84
i IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH KARYA TULIS ILMIAH Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan OLEH : HARNITA SARY NIM:P00320014064 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2017

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

i

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIAPADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

MINAULA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan

OLEH :

HARNITA SARYNIM:P00320014064

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2017

Page 2: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

ii

Page 3: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

iii

Page 4: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

iv

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : HARNITA SARY

Nim : P00324014064

Tempat Tanggal Lahir : Timor-Timur, 20 September 1996

Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Anduonohu

B. Pendidikan

1. SD Negeri 2 Boneatiro, tamat tahun 2008.

2. SMP Negeri 2 Kapontori, tamat tahun 2011.

3. SMA Negeri 1 Kapontori, tamat tahun 2014.

4. Sejak tahun 2014 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kendari

sampai sekarang

Page 5: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

v

Motto

Jika semua diiringi dengan doa dan usaha, Sukses tidak akan hilang dari

pandangan, tidak akan jauh dari genggamanmu, dan tidak akan terhapus

dari ingatanmu, Apa yang anda piker bisa, pasti bisa, Maka jangan takut

gagal, terus mencoba sampai sukses

Sesuatu yang dilakukan dengan cinta pasti akan indah, Sebab rencana

Allah memang indah padas etiap makhluknya………

Sesuatu yang dilakukan dengan ikhlas, esok lusa dianggap sebagai suatu

kebutuhan

Karya tulis ilmiah ini kupersembahkan

Untuk kedua orang tuaku, agama

Dan negaraku tercinta

Indonesia

Page 6: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

vi

ABSTRAK

Harnita Sary (P0030014064). Identifikasi Faktor-Faktor Yang MempengaruhiDemensia Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun2017. Dibimbing oleh Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp.,M.Kes dan Ruth MonganB.Sc., S.Pd., M.Pd (xiii + 56 halaman + 7 tabel + 10lampiran). Demensia merupakankumpulan gejala yang di sebabkan oleh beberapa penyakit atau kondisi tertentusehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku, demensia juga sangatberkaitan dengan lanjut usia. Lanjut usia yang berumur > 60 tahun lebih beresikoterkena penyakit demensia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia. Variabel penelitian ini adalahStatus gizi, aktivitas fisik, dan riwaya tpenyakit. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif.Penelitian ini di lakukan pada tanggal 13 Maret - 26 Juli 2017. Populasi dalampenelitian ini adalah semua lansia yang yang mengalami demensia, yang tinggal diPanti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari. Dengan jumlah sampel 31lansia yangdemensia dengan tekhnik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitiandi peroleh bahwa status gizi kurang dan lebih, aktivitas fisik yang dilakukan secaraketergantungan, dan riwayat penyakit hipertensi pada lansia dapat mempengaruhiterjadinya demensia. Dimana frekuensi status gizi yang kurang dan lebih sebanyak 25responden (80,65%), frekuensi aktivitas fisik yang dilakukan secara ketergantungansebanyak 20 responden (64,52%), dan frekuensi riwayat penyakit hipertensisebanyak 23 responden (74,19%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwastatus gizi yang kurang dan lebih, aktivitas fisik yang dilakukan secaraketergantungan danri waya tpenyakit hipertensi dapat mempengaruhi terjadinyademensia pada lansia, dimana sebagian besar yang mempengaruhi adalah statusgizikurangdanlebihyaitu 25 responden(80,65%).Disarankanbagipihakpetugaspantiuntuklebihmemperhatikan status gizi dan riwayatpenyakit, serta memberikan promosi kesehatan tentang pentingnya aktivitas olah ragaterhadap lansia yang belum mengalami demensia.

Kata Kunci: Faktor-Faktor, Demensia, Lansia

DaftarPustaka :14 literatur (2003-2014)

Page 7: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis pajatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya

tulis ilmiah yang berjudul “Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Demensia

Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari tahun 2017”

Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini ada banyak pihak yang

membantu,oleh karena itu sudah sepantasnya penulis dengan segala kerendahan dan

keikhlasan hati mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya terutama kepada

IbuHj. Sitti Rachmi Misbah S.Kp., M.Kes selaku pembimbing I dan ibu Ruth

Mongan, B.Sc., S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing

sehingga karya tulis ilmiah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Pada

kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Petrus,SKM., M.Kes sebagai Direktur Poltekkes Kendari

2. Bapak Ir. Sukanto Toding, MSP., MA selaku Kepala Badan Penelitian

dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mengeluarkan

surat izin penelitian kepada penulis.

3. Bapak Syamsuddin, SST, MA selaku Kepala Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian.

4. Bapak Muslimin L., A.Kep.,S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Poltekes Kemenkes Kendari.

Page 8: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

viii

5. Semua dosen dan Staf pengajar DIII keperawatan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada penulis

selama mengikuti pendidikan di Poltekes Kesehatan Kemenkes Kendari

6. Bapak Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes selaku penguji I, Ibu Lena Atoy,

SST., MPH selaku penguji II, dan Ibu Akhmad, SST., M.Kes selaku

penguji III yang telah member masukan dan tambahan dalam penelitian

penulis

7. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih untuk kedua orang tua tercinta

ayahku ( Rahman .D.) dan Ibuku (Hasni) yang telah bersusahapayah

mengasuh dan membesarkan penulis serta selama ini memberi doa restu

sehingga terbuka jalan menuju keberhasilan

8. Saudara-saudaraku tersayang terutama kakak tercinta Hasman

Maulana,S.Kepd an Brimob Hasran Syawal serta keluarga besarku yang

selalu membantu dan member semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

9. Seluruh rekan-rekan seperjuanganku D-III Jurusan Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Kendari angkatan 2014 khususnya kelas B yang senantiasa

memberikan bimbingan, dorongan, pengorbanan, motivasi, kasih sayang

serta doa yang tulus dan ikhlas selama penulis menempuh pendidikan.

Semoga Allah SWT membalas segala budi baik semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah ini. Amin

penulis pula menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun

Page 9: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

ix

sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan karya tulis ilmiah ini serta

sebagai bahan pembelajaran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

selanjutnya.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga hasil Karya Tulis Ilmiah ini

bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua, Amin

Kendari, Juni 2017

Penulis

Page 10: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii

RIWAYAT HIDUP...............................................................................................iv

MOTTO..................................................................................................................v

ABSTRAK.............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR.........................................................................................vii

DAFTAR ISI..........................................................................................................x

DAFTAR TABEL...............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................6

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................6

D. Manfaat Penelitian.....................................................................................7

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan TeoriTentangLanjutUsia.......................................................9

B. Tinjauan TeoriTentangDemensia.........................................................18

C. Tinjauan TentangFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Demensia....25

BAB III KERANGKA PIKIR

A. Dasar Pemikiran.......................................................................................33

B. Kerangka Pikir.........................................................................................34

Page 11: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

xi

C. Variabel penelitian...................................................................................35

D. Definisi Operasional Dan KriteriaObjektif..........................................35

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian........................................................................................38

B. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................38

C. Populasi dan Sampel...............................................................................38

D. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................39

E. Instrumen Penelitian...............................................................................39

F. Jenis Data................................................................................................40

G. Pengolahan Data....................................................................................40

H. Analisa Data............................................................................................41

I. Penyajian Data........................................................................................41

J. Etika Penelitian.......................................................................................42

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.........................................................................................43

B. Pembahasan..............................................................................................48

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................54

B. Saran.........................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

xii

DAFTAR TABEL

NO HAL

1. Tabel 5.1 Distribusi Sarana dan Prasarana di Panti Sosial TresnaWerdha Minaula Kendari Tahun 2017 44

2. Tabel 5.2 Distribusi Tenaga Pengelola Panti Sosial Tresna WerdhaMinaula Kendari Tahun 45

3. Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di PantiSosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017 45

4. Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di PantiSosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017 46

5. Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Status Gizi Sebagai Faktor YangMempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti Sosial 47Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

6. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi AktivitasFisik Sebagai FaktorYangMempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti Sosial 47Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

7. Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit Sebagai FaktorYang MempengaruhiDemensia Pada Lansia di Panti 48Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

Page 13: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal Penelitian Dari Poltekes Kendari

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Dari Poltekes Kendari

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Dari Badan Penelitian Dan PengembanganProvinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 5 SuratPernyataan Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 Tabulasi Data

Lampiran 8 Master Tabel

Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 10 Hasil Dokumentasi Dalam Penelitian

Page 14: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang tejadi di dalam

kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak

hanya di mulai dari suatu waktu tertentu, tetapi di mulai sejak permulaan

kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah

melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak,dewasa dan tua. Tiga tahap ini

berbeda, baik secra biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti

mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang di tandai dengan kulit

yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,

penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan figure tubuh yang tidak

proporsional. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 1998

tentang kesejahteraan lanjut usia (pasal 1 ayat 2), menyebutkan bahwa umur 60

tahun adalah usia permulaan tua.Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi

merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang

kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubh dalam menghadapi

rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian(Nugroho,

2008).

Saat ini, penduduk dunia di perkirakan berjumlah sekitar 7 milyar,

meningkat dari sekitar 6,5 milyar di tahun 2006. Peningkatan jumlah penduduk

tersebut di ikuti jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas; antara tahun 1970

Page 15: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

2

sampai tahun 2025, jumlah mereka di perkirakan akan meningkat 223% atau

bertambah sekitar 694 juta jiwa. Di tahun 2025 akan terdapat sekitar 1,2 milyar

penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas, yang akan menjadi 2 milyar di tahun

2050; 80% di antaranya tinggal di Negara-negara berkembang,termasuk

Indonesia. WHO menyatakan bahwa penduduk lansia di indonesia pada tahun

2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang,

balitanya tinggal 6,9 % yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di

dunia (Ismayanti, 2012).

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa Indonesia

termasuk 5 besar Negara jumlah penduduk lansia terbnyak di Indonesia. Pada

atahun 2010 jumlah lansia di Indonesia mencapai 18,1 juta orang. Sementara itu

data badan pusat statistic tahun 2011 jumlah lansia sekitar 24 juta jiwa ( hamper

10% jumlah penduduk ), pada tahun 2012 jumlah penduduk lansia di Indonesia

sebesar 27 juta jiwa,sedangkan tahun 2013 menunjukan lansia di Indonsia sebesar

28 juta jiwa dari total penduduk Indonesia. Penduduk lansia ini di proyeksikan

menjadi 28,8 juta jiwa ( 11,34 % ) dari total penduduk Indonesia pada tahun

2020, atau menurut proyeksi Bappenas, jumlah penduduk lansia 60 tahun akan

menjadi dua kali lipat ( 36 juta )pada tahun 2025. Setiap tahun, jumlah lansia

bertambah rata –rata 450 ribu orang, maka pada tahun 2050 di perkirakan

berjumlah 60 juta lansia (Depkes RI,2013).

Salah satu masalah utama para lanjut usia adalah kemunduran fungsi

kognitif. Kemunduran fungsi kognitif tersebut dapat berupa mudah-lupa yaitu

Page 16: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

3

bentuk gangguan kognitif yang paling ringan, gangguan ini di perkirakan di

keluhkan oleh 39% lanjut usia berusia 50-59 tahun. Meningkat menjadi lebih dari

85% pada usia lebih dari 80 tahun. Di fase ini seseorang masih bisa berfungsi

normal kendati mulai sulit mengingat kembali informasi yang telah di pelajari;

tidak jarang di temukan pada orang setengah baya. Jika penduduk berusia lebih

dari 60 tahun di Indonesia berjumlah 7% dari seluruh penduduk, maka keluhan

mudah lupa tersebut di derita oleh setidaknya 3% populasi di Indonesia. Muda-

lupa ini bisa lanjut menjadi gangguan kognitif sampai ke demensia sebagai

bentuk klinis yang paling berat ringan(Wreksoatmodjo, 2014).

Demensia adalah kumpulan gejala klinik yang di sebabkan oleh berbagai

latar belakang penyakit dan terjadi kemunduran kognitif yang sedemikian

beratnya sehingga mengganggu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas

sosial.Kemunduran kognitif pada demensia biasanya di awali dengan

kemunduran memori / daya ingat (pelupa)(Nugroho, 2008).

Grey et al. 2008 menyebutkan bahwa Demensia bukanlah sekedar

penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang di sebabkan beberapa penyakit

atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.

Demensia sangat berkaitan dengan lanjut usia(Pratiwi, Marliyati, & Latifah,

2013). Demensia juga memiliki tahapan dan gejala klinis progresi, yang di bagi

menjadi tujuh tahap yaitu tahap satu: Normal , tahap dua ; Normal, forgetfulness

subjective(mudah lupa), tahap tiga ; Kesulitan dalam pekerjaan, berbicara,

berpergian ke tempat baru, dilaporkan oleh keluarga, dan diikuti oleh gangguan

ringan, tahap empat ; Penurunan kemampuan untuk berpergian, berhitung,

Page 17: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

4

mengingat kejadian da hal yang baru, tahap lima ; Membutuhkan bantuan

pemilihan baju, disorientasi waktu dan tempat, gangguan kemampuan menginga

nama orang, tahap enam ; Membutuhkan bantuan untuk makan,

defekasi/berkemih, inkontinensia, disorientasi waktu, tempat dan orang, tahap

tujuh ; Gangguan berbicara yang parah, inkontinensia, gerakan yang kaku

(Nugroho, 2008).

Menurut Richard et al. (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

demensia yaitu Status Gizi ,aktivitas fisik, dan tingkat pendidikan, usia dan

riwayat penyakit(Pratiwi, Marliyati, & Latifah, 2013).

Hasil analisis status gizi menunjukan sebanyak 62,3 % subjek yang

mengalami demensia memiliki status gizi kurang dan lebihdan 37,7 % untuk

subjekyang memiliki status gizi normal.Batas ambang nilai IMT menurut

Sirajuddin (2012) untuk orang Indonesia (lansia) adalah <18,5 kg/m termaksut

dalam kategori kurus, 18,5 -22,9 kg/m untuk kategori normal, dan >23,0 kg/m

untuk kategori gemuk.Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2004,

diketahui angka kecukupan energi untuk wanita di atas 60 tahun adalah 1.600

kkal. Zat gizi mikrodiketahui berkaitan dengan kejadian demensia pada lansia,

terutama vitamin B kompleks.Kekurangan vitamin B kompleks pada lansia dapat

meningkatkan risiko terjadinya demensia.

Menurut penelitian Turana,Yuda (2013), saat lansia melakukan

aktivitas fisik dapat langsung menstimulasi otak, sehingga saat melakukan

Page 18: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

5

olahraga teratur dapat meningkatkan protein di otak yang di sebut Brain Derived

Neurotrphic Factor (BDNF). Protein Derived Neurotrphic Factor (BDNF) ini

berperan penting menjaga sel saraf tetap bugar dan sehat, kadar Protein Derived

Neurotrphic Factor (BDNF) yang rendah dapat menyebabkan penyakit

demensia. Sehingga lansia yang banyak melakukan aktivitas fisikakan

mempunyai fungsi kognitif yang lebih baik. Lansia yang sudah mengalami

demensia sebagian besar juga hanya duduk-duduk dan tidur sepanjang hari serta

tidak melakukan aktiviatas apapun. Lansia yang yangtidak mengalami demensia

sebagian besar masih aktif (55,6 %) dan masih melakukan aktivitas secara

normal. Semakin tinggi level aktivitas fisik maka semakin rendah kejadian

demensia pada lansia(Pratiwi, Marliyati, & Latifah, 2013). Riwayat penyakit juga

seperti hipertensi salah satu factor penyebab terjadinya demensia pada

lansia(Yatim, 2003).

Penyakit hipertensi mempengaruhi penurunan kognitif/demensia pada

lansia, di mana pembuluh darah pada lansia lebih tebal dan kaku atau disebut

aterosklerosis sehingga tekanan darah meningkat. Peningkatan tekanan darah

kronis dapat meningkatkan efek penuaan pada struktur otak, meliputi reduksi

substansia putih dan abu-abu di lobus prefrontal serta meningkatkan

hiperintensitas substansia putih di lobus frontalis (Myers, 2008). Pada lansia

hendaknya mengurangi konsumsi natrium (garam), karena garam yang berlebih

dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah (hipertensi) (Maryam,

dkk,2011).

Page 19: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

6

Berdasarkan pengambilan data awal di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendaridiperoleh data jumlah lansia 95 orang. Dari hasil wawancara

dengan menggunakan Mini Mental Status Exam( MMSE ) di dapatkan 31 dari 95

lansia yang mengalami demensia. Di mana di dapatkan 5 lansia mengalami

demensia tahap tiga yaitu mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan

seperti memasak dan mencuci piring, dan 10 lansia mengalami demensia tahap

empat yaitu penurunan kemampuan untuk berhitung serta 8 lansia mengalami

demensia tahap enam yaitu membutuhkan bantuan orang lain untuk makan,

defekasi/berkemih, dan disorientasi waktu, tempat, dan orang.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengambil judul

“Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Pada Lansia Di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah : “ Faktor-Faktor Apakah Yang Mempengaruhi Demensia Pada Lansia Di

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Pada

Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017.

Page 20: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

7

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi Status Gizi Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi

Demensia Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna werdha Minaula Kendari

Tahun 2017.

b. Mengidentifikasi Aktivitas Fisik Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi

Demensia Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

Tahun 2017.

c. MengidentifikasiRiwayat penyakit Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi

Demensia Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna werdha Minaula Kendari

Tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian

a. Bagi Institusi

Masukan bagi institusi pendidikan yaitu Untuk mengidentifikasi Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Pada Lansia Di Panti Sosial

Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dan bisa di jadikan bahan

acuan bagi peneliti selanjutnya.

Page 21: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Diharapkan dapat

memberikan informasi bagi Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari dalam menentukan arah kebijakan pelayanan kesehatan

terutama sebagai bahan informasi mengenai Demensia pada lansia.

Page 22: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori TentangLanjut Usia

1. Konsep Usia Lanjut

Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan

kemampun jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki

kerusakan yang di derita (Nugroho, 2008). Proses menua adalah proses

sepanjang hidup, yang dimulai sejak permulaan kehidupan, sehingga

merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap

kehidupan yaitu anak,dewasa, dan tua (Nugroho, 2008).

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), lansia meliputi : usia

pertengahaan (middle age) yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun, lansia

(erderly) antara 60 sampai 74 tahun, usia tua (old) antara 75 sampai 90 tahun

(Nugroho, 2008). Sedangkan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia (pasal 1 ayat 2), yang

di sebut lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas,

baik pria maupun wanita (Nugroho, 2008).

Page 23: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

10

2. Teori Lansia

Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori

biologi, teori social, teori psikologi, dan teori spiritual (Lueckenotte, 2000)

diantaranya yaitu :

a. Teori biologi

1.) Teori genetik dan mutasi

Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk

spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari

perubahan biokimia yang di program oleh molekul-molekul DNA

dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi (Maryam. Dkk,

2008).Teori Mutasi somatik akibat pengaruh lingkungan yang

buruk. Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi DNA atau RNA

dan proses translansi RNA protein/enzim. Kesalahan ini terjadi

secara terus menerus sehingga menurunkan fungsi organ atau

perubahan sel kanker atau penyakit (Nugroho, 2008).

2.) Teori immunologi

Menurut teori ini pada lanjut usia akan terjadi peningkatan

auto-imun. Mutasi yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya

kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self

recognition). Jika mutasi yang merusak membran sel,

Page 24: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

11

akanmenyebabkan system imun tidak mengenalinya sehingga

merusaknya(Nugroho, 2008)

3.) Teori rantai silang

Teori ini menjelaskan bahwa menua di sebabkan oleh lemak,

protein, karbohidrat, dan asam nukleat (molekul kolagen) bereaksi

dengan zat kimia dan radiasi, mengubah fungsi jaringan yang

menyebabakn perubahan pada membrane plasma, yang

mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku, kurang elastic, dan

hilangnya fungsi pada proses menua(Nugroho, 2008).

4.) Teori radikal bebas

Teori radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan d

dalam tubuh karena adanya proses metabolisme atau proses

pernapasan di dalam mitokondria. Tidak stabilnya radikal bebas

(kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan organic,

misalnya karbohidrat dan protein. Radikal bebas di anggap sebagai

penyebab penting terjadinya kerusakan fungsi sel. Radikal bebas

yang terdapat di lngkungan seperti : asap kendaraan bermotor, aspa

rokok, zat pengawet makanan, radiasi dan sinar ultraviolet yang

mengakibatkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada

proses menua (Nugroho, 2008).

Page 25: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

12

b. Teori Sosial

Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan,

yaitu teori interaksi sosial, teori aktivitas atau kegiatan, teori

kepribadian berlanjut (continuity theory), dan teori pembebasan /

penarikan diri (disengagement theory).

1.) Teori interaksi sosial

Teori ini menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada

suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai

masyarakat. Kemampuan lanjut usia untuk terus menjalin interaksi

sosial merupakan kunci mempertahankan status sosialnya

berdasarkan kemampuannya bersosialisasi.

Pokok-pokok teori interaksi sosial adalah :

a.) Masyarakat terdiri atas actor sosial yang berupaya mencapai

tujuannya masing-masing.

b.) Dalam upaya tersebut, terjadi interaksi sosial yang memerlukan

biaya dan waktu

c.) Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang actor

mengeluarkan biaya(Nugroho, 2008)

Page 26: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

13

2.) Teori aktivitas atau kegiatan

Teori ini menyatakan bahwa lanjut usia yang sukses adalah

mereka yang aktif dan banyak ikut-serta dalam kegiatan sosial.

Lansia akan merasa puas bila dapat melakukan aktivitas dan

mempertahankan aktivitas tersebut selama mungkin. Ukuran

optimum (pola hidup) dilanjutka pada cara hidup lansia serta

mempertahankan hubungan antara system sosial dan individu agar

tetap stabil dari usia pertengahan sampai lansia (Nugroho, 2008).

3.) Teori kepribadian berlanjut(continuity theory)

Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada

seorang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang

dimilikinya. Serta adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan

lansia. Dengan demikian, pengalaman hidup seseorang pada suatu

saat merupakan gambarannya kelak pada saat menjadi lansia. Hal

ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang

ternyata tidak berubah, walaupun telah lanjut usia(Nugroho,

2008).

4.) Teori pembebasan/penarikan diri (disengagement theory)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambah lansia,

apalagi ditambah dengan adanya kemiskinan, lansia secara

berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya

Page 27: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

14

atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.Keadaan ini

mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun, baik secara

kualitas maupun kuantitas sehingga sering lansia mengalami

kehilangan ganda(triple loss) :

1. Kehilangan peran (loss of role)

2. Hambatan kontak sosial (restriction of contact and

relationship)

3. Berkurangnya komitmen (reduced commitment to social mores

and values)

Seorang lansia dinyatakan mengalami proses meua yang

berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapat

memusatkan diri pada persoalan pribadi dan mempersiapkan diri

menghadapi kematiannya(Nugroho, 2008).

c. Teori Psikologi

Perubahan psikologi yang terjadi dapat dihubungkan pula dengan

keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif. Kepribadian

individu yang terdiri ats motivasi dan intelegensi dapat menjadi

karakteristik konsep diri dari seorang lansia. Konsep diri yang positif

dapat menjadikan seorang lansia mampu berinteraksi dengan mudah

terhadap nilai-nilai yang ada ditunjang dengan status sosialnya.

Adanya penurunan dari intektualitas yang meliputi persepsi,

Page 28: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

15

kemampuan kognitif, memori, dan belajar pada usia lanjut. Persepsi

merupakan kemampuan interprestasi pada lingkungan. Dengan adanya

penurunan fungsi sensorik, maka akan terjadi penurunan kemampuan

untuk menerima, memproses, dan merespon stimulus sehingga

terkadang akan muncul aksi yang berbeda dari stimulus yang ada

(Maryam, dkk, 2011).

d. Teori spiritual

Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada pengertian

hubungan individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang

arti kehidupan. Kepercayaan adalah sebagai suatu bentuk pengetahuan

dan cara berhubungan dengan kehidupan akhir. Sehingga dapat

menumbuhkan kepercayaan antara orang dan lingkungan yang terjadi

karena adanya kombinasi antara nilai-nilai dan pengetahuan (Maryam,

dkk, 2011).

3. Perubahan pada lansia

a. Perubahan fisik

1.) Sel : jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh menurun,

dan cairan intraseluler menurun.

2.) Sistem persarafan : saraf panca indera mengecil sehingga fungsinya

menurun serta lambat dalam merespons dan waktu bereaksi

khususnya yang berhubungan dengan stress.

Page 29: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

16

3.) Sistem pendengaran : gangguan pendengaran karena membran

timpani menjadi atrofi. Tulang-tulang pendengaran mengalami

kekakuan.

4.) Sistem penglihatan:respon terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap

gelap menurun, akomodasi menurun dan katarak.

5.) Sistem kardiovaskuler : katub jantung menebal dan kaku,

kemampuan memompa darah menurun, elastisitas pembuluh darah

menurun, serta meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

sehingga tekanan darah meningkat.

6.) Sistem pengaturan suhu : hipotalamus dianggap sebagai suatu

thermostat yaitu menetapkan suhu tertentu, kemunduran terjadi

berbagai factor yang sering ditemui antara lain temperature tubuh

menurun secara fisiologik akibat metabolism menurun, keterbatasan

reflex menggigil dan tidak dapat memproduksi panas.

7.) Sistem respirasi : otot-otot pernafasan kehilangan kekakuan dan

menjadi kaku, menurunnya aktivitas dari silia, paru-paru kehilangan

elastisitas.

8.) Sistem gastrointestinal : esophagus melebar, asam lambung menurun,

lapar menurun, dan peristaltic menurun. Ukuran lambung mengecil

serta fungsi organ aksesori menurun sehingga menyebabkan

berkurangnya produksi hormone dan enzim pencernaan.

Page 30: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

17

9.) Sistem genitourinaria : ginjal mengecil, aliran darah ke ginjal

menurun, penyaringan di glomerulus menurun, dan fungsi tubulus

menurun.

10.)Sistem kulit : keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut

dalam hidung dan telinga menebal.Elastisitas menurun, vaskularisasi

menurun, rambut memutih, kelenjar keringat menurun.

11.) Sistem musculoskeletal : cairan tulang menurun sehingga mudah

rapuh, bungkuk, persendian membesar dan menjadi kaku, tremor

(Nugroho, 2008).

b. Perubahan mental

Di dalam perubahan mental pada usia lanjut, perubahan dapat

berupa sikap yang semakin egosentris, mudah curiga, bertambah pelit

atau tamak akan sesuatu. Factor yang mempenagaruhi perubahan mental

antara lain perubahan fisik, kesehatan umum, tingakat pendidikan,

keturunan, dan lingkungan (Nugroho, 2008)

c. Perubahan psikosial

Perubahan psikososial meliputi pensiun meliputi pensiun yang

merupakan produktivitas dan identitas yang di kaitkan dengan peranan

dalam pekerjaan, meraskan atau sadar akan kematian, perubahan dalm

Page 31: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

18

cara hidup, ekonomi akibat dari pemberhentian dari jabatan, dan penyakit

kronis (Nugroho, 2008).

B. Tinjaun Teori Tentang Demensia

1. Pengertian Demensia

Demensia secara harfiah berarti de (=kehilangan), mensia (= jiwa).

Tetapi lebih umum diartikan sebagai penurunan intelektual karena

menurunnya fungsi bagian luar jaringan otak (cortex)(Yatim, 2003). Di

samping itu ada pula yang menyebutkan bahwa demensia merupakan

kumpulan gejala klinik yang di sebabkan oleh berbagai latar belakang

penyakit dan di tandai oleh hilangnya memori jangka pendek, gangguan

global fungsi mental (termaksuk fungsi bahasa), mundurnya kemampuan

berpikir abstrak, kesulitan merawat diri sendri, perubahan perilaku, emosi

labil, dan hilangnya pengenalan waktu dan tempat (Pratiwi, Marliyati, &

Latifah, 2013). Demensia juga bisa didefinisikan sebagai suatu kemunduran

kognitif yang sedemikian beratnya sehingga mengganggu aktivitas hidup

sehari-hari dan aktivitas sosial.Kemunduran kognitif pada demensia

biasanya di awali dengan kemunduran memori / daya ingat (pelupa)

(Nugroho, 2008).

2. Etiologi Demensia

Di sebutkan dalam sebuah literatur bahwa penyakit yang dapat

menyebabkan timbulnya gejala demensia ada sejumlah tujuh puluh lima.

Page 32: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

19

Beberapa penyakit dapat disembuhkan sementara sebagian besar tidak dapat

disembuhkan (Mace, N.L. & Rabins, P.V. 2006). Sebagian besar peneliti

dalam risetnya sepakat bahwa penyebab utama dari gejala demensia adalah

penyakit Alzheimer, penyakit vascular (pembuluh darah), demensia lewy

body, demensia frontotemporal, dan sepuluh persen di antaranya disebabkan

oleh penyakit lain.

Lima puluh sampai enam puluh persen penyebab demensia adalah

penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak

mati sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan

sebagaimana mestinya (Grayson, C. 2004). Penderita Alzheimer mengalami

gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan

proses berpikir.

3. Tanda Dan Gejala Demensia

Hal yang menarik dari gejala penderita demensia adalah adanya

perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi aktivitas

sehari-hari. Penderita yang di maksudkan dalam tulisan ini adalah lansia

dengan usia 60 tahun keatas. Lansia penderita demensia tidak

memperlihatkan gejala yang menonjol pada tahap awal, mereka sebagaimana

lansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif.

Kejanggalan awal dirasakan oleh penderita itu sendiri, mereka sulit untuk

mengingat nama cucu mereka atau lupa meletakan suatu barang.

Page 33: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

20

Mereka sering kali menutup-nutupi hal tersebut dan meyakinkan diri

sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. Kejanggalan

berikutnya mulai dirasakn oleh orang-orang terdekat yang tinggal bersama,

meraka merasa khawatir terhadap penurunan daya ingat yang semakin

menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bahwa mungkin lansia kelelahan

dan perlu lebih banyak istrahat.Mereka belum mencurigai adanya sebuah

masalah besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua

mereka.

Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi

pada lansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitive.

Kondisi seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan

biasanya akan memperparah kondisi lansia. Pada saat ini mungkin saja lansi

menjadi sangat ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Di sinilah keluarga

membawa lansia penderita demensia ke rumah sakit di mana demensia

bukanlah hal utama focus pemeriksaan (Yuniar, 2016).

Secara umum tanda dan gejala demensia adalah sebagai berikut :

a. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia,

“lupa” menjadi bagian keseharian yang tidak bisa di lepas.

b. Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya : lupa hari, minggu,

bulan, tahun, tempat penderita demensia beraada

Page 34: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

21

c. Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang

benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi,

mengulang kata atau cerita yang sama berkali-kali.

d. Ekspresi yang berlebihan, misalnya menangis berlebihan saat melihat

sebuah drama televise, marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan

orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan.

e. Penderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan

tersebut muncul.

f. Adanya perubahan perilaku, seperti : acuh tak acuh, menarik diri dan

gelisah.

Tahapan dan gejala klinis progresi demensia ialah tahap satu:

Normal , tahap dua ; Normal, forgetfulness subjective(mudah lupa), tahap

tiga ; Kesulitan dalam pekerjaan, berbicara, berpergian ke tempat baru,

dilaporkan oleh keluarga, dan diikuti oleh gangguan ringan, tahap empat ;

Penurunan kemampuan untuk berpergian, berhitung, mengingat kejadian

da hal yang baru, tahap lima ; Membutuhkan bantuan pemilihan baju,

disorientasi waktu dan tempat, gangguan kemampuan menginga nama

orang, tahap enam ; Membutuhkan bantuan untuk makan,

defekasi/berkemih, inkontinensia, disorientasi waktu, tempat dan orang,

tahap tujuh ; Gangguan berbicara yang parah, inkontinensia, gerakan yang

kaku (Nugroho, 2008).

Page 35: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

22

4. Pengukuran Demensia

Seringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji

oleh tim kesehatan. Tidak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan

untuk dapat mengkaji dan mengenali gejal demensia.Ada lima jenis

pemeriksaan penting yang harus di lakukan, mulai dari pengkajian latar

belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian syaraf, pengkajian status

mental. Untuk pemeriksaan status mental lansia dengan demensia

dilakukan dengan cara pemeriksaan Mini Mental State Exam (MMSE)

dimana lansia yang menderita demensia dengan kategori score kurang dari

16.

Adapun pengkajian untuk yang mengalami demensia yaitu :

a. Identitas klien (nama,umur,jenis kelamin,alamat,pekerjaan)

b. Keluhan utama : Tanya keluhan lansia (klien kehilangan ingatan )

c. Riwayat kesehatan sekarang : uraian mengenai keadaan klien saat ini,

mulai timbulnya keluhan sampai saat pengkajian

d. Riwayat kesehatan dahulu : adanya masalah pada sbelumnya dan

penanganannya

e. Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga ada yang mengalami gangguan

demensia dan ada penyakit genetic

f. Pemeriksaan fisik :

Page 36: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

23

Keadaan umum biasanya lemah, Kesadaran komposmentis, tanda-

tanda vital : suhu, nadi (70-82 x/menit), tekanan darah naik turun dan

frekuensi pernapasan meningkat.

Pemeriksaan review of system (ROS) :

1.) Sitem pernafasan (B1 : Breathing) : dapat di temukan peningkatan

frekuensi nafas atau masih dalam batas normal

2.) System sirkulasi (B2 : Bleeding) : tidak ditemukan adanya

kelainan, frekuensi nadi masih dalam batas normal

3.) System persyarafan (B3 : Brain) : gejala adanya keluhan dalam

penurunan kemampuan kognitif, mengambil keputusan,

mengingat yang baru berlalu, penurunan tingkah laku, (di

observasi oleh orang terdekat ). Tanda yaitu klien mengalami

gangguan memori, kehilangan ingatan, gangguan kosentrasi,

kurang perhatian, gangguan persepsi sensori dan insomnia.

4.) System perkemihan (B4 : Bleader) : dorongan berkemih dapat

mengindikasikan kehilangan tonus otot, inkontinensia, diare

/konstipasi

5.) System pencernaan (B5 : Bowel) : klien makan kurang atau

berlebih karena kadang lupa apakah sudah makan atau belum serta

mengalami penurunan berat badan

6.) System muskuloskeleletal (B6 : Bone) : klien mengalami

gangguan dalam pemenuhan aktivitas

Page 37: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

24

g. Pola fungsi kesehatan

1.) Pola persepsi dan gaya hidup yaitu gangguan persepsi, gangguan

memelihara dan menangani masalah kesehatan

2.) Pola nutrisi mengalami perubahan

3.) Pola eliminasi mengalami perubahan

4.) Pola istrahat atu tidur (insomnia)

5.) Pola aktivitas dan istrahat mengalami gangguan mengkaji dengan

menggunakan KATZ INDEX

6.) Pola hubungan dan peran yaitu untuk mengetahui tentang

hubungan dan peran klien (APGAR keluarga)

7.) Pola sensori dan kognitif yaitu mengalami kebingunan, kurang

kosentrasi, kehilangan minta, cepat marah, disorientasi (kaji

dengan SPSMQ)

8.) Pola persepsi dan konsep diri yaitu ganguan persepsi, kaji tingkat

depresi klien dengan inventaris depresi beck (IDB) atau Geriatric

Depresion Scale (GDS)

9.) Pola seksual dan reproduksi yaitu terjadi penurunan minat

10.)Pola mekanisme /penanggulangan stress dan koping tidak efektif

11.)Pola tata nilai dan kepercayaan yaitu klien tidak mengalami

ganguan dalam spritual

5. Tindakan Keperawatan Pasien Demensia

Tindakan yang dapat dilakukan pada lansia dengan demensia yaitu :

Page 38: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

25

a. evaluasi secara cermat kemampuan yang maksimal dari lansia dala

melaksanakan kegiatan sehari-hari kemudian dapat ditentukan jenis

perawatan yang dibutuhkan.

b. perbaiki lingkungan tempat tinggal untuk menghindari kecelakaan

yang tidak diinginkan.

c. upayakan lansia tersebut dapat mempertahankan kegiatan sehari-hari

secara optimal

d. bantu daya pengenalan terhadap waktu, tempat, dan orang dengan

sering mengingat kembli hal-hal yang berhubungan dengan kejadian

dan hal yang pernah terjadi (Maryam,dkk, 2011).

C. Tinjauan Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Demensia

Menurut Richard et al. (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

demensia adalah Status Gizi ,aktivitas fisik, tingkat pendidikan, usia dan riwayat

penyakit(Pratiwi, Marliyati, & Latifah, 2013).

1. Status gizi

Status gizi merupakan asupan makanan yang di dapat seseorang

yang mencukupi gizi seimbang.Status gizi juga dapat di definisikan sebagai

keadaan kesehatan tubuh seseorang atau kelompok orang yg diakibatkan

oleh konsumsi, penyerapan (absorpsi), dan penggunaan (utilisasi) zat-zat

gizi makanan ( Hsu 2006). Ada lima kategori zat makanan yang

Page 39: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

26

mempengaruhi demensia yaitu protein, vitamin B1,vitamin B2, vitamin B2,

dan asam folat.

Protein mempunyai fungsi utama untuk pertumbuhan dan

pemeliharaan jaringan, pembentukan senyawa esensial, regulasi

keseimbangan air, pembentukan antibody, transportasi zat gizi, dan lain-

lain. Rata-rata AKG untuk protein yang telah dikonvensi sesuai berat badan

masing-masing subjek adalah sebesar 40,4 gram. Rata-rata asupan protein

subjek yang demensia (31,6 gram) lebih rendah dibandingkan dengan

subjek yang tidak demensia (41,4 gram). Perbedaan rata-rata konsumsi

adalah sekitar 10 gram untuk protein.Perbedaan rata-rata asupan

menyebabkan adanya perbedaan untuk tingkat kecukupan harian protein

subjek.Rata-rata tingkat kecukupan protein untuk subjek yang demensia

tergolong deficit ringan karena hanya memenuhi 80-89 % AKP, sedangkan

untuk subjek yang tidak demensia tergolong normal karena sudah

memenuhi 90-119 % AKP (Pratiwi, Marliyati, & Latifah, 2013).

Kekurangan vitamin B 1 dapat di tandai dengan adanya penurunan

nafsu makan, depresi mental, dan lemah.Defiseensi kronis vitamin B 1akan

muncul gejala kelainan neurologis seperti kebingunan (mental) dan

kehilangan koordinasi mata.Sebagian besar subjek dari kedua kelompok

(demensia dan tidak demensia) memiliki tingkat kecukupan vitamin B 1

yang tergolong deficit, yaitu > 77 % AKA vitamin B1 harian.Hal ini

berkaitan dengan rendahnya konsumsi bahan pangan yang banyak

Page 40: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

27

mengandung vitamin B 1. Rata-rata asupan vitamin B 1 untuk kedua

kelompok subjek tergolong rendah, diman hanya sekitar 0,46 mg untk

subjek yang tidak demensia dan sekitar 0,26 mg untuk subjek yang

demensia(Pratiwi, Marliyati, & Latifah, 2013).

Vitamin B 2 atau riboflafin merupakan komponen suatu enzim yang

dikenal sebagai flavoprotein dan terlibat dalam reaksi metabolism

intermediet.Sebagian besar subjek dari kedua kelompok memiliki tingkat

kecukupan vitamin B 2 yang tergolong deficit, yaitu > 77 % AKA vitamin B

2 harian. Rata-rata asupan vitamin B 2 untuk kedua kelompok subjek

tergolong rendah diman hanya sekitar 0,54 mg untuk subjek yang tidak

demensia dan sekitar 0,32 mg untk subjek yang demensia (Pratiwi,

Marliyati, & Latifah, 2013).

Sumber utama vitamin B 6 adalah daging, unggas, ikan, kentang, ubi

jalar, sayur-sayuran, susu, dan biji-bijian. Kekurangan vitamin B 6

menyebabkan gejala kulit rusak, syarafmotorik terganggu, dan kelainan

darah (Pratiwi, Marliyati, & Latifah, 2013). Vitamin B 6 dapat mengurangi

resiko gangguan kognitif dan demensia karena mengurangi peningkatan

kadar homosistein plasma, homosistein di ketahi dapat menyebabkan

perubahan patologi melalui mekanisme vaskuler dan neurotiksik langsung

(Wreksoatmodjo, 2014)

Page 41: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

28

Asam folat mampu meningkatkan kosentrasi plasma docosahexaenoic

acid (DHA) dan elcosapen taenoic acid (EPA) .EPA, DHA dan asam

arakhidonat berperan dalm kejadian demensia dengan meregulasi kembli

ekspresi gen yang berkaitan dengan neurogenesis, neurotransmisi, dan

konektivitas. EPA, DHA, dan asam arakhidonat mampu meningkatkan

asetilkolin di otak dan menghambat senyawa anti inflamasi yang melindungi

neuron dan aktivitas sitoksik berupa berbagai rangsangan stress oksidatif

(Pratiwi, Marliyati, & Latifah, 2013). Pengkajian Nutrisiyaitu

a. Pengukuran Pertimbangan Lansia (Tinggi badan dan Berat Badan)

Pengukuran tinggia dan berat badan klien harus diperoleh

ketika masuk rumah sakit atau lingkungan pelayanan kesehatan apapun.

Apabila memungkinkan, lansia harus ditimbang pada waktu yang sama

setiap hari, padaskala yang sama, dan dengan pakain atau linen yang

sama. Jika tinggi badan tidak dapat diukur dengan lansia berdiri,

rentangkan lengan, atau jarak dari ujung jari ke ujung jari dengan

lengan diulurkan penuh pada tingkat bahu.(Perry & Potter, 2005).

b. Pengukuran Antropometri

Antropometri adalah suatu system pengukuran ukuran dan

susunan tubuh dan bagi khusus tubuh.Pengukuran antropometri yang

membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk

perbandingan ketinggian untuk lingkar pergelangan tangan, lingkar

Page 42: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

29

lengan bagian tengan atas, lipatan kulit, dan lingkar otot lengan bagian

tengah atas.

Lingkar pergelangan tangan digunakan untuk memperkirakan

kerangka tubuh lansia.Ukuran pita digunakan untuk mengukur porsi

terkecil dari distal tangan sampai prosesus stiloid. Untuk menghitung

ukuran kerangka dengan membagi lingkar pergelangan tangan dengan

tinggi lansia (tinggi [ cm] / lingkar pergelangan tangan [ cm ] ).

Hasilnya di hitung nilai r. nilai kerangka tubuh untk wanita adalah >

11,0 (kecil), 10,1 hingga 11,0 (sedang), dan >10,1 hingga 10,1 (besar).

Ukuran kerangka untuk pria adalah > 10,4 (kecil), 9,6 hingga 10,4

(sedang), >9,6 (besar) (Perry & Potter, 2005).

IMT merupakan alat yang sangat sederhana untuk memantau

status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan kekurangan dan

kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal

memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih

panjang. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur

diatas 18 tahun.IMT tidak dapat di terapkan pada bayi, anak-anak,

remaja, ibu hamil, dan olahragawan.Disamping itu, IMT tidak bisa

diterapkan pada keadaan khusus lainnya seperti edema, asites, dll.

Batas ambang nilai IMT menurut Sirajuddin (2012) untuk

orang Indonesia (lansia) adalah <18,5 kg/m termaksut dalam kategori

Page 43: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

30

kurus, 18,5 -22,9 kg/m untuk kategori normal, dan >23,0 kg/m untuk

kategori gemuk.

Rumus IMT :

IMT =( )( )

2. Aktivitas Fisik

Menurut penelitian Turana, Yuda (2013), saat lansia melakukan

aktivitas fisik dapat langsung menstimulasi otak, sehingga saat melakukan

olahraga teratur dapat meningkatkan protein di otak yang di sebut Brain

Derived Neurotrphic Factor (BDNF). Protein Derived Neurotrphic Factor

(BDNF) ini berperan penting menjaga sel saraf tetap bugar dan sehat, kadar

Protein Derived Neurotrphic Factor (BDNF) yang rendah dapat

menyebabkan penyakit demensia. Kemampuan umum untuk tidak

tergantung kepada orang lain mempengaruhi dalam kegiatan sehari-hari

(Nugroho, 2008). Sehingga lansia yang banyak melakukan aktivitas fisik

akan mempunyai fungsi kognitif yang lebih baik.Lansia yang sudah

mengalami demensia sebagian besar juga hanya duduk-duduk dan tidur

sepanjang hari serta aktivitas yang dilakukan seperti aktivitas mandi,

mencuci pakain, memasak, merapikan tempat tidur,dan aktivitas lainnya

memerlukan bantuan orang lain. Lansia yang yangtidak

mengalamidemensia sebagian besar masih aktif (55,6 %) dan masih

melakukan aktivitas secara normal. Semakin tinggi level aktivitas fisik

Page 44: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

31

maka semakin rendah kejadian demensia pada lansia (Pratiwi, Marliyati, &

Latifah, 2013).

3. Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian terkait di lakukan oleh Septiyana Pratiwi (2016)

tentang factor yang mempengaruhi demensia pada lansia salah satunya

tingkat pendidikan. Dengan pendidikan para lansia ingatannya masih kuat ,

karena dengan bekal pendidikan itulah yang dapat mencegah demensia,

peneliti menemukan lansia yang menjadi dosen, dan lansia yang sudah

pensiun, sebelum meneliti peneliti mengamati ternyata ketika dosen yang

sudah lanjut usia di dalam mengajar masih lancar dan bahkan tanpa

membuka buku ingatannya masih kuat.

4. Usia

Berdasarkan teori, lanjut usia yang berusia >60 tahun beresiko terkena

penyakit demensia. Penyakit ini dapat dialami oleh semua orang tanpa

membedakan gender, status sosial, ras, bangsa, etnis, ataupun suku

(Nugroho, 2008). Suatu meta analisis menghasilkan angka insidensi

demensia sedang –berat di AS sebesar 2.4, 5.0, 10.5, 17.7, dan 27.5 per

1000 person-years pada kelompok usia berturut-turut 65-69,70-74, 75-79,

80-84, 85-89, tahun. Penelitian LEILA 75 +di jerman menghasilkan annual

incidence rate demensia antara 45.8-47.4 per 1000 person years. Studi

EURODEM dari 8 negara Erpa menghasilkan prevalensi demensia mulai

Page 45: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

32

dari o,4 % pada pria dan perempuan usia 60-64 tahun sampai 22,1 % pada

pris dan 30,8 % pada wanita berusia lebih dari 90 tahun (Wreksoatmodjo,

2014).

5. Riwayat Penyakit

Salah satu factor yang mempengaruhi penurunan kognitif/demensia

pada lansia ialah hipertensi. Penyakit hipertensi yang di derita oleh lansia

seiring dengan proses penuan, Di mana pembuluh darah pada lansia lebih

tebal dan kaku atau disebut aterosklerosis sehingga tekanan darah

meningkat. Peningkatan tekanan darah kronis dapat meningkatkan efek

penuaan pada struktur otak, meliputi reduksi substansia putih dan abu-abu di

lobus prefrontal serta meningkatkan hiperintensitas substansia putih di lobus

frontalis (Myers, 2008).Pada lansia hendaknya mengurangi konsumsi

natrium (garam), karena garam yang berlebih dalam tubuh dapat

meningkatkan tekanan darah (hipertensi) (Maryam, dkk,2011).Menurut

WHO batas tekanan darah normal pada usia> 45 tahun 140/90 mmhg.

Page 46: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

33

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. DASAR PEMIKIRAN

Demensia merupakan kumpulan gejala yang di sebabkan oleh beberapa

penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan

tingkah laku, demensia juga sangat berkaitan dengan lanjut usia. Lanjut usia yang

berumur > 60 tahun lebih beresiko terkena penyakit demensia. Status gizi,

Aktivitas fisik, dan riwayat penyakit pada lansia dapat juga mempengaruhi

terjadinya demensia.Status gizi yang kurang dapat mempengaruhi terjadinya

demensia.Zat gizi mikro juga diketahui berakaitan dengan kejadian demensia

pada lansia, salah satunya vitamin B kompleks.Kekurangan B kompleks pada

lansia dapat meningkatkan resiko terjadinya demensia.Kurangnya aktivitas yang

di lakukan juga berpengaruh terhadap demensia, semakin tinggi level aktivitas

fisik yang di lakukan secara mandiri maka semakin rendah kejadian demensia

pada lansia. Seiring berjalannya proses penuaan pada lansia maka respon

terhadap penyakit mengalami penurunan secara perlahan-lahan.Riwayat penyakit

yang dialami seperti Tekanan darah yang tinggi (hipertensi) dapat menyebabkan

terjadinya demensia pada lansia.

Page 47: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

34

B. KERANGKA PIKIR

Keterangan :

: Variabel Independent yang diteliti

: Variabel Dependent

: Variabel Yang tidak diteliti

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Usia

Tingkat Pendidikan

Riwayat Penyakit

Aktivitas fisik

Status Gizi

Faktor Mempengaruhi :

Demensiapada lansia

Page 48: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

35

C. Variable Penelitian

Variable dalam penelitian ini adalah :

1. Variable independent (bebas) : variable independent adalah variable yang

mempengaruhi variable dependent (terikat) dimana variable independent

dalam penelitian ini adalah status gizi, aktivitas fisik, dan riwayat penyakit.

2. Variabel dependent (terikat) : Variabel dependent adalah variable yang di

pengaruhi oleh variable independent dimana dalam penelitian ini adalah

demensia pada lansia.

D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 1998

tentang kesejahteraan lanjut usia (pasal 1 ayat 2), yang di sebut lansia adalah

seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita

(Nugroho, 2008).

Demensia merupakan kumpulan gejala klinik yang di sebabkan oleh

berbagai latar belakang penyakit dan di tandai oleh hilangnya memori jangka

pendek, gangguan global fungsi mental (termaksuk fungsi bahasa), mundurnya

kemampuan berpikir abstrak, kesulitan merawat diri sendri, perubahan perilaku,

emosi labil, dan hilangnya pengenalan waktu dan tempat (Pratiwi, Marliyati, &

Latifah, 2013)

Page 49: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

36

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia dalam penelitian ini

adalah faktor status gizi, faktor aktivitas fisik, dan dan faktor riwayat penyakit di

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

NO VARIABEL DEFINISI OPERASOINAL KRITERIA OBJEKTIF

a. Status Gizi Status gizi dalam penelitianini adalah keadaan kesehatantubuh seseorang ataukelompok orang (lansia) yangdiakibatkan oleh konsumsi,penyerapan(absorpsi), danpenggunaan (utilisasi) zat-zat-zat gizi makanan. Statusgizi diketahui denganmenggunakan rumus IMT

=( )( )

1.)Faktor mempengruhi :Jika status gizi kurang

denganIMT<18,5 kg/mdan status gizi lebihdengan IMT >23,0 kg/m

2.)Bukan Faktor :Jika status gizi baik

dengan IMT 18,5-22,9kg/m

b. Aktivitas fisik Aktivitas fisik dalam penelitiaIni adalah kegiatan olahragadan aktivitas harian yang dilakukan oleh lansia baikberupa aktivitas mandi,mencuci pakain, memasak,dan merapikan tempat tidurdan aktivitas lainnya.Aktivitas fisik diukur denganmenggunakan lembar observasi BARTHEL INDEKSdimana dikatakan mandirijika skor nilai 13-17 danketergantungan jika skor nilai0-12.

1.)Faktor mempengaruhi :Ketergantungan

2.)Bukan Faktor :Mandiri

c. Riwayatpenyakit

Riwayat penyakit dalampenelitian ini adalah penyakithipertensi pada lansia dimanapembuluh darah pada lansialebih tebal dan kaku atau di

1.)Faktor Mempengaruhi :Jika lansia memilikiriwayat penyakithipertensi

Page 50: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

37

sebut aterosklerosis sehinggatekanan darah meningkat.Peningkatan tekanan darahkronis dapat meningkatkanefek penuaan pada strukturotak, meliputi reduksisubstansia putih dan abu-abudilobus prefrontal sertameningkatkan hiperintensitassubstansia putih dilobusfrontalis sehingga hal tersebutmempengaruhi penurunankognitif/demensia pada lansia(Myers, 2008). Untukmengetahui riwayat penyakithipertensi diambil dariLES/buku rekamedik lansiayang ada di Panti SosialTresna Werdha MinaulaKendari

2.)Bukan Faktor :Jika lansia tidakmemiliki riwayatpenyakit hipertensi

Page 51: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

38

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti Sosial

Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017.

B. Waktu dan Tempat

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal13 Maret - 26 Juli tahun 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami

demensia, yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun sampel dalam

penelitian ini adalah keseluruhan lansia yang mengalami demensia di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.Dengan tekhnik pengambilan

Page 52: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

39

sampel secara total sampling (Arikunto, 2006).Sampel ditentukan dengan

kriteria :

a. Kriteria Inklusi :

1.) Semua lansia yang mengalami demensia

2.) Bertempat tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

b. Kriteria eksklusi (tidak diteliti)

1.) Lansia yang tidak mengalami demensia

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan menggunakan lembar kuisioner pada

responden yang telah dipilih sebagai sampel yang memuat variable-variabel

penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah diperoleh dari instansi

terkaityang berhubungan dengan penelitian tersebut dalam hal ini data dari

Panti Tresna Werdha Minaula Kendari.

E. Instrumen Penelitian

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar kuisioner

dan observasi langsung pada responden yang disusun berdasarkan konsep

penelitian. Kuisioner merupakan pengamatan terstruktur yang merupakan hasil

Page 53: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

40

pengembangan dari variabel. Dan observasi merupakan pengamatan secara

langsung terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.

F. Jenis Data

Data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh secara

langsung dari responden yang sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu lansia yang

mengalami demensia.

G. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan diolah dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

6. Editing

Tahap ini di maksudkan untuk mengecek kembali kelengkapan data

responden yang telah di kumpulkan untuk mendapatkan data yang akurat.

7. Coding

Tahap ini di lakukan pengkodean nama responden dengan beberapa

huruf tertentu untuk menjamin keaslian identitas responden.

8. Scoring

Yaitu perhitungan secara manual dengan menggunakan kalkulator

untuk mengetahui persentase setiap variabel yang diteliti.

Page 54: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

41

9. Tabulating

Yaitu pengelompokan data atau menyusun data dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi setelah dilakukan perhitungan data secara manual.

H. Analisa Data

Untuk mendapatkan persentase hasil dari observasi yang telah diteliti

maka akan dianalisa menggunakan rumus sebagai berikut :

( Candra B, 2008)

Keterangan :

X = Jumlah persentase variabel yang diteliti

f = Susunan kategori variabel yang diamati

n = Jumlah sampel penelitian

K = Konstanta (100%)

I. Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi persentase dan dinarasikan kemudian dilakukan

pembahasan yang selanjutnya didapatkan kesimpulan penelitian.

X = f/n x K

Page 55: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

42

J. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, masalah etika sangat diperhatikan dengan

menggunakan metode :

1. Informed concent(lembar persetujuan)

Merupakan cara persetujuan antar peneliti dengan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan (Informed concent). Informed

concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden mengerti

maksud dan tujuan peneliti serta mengetahui dampaknya.

2. Ananomity (tanpa nama)

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar

alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Page 56: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

43

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum PSTW Minaula Kendari

a. Sejarah Singkat

Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Minaula diresmikan oleh

menteri Sosial Republik Indonesia pada tanggal 7 Desember 1981. Pada

awal berdirinya , panti menyantuni lansia sebanyak 20 orang dan jumlah

ini berkembang terus menjadi 100 orang pada tahun 1983. PSTW

Minaula di dirikan di atas areal seluas ± 3 Ha. Sebagian besar ( ± 2 Ha)

telah di pergunakan bagi pembangunan fasilitas perkantoran, rumah

ibadah dan fasilitas lain yang menunjang pelaksanaan program

pembinaan lansia terlantar dalam panti, sedangkan sisanya ± 1 Ha

dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan rekreasi dan ekonomi produktif

berupa perkebunan sayur-sayuran, pemeliharan ternak ayam dan itik

serta pemeliharaan ikan air tawar.

Sejak berdirinya, panti ini telah mendapatkan sambutan dan

dukungan yang positif di kalangan masyarakat luas.

b. LetakPanti Sosial Tresna Werdha Minaula terletak di Desa Rahaona

Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan memiliki lahan

seluas 28.000 M2 dengan batas-batasan sebagai berikut :

Page 57: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

44

-Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Poros Bandara Haluoleo

- Sebelah Selatan berbatasan dengan lahan perkebunan masyarakat

- Sebelah Barat dan Timur berbatasan dengan rumah masyarakat

c. Sarana dan Prasarana

Tabel 5.1 Distribusi Sarana dan Prasarana di Panti Sosial TresnaWerdha Minaula kendari Tahun 2017

No Jenis Sarana dan Prasarana Frekuensi (Unit)1 Wisma tempat tinggal klien 122 Ruangan perawatan khusus 13 Ruangan keterampilan 14 Ruang Pemulasaran Jenasah 15 Kantor 16 Aula 17 Poliklinik 18 Masjid 19 Rumah Jabatan 1

10 Rumah Dinas 611 Gudang 112 Bis 213 Mobil ambulan 114 Mobil Oprasional 315 Motor Oprasional 5

Total 38Sumber : Data Sekunder, 2017

Berdasarkan tabel 5.1 namapak bahwa ada jenis sarana dan

prasarana di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula dan wisma tempat

tinggal lansia merupakan sarana terbanyak yakni 13 termasuk ruang

khusus.

Page 58: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

45

d. Tenaga Pengelola Panti

Tabel 5.2 Distribusi Tenaga Pengelola Panti Sosial Tresna WerdhaMinaula Kendari tahun 2017

No Tenaga Pengelola Frekuensi1 Pegawai Negeri Sipil 192 Pegawai Honorer 36

Total 55Sumber : Data Sekunder, 2017

Berdasarkan tabel 5.2 nampak bahwa tenaga pengelola Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari untuk Pegawai Negeri Sipil 19

orang dan pegawai honorer sebanyak 36 orang .

2. Karakteristik Responden

a. Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di PantiSosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)1 Laki –laki 18 58,06 %2 Perempuan 13 41,94 %

Jumlah 31 100Sumber: Data Sekunder, 2017

Berdasarkan tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Jenis

Kelamin di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Menunjukan

bahwa dari 31 responden, laki-laki sebanyak 18 responden ( 58,06 % ),

dan perempuan 13 responden (41,94 % ).

Page 59: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

46

b. Responden Menurut Kelompok Umur

Tabel 5.6 Distribusi Responden menurut Kelompok Umur diPantiSosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

No Kelompok Umur Frekuensi Persentase (%)1 60-69 2 6,45 %2 70-79 6 19,35 %3 80-89 21 67,74 %4 90-100 2 6,45 %

Jumlah 31 100Sumber : Data Sekunder, 2017

Berdasarkan tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut

Kelompok Umur di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

menunjukan bahwa dari 31 responden , yang berumur 60-69 tahun

hanya 2 responden (6,45 % ), yang berumur 70-79 tahun 6 responden

(19,35 % ), yang berumur 80-89 tahun sebanyak 21 responden (67,74

% ), dan yang berumur 90-100 tahun 2 responden ( 6,45 % ).

3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi status gizi, aktivitas

fisik, dan riwayat penyakit yang menjadi faktor yang mempengaruhi

demensia pada lansia. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada paparan

hasil berikut ini :

Page 60: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

47

a. Status Gizi Pada Lansia

Tabel 5.7Distribusi Frekuensi Status Gizi Sebagai Faktor YangMempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti Sosial TresnaWerdha Minaula Kendari Tahun 2017

No Status Gizi Frekuensi Persentase(%)

1 Bukan faktor yang mempengaruhi 6 19,35 %

2 Faktor yang mempengaruhi 25 80,65

Jumlah 31 100Sumber : Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 5.7distribusi frekuensi status gizi sebagai

faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia di Panti Sosial

Tresna Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor yang

mempengaruhi yaitu status gizi kurang dan lebih sebanyak 25

responden (80,65 %), bukan faktor yang mempengaruhi yaitu status

gizi baik sebanyak 6 responden (19,35 %).

b. Aktivitas Fisik Pada Lansia

Tabel 5.8Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik Sebagai FaktorYang Mempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti SosialTresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

No Aktivitas Fisik Frekuensi Persentase(%)

1 Bukan faktor yang mempengaruhi 11 35,48 %2 Faktor yang mempengaruhi 20 64,52 %

Jumlah 31 100Sumber : Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 5.8 distribusi frekuensi aktivitas fisik

sebagai faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor

yang mempengaruhi yaitu ketergantungan sebanyak 20 responden

Page 61: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

48

(64,52 %),dan bukan faktor yang mempengaruhi yaitu mandiri

sebanyak 11 responden (35,48 %).

c. Riwayat Penyakit

Tabel 5.9Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit Sebagai FaktorYang Mempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti SosialTresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

No Riwayat Penyakit Frekuensi Persentase(%)

1 Bukan faktor yang mempengaruhi 8 25,81 %2 Faktor yang mempengaruhi 23 74,19 %

Jumlah 31 100Sumber : Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 5.9 distribusi frekuensi riwayat penyakit

sebagai faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor

yang mempengaruhi yaitu yang memiliki riwayat penyakit hipertensi

sebanyak 23 responden (74,19 %), dan bukan faktor yang

mempengaruhi yaitu yang tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi

sebanyak 8 responden (25,81 %).

B. PEMBAHASAN

Setelah melakukan pengolahan data sesuai dengan penelitian yang telah di

lakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari yang di lakukan pada

tanggal 13 Maret -26 Juli 2017 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

demensia pada lansia yaitu faktor status gizi, aktivitas fisik, dan riwayat

penyakit, menunjukan bahwa dari ketiga faktor tersebut sebagian besar yang

Page 62: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

49

mempengaruhiterjadinya demensia adalah faktor status gizi yaitu status gizi

kurang dan lebih sebanyak 25 responden(80,65%).

Secara terperinci hasil penelitian tersebut dapat dibahas berdasarkan

variabel berikut :

1. Status Gizi Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Pada lansiadi Panti Sosial Tresna Werdha Kendari Tahun 2017

Berdasarkan tabel 5.5 distribusi frekuensi status gizi sebagai

faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia di Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi

yaitu status gizi kurang dan lebih sebanyak 25 responden (80,65 %), dan

bukan faktor yang mempengaruhi yaitu status gizi baik sebanyak 6

responden (19,35 %).

Sebagian besar responden yang mengalami status gizi kurang dan

lebih di sebabkan karena mereka kadang lupa apakah sudah makan atau

belum serta tidak mengetahui apakah mengalami penurunan berat badan atau

peningkatan berat badan. Hal ini sama dengan teori yang menjelaskan pada

pemeriksaan review of system(ROS) bahwa lansia yang mengalami demensia

kadang lupa apakah sudah makan atau belum serta mengalami penurunan

atau peningkatan berat badan (Maryam, dkk,2011).

Sementara itu 6 responden (19,35%) memiliki status gizi yang

baik. Hal tersebut di karenakan selain mendapatkan makanan dari panti,

responden juga selalu di kunjungi oleh keluarga dan keluarga selalu

Page 63: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

50

membawakan makanan kesukaan dan yang bergizi sehingga pola makan

responden terjaga dan memiliki status gizi baik.

Status gizi merupakan asupan makanan yang di dapat seseorang yang

mencukupi gizi seimbang. Status gizi juga dapat di definisikan sebagai

keadaan kesehatan tubuh seseorang atau kelompok orang yg diakibatkan

oleh konsumsi, penyerapan (absorpsi), dan penggunaan (utilisasi) zat-zat gizi

makanan ( Hsu 2006).Menurut Richard et al.(2007), salah satu faktor yang

mempengaruhi terjadinya demensia pada lansia adalah status gizi. Dapat

dilihat juga dari penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi,dkk (2013) yaitu

subjek yang mengalami demensia memiliki status gizi kurang dan lebih

sebanyak 62,3 % dan subjek status gizi baik sebanyak 37,7 %.

2. Aktivitas Fisik Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Padalansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kendari Tahun 2017

Berdasarkan tabel 5.6 distribusi frekuensi aktivitas fisik sebagai

faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia di Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi

yaitu ketergantungan sebanyak 20 responden (64,52 %), dan bukan faktor

yang mempengaruhi yaitu mandiri sebanyak 11 responden (35,48 %).

Hal ini di sebabkan karena sebagian besar responden dalam

melakukan aktivitas sehari – hari mengalami kesulitan seperti memasak,

mencuci pakaian, merapikan tempat tidur, dan membersihkan ruangan, serta

ada juga yang menggunakan alat bantu seperti tongkat dan kursi roda untuk

Page 64: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

51

berjalan sehingga tidak mampu untuk melakukan aktivitas secara mandiri di

lingkungan tempat tinggal atau di luar ruangan. Selain itu juga sebagian

besar responden dalam melakukan aktivitas di waktu luang seperti kegiatan

olah raga, keagamaan, dan menyalurkan hobi kurang, mereka lebih banyak

berdiam diri di dalam kamar/ ruangan.

Menurut penelitian Turana, Yuda (2013), Saat lansia melakukan

aktivitas fisik dapat langsung menstimulasi otak, sehingga saat melakukan

olah raga teratur dapat meningkatkan protein di otak yang di sebut Brain

Derived Neurotrphic Factor (BDNF). Protein Derived Neurotrphic Factor

(BDNF) ini berperan penting menjaga sel saraf tetap bugar dan sehat, kadar

Protein Derived Neurotrphic Factor (BDNF) yang rendah dapat

menyebabkan penyakit demensia. Sehingga lansia yang banyak melakukan

aktivitas fisik akan mempunyai fungsi kognitif yang lebih baik. Lansia yang

sudah mengalami demensia sebagian besar juga hanya duduk-duduk dan

tidur sepanjang hari serta aktivitas yang dilakukan seperti aktivitas mandi,

mencuci pakain, memasak, merapikan tempat tidur,dan aktivitas lainnya

memerlukan bantuan orang lain. Semakin tinggi level aktivitas fisik maka

semakin rendah kejadian demensia pada lansia (Pratiwi, Marliyati, &

Latifah, 2013).

Sementara itu 11 responden (35,48%) dapat melakukan aktivitas

fisik secara mandiri. Dikarenakan kondisi kesehatan fisik responden tidak

terganggu atau baik, sehingga untuk melakukan aktivitas olah raga dan

Page 65: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

52

aktivitas sehari-hari sepertimandi, mencuci pakaian, merapikan tempat tidur

serta menyalurkan hobi dapat di lakukan secara mandiri. Kemampuan

umum untuk tidak tergantung kepada orang lain mempengaruhi dalam

kegiatan sehari-hari (Nugroho, 2008).

3. Riwayat Penyakit Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Padalansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kendari Tahun 2017

Berdasarkan tabel 5.7 distribusi frekuensi riwayat penyakit sebagai faktor

yang mempengaruhi demensia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi yaitu yang

memiliki riwayat penyakit hipertensi sebanyak 23 responden (74,19 %), dan

bukan faktor yang mempengaruhi yaitu yang tidak memiliki riwayat

penyakit hipertensi sebanyak 8 responden (25,81 %).

Hal ini di sebabkan karena seiring berjalannya proses penuaan pada

lansia maka respon terhadap penyakit semakin meningkat, sehingga lansia

banyak yang memiliki riwayat penyakit hipertensi.Dimana pembuluh darah

pada lansia lebih tebal dan kaku atau disebut aterosklerosis sehingga tekanan

darah meningkat.Peningkatan tekanan darah kronis dapat meningkatkan efek

penuaan pada struktur otak, meliputi reduksi substansia putih dan abu-abu di

lobus prefrontal serta meningkatkan hiperintensitas substansia putih di lobus

frontalis sehingga hal tersebut mempengaruhi penurunan kognitif/demensia

pada lansia (Myers, 2008).Pada lansia hendaknya mengurangi konsumsi

natrium (garam), karena garam yang berlebih dalam tubuh dapat

meningkatkan tekanan darah (hipertensi)(Maryam, dkk,2011).

Page 66: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

53

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan pada tanggal 13 Maret-26 Juli

2017 pada 31 responden di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia yaitu faktor

status gizi, aktivitas fisik, dan riwayat penyakit, dapat disimpulkan secara

umum bahwa dari ketiga faktor tersebut yang mempengaruhi adalah faktor

status gizi yaitu status gizi kurang dan lebih sebanyak 25 responden(80,65%).

dengan penjabaran :

1. Status gizi sebagai faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia di

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor

yang mempengaruhi yaitu status gizi kurang dan lebih sebanyak 25

responden (80,65 %), dan bukan faktor yang mempengaruhi yaitu status

gizi baik sebanyak 6 responden (19,35 %).

2. Aktivitas fisik sebagai faktor yang mempengaruhi demensia pada lansia di

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa faktor

yang mempengaruhi yaitu ketergantungan sebanyak 20 responden (64,52

%), dan bukan faktor yang mempengaruhi yaitu mandiri sebanyak 11

responden (35,48 %).

3. Riwayat penyakit sebagai faktor yang mempengaruhi demensia pada

lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari menunjukan bahwa

Page 67: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

54

faktor yang mempengaruhi yaitu yang memiliki riwayat penyakit

hipertensi sebanyak 23 responden (74,19 %), dan bukan faktor yang

mempengaruhi yaitu yang tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi

sebanyak 8 responden (25,81 %).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang di peroleh, maka :

1. Di harapkan bagi institusi pendidikan khususnya Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari kiranya penelitian ini dapat di

jadikan bahan masukan atau referensi tentang Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Demensia Pada Lansia.

2. Di harapkan bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengembangan

ilmu dalam bidang penelitian serta dapat berguna bagi pembaca sebagai

ilmu yang dapat menambah wawasan pengetahuan.

3. Di harapkan bagi pihak petugas Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari untuk lebih memperhatikan status gizi dan riwayat penyakit,

sertamemberikan promosi kesehatan tentang pentingnya aktivitas olah raga

terhadap lansia yang belum mengalami demensia.

Page 68: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

55

DAFTAR PUSTAKA

Ismayanti, N. 2012.Hubungan Antara Pola Konsumsi Dan Aktivitas Fisik. Dalamhttp//www.wikipedia.com diakses pada tanggal 25 Februari 2017.

Badan Pusat Statistik Kota Kendari. 2013. Kecamatan kendari Dalam Angka 2013.Di akses dari http//kendarikota.bps.go.id. diakses pada tanggal 25 februari2017.

Batubara, Irwan. 2011. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: SalembaMedika.

Candra B, 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta : EGC.

Maryam.dkk.2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: SalembaMedika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta.

Nugroho, Wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3. Jakarta: EGC.

Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental KeperawatanEd,4.Vol.1. Jakarta:EGC

Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental KeperawatanEd,4.Vol.2. Jakarta:EGC

Pratiwi, C.dkk. 2013.Demensia Pada Lansia. Dalam http//www.wikipedia.com diAkses pada tanggal 25 februari 2017.

Sirajuddin. 2012. Status Gizi. Jakarta : EGC.

Turana, Yuda. 2013. Informasi Kesehatan. Dalam http//www.wikipedia.com diakses

Pada tanggal 25 februari 2017.

Wreksoatmodjo, B. 2014. JournalBeberapa Kondisi Fisik Dan Penyakit YangMerupakan Faktor Resiko Gangguan Kognitif. Dalam Portal Garuda di aksesPada tanggal 25 februari 2017.

Yatim, F. 2003. Demensia,Penyakit Alzheimer. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Page 69: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

56

Page 70: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

57

Page 71: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

58

Page 72: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

59

Lampiran 4

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya :

Nama : Harnita Sary

Nim : P00320014064

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan, bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul “ Identifikasi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti Sosial

Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017 “.

Sehubungan dengan hal ini, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan

waktu menjadi Responden dalam penelitian ini, anda berhak untuk menyetujui atau

menolak menjadi responden. Apabila setuju, maka Bapak/Ibu dipersilahkan untuk

menandatangani surat persetujuan Responden ini.

Atas kesediaan untuk berpartisipasi dalam peneltian ini, sebelumnya

diucapkan terima kasih.

Peneliti

Harnita Sary

Page 73: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

60

Lampira 5

PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN(INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswi Program D III

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan, Harnita Sary

(NIM.P00320014064), dengan judul “ Identifikasi Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Demensia Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari Tahun 2017 “.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Kendari, Juli 2017

Responden

(………………………….)

Page 74: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

61

Lampiran 6

KUISIONER STATUS GIZI SEBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA

PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

MINAULA KENDARI TAHUN 2017

A. Identitas Responden

1. Nama Inisial :

2. Umur :

3. Alamat :

B. Variabel Yang Di teliti

1. Tinggi Badan : Cm

2. Berat Badan : Kg

Rumus IMT :

IMT =( )( )

Indeks Massa Tubuh (IMT) Kriteria objektif

18,5 – 22,9 kg/m Status gizi baik

<18,5 kg/m Status gizi kurang

>23,0 kg/m Status gizi lebih

Page 75: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

62

KUISIONER AKTIVITAS FISIK SEBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

DEMENSIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

MINAULA KENDARI TAHUN 2017

A. Identitas Responden

1. Nama Inisial :

2. Umur :

3. Alamat :

BARTHEL INDEKSMODIFIKASI INDEKS KEMANDIRIAN KATZ

NOAktivitas Mandiri

NILAI1

KetergantunganNILAI 0

1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan,mengeringkan badan)

2 Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakan

3 Memakan makanan yang telah disiapkan

4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilandiri(menyisir rambut, mencuci rambut, menggosokgigi, mencukur kumis)

5 Membuang air besar di WC(membersihkan danmengeringkan daerah bokong)

6 Dapat mengontro lpengeluaran feaces (tinja)

7 Buang air kecil di kamar mandi (membersihkandanmengeringkan daerah kemaluan)

8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih

9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluarruangan tampa alat bantu, spt tongkat

Page 76: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

63

10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaanyang di anutnya

11 Melakukan pekerjaan rumah. Spt merapihkan tempattidur,mencucipakaian,memasakdanmembersihkanruangan

12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhankeluarga

13 Mengelola keuangan ( menyimpan dan menggunakanuang sendiri)

14 Menggunakan saran transportasi umum untukbepergian

15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai denganaturan (takaran obat dan waktu minum obat tepat)

16 Merencanakan dan mengambil keputusan untukkepentingan keluarga dalam hal penggunaan uang,aktivitas sosial yang dilakukan dan kebutuhan akanpelayanan kesehatan

17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatankeagamaan, sosial, rekreasi, olah raga danmenyalurkan hobi)

Jumlah nilai

ANALISIS HASIL :

NILAI 13 - 17 : MANDIRINILAI 0 – 12 : KETERGANTUNGAN

Page 77: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

64

KUISIONER RIWAYAT PENYAKIT SEBAGAI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

DEMENSIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA

MINAULA KENDARI TAHUN 2017

A. Identitas Responden

1. Nama Inisial :

2. Umur :

3. Alamat :

4. Berapa kali di kunjungi keluarga :

B. Variabel Yang Di teliti

1. Tekanan darah : mmhg

Page 78: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

65

Page 79: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

66

Page 80: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

67

Page 81: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

68

Page 82: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

69

Page 83: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

70

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Peneliti mengukur tinggi badan responden

Page 84: IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMENSIA …

71

Gambar 2. Peneliti mengukur berat badan responden

Gambar 3. Peneliti mengukur tinggi badan responden

Gambar 4. Peneliti mengukur berat badan responden