Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IAPORAN HASIL FENELlTlAN FUNDAMENTAL I1
PERUBAHAN STRUKTUR SITOSKELETON BERBASIS MIKROTUBULUS DAN ULTRASTRUKTUR OOSlT
PASCA KRIOPRESERVASI DENGAN METODE VITRIFtKASI
Ole h Dr. Ir. Sri Wahj~n~ingsih, MSf.
Dr.lr. M.Sasrnko Djati,MS
Dibiayai sleh Direktmt Penelitian dan Pengabdian Kepada Wf&syaraW Dengan Swat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penugasan Penelitisrn
Desentralisasi Momor 0 1 ?!SP2fllPPID.~Mfi1112007 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
'Departemen Pendidikan Nasi~nal
UNIVERSITAS BRAWlJAYA PESEMBER 2007
I. Judul Penelitian : Pmubahan Stwldur Sitoskeleton Bwbasis MikrotubuCus dan UKraetruktur Oosit Pas= Kri~raservasi Dewan Metode ViWfiks t 2. Ketua PenelitF a.Nma : Dr. Ir. Srf Wahjuningsik,MGi b. Jenis kelarnin : P m p u a f l c.NIP : 131 759 598 d .ParrgkatlGabngan : PernMna /lV-A e.Jaba2an hngslnnal : Lelstor; Kepalal f.Juntsadf akultas : Praduksi TernaWPetemakah g .Perguruam Ting~i : Urriversitas Brawijaya 3. Jurn1.a Tim Peneliti : 2 orang 4. Lokasf hneliiian : Laborahdurn Reproduksi T-mak Fapet W-rikbpaw
dan Biolagi MslekirIer Eijlrmtm 5. K e r j a m dmgarr Institusi lain a. Warn Instans1 - 6. Masa P d i t i a n : 8 bukn 7. Bhya yen9 diwukan : Rp 24.0W.000 (duapduh empat juta rupim)
PERUBAHAN STRUKTUR SITOSKELETON BERBAStS MIKROTUEULUS DAM ULTRASTRUKTUR OOSIT PASCA KR1OPRESERVASI DENGAN
METODE VlTRIFiKkI
Sri WahjunCngsih dan Sasrnlto Djati
Tujuan perreMan dalah mengkaji uitrastnrhr olosit pas= vitrifikasi rnenggunakan konsmtmsi EG 30 Oh dqn lama papawn 8 medt menggunakanl TE.M (Transmisi EtMron Mikmkop). AnaJisa dat4 smra dwkriptlf. Hasil penelitian menunjukkan -sit hasil 4tMkasi rnempunyai =ria pdusida yang abnormal (fraktur), rnernbran plasma lapis gartdb mengalami ILis, bebermpa Wir korteks mengalami degenemsi dengan demjat rang yang leterlihal dan perpindahan butir kmteks di ruang psrivielin. Kesimpulan dari penelitian Ini adaleh terdapat penlbahan ultrasttwktur pada i t h v;mkasi mnggunakan EG 30 74 ctengan lama pqparan 3 menit. Keywords: V ~ k a s ~ , u ~ ~ r I ~ i t hmbing
THE CHANGE OF CtTOSCELETON STRUCTURE BASED ON MICROTUBULUS AND OOCYtE ULTRASTRUCTURE AFTER
CRYOPRESERVATION USING VtTR1FICATION METHOD
The aim af this research far the second year was to nnaliiped wltm~dufal d cryop~nred czooyte using vitrification method by Twnsmissi~n Electlrone Miomscope UEM). The results of the research showed that cryapresenred mcyk using vitrification had ultrastructural change :mna frastUre, lysSs of membrane plasm, chamge d wr@aC granule position to per vit&in space and degeneration of mttical gmnub. The condusbm of ,this research was that vitrification use 30% EG and the time af exposum during 3 minutes caused ultrastructural &aflge in goat w@e Keywords: WWlcation, ~ISrastructural, goat mcyte
Pvji dan syukur .Icehadid Allah SVVT karma b e h t rahmat dan
k,ar~niaNYA, ,pbksanaan Ipemlitian dan plembwtan laporan penelithn
Fundamental h h u n prtama ini dapat did-ikan. Petaelitian ihi dibiayai dengan dana dari Direfdaraf .i endera1 Pendidikah
Tinggi, Departemen Pendidkan Nasionai, Kontrak: Nornor: Surat Perjanjian
Pelaksanaan Wibah Penugasan Penelitian Des~~ralisasi Nomor
01 ?1SP2HIPP;tDPZMIl'IlI2007
Pa& kesempatan ini kaml menyampalkan tex3ma kasih kepada yang
terhomnat: 9. Dimktorat Jenckmi Pendid;ikm f inmi, Departemen Pdidikan bfasidnd,
2. Rekot Uniuersltas Bmwijaya
3. Ketua lLmbaga PenefKbtr Unibraw
4. Dekan lFakulhs Peternaka Unibraw
5 Kepala dan gtaf Laboratorim TEM dan Hisiologi bboratarim Bjolpgi
Maiekufe~ Eiijkman, Jakarta
6. Smua pihak ymg klah mwnbsrikan rekomendasi, menyetyjui dan membantu
pelaksanaan serta penyusunan laporan peneiitiw mP. Sernoga basil penelaim ymg ditrsangkan ddam lapran ini bemanfaat
bagi pihak-pi hak yang mmerfukan.
Mabng, 3 DesmWr 2007
Tim Peml'hi
DAFTAR IS1
H A M A N PENGESAHW RFMGKASAN PRAKATA DAFTAR IS1 DAFTAR GAMBhR MI3 I. PENDAHULUAN BAB 11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kriopmrvasi Ooslt ~Mesaggunakan M W s viiflbsf
2.2. KualFbs Oasit Pasca Vitrifihi 2.3. Penrbahan UltWrukur Omit Setelah WbiBkasi
8A8 )!I. TUJUAM'DAAI MANFAAT PENELINAN BAB IV. METODE PENELiTIAN BAB V. MSIL DAN PEMBP~HASAN BPI6 V1. KESIM PULAN DAN SARAN
6.1. Kesirnpulan 6.2. Swan
DAFTAR PUSTAKA
Gam bar
Satah satu kernajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biulogi
rtproduksi adalah teknologi tmnsfer embrio. Sakh satv hambatan dalam
pelaksanaan program transfer embrio (TE) pada tern* di Indonesia adahb
f a k t ~ r ketersediaan smbrio yang berkualitas unggui. Upaya ini dapat . d i r ~ k h
dari beberiapa surnber (1) koleksi embriu dari ternak M n a danar yang
disupemvulasi (2) pFoduksi embrio melaiui ,proses fertiIIsasi in M t m (FIV).
Produksi embria secara in wive memerlukan biay yang relatif tinggi dan
jumlahnya sangat terbatas, khususnya jika mempruduksi embrio yang dikWsi
dari safurrtn reproduksi betina donor yang disupero~w1ad. Pdulcsi embrio in
d b merupakan alternatif yang bLa dirnanfaatka~ untuh me'idap-n embrio.
Secara umum ptoduksi embrio secara in vitm yang meliputi maWrasi omit,
ferttflsasi dan ku#ur in vitm telah dnaporkan pada hewan tern& kambing dan
sapi (Djati, 4999; Wahjuningsih dkk., 2 0 I )
Teknologi FIY saat ini di Ind~nesia dilakwkan dangsln mmanbakan -sit
segar yang d i b l e h langsurtg dhri Rumah P o w Hewn (RPH). Nm-uri
demikian, kendala yang dihadapi adalab oosit mamalia rnerniliki daya tahan
hidup )fang sangat terbatas sehiqgga tMak dapat dlsjmpasl d&rn waI$u yang
lama pada suhu kamar. kteibatasan waMu simpan ini dapat diatasl &man
teknIk penyirnpanan beku atau kriupresti)rvasi wsit unbk mempertahankan
blangsungan htdup sel sehingga viahilitas omit dapt dipemhankan .
Teknologi rekayasa reprodwksi khususnya k r iopremi telah
dikernbangkan untuk spematozoa dan embrio, narnun wjawh ini kebrhasilan
kriopraservasi oosit yang ktah dilaprkan masih sang& terbatas dan varidif.
Penggunaan prosedur kriapmsewasi msit secara kornenial rnasih sangat
teeat?? [fajta, 2000). Pa& awa! studi tenbng Mopres~rvasi, - - e l a k h n
k r t o p r e w a s i menggunakan metode konvensional, namun saat i i meide
vltrifikasi lebih sering diaptikasikan- Metode tersebut sedsrhana, murah dan
tidak memartukan alat khusus untuk manumnkan auhu secata brkthap dan
dapat merninirnalkan pernbentukan kristai es sehtngga nudah diaplikaskkan di
tempat yang rnsmiiiki kuntainer nitrogen cair. (Shaw ef aJ., 2OOU),
Selma proses kriapmniasi dipdidcan suatu kriogrotektm.
'Krioprotektan slain dapat melihdungi sel juga temyata diduga &pat
rnenirnbulkan kerusakan pada sel akibat pengaruh toksisitasnya. Derajat
ptoteksi dari bahan krioprotektan terhadap proses krEstalCsasi pad4 masa
~lpembekuwn tergantung dari jenis clan Isonsentmsi krioprotektan yang dipakai
serrta lama paparan (Leoni ef a\., 2002). Dan bebrapa p n s l i i n tentang
ktiopreservasi omit, dikehhui ada bemamm-macam krioprotektan yang dapat
digsrgunakan untu'k vitrifikasi oasit, namun demikiarr telah diketahui bahwa
etilen gllkol (EG) mernpunyai efek hksih yang lebih rendah dtbandingkan
krbprotektail @iiQ Jain (Gotdon, 19W,;; Hachi et a],, 1995).
Pada tahun peama telah dipersteh hasil bahwa haitas oasit twbaik
ditzgsifkan pasca vitrifikasi memggunakan Etilen Gtikd 30 % dan h a paparan
3 menk. Evaiuasi pngaruh sitologis setelah perlakuan menunju'bkan brrrsakan
pmanen yam t i i k tampak setelah paparan krhyroWan [Han et al.,20[b4!)-
Uleh wbb itu ,pendihn pada tahun kedua adalah mengarmati uttr~b'uktur oosit
owit hasil tVM yang blah mengalami proses v'rtrifikasi pa$a tahun perkma.
2.f. K r i c r p r ~ ~ s ~ ~ i nos& menggunakan mewe 4W1)rasi
Secara garis besar ada dua metode kriopresewasi yaitu 'konvensional
(sbw hexihg) dam metode vitriflkasi. Pehdaan yang merldasar dr'mtgr;?
kedua metode tersebut addah pada metode konvensiongll terjadi pemsdabn
airan melalui pmbntukan khstal es, sedangkan pada vitMikasi pemadabn
cairan tanpa mlaIui pembnttrkan krisial es intrasetuler (Men et al 2003).
Ktiopreservasi dngan metoda konvensional mmedukan perslatan W i n g
machine (cryoeelt) yam harganya sangat rnahal unbk menufunkan swhw
berhhap, prbses kribpresemsi memeduk8n waMu yang relatif iama serta
terbmtuk krislall es intraMuler sehingga mehsak organs1 oasit. DWndingkan
sistirn komndonal, keuntungan kriopreservdsi secara vittflkasi &ah tidak
mmerlukan freezing rnaclrjne {Cfyo#Ci',l dbsl prows ktiopresevasi wpat,
narm un kelernahannya adalah seringkali teljddi toksisitars karma tingginya
molaritas lamtan wWkad (Acker ef ale, 20Da;lhn eta/., 2004)
Tidak seperti pada krlopmsemi embrio, pnggunaan pmsedur
kriapraewasi aosit secara 1 komersial rnasih s a n e * tehatas. Sifat yang
berbeda pada ooi t dan ernbrio sepbrfi wkuran, bbfltuk, pemeabillbs, kuafitas
dan sensNvitas, btgantung path spasies, tahap perkernbangan akan
menentukan kondjsi yang paling @at urrtuk keh~hasilan 'Mopmervasi
(VaJta, 20Ml; Qwllo d a!. ,2004).
Pada pr;mes wtYrlPikasi dihutuhkan kriopmtetdan. Ada dua sisi ymg
berlwanan dari penggunaan krisrprotektqn, ygRu salain dapert mdindmgi =I,
kdoprotekhn &pat rnenimbutbn kermakan pa& sel What pengaruh
kukdsitasnya. Konsmtrad kdqwcdektan yang mdah daIam mdlrsm
kriqobktan a b n mnyehbkan kerus&n msit menfanya ~kristal-
kriaB8 es intramtuler, aka tebpi knnsentrasi , k r i o i p r w n yang tinggli dapat
Wsik dan menyebibkan kemsakan osrmtk pa& amit. Diantara
kriopraZekbn irrtraseluler, @film glikd rnetwakan yaog paling 'banyak
digunakan dalain proses pernbekuan (Saha et &., ?Sf%). Dibndingkan
Mgan glisml dan proclplien glukd. dilm glikol rnemifild tokisitas yamg bbth
~mdah'kwena elen gIiko1 paling mudah menyerap air datm -it Bibanditytkan
kriopeoMZan blnnya (Motgmisligil et d., 1936, Wahjuningsih, 2002).
Panggunaan elllan gfikal &bagai kribprofektan htraselulreri juga biungkapkrt
otet~ Gordon (I*).
2.2. Kuaf Stas wsit pasca kriopresewasi
Hasil permtitian Kbwayarna et d., (t!3Q9) p d a aasit mus ia bahwa
mQade vitrifikasi ddengam carrrplrwn 30 % EG dan 6.5 M S u b = dapat menjaga
viabititas oosit miefah dibekukarr s e k r 00%. Wsai (19963 rnembuktfbian
behw penamkhan N% EG padn larutan PfJS menh$ka%n tingk&t
kelangsungan Ridup ataw survirral mte in vW oolsit ~fiius sam,pi cferrgan 98%.
Mmun demikian ~ n d i t i ~ a n b e M a dibandingkan dengsn hasil penditian
Otoi ef el. (1 W8) yang menw rajukkan b h w a penggmaan ~kriaprotebn EG 40
% daIam lamban vitrZfjkasi kbih balk penganrhnya krhadap viabititas
dibondingkan EG 50 %. Perbedaan ini disebabkan lama paparan yang &&&a.
Hasil penditianl bhun pertarma rnenunjukksm bahwa persentase morfologi
oasit normal berbeda pada komtmsi dan lama paparan yang beheda. k i n a
,paparan 3 menit dam kansentrasi EG 30 % mmberikan maffologi normal
terbaik. ~srldkuan EG 30% ckhgan lama paparan 4 menit dan EG 50% den@ii
lama paparan 5 menFt rnenunjllrkkan nilai rnarfohgi aosit normal yang terendah.
Konsentrasi EG berpengaruh sangat nyata [p<O,Ol) terhadap yang hidug,
sedangkan lama paparan tidak msmpunyai pengaruh (p>0,01) terhadap Wsit
yang hiidup Konsentrasi EG dan bma paparan berpsngaruh nyata brhadap
uiabilitas oosit. (P<O,Ol). Kunsentrasi 30% EG dengan lama papman 3 menil
~merupakan konssentrasi opiirnal yang dapat rnenjaga viabilks omit hasil
vitMbsi. (Wahjuningsih dan Djadli, 2006). Narmun demikian penerrtian ini berbeda
klbandingkan dengan hasil penelMan Otoi et at. (1998) yang mehunjukkan
'bahwa ,pcnggunaan krioprotektan EG 40 % dalam fanitan vitdflkasil lebih baik
pengamhnya terhadap viahifitas dibandindkan EG 30 %. Perbethan ini
disebabkan lama paparah yang beheda.
Be-pa faktor yang dWuga ciapat rnengaklbatlcan perubahq a-fukgi
dan fungsi blotogis oosit addah pemaparan tmhadap kbprotektan (Taha dan
Sceliander, 1982; Kubota ef a]., 79981, proses pertdinginan (Aman dart Park,
11994) serta kdstat es yang t&enOuk ( Asada et a!., 2002; Vajta, 1997).
Hasill penelltian ini menunjukkatl h h w a penurunan tingfcat fdtlsasi oosit
hasii vizrifikasi di$&atjbn prubahan rnarfologj, viabilitas dan struktur oosit.
Vihikasi diduga msit dapat mengakibdbn kawsaLan pada zona peiudda,
membran plasma dan, organel sitoptasma mrti s k o s k e h sel (Amv @t a!.,
1903; Hochi et aL, 1996; Vajta 1B7) dan butir-bul kod& (Fukui et a!., 1995;
Hyttel ef al., 2001)).
Pemdingfnan dtduga dapat daprrt rnenumnkan tingkat fertilisasil kamna
kerusakan organel oosit (Didion eZ d, 19210). Pengamatan ultragtruMur wsit
mengguWn transrnisi elektmn mikr&kclp yahg dilakukan oteh Fukui et el.
(1995) membuktlkan bahwa vitrf~k&ai dapat rneny8bblcan aleh skositmis
gr;anrha, kart&, nawn bagaimaria rnekanismenya blum dapat mdijel=km
3.1. Tujuan Penelltian
Mengkaji kualitas omit paaca $ i k a s i menggunakan konwntrasi EG
30 % d m lama paparan 3 inenit terhadw aftrastmktur rnenggunakan
TEM (Twnsmisi Ebktmn Mlkroskop)
3.2. Manfaat Fendlaan
Mempem1e.h informasi tentang ultm&mktur oosit pasca vltrifl kasi
mngglrnakan konsenfrasi EGj30 % dan Ima paparan 3 menit
Mengembattgkan Wnolagi kfiopmerv~si osif
Penelltian dlahkan di hkraturiurn Replduksi Temak Fakultas
Pemakan Unibraw dan Labomtotiurn Hietolqgi dan Tmrrsrnisi Efdctron
Mitcroskop Lernbaga Biologi Molekuler Eijkman - Jakarta
Tahapan Penel iibn
Kobksi omit:
Ovadurn dikurnputkan dari RPH Sukun Malang balam Readaan sqar dan
dirn~ukkan dalgm medium bsrisi k C I D,9% + Penislbn 100 Ill + Strwtornisin
100 IU pada suhu 35'C. Kokksi mil dengan cam aspirasi. dari bilk4
mengg~nakan jarurn dengan ukumta 118 G. hrtediurn aspi$& yang 4ig~naCran
TCM 199 powder (GIBCQ, Cat Fa 211200b760) dihrmbahkan Hepes dan
NaHC03, media ini difiltrasi dengan men$gjUhakan membran filter bewkuran
diameter 0.22 urn. Medium aspirei disia@kan dln diinkllbasikan minimal dua jam
seblum dlpergunakan. Evalumi ku(is3s boa# immature dilakukan berdbsarkan
krkteda Mozclrni (ZCKII). Hanya omit berkuaIIhs A prig digunakan untuk
penditian sdanjutnya (SiP+a$m kompak m r a sempwrna dengan sd~sel
kurnulus hraturan menempel di kes&lh~han bagian omit)
Mabml UOsSt in v m
Setetah dilakukan ktasifikasi kualitas oost, maka &€ yaw klrkuditas A
dimatvrasli secara in v i h dengan medium TCM199 + FCS 10% + PMSG 110 IU +
HCG 10 IU sekrna 24 jam rlalarn inkubat~t pada suhu 3g°C dan 5% .C02,
kelembaban 95%.
Kriopresewasi -sit rnengwnakan n n d & viMAkasr
Omit hsisil lVM dipaparkan ke dalam larutan vitrifikasi yang yaw
rnsngandtr-ng 30 5% + 0.5 M Strkfosa dengan lama waMu paparan 3 menit.(hasil
tahun peama). Omif dimasulckan ke dalam minishw transparant 0,25 a:
(Fmmk s b w ) masing-masing W$i 10 omit. Setelah pernaparan di dalam uap
nitrogen selama 10 ddk, m i n i d m yang tserisi -it dimasuklcan dalarn
kon&i'ner httrogen cab dan tiisimpan setarner 2 rninggu unfuk analisa LeMh lanjut.
Warning omsit
Setelah msit dalslm mjnistmw disimpan dalam kontainer seiarna 2 minggu, o~s i t
yang telah mengahrni vitrifikasi dihkukan thewing &ngan cara penghangan
(warning) di udara selarna 10 detik kernudian dirnasukkan daiam penangas air
suhu 35% sekma 1 menit. Isi mdnisCmw dituangkan ke &lam cawan petri dan
ousi? dlbllas d m kalE dengan sukrcsa 0.5 M untuk rnenghilangkan krioprektan
seperti prasedur yang dilakukan oleh Sun et aL(t995).
AnarlPsis ultrastruktur QOS# pasca vitriflkasl
Metode yang dtgunakan herdasarkan t-tytbl cfan Madsen (11987) dengan
rnodfhsi. Owlt segst d m wsit Mi-ll hasil \EitNkasi yang tekh mengalami
warming difiiFlaesi bC &lam larutan PBS (pH 7,2 - 7.4) 0.1 M yang rnengandung
paradomaldehid 2.0 % &an glwtamtdehid 0.1 M pada suhu 4 o C sefarna 60
men# W i t dkuci due kali dalarn PBS 0.1 M suhu 4 & masingmesing =lama
5 mnit ditanam pada agar 4 % dan difiksasi ~ ~ l I dalam lamb IPBS p n g
rnengandung Os04 I ?4 pad suhu 4 oC *lama I jam. Selanjutmya didehidra~i
daiam serial a n d ' krtingkat &#I dftrtnam dl dalarn epon. Setelah difakukan
petnotongah serbl setebal2 mihameter pmpamt diwamai dengan foluidine biue
dan dipriksa dl bawah mikroskop caMya. Ssri potrmgran 2 mikrometer yan$
ferpilih danjutnya dbnam brnbaTr [mkdding) dan dilakukan pernotongan
setebal, 60 nm. Potongan uB,m @pb tersebut dbkatkan dt atas grid termbaga dan
dikomltmskan bwturutlturut dmgaq uranfl a- ~ d m a 30 mmit dam lead sitrat
selama 1 5 menit. Pengamahn u l t ~ ~ ktur msit dmgarl Tmsmission
EImimne Micmwpe 0 dikklrhn tiwhdap keadaan rnembmat plasma
wrta organel loosit .
V. HASIL DAN PEMBAHASAM
Pada hhun p a m a tehh dipetoleh had bahwa kuatibs oosit Wbdk
dihasilkan pasta Mrifdcasi mnggunakan Etibn GIikol30 % &an lama paparan
3 m i t , selamjutnya pada penelitirrn ini dihkukan pengarnatan u!trastruktur.
Zona pehsida oosii setelah vmkasi dapat diklasifikasikan berdasarkan
marfafbgi normal dan tidak normal (gmbar I dan gambar 2). Omit basil
vitflliasi menunjukkan bentuk yang abnormal (fraktur) seperti ditunjukkan pada
Cambat 1 , sedangkan m i t segar (lida k mengalami vttrifikasi ) rnempunyai zona
pelbsida yang rnasih utuh seperti dftunjukkan pgda Garnbar 2,. Seperti dkketahui
bahwa interaksi spermatozoa dan sel blur brjadi meblui bekrapa farse pada
permrrkaan oosk yang diawat5 dmgan pedekatan pada M k s ekstmselukr
dan selarrjunta pstda membrane plasma aasit: (Evan, 2000). Pade rangkaian
proses internhi tersebut ZP memwang peranan pentinp, Terikatnya
spena40zua pada ZP adalah interaksi m i f i k yang maupakan kunci pengdur
proses fertflkasi. Setelah penembusan ZP maka spematozua be& dalam
ruang petivitelin dan menempel psrda mrnbrene wlblin. Proses vikfikasi
dapat merusalr zona pdlusida,,membran plasma dan siroplasrna mhingga
menyebabkan oosit brdegeitems1 (Park dan RWimg ,1$@2), Te jadinya,
abnsmalitas pa& ZP seperfi hktur menyebabkan hamlatan tetjadinya
proses fertilisasi* Fuku ef al ( tM ] menyebutkan bahwa pernbekuan dapat
rnenyebabbn pembahan ZP, yaRu terjadinya pengemsari (hardening) yang
d b n mertyetlabkan psnurunan angka ferhasi.
Pads penafitian ini pubahan ultrastruktur yang terS;adi pada wit Mtll
setelah vifrifikaei adaiah di ddam EG 30 % ckngan lama paparan 3 menit
adabh adalah terjadinya prpindatran p i s i erta degenerasi dari butir-butis
k o M s seda terbentuknya wsikel besar. Pew& hart distfi busi dad buti-butir
kofleks yaitw, se3ain tersusun wcara soliter juga b m p k beskelompuk dl
bebmpa lakasi, bebrapa butir kart& mengalami ciegeherasi dengan brajat
yang ~ ~ a - b e d a swta eksr~sitosis s+ yang terlihat dari adanya sha-&sa,
butir katteks di wang perivibtin. Parubahan lokad dad butir-butir k&s ini
diduga terjadi akibat proses dehidrasi rnaupun mhidrasi pada proses vitfifikasi.
Fusi dari kortikal granul dalam ornit dergan membran plasma oosk dan
deposisi kandurtgan kortikal gmriuI dalarn ruang perivitdln meyebahkam reaksi
zona untuk memblok patispermi. HahbdMn tethadap pdispemtia addah
peristiwa waI yang sangat pewng selama aktlvasi oosit Fertilisasi cm4t yang
klah lmngddmi kemsakan menyebdtikan reaksi kodikal panut bid& mpurna
yang akan rrlengakibatkan polispmia { Burkin ddh Mulbr, 2000). PewMan
pada butir&Mr kurkdcs didgga Wt wbdgal +&or penyebab taqadinya
polispernola padit a~s i t aetehh vitri@kqsi. ~erubhan tersebut serupa dengan
yaw telah dihporkan pada mit sapi set8lah vi~fllidsi (Fob el el. 1986; Hytte1
eta/., 2001).
Pada ocasit Mt-ll setelah vitrifikasi menunjukhan terjadilnyo kemirakan,
1Dat4 bsrgian luar tmpak bahwa membran lplasma lapis gmda rnengaktni lids,,
vesiket-uesikei baik soliter rnaupun dalam badam fwi tenusun di bawah
membrane plasma, rnarnwn batas mmbrane Wikl tat'npak ti&& jslars, ~butir-
butit but& krsusun m r a soliter rnaugun berkdampok, namun mengalami
degenerasi. Begftu pula dengan organel-organd la imp seperki mItrrlc~ndiia
dan badan golgi tampak mengolami degenemsi. Butir-Wr sisa organel yang
rnemgalarni thgenemsi 8hm&ar di &jam sitqtlagma. Kenrsakan otgeheIl
ternbut metryerupai kerusakan yang terjadi 1p;ldzi sosit sapi tahap Mt-ll akibat.
prosles pembekuan yang diduga kerllsakan tersebut didkibatkanl oleh kristai es
flng W m t u k (Sun, 1996). FaMor lain yang dapat menpbabhnl tefladnya
kewsakan adalah terjadinya deWm5 baik daci swspensi media intra $an
ebkawluhr seflingm oosit mengalami pengkerutan mau pun pmbengkakan
(swelling). Strakgi yang dgunabn ,~rltuk utltuk menghindari tokeisitas larutan
vitrifhsi adaldh memperpeek waldu pemaparan dengan ta~ubn. Marnunjib
waMu perriaparan iellalu pmdslr, m&a wk#rap~h kdoprotemn tidak akup.
sehingpa es intrabeitiier tnasih dapdt be&enikrk. Olah karma & W u
gsJnapar.mn opumal bntuk kebrhmilan ~tblflkasi~ diperluirran sebagai batran
pdimhngan untuk men~umngi bkisitas ddh mbrtjaga agar fidak t8rb0ntUk
kdstai BS intmwluler.
. - - - A , ' - % * _ - - .
- - ,4( - p - - - 1 , 3 : .L = & I 1
I .. .. 11: s7- .-3-53-- .- ;5<-# : . .*&- I- t ,*, - . I*: .$;=v ,.& 1,
VI. KESllHPLlLAW DAN SARAN
6 Kesim pulan
Terdapat perubahan ultrastfulrtur pacia omit Mt-ll setelah vitrifikasi
rnenggtlnakan EG 38 % dengan lama paparan 3 menit. Fembahan ulfrastfuktur
yang terjadi ;addah ahormerlitirs mna lpeiusida,membmn8 piasma, perpindahan
wisi wta degenerasi dari butir-butit korteks
6.2. Saran
Untuk mndapatkan analisa yang akurat tentang u!iTasbuktur omit hasit
vitrifikasi dieerankan mena&& jwmlah mpel
r P&u dikaji IaiR lanjd mkmbme dugaan tetjdinya~ aibnomslMs m a
,p#lusida pada oosit basil vitrifikasi
Acker,J.P. and Lmksley, E.M. 2003. Pr&Wve effect of inlmceliular ice during f~:8e&ld ?. Cryobidogy 46 : 197-202
Djati, M-S,, 1999. Plengaruh suplmentasl PMSG dm hCG pada proses fertilisasi in vitro dan kultur klon embrio sapi dertgan IQF-I . Diseriasi hal 25. Program Paswsarjaina lnstitut Pertanian Bogor, Bogor
Burkin,H.R. and D.J. Miller. 2000. Zana pelltmida protein binding abillity of porcine sperm during epididyrnal maturation and the acrosomal reaefEbn, Dev.Biol. 222(1) : 99-1 OQ.
Fukui, E.J., Xh, L. and Downey, B.R., 1995, Ultrastructural changes in bovine oocyte cryopressrved by vitrification. Ctycrbhlcgy 32(2): 1 3Bt 56.
Evan,J.P. 2000. Getting spem and eggs togefYEer : Things cansenred and Wing diverged. 8iol.Reprd 63 (25: 355-300.
Fwku,E.,Liu and B.R. Downey. 1995. In vitro viability and uttrastrucrtural &awes in bovine oocytes beated with a vitrification solution. Mal.Reptob.Dev. 40 :I 77-1 85
Gordon, 1. 1904. Laboratory produdion of cattle embryos. Cab. International. Cambridge. 55.65
Han, B and Bischof,J.C. 2004. birect -11 injury associated with euktic crystaIlization during fmzibg. CryobioEogy 48 : 8-21
Hochi, S., Kimura, K., lto, K, ~ i ~ b a p a ~ h l , M. 1996. Effect of nuclear stages during in vitro maturatidn on th& su,~val of bovine oocytes failawing vitdca#un. Thwiogendog), 4 8 : ~ ~ .
H a i , S., ~tljimoto,~., and Oguri, N. ?fW. Yibility of immature horse oocJrtes cryttpksen/ed by vitrification. Theiogenofogy 42236
Hotdmkligil, S., Toner, M, and power, R.D. 19W. Changes in membrane integw, cytaskekl stmdum, and dewlopmenhI poterrt.iat of mudne awytes after vitrSffcatlon in ethylene gfycol. Biatogy lRepro$udon. 55:IBl-168.
Hmurni, T. 2001. Reproductive Biology ahd %fotechnoiogy, Japan Int@matlanal Coopemtion Agency. fndanesia.22-27
HyW, P., Vajta, @. and Caliasen, H. 2041Q. Vitrification of bovine oooytes with the open pulled straw method : Ulfra-structural consequences. MoI. Reprod and Dev 56~80-88
Kasai, Mi 2802. Advances En the ~ryopresewatiorr of rnarnrnafian -8s and embryos: Development of ultrarapid vitrification. Reproductive Medleitle and Bidogy. I 1 9 . http:l/www. blaclwell-synergy .corn/ IinksldoillO.1 MWj.1445781.2002.~00OLP.
Kasai, M. 1996. Simple and effiier'tt methods for vitrification of rnamalian embryos. Anirn. Reprod. Sci 42:67-75.
KUbota, C., Yang, X., Dinnyes, A,. Todoroki, J, Yqrnakuchi, H, hlkushita, K, Inohae, S, Tabara, .I. 1998. In vitro and 'In vivo survival of frozen- thawed bovine aocytes after IVF. nuclear tran$&r and parthenogenetic aEtSvatiun. Mu1 Reprod. And Dev 51 :281-286.
Kuwayama, M. and Kata, 0. 1999. All-round v'hifmtian methods for human oocytes and embryos. Kata Ladies Clinic. Tokyo f fN-OQ23, Japan.
lane, M-B,, Bavister,B.D., Lyons and Forest, K.T. 1999. Containerkss viprificatiun of mammalians eocves and embrvas. htfp: t lw, biotech. nature.com,
Leuni, G., Boglioli,L., bedinguer, F., Rasati, I., Pintus, P.P., bdda, S., Naitana, S. 2002. Defined media for vitrifidon, wdttnlhg and rehydration : effects on pbst-thaw ,protein synthesis and vi&itIty of in vitro derived wine embryos. Cryobjelogy :2W212.
Men, H.. Mofibon, R.L., Parrih, J.J., and Rutl&@, J.J. 2003. degeneration of cryopmenred bovine oocytes via apoptdsb during subquenf culture. Cryobiol~y 47 : 73-81. -
Otui. T., Yarrlam~b, K., Kqarne,'N., TachikaW, S. and Suzuki, T . 1998. Cryopresenratian of mature ,bovine by Yitrifidtion in straws. Cryobiobgy 37 : 73 -85
Shaw, J,M!, QranWnachai. A. and Trounspn, A.O. 2Q00. Fundmental cryclhiblugy of rnarmalian oocykw and wadan tissue. Tkriqenoiogy 5%. 59-72.
Swn,Q.Y., Yang, Q.Z.,Liu, Q.Y., Feng, H.L. and Qin, P.C. 1996. Cryopresenratians df bovine oocytes matured in uitro, Thelriogsndogy 42:329.
TriwulanningsR, E. 15397. Pembekwn ernhrio derrgsn bwbagai IcrbpmWcfan dan met&e pambekuan. Prosiding Seminar IUasionaI Petemelcan Veteriner. Balai Pehelitian Temak. Bogor
Vajta. G. 2000. Vimcation of bovine mcybs and enatstyo. Embryo Technalogy CemMr, Danish Institute af Prgricultutql Sciences, Denmark
Wahjuningsih, S dan Qati, M.S. 2003. K ~ ~ ~ b aosit sapi Madura untuk pelmtahan plasma numb Indanesb, Makdl'ah ssmioar Indonwia Toray Science Foundartian, Jab& 4 Pebrusri 2003.
Wahjuniilgsih, S. 2002. tn vitm maturation of bovine cwyts derived from ~opmervat ion of dlmetyi sulfoxide (DMSO), Glycerol, and ethylen glycol (IEG). Journal of Reprotech; vd. I. No. 2:9&%