93
I t I UNTUK PFJABAT PEMERINTAH

I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

I t I ~

UNTUK PFJABAT PEMERINTAH

Page 2: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia

BAHASA INDONESIA

UNTUK APARATUR PEMERINTAH

PERPUSTAKAAN

BADAN BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

00052706

Pusat Pembinaan

Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Jakarta

2016

Page 3: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

• J bahasaPERPUS"^^

KUsinnasi ?4o. Ir^ • A

Page 4: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

KATA PENGANTAR

Penggunaan bahasa Indonesia saat in! dalam kondisi yangmemprihatinkan. Di satu sisi, kita menyaksikan di ruang-ruangpublik bahasa Indonesia nyaris tergeser oleh bahasa asing.Ruang publik yang seharusnya merupakan ruang yangmenunjukkan identitas keindonesiaan melalui penggunaanbahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasaasing. Berbagai papan nama, baik papan nama pertokoan,restoran, pusat-pusat perbelanjaan, hotel, perumahan, ikian,maupun kain rentang hampir sebagian besar tertulis dalambahasa asing.

Di sisi lain, mutu penggunaan bahasa Indonesia dalamberbagai ranah, baik ranah kedinasan, pendidikan, jurnalistik,ekonomi, maupun perdagangan, juga belum membanggakan. Didalam berbagai ranah tersebut, campur aduk penggunaanbahasa masih terjadi. Berbagai kaidah yang telah berhasildibakukan dalam pengembangan bahasa juga belumsepenuhnya diindahkan oleh para pengguna bahasa.

Sementara itu, para pejabat negara, para cendekia, dantokoh masyarakat, termasuk tokoh publik, yang seharusnyamemberikan keteladanan dalam berbahasa Indonesia ternyatajuga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Penghargaankebahasaan yang pernah diberikan kepada para tokohmasyarakat tersebut tampaknya belum mampu memotivasimereka untuk memberikan keteladanan dalam berbahasa

Indonesia.

Berbagai persoalan tersebut menunjukkan bahwa upayapembinaan bahasa Indonesia pada berbagai lapisan masyarakatmasih menghadapi tantangan yang cukup berat. Oleh karena itu,Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa—melalui PusatPembinaan dan Pemasyarakatan—masih perlu bekerja kerasuntuk membangkitkan kembali kecintaan dan kebanggaanmasyarakat terhadap bahasa Indonesia. Upaya itu ditempuhmelalui peningkatan sikap positif masyarakat terhadap bahasaIndonesia dan peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesiadalam berbagai ranah. Upaya itu juga dimaksudkan agarkedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa

Page 5: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

nasional maupun bahasa negara, makin mantap di tengahterpaan gelombang globalisasi saat ini.

Untuk mewujudkan itu, telah disediakan berbagai bahanrujukan kebahasaan dan kesastraan, seperti (1) pedoman ejaan,(2) tata bahasa baku, (3) pedoman istilah, (4) glosarium, (5)kamus besar bahasa Indonesia, dan (6) berbagai kamus bidangilmu. Selain itu, juga telah dilakukan berbagai kegiatankebahasaan dan kesastraan seperti pembakuan kosakata danistiah, penyusunan berbagai pedoman kebahasaan, danpemasyarakatan bahasa Indonesia kepada berbagai lapisanmasyarakat.

Terkait dengan kegiatan pemasyarakatan bahasa Indonesia,terutama yang berupa penyuluhan bahasa, juga telah disusunsejumlah bahan dalam bentuk seri penyuluhan bahasaIndonesia. Salah satu di antaranya adalah Seri PenyuluhanBahasa Indonesia: Bahasa Indonesia untuk Aparatur Pemerlntahini. Hadirnya buku seri penyuluhan ini dimaksudkan sebagaibahan penguatan dalam pelaksanaan kegiatan pemasyarakatanbahasa Indonesia yang baik dan benar kepada berbagai lapisanmasyarakat.

Penerbitan buku ini tidak terlepas dari kerja keras penyusun,yaitu Drs. Mustakim, M.Hum. Untuk itu, kami menyampaikanucapan terima kasih dan penghargaan kepada yangbersangkutan.

Mudah-mudahan buku ini bermanfaat, baik bagi masyarakatmaupun penyuluh bahasa yang bertugas di lapangan.

eptember 2016

Ibrahim

usat Pembinaan

111

Page 6: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 11.2 Tujuan 2

1.3 Ruang Lingkup 3

1.4 Sasaran 3

BAB II BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR ...4

2.1 Ragam Bahasa 4

2.2 Pengertian Bahasa Indonesia yang Balk dan Benar....72.3 Perbedaan Bahasa Indonesia yang Balk dan Benar

dan Bahasa Indonesia yang Baku 82.4 Komponen Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar....9

2.4.1 Ejaan Bahasa Indonesia 9

2.4.2 Tata Bentuk Kata 22

2.4.3 Pilihan kata 30

2.4.4 Tata Kalimat 35

2.4.5 Paragraf 50

BAB III PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM

SURATDINAS 61

3.1 Pengertian Surat Dinas 61

3.2 Bagian-Bagian Surat Dinas 623.3 Penulisan Kepala Surat Dinas 623.4 Penulisan Pembuka Surat Dinas 63

3.5 Penulisan Isi Surat Dinas 70

3.6 Penulisan Penutup Surat Dinas 76

BAB IV PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM

PENULISAN LAPORAN 81

4.1 Pengertian Laporan 81

IV

Page 7: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

4.2 Penulisan Kerangka Laporan 814.3 Penulisan Bagian Awa! Laporan 824.4 Penulisan Bagian Isi Laporan 864.5 Penulisan Bagian Akhir Laporan 884.6 Penulisan Kutipan dan Catalan Kaki 894.7 Pen/vajahan dan Konvensi Naskah 90

BABVPENUTUP 91

DAFTAR PUSTAKA 93

Page 8: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyegaran atau penyuluhan bahasa Indonesia untukpejabat pemerintah perlu terus diiakukan mengingat tugas parapejabat pemerintah yang sangat penting dalam mengelolamanajemen perkantoran, terutama yang berkait-an dengan tatanaskah dinas, baik yang berupa surat dinas maupun laporan.Selain itu, posisi para pejabat pemerintah juga sangat strategisdalam pembinaan pegawai di lingkungan kerjanya sehinggapenyuluhan bahasa Indonesia bagi pejabat pemerintah itudipandang dapat berdampak luas bagi upaya peningkatan mutupenggunaan bahasa Indonesia dalam administrasipemerintahan. Sejalan dengan itu, penyuluhan bahasa Indonesiauntuk pejabat pemerintah, terutama yang terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan surat dinas danlaporan, perlu terus diupayakan untuk meningkatkan mutumanajemen dan administrasi pemerintahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, penyuluhan bahasaIndonesia bagi pejabat pemerintah juga dapat dipandangsebagai bagian dari upaya pembinaan bahasa Indonesia kepadaberbagai lapisan masyarakat. Upaya pembinaan bahasaIndonesia, baik dalam kedudukannya sebagai bahasa nasionalmaupun sebagai bahasa negara, harus terus ditingkatkan, lebih-lebih pada era global seperti sekarang ini. Upaya itudimaksudkan untuk memantapkan kedudukan dan fungsi bahasaIndonesia agar kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia itu tetapkukuh meskipun diterpa gelombang budaya global. Selain itu,upaya pembinaan tersebut juga dimaksudkan agar bahasaIndonesia senantiasa dapat menjadi "tuan rumah" di negerisendiri sehingga fungsinya sebagai lambang jati diri dan simbolmartabat bangsa semakin kukuh.

Di sisi lain, upaya pembinaan bahasa Indonesia juga perluterus diiakukan untuk meningkatkan mutu pengguna-an bahasaIndonesia dalam berbagai ranah. Hal itu dimaksudkan agarbahasa Indonesia—^selain dapat menjadi sarana komunikasi

Page 9: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

modern—juga mampu menempatkan diri sejajar dengan bahasa-bahasa modern lain di dunia.

Upaya pembinaan bahasa Indonesia itu pada dasarnya telahdiamanatkan di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta LaguKebangsaan, yang merupakan pengejawantahan dari Pasal 36Undang-Undang Dasar 1945 dan Sumpah Pemuda Tahun 1928.Dalam Undang-Undang No. 24/2009 itu ditegaskan bahwabahasa Indonesia wajib digunakan dalam berbagai ranah,termasuk di dalam ranah administrasi pemerintahan. Atas dasaritulah, penyuluhan bahasa Indonesia bagi pejabat pemerintahperlu terus dilakukan. Tujuannya adalah untuk (1) meningkatkansikap positif para pejabat pemerintah terhadap bahasaIndonesia, (2) meningkatkan keterampilan para pejabatpemerintah dalam penggunaan bahasa Indonesia pada tatanaskah dinas, dan (3) meningkatkan mutu penggunaan bahasaIndonesia pada tata naskah dinas, baik yang berupa surat dinasmaupun laporan.

Kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi para pejabatpemerintah itu akan menjadi lebih berhasil Jika ditunjang denganketersediaan bahan penyuluhan yang memadai. Untuk keperluanitulah Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia untuk PejabatPemerintah ini disusun. Bahan penyuluhan ini diharapkan dapatmenjadi buku pegangan, baik bagi para penyuluh maupun parapeserta dalam upaya meningkatkan keterampilan berbahasaIndonesia.

1.2 Tujuan

Setelah mengikuti penyuluhan dan membaca buku ini, parapejabat pemerintah yang menjadi peserta penyuluhandiharapkan:a. mampu memahami konsep bahasa Indonesia yang baik dan

benar dan mampu membedakannya dengan bahasaIndonesia yang baku;

b. mampu menerapkan berbagai kaidah bahasa Indonesiadalam penulisan naskah dinas, terutama yang berupa suratdinas dan laporan, di instansi masing-masing;

Page 10: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

c. mampu menggunakan bahasa Indonesia yang balk danbenar dalam menyusun naskah dinas, terutama yang berupasurat dinas dan laporan; serta

d. mampu memberikan keteiadanan dalam penggunaanbahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungankerjanya.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup bahan penyuluhan ini meliputi:a. pemahaman konsep bahasa Indonesia yang baik dan benar

serta perbedaannya dengan bahasa Indonesia yang baku;b. pemahaman berbagai kaidah bahasa Indonesia, baik yang

menyangkut kaidah tata tulis atau ejaan, kaidahpembentukan kata, pemilihan kata, kalimat, maupunparagraf; serta

0. penerapan berbagai kaidah kebahasaan dalam penulisannaskah dinas yang mencakup surat dinas dan laporan.

1.4 Sasaran

Sebagaimana telah tersirat dalam uraian di atas, sasaran bahanpenyuluhan ini adalah para penyuluh bahasa Indonesia danaparatur pemerintah. Aparatur pemerintah yang dimaksud di sinitentu saja tidak terbatas pada pejabat eselon 4 dan 3, tetapi jugapara pejabat eselon 2 dan 1 yang sering memeriksa danmenandatangani naskah dinas. Di samping itu, bahanpenyuluhan ini tentu juga bermanfaat bagi para sekretaris dankopseptor surat serta laporan di instansi pemerintah dan swasta.

Page 11: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

BAB II

BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan mampumemahami ragam bahasa dan mampu pula menjelaskan artipentingnya bahasa Indonesia yang balk dan benar serta mampumenerapkannya di lingkungan kerja maslng-masing, terutamadalam penulisan surat dinas dan laporan.

2.1 Ragam Bahasa

Untuk mempermudah memahami pengertian bahasa Indonesiayang balk dan benar, lebih dahulu perlu dijelaskan pengertianragam bahasa karena kedua konsep itu saling terkait. Artinya,dengan memahami konsep ragam bahasa, pembaca akanmenjadi lebih mudah memahami konsep bahasa Indonesia yangbaik dan benar.

Bahasa Indonesia di dalam praktik penggunaannyasebenarnya beragam-ragam. Ragam bahasa yang dimaksud disini adalah variasi penggunaan bahasa. Variasi itu timbul karenasarana, situasi, dan bidang pemakaian bahasa itu berbeda-beda.

Jika dilihat dari segi sarana pemakaiannya, ragam bahasadapat dibedakan atas ragam lisan dan ragam tulis. Kedua ragamini memiliki perbedaan. Unsur-unsur bahasa yang digunakan didalam ragam lisan cenderung tidak selengkap ragam tulis karenainformasi yang disampaikan secara lisan dapat diperjelas denganmenggunakan intonasi atau tekanan suara, gerak-gerik anggotabadan atau ekspresi wajah, serta situasi tempat komunikasi ituberlangsung. Hal-hal semacam itu tidak terdapat pada ragambahasa tulis. Oleh karena itu, agar informasi yang disampaikansecara tertulis menjadi jelas, unsur-unsur kebahasaan yangdigunakannya harus lengkap. Jika unsur-unsur kebahasaan itutidak lengkap, ada kemungkinan informasi yang disampaikan punmenjadi tidak jelas dan sulit dipahami secara tepat.

Sementara itu, jika dilihat dari tingkat keresmian situasipenggunaannya, ragam bahasa dapat dibedakan atas ragamresmi dan ragam tidak resmi atau ragam formal dan ragaminformal. Ragam resmi atau ragam formal merupakan ragambahasa yang digunakan dalam situasi penggunaan bahasa yang

Page 12: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

resmi, sedangkan ragam tidak resmi atau ragam informaldigunakan dalam situasi yang tidak resmi. Ragam resmi ditandaidengan penggunaan unsur-unsur kebahasaan yangmemperlihatkan tingkat kebakuan yang tinggi. Sebaliknya, ragamtidak resmi ditandai dengan penggunaan unsur-unsurkebahasaan yang memperlihatkan tingkat kebakuan yangrendah.

Pada gilirannya, jika kedua faktor pembeda ragam bahasaitu dipadukan, akan ditemukan ragam bahasa lisan resmi danragam bahasa lisan yang tidak resmi. Di samping itu, ada pularagam bahasa tulis yang resmi dan ragam bahasa tulis yangtidak resmi.

Ragam bahasa lisan yang bersifat resmi, antara lain,digunakan dalam pembicaraan pada seminar, simposium, pidato,dan rapat dinas, sedangkan ragam lisan yang tidak resmi, antaralain, digunakan dalam pembicaraan di rumah, di kantin, dandalam transaksi jual bell di pasar. Sementara itu, ragam bahasatulis yang resmi, antara lain, digunakan dalam penulisan skripsi,surat dinas, laporan dinas, laporan penelitian, dan laporan hasilpemeriksaan, sedangkan ragam tulis yang tidak resmi, antaralain, digunakan dalam menulis buku harian, catatan pribadi, dansurat-surat pribadi.

Dalam hal tersebut, ragam bahasa lisan yang resmi padadasarnya hampir sama dengan ragam bahasa tulis yang resmi,terutama dalam hal tingkat kebakuan dan kelengkapan unsurkebahasaan yang digunakan.

Selain yang telah dibahas di atas, ragam bahasa dapat puladibedakan dari segi norma penggunaannya. Dari segi normanyaini ragam bahasa dapat dibedakan atas ragam baku dan ragamtidak baku. Ragam baku adalah ragam bahasa yang digunakansesuai dengan norma atau kaidah yang berlaku, baik kaidahejaan maupun tata bahasa, sedangkan ragam tidak baku adalahragam bahasa yang menyimpang atau tidak sesuai dengankaidah.

Jika dikaitkan dengan sarana penggunaannya, dapatditemukan adanya ragam lisan baku dan ragam lisan tidak baku,begitu juga ada ragam tulis baku dan ragam tulis yang tidakbaku. Ragam lisan baku penggunaannya sesuai dengan ragamlisan resmi, dan ragam lisan tidak baku penggunaannya sesuai

Page 13: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dengan ragam lisan tidak resmi. Demikian pula, ragam tulis bakupenggunaannya sesuai dengan ragam tulis resmi, dan ragamtulis tidak baku penggunaannya sesuai dengan ragam tulis tidakresmi. Oleh karena itu, ragam baku kadang-kadang jugadiidentikkan dengan ragam resmi.

Pengidentikan semacam itu sebenarnya tidak masalahkarena keduanya memang bersesuaian, terutama dalam halpenggunaannya, yakni antara ragam baku dan ragam resmi, jugaantara ragam tidak baku dan ragam tidak resmi. Hal itu berartibahwa ragam baku memang digunakan untuk keperluanpenggunaan bahasa yang resmi, sedangkan ragam tidak bakudigunakan untuk keperluan penggunaan bahasa dalam situasiyang tidak resmi.

Lebih lanjut, ragam bahasa dapat pula dibedakanberdasarkan bidang penggunaannya. Berdasarkan itu, ragambahasa dapat dibedakan atas ragam sastra, ragam hukum,ragam jumalistik, ragam ekonomi, ragam teknologi, dansebagainya sesuai dengan bidang penggunaannya. Dalam halitu, tiap-tiap ragam tersebut tentu mempunyai ciri yang berbeda,terutama dari segi peristilahan yang digunakan.

Ragam bahasa dapat pula dibedakan dari segipendidikan.Berdasarkan itu, ragam bahasa dapat dibedakan atasragam terdidik dan ragam tidak terdidik. Penandanya adalahbahwa orang yang terdidik cenderung dapat mengucapkan kata-kata secara fasih dan dapat menyusun kalimat secara teraturdan sistematis. Sebaliknya, orang yang tidak terdidik cenderungtidak dapat melakukan hal itu secara tepat.

2.2 Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Konsep bahasa Indonesia yang baik dan benar pada dasarnyatidak dapat dilepaskan dari konteks penggunaan bahasaIndonesia yang beragam-ragam seperti yang telah dijelaskan diatas. Bahasa Indonesia yang baik, dalam hal ini, adalah bahasaIndonesia yang digunakan sesuai dengan situasi komunikasi,baik situasi resmi dan tidak resmi maupun situasi siapa yangdiajak berkomunikasi.

Terkait dengan situasi komunikasi yang resmi dan tidakresmi, suatu bahasa dikatakan baik jika penggunaannya

Page 14: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

disesuaikan dengan situasi itu. Kalau situasi komunikasinya ituresmi, bahasa yang digunakan hams mencerminkan keresmiansituasi itu, yaitu bahasa yang resmi. Sebaliknya, jika situasikomunikasinya tidak resmi, bahasa yang digunakan tidak harusbahasa yang resmi. Dalam ha! ini, bahasa yang tidak resmi pun,bahkan bahasa gaul, bahasa cakapan, ataupun bahasa gado-gado dan bahasa yang tidak baku juga dapat digunakan.

Sementara itu, situasi siapa yang diajak berkomunikasimerujuk pada faktor sosial seperti jenis kelamin, usia,pendidikan, status hubungan, dan kedudukan sosial pihak yangdiajak berkomunikasi. Sejalan dengan itu, suatu bahasadikatakan baik Jika penggunaannya sesuai dengan faktor-faktorsosial orang yang diajak berkomunikasi. Dari segi usia, misalnya,jika yang diajak berkomunikasi usianya lebih tua, bahasa yangdigunakan hendaknya mencerminkan sikap hormat dan santun.Tingkat kehormatan dan kesantunan ini tentu berbeda jika yangdiajak berkomunikasi usianya lebih muda. Begitu pula halnyadengan faktor-faktor sosial yang lain seperti jenis kelamin,pendidikan, dan kedudukan. Agar memenuhi kriteria yang baik,bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan faktor-faktorsosial itu.

Adapun bahasa Indonesia yang benar adalah bahasaIndonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah. Jika sesuaidengan kaidah, bahasa yang digunakannya itu dikatakan benar.Sebaliknya, kalau tidak sesuai dengan kaidah, tentu bahasayang digunakannya itu dikatakan tidak benar. Sejalan denganpenjelasan tersebut, bahasa Indonesia yang baik dan benaradalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasikomunikasi, baik situasi resmi dan tidak resmi maupun situasisiapa yang diajak berkomunikasi, dan sekaligus harus sesuaipula dengan kaidahnya.

2.3 Perbedaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar danBahasa Indonesia yang Baku

Selama ini banyak pemakai bahasa yang beranggapan bahwapengertian bahasa Indonesia yang baik dan benar sama denganbahasa Indonesia yang baku. Anggapan semacam itu tentu saja

Page 15: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

tidak tepat karena kedua konsep itu sebenarnya mengandungpengertian yang berbeda.

Penggunaan bahasa Indonesia yang balk dan benar padadasarnya meliputi seluruh situasi, balk resmi dan tidak resmimaupun situasi siapa yang diajak berkomunikasi. Jika situasipenggunaan bahasa itu bersifat resmi, misalnya, bahasa yangdigunakannya pun harus dapat mencermin-kan keresmian situasiitu. Dalam ha! ini, bahasa yang dapat mencerminkan keresmianitu adalah bahasa yang baku. Sebaliknya, jika situasipenggunaan bahasanya tidak resmi, bahasa yang digunakannyapun tidak harus bahasa yang baku. Bahasa yang tidak baku jugadapat digunakan dalam situasi yang tidak resmi seperti itu.

Berbeda dengan itu, bahasa Indonesia yang baku adalahbahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah ataunorma yang berlaku. Jika sesuai dengan kaidah, bahasa itudikatakan baku, tetapi jika tidak sesuai dengan kaidah, tentubahasa itu dikatakan tidak baku. Bahasa yang baku seperti ituhanya lazim digunakan dalam situasi komunikasi yang resmi.Oleh karena itu, bahasa yang baku kadang-kadang juga disebutbahasa resmi. Karena hanya digunakan di dalam situasi yangresmi, bahasa yang baku hanya merupakan salah satu bagiandari bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ragambahasa adalah variasi penggunaan bahasa. Variasi itu terjadikarena sarana berbahasa dan situasi penggunaan bahasa yangberbeda-beda. Selain itu, bidang penggunaan bahasa yangberbeda-beda dapat pula menyebabkan timbulnya ragam bahasayang berbeda. Perbedaan-perbedaan itulah yang menimbulkanvariasi atau ragam bahasa.

Sementara itu, bahasa Indonesia yang baik adalah bahasaIndonesia yang digunakan sesuai dengan situasipenggunaannya, sedangkan bahasa Indonesia yang benaradalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah.Sejalan dengan itu, bahasa Indonesia yang baik dan benaradalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasidan sekaligus sesuai pula dengan kaidahnya.

Page 16: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

2.4 Komponen Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Di dalam komunikasi kedinasan, baik dalam penulisan suratdinas maupun laporan, bahasa Indonesia yang baik dan benarsekurang-kurangnya harus mencakup lima komponen. Kelimakomponen yang dimaksud adalah sebagai berikut.a. Ejaan Bahasa Indonesiab. Tata Bentuk Kata

0. Pilihan Kata

d. Kalimat

e. Paragraf

Kelima komponen tersebut secara ringkas akan dibahaslebih lanjut pada bagian berikut.

2.4.1 Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan yang digunakan dalam bahasa Indonesia saat ini adalahEjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang lazimdisingkat EYD. Ejaan ini telah diberlakukan sejak tahun 1972,yakni berdasarkan Kepres No. 57 Tahun 1972. Dalam hal ini,yang dimaksud ejaan adalah kaidah bahasa yang mengaturpenulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.Pengaturan tersebut secara lebih terperinci dijelaskan padabagian berikut.

1. Pemakalan Huruf

Pemakaian huruf yang diatur dalam ejaan bahasa Indonesiaterdiri atas tiga macam, yaitu huruf miring, huruf kapital, danhuruf tebal.

a. Huruf MiringHuruf miring dalam bahasa Indonesia digunakan untuk(1) menuliskan judul buku, nama majalah, dan nama surat kabar

yang terdapat di dalam teks;Misalnya:buku Pedoman Penulisan Laporan Dinasmajalah Tempoharian Kompas

Page 17: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(2) menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, ataukelompok kata di dalam suatu teks;Misalnya:Huruf pertama kata abad adalah a.Surat tugas itu harus segera dikirimkan.

(3) menuliskan nama ilmiah, ungkapan, kata, atau istilahasing/daerah.Misalnya:LTP atau audit finding sheets adalah himpunan dan sintesisdari data dan informasi yang diolah selama melakukan tugaspemeriksaan.

Kata peianggan digunakan sebagai padanan kata customer.

Kebutuhan pokok manusia itu meliputi pangan, sandang,dan papan.

b. Huruf KapitalDalam bahasa Indonesia penggunaan huruf kapital ada duamacam, yaitu kapital seluruhnya dan kapital pada awal kata saja.Huruf kapital seluruhnya digunakan untuk menuliskan:(1) judul utama,(2) judul-judul bab,(3) judul kata pengantar,(4) judul daftar isi, dan(5) judul daftar pustaka.

Sementara itu, huruf kapital pada awal kata digunakan sebagaihuruf pertama(1) ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, agama,

dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan;Misalnya:Allah, Tuhan AlquranYang Mahakuasa Injiirahmat-A/ya Islamhamba-Mu Kristen

10

Page 18: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(2) nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yangdiikuti nama orang;Misalnya:Sultan Hasanuddin Imam Syafi'iHaji Ahmad Nabi Musa

(3) unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang,instansi, atau tempat;Misalnya:Sekretaris Jenderal PBB

Kapten PurnomoBupatI RembangGubernur DKI Jakarta

(4) nama bangsa, suku bangsa, bahasa, dan geografi;Misalnya:bangsa IndonesiaJalan KartinI No. 17

suku Sunda

Selat Lombok

bahasa Jawa

Danau Toba

PERPUSTAKAAN

BADAN BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

5) nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwabersejarah;Misalnya:tahun Masehi

hari Natal

bulan Januari

Perang Dunia Ihari Kamis

Sumpah Pemuda 1928

(6) unsur nama orang, negara, lembaga, organisasi, dandokumen resmi;

Misalnya:Imam Gazali

Amerika Serikat

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

11

Page 19: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Undang-Undang Dasar 1945

(7) kata kekerabatan yang digunakan sebagai sapaan.Misalnya:Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.Surat Saudara sudah kami terima dengan baik.

Sebagai catatan, perlu diingat bahwa selain pemakaianhuruf miring dan huruf kapital, dalam penuiisan naskah dinasjuga dikenal pemakaian huruf tebal {bold). Dalam ha! ini, huruftebal digunakan untuk menuliskan judul, sub-subjudul, danpenegasan kata atau istilah yang terdapat dalam teks sudahyang berhuruf miring.

c. Huruf Tebal

Sesuai dengan ketentuan dalam pedoman ejaan, huruf tebaldigunakan untuk menuliskan judul atau sub-subjudul danmenegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis dengan hurufmiring.

2. Penuiisan Kata

Penuiisan kata dibedakan atas kata tunggal dan gabungan kata.Penuiisan kata-kata tunggal tidak ada masalah karena kata-kataseperti itu ditulis terpisah dari unsur yang lain, baik unsur yangterdapat di depan maupun di belakangnya.

a. Penuiisan Gabungan KataBerbeda dengan kata tunggal, gabungan kata yang unsur-unsurnya berupa unsur bebas atau unsur yang dapat berdirisendiri sebagai kata ada yang ditulis terpisah, yaitu jika tidakberimbuhan atau hanya berimbuhan awalan/ akhiran, tetapi adapula yang ditulis serangkai, yaitu jika mendapat imbuhan awalandan akhiran sekaligus. Cara penuiisan yang sesuai denganaturan itu disebut baku, sedangkan yang tidak sesuai denganaturan itu disebut tidak baku. Dalam naskah dinas, carapenuiisan yang harus diikuti adalah yang baku, seperti yangtampak pada contoh berikut.

12

Page 20: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Penulisan yang Bakutanggung jawabterima kasih

tanda tanganserah terima

fata usaha

uji cobakerja samaperan sertajuru fullsdaya ciptatolok ukur

sumber daya

Tidak Baku

tanggungjawab/tanggung-jawabterlmakaslh/terlma-kaslh

tandatangan/tanda-tanganserahterlma/serah-terlma

tatausaha/tata-usaha

ujlcoba/ujl-cobakerjasama/kerja-samaperanserta/peran-sertajurutulls/juru-tullsdayaclpta/daya-clptatolokukur/tolok-ukur

sumberdaya/sumber-daya

Meskipun gabungan kata seperti itu mendapat imbuhan,penulisannya tetap dipisah apabila imbuhan itu hanya berupaawalan atau akhiran.

Misainya:

Penulisan yang Bakubertanaauna jawab

bekeria sama

^ujl cobaberoeran serta

berdava gunaberterlma kaslh

sebar luaskan

ben tahukan

tanda tanganj

Tidak Baku

bertanggungjawabbertanggung-Jawabbekerjasama/bekerja-samadiujicoba/dluji-cobaberperanserta/berperan-sertaberdayaguna/berdaya-gunaberterlmakaslh/berterlma-kaslh

sebarluaskan/sebar-luaskan

berltahukan/berhtahukan

tandatanganl/tanda-tangani

Apabila gabungan kata seperti itu mendapat imbuhan awalandan akhiran sekaligus, penulisannya digabungkan menjadi satukata.

Misainya:

Penulisan yang BakuQenandatanganan

Tidak Baku

penanda tangananpenanda-tanganan

13

Page 21: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

gertanggungjawaban

diserahterimakan

kesalahpahaman

ketidakhadiran

penvalahaunaan

pertanggungan jawab/pertanggung-jawabandiserah terimakan/diserah-

terimakan

kesalah pahaman/kesalah-pahamanketidak hadiran/ketidak-hadiran

penyalahgunaan/penyalah-gunaan

Berbeda dengan itu, gabungan kata yang salah satu unsur-nyaberupa unsur terikat ditulis serangkai dalam satu kata.

Misalnya:

Penulisan yang Bakusubsektor

subbagiannonmigasnonformal

pramuniaaa

pramuwisma

narapidananarasumber

pascasariana

gascapanen

gurnajualpraseiarah

antarkota

antardaerah

tunawisma

tunakaryaekadarma

dwifunasi

tntunggalcaturwaraa

sagtapesonadasawarsa

Tidak Baku

sub sektor/sub-sektor

sub bagian/sub-bagiannon migas/non-migasnon formal/non-formal

pramu niaga/pramu-niagapramu wism^pramu-wismanara pidana/nara-pidananara sumber/nara-sumber

pasca sarjana/pasca-sarjanapasca panen/pasca-panenpuma jual/purna-jualpra sejarah/pra-sejarahantar kota/antar-kota

antar daerah/antar-daerah

tuna wisma/tuna-wisma

tuna karya/tuna-karyaeka darma/eka-darma

dwi fungsi/dwi-fungsitri tunggal/tri-tunggalcatur warga/catur-wargasapta pesona/sapta-pesonadasa warsa/dasa-warsa

14

Page 22: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

b. Penulisan Bentuk ̂Bentuk di dalam bahasa Indonesia memiliki dua kategori, yaitusebagai awalan dan sebagai kata depan. Sebagai awalan,bentuk di- ditulis serangkai dengan unsur yang mengikutinya.Ciri-cirinya adalah(1) merupakan kata kerja;(2) berpasangan dengan awalan me-.

Misalnya:^tulis menulls^laksanakan melaksanakan^antisipasi mengantisipasi

Sebagai kata depan, bentuk di ditulis terpisah dari unsur yangmengikutinya.Ciri-cirinya adalah(1) menyatakan makna 'tempat';(2) berpasangan dengan fee dan dari:(3) menjadi jawaban pertanyaan di mana.

Misalnya:^ samping samping dari samping^ kantor foe kantor dari kantorcW atas atas dari atas

di bawah ^ bawah dari bawah

c. Penulisan Bentuk gerBentuk ger ditulis terpisah dari unsur yang mengikutinya jikaberarti (a) 'mulai', (b) 'demi', (c) 'tiap', dan (d) 'melalui'.Misalnya:(1) Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji fier 1 April.(2) Semua orang yang diduga teriibat peristiwa itu dipanggii satu

per satu.

(3) Harga saham PTBunaken Rp25.000,00 ger iembar.(A) Pesan itu saya terima ger teiepon.

Bentuk ger ditulis serangkai dengan unsur yang mengikutinyajika menyatakan bilangan pecahan atau sebagai imbuhan.Misalnya:

15

Page 23: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dua oertiaa pertaniantiga perempat perkebunansatu persepuluh pertapa

d. Bentuk pun

Bentuk Qun ditulis terpisah dari unsur yang mengikutinya jikaberarti 'juga' atau 'saja'.Misalnya:(1) Temuannya pun tidak perlu diragukan lagi.(2) Produk dalam negeri pun tidak kalah kualitasnya.(3) Siapa Qun tidak perlu meragukan temuan itu.(4) Jangankan bersaing, bertahan pun perusahaan itu sulit.

Bentuk pun ditulis serangkai jika sudah terpadu benar denganunsur yang diikutinya.Misalnya:walaupun meskipunbagaimanapun biarpunsungguhpun kendatipunataupun maupunadapun

e. Bentuk UlangBentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang denganmenggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua.Misalnya:

Baku Tidak Baku

terus-menerus terus menerus

prinsip-prinsip prinsip prinsiptiap-tiap tiap tiapmasing-masing masing masing

f. Penulisan Unsur SerapanSesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di dalamPedoman Umum Pembentukan Istilah, bahasa asing dapatdimanfaatkan sebagai salah satu sumber dalam pengembanganbahasa Indonesia, khususnya untuk memperkaya kosakata danistilah. Dalam hal ini, unsur bahasa asing itu dapat dimanfaatkan

16

Page 24: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

melalui penerjemahan, penyerapan atau penyesuaian ejaan, danpenyerapan sekaligus dengan penerjemahan.

Berikut ini beberapa contoh unsur bahasa asing yangdimanfaatkan melalui penerjemahan.shophouse —-> ruko (rumah toko)industrial estate kawasan industri

balanced budget anggaran berlmbangInput — masukanoutput — keluarancross reference rujuksllang

Berikut ini beberapa contoh unsur bahasa asing yangdimanfaatkan melalui penyerapan atau penyesuaian ejaan.agent — agenenergy — energistandardization — standardlsasi

apartment — apartemenvariable — varlabel

Selain itu, ada pula unsur bahasa asing yang dimanfaatkanmelalui penerjemahan yang sekaligus disertai pula denganpenyerapan.

Misalnya:subdivision — subbaglanInflation rate — laju InflasIaccumulation of cost — akumulasi blayaactive trading — perdagangan aktifdatabase — pangkalan data

Seperti yang tampak pada contoh di atas, unsur serapandalam bahasa Indonesia ditulis sesuai dengan ejaan bahasaIndonesia. Hal itu karena unsur serapan tersebut sudah menjadiwarga kosakata atau istilah bahasa Indonesia sehingga tidak lagiditulis dengan huruf miring.

g. Penulisan Singkatan dan AkronimSingkatan iaiah kependekan yang berupa huruf atau gabunganhuruf, baik yang dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkansesuai dengan bentuk lengkapnya. Cara penulisan singkatan ada

17

Page 25: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

tiga macam, yaitu singkatan umum yang diambil dari huruf awalkata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik, kecualisingkatan nama orang dan singkatan nama geiar. Dengandemikian, singkatan umum ditulis dengan huruf kapital tanpatanda titik, sedangkan singkatan nama orang dan nama geiarditulis dengan huruf kapital dan masing-masing diikuti tanda titik.

Misalnya:(1) DPR [de-pe-er]

PT [pe-te]BPK [be-pe-ka]UUD [u-u-de]

(2) Subandrio, S.H. (Sarjana Hukum)Puspitasari, S.E. (Sarjana Ekonomi)Hermawan P.S. (Putra Sampurna)

Berbeda dengan itu, meskipun diambil dari huruf awal kata,singkatan khusus yang terdiri atas dua huruf ditulis dengan hurufkecil dan masing-masing diikuti tanda titik, sedangkan singkatankhusus yang terdiri atas tiga huruf ditulis dengan huruf kecil dandiikuti satu tanda titik.

Misalnya:

(3) a.n. [atas nama], bukan a/nu.p. [untuk perhatian], bukan u/pd.a. [dengan alamat], bukan d/as.d. [sampai dengan], bukan s/d

(4) sdr. [saudara]dst. [dan seterusnya]dsb. [dan sebagainya]dll. [dan Iain-Iain]

Akronim iaiah kependekan yang berupa gabungan hurufawal, suku kata, atau huruf awal dan suku kata yang ditulis dandilafalkan seperti kata biasa. Cara penulisan akronim ada tigamacam, yaitu (a) akronim yang diambil dari huruf awal kataditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik, (b) akronim yang

18

Page 26: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

berupa gabungan suku kata yang menjadi nama diri ditulisdengan huruf awal kapital, dan (c) akronim yang berupagabungan suku kata yang tidak menjadi nama diri ditulis denganhuruf kecil seluruhnya.

Misalnya;(a) SIM

FISIP

IKIP

(b) BappenasKemendikbud

Kadin

(c) rakerrapimsiskamling

3. Penggunaan Tanda BacaTanda baca merupakan unsur yang penting dalam penggunaanbahasa tulis, lebih-lebih dalam tulisan resmi seperti pada tatanaskah dinas. Dalam hubungan itu, penggunaan tanda bacayang tidak tepat dapat menimbulkan salah informasi. Misalnya,penggunaan tanda baca pada kalimat berikut akan berpengaruhterhadap informasi yang disampaikan.

(a) Menurut kabar, burung Pak Amat mati.(b) Menurut kabar burung, Pak Amat mati.(c) Menurut kabar burung, Pak, Amat mati.

Penempatan tanda baca yang berbeda menyebabkan ketigakalimat tersebut mengandung informasi yang berbeda pula.Informasi yang terkandung pada kalimat (1) yang mati adalahburung Pak Amat, pada kalimat (2) yang mati adalah Pak Amat,sedangkan pada kalimat (3) yang mati adalah Amat.

Agar terhindar dari kesalahan dalam penggunaan tandabaca, berikut disajikan beberapa jenis penggunaan tanda baca.

19

Page 27: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

a. Tanda Titik (.)Tanda titik digunakan untuk(1) mengakhiri kalimat;(2) memisahkan angka jam, menit, dan detik;(3) memisahkan nama penulis, tahun penerbitan, dan judul buku

dalam penulisan daftar pustaka.

b. Tanda Koma (,)Tanda koma digunakan untuk(1) memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian;(2) memisahkan kalimat setara, yang ditandai dengan kata

penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan;(3) memisahkan anak kalimat dari induknya jika anak kalimat itu

mendahului induk kalimatnya;(4) menandai penghubung antarkalimat;(5) memisahkan kata seru;(6) memisahkan bagian-bagian alamat yang ditulis ke samping;

dan

(7) mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

c. Tanda hubung (-)Tanda hubung digunakan untuk(1) menghubungkan dengan anaka Arab atau anaka biasa:

Misalnya;tahap ke-2, atau tahap II,bukan tahap ke-llHUT Ke-10 atau HUTX,bukan HUT Ke-X

(2) merangkaikan se^ dengan kata berikutnya yang dimulaidengan huruf kapital, angka dengan dan singkatandengan imbuhan.Misalnya;(a) ̂ dengan kata berhuruf kapital

se-DKI Jakarta

se-lndonesia

(b) Angka dengan -antahun 1990-an

uang d.OOO-an

20

Page 28: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(c) Singkatan berhuruf kapital dengan imbuhanber-KTP DKI

di-PTUN-kan

ber-SIM palsu(d) Imbuhan bahasa Indonesia dan kata asing

di-recall

di'smash

Sesuai dengan penjelasan di atas, ejaan merupakan kaidahbahasa yang mengatur penullsan huruf, penulisan kata, danpenggunaan tanda baca. Penulisan huruf yang diatur meliputipenulisan huruf miring dan huruf kapital, sedangkan penulisankata meliputi penulisan gabungan kata dan penulisan bentuk di,per, dan pun. Sementara itu, penggunaan tanda baca yang diaturmeliputi tanda titik, tanda koma, tanda hubung, dan Iain-Iain.

2.4.2 Tata Bentuk Kata

Dalam penulisan surat dinas dan laporan, aparaturpemerintah perlu memahami bentuk-bentuk kata yang benardalam bahasa Indonesia, yaitu yang sesuai dengan kaidahpembentukan kata. Hal itu karena bentuk-bentuk kata yangbenar atau yang baku itulah yang harus digunakan dalampenulisan naskah dinas, termasuk dalam penulisan surat dinasdan laporan.

Dalam konteks tersebut, pembentukan kata dalam bahasaIndonesia dapat dilakukan dengan pengimbuhan, pengulangan,penggabungan imbuhan dan pengulangan, serta penggabungankata dasar dan kata dasar, atau penggabungan unsur terikat dankata dasar. Ketentuan tersebut dijelaskan secara ringkas padabagian berikut.

1. Pembentukan Kata dengan PengimbuhanPengimbuhan adalah proses pembentukan kata denganmenambahkan imbuhan pada kata dasar atau bentuk dasartertentu. Dalam bahasa Indonesia, imbuhan yang dapatditambahkan pada kata dasar ada empat macam. Pertama,imbuhan yang ditambahkan pada awal kata atau yang lazimdisebut awalan (prefiks); kedua, imbuhan yang ditambahkanpada akhir kata atau yang lazim disebut akhiran (sufiks)-, ketiga,

21

Page 29: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

imbuhan yang ditambahkan pada awal dan akhir kata atau yanglazim disebut gabungan imbuhan (konfiks), dan keempat,imbuhan yang ditambahkan pada tengah kata atau yang lazimdisebut sisipan (infiks). Beberapa contoh pembentukan katadengan imbuhan tersebut dapat diperhatikan di bawah ini.

a. Awalan (Prefiks)Dalam bahasa Indonesia pembentukan kata dengan

imbuhan yang berupa awalan dapat dilakukan denganmenambahkan awalan itu pada kata dasar. Awalan-awalan yangdapat digunakan dalam pembentukan kata bahasa Indonesia,antara lain, tampak pada contoh berikut.

meng ► menuiis, membaca, memantaupeng- —► penulis, pembaca, pemantaudi- —► ditulls, dibaca, dipantaubar- —► bertapa, bermain, belajarper- —► pertapa, pemain, pelajarter- —► terpaksa, tersenyum, terpandaise- —► senada, sejalan, seiramake- —► ketua, kedua, ketiga

Di antara beberapa awalan tersebut ada yang bentuknyadapat berubah sesuai dengan lingkungan bunyi yangdimasukinya. Awalan yang bentuknya dapat berubah adalahmeng-, peng-, ber-, per-, dan ter-.

Awalan meng- dapat berubaha. menjadi me- jika ditambahkan pada kata dasar yang

berawal dengan huruf Im, n, ng, ny, r, I, w, y/;b. menjadi mem- jika ditambahkan pada kata dasar yang

berhuruf /p, b, f, vl\c. menjadi meng- jika ditambahkan pada kata dasar yang

berawal dengan huruf it, d, c, j, z, sy/;d. menjadi meny-\\ka ditambahkan pada kata dasar yang

berawal dengan huruf /s/;e. menjadi meng- jika ditambahkan pada kata dasar yang

berawal dengan huruf Ik, g, h, kh, vokail;f. menjadi menge- jika ditambahkan pada kata dasar yang

bersuku tunggal.Contohnya dapat diperhatikan berikut ini.

22

Page 30: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

meng- me-

meng- mem-

meng- + minum meminummeng- + nilai menilaimeng-+nganga -^mengangameng- + nyanyi -> menyanyimeng- + rawat - merawatmeng- + lepas melepasmeng- + wangi mewangimeng-+ yakin + -i-^meyakini

meng- + pupuk-^ memupukmeng- + bawa membawameng- + fitnah -> memfitnahmeng- + vonis memvonis

meng- meng-

t -

d

c

jz

sy-

>

meng- + tulis menulismeng- + dapat-> mendapatmeng- +catat mencatatmeng- + jaga menjagameng-+ziarah+-i-^ meziarahimeng-+syukur+-^ mensyukuri

meng- meny-

s "

k

9h

kh-

meng- + sapu -> menyapumeng- + kupas-> meng upasmeng- + garis menggarismeng-+hardik menghardikmeng-+khayal mengkhayal

r a

/

meng- meng- ■<e

^ o

meng- + ajak -> mengajakmeng- + iris-^ mengirismeng- + ukur mengukurmeng- + elak -> mengelakmeng- + olok -> mengolok

23

Page 31: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

r kata dasar ̂ meng-+ cat-^mengecatmeng—menge- ] bersuku ^ meng-+ las-^mengelas

[ tunggal J meng-+ tes-^mengetes

Perubahan awalan meng- pada contoh tersebut berlaku pulabagi awalan peng- karena, seperti hainya awalan meng, awalanpeng- juga dapat berubah menjadi pe-, pem-, peng-, peng-,peny-, dan penge-jika ditambahkan pada kata dasar yangberawal dengan huruf-huruf tersebut. Dalam kenyataannya,bentukan kata yang berawalan peng- memang mempunyaipertalian bentuk dengan bentukan kata yang berawalan meng-.

Berdasarkan contoh tersebut, dapat pula diketahui bahwahuruf awal pada kata dasar bahasa Indonesia ada yangberubah/luluh jika kata dasar itu digabungkan dengan awalanmeng- atau peng-. Huruf awal kata dasar yang dimaksud adalahIk, p, t, sf. Sejalan dengan itu, bentukan kata sejenismengkupas, mempopulerkan, mentaati, dan mensukseskandianggap tidak benar karena huruf k, p, t, s pada awal katadasarnya tidak diluluhkan. Bentukannya yang benar adalahmengupas, memopulerkan, menaati, dan menyukseskan.Meskipun demikian, jika huruf k, p, t, s itu sudah bergabungdengan konsonan lain sehingga membentuk gugus konsonan,huruf awal yang berupa gugus konsonan itu tidak luluh.Contohnya dapat diperhatikan berikut ini.

meng-/peng-+ kritik ---> mengkritlk/pengkritikmeng-/peng-+ proses memproses/pemrosesmeng-/peng-+ tradisi —> mentransfer/pentransfermeng-/peng- + skors - menskors/penskors

Namun, di antara gugus konsonan itu terdapat perkecualian,khususnya pada gugus konsonan Iprf. Dalam hal ini, guguskonsonan Iprl tidak luluh jika ditambah awalan meng-, misalnyamemproses, memprotes, dan memproduksi, tetapi huruf awal Iplpada gugus konsonan itu luluh jika ditambah awalan peng-,seperti yang tampak pada kata pemroses, pemrotes, danpemroduksi. Peluluhan ip/ itu didasarkan pada pertimbangankemudahan pelafalan dalam bahasa Indonesia.

24

Page 32: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Seperti yang telah disebutkan di atas, selain awalan meng-dan peng-, awalan ber- bentuknya juga dapat berubah sesuaidengan iingkungan bunyi yang dimasukinya. Dalam ha! ini,awalan ber- dapat berubah menjadi be- dan bel- atau tetapmenjadi bar-. Awalan ber- berubah menjadi be- jika digabungkandengan kata dasar yang berawal dengan huruf /r/ atau katadasar yang suku kata pertamanya mengandung bunyi [er].Awalan ber- menjadi bel- jika digabungkan dengan kata dasarajar, dan awalan ber- tetap menjadi ber- jika digabungkandengan kata dasar selain yang telah disebutkan itu.Misalnya:

ber-

be-

bel-

ber-

ber- + roda —► berodaber- + rasa —► berasaber- + kerja —► bekerjaber- + ternak —► beternak

ber- + ajar —► belajar

ber- + kabung —► berkabungber- + tanya —► bertanya

Awalan lain yang dapat mengalami perubahan adalahawalan per- dan ter-. Seperti halnya awalan ber-, awalan per-juga dapat berubah menjadi pe- dan pel- atau tetap menjadi per-,sedangkan awalan ter- hanya dapat berubah menjadi te-.

Berkenaan dengan hal tersebut, awalan per- berubahmenjadi pe- jika digabungkan dengan kata yang mempunyaipertalian bentuk dengan kata lain yang berawalan ber-; awalanper- menjadi pel- jika digabungkan dengan kata dasar ajar, danawalan per-tidak berubah jika digabungkan dengan kata dasartapa dan tanda.Perhatikan contohnya berikut ini.

per-

per-

pel-pe-

per- + tapaper- + tandaper- + ajarper- + tinju

L per- + tani

pertapapertandapelajarpetinjupetani

25

Page 33: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Sementara itu, awalan ter- berubah menjadi te- jikadigabungkan dengan kata dasar yang berawal dengan huruf /r/,dan tetap menjadi ter- jika digabungkan dengan kata dasar yanglain.

Misalnya;

ter-

te-

ter-

( ter- + rasater- + rekam

ter- + raba

ter- + indah

ter- +tanam

terasa

terekam

teraba

terindah

tertanam

b. Akhiran (Sufiks)Akhiran merupakan suatu jenis imbuhan yang ditambahkan

pada akhir kata dasar. Bentuk imbuhan yang berupa akhirandalam bahasa Indonesia, antara lain, -/can, -an, -i, -nya, dan -wan, -man, dan -wati, seperti yang tampak pada contoh berikut.

-kan

-an

-i

-nya

-wan

-man

-wati

umumkan, sampaikan, sambungkankubangan, hubungan, sambungankunjungi, temui, tandalkatanya, padanya, umumnyakaryawan, dermawan, budayawansenlman, budiman

karyawati, peragawati, senlwati

Dalam penggunaannya, imbuhan tersebut relatif tidakmenimbulkan masalah. Oleh karena itu, imbuhan yang berupaakhiran itu tidak akan dibahas lebih lanjut di sini.

c. Gabungan Imbuhan (Konflks)Dalam bahasa Indonesia, pembentukan kata dengan

gabungan imbuhan atau yang sering disebut konflks cukupproduktif. Beberapa contohnya tampak di bawah ini.

meng-

meng-... -ipeng-... -an

di-... -kan

kan meratakan, menyamakanmengunjungi, menandlngipendidikan, pendanaanditundukkan, dimasukkan

26

Page 34: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

di-... -i ► ditanggulangi, ditandaike-... -an ► keamanan, keadilanse-... -nya ► seandainya, sebaiknyaper-... -an ► pertandingan, persahabatanbar-... -an ► bersamaan, bertabrakan

Pembentukan kata dengan gabungan imbuhan tersebut jugarelatif tidak banyak masalah, kecuali yang berupa gabunganmeng-...-kan, meng-...-i, dan peng-...-an. Namun, kaidahmengenai hal itu (perubahan meng- dan pang-) sudah diuraikandi atas sehingga tidak perlu dibahas lagi.

d. Sisipan (Infiks)Sisipan merupakan imbuhan yang tidak produktif lagi dalam

bahasa Indonesia. Bentuk sisipan yang kita kenal hanya adatiga, yaitu sebagai berikut.

geletar, geligi, gelantunggemuruh, gemetargerigikinerja, sinambung

1) Pembentukan Kata dengan Pengulangan

Pengulangan juga dapat digunakan dalam pembentukankata, yaitu dengan cara mengulang sebagian atau seluruh kataitu. Dalam hal ini, tidak sedikit pengulangan yang disertai denganpengimbuhan.Misalnya;

tamu ► tatamurata ► raratarumah ► rumah-rumahsatu ► satu-satubarmain ► barmain-mainbuka ► buka-bukaankait ► kait-mangait

-em-

27

Page 35: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

2) Pembentukan Kata dengan Unsur Terlkat dan KataDasar

Selain dengan pengimbuhan dan pengulangan ataupenggabungan imbuhan dan pengulangan, pembentukan katajuga dapat dilakukan dengan penggabungan unsur terlkat dankata dasar atau kata dasar dan kata dasar. Unsur terlkat yangdimaksud adalah unsur kebahasaan yang keberadaannya tidakdapat berdiri sendiri sebagai kata. Dengan demikian, unsur ituselalu terlkat pada unsur lain, misalnya swa-, pre-, pasca-, dantuna, seperti yang tampak pada contoh berlkut.

swa- ► swasembada, swadaya, swakarsapra- ► prasejarah, prasarana, prasaranpasca ► pascapanen, pascasarjanatuna ► tunawlsma, tunakarya, tunanetra

Adapun pembentukan kata yang dilakukan denganpenggabungan kata dasar dan kata dasar umumnya berupagabungan kata.Misalnya:

tanda tangan, rumah sakit, terima kasihtanggung jawab, kerja sama, sumber dayaperan serta, sepak bola, ruang tamu

2.4.3 Pilihan KataPlllhan kata merupakan hal yang penting dalam berbahasa,termasuk dalam penullsan naskah dinas, karena plllhan katayang digunakan akan menentukan kejelasan InformasI yangdisampalkan. Jlka plllhan kata yang digunakan tIdak tepat, hal Ituselain dapat menyebabkan ketidakefektlfan bahasa yangdigunakan dan terganggunya kejelasan InformasI, juga dapatmenlmbulkan kesalahpahaman terhadap InformasI yangdisampalkan. Untuk Itu, agar dapat memlllh kata secara tepat,para pejabat pemerlntah perlu memahami kriteria pemlllhan katadalam bahasa Indonesia. Kriteria yang dimaksud adalah sebagaiberlkut.(1) Ketepatan(2) Kecermatan

28

Page 36: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(3) Keserasian

1. KetepatanKetepatan dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuanmemilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepatdan gagasan itu dapat diterima secara tepat pula olehpembaca/pendengarnya. Dengan perkataan lain, pilihan katayang digunakan hendaknya mampu mewakili gagasan secaratepat sehingga dapat menlmbulkan pemahaman yang samapada pikiran pembaca/ pendengarnya.

Untuk dapat menentukan pilihan kata yang tepat seperti itu,pengguna bahasa dituntut untuk mampu memahami hal-halberikut.

a. Perbedaan makna denotasi dan konotasi

b. Perbedaan makna kata-kata yang bersinonimc. Penggunaan kata atau ungkapan eufemismed. Penggunaan kata-kata generik dan spesifike. Penggunaan kata-kata konkret dan abstrak, baik yang

generik maupun yang spesifik

Perlunya memahami perbedaan makna dan penggunaankata-kata tersebut adalah agar pengguna bahasa dapatmenentukan apakah pilihan kata yang digunakan dalam teks itubenar atau salah. Jika ada kata yang salah, ia dapatmenggantinya dengan yang benar.

2. Kecermatan

Kecermatan dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuanmemilih kata yang benar-benar diperlukan untukmengungkapkan gagasan tertentu. Agar dapat memilih katasecara cermat, para pengguna bahasa dituntut untuk mampumemahami ekonomi bahasa dan menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menyebabkan kemubaziran, serta penggunaankata yang berlebihan atau yang berbunga-bunga.

Dalam kaitan itu, yang dimaksud ekonomi bahasa adalahkehematan dalam penggunaan unsur-unsur kebahasaan.Dengan demikian, kata atau ungkapan yang lebih hemat atau

29

Page 37: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

lebih singkat itulah yang sebaiknya digunakan daripada kata atauungkapan yang lebih panjang karena ha! itu lebih ekonomis.Misalnya:disebabkan oleh fakta ► karenamengajukan saran ► menyarankanmelakukan kunjungan ► berkunjungmengeluarkan pemberitahuan ► memberitahukanmeninggalkan kesan yang dalam —► mengesankan

Sementara itu, penyebab terjadinya kemubaziran kata jugaperlu dipahami. Hal itu dimaksudkan agar para pengguna bahasadapat memilih dan menggunakakan kata secara cermat sehinggadapat terhindar dari penggunaan kata yang mubazir itu.Penyebab kemubaziran kata yang dimaksud, antara lain, adalahsebagai berikut.

a. Penggunaan Kata Bermakna Jamak Secara GandaDalam bahasa Indonesia ada sejumlah kata yang sudahbermakna jamak. Namun, dalam penggunaannya, kata-katayang sudah bermakna jamak itu masih sering disertai kata ulangyang juga bermakna jamak, misalnya tampak dalam ungkapanbanyak temuan-temuan atau beberapa masalah-masalah.

Kata banyak dan beberapa sudah bermakna jamak, begitupula kata ulang temuan-temuan dan masalah-masalah. Dengandemikian, penggunaan makna jamak seperti itu tentu berlebihan.Kata-kata yang sudah bermakna jamak itu, selain banyak danbeberapa, juga ada berbagai, para, semua, segala, segenap,seluruh, sejumlah, dan sebagian besar. Agar tidak menimbulkankemubaziran, kata-kata semacam itu tidak perlu diikuti kata ulangyang bermakna jamak.

b. Penggunaan Kata Bersinonim Secara GandaQua buah kata yang bersinonim atau yang mempunyai kemiripanmakna dapat menimbulkan kemubaziran jika digunakan secarabersama-sama dalam sebuah kalimat. Contohnya dapatdiperhatikan pada kalimat Kita harus glat bekerja agar supayadapat meralh cita-cita.

Dalam kalimat tersebut terdapat penggunaan dua buah katayang mempunyai kemiripan fungsi dan makna, yaitu kata agar

30

Page 38: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dan supaya. Jika dilihat dari segi fungsinya, kedua kata tersebutmempunyai kesamaan, yaitu sama-sama berfungsi sebagaipenghubung intrakalimat, dan maknanya pun hampir sama, yaitusama-sama menyatakan makna 'harapan' atau 'tujuan'. Dengandemikian, jika keduanya digunakan secara bersama-sama, salahsatunya akan mubazir. Oleh karena itu, agar tidak mubazir,cukup salah satu dari kedua kata itu yang digunakan, yaitu agaratau supaya, bukan agar supaya.

Beberapa pasangan kata lain yang dapat menimbulkankemubaziran adalah demi untuk, adalah merupakan, sangat ...sekali, hanya ... saja, seperti misalnya, contohnya seperti, dansejenisnya. Kata-kata yang mempunyai kemiripan fungsi/maknaseperti itu cukup digunakan salah satu agar menjadi lebih efektif.

0. Penggunaan Kata Bermakna 'Saling' Secara GandaDalam bahasa Indonesia ada sejumlah kata ulang yangbermakna 'saling', misalnya tembak-menembak dan pukul-memukul. Kata ulang yang sudah bermakna 'saling' seperti itudalam penggunaannya tidak jarang didahului pula dengan katasaling sehingga menjadi saling tembak-menembak atau salingpukul-memukul.

Penggunaan dua buah kata yang bermakna 'saling' sepertiyang disebutkan di atas akan menyebabkan salah satunyamenjadi mubazir. Oleh karena itu, agar bahasa yang digunakanmenjadi lebih efisien, cukup salah satu yang digunakan. Jika katasaiing digunakan, kata yang mengikutinya tidak perlu diulang.Sebaliknya, jika kata ulang itu yang digunakan, kata saiing tidakperlu digunakan.

Contohnya:tembak-menembak pukul-memukuisaling tembak saling pukulsaling menembak saling memukulbaku tembak baku pukul

d. Konteks Kalimat

Konteks kalimat dalam penggunaan bahasa dapat pulamenyebabkan kemubaziran suatu kata. Maksudnya adalah suatukata yang kehadirannya tidak diperlukan dalam konteks kalimat

31

Page 39: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

tertentu, kata itu akan menjadi mubazir. Contohnya adalahpenggunaan kata daripada yang bukan dalam kalimatperbandingan, atau penggunaan kata tanya seperti di mana atauyang mana yang bukan dalam kalimat tanya. Selain itu, jugapenggunaan kata tentang atau mengenai di belakang predikatyang berupa kata kerja transitif, misal: membahas ataumembicarakan (*tentang).

3. Keserasian

Keserasian dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuanmemilih dan menggunakan kata-kata yang sesuai dengankonteks pemakaiannya. Konteks pemakaian kata itu dapatberupa konteks kebahasaan dan dapat pula berupa konteksnonkebahasaan.

Sehubungan dengan keserasian yang menyangkut kontekskebahasaan, hal-hal yang perlu dipertimbangkan meliputikeserasian atau kelayakana. penggunaan bentuk gramatikal suatu kata,b. penggunaan idiom,0. penggunaan kata atau ungkapan idiomatik,d. penggunaan majas, dane. penggunaan kata atau ungkapan yang lazim.

Sementara itu, sehubungan dengan keserasian yangmenyangkut konteks nonkebahasaan, hal-hal yang perludipertimbangkan dalam pemilihan kata meliputia. kelayakan geografis,b. kelayakan temporal,0. keserasian dengan sarana berbahasa (tulis/lisan),d. keserasian dengan latar belakang lawan bicara (usia, status,

jenis kelamin, pendidikan), dane. keserasian dengan situasi komunikasi (formal: baku; tidak

formal: tidak baku, slang).

2.4.4 Tata Kalimat

A. Pengertlan KalimatDalam kegiatan berbahasa, unsur-unsur kebahasaan yangdigunakan sebenarnya tidak berupa kata-kata secara lepas,

32

Page 40: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

tetapi kata-kata itu terangkai dalam suatu susunan yang sesuaidengan kaidah sehingga membentuk rangkaian kata yang dapatmengungkapkan gagasan, pengalaman, perasaan, atau pikiranyang lengkap. Rangkaian kata yang dapat mengungkapkangagasan, pengalaman, perasaan, atau pikiran yang lengkapitulah yang disebut kalimat.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebuah kalimat dapatdipahami dari tiga hal, yaitu penanda, informasi, dan strukturatau susunannya. Ketiga hal itu membentuk satu kesatuan yangtidak terpisah-pisahkan.

Jika dilihat dari segi penandanya, kalimat (dalam ragamtulis) diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik,tanda tanya, atau tanda seru. Sementara itu, jika dilihat dari segiinformasinya, kalimat merupakan rangkaian kata yangmengandung informasi relatif lengkap. Sebagai contoh,perhatikan rangkaian kata berikut.

(1) Surat tugas itu sudah ditandatangani.(2) Surat tugas yang sudah ditandatangani itu.

Dari segi penandanya, kedua rangkaian kata tersebut sudahmemenuhi syarat sebagai kalimat karena sudah diawali denganhuruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Namun, dari segiinformasinya, apakah kedua rangkaian kata itu sudah memenuhisyarat sebagai kalimat?

Jika dilihat dari segi informasinya, ternyata rangkaian kata(1) sudah lengkap, sedangkan (2) belum lengkap. Kelengkapanrangkaian kata (1) ditandai dengan adanya kelompok kata sudahditandatangani, yang merupakan jawaban pertanyaanbagaimana surat tugas itu. Berbeda dengan itu, rangkaian kata(2) belum lengkap karena belum ada jawaban dari pertanyaanbagaimana surat tugas yang sudah ditandatangani itu.

Rangkaian kata (2) akan memiliki informasi yang lengkapjika ditambah unsur lain, misalnya hiiang, sehingga rangkaiankata itu menjadi Surat tugas yang sudah ditandatangani ituhiiang. Dengan demikian, dari segi informasinya, rangkaian kata(1) sudah memenuhi syarat sebagai kalimat, sedangkan (2)belum. Rangkaian kata (2) dapat menjadi kalimat jika sudah

33

Page 41: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

ditambah unsur lain, misainya hilang, seperti yang sudahdicontohkan di atas.

Bagaimana dengan persyaratan ketiga, yaitu struktur ataususunannya? Jika dilihat dari segi strukturnya, kalimat (dalamragam tulis resmi) sekurang-kurangnya mengandung dua unsur,yaitu unsur subjek dan predikat. Dari segi strukturnya ini,rangkaian kata (1) juga sudah memenuhi syarat sebagai kalimatkarena sudah ada unsur subjek, yaitu surat tugas itu, dan unsurpredikat, yaitu sudah ditandatangani. Sementara itu, rangkaiankata (2) baru memenuhi unsur subjek, yaitu surat tugas yangsudah ditandatangani itu, sedangkan predikatnya belum ada.Dengan demikian, dari segi stukturnya, rangkaian kata (2) belummemenuhi syarat sebagai kalimat karena belum ada predikatnya.Rangkaian kata (2) itu dapat menjadi kaiimat jika sudahdilengkapi dengan predikat, misainya hilang.

Susunan kalimat pada ragam tulis memang sekurang-kurangnya harus mengandung unsur subjek dan predikat.Namun, jika predikatnya berupa kata kerja transitif, sebuahkalimat—selain memeriukan unsur subjek dan predikat—jugamemerlukan unsur iain, yaitu yang disebut objek. Sebagaicontoh, perhatikan rangkaian kata berikut.

(3) PT SekarAyu memproduksi jamu Cap Kelinci.

Unsur PT SekarAyu pada kaiimat (3) merupakan subjek danmemproduksi merupakan predikat. Akan tetapi, karenamemproduksi merupakan kata kerja transitif, rangkaian kata PTSekar Ayu memproduksi belum dapat disebut kalimat meskipunsudah berunsur subjek dan predikat. Dengan demikian,rangkaian kata itu akan menjadi kaiimat jika sudah dilengkapidengan objek, yaitu jamu Cap Kelinci, seperti yang tampak padakalimat (3).

Sehubungan dengan hal tersebut, yang dimaksud kata kerjatransitif a6a\ah kata kerja yang memerlukan kehadiran unsur lainsebagai objek. Kata kerja seperti itu ditandai dengan awalanmeng- yang dapat dipasifkan menjadi di-. misainya membahas,membeli, dan menindaklanjuti.

34

Page 42: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

B. Unsur-Unsur Kalimat

Seperti yang sudah terungkap di atas, unsur-unsur kalimat dapatberupa subjek, predikat, dan objek. Di samping itu, unsur kalimatada pula yang berupa pelengkap dan keterangan. Secarasingkat, ciri-ciri unsur kalimat itu dapat dijelaskan sebagaiberikut.

1. SubjekUnsur kalimat yang disebut subjek dapat diketahui dari jawabanpertanyaan apa atau siapa. Dalam kalimat Surat tugas itu sudahditandatangani, misalnya, jawaban pertanyaan apa yang sudahditandatangani adalah surat tugas itu. Dengan demikian, unsursurat tugas itu dalam kalimat tersebut merupakan subjek.

Pada contoh lain, misalnya, BPK memeriksa iaporankeuangan seluruh instansi pemerintah, jawaban pertanyaansiapa yang memeriksa iaporan keuangan seiuruh instansipemerintah adalah BPK. Dengan demikian, subjek dalam kalimattersebut adalah BPK.

2. Predikat

Unsur predikat dalam kalimat dapat diketahui dari jawabanpertanyaan bagaimana atau apa yang dilakukan (oleh subjek).Dalam kalimat yang dicontohkan di atas, misalnya, jawabanpertanyaan bagaimana surat tugas itu adalah sudahditandatangani, dan jawaban apa yang dilakukan BPK adalahmemeriksa. Dengan demikian, sudah ditandatangani merupakanpredikat dalam kalimat Surat tugas itu sudah ditandatangani, danmemeriksa merupakan predikat kalimat BPK memeriksa Iaporankeuangan seluruh instansi pemerintah.

3. ObjekObjek merupakan unsur kalimat yang keberadaannya bersifatwajib (tidak dapat dihilangkan) dan dapat menjadi subjek dalamkalimat pasif. Unsur yang disebut objek ini hanya terdapat padakalimat yang predikatnya berupa kata kerja transitif.Sebagai contoh, perhatikan rangkaian kata berikut ini.

(4) PT Sekar Ayu memproduksi Jamu Cap Kelinci.

35

Page 43: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(5) BPK memeriksa laporan keuangan instansipemerintah.

Unsur jamu Cap Kelinci pada kalimat (4) dan laporankeuangan instansi pemerintah pada kalimat (5) merupakan objekkarena unsur-unsur itu keberadaannya dalam kalimat tidak dapatdihilangkan. Apabila unsur tersebut dihilangkan, kalimatnyamenjadi tidak lengkap. Di samping itu, unsur tersebut juga dapatmenjadi subjek dalam kalimat pasif, seperti yang tampak padaperubahannya di bawah ini.

(4a) Jamu Cap Keiinci diproduksi PT Sekar Ayu.(5a) Laporan keuangan instansi pemerintah diperiksa BPK.

4. PelengkapSeperti halnya objek, unsur kalimat yang disebut pelengkapkeberadaannya juga bersifat wajib, dalam arti tidak dapatdihilangkan. Perbedaannya adalah bahwa objek dapat menjadisubjek dalam kalimat pasif, sedangkan pelengkap tidak dapatmenjadi subjek dalam kalimat pasif karena kalimatnya tidakdapat dipasifl<an. Pada kalimat (6) berikut pelengkapnya adalahPancasiia, dan pada kalimat (7) pelengkapnya dosen.Misalnya:

(6) Negara kita berdasarkan Pancasiia.(7) Mantan direktur bank itu sekarang menjadi dosen.

5. KeteranganKeterangan merupakan unsur kalimat yang keberadaannyabersifat tidak wajib sehingga unsur itu dapat dihilangkat tanpamemengaruhi keberterimaan struktur kalimatnya. Pada kalimatMantan direktur bank itu sekarang menjadi dosen, misalnya,unsur sekarang merupakan keterangan. Unsur itu dapatdihilangkan tanpa memengaruhi keberterimaan kalimat, misalnyamenjadi Mantan direktur bank itu menjadi dosen.

Ciri unsur keterangan yang lain adalah bahwa unsur ituposisinya dapat dipindah-pindah di depan, di tengah, atau diakhir kalimat tanpa memengaruhi makna. Sebagai contoh,perhatikan rangkaian kata berikut.

36

Page 44: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(7a) Mantan direktur bank itu sekarang menjadi dosen.(7b) Sekarang mantan direktur bank itu menjadi dosen.(7c) Mantan direktur bank itu menjadi dosen sekarang.

C. Kelengkapan unsur KalimatSebuah kalimat dikatakan memiliki unsur yang lengkap jikasekurang-kurangnya mengandung unsur subjek dan predikat.Namun, jika predikatnya berupa kata kerja transitif, sebuahkalimat—selain memerlukan unsur subjek dan predikat—jugamemerlukan unsur lain, yaitu objek. Kemudian, jika predikatnyaberupa kata kerja tidak transitif, sebuah kalimat—selainmemerlukan unsur subjek dan predikat—juga memerlukan unsurlain, yaitu pelengkap. Kelengakapan unsur kalimat seperti itusering kurang diperhatikan dalam penggunaan bahasaIndonesia. Akibatnya, muncul kalimat-kalimat yang tidak lengkapseperti yang terdapat pada contoh berikut ini.

(8) Dalam bab ini akan membahas metode pengumpulandata.

(9) Pembangunan itu untuk menyejahterakan masyarakat.

Jika dilihat dari segi informasinya, kalimat (8) dan (9) sudahmengungkapkan informasi yang jelas. Namun, jika dilihat darisegi strukturnya, kedua kalimat itu tidak lengkap. Kalimat (8)dikatakan tidak lengkap karena unsur-unsurnya hanya terdiri atasketerangan {daiam bab ini), predikat {akan membahas), danobjek {metode pengumpulan data). Dengan demikian, unsursubjeknya tidak ada. Unsur bab ini sebenarnya dapat menjadisubjek jika kata dalam yang ada di depannya dihilangkan.Sejalan dengan itu, kalimat (8) dapat menjadi kalimat lengkapjika diubah menjadi (8a) berikut.

(8a) Bab ini akan membahas metode pengumpulan data.

Selain itu, jika kata dalam digunakan, kalimatnya harusdiubah menjadi pasif, yaitu menjadi seperti (8b) atau (8c) berikut.

37

Page 45: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(8b) Dalam bab ini akan dibahas metode pengumpulandata.

(8c) Metode pengumpulan data akan dibahas dalam bab ini.

Dalam susunan (8b) dan (8c) unsur dalam bab Ini menjadiketerangan, akan dibahas menjadi predikat, dan metodepengumpulan data menjadi subjek.

Sementara itu, kalimat (9) juga tidak lengkap karena hanyaterdiri atas unsur subjek (pembangunan Itu) dan keterangan{untuk menyejahterakan masyarakat). Dengan demikian, kalimat(9) itu tidak memiliki predikat. Agar menjadi lengkap, kalimat (9)itu harus ditambah predikat, misalnya dengan menghilangkankata untuk atau menambahkan kata baru, misalnya dllakukanatau bertujuan sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut.

(9a) Pembangunan itu menyejahterakan masyarakat.(9b) Pembangunan itu dllakukan untuk menyejahtera-kan

masyarakat.(9c) Pembangunan itu bertujuan menyejahterakan

masyarakat.

D. Pola Dasar Kalimat

Pola dasar kalimat yang dimaksud dalam hal ini adalah modelatau bentuk kalimat yang mendasari bentukan kalimat lain yanglebih luas atau lebih panjang. Sebagai contoh, perhatikanlahkalimat berikut.

(10)Pada kesempatan itu BupatI menyerahkan sejumlahtanda penghargaan kepada warga masyarakat yangtelah berjasa terhadap daerahnya.

(11)Menurut rencana, pelatlhan yang diselenggarakan olehBadan Bahasa Ini akan diperpanjang hingga bulandepan.

Jika dilihat dari segi jumlah kata yang digunakan, kalimat(10) dan (11) cukup panjang. Meskipun demikian, pola dasarkalimat itu sebenarnya cukup singkat, yaitu sebagai berikut.

(10a) BupatI menyerahkan tanda penghargaan. (SPO)

38

Page 46: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(11a) Pelatihan ini akan diperpanjang. (SP)

Pola dasar yang singkat tersebut, yakni SPO pada (10a) danSP pada (11a), oleh penggunanya diperluas dengan keterangan-keterangan tertentu sehingga kalimat yang singkat tersebutmenjadi kalimat panjang, yakni (10) dan (11). Mengapapengguna merasa perlu memperluas kalimat yang singkattersebut?

Perluasan pola dasar kalimat semacam itu dilakukan karenakeperluan untuk mengungkapkan tambahan informasi. Denganhanya menggunakan pola dasar SPO (10a), misalnya, penggunabahasa merasa belum dapat mengungkapkan informasi secaralengkap. Hal itu karena di dalam pola dasar (10a) itu belumterungkap informasi mengenai kapan penghargaan itudiserahkan, kepada siapa diserahkannya, dan berapa jumlahnya.Untuk melengkapi informasi itu, pengguna bahasa merasa perlumenambahkan kelompok kata pada kesempatan itu, kepadawarga masyarakat yang telah berjasa terhadap daerahnya, dansejumlah sehingga pola dasar (10a) itu berubah menjadi panjangseperti pada kalimat (10) di atas.

Dengan pola dasar (11a), yaitu Pelatihan Inl akandiperpanjang, pengguna bahasa pun tampaknya merasa belumdapat menggungkapkan informasi yang lengkap karena didalamnya belum ada informasi mengenai dasar perpanjangan,slapa penyelenggara pertemuan, dan sampal kapanperpanjangan itu dilakukan. Oleh karena itu, dirasa perlumenambahkan keterangan menurut rencana, yangdiselenggarakan Badan Bahasa, dan hingga bulan depan untukmelengkapi kalimat tersebut. Oleh karena itu, pola dasar (11a)menjadi kalimat panjang seperti yang tampak pada kalimat (11)di atas.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kalimat bahasaIndonesia, pola dasar kalimat bahasa Indonesia sekurang-kurangnya terdiri atas empat kategori, yaitu sebagai berikut.

a. Pola dasar SP (subjek-predikat)Misalnya:(12) Pekerjaan Inl melelahkan.(13) Surat tugas Itu sudah diklrlmkan.

39

Page 47: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

b. Pola dasar SPO (subjek-predikat-objek)Misalnya:(14) Pimpinan BPK menugasi saya.(15) Rapim besok akan membahas masalah disiplin

pegawai.

c. Pola dasar SPPel. (subjek-predikat-peiengkap)Misalnya:(16) Penduduk Indonesia berjumlah 220juta jiwa.(17) Indonesia termasuk negara berkembang.

d. Pola dasar SPOPel. (subjek-predikat-objek-pelengkap)Misalnya:(18) Amerika mengirimi Indonesia bantuan tenaga ahli.(19) Pimpinan kantor menghadiahi saya komputer.

Pola-pola dasar kalimat tersebut dapat diperluas menjadikalimat-kalimat panjang dengan menambahkan keterangan-keterangan tertentu, dengan menggabungkan dua pola ataulebih, atau dengan mengubah strukturnya dalam bentuk aktif-pasif, dan sebagainya.Dengan cara seperti itu, pola dasarkalimat yang terbatas tersebut dapat dikembangkan menjadikalimat-kalimat yang tidak terbatas. Dalam hal itu, perlu puladitambahkan bahwa keterangan tidak termasuk bagian dari poladasar kalimat karena keberadaan keterangan tidak bersifat wajib.

Di dalam pengembangannya, meskipun ditambah dengansejumlah keterangan, sebuah kalimat akan tetap menjadi kalimatyang efektif, sistematis, dan mengungkapkan informasi yangjelas asalkan didasarkan pada pola yang jelas. Jikapengembangan itu dilakukan dengan menambah keterangan,yang paling aman keterangan tersebut ditempatkan pada awalatau pada akhir kalimat agar kalimat basil pengembangan itutetap sistematis.

E. Jenis-Jenis Kalimat

Kalimat pada dasarnya dapat dibedakan menjadi berbagai jenis.Namun, berdasarkan polanya, jenis kalimat itu hanya terdiri atas

40

Page 48: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dua macam, yaitu kalimat tunggal (simpleks) dan kalimatmajemuk (kompleks).

1. Kalimat TunggalKalimat tunggal atau kalimat simpleks adalah jenis kalimat

yang terdiri atas satu pola dasar, baik SP, SPO, SPPel, maupunSPOPel berikut perubahannya. Dengan demikian, betapapunpanjangnya sebuah kalimat, jika hanya mengandung satu poladasar, tetap disebut kalimat tunggal. Beberapa contohnyatampak pada sejumlah kalimat yang telah dibahas di atas.

Permasalahan yang sering terjadi pada kalimat tunggaladalah bahwa kalimat itu kadang-kadang tidak lengkap, dankadang-kadang pula tidak tersusun dalam pola urutan yangbenar. Contoh kalimat yang tidak lengkap sudah dibahas di atas,sedangkan contoh kalimat yang tidak tersusun dengan baikdapat dilihat di bawah ini.

(20) Masalah itu kami sudah laporkan kepada pimpinan.(21) Pelaksanaan tugas itu akan diiaksanakan bulan

depan.

Kalimat (20) dikatakan tidak tersusun dengan baik karenaantara kata ganti {kami) dan kata kerjanya {laporkan) terdapatsisipan kata sudah. Dalam bentuk pasif seperti itu, unsur kataganti dan kata kerjanya seharusnya tidak disisipi oleh kata apapun sehingga susunannya yang benar tampak seperti padakalimat (20a) berikut.

(20a) Masalah itu sudah kami laporkan kepada pimpinan.

Jika sesudah kata ganti kami akan disisipi kata sudah,susunannya harus diubah menjadi kalimat aktif seperti yangtampak pada kalimat berikut.

(20b) Kami sudah melaporkan masalah itu kepada pimpinan.

Kalimat (21) di atas, yaitu Pelaksanaan tugas itu akandiiaksanakan bulan depan, dikatakan tidak tepat karena terdapatkesalahan dalam pernalaran, yaitu bahwa pelaksanaan tugas

41

Page 49: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

seharusnya dimulai, bukan dilaksanakan. Dalam hal itu, yangdilaksanakan adalah tugas, bukan pelaksanaan. Dengandemikian, jika pernalarannya dicermatkan, kalimat (21) dapatmenjadi kalimat yang tersusun dengan balk, seperti yang tampakpada perubahannya berikut ini.

(21a) Pelaksanaan tugas itu akan dimulai buian depan.(21b) Tugas itu akan dilaksanakan buian depan.

2. Kalimat MajemukKalimat majemuk atau kalimat kompleks adalah suatu jeniskalimat yang terdiri atas dua pola dasar atau lebih. Dengandemikian, perbedaannya dengan kalimat tunggal terletak padajumlah pola yang digunakannya. Kalimat tunggal hanya memilikisatu pola dasar, sedangkan kalimat majemuk memiliki dua poladasar atau lebih.

Kalimat majemuk ini masih dapat dibedakan lagi atas (a)kalimat majemuk setara, (b) kalimat majemuk tidaksetara/bertingkat, dan (c) kalimat majemuk campuran. Secarasingkat, ketiga jenis kalimat majemuk itu akan dibahas padabagian berikut.

a. Kalimat Majemuk SetaraKalimat majemuk setara atau kalimat majemuk adalah kalimatmajemuk yang unsur-unsurnya memiliki kedudukan yang sejajaratau setara. Oleh karena itu, unsur pembentuknya—^yang berupapola dasar tertentu—^tidak ada yang menjadi induk kalimat atauanak kalimat. Hal itu karena semua unsurnya memilikikedudukan yang setara atau sejajar.

Kalimat majemuk setara umumnya ditandai dengan adanyakata penghubung tertentu yang menandai kesetaraan. Katapenghubung yang menandai hubungan kesetaraan itu adalahsebagai berikut.

dan tetapiatau sedangkaniaiu meiainkankemudian

42

Page 50: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Kata penghubung penanda kesetaraan itu termasuk dalamkategori penghubung intrakalimat. Oleh karena itu, fungsinyaselalu menghubungkan bagian yang satu dan bagian lain dalamsebuah kalimat. Dengan demikian, tidak dibenarkan katapenghubung tersebut digunakan pada awa! kalimat karena hal ituberarti memisahkan, bukan menghubungkan bagian-bagiandalam sebuah kalimat, seperti yang tampak pada contoh berikut.

(22) Menanam padi itu mudah. Tetapi tidak semua orangdapat melakukannya.

(23) Tuti sangat periang dan pandai bergaul. Sedangkanadiknya pendiam dan pemalu

(24) Meskipun banyak lapangan kerja baru yang dibuka,tetapi masalah pengangguran tetap belum dapatteratasi.

Susunan dan cara penulisan ketiga kalimat majemuktersebut, yaitu (22)—(24), tidak benar karena pada kalimat (22)dan (23) kata penghubung tetapi dan sedangkan masing-masingditempatkan pada awal kalimat. Kata penghubung tersebutseharusnya ditempatkan di tengah kalimat dan didahului dengantanda koma, bukan tanda titik, seperti yang tampak pada (22a)dan (23a) berikut.

(22a) Menanam padi itu mudah, tetapi tidak semua orangdapat melakukannya,

(23a) Tuti sangat periang dan pandai bergaul, sedangkanadiknya pendiam dan pemalu.

Berbeda dengan itu, penggunaan kata penghubung tetapi ditengah kalimat, dan kata penghubung meskipun pada awalkalimat menyebabkan kalimat (24) di atas menjadi rancu. Agartidak rancu dan susunannya benar, salah satu dari kedua katapenghubung itu harus dihilangkan, seperti yang tampak padaperbaikannya di bawah ini.

(24a) Meskipun banyak lapangan kerja baru yang dibuka,masalah pengangguran tetap belum dapat teratasi.

(24b) Banyak lapangan kerja baru yang dibuka, tetapimasalah pengangguran tetap belum dapat teratasi.

43

Page 51: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

b. Kalimat Majemuk Tidak Setara/BertingkatKalimat majemuk yang tidak setara atau kalimat majemukkompleks kadang-kadang juga disebut kalimat majemukbertingkat. Kalimat majemuk ini dikatakan tidak setara karenaunsur-unsurnya memang memiliki kedudukan yang tidak sejajar.Unsur yang satu menjadi bagian inti, sedangkan unsur yang lainmenjadi bagian yang tidak inti. Bagian yang inti itu disebut indukkalimat, sedangkan yang tidak inti disebut anak kalimat, yaitubagian yang mengandung kata penghubung.

Kalimat majemuk yang tidak setara dapat dikenali dari katapenghubung yang digunakannya. Dalam hal ini, katapenghubung yang menandai ketidaksetaraan, antara lain, adalahsebagai berikut.

jika agar meskipunkalau supaya walaupunapabila sebab sebelumandaikata akibat sesudah

seandainya karena setelahbahwa sehingga seusai

Kata-kata penghubung tersebut harus digunakan sesuai denganhubungan makna yang dinyatakannya. Jika penggunaan katapenghubung tersebut tidak tepat, strukturnya pun dapatdipastikan tidak benar. Hal terbukti karena pada jenis kalimatmajemuk ini, kesalahan yang sering terjadi adalah ketidaktepatandalam penggunaan kata penghubung. Beberapa contohnyatampak pada kalimat berikut.

(25) Dari has!! penelitian di laboratorium membuktikanbahwa obat ini tidak berbahaya.

(26) Karena biaya produksinya tinggi sehinggaperusahaan itu sering rugi.

Kalimat (25) dan (26) susunannya tidak tepat karena didalam kalimat majemuk itu tidak ada bagian yang menjadiintinya. Dikatakan demikian karena kedua bagian yang menjadiunsurnya masing-masing memiliki kata penghubung. Olehkarena itu, agar susunannya menjadi benar sehingga kalimatnya

44

Page 52: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

pun sistematis, salah satu kata penghubung itu harus dihilangkanseperti yang tampak pada perubahannya di bawah ini.

(25a) Hasil penelitian di laboratorlum membuktikan bahwaobat ini tidak berbahaya.

(25b) Dari hasii peneiitian di laboratorium terbukti bahwaobat ini tidak berbahaya.

(26a) Karena biaya produksinya tinggi, perusahaan itusering rugi.

(26b) Biaya produksinya tinggi sehingga perusahaan itusering rugi.

c. Kalimat Majemuk CampuranKalimat majemuk campuran merupakan kalimat majemuk hasilpenggabungan antara kalimat majemuk setara dan majemukyang tidak setara. Meskipun demikian, kalimat majemukcampuran ini tetap memiliki susunan yang benar karena di antaraunsur-unsurnya masih ada yang menjadi bagian inti. Sebagaicontoh, perhatikan kalimat berikut.

(27) Seteiah seiesai meiakukan pemeriksaan, kamisegera pulang, sedangkan Herman dan kawan-kawan masih mempunyai kegiatan lain di kantor.

(28) Karena ingin cepat sampai di rumah, kami terpaksanaik gojek, tetapi beberapa teman yang lain tidakmau.

Unsur kami segera pulang pada kalimat (27) dan kamiterpaksa naik ojek pada kalimat (28) merupakan unsur inti yangmenjadi induk kalimatnya. Oieh karena itu, kedua kalimatmajemuk tersebut tetap merupakan kalimat yang benarwalaupun di dalamnya terdapat dua kata penghubung. Keduakata penghubung itu berasal dari kalimat majemuk yang menjadiunsur penggabungnya. Sejalan dengan itu, jika dikembalikanpada kalimat majemuk asalnya, kedua kalimat majemukcampuran tersebut menjadi seperti berikut.

(27a) Seteiah seiesai meiakukan pemeriksaan, kamisegera puiang.

45

Page 53: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(27b) Kami segera pulang, sedangkan Herman dan kawan-kawan masih mempunyai kegiatan lain di kantor.

(28a) Karena ingin cepat sampai di rumah, kami terpaksanaik gojek.

(28b) Kami terpaksa naik ojek, tetapi beberapa temanyang iain tidak mau.

Sejalan dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkanbahwa kalimat pada ragam bahasa tulis merupakan unsurkebahasaan yang diawali dengan huruf kapital dan diakhiridengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Sementara itu,jika dilihat dari segi informasinya, kalimat merupakan rangkaiankata yang mengandung informasi relatif lengkap. Kelengkapanitu ditandai dengan adanya unsur subjek dan predikat. Namun,jika predikatnya berupa kata kerja transitif, kalimat juga harusmengandung unsur objek.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat akan tetap tersusunsecara sistematis jika didasarkan pada pola dasar yang jelas.Pola dasar yang dimaksud adalah pola (1) SP, (2) SPO, (3)SPPel., dan (4) SPOPel. dengan segala variasinya.

Kalimat yang hanya terdiri atas satu pola dasar seperti itudisebut kalimat tunggal, sedangkan yang terdiri atas dua polaatau lebih disebut kalimat majemuk. Kalimat majemuk dapatdikelompokkan atas kalimat majemuk setara, tidaksetara/bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.

2.4.5 Paragraf

A. Pengertian ParagrafDalam bahasa Indonesia, istilah paragraf lazim pula disebutaiinea. Kedua istilah itu mengacu pada konsep yang sama, yaiturangkaian beberapa kalimat yang mengandung satu kesatuangagasan. Dalam hal ini, walaupun paragraf diartikan sebagairangkaian beberapa kalimat yang mengandung satu kesatuangagasan, pada kenyataannya tidak tertutup kemungkinan adanyaparagraf yang hanya terdiri atas satu kalimat.

Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat itu, baikpanjang maupun pendek, umumnya berupa paragraf peralihan,

46

Page 54: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

yaitu paragraf yang berfungsi menghubungkan gagasan padaparagraf sebelum dan sesudahnya. Dengan kata lain, paragrafperallhan itu berfungsi untuk menandai peralihan gagasan.

B. Penanda ParagrafSecara umum, istilah paragraf hanya terdapat pada ragambahasa tulis karena jalinan kalimat yang membentuk sebuahparagraf cenderung hanya dapat diidentifikasi dalam bentuktertulis.Dalam ragam lisan, cukup sulit mengidentifikasi apakahjalinan kalimat yang diucapkan seseorang itu berupa paragrafatau bukan. Oleh karena itu, penyebutan paragraf dalam hal inimerujuk pada ragam bahasa tulis.

Pada ragam bahasa tulis, ada dua jenis penanda yang dapatdigunakan untuk mengidentifikasi paragraf. Pertama, paragrafditandai dengan permulaan kalimat yang menjorok ke dalam.Paragraf seperti ini lazim disebut paragraf bertakuk. Denganpermulaan kalimat yang menjorok ke dalam, pembaca denganmudah dapat mengenali paragraf. Bahkan, jika perlu, ia pundapat dengan mudah menghitung jumlah paragraf dalam sebuahtulisan.

Penanda paragraf yang kedua adalah perenggangan, yaitudengan memberi jarak tertentu antara paragraf yang satu danyang lain. Lebar renggangan itu umumnya lebih lebar daripadarenggangan jarak spasi yang digunakan dalam tulisan yangbersangkutan.

Selain dua penanda yang telah disebutkan di atas,sebenarnya ada penanda lain—meskipun jarang digunakan—yang dapat dijumpai dalam ragam bahasa tulis. Penanda yangdimaksud adalah gabungan dari penanda yang pertama danyang kedua. Dengan demikian, penanda yang ketiga ini dapatdikenali dari permulaan kalimat yang menjorok ke dalam danpada akhir paragraf diberi jarak spasi yang lebih renggangdaripada spasi yang digunakan dalam tulisan yangbersangkutan.

C. Paragraf yang BaikSebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan, sebuah paragrafyang baik hendaknya dapat memenuhi kriteria kesatuan,kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi sudut

47

Page 55: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

pandang. Kriteria tersebut secara berturut-turut akan dibahas dibawah ini.

1. Kesatuan

Sebagai satu kesatuan gagasan, sebuah paragraf yang baikhendaknya hanya mengandung satu gagasan utama, yang diikutibeberapa gagasan pengembang atau penjelas. Oleh karena itu,rangkaian kalimat yang terjalin dalam sebuah paragraf hanyamempersoalkan satu masalah atau satu gagasan utama. Dengandemikian, jika dalam satu paragraf terdapat dua gagasan utamaatau iebih, tiap-tiap gagasus utama itu seharusnya diungkapkandalam paragraf yang berbeda. Sebaliknya, jika ada dua buahparagraf hanya mengandung satu gagasan utama, keduaparagraf itu sebaiknya digabungkan menjadi satu.

2. KepaduanUntuk mendukung satu kesatuan gagasan, sebuah paragrafharus memperlihatkan kepaduan hubungan antarkalimat yangterjalin di dalamnya. Kepaduan seperti itu dapat diketahui darisusunan kalimat yang sistematis, logis, dan mudah dipahami.Kepaduan itu dapat dicapai jika jalinan kalimat-kalimatnyaterangkai secara rapi dan saling terkait, misalnya denganmenggunakan beberapa sarana perangkai kalimat dalamparagraf. Sarana prangkai kalimat dalam paragraf, antara lain,berupaa. pengulangan (kata kunci),b. penggantian,0. penghubung antarkalimat, dand. keparalelan struktur.

a. PengulanganKepaduan paragraf dapat dibangun dengan mengulang katayang sama yang merupakan kata kunci. Kata atau ungkapanyang sama itu sesekali dapat diulang kembali dalam kalimatberikutnya.Misalnya;

Minggu lalu kami mengadakan rapat. Dalamrapat itu ada berbagai ha! yang kami bicarakan.Salah satu di antaranya adaiah masaiah

48

Page 56: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

pemeriksaan yang telah dilakukan di PT AgungSedayu.

b. PenggantianSelain dengan mengulang kata kunci, kepaduan paragraf jugadapat dibangun dengan menggunakan penggantian atau katalain yang bersinonim dengan kata kunci, misalnya virus HIVsesekali dapat disebut virus itu, virus penyebab AIDS, virustersebut, atau virus yang mematikan itu. Penggantian dapat puladilakukan dengan menggunakan kata ganti dan kata penunjuk.

0. Penghubung AntarkalimatSelain dengan menggunakan pengulangan kata kunci danpenggantian, kepaduan paragraf juga dapat dibangun denganmenggunakan penghubung antarkalimat. Penghubungantarkalimat yang dimaksud, antara lain, tampak pada contohberikut.

Oleh karena itu,Oleh sebab itu,Dengan demikian,Meskipun demikian,Jadi,Namun,Akan tetapi,Di samping itu.Selain itu,

Dengan kata lain, dsb.

d. KeparalelanKeparalelan yang dimaksud adalah adanya kesejajaran bentukatau struktur pengungkapan informasi. Jika pada bagian yangsatu bentuknya aktif, bagian yang lain pun harus demikian.Begitu pula sebaliknya, jika bagian yang satu berbentuk pasif,agar sejajar, bagian yang lain pun harus berbentuk pasif, sepertiyang tampak pada contoh berikut.

Setelah mendapat izin dari pemerintah daerah, warga mulaimembangun fasilitas umum di lahan itu. Konon untukmembangun fasilitas umum yang berupa gedung olah ragaitu warga harus mengeluarkan tidak kurang dari 500 juta

49

Page 57: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

rupiah yang digali dari dana swadaya murni. Awalnya tidakada yang mempersoalkan hal itu, tetapi setelah daerah ituberkembang menjadi permukiman yang maju dengan amatpesat banyak pihak yang mulai mengungkit status tanahdan bangunan itu. Bahkan, dengan dalih bahwa karenasudah tidak sesuai dengan kemajuan dan keadaansekitarnya, pemerintah daerah akan memugar danmengambii aiih pengeloiaannya.

3. Ketuntasan

Sebuah paragraf yang baik juga hams dapat mengungkapkangagasan secara tuntas. Artinya, paragraf itu harus dapatmenyajikan informasi secara lengkap sehlngga pembaca tidakdibuat bertanya-tanya tentang keianjutannya. Sebagai contoh,kalau dalam perincian atau penjelasan digunakan kata pertama,berarti sekurang-kurangnya harus ada kata kedua, dan bisa jugaada ketiga, tidak seperti pada paragraf berikut: ada kata pertama,tetapi kata kedua tidak ada.

Ada beberapa cara yang dapat mencegah penyebarandemam berdarah. Pertama, memberantas tempatberkembang biak nyamuk penyebar demam berdarah.Seperti kita ketahui bersama, nyamuk demam berdarahbiasanya berkembang biak di air yang menggenang. Oiehkarena itu, benda-benda yang dapat menampung air harusdikubur dalam tanah, bak-bak penampungan airu harusditutup rapat, dan seiokan-selokan yangmampat harusdialirkan. Dengan demikian nyamuk-nyamuk itu tidak akanmempunyai sarang untuk berkembang biak.

4. Konsistensi Sudut PandangDalam hal ini, yang dimaksud sudut pandang adalah cara yangdigunakan penulis untuk menempatkan diri di dalam tulisannya.Sudut pandang itu harus konsisten, termasuk dalam pelibatanpembaca. Sebagai contoh, kalau penulis mewakili dirinya denganmenggunakan kata peneliti atau penulis, kata itu hendaknyatetap digunakan secara konsisten sampai dengan akhirtulisannya. Sebaliknya, kalau ia menggunakan kata /c/fa—denganmaksud melibatkan pembaca dalam tulisannya—kata Itu punsebaiknya digunakan secara konsisten sampai pada akhir

50

Page 58: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

tulisannya. Begitu pula, untuk menjaga objektivitas—kalaupenulis tidak ingin menampilkan dirinya dalam tulisan—bentukpasif dapat digunakan secara konsisten sampai dengan selesai.

Seperti kite ketahui, tidak mudah mengendalikan anak laki-laki yang sedang dalam masa pubertas. Ulahnya bermacam-macam dan seringkali sangat menjengkelkan. Sebagaiorang tua, Anda mungkin mempunyai pengalaman yangmenarik untuk menangani masalah itu. Kemukakanlahpengalaman Anda melalul rubrik Inl. Mungkin pengalamanAnda dapat membantu orang tua lain dalam mengatasimasalah anak-anaknya.

e. Keruntutan

Runtut berarti berumtan secara sistematis. Dalam paragraf,keruntutan dalam penyajlan InformasI dilakukan denganmengurutkan informasi secara runtut dalam pola urutan yangmudah diikuti pembaca. Ada beberapa model urutan penyajianinformasi dalam paragraf, dan tiap model mempunyaikelebihannya masing-masing. Model yang dimaksud, antara lain,adalah model urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khususatau khusus-umum, urutan pertanyaan dan jawaban, sertaurutan sebab-akibat.

D. Jenis-Jenis ParagrafParagraf pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam beberapajenis. Pembedaan jenis paragraf itu dapat didasarkan padafungsi, strktur informasi, dan gaya penyajiannya. Secara singkat,jenis-jenis paragraf itu dijelaskan sebagai berikut.

1. Berdasarkan FungsinyaBerdasarkan fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi tigajenis, yaitu paragraf pembuka, pengembang, dan penutup.Ketiga jenis paragraf tersebut secara ringkas dapat dijelaskansebagai berikut.

a. Paragraf PembukaParagraf pembuka/ pengantar merupakan jenis paragraf yangberfungsi mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yangakan dikemukakan. Sebagai pengantar, paragraf ini hendaknya

51

Page 59: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dibuat semenarik mungkin agar dapat memikat perhatian atauminat pembaca. Di samping itu, paragraf ini hendaknya jugamempunyai kemampuan menghubungkan pikiran pembacadengan pokok masalah yang akan disajikan selanjutnya.

b. Paragraf PengembangParagraf pengembang merupakan jenis paragraf yang berfungsimengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. Didalam paragraf ini puia penulis menyatakan pokok pikiran yangakan disampaikan dan sekaligus menerangkan ataumengembangkannya. Pengembangan itu dapat dilakukandengan cara menganalisis permasalahan yang dikemukakan dansekaligus dapat puia memberikan bukti-buktinya.

0. Paragraf PenutupParagraf penutup merupakan jenis paragraf yang berfungsimengakhiri tulisan atau sebagai penutup karangan. Isinya dapatberupa suatu simpulan atau rangkuman yang menandaiberakhirnya suatu bahasan.

2. Berdasarkan StrukturnyaBerdasarkan struktur informasinya, paragraf secara umum dapatdibedakan menjadi dua jenis, yaitu paragraf induktif dan paragrafdeduktif. Kedua jenis paragraf tersebut secara ringkas akandijelaskan sebagai berikut.

a. Paragraf InduktifParagraf induktif adalah suatu jenis paragraf yang menempatkaninformasi utama—yang terkandung pada kalimat topik—padaakhir paragraf. Dengan demikian, struktur paragraf ini diawaiidengan beberapa kalimat penjelas yang mendukung informasiutama. Setelah itu, baru informasi utama ditampilkan padabagian akhir. Paragraf ini sering disebut sebagai paragraf yangdiawaii dengan informasi yang khusus ke informasi yang umum.Sebagai contoh, perhatikan paragraf berikut.

Komputer dapat dijadikan alat hiburan. Banyak komputeryang dilengkapi dengan fasilitas gambar tiga dimensi dantata suara yang memukau. Hal itu sejalan dengan

52

Page 60: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

perkembangan dunia internet. Oleh karena itu, beberapakomputer kini dirancang dengan mutu dan fungsi yangmakin meningkat sesuai dengan aplikasinya.

b. Paragraf DeduktifParagraf deduktif boieh dikatakan sebagai kebalikan dariparagraf induktif. Kalau paragraf induktif menampiikan informasiutama pada akhir paragraf, paragraf deduktif menampiikaninformasi utama pada awal paragraf. informasi utama itukemudian diikuti dengan informasi penjelas yang terungkap padakalimat-kalimat pengembang. Orang sering menyebut paragrafini diawali dengan hai yang umum ke hal yang bersifat khusus.Sebagai contoh, perhatikan paragraf berikut.

Kondisi kebun binatang Satwa Taru Jurug, Solo, makinmemprihatlnkan. Koleksi satwa dl objek wisata tepianBengawan Solo itu banyak yang tidak terawat. Beberapabinatang di sana tampak kurus. Kemarin seekor komodobantuan Presiden pun mati.

Dalam penataan informasi pada paragraf sebenarnya tidakhanya dikenal adanya paragraf induktif dan deduktif. Di sampingitu, ada pula paragraf yang bersifat campuran. Artinya, paragrafdiawali dengan informasi penjeias lebih dahulu, kemudianinformasi utama ditempatkan di tengah, dan diakhiri denganinformasi penjeias lagi.

Berkenaan dengan hal itu, dalam mengungkapkan informasi,sebenarnya penulis tidak perlu terpaku pada salah satu jenisparagraf tersebut. Model yang mana pun dapat digunakan sesuaidengan penataan informasi yang dikehendaki oleh penulis. Jadi,jenis paragraf tersebut sebenarnya bersifat teoretis dan fleksibei.Daiam hubungan itu, yang lebih penting adalah bahwa penyajianinformasi dalam paragraf itu dilakukan secara runtut denganmenggunakan kalimat-kalimat yang saling terkait dan mengacupada satu kesatuan gagasan.

3. Berdasarkan Gaya PenyajiannyaBerdasarkan gaya penyajiannya, paragraf dapat dibedakanmenjadi empat jenis, yaitu paragraf eksposisi, narasi, deskripsi,

53

Page 61: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dan argumentasi. Keempat jenis paragraf tersebut secararingkas dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Paparan/EksposisiPaparan atau eksposisi merupakan corak tulisan yang bertujuanmenginformasikan, menerangkan, dan meng-uraikan suatugagasan. Oleh karena itu, paragraf eksposisi harus dapatmemberikan tambahan pengertian dan pengetahuan kepadapembacanya.

Obat ini mengandung bahan-bahan yang secara klinis telahterbukti mempunyai khasiat tinggi dan efektif untukmengatasi flu dan sinusitis. Di samping itu, obat yangdimaksud juga tidak mengandung efek samping bag!kesehatan.

b. Kisahan/Narasi

Kisahan atau narasi merupakan corak tulisan yang bertujuanmenceritakan peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkanperkembangannya dari waktu ke waktu agar pembaca terkesan.

Gadis itu bernama Ratih. Kuiitnya kuning iangsat. Rambutnyadipotong pendek aia Demi More. Setiap pagi kuiihat ia iewatdi depan rumahku. Setiap kaii kusapa, ia tampak engganmenjawab. Meskipun begitu, senyumnya merekah di bibirmungiinya yang indah.

a. Pemerian/DeskripsiPemerian atau deskripsi merupakan gaya tulisan yang bertujuanmenggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek sehinggapembaca seolah-olah mengalami sendiri sesuatu yangdigambarkan itu.

Sebuah mobii bercat biru yang ditumpangi oieh sepasangmuda-mudi meiuncur dengan peian menyusuri jaiankampung. Kondisi jaian sudah sepi. Sesekaii saja ada trukyang iewat Udara di sekitar Jaian itu masih terasa iembabdan basah akibat hujan sore tadi.

54

Page 62: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

b. Bahasan/ArgumentasiBahasan atau argumentasi merupakan corak tulisan yangbertujuan membuktikan pendapat penulis dan meyakinkan ataumemengaruhi pembaca agar ia menerima pendapatnya.Perbedaannya dengan eksposisi adalah bahwa argumentasiberusaha meyakinkan pembaca dengan bukti-bukti atau alasanyang logis, sedangkan eksposisi berusaha menjelaskan sesuatukepada pembaca.

Kedisiplinan berlalu lintas masyarakat Jakarta cenderungmenurun. Hal itu terbukti pada bertambahnya jumlahpelanggaran yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlahkorban yang meninggal akibat kecelakaan pun makinmeningkat. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat terhadapkedisiplinan berlalu lintas perlu ditingkatkan.

Di samping keempat jenis tersebut, berdasarkan gayapenyajiannya, sebenarnya masih ada satu lagi yang dapatdikelompokkan ke dalam jenis itu, yaitu paragraf persuasi.Paragraf ini menggambarkan gaya penulisan yang bertujuanmemengaruhi atau membujuk pembaca agar pembaca terbujuksehingga mau mengikuti keinginannya. Paragraf jenis inibiasanya digunakan dalam komunikasi ikian dan kampanye.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwaparagraf pada dasarnya merupakan satu kesatuan informasiyang terjalin dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat yang terjalindalam paragraf itu harus terpadu agar dapat mendukunginformasi utama yang ingin disampaikan. Oleh karena itu,kesatuan dan kepaduan merupakan syarat utama bagi sebuahparagraf yang baik.

Dalam pengungkapan informasi pada paragraf tersebut adabeberapa jenis yang lazim digunakan. Jenis-jenis paragraf itudapat dibedakan berdasarkan fungsi, struktur informasi, dangaya pengungkapannya. Penggunaan jenis-jenis paragraftersebut amat bergantung pada keinginan penulis sesuai dengankeperluan informasi yang ingin disampaikan.

55

Page 63: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

BAB III

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIADALAM SURAT DINAS

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan mampumenyusun surat dinas dengan format yang benar dan bagian-bagian yang lengkap dengan menggunakan bahasa Indonesiayang balk dan benar.

3.1 Pengertian Surat DinasDalam kehidupan sehari-hari manusia hampir selaluberhubungan atau berkomunikasi dengan manusia lain.Komunikasi itu selain dapat dilakukan secara lisan, dapat puladilakukan secara tertulis. Komunikasi yang dilakukan secaralisan menuntut adanya pembicara dan lawan bicara, baik secaralangsung maupun tidak langsung. Dalam komunikasi lisan yangbersifat langsung, pembicara dan lawan bicara hadir bersamapada suatu tempat, misalnya di ruang kerja, di rumah, atau dikampus. Sementara itu, komunikasi yang dilakukan melaluitelepon, radio, atau televisi merupakan suatu jenis komunikasilisan yang bersifat tidak langsung.

Dewasa ini dalam kehidupan yang penuh kesibukan, suatukomunikasi tidak selalu dapat dilakukan secara lisan. Dalam halini, jika tidak dapat dilakukan secara lisan, komunikasi itu dapatdilakukan secara tertulis. Salah satu sarana komunikasi tertulis

yang umum dikenal adalah surat. Dengan demikian, surat padadasarnya merupakan salah satu sarana komunikasi yangdilakukan secara tertulis dari satu pihak kepada pihak yang lain.Sejalan dengan itu, surat dinas merupakan sarana komunikasitertulis yang berisi masalah kedinasan, baik yang berupapemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan, maupunpenugasan, dari instansi yang satu ke instansi yang lain atau dariinstansi tertentu kepada perseorangan.

Sebagai sarana komunikasi tertulis, surat paling tidakmelibatkan dua pihak, yaitu pihak pertama pengirim surat, danpihak kedua, penerima surat. Pihak pertama atau pengirim suratdapat berupa perseorangan atau instansi dan demikian pulahalnya dengan pihak kedua atau penerima surat. Dalamhubungan itu, surat dapat juga dipandang sebagai wakil dari

56

Page 64: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

penulisnya. Oleh karena itu, segala sesuatu yang ditulis di dalamsurat dapat dinilai sebagai cermin pribadi, organisasi, atauinstansi pengirimnya. Atas dasar itu, surat sebaiknya dibuatsemenarik mungkin, balk dari segi bentuk maupun isinya, agardapat memberikan citra yang balk kepada pribadi penulis atauinstansi pengirimnya.

3.2 Bagian-Bagian Surat DinasDalam penulisannya, surat dinas terdiri atas beberapa bagian.Bagian-bagian surat dinas yang dimaksud adalah sebagaiberikut.

a. Kepala surat dinasb. Pembuka surat dinasc. Isi surat dinas

d. Penutup surat dinas

3.3 Penulisan Kepala Surat DinasKepala surat dinas merupakan bagian kepala dari sebuah suratdinas yang berisi lambang negara atau lambang kementeriandan nama kementerian beserta alamatnya secara lengkap.Nama kementerian dicetak pada baris pertama dengan hurufkapital seluruhnya dan menggunakan huruf jenis huruf TimesNew Roman ukuran 16, unit utama (unit eselon 1) atau UPTdicetak pada baris kedua dengan huruf kapital danmenggunakan huruf Times New Roman ukuran 14 serta dicetaklebih tebal daripada nama kementerian.

Adapun alamat pada kepala surat dinas ditulis lengkap dibawah nama kementerian dan nama unit utama atau UPTdengan menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 tanpasingkatan disertai kode pos, telepon, teleks, dan faksimile ataulaman (apabila ada). Kemudian, kepala surat dinas ditutupdengan menggunakan garis tebal tunggal.Misalnva:

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAD AN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA

Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta TimurTelepon (021) 4706287, 4706288, 4896558; Faksimile (021)4750407

Laman www.badanbahasa.kemdikbud.ao.id

Posel [email protected]

57

Page 65: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Kepala surat semacam itu berfungsi untuk memberikaninformasi kepada penerima surat mengenai nama, alamat, nomortelepon, faksimile, dan keterangan lain yang berkaitan denganinstansi pengirim surat. Di samping itu, kepala surat sekaligusberfungsi pula sebagai sarana untuk memperkenalkan ataumempromosikan instansi pengirim surat.

Nama instansi dan unsur-unsur alamat yang ditulis kesamping dipisahkan dengan tanda koma, bukan tanda hubung.Selain itu, kata jalan tidak disingkat menjadi Jl. atau Jin., dankata telepon pun ditulis lengkap, tidak disingkat menjadi Telp.atau Tip. Begitu pula faksimile, kata itu sebaiknya ditulis lengkap,tidak disingkat menjadi fax ataupun faks.

3.4 Penulisan Pembuka Surat Dinas

Pembuka surat dinas terdiri atas (1) tanggal surat, (2) nomorsurat, (3) lampiran, (4) hal surat, (5) alamat tujuan surat, dan (6)salam pembuka.

a. Tanggal SuratTanggal surat dinas ditulis di sebelah kanan atas sebaris dengannomor surat. Jika surat itu ditulis di kertas yang berkop, tanggalsurat dinas tidak disertai nama tempat pembuatannya karenanama tempat itu sudah tercantum pada kop surat. Apabila suratitu menggunakan judul, misalnya Surat Tugas atau SuratKeterangan, tanggal surat ditulis di sebelah kanan bawahsebelum dan sejajar dengan salam penutup.Contoh yang tidak tepat:

Tanggal 25 Bulan Juni Tahun 2015Bandung, 31-04-201524 Des '05

Contoh yang tepat:25 Juni2015

31 April 201524 Desember 2015

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditambahkan bahwatanggal surat dalam surat yang berkop tidak perlu didahuluinama kota karena nama kota itu sudah ada di dalam kop surat.

58

Page 66: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Kata tanggal, bulan, dan tahun juga tidak perlu dituHs. Jadi, yangditulls cukup angka yang menunjukkan tanggal, nama bulan, danangka tahun. Angka yang menunjukkan tanggal yang kurang dari10 tidak perlu ditambah 0, misalnya 07, karena tanggalnyamemang tanggal 7, bukan tanggal 07.

Selanjutnya, nama bulan harus ditulls lengkap denganhuruf awal kapital, misalnya Juni atau Desember, tidak disingkatdengan Jun atau Des dan juga tidak diganti dengan angka,misalnya 6 atau 12. Penullsan nama bulan dengan singkatanatau diganti dengan angka dalam naskah dinas tidak dibenarkan.Perhatlkan cara penullsan yang tepat pada contoh dl atas.

b. Nomor Surat

Nomor surat berlslkan nomor urut surat keluar atau surat masuk,kode organlsasi, kode keglatan, dan tahun pembuatan surat.Kata nomor ditulls dengan huruf awal kapital dl sebelah kirl dlbawah garls penutup kepala surat dInas dan dllkuti tanda titik dua(;). Nomor surat ditulls sejajar dengan tanggal surat.

Dalam penullsannya, nomor surat tidak diakhlrl dengantanda tItIk ataupun tanda tItIk dan tanda hubung.Misalnya:

Nomor: 3546/F8/C. 11/2015

bukan

Nomor: 3546/F8/C.11/2015.

Nomor: 3546/F8/C.11/2015.-

c. LampiranKata lampiran ditulls dengan huruf awal kapital dl bawah katanomor, dllkuti tanda tItIk dua, dan disertal jumlah lampiran.Terkalt dengan Itu, jumlah lampiran yang dapat ditulls dengansatu atau dua kata ditulls dengan huruf dan diawall dengan hurufkapital, tidak didahulul atau dllkuti dengan angka, sedangkanyang terdlrl atas tiga kata atau leblh ditulls dengan menggunakanangka, tanpa disertal dengan huruf. Namun, apablla tidak ada halyang dllamplrkan, kata lampiran tidak ditulls.

59

Page 67: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Contoh penulisan lampiran yang tidak tepat:Lampiran: 5 (lima) lembarLampiran: Satu (1) berkasLampiran: -

Contoh penulisan lampiran yang tepat:Lampiran: Lima iembarLampiran: Satu berkasLampiran: 37 eksempiar

Jika memang ada hal yang dilampirkan, kata lampiranditulis secara lengkap, tidak disingkat dengan lamp, atau lampir.

d. Hal Surat

Kata hai ditulis di bawah kata lampiran dengan huruf awal kapitaldan, apabila tidak ada yang dilampirkan, kata hai ditulis di bawahkata nomor. Dalam hal ini, hal surat berisikan inti keseluruhan isisurat dinas. Meskipun demikian, isi hal surat cukup ditulis secarasingkat dengan satu atau dua kata, tidak perlu ditulis terlalupanjang. Isi hal surat ditulis dengan huruf awal kapital pada katapertama dan kata berikutnya tidak diawali dengan huruf kapitalkalau bukan nama. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contohberikut.

Contoh penulisan yang tidak tepat:Hai: Undangan untuk menghadiri Rakernas tanggai 5 Juii

2015

Hai: Permohonan narasumber untuk mengajar padaBintek Tata Naskah Dinas

Contoh penulisan yang tepat:Hai: UndanganHai: Permohonan narasumber

e. Alamat Tujuan SuratPenulisan alamat tujuan surat diawali dengan frasa Yangterhormat disingkat Yth. tanpa didahului kata kepada, kemudiandiikuti nama jabatan atau nama orang yang dituju. Nama jabatanpada alamat tujuan surat itu tidak didahului sapaan bapak, ibu,

60

Page 68: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

atau saudara. Sapaan seperti itu hanya digunakan jika setelahYth. langsung diikuti nama orang yang tidak didahului gelar.Singkatan Yth. ditulls di bawah kata hal. Nama tempat padaalamat yang dituju tidak didahului kata depan di. Perhatikancontoh penuiisan alamat tujuan surat di bawah ini.

Contoh penuiisan yang tidak tepat;Kepada Yth. Bapak Kepala Badan Pengembangan danPembinaan Bahasa

Jl. DakslnapatI Barat IVRawamangundi

JAKARTA

Contoh penuiisan yang tepat:Yth. Kepala Kepala Badan Pengembangan danPembinaan Bahasa

Jalan DakslnapatI Barat IVRawamangunJakarta 13220

Terkait dengan hal tersebut, perlu dijelaskan bahwa katakepada tidak perlu ditulls karena pada bagian akhir surat,sebelum nama penanda tangan surat juga tidak disertai katadarl. Kalau memang diikuti kata darl, kata kepada dapatdigunakan. Contoh seperti itu terdapat pada surat dinas yangberupa nota dInas atau memo. Misalnya, dalam nota dinas ataumemo lazim dituliskan pada alamat tujuan surat seperti berikut.

Kepada:Darl

Hal

Dengan demikian, kalau memang tidak disertai kata darl, katakepada tidak perlu ditulis karena tanpa kata kepada pun sudahjelas siapa yang dituju dalam surat itu.

Hal lain yang perlu ditambahkan adalah pengguna-ansapaan bapak, Ibu, atau saudara. Di atas sudah dijelaskanbahwa sapaan bapak, Ibu, atau saudara tidak perlu digunakanpada alamat surat jika setelah Yth. langsung diikuti nama jabatan

61

Page 69: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

atau nama orang yang didahului gelar. Hal itu karena, logikanya,yang disapa itu orang, bukan jabatan dan bukan gelar. Olehkarena itu, jika langsung diikuti nama yang tidak diawali gelar,sapaan seperti itu dapat digunakan, bahkan harus digunakan.Misalnya:

Yth. Bapak JaelaniYth. Ibu Julaeka

Yth. Sdr. Ahmadun

Jika langsung diikuti nama (tanpa diawali gelar) seperti itu,setelah Yth. harus disertai sapaan apakah bapak, ibu, atausaudara, sesuai dengan kedudukan orang yang dituju dalamsurat itu. Jika tidak disertai sapaan, seperti pada contoh berikut,tentu tidak etis.

Misalnya:Yth. Jaelani

Yth. Juiaeka

Yth.. Ahmadun

Kata sapaan bapak, ibu, atau saudara juga lazimdigunakan pada uraian di dalam teks surat. Namun, jika itudigunakan, kata sapaan tersebut tetap tidak perlu disertai namajabatan. Sehubungan dengan itu, penggunaan kata sapaan itutentu harus disesuaikan dengan kedudukan orang yang ditujudalam surat itu dan kedudukan pejabat penanda tangan surat.Jika kedudukan orang yang dituju lebih tinggi daripadakedudukan penanda tangan surat, kata sapaan yang digunakanadalah bapak jika yang disapa laki-laki atau ibu jika yang disapaseorang perempuan. Namun, jika kedudukan orang yang ditujulebih rendah daripada kedudukan penanda tangan surat atausejajar dengan jabatan penanda tangan surat, kata sapaan yangdigunakan adalah saudara. Dalam hal itu, di dalam surat huruf,balk sapaan bapak, ibu, maupun saudara awalnya tetap ditulisdengan huruf kapital meskipun tidak diikuti nama jabatan.Mengapa harus ditulis dengan huruf awal kapital? Hal itukarena—sesuai dengan ketentuan di dalam kaidah ejaan-fungsiketiga kata itu adalah sebagai kata sapaan.

62

Page 70: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Dalam penulisan surat dinas pencantuman tujuan suratyang dianjurkan—setelah Yth—a6a\ah nama jabatan, bukannama orang atau nama orang dan jabatan.Misalnya;

Yth. Kepala Biro UmumSekretarlan Jenderal

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJalan Jenderal Sudirman

Senayan, Jakarta

Bukan:

Yth. Biro Umum

Sekretarlan Jenderal

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJalan Jenderal Sudirman

Senayan, Jakarta

Tidak dibenarkannya tujuan surat pada nama organisasi,bukan pada nama jabatan, karena tidak jelas siapa pihak yangdituju. Oleh karena itu, alamat seperti itu menunjukkanketidakjelasan pula siapa pihak yang berhak menerima surat itu.

Sementara itu, tujuan surat yang dialamatkan pada namaseseorang dikhawatirkan jika orang yang dimaksud sudah tidaklagi menjabat pada saat surat itu sampai, pejabat penggantinyaakan merasa sungkan untuk menanganinya karena surat itu tidakditujukan pada dirinya. Atas dasar itu, lebih baik surat ditujukankepada nama jabatan sehingga siapa pun yang menjabat padasaat surat itu datang dapat menindaklanjutinya.

f. Salam Pembuka

Salam pembuka selain merupakan tanda hormat penulis suratkepada penerima surat, juga merupakan salah satu penandasurat yang sopan dan beradab. Salam pembuka itu dapatdiibaratkan sebagai ketukan pintu atau ucapan salam ketikaseseorang akan bertamu ke rumah orang lain.

Salam pembuka surat itu ditulis di sebelah kiri sejajardengan margin kiri. Salam pembuka ditulis dengan huruf awalkapital dan diakhiri dengan tanda koma.Misalnya:

63

Page 71: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Dengan hormat,Bapak... yang terhormat,Salam sejahtera,Asalamualaikum w.w.,

Jika ungkapan salam pembuka itu, misalnya denganhormat, dimasukkan ke dalam paragraf pembuka, tidak padaposisi tersebut, fungsinya tidak lag! sebagai salam pembuka,melainkan sebagai ungkapan penghormatan.. Perhatikancontohnya pada pernyataan berikut.

Dengan hormat, kami mengharapkan kesediaan Saudarauntuk hadir dalam rapat yang akan dilaksanakan pada ...

Karena tidak berfungsi sebagai ungkapan salampembuka, surat seperti itu tidak perlu diikuti salam penutup padabagian akhir surat.

3.5 Penulisan Isi Surat Dinas

Isi surat dinas terdiri atas (1) paragraf pembuka, (2) paragraf isi,dan (3) paragraf penutup.

a. Paragraf PembukaParagraf pembuka merupakan paragraf yang mengawali isi

surat dinas, dan berfungsi sebagai pengantar, yaitu untukmengantarkan pembaca pada permasalahan utama yang ditulisdi dalam surat dinas. Dengan demikian, fungsi utama paragrafpembuka adalah untuk menghubungkan pikiran pembacadengan pokok masalah yang disampaikan. Paragraf pembukaditulis singkat dan jelas di bawah dan sejajar dengan salampembuka dan alamat tujuan surat.

Berkenaan dengan hal tersebut, kalimat pertama yangdigunakan pada paragraf pembuka bergantung pada surat yangditulis. Kalau surat yang ditulis itu bukan merupakan suratbalasan, kalimat yang digunakan pada awal paragraf tentuberbeda dengan surat balasan. Kalimat permulaan pada paragrafpembuka surat yang baru pertama ditulis (bukan surat balasan)dapat dimulai dengan pernyataan seperti berikut.(1) Kami ben tahukan kepada Saudara bahwa....

64

Page 72: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

(2) Sesuai dengan pembicaraan kita pada tanggal....(3) Melalui surat ini kami informasikan bahwa ....(4) Sesuai dengan arahan Bapak tanggal....(5) Dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusi dl

bidang tata naskah dinas, ...

Berbeda dengan itu, kalimat permulaan pada paragrafpembuka surat yang berupa surat balasan dapat dimulai denganungkapan seperti berikut.(1) Sehubungan dengan surat Saudara No. 005/1180/l/Bangda,

tanggal 25 JunI 2015, kamI ben tahukan hal-hal berikut(2) Berdasarkan surat Saudara Nomor... tanggal... tentang...,(3) Surat Saudara No. 005/1180/l/Bangda, tanggal 25 JunI

2014, sudah kamI terlma dengan balk. Sehubungan denganItu, kamI ben tahukan bahwa....

(4) Sesuai dengan surat Saudara Nomor ... tanggal... tentang

(5) Berkenaan dengan surat Saudara Nomor ... tanggal ...tentang...,

Dalam surat balasan, permulaan kalimat seperti berikuthendaknya tidak digunakan pada paragraf pembuka karena tidaksesuai dengan kaidah tata kalimat dalam bahasa Indonesia.(1) Membalas surat Saudara Nomor... tanggal... tentang...,(2) Merujuk surat Saudara Nomor... tanggal... tentang...,(3) Menunjuk surat Saudara Nomor... tanggal... tentang...,(4) Menjawab surat Saudara Nomor... tanggal... tentang...,(5) MenlndaklanjutI surat Bapak Nomor... tanggal... tentang...,

Kalimat tersebut dikatakan tidak sesuai dengan kaidah tatakalimat bahasa Indonesia karena kalimat bahasa Indonesia tidaklazim diawali dengan kata kerja seperti membalas, merujuk,menunjuk, menjawab, atau menlndaklanjutl. Kalimat yang diawalidengan kata kerja seperti itu dalam surat dinas diyakini sebagaipengaruh dari kalimat bahasa asing.

b. Paragraf IsiParagraf isi dapat dipandang sebagai bagian inti dari sebuahsurat. Pada paragraf ini penulis mengemukakan pokok persoalan

65

Page 73: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

yang ingin disampaikan, apakah berupa permohonan,pemberitahuan, ataukah penyampaian laporan. Pokok persoalanitu diharapkan memperoleh tanggapan, jawaban, atau reaksiyang positif sesuai dengan harapan penulis surat. Sehubungandengan itu, paragraf isi hendaknya hanya mengungkapkan satumasalah. Oleh karena itu, jika ada dua masalah atau lebih,masing-masing hendaknya diungkapkan dalam paragraf yangberbeda.

Ada kalanya paragraf isi sekaiigus menyatu dengan paragrafpembuka. Jenis paragraf semacam itu biasanya terdapat dalamsurat undangan, seperti yang tampak pada contoh berikut.

Kami beri tahukan kepada Saudara bahwa kami akanmenyelenggarakan kegiatan Bimblngan Teknis Tata NaskahDinas. Sehubungan dengan itu, kami mengharapkankehadiran Saudara daiam rapat persiapan yang akandilaksanakan pada

hari : Seiasa

tanggal : 1 Mei 2015pukui : 09.00—12.00acara : Pemantapan Persiapan Bintektempat : Auia Gedung Samudera

Karena pentingnya acara tersebut, kami mengharapkan agarSaudara datang tepat pada waktu yang teiah ditentukan.

Daiam surat undangan semacam itu, paragraf pembukalazimnya sekaiigus juga berupa paragraf isi. Meskipun demikian,hal seperti itu tidak masalah. Secara teori memang ada paragrafpembuka dan paragraf isi, tetapi dalam praktiknya bisa saja tidakseperti itu.

Sehubungan dengan surat undangan seperti itu, perludiperhatikan bahwa kata hari, tanggai, pukui, acara, dan tempatpada isi surat tersebut huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil,seperti pada contoh di atas, karena kata-kata tersebut masihmerupakan bagian dari kaiimat sebelumnya. Oieh karena itu,tidak benar jika huruf awai kata-kata tersebut ditulis dengan hurufkapital seperti yang tampak pada contoh berikut.

66

Page 74: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Kami beri tahukan kepada Saudara bahwa kami akanmenyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Tata NaskahDInas. Sehubungan dengan Itu, kami mengharapkankehadiran Saudara dalam rapat perslapan yang akandilaksanakan pada

Hari : Selasa

Tanggal : 1 Mel 2015Pukul : 09.00—12.00

Acara : Pemantapan Perslapan BintekTempat : Aula Gedung Samudera

Karena pentingnya acara tersebut, kami mengharapkan agarSaudara datang tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada paragraf isi seperti yang dicontohkan di atas,penggunaan kata pukul dan jam hendaknya dibedakan. Untukmenunjukkan waktu seperti pada contoh tersebut, kata yanglebih tepat digunakan adalah pukul, bukan Jam. Hal itu karenakata jam dalam komunikasi resmi tidak digunakan untukmenyatakan waktu, tetapi digunakan untuk menyatakan bendapenunjuk waktu, misalnya jam tangan, atau lamanya waktu(durasi), misalnya Rapat Itu berlangsung selama tiga jam.

Setelah kata pukul harus diikuti angka yang menunjukkanwaktu permulaan acara dan batas akhir acara, misalnyapukuUOQ.00—12.00. Hal itu dimaksudkan agar orang yangdiundang dalam acara itu dapat hadir meskipun dia punya acarapada sore harinya. Dia akan hadir karena dapat mengetahuibahwa acara itu hanya berlangsung sampai dengan pukul 12.00.Namun, Jika ditulis pukul 09.00—selesal, orang tersebut belumtentu hadir karena tidak tahu batas akhir atau selesainya acara.

Pada akhir angka yang menunjukkan waktu tersebut jugatidak selalu perlu disertai WIB, WIta, atau WIT. Hal itu amatbergantung pada jangkauan surat undangan yang dituju. Jikayang diundang hanya orang-orang dari satu wilayah waktu yangsama, keterangan WIB, WIta, atau WIT tersebut tidak perludicantumkan. Namun, jika jangkauan surat itu melampauiwilayah waktu, keterangan tersebut wajib dicantumkan. Hal itudimaksudkan agar orang yang diundang berpatokan pada waktuyang ditentukan di dalam surat undangan, bukan berpatokan

67

Page 75: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

pada waktu yang sesuai dengan penunjuk waktu pada arlojimasing-masing.

c. Paragraf PenutupParagraf penutup merupakan bagian akhir dari sebuah surat.Paragraf ini berfungsi untuk menyatakan bahwa pembicaraansudah selesai. Oleh karena itu, paragraf ini biasanyamengungkapkan harapan dan ucapan terima kasih.Misalnya:(1) Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.(2) Atas perhatian dan kehadiran Saudara, kami ucapkan terima

kasih.

(3) Atas perhatian dan kesediaan Saudara, kami ucapkanterima kasih.

(4) Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami sampaikanterima kasih.

(5) Mudah-mudahan jawaban kami bermanfaat bagiSaudara.

Contoh paragraf penutup berikut tidak tepat.(1) Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.(2) Demikian atas bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.(3) Demikian harap maklum, dan atas perhatian dan kerja

samanya, diucapkan terima kasih.(4) Harap maklum adanya.

Kalimat penutup yang pertama (1) tidak tepat karenamenggunakan kata ganti -nya. Kata ganti -nya merupakanpengganti orang ketiga, sedangkan komunikasi dalam surat itudisampaikan kepada orang kedua, yaitu bapak, ibu (kalaujabatan/kedudukan orang yang dikirimi surat lebih tinggi daripadajabatan penanda tangan surat) atau saudara (kalau jabatanorang yang dikirimi surat lebih sejajar atau lebih rendah daripadajabatan penanda tangan surat). Oleh karena itu, berterimakasihnya pun sebaiknya kepada orang kedua tersebut, yaitubapak, ibu, atau saudara, bukan kepada orang ketiga {-nya).Huruf awal kata-kata itu pun ditulis dengan hurf kapital karenakata itu digunakan sebagai sapaan. Atas dasar itu, kalimat (1)lebih tepat diungkapkan sebagai berikut.

68

Page 76: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

{^a)Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.{'\b)Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu pula dijelaskanbahwa kata ganti yang digunakan sebagai pengganti penandatangan surat adalah kami, bukan saya. Meskipun penandatangan surat itu hanya satu orang, dia mewakili instansi, bukanatas nama dirinya sendiri.

Sementara itu, Kalimat (2)—(4) juga tidak tepat karenasusunannya tidak lengkap. Oleh karena itu, agar informasinyajelas dan susunannya lengkap, kalimat tersebut dapat diubahmenjadi seperti berikut.

(2a) Atas bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.{2b) Demikian permohonan kami. Atas bantuan Saudara, kami

ucapkan terima kasih.(3a) Demikian informasi yang kami sampaikan. Kami harap

Saudara makium. Atas perhatian dan kerja sama Saudara,kami ucapkan terima kasih.

{4a) Demikian informasi yang kami sampaikan. Kami harapSaudara makium.

3.6 Penulisan Penutup Surat DinasPenutup surat dinas terdiri atas (1) salam penutup, (2) namajabatan penanda tangan surat, (3) tanda tangan, (4) cap dinas,(5) nama pejabat penanda tangan surat, (6) NIP, dan (7)tembusan.

a. Salam PenutupSalam penutup merupakan tanda hormat penulis surat sebelummengakhiri komunikasi. Salam penutup ini dapat diibaratkansebagai ucapan permisi atau pamitan setelah seseorangbertamu atau berkomunikasi dengan orang lain. Salam penutupwajib ditulis jika surat yang bersangkutan diawali dengan salampembuka. Namun, jika surat itu tidak diawali dengan salampembuka, tentu saja salam penutup tidak perlu digunakan.

Jika menggunakan salam penutup, ungkapan salam penutupitu ditulis di sebelah kanan bawah sebelum dan sejajar dengannama Jabatan penanda tangan surat. Salam penutup ditulis

69

Page 77: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dengan huruf awal kapital dan diakhiri dengan tanda koma.Contoh salam penutup yang dapat digunakan, antara lain,sebagai berikut.

Salam kami,Hormat kami,Salam takzim,Salam sejahtera,Wasalam,

Ungkapan salam kami digunakan jika jabatan penandatangan surat lebih tinggi kedudukannya daripada jabatan pihakyang dikirimi surat. Adapun ungkapan hormat kami dan salamtakzim digunakan jika jabatan penanda tangan surat lebih rendahdaripada jabatan yang dikirimi surat. Sementara itu, salamsejahtera dan wasalam digunakan pada surat-surat dinas yangberisi hal-hal yang bersifat keagamaan.

b. Nama Jabatan Penanda Tangan SuratNama jabatan penanda tangan surat dinas ditulis di bagiankanan bawah, di bawah dan sejajar dengan salam penutup, sertadiakhiri tanda baca koma. Nama jabatan penanda tangan suratditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali yangberupa kata penghubung. Dalam surat dinas biasa, tidakdibenarkan nama jabatan penanda tangan surat seluruhnyaditulis dingan huruf kapital seperti halnya dalam penulisan namajabatan penanda tangan naskah dinas pengaturan

Jika jabatan itu merupakan jabatan pimpinan lembaga yangnama lembaganya tertera pada kop surat, nama jabatan itu tidakperlu disertai nama lembaga. Misalnya, di dalam kop surat sudahtertera nama lembaganya, Badan Pengembangan danPembinaan Bahasa, jika penanda tangannya kepala badan atausekretaris badan, cukup ditulis kepala atau kepala badan. Begitupula jika yang menandatangani surat itu sekretaris badan,jabatannya cukup ditulis sekretaris, tidak perlu disertai namalembaganya.Misalnya:

Salam kami,Kepala Badan,

70

Page 78: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

c. Tanda TanganTanda tangan merupakan pelengkap surat dinas yang

bersifat wajib karena sebuah surat dinas di Indonesia belumdapat dianggap sah jika belum ditandatangani oleh pejabat yangberwenang. Tanda tangan pejabat dibubuhkan pada ruang yangtersedia di antara nama jabatan dan nama pejabat penandatangan surat dinas

d. Cap DinasCap dinas atau cap jabatan dibubuhkan dengan menyentuh sisikiri tanda tangan pejabat penanda tangan surat. Untuk surat-surat dinas di Indonesia, tanda tangan lazimnya juga dilengkapidengan cap dinas atau cap jabatan sebagai penanda keresmian.Jika tidak dibubuhi cap, surat dinas tersebut dapat dianggapbeium sah.

e. Nama Pejabat Penanda Tangan SuratNama pejabat penanda tangan surat ditulis di bawah dan sejajardengan nama jabatan, dengan menggunakan huruf kapital padasetiap awal kata tanpa diapit dengan tanda kurung serta tanpagaris bawah. Dalam surat dinas biasa nama pejabat penandatangan surat tidak dibenarkan suluruhnya ditulis dengan hurufkapital seperti halnya dalam penulisan nama pejabat penandatangan naskah dinas pengaturan. Berbeda dengan naskah dinaspengaturan, daiam surat dinas biasa, nama pejabat penandatangan surat dinas dapat disertai gelar akademik.

f. Nomor Induk Pegawal (NIP)Nomor induk pegawai, yang disingkat NIP, ditulis di bawah dansejajar dengan nama pejabat penanda tangan surat,menggunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik dandiikuti dengan nomor tanpa jarak.Misalnya:

NIP 197101031991032004

NIP 195900071989031003

Singkatan NIP harus seluruhnya ditulis dengan huruf kapitalkarena suluruh huruf pada singkatan itu diambil dari huruf awalkata, yaitu N(omor) l(nduk) P(egawai. Karena seluruh huruf

71

Page 79: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

dalam singkatan itu diambll dari awal kata, tidak dibenarkansingkatan itu hanya huruf awalnya yang ditulis dengan hurufcapital.Misalnya:

Nip 195900071989031003

Angka yang digunakan sebagai nomor NIP juga tidakmenunjukkan jumlah. Oleh karena itu, tidak dibenarkan disertadengan titik ataupun spasi setiap tiga angka atau pada batastertentu. Dengan demikian, penulisan NIP seperti berikut dalamnaskah dinas tidak benar.

Misalnya:NIP 197 101 031 991 032 004

NIP 197101 03 199103 2 004

g. TembusanKata tembusan ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti tandabaca titik dua, tanpa garis bawah, dan ditempatkan di sebelah kiribawah sejajar dengan singkatan Yth. serta sebaris dengan namapejabat penanda tangan surat.

Pihak yang diberi tembusan ditulis di bawah kata tembusandan, apabila pihak yang diberi tembusan lebih dari satu, diberinomor urut dengan angka Arab. Pihak yang diberi tembusantidak didahului singkatan Yth. dan tidak diikuti frasa sebagailaporan. Apabila tidak ada pihak yang diberi tembusan, katatembusan tidak perlu ditulis.

Pada bagian akhir pihak yang diberi tembusan tidak diikutitanda titik koma. Sebagai contoh, perhatikan penulisan tembusanyang tepat berikut ini.

Tembusan:

1. Sekretarls Jenderal Kementerlan Pendldlkan dan Kebudayaan2. Kepala Biro Hukum dan OrganlsasI3. Kepala Biro Keuangan4. Kepala Bagian Keuangan

Selama ini banyak contoh penulisan tembusan yang tidak tepat.Contoh berikut ini, misalnya, tidak tepat sehingga tidak perludiikuti.

72

Page 80: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Tembusan

1. Kepada Yth Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan danKebudayaan (sebagai laporan);

2. Kepada Yth. Kepala Biro Hukum dan Organisasi;3. Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan;4. Kepada Yth. Kepaia Bagian Keuangan;5. Arsip.

Jika pihak yang diberi tembusan hanya satu, pihak yangdiberi tembusan itu tetap ditulis di bawah kata tembusan dantidak perlu diberi nomor urut.Misalnya:

Tembusan:

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa suratdinas merupakan sarana komunikasi tertulis yang berisi masalahkedinasan, baik yang berupa pemberitahuan, penjelasan,permintaan, pernyataan, maupun penugasan, dari instansi yangsatu ke instansi yang lain atau dari instansi tertentu kepadaperseorangan. Sebagai sarana komunikasi kedinasan, suratdinas mempunyai fungsi dan kriteria tertentu yang perludiperhatikan.

Surat dinas terdiri atas beberapa bagian, mulai dari kepalasurat sampai dengan penanda tangan surat dan tembusan.Dalam penyusunan surat dinas, bagian-bagian surat tersebuthendaknya diikuti dan ditulis dengan lengkap dalam format yangtelah ditentukan oleh instansi masing-masing.

Surat dinas hendaknya ditulis dengan menggunakan bahasayang efektif agar pesan atau informasi yang akan disampaikandapat dipahami secara tepat oleh penerima surat. Untuk itu,pengonsep surat selain perlu memahami substansi yang ditulisdan kaidah tata persuratan, juga perlu memahami penggunaanbahasa Indonesia yang baik dan benar. Di samping itu, kaidahkebahasaan seperti ejaan, bentuk dan pilihan kata, kalimat, danparagraph juga perlu dikuasai dengan baik.

73

Page 81: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

BAB IV

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

DALAM PENULISAN LAPORAN

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan mampumenyusun surat laporan dengan format yang benar dan bagian-bagian yang lengkap dengan menggunakan bahasa Indonesiayang balk dan benar.

4.1 Pengertian LaporanLaporan pada hakikatnya adalah penyampaian informasi yangbersifat faktual tentang sesuatu dari satu pihak kepada pihaklain. Dengan demikian, laporan itu sekurang-kurangnya berisitiga hal, yaitu (1) apa yang dilaporkan, (2) siapa yangmelaporkan, dan (3) siapa yang menerima laporan.

Penyampaian informasi juga berarti penciptaan komunikasiantara pihak yang melaporkan dan pihak yang menerimalaporan. Terciptanya komunikasi itu penting karena apabila tidakterjadi, informasi itu tidak akan sampai kepada pihak yangmenerima laporan. Oleh karena itu, pelapor hendaknyasenantiasa memperhitungkan pihak yang menerima laporan danmengusahakan agar penerima laporan sebagai pembaca tidakperlu memeras otak untuk mencari atau menduga maksudsesungguhnya dari laporan tersebut. Atas dasar Itu, laporanhendaknya bersifat komunikatif agar mudah dipahami.

4.2 Penullsan Kerangka LaporanAgar menjadi komunikatif, laporan hendaknya disusun secaralogis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang jelas danlugas. Laporan dikatakan logis apabila segala informasi yangdisajikan di daiamnya dapat diusut alasan-alasannya atau dasar-dasarnya yang masuk akal. Laporan dikatakan sistematis apabilasegala informasi yang disampaikannya disusun dalam urutanyang memperlihatkan pertalian yang saling menunjang.Sementara itu, iaporan dikatakan menggunakan bahasa yangjeias apabila bahasa yang digunakan dalam penulisan laporantidak menimbulkan tafsir ganda atau ambiguitas. Adapun laporanyang dikatakan dalam bahasa yang lugas adalah apabila

74

Page 82: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

bahasa yang digunakannya langsung mengungkapkan pokokpersoalan, tidak berbunga-bunga, dan tidak berbelit-belitsehlngga mudah dipahaml.

Kelogisan dan kesistematisan seperti yang dlharapkan itudapat dicapai apabila dibuatkan kerangka laporan leblh dahulusebelum laporan itu ditulis. Kerangka laporan yang dimaksudadalah garis-garis besar is! laporan yang disusun secara logisdan sistematis. Kerangka laporan itu perlu dibuat agar dapatmenjadi panduan dalam penulisan laporan sehlngga laporan itudapat tersusun secara sistematis.

4.3 Penulisan Bagian Awal LaporanBagian awal laporan terdiri atas (1) halaman sampul, (2)halaman judul, (3) kata pengantar, (4) ucapan terima kasih, (5)daftar isi, dan (6) daftar lain (kalau ada).

a. Halaman Sampul {Cover)Halaman sampul merupakan halaman paling depan yangmenjadi sampul luar sebuah laporan. Halaman ini berisi judullaporan, nama penulis, dan nama lembaga beserta nama kotadan tahun penulisan laporan.

b. Halaman Judul

Halaman judul merupakan halaman yang digunakan untukmemuat judul laporan dan dicantumkan di dalam setelahhalaman sampul. Halaman judul dan halaman sampul berisi halyang sama, yaitu judul laporan, nama penulis, dan namalembaga beserta nama kota dan tahun penulisan laporan.

Judul laporan ditulis seiuruhnya dengan menggunakan hurufkapital. Judul hendaknya ditulis secara singkat, jelas, dan relevandengan isi laporan agar mudah dipahaml. Apabila diperlukan,judul dapat dilengkapi dengan subjudul. Subjudul hendaknyajuga ditulis secara singkat dan jelas agar tidak mengaburkanmakna judul.Misalnya:

LAPORAN

KEGIATAN BULAN BAHASA DAN SASTRA

75

Page 83: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Di bawah judul, baik pada halaman sampul maupunhalaman judul, dicantumkan nama penulis iaporan. Nama penulislaporan itu hanya huruf awai setiap unsur nama yang ditulisdengan huruf kapltai.Misainya:Elly Rahmawati

Halaman judul dan halaman sampul diakhiri denganpencantuman nama lembaga, nama kota, tahun penulisanlaporan. Nama lembaga dan nama kota juga hanya huruf awalsetiap unsur nama yang ditulis dengan huruf kapital, kecuali yangberupa kata depan seperti di, ke, dari, pada, dan kepada ataukata penghubung seperti dan, yang, dan serta. Nama kota ditulisdi bawah nama lembaga dan diikuti tahun penulisan laporan.Tahun penulisan laporan itu cukup dituliskan angkanya saja,tidak perlu disertai kata tahun. Angka tahun itu ditulis tahunketika laporan itu diselesaikan, tidak ditulis seperti tahun ajaran.Misainya: 2015, bukan 2015/2016.

Contoh penulisan nama lembaga, kota, dan tahun:

Pusat Pemblnaan

Badan Pengembangan dan Pemblnaan BahasaKementerian Pendidikan dan KebudayaanJakarta

2016

c. Kata PengantarKata pengantar merupakan bagian laporan yang berfungsimengantarkan pembaca pada pokok persoalan yangdiungkapkan dalam laporan itu. Sejalan dengan itu, katapengantar hendaknya dapat memberikan gambaran singkattentang isi sebuah laporan. Dengan membaca kata pengantar,seseorang diharapkan dapat memperoleh gambaran singkatmengenai isi laporan, pelaksanaan penyusunan, dan hal-hal lainyang berkenaan dengan pemberi sumbangan, baik dana maupunpemikiran, dalam penyusunan laporan itu.

Sejalan dengan hal tersebut, kata pengantar, antara lain,berisi informasi singkat tentang isi laporan, pelaksanaan pe-

76

Page 84: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

nyusunan, dan ucapan terima kasih penyusun kepada pihak-pihak yang telah memungkinkan terlaksananya penyusunanlaporan itu.

Sebagaimana judul laporan, kata pengantar sebagai juduljuga seluruhnya ditulis dengan huruf kapital.Misalnya;

KATA PENGANTAR

Posisinya judul kata pengantar sejajar dengan judul laporan ataujudul-judul bab di dalam laporan. Selanjutnya, kata pengantardiakhiri dengan tanggal penulisan kata pengantar dan namapenulis kata pengantar pada bagian kanan bawah. Secararingkas, kata pengantar Itu berlsl Informasi berikut.1. Fuji syukur kepada T uhan2. Informasi singkat mengenai isi laporan3. Penyebutan pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyusunan laporan4. Ucapan terima kasih5. Harapan

d. Daftar Isi

Daftar isi merupakan suatu daftar yang berisi butlr-butir pokokyang terdapat pada laporan berikut nomor halamannya. Olehkarena itu, daftar isi bukan hanya berfungsi mempermudah pem-baca mengetahui butir-butir pokok dalam laporan itu, melainkanjuga mempermudah pembaca dalam menemukan butir-butirpokok yang dikehendaki dalam laporan Itu.

Penyajian daftar Isi sebaiknya dimulai dari bagian awal se-buah laporan, terutama setelah halaman judul, yang meliputi katapengantar, ucapan terima kasih, daftar isi, dan daftar yang lain(kalau ada). Sebagai judul, daftar isi juga ditulis seluruhnyadengan menggunakan huruf kapital.Misalnya;

DAFTAR ISI

Dalam penulisan daftar isi, judul-judul bab itu ditulisseluruhnya dengan menggunakan huruf kapital, sedangkanjudul-judul subbabnya hanya huruf awal setiap unsur yang ditulisdengan huruf kapital, kecuali yang berupa kata depan atau kata

77

Page 85: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

sambung. Baik judul bab maupun judul-judul subbab masing-masing disertai dengan nomor halaman tempat bab dan judul-judul bab itu berada.

e. Daftar Lain

Daftar lain yang dimaksud dalam hal ini meliputi daftar singkatan,lambang, dan sejenisnya, seperti grafik, tabel, bagan, dan peta(kalau ada). Daftar itu perlu dicantumkan dalam laporan jikajumlahnya memang cukup banyak. Sebaliknya, jika jumlahnyahanya satu atau dua buah, baik singkatan maupun lambang dansejenisnya, tidak perlu dibuatkan daftar pada bagian awalsebuah laporan.

Daftar singkatan memuat sejumlah singkatan berikut bentuklengkap atau kepanjangannya, yang digunakan dalam laporan,sedangkan daftar lambang memuat lambang-lambang tertentuyang digunakan berikut keterangannya. Sementara itu, daftartabel dan sejenisnya menginformasikan tentang tabel-tabeltertentu dan bagan atau peta yang digunakan dalam laporanberikut nomor halaman tempat tabel, bagan, atau peta yangbersangkutan berada.

Pencantuman daftar tersebut dimaksudkan untuk mem-

berikan informasi kepada pembaca tentang kepanjangan ataubentuk lengkap sebuah singkatan, lambang, dan sejenisnya.Sebagai judul, daftar itu juga ditulis seleruhnya dengan hurufkapital dan dicantumkan sejajar dengan judul-judul bab.

4.4 Penulisan Bagian is! LaporanBagian isi sebuah laporan secara garis besar terdiri atas tiga hal.Ketiga hal tersebut adalah (1) pendahuluan, (2) pembahasanatau analisis, serta (3) simpulan dan saran. Bagian isi laporan itulazimnya dibagi ke dalam beberapa bab. Dalam penulisannya,judul-judul bab itu ditulis seluruhnya dengan menggunakan hurufkapital, sedangkan judul-judul subbabnya hanya huruf awalsetiap unsur yang ditulis dengan huruf kapital, kecuali yangberupa kata depan atau kata sambung.

a. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian pengantar yang mengawali isisebuah laporan. Bagian ini berisi hal-hal umum yang menjadi

78

Page 86: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

landasan dan arah kerja dalam penyusunan laporan. Secarasingkat, Isi yang tercantum dalam pendahuiuan meliputi (1) latarbeiakang, (2) masalah, (3) ruang lingkup, (4) tujuan, (5) hasilyang diharapkan, (6) metode dan teknik, (7) kerangka teori(kalau ada), serta (8) sumber data.

Latar beiakang lazimnya berisi uraian mengenai alasandilaksanakannya suatu kegiatan atau berisi hai-hal pokok yangmelatarbelakangi pelaksanaan suatu kegiatan. Sementara itu,masalah lazimnya berisi permasalahan yang akan diungkap atauditulis dalam laporan itu. Adapun ruang lingkup merupakanbagian yang menjelaskan cakupan kegiatan yang dilakukan,sedangkan tujuan berisi hal-hal yang diharapkan dapat dicapaimelalui kegiatan itu atau solusi yang dapat diperoleh daripermasalahan yang diungkapkan.

Hasil yang diharapkan biasanya mengungkapkan secarajelas output yang dapat dicapai dari suatu kegiatan. Metode danteknik menjelaskan cara yang digunakan dalam pelaksanaansuatu kegiatan.

Dalam laporan yang berupa penelitian biasanya jugadicantumkan kerangka teori. Kerangka teori ini menjelaskan teorisiapa dan tentang apa yang digunakan dalam mengungkapkanmasalah serta sejauh mana teori itu digunakan. Namun, jikalaporannya bukan berupa penelitian, misalnya berupa laporankegiatan, kerangka teori semacam itu tidak diperlukan.Sementara itu, sumber data menjelaskan asal data yangdigunakan dalam penulisan suatu laporan.

b. Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian terpenting di dalam sebuahlaporan. Pada bagian inilah penulis membahas berbagaipermasalahan yang disajikan dalam laporan, mulai dariinventarisasi data, klasifikasi data, sampai dengan analisis, daninterpretasi data. Dengan kata lain, pada bagian inilah penulismembahas dan menganalisis setiap permasalahan yangdihadapi dalam pelaksanaan suatu kegiatan.

Bagian pembahasan ini dapat terdiri atas beberapa bab; dansetiap bab dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subbab. Dengan demikian, pokok-pokok masalah yang dibahas pada bagianini dapat menjadi lebih jelas dan terperinci. Agar hasil analisis itu

79

Page 87: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

lebih meyakinkan, pembahasan juga perlu disertai denganalasan yang masuk akal (logis), data-data atau bukti-bukti yangdapat memperkuat pendapat yang disampaikan dalam laporan.

c. Simpulan dan SaranSimpulan merupakan gambaran umum yang diperoleh dari hasilanalisis dan relevansinya dengan tujuan, hipotesis, dan hasilyang diharapkan. Setiap pokok masalah yang merupakantemuan dari hasil analisis itu dikemukakan pada bagian ini.Demikian pula, keterkaitan antara hasil temuan itu dengantujuan, hipotesis, dan hasil yang diharapkan hendaknyadicantumkan pula pada bagian ini.

Adapun saran adalah suatu bagian dalam laporan yang pen-cantumannya bergantung pada penulis. Jika penulis merasa perlu memberikan saran sehubungan dengan masalah yang diha-dapi, bagian saran itu dengan sendirinya perlu dicantumkan. Se-baliknya, jika penulis merasa tidak perlu memberikan sarankepada pembaca, saran dengan sendirinya juga tidak perlu dicantumkan. Dalam kaitan itu, saran pada dasarnya merupakanimbauan penulis kepada pihak lain untuk menangani suatu masalah yang belum sempat dibahas dalam laporan itu karenaketerkaitannya dengan masalah yang dibahas agak jauh atautidak relevan. Seiain itu, saran dapat pula berupa imbauan yangsifatnya praktis. Saran dapat pula berupa rekomendasi yangperlu segera ditindaklanjuti.

4.5 Penulisan Bagian Akhir LaporanBagian akhir sebuah laporan lazimnya berisi daftar pustaka dan~jika perlu-juga lampiran. Kedua isi bagian akhir laporan itu akandibicarakan di bawah ini.

a. Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan salah satu syarat kelengkapansebuah laporan jika dalam penulisannya merujuk pada pendapatpakar. Pencantuman daftar pustaka dimaksudkan untukmenunjukkan buku-buku dan sumber tertulis lain yang digunakansebagai sumber rujukan. Seiain itu, kadang-kadang daftarpustaka juga digunakan sebagai tolok ukur kedalamanpembahasan masalah yang ditulis dalam laporan.

80

Page 88: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Posisi judul atau tajuk daftar pustaka dicantumkan sejajardengan penulisan judul-judul bab. Seluruh huruf pada tajuk daftarpustaka itu ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda bacaapa pun.

Misalnya;DAFTAR PUSTAKA

Kepustakaan yang dicantumkan pada daftar pustaka itudisusun secara alfabetis berdasarkan nama pengarang. Olehkarena itu, urutan pencantuman daftar pustaka tidak perlu lagidiberi nomor urut.

Susunan unsur-unsur kepustakaan yang dicantumkan daiamdaftar pustaka adalah sebagai berikut.1) Nama penulis atau pengarang2) Tahun penerbitan3) Judul buku dan keterangannya4) Nama kota tempat terbit5) Nama penerbit

Penulisan unsur-unsur kepustakaan itu masing-masing di-batasi dengan tanda titik, kecuali antara nama kota dan namapenerbit. Dalam hal ini, unsur nama kota dibatasi dengan tandatitik dua dan-setelah itu diberi jarak satu spasi-baru kemudiannama penerbitnya dicantumkan.

b. LampiranLampiran merupakan bagian tambahan sebagai pelengkapdalam laporan. Lampiran itu memuat keterangan penunjangsehubungan dengan data atau permasalahan yang dianalisis.Sebagai keterangan tambahan, keberadaan lampiran di dalamlaporan tidak bersifat wajib. Jadi, lampiran itu hanya ada jikapenulis merasa perlu melampirkan keterangan tambahan dalamlaporan. Jika keterangan itu tidak diperlukan, lampiran tentu tidakperlu dicantumkan.

Ha-hal yang lazim dilampirkan dalam laporan, antara lain,gambar, peta, korpus data, dan dapat pula berupa kuesioner jikamemang merupakan laporan penelitian yang menggunakankuesioner.

81

Page 89: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

4.6 Penuiisan Kutipan dan Catalan Kaki

a. Penuiisan KutipanIstilah kutipan yang dimaksud dalam hal ini adalah pendapat,rumus, atau teori yang dikutip atau diambil darl buku, majalah,atau surat kabar untuk memperkuat argumentasi ataumelengkapi pendapat yang disajikan dalam laporan. Dalampenulisannya, kutipan hams disertai dengan sumber rujukannya,terutama nama penulis, tahun buku, dan halaman tempatpendapat itu dikutip. Hal itu merupakan bagian dari etikaakademis untuk menunjukkan kejujuran penulis dalam mengutippendapat orang. Kalau sumber rujukannya tidak dicantumkan,pengutipnya dapat dituduh sebagai plagiat.

b. Catalan KakI

Catalan kaki adalah Catalan yang ditempatkan pada bagianbawah halaman. Selain itu, Catalan kaki dapat pula ditempatkanpada bagian akhir setiap bab. Catalan kaki ini digunakan untukmencantumkan keterangan tambahan atau rujukan yang tidakberasal dari sumber tertulis. Dengan demikian, yang dapatdicantumkan dalam Catalan kaki adalah keterangan tambahan,keterangan wawancara, pidato, informasi dari televisi atau radio.

Cara penuiisan Catalan kaki itu adalah dengan memberinomor urut 1,2,3, dan seterusnya di belakang bagian yang akanditerangkan. Nomor urut tersebut dicantumkan dalam posisi yanglebih tinggi daripada posisi baris yang digunakan dalam laporan,yakni dinaikkan 1/2 spasi tanpa Jarak. Kemudian, antara bagianakhir teks dan Catalan kaki diberi garis pembatas kurang lebihdua puluh spasi (ketukan).

4.7 Perwajahan dan Konvensi NaskahPerwajahan antara lain menyangkut pengaturan tata letak dantata ruang bagian-bagian yang hendak ditulis atau dicetak.Adapun konvensi naskah menyangkut kelaziman dalampengaturan ukuran kertas dan Jarak spasi, penomoran, pemilihanhuruf, dan tata cara penuiisan. Kedua hal itu, baik perwajahanmaupun konvensi naskah, perlu diperhatikan agar tampilanlaporan tampak estetis.

82

Page 90: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

BABV

PENUTUP

Aparatur pemerlntah memlliki peran yang amat penting danstrategis dalam mengelola manajemen perkantoran, terutamayang menyangkut tata naskah dinas, baik yang berupa surat-surat dinas maupun laporan. Di samping itu, posisi aparaturpemerlntah juga sangat strategis dalam pembinaan pegawai dilingkungan kerjanya sehingga bimbingan teknis kebahasaan bagiaparatur pemerlntah itu dipandang dapat berdampak luas bagiupaya peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalamadministrasi pemerintahan. Sejalan dengan itu, bimbingan tekniskebahasaan bagi aparatur pemerlntah, terutama yang terkaitdengan penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan suratdinas dan laporan, perlu terus diupayakan untuk meningkatkanmutu penggunaan bahasa Indonesia dalam administrasipemerintahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, bimbingan tekniskebahasaan bagi aparatur pemerlntah juga dapat dipandangsebagai bagian dari upaya pembinaan bahasa Indonesia kepadaberbagai lapisan masyarakat. Upaya pembinaan bahasaIndonesia, baik dalam kedudukannya sebagai bahasa nasionalmaupun sebagai bahasa negara, harus terus ditingkatkan. Upayaitu dimaksudkan untuk memantapkan kedudukan dan fungsibahasa Indonesia agar kedudukan dan fungsinya, baik sebagaibahasa nasional maupun bahasa negara,makin kukuh meskipunditerpa gelombang budaya global. Selain itu, upaya pembinaantersebut juga dimaksudkan agar bahasa Indonesia senantiasadapat menjadi "tuan rumah" di negeri sendiri sehingga fungsinyasebagai lambang jati diri dan simbol martabat bangsa semakinmantap.

Peran aparatur pemerlntah tersebut akan menjadi semakinkuat jika wawasan dan penguasaan bahasanya mencapai tahapmahir. Untuk menunjang kemahiran itu, diperlukan buku-bukurujukan dan buku bacaan yang relevan. Salah satunya adalahbuku seri penyuluhan yang dipersiapkan ini. Mudah-mudahankehadiran buku ini dapat meningkatkan kemahiran berbahasapara pejabat pemerlntah dalam penulisan naskah dinas.

83

Page 91: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

DAFTAR PUSTAKA

Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan keArab Kemahiran Berbahasa. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

Mustakim. 2016. Sari Penyuluhan Bahasa Indonesia: Bentuk danPllihan Kata. Pusat Pembinaan, Badan Pengembangandan Pembinaan Bahasa. Jakarta.

Permenpan RB No. 80 Tahun 2012 tentang Pedoman TataNaskah Dinas Instansi Pemerintah.

Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia.

Permendikbud No. 74 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas diLingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia No. 2Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 1993. TataBahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Baiai Pustaka.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. KamusBesar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi IV).Jakarta: Baiai Pustaka.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2005.Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Baiai

Pustaka.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2005. BukuPraktis Bahasa Indonesia. Jilid I. Jakarta: Baiai Pustaka.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2005. BukuPraktis Bahasa Indonesia. Jilid II. Jakarta: Baiai Pustaka.

84

Page 92: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

Pusat Pembinaan. 2016. Pedoman Bimbingan TeknisKebahasaan, Badan Pengembangan dan PembinaanBahasa. Jakarta.

Sasangka, Sry Satrya Tjatur Wisnu. 2016. Seri PenyuluhanBahasa Indonesia: Kalimat. Pusat Pembinaan, BadanPengembangan dan Pembinaan Bahasa. Jakarta.

Sriyanto. 2016. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Ejaan. PusatPembinaan, Badan Pengembangan dan PembinaanBahasa. Jakarta.

Suladi. 2016. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf.Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan danPembinaan Bahasa. Jakarta.

perpustakaan

BADAN BAHASADEPARTBIBI FENDIDIKAN HASIONAL

85

Page 93: I tI UNTUK PFJABAT PEMERINTAHrepositori.kemdikbud.go.id/15986/1/Bahasa Indonesia Untuk...bahasa Indonesia ternyata sudah banyak disesaki oleh bahasa asing. Berbagai papan nama, baik

PUSAT PEMBI N BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHAS KEMENTERIAN PENDIDIKA N DAN K EBUDAYAAN

Perpusta

4