22

II. Hiperlipidemia Farkoter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: II. Hiperlipidemia Farkoter
Page 2: II. Hiperlipidemia Farkoter

LIPID: komponen utama dari membran sel, asam empedu, dan

hormone steroid, penting untuk berfungsinya sel, dan digunakan sebagai sumber energi, pelindung tubuh, pembentukan sel, sintesis hormone steroid, dan prekusor prostaglandin.

HIPERLIPIDEMIA: Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan ataupun penurunan fraksi lipid dalam plasma,

yaitu meningkatnya konsentrasi trigliserida, LDL, dan kolesterol (lipid netral) darah melebihi batas normal (pada manusia >200 mg/dL) serta kadar kolesterol HDL yang rendah (Ganong, 2001).

Page 3: II. Hiperlipidemia Farkoter

1. Hiperlipidemia PrimerBanyak disebabkan oleh karena kelainan genetik.

• TIPE I :Tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam tubuh

• TIPE II : Kadar kolesterol LDL tinggi• TIPE III : Kadar kolesterol VLDL dan Trigliserida

tinggi• TIPE IV : Tingginya Trigliserida• TIPE V : Tubuh tidak mampu memetabolisme dan

kelebihan trigliserida

Page 4: II. Hiperlipidemia Farkoter

2. Hiperlipidemia SekunderPada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversible (berulang ).

Page 5: II. Hiperlipidemia Farkoter

Wanita hamil mempunyai kemungkinan hiperlipidemia yang lebih tinggi (Kleiner, 1958).Wanita hamil mempunyai kemungkinan hiperlipidemia yang lebih tinggi (Kleiner, 1958).

PENYEBAB HIPERLIPIDEMIA

Page 6: II. Hiperlipidemia Farkoter

Patofisiologi hiperlipidemia yaitu peningkatan kolesterol total dan LDL dan penurunan kolesterol HDL (Sukandar et al,

2008) :

Page 7: II. Hiperlipidemia Farkoter

• Hiperlipidemia merupakan suatu kondisi, bukan merupakan suatu penyakit sehingga tidak ada gejala-gejala klinisnya.

• Manifestasi klinik dapat terlihat setelah pemeriksaan klinik di laboratorium

• Pada tahap lebih lanjut, beberapa simptom yang mungkin timbul antara lain: terjadinya pengendapan lemak pada otot dan kulit (xanthoma).

• Kadar trigliserida yang sangat tinggi (800 mg / dl atau lebih) menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gajala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).

Page 8: II. Hiperlipidemia Farkoter

Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa dulu minimal selama 12 jam.

Page 9: II. Hiperlipidemia Farkoter

Penanganan Hiperlipidemia

Non farmakologi Farmakologi

Page 10: II. Hiperlipidemia Farkoter

Non Farmakologi

Terapi Diet

Latihan Jasmani

Page 11: II. Hiperlipidemia Farkoter

Farmakologi

Inhibitor Kompetitif Reduktase HMG-CoA

Contoh Obat: Lovastatin, SimvastatinObat ini memiliki mekanisme menghambat Biosintesis dari kolesterol

Efek samping: hepatotoksik, nyeri otot dan urin coklat

Resincontoh obat: Kolestiramin, kolestipol

Obat ini bekerja mengikat asam empedu di lumen usus sehingga menstimulasi sintesi asam empedu dan akhirnya dapat menurunkan kadar LDL

Efek samping : konstipasi dan mual. Obat ini menyebabkan kadar VLDL naik sehingga tidak baik bagi penderita hipertrigliserida

Page 12: II. Hiperlipidemia Farkoter

Niasin

Niasin mengurangi sintesis VLDL sehingga mengurangi asam lemak bebas dalam plasma serta mengurangi kadar trigliserida. Niasin juga meningkatkan kadar HDL

dengan cara mengurangi katabolismenya. Efek samping: seperti flushing dan piuritus

Turunan Asam Fibrat

Contoh Obat: Fenofibrat,ClofibratMengurangi sintesis VLDL dari hati ke plasma. Sehingga klirens dari

trigliserida meningkat dan kadar trigliserida dapat dikurangi.Efeksamping : lemah

Ezetimibe

Obat ini menghambat absorbsi kolesterol untuk melewati dinding usus sehingga kadar kolesterol dapat diturunkan

Page 13: II. Hiperlipidemia Farkoter

Hasil terapi yang diinginkan

Page 14: II. Hiperlipidemia Farkoter

• Dilakukan setelah penanganan melalui terapi non farmakologi dan dan farmakologi, diuji pada laboratorium klinik seperti tes kolesterol total, LDL-C, HDL-C, dan trigliserida untuk pasien yang sedang ditangani untuk intervensi primer, serta pada respon intervensi sekunder.

• Pengukuran laboratorium yang kurang umum digunakan yaitu tingkat protein C-reactive, homosistein, apolipoprotein B, dan lipoprotein (a)

Page 15: II. Hiperlipidemia Farkoter

Deskripsi Kasus dan Analisis KasusDeskripsi Kasus dan Analisis Kasus

Seorang pasien pria dengan tinggi badan 165 cm

dan berat badan 87 kg, mempunyai kebiasaan merokok 1 pak sehari, tidak pernah berolahraga dan mempunyai riwayat keluarga, yakni kakak pertama menderita hipertensi, kakak kedua menderita diabetes dan ayah meninggal karena myocardial infarction.

Page 16: II. Hiperlipidemia Farkoter

Con’tData yang diperoleh:

Page 17: II. Hiperlipidemia Farkoter

Analisis Kasus1. Subyektif

Seorang pasien pria mempunyai kebiasaan merokok 1 pak sehari, tidak pernah berolahraga dan mempunyai riwayat keluarga, yakni kakak pertama menderita hipertensi, kakak kedua menderita diabetes dan ayah meninggal karena myocardial infarction.

2. Obyektif Tanda fisik: tinggi badan 165 cm dan berat badan 87 kg, sehingga

dapat ditentukan indeks massa tubuhnya ( BMI = body mass inde ).

BMI: 87 kg / 1,65 m = 52,72 kg/m

Jadi, pasien tersebut dapat dikatakan memiliki kelebihan berat badan.

Page 18: II. Hiperlipidemia Farkoter

Con’t

Tanda vital: Tekanan darah = 140/80 mmHg

Klasifikasi tekanaan darah orang dewasa:

( ISO Farmakoterapi, 2008 )

>> Pasien termasuk dalam kategori prehipertensi

Klasifikasi Sistolik Diastolik

Normal < 120 Dan < 80

Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89

Tahap 1 hipertensi

140-159 Atau 90-99

Tahap 2 hipertensi

≥ 160 Dan ≥ 100

Page 19: II. Hiperlipidemia Farkoter

Con’t

Data Laboratorium

Konsentrasi VLDL =trigliserid /5 = 1,8/5= 0,36 Konsentrasi LDL = kolesterol total –(VLDL +HDL ) = 6,7-( 0,36 + 1,2 ) = 5,14 Random blood glucose level 5 mmol/L, pasien gula darahnya normal

>> Pasien dimungkinkan menderita hiperlipidemia tipe 2b

No Pemeriksaan lipid puasa

Pasien (mmol/L)

Normal (mmol/L)

1 Total kolesterol 6,7 ≤ 5,18

2 LDL-kolesterol 3,6 < 3,36

3 HDL-kolesterol 1,2 -

4 Trigliserida 1,8 < 1,8

Page 20: II. Hiperlipidemia Farkoter

Terapi

Page 21: II. Hiperlipidemia Farkoter

Con’tTerapi Farmakologi:

Golongan Nama Obat Mekanisme Kerja

Statin AtrovastatinFluvastatinLovastatinRosuvasatinSimvastatin

menghambat secara kompetitif koenzim 3-hidroksi-3-metilglutaril ( HMG CoA ) reduktase dan mengganggu konversi HMG CoA reduktase menjadi mevalonat

Fibrat BezafibratFenofibratGemfibroziKlofibratSiprofibrat

menurunkan kadar trigliserida serum dengan cara mengurangi sintesis VLDL dan, khususnya,apoliprotein B yang berkelanjutan dengan meningkatnya kecepatanpemindahan lipoprotein kaya trigliserida dari plasma.

Niacin Niaspan mengurangi sintesis hepatik VLDL,yang mengarah pada pengurangan sintesis LDL dan meningkakan HDL dengan mengurangi katabolismenya.

Page 22: II. Hiperlipidemia Farkoter