanya benar karena banyak juga pesantren pada saat ini yang

sudah mengikuti arus zaman. Untuk itu tidak mudah merumuskan

pengertian pesantren karena banyaknya pesantren, yang dapat disebutkan

hanyalah unsur-unsur pokoknya saja. (Haidar, 2006: 26-27).

Lingkungan pesantren pada umumnya terdiri dari rumah kyai,

sebuah tempat peribadatan yang berfungsi sebagai tempat pendidikan

(disebut masjid kalau digunakan untuk sholat jum‟at, kalau tidak disebut

dengan langgar atau surau), sebuah atau lebih rumah pemondokan yang

dibuat dari bambu atau kayu, sebuah atau lebih ruangan untuk memasak,

kolam atau ruangan untuk mandi dan berwudlu (Karel, 1974: 15).

Pondok Pesantren Al Hasan merupakan salah satu pondok

pesantren yang ada di kota Salatiga. Awalnya pondok pesantren ini

merupakan sebuah tempat pengajian yang para santrinya setiap hari pulang

ke rumah, kemudian lambat laun tempat ini mempunyai santri yang

berasal dari jauh sehingga dibuatkan tempat tinggal. Di pesantren ini,

santri diwajibkan untuk tinggal 24 jam dengan bimbingan pengasuh serta

pengurus pondok untuk menjamin berlangsungnya proses kegiatan belajar

mengajar. Adapun santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren ini

terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

Sejak awal berdirinya pondok pesantren Al Hasan, pengasuh

pondok pesantren berharap santri lulusan pondok pesantren tersebut benar-

Page 19: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

7

benar menjadi santri yang berkualitas dalam berbagai bidang dan bisa

terjun di masyarakat dengan bekal pengetahuan agama Islam yang

mumpuni terutama agar santri pandai membaca dan memahami Al-Qur‟an

dan kitab kuning, karena khazanah pengetahuan Islam banyak yang

bersumber dari kitab-kitab tersebut.

Namun pada saat itu banyak santri yang belum bisa membaca dan

memahami kitab-kitab (kitab kuning) yang telah diajarkan karena berbagai

faktor, diantaranya adalah: (1) para santri berasal dari latar belakang

pendidikan yang berbeda-beda sebelumnya, (2) santri belum pernah

mempelajari ilmu alat yang akan digunakan untuk membaca dan

memahami kitab kuning, (3) waktu yang sangat terbatas apabila diajarkan

ilmu alat seperti nahwu sharaf dan sebagainya.

Dari berbagai permasalahan tersebut, ada salah satu santri yang

pernah belajar dan menjadi santri Darul Falah yang mengusulkan atau

memberikan masukan kepada pengasuh pondok pesantren untuk

menerapkan metode Amtsilati untuk diajarkan kepada para santri sebagai

bekal untuk dapat membaca dan memahami tulisan-tulisan Arab termasuk

kitab suci Al-Qur‟an dan kitab-kitab klasik yang biasa disebut dengan

kitab kuning.

Amtsilati mulai digunakan dan diajarkan di Pondok Pesantren Al

Hasan pada tahun 2016. Hingga saat ini Amtsilati masih diajarkan di

Pondok Pesantren Al Hasan. Yang diharapkan dengan metode ini dapat

Page 20: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

8

membantu para santri untuk bisa membaca dan memahami kitab kuning

dan memahami kaidah bahasa Arab.

Berpijak dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti ingin mengkaji dan meneliti tentang metode dalam meningkatkan

kemampuan membaca kitab kuning, yaitu dengan metode Amtsilati.

Dengan mengharap ridho dan inayah Allah SWT, peneliti mengambil tema

penelitian yang berjudul “Implementasi Metode Amtsilati Di Pondok

Pesantren Al Hasan Salatiga Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi metode Amtsilati di Pondok Pesantren Al

Hasan tahun 2018?

2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat yang terjadi dalam

proses pembelajaran Amtsilati di Pondok Pesantren Al Hasan tahun

2018?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui implementasi metode Amtsilati di Pondok Pesantren Al

Hasan.

2. Mengetahui dan menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat

yang dialami oleh pihak pondok pesantren selama menerapkan metode

Amtsilati di Pondok Pesantren Al Hasan.

Page 21: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

9

D. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat,

adapun manfaatnya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberi kejelasan secara teoritis tentang metode Amtsilati.

b. Menambah dan memperkaya keilmuan di dunia pendidikan.

c. Memberi sumbangan data ilmiah di bidang pendidikan bagi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama

Islam di IAIN Salatiga serta pondok pesantren di sekitanya.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam mengetahui kitab

Amtsilati.

b. Memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi

penulis sendiri.

E. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan atau menjaga agar tidak terjadi

kesalahfahaman, maka penulis kemukakan penegasan istilah dari judul

skripsi berikut:

1. Implementasi

Menurut bahasa implementasi adalah pelaksanaan atau

penerapan. Implementasi merupakan suatu prose side, kebijakan atau

inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak,

Page 22: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

10

baik berupa pengetahuan, ketrampilan maupun sikap. Dalam oxford

advance learner‟s dictionary bahwa implementasi adalah ”put

something into effect, penerapan sesuatu yang memberikan dampak

dan efek (mulyasa, 2001:93).

Jadi, implementasi adalah suatu penerapan yang berupa suatu

tindakan yang akan menimbulkan dampak baik berupa pengetahuan,

ketrampilan ataupun sikap dari apa yang diterapkan tersebut.

2. Metode Amtsilati

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang

dikehendaki (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990:910).

Amtsilati adalah kitab atau buku berisi metode membaca kitab

kuning secara cepat. Secara bahasa kata Amtsilati berarti beberapa

contoh dari saya, maksudnya metode yang digagasnya dituangkan

dalam bentuk buku dengan banyak contoh agar mudah dipahami bagi

yang ingin belajar kitab kuning (Taufiqul Hakim, 2002:2).

3. Pondok pesantren

Istilah pondok pesantren terdiri dari dua kata, yaitu pondok

dan pesantren. Kedua kata tersebut memiliki arti sendiri-sendiri.

Dalam pemakaian kata pondok dan pesantren memiliki kesatuan arti

dan pengertian. Kata pondok lebih menggambarkan pada tempat

tinggal atau penginapan para santri. Sedangkan pesantren

menggambarkan lingkungan masyarakat dimana santri itu menuntut

Page 23: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

11

ilmu. Sebagaimana dijelaskan bahwa pesantren adalah tempat santri-

santri belajar ilmu agama Islam, pondok ialah tempat penginapan

seperti asrama masa sekarang (Mahmud, 1979: 231).

Jadi, pondok pesantren merupakan tempat tinggal dimana para

santri mencari ilmu agama yang akan membentuk perilaku, sikap,

ataupun pengetahuan para santri.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, berikut ini

sistematika pembahasan hasil penelitian:

Bab I pendahuluan, membahas latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika

pembahasan.

Bab II kajian pustaka, membahas tentang landasan teori dan kajian

pustaka terdahulu dengan menjelaskan seputar pesantren dan tinjauan

tentang metode Amtsilati.

Bab III pembahasan tentang metode penelitian yang berkaitan

dengan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data,

prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data.

Bab IV pembahasan tentang paparan data dan analisis, yang

dijelaskan dengan paparan dan analisis hasil penelitian yang diperoleh

peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan.

Bab V penutup atau bab terakhir, yang berisi tentang kesimpulan

dari penelitian dan saran.

Page 24: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tinjauan tentang pondok pesantren

a. Pengertian pondok pesantren

Pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama

pendidikan Islam tradisional dimana para santrinya tinggal

bersama dan belajar ilmu-ilmu keagamaan dibawah bimbingan

guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai. Asrama untuk

para santri tersebut berada dalam kompleks pesantren dimana

kyai bertempat tinggal. Disamping itu juga ada fasilitas ibadah

berupa masjid. Biasanya kompleks pesantren dikelilingi

dengan tembok untuk dapat mengawasi arus keluar masuknya

santri sesuai dengan peraturan yang berlaku (Zamakhsari,

1994: 44). Dari aspek kepemimpinan pesantren kyai

memegang kekuasaan hampir mutlak.

Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan

agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat

sekitar, dengan sistem asrama dimana santri-santri menerima

pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah

yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership

seseorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri khas yang

Page 25: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

13

bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal

(Muzayyin, 2003: 229).

Menurut Abdurrahman Wahid (2007: 3), pesantren

adalah sebuah kompleks dengan lokasi terpisah dari kehidupan

sekitarnya. Dalam kompleks itu berdiri beberapa bangunan:

rumah kediaman pengasuh (di daerah berbahasa Jawa disebut

kyai, di daerah berbahasa Sunda disebut ajengan dan di daerah

berbahasa Madura nun atau bandera disingkat ra), sebuah

surau atau masjid, tempat pengajaran; dan asrama tempat

tinggal santri. Sedangkan menurut Nurcholish Madjid (1997:

3). Pesantren atau pondok merupakan lembaga wujud proses

wajar perkembangan sistem pendidikan nasional.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa pesantren ialah suatu lembaga pendidikan

yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan

sistem asrama untuk mempelajari, memahami, mendalami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan

mementingkan moral sebagai pedoman perilaku sehari-hari

yang diajarkan oleh seorang kyai dan dibantu para ustadz-

ustadz serta ustadzah dan murid-muridnya yang disebut

sebagai santri.

Page 26: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

14

b. Sejarah pondok pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua

di Jawa. Munculnya pesantren di Jawa bersamaan dengan

kedatangan Wali Sanga yang menyebarkan Islam di daerah

tersebut. Tokoh yang pertama kali mendirikan pesantren

adalah Syaikh Maulana Malik Ibrahim. Pola tersebut

kemudian dikembangkan oleh para wali yang lain.

Salah satu kelebihan dari model pendidikan Wali

Sanga, terletak pada pola pendekatannya yang didasarkan

pada segala sesuatu yang sudah akrab dengan masyarakat dan

perpaduan antara aspek teoritis dan praktis. Misalnya, Sunan

Giri menggunakan pendekatan permainan anak-anak, Sunan

Kudus menggunakan dongeng, Sunan Kalijaga mengajarkan

Islam melalui seni wayang kulit dan Sunan Derajat

mengenalkan Islam melalui keterlibatan langsung dalam

menangani kesengsaraan yang dialami masyarakat (Abd A‟la,

2006: 16).

Pola itu mengantarkan pesantren pada sistem

pendidikan yang penuh kelenturan. Menjadikan masyarakat

sebagai masyarakat pembelajar. Pesantren tidak membatasi

waktu-waktu belajar, sehingga proses pembelajaran

berlangsung selama dua puluh empat jam hadir penuh dalam

Page 27: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

15

bentuk yang nyata tanpa harus “memberatkan” siapapun yang

terlibat di dalamnya (Abd A‟la, 2006: 16).

c. Tipe-tipe pondok pesantren

Secara umum pesantren dapat diklasifikasikan menjadi

dua, yakni pesantren salaf (tradisional) dan pesantren khalaf

(modern). Pesantren salaf adalah sebuah pesantren yang tetap

melestarikan unsur-unsur utama pesantren dan masih mampu

menjaga eksistensi pesantrennya, melalui kegiatan

pendidikannya berdasarkan pada pola-pola pengajaran klasik

atau lama, yakni melalui pengajian kitab kuning dengan

metode pembelajaran tradisional. Sedangkan pesantren khalaf

(modern) adalah pesantren yang tetap melestarikan unsur-

unsur pesantren, tetapi juga memasukkan di dalamnya unsur-

unsur modern yang ditandai dengan klasikal atau sekolah dan

adanya materi ilmu-ilmu umum dalam muatan kurikulumnya

(Depag RI, 2003: 7-8).

Selain tipe pesantren di atas, menurut Nasir (2005: 87)

menyebutkan lima klasifikasi pesantren antara lain:

1) Pondok pesantren klasik (salaf) yaitu pondok pesantren

yang di dalamnya terdapat sistem pendidikan salaf (weton

dan sorogan), dan sistem klasikal (madrasah dan salaf).

2) Pondok pesantren semi berkembang yaitu pondok

pesantren yang di dalamnya terdapat pendidikan salaf

Page 28: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

16

(weton dan sorogan), dan sistem klasikal (madrasah)

swasta kurikulum 90 % agama dan 10% umum.

3) Pondok pesantren berkembang yaitu hampir sama dengan

semi berkembang hanya berbeda dalam kurikulumnya

70% agama dan 30% umum, serta telah diselenggarakan

madrasah SKB Tiga Mentri.

4) Pondok pesantren modern ( khalaf) yaitu pondok pesantren

ini lebih lengkap dari pondok pesantren berkembang.

d. Elemen pondok pesantren

Ada 5 elemen yang ada dalam sebuah pondok

pesantren, sebagai berikut:

1) Pondok

Sebuah pesantren adalah asrama pendidikan

Islam tradisional dimana para siswanya tinggal bersama

dan belajar di bawah bimbingan seorang kyai. Asrama

untuk para siswa berada di sekitar kompleks tempat

tinggal kyai, dimana biasanya dikelilingi tembok agar

dapat mengawasi keluar masuknya santri sesuai dengan

peraturan yang berlaku (Zamakhsyari, 1984: 44).

2) Masjid

Masjid adalah tempat beribadah dan kegiatan

belajar mengajar. Masjid merupakan sentral sebuah

pesantren, dimana masjid tempat bertumpu seluruh

Page 29: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

17

kegiatan yang berkaitan dengan ibadah seperti sholat

berjamaah, beri‟tiqaf, zikir, do‟a, wirid serta kegiatan

belajar mengajar santri (Yasmadi, 2005: 64).

3) Pengajaran Kitab-kitab Islam Klasik

Dalam dunia pondok pesantren, istilah “kitab

kuning”, sudah cukup populer, yaitu kitab-kitab

berbahasa Arab yang dikarang oleh ulama‟ masa lalu,

khususnya di abad pertengahan. Di lingkungan pondok

pesantren tradisional, kitab-kitab inilah yang jadi inti

kurikulum dan boleh dikatakan sebagai makanan pokok

santri sehari-hari (Bawani, 1993:135).

Kitab itu disebut “kitab kuning” karena umumnya

dicetak di atas kertas berwarna kuning yang berkualitas

rendah. Kadang-kadang lembar-lembaranya lepas tak

terjilid sehingga bagian-bagian yang perlu mudah diambil.

Biasanya, ketika belajar, para santri hanya membawa

lembaran-lembaran yang akan dipelajari dan tidak

membawa kitab secara utuh (Dahlan, 1996:333).

Kitab-kitab kuning tersebut (yang berbahasa

Arab) tertulis dengan redaksi tanpa harokat dan tanda

baca lainnya, seperti titik dan koma. Maka tak heran

para orang pondok pesantren memperkenalkan istilah

kitab kuning dengan kitab gundul (Wahid, 1999: 221).

Page 30: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

18

Pengertian umum yang beredar di kalangan

pemerhati masalah pesantren adalah bahwa kitab

kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan

yang berbahasa Arab, sebagai produk pemikiran ulama-

ulama masa lampau yang ditulis dengan format khas

pra-modern, sebelum abad ke-17an M.

Isi yang disajikan kitab kuning itu semua terdiri

dari dua komponen yakni: komponen matan dan syarah.

Matan adalah isi, inti yang akan dikupas oleh syarah.

Ciri lain dari kitab kuning yang khas yakni, penjilidan

kitab yang biasanya dengan sistem korasan, dimana

lembaran-lembarannya dapat dipisah-pisahkan

sehingga lebih memudahkan pembaca untuk

menelaahnya, akan tetapi pada saat ini juga banyak

kitab kuning yang dicetak seperti buku, dalam artian

dijilid menjadi satu.

Tujuan utama pengajaran ini adalah untuk

mendidik para santri menjadi calon ulama. Namun pada

santri yang tinggal di pesantren hanya sementara dan

tidak bercita-cita menjadi ulama, mempunyai tujuan

untuk mencari pengalaman dalam hal pendalaman

perasaan keagamaan. Keseluruhan kitab-kitab klasik

Page 31: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

19

yang diajarkan terdapat dalam 8 kelompok Nahwu dan

sharaf

a) Fiqih

b) Ushul Fiqih

c) Hadist

d) Tafsir

e) Tauhid

f) Tasawuf dan etika

g) Cabang-cabang lain seperti Tarikh

h) Balaghoh (Zamakhsyari, 1984: 50).

Untuk mendalami kitab-kitab klasik tersebut,

biasanya menggunakan sistem weton dan sorogan, atau

dikenal dengan sorogan atau bandongan. Weton adalah

pengajian yang berdasarkan kemauan dari kyai baik

dalam menentukan tempat, waktu serta kitabnya.

Sedangkan pengertian sorogan adalah pengajian yang

merupakan permintaan dari seseorang atau beberapa

orang santri kepada kyainya untuk diajarkan kitab

tertentu (Yasmadi, 2005: 67).

Kebanyakan kitab kuning yang digunakan di

pondok pesantren itu menggunakan atau berbahasa Arab,

sementara pondok pesantren sebagai pengguna kitab

kuning bukanlah orang Arab, sehingga dalam

Page 32: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

20

membacanya dibutuhkan penguasaan terhadap teknik

atau cara mebaca kitab kuning.

Yang dimaksud dengan teknik membaca kitab

kuning dalam pembahasan ini adalah cara yang lazim

digunakan di lingkungan pondok pesantren khususnya di

Jawa di pondok pesantren dimana penulis melakukan

penelitian, yaitu cara penerjemahan kitab kuning yang

berbahasa Arab ke dalam bahasa Jawa, yang meliputi

terjemah dan tata bahasa Arab.

Pembacaan kitab cara ini dimulai dengan

terjemah, syarah dengan analisa gramatika (I‟rob),

peninjauan morfologis (tasrif) dan uraian semantik

(murad, ghard, ma‟na) (Raharjo, 1985:89). Oleh karena

itu dalam sistem penerjemahan ini juga dikenal kode-

kode tertentu untuk menjelaskan tata bahasanya. Sistem

penerjemahan ini dibuat sedemikian rupa sehingga para

santri diharapkan mengetahui baik arti maupun fungsi

kata dalam suatu kalimat bahasa Arab.

Untuk dapat membaca kitab kuning haruslah

memahami dan menguasai bahasa Arab dengan baik dan

benar, untuk itu membutuhkan kaidah-kaidah bahasa

Arab dan menghafal kaidah-kaidah tersebut tidaklah

mudah, sehingga dibutuhkan suatu metode khusus unuk

Page 33: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

21

lebih memudahkan. Untuk mampu membaca kitab

kuning dengan baik dan benar dibutuhkan kurang lebih

kurun waktu 6 tahun, sehingga dibutuhkan suatu metode

khusus untuk lebih memudahkan dan mempersingkat

waktu. Dari situlah metode Amtsilai lahir, dimana

metode ini sebagai program pemula membaca kitab

kuning selama 6 bulan sebagai metode praktis

mendalami Al-Qur‟an dan kitab Kuning.

Dengan demikian, untuk memahami kitab kuning

dan memudahkan memahami isi kitab kuning dan Al-

Qur‟an perlu ada bimbingan dan penerapan dengan

metode praktis Amstilati maupun metode yang lainnya.

Jadi teknik membaca kitab kuning dalam

pembahasan ini adalah guru membaca kitab, santri

mendengarkannya sambil menyimak makna materi yang

diberikan. Pemberian makna tersebut biasanya ditulis

dengan huruf kecil-kecil dalam huruf pegon di bawah

kata atau kalimat Arabnya. Dilingkungan pondok

pesantren di Jawa menyebutkannya dengan istilah

maknani atau nafsahi yang mempunyai cara dan sistem

penerjemah yang khas Jawa dengan makna atau terjemah

bedasarkan kode atau arti tertentu sesuai dengan

kedudukan kata dalam kalimat, seperti kode Huruf م:

Page 34: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

22

utawi/ bermula (kedudukannya mubtada‟),

Huruf خ : iku/ itu (kedudukannya khobar), Huruf ظ :

ingdalem/ pada (kedudukannya zhorof), Huruf مط :

kelawan/ dengan (kedudukannya maful mutlak) dan lain-

lainnya.

4) Santri

Terdapat tiga jenis santri yaitu santri mukim,

santri kalong dan santri pasan. Berikut penjelasannya:

a) Santri mukim

Santri mukim adalah para santri yang tempat

tinggalnya jauh dari pesantren, sehingga jarang

pulang ke rumah, kemudian menetap di pesantren

yang telah disediakan.

b) Santri kalong

Santri kalong adalah murid-murid atau santri

yang berasal dari desa-desa di sekeliling pesantren,

yang biasanya tidak tinggal di pesantren (Sindu

Galba, 2004: 53).

c) Santri pasan

Santri pasan adalah istilah bagi santri yang

hanya datang mencari ilmu pada bulan puasa atau

bulan Ramadhan, malah ada juga yang sudah kyai-

kyai (Abdul Munir Mulkhan, 1998: 143).

Page 35: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

23

5) Kyai

Kyai merupakan elemen terpenting dalam

pendirian pesantren. Beliau biasanya sebagai ustad

sekaligus pengasuh pondok pesantren tersebut. Di Jawa

Tengah, ulama yang memimpin pesantren disebut kyai.

Namun zaman sekarang, ulama yang berpengaruh

dalam masyarakat juga disebut “kyai” walaupun tidak

memimpin pesantren (Zamakhsyari, 1984: 55).

e. Model pembelajaran pondok pesantren

Model pembelajaran di pesantren ada yang bersifat

tradisional adapula model pembelajaran yang bersifat baru

(modern). Pesantren pada mulanya telah mengenal sistem

kalsikal, tetapi tidak dengan batas-batas fisik yang lebih

tegas seperti pada sistem klasikal yang dterapkan di sekolah

atau madrasah modern (Depag, 2003: 73).

Adapun model pembelajaran pesantren yang bersifat

tradisional antara lain:

1) Sorogan

Model sorogan merupakan kegiatan pembelajaran

bagi para santri yang lebih menitikberatkan pada

pengembangan kemampuan perseorangan (individual), di

bawah bimbingan seorang ustadz atau kyai. Pengajian

sistem sorogan ini diselenggarakan pada ruang tertentu

Page 36: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

24

dimana disitu terdapat tempat duduk seorang kyai atau

ustadz, kemudian di depannya terdapat bangku pendek

untuk meletakkan kitab bagi santri yang menghadap.

santri-santri lain, baik yang mengaji kitab yang sama

ataupun berbeda duduk agak jauh sambil mendengarkan

apa yang diajarkan oleh kyai atau ustadz kepada

temannya sekaligus mempersiapkan diri menunggu

gilirannya dipanggil (Depag, 2003: 74-75).

2) Bandongan

Model bandongan disebut juga model wetonan.

Metode bandongan dilakukan oleh seorang kyai atau

ustadz terdapat sekelompok peserta didik atau santri,

untuk mendengarkan dan menyimak apa yang dibacanya

dari sebuah kitab. Seorang kyai atau ustadz dalam hal ini

membaca, menerjemahkan, menerangkan dan sering kali

mengulang teks-teks kitab berbahasa Arab tanpa harakat

(gundul). Sementara itu santri dengan memegang kitab

yang sama, masing-masing melakukan pen-dhabitan

(penetapan) harakat, pencatatan simbol-simbol

kedudukan kata, arti-arti kata langsung di bawah kata

yang dimaksud, dan keterangan-ketarangan lain yang

dianggap penting dan dapat membantu memahami teks.

Posisi santri dalam pembelajaran dengan menggunakan

Page 37: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

25

metode ini adalah melingkari dan mengelilingi kyai atau

ustadz sehingga membentuk halaqoh (lingkaran). Untuk

penterjemahannya kyai atau ustadz dapat menggunakan

berbagai bahasa yang menjadi bahasa utama para

santrinya ( Depag, 2003: 86-87).

3) Musyawarah

Musyawarah merupakan model pembelajaran

yang lebih mirip dengan diskusi atau seminar. Beberapa

orang santri dengan jumlah tertentu membentuk halaqoh

(lingkaran) yang dipimpin langsung oleh kyai atau ustadz,

dan mungkin juga santri senior, untuk membahas atau

mengkaji suatu persoalan yang telah ditentukan

sebelumnya. Pada pelaksanaannya, para santri dengan

bebas mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau

pendapatnya. Dengan demikian, model ini lebih

menitikberatkan pada kemampuan perseorangan di dalam

menganalisis atau memecahkan suatu persoalan dengan

argumen logika yang mengacu pada kitab-kitab tertentu

(Depag, 2003: 92-93).

4) Hafalan (muhafadhah)

Model hafalan adalah model pembelajaran santri

dengan cara menghafal suatu teks tertentu di bawah

bimbingan dan pengawasan seorang kyai atau ustadz.

Page 38: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

26

Para santri diberi tugas untuk menghafal bacaan-bacaan

dalam jangka waktu tertentu. Hafalan yang dimiliki santri

kemudian dihafalkan di hadapan kyai atau ustadznya

secara periodik atau insidental tergantung pada petunjuk

gurunya tersebut.

5) Mudzakarah

Model mudzakarah atau dalam istilah lain bahtsul

masail merupakan pertemuan ilmiah yang membahas

masalah diniyah seperti ibadah, aqidah dan masalah

agama pada umumnya. Model ini sesungguhnya tidak

jauh dengan model musyawarah. Hanya bedanya pada

model ini pesertanya adalah para kyai atau para santri

tingkat tinggi (Depag, 2003: 109).

2. Tinjauan tentang metode Amtsilati

a. Pengertian metode Amtsilati

Secara lughowi metode dalam bahasa Arab disebut dengan

istilah toriqoh yang berarti jalan. Terdapat beberapa pendapat dari

definisi metode:

1) Menurut Radliyah Zaenuddin (2005:31) metode adalah rencana

yang menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi

secara teratur, dimana tidak ada satu bagian yang lain dan

kesemuanya berdasarkan atas approach (pendekatan) yang

telah ditentukan sebelumnya.

Page 39: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

27

2) Menurut Wina Sanjaya (2008:142) metode adalah cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun

tercapai secara optimal.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

metode adalah suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan proses

pembelajaran.

Sedangkan Amtsilati berasal dari kata “Amtsilah” yang

artinya beberapa contoh Dan akhiran “ti” itu merupakan

pengidofahan (persambungan) lafadz Amtsilah dengan ya‟

mutakallim wahdah (Taufiqul Hakim, 2004: 8). Jadi yang

dimaksud metode Amtsilati yaitu suatu alat atau cara yang

dilakukan oleh guru dalam menyajikan materi kitab Amtsilati

dimana dalam kitab tersebut lebih menekankan pada

memperbanyak contoh dan juga praktek dengan tujuan siswa

mampu memahami qowa‟id dengan baik.

Metode Amtsilati bukanlah dua rangkaian kata yang

terpisah melainkan satu rangkaian dalam satu arti yang

pengertiannya mencakup maksud dan isinya. Jadi yang dimaksud

dengan penerapan metode Amtsilati adalah suatu metode atau cara

praktis belajar membaca kitab kuning.

Metode ini disusun secara lengkap dan sempurna, terencana

serta terarah dimulai dari pelajaran yang amat mendasar dan

Page 40: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

28

sederhana dengan proses yang sangat evaluative disertai banyak

latihan.

Jadi metode Amtsilati ini merupakan terobosan baru untuk

mempermudah santri agar bisa membaca kitab kuning dengan

kurun waktu yang relatif singkat (3 sampai 6 bulan), serta metode

ini dikemas begitu menarik dan praktis sehingga mudah dipelajari,

bahkan bagi anak yang sedini mungkin.

b. Sejarah metode Amtsilati

Metode Amtsilati disusun oleh KH.Taufiqul Hakim, yaitu

seorang pendiri pondok pesantren Darul Falah, Bangsrih, Jepara.

Berawal dari pengalaman beliau nyantri di pondok pesantren

Maslakul Huda, Kajen-Margoyoso, Pati, dengan merasakan begitu

sulitnya membaca kitab kuning dan belajar tentang ilmu kitab

kuning (nahwu sharaf). Hal tersebut sangat wajar sebab latar

belakang pendidikan beliau dimulai dari TK, SD, MTsN, yang

notabene sangat kecil pendidikan tentang agama. Persyaratan yang

harus dipenuhi pada saat beliau nyantri di pondok pesantren

tersebut adalah hafal Alfiyah yang merupakan harga mati dan tidak

bisa ditawar lagi. Dengan sekuat tenaga beliau menghafal Alfiyah

walaupun belum tahu untuk apa Alfiyah dihafalkan, yang penting

mantap, yakin, ibarat mantra, bukan ibarat resep ( Taufiqul Hakim,

2004: 1).

Page 41: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

29

Setelah kelas dua Aliyah, beliau baru sedikit demi sedikit

tahu bahwa Alfiyah adalah sebagai pedoman dasar untuk membaca

kitab kuning. Motivasi untuk memahami Alfiyah muncul. Dari

ghirah tersebut beliau menyimpulkan bahwa ternyata tidak semua

nadzam kitab Alfiyah yang tersebut sebagai induknya gramatik

Arab digunakan dalam praktek membaca kitab kuning. Beliau

menyimpulkan dari 1002 nadzam Alfiyah yang terpenting hanya

berjumlah sekitar 100 sampai 200 bait, sementara nadzam yang

lain hanya sekedar penyempurnaan.

Berawal dari adanya sistem belajar cepat baca Al-Qur‟an,

yaitu dengan kitab Qiro‟ati, beliau terdorong dari kitab tersebut

yang mengupas cara membaca lafadz yang ada harakatnya, beliau

ingin menulis metode yang bisa digunakan untuk membaca lafadz

yang tidak ada harakatnya. Akhirnya terbentukanlah nama

Amtsilati yang berarti beberapa contoh saya, yang beliau sesuaikan

dengan akhiran “ti” dari kata Qiro‟ati. Mulai tanggal 27 Rajab

tahun 2001 M, beliau mulai merenung dan muncul pemikiran

untuk mujahadah. Setiap hari beliau melakukan mujahadah terus

menerus sampai 17 Ramadlon yang bertepatan dengan Nuzulul

Qur‟an. Saat bermujahadah, beliau kadang seakan berjumpa

dengan Syekh Muhammad Baha‟uddin An-Naqsyabandiyah,

Syekh Ahmad Mutamakkin dan Imam Ibnu Malik dalam keadaan

tidur setengah sadar. Hari tersebut, seakan ada dorongan kuat untuk

Page 42: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

30

menulis. Siang dan malam, beliau ikuti dorongan tersebut dan

akhirnya tanggal 27 Ramadhan selesailah penulisan Amtsilati

dalam bentuk tulis tangan. Dengan demikian Amtsilati tertulis

hanya dalam jangka waktu 10 hari. Kemudian diketik oleh Bapak

Nur Shubki, Bapak Toni dan Bapak Marno. Proses pengetikan

mulai dari Khulashoh sampai Amtsilati memakan waktu hampir

satu tahun dan dicetak sebanyak 300 set.

Sebagai follow up terciptanya Amtsilati, beliau dan rekan-

rekannya mengadakan bedah buku di gedung NU kabupaten Jepara

tanggal 16 juni 2002 yang diprakarsai oleh Bapak Nur Kholis.

Sehingga timbullah tanggapan dari peserta yang pro dan kontra.

Salah satu dari peserta kebetulan mempunyai kakak di

mojokerto yang menjadi pengasuh pesantren. Beliau bernama KH.

Hafidz pengasuh pondok pesantren Manba‟ul Qur‟an. Beliau

berinisiatif untuk menyelenggarakan pengenalan sistem cepat baca

kitab kuning metode amtsilati, tanggal 30 juni 2002, sekaligus

untuk acara Hubbur Rosul di Ngabul Jepara. Pada acara tersebut

mendapatkan sambutan yang luar biasa dapat dilihat dari

banyaknya buku yang terjual.

Dari Mojokerto dukungan mengalir sampai ke beberapa

daerah di jawa timur, melalui forum yang digelar oleh Universitas

Darul Ulum (UNDAR) Jombang, Jember, Pemekasan, Madura.

Setelah itu mulailah Amtsilati terkenal sebagai metode cepat baca

Page 43: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

31

kitab, sampai saat ini Amtsilati tersebar di pelosok Jawa, bahkan

sampai ke luar Jawa, seperti Kalimantan, Batam dan Malaysia

(Taufiqul Hakim, 2002: 2-10).

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dilakukan untuk menelaah penelitian-penelitian

terdahulu yang relevan dengan kajian penelitian ini. Telaah ini penting

dilakukan untuk pebanding dalam suatu penelitian. Berikut beberapa

penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Dewi Afifah (Universitas

Islam Maulana Malik Ibrahim Malang) dengan judul “Penggunaan Metode

Al Miftah Dalam Peningkatan Kualitas Membaca Kitab Kuning Pada

Santri Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Al Yasini Wonorejo Pasuruan”

hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa (1) Peningkatan

kualitas membaca kitab kuning di pondok pesantren dilihat dari beberapa

indikator, yaitu: (a) Meningkatnya hasil belajar dilihat dari KKM, (b) Bisa

membedakan kedua kalimat/lafad dalam kitab kuning, dan (c) Membaca

kitab kuning dengan tepat. (2) Hambatan-hambatan dalam proses

pembelajarannya yaitu sumber daya manusianya kurang profesional,

pembelajarannya kurang efektif dan masalah kejenuhan santri.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Azuma Fela Sufa (STAIN

Alma Ata Yogyakarta) dengan judul “Efektifitas Metode Pembelajaran

Kitab Kuning Di Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Al-Mahalli Brajan,

Wonokromo, Pleret, Bantul Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil yang

Page 44: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

32

diperoleh dari penelitian ini adalah, metode yang digunakan yaitu sorogan,

bandungan, dan wetonan dalam pembelajaran kitab kuning sudah efektif

dan berjalan dengan baik. Dilihat dari hasil observasi mereka sangat

bersemangat dalam belajar kitab kuning dan akan berpengaruh pada

pemahaman mereka. Kemudian selain dari hasil observasi dan wawancara,

peneliti mengambil data berupa nilai dan jika dilihat dari rata-rata nilainya

yang bagus, maka metode yang digunakan sudah efektif dan baik.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Trimo Hadi (Institut Agama

Islam Negeri Tulungagung) dengan judul “Implementasi Pembalajaran

Kitab Kuning Melalui Metode Sorogan Untuk Meningkatkan Mahir Baca

Dan pemahaman Santri Di Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi‟iyyah

Wonokromo Gondang Tulungagung”. Hasil penelitian mengungkapkan:

(1) Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

sorogan kitab kuning di Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi‟iyyah

Wonokromo Gondang Tulungagung dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa bagian, diantaranya dilaksanakan pada setiap minggu 2 kali yaitu

malam sabtu dan malam minggu, tempat pelaksanaan di masjid, kitab yang

dikaji sorogan adalah kitab sulamunajah, sarana prasarana sudah tersedia,

kemudian santri menghadap satu persatu kepada kyai atau ustadz dan

membaca bab yang telah dipelajari, setelah santri selesai membaca kyai

atau ustadz menguji kaidah nahwu dan shorof, kemudian ustadz

membacakan bab selanjutnya dan santri menulis kemudian minggu

berikutnya disetorkan bab yang telah dibacakan ustadz tersebut dengan

Page 45: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

33

mengulangi bacaan kitab yang tidak ada harokatnya atau disebut dengan

kitab gundul. (2) Faktor yang menghambat pelaksanaan metode sorogan

adalah membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajarinya, materi

yang memasuki bab yang sulit akan menjadikan santri menjadi malas

untuk belajar, serta adanya pengaruh dari temannya. Sedangkan untuk

faktor yang mendukung pelaksanaan metode sorogan adalah karena santri

bermukim di pondok pesantren, kemampuan yang dimiliki oleh para

ustadz, sarana dan prasarana yang ada serta keinginan dari santri untuk

mempelajari dan mengkaji kitab kuning.

Dari uraian di atas, menunjukkan sudah adanya penelitian

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. akan tetapi perbedaanya

dengan penelitian ini merujuk pada metodenya, dalam penelitian ini yang

digunakan adalah metode Amtsilati dan peserta didik atau santrinya adalah

kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa. Dengan demikian, penelitian

ini telah memenuhi kriteria kebaruan.

Page 46: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Semua penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian

yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan

pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif mencoba memahami fenomena dalam seting

dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) dimana peneliti

tidak memanipulasi fenomena yang diamati (Sarosa, 2012: 7).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

deskriptif. Menurut (Nazir, 1985:63), penelitian deskriptif adalah suatu

metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan fakta

tentang implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan

Salatiga tahun 2018. penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi mengenai implementasi metode Amtsilati, faktor pendukung dan

faktor penghambat yang terjadi dalam penerapan metode Amtsilati di

Pondok Pesantren Al Hasan.

Page 47: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

35

Kehadiran peneliti sebagai pengumpul data mengenai

implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan. Peneliti

melakukan penelitian secara langsung di Pondok Pesantren Al Hasan

Banyuputih Timur, Sidorejo Lor, Sidorejo, Salatiga dengan cara terjun

langsung pada masyarakat pondok. Adapun peneliti berpartisipasi secara

lengkap, dalam artian peneliti menjadi anggota secara penuh dari

kelompok yang diamati. Sehingga peneliti mengetahui dan menghayati

secara utuh dan mendalam. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh

data informan secara detail dan mendalam langsung dari objek yang

diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan yaitu di Pondok Pesantren Al

Hasan Banyuputih Timur, Sidorejo Lor, Sidorejo, Salatiga. Adapun alamat

Pondok Pesantren Al Hasan sendiri terletak di Jalan Imam Bonjol No. 89

Banyuputih Timur, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota

Salatiga. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena peneliti tertarik

dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam pondok pesantren dan tentunya

karena metode Amtsilati diterapkan di pondok pesantren tersebut sekaligus

peneliti merupakan santri pondok pesantren tersebut.

C. Sumber Data

1. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara

langsung (Arikunto, 2006: 145). Digunakan untuk mendapatkan data

Page 48: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

36

tentang implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan.

adapun untuk memperoleh data dengan melakukan wawancara dengan

para informan yang telah ditentukan meliputi berbagai hal yang

berkaitan dengan implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren

Al Hasan. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu: Pengasuh

atau ustadz Pondok Pesantren Al Hasan, Pengurus Pondok Pesantren Al

Hasan dan Santri Pondok Pesantren Al Hasan yang mengikuti kelas

Amtsilati.

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung atau

penunjang penelitian ini (Arikunto: 2006: 145). Data sekunder dalam

penelitian ini adalah foto terkait dengan kegiatan pembelajaran

Amtsilati dan kegiatan-kegiatan Pondok Pesantren Al Hasan Kota

Salatiga serta foto wawancara peneliti dengan beberapa responden yaitu

ustadz pondok pesantren, lurah pondok pesantren putra/putri, pengurus

pondok pesantren putra/putri serta dengan santri putra dan putri yang

mengikuti kelas Amtsilati.

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Metode observasi

Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik atau cara

menampilkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung (Raco, 2010: 115).

Page 49: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

37

Metode observasi dilakukan peneliti pada objek penelitian ini

untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, dengan pengamatan

langsung di lapangan tentang kegiatan pembelajaran di pondok

pesantren Al Hasan.

2. Metode wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara

pewawancara atau penanya dan penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara) (Nazir, 1985: 234). Pengumpulan data dilakukan dengan

mewawancarai informan yang diteliti.

Terdapat tiga tipe wawancara berdasarkan tingkat formalitas dan

terstrukturnya wawancara tersebut (Sarosa, 2012: 46):

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur menggunakan kuisioner yang sudah

disusun sebelumnya sehingga memiliki standar yang sama.

Wawancara ini lebih cocok untuk penelitian yang bersifat kuantitatif.

b. Wawancara tidak terstruktur

Sifat wawancara tidak terstruktur adalah informal.

Wawancara tidak terstruktur dimulai dengan mengeksplorasi suatu

topik umum bersama-sama dengan partisipan.

Page 50: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

38

c. Wawancara semi terstruktur

Wawancara semi terstruktur adalah kompromi antara

wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pewawancara sudah

menyiapkan topik dan daftar pertanyaan pemandu wawancara

sebelum aktivitas wawancara dilaksanakan.

Adapun jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara

semi terstruktur untuk menggali data dari informan tentang

implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan

3. Metode dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan membaca

dan mencatat dokumen-dokumen yang relevan dengan pokok

permasalahan penelitian (Arikunto, 2002: 135).

Dalam metode dokumentasi ini peneliti mencari dokumen-

dokumen penting yang mendukung data berkaitan dengan penelitian

dan untuk memperkuat data-data yang didapat di lokasi penelitian yaitu

tentang gambaran umum di Pondok Pesantren Al Hasan Salatiga.

Dimana data ini sebagai pendukung dari metode wawancara.

E. Analisis Data

Bogdan dan Biklen (Moleong, 2009: 248) mengemukakan bahwa

analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan

Page 51: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

39

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut:

1. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan

temanya. Dengan demikian data yang telah direduksi dapat

memberikan gambaran yang lebih jelas, serta mempermudah peneliti

untuk mencari data selanjutnya yang belum lengkap.

2. Penyajian data

Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya

adalah penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Namun yang paling sering

menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dalah merupakan

temuan baru yang belum ada sebelumnya. Temuan bisa berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiono, 2015:

247).

Dalam hal ini peneliti mencoba menganalisis data yang terkumpul

yang berkaitan dengan implementasi metode Amtsilati, Kemudian

Page 52: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

40

memberikan kesimpulan dari apa yang dianalisis sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk memperoleh

keabsahan data temuan. Teknik yang dipakai yaitu teknik triangulasi.

Menurut Moleong (2009: 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Menurut Sugiyono (2015: 273) ada tiga macam triangulasi yaitu

triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang diperoleh kepada sumber yang sama

namun dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Dalam rangka

pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu

atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang

berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya.

Page 53: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

41

Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber, hal

itu dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Moleong, 2009: 331).

G. Tahap-tahap Penelitian

Adapun tahapan penelitian dalam implementasi metode amtsilati

untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning di pondok

pesantren Al Hasan sebagai berikut:

1. Tahap pra lapangan

Penulis menentukan fokus penelitian yang akan menjadi pokok

pembahasan, selain itu penulis melakukan konsultasi kepada

pembimbing dan dilanjutkan permohonan izin lokasi penelitian.

Page 54: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

42

2. Tahap pekerjaan lapangan

a. Survei awal untuk mengetahui gambaran umum tentang Pondok

Pesantren Al Hasan dan menemui pihak penanggung jawab kegiatan

tersebut yang akan dijadikan subyek penelitian serta meminta ijin

untuk melakukan penelitian.

b. Memasukkan sejumlah orang sebagai responden penelitian.

c. Melakukan penelitian secara langsung ke Pondok Pesantren Al

Hasan untuk memperoleh data dengan cara melakukan interview

atau wawancara kepada responden sebagai langkah awal

pengumpulan data.

3. Tahap analisis data

Meliputi analisis data yang diperoleh melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi secara mendalam dengan pengasuh,

ustadz, pengurus dan santri Pondok Pesantren Al Hasan.

4. Tahap penulisan laporan

Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua

rangkaian pengumpulan data sampai pada pemberian makna data.

Selain itu peneliti melakukan konsultasi kepada pembimbing untuk

mendapatkan saran dan perbaikan guna penyusunan laporan

selengkapnya. Dari proses tersebut menjadikan penelitian ini layak

untuk disidangkan.

Page 55: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

43

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Paparan Data

1. Sejarah Pondok Pesantren Al Hasan

Pondok pesantren Al Hasan merupakan lembaga pendidikan

yang berdiri sekitar tahun 1955. Pondok ini didirikan oleh KH. Isom

yang berada di Bancaan, Salatiga. Beliau memiliki seorang istri

bernama Nyai Zuhrotun. Selain sebagai seorang tokoh agama atau yang

biasa disebut dengan sebutan kyai, beliau juga menjabat sebagai kepala

bagian di KUA. Beliau adalah sosok yang memiliki kepribadian tegas,

keras, dan disiplin demi kebenaran. Sifat-sifat tersebut beliau terapkan

dalam mendidik putra-putri dan para santri agar memiliki akhlak yang

baik serta mempunyai pengetahuan yang luas.

Setelah beberapa tahun menjalani kehidupan dengan Nyai

Zuhrotun, KH. Isom menikah lagi dengan seorang janda yang bernama

Nyai Hj. „Atifah. Sebelumnya Nyai Hj. „Atifah telah mempunyai

seorang putra yaitu KH. Ichsanudin. Nyai Hj. „Atifah memiliki

kepribadian yang tak jauh beda dengan KH. Isom. Beliau adalah sosok

yang supel, senang berkunjung menjenguk orang sakit, serta tidak suka

memubadzirkan makanan. Kemudian bersama istri keduanya, KH. Isom

mendirikan pondok pesantren yang kedua di Banyuputih Salatiga

dengan nama yang sama dan sistem pembelajaran yang tidak jauh

berbeda dengan pondok pesantren yang berada di Bancaan yaitu santri

Page 56: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

44

diajarkan dalam bidang ilmu tajwid (Al-Qur‟an) dan akhlak, dengan

tetap menanamkan pembinaan iman dan taqwa kepada santri. Dari

pernikahan yang kedua Beliau mempunyai tiga keturunan, yang

pertama adalah M. Rofiq Isom, yang kedua meninggal dunia dan yang

ketiga yaitu Nyai Kamalah Isom, S. E.

Walaupun menjadi pengasuh di dua pesantren yang jaraknya

lumayan jauh jika dijalani dengan berjalan kaki, Beliau memperlakukan

kedua pesantren tersebut secara adil. Hal tersebut terlihat dari cara

pembagian waktu untuk kedua pesantren, santri dan keluarga beliau.

Dalam waktu satu minggu, beliau sering menghabiskan siang hari di

Bancaan dan malam harinya di Banyuputih.

Pada tahun 1975 istri pertama beliau, yang tinggal di Bancaan

tutup usia. Kemudian pondok pesantren yang berada di Bancaan

digabung menjadi satu di Banyuputih. Pengabungan pondok tersebut

bertujuan supaya KH. Isom dapat lebih maksimal dalam mendidik dan

megawasi para santri, selain beliau juga telah lanjut usia. Dengan usia

64 tahun, tidak memungkinkan beliau untuk terlalu banyak aktifitas di

dua pondok yang berbeda lokasi yang cukup menguras tenaga.

Pada tahun 1979 keluarga besar pondok pesantren Al Hasan

berduka karena pengasuh dan pendiri pondok pesantren Al Hasan atau

KH. Isom telah meninggal dunia di usia sekitar 65 tahun. Kemudian

pengasuhan pondok digantikan oleh istri yang kedua beliau, yaitu Nyai

Hj. „Atifah. Beliau juga dibantu oleh putra dan putrinya. Namun tidak

Page 57: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

45

lama kemudian, Nyai Hj. „Atifah dipanggil menghadap yang kuasa

pada tahun 1997.

Kepemimpinan selanjutnya digantikan oleh putra dan putrinya

yaitu, KH. Ichsanudin (KH. Tafrikhan) dan Nyai Kamalah Isom, S.E.

Meskipun dipimpin putra-putrinya dalam sistem pembelajaran tidak

jauh beda dengan semasa di pimpin oleh KH. Isom.

Awalnya pondok pesantren ini merupakan sebuah tempat

pengajian yang para santrinya setiap hari pulang ke rumah, kemudian

lambat laun tempat ini mempunyai santri yang berasal dari jauh

sehingga di buatkan tempat tinggal. Di pesantren ini, santri diwajibkan

untuk tinggal 24 jam dengan bimbingan pengasuh serta pengurus

pondok untuk menjamin berlangsungnya proses kegiatan belajar

mengajar.

Seiring bertambahnya waktu, jumlah santri pondok pesantren Al

Hasan pun kian bertambah, sarana dan prasarana sedikit demi sedikit

mulai dibangun. Pada tahun 2004, pondok pesantren Al Hasan baru

dapat membangun asrama santri putra-putri dengan bangunan yang

dikatakan layak dibanding sebelumnya. Meskipun bangunan

sebelumnya sederhana para santri tetap semangat dalam

pembelajarannya. Pondok pesantren Al Hasan adalah pondok pesantren

Al-Qur‟an, yang mengajarkan ilmu Al-Qur‟an serta kitab-kitab kuning

lainnya.

Page 58: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

46

Pada tahun 2012, KH. Ichsanudin (KH. Tafrikhan) jatuh sakit

dan harus dirawat intensif, serta tidak diperbolehkan terlalu banyak

aktifitas, maka kepemimpinan pondok beralih ke putranya yaitu Bapak

Ma‟arif. Selama menjalankan tugas untuk memimpin pondok pesantren

beliau dibantu oleh Bapak Khusnul Kirom selaku menantu dari KH.

Ichsanudin.

Setelah berjalan dengan penuh rintangan, pada bulan Desember

2016 Pondok Pesantren Al Hasan kembali berduka. KH. Ichsanudin

kembali ke rahmatullah. Hampir semua merasa kehilangan, tak hanya

keluarga ataupun santri bahkan warga sekitar sampai warga Salatiga

ikut merasakan kepergian sang KH. Ichsanudin. Dimasa hidupnya

beliau dikenal sebagai Kyai yang mempunyai kharismatik tinggi,

pembelajaran Al-Qur‟an dengan tajwid menjadi prioritas beliau. Karena

membaca Al-Qur‟an tidak sekedar membaca dengan terburu ataupun

banyak lembar, akan tetapi bagaimana kita berinteraksi dengan Sang

Maha Kuasa dengan baik. Karena kepergian KH. Ichsanudin, kini

Pondok Pesantren Al Hasan dipimpin putranya, yaitu Kyai Ma‟arif

sampai sekarang.

Pada kepemimpinan bapak kyai Ma‟arif, perkembangannya

cukup drastis baik dari perkembangan-perkembangan dalam

pembelajaran, pembangunan sarana dan prasarana maupun jumlah

santrinya. Perkembangan dalam pembelajaran, dulunya yang

diutamakan hanya pembelajaran dalam Al-Qur‟an saja, sekarang sudah

Page 59: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

47

mulai mempelajari kitab kuning. Terlebih lagi di pondok pesantren ini

sekarang sudah menerapkan sistem kelas-kelasan. Dalam pembanguan

sarana dan prasarana, sekarang juga lebih baik dan lebih memadai

2. Visi dan misi Pondok Pesantren Al Hasan

Adapun visi dan misi Pondok Pesantren Al Hasan, yaitu:

Visi :

a. Kokoh dalam Iman dan Taqwa

b. Mumpuni dalam Ilmu Agama (Islam)

c. Membentuk karakter santri yang berakhlakul karimah

d. Maju dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Misi :

a. Menerapkan dan mengamalkan ajaran Agama Islam dalam

kehidupan sehari-hari untuk membentuk mental spiritual dan

kepribadian yang kokoh.

b. Menjadikan ilmu agama Islam sebagai sarana dan prasarana

tercapainya tujuan untuk keselamatan dan kemaslahatan dunia dan

akhirat.

c. Membangun karakter Islami dan mengedepankan Aklaqul yang

berasas Qur‟aniyah.

d. Melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai iman

dan taqwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 60: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

48

3. Struktur organisasi Pondok Pesantren Al Hasan

a. Pengasuh dan Pelindung: Ibu Nyai Rasilah, Ibu Nyai Kamalah

Ishom

b. Penanggung Jawab dan Pembina(ustadz/ustadzah): Ust. Ma‟arif,

Ust. Khusnul Kirom, Ust Muhammad Taslim

c. Dewan pengurus

PUTRA

1). Lurah : Amri Windianto

2).Wakil lurah : Agus Andri Zuliyansah

3). Sekretaris : Anggi Krisdianto

: Farid Maulana

4). Bendahara : M. Anwar

: Alfarobi Brillian Fikri

5). Sie. :

a. Kegiatan : Fahmi Syaiful Akbar

: M. Ulin Nuha

: Fajar Ibnu Fatih

b. Kebersihan : M. Mu‟tashim Billah

: Achmad Taufik

c. Keamanan : Zauwijul Ikrom

: M. Banu Iqbal Aufa

: Imanuel Firdaus

Page 61: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

49

PUTRI

1). Lurah : Dani Hasanah

2). Wakil lurah : Istiyana Nur Diyanti

3). Sekretaris : Eni Nurhayati

: Nurul Ainiyah

4). Bendahara : Nindy Hening Maulida

: Maulida Fatika Sari

5). Sie. :

a. Kegiatan : Maulina Vitria Ulfa

: Nurul Isti‟adah

: Na‟imatun Binti Mahfudhatin

b. Kebersihan : Rizki Noor Azizah

: Mutia Nur Rahma

: Lulu‟ Desty Shofyana

c. Keamanan : Nur Alifah

: Maudyna Agustin Sismawanti

: Baeti Umi Hanik

d. Kesehatan : Qieqy Khalidatul Jazil

: Izzatul Muna

4. Tata Tertib Pondok Pesantren Al Hasan

a. Kewajiban bagi santri Pondok Pesantren Al Hasan

1) Bertaqwa kepada Allah SWT.

2) Menghormati dan mentaati pengasuh serta pengurus pondok.

Page 62: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

50

3) Mengikuti sholat berjamaah di masjid.

4) Wajib mengikuti kegiatan mengaji.

5) Wajib kembali ke pondok sebelum jam 16.30 WIB.

6) Kepulangan setiap 2 minggu sekali dan wajib ijin pengasuh.

7) Mentaati semua peraturan yang sudah disusun oleh setiap seksi

pengurus pondok.

8) Santri wajib menjaga nama baik Pondok pesantren Al Hasan

dengan tingkah laku yang baik di lingkungan pondok dan di luar

pondok.

b. Larangan bagi santri Pondok Pesantren Al Hasan

1) Dilarang memakai barang orang lain tanpa izin.

2) Dilarang berbuat hal yang tidak baik.

3) Dilarang memakai pakaian ketat dan tidak menggunakan jilbab.

4) Dilarang merusak nama baik pondok pesantren.

5. Sarana dan Fasilitas Pondok Pesantren Al Hasan

Tabel 4.1 Sarana dan Fasilitas

No Nama Jumlah

1 Gedung Asrama Santri 1

2 Ruang Kamar Putra 11

3 Ruang Kamar Putri 12

4 Kamar Mandi Putra 3

5 Kamar Mandi Putri 4

6 Ruang Pengurus Putra 2

Page 63: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

51

7 Ruang Tamu Putri 1

8 Aula 1

9 Masjid 1

10 Ruang Mengaji 4

11 Gedung TPA 1

12 Gedung PAUD 1

13 Sumber Penerangan PLN

14 Sumber Air Sumur Bor

15 Subwoofer 1 Unit

16 Alat Rebana 1 set

17 Sound Sistem 1 set

18 Penyaring Air Minum 1 set

(Referensi: Arsip pengurus Pondok Pesantren Al Hasan tahun 2018)

6. Jadwal Kegiatan Pondok Pesantren Al Hasan

Tabel 4.5

Jadwal Kegiatan Harian Santri Putra

No Waktu/Pukul Kegiatan

1. 04.00-04.30 Bangun dan persiapan sholat Subuh

2. 04.30-04.45 Sholat Subuh

3. 04.45-06.15 Mengaji sorogan Al-Qur‟an

4.

06.15-07.00 Persiapan berangkat sekolah, dan sarapan pagi.

(untuk mahasiswa bisa melanjutkan ngaji)

Page 64: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

52

5. 08.00-11.00 Ngaji sorogan Al-Qur‟an buat santri kalong.

6. 14.30-15.00 Persiapan sholat Ashar

7. 15.00-15.20 Sholat Ashar

8. 15.20-16.30 Istirahat dan makan

9. 16.30-17.30 Mengaji bandongan kitab Ta‟lim Muta‟alim

10. 17.30-17.40 Persiapan sholat Maghrib

11. 17.40-18.00 Sholat Maghrib

12. 18.00-18.50 Yasinan dan tadarus Al-Qur,an

13. 18.50-19.00 Persiapan sholat Isya‟

14. 19.00-19.15 Sholat Isya‟

15. 19.15-20.00 Istirahat dan makan malam

16.

20.00-21.00 Mengaji diniyah sesuai kelas:

Kelas 1 belajar Syifaul Jinan,

Fasholatan dan Fathul Minan

Kelas 2 belajar Ghoroib, Jurumiyah

Kelas 3 belajar Amtsilati dan Fathul

Qorib

17. 21.00-22.00 Belajar atau musyawarah

18. 22.00-04.00 Istirahat

(Referensi: Arsip pengurus Pondok Pesantren Al Hasan tahun2018)

Tabel 4.6

Jadwal Kegiatan Harian Santri Putri

No Waktu/Pukul Kegiatan

1. 03.00-03.45 Bangun dan persiapan sholat Subuh

2. 04.00-04.15 Sholat Subuh

Page 65: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

53

3. 04.15-04.45 Mengaji Al-Qur‟an

4. 04.45-07.00 Persiapan berangkat sekolah, dan sarapan pagi.

5. 07.00-14.45 Kegiatan belajar di sekolah/kampus

6. 14.45-15.00 Persiapan sholat Ashar

7. 15.00-15.20 Sholat Ashar

8. 15.20-16.30 Istirahat dan makan

9. 16.30-17.30 Mengaji bandongan kitab Ta‟lim Muta‟alim

10. 17.30-17.40 Persiapan sholat Maghrib

11. 17.40-18.00 Sholat maghrib

12. 18.00-18.50 Ngaji sorogan Al-Qur‟an

13. 18.50-19.00 Persiapan sholat Isya‟

14. 19.00-19.15 Sholat Isya‟

15. 19.15-20.00 Istirahat dan makan malam

16. 20.00-21.00 Mengaji diniyah sesuai kelas

17. 21.00-22.00 Belajar atau musyawarah

18. 22.00-04.00 Istirahat

(Referensi: Arsip pengurus Pondok Pesantren Al Hasan tahun 2018)

Tabel 4.7

Jadwal Kegiatan Mingguan Santri

No. Kegiatan Hari Keterangan

1. Dzibaan Al Barjanji Kamis Minggu I dan III

2. Latihan Qiro‟ah Kamis Minggu II dan IV

Page 66: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

54

3. Evaluasi bersama santri Kamis Malam

3. Khitobah dan mujahadah Jum‟at Malam

4. Kerja Bakti (Ro‟an)

Jum‟at (putra)

Minggu (putri)

Pagi/Siang

5.

Sholat Dhuha dan

membaca Al Waqiah

Minggu Semua Santri

6. Ziarah Kubur Kamis Semua Santri

(Referensi: Arsip pengurus Pondok Pesantren Al Hasan tahun 2018)

Tabel 4.8

Jadwal Kegiatan Bulanan Santri

No. Kegiatan Keterangan

1. Evaluasi progam kerja Pengurus

2. Rapat pengurus Minggu Terakhir

3. Qur‟anan Minggu Pon

(Referensi: Arsip pengurus Pondok Pesantren Al Hasan tahun 2018)

Tabel 4.8

Jadwal Kegiatan Tahunan Santri

No. Kegiatan Keterangan

1. Penerimaan santri baru & MOS Tahun ajaran baru

2. Akhirussanah dan Khotmil Qur‟an Bulan Sya‟ban

3. Lailatul Wada‟ -

4. Wisata Religi

Oktober (setiap 2

tahun sekali)

Page 67: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

55

5. Reorganisasi pengurus pondok Januari

6. PHBI Menyesuaikan

(Referensi: Arsip pengurus Pondok Pesantren Al Hasan tahun 2018

7. Prestasi santri Pondok Pesantren Al Hasan

Tabel 4.9 Prestasi santri

No Kategori

Tahun

1. Juara III Kerajinan Alas Baca Al-Qur‟an Pospeda

Tingkat Kota Salatiga

2012

2. Juara III Kaligrafi/Kolase Pospeda Tingkat Kota

Salatiga

2012

3. Juara III Lomba Takbir Idul Adha 1433 H

2012

4. Juara II Lomba Takbir Idul Adha 1435 H

2014

5. Juara II Lomba Khot Naskhi Tingkat Kota Salatiga

2015

6. Juara I Lomba Futsal Dalam Rangka Harlah Ke 27

Ponpes Edi Mancoro

2016

7. Terbaik III Musabaqoh Tilawatil Qur‟an (Kota

Salatiga)

2017

8. Juara III Lomba Dai Se Kota Salatiga Dalam Rangka

Milad LDK Fatir Ar Rasyid IAIN Salatiga

2017

9. Juara II Lomba Ghina Al-Aroby Mmusabaqoh Al-

Lughoh Al-Arobiyah ITTAQO IAIN Salatiga Tingkat

Mahasiswa & Ponpes Se-Jateng & DIY

2017

10. Juara III LCC Dalam Rangka Memeperingati Hari

Santri Nasiona

2017

11. Juara I Lomba Khitobah Dalam Rangka Memperingati

Hari Santri Nasional Ormawa Fakultas Syariah IAIN

Salatiga

2017

12. Juara Umum Lomba Permainan Tradisional Kategori

Remaja Masjid Dalam Rangka Salatiga Education &

2017

Page 68: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

56

Islamic Expo

13. Juara I Estafet Sarung Kategori Remaja Masjid Dalam

Rangka Salatiga Education & Islamic Expo

2017

14. Juara II Asyrokol Dalam Rangka Gebyar Maulid Nabi

1439 H, Salatiga

2017

15. Juara I Tartil Qur‟an Tingkat Kota Salatiga 2018

16. Juara I Hifdzil Qur‟an 2018

17. Juara II Lomba Tilawah Qur‟an Tingkat Kota Salatiga 2018

18. Juara III Gema Takbir Idul Adha 2018

(Referensi: Arsip pengurus Pondok Pesantren Al Hasan tahun 2018)

8. Gambaran Informan

Dalam rangka untuk mengetahui implementasi metode

amtsilati untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning di

pondok pesantren Al Hasan, penulis mengumpulkan data informan

yang dirasa dapat menjadi bahan untuk digali informasi.

Tabel 4.10 Gambaran Informan

No Nama Informan

Kode

Informan

Usia

(Tahun) Keterangan

1. Muhammad Taslim MT 24 Ustadz Pondok Pesantren

Al Hasan

2. Amri Windianto AW 21 Ustadz dan lurah Pondok

Pesantren Al Hasan

3. Na‟imatun Binti NB 20 Pengurus Pondok

Page 69: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

57

Pesantren Al Hasan

4. Istiyana Nur Dayanti IND 20 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

5. Siti Muzaro‟ah SM 17 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

6. Izzatul Muna IM 20 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

7. Maudyna Agustin S MAS 21 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

8. Maulina Vitria U MVU 20 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

9. Anna Muntadhiroh S AMS 18 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

10. Lulu‟ Desti S LDS 18 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

11. Rizqi Karimah RK 18 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

12. Ainun Jilan Qilbi AJQ 18 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

13. Vani Aulina VA 17 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

14. Alfarabi Brillian Fikri

ABF 20 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

Page 70: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

58

15. M. Mu‟tasim Billah MMB 20 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

16. Achmad Taufik AT 21 Santri Pondok Pesantren

Al Hasan

9. Paparan Data dari Pengamatan dan Wawancara

a. Konsep Dasar Amtsilati

Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa buku panduan

Amtsilati serta wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap

guru pengampu atau ustadz yang mengajar Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan Salatiga, maka peneliti menemukan beberapa

informasi tentang konsep dasar Amtsilati yang meliputi:

sistematika pembahasan materi Amtsilati, target, pendekatan, serta

sistem evaluasinya.

Ada lima jilid Amtsilati yang dijadikan pembelajaran bagi

santri kelas Amtsilati atau kelas tiga di pondok pesantren Al Hasan

yaitu dua jilid tatimmah (praktik) biasanya diterapkan setelah

materi selesai, satu jilid khulasoh yaitu yang dijadikan dasar atau

sering disebut nadzoman, satu jilid qoidati (kumpulan kaidah-

kaidah) dan satu jilid sharfiyah

1) Sistematika pembahasan materi Amtsilati

Materi Amtsilati ini adalah ringkasan dari ilmu alat

klasik yaitu dari kitab Alfiyah. Materi Amtsilati disusun secara

Page 71: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

59

integred dalam artian materi yang ada di Amtsilati itu langsung

menjadi panduan guru dalam mengajar atau metode

penyampaian materi jadi buku pegangan santri dan guru

pengampu atau ustadz.

Mengenai sistematika pembahasan materi Amtsilati,

kalau dikupas lebih dalam lagi, peneliti menemukan beberapa

hal yang menarik:

a) Materi yang diberikan adalah dimulai dari materi-materi

yang mudah-mudah dahulu atau yang sederhana, sebelum

memasuki materi yang lebih luas. Hal ini senada dengan

wawancara yang dilakukan dengan M. Taslim (guru

pengampu Amtsilati) menuturkan:

“….kalau masalah sistematika atau susunan materi

awalnya mudah itu memang kalau kita belajar itu

pasti awalnya yang mudah-mudah dulu kemudian

kalau sudah ke jenjang ke selanjutnya pasti lebih luas

lagi” (MT/25-08-2018/20.15 WIB).

Contohnya di dalam buku rumus qoidati yang dipelajari

pertama adalah hanya tentang huruf jer, I‟rab, dan dlomir.

b) Susunan materi yang ada tersusun secara induktif (menarik

kesimpulan dari contoh-contoh yang telah disebutkan) yang

dilanjutkan dengan latihan menterjemahkan (Taufiqul

Hakim, 2003). Hal ini sekaligus menjadi teknik

pembelajaran struktur bahasa dalam pengenalan kaidah.

Page 72: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

60

Saking

:bertemu

Al( ه ا )

اه اه

:tanpa

harakat

dibaca:

Menjadi:

Bacalah ayat dan ulangilah semua contoh yang bergaris

bawah dengan keterangan di bawah yang bertanda *

اط اى ح * اىج ع آ ش ي غ ء آ اس ا ا ي ف

ض ع ت ح ي س ر ض ع ت ا ا ا * ي م ش ش ا اى

* : adalah huruf jer

Huruf hukumnya mabni.

Dasarnya 3 ف ش ح و م .

* : adalah huruf jer

Dasarnya: 2. ز ز ا ك .1

ف huruf hukumnya حش

mabni atau tetap

Dasar bait:

عي ي ش اىج ف ش ح ل .1 ع إى حري خل حا شا عذا ف

م .2 ز سب اىل ز ي ذ ا ث اى اف ن اى ا ر و ع ى ا

ث ي ى ق ح ر غ ف ش ح و م .3 ا ف و ص ال ا ن غ ي ا ي ث ى

*”semua huruf, termasuk huruf jer, hukumnya mabni”

Dasarnya : . . . ف ش ح و م

*: Tanda (*) adalah tanda keterangan yang harus diulangi

keterangannya.

Latihan memberi makna : bermakna dari (sangking)

….. Allah ….Allah للا

...... jin ..... jin ح اىج

…. Air …. Banyu آء

…. Sebagian …. Sebagian تعض

*bacalah huruf pegonnya dengan menutupi makna huruf

latinnya. Bila kesulitan boleh membuka makna latinnya.

*huruf jer min ( ) bila bertemu dengan man ( ) maka

dibaca : . bila bertemu ا menjadi ا contohnya

ا يفق ق ص ا س asalnya :ا : ا+

Page 73: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

61

c) Salah satu buku panduan metode Amtsilati yaitu dalam

sharfiyah, peneliti menemukan sistematika pembahasan

yang lebih komplit, dalam artian satu kata dalam halaman

dikupas dari berbagai aspek, seperti صش dijelaskna makna

dasarnya, diuraikan dalam bentuk tashrif istilahi dan

lughowinya, mabni maklum dan majhulnya, serta lain

sebagainya (Taufiqul Hakim, 2003).

d) Dalam tatimmah (salah satu buku panduan yang digunakan

dalam metode Amtsilati) terdapat rumus-rumus yang

selama ini dipelajari. Jika dideskripsikan dalam satu

pembahasan terdapat satu contoh paragraf yang berbahasa

Arab. Kemudian dari satu persatu kata yang ada dalam

paragraf ditanyakan tentang makrifat nakirahnya, mabni

mu‟rabnya, mudzakar muannasnya juga dasar baitnya dan

seterusnya (Taufiqul Hakim, 2003).

اىذي ي اىحذهلل اىفراح اىجاد اىعي عي اىرفق ف

للا شادج ذذخيا داس ل اىاس اىعثاد أشذ أاخر

عثذ سعى صاحة ا عيذ ا حذاىخيد أشذ أ

صي للا عيي عي عي اى أصحات د اىقا اىح

ششح افص تا ي اىعاد )تعذ( فزصلج عل ا أ

Page 74: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

62

فيذ عي مرات

Materi Praktek

Rumus

Soal

(Guru)

Jawab

(Murid)

Dasar bait No.

حذى ا Bedakan:

حذهللى ا

antara

Makrifat

atau

Nakiroh

Makrifat

yaitu:

Tanda

nakiroh

yaitu

Dlomir,

Nama, Al,

Maushul,

Idlofah,

Isyaroh.

Tanwin

. ش ي غ

ج ش ن

4

33

4

32

Kesimpulannya kata حذى ا : adalah ma’rifat karena ada Al.

Dasar bait : .... حشف ى ا (46 )

أ ش ث ؤ اى و ا ت ق ج ش ن .32 ش م ر ذ ا ق ع ق ع ق ا

ات ذ ع ر م ح ف ش ع ش ي غ .33 ز اى ل غ اى

ف ظ ق ف اىل أ ف ي ش ع ذ ف ش ح أى .46 ظ عش ظ اى ي ف و ق د ف

: اىحذ

Bedak

an

Antara

Mabni

mabni

Al :

Dlomir,

Maushul,

Isyaroh.

ش ض مو ميا تح

ث ماىش

14

21

20

Atau

Mu’rob

Selain

Dlomir,

Maushul,

Isyaroh.

Kesimpulannya kata حذى ا : adalah mu’rob karena tidak ada isim

dlomir, tidak isim maushul dan juga tidak isim isyaroh.

Dasar bait:

ا صة .14 ا جش ميفظ اىفظ ش ى اىثا يجة ض مو

ض .21 اى ث ف اماىش ر ف ع اى جؤذا اع عي ف

ل .20 مافرقاس اص ثش اىفعو تل ذؤ ميا تح ع

:اىحذBedak

an

Antara

Mudzakar

Atau

Muannas

anda muannas

yaitu :

a‟ / Alif

/menyimp

an Ta‟

ح ل ع

6

35

Kesimpulannya kata حذى ا : adalah mudzakar karena tidak ada

Page 75: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

63

Ta‟ / Alif

Dasar bait:

اا ىرا ما ىن .35 س قذ ف أعا اىف ح اىرؤيث ذؤ ا رف عل

2) Target metode Amtsilati

Target dari metode Amtsilati adalah dalam masa tiga

sampai enam bulan anak mampu membaca kitab gundul (tanpa

harakat) dengan cara bertahap. Hal ini senada dengan salah satu

santri yang pernah mengikuti atau nyantri di pondok pesantren

Darul Falah atau pusatnya Amtsilati yaitu Muhammad Taslim.

“Kalau disana programnya itu 3-6 bulan satu kali ada

program wisuda, jadi kalau mau wisuda itu santri

harus sudah bisa membaca dan faham. kemudian

kalau disini belum bisa memperkirakan karena

pertemuan itu berbeda dari pusat” (MT/25-08-

2018/20.15 WIB)

Dalam waktu enam bulan, peserta didik atau santri

diharapkan akan lihai dalam mengidentifikasi sebuah kata

dalam bahasa Arab sesuai dengan kaidahnya dan juga paling

tidak mempunyai bekal untu dapat membaca kitab kuning.

3) Pendekatan pembelajaran metode Amtsilati

Menurut Muhammad Taslim metode yang digunakan

Amtsilati adalah menghafal dan membaca, sedangkan

pendekatannya yaitu dengan mengulang. Sebagaimana hasil

wawancara dengan beliau ketika peneliti menanyakan tentang

bagaimana proses pembelajaran Amtsilati mengenai

pendekatan dan metodenya baik di pondok pesantren Darul

Page 76: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

64

Falah maupun di pondok pesantren Al Hasan. Beliau

menuturkan:

“Pendekatan yang biasa dilakukan baik yang saya

terapkan di pondok pesantren ini atau di Amtsilati yaitu

dengan pengulangan dan metodenya yaitu menghafal

dan membaca. Jadi setiap hari metodenya membaca

meskipun kalau di pondok pesantren Al Hasan ada

sedikit pengembangan-pengembangan”(MT/25-08-

2018/20.15 WIB).

Setelah menelaah beberapa buku panduan dalam

metode Amtsilati menurut penulis pendekatan pembelajaran

yang digunakan dalam metode Amtsilati tidak hanya

pengulangan materi semata, tetapi ada penggabungan antara

pengulangan materi dengan sikap melestarikan yang sudah ada

(conserving) dan sikap memperluas (extending).

Sehingga dapat peneliti simpulkan dalam metode

Amtsilati ini sangat menekankan pengulangan materi, dengan

menggali kembali informasi yang telah didapatkan dan

kemudian dilanjutkan dengan interpretasi fakta dan informasi

sekaligus pengembangannya.

4) Sistem evaluasi metode Amtsilati

Sebagaimana pengertian evaluasi yaitu suatu tindakan

atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. maka peneliti

menemukan sebuah bentuk evaluasi yang menarik pada metode

Amtsilati.

Page 77: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

65

Sistem evaluasi pada metode Amtsilati ada dua macam

yaitu test tulis dan test lisan. Sedangkan waktu tes yang

dipraktekkan oleh pondok pesanten Darul Falah atau pusatnya

Amtsilati adalah sebagai berikut:

a) Harian, yaitu test tulis maupun lisan. Test ini dilakukan

setiap setelah menyelesikan satu pembahasan dalam

pembelajaran setiap harinya.

b) Setandar nilai untuk tiap kali akan kenaikan jilid pertama ke

jilid selanjutnya harus 9 koma. Waktu tes adalah dua kali

dalam seminggu, yaitu hari senin dan kamis, dengan ruang

tes, guru spesialis penunggu dan penilai sendiri-sendiri

(Taufiqul Hakim: 2003, 17).

Menurut pengamatan peneliti sebenarnya guru

pengampu atau ustadz secara tidak langsung telah melakukan

evaluasi terhadap peserta didik setiap melakukan pembelajaran.

Misalnya dalam buku Amtsilati, harakat sengaja dihilangkan

pada kata yang sama dalam pembahasan selanjutnya. Begitu

juga ketika peneliti menelaah buku tatimmah, di samping

penerapan rumus yang dipelajari, peneliti juga menemukan

evaluasi melalui satu bentuk kalimat sempurna tanpa harakat

dengan simbol-simbol bantuan untuk peserta didik. Begitu juga

dengan qoidati, yang berisi tentang rumus dan qoidah, peserta

didik diharapkan memiliki kemampuan dalam menghafal

Page 78: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

66

rumus qoidah yang berasal dari bait Alfiyah dengan

memberikan sedikit pancingan-pancingan.

Dengan demikian, guru pengampu atau ustadz secara

tidak langsung telah melakukan evaluasi terhadap peserta didik

atau santri, dengan orientasi untuk mengetahui kemampuan

kognitif peserta didik setiap harinya.

b. Penerapan metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan

Dari hasil observasi penelitian di kelas Amtsilati dan

wawancara dengan guru pengampu Amtsilati dan juga santri kelas

3. Peneliti mendapatkan beberapa informasi penting yang

berhubungan dengan penerapan metode Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan, di antaranya:

1) Motivasi dan tujuan penerapan metode Amtsilati, peneliti telah

dapatkan dari hasil wawancara dengan guru pengampu

Amtsilati. Berikut ini adalah hasil wawancara peneliti dengan

guru pengampu kelas 3 yaitu ustadz Amri Windianto, beliau

mengatakan:

“Untuk motivasinya karena di pondok pesantren ini

berlatar belakang pembelajaran Al-Qur‟an dulunya,

maka motivasi dari saya adalah bagaimana seorang

santri selain bisa dalam membaca dan memahami Al-

Qur‟an, para santri juga dapat memahami Nahwu

Sharaf untuk diterapkan dalam kajian kitab kuning dan

juga warna baru di pondok pesantren ini. Selain itu,

sebelum ada Amtsilati inikan dulu juga pernah ada

pembelajaran nahwu dengan jurumuiyah juga ya, akan

tetapi hasilnya kita tahu kurang optimal, maka

kemudian ada tawaran menarik dengan temuan yang

baru yaitu metode Amtsilati ini, kita coba terapkan di

Page 79: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

67

pondok pesantren ini, yang katanya metode ini adalah

metode yang sangat mudah, efektif dan efisien serta

waktu yang relatif cepat dipahami. Tujuannya adalah

untuk membekali santri-santri agar punya modal untuk

dapat membaca kitab kuning “ (AW/23-08-2018/21.10

WIB).

Dari hasil wawancara di atas, peneliti mendapatkan

hasil pernyataan tentang motivasi dan tujuan dari penerapan

metode Amtsilati adalah pertama yaitu untuk memberikan

warna baru dan juga memberikan bekal kemampuan bagi para

santri untuk tidak hanya dapat membaca dan memahami Al-

Qur‟an saja, akan tetapi dapat membaca dan mempelajari ilmu

alat sebagai bekal untuk membaca kitab kuning. Yang kedua

karena memandang bahwa metode pembelajaran yang telah

diterapkan sebelumnya mendapat hasil yang kurang optimal.

Sehingga pondok pesantren ini mencoba dengan metode atau

temuan baru ini yaitu dengan metode Amtsilati yang

dipandang sangat mudah, efektif dan efisien, serta dalam

waktu yang cepat.

2) Proses pembelajaran Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan

Dalam pembahasan ini peneliti akan menguraikan

tentang metode, pedekatan, serta sistem evaluasi yang telah

berjalan di pondok pesantren Al Hasan.

Untuk metode pembelajaran yang diterapkan di pondok

pesantren Al Hasan, peneliti telah melakukan wawancara

dengan guru pengampu atau ustadz yang mengajar Amtsilati.

Page 80: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

68

Berikut ini penuturan guru pengampu terkait metode

pembelajaran Amtsilati yang diterapkan:

“Pendekatan Amtsilati yaitu dengan pengulangan,

kemudian metodenya yaitu menghafal dan membaca.

kalau di pusat itu pertemuannya lebih banyak yaitu dari

pagi sampai menjelang dzuhur kemudian kalau malam

itu setoran hafalan” (MT/25-08-2018/20.15 WIB).

Lebih lanjut lagi ketika peneliti menanyakan tentang

bagaimana penerapannya di pondok pesantren Al Hasan kepada

guru pengampu Amtsilati, M. Taslim mengatakan:

“Kalau saya menerapkan di Al Hasan ini dalam 1

minggu ada 4 kali pertemuan. Dalam kegiatannya itu di

bagi dalam 3 kali model yang 2 hari pertama dan kedua

itu adalah belajar materi, kemudian hari ke 3 itu

langsung terjun ke kitab kuning yaitu dengan kitab

taqrib biar tau medan apa yang dipelajari, kemuadian

hari ke 4 adalah hafalan qoidah dan khulashoh, tes

dilaksanakan ketika materi hafalan sudah selesai dalam

setiap jilidnya. Jadi di Al Hasan ini saya

menerapkannya ada perbedaannya meskipun tidak

banyak, karena tidak mungkin kalau di pesantren ini

diterapkan sam dengan yang ada di pusat karena disini

kondisinya berbeda” (MT/25-08-2018/20.15 WIB).

Setelah peneliti melakukan observasi sehubungan

dengan hal di atas, peneliti mendapatkan bahwa pembelajaran

Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan tidak sama persis

dengan yang diterapkan di Amtsilati pusat. Di pondok

pesantren Al Hasan pembelajaran hanya dilakukan 4 kali

pertemuan dalam seminggu dengan durasi waktu 1 jam. Lebih

lanjut lagi ketika peneliti menannyakan tentang strategi yang

dilakukan pada ustadz M. Taslim, beliau menuturkan:

Page 81: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

69

“Strategi saya adalah saya tekankan pada pemahaman

karena santri kalau dipacu untuk menghafal itu sulit,

kita tau bahwa santri di sini santrinya mempunyai

kesibukan juga di luar pondok, meskipun salah satu

syarat untuk tes itu ada hafalan, tetapi waktu

menyesuaikan dengan kesiapan” (MT/25-08-

2018/20.15).

Sedangkan penerapan pembelajaran metode Amtsilati

di pondok pesantren Al Hasan dalam penerapannya ke dalam

kitab kuning yaitu kitab fathul qorib, contohnya

pembahasannya seperti:

و ص ر ش ي ض فصو يش ض

… nya/ dia (1) laki-laki =

(… wong lanang (1) )

Dia (1) laki-laki =

(wong lanang (1) )

ى/ ى/

ى : tanpa harakat dibaca : ى

Menjadi: ى

: tanpa harakat

dibaca :

اخ في فا ل يجغ

اىنية لاىحيا مي طاش إ

اىحضيش اذىذا

اىقيري أما قيري د

* : adalah dlomir muttasil,

dlomir hukumnya mabni.

Dasarnya: 41. مو ضش

* :adalah dlomir

munfasil, dlomir hukumnya

mabni.

Dasarnya: 41. مو ضش

ى اىثا يجة ىفظ مو ضش

ا جشميفظ ا صة

ى اىثا يجة ىفظ ضشمو

ميفظ ا صة ا جش

Page 82: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

70

جيداىيرح ذطش تاىذتاغ إل جيذ اىنية اىخضيش اذىذ

اآلاد ىيرح شعشا جظ إىا أ أحذا عظ ا

Materi Praktek

rumus

Soal Jawab Dasar bait No

اىيرحRumus

utama

Bedakan

antar:

isim, fiil,

huruf

فعل ا اع

25

Tanda-

tanda

isim

Yaitu: Jer,

tanwin,

Al,

setelah

nida’

تاىجش

ي اىر

26

Kesimpulan: اىيرح adalah isim karena ada Al

Dasar bait:

ي ضا ىفظ .25 حشفا فعل ث ا د احشص اع اىعل ا اا ت

ييض حصو .26 ذ ع غذ ىل أه اى ذا ي اىر تا ىجش

Untuk sistem evaluasinya yang diterakan di pondok

pesantren Al Hasan adalah ada dua bentuk yaitu tes tulis dan tes

lisan. Di luar yang formal biasanya guru pengampu juga

mengevaluasi dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan rincian

pra-test (sebelum pembelajaran dimulai), dan post-test (setelah

pembelajaran). Sebagaimana yang telah dituturkan oleh ustadz

Amri:

Page 83: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

71

“Untuk sistem evaluasinya di samping tes tulis dan

lisan adalah ada hafalan, untuk ujian tulisnya

dilakukan setelah semua materi selesai dilakukan 1 kali

setiap jilid itu yang formal, tetapi di luar formal

biasanya guru pengampu selalu mengevaluasi kepada

kemampuan para santri, evaluasi harian ada pra test,

sebelum pembelajaran dimulai santri ditanya

pembelajaran sebelumnya, ketika mau mengakhiri juga

ada post test, yaitu yang selesai hari itu dibahas,

ditanya lagi pemahamannya” (AW/23-08-2018/21.10

WIB).

c. Faktor Pendukung dan faktor penghambat yang terjadi dalam

proses pembelajaran Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan

Dalam praktik pelaksanaan kegiatan pembelajaran

menggunakan metode Amtsilati, maka tidak jarang pula akan kita

temui faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung

dan penghambat dalam implementasi metode Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan, tidak lepas dari waktu, materi, sarana dan

prasarana, santri dan ustadz. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

telah diungkapkan oleh ustadz Amri mengenai faktor pendukung

dari implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan,

beliau mengungkapkan:

“Faktor pendukungnya yang pertama tentunya adalah

adanya santri, yang kedua adalah adanya ustad yang

berkompeten karena salah satu ustadznya pernah belajar

dan menimba ilmu langsung di pusatnya, faktor pendukung

yang lain adalah adanya dorongan dan persetujuan dari

pengasuh untuk dibelajarkan di pondok ini, sarana dan

prasarana menurut saya juga sudah memadai” (AW/23-

08-2018/21.10 WIB).

Pendapat lain juga ditambahkan oleh ustadz Taslim, beliau

mengungkapkan bahwa:

Page 84: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

72

“Faktor pendukung yang pertama kemarin sering sowan ke

pengasuh, beliau mensetujui untuk diterapkan yaitu

diletakkan di kelas 3, dari teman2 santri juga ada yang

pengen mempelajari, di fasilitasi oleh pengasuh dan

pengurus, kitabnya juga ada, langsung dari pusat” (MT/25-

08-2018/20.15).

Dari sini dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung yang

pertama adalah adanya santri yang mau untuk mempelajari metode

Amtsilati. Jadi di dalam pelaksanaannya tidak ada unsur paksaan.

Terus yang kedua adalah adanya persetujuan dari kyai untuk

menerapkan metode Amtsilati dalam pembelajaran dan juga

adanya dorongan serta pengurus menfasilitasi dalam

pelaksanaannya. Selain itu salah satu ustadznya ada yang lulus dari

Amtsilati pusat, jadi dapat dikatakan berkompeten dalam mengajar

Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan.

Sedangkan untuk Hambatan-hambatannya dari wawancara

yang telah berjalan peneliti menemukan hambatan-hambatan yang

muncul tidak hanya dari sisi eksternal tapi juga dari sisi internal.

Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi di pondok

pesantren Al Hasan, peneliti telah melakukan wawancara dengan

beberapa santri kelas Amtsilati di samping guru pengampu. Berikut

ini hasil wawancara peneliti dengan Ainun Jilan Qilbi mengenai

hambatan-hambatan yang terjadi:

“Hambatan yang saya rasakan selama mengikuti kelas

Amtsilati di Al Hasan yaitu masalah waktu yang kurang

maksimal dalam pembelajaran jadi untuk menghafal serta

memahami qoidah dari amtsilati tidak maksimal, mungkin

juga karena rasa malas untuk mengaji menjadikan

Page 85: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

73

Amtsilati lama untuk dihafal dan dipahami”(AJQ/26-08-

2018/21.20 WIB).

Menurut Ainun Jilan Qilbi (Mahasiswa IAIN Salatiga)

kendala yang dialami selama mengikuti pembelajaran Amtsilati

adalah kurang maksimalnya waktu dalam pembelajaran. Karena

memang waktu yang digunakan dalam pembelajaran di pondok

pesantren Al Hasan adalah 1 jam. Selain itu, ia juga mempunyai

kendala dalam faktor internal yaitu rasa malas dan kurangnya

semangat dalam mengikuti setiap pembelajaran.

Wawancara yang kedua adalah dengan Alfarabi Brillian

Fikri, di samping mempunyai problem yang sama dengan yang

telah disebutkan oleh Ainun Jilan Qilbi. Alfarabi mengaku

menemui kendala dalam masalah tumpang tindihnya materi

pembelajaran karena selain menjadi santri, ia juga menjadi seorang

pelajar. Untuk lebih jelasnya, berikut ini tanggapan Alfarabi ketika

ditanya tentang hambatan-hambatannya:

“Hambatan-hambatan yang terjadi selama mengikuti kelas

Amtsilati itu sebagai santri dan pelajar adalah santri

dituntut untuk menguasai ilmu agama dan juga ilmu umum

secara bersamaa yang menjadikan waktu kegiatan terjadi

tumpeng tindih antara materi pelajaran pesantren dan

sekolah. Akibatnya, saya berada di pertimpangan jalan

yang menjadikan hafalan dan pemahaman saya terkadang

menjadi terbagi. Selain itu semangat para santri dan juga

waktu pembelajaran di kelas Amtsilati kurang

maksimal”(ABF/16-08-2018/18.35 WIB).

Dari wawancara yang telah peneliti lakukan, kedua santri di

atas memiliki kendala eksternal yang sama yaitu kurangnya waktu

Page 86: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

74

dalam pembelajaran. Sedangkan dari sisi internal santri, peneliti

menemukan kesulitan yang mereka hadapi lebih disebabkan oleh

pengetahuan yang terbilang awam dalam materi nahwu sharaf.

Selain itu juga karena faktor kemalasan santri dalam memelajari

materi dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan oleh Luluk

Desti yaitu sebagai berikut:

“Hambatannya itu adalah faktor dari diri sendiri dan

faktor teman, kalau teman-temannya males jadi ikut ikutan

males, terus yang kedua adalah capek karena kita ada dua

aktivitas di sekolah dan di pondok juga, bentrok, kalau

tugas sekolah banyak, hafalan di pondok juga banyak itu

tentu akan mengganggu konsentrasi saya, tetapi itu semua

memang sudah menjadi kewajiban sebagai seorang pelajar

dan juga santri sih, ketiga yaitu tempatnya kurang

mendorong semangatnya untuk belajar” (LDS/26-08-

2018/20.30 WIB).

Dalam observasi, peneliti juga menemukan suasana

pembelajaran sebagaimana yang dituturkan oleh beberapa santri

yang telah peneliti wawancarai yaitu ada beberapa santri yang

mengantuk dan peneliti juga mendengarkan bahwa lagu yang

disuarakan bersama-sama untuk mengiringi bait-bait khulasah itu

monoton.

Dari pihak guru pengampu hambatan yang paling

berpengaruh terhadap pembelajaran Amtsilati adalah ghairah atau

semangat santri dalam mengikuti pembelajaran.

Page 87: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

75

B. Analisi Data

Dalam analisis data penulis akan memaparkan hasil dari penelitian

berdasarkan temuan peneliti sebagaimana telah diuraikan sebelumnya.

Analisis data mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan rumusan

masalah yaitu implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al

Hasan, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran

Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan.

1. Implementasi Metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan

Setelah peneliti melaksanakan beberapa tahap dalam penelitian,

yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, peneliti mendapatkan

bahwa penerapan pembelajaran Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan

tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yang diterapkan di Amtsilati

pusat.

Dalam penerapan metode Amtsilati, guru pengampu

menggabungkan antara metode membaca dengan metode hafalan.

Sedangkan untuk lebih memahamkan santri, materi yang sudah

dipelajarai akan terus diulang-ulang oleh guru pengampu supaya santri

tidak mudah lupa dengan apa yang sudah dipelajari. Dengan

memberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan soal-soal sebelum

dan sesudah kegiatan pembelajaran, akan memudahkan guru pengampu

untuk melatih supaya santri mudah mengingat materinya.

Hal yang agak berbeda adalah dalam hal penyampaian materi dan

pertemuan pembelajaran yang tentu berbeda dengan yang ada di

Page 88: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

76

Amtsilati (walaupun tidak terlalu ekstrim yang sesuai dengan latar

belakang pendidikan dan kesempatan santri pondok pesantren Al

Hasan, seperti penyampaian materi Amtsilati dengan memanfaatkan

fasilitas kelas (misal: papan tulis), kemudian pelaksanaan pembelajaran

hanya 4 kali dalam satu minggu dengan durasi waktu pembelajaran 1

jam dan evaluasi yang dilakukan 1 kali dalam setiap selesai materi per

jilid atau per bab, di samping ada evaluasi harian.

Menurut pengamatan peneliti, bentuk penyampaian materi yang

menggunakan metode membaca dan menghafal sebagaimana yang

diterapkan oleh penyusun Amtsilati itu kurang efektif jika secara

ekstrim diterapkan pada lembaga pendidikan lain yang berbeda kondisi,

sebagaimana di pesantren Al Hasan yang mayoritas santrinya adalah

pelajar dan mahasiswa yang tidak secara penuh beraktifitas di pesantren

dan mereka harus membagi waktu dalam pembelajaran dan

pemahamannya.

Mengenai evaluasi, dalam teori evaluasi disebutkan ada 2 metode

yang dapat digunakan yaitu metode test dan metode observasi. Dari

pengamatan dan wawancara peneliti tentang evaluasi yang digunakan

pondok pesantren Al Hasan adalah metode test (test tulis dan lisan).

Menurut peneliti, dalam mengevaluasi, pondok pesantren Al Hasan

dapat mencoba untuk menggunakan 2 metode evaluasi di atas, sehingga

seorang pengajar akan lebih fleksibel dalam mengetahui perkembangan

dan kemajuan para santri setelah melalui proses belajar, baik dalam

Page 89: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

77

situasi formal maupun non formal, seperti membuat klompok diskusi

nahwu dengan sarana baca buku-buku cerita berbahasa Arab.

2. Faktor pendukung dan penghambat Implementasi metode Amtsilati di

Pondok Pesantren Al Hasan

Berdasarkan dari hasil yang sudah dilakukan oleh peneliti, baik

dari hasil wawancara, observasi, maupun dokumentasi, peneliti

mendapatkan beberapa hasil mengenai factor pendukung dan hambatan-

hambatan yang terjadi dalam menerapkan metode Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan.

Mengenai faktor pendukung dari diterapkannya metode Amtsilati

di pondok pesantren Al Hasan, peneliti menemukan sebagai berikut:

a. Adanya santri yang mau untuk mempelajari metode Amtsilati. Jadi

di dalam pelaksanaannya tidak ada unsur paksaan.

b. Adanya persetujuan dari kyai untuk menerapkan metode Amtsilati

dalam pembelajaran dan juga adanya dorongan serta pengurus

menfasilitasi dalam pelaksanaannya.

c. Salah satu ustadznya ada yang lulus dari Amtsilati pusat, jadi dapat

dikatakan berkompeten dalam mengajar Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan.

Sedangkan mengenai hambatan-hambatan yang terjadi tentu

sudah menjadi santapan yang tidak terpisahkan dalam sebuah

pembelajaran. Demikian juga pada pembelajaran Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan. Peneliti menemukan hambatan-hambatan yang

Page 90: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

78

muncul dari faktor internal dan faktor eksternal. Menurut peneliti,

faktor internal santri seperti masih awamnya santri terhadap materi

nahwu atau semangat santri dalam mempelajari tidak perlu dipersoalkan

jika faktor eksternal dari pihak guru pengampu atau yang mengurus

kelas Amtsilati dapat menyajikan materi, teknik penyampaian,

pendekatan belajar dan waktu dengan baik.

Page 91: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mulai dari awal hingga akhir, peneliti

memiliki beberapa kesimpulan yang tentunya berkaitan dengan dua

rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas:

1. Fakta-fakta yang peneliti dapatkan tentang implementasi metode

Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan adalah sebagai berikut:

a. Dalam penerapan metode Amtsilati, Pondok pesantren Al Hasan

sudah melakukan pengembangan dalam proses pembelajaran

Amtsilati, diantaranya penggunaan fasilitas kelas (misal: papan

tulis) walaupun masih lebih dominan menggunakan metode

membaca dan menghafal dalam penyampaiannya, sementara waktu

pembelajaran hanya 4 kali dalam satu minggu (senin dan selasa)

dengan durasi waktu 1 jam, lalu pendekatanya adalah dengan

pengulangan, sedangkan sistem evaluasi yang diterapkan di

pondok pesantren Al Hasan adalah test (tulis dan lisan), di samping

evaluasi harian (pra test dan post test).

b. Motivasi pondok pesantren Al Hasan dalam menerapkan metode

Amtsilati adalah yang pertama pertama yaitu untuk memberikan

warna baru dan juga memberikan bekal kemampuan bagi para

santri untuk tidak hanya dapat membaca dan memahami Al Qur‟an

saja, akan tetapi dapat membaca dan mempelajari ilmu alat sebagai

Page 92: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

80

bekal untuk membaca kitab kuning. Yang kedua karena

memandang bahwa metode pembelajaran yang telah diterapkan

sebelumnya mendapat hasil yang kurang optimal.

c. Tujuan pondok pesantren Al Hasan menerapkan metode Amtsilati

adalah memberikan bekal santri untuk membaca kitab kuning.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang terjadi dalam proses

pembelajaran Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan, yaitu:

a. Faktor pendukung metode amtsilati diterapkan di pondok pesantren

Al Hasan adalah adanya kemauan santri untuk mempelajari

Amtsilati, adanya persetujuan dan dorongan dari pihak ndalem atau

kyai untuk menerapkan metode Amtsilati, adanya dorongan dari

pihak pengurus dan adanya ustadz yang berkompeten untuk

mengajar Amtsilati.

b. Faktor penghambat atau hambatan-hambatan yang terjadi yaitu dari

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang berasal dari dalam

(internal), seperti: ada santri yang mengantuk di dalam kelas, rasa

malas dan kurangnya semangat santri dalam mengikuti

pembelajaran Amtsilati. Sedangkan hambatan eksternalnya, sepeti:

waktu pembelajaran Amtsilati yang kurang, kesibukan santri yang

selain belajar di pondok pesantren, mereka juga harus mengikuti

kegiatan di luar pondok pesantren.

Page 93: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

81

B. Saran-saran

Setelah penulis mengetahui dan melakukan observasi, yang

kaitannya dengan kegiatan Pondok Pesantren Al Hasan Kota Salatiga

menurut penulis masih ada hambatan dan kendala yang sekiranya perlu

dibenahi atau diperbaiki. Karena dengan adanya saran dari penulis ini,

diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi pihak-pihak terkait dari

pembelajaran Amtsilati. Oleh karenanya penulis memberikan saran

sebagai berikut:

Hal pertama yang menjadi usulan peneliti adalah penyusunan

Amtsilati perlu mempertimbangkan atau mengembangkan bentuk metode,

pendekatan, atau teknik pembelajaran yang tepat untuk disampaikan pada

peserta didik yang telah berumur dewasa atau pada Lembaga Pendidikan

yang berbeda kondisi. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kejenuhan-

kejenuhan yang muncul dari internal peserta didik.

Sedangkan hal yang berkaitan dengan penerapan metode Amtsilati

di pondok pesantren Al Hasan, peneliti memberikan usulan sebagai

berikut:

1. Pondok pesantren Al Hasan tidak perlu ekstrim mengadopsi model

pembelajaran yang asli (sebagaimana yang diterapkan di Darul Falah).

2. Untuk menunjang keaktifan dan pemahaman santri, seorang pengajar

sebaiknya lebih aktif dalam memanfaatkan fasilitas dan lebih kreatif

dalam menyampaikan materi agar santri tidak ngantuk dan lebih

semangat.

Page 94: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

82

3. Memberikan koleksi nada lagu untuk memberikan warna lain dalam

mendendangkan nadzoman khulasah.

4. Menurut pengamatan peneliti, waktu pembelajaran dapat ditambahkan

yaitu diletakkan pada waktu ba‟da magrib.

Sedangkan mengenai hambatan-hambatan yang terjadi dalam

proses pembelajaran Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan berdasarkan

pengamatan peneliti adalah dampak yang ditimbulkan dari konsep dasar

Amtsilati dan proses pembelajaran yang kurang proporsional jika harus

diterapkan secara ekstrim di lembaga pendidikan seperti pondok

pesantren Al Hasan.

Page 95: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

83

DAFTAR PUSTAKA

A‟la‟ Abd. 2006. Pembaharuan Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Anwar, Desi. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Surabaya: Amelia

Surabaya.

Arief, Armai. 2002. Pengatar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam. Ciputat:

Press.

Arifin, Muzayyin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Aziz, Abdul Dahlan (et.al). 1996 Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ictiar Baru Van

Hoeve. Bawani, Imam M.A. 1993. Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam. Surabaya:

Al-Ikhlas.

Depag RI. 2003. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.

Depag RI. 2003. Pola Pembelajaran Di Pesantren. Jakarta: Direktoral Jendral

Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI.

Depag RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta: Direktoral

Kelembagaan Agama Islam.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1990. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dhofier, Zamakhsyari. 1994. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.

Galba, Sindu. 2004. Pesantren sebagai Wadah Komunikasi. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Hakim, H. Taufiqul. 2004. Tawaran Revolusi Sistem Pendidikan Nasional,

(berbasis kompetisi dan kompetensi. Jepara: PP Darul Falah.

2003. AMTSILATI (Program Pembula Membaca Kitab Kuning).

Jepara: Al Falah Offset.

2003. SHORFIYAH (Metode Praktis Memahami Shorof dan I‟lal).

Jepara: Al Falah Offset.

Page 96: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

84

2003. TATIMMAH (Praktek Penerapan Rumus). Jepara: Al Falah

Offset.

2003. RUMUS QOIDAH (Metode Praktis Mendalami Al-Qur‟an

dan Kitab Kuning). Jepara: Al Falah Offset.

JR, Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan

Keunggulannya. Jakarta: PT. Gramedian Widiasrama Indonesia.

Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan.

Jakarta: Paramadina.

Majid, Abdul. 2014. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Masdar F. Masudi. 1998. Pandangan Hidup Ulama Indonesia dalam Literatur

Kitab Kuning, makalah pada Seminar Nasional tentang Pandangan dan

Sikap Hidup Ulama Indonesia. Jakarta: LIPI.

M. Dawan Raharjo. 1985. Pesantren Dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya, Cet.XXVI.

Mulyasa, Rohmat. 2004. Mengartikulasi Pendidikan Nilai, Bandung: Alfa.

Nasir, Ridwan. 2005. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal Pondok

Pesantren Ditengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nazir. 1985. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Putra, Haidar daulay. 2006. Pendidikan Islam: dalam sistem pendidikan nasional

di indonesia. Jakarta: kencana.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: Indeks.

Streenbrink, Karel A. 1974. Pesantren, Madrasah, sekolah. Jakarta: PT. Pustaka

LP3ES Indonesia.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif da R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 97: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

85

Suharsimi, Arikunto. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

2002. Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Thobroni, Muhammad, Arif Mustofa. 2013. Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

W.J.S. Poerwodarmint. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Wahid, Abdurrahman. 2010. Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren.

Yogyakarta: LKIS.

Wahid, Marzuki 1999. Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah.

Wuryani, Sri Esti. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo

Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren. Ciputat: PT. Ciputat Press.

Yunus, Mahmud. 1979. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Mutiara.

Zaenuddin, Radliyah. 2005. Metodologi Dan Strategi Alternatif Pembelajaran

Bahasa Arab. Cirebon: Pustaka Rihlah Group.

Page 98: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Ustadz Pondok Pesantren Al Hasan Kota Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Hari/tanggal wawancara :

5. Waktu :

6. Jabatan :

Page 99: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

7.

B. Sasaran Wawancara

1. Implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan metode Amtsilati

di Pondok Pesantren Al Hasan.

C. Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan anda menjadi santri?

2. Apa latar pendidikan anda?

3. Bagaimana sistematika pembahasan materi Amtsilati?

4. Pendekatan seperti apa yang dilakukan anda dalam pembelajaran

Amtsilati atau metode apa yang digunakan metode Amtsilati?

5. Berapa lama target santri dapat menyelesaikan program Amtsilati?

6. Apa motivasi dan tujuan metode Amtsilati di terapkan di pondok

pesantren Al Hasan?

7. Dalam pembelajaran Amtsilati ada berapa kitab yang dipakai dan kapan

saja buku-buku tersebut dapat mulai digunakan oleh santri?

8. Bagaimana penerapan metode Amtsilati dalam pengajarannya di

pondok pesantren Al Hasan?

9. Strategi apa saja yang anda gunakan dalam menerapkan metode

Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan?

10. Bagaimana bentuk dan proses penilaian metode pembelajaran Amtsilati

di pondok pesantren Al Hasan?

11. Berapa standar nilai agar siswa dinyatakan lulus?

12. Apa saja kriteria kelulusannya?

13. Bagaimana tindak lanjut hasil penilaiannya?

14. Apa saja faktor pendukung metode Amtsilati diterapkan di pondok

pesantren Al Hasan?

15. Apa saja hambatan anda selama mengajarkan Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan?

Page 100: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

16. Apakah pengajaran semua itu sama dengan aslinya di Jepara?

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pengurus Pondok Pesantren Al Hasan Kota Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Hari/tanggal wawancara :

5. Waktu :

Page 101: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

B. Sasaran Wawancara

1. Menggali keadaan lingkungan, sarana dan prasarana di pondok

pesantren Al Hasan.

2. Menggali kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al Hasan

Kota Salatiga

C. Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren Al Hasan?

2. Berapa jumlah santri putra dan putri pondok pesantren Al Hasan?

3. Bagaimana sistem pembelajaran di pondok pesantren Al Hasan?

4. Apa saja kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren Al Hasan?

Page 102: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Santri Pondok Pesantren Al Hasan Kota Salatiga

A. Identitas Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Hari/tanggal wawancara :

5. Waktu :

B. Sasaran Wawancara

1. Implementasi metode Amtsilati di pondok pesantren Al Hasan Salatiga.

2. Faktor penghambat dalam pembelajaran.

C. Butir-butir pertanyaan

1. Apa yang anda rasakan dari pembelajaran metode Amtsilati bagi diri

anda sendiri?

2. Bagaimana menurut anda apakah sulit memahami materi Amtsilati?

3. Apa saja hambatan-hambatan yang terjadi selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Page 103: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Ustadz Muhammad Taslim

2. Usia : 24

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 25 Agustus 2018

5. Waktu : 20.15 WIB

No Pertanyaan

Hasil wawancara

1. Apa latar pendidikan anda? Saya TK di TK Miftahul Ulum di Boyolali tepatnya di tempat kelahiran saya, kemudian lanjut di MI Miftahul Ulum Boyolali, sama dengan alam waktu TK saya, kemudian lanjut ke MTS 1 Wonosegoro, kemudian SMA hijrah ke Bangsri, Jepara yaitu di ponpes Darul Falah atau Amtsilati pusat kemudian setelah 3 tahun lulus di sana lanjut S1 di iain salatiga kalau dulu STAIN Salatiga

2. Bagaimana sistematika

pembahasan materi Amtsilati?

metode Amtsilati ini adalah metode cara cepat membaca kitab kuning jadi mushanifnya disini beliau KH Taufiqul Hakim meringkas dari Alfiyah dijadikan metode Amtsilati. jadi metode Amtsilati ini terdiri dari qoidati, sharfiyah, ada khulasoh kemudian ada kitab lain, materi Amtsilati adalah materi dari Alfiyah, jadi inti-inti dari Amtsilati itu diambil

Page 104: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

dari Alfiyah, kalau masalah sistematika atau susunan materi awalnya mudah itu memang kalau kita belajar itu pasti awalnya yang mudah-mudah dulu kemudian kalau sudah ke jenjang ke selanjutnya pasti lebih luas lagi

3. Berapa lama target santri dapat

menyelesaikan program

Amtsilati?

Kalau disana programnya itu 3-6 bulan satu kali ada program wisuda, jadi kalau mau wisuda itu santri harus sudah bisa membaca dan faham. kemudian kalau disini belum bisa memperkirakan karena pertemuan itu berbeda dari pusat

4. Bagaimana sistem evaluasi

metode Amtsilati?

Evaluasi disana itu ada tes tulis dan tes lisan, untuk KKMnya itu adalah 9 koma, jadi anak yang mencapai 9 koma akan naik ke jilid II sementara yang kurang dari 9 maka akan mengulang dari jilid awal, jilid duapun proses evaluasi dan pengajarannya sama, dalam testnya di Amtsilati disediakan waktu seminggu dua kali yaitu hari senin dan kamis

5. Pendekatan seperti apa yang

dilakukan dalam pembelajaran

Amtsilati atau metode apa yang

digunakan metode Amtsilati?

Pendekatan yang digunakan Amtsilati yaitu dengan pengulangan, kemudian metodenya yaitu menghafal dan membaca. kalau di pusat itu pertemuannya lebih banyak yaitu dari pagi sampai menjelang dzuhur kemudian kalau malam itu setoran hafalan

6. Apa motivasi dan tujuan

metode Amtsilati di terapkan di

pondok pesantren Al Hasan?

Awal mula metode ini diterapkan di pondok ini awal mulanyakan pondok ini adalah basisnya Al-Qur’an, dulu pondok sini ngajinya belum di kelas-kelaskan lha setelah berjalannya waktu itu saya intinya ingin menerapkan Amtsilati disini biar santri-santri disini tau ilmu alat jadi santri tidak hanya mendapatkan ilmu Al-Quran tetapi ilmu alatnya juga dapat di dapatkan.

Page 105: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

7. Dalam pembelajaran Amtsilati

ada berapa kitab yang dipakai

dan kapan saja buku-buku

tersebut dapat mulai digunakan

oleh santri?

Jadi Amtsilati ini adalah lima jilid, untuk pengajarannya yang hari senin dan selasa adalah qoidati hari rabu penerapannya ke dalam kitab taqrib hari kamisnya setoran hafalan

8. Bagaimana penerapan metode

Amtsilati dalam pengajarannya

di pondok pesantren Al Hasan?

Kalau saya menerapkan di Al Hasan ini dalam 1 minggu ada 4 kali pertemuan. Dalam kegiatannya itu di bagi dalam 3 kali model yang 2 hari pertama dan kedua itu adalah belajar materi, kemudian hari ke 3 itu langsung terjun ke kitab kuning yaitu dengan kitab taqrib biar tau medan apa yang dipelajari, kemuadian hari ke 4 adalah hafalan qoidah dan khulashoh, test dilaksanakan ketika materi hafalan sudah selesai dalam setiap jilidnya. Jadi di Al Hasan ini saya menerapkannya ada perbedaannya meskipun tidak banyak, karena tidak mungkin kalau di pesantren ini diterapkan sama dengan yang ada di pusat karena disini kondisinya berbeda

9. Strategi apa yang anda gunakan

dalam menerapkan metode

Amtsilati di pondok pesantren

Al Hasan?

Strategi saya adalah saya tekankan pada pemahaman karena santri kalau dipacu untuk menghafal itu sulit, kita tau bahwa santri di sini santrinya mempunyai kesibukan juga di luar pondok, meskipun salah satu syarat untuk tes itu ada hafalan, tetapi waktu menyesuaikan dengan kesiapan.

11. Berapa standar nilai agar siswa

dinyatakan lulus?

Standar nilainya sama dengan yang ada di sana yaitu 9 koma, kalau belum memenuhi maka tidak akan naik

12. Apa saja kriteria kelulusannya?

Bagaimana tindak lanjut hasil

Kriterianya harus bisa hafal qoidah dan khulashoh dan juga mencapai target nilai yang sudah ditentukan

Page 106: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

penilaiannya?

13. Apa faktor-faktor pendukung

penerapan metode Amtsilati

ini?

Faktor pendukung yang pertama kemarin sering sowan ke pengasuh, beliau mensetujui untuk diterapkan yaitu diletakkan di kelas 3, dari teman2 santri juga ada yang pengen mempelajari, di fasilitasi oleh pengasuh dan pengurus, kitabnya juga ada, langsung dari pusat

14. Menurut bapak apakah faktor

penghambat penerapan

metode Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan?

Salah satu kendalanya yaitu kurangnya waktu, karena kalau mau menerapkan sama persis dengan yang dipusat tidak mungkin, karena banyak anak yang pelajar,

15. Apakah pengajaran semua itu

sama dengan aslinya di Jepara?

Tidak banyak perbedaannya, kalau soal evaluasi atau target pencapaian nilai sama.

Page 107: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Ustadz Amri Windianto

2. Usia : 21

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 23 Agustus 2018

5. Waktu : 21.10 WIB

No Pertanyaan

Hasil wawancara

1. Apa latar pendidikan anda? Saya mulai menjadi santri tepatnya pada tahun 2016 tepatnya bulan agustus, sebelumnya saya juga pernah menjadi santri di Ponorogo Jawa Timur. Disana saya kurang lebih selama tiga tahun selama masa MA

2. Bagaimana sistematika

pembahasan materi Amtsilati?

Secara umum metode Amtsilati ini adalah metode praktis dan cepat untuk membaca kitab kuning, metode amtsilati ini adalah ringkasan dari nahwu Sharaf dan Alfiyah yang diringkas menjadi metode yang mudah dipahami bagi siapa saja yang mau bersungguh-sungguh.

3 Berapa lama target santri dapat

menyelesaikan program

Amtsilati?

Kalau untuk yang dari pusat itu adalah 6 bulan bisa selesai 5 jilid, menurut saya pembelajaran dengan metode ini adalah fastabiqul khoirat, jadi siapa cepat maka dia akan cepat selesai, begitu juga sebaliknya kang, kalau di adik saya yang sekarang mondok di Solo itu targetnya 1 tahun selesai, kalau disini, untuk targetnya belum ada karena kita lihat kesibukan dari para santri yang selain belajar di pondok,

Page 108: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

mereka juga belajar di sekolah umum, dan juga karena faktor waktu atau kesempatan untuk pertemuan dalam pembelajaran sangat singkat. Jadi targetnya disini adalah agar para santri itu tau dan dapat dengan mudah belajar nahwu Sharaf dengan metode terbaru ini, jadi targetnya bukan waktu tetapi kemampuannya

4 Bagaimana sistem evaluasi

metode Amtsilati?

Sistem evaluasinya sama dengan yang ada di Amtsilati pusat perbedaannya kalau disana itu setiap minggu ada test kalau disini setiap selesai bab

5 Pendekatan seperti apa yang

dilakukan anda dalam

pembelajaran Amtsilati atau

metode apa yang digunakan

metode Amtsilati?

Untuk pendekatannya yaitu pada pengulang, jadi setiap kegiatan pembelajaran akan diadakan suatu pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan untuk mengingat kembali materi yang sudah diajarkan kepada para santri setiap sebelum dan sesudah pelajaran

6 Apa motivasi dan tujuan metode

Amtsilati di terapkan di pondok

pesantren Al Hasan?

Untuk motivasinya karena di pondok pesantren ini berlatar belakang pembelajaran Al-Qur’an dulunya, maka motivasi dari saya adalah bagaimana seorang santri selain bisa dalam membaca dan memahami Al-Qur’an, para santri juga dapat memahami Nahwu Sharaf untuk diterapkan dalam kajian kitab kuning dan juga warna baru di pondok pesantren ini. Selain itu, sebelum ada Amtsilati inikan dulu juga pernah ada pembelajaran nahwu dengan jurumuiyah juga ya, akan tetapi hasilnya kita tahu kurang optimal, maka kemudian ada tawaran menarik dengan temuan yang baru yaitu metode Amtsilati ini, kita coba terapkan di pondok pesantren ini, yang katanya metode ini adalah metode yang sangat mudah, efektif dan efisien serta waktu yang relatif cepat dipahami. Tujuannya adalah untuk

Page 109: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

membekali santri-santri agar punya modal untuk dapat membaca kitab kuning

7 Dalam pembelajaran Amtsilati

ada berapa kitab yang dipakai

dan kapan saja buku-buku

tersebut dapat mulai digunakan

oleh santri?

Untuk amtsilati itu terdapat 5 jilid, dalam pembelajarannya, dan setiap jilid itu berbeda-beda hari dalam melaksanakannya.

8 Bagaimana penerapan metode

Amtsilati dalam pengajarannya di

pondok pesantren Al Hasan?

Untuk malam senin itu kita belajar materi dengan kitab qoidati dan juga untuk membantu Untuk malam rabu itu langsung kepenerapan yaitu dengan belajar fikih menggunakan kitab taqrib, ini adalah implementasi dari materi yang sudah dipelajari

9 Strategi apa saja yang anda

gunakan dalam menerapkan

metode Amtsilati di pondok

pesantren Al Hasan?

Strategi yang saya lakukan adalah hafalan dan pengulangan materi karena menurut saya metode Amtsilati itu metodenya adalah menghafal dan membaca, sedangkan pendekatannya adalah mengulang dan setiap hari hafalan akhirnya ada santri yang jenuh dan bosan. Kalau dalam pembelajaran secara rinci biasanya saya melakukan dengan salam kemudian membaca Al Fatihah yang ditujukan kepada pengarang dan juga orang-orang shalih kemudian biasanya saya memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengulang materi atau mereview kemudian setelah itu langsung ke materi yang akan diajarkan

10 Bagaimana bentuk dan proses

penilaian metode pembelajaran

Amtsilati di pondok pesantren Al

Hasan?

Untuk sistem evaluasinya di samping tes tulis dan hafalan adalah ada penugasan, untuk ujian tulisnya dilakukan setelah semua materi selesai dilakukan 1 kali setiap jilid itu yang formal, tetapi di luar formal biasanya guru-guru selalu mengevaluasi kepada

Page 110: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

kemampuan para santri, evaluasi harian ada pra test, sebelum pembelajaran dimulai santri ditanya pembelajaran sebelumnya, ketika mau mengakhiri juga ada post test, yaitu materi yang selesai hari itu dibahas ditanya lagi pemahamannya

11 Berapa standar nilai agar siswa

dinyatakan lulus?

Standarnya sama dengan yang ada di Amtsilati pusat yaitu 9 koma

12 Apa saja kriteria kelulusannya?

Bagaimana tindak lanjut hasil

penilaiannya?

Kriteria kelulusan atau santri dapat naik kelas adalah nilai test dinyatakan lulus dan hafalan nadzomnya juga selesai

13 Apa faktor-faktor pendukung

penerapan metode Amtsilati ini?

Faktor pendukungnya yang pertama tentunya adalah adanya santri, yang kedua adalah adanya ustad yang berkompeten karena salah satu ustadznya pernah belajar dan menimba ilmu langsung di pusatnya, faktor pendukung yang lain adalah adanya dorongan dan persetujuan dari pengasuh untuk dibelajarkan di pondok ini, sarana dan prassarana menurut saya juga sudah memadai.

14 Menurut bapak apakah faktor

penghambat penerapan metode

Amtsilati di pondok pesantren Al-

Hasan?

Untuk faktor penghambatnya menurut saya adalah faktor dari para santri yang biasanya itu soal hafalan itu pada sulit karena mungkin rasa malas dan berbenturan dengan kesibukan para santri

15 Apakah pengajaran semua itu

sama dengan aslinya di Jepara?

Menurut saya di Al Hasan ini tidak sama persis seperti yang sudah dilakukan oleh pusatnya, tetapi mungkin ada pengembangan-pengembangan yang kita sesuaikan dengan kesibukan atau kesempatan dan juga kemampuan dari para santri, karena tidak mungkin atau sulit jika di Al Hasan ini santri kelas Amtsilati dipacu dengan keras untuk menghafal,

Page 111: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

meskipun standarnya sama dengan yang ada di Amtsilati pusat, tetapi tentu waktunya berbeda dengan di Amtsilati pusat

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Na’imatun binti

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 16 Agustus 2018

5. Waktu : 20.00 WIB

6. jabatan : Seksi Kegiatan Pondok Pesantren Al

Hasan Kota Salatiga

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan

Mulai masuk di pondok sejak masuk kuliah di IAIN Salatiga, yaitu tahun 2015. Menjadi pengurus tahun 2016.

2. Siapa saja yang menjadi

santri? Berapa jumlah santri

dan berasal dari mana santri

tersebut?

Kebanyakan santri nyambi dengan sekolah di sekolah umum, mulai dari jenjang Mts/SMP, MA/SMA, Mahasiswa. Jumlah santri putra dan putri kurang lebih 100. Daerah asal santri dari dari Jepara, Demak, Sragen, juga dari daerah sekitar Salatiga dll,

3. Apa saja jenis-jenis kegiatannya?

Kegiatan rutin yaitu meliputi kegiatan

harian, mungguan, bulanan dan tahunan.

Kegiatan harian ada ngaji al-Qur’an,

mengaji kitab dan belajar bersama.

Page 112: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Kegiatan mingguan yasinan mujahadah

khitobah dll.

4. Bagaimana sistem

pembelajaran di pondok

pesantren Al Hasan?

Sistem pembelajarannya di pondok pesantren al hasan yaitu masih dengan system pembelajaran tradisional seperti sorogan meskipun di dalamnya mulai ada pembaharuan-pembaharuan yang mengikuti arah zaman kang, disini mempelajari nahwunya pakek metode yang terbaru kang, yaitu dengan metode Amtsilati dari Jepara itu.

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Alfarabi Brillian F

2. Usia : 21 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 16 Agustus 2018

5. Waktu : 18.35 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

sendiri?

Yang saya rasakan dari metode ini adalah suatu metode pembelajaran kitab kuning dengan metode yang praktis dan cepat, ditengah anggapan masyarakat bahwa belajar kitab kuning dengan nahwu Sharaf merupakan ilmu yang menakutkan karena harus bertahun-tahun mempelajarinya, tetapi Amtsilati menghadirkan akselerasi yang menjadi solusi atas pembelajaran nahwu Sharaf tradisional yang stagnan

Page 113: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

Menurut saya dalam memahami materi

Amtsilati itu terkadang susah susah

gampang. Namun bagi saya, dalam

memahami materi ini kuncinya yaitu

dengan menghafalnya karena kalau tidak

hafal, biasanya kesulitan untuk memahami

dan mempraktikkannya juga

4. Apa saja hambatan-

hambatan yang terjadi

selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Hambatan-hambatan yang terjadi selama mengikuti kelas Amtsilati itu sebagai santri dan pelajar adalah santri dituntut untuk menguasai ilmu agama dan juga ilmu umum secara bersamaa yang menjadikan waktu kegiatan terjadi tumpeng tindih antara materi pelajaran pesantren dan sekolah. Akibatnya, saya berada di pertimpangan jalan yang menjadikan hafalan dan pemahaman saya terkadang menjadi lemah. Selain itu semangat para santri dan juga waktu pembelajaran di kelas Amtsilati kurang maksimal.

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : M. Mu’tasim Billah

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 16 Agustus 2018

5. Waktu : 20.10 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri

di Pondok Pesantren Al Hasan? Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

Page 114: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode Amtsilati

bagi diri anda sendiri?

Bagi saya ini adalah metode yang paling praktis untuk belajar nahwu Sharaf, disamping sudah tersusun terjemahan Bahasa jawa dan Indonesia serta nadzomnya. Juga sudah memuat kaidah-kaidahnya serta banyak contoh-contoh kata atau ayat yang ada dalam al qur’an. Beda halnya dengan halnya dengan kitab nahwu Sharaf pada umumnya yang mungkin sulit dipahami oleh sebagian orang awam yang baru mengenal nahwu Sharaf seperti saya. Hal ini dapat diterapkan dengan mempelajari kitab Amtsilati.

3. Bagaimana menurut anda apakah

sulit memahami materi Amtsilati?

Allhamdulillah saya tidak ada kesulitan

dalam mempelajarinya, meskipun ada

beberapa hambatan dan itu hal yang

wajar

4. Apa saja hambatan-hambatan

yang terjadi selama mengikuti

kelas Amtsilati?

Kesulitan saya tertumpu pada hafalan nadhom beserta qoidahnya. Aktifitas-aktifitas lain seperti hafalan surat surat yang ayatnya cukup Panjang. Serta tugas-tugas kuliah, terkadang menghambat konsentrasi saya untuk menghafal nadhoman ini. Ditambah-tambah lagi saya lemah dalam hal hafalan, mungkin itu sih kesulitannya.

Page 115: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Ridwan Fauzi

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Peserta didik MAN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 12 Agustus 2018

5. Waktu : 18.40 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

sendiri?

Sebelum saya belajar Amtsilati saya belum begitu jelas dengan nahwu shorof, tetapi setelah belajar sedikit dengan metode Amtsilati yang diajarkan di pondok pesantren al hasan, saya lebih mengerti dan mudah dalam belajar nahwu dan membaca kitab kuning

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

Untuk pertama-tama materi yang diajarkan

masih bisa dimengerti dengan mudah,

tetapi setelah agak berjalan lebih jauh

materinya lumayan sulit kalua tidak dengan

sungguh-sungguh dalam belajar Amtsilati

4. Apa saja hambatan-

hambatan yang terjadi

selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Hambatannya sering lupa kalau sudah di luar kelas, makannya santri harus sering membaca berulang-ulang dan memahami betul di luar kegiatan pembelajaran agar ingatannya bisa kembali ke materi.

Page 116: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Istiyana Nur D

2. Usia : 17 Tahun

3. Pekerjaan : Pelajar

4. Hari/Tanggal Wawancara : Jum’at, 24 Agustus 2018

5. Waktu : 19.30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di

Pondok Pesantren Al Hasan? Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode Amtsilati

bagi diri anda sendiri?

Bersyukur mendapatkan ilmu baru yang belum pernah dipelajari, alhamdulillah dari pembelajaran metode Amtsilati tentunya mendapatkan ilmu yang berbeda, karena sebelumnya tidak menggunakan metode amtsilati, materi dan contoh Amtsilati juga bermakna.

3. Bagaimana menurut anda apakah

sulit memahami materi Amtsilati?

Menurut saya sulit dan tidaknya

materi tergantung pada pribadi

masing-masing, yang terpenting bagi

saya adalah niat dan konsentrasi

belajarnya karena sesungguhnya amal

itu tergantung pada niat, jadi kalau

niat kita ikhlas belajar insyaallah akan

dimudahkan dalam memahami

metode Amtsilati

4. Apa saja hambatan-hambatan

yang terjadi selama mengikuti

kelas Amtsilati.

Hambatan yang saya rasakan adalah ketinggalan sedikit materi yang di ajarkan karena jadwal sering tabrakan dengan ngaji sorogan di bu Nyai Khamalah, selain itu ilmu yang

Page 117: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

didapatkan sulit di istiqomahkan.

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Maulina Vitria U

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Pelajar

4. Hari/Tanggal Wawancara : 25 Agustus 2018

5. Waktu : 17.10 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

sendiri?

Yang saya rasakan ada kemudahan dari metode Amtsilati, tetapi banyak hambatan dari diri saya dan lingkungan sekitar

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

Ada mudahnya ada sulitnya, karena

menurut saya materi yang didisajikan

dalam amtsilati itu awalnya memang

dimanjakan dengan materi yang mudah-

mudah baru menuju ke yang sulit

4. Apa saja hambatan-hambatan

yang terjadi selama mengikuti

kelas Amtsilati?

Hambatan bagi saya adalah banyaknya hafalan yang harus saya hafalkan dan malasnya saya dalam menjaga hafalan, karena memang menjaga itu lebih sulit dari pada menghafal.

Page 118: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Siti Muzaro’ah

2. Usia : 16 Tahun

3. Pekerjaan : Peserta didik MAN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara :Minggu, 26 Agustus 2018

5. Waktu : 19.45 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren

Al Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

sendiri?

Setelah saya belajar metode amtsilati saya merasa lebih mudah untuk memahami Bahasa arab, selain itu dengan metode amtsilati saya jadi ingat lagi pembelajaran nahwu shorof ketika di MTS dulu.

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

Alhamdulillah tidak sulit, karena saya

tertarik mempelajari amtsilati yang

membuat saya lebih semangat untuk di

pondok

4. Apa saja hambatan-

hambatan yang terjadi

selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Hambatan yang pertama yaitu teman satu kelas yang terkadang membuat malas, mereka yang ngaji tapi gojek sampai suara ustadz tidak kedengaran, yang kedua yaitu seringnya ketidaktepatan waktu juga membuat malas.

Page 119: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Anna Muntadhiroh S

2. Usia : 18 Tahun

3. Pekerjaan : Peserta didik MAN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 26 Agustus 2018

5. Waktu : 20.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

sendiri?

Menurut saya dengan adanya metode amtsilati ini membuat saya lebih semangat dan meneruskan untuk mondok di pesantren ini, karena saya dulu pernah mau pindah, tapi setelah saya tau kalo di pondok sini ada Amtsilati saya tidak jadi pindah, karena saya akan mendapat ilmu dan metode baru dari pembelajaran metode Amtsilati di pondok pesantren ini.

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

Kalau itu menurut saya sedeng, tidak begitu

sulit, karena sesulit apapun materi atau

metode kalo orangnya sungguh-sungguh

insyaAllah akan bisa

4. Apa saja hambatan-

hambatan yang terjadi

selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Hambatannya yang pertama malas, karena capek dengan kegiatan di luar pondok, selain itu pengaruh teknologi juga membuat pembelajaran atau belajarnya terhambat. yang kedua hambatannya yaitu susah dengan hafalan karena saya tipe orang yang malas menghafal. Jadi kalua setelah ngaji tidak di buka dan di baca-baca

Page 120: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

lagi maka tidak akan hafal dan mudah lupa kalau sudah menghafal.

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Ainun Jilan Qilbi

2. Usia : 19 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 26 Agustus 2018

5. Waktu : 20.20 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

sendiri?

Merasakan senangnya belajar nahwu Sharaf dengan metode yang sangat praktis, pembelajar yang menyenangkan yang dipadukan dengan adanya nadzoman khulasoh Amtsilati bisa dibuat larlaran khas santri

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

Menurut saya mempelajari Amtsilati lebih

mudah dan simple dari pada mempelajari

ilmu alat yang lain, karena katanya metode

Amtsilati ini adalah ringkasan dari Alfiyah

ya, tetapi kalau dasar awalnya sudah

mempelajari ilmu alat yang lain mungkin

merasa lebih sulit kalau di suruh

mempelajari lagi dengan metode Amtsilati

karena metodenya berbeda

Page 121: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

4. Apa saja hambatan-

hambatan yang terjadi

selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Hambatan yang saya rasakan selama mengikuti kelas Amtsilati di Al Hasan yaitu masalah waktu yang kurang maksimal dalam pembelajaran jadi untuk menghafal serta memahami qoidah dari amtsilati tidak maksimal, mungkin juga karena rasa malas untuk mengaji menjadikan Amtsilati lama untuk dihafal dan dipahami

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1. Nama : Luluk Destisofiyana

2. Usia : 18 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 26 Agustus 2018

5. Waktu : 20.30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

sendiri?

Bagi diri saya sendiri menurut saya dengan adanya metode Amtsilati ini banyak manfaatnya ya karena menambah ilmu dan wawasan terutama dengan nahwu, untuk kalangan santri itu identik dengan nahwunya, jadi kalau missal santri tidak faham nahwu itu akan saying sekali, eman2 banget kalu santri tidak bisa nahwu untuk membaca kitab kuning itu, ya saya sangat suka banget dengan metodenya, memang agak sulit tatapi itu merupakan tirakatnya santri ya, jadi kayak gitu

3. Bagaimana menurut anda Masalahnya begini, sulit kalu tidak mau

Page 122: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

belajar, seperti saya sendiri saya itu sulit

untuk belajar, tetapi kalau mau memahami

dengan sungguh sungguh insyaAllah mudah

kok

4. Apa saja hambatan-

hambatan yang terjadi

selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Hambatannya itu adalah faktor dari diri sendiri dan faktor teman, kalau teman-temannya males jadi ikut ikutan males, terus yang kedua adalah capek karena kita ada dua aktivitas di sekolah dan di pondok juga, bentrok, kalau tugas sekolah banyak, hafalan di pondok juga banyak itu tentu akan mengganggu konsentrasi saya, tetapi itu semua memang sudah menjadi kewajiban sebagai seorang pelajar dan juga santri sih, ketiga yaitu tempatnya kurang mendorong semangatnya untuk belajar.

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Maudyna Agustin

2. Usia : 19 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 26 Agustus 2018

5. Waktu : 20.40 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren Al

Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode

Amtsilati bagi diri anda

Saya merasakan senang karena menurut saya metodenya mudah dipahami, kitabnya yang di sajikan dalam lima jilid itu juga membuat saya ingin naik kelas terus

Page 123: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

sendiri?

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami

materi Amtsilati?

Mudah-mudah sulit menurut saya, mudah

dalam menghafalkan, sulit untuk

menjaganya karena malas untuk kembali

dipelajari diluar pembelajaran bersam

ustadz

4. Apa saja hambatan-

hambatan yang terjadi

selama mengikuti kelas

Amtsilati?

Hambatannya malas, sering ngantuk karena dilaksanakan di malam hari, lampunya kurang terang atau bisa dikatakan fasilitasnya kurang memadai.

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1. Nama : Izzatul Muna

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 26 Agustus 2018

5. Waktu : 20.55 WIB

NNO

Pertanyaan

Hasil wawancara

1 Sejak kapan anda menjadi santri

di Pondok Pesantren al-Hasan? Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

Page 124: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

. 2 Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode Amtsilati

bagi diri anda sendiri?

Pertama ya saya mulai mengenal nahwu itu ya di pondok pesantren alhasan ini dan diperkenalkan dengan metode Amtsilati yang katanya metodenya sangat praktis dan mudah dipahami jadi saya menikmatinya ketika mengikuti pembelajaran Amtsilati

3 Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami materi

Amtsilati?

Ada materi yang mudah ada materi

yang bikin berpikir dua kali, karena

memang metode Amtsilati itu

menurut saya materi yang awal itu

yang mudah-mudah tetapi kalau

sudah sampai ke jilid-jilid

selanjutnya akan lumayan sulit.

4

Apa saja hambatan-hambatan

yang terjadi selama mengikuti

kelas Amtsilati?

Hambatannya yaitu dalam hafalannya dan pengaruh dari luar seperti dengan adanya handphone yang tidak bisa lepas dari genggaman tangan ini membuat saya terkadang mudah lupa dengan hafalan dan materi yang sudah saya dapat, kalau bisa seharusnya tata tertib untuk menggunakan handphone itu diberi batasan waktu.

Page 125: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

VERBATIM WAWANCARA

Identitas Informan :

1 Nama : Rizki Karima

2. Usia : 19 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga

4. Hari/Tanggal Wawancara :Kamis, 26 Agustus 2018

5. Waktu : 21.00 WIB

NNo

Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di

Pondok Pesantren al-Hasan? Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Apa yang anda rasakan dari

pembelajaran metode Amtsilati

bagi diri anda sendiri?

Yang saya rasakan pasti seneng karena pembelajaran Amtsilati ini adalah sesuatu yang baru buat saya pribadi dan saya sangat mengapresiasi kegiatan pembelajaran ini.

3. Bagaimana menurut anda

apakah sulit memahami materi

Amtsilati?

Ya tergantung gurunya, gimana cara

beliau menyampaikan materinya,

kadang mudah kadang dijelasin

berkali-kali masih nggak paham-

paham

4. Apa saja hambatan-hambatan

yang terjadi selama mengikuti

kelas Amtsilati?

Kalo saya pribadi sih Cuma rasa malas ya, dan juga saya susah memanage waktu anntara kegiatan sekolah sama di pondok, kadangkan banyak tugas di sekolah yang bikin frustasi.

Page 126: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 127: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 128: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 129: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 130: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 131: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 132: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 133: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 134: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 135: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018
Page 136: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

DAFTAR GAMBAR

Pondok Pesantren Al Hasan

Page 137: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Masjid Pondok Pesantren Al Hasan

Kegiatan Rutinan Pondok Pesantren Al Hasan

Page 138: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Kegiatan Rutinan Pondok Pesantren Al Hasan

Acara Khotmil Qur‟an 2017

Page 139: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Ziarah di Demak

Page 140: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Wawancara dengan santri kelas Amtsilati pondok pesantren Al

Hasan

Page 141: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Wawancara dengan santri kelas Amtsilati pondok pesantren Al

Hasan

Wawancara dengan santri kelas Amtsilati pondok pesantren Al

Hasan

Page 142: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Wawancara dengan ustadz kelas Amtsilati pondok pesantren Al

Hasan

Page 143: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Wawancara dengan santri kelas Amtsilati pondok pesantren Al

Hasan

Proses pembelajaran Amtsilati

Page 144: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4578/1/SHOBIRIN...i IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DI PONDOK PESANTREN AL HASAN SALATIGA TAHUN 2018

Ujian tes tulis kelas Amtsilati