113
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIANDAN STATISTIK

Page 2: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar
Page 3: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar
Page 4: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

BAB XVII

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN

1. Pendahuluan

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1978 menga-rahkan bahwa pembangunan jangka panjang harus pula mampu mem-bawa perubahan fundamental dalam struktur ekonomi Indonesia sehingga produksi nasional yang berasal dari sektor-sektor di luar pertanian akan merupakan bagian yang semakin besar, dan industri menjadi tulang punggung ekonomi.

Dalam pada itu, pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahu-an dalam pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan memperhati-kan syarat-syarat: tetap memberikan kesempatan kerja yang banyak, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, menggunakan alat-alat yang sebanyak mungkin dihasilkan sendiri dan mampu untuk dipelihara sendiri, mendukung tercapainya sasaran pem-bangunan dan mempertinggi keterampilan untuk menggunakan tek-nologi yang lebih maju di kemudian hari.

Selanjutnya GBHN secara khusus telah menetapkan pula ke-bijaksanaan dasar pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian dalam Repelita III sebagai berikut :

a. Kebijaksanaan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan pada pengembangan kemampuan nasional dalam ilmu dan teknologi yang diperlukan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan serta prioritas pembangunan.

b. Cabang-cabang ilmu pengetahuan tertentu yang penting tetapi kurang peminatnya perlu mendapat perhatian khusus. Dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian bagi pembangunan perlu diciptakan iklim yang menggairahkan kegiatan penelitian dan pengembangan.

c. Lembaga-lembaga penelitian ditingkatkan dayagunanya se-suai dengan prioritas pembangunan sedang di samping itu ditingkatkan pula sistem informasi mengenai kegiatan dan hasil penelitian.

d. Dalam pembinaan ilmu pengetahuan perlu diciptakan iklim

957

Page 5: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

yang menjamin pertumbuhan dan obyektivitas ilmu penge-tahuan yang diarahkan untuk kepentingan nasional. Dalam hubungan ini perlu ditingkatkan kemampuan Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, organisasi dan kegiatan cendekiawan serta diciptakan sistem penghargaan pada karya-karya ilmiah yang dapat mempertinggi martabat bangsa.

e. Dalam mendorong kegiatan pembangunan diusahakan pengem-bangan serta pemanfaatan teknologi yang tepat guna dengan meneliti secara seksama teknologi yang akan dipilih yang dapat menunjang peningkatan produksi, perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan.

2. Kebijaksanaan dan Langkah-langkah

Untuk mewujudkan sebaik mungkin penggarisan yang diberi-kan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1978 itu, di-susun suatu Pola. Dasar Kebijaksanaan Nasional dalam bidang Riset dan Teknologi melalui suatu susunan Program-program Utama Nasional Riset dan Teknologi (PUNAS - RISTEK), yang mencakup semua kegiatan penelitian secara lintas sektoral. Program-program Utama Nasional Riset dan Teknologi ini ma-sing-masing dikenal sebagai :

PUNAS - RISTEK I untuk bidang Kebutuhan Dasar Manusia

PUNAS - RISTEK II untuk bidang Sumber alam dan Energi

PUNAS - RISTEK III untuk bidang IndustrialisasiPUNAS - RISTEK IV untuk bidang Pertahanan dan

KeamananPUNAS - RISTEK V untuk bidang Sosial Ekonomi,

Falsafah, Budaya, Hukum dan Perundang-undangan.

Melalui PUNAS - RISTEK masing-masing, dilakukan koordi-nasi pelaksanaan penelitian lintas instansi yang membantu penyempurnaan tatanan kelembagaan riset dan teknologi, maupun peningkatan kemampuan lembaga-lembaga penelitian.

Penataan kelembagaan riset dan teknologi terutama dalam tahun 1983 mencapai tahap penyelesaiannya, dengan mengganti-kan kegiatan kelima Panitia Evaluasi Program Utama Nasional (PEPUNAS) dengan suatu Dewan Riset Nasional (DRN) melalui Keppres No. 1 tahun 1984. Dewan Riset Nasional ini merupakan suatu organisasi non-struktural yang membantu Menteri Riset

958

Page 6: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Teknologi dalam melaksanakan tugas-tugas pokok dan fungsi-fungsinya.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

Berbagai kegiatan penunjang utama dalam pelaksanaan pem-bangunan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ialah pe-ningkatan baik jumlah maupun mutu para peneliti dan teknisi, pengadaan sarana dan prasarana riset dan teknologi dan pe-ningkatan sistem informasi ilmiah, serta popularisasi dari ilmu pengetahuan, riset dan teknologi bagi masyarakat luas terutama kaum remaja.

Dalam Repelita III penambahan jumlah dan peningkatan kua-litas peneliti/ilmuwan diutamakan dengan memanfaatkan lemba-ga-lembaga pendidikan dan penelitian baik di dalam maupun di luar negeri dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Perkem-bangan jumlah tenaga peneliti dapat dilihat pada Tabel-tabel XVII - 1, Tabel XVII - 2, Tabel XVII - 3 dan Tabel XVII - 4.

Sementara itu telah dibangun/disediakan berbagai prasara-na dan sarana ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain, sebagai berikut :

Fasilitas BATAN telah meliputi pembangunan suatu biologi-cal shielding reactor, laboratoria instrumentasi, radio ki-mia, pengolahan sampah nuklir di Yogyakarta, gedung-gedung laboratoria standardisasi dan pengolahan bahan nuklir di Ja-karta.

BATAN telah berhasil menyelesaikan pembangunan reaktor atom Kartini di Yogyakarta yang dipergunakan untuk program pendidikan dan latihan untuk para ahli dan teknisi nuklir In-donesia, sedangkan reaktor atom di Bandung kini lebih diarah-kan untuk produksi radio-isotop.

Pembangunan fisik Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) di Serpong sudah sampai pada tahap pe-nyelesaian laboratorium uji konstruksi (LUK), laboratorium kalibrasi, instrumentasi dan metrologi (KIM).

Selain pengembangan reaktor di Bandung dan Yogyakarta, sedang dipersiapkan pula pembangunan Reaktor Atom Serba Guna di Serpong serta fasilitas BATAN lainnya yang meliputi pemba-ngunan laboratorium Produksi Radio-isotop, Elemen Bakar Reak-tor dan Pengolahan Limbah Radioaktif.

959

Page 7: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

TABEL XVII - 1

PERKEMBANGAN TENAGA PENELITI SELAMA REPELITA IIITAHUN 1978/79 - 1983/84

(orang)

TABEL XVII - 2

TENAGA ILMU PENGETAHUAN RISET DAN TEKNOLOGIMENURUT PEMBAGIAN PROGRAM-PROGRAM UTAMA NASIONAL

SERTA STATUSNYA MASING-MASING,1983/84(orang)

960

Page 8: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

TABEL XVII - 3

PENDIDIKAN TENAGA PENELITI LIPI, LAPANBATAN, BAKOSURTANAL DAN BPPT

DI DALAM NEGERI,1978/79 - 1983/84

(orang)

TABEL XVII - 4

PENDIDIKAN TENAGA PENELITI LIPI, LAPAN,BATAN, BAKOSURTANAL DAN BPPT

DI LUAR NEGERI,1978/79 - 1983/84

(orang)

961

Page 9: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Penambahan fasilitas LAPAN mencakup laboratorium pengo-lahan data teledeteksi, laboratorium bahan bakar dan gudang bahan bakar roket padat, laboratorium pengontrol uji statik roket, balai makmal riset dirgantara dan ruang tracking mata-hari, bengkel induk teknologi dirgantara, stasiun bumi sate-lit cuaca geostasioner resolusi tinggi, stasiun ionosonda di Pameungpeuk dan Biak.

Terowongan angin ukuran kecepatan rendah beserta berbagai sarana penunjangnya di Rumpin sudah dapat diselesaikan, sta-siun bumi untuk satelit sumber alam di Pekayon (DKI Jakarta) sudah beroperasi menerima data secara langsung dari satelit sumber alam Landsat, sedang pembangunan stasiun peluncuran balon stratosfer di Jawa Timur sudah memasuki tahap penyele-saian.

Fasilitas-fasilitas laboratorium pemotretan BAKOSURTANAL di Cibinong Jawa Barat diharapkan selesai pada akhir tahun 1983. Untuk melaksanakan kegiatan pemotretan udara telah di-sediakan 2 (dua) pesawat.

Di samping itu telah selesai dibangun Gedung Ilmu-ilmu Sosial LIPI di Jakarta dengan berbagai fasilitasnya dan mu-seum Etnobotani di Bogor.

Selain itu, dalam bidang riset dan teknologi, penyebaran informasi tentang kegiatan-kegiatannya sangat penting. Guna memenuhi kebutuhan informasi tersebut, berbagai instansi te-lah mulai dilengkapi dengan perpustakaan. Kepustakaan ini pa-da umumnya berupa bahan pustaka sejenis dalam bidang ilmu pe-ngetahuan dan riset. Berkaitan erat dengan usaha pengembangan kepustakaan dalam bidang ilmu pengetahuan, riset dan teknolo-gi, telah diusahakan penerbitan hasil-hasil penelitian dan penemuan dalam bentuk majalah, buku maupun brosur. Demi pe-ningkatan pemahaman dan pengertian tentang peran ilmu penge-tahuan, riset dan teknologi, media massa seperti televisi ju-ga telah dipergunakan untuk menyebarluaskan informasi tentang kegiatan bidang ini serta kemampuannya di Indonesia, terutama apabila menyangkut teknologi tepatguna seperti pompa hidran dan lain-lain, untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Se-mentara itu sedang dipersiapkan suatu Sistem Nasional Infor-masi dalam bidang riset dan teknologi yang mantap sebagai sa-lah satu sarana pokok dalam pengembangan riset dan teknologi. Hingga kini Pusat Dokumentasi dan Informasi Nasional di bawah naungan LIPI mengambil alih tugas ini. Dalam hubungan ini akan diusahakan antara lain agar setiap hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia ataupun penelitian yang dilakukan oleh

962

Page 10: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

warga negara Indonesia di luar negeri, menyerahkan satu ek-semplar hasil karyanya kepada PDIN-LIPI.

Selain itu disadari bahwa proses industrialisasi memerlu-kan sikap keterbukaan dan kesadaran masyarakat akan perlunya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri, guna menunjang proses pembangunan lebih lanjut. Untuk itu selama Repelita III dilanjutkan pula kegiatan-kegiatan untuk mema-syarakatkan kesadaran akan peran ilmu pengetahuan dan tekno-logi dalam pembangunan dengan sasaran utama dunia remaja dan generasi muda maupun pembinaan terhadap dunia industri itu sendiri.

Beberapa kegiatan yang merupakan kegiatan lanjutan selama Repelita III ialah pembinaan remaja mengenai berbagai aspek ilmu pengetahuan, organisasi profesi ilmiah, para pengajar matematika, pemanfaatan media massa antara lain melalui tele-visi. Dalam tahun 1983/84 telah diterbitkan berbagai terbitan ilmiah yang bersifat profesional maupun popular, diadakan berbagai peragaan IPTEK maupun pameran buku, diadakan perke-mahan ilmiah (bagi) remaja di Jepara, Tuban, Sragen dan Lomba Karya ilmiah (bagi) Remaja dalam bidang-bidang matematika, kimia, fisika, biologi, ilmu-ilmu sosial, elektronika, dan aplikasi teknologi, dengan hasil yang cukup memuaskan. Salah satu kegiatan penting dalam tahun 1983/84 ialah perekaman se-cara langsung kejadian gerhana matahari tanggal 11 Juni 1983, juga telah melibatkan para remaja ke lapangan untuk me-neliti pengaruh gejala alam yang dipengaruhi oleh gerhana ma-tahari tadi. Kegiatan ini telah melibatkan sebanyak 225 rema-ja pilihan tingkat SMA dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Demikian pula diusahakan peningkatan mutu pengetahuan gu-ru-guru SMA. Dalam tahun 1983/84 usaha-usaha telah diadakan di Jawa Timur, dengan tujuan utama untuk meningkatkan penge-tahuan dan keterampilan ilmiah para guru dalam bidang teknik dan metodologi penelitian, serta pengelolaan dari berbagai kegiatan kelompok ilmiah remaja.

Dengan langkah-langkah ini diharapkan adanya peningkatan minat dan perhatian terutama dari generasi muda terhadap ma-salah-masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang dalam masa mendatang akan mempunyai peran yang lebih besar lagi dalam membangun landasan bagi industrialisasi di Indonesia.

Penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan

963

Page 11: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

teknologi yang telah dilaksanakan dalam tahun 1983/84 adalah sebagai berikut :

a. Program Utama Nasional Riset dan Teknologi dalam bidang Kebutuhan Dasar Manusia (PUNAS-RISTEK I)

Kegiatan penelitian dalam bidang ini dilaksanakan terha-dap padi maupun non-padi seperti sagu, ubi-ubian, palawija, peternakan dan perikanan, dengan tujuan utama menemukan bibit-bibit unggul serta pengurangan/teknik pemberantasan berbagai hama untuk menjamin produksi yang tinggi. Termasuk dalam ke-giatan penelitian ini ialah peningkatan mutu maupun diversi-fikasi komoditi non-minyak seperti kelapa sawit dan kelapa hibrida dalam rangka peningkatan mutu dan volume ekspor komo-diti yang bersangkutan. Demikian pula dalam bidang perikanan diusahakan pengembangan berbagai bibit unggul seperti udang dan lain-lain untuk memenuhi permintaan ekspor di luar negeri. Sekaligus dikembangkan teknologi penunjang guna pengembangan kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, seperti penga-daan penelitian tentang hujan buatan untuk membantu pengisian waduk seperti waduk Jatiluhur yang mengairi DAS Cimanuk ter-utama dalam musim kering, serta usaha mengairi daerah-daerah gersang. Beberapa hasil penelitian diperinci di bawah ini.

1) Program Penelitian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dalam tahun 1983/84 penelitian yang telah dilaksanakan lebih diarahkan kepada peningkatan konsepsi pemecahan masa-lah-masalah bidang ketenagakerjaan, yaitu dalam proyeksi jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam kaitan ini peneli-tian dalam jangka pendek dan jangka menengah, terutama dia-rahkan kepada penelitian berbagai kebijaksanaan yang akan me-mungkinkan suatu perluasan kesempatan kerja dalam jumlah yang memadai, sehingga akan mampu memberikan lapangan kerja kepada angkatan kerja yang baru, sekaligus mengurangi tingkat pe-ngangguran. Sekaligus diadakan penelitian terhadap tenaga kerja yang mengalami pembinaan dan pengembangan kemampuannya untuk meningkatkan produktivitas mereka. Demikian pula telah diadakan penelitian untuk lebih meningkatkan berfungsinya pa-sar kerja dan bursa kesempatan kerja, sehingga penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja dapat terlaksana de-ngan lebih baik. Kegiatan penelitian sebagaimana dicantumkan di atas dalam usaha memperoleh informasi mengenai ketenaga-kerjaan dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi maupun kependudukan, diprioritaskan daerah sasaran sebagai berikut:

- daerah pedesaan, khususnya sektor pertanian, industri,

964

Page 12: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

perdagangan dan jasa daerah perkotaan, terutama terhadap sektor informal

dan buruh kecil daerah pantai dimana terdapat nelayan miskin daerah kecamatan miskin dan padat penduduk daerah dan sektor yang strategis serta rawan, di-

tinjau dari segi politik, sosial, ekonomi dan keamanan daerah perbatasan.

Ditinjau dari kelompok kependudukan, yang diprioritaskan ia-lah

angkatan kerja usia muda, terutama mereka yang akan memasuki pasar kerja untuk pertama kali serta putus sekolah

generasi muda dan wanita di pedesaan golongan penduduk yang berpenghasilan terendah (di

bawah garis kemiskinan) dan lain-lain.

2) Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Teknologi Pangan.

Berbagai penelitian dan evaluasi dilaksanakan dalam rang-ka usaha meningkatkan dampak positif dalam sektor pertanian dan pembangunannya. Evaluasi terhadap hasil-hasil yang dica-pai dalam Repelita III meliputi: bidang tanaman pangan (per-luasan areal padi, palawija, hortikultura dan gandum), peter-nakan (menyediakan teknologi tepatguna untuk meningkatkan produksi daging, susu dan telur, pemanfaatan dan perbaikan ternak serta pengembangan aneka ternak), perikanan (dalam rangka mendukung terutama pemeliharaan udang tambak, penang-kapan ikan cakalang, peningkatan budidaya ikan darat dan ikan laut serta pengembangan berbagai aneka ikan, perkebunan (menyediakan berbagai teknologi tepatguna untuk menunjang peningkatan produksi tanaman perkebunan melalui intensifi-kasi, perluasan areal dan usaha rehabilitasi).

Penelitian pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam diarahkan agar dapat memberi dukungan dan sumbangan dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk produksi pertanian, penemuan dan evaluasi berbagai tek-nologi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan, perakitan berbagai teknologi, pemberian informasi dalam perumusan kebi-jaksanaan strategi dan teknik untuk pendekatan produksi dan pengalihan hasil-hasil penelitian.

a) Beberapa hasil penelitian tanaman pangan dan horti-

965

Page 13: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

kultura selama Repelita III menghasilkan pelepasan dari se-jumlah varitas unggul baru (termasuk varitas introduksi yang berpotensi 4,5 - 6 ton/ha) dan tahan terhadap hama wereng co-klat. Sebagian dari varitas ini sudah disebarluaskan melalui intensifikasi dan diterima oleh masyarakat karena memiliki potensi produksi yang tinggi, rasa nasi yang enak, tahan ter-hadap hama penyakit dan berumur pendek. Varitas-varitas yang telah dilepas ialah : Cisadane, Cimandiri, Ayung, Semeru, Cipunegara, Barito, Krueng Aceh, Batang Agam, Sadang, Bahbo-lon, Sentani, Tondano, Citanduy, Klara, Bogowonto, Porong, Singkarak, Mahakam, dan Atomita I dan Atomita II sebagai hasil radiasi nuklir terhadap jenis padi tertentu. Demikian pula telah disebarluaskan jenis-jenis IRRI, yaitu IR-42, IR-52, IR-46, IR-54 dan IR-56.

Kemajuan yang dicapai dalam bidang komoditi palawija (jagung, kedele, kacang hijau dan ubi kayu) ialah pelepasan beberapa varitas yang berpotensi produksi tinggi dan tahan terhadap penyakit tanaman. Dari jenis ini dalam tahun 1983/84 telah dilepas :

jagung : Harapan Baru, Arjuna, Bromo, Pari- kesit, Abimanyu, Jagung Hibrida, Nakula dan Sedewa;

kedelai : varitas Orba, Galunggung, Lokon, Guntur dan Wilis;

kacang tanah : varitas Merak, Nuri, Manyar dan Betet;

ubi kayu : Adira I dan Adira II; ubi jalar : varitas Borobudur dan Prambanan; sorghum : varitas Keris.

Penelitian dalam bidang hortikultura telah menghasilkan pelepasan varitas Intan dan Ratna yang berpotensi dan berpro-duksi tinggi serta tahan terhadap penyakit layu dan bakteri. Varitas kentang Cipanas telah dilepas pula. Di samping itu diadakan penelitian terhadap bibit nenas, durian, duku dan lain-lain buah yang bertujuan untuk menjamin pengepakan dan penyimpanannya yang lebih lama. Demikian pula telah diusaha-kan peningkatan pembiakan jenis bunga anggrek.

b) Dalam bidang peternakan telah dicapai berbagai hasil dalam usaha meningkatkan berat dan pertumbuhan badan sapi dan kerbau melalui pengadaan makanan yang lebih bergizi tinggi serta berdasarkan bahan makanan ternak yang mudah diperoleh. Penelitian penggemukan sapi Grati, Onggole, Bali dan Madura dengan cara ini berturut-turut telah menghasilkan pertambahan

966

Page 14: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

berat badan per hari sebesar 0,3 kg, 0,8 kg, 0,66 kg dan 0,60 kg sedangkan pada kerbau pertambahan berat badan per hari mencapai 0,7 kg.

Persilangan antar sapi lokal telah pula menghasilkan peningkatan berat badannya dari 2.000 - 2.705 kg menjadi 2 260 - 3.405 kg per laktasi. Hal ini disebabkan karena sapi perah Friesen impor memberikan hasil yang lebih tinggi diban-dingkan dengan hasil Friesen lokal, yaitu mencapai 3.000 – 3.090 kg dibandingkan dengan jenis lokal yang hanya mengha-silkan 2.710 kg.

Demikian pula telah dicapai kemampuan untuk menyimpan mani (semen) kerbau dengan lebih lama, halmana memudahkan perbaikan mutu genetik pada ternak kerbau lainnya. Sementara itu melalui penelitian terhadap domba/kambing jenis ruminan-sia kecil diketahui bahwa juga terhadap domba lokal dapat di-adakan pengembangan lebih lanjut sehingga dikembangkan men-jadi bibit unggul. Selanjutnya terhadap penyakit ternak se-perti penyakit ngorok telah diketemukan cara pencegahannya terhadap populasi ternak.

c) Dalam bidang perikanan penelitian terhadap potensi perikanan laut ditujukan terutama untuk memperoleh ikan de-ngan nilai komoditi di Laut Jawa, Selat Malaka dan perairan di Kalimantan Timur. Demikian pula telah dikembangkan teknik budidaya perikanan antara lain dalam masalah pembenihan u-dang galah, udang windu, udang penoid dan bandeng. Penelitian budidaya ikan laut telah menghasilkan teknik-teknik pemeli-haraan yang dapat diterapkan di beberapa daerah di Jawa, Bali dan Sulawesi antara lain terhadap kerang darah (Anandara gra-nosa), kerang hijau (Perna viridis), dan rumput laut (Euchema Sginosum). Untuk mengatasi masalah kekurangan suplai nener bandeng, telah diketemukan beberapa daerah penangkapan nener baru seperti di Bengkulu, Lombok, Timor, Sulawesi Utara, Su-lawesi Tengah dan Kalimantan Timur dengan potensi sekitar 100 juta nener setiap musimnya.

Selanjutnya penyakit bakteri Aeromonas hydrohylla yang telah menyerang ikan mas di kolam-kolam di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur telah dapat diberantas dengan pemberian formulasi emulsion dan larutan kalium permangan, sehingga ke-rugian yang besar dapat dicegah lebih lanjut.

d) Dalam bidang perkembangan penelitian terhadap komo-diti perkebunan antara lain telah menghasilkan berbagai klon

967

Page 15: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

unggul karet GT-1, AVROS 2037, PR-228, PR-255, PR-261, PR-300, PR-300 PR-303 dan BPMI. Khususnya klon 255, PR 261 dan PR 300 serta PR-300 mempunyai potensi produksi di atas 1400 kg per ha per tahun.

Penelitian dalam bidang kelapa sawit menunjukkan bahwa hibrida Dura Dumpy x Pisifera merupakan tanaman pendek dengan hasil tinggi (30% lebih tinggi dibandingkan dengan varitas yang ada). Teknik budidaya hibrida ini dengan kerapatan 143 tanaman/ha pada jarak tanam segitiga 9 x 9 meter, merupakan teknik yang ekonomis dan menghasilkan produksi yang sama dengan penanaman dengan kerapatan 161 tanaman/ha dan 181 tanaman/ha.

Penelitian kopi telah menghasilkan klon kopi Robusta berpotensi produksi di atas 3.000 kg/ha, hibrida kopi dengan potensi di atas 2.000 kg/ha, sedangkan pada kopi Arabica dicapai 1.000 kg/ha.

Pemuliaan tanaman tebu telah menghasilkan tiga unggul besar F-154, PS-56 dan M 442-51. Ketiga jenis klon ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi. Potensi produksi gula dari klon-klon di atas berkisar 10 - 14 ton/ha di lahan sawah dan 5 - 10 ton/ha di tanah tegalan. Ketahanan ketiga klon baru ini sangat tinggi terhadap virus mosail tebu.

Penelitian terhadap pemuliaan kelapa telah menghasilkan varitas baru dengan nomor KB-1, KB-2, KB-3 dan KB-4 yang ber-produksi tinggi, masing-masing dengan 4 ton kopra/ha/tahun. Berdasarkan silangan dengan hibrida yang berasal dari luar negeri, yang kemudian disilang dengan berbagai Jenis Genjah Kuning Nias, dan Dalam Bali, telah dimungkinkan pengurangan masa non-produktif dari kelapa hibrida ini dengan memperpen-dek masa mencapai usia produktif dari 7 menjadi 4 tahun de-ngan hasil 4 ton kopra/ha/tahun.

e) Beberapa penelitian dalam pengembangan teknologi pa-ngan antara lain sedang dilakukan terhadap berbagai bahan ba-ku pangan, yang dikembangkan menjadi Bahan Makanan Campuran (BMC) untuk BALITA dan para penderita kurang gizi. Bahan Baku yang dipergunakan ialah beras, kacang hijau, jagung dan kede-lai untuk menjamin pangan yang bebas lemak.

Selain itu telah diusahakan pula peningkatan jenis pangan khususnya padi/beras untuk daerah lahan asin maupun yang tahan

968

Page 16: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

wereng coklat dan wereng hijau. Dalam kaitan itu telah dikem-bangkan teknologi pemuliaan mutasi dengan iradiasi terhadap tanaman padi sawah yang telah menghasilkan padi mulia dan di-kenal sebagai Atomita-1 dan Atomita-2. Jenis padi Atomita-1 mempunyai sifat-sifat tahan salinitas tinggi, mempunyai daya produksi yang tinggi (4,5 - 5 ton per ha) berumur pendek (120 - 125 hari), tahan terhadap penyakit blast dan wereng hijau maupun wereng coklat. Atomita-2 terutama cocok untuk lahan asin. Mengingat bahwa banyak daerah dengan lahan asin terda-pat di Indonesia dan hingga kini baru sedikit Jenis padi yang tahan lahan asin, maka penemuan jenis padi ini sangat mengun-tungkan, mengingat bahwa varitas untuk lahan asin haruslah toleran terhadap salinitas tinggi. Demikian pula jenis Ato-mita-2 tahan terhadap bakteri pembusuk daun (xanthomonas aryzae) maupun terhadap bakteri bergaris (xanthomonas trans-lucens) dengan sifat-sifat mirip Atomita-1, yaitu dengan daya produksi tinggi (4,5 - 5 ton per ha) maupun masa tanam 120 - 125 hari.

Telah diketahui pula bahwa iradiasi dengan sinar gamma dengan dosis rendah, akan mampu membinasakan hama perusak bahan pangan, sehingga daya tahan penyimpanan untuk bahan pa-ngan dapat meningkat. Penelitian mengenai hal ini telah dila-kukan terhadap beras, tepung gandum, kopi, ikan kering dan rempah-rempah. Dengan demikian dalam skala laboratorium di Indonesia telah ada kemampuan untuk memanfaatkan teknologi pengawetan pangan dengan cara iradiasi, sehingga kemungkinan penggunaan teknologi iradiasi untuk; industri pangan (dengan kemungkinan ekspor) perlu dipertimbangkan pula, seperti umpa-manya terhadap udang beku, paha kodok, ikan kering dalam do-sis tidak melebihi 5 kGy, terhadap berbagai biji-bijian de-ngan dosis tidak lebih dari 1 kGy, umbi-umbian tidak lebih dari 0.15 kGy dan rempah-rempah (maksimum 7 kGy).

3) Penelitian Bidang Kesehatan

Dalam tahun 1983/84 penelitian dalam bidang ini mencakup penelitian mengenai pelayanan kesehatan (5 buah), berbagai penyakit (20 buah), gizi (5 buah), kesehatan lingkungan (8 buah), farmasi (4 buah) dan manajemen kesehatan (4 buah), se-hingga dalam sektor ini selama tahun 1983/84 telah diadakan penelitian sejumlah 46 buah.

Selain itu tersedianya radioisotop dalam jumlah dan mutu yang sesuai, mutlak diperlukan untuk mendukung penerapan tek-nologi nuklir dalam bidang kebutuhan dasar manusia maupun in-dustri. Reaktor nuklir di Bandung dalam kaitan ini telah

969

Page 17: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

berhasil memproduksi berbagai jenis radioisotop dalam jumlah dan mutu yang selalu ditingkatkan dan tahun ke tahun. Khusus untuk kebutuhan bidang kedokteran untuk RS Hasan Sadikin (Bandung), RS Pertamina (Jakarta), RS Cipto Mangunkusumo (Ja-karta), dan RSPAD (Jakarta) dalam Repelita III telah dipergu-nakan radioisotop dalam jumlah sebagai. berikut:

t a h u n jumlah (dalam mCurie)

1980 5.477.045

1981 10.190.625

1982 10.861.100

1983 9.449.849

4) Penelitian bidang perumahan rakyat dan pemukiman

Penelitian dalam bidang ini terutama meliputi penelitian mengenai lingkungan pemukiman dengan tujuan menunjang peru-musan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam mencip-takan tertib pembangunan khususnya dalam bidang bangunan ge-dung, perumahan dan penyehatan lingkungan pemukiman, serta mengembangkan berbagai teknologi yang akan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Beberapa hasil yang telah dicapai dalam tahun 1983/84 dapat dikembangkan dalam kegiatan penelitian terhadap beberapa jenis bangunan seperti kapur ba-ngunan, batako, bata untuk jalan setapak, papan semen pulp, genteng semen, batu cetak beton, dan batu apung. Demikian pula telah diteliti dalam kelompok ini bahan ALWA (=artifi-cial light weight aggregate) ataupun agregat ringan buatan yang merupakan pengolahan dari bahan baku yang diperoleh di Jawa (Cibinong, Purwakarta dan Cilacap), Kalimantan dan Suma-tera bagian timur. Telah diteliti pula perkiraan cadangan yang tersedia dalam bentuk batu, pasir, sirtu, batu gamping, tras dan lempung antara lain untuk memenuhi kebutuhan pem-bangunan fisik di daerah-daerah : JABOTABEK, Bandung Raya, Semarang, Surabaya dan Medan. Menurut hasil penelitian ini, diduga bahwa keperluan untuk lima (5) tahun mendatang yaitu hingga tahun 1987 masih dapat dipenuhi oleh cadangan yang tersedia.

Namun demikian penelitian juga telah membuktikan bahwa penambangan bahan-bahan baku ini perlu dilaksanakan tanpa me-rusak fungsi lingkungan yang bersangkutan.

Selain itu penelitian terhadap bahan baku untuk bangunan juga menunjukkan bahwa perlu dihindari penambangan pasir,

970

Page 18: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

kerikil, kerakal dan sirtu dilaksanakan di bawah "flooding plane" dari aliran sungai yang bersangkutan.

Untuk kebutuhan JABOTABEK dianjurkan untuk tidak menam-bang pasir dan sirtu di DAS Ciapus serta DAS Ciomas dan selu-ruh badan kedua sungai ini. Sebaliknya. sebaiknya kebutuhan tadi diambil dari kawasan gunung Manceuri, sedangkan penam-bangan di DAS Cileungkir masih dapat dilaksanakan dengan mem-perhatikan pengawasan penambangannya secara ketat.

Penelitian mengenai tipe konstruksi bangunan telah menca-kup kegiatan penelitian terhadap konstruksi dan model bangun-an yang tahan gempa seperti bangunan sekolah dasar, rumah tinggal tidak bertingkat dan rumah susun sederhana. Berdasar-kan peta wilayah gempa di Indonesia telah pula dirancang be-berapa tipe konstruksi untuk : rumah tinggal tidak berting-kat, rumah kayu, rumah inti, rumah precast, rumah susun 4 lantai, flat dengan konstruksi lantai precast.

Demikian pula telah dikembangkan berbagai komponen, struktur bangunan seperti untuk konstruksi lantai bangunan yang bertingkat, konstruksi kuda-kuda papan paku dan kons-truksi panil.

Pedoman-pedoman teknik pelaksanaan konstruksi bangunan meliputi pedoman-pedoman tentang peningkatan mutu pasangan bata dan plesteran melalui teknologi adukan yang disempurna-kan, seperti juga terhadap peningkatan mutu beton yang lebih seragam atau dapat disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya da-lam konstruksi seperti menghemat penggunaan semen untuk ma-sing-masing tujuan konstruksi

Pedoman pelaksanaan sesuai standar dan peraturan yang bertujuan untuk menghindari bahaya/kecelakaan/kerugian akibat sambaran petir (khususnya terhadap bangunan yang bertingkat) serta pencegahan dan pengamanan bangunan terhadap kebakaran. Kedua kegiatan penelitian ini telah menghasilkan standar-standar dalam pemasangan instalasi penangkal petir (PUIPP) untuk bangunan-bangunan di Indonesia, seperti juga pengadaan Pedoman Pemeriksaan Instalasi Kebakaran dan Pedoman Pencegah-an Kebakaran di Perumahan Desa. Dalam kaitan ini selanjutnya telah dikembangkan Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indone-sia (PUBI - 82), Peraturan Konstruksi Baja Indonesia (PKBI), Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI), Peraturan Pembe-banan Indonesia untuk gedung, Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia.

971

Page 19: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Penelitian air bersih dan penyehatan lingkungan antara lain mencakup kegiatan terhadap air gambut terutama di Kali-mantan, pemusnahan sampah secara biologik, pengadaan tungku masa dayaguna yang menggunakan sisa-sisa ranting, tatal, po-tongan-potongan kayu dan sisa serutan kayu guna menghindari polusi dalam bentuk asap.

Penelitian lainnya dalam rangka pengembangan air bersih dan penyehatan lingkungan mencakup penelitian tentang sistem tangki septik, sistem MCK, sistem saluran air limbah, sistem pengolahan air bersih secara komunal dan lain-lain.

b. Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di Bidang Sumber-sumber Daya Alam dan Energi (PUNAS-RISTEK II)

Program Utama ini menunjang usaha pemanfaatan, pemeliha-raan dan pengamanan sumber-sumber daya alam dan energi untuk pembangunan nasional, dan meliputi berbagai kegiatan peneli-tian dan pengembangan teknologi yang bersifat hayati, non-hayati, mineral, energi konvensional dan non-konvensional.

Riset dan Teknologi dalam bidang Sumber Alam dan Energi telah menunjukkan kemajuan yang pesat dengan hasil-hasil yang cukup memuaskan. Penelitian dan pengembangan teknologi dalam bidang ini diarahkan dalam rangka pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan sumber-sumber daya alam. Inventarisasi dan evaluasi kekayaan alam dilanjutkan dengan berbagai kegiatan survai dan pemetaan yang meliputi sumber daya tanah dan air, hutan dan tanaman, hayati dan kelautan serta perairan pada umumnya, serta sumber daya energi dan mineral.

Kegiatan riset dan teknologi dalam bidang energi terus ditingkatkan dalam usaha mengembangkan pemanfaatan dari ber-bagai Jenis sumber energi (diversifikasi sumber energi), mengingat makin terbatasnya minyak bumi demi pemenuhan ke-butuhan energi dalam dasawarsa-dasawarsa mendatang.

Dalam rangka usaha mengembangkan sumber-sumber energi yang baru seperti biogas selama Repelita III telah dikembangkan pula persiapan reaktor atom serba guna di PUSPIPTEK dan di-adakan penelitian di Lasem/Jawa Tengah demi persiapan penga-daan suatu Pusat Listrik Tenaga Nuklir di dasawarsa mendatang.

1) Penelitian sumber daya alam dalam bidang pertanian

Penelitian ini ditujukan untuk memanfaatkan sumber-sumber daya alam seefisien mungkin bagi kegiatan pertanian demi ke-

972

Page 20: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

sejahteraan rakyat, dengan sekaligus mengusahakan kelestarian timah yang bersangkutan.

Penelitian kesuburan tanah memberikan data informasi ten-tang sifat-sifat kimia, faktor pembatas, peranan mikro bio-1ogi, pengolahan tanah dan pupuk organik tentang kesuburan tanah serta peningkatan efisiensi penggunaan pupuk dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Survai kesuburan tanah telah menghasilkan peta kadar hara dan identifikasi faktor pembatas seperti K, P, Ca, NG, Zn, Al dan Fe.

Selanjutnya pengembangan metodologi evaluasi potensi dan kesesuaian lahan telah dilaksanakan terhadap beberapa ta-naman komoditi dengan skala 1 : 100.000 dan 1 : 25.000. Dari 200 juta ha tanah di Indonesia yang telah disurvai telah dihasilkan peta dengan perincian sebagai berikut :

- peta tanah eksplorasi dengan skala 1 : 1.000.000 yang mencakup 99,5 ha juta tanah.

- Peta tanah tinjau dengan skala 1 : 150.000 mencakup 62,6 juta ha.

- Peta tanah tinjau mendalam dengan skala 1 : 100.000.- Peta tanah semi detail dengan 1 : 50.000 –

1 : 25.000 (peta tanah).

Selanjutnya telah diadakan pula peta tinjau mendalam de-ngan peta tanah semi detail yang mencakup wilayah seluas 8.327 ha.

Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai sumber kekayaan alam, telah dilakukan penelitian geologik terhadap mineral dan air tanah serta potensi bumi panas, tentang lokasi dan deposit/volume/garis potensi cadangan yang bersangkutan.

Demikian pula telah dilakukan penelitian geofisika kela-utan di wilayah perairan Indonesia Barat, dalam rangka penca-harian endapan mineral timah dan mineral berat lainnya. Demi-kian pula telah dilakukan berbagai penelitian mineral selama Repelita III yang mencakup mineral logam (tembaga, timbal, seng, perak, emas, timah, air rasa, besi, khromit dan mangan) penelitian non mineral seperti batu gamping, serpih, batu pasir kuarsa, pasir sanidin, batuan vulkanik, marmer, kaolin, sulfida, andesit, lempung, tufit, felspar, bentonit, piro-pilit, fosfat, tras, batuan alkali dan lain-lain. Penelitian terhadap geokimia mencapai daerah seluas 9.691 km2 di Sumate-ra dengan pemetaan daerah tersebut dengan skala 1: 500.000.

973

Page 21: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Demikian pula telah dilaksanakan pemetaan geofisika ter-hadap berbagai daerah untuk menetapkan penyebaran mineral lo-gam seperti tembaga di Sangkaropi, timbal, seng dan tembaga di Sulawesi Selatan, tembaga dan emas di Sumatera Utara, mangaan di Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.

Selain itu sebanyak 127 calon lokasi transmigrasi dengan areal 1.924.494 ha telah disurvai. Demikian pula survai tanah untuk program pengairan, pertanian tadah hujan, pembangunan pabrik gula, pendayagunaan daerah rawa atau pasang surut, pe-ngelolaan DAS dan reklamasi tanah kritis.

Berbagai penelitian pasca panen selain terhadap beras/pa-di telah dilakukan juga terhadap usaha peningkatan ketahanan daya simpan bagi buah-buahan seperti jeruk, mangga, pisang dan sayur-sayuran seperti tomat, kacang, petai, bawang dan lombok serta kacang-kacangan lainnya.

2) Penelitian dan pengembangan pangan sumber daya hayati laut

Dari berbagai kegiatan inventarisasi sumber-sumber daya hayati laut, diketahui betapa kayanya lautan Indonesia akan flora dan fauna. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai penyang-ga kehidupan masyarakat. Pada umumnya justru masyarakat yang berpenghasilan rendah dan terendah dan dikelompokkan sebagai nelayan, mencari penghasilannya di wilayah dengan ekosistem hutan bakau dan ekosistem terumbu karang. Justru kedua jenis ekosistem ini selain merupakan ekosistem yang dapat dimanfa-atkan oleh manusia, juga merupakan lingkungan yang berperan mutlak dalam konservasi lingkungan hidup itu sendiri. Hal ini disebabkan karena daerah ini merupakan ekosistem peralihan antara daratan dan laut, sehingga mempunyai banyak fungsi alamiah sebagai mata rantai penting tetapi sensitif, dalam mempertahankan keseimbangan siklus biologinya. Konservasi keseimbangan ekosistem terutama di ekosistem-ekosistem ini akan menghindari terjerumusnya kelompok yang berpenghasilan rendah dan terendah ini ke suatu keadaan kemiskinan yang le-bih parah. Sebagai contoh dapat disebut bagaimana hutan bakau masih sangat kurang dimanfaatkan bukan saja sebagai daerah pelindung daerah pantai, tetapi juga sebagai daerah pengem-bangan habitat bagi burung, berbagai jenis ikan, udang dan kepiting, yang justru merupakan sumber penghasilan bagi nela-yan tradisional. Dengan mengembangkan ekosistem terumbu ka-rang kehidupan nelayan tradisional akan dibantu dengan meman-faatkan berbagai binatang laut. Mengingat sangat tersebarnya

974

Page 22: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

ekosistem terumbu karang di perairan Indonesia, pengembangan dan pelestariannya perlu dijamin.

Dari penelitian inventarisasi dalam tahun 1983/84 telah berh as il dikumpulkan 80 jenis rumput laut (23 algae hijau, 22 algae coklat dan 30 algae merah), 122 jenis kerang dan keong yang meliputi 21 suku dari kelas gastropoda dan 12 dari kelas pelecypoda, serta tujuh (7) jenis kerang yang bersifat komo-diti, yaitu jenis lokal trochus niloticus, tridacna maxima, tridacna squamosa dan hippomus; sejumlah 113 jenis ikan yang mewakili 47 suku dengan sekitar 70% daripadanya tergolong ikan pangan, 95 jenis crustacea dengan diantaranya komoditi seperti palinurus humarus, palinurus penniculatus, palinurus versicolor, palinurus longiceps, dan palinurus ornatus dan lain-lain. Sekitar 41 jenis teripang tumbuhan mangrova, teru-tama jenis rhizophora apiculata telah diinventarisasi pula.

Penelitian sifat-sifat kelautan terdiri dari penelitian laut Selat Bali, Selat Sunda dan Teluk Jakarta, laut dalam Teluk Bone dan Selat Makasar, Laut Banda dan Teluk Tolo. Da-lam setiap penelitian pelayaran dikumpulkan berbagai data a t a u parameter oseanologi, seperti suhu salinitas. Kadar ok-sigen, kandungan zat-zat hara (fosfat, nitrat dan silikat), kadungan plankton, produktivitas, derajat keasaman (ph), ke-cerahan air laut dan arus laut untuk menelaah sifat atau kon-disi perairan laut yang bersangkutan.

Penelitian di Indonesia bagian Timur dalam tahun 1983/84 mencakup penelitian tentang zonasi fauna dan flora laut yang berpotensi ekonomi di perairan Saparua dan Nusa Laut; pene-litian budidaya kerang di Teluk Kotania/Seram, penelitian bio-logik terhadap udang di Halmahera (Teluk Kao), penelitian ba-kau di Seram, penelitian hidrologi di Selat Haruku, pemoni-toran pencemaran Teluk Ambon, penelitian/percobaan hidro-akuatik di perairan pulau Ambon. Penelitian di Saparua dan Nusa Laut terutama dilakukan terhadap jenis-jenis biota laut terutama ikan, moluska dan rumput laut. Ikan-ikan yang terba-nyak diketemukan ialah dari marga rastrelliger, nasso, cae-sio, acanthus, luthanus dan scarus. Rumput laut yang dominan di Nusa Laut ialah jenis hupnea sp dan glacilaria sp. Selain ibu penelitian biologi udang di perairan Maluku Utara dimak-sudkan untuk mengetahui komposisi jenis, kelimpahan, potensi ekonomi, hubungan antara panjang dan berat badan. Jenis-jenis yang bernilai komoditi ialah metapenaeus ensis, penaeus mono-don, penaeus merguensis, penaeus indicus dan penaeus semisul-catus. Juga dilakukan penelitian-penelitian terhadap kualitas

975

Page 23: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

dan mutu laut di Teluk Ambon, yang sedang mengalami perubah-an-perubahan sebagai akibat pencemarannya.

Terhadap tumbuh-tumbuhan antara lain diadakan penelitian yang diarahkan kepada usaha pengembangan industri pertanian (agroindustri). Oleh karena itu telah dimulai penelitian ter-hadap beberapa tumbuh-tumbuhan tropika. dengan antara lain usaha mengurangi akibat negatif dari berbagai. penyakit tanam-an. Dalam tahun 1983/84 perhatian telah dicurahkan terhadap berbagai Jenis jeruk seperti citrus aurantifolia, citrus amblycarpa dan citrus limon. Demikian pula telah diusahakan pengembangan yang lebih cepat dari pisang tanduk (musca para-disiaca forma titica), tanaman palka yang langka, tanaman ang-grek liar untuk dinikmati sebagai tanaman hias.

Penelitian ekosistem hutan, peran tumbuh-tumbuhan dan satwanya, terutama ditinjau dari segi penetrasi manusia ke hutan-hutan. Penelitian ekologik dan ekosistem telah dilak-sanakan di Kalimantan Timur, Aceh Tenggara dan Sulawesi Utara. Bidang penelitian hutan mencakup studi tentang karakteristika struktural hutan, yang dikaitkan dengan penyebaran berbagai jenis hutan, kepadatan, komposisi, produksi limbah dan tipe hutan kerangasnya.

Selanjutnya dipelajari pula pengaruh hutan tropis di da-ratan rendah yang mengalami perubahan sebagai akibat. dari pengusahaan hutan secara mekanis dan .usaha menemukan. proses suksesi sekunder bagi hutan, `hal mana penting untuk pelesta-rian hutan.

3) Perekaman/pemetaan sumber-sumber kekayaan alam

Dalam rangka usaha meningkatkan kemampuan menerima infor-masi dari satelit sumber-sumber alam (Landsat) telah dikem-bangkan pula kemampuan dalam negeri dalam bidang pengembangan perangkat keras maupun kemampuan menerima citra-citra satelit sumber-sumber alam tadi. Semenjak Nopember tahun 1982 telah beroperasi di Pekayon/Jawa Barat stasiun bumi satelit sumber kekayaan alam dengan kemampuan penerimaan langsung dan mere-kam data dari satelit yang, bersangkutan. Selanjutnya melalui peralatan sensor di Pekayon, telah dilakukan berbagai peneli-tian dalam rangka pengkajian wilayah, seperti penelitian terhadap pola penyebaran material vulkanik yang aktif, pola pencemaran air oleh minyak dan intrusi panas, bahan sedimen, perembesan air tawar laut, dan perkembangan perubahan pantai serta penelitian arkeologi di Trowulan, Banten, Muara Takus dan Muara Jambi.

976

Page 24: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Juga cuaca di Indonesia telah dapat diikuti perkembangan-nya melalui pengadaan. stasiun bumi satelit cuaca di Pekayon (Jawa Barat) dan Biak (Irian Jaya). Citra yang diterima oleh kedua stasiun bumi ini ialah langsung dari satelit geostasio-ner meteorologi dari negara-negara lain, seperti yang diteri-m a d a r i TIROS maupun dari NOVAA. Citra yang diterima berupa data tentang cuaca dan liputan global yang menghasilkan peta 1iputan awan, peta suhu laut dan medan angin yang dapat di-gunakan untuk kegiatan analisa dan data klimatologi Indo-nesia dengan lebih aktual, hal mana akan sangat membantu da-lam rangka perencanaan ekonomi untuk jangka panjang.

Di samping itu, perekaman dari satelit-satelit tadi me-mungkinkan penerimaan informasi secara insidental seperti me-ngenai erupsi gunung Galunggung, Gunung Soputan dan Gunung Colo serta gangguan alam lainnya yang berskala cukup besar sehingga informasi tadi dapat membantu dalam pengamanan ja-lur-jalur penerbangan ketika itu, dalam usaha menghindari akibat dari debu vulkanik.

Dalam usaha meningkatkan peramalan cuaca. telah dilakukan pula berbagai penelitian terhadap atmosfir di Indonesia dalam ketinggian 16 - 80 km melalui pemanfaatan balon stratosfer, balon sonde dan roket meteorologi. Hasil penelitian ini mem-beri informasi mengenai perubahan suhu, arah angin, turbulen-si dan perkembangannya, perapatan udara dan berbagai jenis gelombang gangguan. Dewasa ini sedang diselesaikan peta karakteristik atmosfir di atas pulau Jawa yang dimulai sejak Repelita I I I .

Juga telah dilakukan berbagai penelitian terhadap penga-ruh-pengaruh terhadap siaran gelombang radio frekuensi ting-gi, yang sebagaimana diketahui sangat dipengaruhi oleh lapis-an ionosifir dan kondisinya dalam ketinggian 80 - 700 km. Gangguan tadi terjadi karena penyerapan maupun pemantulan da-ri gelombang-gelombang radio berfrekuensi tinggi, sehingga merugikan kualitas siaran radio. Untuk itu telah dikembangkan kemampuan stasiun ionosonde di Pameungpeuk (Jawa Barat) dan Biak (Irian Jaya), yang telah memungkinkan pilihan frekuensi yang paling bebas gangguan bagi siaran radio maupun komuni-kasi radio setiap saat.

4) Penelitian lingkungan hidup

Teknik radioisotop juga dipergunakan untuk menunjang stu-di masalah pencemaran lingkungan. Perunut radioaktif dapat membantu mendekati penyebaran, penumpukan dan perilaku berba-

977

Page 25: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

gai bahan pencemaran dalam lingkungan. Penelitian yang telah dilakukan mencakup kegiatan monitoring terhadap kandungan ra-dionuklida, logam berat dan residu pestisida dalam makanan hasil laut dan bahan makanan dalam kaleng. Wilayah yang telah diteliti ialah Teluk Jakarta, Selat Bangka, daerah-daerah aliran sungai Citarum, Bengawan Solo, Kali Brantas dan bebe-rapa daerah aliran sungai di Sumatera. Sekaligus dalam rangka ini dilakukan pula kegiatan pengelolaan radioaktivitas terha-dap lingkungan yang meliputi pengelolaan limbah radioaktif, pengukuran radio aktivitas lingkungan, bioassay, studi para-meter meteorologis terhadap penyebaran radionuklida ke ling-kungannya, pengaruh radiasi terhadap material biologik, se-perti studi kontaminasi dan dekontaminasi internal, studi ten-tang peranan tanaman dan hewan dalam akumulasi radionuklida dan lain-lain.

Berbagai penelitian hidrogeologi dan konservasi air tanah telah dilakukan dalam Repelita III dalam melayani dan menja-min kelestarian potensi air tanah untuk suatu kota/daerah pe-mukiman. Kegiatan ini mencakup kegiatan pemetaan hidrogeologi bersistem, evaluasi potensi air tanah serta pengembangan ke-mampuan konservasinya.

Penelitian geologik terhadap tata kota dan tata daerah dilaksanakan dalam rangka kemungkinan memanfaatkan sumber-sumber daya alam yang tersedia, tetapi di lain pihak mengusa-hakan penghindaran akibat pengembangan negatif di daerah penggaliannya dalam rangka perencanaan pengembangan daerah yang lebih mantap seperti untuk daerah pedesaan, daerah per-kotaan, maupun daerah pantai.

Demikian pula dalam rangka usaha pelestarian lingkungan hidup telah dilakukan beberapa penelitian sistem eksplorasi yang mengakibatkan pencemaran air, akibat pestisida pada budi daya ikan di sawah (mina padi), maupun penelitian terhadap residu pestisida di tambak ikan, perairan payau dan seki-tarnya.

Dalam rangka usaha mengurangi pengaruh negatif dari in-dustri terhadap lingkungan, telah dilakukan berbagai usaha penanggulangannya terhadap berbagai industri terutama yang rawan terhadap pencemaran, seperti industri tapioka rakyat.

Dalam usaha meningkatkan lingkungan hidup yang aman sehat dan lestari, telah diadakan pula berbagai penelitian mengenai geologi tata lingkungan dan tata daerah pemukiman serta per-

978

Page 26: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

kotaan, seperti juga penelitian terhadap berbagai konstruksi bangunan sipil guna menghindari bahaya gerakan tanah.

Selain itu telah diadakan pula penelitian dan pelengkapan data mengenai berbagai gunung api di Indonesia dalam usaha menentukan daerah-daerah berbahaya, pengamatan kegiatan gu-nung api. Dalam kaitan ini telah dilaksanakan sejumlah pene-litian terhadap beberapa gunung berapi seperti gunung Galung-gung, gunung Gamalama dan gunung Colo, sehingga penelitian terhadap gunung berapi telah menghasilkan berbagai kegiatan seperti pengamatan secara terus-menerus 31 gunung berapi, penyusunan peta daerah bahaya untuk 80 daerah, penyusunan pe-ta geologi gunung api di 15 daerah, penyusunan peta topografi gunung api untuk 32 daerah, penyelidikan khusus kegunung ber-apian sebanyak 3 daerah.

5) Pengembangan energi alternatif

Dalam rangka usaha mengadakan diversifikasi pemanfaatan energi, telah dikembangkan berbagai teknologi aplikasi energi angin. Berbagai prototip yang telah berhasil dikembangkan ia-1ah Jenis prototip turbin angin Darrieus dan baling-baling untuk pembangkit tenaga listrik skala kecil, masing-masing berkapasitas sekitar 10 KW dan 5 KW guna penerangan, pemom-paan air maupun produksi es untuk para nelayan di sekitar da-erah peluncuran roket di Cilateureun. Selain itu telah dikem-bangkan pula prototip kincir angin bagi keperluan pemompaan air di Subang/Jawa Barat dan Nganjuk/Jawa Timur dengan debit air 90 liter/menit dan kecepatan angin 5 - 6 mt/detik.

Kemungkinan akan diperlukannya suatu sumber pembangkit tenaga listrik nuklir di masa mendatang sebagai salah satu alternatif sumber energi, maupun dalam rangka diversifikasi pemanfaatan sumber-sumber energi, telah mengakibatkan diada-kannya berbagai penelitian dan persiapan ke arah ini. Untuk ini telah diadakan studi tekno-ekonomi, seleksi lokasi, mau-pun teknologi yang paling tepat untuk PLTN di masa depan. Un-tuk ini telah dipilih sebagai lokasi yang paling tepat untuk PLTN yang bersangkutan, lokasi daerah Gunung Muria atau La-sem. Penelitian-penelitian geoteknik, demografik maupun ten-tang biota laut untuk itu telah dilaksanakan pula. Sebagai langkah pertama menuju perwujudan suatu PLTN yang akan diper-lukan di masa datang, telah dibangun suatu menara meteorologi diLasem untuk meneliti keadaan cuaca di lokasi itu.

Dalam rangka pemanfaatan energi matahari bagi dunia per-tanian, antara lain telah dikembangkan pula solarplug, yaitu

979

Page 27: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

suatu sistem pompa air yang memanfaatkan tenaga matahari/sur-ya dan hanya memerlukan perawatan yang sederhana/mudah.

Selain itu sedang dikembangkan kemampuan dalam memanfaat-kan selisih suhu air laut melalui konversi, sebagai sumber energi yang baru. Percobaan ini sedang dikembangkan di Bali Selatan.

Disamping itu sedang dikembangkan pemanfaatan biogas yang bersumber pada singkong untuk dijadikan etanol di Tulang Ba-wang/Lampung yang sekaligus dapat membantu para transmigran petani singkong untuk meningkatkan pendapatannya. Untuk me-nunjang kemampuan produksi di Tulangbawang, sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan suatu pusat latihan pengem-bangan kemampuan pemanfaatan Protein Sel Tunggal (Single cell protein/SCP) di Sulusuban/Lampung.

Di Jawa Barat sedang dikembangkan kemampuan untuk meman-faatkan energi surya untuk keperluan pengadaan air melalui pompa maupun pembuatan es demi pengawetan ikan bagi nelayan. Percobaan-percobaan ini telah dilakukan di Jawa Barat (desa Cituis/Tanggerang, di Gollowatu, Pemuda dan Wee Muu di Sumba Barat/NTT).

Pemanfaatan tumbuh-tumbuhan lainnya untuk energi dilaksa-nakan juga dengan pemrosesan enceng gondok, dan percobaan ini dilaksanakan di berbagai tempat seperti di Jawa Barat, Suma-tera Barat dan Jawa Tengah.

Demikian pula di desa Sambirejo, Wukirharjo dan Kepuhar-jo/Kabupaten Sleman/Jawa Tengah, sedang dilaksanakan percoba-an dengan lamtoro sebagai sumber energi yang baru maupun se-bagai makanan ternak.

Penelitian terhadap sumber energi alternatif gambut (Peat) terutama telah dilakukan di Kalimantan Barat dengan cadangan tereka 15.000.000 m3 untuk daerah seluas 82.500 ha di daerah Pinang, Air Putih dan Nipah.

c. Program Utama Nasional Riset dan Teknologi dalam Bidang Industrialisasi (PUMAS - RISTEK III)

Penelitian dan pengembangan teknologi dalam, bidang indus-trialisasi antara lain diarahkan untuk menunjang pengembangan industri di dalam negeri, terutama dalam kemampuannya untuk memproduksi bahan jadi. Dalam Repelita III salah satu jenis teknologi yang sangat berkembang di Indonesia ialah bidang

980

Page 28: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

elektronika, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan te-lekomunikasi, seperti pembangunan berbagai stasiun bumi pene-rima audio-visual, pembuatan dioda silikon, instrumentasi te-lemeter, maupun kemampuan pengolahan dan pengawetan dari ba-han pangan, buah-buahan kimia, pengolahan bahan mineral, se-perti juga pengembangan teknologi industri penerbangan, in-dustri maritim dan industri otomatif. Di bawah ini akan dipe-rinci beberapa hasil yang dicapai selama Repelita III teru-tama dalam tahun 1983/84.

Penelitian dalam bidang pengembangan teknologi untuk me-nunjang pertumbuhan industri otomatif, penerbangan, maritim telah menghasilkan beberapa kemajuan yang pesat, seperti da-lam bidang industri penerbangan yang telah menghasilkan pesa-wat tips CN-235, yaitu pesawat terbang dengan dua (2) mesin dengan daya angkut 35 orang.

Dalam bidang pelayaran baik pelayaran sungai, pelayaran samudera, telah diteliti berbagai segi teknologi produksi dan konstruksi, serta masalah peningkatan keselamatan pelayaran kapal/perahu kayu yang menggunakan layar. Dalam usaha pening-katan mutu kapal telah dikembangkan pembuatan kapal dari fer-rosemen, sebagai pengganti perahu kayu, mengingat bahwa keun-tungan dari ferrosemen ialah pengerjaannya yang mudah diben-tuk, tahan api, kedap air dan tahan korosi. Selain itu telah direhabilitasi dan diperluas sarana produksi kapal Indonesia (PAL) di Surabaya.

Dalam rangka menunjang perkembangan industri secara lang-sung, telah dikembangkan berbagai penelitian selama Repelita III dalam sektor industri.

a) penelitian dalam bidang industri logam yang meliputi pe-nelitian dalam bidang industri permesinan, baja, dan in-dustri aluminium yang kemudian dikaitkan dengan pengem-bangan industri rekayasa/engineering industries.

b) penelitian dalam bidang industri kimia dasar meliputi pe-nelitian terhadap produk-produk vital seperti semen, pulp dan kertas yang meliputi aspek-aspek bahan mentahnya, produksi, teknologi, distribusi dan transportasinya.

c) penelitian dalam bidang aneka industri meliputi pengkaji-an kebutuhan domestik dan komoditi ekspor seperti aneka pangan, sandang, barang logam, alat angkut, rayon, karet bongkah, kayu lapis, dan rokok kretek. Demikian pula te-

981

Page 29: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

lah diteliti persiapan kemampuan industri permesinan di Indonesia.

d) penelitian dalam bidang industri kecil meliputi keter-kaitan industri kecil dengan industri menengah, penca-dangan industri kecil, penelitian mengenai berbagai sis-tem produksi untuk industri kecil bahan bangunan, bahan logam, bahan kulit dan bahan rotan sebagai beberapa bahan yang sekaligus merupakan komoditi ekspor.

Dengan demikian selama Repelita III telah dilakukan seba-nyak 1.083 penelitian, yang juga dilakukan oleh berbagai ba-lai-balai industrinya.

Bantuan kepada industri selanjutnya juga diberikan mela-lui pengujian dari hasil-hasil mereka, halmana dimaksudkan sebagai perlindungan/jaminan mutu kepada konsumen di dalam negeri yang dikaitkan dengan Standar Industri Indonesia (SII).

Dalam rangka mengembangkan industri rekayasa di Indone-sia, telah dikembangkan berbagai prototip peralatan untuk in-dustri kecil dan pedesaan, seperti prototip pengering ikan, pengering hasil pertanian (cabai dan bawang), peralatan pe-nunjang industri bahan bangunan tanah liat, mesin perontok padi, peralatan pengupas singkong untuk daerah transmigrasi dan sebagainya.

Dalam bidang industri rekayasa/engineering telah dilaku-kan berbagai pengkajian yang mencakup bidang industri gula, kelapa sawit, semen, pengolahan kimia, pengolahan hasil per-tanian, industri mesin dan peralatan pabrik. Di samping itu telah diteliti .pengembangan teknologi untuk menunjang in-dustri alat dan mesin pertanian, seperti traktor pertanian, alat-alat berat dan alat perlengkapannya.

Dalam bidang pengembangan teknologi peralatan dan instru-mentasi nuklir telah berhasil dikembangkan prototip instrumen elektronika nuklir, detektor nuklir, dan antara lain instru-men mekanik nuklir. Dalam rangka usaha meningkatkan produksi peralatan instrumentasi dalam negeri telah dikembangkan antara lain :

- dalam bidang komunikasi : pengembangan suatu terminal yang berintikan prosesor mikro (microprocessor) M.6.800 yang bersifat sederhana dan murah. Terminal ini terutama dirancang untuk dipergunakan dalam komunikasi dengan kom-puter atau komputer mikro yang menggunakan sistem dupleks

982

Page 30: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

(halfduplex) karena menerima data dari sistem meja tombol (keyboard) dengan sistem ASCII ATAU CRT. Demikian pula dalam bidang ini telah dikembangkan suatu sistem SCAD (Supervisory control and data aquisition), yang merupakan suatu sistem pengawasan dan pengontrolan dari jauh, teru-tama terhadap daerah-daerah yang terpencil.

- dalam bidang metrologi : telah berhasil dirancang suatu manometer tipe Mc. Leod Gade, yaitu suatu alat ukur yang terutama dipergunakan dalam bidang metrologi mekanik ter-hadap pengukuran tekanan hampa. Demikian pula telah ber-hasil diproduksi sendiri manometer pipa U dengan kaki tegak maupun kaki miring. Sebagaimana diketahui, mano-meter pipa U dipergunakan untuk mengukur selisih tekanan dari beberapa mm hingga 760 mm.

Dalam bidang telekomunikasi berbagai kerjasama dengan berbagai lembaga antara lain telah menghasilkan pembangunan dan pemasangan dari berbagai sarana radio dan televisi, se-perti pemancar FM - STL untuk RRI di Jawa Timur, sarana pe-nunjang radio (pemancar) untuk 3 x 100 Watt, pengadaan peman-car radio dengan kekuatan FM - 50 Watt di Irian Jaya, pem-bangunan berbagai sarana dan kelengkapan untuk 15 pemancar televisi di Dili, Pontianak, Jaya Pura, Banjarmasin, Kupang, Balikpapan, Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Denpasar, Pe-kanbaru, Manado, Ambon, dan Jakarta, pemasangan resposisi se-banyak 17 antena di 17 lokasi demi penyesuaian antena dengan posisi dari PALAPA - B.I. Demikian pula telah dilaksanakan berbagai kerjasama dalam usaha memproduksi dan melaksanakan sendiri dengan usaha tenaga terlatih dan ahli dalam negeri berbagai kerjasama dengan pihak swasta yang mencakup berbagai kegiatan seperti pengadaan peralatan untuk perusahaan-perusa-haan radio swasta dengan pengadaan pemancarnya, maupun ker-jasama dengan pihak Kepolisian dalam rangka pembangunan per-alatan komunikasinya untuk Surabaya, Semarang dan Bandung.

Berbagai penelitian terapan dalam Skala laboratorium demi peunjangan industri di Indonesia ialah antara lain : peneli-tian tentang keramik magnetik yang mengalami proses kalsinasi dan sistering serta proses magnetisasi. Tujuan penelitian ini ialah mencapai bahan keramik magnet dan magnet permanen seba-gai hasil magnetisasi. Demikian pula telah dilakukan berbagai penelitian untuk memperoleh cara pengukuran mutu tegel kera-mik berdasarkan pengukuran terhadap porositasnya melalui sua-tu cara pengukuran mutu tegel/kontrol dengan lebih murah. Hal ini dilakukan dengan menggunakan gelombang ultrasonik terha-dap keramik yang diteliti dengan getaran yang sangat tinggi,

983

Page 31: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

yaitu 5 MHz. Di samping itu berbagai penelitian dilanjutkan demi pencapaian hasil yang sebaik mungkin dalam bidang studi tentang korosi, pengolahan bijih besi di Lampung, percobaan pelapisan logam pada plastik, dan berbagai penelitian esk-ploratif.

Dalam tahun 1983/84 berdasarkan suatu konsensus nasional telah dikeluarkan Keppres No. 20 Tahun 1984 yang membentuk suatu Dewan Standardisasi Nasional. Kegiatan ini telah ber-hasil mengembangkan standar-standar untuk empat (4) bidang yaitu :

a) pembuatan dan pelaksanaan standar dengan menerbitkan suatu daftar standar kelistrikan;

b) pengujian dan sertifikasi yang bertugas sebagai mata rantai kerjasama antara pemerintah dan swasta dengan mengadakan sertifikasi setelah diadakan penelitian di tingkat laboratorium;

c) informasi standardisasi, antara lain mengenai stan-dar-standar luar negeri (Mancanegara) yang dimuat dalam terbitan “Warta Standardisasi" untuk membantu pihak swasta dalam produksinya yang ingin diekspor dan lain-lain;

d) adanya kerjasama internasional, khususnya dalam pem-bahasan berbagai standar seperti tentang hasil IS0/TC 34 "Agricultural & Food Products" dan ISO/TC "Rubber and Rubber Products", dan lain-lain.

Selanjutnya dalam usaha mengadakan kalibrasi di Indone-sia, Komite Kalibrasi Indonesia dan Jaringan Nasional Kali-brasi bertugas untuk meningkatkan produk dalam negeri berda-sarkan peningkatan mutu peralatan standar yang dipergunakan, maupun keterampilan tenaga kerjanya.

d. Program Utama Nasional Riset dan Teknologi dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan (PUNAS - RISTEK IV)

Kegiatan riset dan teknologi dalam bidang Pertahanan dan Keamanan antara lain telah menghasilkan pengembangan konsep-konsep doktrin dan metoda, sistem senjata, beberapa pemikiran terhadap masalah sumber daya manusia dan materi dan lain-lain. Dalam tahun 1983/84 telah dilanjutkan penelitian dalam usaha mengembangkan teknologi yang mendorong kemampuan produksi ma-teriil kebutuhan HANKAM, seperti halnya dengan senjata ringan dan sedang, peningkatan pengembangan kemampuan produksi roket,

984

Page 32: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

pengembangan bidang peralatan transportasi, komunikasi serta pengembangan kemampuan pemeliharaannya, yang kesemuanya di-lakukan sejalan dengan kebijaksanaan untuk pengembangan dan menunjang industri HANKAM.

Dalam bidang telekomunikasi penelitian terutama diarahkan terhadap intertransponder dengan tujuan meningkatkan kegunaan saluran satelit melalui alokasi frekuensi kerja bagi setiap SCPC. Selain itu dalam usaha berswasembada, sedang dikembang-kan komponen elektronik bagi transistor dengan kekuatan ting-gi(high power) untuk isyarat rendah (small signals).

Dalam bidang instrumentasi sedang dirancang korektor-ko-rektor untuk lensa monoplet, duplet, double guass, lensa sim-p o s ium, lensa tesser, cermin cekung masing-masing dengan fo-k u s 100 meter, dengan f/no dari f/10 - f/1.4. Demikian pula sedang dirancang obyektif zoom - 2 komponen. Selain itu telah dilaksanakan pula berbagai kegiatan seperti pembuatan lapisan anti-refleksi 4 lapis, untuk panjang gelombang tampak (visi-ble), penelitian pengembangan lapisan tipis optik, pembuatan cermin pemantul tinggi dielektrik, beam-splitter bentuk kubus u n t uk gelombang sepanjang 1.400 mm.

Guna mengurangi ketergantungan dari luar negeri dalam me-menuhi kebutuhan wahana roket untuk penelitian cuaca, telah dilakukan usaha berencana agar supaya semakin banyak bagian d a r i roket dapat diproduksi di dalam negeri. Dalam rangka ini t e l ah berhasil diluncurkan roket eksperimental bertingkat sa-tu dan bertingkat dua.

Untuk menunjang pengembangan perancangan industri khusus-nya yang berkaitan dengan teknologi dirgantara, telah diba-ngun fasilitas aerodinamika berupa terowongan angin di Rum-pin, sebagai subsistem dari fasilitas penelitian di Serpong (Jawa Barat). Laboratorium aerodinamika ini telah memiliki kemampuan dengan terowongan angin sub sonik rendah rangkaian terbuka, dengan sistem hisap, dimana seksi uji tinggi 1.750 mm, lebar 2.250 m, panjang 10.000 mm, kecepatan angin di seksi uji jam/detik, daya 800 HP dan bilangan Reynolds 8,89.106 dengan tipe terowongan angin blow down, variable nozzle sliding block berpampang seksi uji 300 mm x 300 mm, kecepatan angin dalam seksi uji 1 - 4 Mach.

Selanjutnya juga telah diadakan berbagai penelitian ter-hadap masalah penginderaan jauh, satelit komunikasi, satelit siaran langsung (DBS), orbit geostasioner(GSO), satelit

985

Page 33: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

bertenaga nuklir (NPS), sistem transportasi antariksa (STS) dan terhadap hukum keantariksaan.

e. Program Utama Riset dan Teknologi dalam bidang Sosial Ekonomi, Falsafah, Budaya, Hukum dan Perundang-undang-an (PUNAS - RISTEK V)

Riset dan teknologi dalam bidang Sosial-Ekonomi, Falsa-fah, Budaya, Hukum dan Perundang-undangan telah mengalami pe-ningkatan dalam mutu maupun jumlah aspek penelitiannya. Hasil-hasilnya dipergunakan untuk membantu pemerintah antara lain dalam merumuskan berbagai kebijaksanaannya, maupun pemanfaat-an oleh kalangan swasta. Penelitian ini bukan raja meliputi penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian non-departemen dan instansi-instansi pemerintah, tetapi juga oleh berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Salah satu sumbangan penting dari dunia perguruan tinggi baik nege-ri maupun swasta dalam tahun 1983 ialah pengkajian bahan pe-nyusunan Repelita IV, yang kemudian telah dimanfaatkan dalam penyusunan rancangan Repelita IV. Dalam tahun-tahun mendatang diharapkan dunia perguruan tinggi dapat meningkatkan sumbang-annya dengan berbagai penelitian penelaahan pelaksanaan pem-bangunan dalam Repelita IV.

1) Salah satu sarana dalam menunjang meningkatkan perkembang-an ekonomi ialah pembangunan dalam sektor perhubungan. Da-lam kaitan ini selama Repelita III kegiatan dalam sektor ini semakin meningkat, baik untuk angkutan penumpang mau-pun untuk angkutan barang. Dalam kaitan ini diperlukan pu-la peningkatan jasa meteorologi dan geofisika serta pe-ningkatan jasa Pencarian dan Penyelamatan (SAR), sebagai sarana penunjangnya. Dalam rangka ini selama Repelita III telah diadakan sejumlah penelitian yang saling berkaitan, dalam usaha menemukan dan merupakan suatu sistem perhu-bungan nasional (SPN) yang tepat. Dengan demikian dalam Repelita III serangkaian penelitian yang telah dilaksana-kan ialah antara lain : Penelitian Standardisasi Peralatan Perhubungan, Penyusunan Rancangan Hukum dan Pengaturan Perhubungan, Sistem pengusahaan di lingkungan sektor Per-hubungan, dan Pengaruh Biaya Angkutan dalam pembuatan har-ga pasar komoditi.

Penelitian khusus mengenai perhubungan darat mencakup: Penelitian masalah keperintisan di lingkungan sub-sektor perhubungan darat, penelitian pengembangan pola angkutan perkotaan dan interaksi angkutan perkotaan dengan angkutan pedesaan, penelitian mengenai berbagai masalah pencemaran

986

Page 34: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

(polusi) di lingkungan sub-sektor perhubungan darat serta cara-cara penanggulangannya, studi bis kota di Yogyakar-ta, Survai angkutan kota Manado, studi angkutan penumpang umum bis kota di kotamadya Ujung Pandang, sistem angkutan pedesaan dipulau Jawa, penelitian mengenai perkiraan dan pengembangan angkutan sungai danau dan penyeberangan, pe-nelitian tentang terminal barang dan angkutan jalan raya, penelitian mengenai angkutan pedesaan dan perintis di In-donesia, studi penggantian kereta gandeng dengan kereta tempel.

Penelitian dalam bidang perhubungan laut mencakup : Penelitian penerapan jasa pelayaran di perairan pedesaan dan perairan pantai, penelitian sistem keselamatan pela-yaran, penelitian mengenai kegiatan kepelabuhan, peneli-tian tentang klasifikasi pelabuhan, penelitian mengenai sistem pelayaran perintis.

Penelitian dalam bidang perhubungan udara antara lain mencakup : Penelitian sistem keselamatan penerbangan di 17 lokasi, penelitian sistem penerbangan perintis, studi penyempurnaan peraturan perundang-undangan penerbangan nasional, studi penyusunan pola kebijaksanaan perhubungan udara, studi tenaga kerja perhubungan udara, studi penye-berangan angkutan udara barang, studi pengembangan ang-kutan udara barang kemasan (containers), serta penelitian terhadap jaringan komunikasi data perhubungan.

Dalam bidang penelitian meteorologi dan geofisika dalam rangka peningkatan pelayanan perhubungan kepada masyarakat, telah diadakan penelitian kartografi normal, penelitian keterandalan ramalan cuaca dan iklim, peneli-tian seismitas gempa dan polusi udara, studi tentang iklim kota metropolitan Jakarta, indeks sirkulasi verti-kal dan hubungannya dengan pertumbuhan awan dan hujan di Jakarta, Medan dan Ujung Pandang, penelitian ramalan mu-sim, penelitian mengenai metoda ramalan, penelitian ten-tang neraca air, perkiraan cuaca mingguan dan bulanan, perkiraan kadar air tanah, hubungan iklim dan padi, radi-asi vetta, serta penelitian radiasi netto.

Penelitian terhadap jalan sebagai sarana perhubungan sebagai berikut (Tabel XVII - 5 dan Tabel XVII - 6).

Dalam rangka menunjang penelitian dan penyelidikan jalan selama Repelita III dikembangkan : Sembilan (9) la-

987

Page 35: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

TABEL XVII - 5PENELITIAN TERHADAP JALAN SEBAGAI SARANA

PERHUBUNGAN DALAM REPELITA III,1978/79 - 1983/84

988

Page 36: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

TABEL XVII - 6JUMLAH KILOMETER JALAN YANG TELAH DITELITI

DALAM REPELITA III,1978/79 - 1983/84

( km )

989

Page 37: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

boratorium propinsi tipe besar di Banda Aceh, Medan, Pa-dang, Palembang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Ujung Pan-dang dan Palu; sembilan (9) laboratorium tipe sedang ma-sing-masing di Pekanbaru, Jambi, Tanjung Karang, Sema-rang, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Kupang dan Jayapura dan sembilan (9) laboratorium tipe kecil di Bengkulu, Yogyakarta, Palangkaraya, Samarinda, Kendari, Denpasar, Dili, Ambon dan Mataram.

Dalam bidang penelitian pos dan telekomunikasi selama Repelita III telah diteliti sistem pentaripan telekomuni-kasi, pemanfaatan jasa telekomunikasi masuk pedesaan, studi tentang waktu tempuh Surat pos udara dalam negeri, studi untuk memasyarakatkan jasa telekomunikasi, studi tentang kemungkinan mekanisasi pengolahan pos, penelitian mengenai usaha mengurangi gangguan tilpon dan telex di Indonesia, penelitian tentang peningkatan angkutan pos, penelitian tentang peningkatan pelayanan jasa pos dan gi-ro kepada masyarakat, penggunaan sistem PABX di instan-si-instansi pemerintah, penelitian mengenai pemasangan tilpon umum di kota-kota besar.

2) Sebagai suatu kegiatan ekonomi yang menunjang penerimaan devisa, telah pula diadakan berbagai penelitian dalam bi-dang pariwisata. Beberapa penelitian ialah penelitian me-ngenai wisatawan Australia yang ke Indonesia, penelitian mengenai penyebaran wisatawan asing ke Indonesia, peneli-tian mengenai kegiatan wisata remaja di Indonesia, pene-litian pasar wisatawan asing di Indonesia, serta peneli-tian dampak sosial ekonomi terhadap 10 daerah tujuan wisata.

3) Dalam bidang penelitian sosial-ekonomi dalam bidang per-tanian telah dilakukan penelitian yang berusaha memper-oleh profil petani/nelayan seutuhnya atau secara terpadu. Penelitian mencakup hal-hal produksi pertanian dan faktor distribusi hasil produksi tadi, yang akan memberikan suatu profil yang lebih representatif dibandingkan dengan studi-studi kasus seperti biasanya. Dalam tahun 1982 te-lah dimulai penelitian awal di Jawa Timur terhadap 1.150 sampel petani sedangkan dalam tahun 1983/84 penelitian ini diperluas terhadap para petani/nelayan di Sulawesi dan Sumatera Barat.

Dalam sektor perdagangan dan perkoperasian selama Re-pelita III telah dilaksanakan penelitian terhadap perda-gangan dan dikembangkan sistem informasi serta pengem-

990

Page 38: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

bangan statistik dalam bidang perdagangan. Dalam rangka pengembangan bidang perdagangan, kegiatan pengembangan ditujukan terutama kepada peningkatan kemampuan pedagang kecil golongan ekonomi lemah, melalui berbagai penyuluh-an, peningkatan hasilguna kegiatan-kegiatan metrologi, pengendalian mutu barang konsumsi dalam rangka kerjasama dengan Lembaga Konsumen.

Selanjutnya dilaksanakan pula berbagai kegiatan se-perti pengembangan bursa komoditi dan asosiasi komoditi, pembinaan pemakai jasa angkutan laut melalui Dewan Pema-kai Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) dan Badan Angkut-an Laut Indonesia (Bali), penyempurnaan pengolahan dan penyusunan harga patokan, pengembangan produksi dan pema-saran melalui pekan-pekan pameran, identifikasi ekspor, kegiatan penyesuaian produk, penyelenggaraan mini-fair, penyuluhan dalam rangka peningkatan keterampilan para eksportir (pengekspor) terutama di daerah-daerah, parti-sipasi pameran di luar negeri, pengiriman mini penjualan, meningkatkan kegiatan monitoring, penyuluhan tentang sis-tem Preferensi Umum para Eksportir, pengembangan. produksi dan ekspor di daerah yang menyerap tenaga kerja (termasuk daerah minus dan transmigrasi) dan pembinaan kegiatan ekspor di luar negeri serta studi komoditi dan pasar, serta pengelolaan dan visualisasi data yang hasilnya dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijaksanaan. Selain itu telah dilaksanakan penelitian terhadap beberapa komoditi lainnya di daerah-daerah.

4) Beberapa penelitian dalam bidang ekonomi-sosial politik dan kemanusiaan mencakup antara lain:

penelitian kepustakaan mengenai masalah-masalah stra-tegi di wilayah Samudera Hindia, terutama mengenai akibat prang Irak-Iran yang berkepanjangan, serta persaingan antara Amerika Serikat dan Rusia di Teluk Parsi;

penelitian pemikiran mengenai pembangunan negara-ne-gara berkembang, dengan studi kasus India dengan berbagai aspeknya, termasuk masalah "brain drain", gangguan-gangguan terhadap persatuan politik negara yang bersangkutan dan lain-lain;

penelitian mengenai pengaruh komunikasi internasional terhadap perkembangan ASEAN dengan menganalisa antara lain volume dan Jenis informasi dari dunia luar yang

991

Page 39: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

mencapai negara-negara ASEAN dan memungkinkannya memberi-kan reaksi terhadap masalah-masalah tadi, pengaruh Jepang terhadap Asia-Tenggara terutama dalam bidang ekonomi dan politik dimana bantuan Jepang bagi negara-negara ASEAN dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah lebih mendekatkan Jepang dengan negara-negara ASEAN, dan memungkinkan antar negara ASEAN mengadakan kegiatan yang dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih intensif dan lain-lain.

5) Beberapa penelitian dalam bidang sosial-ekonomi antara lain ialah : penelitian mengenai kehidupan dan pendapatan para petani karet di Sumatera Selatan, penelitian menge-nai transmigran dan pola usaha tani di Sulawesi Tenggara, kondisi sosial-ekonomi dan pola pendapatan nelayan di Muncar/Jawa Timur serta di Semarang dan Jepara/Jawa Tengah; penelitian mengenai perusahaan-perusahaan trans-nasional dan penanaman modal asing di Indonesia; masalah tenaga kerja pedesaan di DI Yogyakarta, Lombok Tengah dan Lombok Selatan.; distribusi pendapatan di Jawa Timur; aspek sosial-ekonomi dan sosial politik yang mempengaruhi proses integrasi nasional di Jayapura/Irian Jaya; pengga-lian pasir dan dampak sosial ekonominya di daerah Tangge-rang/Jawa Barat; peranan perusahaan negara dalam sektor industri di Jawa Tengah; masalah perkembangan industri kayu di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan; migrasi dan kesempatan tenaga kerja di sektor informal di Kupang/ NTT; dan penelitian mengenai migrasi di Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan.

6) Penelitian-penelitian dalam bidang sosial dan budaya se-lama Repelita III antara lain mencakup: Penelitian menge-nai pemukiman kembali suku terasing di Sulawesi Tengah; penelitian mengenai orang Tugutil di Halmahera Tengah/Ma-luku (khusus mengenai gambaran etnografik dan gejala pe-rubahan masyarakatnya); peranan wanita dalam pembangunan; sebuah studi kasus di Bali; masalah kenakalan remaja de-ngan studi kasus di Semarang/Jawa Tengah; penelitian me-ngenai kebutuhan hukum dan perlindungan hukum bagi golo-ngan ekonomi lemah di kabupaten Tanggerang/Jawa Barat. Selain itu telah diteliti pula masalah interaksi antar umat beragama dan pembinaan mental Pancasila di Nusa Tenggara Timur, penelitian masyarakat berbeda agama dan proses integrasi nasional di Bali dan DI Yogyakarta.

7) Penelitian dalam bidang pengembangan agama bertujuan untuk

992

Page 40: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

menunjang pemantapan perencanaan pembangunan dalam bidang ini. Dalam tahun anggaran 1983/84 telah dilaksanakan ber-bagai penelitian yang antara lain mencakup masalah keru-kunan hidup antar agama, pengalaman agama, pendidikan agama, pelayanan ibadah haji dan lain-lain. Hasil dari penelitian-penelitian ini antara lain telah dapat diman-faatkan sebagai informasi penunjang dalam melaksanakan kegiatan monitoring pelaksanaan proyek-proyek dalam bi-dang agama, serta membantu meningkatkan efektivitas dan efisien pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan dalam bidang ini, sehingga "sistem pemeriksaan terpadu" terwujud dengan sendirinya.

8) Usaha-usaha yang telah dilakukan selama Repelita III da-lam rangka membina Wawasan Nusantara dilakukan melalui kegiatan inventarisasi kebudayaan daerah antara lain pen-dokumentasian kebudayaan daerah dengan terbitan sebanyak 217.000 eksemplar, penyusunan naskah kebudayaan daerah sebanyak 25 aspek, penerbitan sebanyak 293 judul.

Sementara itu, kegiatan inventarisasi dan dokumentasi sejarah nasional telah melakukan penelitian/pendokumenta-sian terhadap bibliografi dari 25 pahlawan nasional dan. 69 calon tokoh pahlawan nasional, serta telah menyelesai-kan sebanyak 23 naskah tentang sejarah sosial.

Usaha yang telah dilakukan oleh program inventarisasi kebudayaan dalam tahun 1983/84 ialah penelitian/penulisan sebanyak.. 50 naskah, 2 judul penerjemahan naskah, dan 52 penyuntingan naskah, pencetakan 30 judul naskah kebudaya-an daerah dan penelitian lima (5) aspek kebudayaan daerah yang meliputi 130 judul naskah dari 26 propinsi, serta menerbitkan sebanyak 70 judul naskah dari penelitian ta-hun terdahulu.

Penelitian bahasa dan sastra telah menghasilkan seba-nyak 42 naskah: kebahasaan 4 naskah, penelitian naskah sebanyak 75 buah, penyuntingan naskah sebanyak 184 buah, dan dicetak sebanyak 125 judul dengan 288.000 eksemplar oplah.

Penelitian purbakala meliputi empat (4) bidang dengan hasil penelitian prasejarah sebanyak 18 naskah, arkeologi klasik 5 naskah, palaeoekologi radiometri sebanyak 5 nas-kah, arkeometri 2 naskah, arkeologi Islam 3 naskah dan bimbingan penelitian arkeologi terhadap 210 orang.

993

Page 41: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Sementara itu dalam Repelita III telah diselesaikan tiga (3) laboratorium arkeologi masing-masing dengan pe-ralatannya, yaitu di Bandung, Yogyakarta dan Bali.

9) Dalam rangka usaha lebih memantapkan komunikasi sosial antara Pemerintah dengan masyarakat, seperti juga antar kelompok-kelompok masyarakat sendiri, telah diadakan ber-bagai penelitian dalam bidang penerangan dan komunikasi sosial. Dalam tahun 1983/84 telah diteliti berbagai isi pesan yang disampaikan oleh berbagai media massa terhadap masalah-masalah ekonomi, serta penelitian mengenai pe-rangkat keras radio dan televisi di daerah maupun di pu-sat dalam usaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Demikian pula telah diadakan berbagai analisa terhadap isi media massa mengenai berbagai kebijaksanaan pemerin-tah. Selain itu kemajuan pesat kaset video selama Repe-lita III, juga telah menghasilkan suatu penelitian menge-nai penyebaran dan pengembangannya di Indonesia, demi pe-rumusan berbagai kebijaksanaan secara lebih tepat dan pe-nanganan yang lebih tuntas dalam mengatasi akibat-akibat negatifnya.

10) Penelitian dalam bidang regional dan daerah selama Repe-lita III telah mencakup antara lain penelitian mengenai pengembangan otonomi daerah, penelitian mengenai struktur organisasi pemerintahan kota, dan penelitian mengenai pertanahan. Khusus mengenai penelitian pertanahan telah diteliti masalah penyediaan tanah, penguasaan tanah perkotaan dan pedesaan. Selain itu telah diteliti pula fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat dalam usaha menjamin kepastian hukum dan kepastian hak atas tanah.

11) Untuk menunjang perancangan perundang-undangan, berbagai penelitian telah dilaksanakan dalam rangka kerja sama de-ngan berbagai universitas maupun lembaga penelitian dan organisasi profesi keahlian dalam bidang hukum. Dalam ta-hun 1983/84 telah diadakan sejumlah penelitian, sehingga dalam Repelita III jumlah penelitian dalam bidang hukum dan perundang-undangan mencapai 79 buah, yaitu antara la-in: Aspek hukum dalam praktek pertanggungan perbankan un-tuk usaha pemborongan bangunan; perlindungan hukum terha-dap konsumen jasa angkutan; kejahatan akibat teknologi modern; hukum adat dan lembaga hukum adat di Nusa Tengga-ra Timur; sistem hukum perkara perdata adat di daerah-da-erah; masalah yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan RUU - Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia; masalah-masalah

994

Page 42: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

pemanfaatan sumber daya hayati laut; masalah penggunaan dan pengerasan tanah untuk kepentingan bangunan; masalah penyelesaian perselisihan hubungan perburuhan di Indone-sia; aspek hukum perlindungan dengan perluasan lokasi-lo-kasi perindustrian; penelitian pelaksanaan landreform; penelitian tentang istilah-istilah hukum; masalah penga-turan dalam usaha perantara angkutan udara; aspek-aspek hukum pasar modal; pelaksanaan peraturan daerah no. 3 ta-hun 1972 tentang perundang-undangan tentang kebersihan lingkungan DKI Jakarta; penelitian pelaksanaan KUHAP; pe-ranan usaha golongan ekonomi lemah dalam pelaksanaan Kep-pres Nomor 14 A Tahun 1980 di DKI Jakarta; penelitian pe-laksanaan Undang-undang Nomor 1/1974 tentang Pokok-po-kok Perkawinan.

Di samping itu telah pula dilaksanakan berbagai pene-litian dalam bidang kejaksaan untuk menunjang upaya pene-gakan hak, seperti : Pers dan media massa serta pengaruh-nya terhadap tinggi-rendahnya kejahatan; realisasi putus-an hakim yang berbeda dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam hubungan dengan yurisprudensi sebelum dan setelah berlakunya KUHAP; pengawasan pelaksanaan putusan peng-adilan sehubungan dengan berlakunya KUHAP; dan penyuluhan hukum melalui Program Jaksa Masuk Desa dan pengaruhnya terhadap kesadaran hukum masyarakat ditinjau dari segi preventif.

Selama Repelita I I I telah dilaksanakan sejumlah 32 pene-litian dalam bidang kejaksaan.

B. STATISTIK

1. Pendahuluan

Pengembangan statistik merupakan bagian yang tidak ter-pisahkan dari pembangunan nasional. Penyusunan rencana pemba-ngunan dan kebijaksanaan di berbagai bidang perlu dilandasi dengan data statistik yang baik dan dapat diandalkan. Di sam-ping itu data statistik juga diperlukan untuk berbagai pene-litian ilmiah dan untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan program-program pembangunan. Dalam Repelita I I I pembangunan di bidang statistik diarahkan untuk menunjang berhasilnya pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan yang ber-landaskan pada Trilogi Pembangunan, terutama melalui penye-diaan data statistik yang relevan dengan itu.

995

Page 43: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

2. Kebijaksanaan dan Langkah-langkah

Sejalan dengan arah pembangunan dan kebijaksanaan Peme-rintah dalam Repelita III, maka kebijaksanaan perstatistikan memberi prioritas pada penyempurnaan statistik-statistik yang menunjang usaha pemerataan, khususnya di dalam pemenuhan ke-butuhan pokok rakyat, kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, kesempatan berpartisipasi dalam pemba-ngunan, penyebaran pembangunan di seluruh wilayah, dan kesem-patan memperoleh keadilan. Demikian pula, statistik-statistik yang menunjang pengamatan mengenai pertumbuhan produksi dan pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta stabilitas ekonomi tetap memperoleh prioritas dalam pengembangannya secara ku-alitatif maupun kuantitatif.

Berdasarkan atas asas serta di dalam kerangka prioritas tersebut diatas, dan dalam rangka memenuhi berbagai ragam dan jenis data statistik baik untuk Pemerintah maupun untuk ma-syarakat konsumen data, maka kegiatan di bidang perstatis-tikan dalam Repelita III diarahkan pada sasaran-sasaran yang meliputi antara lain : (a) Melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah dituangkan dalam Undang-undang No.6 tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang No.7 tahun 1960 tentang Statistik; (b) Memperbaiki tingkat ketelitian dan ketepatan waktu penya-jian statistik-statistik yang telah ada; (c) Memperluas dan memperbaiki data ekonomi pokok yang meliputi berbagai sektor lapangan usaha, harga, keuangan, dan sebagainya. Data ekono-mi pokok semacam ini sangat diperlukan dalam rangka penyusun-an perkiraan produksi, pendapatan nasional/regional, tabel input-output, dan sebagainya; (d) Memperbaiki dan mengarahkan secara lebih tepat pengumpulan dan pengelolaan statistik so-sial dan kependudukan sehingga dapat dipakai untuk mengukur kondisi sosial penduduk dan dapat menyingkapkan permasalahan sosial penduduk yang sedang dihadapi dewasa ini; (e) Mengem-bangkan perstatistikan di daerah-daerah sampai mencakup unit administrasi terkecil; (f) Secara simultan menggarap pening-katan hasilguna dan dayaguna organisasi pelaksanaan statis-tik, termasuk usaha kearah penyempurnaan koordinasi kegiatan statistik yang dilakukan oleh berbagai instansi, terutama da-lam hal pembakuan metodologi dan prosedur; (g) Meningkatkan baik jumlah maupun kualitas tenaga yang terampil di bidang perstatistikan, serta mengusahakan sarana dan prasarana po-kok menurut kebutuhan minimal.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas, telah dilak-

996

Page 44: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

sanakan tiga program pembangunan di bidang statistik, yaitu:

(a) Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik, yang bertujuan untuk menyempurnakan, mengembangkan dan meningkatkan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa statistik secara lebih mantap baik dalam hal mutu maupun jenis statistik sebagai bahan penyu-sunan kebijaksanaan serta pengamatan hasil pemba-ngunan.

(b) Program Pendidikan Aparatur Pemerintah yang bertuju-an untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pe-tugas pengumpulan data statistik di lapangan baik di Pusat maupun di Daerah.

(c) Program Penyempurnaan Prasarana Fisik Pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kerja untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pengem-bangan statistik.

a. Program Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik

1) Statistik Pertanian

(i) Pertanian Tanaman Pangan

Perkembangan situasi pangan di dalam negeri merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan. Survai pertanian tanaman pangan diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data muthakhir mengenai produksi, produktivitas per hektar/pohon, stuktur ongkos tanaman padi, palawija dan hortikultura. Pe-laksanaan lapangan dilakukan di seluruh Indonesia dengan mem-perhatikan potensi luas tanaman, luas panen, dan besarnya produksi. Daerah penelitian dibagi dalam daerah potensi dan daerah evaluasi. Yang termasuk dalam daerah potensi adalah propinsi-propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Su-lawesi Selatan, sedang propinsi-propinsi lainnya termasuk da-lam daerah evaluasi. Survai ini telah menghasilkan data pro-duksi bulanan dan tahunan untuk tanaman pangan.

(ii)Sensus Pertanian 1983

Usaha yang sangat panting dalam rangka peningkatan dan penyempurnaan statistik pertanian adalah mulai dilaksanakan-

Page 45: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

997

Page 46: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

nya Sensus Pertanian 1983 dalam Repelita III. Sensus Pertanian ini adalah yang ketiga setelah kemerdekaan. Pengumpulan datanya terdiri dari dua tahap, yaitu pencacahan secara leng-kap dan pencacahan secara sampel.

Tujuan pelaksanaan sensus ini adalah untuk mendapatkan data dasar struktur usaha pertanian, pengusahaan tanah untuk jenis usaha di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan mengenai ketenagakerjaan, dan data tentang buruh pertanian.

Data yang dikumpulkan dalam Sensus Pertanian dibagi dalam beberapa kelompok menurut sifat data yang dikumpulkan dan cara pendekatannya. Pengelompokan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

(i) Data mengenai luas tanah pertanian di Indonesia yang memberikan gambaran menyeluruh, yaitu per pulau atau per pro-pinsi menurut penggunaannya, dalam hal ini menurut luas tanah sawah dan tanah kering, tanaman musiman dan tanaman tahunan serta penggunaan tanah lainnya.

(ii) Data di bidang pertanian pangan meliputi pola kegi-atan pertanian, termasuk data tentang pemilikan tanah perta-nian, pengusahaan tanah pertanian, dan sebagainya.

(iii)Data mengenai pola kegiatan perkebunan besar menu-rut jenis tanahnya, status persawahan dan produksinya.

(iv) Data mengenai pola kegiatan perkebunan rakyat menu-rut jenis tanaman dan produksinya.

Dengan demikian maka semua kegiatan di bidang pertanian kecuali kehutanan akan dikumpulkan melalui sensus ini.

Mengingat kegiatan sensus merupakan simpul-simpul besar dalam upaya pengumpulan data dasar secara menyeluruh dan ter-padu, maka telah disusun tahapan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan sasaran yang sangat luas sebagai berikut

(a) Tahapan perencanaan meliputi penentuan tujuan dari diadakannya sensus, biaya semua kegiatan mulai perencanaan sampai dengan analisa dan penerbitan, jadwal waktu, organisa-si lapangan, konsep dan definisi, daftar pertanyaan dan buku pedoman, rencana tabulasi dan lain sebagainya. Kegiatan ter-sebut dilakukan pada tahun 1981/82 dan sebagian dari tahun 1982/83. Dalam tahun 1982/83 juga dilaksanakan kegiatan-kegi-

998

Page 47: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

atan antara lain: 1) percobaan lapangan untuk "listing" dan sensus sampel rumah tangga pertanian tanaman pangan, peterna-kan, dan perikanan darat; 2) gladi resik untuk "listing" dan sensus rumah tangga pertanian tanaman pangan, peternakan, dan perikanan darat; 3) percobaan lapangan sensus sampel tanaman perkebunan rakyat untuk tujuh komoditi; 4) percobaan lapangan sensus sampel perikanan laut; dan 5) pilot percobaan lapangan KUD

Percobaan tersebut di atas meliputi pencacahan lapangan, pengawasan lapangan, pemeriksaan lapangan, penyelenggaraan latihan dan sebagainya.

(b) Tahapan pelaksanaan Sensus Pertanian 1983 meliputi beberapa jenis kegiatan pencacahan lengkap maupun sampel. Ke-giatan-kegiatan yang telah dilakukan adalah antara lain : pe-nyusunan Direktori Perusahaan Pertanian; Sensus KUD dan Sur-vai Koperasi dan Evaluasi Penggunaan Tanah.

(c) Kegiatan Sensus Pertanian 1983 ini akan dilanjutkan dalam Repelita IV, dan seluruh tahapan pelaksanaan sensus diha-rapkan telah dapat diselesaikan dalam tahun 1987/88. Dalam tahun pertama Repelita IV kegiatan ini berupa kelanjutan dari pengumpulan data yang terdiri dari : sensus lengkap perkebun-an besar, sensus lengkap perusahaan pertanian lainnya, sensus sampel perikanan laut dan tambak, sensus sampel tanaman per-kebunan rakyat, sensus sampel pendapatan petani. Publikasi yang telah diterbitkan sampai akhir Repelita III antara lain adalah Koperasi Unit Desa Indonesia 1982, hasil pendaftaran rumah tangga (angka sementara dan angka tetap).

2) Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

(i) Sensus Penduduk 1980

Satu kegiatan penting di bidang perstatistikan dalam Re-pelita III adalah Sensus Penduduk 1980 yang. diselenggarakan dalam bulan Oktober 1980. Sensus ini telah dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pencacahan secara lengkap dan tahap kedua pencacahan secara sampel yang meliputi kurang le-bih 5 persen dari seluruh penduduk. Sampai akhir Repelita III.

kegiatan Sensus Penduduk 1980 telah mencapai tahap pengolah-an. Untuk mempercepat penyajian hasilnya telah dipilih 10 persen dari 5. persen sampel tersebut untuk diolah lebih dahu-lu. Hasil pengolahan ini dipakai sebagai dasar penyusunan a-nalisa.

999

Page 48: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Pengolahan beberapa data Sensus Penduduk baik secara lengkap untuk data dasar maupun secara sampel telah mengha-silkan publikasi-publikasi, antara lain : 1) Penduduk Indone-sia 1980 menurut Propinsi dan Kabupaten-Kotamadya; 2) pendu-duk Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Ma-luku dan Irian Jaya menurut Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya, dan sebagainya.

Untuk memudahkan para konsumen data, khususnya Pemerin-tah, dalam membaca dan mengulas serta membuat kebijaksana-an/program lebih lanjut di, bidang kependudukan, telah diter-bitkan "Ulasan Singkat Hasil Sensus Penduduk 1980" yang beri-sikan antara lain : penyebaran dan kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, susunan dan jenis kelamin, tingkat pendidikan, kesehatan, perpindahan, fertilitas, keluarga berencana, dan sebagainya.

Analisa hasil sampel sensus telah dapat dikerjakan dan telah mencapai hasil-hasil yang cukup berarti. Lebih dari 300 tabel analisa telah berhasil dikeluarkan dan telah dilakukan analisa untuk beberapa pokok (topik). Pada seat ini telah se-lesai naskah publikasi analisa yang meliputi bidang-bidang fertilitas, umur perkawinan, perumahan, migrasi, angkatan kerja dan keluarga berencana.

Di samping itu, untuk mengadakan analisa secara regional telah diadakan kerjasama antara Biro Pusat Statistik dengan Lembaga Kependudukan dalam berbagai bidang, yaitu. dengan Lem-baga Demografi untuk bidang Fertilitas, dengan Pusat Peneli-tian dan Studi Kependudukan Universitas Gajah Mada untuk bi-dang Angkatan Kerja dan Migrasi, dan dengan Lembaga Kependu-dukan Universitas Sriwijaya untuk bidang Keluarga Berencana.

(ii) Registrasi Penduduk

Pengumpulan data statistik vital secara teratur dan ber-kesinambungan setiap tahun diperlukan untuk mengisi kekosong-an data dalam kurun waktu antara dua sensus dan untuk meng-evaluasi hasil sensus dan survai penduduk. Hasil pendaftaran penduduk ini kecuali dapat memenuhi fungsi administrasi ke-pendudukan, identifikasi dan legalisasi, juga dapat memberi gambaran tentang tingkat, variasi antar daerah, dan perkem-bangan komponen perubahan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan dari waktu kewaktu.

Di bidang ini kegiatan selama Repelita III terutama be-rupa latihan dalam cara pengisian daftar-daftar registrasi

1000

Page 49: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

untuk mencatat kejadian vital disemua desa bagi Kepala Desa dan Carik disemua daerah di luar Jawa dan Bali. Dengan demi-kian diharapkan akan diperoleh suatu cara pencatatan penduduk yang seragam di seluruh Indonesia. Seperti halnya di Jawa dan Bali latihan petugas dilaksanakan secara bertahap. Pada ta-hap pertama diadakan latihan instruktur pusat oleh Biro Pusat Statistik di Jakarta.

Selanjutnya mereka yang telah dilatih ini melatih para instruktur daerah yang terdiri dari para Mantri Statistik, dan pada tahap akhir dari latihan, para Mantri Statistik me-latih para petugas registrasi disetiap kecamatan, sesuai jad-wal yang ditentukan pemerintah setempat.

Bersamaan dengan itu dilakukan pula evaluasi terhadap pelaksanaan administrasi kependudukan di daerah yang petugas-nya telah memperoleh latihan dalam tahun yang lalu, ialah da-erah-daerah disemua propinsi di Jawa dan Bali. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan tentang masalah-masalah yang ditemui di daerah dalam melaksanakan kegiatan tersebut, pandangan dan tanggapan masyarakat tentang adminis-trasi kependudukan dan kemungkinan penyempurnaan sistem yang berlaku sekarang. ;

3) Statistik Konstruksi

Salah satu indikator penting mengenai pelaksanaan pemba-ngunan fisik adalah tingkat kegiatan di sektor konstruksi. Hasi1 Sensus Konstruksi 1977 merupakan landasan bagi rencana untuk memperbaiki dan menyusun statistik konstruksi yang le-bih lengkap dan akurat. Statistik konstruksi yang dikembang-kan meliputi statistik bangunan, jembatan/jalan, sarana peng-airan, waduk/dam, lapangan terbang, instalasi listrik, dan lain sebagainya.

Pilot survai dilakukan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan mencakup 100 perusahaan konstruksi yang cukup besar po-tensinya. Survai ini telah dapat diselesaikan pada bulan Ja-nuari 1982. Sebagai tindak lanjut dari survai konstruksi ter-sebut pada tahun 1982 dilakukan survai konstruksi di 6 pro-pinsi potensial yang kemudian diperluas menjadi 10 propinsi pada tahun 1983/84 yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Te-ngah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Su-lawesi Selatan yang mencakup kurang lebih 5.000 perusahaan konstruksi.

1001

Page 50: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Di samping survai tersebut juga dikumpulkan data sekun-der di sektor konstruksi, yaitu dari laporan-laporan proyek B.1. (Keppres 14-A), izin mendirikan bangunan (IMB) dari PU, Perumnas/Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.

4) Statistik Industri

Dengan semakin menonjolnya peranan industri dalam per-ekonomian Indonesia, maka tersedianya informasi yang lebih cermat mengenai perkembangan sektor ini semakin dirasakan perlunya. Data statistik industri yang dikumpulkan secara lengkap melalui survai industri besar dan sedang setiap tahun meliputi karakteristik tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, pemakaian bahan baku, baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun dari impor, penggunaan bahan bakar dan pemben-tukan modal. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih ten-tang laju pertumbuhan sektor industri mulai tahun angggaran 1982/83 secara terus-menerus sekali dalam enam bulan dilaku-kan survai industri kecil yang dapat memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan industri kecil.

Pada akhir tahun anggaran 1982/83 telah dapat diterbit-kan hasil survai industri besar dan sedang untuk tahun 1981, sedangkan hasil survai yang sama untuk tahun 1982 telah sele-sai diolah dan diharapkan bisa diterbitkan dalam waktu dekat. Data survai ini sejak tahun 1975 sampai dengan tahun 1982 te-lah dipindahkan ke komputer. Survai untuk tahun 1983 saat ini dalam tahap persiapan.

Survai triwulanan yang selama ini dipakai untuk mengi-kuti gerak laju pertumbuhan sektor industri, khususnya indus-tri besar dan sedang, sudah dapat menghasilkan indeks indus-tri sampai triwulan kedua tahun 1982.

Survai industri kecil semesteran yang dilaksanakan sejak tahun anggaran 1982/83 diharapkan dapat mengukur gerak laju pertumbuhan sub sektor industri setiap enam bulan. Hasil sur-vai untuk tahun 1982 telah selesai diolah dan untuk semes-ter I tahun 1983 sedang dalam tahap pengolahan.

5) Statistik Pertambangan dan Energi

Sektor Pertambangan dan Energi memegang peranan yang sangat penting dalam produksi nasional, ekspor dan sebagai sumber dana pembangunan. Tujuan survai pertambangan besar dan energi adalah menghimpun dan mengolah data sekunder yang di-peroleh dari Departemen Pertambangan dan Energi, maupun data

1002

Page 51: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

primer yang dikumpulkan melalui Survai Bahan Galian dan Sur-vai Pertambangan Besar. Informasi yang dikumpulkan dalam sur-vai ini meliputi jumlah perusahaan tambang, tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, penggunaan bahan bakar, struktur ongkos dan pembentukan barang-barang modal, dan sebagainya. Hasil pengumpulan data sekunder secara teratur diterbitkan bulanan. Di samping itu saat ini sedang dipersiapkan pener-bitan tahunan tentang produksi, konsumsi dan ekspor 9 bahan tambang terpenting.

Dari Survai Bahan Galian Industri (tambang kecil) telah diterbitkan publikasi mengenai 15 daerah tingkat I. Di sam-ping itu, dalam program pembaharuan daftar alamat perusahaan kecil telah dilakukan pendaftaran ulang untuk daerah-daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

6) Statistik Listrik, Gas dan Air Minum

Dalam rangka menyempurnakan data di bidang listrik, gas dan air minum, dalam Repelita III telah dikembangkan kerjasa-ma antara kantor pusat perusahaan listrik, gas dan air minum, khususnya Perusahaan Listrik Negara, Perusahaan Gas, Perusa-haan Air Minum Daerah, dan Biro Pusat Statistik, dengan meli-batkan Kantor-kantor Statistik di Propinsi-propinsi. Data yang menyangkut jumlah perusahaan, tenaga kerja, upah dan ga-ji produksi, pemakaian bahan bakar dan bahan baku, pemben-tukan modal dan struktur biaya, sudah bisa makin ditingkatkan mutu dan cakupannya dan diterbitkan secara lebih regular.

Dalam Repelita III telah pula diusahakan pengembangan sistem informasi kelistrikan nasional yang melibatkan berba-gai instansi. Di samping itu telah pula dilaksanakan survai pengaruh listrik masuk desa dan penggunaan listrik non-PLN dalam rangka menyusun secara nasional di sektor listrik, serta survai pemakaian bahan bakar sebagai energi pemanas di 9 kota terpenting.

7) Statistik Harga

(i) Harga Konsumen

Selama Repelita III survai harga konsumen telah mengha-silkan statistik harga dan indeks harga konsumen (IHK) yang disajikan secara bulanan dan yang dapat digunakan untuk ber-bagai tujuan, antara lain sebagai indikator laju inflasi, in-dikator penyesuaian upah buruh, dan sebagainya. Di samping

1003

Page 52: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

penyajian indeks harga konsumen yang hasilnya disajikan se-bulan sekali pada setiap akhir bulan, maka untuk mendapatkan suatu indikator yang secara garis besar dan cepat dapat mem-berikan gambaran tentang perkembangan harga-harga, telah disusun pula statistik harga dan indeks harga 9 bahan pokok secara mingguan.

Pelaksanaan survai ini terus disempurnakan, baik yang menyangkut kemampuan tenaga di lapangan, maupun tatacara penghitungan indeksnya. Untuk itu pada tahun 1979/80 telah diadakan latihan bagi petugas lapangan dan pada tahun 1982/83 bagi pejabat pengelola di daerah Tingkat I dan Tingkat II. Di samping itu telah dilaksanakan pula berbagai survai tambahan seperti Survai Tarip Sewa Rumah, Tarip Pembantu Rumah Tangga dan Uang Sekolah di 26 ibukota propinsi, serta Survai Pembe-lanjaan dan Survai Kualitas Barang di DKI Jakarta. Sejak ta-hun 1980 telah pula dilakukan pengumpulan dan perhitungan indeks harga konsumen di 22 kota lainnya dengan tahun dasar 1978/79, sehingga jumlah kota yang dicakup perhitungan indeks tersebut menjadi 39 buah, terdiri dari 26 ibukota propinsi dan 13 kota-kota lain.

(ii) Harga Perdagangan Besar

Guna melengkapi data harga dilaksanakan pula survai har-ga berbagai barang pada tingkat perdagangan besar. Statistik harga perdagangan besar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijaksanaan di bidang harga-harga, sebagai de-flator dalam perhitungan pendapatan nasional dan pendapatan regional, dan sebagai indikator dalam analisa pasar, analisa moneter dan sebagainya.

Pencatatan statistik harga. perdagangan besar dilakukan setiap bulan antara tanggal 15 - 20, dan mencakup harga-harga di sektor pertanian, industri, pertambangan/penggalian, eks-por dan impor di seluruh ibukota propinsi dan beberapa kota-madya dan kota kabupaten lainnya di seluruh Indonesia.

Dalam Repelita III telah dilakukan peningkatan dalam sistem pengumpulan data harga perdagangan besar melalui pe-nyempurnaan atas daftar isian yang digunakan serta penelitian kembali terhadap kemantapan sumber data dimasing-masing ko-ta. Pada tahun 1980/81 dalam rangka penggantian tahun dasar dari 1971 menjadi 1975, telah diadakan perhitungan diagram timbangan untuk indeks harga perdagangan besar dan penambahan jumlah barang yang tercakup di dalamnya dari 220 menjadi 240 macam. Pada tahun 1981/82 perhitungan angka indeks yang baru

1004

Page 53: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

ini telah selesai, dan hasil pengolahan data telah dapat, di-terbitkan secara teratur setiap bulan.

(iii) Harga Produsen

Untuk berbagai keperluan harga-harga perlu pula dicatat pada tingkat kegiatan yang paling "hulu", yaitu pada tingkat produsen. Dalam Repelita III survai harga produsen masih me-ngutamakan pencatatan harga-harga yang dihadapi oleh produsen yang jumlahnya paling besar, yaitu para petani di daerah pe-desaan. Pencatatan statistik harga produsen dilakukan pada tanggal 15 setiap bulan, dan mencakup data statistik harga yang diterima petani, yaitu harga barang-barang produksi per-tanian, dan harga yang dibayar petani yang meliputi harga ba-r a n g / j a s a untuk keperluan produksi pertanian maupun barang dan jasa untuk keperluan konsumsi rumah tangga tani. Harga-harga ini dikumpulkan di daerah pedesaan disemua propinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Irian Jaya, dan Timor Timur.

Statistik harga produsen mempunyai berbagai kegunaan, antara lain: untuk menilai perkembangan harga yang terjadi di daerah pedesaan; untuk menghitung pendapatan nasional/regio-nal khususnya yang berasal dari sektor pertanian; dan seba-gai indikator untuk melihat perkembangan daya beli petani di-lihat dari segi nilai tukar petani. Nilai tukar petani dapat diperoleh dengan membandingkan indeks harga yang diterima pe-tani dengan indeks harga yang dibayar petani.

Pada tahun 1979/80 daftar isian yang dipakai untuk men-catat data harga di daerah pedesaan ini telah mengalami pe-nyempurnaan, demikian pula dalam pemilihan sampel desa yang tersebar di seluruh tanah air. Daftar isian yang disempurna-kan dan sampel baru ini mulai diterapkan sejak bulan Januari 1980 setelah terlebih dahulu diadakan latihan bagi petugas lapangan. Bersamaan dengan itu telah dilakukan pula peneliti-an dan penyusunan diagram timbangan yang akan dipakai untuk menyusun indeks harga yang diterima petani, indeks harga yang dibayar petani dan indeks nilai tukar petani. Pada tahun 1900/81 telah pula disusun sistem pengolahan dengan komputer yang nantinya akan bisa mempercepat penyajian serta memperlu-as ruang lingkup data.

Data yang dihasilkan, berupa data harga di daerah pede-saan, indeks harga yang diterima petani, indeks harga yang dibayar petani nilai tukar petani serta indeks harga 9 bahan pokok di daerah pedesaan, disajikan secara berkala dalam ber-bagai publikasi.

1005

Page 54: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

8) Statistik Keuangan

Sejalan dengan usaha penyempurnaan data statistik menge-nai arus barang dan jasa, maka telah dilaksanakan pula usaha penyempurnaan data statistik yang tersedia di bidang keuang-an, dengan pengutamaan keuangan daerah. Data statistik keu-angan yang dikumpulkan dalam survai keuangan ini meliputi statistik keuangan negara, perbankan dan lembaga-lembaga. Keu-angan lainnya. Data keuangan negara mencakup keuangan Peme-rintah Daerah Tingkat II, dan Pemerintah Tingkat Desa. Data yang dikumpulkan adalah realisasi penerimaan rutin dan pem-bangunan serta realisasi pengeluaran rutin dan pembangunan setiap tahun anggaran. Data statistik keuangan pemerintah ini dapat digunakan dalam penghitungan pendapatan regional dan sebagai bagian dari data dasar bagi penghitungan pendapatan nasional serta Tabel Input-Output setelah digabung dengan data keuangan Pemerintah Pusat.

Pelaksanaan kompilasi data statistik keuangan ini secara terus-menerus diperbaiki dan disempurnakan, terutama dalam hal daftar pertanyaan yang digunakan dan metodologi serta jumlah sampel yang dipakai. Untuk keuangan Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II pengumpulan data dilakukan secara leng-kap, sedang untuk Pemerintah Tingkat Desa dengan cara sampel.

Sejak tahun terakhir Repelita II, cara pengambilan sam-pel telah disempurnakan dari pengambilan sampel secara tetap, dua desa setiap kecamatan, menjadi pengambilan sampel secara proporsional sebanding dengan jumlah desa yang ada di keca-matan tersebut. Sejak tahun 1979/80 jumlah sampel. telah di-tingkatkan dari sekitar 4.000 menjadi 6.000 desa, dan sejak tahun 1980/81 ditingkatkan lagi menjadi 6.700 desa atau 10 persen dari seluruh desa yang ada.

Hasil pengumpulan dan pengolahan data statistik keuang-an ini selama 6 tahun terakhir telah diterbitkan dalam ber-bagai publikasi.

9) Statistik Perdagangan Luar Negeri

Peranan perdagangan luar negeri dalam pembangunan sangat vital. Oleh karena itu tersedianya data statistik perdagangan luar negeri yang cermat, cepat dan menyeluruh mutlak perlu. Statistik yang dikumpulkan dalam survai perdagangan luar ne-geri mencakup statistik impor, statistik ekspor, dan statis-tik perkapalan. Statistik-statistik ini disusun berdasarkan keterangan-keterangan yang terdapat pada dokumen-dokumen yang

1006

Page 55: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

diterima dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (dokumen PPUD), Bank Devisa (dokumen PEB), Badan Penguasa Pelabuhan (dokumen L.2 Scheme). Dokumen-dokumen tersebut berasal dari 2 5 0 buah pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan diadakannya perbaikan prosedur pengiriman dokumen, maka masa-lah kelambatan penerimaan dokumen tersebut secara berangsur-angsur telah dapat diatasi.

Statistik impor dan ekspor merupakan data pokok untuk perumusan dan monitoring pengaruh kebijaksanaan makro, kebi-jaksanaan perdagangan luar negeri dan kebijaksanaan pengem-bangan industri dalam negeri. Statistik perkapalan dapat di-gunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam kebi-jaksanaan di bidang perkapalan secara nasional, pengembangan angkutan laut secara nasional dan untuk mengatasi masalah timbul di bidang pengadaan dan pemakaian jasa angkutan

Sejak tahun 1975/76 telah dirintis penggunaan komputer untuk pengolahan data statistik perdagangan, dan dalam Repe-lita III sistem pengolahan ini terus disempurnakan. Dalam ta-hun 1980/81 telah diadakan penyesuaian jenis klasifikasi ba-rang dari "Brussel Tariff Nomenclature" (BTN) menjadi "Cus-toms Council Nomenclature" (CCN) yang menggunakan terminolo-gi yang berlaku secara internasional, dan sistem baru i n i se-karang telah berjalan. Sejak tahun 1980/81 lingkup kompilasi data statistik perdagangan luar negeri telah diperluas de-ngan kompilasi data perkapalan.

Data yang dihasilkan telah diterbitkan secara bulanan, tengah tahunan dan tahunan dalam berbagai publikasi.

10) Statistik Perdagangan Dalam Negeri

Sejalan dengan usaha penyempurnaan data statistik perda-gangan luar negeri, telah dilaksanakan pula pengembangan data statistik perdagangan dalam negeri. Statistik perdagangan da-lam negeri diperlukan sebagai dasar untuk penyusunan rencana di bidang perdagangan dalam negeri, jasa-jasa perdagangan, dan perekonomian pada umumnya. Statistik yang dikumpulkan da-lam survai ini mencakup keterangan struktural dan kegiatan o-perasi perusahaan perdagangan dan jasa-jasa perdagangan.

Dalam rangka pengembangan statistik ini, dalam tahun 1981/82 telah dilaksanakan Survai Perdagangan Penyaluran di 9 propi n s i dengan jumlah sampel sebanyak 2.000. Dalam tahun 1900/83 dilakukan sebuah survai Khusus Restoran, Perhotelan

1007

Page 56: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

dan Jasa-jasa yang merupakan kelanjutan dari survai sebelum-nya, di 12 propinsi dengan jumlah sampel sebanyak 3.500, dan dalam tahun 1983/84 dilaksanakan survai yang sama yang meli-puti 14 propinsi dengan jumlah sampel sebanyak 3.300. Infor-masi yang dikumpulkan melalui survai ini mencakup keterangan struktural, biaya-biaya operasi dan penerimaan perusahaan restoran, perhotelan dan jasa. Hasil dari survai-survai ter-sebut telah diterbitkan dalam berbagai publikasi.

11) Statistik Pariwisata dan Perhotelan

Dalam rangka menunjang pengembangan industri pariwisata telah dilaksanakan survai wisatawan dalam negeri, wisatawan asing dan hotel. Setiap tahun sampai dengan tahun 1982 diada-kan kegiatan inventarisasi akomodasi di 26 propinsi di Indo-nesia. Hasil kegiatan ini digunakan sebagai dasar bagi pelak-sanaan survai tingkat penghunian kamar hotel yang dilaksana-kan secara terus-menerus. Demikian pula dalam rangka pening-katan promosi dan produk pariwisata setiap tahun sampai tahun 1982 dilakukan kompilasi data tentang kedatangan wisatawan a-sing melalui pelabuhan-pelabuhan utama yang didasarkan atas hasil pengolahan kartu E/D (Embarkasi/Disembarkasi) dari Di-rektorat Jenderal Imigrasi.

Dalam tahun 1981/82 telah dilaksanakan Survai Perjalanan untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan baik ke tempat wisata maupun bukan tempat wisata selama 6 bulan terakhir dalam tahun 1981. Di samping itu se-jak tahun 1982 pengolahan statistik tingkat penghunian kamar dilakukan dengan bantuan komputer yang memungkinkan penyajian data bulanan.

Hasil-hasil kompilasi dan survai ini telah diterbitkan dalam berbagai publikasi.

12) Statistik Perhubungan

Pembangunan perlu ditunjang dengan perkembangan sektor perhubungan yang mantap. Statistik yang dikompilasi untuk sektor perhubungan meliputi statistik angkutan darat, angkut-an laut, angkutan udara dan statistik komunikasi. Dalam Repe-lita III telah dilaksanakan pengembangan dan penyempurnaan baik dalam metodologi./sistem, pengumpulan dan pengolahan mau-pun penyajian data statistik perhubungan. Dengan demikian data yang digunakan untuk penyusunan dan pelaksanaan program-program pembangunan nasional, khususnya dalam Repelita IV

1008

Page 57: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

bisa menjadi lebih mantap, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Hasil-hasil selama Repelita III di bidang pengembangan statistik ini adalah sebagai berikut.

Di bidang angkutan darat telah diterbitkan antara lain: Statistik Kendaraan Bermotor dan Panjang Jalan (1981, 1982) dan Statistik Lalu Lintas Angkutan Karats Api (1981, 1982), Direktori Perusahaan Truk di Jawa (1979 - 1982) dan Daftar A-lamat Perusahaan Bis Antar Propinsi (1981, 1982).

Di bidang angkutan laut pengolahan statistik antar pulau terus ditingkatkan dan telah berhasil diterbitkan publikasi statistik angkutan antar pulau keadaan sampai dengan tahun 1982. Di samping itu dengan kerjasama antar instansi lainnya telah berhasil diterbitkan pula publikasi data angkutan laut lainnya sampai dengan keadaan tahun 1982 dan secara teratur disajikan data bulanan dalam lembaran-lembaran berita ringkas dalam publikasi Indikator Ekonomi.

Di bidang angkutan udara telah berhasil disusun publika-si tahunan sampai dengan keadaan tahun 1982, yang memuat data tentang jumlah pesawat terbang sipil menurut jenis dan ukur-an lalu-lintas angkutan penumpang, barang, bagasi dan pos di seluruh pelabuhan udara di Indonesia. Di samping itu secara teratur disajikan publikasi data bulanan dalam lembaran beri-ta, ringkas dan Indikator Ekonomi. Berbagai publikasi telah diterbitkan, antara lain Lalu Lintas Angkutan Udara 1982.

Survai Struktur Biaya Bis dan Truk Umum pertama kali di-laksanakan pada tahun 1977 di 11 propinsi sebagai hasil ker-jasama antara Departemen Perhubungan dan Biro Pusat Statis-tik. Sementara itu telah banyak terjadi perubahan, antara la-in. dalam jumlah sarana angkutan, perbaikan dan pembangunan prasarana angkutan. Oleh karenanya maka pada tahun 1982 diadakan survai lagi dengan sekaligus perluasan daerah survai menjadi 15 propinsi.

Kegiatan lapangan Survai Struktur Biaya Bus dan Truk Umum tersebut telah dilakukan. Yang merupakan satuan penca-cahan adalah perusahaan angkutan bus antar kota, perusahaan angkutan bus antar propinsi dan perusahaan angkutan truk yang terdaftar pada instansi LLAJR di propinsi. Propinsi yang di-cakup dalam survai tahun 1982 adalah : Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Sumatera Sela-tan Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta,

1009

Page 58: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

Data yang dikumpulkan meliputi jumlah armada yang diope-rasikan, jumlah tenaga kerja, pengeluaran perusahaan, penda-patan bruto perusahaan, pembentukan modal, harga kendaraan, biaya operasional, upah dan gaji tenaga operasional, pemba-yaran sewa, asuransi, bunga dan pajak, jasa-jasa yang dibeli, dan lain sebagainya. Semua data tersebut telah selesai diolah dan hasil-hasilnya telah tersedia.

Survai angkutan udara telah dilakukan sejak tahun 1981 dengan tujuan memperoleh data struktur biaya perusahaan ang-kutan udara yang juga sangat berguna untuk menghitung penda-patan nasional.

Dalam tahun 1982/83 dan 1983/84 kegiatan survai ini men-cakup DKI Jakarta yang merupakan pusat kegiatan penerbangan bagi dalam negeri dan luar negeri. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara pencacahan langsung terhadap perusahaan-perusaha-an penerbangan nasional baik milik pemerintah maupun milik swasta. Data yang dikumpulkan meliputi antara lain : kete-rangan umum perusahaan, seperti status pemilikan modal, bentuk badan hukum, klasifikasi penerbangan, indikator pro-duksi seperti keberangkatan pesawat, kilometer pesawat, jam terbang, jumlah penumpang, dan barang yang diangkut, peneri-maan, yaitu pendapatan perusahaan yang diperoleh dari pener-bangan, pengeluaran, yaitu biaya yang telah dikeluarkan untuk keperluan operasi .penerbangan, pembentukan modal, dan seba-gainya. Data tersebut pada waktu ini sedang diolah.

13) Statistik Upah

Dalam rangka meningkatkan pengumpulan data statistik upah, dalam tahun 1979/80 telah dilaksanakan Survai Upah per-tama yang mencakup sektor : industri, konstruksi, angkutan dan kehutanan/perkayuan di 10 propinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Sulawesi Sela-tan dan Kalimantan Timur. Sejak tahun 1981 survai ini dilak-sanakan setiap triwulan diperluas ke propinsi-propinsi lain dan mencakup sektor industri, jasa/hotel, angkutan dan per-tambangan. Tujuan survai ini adalah untuk memperoleh data upah maksimum dan minimum dalam jabatan pekerjaan tertentu, serta komposisi tenaga kerja dalam perusahaan-perusahaan ter-sebut. Pengolahan dari survai ini telah selesai dan hasil-hasilnya sudah tersedia dan dipublikasikan.

1010

Page 59: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

14) Statistik Pendapatan Nasional, Regional dan Tabel Input-Output

Dalam Repelita III, usaha penyempurnaan angka-angka pen-dapatan nasional dilanjutkan dan ditingkatkan. Usaha tersebut meliputi perbaikan angka-angka dasar yang masih bersifat sa-ngat sementara, melengkapi data yang diperlukan serta mem-perbaiki dan menyempurnakan ruang lingkup, definisi dan meto-de estimasi, dalam rangka pengembangan statistik pendapatan nasional dan dalam rangka menuju kepada suatu sistem neraca nasional yang lengkap dan terpadu. Di samping itu statistik pendapatan regional yang dihitung dan disusun oleh masing-ma-sing Daerah Tingkat I, diteliti, diperbandingkan dan dianali-sa, terutama dalam hal keseragaman penggunaan konsep dan me-todologinya.

Hasil-hasil kegiatan selama Repelita III adalah sebagai rikut:

Di bidang pendapatan nasional kegiatan meliputi penga-rahan dan perumusan, pengumpulan data pelengkap, penghitungan nilai tambah sektoral, sub sektoral, studi penyusunan angka-angka pendapatan nasional triwulanan dan penyusunan neraca produksi komoditi penting. Kegiatan ini telah menghasilkan Statistik Pendapatan Nasional Indonesia seri tahun 1979 - 1983. Dalam penyajian ini telah diusahakan penyempurnaan dan pengembangan data yang digunakan maupun konsep, ruang lingkup dan cara-cara estimasinya.

Di bidang pendapatan regional telah dilaksanakan studi perbandingan dan analisa penghitungan nilai tambah sektor tertentu dan penyelenggaraan latihan master instruktur, serta pengiriman instruktur dan team teknis ke daerah. Statistik Pendapatan Regional Propinsi-propinsi di Indonesia disajikan secara seri tahun 1977 - 1981. Dalam penyajian ini telah diusahakan sejauh mungkin penyeragaman konsep, ruang lingkup, sumber data dan cara-cara penaksiran yang dipakai oleh ma-sing-masing propinsi.

Sebagai pengembangan dari bagian dari sistem neraca na-sional, telah selesai disusun Tabel Input-Output 1980, yang merupakan hasil Penyusunan yang ketiga setelah penerbitan Tabel Input-Output untuk tahun 1971 dan tahun 1975. Tabel In-put-Output Indonesia 1980 telah diterbitkan untuk volume I yang berdasarkan 66 x 66 sektor dan 19 x 19 sektor. Tabel dengan klasifikasi sektor yang lebih terperinci akan diter-bitkan dalam volume II yang diharapkan selesai dalam tahun

1011

Page 60: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

pertama Repelita IV. Di samping itu dalam tahun terakhir Re-pelita III telah dilakukan pula persiapan-persiapan untuk pe-nyusunan Tabel Input-Output Indonesia 1985.

Berkaitan erat dengan kegiatan ini, telah diselesaikan penyusunan dan publikasi dari Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) atau Social Accounting Matrix (SAM) Indonesia untuk tahun 1975. Bersamaan dengan itu telah dimulai pula penyusun-an SNSE Indonesia 1980, yang sampai akhir Repelita III dalam tahap penyelesaian akhir, SNSE merupakan pengembangan lebih lanjut daripada Tabel Input-Output sehingga mencakup tidak hanya gambaran mengenai jaringan produksi di dalam masyara-kat, tetapi juga gambaran mengenai proses pembagian pen-dapatan antar kelompok masyarakat. SNSE diharapkan bisa menjadi salah satu sumber data penting bagi pengamatan dan analisa perkembangan pemerataan pembangunan.

Di bidang pengembangan neraca sektor publik telah dilak-sanakan kegiatan-kegiatan berupa pembuatan daftar isian dan buku pedoman, survai khusus Badan Usaha Negara, pengolahan hasil pencacahan dan tahap penyusunan neraca sektor publik serta neraca arus dana. Neraca Badan Usaha Milik Negara telah diselesaikan pengolahan akhir hasil survainya, neraca peme-rintahan umum mencapai tahap penyelesaian penyajiannya, se-dangkan neraca arus, dana telah selesai disusun untuk publi-kasi.

Studi penyusunan produk rill internasional meliputi pe-ngarahan dan perumusan, penyusunan pengeluaran konsumsi dan pembentukan modal menurut klasifikasi dan spesifikasi terten-tu, penelitian data produksi dan harga komoditi di Jakarta, pengolahan hasil penelitian, dan melakukan pembahasan dan diskusi. Yang telah diselesaikan dalam studi ini adalah pe-nyusunan pengeluaran konsumsi dan pembentukan modal menurut klasifikasi yang ditentukan serta pembahasannya.

Kegiatan dalam survai investasi Indonesia meliputi pe-nyusunan daftar isian, buku pedoman, kerangka sampel dan pe-ngambilan sampel, pencacahan survai investasi serta pengolah-an hasil survai dan penyusunan laporan hasil survai. Pada akhir Repelita III telah diselesaikan pengolahan awal hasil survai.

Kegiatan penting lainnya dalam menunjang pengembangan sistem neraca nasional adalah klasifikasi komoditi Indonesia, yang meliputi perumusan dan evaluasi, pengolahan dan penyu-sunan klasifikasi, pengiriman petugas ke pusat-pusat dokumen-

1012

Page 61: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

tasi serta pembahasan dan evaluasi hasil penyusunan. Sampai akhir Repelita III telah diselesaikan dan disajikan klasifi-kasi komoditi untuk sektor industri, sedang untuk sektor-sek-tor lainnya sedang dalam penyusunan.

15) Statistik Rumah Tangga dan Statistik Sosial

Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang merata merupakan tujuan utama pembangunan kita. Untuk keperluan itu diperlukan data yang dapat dipakai sebagai da-sar bagi perencanaannya, pengkajian hasil pembangunan, dan usaha penyempurnaannya. Salah satu cara pengumpulan data ter-sebut adalah dengan melakukan Survai Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), yang diadakan setiap tahun dengan pokok (topik) yang berbeda sesuai dengan keperluan.

Selama Repelita III, hasil-hasil SUSENAS telah disajikan dalam berbagai publikasi. Data yang disajikan antara lain me-liputi konsumsi/pengeluaran rumah tangga, keadaan sosial-bu-daya dan kesehatan, indikator kesejahteraan rumah tangga, pe-rumahan dan lingkungannya dan lingkungan hidup di Indonesia. Di samping itu telah dilakukan pula berbagai analisa dengan gunakan data tersebut untuk tujuan-tujuan studi khusus, antara lain mengenai konsumsi pangan, distribusi pendapatan, peranan wanita Indonesia, ekonomi-demografi. Data SUSENAS te-1ah dipakai sebagai indikator sosial maupun indikator ekonomi.

Untuk memperoleh gambaran tentang kondisi sosial yang menyangkut masalah pendidikan, tingkat hidup, kesehatan, per-adilan, kebudayaan, dan sebagainya, telah ditingkatkan kegi-atan pengumpulan data statistik sosial baik melalui survai sampel maupun penelitian secara lengkap, dan juga data sekun-der yang dikutip dari sumber lain. Usaha penyempurnaan dan pengembangannya telah diadakan baik dalam ruang lingkup kelengkapan data yang dikumpulkan maupun dalam sistem dan me-tode pengumpulannya. Dengan usaha ini diharapkan agar hasil-nya dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun indikator kesejahteraan rakyat yang sangat diperlukan untuk penyusunan rencana pembangunan dalam bidang yang dimaksud.

Selama Repelita III telah dilakukan pengumpulan data tentang keadaan kesehatan anak dan ibu, kondisi sosial-budaya penduduk, fasilitas desa, penyandang cacat di Indonesia, ser-ta golongan putus sekolah. Pelaksanaan dari survai tersebut dipadukan dengan pelaksanaan SUSENAS maupun Sensus Penduduk.

Publikasi statistik sosial yang telah diterbitkan secara

1013

Page 62: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

tahunan adalah : statistik kriminil, statistik sekolah di lu-ar lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, statistik bioskop, penyandang cacat di Indonesia, profil statistik ibu dan anak, statistik keadaan sosial budaya penduduk, keadaan kesehatan ibu dan anak, dan indikator kesejahteraan rakyat (atau indikator sosial). Khusus mengenai indikator sosial, penerbitannya dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang distribusi pelayanan sosial dan penyebarannya secara geografis, serta indikator tingkat penggunaan dan man-faat yang diperoleh oleh berbagai golongan masyarakat atas berbagai fasilitas yang disediakan.

Salah satu kegiatan lain yang berkaitan dengan pelaksa-naan SUSENAS adalah survai tabungan masyarakat yang telah dilakukan pada tahun 1982/83 dengan mengadakan eksplorasi me-tode yang telah diterapkan dibeberapa negara, seperti Ameri-ka Serikat dan Jepang. Berdasarkan eksplorasi tersebut dan dengan melakukan kompilasi serta pengolahan data dasar dila-kukan percobaan survai. Kegiatan ini diharapkan selesai dalam waktu dekat.

Selain itu telah dilakukan studi analisa mengenai hu-bungan antara pendidikan dan angkatan kerja dan mengenai pe-rumahan, kedua studi tersebut direncanakan selesai tahun 1984.

16) Analisa dan Pengembangan

Di samping kegiatan-kegiatan penyempurnaan dan pengem-bangan statistik-statistik tersebut di atas, telah dilaksana-kan pula kegiatan-kegiatan yang bersifat umum yang mendukung kegiatan-kegiatan penyempurnaan dan pengembangan statistik tersebut.

Proyek Analisa dan Pengembangan terdiri dari tiga kegi-atan, yaitu: peningkatan dan pemeliharaan kerangka contoh induk, penyusunan sistem data base statistics, dan penyusunan klasifikasi lapangan usaha, jabatan dan pendidikan.

Dengan menggunakan data PODES (Potensi Desa) yang dikum-pulkan pada waktu Sensus Penduduk 1980 dan data pelengkap la-in akan disusun Kerangka Contoh Induk (Master Sampling Fra-me). Kerangka Contoh Induk ini serbaguna; artinya dapat dipa-kai untuk pengambilan sampel dari berbagai sampel survai. In-formasi, yang ada dalam kerangka sampel ini akan selalu di-tingkatkan dan batas-batas blok sensusnya akan selalu dipeli-hara sehingga tidak terjadi keragu-raguan.

1014

Page 63: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Penyusunan sistem “data base statistics” bertujuan untuk lebih mendayagunakan data yang sudah dikumpulkan. Baik data yang sudah diterbitkan maupun yang masih dalam pita komputer disatukan dalam satu sistem yang terpadu dalam komputer. De-ngan demikian dapat dilakukan retrieval data dengan lebih mu-dah dan data menjadi lebih berguna karena dapat dihubungkan dengan informasi-informasi lain dalam sistem yang terpadu.

Proyek ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama hanya dicoba data dari beberapa subyek saja, untuk kemudian diperluas pada tahap-tahap berikutnya. Pengumpulan data dasar kegiatan ini sudah selesai dan selanjutnya akan diadakan eva-luasi dan penyusunan sistemnya.

Klasifikasi yang baku dari lapangan usaha, jabatan/jenis pekerjaan dan pendidikan sangat diperlukan dalam pengumpulan data statistik; demikian pula bagi penyajian dan analisanya. Klasifikasi baku ini juga diperlukan untuk menjaga konsis-tensi perbandingan data statistik antar-waktu maupun antar-daerah/regional/negara. Klasifikasi baku juga diperlukan untuk bidang-bidang lain, tetapi pada tahun anggaran 1982/83 terlebih dulu digarap bidang-bidang tersebut di atas.

Pada akhir tahun anggaran 1982/83 telah berhasil disele-saikan klasifikasi lapangan usaha dan klasifikasi jabatan In-donesia. Klasifikasi lapangan usaha sedang menunggu pencetak-annya, sedang klasifikasi jabatan Indonesia sudah selesai di-cetak. Klasifikasi pendidikan sedang disiapkan naskah pener-bitannya.

b. Program Pendidikan Aparatur Pemerintah

Keberhasilan pengembangan statistik tergantung pada ter-sedianya tenaga terampil di bidang statistik yang mencukupi. Dalam program pendidikan aparatur pemerintah tercakup kegiat-an-kegiatan untuk meningkatkan keterampilan pegawai statistik bidang teknis statistik, khususnya bagi para petugas pe-ngumpul, pengolah, penyaji serta penganalisa data statistik, pun di bidang non statistik seperti kesekretariatan dan tata usaha keuangan. Selain itu, karena sistem perstatistikan modern semakin menyangkut penggunaan komputer secara lebih luas, maka dalam program ini juga dilaksanakan kegiatan-ke-giatan untuk meningkatkan jumlah dan mutu tenaga profesional di bidang komputer seperti programmer, system, analyst, ope-rator dan data entry operator, serta kemampuan dan pengetahu-an para pemakai hasil komputer sehingga pemanfaatan dan pe-ngelolaan fasilitas komputer yang ada bisa ditingkatkan.

1015

Page 64: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewBAB XVII ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN Pendahuluan Garis-garis Besar

Untuk tujuan-tujuan tersebut, selama Repelita III telah dilaksanakan berbagai kursus dan pendidikan, yang dilaksana-kan baik di pusat maupun di daerah. Selama periode ini telah dihasilkan tamatan/lulusan sebanyak 2.338 orang untuk kursus pengetahuan statistik umum, 412 orang untuk kursus pengetahu-an statistik khusus dan komputer, 630 orang untuk kursus ad-ministrasi dan sebanyak 206 orang untuk pendidikan sarjana muda/sarjana statistik.

c. Program Penyempurnaan Prasarana Fisik Pemerintah

Dalam rangka peningkatan mutu, kelengkapan dan kecepatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik yang me-njangkau lingkup nasional diperlukan penyebaran tenaga pim-pinan/teknis ke daerah-daerah, penambahan ruangan kerja be-serta kelengkapannya bagi para pegawai statistik, penyediaan rumah-rumah dinas serta sarana mobilitas baik untuk Pusat maupun daerah. Selama Repelita III telah dibangun 55 gedung kantor statistik baru, dilaksanakan rehabilitasi 89 gedung kantor statistik yang tersebar diberbagai daerah di tanah air, dibangun 312 unit rumah dinas dan dalam hal sarana mo-bilitas antara lain telah ditambahkan sebanyak 1.539 buah kendaraan roda dua untuk tugas caraka dan operasional.

1016