54
1 I. PENDAHULUAN Dalam dunia botani, tumbuhan rotan termasuk dalam famili palmae. Famili atau suku palmae ini adalah salah satu kelompok tumbuhan berbunga dari sekitar ratusan famili tumbuhan berbunga lainnya yang ada di muka bumi. Nama yang sering digunakan untuk famili ini ialah suku pinang-pinangan, Palmae, atau Arecaceae. Tumbuhan rotan ini sebagian besar merambat, batangnya memiliki ruas yang jelas seperti halnya bambu, namun bedanya pada rotan ruas dalamnya berisi jaringan pembuluh sedangkan pada bambu ruas dalamnya kosong. Bentuk, ukuran, kualitas batang serta ruas rotan bervariasi tergantung jenisnya. Diameter batang yang terkecil hanya 3 mm (Calamus ciliaris Bl. sensu Ridley), sedangkan yang terbesar dapat mencapai 10 cm (Plectocomia elongata Bl.). Daun tumbuhan rotan mulai dari pelepah, tangkai, tulang daun, dan sulur umumnya berduri. Sebagian besar tumbuhan rotan juga memiliki cemeti yang berduri. Terutama melalui duri-duri di cemeti, sulur, dan tulang inilah tumbuhan rotan ini merambat pada batang atau cabang pohon kayu lainnya. Tumbuhan rotan mudah dibedakan dari tumbuhan lainnya, selain karena ciri-ciri yang dijelaskan di atas, ciri lain yang sangat signifikan ialah permukaan buahnya selalu bersisik mirip dengan buah tumbuhan sagu. Tumbuhan sagu ini juga masih termasuk dalam famili palmae dan sangat berkerabat dekat dengan tumbuhan rotan. Rotan merupakan hasil hutan yang memiliki nilai ekonomi kedua setelah kayu. Dalam perdagangan internasional, Indonesia merupakan penghasil rotan terbesar dengan memasok sekitar 80% konsumsi dunia (Hartono, 1998). Selain itu, Indonesia adalah pusat pertumbuhan rotan dunia karena 8 dari 13 genera dan hampir 40 % jenis rotan yang tumbuh di muka bumi terdapat di Indonesia. Kekayaan sumberdaya alam ini harus terus dikembangkan baik dari sisi teknis praktis untuk komersial maupun sisi teknis ilmiah untuk mendukung kebutuhan komersial secara berkelanjutan. Dari sisi teknis ilmiah penelitian mengenai rotan telah dilakukan oleh banyak lembaga penelitian, perguruan

I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

1

I. PENDAHULUAN

Dalam dunia botani, tumbuhan

rotan termasuk dalam famili palmae.

Famili atau suku palmae ini adalah

salah satu kelompok tumbuhan

berbunga dari sekitar ratusan famili

tumbuhan berbunga lainnya yang ada

di muka bumi. Nama yang sering

digunakan untuk famili ini ialah suku

pinang-pinangan, Palmae, atau

Arecaceae. Tumbuhan rotan ini

sebagian besar merambat, batangnya

memiliki ruas yang jelas seperti halnya

bambu, namun bedanya pada rotan

ruas dalamnya berisi jaringan

pembuluh sedangkan pada bambu ruas

dalamnya kosong. Bentuk, ukuran,

kualitas batang serta ruas rotan

bervariasi tergantung jenisnya.

Diameter batang yang terkecil hanya 3

mm (Calamus ciliaris Bl. sensu Ridley),

sedangkan yang terbesar dapat

mencapai 10 cm (Plectocomia elongata

Bl.). Daun tumbuhan rotan mulai dari

pelepah, tangkai, tulang daun, dan

sulur umumnya berduri. Sebagian

besar tumbuhan rotan juga memiliki

cemeti yang berduri. Terutama melalui

duri-duri di cemeti, sulur, dan tulang

inilah tumbuhan rotan ini merambat

pada batang atau cabang pohon kayu

lainnya. Tumbuhan rotan mudah

dibedakan dari tumbuhan lainnya,

selain karena ciri-ciri yang dijelaskan di

atas, ciri lain yang sangat signifikan

ialah permukaan buahnya selalu

bersisik mirip dengan buah tumbuhan

sagu. Tumbuhan sagu ini juga masih

termasuk dalam famili palmae dan

sangat berkerabat dekat dengan

tumbuhan rotan.

Rotan merupakan hasil hutan

yang memiliki nilai ekonomi kedua

setelah kayu. Dalam perdagangan

internasional, Indonesia merupakan

penghasil rotan terbesar dengan

memasok sekitar 80% konsumsi dunia

(Hartono, 1998). Selain itu, Indonesia

adalah pusat pertumbuhan rotan dunia

karena 8 dari 13 genera dan hampir 40

% jenis rotan yang tumbuh di muka

bumi terdapat di Indonesia. Kekayaan

sumberdaya alam ini harus terus

dikembangkan baik dari sisi teknis

praktis untuk komersial maupun sisi

teknis ilmiah untuk mendukung

kebutuhan komersial secara

berkelanjutan.

Dari sisi teknis ilmiah penelitian

mengenai rotan telah dilakukan oleh

banyak lembaga penelitian, perguruan

Page 2: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

2

tinggi dan beberapa industri di

Indonesia maupun manca negara.

Penelitian tersebut meliputi botani,

silvikultur, struktur anatomi, kekuatan,

sifat kimia, sifat keawetan dan

pengolahan, bahkan aspek ekonomi

perdagangan. Namun demikian,

informasi hasil penelitian tersebut

masih belum seimbang, letaknya ter-

pencar dan belum dapat digunakan

sebagai acuan pengelolaan rotan. Oleh

sebab itu disusunlah atlas rotan yang

berisi informasi yang komprehensif

tentang jenis rotan, sifat dan

penggunaannya sehingga dapat

digunakan oleh pemerintah, investor,

industri, dan masyarakat sebagai dasar

ilmiah pengelolaan rotan.

II. PENJELASAN ISI RISALAH

Pemilihan jenis rotan yang

dimuat dalam Buku Atlas Rotan

Indonesia ini didasarkan pada jenis

rotan yang batangnya telah digunakan

di Indonesia, baik yang

diperjualbelikan dalam skala besar

untuk keperluan industri maupun yang

digunakan secara lokal oleh para

pengrajin di rumah. Kesepuluh jenis

tersebut berikut nama dagang atau

nama lokalnya adalah: 1. Calamus

manan Miq. - Rotan manau; 2.

Calamus inops Becc. - Rotan tohiti; 3.

Calamus zollingeri Becc. - Rotan

batang; 4. Calamus scipionum

Loureiro. - Rotan semambu; 5.

Calamus ornatus BL. - Rotan seuti; 6.

Calamus burckianus Becc. - Howe

balubuk; 7. Korthalsia jughunii Bl. -

Howe sampang; 8. Plectocomia

elongata Bl. – Bubuai; 9. Calamus

tumidus Furtado. - Rotan manau

tikus; dan 10. Daemonorop robusta

Warb. - Rotan susu.

Risalah rotan yang disajikan

dalam BAB III memuat uraian

mengenai botani dan kualitas

rotannya, sejauh pengetahuan yang

telah diperoleh oleh tim penyusun.

Penjelasan tersebut meliputi data

mengenai nama botani serta

sinonimnya jika ada, nama lokal

terseleksi dan nama dagangnya jika

ada, sifat dan ciri-cirinya, tempat

tumbuh dan daerah persebaran,

perbanyakan dan penanaman,

pemanfaatan, dan catatan-catatan

yang berhubungan dengan

pemanfaatan lain. Pertelaan ringkas

dalam botani terutama memuat

Page 3: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

3

karakter morfologi yang dapat

mencirikan identitas jenis. Karena itu,

dalam pertelaan tersebut istilah teknis

yang digunakan dalam morfologi

tumbuhan tidak dapat dihindari,

namun akan diusahakan seminimal

mungkin. Untuk dapat memahami arti

istilah-istilah tersebut, maka dalam

buku ini disediakan glosari yang

terdapat dalam bagian akhir buku ini

dimana batasan-batasan mengenai

istilah yang digunakan akan dijelaskan.

Untuk dapat lebih memahami jenis-

jenis rotan yang ditulis dalam buku ini,

pada setiap jenis dilengkapi dengan

foto batang, foto anatomis batang, dan

gambar bagian dari tumbuhan rotan

tersebut.

Sebagian besar risalah dalam

buku ini informasinya diperoleh dari

buku PROSEA Plant Resources of South

East Asia 6: Rattans, dan sebagian

besar lagi dari tulisan-tulisan yang

dimuat dalam Pustaka Acuan, dan

laporan-laporan terkini yang tidak

dipublikasikan.

Data yang digunakan untuk

menyusun risalah ini terutama berasal

dari hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Pusat Litbang Hasil

Hutan dan Pusat Litbang Hutan dan

Konservasi Alam, LIPI, serta beberapa

Perguruan Tinggi. Data berasal dari

material yang telah diterbitkan dalam

berbagai media publikasi dan yang

masih dalam bentuk arsip. Daftar

pustaka yang dipakai sebagai bahan

acuan dapat dilihat pada bagian akhir

buku ini.

Nama rotan

Nama yang ditampilkan meliputi

nama botani, sinonim, nama

perdagangan, nama daerah dan nama

lain yang mungkin berlaku di daerah

atau negara lain. Penetapan nama

botani, sinonimnya, dan nama

lokal/perdagangan mengacu pada

Dransfield (1974, 1979, dan 1984);

Dransfield dan Manokaran (1994);

Mogea (1996) dalam Dransfield dan

Manokaran (1996); dan Hadikusumo

(1994).

A. Nama botani

Jenis rotan yang terdiri atas satu

jenis botanis dalam risalah ini langsung

dituliskan nama botanisnya berikut

nama authornya. Misalkan untuk rotan

manau ditulis sebagai berikut :

Calamus manan Miq.

Nama famili tidak dicantumkan

karena semua jenis rotan yang tumbuh

termasuk dalam satu famili yaitu

Page 4: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

4

Palmae yang berasal dari Ordo

Palmales, kelas Monocotyledons, sub

divisi Angiospermae. Nama sinonim

bila ada juga disertakan.

B. Nama perdagangan/nama

daerah

Nama perdagangan merupakan

nama yang sudah lazim dipakai dalam

perdagangan. Dalam hal ini perlu

dibedakan antara nama perdagangan

dan nama botani, karena nama

perdagangan yang sama dari beberapa

jenis rotan bisa jadi memiliki nama

botani yang berbeda.

Karena di Indonesia terdapat

banyak bahasa daerah dengan

berbagai dialek, dapat dimengerti jika

suatu jenis rotan seringkali mempunyai

berbagai nama daerah yang kadang-

kadang mencapai lebih dari sepuluh

nama. Untuk itu, jika memungkinkan

seluruh nama daerah akan

dicantumkan, namun jika tidak, maka

sedapat mungkin dari tiap pulau atau

kepulauan utama sekurang-kurangnya

dicantumkan satu nama yang banyak

digunakan di daerah tersebut.

C. Nama di negara lain

Yang dimaksud dengan nama di

negara lain dalam risalah ini adalah

nama jenis rotan yang yang berlaku di

luar Indonesia, baik negara produsen

yang menghasilkan jenis rotan

tersebut, maupun di negara konsumen

yang tidak menghasilkan jenis rotan

tersebut, tetapi sudah memakainya

atau setidak-tidaknya sudah

mengenalnya dalam perdagangan.

D. Daerah penyebaran

Daerah penyebaran rotan dalam

risalah ini disusun menurut nama pulau

dimana jenis tersebut tumbuh. Daerah

penyebaran di luar Indonesia tidak

dicantumkan meskipun diketahui

banyak jenis rotan yang secara alami

terdapat di negara tersebut. Informasi

mengenai daerah penyebaran ini

mengacu pada Dransfield (1974, 1979,

dan 1984); Dransfield dan Manokaran

(1994); dan Hadikusumo (1994).

E. Silvikultur

Uraian mengenai silvikultur

dalam risalah ini meliputi tempat

tumbuh, perbanyakan dan penanaman.

Faktor yang mempengaruhi tempat

tumbuh diuraikan secara singkat,

terutama ketinggian dari permukaan

laut. Uraian mengenai permudaan

meliputi permudaan alam dan

Page 5: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

5

permudaan buatan. Pada beberapa

jenis diuraikan mengenai

persemaiannya. Informasi mengenai

silvikutur ini terutama didapat dari

Dransfield (1979 dan 1984) serta

Dransfield dan Manokaran (1994).

F. Botani

Rotan yang masih hidup perlu

juga diketahui ciri-cirinya untuk dapat

digunakan dalam pengenalan dan

untuk membedakannya dengan jenis

rotan lain. Ciri-ciri penting yang

dicantumkan dalam risalah ini meliputi

perawakan, batang, daun, organ

panjat, perbungaan dan bunga, buah

dan semai. Informasi mengenai botani

ini terutama mengacu kepada

Dransfield (1974, 1979 dan 1984);

Alrasyid (1989); Dransfield dan

Manokaran (1994); dan Kalima (1996).

G. Anatomi

Ciri anatomi dipisahkan dalam

dua ciri, yaitu ciri umum dan ciri

anatomi. Ciri umum adalah risalah

rotan secara umum dan ditetapkan

berdasarkan hasil pengamatan secara

makroskopis yang meliputi warna,

diameter tanpa pelepah, panjang ruas

dan tinggi buku. Kemudian ciri anatomi

ditetapkan berdasarkan hasil

pengamatan dan pengukuran secara

mikroskopis yang meliputi dimensi

ikatan pembuluh, ikatan serabut,

serabut, pembuluh metaxylem dan

protoxylem serta phloem. Cara

penyajian mengenai ciri anatomi dapat

berbeda tergantung data yang

didapatkan. Informasi mengenai ciri

anatomi ini banyak mengacu pada

Siripatanadilok (1974); Weiner and

Liese (1990 dan 1993); Bhat and

Thulasidas (1993); Rachman (1996);

dan RSNI3 mengenai Jenis, sifat dan

kegunaan rotan.

H. Kimia

Komponen kimia yang disajikan

dalam buku ini meliputi kadar

holoselulosa, α-selulosa, lignin dan

kadar pati. Diduga, semakin tinggi

kadar holoselulosa yang terdapat

dalam rotan maka keteguhan lenturnya

juga makin tinggi. α-selulosa terdapat

dalam holoselulosa, dan memiliki

fungsi yang sama dengan selulosa.

Penentuan kadar holoselulosa

mengikuti prosedur SII. 1657-85,

sedangkan penetapan kadar α-selulosa

mengikuti prosedur SII. 0443-81.

Lignin merupakan polimer

organik berbentuk amorf yang

berfungsi sebagai bahan perekat serat.

Page 6: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

6

Penetapannya dilakukan dengan

metode Standar ASTM D 1106-56 dan

SII. 0528-81. Informasi kandungan

lignin diduga dapat menentukan

kekuatan pada batang dimana semakin

tinggi kadar lignin dalam rotan maka

rotan makin kuat karena ikatan antara

serat juga makin kuat.

Kadar pati merupakan cadangan

karbohidrat utama pada tumbuhan

tingkat tingg. Pati merupakan makanan

utama serangga bubuk rotan perusak

rotan kering. Makin tinggi kandungan

pati dalam rotan maka makin rentan

serangan bubuk rotan kering, informasi

ini penting untuk mengetahui

ketahanan atau keawetan rotan.

Penetapannya kadar pati dilakukan

dengan metode Standar SII. 070-1979.

Pada beberapa jenis

dicantumkan juga kandungan silika

dalam batang rotan. Penentuan kadar

silika ini mengikuti prosedur SII. 1292-

85.

Informasi mengenai kandungan

kimia ini banyak mengacu pada

Hadikusumo (1994); Rachman (1996);

dan Jasni (1996).

I. Fisis Mekanis

Sifat fisis rotan yang

dicantumkan dalam risalah adalah

kadar air dan berat jenis.

Sifat mekanis rotan merupakan

salah satu sifat penting yang dapat

dipakai untuk menduga kegunaan

suatu jenis rotan. Dalam risalah ini

disajikan nilai rata-rata keteguhan

rotan dalam kondisi kering udara. Nilai

keteguhan diperoleh dari hasil

pengujian contoh uji ukuran kecil yang

bebas cacat. Nilai sifat mekanis yang

disajikan meliputi Modulus of Rupture

(MOR) dan Modulus of Elasticity

(MOE). Informasi mengenai sifat fisis

mekanis ini banyak mengacu pada

Nasa (1989); Hadikusumo (1994);

Rachman (1996); dan RSNI3 (2003)

mengenai Jenis, sifat dan kegunaan

rotan.

J. Pelengkungan

Sifat pelengkungan rotan sangat

dibutuhkan untuk membuat bentuk

lengkung. Pada dasarnya rotan dapat

dilengkungkan dengan mudah, namun

untuk menghindari pecah dan rusak

akibat pelengkungan, maka rotan perlu

mendapatkan perlakuan pendahuluan.

Perlakuan pendahuluan yang berlaku

saat ini berupa pengukusan. Informasi

Page 7: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

7

yang disajikan dalam buku ini meliputi

radius pelengkungan dan waktu

pengukusan yang dianjurkan. Data

mengenai pelengkungan banyak

mengacu pada Hadikusumo (1994)

dan Rachman, dkk. (2006).

K. Keawetan

Data keawetan rotan yang

disajikan merupakan hasil pengujian di

laboratorium. Pengujian keawetan

rotan dilakukan terhadap bubuk

perusak rotan (Dinoderus minutus

Farb.).

Daya tahan rotan terhadap

bubuk diuji secara laboratoris dengan

menggunakan contoh uji kering udara

yang berukuran panjang 2,5 cm untuk

rotan berdiameter besar dan 5 cm

untuk rotan berdiameter kecil. Untuk

pengujian rotan besar, salah satu sisi

terlebar dipasang semprong kaca dan

ke dalamnya dimasukkan 10 ekor

bubuk dewasa. Untuk masing-masing

jenis rotan disediakan 10 buah contoh

uji.

Jumlah bubuk yang masih hidup

dan pengurangan berat contoh uji

rotan setelah uji (mg) akibat serangan

bubuk setelah 5 minggu dipakai

sebagai ukuran untuk menetapkan

daya tahan rotan terhadap bubuk

tersebut. Disamping itu diamati juga

secara okuler derajat serangan bubuk

pada masing-masing contoh uji.

Klasifikasi daya tahan rotan

terhadap bubuk adalah sebagai

berikut:

Kelas I : < 42 mg

Kelas II : 43 – 62 mg

Kelas III : 63 – 82 mg

Kelas IV : 83 – 102 mg

Kelas V : > 102 mg

Informasi mengenai sifat

keawetan banyak mengacu pada Jasni

dan Supriana (1999).

L. Pemanfaatan

Data mengenai pemanfaatan

rotan banyak mengacu dari Dransfield

dan Manokaran (1994 dan 1996);

Rachman dan Jasni (2006); serta

RSNI3 (2003) mengenai Jenis, sifat

dan kegunaan rotan, di samping data

yang langsung diperoleh dari penelitian

di lapangan.

Page 8: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

8

III. RISALAH ROTAN

Calamus manan Miq.

Sinonim: Calamus giganteus Becc.

(1893)

Nama perdagangan/nama daerah:

Rotan manau (umum di seluruh

kawasan dan dalam perdagangan)

Nama di negara lain: Rotan manau

telur (Semenanjung Malaysa)

Daerah persebaran: Sumatra dan

Kalimantan

Silvikultur

Tempat tumbuh

Calamus manan merupakan spesies

hutan dipterokarpa dataran rendah

terutama dekat lereng yang curam

dengan kisaran ketinggian antara 500-

1000 m di atas permukaan laut, paling

melimpah pada ketinggian 50-600 m di

atas permukaan laut. Rotan ini

menghendaki lahan kering tanah

bersolum dalam, lembab dan tanah

berstruktur liat dan iklim basah. Semai

ditemukan melimpah di hutan

perbukitan.

Perbanyakan dan penanaman

Perbanyakan dilakukan menggunakan

biji, dengan prosedur perbanyakan

sebagai berikut: dinding buah yang

berdaging dibersihkan dan dijaga agar

tetap lengas karena kondisi yang

kering akan menyebabkan embrio

mati. Biji ditanam dalam bedeng yang

dinaungi dan dipindahkan dalam

kantung politena ketika daun pertama

muncul. Semai ditempatkan di bawah

naungan dan diberi banyak

kelengasan, namun tetap dijaga agar

tidak ada genangan air. Semai siap

ditanam setelah kurang lebih berusia

9-12 bulan. Saat penanaman, semai

membutuhkan pohon penopang

dengan intensitas pencahayaan kurang

lebih 50 %. Pada skala komersil, jenis

rotan ini telah ditanam oleh penduduk

atau masyarakat pedesaan di

Kalimantan.

Botani

Jenis rotan ini tumbuh tunggal

(Soliter), memanjat, panjang mencapai

100 m. Diameter batang dengan

pelepah daun 66-80 mm. Pelepah

daun hijau tua, dilengkapi dengan duri

yang sangat rapat. Duri pipih segitiga

dan tersusun dalam kelompok-

kelompok yang tersebar acak. Di

Page 9: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

9

antara duri terdapat lapisan lilin tipis

yang berlimpah. Lutut sangat jelas

berduri tunggal tersebar, panjang lutut

sampai 8 cm, okrea tidak jelas. Daun

bersirus sampai sekitar 8,54 m

panjangnya termasuk sirus 3 m

ditumbuhi duri-duri menyerupai

jangkar. Tangkai daun panjangnya

sampai sekitar 12 cm dan lebarnya 5

cm pada tumbuhan dewasa. Rakis

dilengkapi duri segitiga pendek, lebat,

baik permukaan atas maupun bawah,

dengan indumentum kelabu yang

tersebar di antaranya. Anak daun

berjumlah 47 di kanan dan kiri rakis,

berbentuk lanset, tersusun secara

teratur. Ukuran anak daun 43-53 cm x

1-7,4 cm. Perbungaan masif, bunga

jantan bercabang lebih halus dari

bunga betina, panjang sampai 2,5 m

dengan perbungaan parsial sampai 9

pasang yang panjangnya mencapai 70

cm. Buah masak bulat sampai bulat

telur, berukuran 28 x 20 mm, berparuh

pendek, dan ditutupi dengan 15

barisan vertikal sisik kekuningan

dengan pinggiran coklat kehitaman. Biji

bulat telur, sampai 18 x 12 mm,

dengan permukaan berbintik-bintik

halus; endosperma rapat dan dalam.

Daun semai dengan 2 anak daun yang

menudung divergen dengan kuncup

kelabu-biru berlilin pada permukaan

hijau kusam yang pucat.

Anatomi

Calamus manan dengan ciri umum:

Diameter tanpa pelepah 30 – 80 mm

Panjang ruas rata-rata 18-35 cm

Tinggi buku rata-rata 2,12 mm

Warna kekuningan.

Ciri anatomi:

Ø ikatan pembuluh 404,8 μm

Ø metaxylem 228,2 μm

Ø protoxylem 37,5 μm

Ø phloem 40,2 μm

Panjang sel serabut 1586,7 μm

Tebal dinding sel serabut 5,4 μm

KIP (Kerapatan iikatan pembuluh) 3,1

buah/mm2

Kimia

Holoselulosa 71,45%

α-selulosa 39,05%

Lignin 22,22%

Pati 18,50%

Fisis Mekanis

Kadar Air 13,77%

Berat Jenis 0,55

MOE 19.827 kg/cm2

MOR 734 kg/cm2

Page 10: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

10

Pelengkungan

Rotan manau sangat mudah

dilengkungkan. Dengan pengukusan

selama kurang lebih 10 menit, jenis

rotan ini mampu dilengkungkan

dengan radius < 10 cm.

Kelas awet

Kelas I

Pemanfaatan

Batang Calamus manan memiliki

diameter besar dan berkualitas sangat

baik, sehingga banyak dicari. Jenis

rotan ini merupakan bahan baku yang

baik untuk membuat kerangka mebel

baik dalam bentuk alami (tanpa poles)

maupun dipoles.

Page 11: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

11

`

Struktur anatomi batang Calamus manan Miq. - a. Metaxylem; b. Phloem; c. Protoxylem; d. Parenkim aksial; e. Jaringan parenkim dasar;

f. Berkas serabut

Sumber : Indrawati (1992)

d

e

f

Bentuk batang rotan manau

Foto oleh Jasni, Rachman dan Damayanti (2007)

Page 12: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

12

Specimen Calamus manan Miq.

Keterangan : 1. Bagian pangkal daun; 2. Bagian atas daun dengan kucir; 3. Bagian kucir; 4. Dua anak daun; 5. Pelepah daun; 6. Bagian perbuahan; 7. Buah

Sumber : Aminudin bin Muhammad dalam Dransfield dan Manokaran (1996)

Page 13: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

13

Calamus inops Becc.

Nama perdagangan/nama daerah:

Rotan tohiti, sambutan (Sulawesi,

Maluku)

Nama di negara lain: -

Daerah persebaran: Sulawesi

(merupakan spesies yang endemik)

Silvikultur

Tempat tumbuh

Calamus inops dijumpai di dataran

rendah, lahan kering dan lereng

gunung pada hutan Agathis, pada

ketinggian 10-1500 m di atas

permukaan laut. Tumbuh di tanah

yang berstruktur liat dan beriklim

basah.

Perbanyakan dan penanaman

Perbanyakan dilakukan dengan biji;

prosedur perbanyakan, persemaian

dan teknik penanaman di lapangan

serupa dengan jenis Calamus manan.

Botani

Jenis rotan ini tumbuh berumpun,

memanjat, panjang dapat mencapai

200 m. Diameter batang dengan

pelepah daun antara 66-80 mm. Daun

termasuk sirus dan tangkai panjangnya

mencapai 423 cm. Pelepah daun hijau

tua, dilengkapi dengan duri segitiga

pipih yang panjangnya mencapai 5-15

mm, sangat rapat. Warna duri hitam,

tersusun seperti sisir melingkar, mulut

pelepah daun berduri. Lutut sangat

jelas, kadang berduri, kadang tidak.

Panjang tangkai daun antara 50-300

mm, dengan duri-duri yang bervariasi

di seluruh permukaannya. Rakis

berduri tunggal berwarna kekuningan;

panjang sirus 122-180 cm dilengkapi

dengan kelompok duri 1-6 dan

melengkung. Anak daun berjumlah 54

pasang, tersusun teratur, bentuk anak

daun pita, berukuran 14-42 cm x 0,8-

2,2 cm; permukaan anak daun bagian

atas dan bawah hijau, tulang daun

pertama pada bagian bawahnya

berambut.

Anatomi

Calamus inops dengan ciri umum:

Diameter tanpa pelepah 10 – 40 mm

Panjang ruas 30 – 60 cm

Tinggi buku rata-rata 1,06 mm

Warna kekuningan kebiruan, kuning

gading.

Page 14: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

14

Ciri anatomi:

Ikatan pembuluh 31%

Sklerenkim 34%

Parenkim 34%

Panjang sel serabut 1210 μ

Tebal dinding sel serabut 5,7 μm

KIP (Kerapatan ikatan pembuluh) 5,7

buah/mm2.

Kimia

Holoselulosa 74,42%

α-selulosa 43,28%

Lignin 21,34%

Pati 18,57%

Fisis Mekanis

Kadar Air 12,55%

Berat Jenis 0,56

MOE 54.000 kg/cm2

MOR 456 kg/cm2

Pelengkungan

Radius terkecil pelengkungan tanpa

pengukusan mencapai 17,5-28,4 cm,

dengan pengukusan 5,3-12,0 cm.

Keawetan

Kelas awet I

Pemanfaatan

Batang Calamus inops umumnya

digunakan dalam bentuk bulat poles

atau tanpa poles sebagai rangka

mebel. Selainnya diolah menjadi kulit,

hati (cor) dan filtrit untuk bahan

anyaman.

Page 15: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

15

Struktur anatomi batang Calamus inops Becc. - a. Metaxylem; b. Phloem; c. Protoxylem; d. Parenkim aksial; e. Jaringan parenkim

dasar; f. berkas serabut Sumber : Jasni (1996)

b a

c

d

e f

Bentuk batang rotan tohiti

Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 16: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

16

Specimen Calamus inops Miq.

Sumber : Jasni, dkk (2006)

Page 17: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

17

Calamus zollingeri Becc.

Nama perdagangan/nama daerah:

Rotan batang, batang putih, umul

(sulawesi), rotan air, halawaku malibat

(Maluku)

Nama di negara lain: -

Daerah persebaran: Sulawesi dan

Maluku

Silvikultur

Tempat tumbuh

Calamus zollingeri terdapat di hutan

primer dataran rendah sampai

ketinggian 800 m, biasanya dekat

sungai kecil. Tumbuh pada tanah yang

berstruktur liat dan iklim basah.

Perbanyakan dan penanaman

Perbanyakan dengan biji dan mungkin

juga dengan menggunakan taruk

tunas. Batang dipotong pada bagian

pangkalnya dan ditarik keluar, setelah

pelepah daun tua dibersihkan, rotan

dipotong berukuran 4 m. Penanganan

selanjutnya serupa dengan Calamus

manan.

Botani

Jenis rotan ini berumpun, panjang

batang sampai 40 m. Daun berkucir

panjang sampai 7 m. Pelepah daun

dengan panjang 40 cm, warna hijau

kusam, ditumbuhi duri yang lebat

beragam bentuk segitiga yang liat,

coklat kusam sampai hitam, panjang

5,5 cm, pangkal 8-12 duri. Yang

berdampingan sering menyatu

membentuk kerah yang panjangnya

2,5 cm. Buah masak membulat.

Diameter 5 mm, coklat tua, buah muda

hijau, berubah menjadi putih dalam

specimen herbarium yang kering.

Anatomi

Calamus zollingeri dengan ciri umum:

Diameter tanpa pelepah 20 - 40 mm

Panjang ruas 35-50 cm

Tinggi buku rata-rata 2,74 mm

Warna abu-abu mengkilap.

Ciri anatomi:

Ø ikatan pembuluh 346,6 μm

Ø metaxylem 206,3 μm

Ø protoxylem 33,6 μm

Ø phloem 39,3 μm

Panjang sel serabut 1555 μm

Tebal dinding sel serabut 5,83 μm

KIP (Kerapatan iikatan pembuluh) 4,7

buah/mm2

Page 18: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

18

Pelengkungan

Radius terkecil pelengkungan tanpa

pengukusan 12,5-26,9 cm; dengan

pengukusan 7,2-21,7 cm.

Keawetan

Kelas awet II

Pemanfaatan

Calamus zollingeri menghasilkan rotan

batang yang sangat bagus. Batang

rotan ini digunakan dalam bentuk bulat

umumnya dipoles sebagai kerangka

mebel atau discraped (kikis buku).

Page 19: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

19

Struktur anatomi batang Calamus zollingerii Becc. Keterangan : a. Metaxylem; b. Phloem; c. Protoxylem;

d. Parenkim aksial; e. Berkas serabut; f. Jaringan parenkim dasar Sumber : Indrawati (1992)

f

Bentuk batang rotan batang

Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 20: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

20

Specimen Calamus zollingeri Becc.

Keterangan : 1. Batang berpelepah dan daun; 2. Pelepah-daun; 3. Bagian pangkal daun; 3. Bagian pangkal daun; 4. Bagian atas daun; 5. Kucir; 6. Rincian kucir; 7. Bagian perbuahan; 8. Rincian perbuahan; 9. Buah

Sumber : Mogea dalam Dransfield dan Manokaran (1996)

Page 21: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

21

Calamus scipionum Loureiro

Nama perdagangan/nama daerah:

Rotah semambu (Jawa, Sumatera);

(Kalimantan)

Nama di negara lain: Semambu

(Malaya Peninsula), Waai maithao

(Thailand)

Daerah persebaran: Sumatra,

Kalimantan, dan Jawa.

Silvikultur

Tempat tumbuh

Calamus scipionum hidup berumpun,

merupakan spesies dataran rendah

sampai pegunungan, yang tersebar

luas sampai pada ketinggian lebih dari

200 m di atas permukaan laut.

Umumnya dijumpai dalam belukar atau

hutan basah. Jenis ini menyukai tanah

aluvial dan sering terdapat di hutan

sekunder (Dransfield, 1979).

Perbanyakan dan Penanaman

Penanaman menggunakan tunas akar,

namun budidaya yang lebih efisien

menggunakan semai yang

ditumbuhkan dari biji. Prosedur

persemaian dan teknik penanaman di

lapangan serupa dengan Calamus

manan.

Botani

Spesies rotan ini tumbuh berumpun,

memanjat sampai mencapai panjang

100 m bahkan lebih. Diameter batang

dengan pelepah daun 50 mm. Pelepah

daun hijau dengan duri besar

berbentuk segi tiga pipih, duri

kekuningan dengan bagian pangkal

hitam, berukuran 5x1,5 cm.

Indumentum berwarna kelabu ketika

masih muda. Lutut jelas, okrea

pendek. Panjang flagela 7 m dilengkapi

dengan duri hitam. Panjang daun

sampai 2 m. Tangkai daun berukuran

sekitar 25-30 cm. Anak daun berjumlah

25 di kiri dan kanan rakis, tersusun

menyirip teratur. Ukuran anak daun

bagian bawah sekitar 40x3 cm, bagian

tengah sekitar 55x6 cm, bagian atas

sekitar 20x3 cm; hanya bagian ujung

anak daun yang berambut hitam.

Perbungaan jantan dan betina hampir

sama, panjangnya mencapai 6 m atau

lebih. Buah masak berbentuk bulat

telur, berukuran 14x9 mm dan ditutupi

dengan 14-15 sisik vertikal ke bawah.

Warna sisik hijau. Biji bulat telur

berukuran 9x5 mm. Semai dengan 4

anak daun seperti kipas.

Page 22: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

22

Anatomi

Calamus scipionum dengan ciri umum:

Diameter tanpa pelepah 25 - 35 mm

Panjang ruas 30 - 80 cm

Tinggi buku rata-rata 2,06 mm

Warna coklat muda atau coklat muda

sampai coklat tua kehitaman.

Ciri anatomi:

Panjang sel serabut 1476 μm

Tebal dinding sel serabut 3,75 μm

Kimia

Holoselulosa 70,07 %

α-selulosa 37,36%

Lignin 22,19%

Pati 21,35%

Fisis Mekanis

Kadar Air 13,54%

Berat Jenis 0,44

MOE 20.500 kg/cm2

MOR 611,0 kg/cm2

Pelengkungan

Radius pelengkungan dengan

pengukusan selama sepuluh menit

4,52 cm.

Keawetan

Kelas awet III

Pemanfaatan

Batang Calamus scipionum umumnya

dalam bentuk poles digunakan untuk

membuat perabot dengan kualitas

sedang. Batang dengan jarak antar

buku-buku yang panjang baik untuk

membuat tongkat, tangkai payung, tas,

serta tangkai saringan minyak goreng.

Umbutnya dapat dimakan dan untuk

obat demam.

Page 23: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

23

Struktur anatomi batang Calamus scipionum Loureiro Keterangan : a. Metaxylem; b. Phloem; c. Protoxylem;

d. Parenkim aksial; e. Berkas serabut; f. Jaringan parenkim dasar Sumber : Rachman (1996)

a

b

c d

e

f

Bentuk batang rotan semambu

Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 24: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

24

Specimen Calamus scipionum Loureiro

Keterangan : 1. Bagian batang dengan pelepah-daun; 2. Bagian atas tangkai daun; 3. Bagian atas daun; 4. Bagian perbungaan betina; 5. Buah

Sumber : Manokaran (1996) dalam Dransfield dan Manokaran (1996)

Page 25: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

25

Calamus ornatus BL.

Nama perdagangan/nama daerah:

Rotan seuti (Jawa), rotan kesur (Jawa

Barat), rotan kesup (Bengkulu), rotan

lambang (Sulawesi Tengah), rotan

buku dalam (Sulawesi Utara), Minong

atau munau (Kalimantan).

Nama di negara lain: Rotan dok, sek

batang, we maliang (Malaysa);

limuran, rimoran, borongan (Filipina);

waai chaang (Thailand)

Daerah persebaran: Sumatera,

Jawa, Kalimantan

Silvikultur

Tempat tumbuh

Calamus ornatus merupakan spesies

dataran rendah, lereng bukit, yang

tersebar luas sampai pada ketinggian

50-1150 m di atas permukaan laut.

Hidup pada tanah berstruktur liat dan

iklim basah.

Perbanyakan dan penanaman

Perbanyakan dilakukan dengan biji.

Jika semai telah mapan hanya

diperlukan sedikit perawatan di

samping penyiangan kadang-kadang.

Botani

Spesies ini tumbuh berumpun,

memanjat hingga mencapai panjang

50 m bahkan lebih. Diameter batang

dengan pelepah mencapai 7 cm.

Pelepah daun hijau dengan duri besar

berbentuk segitiga pipih. Duri

berwarna hitam dan bagian pangkal

duri berwarna kekuningan, berukuran

4x1 cm. Pelepah daun yang muda

kadang tidak berduri atau berduri

sangat jarang. Lutut jelas, okrea

pendek. Panjang flagela sekitar 8-10

m, hijau tua dengan duri pendek hitam

dan pangkal kekuningan. Panjang daun

sekitar 3,2-4 m, 7-10 m dengan

tangkai daun. Anak daun berjumlah

20-30 di kanan kiri rakis, berwarna

hijau muda tersusun menyirip teratur.

Bentuk anak daun jorong berukuran

68-80 cm x 8-9 cm, di ujung 4x0,5 cm.

Perbungaan termasuk flagela mencapai

8 m, terdiri atas 4-6 bagian bunga.

Buah masak berukuran 30x20 mm

berbentuk bulat panjang, ditutupi 15

sisik vertikal ke bawah berwarna coklat

sampai hitam. Buah masak berbiji satu,

bulat telur berukuran 15 x10 cm

ditutupi sisik hijau tua berkeluk balik,

rapi, kecil, di tengah bersaluran yang

dalam dengan pinggiran yang bewarna

samar-samar coklat jingga, berubah

menjadi hijau kuning pucat bila masak.

Page 26: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

26

Biji berukuran sekitar 11,5 cm x 7,5

cm.

Anatomi

Calamus ornathus dengan ciri umum:

Diameter tanpa pelepah 30 - 40 mm

Panjang ruas 20 - 30 cm

Tinggi buku rata-rata 2,42 mm

Warna putih kekuningan.

Ciri anatomi:

Ø ikatan pembuluh 815,28 μm

Ø metaxylem 362,8 μm

Ø protoxylem 57,64 μm

Ø phloem 44,20 μ

Panjang sel serabut 1298 μm

Tebal dinding sel serabut 3,91μm

KIP (Kerapatan ikatan pembuluh) 2,9

buah/mm2

Kimia

Holoselulosa 72,69 %

α-selulosa 34,14%

Lignin 13,35%

Pati 21,82%

Fisis Mekanis

Kadar Air 13,76%

Berat Jenis 0,51

MOE 17.090 kg/cm2

MOR 441,96 kg/cm2 ;

Pelengkungan

Radius terkecil pelengkungan tanpa

pengukusan 23,0 cm; dengan

pengukusan 6,5 cm.

Keawetan

Kelas awet III

Pemanfaatan

Batan rotan umumnya digunakan

dalam bentuk poles untuk mebel dan

tangkai payung. Selain itu digunakan

juga dalam bentuk alami untuk tangkai

sapu, tangkai parang dan tangkai

kampak.

Page 27: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

27

Struktur anatomi batang Calamus ornatus Blume Keterangan : 1. Metaxylem; 2. Protoxylem; 3. Phloem;

4. Parenkim aksial; 5. Berkas serabut; 6. Jaringan parenkim dasar Sumber : Jasni (1996)

1

2

4

5

6

Bentuk batang rotan seuti

Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 28: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

28

Specimen Calamus ornatus Bl. tumbuhan tua Keterangan : 1. Daun; 2. Bagian pucuk daun; 3. Pelepah daun; 4.

Bagian perbuahan dengan flagela rembang (pucuk); 5. Bagian perbuahan; 6. Buah

Sumber : Mogea (1996) dalam Dransfield dan Manokaran (1996)

Page 29: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

29

Calamus burckianus Becc.

Nama daerah: Howe balubuk

(Sunda), rotan sepet, penjalin bakul

(Jawa).

Nama di negara lain: -

Daerah persebaran: Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur

Silvikultur

Tempat tumbuh

Calamus burckianus merupakan

spesies dataran rendah sampai

pegunungan, dekat sungai, yang

tersebar luas sampai pada ketinggian

2-1500 m di atas permukaan laut.

Perbanyakan dan penanaman

-

Botani

Spesies ini tumbuh berumpun,

memanjat hingga mencapai panjang

20 - 40 m bahkan lebih. Diameter

dengan pelepah daun mencapai 3 cm.

Pelepah daun hijau dengan duri

tersusun rapat berwarna hitam. Lutut

jelas. Okrea jelas. Panjang daun sekitar

3-6 m termasuk sirus 1 m dan tangkai

daun 19-22 cm. Anak daun berjumlah

60-75 di kanan kiri rakis, berwarna

hijau muda tersusun menyirip teratur

berukuran 40x2,5 cm. Perbungaan

jantan dan betina hampir sama, terdiri

atas 5-10 bagian bunga.

Anatomi

Calamus burckianus dengan ciri umum:

Diameter tanpa pelepah berkisar 25

mm

Panjang ruas 20 - 22 cm

Tinggi buku rata-rata 2,64 mm

Warna putih kecoklatan.

Ciri anatomi:

Ø metaxylem 397 μm

Ø protoxylem 50 μm

Ø phloem 29 μm

Prosentase pori 18,93 %

Panjang sel serabut 1186 μm

Tebal dinding sel serabut 4,41 μm

KIP (Kerapatan ikatan pembuluh) 3,3

buah/mm2

Kimia

Holoselulosa 73,34 %

α-selulosa 42,35%

Lignin 24,03%

Pati 20,85%

Fisis Mekanis

Kadar Air 13,87%

Berat Jenis 0,50

Page 30: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

30

MOE 18.270 kg/cm2

MOR 510,0 kg/cm2

Pelengkungan

Radius pelengkungan dengan

pengukusan selama 10 menit adalah

4,68 cm.

Keawetan

Kelas awet II

Pemanfaatan

Batang umumnya digunakan dalam

bentuk poles untuk mebel. Selain itu

diolah menjadi rotan belah yang

dihasilkan kulit, hati dan filtrit sebagai

bahan anyaman. Sedangkan yang

alami digunakan untuk tangkai sapu

dan parut kelapa tradisional.

Page 31: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

31

Struktur anatomi batang Calamus burckianus Becc. Keterangan : M. Metaxylem; Ph. Phloem; Pr. Protoxylem; Is.

Berkas serabut; Pd. Jaringan parenkim dasar

Sumber : Jasni (1996)

Bentuk batang rotan balubuk

Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 32: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

32

Specimen Calamus burckianus Becc. Keterangan : A. Bagian tumbuhan memuat pelepah; B. Helaian daun;

C. Ujung daun dengan sirus; D. Perbuahan. Sumber : Dransfield, J (1994) dalam Kalima (1996)

Page 33: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

33

Korthalsia jughunii Blume

Nama daerah: Howe sampang, owe

menceng

Nama di negara lain: -

Daerah persebaran : Jawa dan

Sumatera

Silvikultur

Tempat tumbuh

Khortalsia jughunii dijumpai tumbuh di

dataran rendah, lereng bukit,

pegunungan, mulai pada ketinggian

400-1100 m di atas permukaan laut.

Perbanyakan dan penanaman

Selama ini budidayanya belum pernah

dilakukan.

Botani

Spesies ini tumbuh berumpun dengan

lebat dan sering bercabang tinggi

dalam tajuk hutan sehingga

mengakibatkan belitan besar. Batang

mencapai panjang 8 m. Batangnya

ramping, memanjat tinggi, hapasantik,

dan hermaprodit. Diameter dengan

pelepah mencapai diameter 2,1 cm.

Daun bersirus panjangnya sampai 140

cm, termasuk tangkai dan sirus;

panjang sirus sampai 70 cm; panjang

tangkai daun sampai 13 cm dilengkapi

duri tunggal tersebar, warna duri hijau

kekuningan. Pelepah daun hijau

dengan duri tersebar warna hijau

kekuningan, panjangnya sampai 1 cm.

Pelepah daun tidak berlutut dan selalu

berakhir dalam suatu okrea. Pelepah

daun dan okrea ditumbuhi duri yang

beragam, jarang sampai lebat. Okrea

menyerupai jala. Anak daun berjumlah

13 pasang, berbentuk rhomboid,

berukuran 20-26 x 5-12 cm. Spesimen

steril.

Anatomi

Khortalsia jughunii dengan ciri umum:

Diameter tanpa pelepah berkisar 16

mm

Panjang ruas rata-rata 32-40 cm

Tinggi buku rata-rata 4,9 mm

Warna coklat kusam.

Ciri anatomi:

ikatan pembuluh 808,40 μm

metaxylem 382,48 μm

protoxylem 44,28 μm

phloem 41,68 μm

Panjang sel serabut 1940 μm

Tebal dinding sel serabut 4,89 μm

Page 34: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

34

Kimia

Holoselulosa 71,49%

α-selulosa 42,89%

Lignin 24, 41%

Pati 19,62 %

Fisis mekanis

Kadar Air 18,19 %

Berat Jenis 0,58

MOE 22.000 kg/cm2

MOR 834 kg/cm2 ;

Keawetan

Kelas awet III

Pelengkungan

Radius pelengkungan dengan

pengukusan selama 10 menit adalah

4,7 cm.

Pemanfaatan

Batang Khortalsia junghunii umumnya

digunakan dalam bentuk poles untuk

rangka mebel. Selain diolah menjadi

kulit, cor dan filtrit digunakan pula

sebagai bahan anyaman, tali-temali

serta untuk cambuk.

Page 35: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

35

Struktur anatomi Korthalsia junghuhnii Miquel. Keterangan : 1. Metaxylem; 2. Protoxylem; 3. Phloem;

4. Parenkim aksial; 5. Berkas serabut; 6. Jaringan parenkim dasar Sumber : Jasni (1996)

1

2

3

4

5

1

Bentuk batang rotan sampang Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 36: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

36

Specimen Korthalsia jughunii Miquel. Keterangan : A. Bagian tumbuhan memuat pelepah; B. Helaian daun.

Sumber : Kalima (1996)

Page 37: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

37

Plectocomia elongata Bl.

Nama daerah: bubuai, howe bubuai,

menjalin warak (Sunda)

Nama di negara lain : Rotan

mantang (Malay Peninsula)

Daerah persebaran : Jawa, Sumatra

dan Kalimantan

Silvikultur

Tempat tumbuh

Plectocomia elongata Bl. merupakan

spesies dataran rendah yang tersebar

luas sampai pada ketinggian 1120 m di

atas permukaan laut.

Perbanyakan dan penanaman

Perbanyakan dapat menggunakan

tunas yang tumbuh pada ruas

batangnya, jumlah tunas pada ruas

batang sekitar 4-10. Nampaknya

budidaya melalui tunas yang tumbuh

pada ruas batang lebih cepat

dibandingkan dengan pembiakan

melalui biji. Cara perbanyakan seperti

ini sangat menarik untuk diketahui dan

dilakukan penelitian agar dapat

diterapkan pada spesies-spesies rotan

lainnya.

Botani

Spesies ini tumbuh berumpun dan ada

juga tunggal atau soliter, memanjat

sampai mencapai tinggi 30-50 m.

Diameter dengan pelepah mencapai

25-100 mm. Pelepah daun hijau,

ditutupi oleh duri horizontal atau

berbentuk sisir miring (roset). Warna

duri coklat keemasan atau coklat

kemerahan, panjang 3-4 cm dengan

indumentum berwarna putih atau

kuning tua. Lutut tidak ada. Daun

sangat besar, panjang 6-7 m termasuk

sirus 3 m dan tangkai daun 20-30 cm.

Anak daun 50-60 di kanan kiri rakis,

berbentuk pita jorong, tersusun tidak

teratur atau berkelompok 2-3.

Permukaan atas anak daun hijau dan

bagian bawah keputihan. Perbungaan

muncul dari ujung berjumlah sekitar 7-

10 bongkol yang panjangnya mencapai

80 cm. Buah masak sekitar 8 tanpa

braktea, sangat banyak. Diameter

buah 1,5 cm ditutupi oleh 50 sisik

vertikal ke bawah berwarna coklat

kemerahan. Biji berdiameter sekitar 1

cm. Semai berdaun lanset.

Anatomi

Plectocomia elongata dengan ciri

umum:

Diameter tanpa pelepah berkisar 20 -

90 mm

Page 38: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

38

Panjang ruas 30-40 cm

Tinggi buku rata-rata 3,5 mm

Warna coklat dan coklat kemerahan.

Ciri anatomi:

ikatan pembuluh 982,24 μm

metaxylem 365,76 μm

protoxylem 73,70 μm

phloem 38,92 μm

Panjang sel serabut 2259,0 μm

Tebal dinding sel serabut 3,49 μm.

Kimia

Holoselulosa 73,84%

α-selulosa 40,60%

Lignin 16,85%

Pati 23,57 %

Fisis mekanis

MOE 38,.098 kg/cm2

Keteguhan belah 69.3 kg/cm2

Kekerasan 305 kg/cm2

Pelengkungan

Radius pelengkungan dengan

pengukusan selama 10 menit adalah

4,68 cm.

Keawetan

Kelas awet V

Pemanfaatan

Plectocomia elongata sudah mulai

digunakan dalam bentuk poles untuk

kerangka mebel. Selain itu hati dan

filtrit belum digunakan sebagai

anyaman, karena terlalu lunak.

Sedangkan kulit kemungkinan dapat

digunakan untuk anyaman.

Page 39: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

39

Struktur anatomi Plectocomia elongata Mart. ex Blume Keterangan : 1. Metaxylem; 2. Protoxylem; 3. Phloem;

4. Parenkim aksial; 5. Berkas serabut; 6. Jaringan parenkim dasar Sumber : Jasni (1996)

1

2

3

4

5

6

Bentuk batang rotan bubuay

Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 40: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

40

Specimen Plectocomia elongata Mart. ex Blume Keterangan : A. Bagian tumbuhan memuat pelepah; B. Daun;

C. Ujung daun dengan sirus. Sumber : Kalima (1996)

Page 41: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

41

Calamus tumidus Furtado.

Nama daerah: Rotan manau tikus

Nama di negara lain : Rotan manau

buku hitam (Semenanjung Malaya

bagian Utara)

Daerah persebaran : Sumatra

Silvikultur

Tempat tumbuh

-

Perbanyakan dan penanaman

-

Botani

Batang mencapai panjang 60 m.

Panjang daun sampai 4 m termasuk

pelepah; pelepah daun ditumbuhi duri

besar dan indumentum berlutut.

Tangkai daun panjangnya sekitar 30

cm berwarna coklat kemerahan sampai

merah padam. Buah masak ellipsoid,

sekitar 22 x 18 mm, berparuh pendek,

tertutup dengan sisik coklat

kekuningan cembung dalam 15

barisan.

Anatomi

Plectocomia elongata dengan ciri

umum:

Diameter tanpa pelepah berkisar 12 -

25 mm

Panjang ruas –

Tinggi buku rata-rata –

Warna putih kekuningan.

Ciri anatomi:

ikatan pembuluh 316,7 μm

metaxylem 194,1 μm

protoxylem 32,2 μm

phloem 33,2 μm

Panjang sel serabut 1233,30 μm

Tebal dinding sel serabut 3,50 μm

Kimia

Holoselulosa -

Selulosa 56,62%

Lignin 21,79%

Silika 2,25 %

Fisis mekanis

Kadar Air -

Berat Jenis 0,45

Keteguhan tarik sejajar bagian luar 538

kg/cm2

Keteguhan tarik sejajar bagian dalam

631 kg/cm2

Page 42: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

42

Keawetan

-

Pelengkungan

-

Pemanfaatan

Sama dengan rotan manau yaitu untuk

pembuatan kerangka mebel.

Struktur anatomi Calamus tumidus Furtado

Keterangan : a. Metaxylem; b. Phloem; c. Protoxylem; d. Parenkim aksial; e. Berkas serabut; f. Jaringan parenkim dasar

Sumber : Indrawati (1992)

f

Page 43: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

43

Specimen Calamus tumidus Furtado Keterangan : 1. Daun; 2. Bagian batang dengan pelepah daun; 3.

Bagian perbungaan betina; 4. Buah muda

Sumber : Aminudin bin Muhammad dalam Dransfield dan Manokaran (1996)

Page 44: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

44

Daemonorop robusta Warb.

Nama daerah: Rotan susu (Sulawesi

Utara), batang merah (Sulawesi

Tengah) rotan bulu rusa (Seram

Ambon), noko (Sulawesi Tenggara)

Nama di negara lain : -

Daerah persebaran : Sulawesi,

Maluku

Silvikultur

Tempat tumbuh

Daemonorop robusta Warb.

merupakan spesies hidup berumpun,

tumbuh luas 10 - 900 m diatas

permukaan laut dan tanah sarang

sampai berbatu-batu dan berpasir.

Perbanyakan dan penanaman

-

Botani

Batang mencapai panjang 20 m.

Diameter batang dengan pelepah 40

mm. Panjang daun sampai 5,5 m,

pelepah daun bewarna kuning sampai

pucat, lebat ditumbuhi indumentum

hitam. Duri biasanya lunak, ramping,

coklat keputih-putihan sampai hitam,

panjang duri sampai 7 cm. Buah masak

agak membulat, panjang 17 mm dan

diameter 20 mm, dengan sisik putih,

dan berwarna coklat cemerlang bila

dikeringkan.

Anatomi

Daemonorop robusta dengan ciri

umum:

Diameter tanpa pelepah 23 mm

Panjang ruas rata-rata 20-25 cm

Tinggi buku rata-rata 3,7 mm

Warna hijau keabu–abuan dan kuning

kehitaman.

Ciri anatomi:

ikatan pembuluh 316,3 μm

metaxylem 198,0 μm

protoxylem 33 μm

phloem 34,9 μm

Panjang sel serabut 1180 μm

Tebal dinding sel serabut 3,10 μm.

Kimia

Holoselulosa -

Selulosa 50,86%

Lignin 22,39%

Silika 1,59 %

Fisis mekanis

Kadar Air -

Berat Jenis 0,42

MOR 647 kg/cm2

MOE 33.774 kg/cm2

Page 45: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

45

Keawetan

-

Pelengkungan

Radius terkecil pelengkungan tanpa

pengukusan 18,5 cm; dengan

pengukusan 6,5 cm.

Pemanfaatan

Pembuatan kerangka mebel dengan

kualitas sedang.

Page 46: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

46

Struktur anatomi Daemonorops robusta Warb. Keterangan : a. Metaxylem; b. Phloem; c. Protoxylem;

d. Parenkim aksial; e. Berkas serabut; f. Jaringan parenkim dasar Sumber : Indrawati (1992)

f

Bentuk batang rotan batang susu

Foto oleh Jasni, Rachman, dan Damayanti (2007)

Page 47: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

47

Specimen Daemonorops robusta Warb. Keterangan : 1. Batang berlepepah dan bagian pangkal daun; 2. Bagian

atas daun bersama kucir; 3. Pelepah daun; 4. Tiga pinak daun; 5. Rincian rakis bersama pinak daun; 6. Bagian perbuahan; 7. Rincian

perbuahan; 8. Buah. Sumber : Mogea (1996) dalam Dransfield dan Manokaran (1996)

Page 48: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

48

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Standar Industri Indonesia. Mutu dan cara uji tepung gaplek.

Departemen Perindustrian Republik Indonesia. SII-70-1979.

______. 1981. Standar Industri Indonesia. Cara uji kadar selulosa alpha, betha

dan gamma dalam pulp. Departemen Perindustrian Republik Indonesia.

SII-0443-1981.

______. 1981. Standar Industri Indonesia. Cara uji kadar lignin kayu dan pulp.

Departemen Perindustrian Republik Indonesia. SII-0528-1981.

______. 2005. RSNI3. Jenis, Sifat dan Kegunaan Rotan. Badan Standarisasi

Nasional. Jakarta. Belum diterbitkan.

Al Rasyid, H. 1989. Teknik penanaman rotan. Pusat Penelitian dan Pengembagan

Hutan dan Konservasi Alama. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kehutanan, Bogor. Tidak diterbitkan.

Dransfield, J. 1974. A Short guide to rattan Biotrop/TF/74/128 Bogor, Indonesia 69 pp.

______. 1979. A manual of the rattan of Malay Peninsula. Malayan Forest Record

No. 29. FRIM, Malaysa.

______. 1984. The Rattan of Sabah. Sabah Forest Record. No 13. Forest

Departement Sabah.

Dransfield, J. and N. Manokaran. 1994. PROSEA Plant Resources of South East

Asia 6: Rattans .

______. 1996. Sumberdaya Nabati Asia Tenggara 6: Rotan. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta dan PROSEA Bogor.

Hadikusumo, S. A. 1994. Exploration of physical and mechanical properties of

precently unused Rattan. Buletin Fakultas Kehutanan No.25:1-19.

Fahutan UGM. Yokyakarta.

Page 49: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

49

Hartono. 1998. Prospek industri rotan dan saran yang diperlukan. Makalh pada

workshop tentang deregulasi rotan. Asmindo. Jakarta.

Indrawati, L. 1992. Struktur Anatomi Beberapa Jenis Rotan. Skripsi S1. Jurusan

Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Bogor. Tidak diterbitkan.

Jasni. 1996. Struktur Anatomi Batang dan Kandungan Kimia Rotan Serta

Pencegahan Serangan Bubuk Dinoderus Minutus Fabr. pada Beberapa

Jenis Rotan. Tesis S2. Program Studi Biologi. Program Pascasarjana.

Universitas Indonesia. Depok.

_____, dan N. Supriana, 1999. The resisten of eight rattan species against the

powder post beetle Dinoderus minutus Farb. Proceeding of the Fourth

Internasional Conference of Wood Science, Wood Technology and

Forestry. Missenden Abbey. 14th-16th Juli. Forest Products Research

Centre. Bungkinghamshire Chilters University College High Wycome,

England. pp : 157 –162.

_______, O. Rachman, Krisdianto, T. Kalima, N. Hadjib, Suhariyanto, J. Mogea.

2006. Kosep Atlas Rotan. Pusiltbang Hasil Hutan. Laporan Proyek. Tidak

diterbitkan.

Kalima, T., 1996. Flora rotan di Pulau Jawa serta kerapatan dan persebaran

populasi rotan di tiga wilayah kawasan Taman Nasional Gunung

Halimun Jawa Barat. Thesis S2 Program Studi Biologi Program Pasca

Sarjana. Universitas Indonesia. Depok. Tidak diterbitkan.

Nasa. I. M. 1989. Studi Perbandingan Beberapa Sifat Fisik, Mekanik dan Kimia

antara Rotan Bubuay (Plectpcomia eongata BL.) dengan Rotan Manau

(Calamus manan Miq.). Skripsi S1. Jurusan Teknologi Hasil Hutan.

Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Rachman, O. 1996. Peranan sifat anatomi, kimia dan fisis terhadap mutu rekayasa

rotan. Disertasi Doktor. Program Pasca sarjana IPB. Bogor.

______, dan Jasni. 2006. Rotan Sumberdaya, Sifat dan Pemanfaatannya. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 132 hal.

Page 50: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

50

______, Jasni, dan Krisdianto. 2006. Teknologi Pelengkungan dan Peningkatan

Kemampuan Radius Lengkung untuk Efisiensi Industri Pengolahan

Rotan. Sub judul : Peningkatan kemampuan radius lengkung rotan

sebagai bahan baku mebel. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kehutanan. Bogor. Tidak diterbitkan.

Siripatanadilok, S. 1974. Anatomical investigation of Javanese Rattan cane as a

quide to their identification. Biotrop Tropical Forest Research. Bogor.

Wiener, G. and W. Liese. 1990. Rattan stem anatomy and taxonomic implications.

IAWA Bulletin : 11 (1):61-70.

_____, 1993. Generic Identification Key to Rattan Palms Based and Stain

Anatomical Characters. IAWA. Journal. 14(1): 55-61.

Page 51: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

51

GLOSARI

Anyaman rotan: hasil anyaman dengan bahan baku kulit atau hati rotan yang

dapat dibentuk lebih lanjut untuk meningkatkan manfaat dan nilai tambah.

Bahan baku mebel rotan: bahan baku mebel yang terdiri dari rotan WS, rotan

bulat pendek, rotan kikis buku, rotan bulat kupasan, rotan belahan hati, kulit

rotan dan anyaman rotan.

Biji: unit pembiakan yang dibentuk dari bakal biji yang telah dibuahi, tersusun

atas embrio dan kulit, dan dalam beberapa hal juga memiliki endosperma.

Buah: bakal buah yang masak dengan bagian-bagian yang menggala.

Buku: suatu titik di batang atau cabang tempat munculnya daun atau cabang.

Duri: struktur keras berujung runcing-lurus kaku pendek.

Flagelum: organ panjat pada rotan yang dikembangkan dari suatu perbungaan

yang termodifikasi, tumbuh pada suatu pelepah daun, hanya terdapat pada

marga Calamus.

Holoselulosa merupakan selulosa yang mempunyai molekul gula linear berantai

panjang dan berfungsi memberikan kekuatan tarik pada batang yang

disebabkan karena adanya ikatan kovalen yang kuat dalam cincin piranosa

dan antar unit gula penyusun selulosa.

Ikatan pembuluh: sel-sel metaxylem, phloem, protoxylem dan sel-sel serabut

yang membentuk suatu ikatan yang terletak menyebar diantara jaringan

parenkim dasar.

Kadar air (%) merupakan hasil pengukuran kadar air rotan dalam kondisi kering

udara. Berat jenis merupakan perbandingan berat dan volume kayu dalam

keadaan kering udara dengan kadar air rotan rata-rata sekitar 15%.

Keranjang: hasil anyaman jalinan bahan baku rotan bulat WS, rotan bulat

pendek, rotan kikis buku, rotan bulat kupas, kulit rotan atau hati rotan yang

ditandai dengan aneka bentuk kerajinan bermotif kembang.

Page 52: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

52

Kucir: organ panjat dari rotan yang dikembangkan dari perpanjangan ujung

daun.

Lignin: Polimer kompleks dari unit fenilpropana dengan berat molekul tinggi yang

berfungsi memberikan kekakuan pada batang rotan.

Lutut: suatu pembengkakan pelepah daun pada pangkal tangkai.

Mebel: hasil pengerjaan dari beberapa bentuk bahan baku yang sudah dirakit

menjadi suatu produk barang jadi.

Metaxylem: xylem yang berdiameter besar sebagai elemen anatomi yang

berfungsi sebagai saluran air dan zat hara dari akar ke daun.

Modulus elastisitas/Modulus of Elasticity/MOE: perbandingan antara

tegangan dan regangan yang berlaku sepanjang garis elastis.

Modulus patah/Keteguhan lentur statis maksimum/Modulus of

Rupture/MOR: tegangan pada batas maksimum.

Okrea: perpanjangan pelepah daun yang melampaui pangkal tangkai.

Pinak daun (leaflet) : lembar daun majemuk.

Phloem: elemen anatomi yang berfungsi sebagai saluran hasil fotosintesis dari

tajuk ke bagian-bagian lain dari tanaman.

Protoxylem: xylem berdiameter kecil yang berbentuk spiral sebagai saluran air

dan zat hara dari akar ke daun.

Sel serabut : sel-sel jaringan dalam komponen struktural yang memberikan

kekuatan pada rotan, dimana tebal dinding sel serabut merupakan

parameter anatomi yang paling penting dalam menentukan kekuatan rotan

dan dinding yang lebih tebal membuat rotan menjadi lebih keras dan lebih

berat.

Selulosa: molekul gula linier berantai panjang dalam golongan holoselulosa yang

berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik dan lentur batang. Kemurnian

selulosa alami ditunjukkan oleh prosentase α-selulosa.

Page 53: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

53

Sifat anatomi: sifat yang terdapat pada suatu jenis rotan yang diidentifikasi

secara anatomi.

Sifat fisis mekanis: sifat suatu jenis rotan yang ditentukan berdasarkan

penampakan fisik dan keteguhannya.

Sifat kimia: sifat yang didasarkan atas kandungan kimia yang terdapat pada

suatu jenis rotan yang dianalisa secara kimia.

Silika: zat kaca yang sangat keras yang dapat menumpulkan pisau pengolahan

dan diperoleh setelah rotan diabukan.

Rakis: dalam selembar daun, sumbu tempat pinak-pinak daun tumbuh; dalam

suatu perbungaan, sumbu yang ditumbuhi cabang-cabang tingkat pertama.

Rotan: palem memanjat yang termasuk anak suku Calamoideae.

Ruas: antar buku-bagian dari batang antara dua buku.

Tumbuh berumpun (cluster): rotan tumbuh lebih dari satu batang pada satu

rumpun.

Tumbuh tunggal (soliter): rotan tumbuh tunggal, tidak mempunyai tunas-

tunas pada batang.

Tunas: cabang atau ranting tumbuh yang muda.

Page 54: I. PENDAHULUANforpro.org/data_content/attachment/ATLAS_ROTAN.pdf · 2020-02-19 · kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis rotan merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai

54

INDEKS NAMA ROTAN

Batang merah – 44 Batang putih – 17 Borongan - 25 Bubuai - 37 Calamus burckianus Becc. - 29 Calamus giganteus Becc. (1893) - 8 Calamus inops Becc. - 13 Calamus manan Miq. - 8 Calamus ornatus BL. - 25 Calamus scipionum Loureiro - 21 Calamus tumidus Furtado. - 41 Calamus zolingeri Becc. - 17 Daemonorop robusta Warb. - 44 Halawaku malibat – 17 Howe balubuk - 29 Howe bubuai - 37 Howe sampang - 33 Korthalsia jughunii Bl. - 33 Limuran – 25 Menjalin warak - 37 Minong – 25 Munou – 25 Noko – 44 Owe menceng - 33 Penjalin bakul - 29 Plectocomia elongata Bl. – 37

Rimoran - 25 Rotan air – 17 Rotan batang - 17 Rotan buku dalam - 25 Rotan bulu rusa - 44 Rotan dok – 25 Rotan kesup – 25 Rotan kesur – 25 Rotan lambang - 25 Rotan manau - 8 Rotan manau tikus - 41 Rotan manau telur - 8 Rotan manau buku hitam - 41 Rotan mantang – 37 Rotan semambu - 21 Rotan sepet – 29 Rotan seuti - 25 Rotan susu - 44 Rotan tohiti – 13 Sambutan – 13 Sek batang – 25 Tu’u - 21 Umul - 17 Waai chang – 25 Waai maithao – 21 We maliang - 25