36
III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Kerangka Pikir Penelitian Ekonomi wilayah dalam satu negara merupakan ekonomi terbuka dan interaksi ekonomi antarwilayah berlangsung tanpa hambatan apapun. Dalam kaitan ini terdapat berbaga konseptual pembangunan ekonomi wilayah, diantaranya adalah Teori Basis Ekonomi (Economic Based Teory), Teori Pusat Pertumbuhan (Growth Pole Theory), Teori Perdagangan Antarwilayah (Interregional Trade Theory). Studi ini menggunakan Teori Basis Ekonomi. Teori Basis Ekonomi mengelompokkan aktivitas ekonomi ke dalam dua bagian, yakni Sektor Basis dan Sektor Non-basis. Aktivitas Sektor Non-basis ditujukan semata-mata untuk memenuhi kebutukan lokal. Meningkatnya aktivitas Sektor Non-basis semata-mata bersumber dari permintaan lokal. Permintaan terhadap produksi sektor non-basis hanya dapat meningkat apabila pendapatan lokal meningkat. Dengan demikian, permintaan sektor Non-basis sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat setempat. Dengan kata lain, Sektor Non-basis terikat terhadap kondisi ekonomi setempat dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan alamiah region. Di sisi lain aktivitas Sektor Basis ditujukan untuk memenuhi permintaan luar wilayah. Semua kegiatan yang mendatangkan uang dari luar wilayah adalah kegiatan basis. Tenagakerja yang berdomisili di suatu wilayah, tetapi bekerja dan memperoleh uang dari wilayah lain termasuk dalam Sektor Basis. Apabila permintaan dari luar wilayah meningkat maka permintaan input lokal meningkat, pendapatan lokal meningkat, yang kemudian mendorong kegiatan produksi lebih

III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

3.1. Kerangka Pikir Penelitian

Ekonomi wilayah dalam satu negara merupakan ekonomi terbuka dan

interaksi ekonomi antarwilayah berlangsung tanpa hambatan apapun. Dalam

kaitan ini terdapat berbaga konseptual pembangunan ekonomi wilayah,

diantaranya adalah Teori Basis Ekonomi (Economic Based Teory), Teori Pusat

Pertumbuhan (Growth Pole Theory), Teori Perdagangan Antarwilayah

(Interregional Trade Theory). Studi ini menggunakan Teori Basis Ekonomi.

Teori Basis Ekonomi mengelompokkan aktivitas ekonomi ke dalam dua

bagian, yakni Sektor Basis dan Sektor Non-basis. Aktivitas Sektor Non-basis

ditujukan semata-mata untuk memenuhi kebutukan lokal. Meningkatnya aktivitas

Sektor Non-basis semata-mata bersumber dari permintaan lokal. Permintaan

terhadap produksi sektor non-basis hanya dapat meningkat apabila pendapatan

lokal meningkat. Dengan demikian, permintaan sektor Non-basis sangat

dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat setempat. Dengan kata lain,

Sektor Non-basis terikat terhadap kondisi ekonomi setempat dan tidak bisa

berkembang melebihi pertumbuhan alamiah region.

Di sisi lain aktivitas Sektor Basis ditujukan untuk memenuhi permintaan

luar wilayah. Semua kegiatan yang mendatangkan uang dari luar wilayah adalah

kegiatan basis. Tenagakerja yang berdomisili di suatu wilayah, tetapi bekerja dan

memperoleh uang dari wilayah lain termasuk dalam Sektor Basis. Apabila

permintaan dari luar wilayah meningkat maka permintaan input lokal meningkat,

pendapatan lokal meningkat, yang kemudian mendorong kegiatan produksi lebih

Page 2: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

54

lanjut. Dengan demikian, lapangan kerja dan pendapatan di Sektor Basis adalah

fungsi permintaan yang bersifat eksogenus. Hal ini berarti bahwa Sektor Basis

akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi regional meningkat lebih tinggi dari

pertumbuhan alamiah regional. Teori Basis beranggapan bahwa ekspor daerah

(wilayah) merupakan penentu dalam pembangunan ekonomi regional. Dengan

demikian, permasalahan ekonomi wilayah adalah masalah neraca perdagangan.

Teori Basis digunakan sebagai landasan konseptual dalam studi ini, sehingga

model Interregional Social Accounting Matrix (IRSAM) cukup relevan sebagai

instrumen analisis.

3.2. Interregional Social Accounting Matrix

Dalam model Social Accounting Matrix (SAM), aktivitas ekonomi setiap

region (wilayah) direkam ke dalam tiga kelompok neraca, yakni : Neraca Sektor

Produksi, Neraca Faktor Produksi, dan Neraca Institusi (Thorbecke, 1989). Neraca

Sektor Produksi merupakan neraca output dari berbagai sektor produksi. Neraca

Faktor Produksi merupakan neraca distribusi pendapatan faktorial, yakni

konpensasi terhadap penggunaan kapital dan tenaga kerja. Sedangkan Neraca

Institusi merupakan neraca distribusi pendapatan institusional, yaitu distribusi

pedapatan kepada pemilik faktor produksi yang terdiri atas : rumahtangga,

perusahaan, dan pemerintah. Di sisi lain garis panah dalam Gambar 7,

menggambarkan arus uang sebagai wujud dari transaksi ekonomi antar neraca.

Garis panah (T13 dan T46) menggambarkan arus uang yang mengalir dari

Neraca Sektor Produksi sebagai imbalan atas penggunaan faktor produksi kapital

dan tenagakerja. Arus ini disebut distribusi pendapatan faktorial. Garis panah (T21

Page 3: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

55

dan T54) menggambarkan arus uang dari Neraca Faktor Produksi ke Neraca

Institusi, yang terdistribusikan kepada rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah

sebagai pemilik faktor produksi. Arus ini disebut distribusi pendapatan

institusional. Garis panah (T32 dan T65) menggambarkan arus uang dari Neraca

Institusi ke Neraca Sektor Produksi; sebagai ujud dari transaksi belanja

rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah terhadap output yang dihasilkan oleh

Sektor Produksi yang berada di dalam region sendiri.

Sumber: Hadi (2001), Achjar et al., Rum Alim (2005).

Gambar 7. Kerangka Interregional Social Accounting Matrix

Dari sudut pandang Teori Basis, aktivitas ekonomi yang berlangsung

dalam suatu wilayah (region) tertentu pada dasarnya merupakan Sektor Non-basis.

Region I T36

T35

T32

T13

T21 T25 T51

Region II T63

T62

T65

T46

T52 T54

T24

The rest of Indonesia (7)

Sektor Produksi

(3)

Institusi

(2)

Faktor Produksi

(1)

Sektor Produksi

(6)

Institusi

(5)

Faktor Produksi

(4)

Keterangan :

: Transaksi intraregional : Transaksi interregional

The rest of world

The rest of world (7)

Page 4: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

56

Dengan kata lain, pergerakan transaksi ekonomi yang ditunjukan oleh garis panah

T13, T46, T21, T54, T32, dan T65, tanpa adanya interaksi (transaksi) ekonomi lintas

region, adalah Sektor Non-basis. Sementara itu, transaksi ekonomi lintas region

(antarwilayah) seperti yang ditunjukan oleh garis panah T36, T63, T35,dan T62, T24,

T51, T25, dan T52 pada dasarnya merupakan Sektor Basis.

Garis panah (T36 dan T63) menunjukkan transaksi antar Sektor Produksi

antarwilayah (interregional), yang dalam hal ini merupakan transaksi yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan input (intermediate input) suatu wilayah

dari wilayah lain. Garis panah (T35 dan T62) menunjukkan belanja Institusi

(rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah) atas output yang dihasilkan oleh

Sektor Produksi wilayah (region) lain. Garis panah (T24 dan T51) menunjukkan

distribusi pendapatan institusional dari suatu wilayah ke wilayah lain. Dalam

kaitan ini, faktor produksi (kapital dan tenagakerja) yang digunakan oleh Sektor

Produksi di suatu region merupakan milik region lain, sehingga konpensasinya

mengalir ke region asal faktor produksi tersebut. Sedangkan garis panah (T25 dan

T52) menggambarkan transfer pendapatan antar Institusi antarwilayah.

Berdasarkan kaitan sebagaimana ditunjukkan pada gambar diatas,

dibangun struktur IRSAM secara agregat dalam bentuk Tabel 4 dibawah ini.

Keterkaitan transaksi masing-masing region I dan region II dengan luar negeri

(daerah lain diluar kedua region) ditunjukkan oleh hubungan masing-masing

neraca dengan the rest of world.

Page 5: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

57

Tabel 4. Kerangka Dasar Interregional Social Accounting Matrix (IRSAM)

Pengeluaran Penerimaan

Region I Region II Neraca Total

Faktor Produksi

Institusi Sektor

Produksi Faktor

Produksi Institusi

Sektor Produksi Eksogen

Penerimaan

1 2 3 4 5 6 7 8

Region I

Faktor Produksi

1

Institusi 2

Sektor Produksi

3

Region II

Faktor Produksi

4

Institusi 5

Sektor Produksi

6

Neraca Eksogen 7

Total Pengeluaran 8

catatan: Neraca eksogen terdiri neraca kapital, pajak tak langsung, subsidi, the rest of

Indonesia, dan the rest of world

Hubungan neraca sektor produksi dengan the rest of world menunjukkan

adanya perdagangan langsung masing-masing region dengan luar negeri,

sementara hubungan neraca faktor produksi dengan rest of the world

menggambarkan adanya aliran modal (capital flow) dari dan ke luar negeri.

Hubungan neraca institusi dengan the rest of world menunjukkan adanya transfer

institusi dari dan ke luar negeri. Pengertian notasi matrik sebagaimana diterangkan

dalam Tabel 5.

IRSAM memiliki beberapa kelebihan terhadap SAM region tunggal

berupa informasi tambahan dalam hubungan inter-regional terutama dalam arus

barang inter-regional, distribusi pendapatan inter-regional, dan keseimbangan

keragaman ekonomi makro interregional.

Page 6: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

58

Tabel 5. Defenisi Neraca TransaksiInter-Regional Social Accounting Matrix

(IRSAM)

Neraca Defenisi

T13 ; T46 Pendapatan faktor produksi dari sektor produksi setiap region

T21 ; T54 Pendapatan institusi atas kepemilikan faktor produksi dalam region

T24 ; T51 Pendapatan institusi atas kepemilikan faktor produksi inter-regional

T22 ; T55 Transfer antar institusi dalam region

T32 ; T65 Permintaan atas barang dan jasa oleh institusi dalam (intra) region

T35 ; T62 Permintaan atas barang dan jasa oleh institusi inter-regional

T33 ; T66 Permintaan antara dalam (intra) region

T36 ; T63 Permintaan antara inter-regional

X17 ; X47 Pendapatan faktor produksi dari transfer luar negeri

X27 ; X57 Transfer luar negeri kepada institusi

X37 ; X67 Ekspor barang dan jasa setiap region

X71 ; X74 Permintaan luar negeri atas kepemilikan faktor produksi

X72 ; X75 Tabungan institusi

X73 ; X76 Import barang dan jasa setiap region

X77 Transfer lainnya

Y18 ; Y48 Distribusi pendapatan faktorial setiap region

Y28 ; Y58 Distribusi pendapatan institusional setiap region

Y38 ; Y68 Total output sektor produksi setiap region

Y78 Total penerimaan neraca lainnya

Y81 ; Y84 Distribusi pengeluaran faktorial setiap region

Y82 ; Y85 Distribusi pengeluaran institusional setiap region

Y83 ; Y86 Total input sektor produksi setiap region

Y87 Total pengeluaran neraca lainnya

3.2.1 Dekomposisi Multiplier Social Accounting Matrix dan IRSAM

Pengganda (multiplier) dapat didefenisikan sebagai dampak yang terjadi

terhadap variabel endogen (endogenous variable) akibat perubahan pada variable

eksogen (exogenous variable). Pengganda dimaksud, misalnya pengganda

pendapatan nasional dirumuskan sebagai dimana adalah

marginal prospensity to consume (kecenderungan marginal mengkomsumsi)

menjelaskan bahwa perubahan pendapatan nasional ditentukan oleh perubahan

. Semakin besar , maka semakin besar pendapatan nasional. Dalam

analisis SAM maupun Input-Output, bukan hanya terdapat satu besaran

Page 7: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

59

pengganda namun beberapa (sekelompok) besaran pengganda yang dinyatakan

dalam bentuk matrik pengganda (multiplier matrix) yang selanjutnya digunakan

untuk melakukan analisis dampak (impact analysis) seperti analisis dampak

pendapatan, analisis dampak tenaga kerja dan lain-lain. Disebabkan analisis

pengganda (multipler analysis) digunakan untuk mencari dampak, maka

digunakan terminologi dampak pengganda (multiplier effect atau multiplier

impact).

Analisis multiplier dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar yaitu

pengganda neraca (accounting multiplier) dan pengganda harga tetap (fixed price

multiplier). Accounting multiplier pada dasarnya tidak berbeda dengan multiplier

pada matriks invers Leontif dalam model Input-Output. Dengan demikian semua

analisis multiplier yang digunakan pada analisis Input-Output seperti own

multiplier, other linkage multiplier dan total multipler dapat diaplikasikan pada

analisis accounting multiplier dalam SAM. Analisis fixed price multiplier

mengarah pada pengukuran dan analisis respon rumahtangga terhadap perubahan

neraca eksogen dengan memperhitungkan expenditure prospensity.

Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran

penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan moneter. Apabila

setiap sel dalam matriks T dibagi dengan jumlah kolomnya, maka akan diperoleh

sebuah matrik baru yang menunjukkan besarnya kecenderungan pengeluaran rata-

rata (average expenditure propensities). Matrik baru tersebut katakanlah matrik ,

dengan unsur-unsurnya yang didefenisikan sebagai perbandingan antara

pengeluaran/ pembayaran (payment) sektor untuk sektor ke dengan total

pengeluaran ke ) atau dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 8: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

60

............................................................................................ (3.1)

Atau dalam bentuk matriks

[

] .......................................................................... (3.2)

Kembali kebelakang pada persamaan , bila dibagi dengan , maka

diperoleh:

⁄ ⁄ ⁄ ................................................................................ (3.3)

Persamaan (3.1) disubtitusikan ke persamaan (3.2) akan diperoleh :

...................................................................................... (3.4)

adalah koefisien yang mengambarkan pengaruh langsung (direct effect)

perubahan suatu sektor terhadap sektor lainnya. Jika disebut

matriks accounting multiplier yang mengambarkan pengaruh perubahan suatu

sektor terhadap sektor lain dalam keseluruhan SAM, maka akan diperoleh

persamaan matriks:

........................................................................................... (3.5)

Multiplier yang dihasilkan SAM secara prinsip dapat dibagi dua yaitu

multiplier standard dan multiplier SAM. Multiplier standard dihasilkan dari

model Input-Output (dalam SAM, matrik Input-Output berada pada neraca

aktifitas produksi) yang dihitung dengan menggunakan Leontif invers matrix :

[ ] ..................................................................................... (3.6)

dimana A = matrik koefisien teknologi untuk model Input-Output. Pada multiplier

Input-Output, faktor endogen hanya berupa aktifitas (sektor) produksi.

Page 9: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

61

Multiplier SAM mencakup seluruh neraca endogen yaitu neraca faktor

produksi (kapital dan labor), institusi (rumahtangga, perusahaan dan pemerintah)

dan aktifitas (sektor) produksi. Multiplier SAM dihitung berdasarkan persamaan:

[ ] ................................................................................... (3.7)

dimana merupakan matriks direct propensities yang dihitung dari model SAM

Dengan kedua multiplier persamaan (3.5) dan (3.6), besaran efek lainnya

juga dapat dihitung seperti induced effect, direct effect dan indirect effect dengan

cara sebagai berikut (cardenete dan sancho, 2004):

Induced effect = ................................................................... (3.8)

Direct Effect = ........................................................................... (3.9)

Indirect Effect = ............................................................ (3.10)

Dengan demikian diperoleh effek total (MS) yaitu:

[ ] [ ] [ ] .......................................... (3.11)

Pyatt and Round (1985) dalam Daryanto (2001) melakukan dekomposisi

pada matrik accounting multiplier dengan hasil berbentuk multiplikatif yaitu :

.......................................................................... (3.12)

Secara additif dapat ditulis:

............ (3.13)

dimana:

adalah initial injection

adalah net contribution of transfer multiplier

adalah effect multiplier-cross atau loop open of on contribution

net

Page 10: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

62

adalah effect multiplier loop-closed atau circular of on

contribution net

disebut juga dengan transfer multiplier yang menunjukkan pengaruh

dari satu blok neraca pada dirinya sendiri, yang dirumuskan sebagai berikut:

............................................................................ (3.14)

dimana

[

]

Sehingga diperoleh persamaan:

[

] ......................................... (3.15)

Notasi disebut dengan pengganda loop terbuka (open loop multiplier) atau

cross effect yang mengambarkan pengaruh langsung dari suatu blok (neraca) ke

blok lain (neraca lain) dalam neraca endogenous, dan dirumuskan sebagai berikut:

........................................................................... (3.16)

dimana

disebabkan

; dan

; serta

,

maka dapat dituliskan sebagai berikut :

[

] ................................................. (3.17)

Proses open loop multiplier antar blok ditampilkan pada Gambar 7. Bila

terjadi injeksi awal pada peningkatan permintaan ekspor ( ), maka output yang

Page 11: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

63

memiliki kaitan dengan blok aktivitas produksi ( ) akan meningkat, lalu

memberikan pengaruh berikutnya terhadap pendapatan pada blok faktor produksi

( ) dengan nilai pengganda sebesar . Selanjutnya peningkatan pendapatan

pada blok faktor produksi akan memberikan pengaruh lanjutan terhadap

pendapatan pada blok institusi ( ) dengan nilai pengganda sebesar , dan

kemudian akan meningkatkan pendapatan blok produksi dengan nilai pengganda

sebesar .

Sumber: Thorbecke, (1998)

Gambar 8. Proses Pengganda antara Neraca Endogen SAM

Bila injeksi awal bersumber dari peningkatan pendapaxxtan blok faktor

produksi yang berasal dari luar negeri ( ), maka akan berpengaruh pada

pendapatan blok institusi dengan nilai pengganda sebesar dan selanjutnya

akan memberi pengaruh terhadap pendapatan pada blok aktivitas produksi dengan

nilai pengganda .

Y3

Aktivitas Produksi

(J - A33)-1X3

X3=Permintaan

ekspor

A*

32 = (I - A33)-1

A32

A*

21 = (I - A22)-1

A21

A*

31 = A13

(I - A22)-1

X2

X2= pendapatan non-faktor dari luar negeri

X1= Pendapatan

faktorial dari luar negeri

Y2

Distribusi Pendapatan

Institusi

Y1

Distribusi Pendapatan

faktor Produksi

Page 12: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

64

Peningkatan pendapatan pada blok aktivitas produksi akan berpengaruh

terhadap pendapatan pada blok faktor produksi dengan nilai pengganda sebesar

. Bila injeksi berasal dari peningkatan pendapatan blok non-faktor produksi

yang berasal dari luar negeri ( ), maka injeksi ini akan berpengaruh terhadap

pendapatan pada blok aktivitas produksi dengan nilai pengganda sebesar , dan

selanjutnya akan berpengaruh terhadap pendapatan pada blok faktor produksi

dengan nilai pengganda sebesar . Peningkatan pendapatan pada blok faktor

produksi akan berpengaruh terhadap pendapatan padaa blok institusi dengan nilai

pengganda sebesar .

Notasi disebut dengan pengganda loop tertutup (closed loop

multiplier), yang menunjukkan pengaruh suatu blok (neraca) ke blok (neraca)

lainnya, yang selanjutnya kembali ke blok (neraca) semula, yang dapat ditulis

dalam bentuk persamaan:

............................................................................. (3.18)

atau:

[

]…(3.19)

Dekomposisi pengganda neraca (account multiplier) dapat dilakukan

dengan pendekatan rata-rata dan pendekatan marginal. Dekomposisi pengganda

neraca dengan pendekatan marginal memerlukan suatu matrik yang disebut

dengan marginal expenditure propensities . Disebabkan matrik dibentuk

dengan asumsi harga tetap (fixed price), maka disebut juga dengan pengganda

harga tetap (fixed price multiplier).

Page 13: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

65

⁄ .......................................................................................... (3.20)

Dalam bentuk matrik dapat ditulis:

[

] ........................................................................ (3.21)

Karena , maka

.................................................................................. (3.22)

Dengan demikian :

........................................................................... (3.23)

Atau

.................................................................................... (3.24)

adalah pengganda harga tetap, yang kemudian di dekomposisikan pada

(transfer mltiplier), (open loop multiplier), dan (closed loop multiplier),

sehingga diperoleh:

.......................................................................... (3.25)

Bentuk matrik , , dan sama seperti matrik dekomposisi

sebelumnya, namun yang digunakaan adalah pengeluaran marjinal.

Pyatt dan Round (1985) menggunakan dekomposisi multiplier untuk inter-

regional SAM yaitu:

.......................................................................... (3.26)

Dimana:

= closed-loop multiplier effect within region

= inter-regional open-loop multiplier effect

= transfer effect within region

Page 14: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

66

Persamaan (3.22) diperoleh dari persamaan berikut:

................................................................ (3.27)

................................................................ (3.28)

dimana :

, = Pengeluaran total masing-masing region

= Koefisien intra regional

= Koefisien inter-regional

= neraca eksogen

Berdasarkan persamaan (3.23) dan (3.24) selanjutnya diperoleh:

........................................ (3.29)

......................................... (3.30)

Bila persamaan (3.29) dan (3.30) ditulis dalam perkalian matrik, maka

diperoleh:

[

] [

] [

] [

] [

].

Bila = , dan =

, maka persamaan (3.31)

dapat di tulis menjadi:

[

] [

]

[

] [

] [

] ..... (3.32)

maka:

[

] ................................................... (3.33)

sedang:

[

] …….................. (3.34)

Page 15: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

67

sehingga:

[

] [

] ….............. (3.35)

maka selanjutnya diperoleh:

[

] …………………………………….……......…... (3.36)

dan:

[

] ……..………………… (3.37)

3.2.2. Penyusunan Sistem Jaringan IRSAM

Sistem jaringan IRSAM disusun dengan asumsi hanya terdapat dua region

masing-masing dan . Setiap region memiliki sub-sistem ekonomi yaitu

aktivitas produksi, faktor produksi dan institusi dengan susunan jaringan inter-

regional sebagai berikut (Achyar et al. 2003):

[

]

……..….......… (3.38)

Pendekatan analisis dekomposisi digunakan untuk membangun Block

Structural Path Analysis (BSPA). Blok parsial matrik input langsung untuk tiga

blok dan invers leontif parsial untuk setiap region adalah:

1) Kombinasi institusi-aktivitas

[

] ........................................................................... (3.39)

Besarnya input dalam first layer feedback loop dalam kerangka IRSAM adalah:

Page 16: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

68

........................................................................................ (3.40)

Bila invers leontif parsial digunakan, maka:

[ ] [

] …….……………….…….. (3.41)

dimana:

dan

........................................... (3.42)

2) Kombinasi faktor produksi-aktivitas

[

] ............................................................................. (3.43)

Bila invers leontif parsial digunakan, maka:

[ ] [

] ........................................... (3.44)

3) Kombinasi faktor produksi-aktivitas

[

] ........................................................................ (3.45)

Bila invers Leontif parsial digunakan, maka:

[ ] [

] ........................................ (3.46)

Dengan metode dekomposisi seperti pada BSPA, perluasan invers Leontif

untuk first layer feedback loop dalam inter-regional structural path analysis

(IRBSPA) adalah sebagai berikut:

[

]

Page 17: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

69

[

] ....................................... (3.47)

[

]

Penyusunan (kompilasi) jaringan inter-regional digunakan untuk analisis

transformasi pengaruh sistem ekonomi dalam region yang terkait dengan

subsistem ekonomi dalam region . Perluasan invers Leontif suatu region seperti

persamaan (3.43) dipandang sebagai second layer of economic subsistem. Dengan

memasukkan first layer dari perluasan invers Leontif kedalam second layer, maka

pengaruh suatu sub-sistem ekonomi terhadap sub-sistem ekonomi secara

keseluruhan dapat diperoleh.

Dalam hal sub-blok matrik inter-regional digunakan untuk

membangun blok matrik direct input inter-regional parsial, maka aktivitas

produksi dan factor produksi dalam struktur intra maupun inter-regional dapat

dinyatakan sebagai berikut:

[

] .................................................................................. (3.48)

Dengan melakukan dekomposisi pada matrik yang sama seperti diatas,

first layer invers Leontif inter-regional parsial dapat diperoleh dari persamaan

(3.38) hingga (3.41). Pada SAM inter-regional dua arah, setiap region

mengandung tiga sub-sistem ekonomi, dan terdapat empat kelompok (cluster) dari

second layers invers Leontif yang diperluas. Setiap cluster memiliki tiga blok,

sehingga akan dijumpai 12 blok second layer invers Leontif yang diperluas,

seperti persamaan (3.48) sampai (3.49) sebagai berikut:

Page 18: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

70

[

]

[

] ...... (3.49)

[

]

[

]

[

] .. (3.50)

[

]

[

]

[

] ..... (3.51)

[

]

[

]

[

] .. (3.52)

[

]

Bila jaringan inter-regional dimasukkan dalam persamaan (3.37), maka final

demand dan output total system tersebut adalah :

[

]

;

[

]

;

[

]

. (3.53)

Sonis dan Hewings (1998) menyatakan bahwa kumpulan hierarki feedback

loop yang menangkap effek feedback loop, yang diterima sistem ekonomi secara

keseluruhaan, dibangun sebagai berikut:

Page 19: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

71

[

] [

]

Bentuk umum invers Leontif untuk sistem inter-regional dinyatakan

sebagai berikut:

[

]

[

] [

] (3.54)

Penyusunan rantai jaringan inter-regional dimulai dari dampak sendiri (self

influence)

, lalu pengeluaran institusi terhadap pendapatan institusi,

selanjutnya dampak pengeluaran institusi terhadap pendapatan faktorial

, dan output aktivitas-aktivitas

dinyatakan

sebagai berikut:

................ (3.55)

Dampak sendiri

yang diperoleh dari injeksi kedalam aktivitas

produksi , dan dampak dari injeksi terhadap pendapatan faktorial

,

dan pendapatan institusi

dinyatakan oleh rantai kompilasi

sebagai berikut:

..................... (3.56)

Feedback loop dari semua aktivitas, faktor produksi dan institusi sudah

masuk dalam persamaan (3.50) dan (3.51) diatas, namun rantai kompilasi tersebut

belum di dekomposisi ke asal dampak dari injeksi yang diturunkan dari suatu

region secara individual. Untuk memasukkan rest of the region dalam sistem

Page 20: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

72

perekonomian nasional, maka rantai kompilasi persamaan (3.50) dan (3.51)

dibangun sebagai berikut:

1) Penyusunan jaringan injeksi institusi dari region

(

) (

) (

)

(

)(

)(

)(

)

(

)(

)(

)(

)(

)……..…..(3.57)

Feedback loop effect dari injeksi tersebut terhadap institusi region r dalam

IRSAM dapat di simplifikasi menjadi:

................................................... (3.58)

dimana:

- = injeksi pada institusi yang berasal dari region r

= pendapatan institusi yang diciptakan dalam region r (self-

influence income)

-

= ouput aktivitas-aktivitas pada region r

-

= pendapatan faktorial yang ditimbulkan dalam region r.

-

= Dampak eksternal terhadap pendapatan institusi dalam rewgion R

-

= permintaan untuk aktivitas dalam region R

-

= dampak terhadap pendapatan region R

Page 21: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

73

2) Penyusunan jaringan injeksi aktivitas-aktivitas dari region r

(

) (

) (

) (

)(

)(

)

(

)(

)(

)(

) ........................... (3.59)

Pengaruh injeksi aktivitas produksi dari region dan dampaknya terhadap sub-

sistem ekonomi pada kedua region dan dapat disederhanakan dengan

penggunaan dekomposisi seperti institusi pada persamaan (3.53) sehingga

diperoleh

................................................ (3.60)

dimana:

- = injeksi pada institusi yang berasal dari region

-

= output yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas dalam region

= output yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas dalam region R

= pendapatan faktorial yang dihasilkan dalam region

= pendapatan faktorial yang dihasilkan dalam region dan

= dampak eksternal terhadap transfer pendapatan institusi dalam

region

= dampak eksternal terhadap transfer pendapatan institusi dalam

region

Page 22: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

74

3.3. Metode Updating dan Balancing SAM

Data Input-Output yang digunakan pada model SAM umumnya disajikan

untuk interval waktu yang relatif panjang (5 tahun atau lebih), sementara data

pendukung seperti data produk dan pendapatan nasional tersedia setiap tahun.

Data pendukung dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain sensus/ survey

industri, tenaga kerja, pertanian, neraca pemerintah, neraca perdagangan dan

survey rumahtangga. Permasalahan dalam mengestimasi disagregasi SAM adalah

menemukan cara yang tepat dalam sinkornisasi data dan informasi dari berbagai

sumber, termasuk data dari tahun-tahun sebelumnya (Robinson, 2000).

Model SAM yang dibangun pada tingkat nasional maupun daerah banyak

yang masih agregat. Guna memperoleh SAM per tahun dan agregasi yang lebih

rinci, dapat dilakukan dengan metode RAS dan metode Cross-Enthrophy (CE).

Metode RAS mengasumsikan bahwa estimasi dimulai dari suatu SAM terdahulu

yang konsisten dan hanya mengetahui total baris dan kolom. Sebagai

pengembangan metode RAS, digunakan metode Cross-Enthropy yang lebih

fleksibel dan mampu mengestimasi SAM ketika data tersebar (scattered) dan

inkonsisten.

3.3.1. Metode RAS

Metode Bayesian RAS atau disingkat BAYRAS atau lebih sering disebut

dengan RAS merupakan metode balancing yang digunakan secara luas dalam

Input-Output maupun SAM. Metode ini digunakan bila eksisting matrik hendak

diperbaharui (up-date) dari matrik kolom dan baris yang tersedia. Dari matrik A

yang lama ( ) dibangun matrik A yang baru ( ) berukuran n x n dengan

menggunakan multiplier baris (r) dan kolom (s). Bila matrik transaksi SAM

Page 23: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

75

adalah T, dimana adalah nilai sel (cell value) yang memenuhi kondisi

∑ . Koefisien matrik SAM ( ) dibangun dari matrik transaksi (T) dibagi

dengan sel-sel dalam setiap kolom dari T dengan jumlah total kolom yaitu:

……………………………………………………………. (3.61)

Pendekatan tradisional yang digunakan untuk membangun suatu matrik

baru ( ) dari matrik lama ( ) disebut dengan operasi proporsional ganda

(biproportional) baris dan kolom sebagai berikut:

…………………………..……………………….......... (3.62)

Dalam notasi matrik dinyatakan dengan:

……………………………..…………………….………

(3.58)

dimana ( ) adalah elemen matrik diagonal dan . Metode RAS merupakan

suatu algoritma iteratif dari penyesuaian proporsional ganda. Langkah dalam

operasi metode RAS adalah:

Langkah pertama:

…………..……(3.63)

Langkah kedua

…………….… (3.64)

Seterusnya sampai langkah ke t yaitu:

(3.65)

Page 24: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

76

Proses ini dilakukan secara menerus sampai diperoleh iterasi yang konvergen.

Bila langkah-langkah ini diringkas menjadi:

(∏

) (∏

)

, untuk rank nilai ganjil,

....(3.66)

(∏

) (∏

)

, untuk rank nilai genap

….. (3.67)

dengan

(∏

) dan

(∏

) …………………….….... (3.68)

maka:

untuk rank nilai ganjil

…...….… (3.69)

untuk rank nilai genap

……….. (3.70)

Metode RAS memiliki keuntungan dalam solusi aplikasinya yang

sederhana, namun memiliki beberapa kelemahan yaitu: (1) memiliki pondasi

ekonomi yang lemah dan (2) tidak dapat mengakomodasi sumber data lain selain

total baris dan kolom. Berdasarkan kelemahan tersebut, peneliti umumnya

menggunakan Metode Cross-Enthropy yang lebih fleksibel untuk updating dan

balancing model SAM. Namun untuk updating dan balancing tabel Input-Output,

metode RAS masih menjadi pilihan.

3.3.2. Metode Estimasi Cross-Enthropy

Pendekatan cross-enthropy pertama sekali di aplikasikan untuk

menyeimbangkan SAM oleh Sherman Robinson dan kawan-kawan pada

konferensi IFPRI (Robinson, Cattaneo and El-Said, 1998). Proses penyeimbangan

(balancing) SAM hingga kini banyak yang dilakukan dengan menggunakan

metode Cross-Enthropy (metode CE). Kerangka CE mengacu pada rentang

informasi sebelumnya yang lebih luas untuk digunakan secara efisien dalam

estimasi (Robinson et al. 1998). Proses tabulasi matrik SAM dilakukan secara

Page 25: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

77

vertikal dan horizontal. Sisi pengeluaran (expenditure) dari setiap kegiatan

ekonomi diisi secara vertikal, dan sisi horizontal untuk sisi penerimaan. Pada awal

pengisian, matrik SAM sisi pengeluaran (vertikal) tidak melihat aspek

keseimbangan neraca.

Dalam penerapan model estimasi CE, terdapat dua pendekatan yaitu

pendekatan determenistik dan pendekatan stokastik. Bila terdapat ketergantungan

yang bersifat fungsional antara satu perubah dengan perubah lainnya, maka

digunakan pendekatan deterministik. Sementara pendekatan stokastik digunakan

bila terdapat ketergantungan yang bersifat random antara satu perubah dengan

perubah lainnya (Robinson dan El Said, 2000).

Estimasi SAM dalam penelitian ini dilakukan pada tahun tertentu, serta

ketergantungan antar sektor yang akan disagregasi bersifat fungsional, maka akan

digunakan metode cross-enthropy dengan pendekatan deterministik. Matrik T

didefenisikan sebagai matrik transaksi SAM dimana adalah aliran pengeluaran

dari neraca kolom j ke neraca baris i yang memenuhi kondisi:

∑ ∑ ……………………………………………….... (3.71)

Jumlah baris harus sama dengan jumlah kolom , dimana koefisien

matrik A dapat dibentuk dari setiap sel pada matrik T dibagi jumlah kolomnya.

Dalam bentuk matematis ditulis:

………………………..……………………………….. (3.72)

Jarak enthropy antara koefisien matrik yang baru hasil estimasi dengan

koefisien matrik sebelumnya diminimumkan untuk memperoleh satu set koefisien

matrik yang baru (Robinson et al. 2000). Secara matematis dapat disajikan sebagai

berikut:

Page 26: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

78

∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ………. (3.73)

dengan kendala :

……………………………………………………….. (3.74)

∑ dan 0 ≤ ≤ 1 ……………..…………………………… (3.75)

dimana:

= matrik koefisien A sebelumnya

= matrik koefisien A yang diestimasi

= matrik vektor kolom yang diambil dari total masing-masing neraca.

Nilai dan diperoleh dari data yang dikumpulkan. Dalam hal beberapa sel

matrik A atau matrik vektor kolom total neraca (Y) tidak tersedia, maka sebagai

alternatif digunakan data yang tercantum dalam SAM Indonesia 2005.

Estimasi dengan metode CE digunakan sehingga diperoleh sebuah matrik

SAM yang baru dengan jumlah kolom dan baris yang seharusnya sama.

Disebabkan kemungkinan adanya nilai-nilai yang tidak logis menurut kewajaran

ekonomi, maka selanjutnya dilakukan koreksi terhadap matrik yang baru

dibangun tersebut. Nilai yang tidak wajar tersebut bisa terlalu besar, terlalu kecil

atau seyogianya tidak ada, dan selanjutnya dilakukan re-check dengan

menggunakan sumber informasi lain yang relevan. Agar syarat keseimbangan

tetap terpenuhi, dilakukan kembali perhitungan iterasi dengan menggunakan

metode CE. Mungkin saja tahapan iterasi ini dilakukan berulangkali sampai

diperoleh keseimbangan pengeluaran dan penerimaan untuk masing-masing

neraca.

Page 27: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

79

3.4. Structural Path Analysis

Menurut Defourny dan Thorbecke (1988) dalam Daryanto (2001b) metode

dekomposisi yang konvensional tidak mampu untuk menguraikan multiplier ke

dalam transaksi komponennya atau untuk mengidentifikasi transaksi dengan

menyertakan suatu keterkaitan secara berurutan. Dekomposisi multiplier yang

konvensional hanya mampu menguraikan pengaruh-pengaruh dalam dan antara

neraca endogen saja. Melalui Structural Path Analysis (SPA) dapat ditelusuri

interaksi dalam suatu perekonomian yang dimulai dari suatu sektor tertentu dan

berakhir pada sektor tertentu lainnya. Metode SPA mampu menunjukkan

bagaimana pengaruh transmisi dari satu sektor ke sektor lainnya secara

bersambungan dalam suatu gambar. Di dalam SPA, masing-masing elemen pada

multiplier SNSE dapat didekomposisi ke dalam pengaruh langsung, total, dan

global. Ini berarti, SPA itu pada dasarnya adalah sebuah metoda yang dilakukan

untuk mengidentifikasi seluruh jaringan yang berisi jalur yang menghubungkan

pengaruh suatu sektor pada sektor lainya dalam suatu sistem sosial ekonomi.

Pengaruh dari suatu sektor ke sektor lainnya tersebut dapat melalui sebuah

jalur dasar (elementary path) atau sirkuit (circuit) (Prihawantoro, 2001) Disebut

jalur dasar apabila jalur tersebut melalui sebuah sektor tidak lebih dari satu kali.

Misalkan sektor i mempengaruhi sektor j. Pengaruh dari i ke j dapat terjadi secara

langsung, dapat pula terjadi melalui sektor-sektor lain, katakan x dan y. Apabila

dalam jalur i ke j tersebut i, x, y, dan j hanya dilalui satu kali, maka hal seperti ini

disebut seba gai jalur dasar, contohnya lihat Gambar 8.

Page 28: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

80

Gambar 9. Jalur Dasar dalam Analisis Jalur

Gambar 10. Sirkuit dalam Analisis Jalur

Ada kalanya suatu sektor, setelah mempengaruhi sektor yang lain, pada

akhirnya akan kembali lagi mempengaruhi sektor itu sendiri. Misalkan pengaruh

sektor i ke j ternyata belum selesai. Jika j mempengaruhi z, dan z mempengaruhi i,

maka jalur dari i ke x ke y ke j ke z dan kembali ke i disebut sirkuit. Dalam jalur

ini setiap sektor dilalui hanya satu kali, kecuali i. Sektor i dilalui dua kali, yakni

pada awal jalur dan pada akhir jalur, lihat Gambar 9.

Pengaruh adalah ukuran yang mencerminkan besarnya dampak

pengeluaran dari suatu sektor ke sektor lainnya, dan karenanya menggambarkan

Page 29: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

81

keeratan hubungan di antara kedua sektor tersebut. Besaran yang dipakai untuk

mengukur keeratan hubungan tersebut tergantung pendekatan yang digunakan,

apakah pendekatan rata-rata ataukah pendekatan marginal. Oleh karena itu dapat

digunakan besaran a ij atau cij.

Di dalam metodologi SPA ada tiga elemen penting untuk dibahas, yakni

jalur pengaruh langsung (direct influence), pengaruh total (total influence), dan

pengaruh global (global influence) (Daryanto, 2001b; Prihawantoro, 2001). Kita

akan mendiskusikan ketiga pengaruh tersebut berdasarkan Gambar 10.

Gambar 11. Contoh Dua Sektor

Page 30: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

82

3.4.1. Pengaruh Langsung

Pengaruh langsung (direct influence) dari i ke j (ID i⟶j) menunjukkan

perubahan pendapatan atau produksi j disebabkan oleh perubahan satu unit i,

selama pendapatan atau produksi pada titik lain (kecuali pada jalur dasar yang

dilalu i dari i ke j) tidak mengalami perubahan. Dengan pendekatan rata-rata,

pengaruh langsung (IDi⟶j) dari i ke j adalah :

ID (i ⟶ j) = a ij

Gambar 12 menyajikan contoh tentang SPA untuk kasus dua sektor, jalur

dasar ini diukur sepanjang garis ij. Ini berarti petani (sektor j) tampak secara

langsung membeli bahan bakar dari produsen bahan bakar (sektor i). Karena jalur

yang dilalui hanya sekali, ini berarti jalur dasar dari i ke j mempunyai panjang

sebesar satu. Setiap kecenderungan pengeluaran rata -rata (average expenditure

propensity ), aij, dapat diinterpretasikan sebagai kekuatan dari pengaruh transmisi

dari sektor i ke sektor j.

Matriks An dalam model SNSE dapat dikatakan sebuah matriks pengaruh

langsung, yang ditentukan berdasarkan persamaan di atas. Pengaruh langsung dapat

juga diukur dengan jalur dasar yang memiliki panjang lebih dari satu.

Contohnya, misal kita lihat petani (sektor i) membeli bahan bakar dari

pedagang (sektor s) dimana pedagang membeli bahan bakar tersebut dari

produsen (sektor j). Karena tampak ada dua busur, berarti jalur dasar dari pengaruh

langsung ini mempunyai panjang sebesar dua. Keterkaitan ini dapat dirumuskan

sebagai berikut.

ID(i , sj ) = asi

Page 31: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

83

3.4.2. Pengaruh Total

Pengaruh total (total influence) dari i ke j adalah perubahan yang dibawa

dari i ke j baik melalui jalur dasar maupun sirkuit yang menghubungkannya.

Pengaruh total (IT) merupakan perkalian antara pengaruh langsung (ID) dan

penggganda jalur atau path multiplier (M p), yang dapat dirumuskan

IT ( i ⟶ j ) = ID ( i⟶ j )

IT ( i ⟶ j ) = [ ]

dimana :

[ ]

Dalam Gambar 12, IT dijelaskan sepanjang tiga jalur busur, yaitu i x y j.

Dengan demikian IT mempunyai jalur dasar sebanyak tiga. Dalam hal ini dapat

dijelaskan bahwa para petani membeli input obat-obatan dari sektor jasa pedagang

besar atau pengecer (y) dimana mereka memperolehnya dari sektor industri obat

obatan pertanian (x). Kemudian untuk memproduksi obat-obatan, sektor industri

juga membutuhkan input dari produsen bahan bakar (j). Dari serangkaian jalur

transaksi tersebut kita melihat adanya pengaruh timbal balik baik secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk kasus ini pengaruh timbal balik secara langsung

dapat terlihat pada jalur x ke y, yang mengindikasikan bahwa pedagang obat-

obatan (y) secara langsung membeli barang dagangannya dari sektor industri (x).

Sedangkan pengaruh timbal balik secara tidak langsung kelihatan pada jalur z ke y

dan x ke z, yang menunjukkan bahwa sektor jasa pedagang y) dapat membeli

output dari perusahaan yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan

(research and development firm) dimana perusahaan ini memperoleh inputnya

dari industri kimia (x).

Page 32: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

84

3.4.3. Pengaruh Global

Pengaruh global (global influence) dari i ke j mengukur keseluruhan

pengaruh pada pendapatan atau produksi j yang disebabkan oleh satu unit

perubahan i. Pengaruh global (IG) sama dengan pengaruh total (IT ) sepanjang

jalur dasar yang saling berhubungan pada titik i dan titik j. Pengaruh global ini

dapat diturunkan dengan rumus berikut.

⟶ ∑ ⟶ ∑ ⟶

dimana :

⟶ = pengaruh global dari kolom ke i dalam SAM ke baris j,

= elemen ke ( j ,i ) pada matriks multplier Ma ,

⟶ = pengaruh total dari i ke j ,

⟶ = pengaruh langsung dari i ke j , dan

= multiplier sepanjang jalur p.

Dalam Gambar 12 titik asal i dan titik tujuan j sama-sama mempunyai tiga

jalur dasar. Contohnya ( i , x , y , j ) , ( i , s , j ) dan ( i , v , j ). Anggaplah untuk

ketiga jalur itu masing-masing kita beri inisial 1, 2 dan 3, maka kita dapat

menurunkan pengaruh global dari lintasan itu sebagai berikut.

⟶ ⟶ ⟶

⟶ ( )

⟶ ⟶ ⟶

Akhirnya, dapatlah dikatakan SPA itu telah membuktikan sebagai suatu

perangkat yang mampu untuk mengidentifikasi keterkaitan-keterkaitan yang

Page 33: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

85

paling penting didalam model SNSE yang sangat kompleks. Kesulitan yang utama

dalam menggunakan pendekatan SPA ini adalah ketika kita ingin menghitung

jalur dasar dalam jumlah yang sangat besar, perhitungannya menjadi lebih rumit

dan kompleks. Akan tetapi dengan menggunakan komputer hal itu dapat diatasi

dan diselesaikan dengan baik. Beberapa software komputer yang terse dia untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalahan semacam itu antara lain Matlab,

GAMs, Math , dan lain-lain khususnya yang dapat digunakan untuk pemecahan

perhitungan matematik.

3.5. Kerangka Pemikiran Operasional

Pulau Kalimantan mempunyai potensi sumberdaya alam yang sangat

berlimpah (nonrenewable). Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya

bahwa pembangunan ekonomi yang didasarkan pada sumberdaya alam tidak dapat

diperbaharui tidak akan berkesinambungan dalam jangka panjang, oleh karenanya

perlu dicarikan alternatif model pembangunan yang lebih fokus pada pemanfaatan

sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, dalam rangka menuju pembangunan

yang berkelanjutan.

Adanya dorongan permintaan di pasar Global serta rencana kebijakan

pemerintah mengurangi ketergantungan akan bahan bakar minyak (energi mix)

membuat kebutuhan produk pertambangan bukan migas, utamanya batubara di

Kalimantan sebagai bahan energi baru akan meningkat. Kondisi ini sudah

dipastikan akan meningkatkan PDRB/PDB, APBN melalui pembayaran royalti

perusahaan, APBD Kalimantan melalui bagi hasil dan penerimaan langsung dari

pembayaran berbagai pajak dan retribusi yang dibayarkan oleh peruhaan tambang

dan juga pendapatan perusahaan yang semakin tinggi.

Page 34: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

86

Dengan semakin tingginya permintaan produksi pertambangan di

Kalimantan menyebabkan kebutuhan barang modal (investasi) juga meningkat,

dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi. Oleh karena itu, dalam penelitian

ini ingin diketahui bagaimana dampak dari adanya kenaikan investasi sektor

pertambangan di Kalimantan baik terhadap perekonomian Kalimantan sendiri

maupun perekonomian nasional. Untuk mengetahui hal tersebut, sebagai alat

analisis dalam penelitian ini menggunakan model IRSAM Kalimantan dan non-

Kalimantan.

Gambar 12. Kerangka Pemikiran Operasional

Aktivitas Pertambangan

Meningkat

APBN Meningkat

Kebijkan Fiskal

- Permintaan Dunia - Kebijakan Batubara

Nasional

IRSAM 2008

(Updating)

Nasional Regional Kalimantan (Output,

TK, dan Distribusi Pendapatan Masyarakat)

Spillover effect

(Non Kalimantan)

Rekomendasi Kebijakan

Infrastruktur dan Pemberdayaan

Kontribusi

Pertambangan dalam

Perekonomian Meningkat

UU Nomor 33 Tahun

2004

Investasi/Infrastruktur

Pemberdayaan Masyarakat

Pendapatan Perusahaan

Bagi Hasil SDA

PAD

Pendapatan Lainnya

APBD Kalimantan

Page 35: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

87

Sesuai dengan hipotesa dari penelitian ini bahwa dampak dari kebijakan

peningkatan investasi maupun peningkatan produksi pertambangan di Kalimantan

kurang berdampak luas pada perekonomian Kalimantan. Untuk merencanakan

perekonomian Kalimantan ke depan yang lebih baik, diperlukan koreksi kebijakan

dalam pengelolaan tambang di Kalimantan. Berbagai skenario kebijakan yang

akan dicoba disimulasikan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi

alternatif pengelolaan tambang di Kalimantan menuju pembangunan

berkelanjutan.

Kerangaka pemikiran dari analisis peran dan dampak peningkatan

investasi sektor pertambangan di Kalimantan terhadap perekonomian nasional dan

regional disusun dengan skema sebagaimana disajikan pada Gambar 12.

3.6. Hipotesis

Beberapa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Peran pembangunan sektor pertambangan dalam perekonomian Kalimantan

cukup tinggi, akan tetapi kurang berdampak pada kesejahteraan masyarakat,

diduga akses masyarakat terhadap aktivitas di sektor pertambangan rendah.

Rendahnya akses terhadap ekonomi masyarakat menyebabkan nilai tambah

pertambangan tidak banyak dinikmati oleh masyarakat di Kalimantan atau

terjadi regional leakages.

2. Adanya perluasan aktivitas sektor pertambangan melalui peningkatan

investasi di sektor pertambangan diduga kurang berdampak pada

perekonomian di Kalimantan, terjadi spillover effect yang tinggi dalam

pembangunan sektor pertambangan di Kalimantan.

Page 36: III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS - repository.ipb.ac.id · Matrik transaksi antar blok dalam neraca endogen menunjukkan aliran penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan

88

3. Terdapat kesenjangan yang cukup lebar antara pendapatan faktor produksi di

sektor pertambangan, diduga pendapatan banyak mengalir ke pemilik kapital

dan pendapatan kapital tersebut banyak yang mengalir ke luar wilayah.