Upload
hatu
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Implementasi KKNI pada
Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum lembaga pendidikan tinggi yang berbasis kompetensi seperti
tertera dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sejak tahun ajaran 2013/2014 Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK 2013). Implementasi KBK 2013 di FIB UI dilakukan pada seluruh jenjang studi, dari Sarjana hingga Doktor.
Dengan pedoman KBK 2013 inilah, 15 Progam Studi jenjang sarjana di FIB UI menata kurikulumnya agar dapat
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standar KKNI. Sebagai landasan dasar, FIB UI menetapkan visi dan misinya
sebagai berikut:
VISI
Menjadi lembaga pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pelayanan kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan
budaya yang terkemuka secara internasional.
MISI
1. Mengembangkan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset;
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas riset yang dilakukan oleh para pengajar dan peneliti serta memublikasikan hasil-
hasil tersebut dalam bentuk penulisan buku teks, buku ajar, dan artikel di jurnal ilmiah terakreditasi baik pada tingkat
nasional maupun internasional di FIB dan di luar FIB;
3. Mendidik sumber daya manusia hingga memiliki kompetensi keilmuan dalam bidang ilmu-ilmu budaya;
4. Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, sumber daya manusia, fasilitas, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada kurikulum jenjang sarjana, dengan mengacu kepada KKNI Jenjang Sarjana (Level 6), FIB UI menetapkan
bahwa profil kompetensi dari lulusannya adalah sebagai sarjana bidang ilmu pengetahuan budaya yang mampu:
1. menjelaskan konsep teoretis bidang pengetahuan budaya secara umum dan konsep teoretis khusus dalam bidang
pengetahuan budaya sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya secara mendalam serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalah prosedural dalam mengkaji gejala budaya;
2. mengaplikasikan dan memanfaatkan bidang keahlian ilmu pengetahuan budaya dalam penyelesaian permasalahan
budaya serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;
3. mengambil keputusan yang tepat dalam mengkaji gejala budaya berdasarkan analisis informasi dan data baik secara
mandiri maupun kelompok, serta mampu menyampaikan keputusan dan dasar pengambilan keputusan itu di antara
berbagai alternatif solusi baik secara lisan maupun tulis;
4. bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Profil kompetensi di atas menunjukkan bahwa tidak hanya keahlian teknis terkait bidang ilmu pengetahuan
budaya yang dibentuk oleh FIB UI melalui kurikulumnya, namun juga kepribadian. Oleh karena itulah secara umum
kurikulum di FIB UI dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kurikulum pembentuk kepribadian dan kurikulum
2
pembentuk keahlian. Kurikulum pembentuk kepribadian dijabarkan dalam berbagai Mata Kuliah Wajib Universitas
(MKWU) yang isinya mencakup pengayaan wawasan, budi pekerti, dan keterampilan dasar pendidikan tinggi. MKWU
seluruhnya berjumlah 18 sks dengan pembagian sebagai berikut:
Tabel Kurikulum Pembentuk Kepribadian
Nama Mata Kuliah Semester SKS
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) A 1 6
MPKT B 2 6
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Bahasa Inggris 2 3
MPK Agama 1 atau 2 2
MPK Seni/Olah Raga 1 atau 2 1
Sementara itu, kurikulum pembentuk keahlian terdiri atas mata kuliah-mata kuliah yang bertujuan mencetak
keahlian khas ilmu pengetahuan budaya. Kumpulan mata kuliah tersebut dikategorikan sebagai Mata Kuliah Wajib
Rumpun Sosial Humaniora dan Mata Kuliah Wajib Fakultas (MKWF). Mata Kuliah Wajib Rumpun Sosial Humaniora
hanya terdiri atas satu mata kuliah, yaitu Manusia dan Masyarakat Indonesia. Sementara itu MKWF terdiri atas empat
mata kuliah yang tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel Kurikulum Pembentuk Keahlian
Nama Mata Kuliah Semester SKS
Kebudayaan Indonesia (MKWF) 3 atau 4 3
Pengantar Filsafat dan Pemikiran Modern (MKWF) 3 atau 4 3
Dasar-dasar Teori dan Metode Penelitian Kebudayaan (MKWF) 3 atau 4 3
Bahasa Indonesia Akademik (MKWF) 5 atau 6 3
Manusia dan Masyarakat Indonesia
(Mata Kuliah Wajib Rumpun Sosial Humaniora)
5 atau 6 3
Dengan demikian kurikulum pembentuk kepribadian dan kurikulum pembentuk keahlian mencakup 33 sks (33%)
dari total kewajiban 144 sks untuk meraih gelar sarjana di FIB UI. Komposisi tersebut menggambarkan komitmen FIB UI
untuk membentuk lulusannya sebagai manusia yang berkepribadian, dan di saat yang bersamaan memiliki pengetahuan
mumpuni mengenai ilmu pengetahuan budaya.
Kurikulum Program Studi Jepang FIB UI
Sebagai bagian integral dari FIB UI, Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia (selanjutnya disebut Prodi Jepang UI) pun menyesuaikan kurikulum agar para alumninya mampu mencapai
berbagai kompetensi, teoretis maupun praktis, sesuai dengan KKNI Level 6. Sebagai landasan awal, Prodi Jepang FIB UI
menetapkan visi dan misinya sebagai berikut:
VISI
Menjadi program studi yang merupakan pusat unggulan di bidang linguistik, susastra, sejarah, budaya, dan masyarakat
Jepang di Indonesia.
MISI
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bermoral, mempunyai kemampuan akademik yang unggul
dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional;
2. Menemukan, mengembangkan dan menciptakan, serta menyebarkan karya di bidang linguistik, susastra, sejarah,
budaya dan masyarakat Jepang demi kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan umat manusia;
3
3. Mengembangkan kepekaan dan kepedulian terhadap kehidupan masyarakat;
4. Turut berperan dalam meningkatkan peradaban dunia melalui lulusan yang berwawasan global dan cinta damai.
Visi dan misi di atas menjadi dasar dalam penentuan profil lulusan. Prodi Jepang UI menetapkan bahwa profil
lulusannya adalah “Sarjana bidang Ilmu Pengetahuan Budaya yang mampu menggunakan bahasa Jepang baik lisan
maupun tulis, mampu menganalisis konsep teoretis, dan mampu menerapkan hasil kajian sosial-budaya Jepang sehingga
dapat mengambil keputusan dalam beragam alternatif solusi secara bertanggung jawab.” Profil lulusan tersebut dijabarkan
dalam tiga jenis kompetensi, yaitu kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya.
Kompetensi Utama
1. Mampu menjelaskan pengetahuan sejarah dan sosial-budaya Jepang;
2. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Jepang dengan baik dan benar;
3. Mampu mengkarakteristikkan pengetahuan susastera dan linguistik Jepang;
4. Mampu menganalisis berbagai gejala sosial-budaya Jepang masa lalu dan kontemporer
Kompetensi Pendukung
1. Mampu mengemukakan gagasan ilmiah secara lisan dan tertulis dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar;
2. Mampu menerapkan teori dan metode penelitian budaya;
3. Mampu menjelaskan corak dan dinamika kebudayaan Indonesia;
4. Mampu menguraikan ragam filsafat dan pemikiran modern;
5. Mampu memaparkan manusia dan masyarakat Indonesia kekinian dan hubungannya dengan bangsa lain dalam konteks
global;
6. Mampu mengkaji fakta sejarah dan kewilayahan Jepang;
7. Mampu memaknai hasil kajian sastra dan budaya Jepang;
8. Mampu menggunakan bahasa Jepang dalam konteks pengetahuan humaniora Jepang masa lalu dan masa kini.
Kompetensi Lainnya
1. Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi;
2. Mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta memiliki keingintahuan intelektual untuk memecahkan masalah pada
tingkat individual dan kelompok;
3. Mampu menggunakan bahasa lisan dan tulisan dalam bahasa indonesia dan bahasa Inggris dengan baik untuk kegiatan
akademik maupun non-akademik;
4. Memiliki integritas dan mampu menghargai orang lain;
5. Mampu mengidentifikasi ragam upaya wirausaha yang bercirikan inovasi dan kemandirian yang berlandaskan etika.
4
Proses pembentukan profil lulusan Prodi Jepang UI yang didukung oleh ketiga jenis kompetensi seperti disebut di
atas dijelaskan dalam Jejaring Kompetensi di bawah ini.
5
Ujung tombak dari proses pembentukan kompetensi adalah mata kuliah. Untuk mencapai kompetensi utama, kompetensi pendukung, serta kompetensi
lainnya yang telah dicanangkan, Prodi Jepang UI mendesain berbagai mata kuliah yang spesifik terkait studi Jepang (Mata Kuliah Wajib Program Studi) dengan
jumlah sks total sebanyak 98 sks. Mata Kuliah Wajib Program Studi pada Prodi Jepang UI terbagi menjadi mata kuliah kemahiran bahasa, mata kuliah keilmuan,
serta tugas akhir. Selain itu, mahasiswa Prodi Jepang juga diberi keleluasaan untuk mengambil mata kuliah pada Program Studi lain di lingkungan UI sedikitnya
13 sks, sehingga total sks yang diambil hingga lulus berjumlah 144 sks (jumlah sks maksimal yang dapat diambil mahasiswa adalah 160). Tabel berikut ini
menunjukkan persebaran mata kuliah Prodi Jepang berdasarkan semeseter.
Tabel Persebaran Mata Kuliah Program Studi Jepang FIB Universitas Indonesia (Kurikulum 2013) Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4
Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS
MPKT A
6 MKPKT B 6 Dasar-dasar Teori dan
Metode Penelitian
Kebudayaan
3 Pengantar Filsafat dan
Pemikiran Modern
3
MPK Seni/Olah Raga 1 MPK Bahasa Inggris 3 Kebudayaan Indonesia 3 Bahasa Jepang IV 4
Bahasa Jepang I 4 MPK Agama 2 Bahasa Jepang III 4 Drama Jepang 3
Pengantar Sejarah Jepang 3 Bahasa Jepang II 4 Pengantar Kesusasteraan
Jepang
3 Sintaksis Jepang 3
Pengantar Masyarakat
Jepang
3 Pengantar Kebudayaan
Jepang
3 Fonomorfologi Jepang 3 Pemikiran Jepang 3
Geografi dan Pariwisata
Jepang
3 Jepang dalam Pendekatan
Teori Sosial-Budaya
3
Sejarah Jepang Modern 3 MK Pilihan 3
TOTAL SKS 17 TOTAL SKS 18 TOTAL SKS 22 TOTAL SKS 22
Semester 5 Semester 6 Semester 7 Semester 8
Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS Nama Mata Kuliah SKS
Manusia dan Masyarakat
Indonesia
3 Bahasa Indonesia Akademik 3 Terjemahan Indonesia-Jepang 3 Tugas Akhir 5
Bahasa Jepang V 4 Bahasa Jepang VI 4 Dasar Korespondesi Jepang 3
Prosa Jepang 3 Puisi Jepang 3 Telaah Teks Koran 3
Semantik Jepang 3 Terjemahan Jepang-
Indonesia
3 Globalisasi Jepang 3
Sejarah Diplomasi Jepang 3 Kajian Wacana Bahasa
Jepang
3 MK Pilihan 4
Etos dan Pandangan Hidup
Orang Jepang
3 Sejarah Jepang
Kontemporer
3
MK Pilihan 3 MK Pilihan 3
TOTAL SKS 22 TOTAL SKS 22 TOTAL SKS 16 TOTAL SKS 5
6
Tabel di bawah ini merangkum komposisi mata kuliah pada Prodi Jepang UI berdasarkan jenisnya. Tabel Resume Mata Kuliah (Kurikulum 2013)
Mata Kuliah Wajib Universitas 18 sks
Mata Kuliah Wajib Rumpun 3 sks
Mata Kuliah Wajib Fakultas 12 sks
Mata Kuliah Wajib Program Studi 98 sks
Mata Kuliah Pilihan Bebas 13 sks
TOTAL BEBAN STUDI 144 sks
Seperti telah disebutkan sebelumnya, kompetensi utama yang ditetapkan oleh Prodi Jepang UI berkaitan dengan pengetahuan terkait bahasa, sejarah,
sosial-budaya, linguistik, dan kesusasteraan. Oleh karena itu mata kuliah-mata kuliah Prod Jepang UI (di luar MKWU, MKWF, dan Mata Kuliah Wajib Rumpun)
pun dapat dikategorikan berdasarkan bidang-bidang keilmuan tersebut. Tabel berikut ini menjelaskan pengkategorian tersebut.
Tabel Persebaran Mata Kuliah Wajib Program Studi Jepang FIB UI Berdasarkan Jenis Mata Kuliah (Kurikulum 2013)1
Mata Kuliah Wajib Universitas
Mata Kuliah Wajib Fakultas Mata Kuliah Wajib Rumpun
Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS
MPKT A 1 6 Kebudayaan Indonesia 3 3 Manusia dan Masyarakat
Indonesia
3 5
MPKT B 2 6 Dasar-dasar Teori dan
Metode Penelitian
Kebudayaan
3 3
MPK Seni/Olah Raga 1 1 Pengantar Filsafat dan
Pemikiran Modern
4 3
MPK Agama 2 2 Bahasa Indonesia Akademik 6 3
MPK Bahasa Inggris 2 3
TOTAL SKS 18 TOTAL SKS 12 TOTAL SKS 3
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Kemahiran Bahasa)
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Keilmuan Linguistik)
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Keilmuan Budaya)
Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS
Bahasa Jepang I 1 4 Fonomorfologi Jepang 3 3 Pengantar Kebudayaan Jepang 2 3
Bahasa Jepang II 2 4 Sintaksis Jepang 4 3 Geografi dan Pariwisata
Jepang
3 3
Bahasa Jepang III 3 4 Semantik Jepang 5 3 Etos dan Pandangan Hidup
Orang Jepang
5 3
Bahasa Jepang IV 4 4 Kajian Wacana Bahasa
Jepang
6 3
Bahasa Jepang V 5 4
Bahasa Jepang VI 6 4
TOTAL SKS 24 TOTAL SKS 12 TOTAL SKS 9
1 Tabel ini tidak memasukkan MK Pilihan (13 sks).
7
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Keilmuan Masyarakat)
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Keilmuan Sejarah)
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Keilmuan Kesusasteraan)
Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS
Pengantar Masyarakat Jepang 1 3 Pengatar Sejarah Jepang 1 3 Pengantar Kesusasteraan
Jepang
3 3
Jepang dalam Pendekatan Teori
Sosial-Budaya
4 3 Sejarah Jepang Modern 3 3 Drama Jepang 4 3
Pemikiran Jepang
4 3 Prosa Jepang 5 3
Sejarah Diplomasi Jepang
5 3 Puisi Jepang 6 3
Sejarah Jepang Kontemporer
6 3
TOTAL SKS 6 TOTAL SKS 15 TOTAL SKS 12
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Keilmuan Bahasa Terapan)
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Multidisiplin)
Mata Kuliah Wajib Program Studi
(Tugas Akhir)
Nama Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semester SKS Mata Kuliah Semeseter SKS
Terjemahan Jepang-Indonesia 6
3 Globalisasi Jepang 7 3 Tugas Akhir 8 5
Terjemahan Indonesia-Jepang 7
3
Dasar Korespondesi Jepang 7
3
Telaah Teks Koran 7
3
TOTAL SKS 12 TOTAL SKS 3 TOTAL SKS 5
Mata kuliah kemahiran bahasa merupakan mata kuliah yang berjenjang. Misalnya, untuk dapat mengambil Mata Kuliah Bahasa Jepang II, maka mahasiswa harus telah
lulus Mata Kuliah Bahasa Jepang I. Mata kuliah kemahiran bahasa juga menjadi prasyarat untuk mengambil mata kuliah yang masuk ke dalam kategori “keilmuan bahasa terapan”.
Keempat mata kuliah keilmuan bahasa terapan mensyaratkan mahasiswa untuk sudah lulus Mata Kuliah Bahasa Jepang V sebelum dapat mengambil mata kuliah-mata kuliah
tersebut. Prasyarat seperti ini menunjukkan bahwa proses pembentukan kompetensi yang berlangsung di Prodi Jepang UI berjalan secara bertahap dan sistematis,
mempertimbangkan perkembangan kompetensi mahasiswa.
Selain bahasa, sifat berjenjang juga tampak dari mata kuliah-mata kuliah keilmuan. Mata kuliah yang termasuk ke dalam kategori linguistik mensyaratkan mahasiswa
untuk pernah mengambil mata kuliah linguistik tertentu sebelum dapat mengambil mata kuliah linguistik lain pada semester berikutnya. Contohnya. untuk dapat mengambil mata
kuliah Semantik, maka mahasiswa diwajibkan untuk sudah pernah mengambil mata kuliah Sintaksis sebelumnya.
Keberjenjangan ini juga tampak pada mata kuliah yang masuk ke dalam kategori keilmuan sejarah, kesusateraan, budaya, dan masyarakat. Pada masing-masing dari
keempat kategori keilmuan tersebut terdapat mata kuliah pengantar. Mata kuliah pengantar inilah yang dijadikan syarat untuk mengambil mata kuliah keilmuan tersebut pada
semester berikutnya. Sebagai contoh, mata kuliah Pengantar Sejarah Jepang adalah syarat agar mahasiswa diperbolehkan untuk mengambil mata kuliah Sejarah Jepang Modern,
Pemikiran Jepang, dan Sejarah Kontemporer2. Hal yang sama juga dapat dilihat pada mata kuliah keilmuan budaya dan mata kuliah keilmuan masyarakat. Prasyarat yang sedikit
2 Sejarah Diplomasi Jepang tidak menjadikan Pengantar Sejarah Jepang sebagai prasyarat.
8
berbeda diterapkan pada mata kuliah keilmuan kesusasteraan. Dalam mata kuliah-mata kuliah kategori ini, selain Pengantar Kesusasteraan Jepang, mata kuliah Bahasa Jepang juga
mensyaratkan mahasiswa untuk sudah pernah mengambil mata kuliah kemahiran bahasa tingkat tertentu. Mata kuliah Drama Jepang mensyaratkan Bahasa Jepang III, Prosa
Jepang mewajibkan Bahasa Jepang IV, dan Puisi Jepang menjadikan Bahasa Jepang V sebagai prasyarat.
Di luar mata kuliah-mata kuliah yang telah disebutkan, terdapat satu mata kuliah yang dapat disebut sebagai mata kuliah multidisiplin, yaitu Globalisasi Jepang. Dasar
dari penyebutan ini adalah karena mata kuliah tersebut mensyaratkan kelulusan empat mata kuliah pengantar (Pengatar Sejarah Jepang, Pengantar Masyarakat Jepang, Pengantar
Kebudayaan Jepang, serta Pengantar Masyarakat Jepang) sebagai prasyarat. Mata kuliah Globalisasi Jepang ditempatkan pada semeseter ketujuh, mengindikasikan bahwa mata
kuliah ini menuntut mahasiswa untuk menggabungkan berbagai pengetahuan dan kompetensi yang telah didapat melalui mata kuliah-mata kuliah sebelumnya.
Mata Kuliah Keilmuan Masyarakat dan Mata Kuliah Keilmuan Budaya
Sejak awal pendiriannya pada tahun 1967, fokus terhadap penelaahan terhadap unsur-unsur budaya dan masyarakat Jepang merupakan salah satu ciri khas dari Prodi
Jepang UI. Seiring dengan perkembangan zaman, serta mempertimbangkan tuntutan kompetensi, perhatian terhadap budaya dan masyarakat Jepang tersebut menjadi semakin
meluas hingga mencakup bidang-bidang seperti pariwisata dan globalisasi. Seperti telah dijelaskan di atas, mata kuliah yang masuk kategori keilmuan masyarakat dan budaya
didesain berjenjang, dengan mata kuliah pengantar sebagai prasyarat. Bagan di bawah ini menunjukkan penjenjangan mata kuliah kedua keilmuan tersebut.
Bagan Penjenjangan Mata Kuliah Keilmuan Budaya dan Masyarakat
9
Deskripsi dan kompetensi sasaran dari masing-masing mata kuliah keilmuan budaya dan masyarakat dijelaskan dalam di
bawah.
Nama Mata Kuliah: Pengantar Masyarakat Jepang (semester 1)
Deskripsi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu mengemukakan pengetahuan sosial-budaya Jepang.
Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti collaborative learning, small group discussion, presentasi, dan pemutaran film. Ruang
lingkup yang dibahas meliputi Jepang awal demografi Jepang, populasi Jepang, struktur keluarga Jepang, sistem pendidikan
Jepang, sistem ekonomi dan kerja Jepang, generasi muda Jepang, dan masalah sosial di Jepang saat ini.
Kompetensi Utama:
Mampu menjelaskan pengetahuan sejarah dan sosial-budaya Jepang
Sub-kompetensi:
1. Mampu menjelaskan pengetahuan sosial-budaya Jepang yang berkaitan dengan struktur keluarga, sistem pendidikan, dan sistem
kerja Jepang.
2. Mampu menge-mukakan masalah sosial di Jepang saat ini.
Ruang Lingkup Materi:
1. Demografi Jepang
2. Populasi Jepang
3. Struktur Keluarga Jepang
4. Sistem pendidikan Jepang
5. Sistem ekonomi dan kerja Jepang
6. Generasi Muda Jepang
7. Masalah sosial di Jepang saat ini
Indikator:
1. Mampu menjelaskan Jepang yang berkaitan dengan struktur keluarga tradisional Jepang
2. Mampu menerangkan kondisi generasi muda Jepang saat ini
3. Mampu menge-mukakan masalah sosial di Jepang saat ini
Nama Mata Kuliah: Pengantar Kebudayaan Jepang (semester 2)
Deskripsi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep kebudayaan Jepang. Dengan menerapkan
aktivitas belajar seperti collaborative learning, presentasi, small group discussion, dan e-learning. Ruang lingkup yang dibahas
meliputi data dasar Jepang, teori Ienaga Saburo, teori Watsuji Tetsuro, religi dan festival Jepang, pendidikan dan budaya kuliner
Jepang, dan SDM Jepang.
Kompetensi Utama:
Mampu menjelaskan pengetahuan sejarah dan sosial-budaya Jepang
Sub-kompetensi:
Mampu mengemuka-kan pengetahuan budaya Jepang
Ruang Lingkup Materi:
1.Data dasar Jepang
2.Teori Ienaga Saburo
3.Teori Watsuji Tetsuro
4. Religi dan festival Jepang
5.Pendidikan dan budaya kuliner Jepang
6.SDM Jepang
Indikator:
1.Mampu menerangkan alam dan Agama/Religi Jepang
2.Mampu menggunakan teori kebudayaan yang dikaitkan dengan konsep dasar kebudayaan Jepang
3.Mampu mengidentifi-kasi karakteristik kebudayaan Jepang
10
Nama Mata Kuliah: Geografi dan Pariwisata Jepang (semester 3)
Deskripsi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan geografis Jepang dan menjelaskan makna
pariwisata dan tujuan pariwisata. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti collaborative learning, active learning, presentasi,
dan small group discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi geografi Jepang, pengertian pariwisata, sejarah pariwisata
Jepang, dan kondisi pariwisata Jepang, warisan budaya dunia di Jepang, dan kebijakan pemerintah Jepang terhadap pariwisata.
Kompetensi Utama:
Mampu mengkaji fakta sejarah dan kewilayahan Jepang
Sub-kompetensi:
1. Mampu menjelaskan geografis Jepang
2.Mampu menjelaskan karakteristik daerah pariwisata Jepang
Ruang Lingkup Materi:
1. Geografi Jepang
2. Pengertian pariwisata
3. Sejarah pariwisata Jepang
4. Kondisi pariwisata Jepang
5. Warisan budaya dunia di Jepang
6. Kebijakan pemerintah Jepang terhadap pariwisata
Indikator:
1. Mampu menerangkan geografi Jepang
2. Mampu mengidentifikasi karakteristik daerah pariwisata Jepang.
3. Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan daerah wisata Jepang.
Nama Mata Kuliah: Jepang dalam Pendekatan Teori Sosial Budaya (semester 4)
Deskripsi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori sosial-budaya dalam menganalisis
kebudayaan dan masyarakat Jepang, Dengan menerapkan aktivitas belajar sepeti active learning, small group discussion, presentasi,
dan pemutaran film. Ruang lingkup yang dibahas meliputi teori-teori sosial budaya dalam memahami Jepang, aplikasi teori sosial-
budaya oleh para peneliti, dan dasar-dasar teori sosial-budaya yang berkembang dalam cabang-cabang ilmu sosial-budaya.
Kompetensi Utama:
Mampu memaknai hasil kajian sastra dan budaya Jepang.
Sub-kompetensi:
Mampu menganalisis kebudayaan dan masyarakat Jepang dengan teori sosial-budaya
Ruang Lingkup Materi:
1. Teori-teori sosial budaya dalam memahami Jepang
2. Aplikasi teori sosial-budaya oleh para peneliti
3. Dasar-dasar teori sosial -budaya yang berkembang dalam cabang-cabang ilmu sosial-budaya
Indikator:
1.Dapat menggunakan teori sosial –budaya Jepang
2.Dapat mengkaji kebudayaan dan masyarakat Jepang
11
Nama Mata Kuliah: Etos dan Pandangan Hidup Orang Jepang (semester 5)
Deskripsi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan etos dan pandangan hidup orang Jepang. Dengan
menerapkan aktivitas belajar seperti active learning, small group discussion, collaborative learning, dan presentasi. Ruang lingkup
yang dibahas meliputi makna dan asal-usul ethos, pandangan hidup orang Jepang, etika bisnis Jepang, tradisi kapitalisme Jepang,
teologi dan pragmatisme Jepang, etika sosial Zen-Suzuki Shosan, shiseikan, dan pemikiran Ishida Baigan.
Kompetensi Utama:
Mampu memaknai hasil kajian sastra dan budaya Jepang.
Sub-kompetensi:
Mampu mengkaji ethos dan pandangan hidup orang Jepang
Ruang Lingkup Materi:
1. Makna dan Asal usul Ethos
2. Pandangan Hidup orang Jepang
3. Etika Bisnis Jepang
4.Tradisi Kapitalisme Jepang,
5. Etika Sosial Zen-Suzuki Shozan
6. Teologi dan Pragmatisme Jepang
7.Shiseikan
8.Pemikiran Ishida Baigan
Indikator:
1.Mampu mengidentifi-kasi makna dan asal usul kata ethos secara umum
2.Mampu memaparkan pandangan hidup orang Jepang secara umum
3.Mampu mengkaji etika bisnis Jepang, tradisi kapitalisme Jepang, dan etika sosial Zen dalam masyarakat Jepang
Nama Mata Kuliah: Globalisasi Jepang (semester 7)
Deskripsi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis berbagai gejala sosial-budaya Jepang dalam era
globalisasi. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti collaborative learning, cooperative learning, presentasi, dan small group
discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi teori-teori globalisasi, pengaruh globalisasi terhadap Jepang, pengaruh Jepang
terhadap dunia dalam era globalisasi, teori-teori globalisasi dalam konteks budaya & masyarakat Jepang Bahasa Pengantar yang
digunakan adalah Bahasa Indonesia.
Kompetensi Utama:
Mampu menganalisis berbagai gejala sosial-budaya Jepang masa lalu dan kontemporer
Sub-kompetensi:
Mampu mengkaji berbagai gejala sosial-budaya Jepang dalam era globalisasi.
Ruang Lingkup Materi:
1. Teori-teori globalisasi
2. Pengaruh globalisasi terhadap Jepang
3. Pengaruh Jepang terhadap dunia dalam era globalisasi
4. Teori-teori globalisasi dalam konteks budaya & masyarakat Jepang
Indikator:
Dapat memilah gejala sosial-budaya Jepang pada era global.
12
Daftar Rujukan
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2013). Buku Pedoman Program Sarjana 2013/2014. Depok:
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2013). Dokumen KBK 2013 Program Sarjana Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2014). Buku Panduan Akademik Sarjana 2014/2015. Depok:
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2015). Buku Pedoman Program Sarjana 2015/2016. Depok:
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. (2016). Buku Pedoman Program Sarjana 2016/2017. Depok:
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.