183
IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) Studi Kasus: Program Sanimas di Kampung Pulo, Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang. TUGAS AKHIR OLEH NOVA CHOIRIYYAH NIM : 200422011 JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSTAS INDONUSA ESA UNGGUL 2010

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS)

Studi Kasus: Program Sanimas di Kampung Pulo, Desa Gintung,

Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.

TUGAS AKHIR

OLEH

NOVA CHOIRIYYAH

NIM : 200422011

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSTAS INDONUSA ESA UNGGUL

2010

Page 2: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS)

Studi Kasus: Program Sanimas di Kampung Pulo, Desa Gintung,

Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.

OLEH

NOVA CHOIRIYYAH

NIM : 200422011

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

SARJANA TEKNIK

Jenjang Pendidikan Strata-1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSTAS INDONUSA ESA UNGGUL

2010

Page 3: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Nama : Nova Choiriyyah

Nim : 2004-22-011

Jurusan : Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Progam Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota

Judul Tugas Akhir : Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)

(Studi kasus : Program SANIMAS di

Kampung Pulo, Desa Gintung, Kecamatan

Sukadiri, Kabupaten Tangerang)

Tugas akhir diatas telah disetujui dan diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik, jenjang Pendidikan Strata-1

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.

Jakarta, 09 Maret 2010

Ir. Sugihartoyo, ME

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Ir. Reza Sasanto, MPlan&Des Dr. Lily Amelia, MAgr

Sekretaris Jurusan PJS Dekan Fakultas Teknik

Page 4: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR

Nama : Nova Choiriyyah

Nim : 2004-22-011

Jurusan : Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Progam Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota

Judul Tugas Akhir : Identifikasi Pelaksanaan Kegiatan Program

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)

(Studi kasus : Program SANIMAS di

Kampung Pulo, Desa Gintung, Kecamatan

Sukadiri, Kabupaten Tangerang)

Dinyatakan LULUS mempertahankan Tugas Akhir pada Ujian Tugas

Akhir yang dilaksanakan di Universitas Indonusa Esa Unggul tanggal

01 Maret 2010.

Jakarta, 09 Maret 2010

1. Dosen Penguji I (Ketua)

Nama : Ir Sugihartoyo, ME (………….…….)

2. Dosen Penguji II (Anggota)

Nama : Ir. Reza Sasanto, MPlan &Des (…………….….)

3. Dosen Penguji III (Anggota)

Nama : Ir. Yuliarti (…………….….)

Page 5: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nova Choiriyyah

Nim : 2004-22-011

Jurusan : Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Progam Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dengan judul : Identifikasi

Pelaksanaan Kegiatan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat

(SANIMAS) adalah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis

sendiri dan bukan merupakan jiplakan, kecuali kutipan-kutipan yang

berasal dari sumber-sumber yang tercantum pada Daftar Pustaka.

Jakarta, 09 Maret 2010

Nova Choiriyyah

Page 6: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

ABSTRAKSI

Kabupaten Tangerang merupakan kota penyangga Ibukota, yang letak geografisnya berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta sehingga mengakibatkan pertumbuhan yang pesat diiringi oleh kebutuhan pelayanan sanitasi yang semakin meningkat pula, namun peningkatan itu tidak diiringi kesiapan pemerintah Kabupaten Tangerang dalam hal pelayanan sanitasi khususnya penanganan air limbah permukiman. Hal itu terlihat dari banyaknya kasus berupa penyakit diare yang terjadi di kabupaten Tangerang salah satunya di Kampung Pulo Desa Gintung Kecamatan Sukadiri.

Menyadari kondisi bahaya tersebut maka Depertemen PU bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan program Sanitasi Oleh Masyarakat (Sanimas) di Kampung Pulo Desa Gintung Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang. Program SANIMAS ini bertujuan untuk memperbaiki sistem sanitasi dan kualitas lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal peningkatan kualitas kesehatan.

Namun pada kenyataan di lapangan, program SANIMAS yang ada di kecamatan Sukadiri ini tidak sesuai dengan tujuan sehingga berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa program SANIMAS ini kurang optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pada pelaksanaan Program Sanimas di Kampung Pulo Desa Gintung Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang. Tingkat efektivitas diukur dari aspek perencanaan, penguatan kelembagaan, kesehatan lingkungan dan penggunaan sarana.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dari sisi pelaksanaannya program Sanimas ini dikatakan efektif dan berhasil namun dilihat dari penyediaan prasarana dan sarana air limbah, program Sanimas ini kurang efektif, hal itu disebabkan karena faktor lokasi.

Kata kunci : Program SANIMAS, Efektivitas.

Page 7: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrohim

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan nikmat yang diberikan sehingga dengan izin-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini..

Pada penulisan ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan

yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, tenaga, dan

waktu yang dimiliki penulis. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, sulit

bagi penulis untuk menyelesaikan penulisa skripsi ini, oleh sebab itu

sudah sewajarnya penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua orangtuaku yang telah menjadi penyemangat, atas doa serta

keringat dan restunya serta dorongan baik moril maupun materi.

2. Adik-adikku, Isty dan Ery atas semangat dan doanya kalian berdua.

3. Ibu Dr. Lily Amelia, MAgr. yang terhormat selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Indonusa Esa Unggul

4. Bapak Ir Sugihartoyo, ME. selaku pembimbing yang telah

memberikan pengarahan, pengetahuan dan petunjuk-petunjuk

mengenai penulisan skripsi ini.

5. Ibu Ir. Yuliarti, terima kasih atas kritik dan nasehat-nasehat yang

diberikan serta pengertiannya.

6. Bapak Ir. Reza Sasanto, MPlan &Des. terima kasih atas kritik dan

nasehat-nasehat yang diberikan.

7. Para staf-staf, dan para pegawai fakultas teknik.

8. Dosen-dosen Perencanaan Wilayah dan Kota yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama penulis duduk di bangku

kuliah.

Page 8: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

9. “Ay” Pitra Ariadna Saputra, S.kom, yang selalu ada dalam

memberikan perhatian, semangat, cinta dan sayangnya serta saran,

kritik maupun nasehatnya.

10. Kakak sepupuku, Alvin Naofal, yang telah membantu penulis dalam

penyebaran kuesioner.

11. Bang Erwin Mawandy, ST, Msos yang telah memberikan saran,

kritik dan bantuan kepada penulis.

12. Maya Asmara, Aditianata, R. Agung CR, Inggit, Rima Metalia,

Sulhi, Azka, Nana, Alan, Ilham sebagai rekan sesama angkatan,

terima kasih atas segala dukungan dan kenangan selama dibangku

kuliah.

13. Rekan Himpunan Mahasiswa/i Planologi Indonusa (Plano Conditio

Sine Qua Non)

14. Pak Hamzah, Pak Tatang, Pak Imam, Pak Toto, Mba Ita, dan

pegawai LSM BEST, atas bantuan dalam memberikan informasi

dan data dalam penyusunan skripsi ini.

15. Pak Omay dan keluarga , terima kasih atas kebaikan kalian selama

ini yang telah membantu penulis.

16. Bapak-bapak dan Ibu-ibu di Kampung Pulo, terima kasih atas

bantuan kalian sampai terselesainya skripsi ini.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu

yang telah membantu baik moril maupun materi, semoga Allah

SWT membalas semua amal dan kebaikan ini dengan melimpahkan

rahmatNya.

Page 9: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Akhirnya saran dan kritik sangat diharapkan didalam

penyempurnaan skripsi ini sehingga kualitas penyusunan skripsi ini

semakin meningkat. Kiranya Rahmat dan KaruniaNya jualah yang dapat

membalas kebaikan tersebut, penulis ingin menyampaikan permohonan

maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang bersangkutan atas

kesalahan-kesalahan penulis dalam menyusun skripasi ini baik yang

disengaja maupun tidak disengaja. Akhir kata penulis berharap skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 01 Maret 2010

Penulis,

Nova Choiriyyah

Page 10: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................. I-1

1.1 Latar Belakang ..................................................... I-1

1.2 Perumusan Masalah ............................................. I-6

1.3 Tujuan Penulisan ................................................. I-7

1.4 Ruang Lingkup Studi ........................................... I-8

1.4.1 Ruang Lingkup Materi ............................. I-8

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah studi .................. I-8

1.5 Sistematika Pembahasan ...................................... I-8

1.6 Kerangka Pemikiran ............................................ I-10

BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................... II-1

2.1 Pelayanan Publik ................................................. II-1

2.2 Teori Efektivitas ................................................... II-1

2.3 Partisipasi Masyarakat ......................................... II-3

2.4 Kebijakan Nasional Penyehatan

Lingkungan Berbasis Masyarakat......................... II-4

Page 11: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

2.5 Pengertian Sanitasi .............................................. II-6

2.6 Pengertian Air dan Kriteria Mutu Air................... II-8

2.7 Program SANIMAS ............................................ II-10

2.7.1 Tahapan Pelaksanaan

Program SANIMAS .................................. II-11

2.7.2 Pendekatan, Prinsip, dan Pola

Penyelenggaraan Program SANIMAS ..... II-25

2.7.3 Tujuan, dan Indikator Keberhasilan

penyelenggaraan Program SANIMAS ..... II-29

2.8 Kesehatan Lingkungan ........................................ II-30

2.9 Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum . II-32

2.10 Kemitraan ............................................................ II-32

2.11 Perencanaan ......................................................... II-33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................... III-1

3.1 Tempat Penelitian ................................................ III-1

3.2 Metode Penelitian ................................................ III-1

3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data ............. III-2

3.3.1 Sumber Data ............................................. III-2

3.3.2 Metode Pengumpulan Data ...................... III-2

3.4 Metodologi Survei ............................................... III-3

3.5 Metode Sampling ................................................. III-4

3.5.1 Populasi .................................................... III-3

3.5.2 Sampel ...................................................... III-4

3.5.3 Penentuan Besar Sampel di Wilayah

Studi ......................................................... III-5

Page 12: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

3.5 Teknik Analisis Data ........................................... III-7

BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................ IV-1

4.1 Gambaran Umum Kecamatan Sukadiri

4.1.1 Luas Wilayah ........................................... IV-1

4.1.2 Batas Wilayah .......................................... IV-1

4.1.3 Kependudukan .......................................... IV-2

4.1.4 Sarana Sanitasi ......................................... IV-4

4.2 Gambaran Umum Desa Gintung ......................... IV-4

4.2.1 Kondisi Topografi .................................... IV-5

4.2.2 Luas Wilayah ........................................... IV-5

4.2.3 Batas Wilayah .......................................... IV-5

4.2.4 Kependudukan........................................... IV-7

4.2.5 Sarana Sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat .................................................. IV-8

4.3 Gambaran Umum Kampung Pulo ....................... IV-9

4.3.1 Kependudukan .......................................... IV-9

4.3.3 Drainase .................................................... IV-11

4.3.4 Penyediaan Air Bersih .............................. IV-11

4.4 Gambaran Umum Pelaksanaan Program SANIMAS

di Kampung Pulo ................................................. IV-15

4.4.1 Seleksi Lokasi .......................................... IV-16

4.4.2 Penyusunan Dokumen RKM .................... IV-21

4.4.3 Teknologi Sarana Sanitasi Terseleksi ....... IV-21

4.4.4 Pembentukan KSM .................................. IV-24

4.4.5 Mekanisme Pendanaan SANIMAS .......... IV-24

Page 13: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.4.6 Pengelolaaan Keuangan SANIMAS ......... IV-26

4.4.7 Rencana Kerja Masyarakat ....................... IV-27

BAB V ANALISIS PERMASALAHAN ....................... V-1

5.1 Identitas Responden ............................................. V-1

5.2 Analisis Efektivitas Aspek Perencanaan............... V-3

5.3 Analisis Efektivitas Aspek Kelembagaan ............ V-4

5.4 Analisis Efektivitas Aspek Penggunaan Sarana

SANIMAS ............................................................ V-9

5.5 Efektivitas Aspek Kesehatan Lingkungan ............ V-13

5.5.1 Analisis Efektivitas Perilaku Hidup Bersih V-14

5.5.2 Analisa Efektivitas Peningkatan

Kebersihan Lingkungan ........................... V-21

BAB VI KESIMPULAN dan REKOMENDASI ............ VI-1

6.1 Kesimpulan .......................................................... VI-1 6.2 Rekomendasi ....................................................... VI-4

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... xiii

LAMPIRAN ..............................................................................

Page 14: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Informasi dan Alat RPA ............................. II-17

Tabel 3.1 Tipe Masyarakat di Wilayah Studi ....................... III-5

Tabel 3.2 Jumlah Sampel ..................................................... III-6

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Sukadisri .............. IV-2

Tabel 4.2 Jumlah Sarana Sanitasi Kecamatan Sukadiri ....... IV-4

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Gintung .......................... IV-7

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Kampung Pulo ........................ IV-9

Tabel 4.5 Hasil RPA Kampung Pulo ................................... IV-14

Tabel 4.6 Hasil RPA Kampung Tegal Jawa ........................ IV-15

Tabel 4.7 Konsolidasi Skor RPA ......................................... IV-18

Tabel 4.8 Jumlah Iuran ........................................................ IV-28

Tabel 4.9 Waktu Untuk Pembayaran Iuran ......................... IV-28

Tabel 5.1 Pendidikan Terakhir ............................................. V-1

Tabel 5.2 Pekerjaan ............................................................. V-2

Tabel 5.3 Penghasilan ................................................................V-3

Tabel 5.4 Penilaian Efektivitas Kegiatan Perencanaan dan

Pembangunan Program SANIMAS ..................... V-5

Tabel 5.5 Penilaian Efektivitas Kelembagaan ..................... V-10

Tabel 5.6 Intensitas Responden Pengguna Dalam

Menggunakan MCK SANIMAS ......................... V-10

Tabel 5.7 Kegiatan yang Dilakukan Responden Dalam

Menggunakan MCK SANIMAS ......................... V-8

Tabel 5.8 Alasan Responden Menggunakan SANIMAS ..... V-11

Page 15: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.9 Jarak antara MCK SANIMAS dengan Rumah

Responden Pengguna ........................................... V-11

Tabel 5.10 Alasan Responden Tidak Menggunakan

MCK SANIMAS ................................................. V-12

Tabel 5.11 Kualitas Air di Lingkungan ................................. V-13

Tabel 5.12 Intensitas Dalam Kegiatan Menutup Makanan .... V-15

Tabel 5.13 Intensitas Dalam Kegiatan Minum Air yang

Dimasak ............................................................... V-16

Tabel 5.14 Intensitas Dalam Kegiatan Masak dan Minum

Menggunakan Air Bersih ..................................... V-17

Tabel 5.15 Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan dengan

Sabun ................................................................... V-18

Tabel 5.16 Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan dengan

Sabun Sesudah BAB ........................................... V-19

Tabel 5.17 Intensitas Dalam Kegiatan Membuang Hajat

di MCK ................................................................ V-20

Tabel 5.18 Persepsi Masyarakat mengenai kondisi Lingkungan

Sebelum adanya Program SANIMAS .................. V-23

Tabel 5.19 Persepsi Masyarakat mengenai kondisi Lingkungan

Setelah adanya Program SANIMAS .................... V-25

Page 16: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Orientasi Kabupaten Tangerang .................. I-11

Gambar 2.1 Bagan Sumber Pendanaan .................................. II-23

Gambar 4.1 Peta Orientasi Kecamatan Sukadiri ..................... IV-3

Gambar 4.2 Peta Batas Administrasi Desa Gintung ................ IV-6

Gambar 4.3 Peta Orientasi Kampung Pulo

dan Sarana SANIMAS ......................................... IV-10

Gambar 4.4 Kondisi Sungai/ Selokan ..................................... IV-11

Gambar 4.5 Proses Pelaksanaan Pelatihan Terhadap KSM...... IV-25

Gambar 4.6 Pelatihan Terhadap Operator ............................... IV-26

Gambar 5.1 Kondisi Lingkungan Sebelum Program

SANIMAS .......................................................... V-22

Gambar 5.2 Kondisi Lingkungan Setelah Program

SANIMAS............................................................ V-24

Page 17: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Kuesioner

Lampiran B Desain Kuesioner

Lampiran C Analisa Frequencies

Lampiran D Tabel Mutu Air

Lampiran E Matriks Kuesioner

Lampiran F Daftar Istilah dan Definisi

Page 18: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur baik yang merupakan aset

pemerintah maupun aset swasta, dilaksanakan dalam rangka

memberikan pelayanan kepada masyarakat, seperti jalan raya, jembatan,

taman, gedung kantor, rumah sakit, dan sebagainya. Infrastruktur

diperlukan masyarakat dalam rangka menjalankan berbagai kegiatan.

Kegiatan ekonomi masyarakat di suatu daerah tidak akan berjalan

optimal tanpa didukung infrastruktur yang memadai.

Pada dasarnya, jenis infrastruktur pemerintah dapat dibedakan

menjadi infrastruktur pusat dan infrastruktur daerah. Infrastruktur pusat

adalah infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah pusat, yang

umumnya melayani masyarakat pada skala nasional, seperti jalan raya

antar propinsi,dan sebagainya.

Infrastruktur daerah adalah infrastruktur yang dibangun oleh

pemerintah daerah, yang umumnya dibangun untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat atau pihak lain di suatu daerah tertentu.

Misalnya penyediaan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat di

kabupaten tertentu, pembangunan sarana jalan untuk mengembangkan

potensi pariwisata di daerah tertentu, dan sebagainya.1

1 Purwoko, makalah penelitian “Analisis Peluang Penerbitan Obligasi Daerah Sebagai

Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah”

Page 19: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, sanitasi diartikan sebagai

pemelihara kesehatan. Pemeliharaan kesehatan lingkungan (sanitasi),

merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama

bagi negara -negara berkembang. Karena menurut WHO, penyakit diare

membunuh satu anak di dunia ini setiap 15 detik, karena access pada

sanitasi masih terlalu rendah. Hal ini menimbulkan masalah kesehatan

lingkungan yang besar, serta merugikan pertumbuhan ekonomi dan

potensi sumber daya manusia pada skala nasional. Tidak memadainya

sarana sanitasi akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan

lingkungan. Sebagai konsekuensinya pemerintah mendorong

terpenuhinya kebutuhan itu walaupun hingga saat ini cakupan layanan

sanitasi baik di perkotaan maupun perdesaan belum memadai. Salah

satu layanan sanitasi yang belum memadai adalah penanganan air

limbah permukiman terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah di

lingkungan permukiman padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi di

perkotaan.

Berdasarkan data dari badan penelitian dan pengembangan

permukiman departemen Pekerjaan Umum (PU) diketahui bahwa sistem

pelayanan air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan

pada tahun 2000 baru mencapai 25,5%. Sistem pembuangan air limbah

dengan IPAL baru mencapai 1,26% dari penduduk Indonesia. (Tuti

Kursiah, 2005).

Sedangkan data dari hasil konferensi Sanitasi Nasional yang

disampaikan oleh menteri Pekerjaaan Umum Djoko Kirmanto, data

menunjukkan bahwa ada kenaikan cakupan pelayanan prasarana dan

Page 20: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

sarana sanitasi yaitu tahun 2002 sebesar 63,5%, tahun 2004 sebesar

67%, tahun 2005 sebesar 68%, dan pada tahun 2006 sebesar 70 %.

Meskipun data statistik menunjukkan sebesar 70% pada tahun 2006,

diperkirakan 10 % tidak memiliki unit pengolahan air limbah rumah

tangga yang memadai.

Peningkatan cakupan itu tidak mampu mengimbangi

pertumbuhan penduduk dan permukiman yang demikian pesat.

Akibatnya pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana sanitasi menjadi

tertinggal. Banyak faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi. Seperti

minimnya kepedulian dari berbagai pihak antara lain pemerintah dan

wakil rakyat akan persoalan sanitasi tercermin dari alokasi anggaran

yang sangat sedikit untuk pembangunan fasilitas sanitasi dasar. Penyakit

seperti diare dan malaria pun biasa muncul pada daerah dengan sanitasi

buruk.

Selain itu juga masih kurangnya kesadaran dan kepedulian

masyarakat akan kesehatan lingkungan terutama di daerah perdesaan,

karena rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat. Hal

ini menyebabkan banyaknya jamban yang tidak digunakan sebagaimana

mestinya karena ketidakmengertian masyarakat.

Keterlibatan dan komitmen pemangku kepentingan termasuk

pemerintah, para wakil rakyat, dunia usaha (swasta), dan masyarakat

masih jauh dari kemampuan untuk bersama-sama berembug dan

bertindak sesuai kesepakatan peran dan kewajiban untuk mengelola air

limbah.

Pengalaman juga menunjukkan adanya sarana dan prasarana

sanitasi terbangun yang tidak dapat beroperasi secara optimal. Salah satu

Page 21: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

penyebabnya adalah tidak dilibatkannya masyarakat sasaran baik tahap

perencanaan, pembangunan ataupun pada kegiatan operasi dan

pemeliharaan.

Selain itu, pilihan teknologi yang terbatas mempersulit

masyarakat untuk dapat menentukan prasarana dan sarana yang hendak

dibangun dan digunakan di daerahnya yang sesuai dengan kebutuhan,

budaya setempat, Kemampuan masyarakat untuk mengelola prasarana

tersebut. Hal tersebut mengakibatkan prasarana dan sarana sanitasi yang

terbangun menjadi tidak berkelanjutan, tidak dapat berfungsi dengan

baik, dan tidak adanya perhatian masyarakat untuk menjaga pelayanan

prasarana dan sarana.

Salah satu solusi dalam penyediaan prasarana dan sarana air

limbah permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah di

lingkungan kumuh dan rawan sanitasi maka dikenalkan Program

Sanimas. Program Sanimas ini merupakan salah satu program

pembangunan prasarana air limbah yang menggunakan pendekatan

pemberdayaan masyarakat melalui :

1. Keberpihakan pada warga yang berpenghasilan rendah.

2. Otonomi dan desentralisasi.

3. Mendorong prakarsa local dengan iklim keterbukaan.

4. Partisipatif.

5. Keswadayaan.

Fokus kegiatan Sanimas adalah penanganan air limbah rumah

tangga. Melalui pelaksanaan Sanimas ini, masyarakat memilih sendiri

prasarana dan sarana air limbah permukiman yang sesuai, ikut aktif

menyusun rencana aksi, membentuk kelompok dan melakukan

Page 22: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

pembangunan fisik termasuk mengelola kegiatan operasi dan

pemeliharaan, bahkan bila perlu mengembangkannya.

Kegiatan Sanimas sudah diuji coba dan sejauh ini berhasil

dilaksanakan tahun 2003-2005 di Provinsi Bali, Jawa Tengah, DI

Yogyakarta dan Jawa Timur. Pada Tahun 2006 Departemen Pekerjaan

Umum melalui Ditjen Cipta Karya telah melaksanakan replika kegiatan

Sanimas di 20 Provinsi (69 Lokasi), kemudian pada tahun 2007 telah

dialokasikan dana untuk kegiatan Sanimas bagi 22 Provinsi (128

Lokasi). Salah satu Kabupaten yang telah melaksanakan kegiatan

Sanimas adalah Kabupaten Tangerang.

Kabupaten Tangerang merupakan kabupaten penyangga

Ibukota, yang letak geografisnya berbatasan langsung dengan Provinsi

DKI Jakarta sehingga mengakibatkan pertumbuhan yang pesat diiringi

oleh kebutuhan pelayanan sanitasi yang semakin meningkat pula, namun

peningkatan itu tidak diiringi kesiapan pemerintah Kabupaten

Tangerang dalam hal pelayanan sanitasi khususnya penanganan air

limbah permukiman.

Hal itu terlihat dari banyaknya kasus berupa penyakit diare

yang terjadi di kabupaten Tangerang salah satunya di Kampung Pulo

Desa Gintung Kecamatan Sukadiri.

Menyadari kondisi bahaya tersebut maka Depertemen PU

bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan

program Sanitasi Oleh Masyarakat (Sanimas) di daerah tersebut.

Sanimas ini berupa pembangunan MCK. Terpilihnya Kampung Pulo

sebagai lokasi pencanangan gerakan didasarkan banyak masyarakat

yang tidak memiliki WC di rumah, dan juga kesiapan masyarakat dalam

Page 23: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

menyediakan lahan yang di hibahkan untuk pembangunan sanimas.

Untuk keperluan buang air besar (BAB), masyarakat biasa

menggunakan pematang sawah, kebon dan tegalan.

Bangunan MCK tersebut dibangun dana patungan (cost

sharing) antara Pemerintah Kabupaten Tangerang, dana masyarakat,

serta pendampingan dari lembaga Borda. Untuk pemeliharaan bangunan

MCK ini pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat.

Program SANIMAS ini bertujuan untuk memperbaiki sistem sanitasi

dan kualitas lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat dalam hal peningkatan kualitas kesehatan dan dapat menjadi

pembangunan yang berkelanjutan.

Namun pada kenyataan di lapangan, program SANIMAS yang

ada di kecamatan Sukadiri ini tidak sesuai dengan tujuan sehingga

berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa program SANIMAS ini

kurang optimal misalnya jumlah masyarakat yang menggunakan sarana

sanitasi ini berkurang dibandingkan dengan target yang direncanakan, di

pinggir sungai dan sawah terdapat WC gantung sehingga masyarakat

kembali kepada kebiasaan lama dalam hal membuang hajat.

Jika hal ini terjadi terus menerus maka perbaikan kualitas

kesehatan masyarakat tidak dapat dilaksanakan dan program yang telah

dilakukan akan menjadi sia-sia yang kemudian akan merugikan

masyarakat itu sendiri.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

Page 24: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

1. Apakah program SANIMAS yang ada di Kampung Pulo, Desa

Gintung, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang ini efektif

bagi masyarakat?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas program

Sanimas di wilayah studi?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

permasalahan pada pelaksanaan Program Sanimas di Kampung Pulo

Desa Gintung Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang mulai dari

tahapan perencanaan, pembangunan, maupun pemeliharaan sarana

sanitasi. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah :

1. Teridentifikasinya permasalahan program Sanimas di wilayah studi.

2. Teridentifikasinya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

efektivitas program Sanimas ini.

Pada akhirnya hasil yang diharapkan berupa seberapa besar

efektif program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) ini dapat

meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah studi ini dan

sebagai masukan/ pertimbangan bagi pemerintah atau instansi terkait

untuk mengatasi permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan

Program Sanimas.

Page 25: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

1.4 Ruang Lingkup Studi

1.4.1 Ruang Lingkup Materi

Materi yang menjadi pokok pembahasan dalam studi ini adalah

melakukan penilaian mengenai efektivitas dari pelaksanaan program

Sanimas di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah Studi

Penelitian mengenai Program Sanimas ini di batasi pada

Program Sanimas yang dilaksanakan di Kampung Pulo, Desa Gintung

Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.

1.5 Sistematika Pembahasan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan bab pengantar yang menjelaskan alasan

latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, serta

sistematika pembahasan.

BAB II : Landasan Teori

Membahas semua teori yang relevan dan mendukung topik

permasalahan yang sedang diteliti.

BAB III : Metodologi Penelitian

Menjelaskan tempat penelitian, metode penelitian, sumber

dan metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Wilayah Studi

Menjabarkan lebih jelas mengenai gambaran wilayah studi,

gambaran kependudukan, penjelasan mengenai profil

Page 26: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

ekonomi dan sosial gambaran fisik lingkungan dan proses

pelaksanaan kegiatan Sanimas di wilayah studi.

BAB V : Analisis Permasalahan

Menyajikan analisis dari permasalahan Sanimas yang

ditemukan dilapangan, berdasarkan perspektif perencanaan,

kelembagaan, penggunaan sarana, dan kesehatan

lingkungan.

BAB VI : Rekomendasi Dan Kesimpulan

Menyajikan kesimpulan dari hasil analisis data yang telah

dilakukan oleh penulis serta memberikan rekomendasi.

Page 27: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

1.6 Kerangka Pemikiran

Latar Belakang Permasalahan

1. Sanitasi merupakan salah satu infrastruktur daerah yang di bangun untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Tidak memadainya sanitasi akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan lingkungan.

3. Program SANIMAS adalah Salah satu solusi dalam penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

4. Fakta awal menunjukkan Program Sanimas di Kampung Pulo kurang optimal misalnya jumlah masyarakat pengguna menjadi berkurang dibandingkan dari target yang direncanakan

Hasil pelaksanaan Sanimas berdasarkan fakta lapangan

Analisis Kesehatan

Lingkungan

Analisis Kelembagaan

Analisis Perencanaan

Program Sanimas di Kampung Pulo

gkat Efektivitas Program SANIMAS tor-faktor yang mempengaruhi efektivitas program Sanimas

Rekomendasi

Analisis Penggunaan

Sarana

Identifikasi

2. Tin3. Fak

Page 28: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Gambar 1.1 Peta Orientasi Kabupaten Tangerang

Page 29: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pelayanan Publik

Pelayanan publik pada hakekatnya adalah pelayanan kepada

pengguna jasa layanan dalam hal ini adalah masyarakat dalam arti luas,

sehingga apapun bentuk dan model pelayanan yang diberikan

semestinya orientasi adalah untuk masyarakat itu sendiri (R. Ferry

Anggoro Suryokusumo, 2008: 9).

Setiap golongan masyarakat harus mendapatkan hak yang sama

untuk menikmati layanan yang diberikan oleh penyedia layanan.

Masyarakat juga harus diberikan peluang untuk berkontribusi dalam

peningkatan pelayanan, baik dalam bentuk penyampaian aspirasi

langsung ataupun tidak langsung yang fasilitasnya semestinya

disediakan oleh penyedia layanan secara terbuka dan transparan.

Peningkatan dan perbaikan layanan kepada publik yang

dilakukan secara berkelanjutan dan ditujukan kepada masyarakat tanpa

pembedaan serta dukungan sarana dan prasarana penunjang akan

berdampak pada tingkat kepercayaan dan apresiasi masyarakat terhadap

pelayanan yang diberikan sehingga masyarakat pun akan lebih minded

(berpikir) untuk senantiasa menggunakan layanan yang disediakan.

2.2 Teori Efektivitas

Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai

suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi

Page 30: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu

serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya

(Steers, 1985:87 dalam www.komengpoenya.blog)

Efektivitas pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan

atau pencapaian tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari

produktivitas, yaitu mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang

maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,

kuantitas dan waktu.

Efektivitas dapat pula diartikan sebagai suatu kondisi atau

keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana

yang digunakan, serta kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga

tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan

(Martoyo, 1998:4). Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas,

dipahami bahwa efektivitas dalam proses suatu program yang tidak

dapat mengabaikan target sasaran yang telah ditetapkan agar

operasionalisasi untuk mencapai keberhasilan dari program yang

dilaksaksanakan dapat tercapai dengan tetap memperhatikan segi

kualitas yang diinginkan oleh program.

Menurut Richard Steer dalam Halim (2001), efektivitas harus dinilai

atas dasar tujuan yang bisa dilaksanakan bukan atas dasar konsep tujuan

yang maksimum.

Page 31: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

2.3 Partisipasi masyarakat

Menurut kamus tata ruang pengertian partisipasi adalah ikut

serta secara aktif dalam suatu kegiatan, misalnya dalam proses atau

persiapan perencanaan dan pembangunan kawasan atau bangunan.

Menurut Chambers, partisipasi dalam artian keterlibatan satu

pihak terhadap lain dan yang keterkaitan dengan lokal berarti suatu

keterlibatan komuitas lokal terhadap suatu proses pembangunan.lokal

yang dimaksud berarti mencakup masyarakat suatu wilayah. (Chambers

1974, dalam Amri Marzali, 2003).

Menurut Hans H. Munker, partisipasi masyarakat adalah

”kelompok target yang menjadi sasaran dari proyek dan program-

program untuk kaum miskin sejak permulaan harus memainkan peran

aktif dalam penetapan tujuan dan prioritas-prioritas dalam perencaanaan

proyek atau program-program dalam perencanaan proyek serta terlibat

dalam evaluasi setiap langkah yang diambil. (Hans H muker dalam Noor

Indah Yanti, 2006).

Masalah yang berkenaan masyarakat lokal kaitannya dengan

pemberian kesempatan berpartisipasi. Tidak mempedulikan partisipasi

dan aspirasi masyarakat dapat mengakibatkan kegagalan proyek.

Sehingga untuk masalah partisipasi masyarakat dilakukan dengan sangat

hati-hati dan memerlukan suatu pendekatan tersendiri untuk meneliti

terlebih dahulu pada bidang-bidang apa saja masyarakat dapat dan tidak

mangganggu jalannya suatu proyek.

Page 32: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Keberhasilan proyek banyak tergantung pada software

partisipasi. Seperti, adanya bentuk-bentuk sosial di masyarakat lokal

yang merupakan daya tampung dan sekaligus daya dukung sosial suatu

proyek, berjalannya informasi dari masyarakat karena adanya saluran

komunikasi yang jelas, kajian evaluasi berjalan dan sistem pelatihan.

Semua ini membuat teknologi jadi berguna dan bekerja.

Usaha yang harus dilakukan untuk membawa masyarakat

terlibat dalam perencanaan dan implementasi proyek yaitu :

a. Memberikan training.

b. Penelitian pendukung.

c. Evaluasi.

d. Menyediakan staff yang ahli dalam mengembangkan pola

organisasi yang memadai dan sabar.

Partisipasi yang tinggi akan menciptakan kemandirian dan

keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. Oleh karena itu LSM

dibutuhkan untuk mendorong partisipasi serta kemandirian dan

keswadayaan masyarakat terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.

2.4 Kebijakan Nasional Penyehatan Lingkungan Berbasis

Masyarakat.

Tujuan dari program penyehatan lingkungan (Tuti Kustiah,

2005: 3) adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan

masyarakat. Dengan meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana

penyehatan lingkungan diharapkan derajat kesehatan masyarakat

meningkat Dengan peningkatan tersebut maka produktivitas akan

meningkat, dengan peningkatan produktivitas maka kesejahteraan akan

Page 33: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

meningkat yang pada akhirnya kualitas hidup masyarakat akan

meningkat. Kebijakan penyehatan lingkungan di Indonesia disusun

berdasarkan kebijakan nasional sebagai berikut :

1. GBHN 1999 - 2004 (Tap No IV/MPRf1999), Butir F. Sosial

Budaya, Ayat 1.a :Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan

lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma

sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan

kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi

sejak pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut. Kajian

Kebijakan Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat.

2. Undang-undang No 23 Tahun 1997 Pasal 3 : Mewujudkan

pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup

dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya.

3. Undang-undang No 32/2004 : Daerah Propinsi, Daerah Kabupaten,

dan Daerah Kota berwenang mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat.

4. PROPENAS 2000 - 2004 ( Undang-undang No 25 Tahun 2000),

Bab VIII, Pembangunan Sosial dan Budaya Butir C, Program II

Pembangunan, Ayat b. Perilaku Sehat dan Pemberdayaan

Masyarakat : Sasaran khusus program ini adalah :

a) Meningkatnya perwujudan dan kepedulian perilaku hidup

bersih dari sehat dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 34: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

b) Berkembangnya sistem jaringan dukungan masyarakat,

sehingga pada akhirnya kebutuhan masyarakat terhadap

pelayanan masyarakat dapat meningkat.

2.5 Pengertian Sanitasi

Menurut UU No.7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air,

yang dimaksud dengan sanitasi adalah limbah dan persampahan.

Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, sanitasi diartikan sebagai

pemelihara kesehatan lingkungan. Sedangkan menurut kamus tata ruang,

sanitasi yaitu kebersihan, menjaga kesehatan, usaha menciptakan dan

membina keadaan yang baik di bidang kesehatan lingkungan,

masyarakat.

Dari pengertian –pengertian tersebut maka dapat diambil

kesimpulan bahwa sanitasi adalah upaya pemelihara kesehatan dalam

hal ini kebersihan dari limbah dan persampahan guna menciptakan dan

membina keadaan yang baik di bidang kesehatan lingkungan dan

masyarakat karena sanitasi merupakan kebutuhan dasar manusia.

Kualitas sanitasi merupakan salah satu prioitas utama dalam

peningkatan dan menjaga derajat kesehatan masyarakat sehingga apabila

tidak memadainya sanitasi maka akan berdampak buruk terhadap

kondisi kesehatan lingkungan .

Dan ini telah menjadi salah satu target dalam tujuan

pembangunan millenium (MDG’s). Kualitas sanitasi ini didukung oleh

ketersediaan fasilitas sanitasi dasar yang memenuhi syarat teknis dan

kesehatan. Fasilitas sanitasi yang kerap disebut sebagai fasilitas sanitasi

dasar adalah jamban.

Page 35: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Dampak yang ditimbulkan apabila jamban yang dibangun tidak

sesuai syarat teknis dan kesehatan antara lain pencemaran air tanah,

pencemaran air muka permukaan, dan penurunan derajat kesehatan

masyarakat akibat timbulnya penyakit-penyakit menular (Laporan

Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium, 2004).

Untuk itu diperlukan berbagi langkah untuk mengurangi

dampak-dampak tersebut. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut (Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan

Millenium, 2007) :

• Mengembangkan kerangka kebijakan dan institusi. Kepastian

pembagian peran di antara institusi yang terlibat, termasuk

menetapkan institusi yang memegang peran utama dalam

pembangunan air limbah sangat diperlukan untuk meningkatkan

kualitas sanitasi.

• Mengubah perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan seperti

kamapanye publik, mediasi dan fasilitasi kepada masyarakat

mengenai perlunya perilaku hidup bersih dan sehat perlu

digalakkan. Perubahan perilaku masyarakat juga diperlukan untuk

mengembangkan budaya penghargaan dan hukuman terhadap

partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan.

• Meningkatkan kapasitas masyarakat berdasarkan pendekatan

tanggap kebutuhan (demand responsive approach/ demand driven),

partisipatif, pilihan yang diinformasikan, keberpihakan pada

masyarakat miskin, gender, pendidikan dan swadaya

Page 36: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

• Mengembangkan model penyediaan fasilitasi dasar seperti program

Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat). Hal ini menjadi jalan

keluar untuk lahan perkotaan yang sempit, yakni dengan

menyediakan sistem pengolahan tinja komunal.

• Mengembangkan sistem database dan informasi untuk sanitasi

dasar. Sistem database yang baik akan bermanfaat dalam

pengalokasian sumber-sumber pembiayaan sanitasi dasar kepada

masyarakat secara optimal.

Memperbaiki ketersediaan air bersih, fasilitas sanitasi yang

cukup, dan tingkah laku yang higienis merupakan hal-hal yang vital dan

saling mengisi satu sama lain dalam sektor penyediaan air dan sanitasi.

Sehingga jika hanya melakukan investasi pada salah satu aspek tersebut

tanpa melibatkan aspek lainnya, maka akan menimbulkan resiko

terhadap kesehatan masyarakat dan tidak akan menyelesaikan

permasalahan kesehatan masyarakat.

2.6 Pengertian air dan Kriteria Mutu Air

Kegiatan sanitasi tidak lepas dari penggunaan air, pengertian

air berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, air yang

dimaksud adalah semua air yang terdapat di atas dan dibawah

permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil. Namun apabila air yang

digunakan kualitasnya buruk maka akan mengakibatkan kondisi

lingkungan hidup menjadi buruk hal itu terjadi karena turunnya kualitas

air sampai dengan tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat

Page 37: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Untuk menentukan air tersebut

layak atau tidak layak digunakan dilihat dari baku mutu air, pengertian

dari Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,

energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar

yang ditenggang keberadaannya di dalam air.

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas yaitu :

a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku

air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu

air yang sama dengan kegunaan tersebut.

b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,

peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan

lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut.

c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi

pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu

air yang sama dengan kegunaan tersebut.

d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Kriteria mutu air berdasarkan kelas dapat dilihat pada lampiran

D.

Page 38: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

2.7 Program SANITASI Oleh Masyarakat (SANIMAS)

Program Sanimas merupakan salah satu implementasi dari

kebijakan pemerintah di bidang penyehatan lingkungan. Program

SANIMAS (Sanitasi Oleh Masyarakat) adalah kegiatan pada proyek

yang bertujuan mempromosikan dan menciptakan beragam contoh

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SBM)2 serta menggali hasil

pembelajarannya untuk direplikasikan oleh kelompok masyarakat atau

untuk skala yang lebih luas. Kegiatan ini merupakan bagian dari uji coba

(pilot project) yang dikembangkan oleh WASPOLA, yaitu sebuah

kerjasama pembangunan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah

Australia di bawah koordinasi Water and Sanitation Program for East

Asia and the Pacific (WSP-EAP)3. BORDA, sebuah Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) yang berpusat di Jerman, bekerjasama dengan

jaringan LSM Indonesia telah diberi tanggung jawab sebagai pelaksana

proyek SANIMAS untuk membantu masyarakat, pemerintah daerah dan

fasilitator setempat dalam merancang, merencanakan dan melaksanakan

kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SBM).

Gambaran SBM di sini adalah sebuah jaringan pengelolaan

tinja dengan investasi murah yang menghubungkan sarana sanitasi

perumahan melalui jaringan perpipaan dengan instalasi pengolahan tinja

(IPAL). Untuk tipe pemukiman masyarakat miskin kota yang bermukim 2 Adalah pengelolaan sanitasi yang seluruh prosesnya dikelola masyarakat sejak menggagas ide, merencanakan, konstruksi hingga operasional dan maintenance. 3 WSP-EAP merupakan lembaga di bawah Bank Dunia, yang kegiatannya difokuskan pada pengembangan kebijakan sector, praktek dan kapasitas pelayanan untuk kelompok miskin. Lihat www.wsp.org

Page 39: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

di rumah atau kamar sewa, telah dibangun sarana umum berupa tempat

mandi, cuci dan kakus (MCK) yang dilengkapi kamar untuk mencuci,

mandi dan jamban yang juga dihubungkan dengan IPAL. Selain sarana

sanitasi, pelayanan air bersih juga tersedia di MCK.

Dalam konteks SANIMAS, sanitasi hanya terbatas pada

pengumpulan, pengolahan dan pembuangan limbah akhir tinja.

2.7.1 Tahapan Pelaksanaan Program SANIMAS

Tahapan pelaksanaan SANIMAS meliputi : Persiapan, Seleksi

Kabupaten/ Kota, Seleksi Lokasi, Penguatan Kelembagaan, Penyusunan

RKM (Rencana Kegiatan Masyarakat), Konstruksi, Operasi dan

Pemeliharaan sarana terbangun. (Panduan Umum Pelaksanaan

SANIMAS, 2006).

1. Persiapan

Persiapan SANIMAS meliputi :

a. Sosialisasi kegiatan SANIMAS kepada seluruh pemerintah

kabupaten/ kota pada akhir tahun anggaran sebelumnya yang

diselenggarakan oleh Dinas PU/ Cipta Karya Provinsi.

b. Penyampaian surat pernyataan minat oleh pemerintah Kabupaten/

Kota untuk ikut serta dalam kegiatan SANIMAS.

c. Workshop regional yang dilaksanakan oleh Direktorat

Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), Dep.

Pekerjaan Umum.

Page 40: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

d. Penyampaian surat minat oleh pemerintah Kabupaten/ Kota untuk

ikut serta dalam kegiatan SANIMAS bagi pemerintah Kabupaten/

Kota yang belum menyampaikan.

2. Seleksi Kabupaten/ Kota

Kriteria seleksi Kabupaten/ Kota :

a. Mengirim Surat Minat ditandatangani Walikota/ Bupati atau Pejabat

yang berwenang untuk implementasi SANIMAS.

b. Ada Dinas Pertanggungjawab yang ditunjuk oleh Bupati/ Walikota.

c. Berminat untuk melaksanakan kegiatan SANIMAS secara

partisipatif.

d. Terdapat lingkungan yang rawan sanitasi dan padat penduduk

perkotaan di wilayah permukiman perkotaan.

e. Bersedia kontribusi tunai berupa Bantuan Langsung Masyarakat

(BLM) sampai 60% (± sebesar Rp. 200 juta) untuk biaya fisik, dan

in-kind yaitu berupa sarana kantor dan staf dinas penanggung

jawab sebagai fasilitator.

f. Road Show terhadap Kabupaten/ Kota terpilih untuk meninjau

calon lokai SANIMAS, mempersiapkan penandatanganan Nota

Kesepakatan dan pemilihan TFL (Tim Fasilitator Lapangan).

g. Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Propinsi, Kabupaten/ Kota, Konsultant pendamping dan

diketahui oleh Bappenas.

Page 41: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

3. Seleksi Lokasi

a. Seleksi lokasi dimulai dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota

menetapkan atau mengusulkan calon lokasi penerima SANIMAS

dalam bentuk daftar- panjang permukiman/ kampung/ kelurahan.

b. Penetapan daftar-panjang didasarkan pada wilayah yang merupakan

prioritas perencanaan sarana dan prasarana air limbah kota. Oleh

karena itu perlu disusun pemetaan prasarana dan sarana air limbah

sehingga pendekatan menjadi lebih komprehensif.

Daftar Panjang merupakan data sekunder calon lokasi yang

diusulkan oleh pemerintah daerah kota/ kabupaten pada saat MoU

(nota kesepakatan), dengan ketentuan memiliki kelayakan sebagai

berikut :

Kepadatan > 700 jiwa/ Km² (wilayah Jawa dan Bali)

Kumuh secara fisik

Lingkungan masyarakat berpendapat rendah (kumuh miskin,

bukan kumuh kaya)

Memiliki masalah kesehatan/ kasus diare kejadian luar biasa

Terdapat masalah fisik sanitasi

Selalu masuk di semua program penataan kampung kumuh/

penataan kawasan di semua dinas.

c. Pemerintah Kabupaten/ Kota bersama dengan fasilitator

pendamping ( BORDA atau Konsultant) akan menyusun daftar-

pendek sesuai persyatan teknis minimal yang ditetapkan dan

melalui pengecekan lapangan.

Page 42: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Daftar pendek merupakan data primer yang ditentukan berdasarkan

hasil survey dan identifikasi daftar panjang (longlist) yang

dilakukan TFL dan dinas penanggung jawab kegiatan sanitasi

berbasis masyarakat (SANIMAS) berdasarkan criteria kelayakan

maksimal. Tujuan penyusunan daftar pendek adalah mempermudah

dan mengefektifkan sosialisasi stakeholderkampung dan seleksi

kampung sasaran program.

Syarat kriteria kelayakan lokasi sasaran sanitasi berbasis masyarakat

(SANIMAS) adalah :

Terdaftar dalam administrasi pemerintahan Kota/ Kabupaten &

cakupan 50-100 KK-RT/RW/Lingkungan Kampung.

Memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak untuk segera

ditangani.

Tersedia lahan :

a. Luas minimal 100 m² ( Untuk Simplified Sewerage System

(SSS) atau komunal).

b. Luas minimal 150 m² (untuk Community Sanitation Center

(CBS) atau ++mck .

c. Jarak dengan jalan besar ± 100 m.

Tersedia sumber air (PDAM, sumur gali, mata air), dan saluran

untuk pembuangan air limbah (saluran drainase/ sungai).

Bersedia untuk berkontribusi (in cash + in kind).

Tertarik untuk mengimplementasikan sanitasi berbasis

masyarakat (SANIMAS).

Page 43: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

d. Kegiatan Seleksi Kampung

Kegiatan seleksi kampung dilakukan dengan metode Rapid

Participatory Assesment (RPA) dan Community Self Selection

Stakeholder Meeting.

Rapid Participatory Assesment (RPA)

Rapid Participatory Assesment (RPA) merupakan metode yang

digunakan untuk melakukan pemetaan kondisi sanitasi masyarakat,

masalah yang mereka hadapi, serta kebutuhan untuk emecahkan masalah

sanitasi secra cepat dan dilakukan secara partisipatif, atau bersama-sama

masyarakat setempat melalui teknik RPA yaitu : Timeline, Leader 1,

Transect WALK, Venn Diagram dan Problem Tree.

Alasan penggunaan metode ini adalah :

1. Memposisikan masyarakat sebagai subyek

2. Memberikan “ruang” kepada masyarakat untuk menyampaikan

aspirasi dan keinginannya.

3. Sebagai salah satu media pemberdayaan masyarakat pada

tingkat bawah.

Dalam tahap implementasi SANIMAS, RPA dilakukan setelah

kegiatan presentasi Konsep SANIMAS kepada stakeholder masyarakat,

RPA akan dilakukan hanya jika ada undangan atau permintaan dari

masyarakat setelah mereka memahami konsep SANIMAS melalui

presentasi. Hal ini sesuai dengan Demand Responsive Approach (DRA),

dimana undangan/ permintaan menjadi salah satu indicator kebutuhan

untuk memecahkan sanitasi yang dihadapi.

Page 44: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Hasil RPA ini akan dipresentasikan pada sesi Seleksi Lokasi Sendiri

oleh masyarakat bersama-sama dengan hasil RPA dari kampung lain

dalam 1 Kabupaten/ Kota. Sesi ini dinamakan Self Selection Stakeholder

Meeting, yang bertujuan untuk menentukan lokasi masyarakat yang

paling siap untuk implementasi SANIMAS.

Untuk menilai kesiapan masyarakat akan diukur dengan 5 variabel

yaitu :

1. Pengalaman membangun infrastruktur kampung.

2. Kesiapan masyarakat untuk berkontribusi.

3. Kelayakan teknis untuk infrastruktur sanitasi.

4. Kesiapan lembaga setempat untuk mengelola sanitasi.

5. Prioritas perbaikan sanitasi.

Penentuan kampung yang lolos seleksi didasarkan pada total skor

yang dimiliki oleh masing-masing kampung. Logikanya : semakin

miskin kondisi kampung dan semakin besar tingkat keswadayaan

masyarakat, maka semakin tinggi skornya, dan begitu pula

sebaliknya. Maka kampung yang mengumpulkan skor nilai tertinggi

yang dianggap paling siap untuk implementasi SANIMAS.

Page 45: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 2.1 Jenis informasi dan Alat RPA yang Digunakan

No Jenis Informasi RPA Tools

1 Pengalaman membangun infrastruktur

kampung

Timeline

2 Kesiapan masyarakat untuk berkontribusi Ladder-1

3 Kelayakan teknis untuk infrastruktur

sanitasi

Transect Walk

4 Kesiapan lembaga setempat untuk

mengelola sanitasi

Venn Diagram

5 Prioritas perbaikan sanitasi Problem Tree

Sumber : Panduan Umum Pelaksanaan SANIMAS, 2006.

• Community Self Selection Stakeholders Meeting

Community Self Selection Stakeholders Meeting atau pertemuan

perwakilan kampung dalam proses seleksi pemilihan kampung

merupakan alat untuk menentukan 1(atau lebih sesuai kesiapan dana

Pemerintah Kota/ Kabupaten) lokasi yang paling siap dengan sistem

scoring. Kegiatan tersebut diikuti oleh kampung shortlist yang telah

melaksanakan RPA dengan difasilitasi oleh TFL. Kegiatan tersebut

diawali dengan mengundang masyarakat tiap lokasi/ kampung yang

telah melaksanakan RPA, kemudian wakil masyarakat tiap kampung

mempresentasikan hasil RPA langkah terakhir dengan difasilitasi oleh

TFL dan dilakukan perhitungan hasil scoring tiap kampung secara

terbuka.

Page 46: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4. Penyusunan RKM

a. Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) merupakan bukti dokumen

resmi perencanaan perbaikan sanitasi oleh masyarakat, sekaligus

sebagai dasar untuk pencairan dana/ material dari berbagai

stakeholder yang telah meberikan komitmen, RKM SANIMAS

hanya dilakukan oleh masyarakat yang kampungnya terseleksi

sebagai lokasi.

b. Lokasi terpilih menyusun Rencana Kerja Msyarakat (RKM)

SANIMAS berupa pemilihan teknologi sanitasi, calon penerima

manfaat, pembentukan, forum penguna, pembentukan KSM, DED

& RAB, jadwal konsrtruksi, rencana kontribusi, rencana pelatihan

serta rencana pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas air limbah

yang dibangun.

c. Dokumen perencanaan SANIMAS diusulkan dan disahkan

dalam forum musyawarah di kelurahan tempat/ lokasi pelaksanaan

SANIMAS.

5. Konstruksi

a. Tahapan pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh masyarakat calon

pengguna dengan didampingi oleh TFL dan pengawas teknis

konsultan pendamping.

b. Konstruksi dilakukan setelah RKM selesai disusun dan disahkan

oleh para wakil stakeholder.

c. Kegiatan konstruksi dapat dilakukan oleh pihak ketiga jika ada

kesepakatan bersama masyarakat.

Page 47: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

6. Operasi dan Pemeliharaan

a. Setelah konstruksi selesai dilaksanakan diperlukan pengoperasian

dan pemeliharaan yang tepat agar sarana yng dibangun dapat

berfungsi dengan baik dan berkelanjutan.

b. Sarana yang sudah dibangun dikelola oleh KSM pengelolaan

tersebut dapat menggunakan kelembagaan masyarakat yang sudah

ada ataupun dengan membentuk kelembagaan baru sesuai dengan

kebutuhan. Proses pengelolaan dilakukan berdasarkan hasil

musyawarah masyarakat pengguna. Pada tahap ini masyarakat

memperoleh fasilitas baik dan aparat, tenaga pendamping maupun

pihak-pihak lain yang berkompeten.

c. Mekanisme pengelolaan pada tahap pemanfaatan dilakukan

sebagaimana proses pelaksanaan kegiatan SANIMAS dimana

proses musyawarah, transparansi, akuntabilita public maupun

kontrol social dapat tetap berjalan.

d. Operasi dan pemeliharaan dilakukan oleh operator yang ditunjuk

oleh KSM sesuai dengan petunjuk operasional (SOP).

7. Penguatan Kelembagaan Masyarakat

Penguatan kelembagaan dalam SANIMAS ditekankan pada upaya

peningkatan kapasitas/ pengetahuan maupun keterampilan bagi

fasilitator dan masyarakat penerima manfaat SANIMAS. Untuk itu

penguatan kelembagaan tersebut bertujuan mendukung pencapaian

sasaran program SANIMAS. Penguatan kelembagaan masyarakat

berupa pengorganisasian masyarakat & pengembangan institusi lokal :

Page 48: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

identifikasi seleksi dan implementasi pilihan-pilihan teknologi sanitasi

berbasis masyarakat, dan penerapan Perilaku Hidup Sehat dalam bentuk

pelatihan dan sosialisasi yang meliputi :

a. Pelatihan terhadap TFL (RPA & RKM) : Dalam pelatihan ini para

TFL disiapkan untuk memfasillitasi masyarakat dalam penilaian

kondisi sanitasi secara tepat dan mendampingi masyarakat dalam

menyusun RKM.

b. Pelatihan terhadap KSM : Dalam pelatihan ini ketua dan bendahara

dibekali pengetahuan tentang organisasi dan pengelolaan

administrasi keuangan.

c. Pelatihan terhadap mandor & tukang : Dalam pelatihan ini mandor

dana tukang disiapkan untuk membangun sarana SANIMAS terpilih

sesuai dengan DED yang telah disusun.

d. Pelatihan terhadap operator : Dalam pelatihan ini operator disiapkan

untuk mengoperasikan dan memelihara sarana SANIMAS.

e. Sosialisasi terhadap kelompok pengguna : Dalam kegiatan ini

kelompok masyarakat calon pengguna diberi penjelasan mengenai

Pola Hidup Sehat (PHS) dan tata cara penggunaan sarana

SANIMAS.

8. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

a. KSM ditetapkan dalam Musyawarah Masyarakat calon penerima

manfaat dan disaksikan oleh Kepala Desa/ Lurah dan diketahui

Camat.

b. KSM bertugas :

Page 49: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

• Memfasilitasi pemilihan/ penentuan lokasi survey kajian cepat

yang partisipatif (RPA).

• Memfasilitasi pembentukan KSM penerima manfaat.

• Memonitor/ mengawasi pelaksanaan proyek.

• Mengidentifikasi permasalahan prasarana dan kebutuhan akan

sanitasi di tingkat desa/ kelurahan/ masyarakat.

• Membuat usulan kegiatan sesuai hasil musyawarah masyarakat

calon penerima manfaat dan jenis teknologi sanitasi yang akan

dibangun, dengan didampingi oleh LSM dan tenaga fasilitator.

• Menyetujui rencana kerja dan rencana pelaksanaan fisik yang

disusun oleh masyarakat calon penerima manfaat.

• Menandatangani kontrak kerja apabila pekerjaan konstruksi

dikerjakan oleh pihak ketiga/KSO.

• Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan (laporan penggunaan

dana dan laporan harian) dan mengajukan kepada Satker/

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

• Menyusun dan mengajukan anggaran kepada Satker/ Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK).

• Menyelenggarakan dan menyampaikan laporan pertanggung

jawaban pelaksanaan kegiatan, penggunaan dana, kemajuan

pelaksanaan kegiatan dan hasil akhir pelaksanaan kegiatan

melalui forum musyawarah desa dan menempelkan di papan-

papan informasi, kemudian menyampaikannya kepada Pemda.

• KSM dibentuk berdasarkan musyawarah masyarakat calon

penerima manfaat yang pembentukkannya difasilitasi oleh

Page 50: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Fasilitator dari LSM setempat dan disaksikan oleh Kepala Desa

yang diketahui oleh Camat.

• Susunan pengurus KSM minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris,

Bendahara, Tenaga Teknis dan Anggota.

• Dalam KSM dapat dibentuk Kelompok Pemanfaat dan

Pemelihara (KPP).

9. Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring dilakukan oleh semua stakeholder pada berbagai

tingkatan. Fasilitator dan KSM membuat laporn secara periodic

sejak proses perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan, sedangkan

pengawasan yang dilakukan oleh aparat fungsional dalam

mekanisme pengawasan pembangunan dimaksudkan agar

penyelenggraan SANIMAS dapat dipertanggungjawabkan.

Monitoring dilakukan sejak tahap rembug warga tahap pertma,

untuk menjaga dilaksanakannya prinsip-prinsip dasa SANIMAS.

b. Evaluasi dilakukan oleh instansi terkait di berabagai tahapan

pelaksanaan sejak Perencanaan hingga akhir konstruksi untuk

memperoleh gambaran hasil yang dicapai beserta factor-faktor

penyebabnya baik kelemahan maupun kekuatannya. Hasil evaluasi

tersebut merupakan dasar penyempurnaan SANIMAS untuk masa

selanjutnya. Evaluasi pelaksanaan SANIMAS akan mengacu pada

pencatatan terhadap pencapaian indicator-indikator kinerja, yang

selanjutnya direalisasikan dalam format-format baku yang bisa

dibaca secara kuantitatif.

Page 51: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

10. Sumber Pendanaan

Secara umum dana kegiatan SANIMAS per lokasi kegiatan berasal

dari 4 sumber yaitu : Pemerintah pusat, APBD, Donor (LSM donator)

serta Masyarakat (lihat Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Bagan Sumber Pendanaan

Hal ini membuktikan bahwa kegiatan sanitasi dapat bersumber dari

beberapa sumber (multi-sources) tergantung kepentingan dan

kebutuhannya.

Pola pendanaan dan kontribusi di kegiatan SANIMAS terdiri dari 2

macam yaitu : cash (tunai) dan in-cash (material/ lahan)

Metode pencairan dana adalah sebagai berikut :

Sanitasi Berbasis Masyarakat

• Dana yang bersumber dari pemerintah pusat dalam bentuk material

dicairkan melaui Satuan Kerja Peningkatan Kinerja Pengelolaan

Penyehatan Lingkungan Permukiman Propinsi dalam bentuk in-

Page 52: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

cash per lokasi. Pengadaannya melaui tender dan disalrkan ke

masyarakat sesuia dengan kesepakatan.

• Dana yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten/ Kota dalam

bentuk cash (upah) dan in-cash (material dan lahan). Proses

pencairan/ pengadaan sesuai dengan proposal KSM saat

mengajukan rencana kegiatan masyarakat.

• Dana yang bersumber dari swasta/LSM Donatur dalam bentuk cash

dan in-cash.

• Dana yang bersumber dari masyarakat berupa cash dan in –cash.

Semua dana cash (tunai) ditransfer ke rekening KSM

SANIMAS yang dibuka di bank setempat. Rekening bank dibuka tas

nama tiga Itiga) pihak yaitu : KSM (wakil masyarakat), bendahara KSM

dan Pimpinan Kegiatan/ fasilitator (wakil pemerintah Kota/ Kabupaten).

Untuk memonitor dan mengawasi progress keuangan maka

KSM membuat Jurnal Keuangan, yang dibuat tiap minggu oleh KSM

dan diinformasikan kepada masyarakat. Sedangkan laporan akhir

keuangan dibuat oleh KSM SANIMAS setelah semua pekerjaan

konstruksi selesai disertai bukti-bukti semua transaksi.

11. Rencana Pembiayaan

Untuk setiap lokasi diperlukan konstribusi pendanaan dari masing-

masing pemangku kepentingan sebagai berikut :

a. Biaya Pemberdayaan dan Pendampingan dibiayai dari APBN

khususnya untuk senior TFL dan beberapa pelatihan : dana APBD

Page 53: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

sebesar 15 dari nilai RAB plus LSM (BORDA) sebesar 15% dari

nilai RAB untuk kegiatan pemberdayaan.

b. Biaya Konstruksi dibiayai oleh :

• Pemerintah Pusat (APBN) sebesar 100 juta (untuk pengadaan

material).

• Pemerintah daerah (APBD) minimal 200 juta (biaya untuk

material, upah).

• Swadaya Masyarakat.

• Kontribusi dari masyarakat berupa dana tunai (on cash) sebesar

2-4 % serta kontribusi dalam bentuk barang (in kind) berupa

lahan, tenaga kerja, material, dan lain-lain).

• Dana pihak swasta/ LSM dapat dikumpulkan melalui beberapa

upaya yang lain saling menguntungkan.

c. Biaya Operasional di tanggung oleh masing-masing stakeholder.

2.7.2 Pendekatan, Prinsip dan Pola Penyelengaraan Program

SANIMAS4.

A. Pendekatan Program SANIMAS

Program SANIMAS menggunakan pendekatan pemberdayaan

masyarakat melalui :

1. Keberpihakan pada warga yang berpenghasilan rendah, dimana

orientasi kegiatan baik dalam proses maupun pemanfaatan hasil

ditujukan kepada penduduk miskin yang bermukim di permukiman

padat perkotaan berdasarkan kebutuhan.

4 Idem no 5

Page 54: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

2. Otonomi dan desentralisasi, dimana masyarakat memperoleh

kepercayaan dan kesempatan yang luas dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan, dan pengelolaan hasilnya.

3. Mendorong prakarsa local dengan iklim keterbukaan, dimana

masyarakat menyampaikan permasalahan dan merumuskan

kebutuhannya secara demaokratis dan transparan.

4. Partisipatif, dimana masyarakat terlibat secara aktif dalam proses

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan, dan

pengelolaan.

5. Keswadayaan, dimana kemampuan masyarakat menjadi factor

pendorong utama dalam keberhasilan kegiatan baik perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan maupan pemanfaatan, hasil kegiatan.

Adapun pengertian dari Pemberdayaan masyarakat adalah upaya

untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam

kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap

kemiskinan dan keterbelakangan.

Karakteristik pemberdayaan masyarakat merupakan suatu gerakan

yang diarahkan kepada dua komponen yaitu penggerak dan masyarakat

yang digerakkan secara stimultan. Perpaduan dua komponen tersebut

akan menghasilkan kemampuan, kemandirian, kinerja dan karya kepada

penggerak maupun masyarakat yang digerakkan sehingga berdampak

pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan kelembagaannya.

Tujuan yang akan dicapai melalui usaha pemberdayaan masyarakat,

adalah masyarakat yang madiri, berswadaya, mampu mengadopsi

inovasi, dan memiliki pola pikir yang kosmopolitan. Beberapa siri atau

Page 55: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

karateristik dari masyarakat yang telah berdaya adalah diantaranya

(Dunham, 1996 dalam Ambar : 2004) :

• Terbuka.

• Mandiri atau mampu menolong dirinya sendiri

• Memiliki kepercayaan diri untuk berswadaya.

• Mengetahui keunggulan/ potensi pada masyarakatnya sehingga

dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan

permasalahnnya.

Dalam konteks good governance ada tiga pilar yang harus

menopang jalannya proses pembangunan, yaitu : masyarakat sipil,

pemerintah dan swasta. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa SDM/

Masyarakat menjadi pilar utama yang harus diberdayakan (Ambar :

2004).

B. Prinsip-Prinsip SANIMAS

Prinsip dasar SANIMAS adalah :

1. Program ini bersifat tanggap kebutuhan, masyarakat yang layak

mengikuti SANIMAS akan bersaing mendapatkan program ini

dengan cara menunjukkan komitmen serta kesiapan untuk

melaksanakan sistem sesuai pilihan mereka

2. Pengambilan keputusan berada sepenuhnya di tangan masyarakat,

peran LSM/ Swasta, sedangkan pemerintah hanya sebatas sebagai

fasilitator.

3. Masyarakat menentukan, merencanakan, membangun, dan

mengelola sistem yang mereka pilih sendiri dengan di fasilitasi oleh

Page 56: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

LSM atau konsultan pendamping yang bergerak secara profesional

dalam bidang teknologi pengolahan limbah maupun bidang sosial.

4. Pemerintah daerah tidak sebagai pengelola sarana, hanya

memfasilitasi inisiatif kelompok masyarakat.

Prinsip penyelenggaraan SANIMAS adalah :

1. Dapat diterima

Pilihan kegiatan berdasarkan musyawarah sehingga memperoleh

dukungan dan diterima masyarakat.

2. Transparan

Pengelolaan kegiatan dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh

seluruh lapisan masyarakat dan aparatur sehingga dapat diawasi dan

dievalusi oleh semua pihak.

3. Dapat dipertanggung jawabkan

Pengelolaan kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada

seluruh lapisan masyarakat.

4. Berkelanjutan

Pengelolaan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada

masyarakat secara berkelanjutan, yaitu ditandai dengan adanya

manfaat bagi pengguna serta pemeliharaan dan pengelolaan sarana

dilakukan secara mandiri oleh masyarakat pengguna.

c. Pola Penyelenggaraan SANIMAS

Pola penyelenggaraan SANIMAS dilakukan oleh masyarakat

dengan difasilitasi Lembaga Sawadaya Mayarakat (LSM) atau

konsultant pendamping yang memiliki kemampuan teknis dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

Page 57: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

2.7.3 Tujuan, dan Indikator Keberhasilan penyelenggaraan

Program SANIMAS.

a. Tujuan Program SANIMAS

Tujuan dari program SANIMAS adalah

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pola

hidup sehat.

2. Meningkatkan peran serta dan pelibatan masyarakat.

3. Membina organisasi/ kelompok masyarakat.

4. Memfasilitasi masyarakat dalam penyediaan prasarana dan sarana

air limbah.

5. Membina masyarakat dalam pengelolaan prasarana dan sarana air

limbah.

b. Tingkat indikator keberhasilan penyelenggaraan Pembangunan

SANIMAS

Tingkat indikator keberhasilan penyelenggaraan Pembangunan

SANIMAS di tentukan dengan indikator sebagai berikut :

1. Masyarakat mempunyai akses yang lebih mudah, murah dan

memenuhi syarat kesehatan dalam penggunaan sarana sanitasi.

2. Terciptanya kebersihan dan kenyamanan lingkungan di sekitar

lokasi sasaran sehingga mempunyai dampak berkurangnya tingkat

penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia.

3. Terbentuknya lembaga masyarakat pengelola yang bertangung

jawab terhadap keberhasilan sarana dan prasarana yang telah

dibangun.

Page 58: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4. Memenuhi 3 Tepat yaitu : tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat

mutu.

c. Sasaran Program SANIMAS

Sasaran dari program ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesehatan lingkungan yang memberikan dampak

langsung kepada masyarakat.

2. Membantu Masyarakat mandiri di bidang pengolahan air limbah

rumah tangga.

2.8 Kesehatan Lingkungan

Para ahli kesehatan masyarakat sepakat dengan kesimpulan

H.L Bloom yang mengatakan bahwa kontribusi terbesar terhadap

terciptanya peningkatan derajat kesehatan seseorang berasal dari kualitas

kesehatan lingkungan dibandingkan faktor yang lain.

Bahkan, lebih jauh menurut hasil penelitian para ahli, ada

korelasi yang sangat bermakna antara kualitas kesehatan lingkungan

dengan kejadian penyakit menular maupun penurunan produktivitas

kerja. Pendapat ini menunjukkan bahwa demikian pentingnya peranan

kesehatan lingkungan bagi manusia atau kualitas sumber daya manusia.

Pengertian sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi

kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan

yg bebas dari penyakit dan kecacatan.”. Sedangkan menurut UU No 23 /

1992 Tentang kesehatan “Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis.”

Page 59: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi 1976,

dalam Munif Arifin (2009) adalah ”Tempat pemukiman dengan segala

sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan

kondisi yang secara langsung maupun tidak dapat diduga ikut

mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme

itu.”

Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan

Lingkungan sebagai berikut :

• Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health

Organisation (WHO) pengertian Kesehatan Lingkungan : Those

aspects of human health and disease that are determined by factors

in the environment. It also refers to the theory and practice of

assessing and controlling factors in the environment that can

potentially affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu

keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan

lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”

• Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan

Indonesia) : Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang

keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan

lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup

manusia yang sehat dan bahagia.

• Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah :

Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang

diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan

manusia yang semakin meningkat.

Page 60: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

2.9 Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum

MCK adalah sarana umum yang digunakan bersama oleh

beberapa keluarga utuk mandi, mencuci dan buang air di lokasi

permukiman yang berpenduduk dengan kepadatan sedang sampai tinggi

yaitu antara 300-500 jiwa/ Ha (SNI 03-2399-2002) Tata cara

perencanaan bangunan MCK umum dimaksudkan untuk memberikan

ukuran dan batasan minimum bangunan MCK guna perlindungan

kesehatan dan pembinaan kesejahteraan masyarakat.

Persyaratan lokasi dan waktu tempuh dari rumah penduduk

adalah 2 menit (jarak 100 m), luas daerah pelayanan maksimum untuk 1

MCK adalah 3 ha.

Penyediaan air bersih dari PDAM, air tanah, sumur bor/ gali/

mata air dan kuantitas air untuk mandi 20ltr/org/hr, cuci 15 ltr/org/hr,

kakus 10 ltr/org/hr. Untuk MCK perlu dilengkapi dengan sistem

plambing untuk pipa air bersih, air kotor dan drainase. (SNI 03-2399-

1991).

2.10 Kemitraan

Dalam pembangunan kota, diperlukan kerjasama yang baik

diantara tiga aktor yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat, serta

didukung oleh adanya fungsi keperantaraan, yang biasanya dipegang

oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Masing-masing aktor

pembangunan ini menguasai sumber daya pembangunan yang sangat

diperlukan bagi berlangsungnya pembangunan kota. Oleh karena itu

masing-masing aktor pembangunan tidak bisa bertindak secara sendiri-

Page 61: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

sendiri melainkan harus bekerjasama sehingga seluruh sumber daya

pembangunan dapat dipergunakan secara bersama dan maksimal dalam

mencapai tujuan bersama.

Kemitraan adalah suatu bentuk persekutuan antara dua pihak

atau lebih yang membentuk suatu ikatan kerjasama atas dasar

kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam rangka meningkatkan

kapasitas dan kapabilitas di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan

tertent sehingga memperoleh hasil yang lebih baik (Ambar Teguh

Sulistiyani, 2004:129)

Bertolak dari penegertian tersebut, maka kemitaan dapat

terbentuk apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

• Ada dua pihak atau lebih

• Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan.

• Ada kesepakatan.

• Saling membutuhkan.

Tujuan terjadinya kemitraan adalah untuk mencapai hasil yang

lebih baik, dengan saling memberikan manfaat antar pihak yang

bermitra.

2.11 Perencanaan

Perencanaan adalah teknik, cara untuk mencapai tujuan, tujuan

untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan

sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik (M.L Jhingan dalam

Bachrawi Sanusi, 2000: 9).

Dalam pengertian lain yang dimaksud dengan perencanaan

adalah kegiatan merumuskan keinginan dan cita-cita yang lebih baik

Page 62: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

atau lebih berkembang di masa yang akan datang. Di dalam

perencanaan akan selalu terkandung unsur-unsur yang terdiri dari :

a. Unsur keinginan, cita-cita.

b. Unsur tujuan dan motivasi.

c. Unsur sumber daya (alam, manusia, modal dan informasi).

d. Unsur upaya ’hasil guna’ dan ’daya guna’.

e. Unsur ruang dan waktu.

Faktor-faktor yang sangat menentukan dalam perencanaan dan

perancangan adalah meliputi :

a. Landasan filsafah dan ideologi.

b. Motivasi dan tujuan.

c. Sumber Daya.

d. Teknologi dan ilmu pengetahuan.

e. Personil terampil.

f. Ruang dan waktu.

Untuk berdaya gunanya suatu produk perencanaan dan

perancangan maka dituntut persyaratan dari rencana dan rancangan yaitu

:

a. Suatu rencana atau rancangan harus logis, masuk akal dan dapat

dimengerti.

b. Suatu rencana atau rancangan harus luwes (flexible) karena

dinamika manusia.

c. Suatu rencana harus obyektif dalam arti yang menyangkut

kepentingan umum maupun kepentingan tertentu.

Page 63: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

d. Suatu rencana atau rancangan harus memperhatikan kendala dan

limitasi lingkungan baik lingkungan sosial maupun lingkungan

fisik.

Faktor-faktor dan syarat rencana dan rancangan tersebut

merupakan dua hal yang mempunyai kaitan, yaitu bahwa persyaratan

dapat dicapai karena adanya faktor-faktor yang mendukung perencanaan

dan perancangan. Dalam hubungan ini perlu di pahami bahwa rencana

dan rancangan bukan merupakan tujuan dari proses perencanaan dan

perancangan tetapi hanya merupakan alat yang merumuskan dan

mengarahkan untuk mencapai tujuan keinginan dan cita-cita yang lebih

baik dimasa datang.

Page 64: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Pulo,

desa Gintung Kabupaten Tangerang. Penelitian studi ini dilakukan

dengan alasan :

1. Studi ini penting dilakukan dalam mengatasi masalah- masalah tata

ruang khusunya pada bidang infrastruktur sebagai salah satu unsur

pembentuk ruang.

2. Sanitasi merupakan salah satu infrastruktur yang mempunyai

peranan penting karena menguasai hajat hidup orang banyak.

3. Program Sanimas di lokasi studi ini pemanfaatannya kurang

optimal dan kurang berkelanjutan.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang

menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran mengenai

program SANIMAS sehingga secara umum teridentifikasinya efektifitas

program Sanimas bagi masyarakat serta faktor-faktor yang

mempengaruhi efektifitas program tersebut di desa Gintung.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah

secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

populasi (Cholid dan Abu Achmadi, 2008 : 44)

Page 65: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Dalam penelitian deskriptif terdapat dua hal penting yaitu

deskripsi dan analisis. Winarno Surakhmad menyatakan pada

hakikatnya. Setiap penelitian mempunyai sifat deskriptif, dan setiap

penelitian mengadakan proses analisis, akan tetapi terutama pada

metode deskriptif, deskripsi dan analisis mendapat tempat yang penting

sekali (Winarno Surakhmad, 1978 : 133 dalam Erwin, 2004 : II-14).

3.3 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Data-data yang digunakan dalam studi ini diperoleh dari buku-

buku, literatur, jurnal, laporan proyek, hasil survey dan hasil observasi

lapangan.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder.

A. Data Primer

1. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disusun sedemikan rupa untuk dijawab responden.

Kuesioner dapat disebut juga sebagai interview tertulis dimana

responden dihubungi melalui daftar pertanyaan. (M. Hariwijaya dan

Bisri M. Djaelani, 2008 : 43)

Pertanyaan yang diajukan harus terperinci dan lengkap sehingga

responden dapat memahami maksud pertanyaan dan menjawabnya

dengan benar. Penulis menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup.

Pertanyaan dikatakan tertutup jika pertanyaan itu jawabannya sudah

Page 66: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

ditentukan lebih dahulu sehingga responden tidak diberi kesempatan

memberikan alternatif jawaban. (M. Hariwijaya dan Bisri M. Djaelani,

2008 : 43).

2. Observasi Visual

Observasi secara langsung dilakukan untuk mendapatkan data

primer yang diharapkan selama proses penelitian.

B. Data sekunder

Selain data primer, peneliti juga membutuhkan data sekunder yang

relevan guna menunjang terlaksananya penelitian. Data sekunder

tersebut diperoleh dari artikel-artikel media cetak maupun media

elektronik (internet), tinjauan pustaka dari berbagai perpustakaan,

laporan-laporan mengenai SANIMAS dan peraturan-peraturan dari

berbagai instansi terkait.

3.4 Metodologi Survei Metode survei yang digunakan adalah metode : ”sample

survey” dimana dalam metode ini tidak seluruh populasi (obyek

penelitian) diteliti/ dicacah, melainkan hanya sebagian dari populasi

(diambil sampel). Informasi-informasi, yang dapat dikumpulkan

mengenai bagian yang disurvei tadi, dapat diguakan untuk mendapatkan

suatu ”bayangan” atau ”perkiraan” mengenai keseluruhannya.

Page 67: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

3.5 Metode Sampling

3.5.1 Teknik Populasi

Menurut Sugiyono (2008: 115) populasi adalah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah

masyarakat target sasaran sarana SANIMAS yang ada di Kampung Pulo

berjumlah 120 KK.

3.5.2 Sampel

Menurut Arikunto (2002 :109) sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan atau purposive

sample dalam metode pengumpulan data melalui wawancara. Sampel

bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan

atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu (Arikunto, 2002 : 117)

Menurut Hadi (1986 : 73) dalam menentukan besarnya sampel

tidak ada ketentuan ataupun ketetapan yang mutlak berapa persen

sampel harus diambil dari populasi. Untuk itu diperlukan sebuah

prosedur tertentu yang bisa dijadikan kepastian rata-rata untuk

mengambil besar sampel yang dibutuhkan bagi seorang peneliti.

Arikunto (2002 : 112) berpendapat bahwa jika jumlah subjek besar

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, dan bila populasi kurang

dari 100 dapat diambil semua.

Page 68: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

3.5.3 Penentuan Besar Sampel di Wilayah Studi

Menentukan banyaknya jumlah sample populasi yang diambil

dalam penelitian ini adalah dengan berdasarkan prosentase besar

masyarakat Kampung Pulo pengguna sarana SANIMAS yang diperoleh.

Besarnya populasi di wilayah studi adalah jumlah keseluruhan

kepala keluarga yang merupakan target sasaran perencanaan program

SANIMAS yang ada di desa Gintung yang berjumlah 120. Di dalam

penelitian ini populasi tersebut terbagi menjadi dua yaitu masyarakat

yang merupakan pengguna dan masyarakat non pengguna, hal itu di

dapat karena peneliti mendapatkan informasi langsung dari KSM

(Kelompok Swadaya Masyarakat).

Tabel 3.1 Tipe Masyarakat di Wilayah Studi

Tipe Masyarakat Jumlah Masyarakat

(KK)

Persentase

(%)

Masyarakat Pengguna 30 25

Masyarakat bukan

pengguna

90 75

Jumlah Total 120 100

Data : KSM Kampung Pulo, 2008

Arikunto (2002 : 112) berpendapat bahwa jika jumlah subjek

besar dapat diambil 10-15 % atau 20-25%, dan bila populasi kurang dari

100 dapat diambil semua.

Maka dalam menentukan besarnya jumlah sample populasi,

peneliti menggunakan pendapat atau rumus di atas dikarenakan :

Page 69: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

1. Jumlah populasi lebih dari 100.

2. Keterbatasan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

3. Luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek.

Persentase yang diambil untuk sampel yaitu 25% maka

perhitungan untuk besar sample adalah sebagai berikut :

25% x jumlah populasi = jumlah sampel

25% x 120 = 30

Dari hasil perhitungan diperoleh besar sample adalah 30,

selanjutnya sample tersebut dibagi untuk masing-masing tipe

masyarakat sesuai dengan proporsinya dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Jumlah Sampel

Tipe

Masyarakat

Prorporsi

(%)

Jumlah

Sampel Pembulatan

Masyarakat

pengguna 25 7.5 7

Masyarakat

bukan pengguna 75 22.5 23

Jumlah Total 100 30 30

Sumber Data : Hasil analisis tahun 2009.

Maka hasil perhitungan yang didapat untuk masyarakat

pengguna berjumlah 7.5 maka dibulatkan menjadi 7 dan masyarakat non

Page 70: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

pengguna berjumlah 22.5 dibulatkan menjadi 23. Pada studi ini survey

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada penghuni yang dalam

hal ini diwakili oleh para kepala keluarga yang telah ditetapkan sebagai

sample.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam

suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk mengambil

kesimpulan dari sebuah penelitian. Analisis data dilakukan setelah data-

data penelitian terkumpul secara lengkap kemudian data tersebut diolah

dan dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan yang benar sehingga

dapat menjawab persoalan yang sedang diteliti serta mampu

dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah teknik

analisis kualitatif dan deskriptif persentase yang didasarkan untuk

mengetahui keadaan sesuatu yang bersifat kualitatif dengan penafsiran

persentase data kuantitatif melalui metode pengumpulan data yakni

berupa angket (kuesioner).

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Frequencie.

Analisa frequencies dipergunakan untuk memperoleh ringkasan suatu

variable individual. Santoso dkk (2001) menyebutkan bahwa menu ini

digunakan untuk menampilkan dan mendeskriptifkan (menggambarkan)

data yang terdiri atas satu variable saja. Jika ada lebih dari satu variable,

variable-variabel tersebut akan ditampilkan terpisah. Menu frequencies

Page 71: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

menampilkan setiap data yang ada dan bukan dalam range (interval

data).

Untuk menjawab tujuan penelitian diperlukan beberapa teknik

analisis yang berkaitan dengan efektivitas program SANIMAS di

Kampung Pulo. Teknik analisa tersebut adalah :

A. Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari Aspek Perencanaan

Efektivitas program SANIMAS berdasarkan aspek perencanaan

di wilayah kampung Pulo akan dianalisa dengan menggunakan metode

analisa deskriptif dimana sebelumnya akan dilakukan pencarian data-

data proses perencanaan melaui survey sekunder yang didukung hasil

observasi lapangan untuk mengecek sinkronisasi antara data dengan

kondisi eksisting. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui proses

perencanaan yang telah dilakukan sehingga diperoleh efektivitas

program SANIMAS pada aspek perencanaan.

B. Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari Aspek Kelembagaan

Analisis efektivitas program SANIMAS dari aspek

kelembagaan dilakukan dengan cara mengidentifikasikan berdasarkan

data sekunder yang diperoleh dari LSM dan Dokumen Rencana

Kelompok Swadaya Masyarakat Kampung Pulo. Hasil yang diperoleh

dari analisis tersebut adalah efektivitas diukur dari penguatan

kelembagaan berupa pelaithan-pelatihan telah dilaksanakan atau belum

sesuai dengan panduan umum program SANIMAS.

Page 72: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

C. Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari Aspek Penggunaan

Sarana

Setelah dilakukan analisis mengenai proses perencanaan dan

kelembagaan, maka selanjutnya dilakukan analisis mengenai identifikasi

penggunaan sarana program SANIMAS. Hasil identifikasi ini diperoleh

dari observasi lapangan dan penyebaran kuesioner, hasil kuesioner akan

dihitung dengan bantuan bantuan software SPSS 16.0.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui efektivitas program

SANIMAS dilihat dari aspek penggunaan sarana SANIMAS sesuai

dengan tujuan program atau tidak.

D. Analisis Efektivitas Program SANIMAS dari Aspek Kesehatan

Lingkungan

Dalam melakukan analisis dari aspek kesehatan lingkungan

dibagi menjadi 2 sub-variabel yaitu perubahan perilaku dan peningkatan

kebersihan lingkungan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar tujuan program dapat tercapai dari aspek kesehatan

lingkungan. Hasil analisis ini diperoleh dari penyebaran kuesioner.

Adapun metode dan alat yang digunakan sama dengan yang digunakan

pada analisis efektivitas aspek penggunaan sarana.

Page 73: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 Gambaran Umum Kecamatan Sukadiri

Kecamatan Sukadiri merupakan salah satu wilayah administrasi

Kabupaten Tangerang. Kecamatan Sukadiri berada di sebelah utara kota

Tangerang. Dan berjarak 15 km dari pusat kota Tangerang. Kecamatan

Sukadiri terdiri dari 8 Desa yaitu : Desa Buaran Jati, Desa Gintung,

Desa Kosambi, Desa Mekar Kondang, Desa Pekayon, Desa Sukadiri,

Desa Rawa Kidang, dan Desa Karang Serang.

4.1.1 Luas Wilayah

Luas wilayah Kecamatan Sukadiri adalah 2069.5 ha, yang

terdiri dari dari 1228.9 ha untuk kawasan lahan pertanian sawah, dan

73.1 ha lahan pertanian bukan sawah5 dan 767.5 ha lahan non pertanian6.

4.1.2 Batas Wilayah

Secara administratif batas-batas wilayah Kecamatan Sukadiri

adalah sebagai berikut :

Sebelah utara : Laut Jawa (dengan garis pantai ± 50 Km2).

sebelah timur : Kecamatan Pakuhaji

Sebelah selatan : Kecamatan Rajeg

Sebelah barat : Kecamatan Mauk.

5 Lahan pertanian bukan sawah antara lain ladang, tambak, kebun, hutan rakyat, peternakan dan sebagainya. 6 Lahan non pertanian antara lain industri, perumahan, perkantoran, pertokoan dan sebagainya.

Page 74: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1.

4.1.3 Kependudukan

Jumlah penduduk di Kecamatan Sukadiri pada tahun 2007

sebesar 47.023 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4.1

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Sukadiri Tahun 2007

Nama Desa Penduduk laki-laki

Penduduk Perempuan Jumlah

Buaran Jati 1847 1327 3174 Gintung 3907 3732 7639 Kosambi 3409 3402 6811 Mekar Kondang 2150 2432 4582 Pekayon 4593 4513 9106 Sukadiri 2330 2222 4552 Rawa Kidang 2450 2611 5061 Karang Serang 3128 2970 6098

Jumlah 23814 23209 47023

Sumber Data : Potensi Desa Tahun 2008, BPS Kabupaten Tangerang

Page 75: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Gambar 4.1. Peta Orientasi Kecamatan Sukadiri

Page 76: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.1.4 Sarana Sanitasi

Sarana sanitasi yang ada di Kecamatan Sukadiri ini berupa

pembuangan sampah penduduk, pembuangan sampah sementara dan

jamban keluarga. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jumlah Sarana Sanitasi Kecamatan Sukadiri Tahun 2007

Nama Desa Pembuangan

Sampah Penduduk

Pembuangan Sampah Sementara

Jamban Keluarga

Buaran Jati 2 2 1

Gintung 2 2 1

Kosambi 2 2 1

Mekar Kondang 2 2 1

Pekayon 2 2 1

Sukadiri 2 2 3

Rawa Kidang 2 2 3

Karang Serang 2 2 1

Jumlah 16 16 12

Sumber Data : Potensi Desa Tahun 2008, BPS Kabupaten Tangerang.

4.2 Gambaran Umum Desa Gintung

Desa Gintung merupakan salah satu desa di wilayah

administratif kecamatan Sukadiri. Desa Gintung terbagi menjadi 4 RW

dan 25 RT, setiap RW dipimpin oleh ketua RW.

Page 77: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.2.1 Kondisi Topografi

Desa Gintung tidak berada di ibukota kecamatan, jarak dari

desa Gintung ke Kecamatan sekitar 3 km, sedangkan jarak dari desa ke

ibukota kabupaten sekitar 15 Km. Kondisi topografi berupa dataran

rendah. Desa ini memiliki curah hujan 1.050 mm/ tahun dan suhu rata-

rata harian sekitar 32º-38 ºC. Desa ini mempunyai ketinggian sekitar 5-7

mdl.

4.2.2 Luas Wilayah

Luas Wilayah desa Gintung 251 ha, yang terdiri dari 220 ha

untuk kawasan lahan pertanian sawah, dan 31 ha lahan non pertanian.

4.2.3 Batas Wilayah

Secara administratif batas-batas desa Gintung adalah :

Sebelah Barat : Desa Cikuya

Sebelah Selatan : Desa Tanjakan Mekar

Sebelah Utara : Desa Pekayon

Sebelah Timur : Desa Kosambi

Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Page 78: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Gintung

Gambar 4.2. Peta Batas Administrasi Desa Gintung

Wilayah studi

Page 79: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.2.4 Kependudukan

Jumlah penduduk di Desa Gintung pada tahun 2007 adalah

7639 jiwa, terdiri dari laki-laki berjumlah 3906 jiwa dan perempuan

berjumlah 3733 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak ada pada RW 3

tepatnya pada RT 16 dengan penduduk berjumlah 457 jiwa sedangkan

untuk jumlah penduduk terkecil ada pada RW 3 RT 14. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 4..3.

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Gintung Tahun 2007

RW RT Penduduk laki-laki (Jiwa)

Penduduk Perempuan

(Jiwa)

Jumlah (Jiwa)

1 234 219 453

2 180 171 351

3 164 136 300

4 202 178 380

1

5 192 187 379

6 145 143 288

7 173 163 336

8 139 162 301

9 134 106 240

10 165 157 322

11 175 188 363

12 136 124 260

13 148 128 276

14 103 118 221

2

15 175 175 350

Page 80: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

(lanjutan Tabel 4.3 )

RW RT Penduduk laki-laki (Jiwa)

Penduduk Perempuan

(Jiwa)

Jumlah (Jiwa)

16 237 220 457 17 140 123 263 18 136 139 275

3

19 134 122 256 20 141 129 270 21 129 119 248 22 146 153 299 23 124 129 253 24 111 116 227

4

25 143 128 271

Jumlah 3907 3732 7639

Sumber Data : Potensi Desa Tahun 2008, BPS Kabupaten Tangerang.

4.2.5 Sarana Sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Berdasarkan data dan informasi dari Badan Lingkungan Hidup

Daerah Kabupaten Tangerang, desa Gintung merupakan salah satu desa

yang memiliki fasilitas sanitasi dasar masyarakat yang buruk atau tidak

memiliki syarat kesehatan. Berdasarkan data profil desa tahun 2006, di

Desa gintung jumlah rumah tangga yang memiliki WC hanya berjumlah

554 jiwa dan jumlah rumah tangga yang biasa buang air besar di sungai/

parit/ kebun berjumlah 1.768 jiwa.

Page 81: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.3 Gambaran Umum Kampung Pulo

Lokasi wilayah studi yang menjadi bahan/data penelitian ini

adalah Kampung Pulo. Kampung Pulo adalah salah satu dari kampung

padat dan miskin yang berada di Desa Gintung. Kampung Pulo berada

di RW 04 yang terdiri dari 5 RT yaitu RT 21, RT 22, RT 23, RT 24 dan

RT 25. Masing-masing RT diketuai seorang kepala RT.

4.3.1 Kependudukan

Jumlah penduduk di Kampung Pulo pada tahun 2007 adalah

1298 jiwa, terdiri dari laki-laki berjumlah 653 jiwa dan perempuan

berjumlah 645 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak ada pada RT 22

dengan penduduk berjumlah 299 jiwa sedangkan untuk jumlah

penduduk terkecil ada pada RT 24 dengan penduduk berjumlah 227

jiwa . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Kampung Pulo Tahun 2007

RT Penduduk laki-laki (Jiwa)

Penduduk Perempuan

(Jiwa)

Jumlah (Jiwa)

21 129 119 248 22 146 153 299 23 124 129 253 24 111 116 227 25 143 128 271

Jumlah 653 645 1298

Sumber Data : Potensi Desa Gintung, Tahun 2008

Page 82: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.3 Peta Orientasi Kampung Pulo dan lokasi MCK SANI

Page 83: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.3.2 Drainase

Saluran air yang baik adalah jika kondisi sudah tertata

dengan baik, baik dilihat dari konstruksinya, rata-rata saluran yang baik

kondisi endapan lumpurnya tidak terlalu tinggi dan mengalir cukup baik.

Sedangkan kondisi saluran yang tidak baik dimana saluran belum

mempunyai dinding saluran dan dasar saluran yang permanent serta

saluran yang tidak jelas, sehingga terjadi pengendapan lumpur dan

genangan air (air tidak mengalir).

Gambar 4.4

Kondisi sungai/ selokan

4.3.3 Penyediaan Air Bersih

Kondisi air tanah di Kampung Pulo pada umumnya air berasa

yaitu rasa asin, sehingga air tersebut tidak layak untuk mandi, minum

dan masak. Namun ada juga yang berasa antah, yaitu tidak asin namun

rasanya tidak enak. Untuk memenuhi kebutuhan air ada sebagian

masyarakat yang mendapatkan air bersih dengan membeli, namun ada

juga sebagian masyarakat yang mengambil air dari sumur yang airnya

tidak asin namun antah, untuk membeli air masyarakat kurang mampu ,

Page 84: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

sedangkan saluran pipa dari PDAM belum ada. Maka dari itu

sebenarnya masyarakat lebih membutuhkan penyediaan air bersih untuk

kebutuhannya.

4.4 Gambaran Umum Pelaksanaan Program Sanimas di

Kampung Pulo

4.4.1 Seleksi Lokasi

Seleksi lokasi ini dibagi menjadi 2 yaitu melalui penetapan

daftar panjang dan pendek. Penetapan daftar panjang ini merupakan

daftar panjang data sekunder calon lokasi yang diusulkan oleh

pemerintah daerah Kabupaten Tangerang. Setelah dilakukan daftar

panjang kemudian pemerintah dan fasilitator melakukan survey

lapangan untuk menyusun daftar pendek sesuai persyaratan teknis

minimal yang ditetapkan.

Daftar pendek merupakan data primer yang ditentukan

berdasarkan hasil survey dan identifikasi daftar panjang (longlist) yang

dilakukan TFL dan dinas penanggung jawab kegiatan sanitasi berbasis

masyarakat (SANIMAS) berdasarkan criteria kelayakan maksimal. Tim

SANIMAS Kabupaten Tangerang yang terdiri dari Pemerintah

Kabupaten Tangerang, BEST sebagai fasilitator pendamping masyarakat

dan Satker PKP PLP Propinsi Banten, telah melakukan studi dan

menetapkan 2 kampung sebagai shortlist (daftar pendek) sesuai dengan

persyaratan teknis berdasarkan hasil feasibility study.

Setelah dilakukan ditetapkan daftar pendek kemudian

dilakukan kegiatan seleksi kampung. Kegiatan seleksi kampung

dilakukan dengan menggunakan metode Rapid Participatory Assesment

Page 85: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

(RPA). Berikut adalah hasil RPA yang dilakukan oleh pemerintah

Kabupaten dan fasilitator pendamping terhadap 2 kampung yaitu

Kampung Pulo dan Kampung Tegal Jawa. RPA atau survey cepat

dilaksanakan di 2 lokasi yang terdaftar sebagai short list kampung pada

tanggal 5 September 2006.

Adapun hasil RPA untuk masing masing kampung adalah

sebagai berikut :

1. Hasil RPA Kampung Pulo

Hasil RPA Kampung Pulo menggambarkan antara lain bahwa

sebagian masyarakat Kampung Pulo mempunyai kebiasaan buang hajat

di tempat terbuka selain itu di kampung ini telah terbiasa bergotong

royong sehingga masyarakat bersedia memberikan kontribusi untuk

biaya pembangunan MCK biaya pengoperasian dan perawatan semua

komponen. Di kampung ini juga terdapat lahan yang tersedia untuk

sarana sanitasi yang terletak di tengah kampung milik seorang warga.

Untuk kelayakan teknis terutama dalam hal ketersediaan air, air yang

tersedia mencukupi untuk minum, cuci dan mandi namun karena

keterbatasan dana, maka air yang tersedia tidak dilakukan uji coba/

pengetesan air d laboratorium untuk membuktikan kualitas air tersebut

Untuk lebih jelasnya mengenai hasil RPA Kampung Pulo dapat dilihat

pada table 4.5 di bawah ini.

2. Hasil RPA Kampung Tegal Jawa

Hasil RPA Kampung Tegal Jawa menggambarkan antara lain

bahwa sebagaian masyarakat Kampung Tegal Jawa mempunyai

kebiasaan buang hajat di tempat terbuka selain itu dikampung ini telah

Page 86: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

terbiasa bergotong royong sehingga masyarakat bersedia memberikan

kontribusi untuk biaya pembangunan MCK biaya pengoperasian dan

perawatan semua komponen dan juga di kampung ini terdapat lahan

yang tersedia untuk sarana sanitasi yang terletak di dalam kampung

namun lahan ini harus dibeli. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.5 Hasil RPA Kampung Pulo Tahun 2006

No Indikator Teknik Jawaban

1 Kelayakan Teknis

a. Kondisi Drainase Transect Walk

Ada saluran drainase yang mengalir lancar

b. Toilet Transect Walk

Sebagian besar penduduk buang air besar di tempat terbuka

c. Ketersediaan Air Transect Walk

Air mencukupi untuk minum, masak, cuci dan mandi

d. Ketersediaan Lahan Transect Walk

Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m²) ditengah kampung yang siap pakai.

Page 87: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 4.5

No Indikator Teknik Jawaban

2 Ketersediaan pemakai mendanai perbaikan sanitasi

Ladder 1

Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet dan biaya pengoperasian dan perawatan semua komponen.

3 Kesiapan Lembaga

a. Pengalaman membangun prasarana secara gotong royong

Time line Pernah dilakukan masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in- kind)

b. Kesiapan lembaga saat ini

Diagram venn

Semua KSM yang penting dan bermanfaat hubungannya dekat dengan masyarakat.

4

Prioritas perbaikan sanitasi dalam analisis dan perencanaan masyarakat

Problem tree

Sanitasi dan pilihan pemecahannya dibahas, dan rencana kerja khusus telah disusun oleh masyarakat.

Sumber : hasil RPA Kampung Pulo, LSM BEST, 2006.

Tabel 4.6 Hasil RPA Kampung Tegal Jawa Tahun 2006

No Indikator Teknik Jawaban

1 Kelayakan Teknis

a . Kondisi Drainase Transect Walk

Ada saluran drainase tetapi mampet (air tidak mengalir)

b. Toilet Transect Walk

Sebagian besar penduduk buang air besar di tempat terbuka

c. Ketersediaan Air Transect Walk

Air mencukupi untuk minum, masak, cuci dan mandi

d. Ketersediaan Lahan Transect Walk

Tersedia lahan milik perorangan (100-200 m²) didalam kampung tetapi harus dibeli

Page 88: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 4.6

No Indikator Teknik Jawaban

2 Ketersediaan pemakai mendanai perbaikan sanitasi

Ladder 1

Bersedia memberikan kontribusi untuk biaya pembangunan toilet dan biaya pengoperasian dan perawatan semua komponen.

3 Kesiapan lembaga

a . Pengalaman membangun prasarana secara gotong royong

Time line

Pernah dilakukan masyarakat berkontribusi uang dan tenaga + material (in- kind), panitia pengelola masih ada sampai sekarang.

b . Kesiapan lembaga saat ini

Diagram venn

Semau KSM yang penting dan bermanfaat hubungannya dekat dengan masyarakat

4

Prioritas perbaikan sanitasi dalam analisis dan perencanaan masyarakat

Problem tree

Sanitasi dan pilihan pemecahannya dibahas, dan rencana kerja khusus telah disusun oleh masyarakat.

Sumber : hasil RPA Tegal Jawa, LSM BEST, 2006.

Hasil RPA dipresentasikan oleh masing-masing Kampung pada

hari Rabu 13 Sepetember 2006 dalam acara Community Self Selection

Stakeholders Meeting atau pertemuan perwakilan kampung dalam

proses seleksi pemilihan kampung. Melalui acara seleksi kampung ini

maka terpilih satu kampung yang mendapat prioritas pelaksanaan

program SANIMAS 2006, yaitu kampung Pulo dengan skor 190,25.

Kampung ini terpilih karena memiliki skor paling tinggi. Untuk lebih

jelas mengenai hasil skor masing-masing kampung lihat pada tabel 4.12

di bawah ini.

Page 89: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.4.2 Penyusunan Dokumen RKM (Rencana Kerja Masyarakat)

Setelah kegiatan seleksi lokasi dilaksanakan dan terpilih satu

kampung yang dijadikan lokasi program SANIMAS maka dari itu tahap

selanjutnya adalah penyusunan Dokumen RKM. Kampung Pulo telah

melaksanakan penyusunan Dokuman RKM ini . Hal itu dibuktikan

dengan adanya dokumen RKM yang dibuat oleh KSM (Kelompok

Swadaya Masyarakat) Kampung Pulo.

4.4.3 Teknologi Sarana Sanitasi Terseleksi

Berdasarkan hasil Inform Choice Catologue/ ICC, Kampung

pulo menggunakan teknologi sanitasi dalam bentuk sistem MCK,

dengan pertimbangan antara lain :

1. karena hampir 90% penduduk tidak mempunyai WC di rumah,

sehingga untuk BAB (Buang Air Besar) mereka melakukannya ke

pematang sawah.

2. Masyarakat sudah terbiasa BAB di tempat umum.

3. Pembuangan effluent air limbah dari pengolahan sangat mudah

karena lokasi pengolahan dekat saluran irigasi.

Maka dari itu Sistem MCK sesuai dengan kebutuhan

masyarakat Kampung Pulo.

Page 90: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 4.7 konsolidasi Skor RPA Tahun 2006

Kampung Pulo Kampung Tegal Jawa No Indikator Teknik Jawaban Skor Bobot Nilai Jawaban Skor Bobot Nilai

1 Kelayakan Teknis

a Kondisi Drainase

Transect Walk CS 3.1.3 75,00 35% 26,25 CS 3.1.3 75,00 35% 26,25

b Toilet Transect Walk CS 3.2.4 100,00 35% 35,00 CS 3.2.4 100,00 35% 35,00

c Ketersediaan Air

Transect Walk CS 3.3.4 100,00 35% 35,00 CS 3.3.2 50,00 35% 17,50

d Ketersediaan Lahan

Transect Walk CS 3.4.7 90,00 35% 31,50 CS 3.4.3 15,00 35% 5,25

2

Ketersediaan pemakai mendanai perbaikan sanitasi

Ladder 1 CS 2.1.3 50,00 35% 17,50 CS 2.1.5 100,00 35% 35,00

Page 91: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

(Lanjutan Tabel 4.7 )

Kampung Pulo Kampung Tegal Jawa No Indikator Teknik Jawaban Skor Bobot Nilai Jawaban Skor Bobot Nilai

3a

Pengalaman membangun prasarana secara gotong royong

Time line CS 1.1.4 75,00 20% 15,00 CS 1.1.5 100,00 20%

20,00

3b Kesiapan lembaga saat ini

Diagram venn CS 4.1.5 100,00 20% 20,00 CS 4.1 100,00 20% 20,00

4

Prioritas perbaikan sanitasi dalam analisis dan perencanaan masyarakat

Problem tree CS 5.1.0 100,00 10% 10,00 CS 5.1.4 75,00 10% 7,50

Total 190,25 166,5

Sumber : Hasil RPA, LSM BEST Tahun 2006

Page 92: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4.4.4 Pembentukan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat)

Kampung Pulo telah melaksanakan pembentukan KSM

(Kelompok Swadaya Masyarakat) sesuai dengan perencanaan yang

telah ditetapkan. Kelompok Swadaya Masyarakat ini dibentuk

melalui musyawarah dan ditetapkan melalui surat keputusan Kepala

Desa Gintung No 33-22-8587 Tahun 2006 Tentang Pembentukan

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Pulo Harapan” Desa

Gintung. Susunan Organisasi KSM “Pulo Harapan” adalah sebagai

berikut :

Pelindung : M. Jaenuddin HM (Kepala Desa Gintung)

Ketua : Sarda Wijaya

Wakil Ketua : Omay

Sekretaris : Mukhtar

Bendahara : Tukiman

Seksi Kontribusi : Masing-masing ketua RT

Seksi Pengerahan Tenaga Kerja : Uding

Seksi Logistik : Sapari

Seksi Keamanan : Ketua RT

Seksi Pelaksana : Omay.

KSM yang ada di Kampung Pulo ini masih ada sampai

dengan sekarang.

4.4.5 Mekanisme Pendanaan SANIMAS

Pendanaan SANIMAS di Kampung Pulo dibiayai dengan

system multi sources of funding terdiri dari Pemerintah Pusat,

Page 93: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Pemerintah Kabupaten, BORDA dan masyarakat. Masing-masing

stakeholders telah memberikan komitmen sebesar :

1. Pemerintah Pusat (PU Pusat) : Rp. 100.000.000

1. Pemerintah Kabupaten Tangerang : Rp. 100.000.000

2. Borda : Rp. 25.000.000

3. Masyarakat : Rp. 5000.000

Mekanisme pencairan dari masing-masing stakeholder

adalah sebagai berikut :

1. Pencairan Dana dari Pemerintah Pusat

Kontribusi PU Pusat diberikan dalam bentuk material kepada

KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat). Dana dari PU Pusat

dikelola oleh Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum & Pengelolaan Sanitasi Propinsi Banten untuk dilakukan

tender langsung dengan kontraktor atau supplier yang ditunjuk

langsung oleh Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum & Pengelolaan Sanitasi Propinsi Banten. Uang yang

dikeluarkan oleh PU Pusat sudah dipotong PPH, PPN dan

keuntungan pihak ketiga.

2. Pencairan Dana dari Pemerintah Kabupaten Tangerang

Dana yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten

Tangerang berupa uang cash. Uang cash tersebut kemudian di

transfer langsung ke rekening KSM di BRI Unit Mauk pada bulan

Desember 2006.

3. Pencairan Dana dari BORDA

Page 94: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Kontribusi BORDA ditransfer ke rekening KSM pada bulan

Desember 2006.

4. Pencairan Dana dari Masyarakat

Kontribusi masyarakat in-cash dimasukkan kedalam rekening

KSM sebesar Rp. 5000.000 pada saat pembukaan rekening.

4.4.6 Pengelolaan Keuangan SANIMAS

1. Rekening KSM

Seluruh pencairan dana kontribusi dari masing-masing

stakeholders dalam bentuk cash masuk ke dalam rekening KSM

SANIMAS agar dapat di audit. Rekening tersebut dibuka pada BRI

Mauk Nomor : 33-21-8587 atas nama KSM SANIMAS Pulo

Harapan. Specimen pembukaan rekening bank ditandatangani oleh 3

orang yaitu :

1. Sarda Wijaya (Ketua KSM Pulo Harapan).

2. Tukiman (Bendahara).

3. Imam Sutopo (TFL).

Untuk mencairkan dana dari rekening bank tersebut harus

ditandatangani oleh minimal 2 pihak yang bertandatangan.

2. Administrasi Pembukuan

Untuk pengelolaan keuangan, panitia pembangunan SANIMAS

menggunakan pembukuan dengan system pembukaan standard agar

bisa diaudit dan dilakukan secara transparan/ terbuka.

Page 95: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

3. Mekanisme Pembelanjaan

Mandor mengajukan permintaan pengadaan material kepada

bagian logistic dengan mengisi buku logistic. Pada lembar/ buku

lgistik tersebut dibubuhkan tanda tangan persetujuan supervisor

(buku memo supervisor). Bagian logistic melakukan pemesanan

material ke toko yang sudah ditunjuk. Toko mengirim material

sesuai pesanan, kualitas barang disetujui oleh mandor dan

dimasukkan gudang logistic. Pembayaran material kepada toko

dilakukan sesuai perjanjian oleh bendahara KSM berdasarkan jumlah

tagihan yang disetujui (kuitansi di- acc oleh mandor).

4. Laporan Keuangan

Untuk tetap mengawasi pengelolaan keuangan maka dilakukan

pelaporan keuangan secara berkala oleh bendahara, yakni setiap

akhir minggu. Laporan keuangan akan dibuat rekap pengeluaran,

pemasukkan, saldo kas dan bank. Laporan keuangan menggunakan

papan yang besar agar bisa dibaca oleh pihak yang berkepentingan.

4.4.7 Rencana Kerja Masyarakat

Rencana Kerja Masyarakat ini terdiri dari Rencana

Konstruksi, Rencana Kontribusi Masyarakat, Rencana Pelatihan,

Rencana pengoperasian dan Perawatan. Dalam penyusunan RKM ini

dibantu oleh Konsultant SANIMAS dengan menggunakan

pendekatan Community Participatory Approach/ CPA agar sesuai

dengan kebutuhan masyarakat sendiri.

Page 96: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Alat yang digunakan umtuk menyusun Rencana Kontribusi

Masyarakat yaitu Wealth Classification untuk melihat sebaran calon

penerima manfaat, Ladder II untuk menyusun rencana kontribusi

masyarakat, Asseseemen Pelatihan untuk menysun rencana

pelatihan, dan Who Does What untuk menyusun perencanaan

pelaksanaan konstruksi. Hasil dari penyusunan rencana tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Rencana Konstruksi

Total kebutuhan waktu untuk konstruksi adalah 90 hari (3

bulan), hal itu sesuai dengan kesepakatan antara tim SANIMAS,

Panitia Pembangunan dan Tenaga Fasilitator Lapangan/ TFL

Pemerintah. Pekerjaan konstruksi akan dilaksanakan mulai awal

bulan Desember. Pelaksanaan Konstruksi adalah mencangkup :

1. Pekerjaan IPAL (Instalansi Pengolahan Air Limbah).

2. Pekerjaan MCK.

3. Pekerjaan Infrastruktur.

2. Rencana Kontribusi Masyarakat

Total Kontribusi Masyarakat adalah sebesar Rp. 26.711.853 atau

9% dari total RAB . Kontribusi masyarakat diberikan dalam bentuk

in-cash dan in-kind : Total in-cash sebesar Rp. 5000.000.

Adapun kontribusi berupa in-kind yaitu :

Penggunaan lahan seluas 150 m².

Penggunaan lokasi dan pengepokan material.

3. Rencana Pelatihan

Page 97: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

SANIMAS akan memberikan pelatihan kepada masyarakat yaitu

:

a. Pelatihan Terhadap KSMPelatihan terhadap KSM telah

dilakukan pada hari selasa tanggal 5 Desember tahun 2006.

Adapun topik yang dibahas pada pelatihan ini adalah sebagai

berikut :

1. Manajemen KSM.

2. Fungsi dan tugas KSM SANIMAS.

3. Administrasi pembukuan keuangan.

Gambar 4.5

Proses Pelaksanaan Pelatihan Terhadap KSM

b. Pelatihan Terhadap Mandor dan Tukang

Pelatihan terhadap mandor dan tukang telah

dilaksanakan pada Minggu II di bulan Desember Tahun 2006 pada

Page 98: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

pukul 09.00-14.00 di tempat lingkungan Kampung Pulo7, Desa

Gintung. Adapun topik yang dibahas pada pelatihan ini adalah

sebagai berikut :

1. Prinsip-prinsip dasar pengolahan limbah.

2. Peraturan pemerintah tentang air limbah domestic.

3. Standar kualitas konstruksi (DEWATS).

4. Supervisi dan laporan progress pembangunan.

5. Penjelasan gambar.

6. Material standar.

7. Pelaksanaan pekerjaan.

8. Finishing.

c. Pelatihan Terhadap Operator

Pelatihan terhadap operator telah dilaksanakan pada tgl 26

Juni tahun 2007 di tempat lingkungan Kampung Pulo, Desa Gintung.

Pelatihan ini dihadiri oleh peserta inti sebanyak 4 orang terdiri

operator yang telah ditunjuk oleh masyarakat dan tenaga ahli teknis

LSM pendamping.

Adapun topik yang dibahas pada pelatihan ini adalah

sebagai berikut :

1. Prinsip-prinsip dasar pengolahan limbah.

2. Peraturan pemerintah tentang air limbah domestic.

3. Cara kerja DEWATS.

4. Cara-cara pengoperasian dan pemelihraan IPAL DEWATS.

7 Berdasarkan data sekunder Rencana Pembangunan SANIMAS Kampung Pulo, Tahun 2006

Page 99: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Pelatihan ini telah dilakukan dan berjalan dengan baik.

Namun sangat disayangkan warga yang d tunjuk sebagai operator

untuk pemeliharaan dan pengoperasian ini hanya ada selama 1 tahun,

saja. Hal itu disebabkan KSM tidak mampu untuk membayar upah

kerja untuk operator. Berikut adalah gambar-gambar pada saat

pelatihan operator.

Gambar 4.6 Pelatihan terhadap operator

d. Pelatihan terhadap Kelompok Pengguna

Pelatihan terhadap kelompok pengguna telah dilaksanakan

pada minggu I sebelum konstruksi dan satu minggu sebelum fasilitas

digunakan. Pelatihan ini berupa kampanye kesehatan masyarakat.

Pelatihan ini dilakukan di tempat lingkungan Kampung Pulo, Desa

Gintung.

Adapun topik yang dibahas pada pelatihan ini adalah

sebagai berikut :

1. Peraturan pemerintah tentang air limbah domestic.

2. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

3. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar IPAL berfungsi

optimal.

Page 100: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4. Rencana Pengoperasian dan Perawatan.

Untuk menjamin berfungsinya seluruh system dalam SANIMAS

maka direncanakan juga tahap pekerjaan pengoperasian dan

perawatan pada pasca konstruksi. Adapun rencana di dalam

pengoperasian dan perawatan ada di Anggaran Biaya Operasional

dan perawatan sebesar Rp. 833.500/ bulan, sehingga kebutuhan

tersebut akan dipenuhi dari sumber iuran pengguna (user fee) dengan

jumlah penggunaan per kegiatan WC Rp.300, kamar mandi Rp.400

dan cuci sebesar Rp. 300/ 20 liter air. Namun berdasarkan informasi

yang didapat dari pengurus KSM dan hasil analisa kuesioner (tabel

4.13) pada saat ini biaya yang dikenakan untuk pengoperasian dan

perawatan hanya sebesar Rp. 5000/ bulan/ KK.

Tabel 4.8 Jumlah Iuran

Jumlah Iuran Frequency Percent

Rp. 5000 7 23.3

Tidak pernah

membayar iuran 23 76.7

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Page 101: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 4.9 Waktu Untuk Pembayaran Iuran

Jumlah Iuran Frequency Percent

Setiap menggunakan

MCK Sanimas 1 3.3

1 bulan sekali 7 23.3

Tidak Tahu 22 73.3

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Page 102: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

BAB V

ANALISIS PERMASALAHAN

5.1 Identitas Responden Identitas responden dalam hal ini adalah mengenai

karakteristik sosial ekonomi adalah meliputi tingkat pendidikan,

jenis pekerjaan, dan tingkat penghasilan.

Di wilayah Kampung Pulo, pendidikan terakhir

masayarakat dengan jumlah terbesar adalah SD sebesar 50% (tabel

5.1)

Tabel 5.1 Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah %

SD 15 50.0

SLTP 8 26.7

SLTA 4 13.3

Akademi/ Perguruan Tinggi 3 10.0

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Jenis pekerjaan responden yang paling besar di Kampung

Pulo adalah sebagai karyawan yaitu sebesar 26.7% dan kemudian

adalah petani sebesar 23.3% (tabel 4.6)

Page 103: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.2 Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah %

PNS/ABRI 2 6.7

Karyawan 8 26.7

Wiraswasta 4 13.3

Pedagang 2 6.7

Petani 7 23.3

Buruh 4 13.3

ibu rumah tangga 3 10.0

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Dapat dilihat bahwa persentase tingkat penghasilan

terbesar adalah terdapat pada tingkat pendapatan kurang dari Rp.

900.000 dan Rp.900.000-Rp. 1.500.000 yaitu masing-maisng sebesar

43.3%, hal ini menunjukan bahwa masyarakat di Kampung Pulo

terdiri dari kelompok masyarakat berpendapatan rendah. (tabel 5.3).

Page 104: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.3 Penghasilan

Penghasilan Jumlah %

kurang dari Rp. 900.000 13 43.3

Rp. 900.000-Rp.1.500.000 13 43.3

Rp. 1.500.000-Rp. 2000.000 1 3.3

Rp. 2000.000-Rp. 2.500.000 2 6.7

Lebih dari Rp. 2.500.000 1 3.3

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

5.2 Analisis Efektivitas Aspek Perencanaan Tujuan program SANIMAS dalam aspek perencanaan

adalah meningkatkan peran serta dan pelibatan masyarakat.

Kenyataan di lapangan menunjukkan aspek perencanaan pada

program SANIMAS telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan

panduan pelaksanaan SANIMAS dan melibatkan masyarakat atau

memberikan masyarakat untuk berperan secara aktif dalam proses

perencanaan. Berdasarkan analisis tersebut maka penilaian mengenai

aspek perencanaan adalah efektif.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Penilaian

Efektivitas aspek perencanaan dapat dilihat pada tabel 5.4.

Page 105: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

5.3 Analisis Efektivitas Aspek Kelembagaan Tujuan program SANIMAS dalam aspek kelembagaan

adalah penguatan kelembagaan yaitu membina organisasi/ kelompok

masyarakat dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi yang diberikan

untuk masyarakat target sasaran.

Berdasarkan data-data sekunder dan kenyataan di lapangan

diketahui bahwa efektivitas aspek kelembagaan berupa kegiatan-

kegiatan pelatihan telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh

perwakilan dari masyarakat sasaran Kampung Pulo, maka dari itu

penilaian dari aspek kelembagaan adalah efektif karena tujuan

program telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh masyarakat

sasaran Kampung Pulo. Penilaian Efektivitas aspek kelembagaan

dapat dilihat pada tabel 5.5.

Page 106: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.4 Penilaian Efektivitas Kegiatan Perencanaan dan Pembangunan Program SANIMAS

Variabel Indikator Faktor Analisis Pemenuhan kriteria

Terlaksana Seleksi Lokasi Telah dilaksanakannya kegiatan seleksi lokasi menggunakan short list, longlist dan metode RPA. Namun untuk Kelayakan teknis, tidak dilakukan uji coba/ pengetesan air di laboratorium pada saat seleksi lokasi, hal itu dikarenakan keterbatasan dana, sehingga dalam hal ketersediaan air sudah mencukupi hanya saja untuk mutu air tidak sesuai dengan standar mutu air yang baik, karena air yang tersedia memliki rasa yang asin.

Efektif

kegiatan perencanaan

dan pembangunan sesuai dengan

pedoman pelaksanaan SANIMAS.

Terlaksana Penyusunan

Dokumen RKM Telah dilaksanakannya penyusunan

dokumen RKM dibuktikan dengan adanya dokumen RKM yang dibuat oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Kampung Pulo

Efektif

Page 107: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

(Lanjutan Tabel 5.4)

Variabel Indikator Faktor Analisis Pemenuhan kriteria

Terlaksana Pemilihan teknologi Sarana Sanitasi Terseleksi

Telah dilaksanaknnya pemilihan teknologi sarana sanitasi terseleksi dengan berdasarkan hasil Inform Choice Catologue

Efektif

Terlaksana Pembentukan KSM

Telah dibentuknya KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat), Sampai saat ini KSM tersebut masih ada dan belum dibubarkan.

Efektif

Terlaksana Pendanaan SANIMAS

Telah dilaksanakan pendanaan SANIMAS dengan system multi sources of funding, terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten, Borda dan masyarakat

Efektif Kegiatan

perencanaan dan

pembangunan sesuai dengan

pedoman pelaksanaan SANIMAS.

Terlaksana Pengeloloaan Keuangan SANIMAS

Pengelolaan keuangan pada saat pembangunan SANIMAS telah dilaksanakan dengan adanya rekening KSM untuk menyimpan seluruh dana kontribusi dari masing-masing stakeholder, adanya administrasi pembukuan dengan system pembukuan standard dan dilakukan secara transparan/ terbuka, mekanisme pembelanjaan yang seperti pembayaran material kepada toko sesuai perjanjian bendahara KSM berdasarkan jumlah tagihan yang disetujui, serta adanya laporan keuangan

Efektif

Page 108: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

(Lanjutan Tabel 5.4)

Indikator Variabel Faktor Analisis Pemenuhan kriteria

Terlaksana Konstruksi Telah dilaksanakannya konstruksi sesuai dengan jadwal yang disepakati antara tim SANIMAS, panitia pembangunan dan TFL pemerintah. Total kebutuhan waktu konstruksi adalah 90 hari (3 bulan)

Efektif

Terlaksana Kontribusi masyarakat

Adanya kontribusi masyarakat dalam bentuk in-cash dan in- kind, in-cash berupa uang sebesar Rp. 5000.000 dan in-kind berupa lahan

Efektif

Terlaksana Pelatihan Telah dilaksanakannya pelatihan-pelatihan yaitu pelatihan teknis, pelatihan pengelolaan keuangan KSM dan kampanye kesehatan.

Efektif

Kegiatan perencanaan

dan pembangunan sesuai dengan

pedoman pelaksanaan SANIMAS.

Terlaksana Pengoperasian

dan Perawatan Dilaksanakannya pengoperasian dan perawatan sarana

SANIMAS dengan adanya iuran, namun iuran yang dikeluarkan masyarakat tiap bulannya tentu saja tidak mencukupi dan kurang efektif untuk biaya perawatan dan pengoperasian karena jumlah kontribusi dari masyarakat sangat kecil dan sangat jauh berbeda dari jumlah total biaya pengoperasian dan perawatan pada saat perencanaan yang telah disepakati.

Efektif

Sumber : Dokumen RKM (rencana Kerja Masyaakat) dan hasil analisis

Page 109: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.5 Penilaian Efektivitas Kelembagaan

Variabel Indikator Faktor Analisis Pemenuhan kriteria

Terlaksana Pelatihan terhadap KSM

Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan KSM pada hari selasa tanggal 5 Desember tahun 2006

Efektif

Terlaksana Pelatihan terhadap Mandor dan Tukang

Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan terhadap mandor yang dilaksanakan pada Minggu II di bulan Desember tahun 2006.

Efektif

Terlaksana Pelatihan terhadap operator

Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan terhadap operator pada tanggal 26 juni tahun 2007. Pelatihan ini telah dilakukan dan berjalan dengan baik sesuai dengan proses perencanaan yang telah ditetapkan oleh karena itu pelatihan ini dapat dikatakan efektif. Namun sangat disayangkan warga yang d tunjuk sebagai operator untuk pemeliharaan dan pengoperasian ini hanya ada selama 1 tahun, saja. Hal itu disebabkan KSM tidak mampu untuk membayar upah kerja untuk operator.

Efektif Penguatan Kelembagaan berupa Pelatihan-pelatihan

Terlaksana Pelatihan terhadap kelompok pengguna

Telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan terhadap kelompok pengguna pada tanggal minggu 1 sebelum konstruksi. Pelatihan ini berupa kampanye kesehatan masyarakat.

Efektif

Sumber : Dokumen RKM (rencana Kerja Masyaakat) dan hasil analisis

Page 110: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

5.4 Efektivitas Berdasarkan Aspek Penggunaan Sarana

SANIMAS

Tujuan program dari aspek penggunaan sarana SANIMAS

adalah memfasilitasi masyarakat dalam penyediaan prasarana dan sarana

air limbah. Berdasarkan kenyataan di lapangan tidak seluruhnya dari

masyarakat target sasaran terfasilitasi dalam hal penyediaan prasarana

dan sarana air limbah, hal itu terlihat dari jumlah masyarakat yang

masih menggunakan sarana SANIMAS jauh lebih berkurang di

bandingkan target sasaran, pada awal perencanaan target masyarakat

pengguna sebanyak 120 KK namun sekarang ini yang menggunakan

sarana SANIMAS hanya 30 KK. Maka masyarakat efektivitas hanya

25% dari total jumlah masyarakat target sasaran. Alasan terbanyak dari

masyarakat yang tidak menggunakan sarana SANIMAS adalah jaraknya

jauh (tabel 5.10) antara sarana SANIMAS dengan rumah penduduk,

selain itu juga prasarana dalam bentuk air tidak terfasilitasi karena air di

lingkungan berasa asin (tabel 5.11).

Dari hasil analisis tersebut maka penilaian mengenai aspek

penggunaan sarana adalah tidak efektif.

Page 111: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.6 Intensitas Responden Penguna Dalam Menggunakan

MCK SANIMAS Dalam Sehari

Intensitas Frequency Percent

1 kali 1 14.3

2 kali 6 85.7

Total 7 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan hasil analisis kuseioner dari sample masyarakat

pengguna dalam mengunakan MCK 2 kali dalam sehari.

Tabel 5.7 Kegiatan yang Dilakukan Responden Pengguna Dalam

Menggunakan MCK SANIMAS

Kegiatan yang dilakukan responden dalam menggunakan sarana MCK

SANIMAS Frequency Percent

Kakus/ Buang Air Besar 7 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Page 112: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Berdasarkan hasil analisis kuesioner yang ditujukan untuk

masyarakat pengguna mengenai kegiatan dalam menggunakan sarana

SANIMAS, responden mengatakan hanya untuk buang air sebesar

100%, hal itu bisa disebabkan karena kualitas air di sarana MCK

SANIMAS itu berasa asin.

Tabel 5.8 Alasan Responden Menggunakan MCK SANIMAS

Penggunaan MCK SANIMAS Frequency Percent

Mudah dan murah 7 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan dari hasil kuesioner kepada responden pengguna,

penggunaan MCK mudah dan murah (100%). Hal itu dikarenakan jarak

lokasi MCK Sanimas dengan rumah dekat, mudah menggunakannya dan

murah dalam hal iuran yang hanya 5000/ bulan sehingga tidak

memberatkam masyarakat.

Tabel 5.9 Jarak Antara MCK SANIMAS Dengan Rumah

Responden Pengguna

Jarak Frequency Percent

Dekat 7 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Page 113: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Sementara alasan responden yang tidak menggunakan sarana

MCK SANIMAS itu dikarenakan jarak yang jauh (52.2%), dan punya

MCK sendiri (39.1%).

5.10 Alasan Responden (Non Pengguna) Tidak Menggunakan MCK

SANIMAS

Alasan Responden Frequency Percent

punya MCK sendiri 9 39.1

kualitas air tidak bagus 2 8.7

jarak yang jauh 12 52.2

Total 23 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan pengamatan langsung, letak MCK SANIMAS ini

berada di pinggir dan bukan berada di tengah-tengah masyarakat dan

juga jarak antara rumah penduduk dengan sarana sanitasi (MCK

SANIMAS) adalah sekitar 200 meter, padahal berdasarkan SNI (Standar

Nasional Indonesia) persyaratan lokasi dan waktu tempuh dari rumah

penduduk adalah 2 menit dengan jarak 100 m. Bedasarkan hasil analisis

kuesioner dan observasi lapangan maka MCK SANIMAS di lokasi ini

tidak efektif.

Page 114: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.11 Kualitas air di lingkungan

Kualitaa Air Jumlah %

berasa 23 76.7

berasa dan berbau 1 3.3

antah 6 20.0

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Kondisi air tanah di Kampung Pulo, berdasarkan hasil

observasi lapangan dan hasil analisa kuesioner (Tabel 5.11), Pada

umumnya air berasa yaitu rasa asin, sehingga air tersebut tidak layak

untuk mandi, minum dan masak. Namun ada juga yang berasa antah,

yaitu tidak asin namun rasanya tidak enak.

5.5 Efektivitas Berdasarkan Aspek Kesehatan Lingkungan

Tujuan Program SANIMAS dalam aspek kesehatan lingkungan

adalah meningkatkan masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat.

Berdasarkan kenyataan di lapangan masyarakat target sasaran telah

melaksanakan pola hidup sehat hal itu dilihat dari perubahan perilaku

masyarakat dalam hidup bersih dan sehat serta peningkatan kebersihan

lingkungan.

Page 115: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Analisis dari perubahan perilaku menunjukkan intensitas

masyarakat dalam perilaku hidup bersih telah sering dilakukan (tabel

5.12- tabel 5.17), sedangkan untuk kondisi lingkungan telah terjadi

peningkatan kebersihan lingkungan berdasarkan persepsi masyarakat

kondisi lingkungan sebelum dan sesudah program SANIMAS

dilaksanakan (tabel 5.18-5.19).

Berdasarkan analisis tersebut maka penilaian mengenai aspek

kesehatan lingkungan adalah efektif. Faktor yang mempengaruhinya

adalah karena adanya kampanye kesehatan yang diberikan kepada

masayarakat target sasaran.

Untuk mengetahui lebih jelasnya maka dapat dilihat pada sub

variabel dibawah ini.

5.5.1 Analisis Efektivitas Perilaku Hidup Bersih

Analisis perilaku hidup bersih dilihat dari kebiasaan

masyarakat terhadap praktek PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

setelah adanya program Sanimas, kebiasaan PHBS tediri dari kebiasaan

membuang tinja, kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun

sebelum makan dan sesudah BAB penggunaan air bersih untuk mandi,

masak dan minum bagi masyarakat dan juga kebiasaan dalam

membuang hajat di MCK. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai

kesadaran responden dalam praktek PHBS dapat dilihat pada tabel 5.12-

5.17 di bawah ini.

Page 116: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.12 Intensitas Dalam Kegiatan Menutup Makanan

Frequency

Intensitas Responden

Masyarakat

Pengguna

Responden Masyarakat

Bukan Pengguna Total Percent

sering dilakukan 6 16 22 73.3

kadang-kadang

dilakukan

1 7 8 26.7

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa

intensitas responden dalam kegiatan menutup makanan sering dilakukan

sebanyak 22 atau 73.3% sedangkan kadang-kadang dilakukan sebanyak

8 atau 26.7%.

Page 117: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.13 Intensitas Dalam Kegiatan Minum Air yang Dimasak

Frequency

Intensitas Responden

Masyarakat

Pengguna

Responden

Masyarakat Bukan

Pengguna

Total Percent

sering dilakukan 7 17 24 80.0

kadang-kadang dilakukan 0 6 6 20.0

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa

intensitas responden dalam kegiatan minum air yang dimasak sering

dilakukan sebanyak 24 atau 80.0 % sedangkan kadang-kadang dilakukan

sebanyak 6 atau 20%.

Page 118: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.14 Intensitas Dalam Kegiatan Masak dan Minum

Menggunakan Air Bersih

Frequency

Intensitas Responden

Masyarakat

Pengguna

Responden

Masyarakat

Bukan

Pengguna

Total Percent

sering dilakukan 7 22 29 96.7

kadang-kadang dilakukan 0 1 1 3.3

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa

intensitas responden dalam kegiatan masak dan minum menggunakan

air bersih sering dilakukan sebanyak 29 atau 96.7 % sedangkan kadang-

kadang dilakukan sebanyak 1 atau 3.3%.

Page 119: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.15 Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan

dengan Sabun

Frequency

Intensitas Responden

Masyarakat

Pengguna

Responden Masyarakat

Bukan Pengguna Total Percent

sering dilakukan 6 19 25 83.3

kadang-kadang

dilakukan

1 4 5 16.7

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa

intensitas responden dalam kegiatan mencuci tangan dengan sabun

sering dilakukan sebanyak 25 atau 83.3 % sedangkan kadang-kadang

dilakukan sebanyak 5 atau 16.7%.

Page 120: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.16 Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan

dengan Sabun Sesudah BAB

Frequency

Intensitas Responden

Masyarakat

Pengguna

Responden Masyarakat

Bukan Pengguna Total Percent

sering

dilakukan

2 18 20 66.7

kadang-

kadang

dilakukan

5 5

10 33.3

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Berdasarkan hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa

intensitas responden dalam kegiatan mencuci tangan dengan sabun

sesudah BAB sering dilakukan sebanyak 20 atau 66.7 % sedangkan

kadang-kadang dilakukan sebanyak 10 atau 3.3 %.

Page 121: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.17 Intensitas Dalam Kegiatan Membuang Tinja di

MCK

Frequency

Intensitas Responden

Masyarakat

Pengguna

Responden Masyarakat

Bukan Pengguna Total Percent

sering

dilakukan

7 13 20 66.7

kadang-

kadang

dilakukan

0 5

5 16.7

Belum

Dilakukan

0 5 5 16.7

Total 30 100.0

Berdasarkan hasil analisa kuesioner dapat dilihat bahwa

intensitas responden dalam kegiatan membuang tinja di MCK sering

dilakukan sebanyak 20 atau 66.7 % sedangkan kadang-kadang dilakukan

sebanyak 5 atau 16.7

Page 122: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

5.5.2 Analisis Efektivitas Peningkatan Kebersihan Lingkungan

Perbaikan kesehatan lingkungan dilihat dari peningkatan

kebersihan lingkungan. Sebelum dilaksanakan program SANIMAS,

dalam kebiasaan bersanitasi, untuk kebutuhan buang hajat masyarakat

biasanya pergi ke pematang sawah, kebun dan WC helicopter yang

berada di atas kolam atau saluran. Ada beberapa masyarakat yang telah

mempunyai WC sendiri namun saluran pembuangannya pun tidak

memperhatikan syarat syarat kesehatan. Berdasarkan hasil analisa

kuesioner (tabel 5.18) dari jumlah sampel sebayak 30, jumlah pendapat

responden (masyarakat pengguna+masyarakat non pengguna) yang

menjawab lingkungan banyak sampah dan banyak tinja sebesar 56.7%,

hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Page 123: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Gambar 5.1 Kondisi Lingkungan Sebelum Program SANIMAS

Page 124: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.18 Persepsi Masyarakat Mengenai Kondisi Lingkungan

Sebelum Program SANIMAS

Frequency

Kondisi Lingkungan Responden

Pengguna

Responden

Masyarakat

Bukan

Pengguna

Total Percent

Banyak sampah dan

banyak tinja 4 13 17 56.7

Banyak sampah dan tidak

ada tinja 0 2 2 6.7

Sedikit sampah dan

banyak tinja 1 3 4 13.3

Sedikit sampah dan

sedikit tinja 1 4 5 16.7

Tidak ada sampah dan

banyak tinja 1 0 1 3.3

Tidak ada sampah dan

tidak ada tinja 0 1 1 3.3

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Page 125: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Gambar 5.2 Kondisi lingkungan Setel ram SANIMAS ah Prog

Page 126: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5.19 Persepsi Responden Mengenai Kondisi Lingkungan Setelah Program SANIMAS

Frequency

Kondisi Lingkungan Responden

Pengguna

Responden

Masyarakat

Bukan

Pengguna

Total Percent

Banyak sampah dan banyak

tinja

0 3 3 10

Banyak sampah dan sedikit

tinja

1 4 5 16.7

Banyak sampah dan tidak ada

tinja

0 4 4 13.3

Sedikit sampah dan sedikit

tinja

4 7 11 36.7

Sedikit sampah dan tidak ada

tinja

1 4 5 16.7

Tidak ada sampah dan tidak

ada tinja

1 1 2 6.7

Total 30 100.0

Sumber : hasil analisa kuesioner

Page 127: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Berdasarkan hasil kuesioner dari jumlah sampel 30, persepsi

responden terbanyak (masyarakat pengguna+masyarakat non pengguna)

mengenai kondisi lingkungan setelah adanya program SANIMAS yaitu

kondisi lingkungan sedikit sampah dan sedikit tinja sebanyak 11

responden. Hal itu menandakan telah terjadi peningkatan kebersihan

lingkungan di Kampung Pulo.

Page 128: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini, kesimpulan yang bisa diperoleh antara lain :

1 Berdasarkan tinjauan terhadap data sekunder yang diketahui bahwa

Program SANIMAS di Kampung Pulo dilihat dari aspek

perencanaan dapat dikatakan efektif (lihat tabel 5.4). Faktor yang

mempengaruhi efektif pada aspek perencanaan adalah

Dilibatkannya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan

dan telah dilaksanakannya proses perencanaan mulai dari seleksi

lokasi sampai pengoperasian dan perawatan sesuai dengan panduan

pelaksanaan Program SANIMAS

2 Program SANIMAS di Kampung Pulo berdasarkan aspek

kelembagaan di nilai efektif (lihat tabel 5.5). Faktor yang

mempengaruhi efektifnya kelembagaan adalah adanya pembinaan

organisasi atau kelompok masyarakat dalam bentuk pemberian

pelatihan dan sosialisasi yang telah dilaksanakan dengan baik

kepada masyarakat target sasaran guna meningkatkan pengetahuan

maupun keterampilan mengenai sanitasi dan bidang pengolahan air

limbah sehingga masyarakat menjadi mandiri di bidang pengolahan

air limbah rumah tangga

3 Program SANIMAS jika dilihat dari aspek penggunaan sarana

dinilai tidak efektif karena tidak seluruhnya dari masyarakat target

sasaran terfasilitasi dalam hal penyediaan prasarana dan sarana air

Page 129: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

limbah. Dari jumlah masyarakat target sasaran sebanyak 120 KK

namun dari kenyataan lapangan hanya 30 KK yang masih

menggunakan sarana SANIMAS. Faktor yang menjadi penyebab

tidak efektifnya Progam SANIMAS dalam aspek ini adalah jarak

yang jauh (52%). Jarak sarana SANIMAS dengan rumah penduduk

adalah lebih dari 200 meter, padahal berdasarkan SNI (Standar

Nasional Indonesia) persyaratan lokasi dan waktu tempuh dari

rumah penduduk adalah 2 menit dengan jarak 100 m. Selain itu Air

di lingkungan kampung Pulo sudah tercemar karena air berasa asin.

Walaupun penyediaan air bersih bukan alasan utama dalam

penurunan masyarakat dalam menggunakan sarana sanimas ini

namun memperbaiki ketersediaan air bersih merupakan hal-hal

yang vital dan saling mengisi satu sama lain dalam sektor

penyediaan air dan sanitasi. Sehingga jika hanya melakukan

investasi pada salah satu aspek tersebut tanpa melibatkan aspek

lainnya, maka akan menimbulkan resiko terhadap kesehatan

masyarakat dan tidak akan menyelesaikan permasalahan kesehatan

masyarakat.

4 Program Sanimas berdasarkan aspek Kesehatan Lingkungan dinilai

efektif, efektif itu dilihat dari tujuan program SANIMAS dalam hal

untuk meningkatkan masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup

sehat telah dilaksanakan. untuk mengetahui lebih jelasnya dapat

dilihat dari sub variabelnya yaitu :

Page 130: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam hidup bersih

dan sehat. Intensitas dalam perilaku hidup bersih dan sehat

telah sering dilakukan oleh masyarakat target sasaran.

Indikator peningkatan kebersihan lingkungan menunjukkan

efektif hal itu terlihat dari persepsi masyarakat mengenai

kondisi lingkungan sebelum dan sesudaha adanya program

SANIMAS. sebelum adanya program Sanimas, responden

terbanyak mengatakan lingkungan banyak sampah dan banyak

tinja berjumlah 56.7% Sedangkan responden terbanyak yang

mengatakan setelah adanya program Sanimas kondisi

lingkungan menjadi sedikit sampah dan sedikit tinja berjumlah

36.7%.

Faktor yang mempengaruhinya adalah karena adanya pelatihan atau

kampanye kesehatan kepada masyarakat target sasaran. Sehingga

masyarakat menjadi lebih peduli akan kebersihan lingkungan.

Secara garis besar hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan

bahwa dari sisi pelaksanaannya dan hasil pemanfaatan program Sanimas

ini dikatakan efektif dan berhasil namun dilihat dari penyediaan

prasarana dan sarana air limbah kurang efektif karena jumlah

masyarakat yang menggunakan sarana Sanimas ini berkurang dan tidak

sesuai dari jumlah target masyarakat sasaran.

Page 131: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

6.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang bisa diberikan dalam penelitian ini demi

berlangsungnya dan keberlanjutannya program SANIMAS di Kampung

Pulo adalah :

1. Agar masyarakat lebih peduli lagi terhadap keberlanjutan

sarana ini maka sebaiknya pihak KSM dan TFL (Tim

Sanimas) perlu melakukan lagi sosialisasi kepada masyarakat

mengenai program Sanimas termasuk dalam hal

pemeliharaan sarana Sanimas yang sudah terbangun..

Diharapkan dengan adanya sosialisasi lagi masyarakat akan

kembali menjadi lebih peduli akan keberlanjutan sarana ini

dan perbaikan kesehatan lingkungan menjadi lebih

meningkat.

2. Masyarakat yang diberikan pelatihan sebaiknya diarahkan

agar pelatihan tersebut dapat memberikan kontribusi untuk

keberlanjutan program SANIMAS, di Kampung Pulo,

sehingga pelatihan yang diberikan tidak menjadi sia-sia.

3. Pertimbangan letak lokasi menjadi penting karena itu akan

mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan sarana MCK

ini. Maka dari itu sarana SANIMAS sebaiknya ditempatkan

di tempat yang letaknya strategis dan tidak terlalu jauh dari

rumah masyarakat pengguna, maksimal jarak dan waktu

tempuh dari rumah penduduk ke MCK adalah 2 menit (jarak

100 m) sehingga masyarakat pengguna dapat

menjangkaunya.

Page 132: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4. Salah satu solusi dalam penyediaan air bersih hendaknya

pengurus KSM Sanimas mengajukan usulan kepada PDAM

Kabupaten Tangerang berupa penyediaan hidran umum agar

masyarakat mendapatkan air bersih yang berkualitas.

Page 133: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

2. Arifin, Munif. 2009. Beberapa Pengertian Tentang Sanitasi

Lingkungan. http//inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/07/sanitasi-

lingkungan.html, diakses pada tanggal 14 Juli 2009.

3. Budiani, Ni Wayan. 2007. Efektivitas Program Penanggulangan

Pengangguran Karang Taruna ”Eka Bhakti” Desa Sumerta

Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar. Tugas

Akhir. Jurusan Ilmu Ekonomi. Bali : Universitas Udayana.

4. Departemen PU. 2008. Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Departemen PU Telah Lakukan Sanimas di 345 Lokasi di 27

Provinsi.http//ciptakarya.pu.go.id/index2.php?option=com_content

&do_pdf=1&id=555, diakses pada tanggal 16 September 2008.

5. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman.

2006 .Panduan Umum Pelaksanaan SANIMAS. Jakarta :

Departemen Pekerjaan Umum.

6. Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta

: UPP AMP YKPN.

7. Hariwijaya, M. dan Bisri M. Djaelani. 2008. Teknik Menulis

Skripsi dan Tesis Disertai Contoh Proposal Skripsi. Yogyakarta:

Hanggar Kreator.

8. Kurniawan, Teguh. 2003. Populasi, Ruang Muka Bumi, dan

Infrastruktur Kota. 15 November 2008. www.sinar harapan.com

Page 134: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

9. Kustiah, Tuti Ir. 2005. Kajian Kebijakan Pengelolaan Sanitasi

Berbasis Masyarakat. Jakarta : Badan Penelitian Pengembangan,

Departemen Pekerjaan Umum. http//www.

pu.go.id/publik/ind/produk/seminar/kolokium2005/kolokium2005_

10.pdf, diakses pada tanggal 16 September 2008, diakses pada

tanggal 14 September 2008.

10. Marzali, Amri. 2003. Akses Peran Serta Masyarakat; Lebih

Jauh Memahami Community Development. Jakarta : Indonesia

Center For Suistainable Development (ICSD) .

11. Mawandy, Erwin. 2003. Studi Problematik Pemanfaatan Ruang

dan Manajemen pada Stasiun Kereta Api Gambir. Tugas Akhir.

Jurusan Teknik Planologi. Jakarta : Universitas Indonusa Esa

Unggul.

12. Moleong, Dr. Lexy J. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif,

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Bandung.

13. Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2008 Metodologi Penelitian,

Jakarta : Bumi Aksara.

14. PB. Triton. 2006. SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik

Parametrik. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

15. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang pengelolaan

kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

16. Harapan Pulo, Kelompok Swadaya Masyarakat. 2006. Laporan

Rencana Pembangunan SANIMAS. Tangerang.

17. Rodiana, Siti. 2007. Indikator Keberhasilan Program

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK). Tugas Akhir.

Page 135: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Jurusan Teknik Planologi. Jakarta : Universitas Indonusa Esa

Unggul.

18. Sanusi. Bachrawi. 2000. Pengantar Perencanaan Pembangunan.

Jakarta : Universitas Indonesia.

19. SNI 03-2399-2002. Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum.

20. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : PT Alfabeta.

21. Sujuarto, Djoko. Pengantar Planologi. Bandung : ITB.

22. Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004, Kemitraan dan Model-Model

Pemberdayaan, Yogyakarta : Gava Media

23. Suryokusumo, R. Ferry Anggoro. 2008. Pelayanan Publik dan

Pengelolaan Infrastrutur Perkotaan. Yogyakarta : Sinergi

Publishing.

24. Undang-undang No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

25. United Nations. Laporan Pencapaian Milenium Development

Indonesia Tahun 2004

26. United Nations. Laporan Pencapaian Milenium Development

Indonesia. 2007

27. WASPOLA. 2006. Proyek Penyusunan Kebijakan dan Rencana

Kegiatan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia.

Laporan Akhir : Studi Dampak Pembangunan Sanimas (Sanimas

Outcome Monitoring Study).

28. Yanti, Noor Indah. 2006. Identifikasi Partisipasi Masyarakat

Dalam Pemeliharaan Jalan Di Perumahan. Tugas Akhir. Jurusan

Teknik Planologi. Jakarta : Universitas Indonusa Esa Unggul.

Page 136: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

LAMPIRAN A : KOMPILASI DATA KUESIONER

Tabel 1 Perhitungan Profil Sosial-Ekonomi

No Pertanyaan Jawaban Jumlah

Responden (jiwa)

Persentase (%)

SD 15 50.0

SLTP 8 26.7

SLTA 4 13.3

Akademi/ Perguruan Tinggi 3 10.0

1 Pendidikan terakhir

Total 30 100.0 PNS/ABRI 2 6.7

Karyawan 8 26.7

Wiraswasta 4 13.3

Pedagang 2 6.7

Petani 7 23.3

Buruh 4 13.3

Tukang/Ahli 3 10.0

2 Apa pekerjaan Bapak/ Ibu

Total 30 100 < Rp. 900.000 13 43.3

Rp. 900.000-Rp. 1.500.000 13 43.3

Rp. 1.500.000-Rp. 2.000.000 1 3.3

Rp. 2.000.000-Rp. 2.500.000 2 6.7

> Rp. 2.500.000 1 3.3

3

Berapa jumlah penghasilan bapak/ Ibu per bulannya?

Total 30 100

Page 137: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 2 Perhitungan Pada Aspek Penggunaan Sarana Sanitasi

No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden

(jiwa

Persentase (%)

Pengguna 7 23.3

Bukan Pengguna 23 76.7 1

Apakah Anda pengguna MCK Sanimas? Total 30 100.0

Pertanyaan khusus responden pengguna 1 kali 1 14.3

2 kali 6 85.7

3 kali 0 0

4 kali 0 0

2 Berapa kali anda menggunakan MCK SANIMAS dalam sehari

Total 7 100.0 Mandi Cuci 0 0

Kakus/ BAB 7 100

Mandi dan Cuci 0 0

Mandi dan Kakus/ BAB 0 0

Cuci dan Kakus/ BAB 0 0

Mandi, cuci dan kakus/ BAB 0 0

3 Kegiatan apa yang dilakukan di MCK SANIMAS

Total 7 100.0 Mudah dan Murah 7 100

Mudah dan mahal 0 0

Sulit dan murah 0 0

Sulit dan mahal 0 0

4 Apa pendapat anda mengenai penggunaan MCK SANIMAS

Total 7 100.0

Page 138: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 2

No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden

(jiwa

Persentase (%)

Dekat 7 100.0

Sedang 0 0

5 Bagaimana jarak antara sarana SANIMAS dengan rumah anda?

Jauh 0 0

Total 7 100.0 Pertanyaan khusus responden bukan pengguna

Sudah punya MCK sendiri di rumah

9 39.1

Kualitas air tidak bagus/ asin 2 8.7

Jaraknya jauh dari rumah ke MCK SANIMAS

12 52.2

6 Mengapa anda tidak

menggunakan MCK

SANIMAS

Total 23 100.0

Page 139: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 2

No Pertanyaan Jawaban Jumlah Responden

(jiwa

Persentase (%)

Pertanyaan untuk semua responden Ada 8 26.7

Tidak ada 2 0.0

Tidak Tahu 22 73.3 7

Adakah iuran yang dikeluarkan untuk penggunaan MCK Sanimas? Total 30 100

Setiap menggunakan MCK Sanimas

1 3.3

1 bulan sekali 7 23.3

Tidak tahu 22 73.3 8

Kapan Pembayaran iuran terebut dibayarkan?

Total 30 100.0 Rutin 7 23.3

Tidak rutin 0 0.0

Tidak pernah membayar iuran 23 76.7 9

Apakah anda rutin membayar iuran tersebut? Total 30 100.0

Rp. 5000 7 23.3

Rp. 10.000 0 0.0 10

Berapakah jumlah iuran yang harus dikeluarkan tiap bulannya?

Tidak tahu 23 76.7

Total 30 100.0

Page 140: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 3 Perhitungan Pada Aspek Kesehatan Lingkungan

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Responden bukan

pengguna

Total Persentase (%)

Sering dilakukan 6 16 22 73.3

Kadang-kadang dilakukan

1 7 8 26.7

Belum dilakukan 0 0 0 0.0

1

Intensitas dalam kegiatan menutup makanan

Total 7 23 30 100.0 Sering dilakukan

7 17 24 80.0

Kadang-kadang dilakukan

0 6 20 26.7

Belum dilakukan

0 0 0 0

2 Intensitas dalam kegiatan minum air yang dimasak

Total 7 23 30 100.0

Page 141: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Responden bukan

pengguna

Total Persentase (%)

Sering dilakukan

7 22 29 96.7

Kadang-kadang dilakukan

0 1 1 3.3

Belum dilakukan

0 0 0 0.0

3

Intensitas dalam kegiatan masak dan minum menggunakan air bersih ?

Total 7 23 30 100.0

Sering dilakukan

6 19 25 83.3

Kadang-kadang dilakukan

1 4 5 16.7

Belum dilakukan

0 0 0 0.0

4

Intensitas dalam kegiatan mencuci tangan dengan sabun ?

Total 7 23 30 100.0

Sering dilakukan

2 18 20 66.7

Kadang-kadang dilakukan

5 5 10 33.3

Belum dilakukan

0 0 0 0.0

5 Intensitas dalam kegiatan mencuci tangan dengan sabun sesudah BAB

Total 7 23 30 100.0

Page 142: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Responden bukan

pengguna

Total Persentase (%)

Sering dilakukan

7 13 20 66.7

Kadang-kadang dilakukan

0 5 5 16.7

Belum dilakukan

0 5 5 16.7

6

Intensitas dalam kegiatan membuang tinja di MCK

Total 7 23 30 100.0

Page 143: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Responden bukan

pengguna

Total Persentase (%)

Berbau, tersumbat dan penuh tinja.

1 0 1 3.3

Berbau, tersumbat dan sedikit tinja.

1 1 2 6.7

Berbau, tersumbat dan tidak ada tinja

0 0 0 0.0

Berbau, mengalir dan penuh tinja

1 2 3 10.0

Berbau, mengalir, dan sedikit tinja

2 6 8 26.7

7

Bagaimana kondisi selokan/ sungai di kampung saat ini?

Berbau, mengalir dan tidak ada tinja

1 8 9 30.0

Page 144: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Responden bukan

pengguna

Total Persentase (%)

Tidak berbau, tersumbat, dan penuh tinja

0 0 0 0.0

Tidak berbau, tersumbat, dan sedikit tinja

0 0 0 0.0

Tidak berbau, tersumbat dan tidak ada tinja

0 0 0 0.0

Tidak berbau, mengalir dan penuh tinja

0 0 0 0.0

Tidak berbau, mengalir dan sedikit tinja

1 3 4 13.3

Tidak berbau, mengalir dan tidak ada tinja

0 3 3 10.0

7

Bagaimana kondisi selokan/

sungai di kampung saat

ini?

Total 7 23 30 100.0

Page 145: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Responden bukan

pengguna

Total Persentase (%)

Banyak sampah dan banyak tinja.

4 13 17 56.7

Banyak sampah dan sedikit tinja

0 0 0 0.0

Banyak sampah dan tidak ada tinja

0 2 2 6.7

Sedikit sampah dan banyak tinja.

1 3 4 13.3

Sedikit sampah dan sedikit tinja.

1 4 5 16.7

Sedikit sampah dan tidak ada tinja.

0 0 0 0.0

Tidak ada sampah dan banyak tinja

1 0 1 3.3

8

Bagaimanakah kondisi lingkungan (termasuk kebon, sawah dan tanah kosong) di kampung ini sebelum adanya program SANIMAS?

Tidak ada sampah dan sedikit tinja

0 0 0 0.0

Page 146: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Responden bukan

pengguna

Total Persentase (%)

Bagaimanakah kondisi lingkungan (termasuk kebon, sawah dan tanah kosong) di kampung ini sebelum adanya program SANIMAS?

Tidak ada sampah dan tidak ada tinja

0 1 1 3.3 8

Total 7 23 30 100.0

Banyak sampah dan banyak tinja.

0 3 3 10.0

Banyak sampah dan

kit

seditinja

1 4 5 16.7

Bas

nyak ampah

dan tidak ada tinja

0 4 4 13.3

9

Bagaimanakah kondisi lingkungan (termasuk kebon, sawah dan tanah kosong) di kampung ini setelah adanya program SANIMAS? Sedikit

sampah dan banyak tinja.

0 0 0 0.0

Page 147: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Reaponden bukan

pengguna

Total

Peresentase (%)

Sedikit sampah dan sedikit tinja.

4 7 11 36.7

Sedikit sampah dan tidak ada tinja.

1 4 5 16.7

Tidak ada sampah dan

yak ja

bantin

0 0 0 0.0

Tidak ada sampah dan sedikit tinja

0 0 0 0.0

Tidak ada sampah dan tidak ada tinja.

1 1 2 6.7

9

Bagaimanakah kondisi lingkungan (termasuk kebon, sawah dan tanah kosong) di kampung ini setelah adanya program SANIMAS?

Total 7 23 30 100

Page 148: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 3

Jumlah Responden (jiwa

No Pertanyaan Jawaban Responden Pengguna

Reaponden bukan

pengguna

Total

Peresentase (%)

Berwarna 0 0 0 0.0

Berasa asin

7 16 23 76.7

Berbau 0 0 0 0.0

Berwarna dan berbau

0 0 0 0.0

Berwarna dan berasa 0 0

0 0.0

Berasa dan berbau 0 1

1 3.3

Berwarna, berasa, dan berbau 0 0

0 0.0

Antah 0 6 6 20.0

10

Bagaimana kualitas air di lingkungan anda ?

Total 7 23 30 100.0

Page 149: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

LAMPIRAN B : DESAIN SURVEI

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik

Universitas Indonusa Esa Unggul- Jakarta

KUESIONER PENELITIAN PENGGUNA SARANA MCK PLUS GUNA

KEPERLUAN PENELITIAN TUGAS AKHIR

PENGANTAR

Penyebaran kuesioner ini semata-mata dilakukan sebagai bahan

masukan dalam pengerjaan Tugas Akhir. Dengan segala kerendahan hati

saya mohon untuk dapat mengisi pertanyaan dengan baik dan benar.

Atas kesediaan dan waktu yang diberikan saya ucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya.

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang telah disediakan

Pelaksana Wawancara : .............................................................

Lokasi wawancara : KAMPUNG PULO RW 04

RT : (a) 21 (d) 24

(b) 22 (e) 25

(c) 23

Jam Wawancara : .............................................................

Page 150: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ........................................................................

2. Alamat Tinggal : ........................................................................

3. Umur : ........................................................................

4. Jenis kelamin : (L / P)

5. Pendidikan terakhir :

a. SD

b. SLTP

c. SLTA

d. Akademi/ Perguruan Tinggi

6. Apa Pekerjaan Utama Bapak/ Ibu (Pilihan Tunggal) beri tanda x

No Pekerjaan Utama Jawaban

1 PNS/ ABRI

2 Karyawan

3 Wiraswasta

4 Pedagang

5 Petani

6 Buruh

7 Tukang/ Ahli

8 Ibu Rumah Tangga

Page 151: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

7. Berapakah Jumlah Penghasilan Bapak/ Ibu per bulannya

No Jumlah Penghasilan Jawaban

1 < Rp. 900.000

2 Rp. 900.000- Rp. 1.500.000

3 Rp. 1.500.000- Rp. 2000.000

4 Rp. 2.000.000-Rp. 2.500.000

5 > Rp. 2.500.000

B. Aspek Penggunaan Sarana Sanitasi

1. Apakah Anda pengguna MCK Sanimas ?

a. Pengguna

b. Bukan pengguna

Jika jawabannya pengguna, lanjutkan ke pertanyaan no 2-10

kecuali no 5

Jika jawabannya bukan pengguna, langsung lanjutkan ke

pertanyaan no 5-10

2 Berapa kali anda menggunakan MCK SANIMAS dalam sehari?

c. 1 kali

d. 2 kali

e. 3 kali

f. Lebih dari 3 kali.

Page 152: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

3. Kegiatan apa yang anda lakukan di MCK SANIMAS ?

a. Mandi e. Mandi dan kakus/ BAB

b. Cuci f. Cuci dan Kakus/ BAB

c. Kakus/ Buang Air Besar g. Mandi, cuci dan kakus

d. Mandi dan cuci

4. Apa pendapat anda mengenai penggunaan MCK SANIMAS?

a. Mudah dan murah

b. Mudah dan mahal

c. Sulit dan murah

d. Sulit dan mahal

5. Mengapa anda tidak menggunakan MCK SANIMAS?

a. Sudah punya MCK sendiri di rumah

b. Kualitas air tidak bagus/ airnya asin

c. Jaraknya jauh dari rumah ke MCK SANIMAS

6. Bagaimana jarak antara sarana SANIMAS dengan rumah anda?

a. Dekat

b. Sedang

c. jauh

7. Adakah iuran yang dikeluarkan untuk penggunaan MCK

SANIMAS ?

a. Ada

b. Tidak ada

8. Kapan pembayaran iuran tersebut di bayarkan ?

a. Setiap menggunakan MCK SANIMAS

b. 1 bulan sekali

c. Tidak tahu, alasannya…

Page 153: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

9. Apakah anda rutin membayar iuran tersebut

a. Rutin

b. Tidak rutin

c. Tidak pernah membayar iuran, alasannya………

10. Berapakah jumlah iuran yang harus dikeluarkan tiap bulannya

a. Rp 5000

b. Rp 10.000

c. Tidak tahu, alasannya …………

C. Aspek Kesehatan Lingkungan

1. Intensitas dalam kegiatan menutup makanan ?

a. Sering dilakukan

b. Kadang-kadang dilakukan

c. Belum dilakukan

2. Intensitas dalam kegiatan minum air yang dimasak ?

a. Sering dilakukan

b. Kadang-kadang dilakukan

c. Belum dilakukan

3. Intensitas dalam kegiatan masak dan minum menggunakan air

bersih ?

a. Sering dilakukan

b. Kadang-kadang dilakukan

c. Belum dilakukan

Page 154: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

4. Intensitas dalam kegiatan mencuci tangan dengan sabun?

a. Sering dilakukan

b. Kadang-kadang dilakukan

c. Belum dilakukan

5. Intensitas dalam kegiatan mencuci tangan dengan sabun sesudah

Buang Air Besar ?

a. Sering dilakukan

b. Kadang-kadang dilakukan

c. Belum dilakukan

6. Intensitas dalam kegiatan membuang tinja di MCK

d. Sering dilakukan

e. Kadang-kadang dilakukan

f. Belum dilakukan

7. Bagaimana kondisi selokan/ sungai di kampung saat ini?

a. Berbau, tersumbat dan penuh tinja.

b. Berbau, tersumbat dan sedikit tinja.

c. Berbau, tersumbat dan tidak ada tinja

d. Berbau, mengalir dan penuh tinja

e. Berbau, mengalir, sedikit tinja

f. Berbau, mengalir dan tidak ada tinja

g. Tidak berbau, tersumbat, dan penuh tinja

h. Tidak berbau, tersumbat, dan sedikit tinja

i. Tidak berbau, tersumbat dan tidak ada tinja

Page 155: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

j. Tidak berbau, mengalir dan penuh tinja

k. Tidak berbau, mengalir dan sedikit tinja

l. Tidak berbau, mengalir dan tidak ada tinja.

8. Bagaimanakah kondisi lingkungan (termasuk kebon, sawah dan

tanah kosong) di kampung ini sebelum adanya program

SANIMAS?

ö. Banyak sampah dan banyak tinja.

dd. Banyak sampah dan sedikit tinja

bb. Banyak sampah dan tidak ada tinja

cc. Sedikit sampah dan banyak tinja.

dd. Sedikit sampah dan sedikit tinja.

ee. Sedikit sampah dan tidak ada tinja.

ff. Tidak ada sampah dan banyak tinja

gg. Tidak ada sampah dan sedikit tinja

hh. Tidak ada sampah dan tidak ada tinja.

9. Bagaimanakah kondisi lingkungan (termasuk kebon, sawah dan

tanah kosong) di kampung ini setelah adanya program SANIMAS?

a. Banyak sampah dan banyak tinja.

b. Banyak sampah dan sedikit tinja

c. Banyak sampah dan tidak ada tinja

d. Sedikit sampah dan banyak tinja.

e. Sedikit sampah dan sedikit tinja.

f. Sedikit sampah dan tidak ada tinja.

g. Tidak ada sampah dan banyak tinja

h. Tidak ada sampah dan sedikit tinja

i. Tidak ada sampah dan tidak ada tinja.

Page 156: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

10. Bagaimana kualitas air di lingkungan anda ?

a. Berwarna e. Berwarna dan berasa

b. Berasa asin f. Berasa dan berbau

c. Berbau g. Berasa dan berbau

d. Berwarna dan berbau h. Antah

Page 157: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

LAMPIRAN C : ANALISA FREQUENCIES

Tabel 1 Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Laki-laki 26 86.7 86.7 86.7

perempuan 4 13.3 13.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 2 Kelompok Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

20-29 3 10.0 10.0 10.0

30-39 16 53.3 53.3 63.3

40-49 5 16.7 16.7 80.0

50-59 4 13.3 13.3 93.3

60 tahun k atas 2 6.7 6.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 158: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 3 Pendidikan Terakhir

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

SD 15 50.0 50.0 50.0

SLTP 8 26.7 26.7 76.7

SLTA 4 13.3 13.3 90.0

Akademi/ Perguruan Tinggi 3 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 4 Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

PNS/ABRI 2 6.7 6.7 6.7

Karyawan 8 26.7 26.7 33.3

Wiraswasta 4 13.3 13.3 46.7

Pedagang 2 6.7 6.7 53.3

Petani 7 23.3 23.3 76.7

Buruh 4 13.3 13.3 90.0

ibu rumah

tangga 3 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 159: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 5 Penghasilan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

kurang dari Rp. 900.000 13 43.3 43.3 43.3

Rp. 900.000-Rp.1.500.000 13 43.3 43.3 86.7

Rp. 1.500.000-Rp. 2000.000 1 3.3 3.3 90.0

Rp. 2000.000-Rp. 2.500.000 2 6.7 6.7 96.7

Lebih dari Rp. 2.500.000 1 3.3 3.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 6 Tempat BAB responden

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Kebun, sungai,

sawah, tanah

kosong

8 26.7 26.7 26.7

WC d rumah

sendiri 15 50.0 50.0 76.7

MCK SANIMAS 7 23.3 23.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 160: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 7 Tipe responden

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

pengguna 7 23.3 23.3 23.3

bukan pengguna 23 76.7 76.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 8 Intensitas responden dalam menggunakan MCK SANIMAS

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

1 kali 1 3.3 14.3 14.3

2 kali 6 20.0 85.7 100.0

Valid

Total 7 23.3 100.0

Missing tidak menjawab 23 76.7

Total 30 100.0

Page 161: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 9 Kegiatan yang dilakukan di MCK SANIMAS

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Kakus/ Buang Air Besar 7 23.3 100.0 100.0

Missing tidak menjawab 23 76.7

Total 30 100.0

Tabel 10 Pendapat Responden Mengenai penggunaan MCK SANIMAS

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Mudah dan murah 7 23.3 100.0 100.0

Missing tidak menjawab 23 76.7

Total 30 100.0

Page 162: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 11 Alasan responden tidak menggunakan MCK SANIMAS

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

punya MCK sendiri 8 26.7 34.8 34.8

kualitas air tidak bagus 2 6.7 8.7 43.5

jarak yang jauh 13 43.3 56.5 100.0

Valid

Total 23 76.7 100.0

Missing tidak menjawab 7 23.3

Total 30 100.0

Tabel 12 Jarak antara MCK SANIMAS dengan Rumah Responden

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Dekat 9 30.0 30.0 30.0

Sedang 6 20.0 20.0 50.0

Jauh 15 50.0 50.0 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 163: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 13 Adakah iuran yang dikeluarkan untuk MCK SANIMAS

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

ada 8 26.7 26.7 26.7

Tidak tahu 22 73.3 73.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 14 Waktu Untuk Pembayaran Iuran

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

setiap menggunakan MCK

SANIMAS 1 3.3 3.3 3.3

1 bulan sekali 7 23.3 23.3 26.7

tidak tahu 22 73.3 73.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 164: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 15 Tingkat Kerutinan Membayar Iuran

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

rutin 7 23.3 23.3 23.3

Tidak pernah membayar

iuran 23 76.7 76.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 16 Jumlah Iuran

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Rp. 5000 7 23.3 23.3 23.3

Tidak pernah membayar

iuran 23 76.7 76.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 165: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 17 Intensitas Dalam Kegiatan Menutup Makanan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

sering dilakukan 22 73.3 73.3 73.3

kadang-kadang dilakukan 8 26.7 26.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 18 Intensitas Dalam Kegiatan Minum Air yang Dimasak

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

sering dilakukan 24 80.0 80.0 80.0

kadang-kadang dilakukan 6 20.0 20.0 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 166: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 19 Intensitas Dalam Kegiatan Masak dan Minum Menggunakan Air Bersih

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

sering dilakukan 29 96.7 96.7 96.7

kadang-kadang dilakukan 1 3.3 3.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 20 Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan dengan Sabun

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

sering dilakukan 25 83.3 83.3 83.3

kadang-kadang dilakukan 5 16.7 16.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 167: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 21 Intensitas Dalam Kegiatan Mencuci Tangan dengan Sabun Sesudah BAB

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

sering dilakukan 20 66.7 66.7 66.7

kadang-kadang dilakukan 10 33.3 33.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Tabel 22 Intensitas Dalam Kegiatan Membuang Tinja di MCK

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

sering dilakukan 20 66.7 66.7 66.7

kadang-kadang dilakukan 5 16.7 16.7 83.3

belum dilakukan 5 16.7 16.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 168: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 23 Kondisi Selokan/ Sungai

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

berbau,tersumbat dan penuh

tinja 1 3.3 3.3 3.3

berbau,tersumbat dan sedikit

tinja 2 6.7 6.7 10.0

berbau,mengalir dan penuh

tinja 3 10.0 10.0 20.0

berbau,mengalir dan sedikit

tinja 8 26.7 26.7 46.7

berbau,mengalir dan tidak

ada tinja 9 30.0 30.0 76.7

tidak berbau, mengalir dan

sedikit tinja 4 13.3 13.3 90.0

tidak berbau, mengalir dan

tidak ada tinja 3 10.0 10.0 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 169: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 24 Kondisi Lingkungan Sebelum Adanya Program SANIMAS

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

banyak sampah dan banyak

tinja 17 56.7 56.7 56.7

banyak sampah dan tidak

ada tinja 2 6.7 6.7 63.3

sedikit sampah dan banyak

tinja 4 13.3 13.3 76.7

sedikit sampah dan sedikit

tinja 5 16.7 16.7 93.3

tidak ada sampah dan

banyak tinja 1 3.3 3.3 96.7

tidak ada sampah dan tidak

ada tinja 1 3.3 3.3 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 170: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 25 Kondisi Lingkungan Sesudah Adanya Program SANIMAS

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

banyak sampah dan banyak

tinja 3 10.0 10.0 10.0

banyak sampah dan sedikit

tinja 5 16.7 16.7 26.7

banyak sampah dan tidak

ada tinja 4 13.3 13.3 40.0

sedikit sampah dan sedikit

tinja 11 36.7 36.7 76.7

sedikit sampah dan tidak ada

tinja 5 16.7 16.7 93.3

tidak ada sampah dan tidak

ada tinja 2 6.7 6.7 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 171: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 26 Kualitas air di lingkungan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

berasa 23 76.7 76.7 76.7

berasa dan berbau 1 3.3 3.3 80.0

antah 6 20.0 20.0 100.0

Valid

Total 30 100.0 100.0

Page 172: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

LAMPIRAN D

Tabel 1 Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas

KELAS PARAMETER SATUAN I II III IV KETERANGAN

FISIKA

Temperatur ºc

Deviasi 3

Deviasi 3

Deviasi 3

Deviasi 5 Deviasi

Temperatur dari keadaan alamiah

Residu Terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000

Residu Tersuspensi mg/L 50 50 400 400

Bagi pengolahan air minum secara konvensial, residu tersuspensi ≤ 5000 mg/L

KIMIA ANORGANIK

ph

6 - 9 6 - 9 6 - 9 5 - 9

Apabila secara alamiah di luar rentang tersebut, maka ditentukan berdasarkan kondisi alamiah

BOD mg/L 2 3 6 12 COD mg/L 10 25 50 100

DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas mimimum

Total Fosfor sebagai p mg/L 0,2 0,2 1 5

NO3 sebagai N mg/L 10 10 20 20

NH3-N mg/L 0,5 (-) (-) (-)

Bagi perikanan, kandungan amonia bebas untuk ikan yang peka ≤ 0,02 mg/L sebagai NH3

Arsen mg/L 0,05 1 1 1 obalt mg/L 0,2 0,2 0,2 0,2

Page 173: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 1

KELAS PARAMETER SATUAN I II III IV

KETERANGAN

Barium mg/L 1 (-) (-) (-) Boron mg/L 1 1 1 1 Selenium mg/L 0,01 0,05 0,05 0,05 Kadmium mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01 Khrom (VI) mg/L 0,05 0,05 0,05 0,01

Tembaga mg/L 0,02 0,02 0,02 0,2

Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Cu ≤ 1 mg/L

Besi mg/L 0,3 (-) (-) (-)

Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Fe ≤ 5 mg/L

Timbal mg/L 0,03 0,03 0,03 1

Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Pb ≤ 0,1 mg/L

Mangan mg/L 1 (-) (-) (-) Air Raksa mg/L 0,001 0,002 0,002 0,005

Seng mg/L 0,05 0,05 0,05 2

Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Zn ≤ 5 mg/L

Khlorida mg/L 1 (-) (-) (-) Sianida mg/L 0,02 0,02 0,02 (-) Fluorida mg/L 0,5 1,5 1,5 (-)

Page 174: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 1

KELAS PARAMETER SATUAN

I II III IV KETERANGAN

Nitrit sebagai N mg/L 0,06 0,06 0,06 (-)

Bagi pengolahan air minum secara konvensional, NO2_N ≤ 1 mg/L

Sulfat mg/L 400 (-) (-) (-)

Khlorin bebas mg/L 0,03 0,03 (-) (-) Bagi ABAM tidak dipersyaratkan

Belerang sebagai H2S mg/L 0,002 0,002 0,002 (-)

MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100

ml 100 1000 2000 2000

Total coliform jml/100 ml

1000 5000 10000 10000

Bagi pengolahan air minum secara konvensional, fecal coliform ≤ 2000 jml/ 100 ml dan total coliform ≤ 10000 jml/ 100 ml

RADIOAKTIVITAS

Gross-A bg/L 0,1 0,1 0,1 0,1

Gross-B bg/L 1 1 1 1

Page 175: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 1

KELAS PARAMETER SATUAN I II III IV KETERANGAN

KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug/L 1000 1000 1000 (-) Detergen sebagai MBAS ug/L 200 200 200 (-)

Senyawa Fenol sebagai Fenol ug/L 1 1 1 (-)

BHC ug/L 210 210 210 (-) Aldrin/ Dieldrin ug/L 17 (-) (-) (-) Chlordane ug/L 3 (-) (-) (-) DDT ug/L 2 2 2 2 Heptachlor dan Heptachlor epoxide

ug/L 18 (-) (-) (-)

Lindane ug/L 56 (-) (-) (-) Methoxyctor ug/L 35 (-) (-) (-) Endrin ug/L 1 4 4 (-) Toxaphan ug/L 5 (-) (-) (-)

Keterangan = Lampiran PP No 82 Tahun 2001

Page 176: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Matrix Hasil Kuesioner

Tabel 1 Pertanyaan Kuisioner Identifikasi Responden

B No Responden

Nama Alamat Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 b z z z a c c c c Kasim RT 21 a f a d b b c 2 Nasim RT 21 a f a d b b b z z z b a c c c c 3 Madin RT 21 a c b f a b b z z z a b c c c c 4 Titien RT 21 b c c h c b b z z z a c c c c c 5 Sarja RT 21 a c b b a b b z z z c b c c c c 6 Udin RT 22 a d a e b a b z z z b b c c c c 7 Bajun RT 22 a c a c b b b z z z a b c c c c 8 Partono RT 22 a e a e b a b z z z c c c c c c 9 Pardi RT 22 a c b b b b b z z z a c c c c c

10 Tukiman RT 22 a e d a e b b z z z a b c c c c 11 Amin RT 22 a c c b b b b z z z a b c c c c 12 Hasan RT 23 a c b b b c a b c a z a a b a a 13 Unus RT 23 a c a f a c a b c a z a a b a a 14 Sariyati RT 23 b b d a d b b z z z a a a a c c 15 Jasan RT 23 a e a e a c a b c a z a a b a a 16 Samsudin RT 23 a c a f a c a b c a z a a b a a 17 Ersih RT 23 b c a h a c a b c a z a a b a a 18 Omay RT 23 a c d c d c a a c a z a a b a a 19 Marsin RT 23 a c a f a c a b c a z a a b a a 20 Lukman RT 24 a c c c b b b z z z c c c c c c 21 Wahid RT 24 a c c c b b b z z z c c c c c c 22 Barda RT 24 a c b b b b b z z z c c c c c c Sumber : Hasil Kuisioner 2010

Page 177: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 1 Pertanyaan Kuisioner Identifikasi Responden

B No

Responden

Nama Alamat Jenis Kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

23 Anah RT 24 b c a h b b b z z z c c c c c c 24 Nurdin RT 24 a b b b b b b z z z c c c c c c 25 Jamian RT 25 a d a b a a b z z z c c c c c c 26 Masdin RT 25 a b a b a a b z z z c c c c c c 27 Jamsur RT 25 a e b e a a b z z z c c c c c c 28 Asip RT 25 a d b e a a b z z z c c c c c c 29 Ujang RT 25 a d a e a a b z z z c c c c c c 30 Salam RT 25 a d a e a a b z z z c c c c c c

Sumber : Hasil Kuisioner 2009

Page 178: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Tabel 2 Pertanyaan Kuisioner Identifikasi Responden

C No Responden

Nama Alamat Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Kasim RT 21 a f a d b a a a a a a k d e b 2 Nasim RT 21 a f a d b a a a a a a k e f b 3 Madin RT 21 a c b f a a a a a a a f a f b 4 Titien RT 21 b c c h c a a a a a a f a a b 5 Sarja RT 21 a c b b a b b b a a a l i i b 6 Udin RT 22 a d a e b b b a a a b k d f b 7 Bajun RT 22 a c a c b b b a a a a e d e b 8 Partono RT 22 a e a e b b b a a a c f e f b 9 Pardi RT 22 a c b b b a a a b b b e a b h 10 Tukiman RT 22 a e d a e a a a a a a e a e h 11 Amin RT 22 a c c b b a a a a a a e a e h 12 Hasan RT 23 a c b b b a a a a b a k d f b 13 Unus RT 23 a c a f a b a a b b a e a b b 14 Sariyati RT 23 b b d a d a a a b a a e e b b 15 Jasan RT 23 a e a e a a a a a b a e g i b 16 Samsudin RT 23 a c a f a a a a a b a f e e b 17 Ersih RT 23 b c a h a a a a a b a a a e b 18 Omay RT 23 a c d c d a a a a a a d a e b 19 Marsin RT 23 a c a f a a a a a a a b a e b 20 Lukman RT 24 a c c c b b b a a a a l c e b 21 Wahid RT 24 a c c c b b b a a a a l c c b 22 Barda RT 24 a c b b b a a a a a a f a e b 23 Anah RT 24 b c a h b b a a a a c e e e b 24 Nurdin RT 24 a b b b b a a a a a a f a c h Sumber : Hasil Kuisioner 2010

Page 179: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Lanjutan Tabel 2 Pertanyaan Kuisioner

S

Ket

Identifikasi Responden C

No Responden

Nama Alamat Jenis Kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

25 Jamian RT 25 a d a b a a a a a a b b a c b 26 Masdin RT 25 a b a b a a a a a a c f a c b 27 Jamsur RT 25 a e b e a a a a b b b f a b h 28 Asip RT 25 a d b e a a a a b b b f a b h 29 Ujang RT 25 a d a e a a a a a b c d a a b 30 Salam RT 25 a d a e a a a a a b c d a a f

umber : Hasil Kuisioner 2010

erangan : Z : Tidak Menjawab

Page 180: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Daftar Istilah

APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara

APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

IPAL : Instalasi Pengolahan Air Tinja

KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MCK : Mandi Cuci Kakus

PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

RKM : Rencana Kerja Masyarakat

RPA : Rapid Participatory Assesment

SANIMAS : Sanitasi Berbasis Masyarakat

SDM : Sumber Daya Manusia

SNI : Standar Nasional Indonesia

TFL : Tim Fasilitator Lapangan

WHO : World Health Organization

Page 181: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Daftar Definisi

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

Forum Musyawarah, tempat masyarakat menyampaikan

aspirasi.

Ladder 1

Suatu metode yang bertujuan untuk mengenali dan

mengkaji manfaat dan nilai guna iuran yang dirasakan oleh

masyarakat dalam kegiatan pembangunan sarana sanitasi

kampong serta digunakan untuk menilai kesiapan

amsyarakat berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur

sanitasi

Problem Tree

Suatu metode yang bertujuan untuk mengenali dan

mengkaji masalah-masalah sanitasi yang ada di masyarakat

dan hubungan sebab-akibat yang timbul dalam masalah

sanitasi yang mereka hadapi, menentukan masalah-masalah

inti sanitasi serta mengakaji gagasan/ rencana masyarakat

untuk memecahkan masalah sanitasi yang mereka hadapi.

Rencana Kerja Masyarakat (RKM)

Suatu rencana yang dibuat oleh masyarakat sebagai

anggota Tim Kerja Masyarakat (TKM) bersama pengguna

TKM sebagai wadah untuk menampung aspirasi dari

masyarakat desa/ kampong atas proyek SANIMAS.

Page 182: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

Rapid Participatory Assesment (RPA)

Suatu metode yang digunakan untuk melakukan pemetaan

kondisi sanitasi masyarakat, masalah yang mereka hadapi,

serta kebutuhan untuk memecahkan masalah sanitasi secara

cepat dan dilakukan secara partisipatif, atau bersama-sama

masyarakat.

SANIMAS

Dirancang untuk memberdayakan masyarakat yang berada

di lingkungan permukiman yang padat, kumuh dan miskin

diperkotaan yang difokuskan ada penanganan pembuangan

air limbah rumah tangga khususnya tinja manusia,

meskipun tidak tertutup juga untuk menangani limbah cair

industri rumah tangga yang dapat terurai secara alamiah

seperti industri thau, temped an lainnya.

Timeline

Suatu metode yang bertujuan untuk mengenali dan

mengkaji pengalaman masyarakat dalam upaya memenuhi

kebutuhan sanitasi dasar, serta mengetahui inisiator

kegiatan dan sumber pendanaannya.

Transect Walk

Suatu metode yang bertujuan untuk mengenali dan

mengkaji kondisi sarana sanitasi kampung yang sudah ada,

untuk menilai tingkat kepuasan masyarakat terhadap

fasilitas sanitasi yang ada dan menilai tingkat kelayakan

teknis sebagai prasayarat pembangunan infrastruktur

Page 183: IDENTIFIKASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM SANITASI ...digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2947-TUGAS AKHIR... · identifikasi pelaksanaan kegiatan program sanitasi berbasis

sanitasi yang direncanakan dengan cara melakukan

observasi langsung oleh TFL bersama-sama denagn

masyarakat.

Venn Diagram

Suatu metode yang bertujuan untuk mengenali dan

mengkaji keberadaan lembaga lokal yang ada dalam

masyarakat, manfaat dan tingkat kedekatan hubungannya

dengan masyarakat.