130
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan OLEH : LUH AYU RATNAWATI P00312014026 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV 2018

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

  • Upload
    lydat

  • View
    255

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan

OLEH :

LUH AYU RATNAWATI P00312014026

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV

2018

Page 2: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU

HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN

DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO TAHUN 2018

Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjana Terapan

Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi

dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Politeknik Kesehatan

Kendari maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali

bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Kendari, 30 Juli 2018

Luh Ayu Ratnawati P00312014026

Page 3: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

iii

Page 4: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

iv

Page 5: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

v

RIWAYAT HIDUP

I. Identitas

1. Nama :Luh Ayu Ratnawati

2. Tempat/Tanggal Lahir : Andoolo Utama, 7 Oktober 1996

3. Suku/Bangsa : Bali/Indonesia

4. Agama : Hindu

5. Alamat : Ds. Silea Jaya, Kec. Buke, Kab. Konsel

II. RiwayatPendidikan

1. Sekolah Dasar Negeri 2 Watumokala, tamat tahun 2008

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Andoolo, tamat tahun 2011

3. Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Konawe Selatan, tamat tahun

2014

4. Program DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari, tahun 2014

hingga saat ini

Page 6: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul : “Hubungan Usia, Paritas dan Dukungan Suami Pada Ibu

Hamil Trimester III Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi

Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2018” tepat

pada waktunya. Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan di program studi D-IV Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kendari.

Rasa hormat dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

Ayahanda tercinta I Wayan Gesar, S.Pd, M.Pd dan Ibunda tercinta Ni

Wayan Sri Darini, S.Pd.SD yang telah mengasuh, membesarkan dengan

penuh cinta dan kasih sayang serta memberikan semua dukungan moril,

materiil dan spiritual guna tercapainya kesuksesan studi yang penulis

jalani selama menuntut ilmu sampai selesainya skripsi ini.

Proses penulisan karya tulis ilmiah ini telah melewati perjalanan

panjang dan penulis banyak mendapat petunjuk serta bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga

menghaturkan rasa terima kasih kepada Ibu Hendra Yulita, SKM, MPH

selaku pembimbing I dan Ibu Yustiari, SST, M.Kes selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta atas

segala pengorbanan waktu dan pikiran selama penyusunanskripsi ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

Page 7: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

vii

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari.

2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

4. Ibu HasmiaNaningsi, SST, M.Keb, selaku Ketua Program Studi D-IV

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari.

5. Ibu Dr. Nurmiaty, S.Si.T, MPH, Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes dan Ibu

Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes selaku tim penguji yang dengan penuh

kesabaran, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan

Kebidanan yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu

pengetahuan maupun motivasi pada penulis selama mengikuti

pendidikan.

7. Kepala Puskesmas Lepo-Lepo yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian ini.

8. Kepala ruangan dan seluruh bidan Poli KIA Lepo-Lepo yang telah

bersedia membimbing selama penelitian dilaksanakan.

9. Adik-adikku tercinta Kadek Dwi Kresnatama dan Komang Lintang

Udaya yang selalu memberi semangat, Wayan Febri Susanti yang

menjadi teman saat kebingungan dan Ayikacantya Sudayasa yang

selalu memberi hiburan saat penulis merindukan rumah.

10. Rekan-rekan seperjuangan D-IV Kebidanan angkatan 2014yang

selalu memberi motivasi agar bisa menyelesaikan skripsi.

Page 8: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

viii

11. EXO members (Xiumin, Suho, Lay, Baekhyun, Chen, Chanyeol, D.O,

Kai and Sehun), who always keep me smiling through my hard time.

We Are One!

12. Teristimewa, I Nyoman Juliana, Amd.Kep yang selalu memotivasi dan

selalu yakin bahwa penulis bisa melalui semua masa-masa sulit. xo.

13. Semua pihak yang telah banyak membantu namun tidak dapat

disebutkan satu persatu selama penulis mengikuti pendidikan hingga

ujian akhir, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua

kebaikan tersebut.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

baik isi, bahasa, maupun materi. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan

kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan kepada penulis.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kendari, Juli 2018

Penulis

Page 9: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.............................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

ABSTRAK .............................................................................................. xiv

ABSTRACT ............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9

A. Telaah Pustaka .................................................................................. 9

B. Landasan Teori ................................................................................ 41

C. Kerangka Teori ................................................................................ 44

D. Kerangka Konsep. ........................................................................... 45

E. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 47

B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 48

C. Populasi dan Sampel dan Sampling ................................................ 49

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ........................................ 50

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................. 53

F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 54

Page 10: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

x

G. Pengolahan, Analisis, Penyajian Data ............................................. 56

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 59

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 59

B. Hasil ................................................................................................ 59

C. Pembahasan ................................................................................... 65

BAB V PENUTUP .................................................................................... 70

A. Kesimpulan ...................................................................................... 70

B. Saran ............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................. 44

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................... 45

Gambar 3. Rancangan Penelitian .................................................... 47

Page 12: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Usia di Wilayah Kerja

Puskesmas Lepo-Lepo ....................................................... 60

Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Paritas di Wilayah

Kerja Puskesmas Lepo-Lepo .............................................. 60

Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Dukungan Suami di

Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo ................................ 61

Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Tingkat Kecemasan di

Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo ................................ 61

Tabel 4.5 Distribusi Usia dengan Tingkat Kecemasan dalam

Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas

Lepo-Lepo ........................................................................... 62

Tabel 4.6 Distribusi Paritas dengan Tingkat Kecemasan dalam

Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas

Lepo-Lepo ........................................................................... 63

Tabel 4.7 Distribusi Dukungan Suami dengan Tingkat

Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di

Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo ................................ 64

Page 13: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Permohonan Menjadi Responden

2. Lembar Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden

3. Kuesioner Penelitian

4. Output SPSS Penelitian

5. Master Tabel Penelitian

6. Surat Izin Pengambilan Data Awal

7. Surat Izin Penelitian

8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

9. Dokumentasi Penelitian

Page 14: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

xiv

ABSTRAK

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM

MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO TAHUN 2018

Luh Ayu Ratnawati1, Hendra Yulita, SKM, MPH2, Yustiari, SST,M.Kes3

Latar Belakang : Semua wanita hamil mengalami perubahan pada fisiknya.

Selain menimbulkan perubahan fisik, kehamilan juga menimbulkan perubahan dan adaptasi psikologis bagi ibu hamil. Membesarnya janin dalam kandungan mengakibatkan calon ibu letih, tidak nyaman, tidak dapat tidur nyenyak, sering mendapat kesulitan bernapas dan beban fisik lainnya. Semua pengalaman ini mengakibatkan timbulnya kecemasan, ketegangan, konflik batin dan lain-lain. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan usia,

paritas, dan dukungan suami pada ibu hamil trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018. Metode Penelitian : Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ibu hamil trimester III yang memeriksakan

kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo sebanyak 130 orang. Pengambilan sampel dengan teknik non random sampling menggunakan kuesioner. Pengukuran tingkat kecemasan dengan skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil Penelitian : Sebagian besar ibu hamil memiliki usia bukan risiko tinggi,

paritas multipara, dukungan suami baik dan mengalami kecemasan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan (p value = 0,987). Tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan (p value = 0,583). Ada

hubungan yang signifikan antara dukungan suami dan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan (p value = 0,002).

Kata Kunci : usia, paritas, dukungan suami, tingkat kecemasan dalam mengahadapi persalinan

1. Mahasiswa DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari

2. Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari

3. Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari

Page 15: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

xv

ABSTRACT

AGE, PARITY AND HUSBAND SUPPORT RELATIONSHIP TO THIRD TRIMESTER OF PREGNANT WOMAN WITH LEVEL OFANXIETY IN DEALING

LABOR IN THE LEPO-LEPO COMMUNITY HEALTH CENTER REGION IN 2018

Luh Ayu Ratnawati1, Hendra Yulita, SKM, MPH2, Yustiari, SST, M.Kes3

Background: All pregnant women experience a change in their physical. In

addition to causing physical changes, pregnancy also cause changes and psychological adaptation for pregnant women. The enlargement of the fetus in the womb causes the expectant mother tired, uncomfortable, unable to sleep soundly, gets difficulty breathing and other physical burden. All the experiences resulted in anxiety, tension, innerconflicts, etc. Research Objectives: This study aims to examine the relationship between age,

parity, and husband support in third trimester of pregnant women with anxiety level in the delivery of labor in Lepo-Lepo Community Health Center 2018 Research Method: Analytic survey research design with cross sectional

approach. Research sample are pregnant womens in third trimester who checked their pregnancy in region of Lepo-Lepo Communnity Health Center as 130 people. Sampling using non random sampling technique, using questioner. Measurement of anxiety levels by HARS scale (Hamilton Anxiety Rating Scale). Results: Most pregnant women were of high risk, multiparent parity, good

husbands support and anxiety. There was no significant relationship between age and anxiety levels in the delivery of labor (p value = 0,987). There was no significant relationship between parity and anxiety levels in the delivery of labor (p

value = 0,583). There is a significant relationship between husband support and anxiety levels in the delivery of labor (p value = 0,002).

Keywords : age, parity, husband support, the level of anxiety in the delivery of labor

1. Students of DIV Obstetrics Health Polytechnic of Kendari 2. Lecturer of Department of Obstetrics Health Polytechnic of Kendari 3. Lecturer of Department of Obstetrics Health Polytechnic of Kendari

Page 16: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan

yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel

telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan

pertumbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan

pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil

konsepsi sampai aterm (Manuaba dkk, 2012 dalam Febriyanti, 2016).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi

(FOGI dalam Prawiroharjo, 2010).

Semua wanita hamil mengalami perubahan pada fisiknya. Selain

menimbulkan perubahan fisik, kehamilan juga menimbulkan perubahan

dan adaptasi psikologis bagi ibu hamil. Membesarnya janin dalam

kandungan mengakibatkan calon ibu letih, tidak nyaman, tidak dapat

tidur nyenyak, sering mendapat kesulitan bernapas dan beban fisik

lainnya. Semua pengalaman ini mengakibatkan timbulnya kecemasan,

ketegangan, konflik batin dan lain-lain. Selain itu, adanya resiko

perdarahan, rasa sakit pada saat melahirkan, bahaya kematian pada

dirinya sendiri maupun bayi yang akan dilahirkan juga menambah

kecemasan dan ketakutan bagi ibu hamil (Lia, 2011 dalam Hermayoni,

2015).

Pada kehamilan trimester III, gerakan bayi dan membesarnya

perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-

Page 17: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

2

kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.

Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya

tanda dan gejala persalinan (Mansur, 2011).

Menurut Nanda (2012) dalam Nursanti (2016), kecemasan

adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai oleh

respon autonom (penyebab sering tidak spesifik atau tidak diketahui

pada setiap individu) perasaan cemas tersebut timbul akibat dari

antisipasi diri terhadap bahaya. Keadaan ini juga dapat diartikan

sebagai tanda-tanda perubahan yang memberikan peringatan akan

adanya bahaya pada diri individu.

Stress yang tinggi dan mood (suasana hati) yang menganggu

selama kehamilan ini dapat mengakibatkan bayi dengan BBLR (berat

badan lahir rendah), kelahiran preterm, kromosomial, abortus spontan,

rendahnya APGAR skor, neuro endokrin dsyregulation (Notoatmodjo,

2006 dalam Horhoruw, 2016). Sedangkan dampak pada ibu dapat

terjadi hiperemesis gravidarum, gangguan jantung, hipertensi,

preeklamsia, dan eklamsia (Hasdianah Hasan Rohan, 2013 dalam

Horhoruw, 2016). Dampak yang lain pada ibu dapat terjadi partus lama,

inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, pada bayi dapat terjadi

kematian saat lahir, hiperaktif, kemunduran mental (Wiknjosastro, 2006

dalam Horhoruw, 2016).

Di seluruh dunia sekitar 10% wanita hamil dan 13% wanita yang

baru saja melahirkan mengalami gangguan jiwa, terutama depresi. Di

negara berkembang bahkan lebih tinggi, yaitu 15,6% selama kehamilan

dan 19,8% setelah melahirkan anak. Perinatal Anxiety And Depression

Page 18: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

3

Australia (2012) menyebutkan bahwa ketika kecemasan atau depresi

dialami selama kehamilan maka itu disebut kecemasan antenatal atau

depresi antenatal. Sebanyak 1 dari 10 wanita dan 1 dari 20 pria

mengalami depresi antenatal. Kecemasan yang dialami sama seperti

kecemasan biasa, dan banyak orangtua yang mengalami kecemasan

dan depresi dalam waktu bersamaan. Dennis, dkk (2017) meninjau

23,468 abstrak, mengambil 783 artikel dan memasukkan 102 studi

yang melibatkan 221,974 wanita dari 34 negara sehingga

mendapatkan prevalensi gejala kecemasan yang dilaporkan sendiri

adalah 18,2% pada trimester pertama, 19,1% pada trimester kedua dan

24,6% pada trimester ketiga. Prevalensi keseluruhan untuk diagnosis

klinis gangguan kecemasan adalah 15,2% dan 4,1% untuk gangguan

kecemasan umum.

Berdasarkan data Riskesdas (2013), secara nasional proporsi

kehamilan umur 10-54 tahun di Indonesia adalah 2,68 persen, di

perkotaan (2,8%) lebih tinggi dibanding pedesaan (2,55%). Pola

kehamilan berbeda menurut kelompok umur dan tempat tinggal. Di

antara penduduk perempuan umur 10-54 tahun tersebut, terdapat

kehamilan pada umur sangat muda (<15 tahun), meskipun dengan

proporsi yang sangat kecil (0,02%), terutama terjadi di perdesaan

(0,03%). Proporsi kehamilan pada umur remaja (15-19 tahun) adalah

1,97 persen, perdesaan (2,71%) lebih tinggi dibanding perkotaan

(1,28%).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Provinsi

Sulawesi Tenggara (2016) menyebutkan bahwa pada tahun 2015

Page 19: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

4

cakupan K1 Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 92,90% dan

cakupan K4 sebanyak 80,50%. Sedangkan berdasarkan Profil

Kesehatan Kab/Kota (2015), cakupan pelayanan K4 di Kota Kendari

sebanyak 95,48%. Dan cakupan tersebut telah mencapai target

Renstra Kemenkes pada tahun 2015 sebesar 95%.

Profil Puskesmas Lepo-Lepo menyatakan bahwa pada tahun

2014 cakupan K1 sebanyak 470 ibu hamil (100%) dan cakupan K4

sebanyak 453 ibu hamil (96,3%). Pada tahun 2015, cakupan K1

sebanyak 536 ibu hamil (100%) dan cakupan K4 sebanyak 511

(95,3%). Tahun 2016, cakupan K1 sebanyak 598 (100%) dan cakupan

K4 sebanyak 576 (96,3%).

Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul

penelitian tentang “Hubungan Usia, Paritas dan Dukungan Suami pada

Ibu Hamil Trimester III dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi

persalinan di Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara usia ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018?

2. Apakah ada hubungan antara paritas ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018?

Page 20: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

5

3. Apakah ada hubungan antara dukungan suami pada ibu hamil

trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan usia,

paritas, dan dukungan suami pada ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja

puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi usia ibu hamil trimester III di wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018

b. Mengidentifikasi paritas ibu hamil trimester III di wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018

c. Mengidentifikasi dukungan suami pada ibu hamil trimester III di

wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018

d. Mengidentifikasi tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan

di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018

e. Mengetahui hubungan antara usia ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018

f. Mengetahui hubungan antara paritas ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018

Page 21: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

6

g. Mengetahui hubungan antara dukungan suami ibu hamil trimester

III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di

wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pikiran dan masukan :

1. Bagi Puskesmas

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pihak

Puskesmas Lepo-Lepo untuk senantiasa meningkatkan pelayanan

antenatal care, terutama pada ibu hamil trimester III yang akan

segera menghadapi persalinan.

2. Bagi Pendidikan

Sebagai sumbangan ilmiah dan masukan untuk sumbangan

ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan pustaka

atau bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai pengalaman yang

berharga bagi peneliti khususnya dalam meningkatkan wawasan

dalam bidang penelitian.

4. Bagi Masyarakat

Untuk menambah pengetahuan masyarakat, khususnya

tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Page 22: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

7

E. Keaslian Penelitian

1. Zamriati, dkk (2013), Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado dengan judul

“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu Hamil

Menjelang Persalinan di Poli KIA PKM Tuminting”. Jenis penelitian ini

adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini diambil dengan non probability

sampling dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian: ada

hubungan yang signifikan antara umur, paritas dan pengalaman

traumatis dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli

KIA PKM Tuminting dan tidak ada hubungan yang signifikan antara

tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil menjelang

persalinan di Poli KIA PKM Tuminting. Perbedaan dengan penelitian

tersebut adalah jenis penelitian yang menggunakan survey analitik

dengan pendekatan cross-sectional dan teknik pengambilan sampel

yang menggunakan accidental sampling.

2. Adelina (2014), Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta

yang berjudul “Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil dalam menghadapi Persalinan di Puskesmas

Turi Sleman”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

kuantitatif yang menggunakan metode korelasional dengan

rancangan cross-sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian: ada hubungan

antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil

menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. Perbedaan

Page 23: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

8

dengan penelitian tersebut adalah jenis penelitian yang

menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional

dan teknik pengambilan sampel yang menggunakan accidental

sampling.

3. Heriani (2016), Program Studi DIII Kebidanan STIKES Al-Ma’arif

Baturaja yang berjudul “Kecemasan dalam Menjelang Persalinan

ditinjau Dari Paritas, Usia dan Tingkat Pendidikan”. Penelitian ini

merupakan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional.

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik total

sampling dengan hasil penelitian: diperoleh hasil dari 45 responden

yang mengalami kecemasan dalam menghadapi masa menjelang

persalinan sebanyak 24 responden (53,3%) cemas dan 21

responden (46,7%) tidak cemas. Responden yang paritas

primigravida sebanyak 11 responden (24,4%), paritas multigravida

sebanyak 34 responden (75,6%). Responden yang usia ibu berisiko

sebanyak 21 responden (46,7%) dengan usia ibu yang tidak berisiko

sebanyak 24 responden (53,3%). Responden yang pendidikan ibu

tinggi sebanyak 22 responden (48,9%) dengan pendidikan ibu

rendah sebanyak 23 responden (51,1%). Perbedaan dengan

penelitian tersebut adalah variabel penelitian, jenis penelitian yang

menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional

dan teknik pengambilan sampel yang menggunakan accidental

sampling.

Page 24: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran bayi,

kehamilan normal biasanya berlangsung dalam waktu 40 minggu.

Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester yang masing-

masing berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester I selama

12 minggu, trimester 2 selama 15 minggu (minggu ke-13 sampai

minggu ke-27) dan trimester 3 selama 13 minggu (minggu ke-28

sampai minggu ke-40) (FOGI dalam Ardiani, 2013).

Proses kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,

pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi

(Winkjosastro, 2008).

b. Tanda dan Gejala Awal Kehamilan

Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu (Sulistyawati, 2009;

Jannah, 2011; Nugroho, dkk, 2014).

1) Tanda Presumtif/ Tanda Tidak Pasti

Tanda presumtif/ tanda tidak pasti adalah perubahan -

perubahan yang dirasakan oleh ibu (subjektif) yang timbul

selama kehamilan. Yang termasuk tanda presumtif/ tanda

tidak pasti adalah :

Page 25: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

10

a) Amenorhoe (tidak dapat haid)

Pada wanita sehat dengan haid yang teratur,

amenorhoe menandakan kemungkinan kehamilan. Gejala

ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak

dapat haid lagi. Kadang-kadang amenorhoe disebabkan

oleh hal-hal lain diantaranya akibat menderita penyakit TBC,

typhus, anemia atau karena pengaruh psikis.

b) Nausea (enek) dan emesis (muntah)

Pada umumnya, nausea terjadi pada bulan - bulan

pertama kehamilan sampai akhir triwulan pertama dan

kadang-kadang disertai oleh muntah. Nausea sering terjadi

pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut

morning sickness. Dalam batas tertentu, keadaan ini masih

fisiologis, namun bila terlampau sering dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan

hiperemesis gravidarum.

c) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan

menghilang dengan makin tuanya usia kehamilan.

d) Mammae menjadi tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen

dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli pada

mamae sehingga glandula montgomery tampak lebih jelas.

e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Keadaan ini terjadi pada bulan - bulan pertama tetapi

Page 26: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

11

setelah itu nafsu makan akan timbul kembali.

f) Sering buang air kecil

Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada

bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang

mulai membesar. Pada triwulan kedua, umumnya keluhan

ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari

rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul

kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul

dan menekan kembali kandung kencing.

g) Obstipasi

Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang

disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.

h) Pigmentasi kulit

Keadaan ini terjadi pada kehamilan 12 minggu ke

atas. Kadang-kadang tampak deposit pigmen yang

berlebihan pada pipi, hidung dan dahi yang dikenal dengan

kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola mammae

juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen

yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea

alba. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortikosteroid

plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

i) Epulis

Epulis merupakan suatu hipertrofi papilla ginggivae

yang sering terjadi pada triwulan pertama.

Page 27: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

12

j) Varises (penekanan vena - vena)

Keadaan ini sering dijumpai pada triwulan terakhir

dan terdapat pada daerah genetalia eksterna, fossa

poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida, kadang-

kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu,

kemudian timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-

kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama

kehamilan muda.

2) Tanda Kemungkinan Hamil

Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan-

perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa (bersifat objektif),

namun berupa dugaan kehamilan saja. Semakin banyak tanda-

tanda yang didapatkan, semakin besar pula kemungkinan

kehamilan. Yang termasuk tanda kemungkinan hamil adalah:

a) Uterus membesar

Pada keadaan ini, terjadi perubahan bentuk, besar

dan konsistensi rahim. Pada pemeriksaan dalam, dapat

diraba bahwa uterus membesar dan semakin lama semakin

bundar bentuknya.

b) Tanda hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menajdi

lunak, terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu

pertama, ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus

uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan

ismus menjadi panjang dan lebih lunak sehingga kalau

Page 28: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

13

diletakkan dua jari dalam fornix posterior dan tangan satunya

pada dinding perut di atas simpisis maka ismus ini tidak

teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari

uterus.

c) Tanda chadwick

Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva

tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna

porsiopun tampak livide. Hal ini disebabkan oleh pengaruh

hormon estrogen.

d) Tanda piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang

pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi

lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus

membesar ke salah satu jurusan pembesaran tersebut.

e) Tanda braxton hicks

Bila uterus dirangsang, akan mudah berkontraksi.

Waktu palpasi atau pemeriksaan dalam uterus yang awalnya

lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini

khas untuk uterus dalam masa kehamilan..

f) Goodell sign

Di luar kehamilan konsistensi serviks keras,

kerasnya seperti merasakan ujung hidung, dalam kehamilan

serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau

ujung bawah daun telinga.

Page 29: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

14

g) Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya

Human Chorionic Gonadotropin pada kehamilan muda

adalah air seni pertama pada pagi hari. Dengan tes ini,

dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini

mungkin.

3) Tanda Pasti

Tanda pasti adalah tanda – tanda objektif yang

didapatkan oleh pemeriksa yang dapat digunakan untuk

menegakkan diagnosa pada kehamilan. Yang termasuk tanda

pasti kehamilan adalah :

a) Terasa gerakan janin

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan

oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada

multigravida, dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu

karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Pada

bulan keempat dan kelima, janin berukuran kecil jika

dibandingkan dengan banyaknya air ketuban, maka kalau

rahim didorong atau digoyangkan, maka anak melenting di

dalam rahim.

b) Teraba bagian-bagian janin

Bagian-bagian janin secara objektif dapat

diketahui oleh pemeriksa dengan cara palpasi menurut

leopold pada akhir trimester kedua.

Page 30: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

15

c) Denyut jantung janin

Denyut jantung janin secara objektif dapat

diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan :

(1) Fetal electrocardiograph pada kehamilan 12 minggu.

(2) Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.

(3) Stetoskop laenec pada kehamilan 18 – 20 minggu.

d) Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.

e) Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin

berupa ukuran kantong janin, panjangnya janin dan diameter

bipateralis sehingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.

c. Perubahan Psikologis Wanita Hamil

Varney (2006) menyebutkan bahwa kehamilan merupakan

waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum

memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan

kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir. Perubahan status

yang radikal ini dipertimbangkan sebagai suatu krisis disertai

periode tertentu untuk menjalani proses persiapan psikologis yang

secara normal sudah ada selama kehamilan dan mengalami

puncaknya pada saat bayi lahir.

Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita

hamil cukup labil. Ia dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan

suasana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi emosional

dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami

perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi

berlebihan. Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap

Page 31: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

16

dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman kepada orang lain. Ia

merenungkan mimpi tidurnya, angan-angannya, fantasinya, dan

arti kata-katanya, objek, peristiwa, konsep abstrak, seperti

kematian, kehidupan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Ia dapat

mengidentifikasi bentuk-bentuk fisik yang berhubungan erat

dengan masa usia subur atau mencukupkan diri dengan

kehidupan atau makanan.

Wanita hamil memiliki kondisi yang sangat rapuh. Mereka

sangat takut akan kematian baik pada dirinya sendiri maupun

pada bayinya. Mereka cemas akan hal-hal yang tidak dipahami

karena mereka merasa tidak dapat mengendalikan tubuhnya dan

kehidupan yang mereka jalani sedang berada dalam suatu proses

yang tidak dapat berubah kembali. Hal ini membuat sebagian

besar wanita menjadi tergantung dan beberapa lainnya menjadi

lebih menuntut. Saat ini merupakan saat yang tepat untuk

memberi saran selaras dengan usaha mereka mencari sumber

pendukung baru dan arahan dalam membayangkan hal-hal yang

dibutuhkan untuk menjalani peran yang baru, perubahan dalam

kehidupan yang tidak jelas dan tidak dipahami, dan makna dari

semua hal ini.

Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses

psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan

erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi. Perubahan

tersebut terjadi pada tiap semester yang dapat dipaparkan

sebagai berikut:

Page 32: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

17

1) Trimester Pertama

Trimester pertama sering dianggap sebagi periode

penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah

terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.

Penerimaan terhadap kehamilannya merupakan tugas

psikologis yang paling penting pada trimester pertama.

Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen

tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita

mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan

kesedihan. Hingga kini masih diragukan bahwa seorang wanita

lajang yang bahkan telah merencanakan dan menginginkan

kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil tidak

mengatakan pada dirinya sendiri sedikitnya satu kali bahwa ia

sebenarnya berharap tidak hamil. Keseragaman kebutuhan ini

perlu dibicarakan dengan wanita karena ia akan cenderung

menyembunyikan ambivalensi dan perasaan negatifnya ini

karena perasaan tersebut bertentangan dengan apa yang

menurutnya semestinya ia rasakan. Jika ia tidak dibantu

memahami dan menerima ambivalensi dan perasaan negatif

tersebut sebagai suatu hal yang normal dalam kehamilan, maka

ia akan merasa sangat bersalah jika nantinya bayi yang ia

kandung meninggal saat dilahirkan atau terlahir cacat atau

abnormal. Ia akan mengingat pikiran-pikiran yang ia miliki

selama trimester pertama dan merasa bahwa ialah penyebab

Page 33: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

18

tragedi tersebut. Hal ini dapat dihindari bila ia dapat menerima

pikiran-pikiran tersebut dengan baik.

Fokus wanita adalah pada dirinya sendiri. Dari fokus

pada diri sendiri ini, timbul ambevalensi mengenai

kehamilannya seiring usahanya menghadapi pengalaman

kehamilan yang buruk yang pernah ia alami sebelumnya, efek

kehamilan terhadap kehidupannya kelak (terutama jika ia

memiliki karier), tanggung jawab yang baru atau tambahan

yang akan ditanggungnya, kecemasan yang berhubungan

dengan kemampuannya untuk menjadi seorang ibu, masalah-

masalah keuangan dan rumah tangga, dan penerimaan orang

terdekat terhadap kehamilannya. Perasaan ambivalen ini

biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima

kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir

trimester pertama dan difasilitasi oleh perasaannya sendiri yang

merasa cukup aman untuk mengungkapkan perasaan-

perasaan yang menimbulkan konflik yang ia alami. Sementara

itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti

nausea, kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan

emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik dan depresi

yang ia alami dan pada saat bersamaan hal-hal tersebut

menjadi pengingat tentang kehamilannya.

Beberapa wanita, terutama mereka yang telah

merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk

hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya

Page 34: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

19

telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal

tubuhnya. Trimester pertama sering menjadi waktu yang

menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat

berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama

pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran

dan bagi para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas

akan kemungkinan terjadi keguguran kembali atau teratoma.

Pada wanita ini sangat tidak sabar menunggu akhir trimester

pertama sebagai suatu batu lonvatan sehingga setelah

trimester ini dilewati, mereka dapat merasa santai dan percaya

sepenuhnya terhadap kehamilan mereka. Beberapa pasangan

memilih untuk tidak memberitahu pihak manapun mengenai

kehamilannya hingga trimester pertama dan menghindari rasa

pahit yang mungkin timbul dengan menceritakan pada orang

lain jika ternyata mereka mengalami keguguran. Pasangan lain

memilih berbagi kebahagiaan dan kegembiraan segera setelah

mereka mengetahui dan mempertimbangkan bahwa mereka

memiliki sistem pendukung yang siap-sedia jika keguguran

terjadi.

Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil

selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah

satu uji realitas tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi

bukti nyata bahwa dirinya hamil. Bagi kebanyakan wanita,

peningkatan berat badan dini dapat dilihat sebagai bukti bahwa

janin yang berada di dalam kandungan mengalami

Page 35: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

20

pertumbuhan meski buktinya tidak terlihat secara fisik. Wanita

tersebut merasa peningkatan berat badan tersebut berada

dalam kendalinya dan mengontribusi pertumbuhan

abdomennya, yang berarti berkontribusi pada kandungannya.

Sebaliknya, wanita yang mengandung dan berusaha

menyembunyikannya (contohnya: pada beberapa remaja yang

belum menikah) akan berusaha menahan lapar supaya tidak

terlihat hamil sementara berusaha mengatasi masalah dan

membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah

mereka.

Validasi kehamilan dilakukan berulang-ulang saat

wanita mulai memeriksa dengan cermat setiap perubahan

tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan. Bukti yang

paling kuat adalah terhentinya menstruasi. Perubahan

payudara berulang-ulang dipelajari. Validasi ini menjadikan

temuan-temuan pada panggul, terutama yang mengarah pada

kehamilan, menjadi sangat penting. Wanita tersebut berulang-

ulang memperhatikan foto hasil ultrasonografi sejak awal.

Selama trimester pertama, kehamilan seorang wanita menjadi

rahasianya sendiri yang hanya ia bagikan kepada orang-orang

tertentu yang dikehendakinya. Pikirannya sebagian besar

meliputi apa yang sedang terjadi pada dirinya, tubuhnya dan

kehidupannya. Pada saat ini, bayi yang ia kandung masih

belum dianggap sebagai makhluk yang terpisah dari dirinya.

Page 36: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

21

Hasrat seksual pada trimester pertama sangat

bervariasi antara wanita satu dan yang lain. Meski beberapa

wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara

umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya

penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur

dan terbuka terhadap pasangan masing-masing. Banyak wanita

merasakan kebutuhan kasih sayang dan cinta kasih tanpa seks.

Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea,

depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan,

kekhawatiran dan masalah-masalah lain yang merupakan hal

yang normal terjadi pada trimester pertama.

2) Trimester Kedua

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode

kesehatan yang baik, yakni perode ketika wanita merasa

nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal

dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan

fase ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak

mengalami kemunduran. Trimester kedua sebenarnya terbagi

atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening.

Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang

terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam

melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester

kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi

dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.

Menjelang akhir trimester pertama dan selama prosi

pra-quickening trimester kedua berlangsung, wanita tersebut

Page 37: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

22

akan mengalami lagi sekaligus mengevaluasi kembali semua

aspek hubungan yang ia jalani dengan ibunya sendiri. Wanita

tersebut mencermati semua perasaan ini dan menghidupkan

kembali beberapa hal yang mendasar bagi dirinya. Semua

masalah interpersonal yang dulu pernah dialami oleh wanita

dan ibunya, atau mungkin masih dirasakan hingga kini,

dianalisis. Potensial kemungkinan timbulnya masalah

interpersonal pada hubungan ibu dan anak sebaiknya dikaji.

Dengan pengkajian ini, akan muncul suatu pengertian dan

penerimaan terhadap kualitas-kualitas yang dimiliki ibu, yakni

kualitas yang ia hargai dan hormati. Kualitas lain, yakni kualitas

negatif dan tidak diinginkan atai tidak dihargainya dapat ia tolak.

Penolakan ini dapat menimbulkan perasaan bersalah dan

konflik personal kecuali wanita tersebut memahami bahwa

proses ini normal dan bahwa penolakan terhadap kualitas

tertentu yang ada pada ibunya, dalam ia mengembangkan

identitas keibuannya sendiri, tidak berarti ia menolak ibunya

sebagai pribadi.

Hal lain yang terdapat dalam proses ini ialah evolusi

wanita tersebut mulai dari menjadi seorang penerima kasih

sayang dan perhatian (dari ibunya) kemudian menjadi pemberi

kasih sayang dan perhatian (persiapan untuk menjadi seorang

ibu). Ia akan mengalami konflik berupa kompetisi dengan

ibunya agar dapat terlihat sebagai ibu yang “baik”.

Penyelesaian aktual dalam konflik ini tidak akan berlarut-larut

sampai lama setelah bayi dilahirkan, tetapi perhatian wanita

Page 38: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

23

hamil terhadap ibunya dan proses-proses yang berkaitan

dengan hal tersebut akan berakhir setelah terjadi perubahan

identitas dirinya sendiri menjadi pemberi kasih sayang. Pada

saat yang sama ia juga menjadi penerima kasih sayang,

menuntut perhatian dan cinta kasih, yang akibatnya, ia simpan

bagi bayinya sesuai dalam perannya sebagai pemberi kasih

sayang.

Dengan timbulnya quickening, muncul sejumlah

perubahan karena kehamilan telah menjadi jelas dalam

pikirannya. Kontak sosialnya berubah. Ia lebih banyak

bersosialisasi dengan wanita hamil atau ibu baru lainnya, dan

minat serta aktivitasnya berfokus pada kehamilannya, cara

membesarkan anak dan persiapan untuk menerima peran yang

baru. Pergeseran nilai sosial ini menimbulkan kebutuhan akan

sejumlah proses duka cita yang kemudian menjadi katalis

dalam memperkirakan peran barunya. Duka cita tersebut timbul

karena ia harus merelakan hubungan, kedekatan dan peristiwa

maupun aspek tertentu yang ia miliki dalam peran sebelumnya

yang akan terpengaruh dengan hadirnya bayi dan peran

barunya. Hal ini tidak berarti bahwa ia harus meninggalkan

semua hubungan dan ikatan yang ia miliki, tetapi yang jelas

terjadi perubahan pada hubungan dan ikatan tersebut.

Terkadang, seorang wanita hamil berada di lingkungan kerja

tanpa seorang pun memahami kehamilannya atau orang-orang

dalam kontak sosialnya tidak sedang mengandung ataupun

Page 39: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

24

mereka memiliki anak remaja sehingga memiliki masalah yang

berbeda. Pada situasi seperti ini, wanita tersebut dapat

mengalami kesulitan untuk menemukan wanita hamil lain untuk

diajak berbicara dan membandingkan perubahan-perubahan

fisik yang dialaminya. Memanfaatkan kesempatan, seperti

bergabung dengan kelas latihan kehamilan, dapat memberi

wanita tersebut kontak sosial baru dengan wanita hamil lain

seperti yang ia harapkan. Bagi wanita multipara hal ini

mencakup terputusnya hubungan yang telah terbina dengan

anak-anak lain seiring ia mempersiapkan kondisi rumah dan

keluarganya untuk menyambut perubahan yang dihadirkan oleh

bayi baru mereka nanti. Sebagian besar perubahan peran dan

peran baru wanita tersebut diuji coba, dikembangkan dan

dimurnikan dalam fantasi, imajinasi dan angan-angan.

Quickening memudahkan wanita mengonseptualisasi

bayinya sebagai individu yang terpisah dari dirinya sendiri.

Kesadaran baru ini memulai perubahan dalam fokusnya dan

diri sendiri kepada bayi yang ia kandung. Secara bertahap

perubahan ini terlihat dari pengalaman mimpi bahwa orang lain,

biasanya orang yang tidak dikenal, sedang terluka. Mimpi-

mimpi ini umumnya diartikan sebagai ekspresi kewaspadaan

ibu mengenai ancaman terhadap bayinya. Pada saat ini jenis

kelamin sang bayi bukan hal yang penting. Perhatian ibu adalah

pada kesejahteraan bayi dan menyambutnya menjadi anggota

keluarga.

Page 40: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

25

Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama

trimester kedua, kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan

yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada

trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif

terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik dan ukuran perut

wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin

banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah-

masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada

wanita tersebut mereda dan ia telah mengalami perubahan dari

seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang

yang mencari kasih sayang dari pasangannya dan semua faktor

ini turut memengaruhi peningkatan libido dan kepuasan

seksual.

3) Trimester Ketiga

Trimester ketiga sering disebut periode penantian

dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai

menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah

sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.

Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun.

Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan

dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.

Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif

terlihat dala menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua

sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang

akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran

Page 41: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

26

uterus, keduanya menjadi hal yang terus-menerus

mengingatkan tentang keberadaan bayi. Orang-orang

disekitarnya kini mulai membuat rencana untuk bayi yang

dinantikan dan bahkan merencanakan baby shower. Wanita

tersebut menjadi lebih protektif terhadap bayi, mulai

menghindari keramaian atau seseorang atau apapun yang ia

anggap berbahaya. Ia membayangkan bahaya mengintip dalam

dunia di luar sana. Memilih nama untuk bayinya merupakan

persiapan menanti kelahiran bayi. Ia menghadiri kelas-kelas

sebagai persiapan menjadi orang tua. Pakaian-pakaian bayi

mulai dibuat atau dibeli. Kamar-kamar disusun dan dirapikan.

Sebagian besar pemikiran difokuskan pada perawatan bayi.

Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi

itu kelak.

Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga.

Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan

kehidupannya sendiri, seperti: apakah nanti bayinya akan lahir

abnormal, terkait persalinan dan kelahiran (nyeri, kehilangan

kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan

menyadari bahwa ia akan bersalin atau bayinya tidak mampu

keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah

organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.

Mimpi-mimpi yang dialaminya merefleksikan rasa penasaran

dan ketakutannya. Ia mengalami mimpi yang sebagian besar

mengenai bayi, anak-anak, persalinan, kehilangan bayi atau

Page 42: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

27

terperangkap dalam sebuah ruangan yang sangat kecil dan

tidak mampu keluar. Ia kemudian menyibukkan diri agar tidak

memikirkan hal-hal yang menakutkan atau hal-hal lain yang

tidak diketahuinya.

Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia

mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus

lain selama ia hamil, perpisahan antara ia dan bayinya yang

tidak dapat dihindari dan perasaan kehilangan karena

uterusnya yang penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan

ruang tersebut menjadi kosong. Depresi ringan merupakan hal

yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih bergantung

pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena

perasaan rentannya.

Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik

yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa

canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang

sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada

pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang

terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena

abdomennya yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif

posisi dalam berhubungan seksual dan metode alternatif untuk

mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat menimbulkan

perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-

cara tersebut.

Page 43: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

28

2. Kecemasan

a. Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu

keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua

makhluk hidup dalam kehidupan sehari- hari. Kecemasan

merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat

diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan

emosi tanpa objek yang spesifik. Kecemasan pada individu dapat

memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan

sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan

hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap

harga diri atau identitas diri yang sangat mendasari bagi

keberadaan individu (Suliswati, dkk, 2005 dalam Adelina, 2014).

Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan

menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak

berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.

Ansietas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara

interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut yang

merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya. Ansietas adalah

respons emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart, 2007)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan

Faktor yang paling relevan yang terkait dengan depresi

atau kecemasan antenatal adalah: kurangnya dukungan

pasangan atau sosial, sejarah pelecehan atau kekerasan dalam

rumah tangga, sejarah pribadi penyakit jiwa, kehamilan yang tidak

Page 44: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

29

direncanakan atau diinginkan, efek samping dalam hidup dan

stres yang dirasakan tinggi, komplikasi kehamilan masa

lalu/sekarang dan kehilangan dalam kehamilan (Biaggi dkk, 2015).

Manuaba (2006) menyebutkan ada faktor-faktor yang

menyebabkan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan

diantaranya adalah usia, pengetahuan tentang persalinan, paritas

dan pemeriksaan kehamilan.

Sedangkan Ranita (2016) menyatakan bahwa faktor-faktor

risiko penyebab timbulnya rasa cemas pada ibu hamil adalah

karakteristik ibu yang meliputi pendidikan, umur, status pekerjaan

dan faktor reproduksi yang meliputi kehamilan yang tidak

diinginkan/kehamilan yang tidak direncanakan, pengalaman

kehamilan dan persalinan sebelumnya, status kesehatan ibu,

hubungan ibu dengan pasangan dan dukungan keluarga.

c. Tingkat kecemasan

Menurut Stuart (2007), tingkatan ansietas dibagi menjadi:

1) Ansietas Ringan

Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam

kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi

waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas ringan

ini dapat memotivasi belajar serta menghasilkan perkembangan

kreativitas.

2) Ansietas Sedang

Ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk

memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan

Page 45: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

30

yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang

selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.

3) Ansietas Berat

Ansietas berat sangat mengurangi lahan persepsi

seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada

sesuatu hal yang terperinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir

tentang hal lain. Semua prilaku ditujukan untuk mengurangi

ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan

untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.

4) Tingkat Panik

Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan

terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari

proporsinya. Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang

mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun

dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi

kepribadian. Dengan panik, terjadi peningkatan aktivitas

motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan

orang lain, persepsi yang menyimpang, dan kehilangan

pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan

dengan kehidupan, dan jika berlangsung terus dalam waktu

yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan

kematian.

d. Kecemasan pada Ibu Hamil

Rasa khawatir dan ansietas dalam kehamilan tampaknya

relatif umum dan yang biasanya membuat wanita hamil seringkali

Page 46: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

31

merasa cemas adalah kekhawatiran yang realistis. Pada

kenyataannya, ansietas dalam tingkat tertentu dapat berperan

sebagai faktor motivasi dalam mempersiapkan peran menjadi

orang tua.

Ada banyak kemungkinan penyebab meningkatnya

ansietas, banyak diantaranya dapat dihilangkan melalui asuhan

kebidanan yang efektif. Ansietas yang terkait dengan kehamilan

itu sendiri dapat memburuk, terutama jika kehamilan tidak

direncanakan. Faktor lain yang terkait dengan kehamilan

cenderung meningkatkan ansietas yang dapat dipahami meliputi

pengalaman yang terkait dengan komplikasi kehamilan, seperti

hipertensi akibat kehamilan, kehamilan multipel, hemoragi

antepartum atau kondisi medis yang mempredisposisi komplikasi

seperti diabetes (Christine, 2006).

Spirito et al. (1992) yang dikutip oleh Christine (2006) juga

menemukan bahwa wanita yang lebih muda dan wanita yang tidak

menikah lebih cenderung berisiko mengalami peningkatan distres

emosional. Sulit mengidentifikasi sumber ansietas untuk kelompok

wanita ini karena ada banyak faktor potensial lain yang

memengaruhi status emosional mereka.

Berbagai keluhan dapat ditimbulkan oleh kecemasan.

Keluhan tersebut dapat berupa firasat buruk, mudah tersinggung,

merasa tegang, takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak

orang serta gangguan konsentrasi. Selain itu, keluhan-keluhan

somatik juga dapat timbul pada seseorang yang mengalami

kecemasan. Misalnya rasa sakit pada otot, tulang, pendengaran

Page 47: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

32

berdenging, dada berdebar-debar, sesak nafas, gangguan

pencernaan, gangguan perkemihan, dan lain-lain (Hawari, 2004

dalam Adelina, 2014).

Kecemasan yang berlebihan juga dapat memberi

dampak pada perilaku ibu. Mencoba untuk menghilangkan

kecemasan dengan merokok atau dengan mengkonsumsi obat-

obatan penenang akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin, menimbulkan perasaan takut

melahirkan, dan juga depresi (Sujiono & Nurani, 2008 dalam

Adelina, 2014). Kecenderungan makan berlebihan untuk

mengatasi cemas dapat berdampak terhadap pertambahan berat

badan yang nantinya dapat menyulitkan persalinan. Namun

sebaliknya, ibu hamil yang tidak berselera makan dan tidak peduli

pada janin akan menyebabkan gangguan pertumbuhan bayi dan

kondisi mental bayi (Keswamas, 2008 dalam Adelina, 2014).

3. Usia

a. Pengertian

Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan

seseorang diukur dalam satuan waktu di pandang dari segi

kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat

perkembangan anatomis dan fisiologik sama (Nuswantari, 1998

dalam Tuslih, 2016).

Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak

dilahirkan atau diadakan) (Hoetomo, 2005 dalam Tuslih, 2016).

Page 48: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

33

Sedangkan usia ibu hamil adalah usia ibu yang diperoleh melalui

pengisian kuesioner.

Penyebab kematian maternal dari faktor reproduksi

diantaranya adalah maternal age/usia ibu. Dalam kurun

reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan

persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita

hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2

sampai 5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi

pada usia 20 sampai 29 tahun. Kematian maternal meningkat

kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun (Sarwono, 2008 Tuslih,

2016).

Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak

terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20

tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan.

Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik,

emosi, psikologi, sosial dan ekonomi (Ruswana, 2006).

b. Usia ibu kurang dari 20 tahun

Remaja adalah individu antara umur 10-19 tahun.

Penyebab utama kematian pada perempuan berumur 15-19 tahun

adalah komplikasi kehamilan, persalinan, dan komplikasi

keguguran. Kehamilan dini mungkin akan menyebabkan para

remaja muda yang sudah menikah merupakan keharusan sosial

(karena mereka diharapkan untuk membuktikan kesuburan

mereka), tetapi remaja tetap menghadapi risiko-risiko

kesehatan sehubungan dengan kehamilan dini dengan tidak

memandang status perkawinan mereka (Tuslih, 2016).

Page 49: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

34

Kehamilan yang terjadi pada sebelum remaja

berkembang secara penuh, juga dapat memberikan risiko

bermakna pada bayi termasuk cedera pada saat persalinan,

berat badan lahir rendah, dan kemungkinan bertahan hidup

yang lebih rendah untuk bayi tersebut.

Wanita hamil kurang dari 20 tahun dapat merugikan

kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan perkembangan janin

karena belum matangnya alat reproduksi untuk hamil. Penyulit

pada kehamilan remaja (<20 tahun) lebih tinggi dibandingkan

kurun waktu reproduksi sehat antara 20-30 tahun. Keadaan

tersebut akan makin menyulitkan bila ditambah dengan

tekanan (stress) psikologi, sosial, ekonomi, sehingga

memudahkan terjadinya keguguran (Manuaba, 1998 dalam

Tuslih, 2016).

Manuaba (2007), menambahkan bahwa kehamilan

remaja dengan usia di bawah 20 tahun mempunyai risiko:

1) Sering mengalami anemia

2) Gangguan tumbuh kembang janin

3) Keguguran, prematuritas, atau BBLR

4) Gangguan persalinan

5) Preeklampsi

6) Perdarahan antepartum

Para remaja yang hamil di negara-negara berkembang

seringkali mencari cara untuk melakukan aborsi. Di negara-

negara di mana aborsi adalah ilegal atau dibatasi oleh

ketentuan usia, para remaja ini mungkin akan mencari

Page 50: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

35

penolong ilegal yang mungkin tidak terampil atau berpraktik di

bawah kondisi-kondisi yang tidak bersih. Aborsi yang tidak

aman menempati proporsi tinggi dalam kematian ibu di antara

para remaja (Tuslih, 2016).

c. Usia ibu lebih dari 35 tahun

Risiko keguguran spontan tampak meningkat dengan

bertambahnya usia terutama setelah usia 30 tahun, baik

kromosom janin itu normal atau tidak, wanita dengan usia lebih

tua, lebih besar kemungkinan keguguran baik janinnya normal

atau abnormal (Murphy, 2000 dalam Tuslih, 2016).

Semakin lanjut usia wanita, semakin tipis cadangan telur

yang ada, indung telur juga semakin kurang peka terhadap

rangsangan gonadotropin. Makin lanjut usia wanita, maka risiko

terjadi abortus, makin meningkat karena menurunnya kualitas sel

telur atau ovum dan meningkatnya risiko kejadian kelainan

kromosom (Samsulhadi, 2003 dalam Tuslih, 2016).

4. Paritas

a. Pengertian

Paritas adalah keadaan melahirkan anak baik hidup

ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya.

Dengan demikian, kelahiran kembar hanya dihitung sebagai

satu kali paritas (Stedman, 2003 dalam Widyaya, 2016)

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai

oleh seorang perempuan (BKKBN, 2006).

Page 51: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

36

Paritas adalah kelahiran bayi yang mampu bertahan hidup.

Paritas dicapai pada usia kehamilan 20 minggu atau berat janin

500 gram (Varney, 2006).

b. Klasifikasi Jumlah Paritas

Berdasarkan jumlahnya, maka paritas seorang

perempuan dapat dibedakan menjadi:

1) Nullipara

Nullipara adalah perempuan yang belum pernah

melahirkan anak sama sekali (Manuaba, 2009 dalam Widyaya,

2016).

2) Primipara

Primipara adalah perempuan yang telah melahirkan

seorang anak, yang cukup besar untuk hidup didunia luar

(Varney, 2006 dalam Widyaya, 2016).

3) Multipara

Multipara adalah perempuan yang telah melahirkan

seorang anak lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2005 dalam

Widyaya, 2016).

5. Dukungan Suami

a. Pengertian

Dukungan suami sering dikenal dengan istilah lain yaitu

dukungan yang berupa simpati, yang merupakan bukti

kasih sayang, perhatian dan keinginan untuk mendengarkan

keluh kesah orang lain. Kebutuhan, kemampuan dan

sumber dukungan mengalami perubahan sepanjang kehidupan

seseorang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang

Page 52: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

37

dikenal oleh individu dalam proses sosialisasinya. Dukungan

suami merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada

keluarga berupa informasi dan nasehat, yang mana membuat

penerima dukungan akan merasa disayang dan dihargai

(Aprianawati dan Sulistyorini, 2007).

Menurut Wangmuba (2009) yang dikutip oleh Adelina

(2014), dukungan suami adalah sumber daya sosial

dalam menghadapi suatu peristiwa yang menekan dan

perilaku menolong yang diberikan pada individu yang

membutuhkan dukungan. Dukungan suami merupakan unsur

terpenting dalam membantu individu dalam menyelesaikan

masalah, apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan

bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang

terjadi akan meningkat (Tamher dan Noorkasiani, 2009 dalam

Adelina, 2014).

Dukungan suami menjadikan suami mampu

berfungsi dengan berbagai kepandaian sehingga akan

meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan.

Dukungan dibagi menjadi dua, dukungan eksternal dan internal.

Dukungan keluarga eksternal antara lain sahabat, pekerjaan,

tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok sosial, kelompok

rekreasi, tempat ibadah dan praktisi kesehatan. Dukungan

keluarga dari internal antara lain dukungan dari suami dan istri,

dari saudara kandung atau dukungan dari anak (Setiadi, 2008

dalam Adelina, 2014).

b. Jenis Dukungan Suami

Page 53: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

38

Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) membedakan

empat jenis dukungan suami yang meliputi :

1) Dukungan emosional

Dukungan emosional mencakup ungkapan empati,

kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan

(Nursalam dan Kurniawati, 2007 dalam Adelina, 2014).

Sedangkan menurut Setiadi (2008 dalam Adelina, 2014),

setiap orang membutuhkan dukungan emosional dari orang

lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta,

kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian

seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak

menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain

yang memperhatikan, dan mau mendengarkan keluhannya

bahkan mau membantu memecahkan masalah yang

dihadapinya.

2) Dukungan penghargaan

Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007), dukungan

penghargaan terjadi melalui ungkapan hormat atau

penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau

persetujuan dengan perasaan individu dan perbandingan

positif orang itu dengan orang lain, misalnya orang itu kurang

mampu atau lebih buruk keadaanya.

Bantuan penilaian atau penghargaan yaitu suatu bentuk

penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain

berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Penilaian

Page 54: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

39

ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat

berarti bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial

keluarga maka penghargaan yang sangat membantu

adalah penilaian yang positif (Setiadi, 2008 dalam Adelina,

2014).

3) Dukungan instrumental

Dukungan instrumental mencakup dukungan langsung,

misalnya orang memberi pinjaman uang kepada orang yang

membutuhkan atau menolong dengan memberi pekerjaan

pada orang yang tidak mempunyai pekerjaan (Nursalam dan

Kurniawati, 2007).

Dukungan instrumental yaitu keluarga merupakan

sumber pertolongan praktis dan konkrit. Bantuan instrumental

bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan

aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang

dihadapinya atau menolong secara langsung kesulitan yang

dihadapinya misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap

dan memadai bagi penderita (Setiadi, 2008 dalam Adelina,

2014).

4) Dukungan informatif

Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007), dukungan

informatif mencakup pemberian nasehat, saran,

pengetahuan dan informasi. Dukungan ini meliputi memberikan

nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana

Page 55: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

40

seseorang bersikap dan bertindak dalam menghadapi

situasi yang dianggap membebani.

5) Dukungan spritual

Spritual adalah hubungannya dengan yang maha

kuasa dan maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan

yang dianut oleh individu. Setiap individu dipengaruhi oleh

budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan

ide-ide tentang kehidupan. Spritual juga memberikan suatu

perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal (hubungan

antara diri sendiri), interpersonal (hubungan antara orang lain

dengan lingkungan) dan tranpersonal (hubungan yang tidak

dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang

merupakan kekuatan tertinggi). Dukungan spritual merupakan

membantu seseorang untuk merasakan keseimbangan

dan hubungan dengan kekuatan besar. Adanya ketakutan atau

kecemasan dapat menimbulkan perasaan kacau yang dapat

membuat seseorang membutuhkan ketenangan pada

dirinya dan ketenangan yang paling besar adalah

bersama tuhan (Setiadi, 2008 dalam Adelina, 2014).

c. Dukungan Suami Terhadap Kehamilan

Menurut Aprillia (2011) dalam Adelina (2014), hal-hal

yang harus dilakukan suami kepada ibu hamil adalah :

1) Sebagai penyemangat

Suami harus membantu istri untuk mengatasi rasa

cemas dan takut ketika istri mulai memikirkan tentang

menghadapi proses persalinan. Misalnya, dengan

Page 56: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

41

mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajaknya

berbelanja keperluan untuk calon bayi. Hal tersebut dapat

membuat istri merasa senang dan dapat mengurangi rasa

cemas dan ketakutan.

2) Membantu meringankan berbagai keluhan

Suami harus membantu meringankan keluhan istri

ketika istri sering mengeluh sakit, pegal, ngilu dan berbagai

rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama pada

punggungdan panggul, dengan memijat belakang tubuhnya.

3) Memberikan pujian

Ketika istri merasa penampilannya tidak menarik karena

perubahan bentuk fisiknya, suami harus tetap

memberikan pujian bahwa istrinya cantik dan menarik

walaupun terjadi berbagai perubahan fisik pada diri istri.

4) Membantu mengatasi masalah sulit tidur

Pada saat memasuki kehamilan trimister III, istri

sering mengeluh sulit tidur karena perutnya yang semakin

membesar itu akan membuatnya tidak nyaman ketika

berbaring. Tugas suami adalah harus siap untuk membantu

dan menemani istri saat ia sulit tidur.

B. Landasan Teori

Kehamilan adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh seorang

ibu namun saat kehamilan, terjadi perubahan-perubahan yang

menyebabkan ibu menjadi tidak nyaman. Selain menimbulkan

Page 57: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

42

perubahan fisik, kehamilan juga menimbulkan perubahan dan adaptasi

psikologis bagi ibu hamil. Membesarnya janin dalam kandungan

mengakibatkan calon ibu letih, tidak nyaman, tidak dapat tidur nyenyak,

sering mendapat kesulitan bernapas dan beban fisik lainnya.

Semua pengalaman ini mengakibatkan timbulnya kecemasan,

ketegangan, konflik batin dan lain-lain. Terutama pada trimester III,

pergerakan bayi akan semakin sering dirasakan oleh calon ibu.

Perasaan tersebut menimbulkan kecemasan tersendiri bagi seorang ibu

seperti takut kalau sewaktu-waktu bayinya lahir, apakah bayinya akan

terlahir normal, dan hal-hal lain terkait kondisi bayinya.

Suasana psikologis ibu yang tidak mendukung akan mempersulit

proses persalinan. Cemas yang berlebihan, khawatir dan takut

tanpa sebab pada ibu hamil, dapat memicu kondisi yang berujung

pada stres (Amalia, 2009 dalam Adelina, 2014). Ibu hamil yang

mengalami kecemasan selama kehamilan akan meningkatkan resiko

ketidak seimbangan emosional ibu setelah melahirkan. Cemas selama

kehamilan juga meningkatkan resiko keterlambatan perkembangan

motorik dan mental janin, serta dapat menyebabkan colic pada bayi

baru lahir (Bakshi, 2008 dalam Adelina, 2014).

Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk

kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal

pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun

ternyata 2 sampai 5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang

terjadi pada usia 20 sampai 29 tahun. Kematian maternal meningkat

Page 58: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

43

kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun (Sarwono, 2008 Tuslih,

2016).

Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu

muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih

dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang

perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan

ekonomi (Ruswana, 2006). Usia ibu yang kurang dari 20 tahun rentan

mengalami kecemasan karena kurangnya pengalaman dalam

kehamilan dan persalinan. Sementara usia ibu yang lebih dari 35

berisiko tinggi untuk melahirkan, hal tersebut yang mendorong ibu

merasa cemas dan takut dengan proses persalinan yang akan

dijalaninya.

Pengalaman kehamilan dan persalinan dapat menjadi catatan

bagi ibu yang sedang hamil untuk bisa memahami perubahan-

perubahan yang terjadi. Ibu nullipara yang belum pernah melahirkan

sebelumnya cenderung mengalami kecemasan dan takut menghadapi

proses persalinan karena belum mempunyai pengalaman tentang

persalinan, sedangkan ibu yang sudah pernah melewati proses bersalin

(primipara dan multipara) merasa cemas akibat teringat akan sakit dari

persalinan yang pernah dialaminya. Terutama ibu yang mempunyai

pengalaman kehamilan maupun persalinan dengan penyulit maka

kemungkinan tingkat kecemasannya semakin tinggi.

Disaat ibu mengalami kecemasan, dukungan dari suami dan

keluarga sangat diperlukan. Dukungan-dukungan dari suami dapat

berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan

instrumental, dukungan informatif dan dukungan spiritual.

Page 59: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

44

Pendampingan suami serta keluarga dapat membantu ibu untuk

mengatasi kecemasan dalam menghadapi persalinannya.

C. Kerangka Teori

D. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Modifikasi Manuaba (2006), Biaggi (2015)

& Ranita (2016)

Kehamilan

Trimester I Trimester II Trimester III

Perubahan

Fisik

Perubahan Psikologis

1. Ketakutan

2. Kecemasan

Faktor risiko kecemasan :

1. Usia

2. Pengetahuan tentang persalinan

3. Paritas

4. Pemeriksaan kehamilan

5. Pendidikan

6. Status pekerjaan

7. Kehamilan tidak diinginkan/direncanakan

8. Dukungan suami atau keluarga

9. Status kesehatan ibu

10. Komplikasi kehamilan masa lalu/sekarang

11. Sejarah pribadi penyakit jiwa

Tingkatan cemas:

1. Cemas ringan

2. Cemas sedang

3. Cemas berat

4. Panik

Page 60: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

45

E. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel independen = Usia, paritas dan dukungan suami pada ibu

hamil trimester III

Variabel dependen = Tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan

F. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Alternative (Ha)

a. Terdapat hubungan antara usia ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan

b. Terdapat hubungan antara paritas ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan

Usia Ibu

Hamil

Trimester III

Paritas Ibu

Hamil

Trimester III

Tingkat

Kecemasan dalam

Menghadapi Persalinan

Dukungan

Suami pada

Ibu Hamil

Trimester III

Page 61: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

46

c. Terdapat hubungan antara dukungan suami pada ibu hamil

trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan

2. Hipotesis Nol (H0)

a. Tidak ada hubungan antara usia ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan

b. Tidak ada hubungan antara paritas ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan

c. Tidak ada hubungan antara dukungan suami pada ibu hamil

trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan

Page 62: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang

mana jenis penelitian ini merupakan survei atau penelitian yang

mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu

terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara

fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek menggunakan

pendekatan cross sectional yang mempelajari dinamika korelasi antara

faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi

atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time

approach) (Notoatmodjo, 2010).

Gambar 3. Rancangan Penelitian

Ibu Hamil Trimester III

1. Usia <20 tahun dan >35

tahun

2. Paritas nullipara

3. Suami tidak mendukung

Ibu mengalami kecemasan menjelang

persalinan

1. Usia 20 – 35 tahun

2. Paritas primipara dan

multipara

3. Suami mendukung

Ibu mengalami kecemasan menjelang

persalinan

Ibu tidak mengalami kecemasan menjelang

persalinan

Ibu tidak mengalami kecemasan menjelang

persalinan

Page 63: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

48

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei tahun 2018

pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo yang

mencakup 19 posyandu dalam empat kelurahan, yakni:

1. Kelurahan Wundudopi

a. Posyandu Bukit Seruni

b. Posyandu Bukit Indah

c. Posyandu Elektrik

d. Posyandu Asoka

2. Kelurahan Lepo-Lepo

a. Posyandu Kamboja

b. Posyandu Pelangi

c. Posyandu Anggrek

3. Kelurahan Baruga

a. Posyandu Bougenvil

b. Posyandu Manula

c. Posyandu Griya Baruga Indah

d. Posyandu Latjinta Dua

e. Posyandu Kemala Bhayangkara

f. Posyandu Nusa Indah

g. Posyandu Nanga-nanga

4. Kelurahan Watubangga

a. Posyandu Beringin

b. Posyandu Sanggoleo

c. Posyandu Teratai

Page 64: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

49

d. Posyandu Mawar

e. Posyandu Mekar

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti disebut

populasi penelitian (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang memeriksakan

kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo pada periode

Januari - April tahun 2018 sebanyak 192 ibu hamil.

2. Sampel

Menurut Notoatmodjo (2010), sampel adalah objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam mengambil

sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu,

sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya

a. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester

III yang memeriksakan kehamilannya ke wilayah kerja Puskesmas

Lepo-Lepo. Dengan jumlah populasi kecil atau lebih kecil dari

10.000, maka digunakan formula sebagai berikut:

n =N

1 + N (d2)

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

Page 65: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

50

Sehingga dengan jumlah populasi 192, maka dapat

ditentukan besar sampel sebagai berikut:

n =192

1+192(0,052) =

192

1+192 (0,0025) =

192

1.48 = 129.72 = 130

Jadi, sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

sebesar 130 ibu hamil.

b. Teknik Sampling dan Kriteria Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil secara non random

sampling yaitu pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas

kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-mata

hanya berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan semata

(Notoatmodjo, 2010). Teknik yang digunakan adalah accidental

sampling. Kriteria sampel yang akan diteliti yaitu sebagai berikut:

1) Kriteria Inklusi

a) Ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 28 minggu

b) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

2) Kriteria Eksklusi

a) Ibu hamil yang sedang sakit

b) Ibu hamil yang tidak bisa baca tulis

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Variabel Independen

a. Usia Ibu Hamil Trimester III

Usia adalah lama waktu hidup sejak dilahirkan hingga

berulang tahun dan diukur dalam satuan waktu. Pengukuran usia

Page 66: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

51

dengan metode wawancara dan menggunakan alat ukur kuesioner.

Kriteria objektif :

a) Bukan risiko tinggi : umur 20 – 35 tahun

b) Risiko tinggi : < 20 tahun atau > 35

tahun

(Ruswana, 2006)

b. Paritas Ibu Hamil Trimester III

Paritas adalah banyaknya kelahiran yang hidup tanpa

melihat jumlah anak setiap kelahiran, sehingga kelahiran kembar

dihitung satu kali paritas. Pengukuran paritas dilakukan dengan

metode wawancara dan menggunakan alat ukur kuesioner. Kriteria

objektif :

a) Nullipara : seorang perempuan yang belum pernah

melahirkan anak sama sekali (Manuaba, 2009 dalam

Widyayanti, 2016)

b) Primipara : perempuan yang telah pernah melahirkan anak satu

kali (Varney, 2006 dalam Widyayanti, 2016)

c) Multipara : perempuan yang telah melahirkan dua hingga

empat kali (Prawirohardjo, 2005 dalam Widyayanti, 2016)

c. Dukungan Suami pada Ibu Hamil Trimester III

Dukungan suami merupakan unsur terpenting dalam

menghadapi masalah, yang mana membuat penerima dukungan

merasa disayangi dan dihargai. Pengukuran dukungan suami

dilakukan dengan metode wawancara dan menggunakan alat ukur

kuesioner. Kriteria objektif :

Page 67: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

52

a) Kurang : skor 1 - 17

b) Cukup : skor 18 - 34

c) Baik : skor 35 – 68

(Adelina, 2014)

Untuk keperluan analisis, maka kategori dukungan suami

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yakni:

a) Tidak mendukung : skor 1 - 34

b) Mendukung : skor 35 - 68

2. Variabel Dependen : Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi

Persalinan

Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian

intelektual akan bahaya yang mengancam harga diri atau identitas diri

dan tidak memiliki objek yang spesifik. Pengukuran tingkat

kecemasan dilakukan dengan metode angket dan menggunakan alat

ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Kriteria objektif :

a. Skor < 14 : tidak ada kecemasan

b. Skor 14 – 20 : kecemasan ringan

c. Skor 21 – 27 : kecemasan sedang

d. Skor 28 – 41 : kecemasan berat

e. Skor 42 – 56 : kecemasan sangat berat

(Satyono, 2010)

Untuk keperluan analisis, maka kategori kecemasan

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yakni:

a. Skor < 14 : Tidak cemas

b. Skor ≥14 : Cemas

Page 68: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

53

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh

langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek

sebagai sumber informasi yang dicari (Siswanto dkk, 2014).

Dalam penelitian ini, data primer berupa jawaban atas pertanyaan

yang diberikan kepada responden melalui kuesioner.

b. Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang

diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari

subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data

dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Siswanto dkk,

2014). Data sekunder didapatkan dari Profil Tahunan Puskesmas

Lepo-Lepo.

2. Cara Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan dua cara, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan

untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan

keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran

penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka

dengan orang tersebut (face to face). Jadi, data tersebut diperoleh

langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau

percakapan. Wawancara sebagai pembantu utama dari metode

observasi. Gejala-gejala sosial yang tidak dapat terlihat atau

Page 69: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

54

diperoleh melalui observasi dapat digali dari wawancara

(Notoatmodjo, 2010).

Wawancara yang dimaksud adalah wawancara terpimpin

(structured interview) yang dilakukan berdasarkan pertanyaan-

pertanyaan yang telah disusun dalam kuesioner demografi dan

kuesioner dukungan suami serta telah mencakup semua variabel

yang akan diteliti.

b. Angket

Angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak

menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Angket ini

dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang

berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah

subjek untuk mendapat tanggapan, informasi, jawaban dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini, metode ini menggunakan parameter

HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) yang diberikan kepada

responden untuk dijawab.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data berkaitan dengan alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini instrumen

yang digunakan adalah:

1. Kuesioner demografi yang memuat data karakteristik responden

seperti usia, pendidikan, pekerjaan dan paritas.

Page 70: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

55

2. Kuesioner dukungan suami yang berisi 17 kriteria dengan penilaian

setiap kriteria menggunakan skor 1 – 4 yang dapat diisi sebagai

berikut:

Skor 1 = Tidak pernah

Skor 2 = Jarang

Skor 3 = Sering

Skor 4 = Selalu

Jumlah total skor yang diisi oleh responden terbagi menjadi 3

kategori, yakni:

a. Kurang : skor 1 - 17

b. Cukup : skor 18 - 34

c. Baik : skor 35 – 68

Untuk keperluan analisis, maka kategori dukungan suami

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yakni:

a. Tidak mendukung : skor 1 - 34

b. Mendukung : skor 35 - 68

3. Kuesioner tingkat kecemasan yang berisi 14 kriteria dengan

penilaian setiap kriteria menggunakan skor 0 – 4 yang dapat diisi

sebagai berikut:

0 = tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)

1 = ringan (satu gejala dari pilihan yang ada)

2 = sedang (separuh dari gejala yang ada)

3 = berat (lebih dari separuh gejala yang ada)

4 = sangat berat (semua gejala ada)

Page 71: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

56

Jumlah total skor yang diisi oleh responden, terbagi menjadi

beberapa kategori:

a. Skor < 14 : tidak ada kecemasan

b. Skor 14 – 20 : kecemasan ringan

c. Skor 21 – 27 : kecemasan sedang

d. Skor 28 – 41 : kecemasan berat

e. Skor 42 – 56 : kecemasan sangat berat

Untuk keperluan analisis maka kategori tersebut

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yakni:

a. Skor < 14 : Tidak cemas

b. Skor ≥14 : Cemas

G. Pengolahan, Penyajian dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Proses kegiatan analisis data/pengolahan data ini terdiri dari 3

jenis kegiatan, yaitu:

a. Memeriksa data

Yang dimaksud memeriksa atau proses editing adalah memeriksa

data hasil pengumpulan data, yang berupa daftar pertanyaan,

kartu, buku register dan lain-lain.

b. Memberi kode (koding)

Salah satu cara menyederhanakan data hasil penelitian tersebut

adalah dengan memberikan simbol-simbol tertentu untuk masing-

masing data yang sudah diklasifikasikan.

c. Tabulasi data (Tabulating)

Page 72: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

57

Yang dimaksud yaitu menyusun dan mengorganisir data

sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah untuk

dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel

atau grafik.

(Imron & Munif, 2010 dalam Siswanto dkk, 2014)

2. Penyajian Data

Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel

kemudian dinarasikan dalam bentuk deskriptif sehingga dapat

dihasilkan kesimpulan hasil penelitian.

3. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Analisis Univariate

Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan

persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk

mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden yang

meliputi usia, paritas, tingkat pendidikan dan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan digunakan rumus:

𝑃𝑖 =𝑓𝑖

𝑁x 100

Keterangan:

Pi = persentase masing-masing kelompok

fi = frekuensi atau jumlah pada setiap kelompok

N = total sampel penelitian

Page 73: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

58

Total persentase harus sama dengan seratus persen (100%)

b. Analisis Bivariate

Analisis bivariate yang dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010).

Analisis bivariate ini akan digunakan untuk mengetahui hubungan

antara usia ibu hamil trimester III dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan, hubungan antara paritas ibu hamil

trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan dan hubungan antara dukungan suami pada ibu hamil

trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan.

Jenis analisis yang digunakan adalah Chi-Square Test (Uji

Chi Kuadrat) dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji Chi Kuadrat

dijabarkan dengan rumus sebagai berikut :

𝑋2 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)²

𝑓𝑒

Keterangan:

X2 = nilai Chi Kuadrat

fo = frekuensi observasi (observed frequencies)

fe = frekuensi harapan (expected frequencies)

Page 74: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

59

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Lepo-Lepo merupakan puskesmas perawatan

(Kebidanan dan Unit Gawat Darurat) yang terletak di Jl. Christina M.

Tiahahu No. 117, Kota Kendari. Luas wilayah kerja Puskesmas Lepo-

Lepo adalah 13.130 Ha dan terdiri dari 4 kelurahan, yaitu : Lepo-Lepo,

Wundudopi, Watubangga dan Baruga. Batas-batas wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : Kec. Wua-Wua dan Kec. Kadia

b. Sebelah selatan : Kec. Poasia

c. Sebelah timur : Kec. Konda (Kab. Konawe Selatan)

d. Sebelah barat : Kec. Ranomeeto (Kab. Konawe Selatan)

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

Berikut ini distribusi responden menurut usia, paritas,

dukungan suami dan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan :

a. Usia

Usia responden dibagi menjadi dua, yakni bukan risiko

tinggi dan risiko tinggi.

Page 75: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

60

Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Usia di Wilayah Kerja

Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2018.

Usia Frekuensi (n) Persentase (%)

Bukan risiko tinggi 112 86,2

Risiko tinggi 18 13,8

Total 130 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2018

Tabel diatas menunjukkan dari 130 responden, mayoritas

responden berada pada usia yang bukan risiko tinggi yaitu 112

responden (86,2%) diikuti jumlah responden dengan usia risiko

tinggi sebanyak 18 responden (13,8%).

b. Paritas

Responden memiliki paritas yang berbeda dan

dikategorikan menjadi tiga, yakni nullipara, primipara dan

multipara.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Paritas di Wilayah

Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2018.

Paritas Frekuensi (n) Persentase (%)

Nullipara 34 26,2

Primipara 44 33,8

Multipara 52 40,0

Total 130 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2018

Tabel diatas menunjukkan dari 130 responden, multipara

memiliki jumlah responden terbanyak yaitu sebanyak 52

responden (40,0%), diikuti primipara dengan jumlah responden

sebanyak 44 responden (33,8%), nullipara sebanyak 34

responden (26,2%).

Page 76: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

61

c. Dukungan Suami

Dukungan suami pada reponden dibagi ke dalam tiga

kategori, yakni kurang, cukup dan baik.

Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Dukungan Suami di

Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2018.

Dukungan Suami Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak Mendukung 48 36,9

Mendukung 82 63,1

Total 130 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2018

Tabel diatas menunjukkan dari 130 responden, responden

dengan suami yang mendukung merupakan yang paling banyak

yakni 82 (63,1%) diikuti oleh suami yang tidak mendukung yakni

48 responden (36,9%).

d. Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan

Tingkat kecemasan yang diukur dengan HARS dibagi menjadi

dua kategori yakni tidak cemas dan cemas.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Tingkat Kecemasan

dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja

Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2018.

Tingkat Kecemasan Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak Cemas 58 44,6

Cemas 72 55,4

Total 130 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2018

Tabel diatas menunjukkan dari 130 responden, yang tidak

mengalami kecemasan sebanyak 58 responden (44,6%) dan yang

mengalami kecemasan sebanyak 72 responden (55,4%).

Page 77: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

62

2. Analisis Bivariate

Analisis bivariate ini akan digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis yang

digunakan adalah Chi-Square Test (Uji Chi Kuadrat) dengan

confidence interval (CI) 95%.

Hubungan antara usia, paritas dan dukungan suami pada ibu

hamil trimester III dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.5 Distribusi usia dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-

Lepo tahun 2018.

Variabel Usia

Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan

n X2 p value Tidak Cemas

Cemas

n % n %

Bukan risiko tinggi

50 44,6 62 55,4 112

0,000 0,987 Risiko tinggi 8 44,4 10 55,6 18

Total 58 44,6 72 55,4 130 Sumber: Data Primer (diolah), 2018

Tabel 4.5 hasil penelitian usia dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan diatas menunjukkan bahwa dari 112

responden berusia bukan risiko tinggi, yang tidak cemas sebanyak

50 responden (44,6%) dan yang cemas sebanyak 62 responden

(55,4%). Sedangkan dari 18 responden berusia risiko tinggi, yang

tidak cemas sebanyak 8 responden (44,4%) sedangkan yang cemas

sebanyak 10 responden (55,6%).

Page 78: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

63

Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh

hasil dimana pada taraf signifikan α = 0,05, df = 1, X2 hitung 0,000 <

X2 tabel 3,481, nilai p value = 0,987 (0,987 > 0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara usia ibu hamil

dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Tabel 4.6 Distribusi paritas dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-

Lepo tahun 2018.

Variabel Paritas

Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan

n X2 p value Tidak Cemas

Cemas

n % n %

Nullipara 13 38,2 21 61,8 34

1,079 0,583 Primipara 22 50 22 50 44

Multipara 23 45,1 29 55,8 52

Total 58 44,6 72 55,4 130 Sumber: Data Primer (diolah), 2018

Tabel 4.6 hasil penelitian paritas dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan diatas menunjukkan bahwa dari 34

responden nullipara, yang tidak cemas sebanyak 13 responden

(38,2%) dan yang cemas sebanyak 21 responden (61,8%). Dari 44

responden primipara, yang tidak cemas sebanyak 22 responden

(50%) dan yang cemas sebanyak 22 responden (50%). Dari 52

responden multipara, yang tidak cemas sebanyak 23 responden

(45,1%) dan yang cemas sebanyak 29 responden (55,8%)..

Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh

hasil dimana pada taraf signifikan α = 0,05, df = 2, X2 hitung 1,079 <

Page 79: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

64

X2 tabel 5,991, nilai p value = 0,583 (0,583 > 0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara paritas ibu hamil

dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Tabel 4.7 Distribusi dukungan suami dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas

Lepo-Lepo tahun 2018.

Variabel Dukungan Suami

Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi

Persalinan n X2 p value

Tidak Cemas

Cemas

n % n %

Tidak Mendukung 13 27,1 35 72,9 48

9,466 0,002 Mendukung 45 54,9 37 45,1 82

Total 58 44,6 72 55,4 130 Sumber: Data Primer (diolah), 2018

Tabel 4.7 hasil penelitian dukungan suami dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan diatas menunjukkan

bahwa dari 48 responden dengan suami tidak mendukung, yang

tidak cemas sebanyak 13 responden (27,1%) dan yang cemas

sebanyak 35 responden (72,9%). Sedangkan dari 82 responden

dengan suami mendukung, yang tidak cemas sebanyak 45

responden (54,9%) dan yang cemas sebanyak 37 responden

(45,1%).

Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh

hasil dimana pada taraf signifikan α = 0,05, df = 1, X2 hitung 9,466 >

X2 tabel 3,841, nilai p value = 0,002 (0,002 < 0,05) maka Ho ditolak

Page 80: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

65

dan Ha diterima, berarti ada hubungan antara dukungan suami pada

ibu hamil dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.

C. Pembahasan

1. Hubungan Usia dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi

Persalinan

Hasil penelitian usia dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo

tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 112 responden berusia bukan

risiko tinggi, yang tidak cemas sebanyak 50 responden (44,6%) dan

yang cemas sebanyak 62 responden (55,4%). Sedangkan dari 18

responden berusia risiko tinggi, yang tidak cemas sebanyak 8

responden (44,4%) sedangkan yang cemas sebanyak 10 responden

(55,6%).

Dari analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh

hasil dimana pada taraf signifikan α = 0,05, df = 1, X2 hitung 0,000 <

X2 tabel 3,481, nilai p value = 0,987 (0,987 > 0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara usia ibu hamil

dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan. Peneliti

berpendapat bahwa usia tidak mempengaruhi tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan karena bukti yang didapat di tempat

penelitian berbeda dengan teori, yaitu usia bukan risiko tinggi

seharusnya tidak mengalami kecemasan dan usia risiko tinggi

mengalami kecemasan. Hasil wawancara dengan beberapa

responden yang berusia bukan risiko tinggi di tempat penelitian,

Page 81: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

66

mayoritas mengakui bahwa mereka merasakan perasaan cemas

menjelang persalinan. Hal tersebut kemungkinan dipicu oleh faktor-

faktor selain usia, salah satunya seperti dukungan suami.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Zamriati dkk (2013)

yang menyatakan bahwa ada hubungan antara umur dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan (p value = 0,022). Hal

tersebut juga tidak sesuai dengan Heriani (2016) yang menyatakan

ada hubungan bermakna antara usia dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi persalinan (p value = 0,002). Usia seorang

wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu

tua. Umur yang kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun,

berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk

hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi

(Ruswana, 2006).

Menurut Manuaba (dalam Pasaribu, 2014) usia seseorang

dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut

hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami

komplikasi dibanding wanita yang hamil di bawah usia reproduksi

ataupun di atas usia reproduksi. Kecemasan pada kehamilan dapat

dihubungkan dengan usia ibu yang memberi dampak terhadap

perasaan takut dan cemas yaitu di bawah usia <20 tahun karena

kondisi fisik belum 100% siap serta di atas >35 tahun berisiko lebih

tinggi mengalami penyulit obstetrik serta morbiditas dan mortalitas

perinatal.

Page 82: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

67

2. Hubungan Paritas dengan Tingkat Kecemasan dalam

Menghadapi Persalinan

Hasil penelitian paritas dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo

tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 34 responden nullipara, yang

tidak cemas sebanyak 13 responden (38,2%) dan yang cemas

sebanyak 21 responden (61,8%). Dari 44 responden primipara, yang

tidak cemas sebanyak 22 responden (50%) dan yang cemas

sebanyak 22 responden (50%). Dari 52 responden multipara, yang

tidak cemas sebanyak 23 responden (45,1%) dan yang cemas

sebanyak 29 responden (55,8%)..

Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji Chi

Square diperoleh hasil dimana pada taraf signifikan α = 0,05, df = 2,

X2 hitung 1,079 < X2 tabel 5,991, nilai p value = 0,583 (0,583 > 0,05)

maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara

paritas ibu hamil dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi

persalinan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Zamriati dkk (2013)

yang menyatakan bahwa ada hubungan antara paritas dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan (p value = 0,000).

Hal tersebut juga tidak sesuai dengan Heriani (2016) yang

menyatakan ada hubungan bermakna antara usia dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan(p value = 0,008).

Menurut Kartono (1992) bagi primigravida, kehamilan yang

dialaminya merupakan pengalaman pertamakali sehingga trimester

Page 83: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

68

III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan

proses persalinan. Ibu akan cenderung merasa cemas dengan

kehamilannya, merasa gelisah dan takut menghadapi persalinan,

mengingat ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya

kecemasan. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya

(multigravida) mungkin kecemasan berhubungan dengan

pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya (Astria, 2009)

3. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan dalam

Menghadapi Persalinan

Dari hasil penelitian dukungan suami dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 48

responden dengan suami tidak mendukung, yang tidak cemas

sebanyak 13 responden (27,1%) dan yang cemas sebanyak 35

responden (72,9%). Sedangkan dari 82 responden dengan suami

mendukung, yang tidak cemas sebanyak 45 responden (54,9%) dan

yang cemas sebanyak 37 responden (45,1%).

Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji Chi

Square diperoleh hasil dimana pada taraf signifikan α = 0,05, df = 1,

X2 hitung 9,466 > X2 tabel 3,841, nilai p value = 0,002 (0,002 < 0,05)

maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan antara

dukungan suami pada ibu hamil dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan. Dari hasil wawancara dengan beberapa

responden, sebagian responden mengatakan mendapat dukungan

Page 84: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

69

dari suami namun menunjukkan gejala-gejala kecemasan saat

wawancara berlangsung.

Penelitian ini sejalan dengan Adelina (2014) yang

menyatakan ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat

kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan (p value = 0,011).

Dukungan keluarga khususnya suami sangat berperan dalam

menjaga atau mempertahankan integritas seseorang baik secara

fisik ataupun psikologis. Seseorang dalam keadaan stress akan

mencari dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya

dukungan tersebut, maka diharapkan dapat mengurangi kecemasan

(Aprianawati, 2007).

Page 85: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

hubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester III

di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2018, maka peneliti

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Responden yang berusia bukan risiko tinggi (86,2%) lebih banyak

dibandingkan dengan yang berusia risiko tinggi (13,8%).

2. Responden yang paling banyak dengan paritas multipara (40,0%)

dan paling sedikit dengan paritas nullipara (26,2%).

3. Responden dengan suami mendukung (63,1%) lebih banyak

dibandingkan responden dengan suami tidak mendukung (36,9%).

4. Responden yang mengalami kecemasan (55,4%) lebih banyak

dibanding yang tidak mengalami kecemasan (44,6%).

5. Tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan dimana pada uji Chi

Square diperoleh nilai p value = 0,987.

6. Tidak ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan dimana pada uji Chi

Square diperoleh nilai p value = 0,583

7. Ada hubungan antara dukungan suami pada ibu hamil dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan dimana pada uji

Chi Square diperoleh nilai p value = 0,002.

Page 86: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

71

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Lepo-Lepo

Memberikan ruang konseling khusus bagi bidan dan ibu hamil

untuk meningkatkan kualitas konseling dan memberi privasi lebih

bagi klien.

2. Bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan

a. Tetap memberikan konseling support atau dukungan pada ibu

hamil dan keluarga terutama ibu hamil trimester III yang sedang

bersiap untuk menghadapi persalinan.

b. Dapat bekerjasama dengan petugas kesehatan lain di

puskesmas untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan melalui pelatihan serta penyuluhan kepada kader

posyandu terutama masalah perubahan psikologis pada ibu

hamil.

Page 87: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

72

DAFTAR PUSTAKA

Adelina, E. 2014. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil dalam menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman. Skripsi. STIKES Alma Ata Yogyakarta. http://latihan. jurnalindonesia.org/index.php/jnki/article/download/195/68 (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Aprianawati, R. B. & Sulistyorini, I. R. 2007. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Ibu Hamil menghadapi Kelahiran Anak Pertama pada Masa Triwulan Ketiga. Jurnal Psikologi. https://skripsi stikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Ardiani, A.K . 2013. Perbedaan Curah Saliva pada Wanita Hamil Trimester I, Trimester 2 dan Trimester 3. KTI. Universitas Diponegoro. http:// eprints.undip.ac.id/43723/3/Anindita_Kusuma_Ardiani_G2A009148_BabIIKTI.pdf (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Astria, Y. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati Tahun 2009. Jurnal Penelitian. Jakarta: UIN syarif Hidayatullah Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 - Lab Mandat. http://labdata.litbang.depkes. go.id/riset-badan-litbangkes/menu-riskesnas/menu-riskesdas/374-rk d-2013 (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Biaggi, A., Conroy, S., Pawlby, S., & Pariante, C.M. 2015. Identifying The Women at Risk of Antenatal Anxiety and Depression: A systematic Review. Journal of Affective Disorders. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pmc/articles/PMC4879174/ (diunduh pada tanggal 9 Februari 2018)

BKKBN. 2006. Buku Saku Bagi Petugas Lapangan Program KB Nasional Materi Konseling. Jakarta: BKKBN

Christine, H. & Jones, K. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan (Ria Anjarwati, Renata Komalasari & Dian Adiningsih, Penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Dennis, CL., Falah-Hassani, K. & Shiri, R. 2017. Prevalence of Antenatal and Postnatal Anxiety: Systematic Review and Meta-analysis. The British Journal of Psychiatry Volume 210 Issue 5

Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2016. http://dinkes.sultraprov.go.id/wp/content/ uploads/Profile-Dinkes-2016-1.pdf (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Page 88: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

73

Febriyanti, S. 2016. Hubungan Dukungan Suami dengan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Makanan Bergizi. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. http://repository.umy. ac.id/bitstream/handle/123456789/3187/f.%20BAB%20II.pdf?sequence=6%&isAllowed=y (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Heriani. 2016. “Kecemasan dalam Menjelang Persalinan ditinjau Dari Paritas, Usia dan Tingkat Pendidikan”. https/media.neliti.com/media/ publications/195278-ID-kecemasan-dalam-menjelang-persalinan-dit. pdf (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Hermayoni, N.M.I. 2015. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Puskesmas III dan IV Denpasar Selatan. Diploma Thesis. Universitas Udayana http://erepo.unud.ac.id/9920/3/d49c660dc75339a236a650350a0aaa0 (diunduh pada tanggal 1 Januari 2018) (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Horhoruw, C.P. 2016. Hubungan Paritas dengan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Naskah Publikasi. Universitas “Aisyiyah Yogyakarta. http://digilib.unisayogya.ac.id/ 1981/1/PUBLIKASI (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Mansur, H. 2011. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Salemba

Medika: Jakarta Manuaba, I.G.B, Manuaba, I.A.C & Manuaba, I.G.B.F. Pengantar Kuliah

Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta:

Jakarta

Nursalam & Kurniawati, N.D. 2007. Asuhan Keperawatan Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika

Nursanti, S. 2016. Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita yang Belum Menikah saat Menghadapi Premenopause. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. http://repository.umc.ac.id/ bitstream/handle/123456789/2312/6 (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Pasaribu. 2014. Hubungan Paritas dan Usia dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas Sipea-Pea Kecamatan Sorkam Barat. Jurnal penelitian. STIKES Nauli Husada Sibolga

Perinatal Anxiety & Depression Australia. Anxiety & Depression in

Pregnancy &Early Parenthood. 2012. http://www.panda.org.au> resources (diunduh pada tanggal 9 Februari 2018)

Page 89: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

74

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan (Edisi 4). Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

_____________. 2010. Ilmu Kebidanan (Edisi keempat). Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Puskesmas Lepo-Lepo. 2014. Profil Puskesmas Lepo-Lepo. Kendari: Puskesmas Lepo-Lepo

___________________. 2015. Profil Puskesmas Lepo-Lepo. Kendari: Puskesmas Lepo-Lepo

___________________. 2016. Profil Puskesmas Lepo-Lepo. Kendari: Puskesmas Lepo-Lepo

Ranita, B.A. 2016. Pengaruh Belly Dance terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III (Studi Kasus di BPM Ranting III Kota Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. http://eprints. undip.ac.id/51354/ (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Ruswana. 2006. Ibu Hamil Resiko Tinggi. http://medicastore.com/penyakit/ 569/Kehamilan_Resiko_Tinggi.html (diakses pada tanggal 5 Januari 2018)

Saifuddin, A.B, Adriaansz, G., Winkjosastro, G. & Waspodo, D. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Siswanto, Susila & Suyanto. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Bursa Ilmu: Yogyakarta

Stuart, G.W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Tuslihah, S. Hubungan Umur, Paritas dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kagok Semarang. KTI. Universitas Mudammadiyah Semarang. http://jtptu nimus-gdl-sitituslih-6010-2-babii.pdf (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Varney, H. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan (4th ed). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Widyayanti, A. 2012. Hubungan Paritas dengan Usia Menopause pada Ibu-Ibu di Kelurahan Susukan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang. http:// digilib.unimus.ac.id/download.php?id=9753 (diunduh pada tanggal 5

Januari 2018)

Winkjosastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan (Edisi ketiga). Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Page 90: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

75

Zamriati, W.O, Hutagaol, E. & Wowiling, F. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Poli KIA PKM Tuminting. ejurnal Keperawatan. Volume 1 Nomor 1. Universitas Samratulangi Manado. https://ejournal.unsrat.ac.id/ index.php/jkp/article/view/2249 (diunduh pada tanggal 5 Januari 2018)

Page 91: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Saudara Responden

Di-

Tempat

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di Program Studi

D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari, maka saya:

Nama : LUH AYU RATNAWATI

NIM : P00312014026

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kendari Program Studi D-

IV Kebidanan, akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Usia,

Paritas dan Dukungan Suami pada Ibu Hamil Trimester III dengan

Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja

Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2018”.

Sehubungandengan hal itu, saya mohon kesediaan saudara untuk

berkenan menjadi subyek penelitian. Identitas dan informasi yang

berkaitan dengan saudara akan dirahasiakan oleh peneliti. Atas partisipasi

dan dukungannya diucapkan terima kasih

Hormat Saya,

LUH AYU RATNAWATI

Page 92: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 2

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, tidak keberatan untuk

menjadi responden dalam penelitian ini yang dilakukan oleh mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kendari Program Studi D-IV Kebidanan, dengan

judul “Hubungan Usia, Paritas dan Dukungan Suami pada Ibu Hamil

Trimester III dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi

Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2018”.

Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia.

Demikianpernyataan ini, secara sadar dan suka rela serta tidak ada unsur

paksaan dari pihak manapun. Semoga dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Kendari, 2018

Responden

_________________________

Page 93: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Nomor Responden :

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Tanggal :

Nama Responden :

Alamat :

Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada pilihan yang sesuai

1. Umur :............tahun

2. Usia Kehamilan : 1 bulan 4 bulan 7 bulan

2 bulan 5 bulan 8 bulan

3 bulan 6 bulan 9 bulan

3. Paritas : Belum pernah melahirkan

Sudah melahirkan satu kali

Sudah melahirkan dua kali atau lebih

Sudah melahirkan lima kali atau lebih kali

Page 94: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

KUESIONER DUKUNGAN SUAMI

Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor yang tersedia

Keterangan :

Skor 1 = Tidak pernah

Skor 2 = Jarang

Skor 3 = Sering

Skor 4 = Selalu

Dukungan suami Skor

1 2 3 4

Dukungan informatif

1. Saya dan suami saya mencari informasi tentang

persalinan di rumah sakit atau puskesmas

2. Suami saya memberikan informasi kepada saya

tentang persalinan dari buku dan majalah

Dukungan emosional

3. Suami saya mengingatkan saya agar tidak

cemas saat persalinan

4. Suami saya mengingatkan saya untuk selalu

mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi

5. Suami saya mengingatkan saya untuk tidak

melakukan aktivitas yang berlebihan

Page 95: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Dukungan suami Skor

1 2 3 4

Dukungan instrumental

6. Suami saya memberikan perhatian penuh saat

saya hamil

7. Suami saya menemani saya saat saya sulit tidur

dengan cara mengelus dan memijat

8. Suami saya menemani saya saat persiapan

membeli peralatan bayi

S

S

S

S

S

S

S

Dukungan instrumental

9. Suami saya memberikan semua yang saya

butuhkan saat hamil dan persalinan nanti

10. Suami saya menemani saya saat pemeriksaan

kehamilan

11. Suami saya menemani saya untuk mengikuti

senam hamil

12. Suami saya akan menemani saya saat

persalinan nanti

13. Suami saya akan membantu saya saat

persalinan nanti dengan cara mengelap

keringat dan mengusap punggung saya

Page 96: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Dukungan suami Skor

1 2 3 4

Dukungan penghargaan

14. Suami saya akan memberikan pujian

kepada saya untuk setiap kemajuan tahap

persalinan

Dukungan spritual

15. Suami saya membaca surat yusuf kepada

saya agar berharap bisa mendapatkan anak

laki-laki

16. Suami saya membaca surat mariam kepada

saya agar berharap bisa mendapatkan anak

perempuan

17. Suami saya membaca sholawat nabi untuk

saya dan calon bayi

Page 97: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

KUESIONER TINGKAT KECEMASAN

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A)

Petunjuk : Beri tanda centang (√) pada kolom skor yang sesuai

0 = tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)

1 = ringan (satu gejala dari pilihan yang ada)

2 = sedang (separuh dari gejala yang ada)

3 = berat (lebih dari separuh gejala yang ada)

4 = sangat berat (semua gejala ada)

NO GEJALA KECEMASAN

SKOR

0 1 2 3 4

1 Perasaan cemas (ansietas)

a. Cemas

b. Firasat buruk

c. Takut akan pikiran sendiri

d. Mudah tersinggung

2 Ketegangan

a. Merasa tegang

b. Lesu

c. Tidak bisa istirahat tenang

d. Mudah terkejut

e. Mudah menangis

Page 98: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

NO GEJALA KECEMASAN SKOR

0 1 2 3 4

f. Gemetar

g. Gelisah

3 Ketakutan

a. Pada gelap

b. Pada orang asing

c. Ditinggal sendiri

d. Pada binatang besar

e. Pada keramaian lalu lintas

f. Pada kerumunan orang banyak

4 Gangguan tidur

a. Sukar tidur sendiri

b. Terbangun malam hari

c. Tidur tidak nyenyak

d. Bangun dengan lesu

e. Banyak mimpi-mimpi

f. Mimpi buruk

g. Mimpi menakutkan

5 Gangguan kecerdasan

a. Sukar konsentrasi

b. Daya ingat menurun

c. Daya ingat buruk

Page 99: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

NO GEJALA KECEMASAN SKOR

0 1 2 3 4

6 Perasaan depresi

a. Hilangnya minat

b. Berkurangnya kesenangan pada

hobi

c. Sedih

d. Bangun dini hari

e. Perasaan berubah-ubah sepanjang

hari

7 Gejala somatic/fisik (otot)

a. Sakit dan nyeri otot-otot

b. Kaku

c. Kedutan otot

d. Gigi gemerutuk

e. Suara tidak stabil

8 Gejala somatic/fisik (sensorik)

a. Tinnitus (telinga berdenging

b. Penglihatan kabur

c. Muka merah atau pucat

d. Merasa lemas

e. Perasaan ditusuk-tusuk

Page 100: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

NO GEJALA KECEMASAN SKOR

0 1 2 3 4

9 Gejala kardiovaskuler (jantung dan

pembuluh darah)

a. Takikardia (denyut jantung cepat)

b. Berdebar-debar

c. Nyeri di dada

d. Denyut nadi mengeras

e. Rasa lesu/lemas seperti mau

pingsan

f. Detak jantung menghilang (berhenti

sekejap)

10 Gejala respiratori (pernafasan)

a. Rasa tertekan atau sempit di dada

b. Rasa tercekik

c. Sering menarik nafas

d. Napas pendek/sesak

11 Gejala gastrointestinal (pencernaan)

a. Sulit menelan

b. Perut melilit

c. Gangguan pencernaan

d. Nyeri sebelum dan sesudah makan

e. Perasaan terbakar di perut

Page 101: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

NO GEJALA KECEMASAN SKOR

0 1 2 3 4

f. Rasa penuh atau kembung

g. Mual

h. Muntah

i. Buang air besar lembek

j. Sukar buang air besar (konstipasi)

k. Kehilangan berat badan

12 Gejala urogenital (perkemihan dan

kelamin

a. Sering buang air kecil

b. Tidak dapat menahan air seni

c. Tidak datang bulan (tidak ada haid)

d. Darah haid berlebihan

e. Darah haid amat sedikit

f. Masa haid berkepanjangan

g. Masa haid amat pendek

h. Haid beberapa kali dalam sebulan

i. Menjadi dingin (frigid)

j. Ejakulasi dini

k. Ereksi ilmiah

l. Ereksi hilang

m. impotensi

Page 102: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

NO GEJALA KECEMASAN SKOR

0 1 2 3 4

13 Gejala autonom

a. Mulut kering

b. Muka merah

c. Mudah berkeringat

d. Kepala pusing

e. Kepala terasa berat

f. Kepala terasa sakit

g. Bulu-bulu berdiri

14 Tingkah laku (sikap) pada wawancara

a. Gelisah

b. Tidak tenang

c. Jari gemetar

d. Kerut kening

e. Muka tegang

f. Otot tegang/mengeras

g. Nafas pendek dan cepat

h. Muka merah

Page 103: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 4

OUTPUT SPSS PENELITIAN

Usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Bukan Risiko Tinggi 112 86.2 86.2 86.2

Risiko Tinggi 18 13.8 13.8 100.0

Total 130 100.0 100.0

Paritas

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Nullipara 34 26.2 26.2 26.2

Primipara 44 33.8 33.8 60.0

Multipara 52 40.0 40.0 100.0

Total 130 100.0 100.0

Dukungan Suami

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Mendukung 48 36.9 36.9 36.9

Mendukung 82 63.1 63.1 100.0

Total 130 100.0 100.0

Tingkat Kecemasan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Cemas 58 44.6 44.6 44.6

Cemas 72 55.4 55.4 100.0

Total 130 100.0 100.0

Page 104: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .000a 1 .987

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .000 1 .987

Fisher's Exact Test 1.000 .597

Linear-by-Linear

Association .000 1 .988

N of Valid Casesb 130

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,03.

b. Computed only for a 2x2 table

Usia * Tingkat Kecemasan Crosstabulation

Tingkat Kecemasan

Total Tidak Cemas Cemas

Usia Bukan Risiko Tinggi Count 50 62 112

Expected Count 50.0 62.0 112.0

% within Usia 44.6% 55.4% 100.0%

Risiko Tinggi Count 8 10 18

Expected Count 8.0 10.0 18.0

% within Usia 44.4% 55.6% 100.0%

Total Count 58 72 130

Expected Count 58.0 72.0 130.0

% within Usia 44.6% 55.4% 100.0%

Page 105: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Paritas * Tingkat Kecemasan Crosstabulation

Tingkat Kecemasan

Total Tidak Cemas Cemas

Paritas Nullipara Count 13 21 34

Expected Count 15.2 18.8 34.0

% within Paritas 38.2% 61.8% 100.0%

Primipara Count 22 22 44

Expected Count 19.6 24.4 44.0

% within Paritas 50.0% 50.0% 100.0%

Multipara Count 23 29 52

Expected Count 23.2 28.8 52.0

% within Paritas 44.2% 55.8% 100.0%

Total Count 58 72 130

Expected Count 58.0 72.0 130.0

% within Paritas 44.6% 55.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 1.079a 2 .583

Likelihood Ratio 1.083 2 .582

Linear-by-Linear Association .186 1 .666

N of Valid Cases 130

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.17.

Page 106: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Dukungan Suami * Tingkat Kecemasan Crosstabulation

Tingkat Kecemasan

Total Tidak Cemas Cemas

Dukungan

Suami

Tidak

Mendukung

Count 13 35 48

Expected Count 21.4 26.6 48.0

% within Dukungan

Suami 27.1% 72.9%

100.0

%

Mendukung Count 45 37 82

Expected Count 36.6 45.4 82.0

% within Dukungan

Suami 54.9% 45.1%

100.0

%

Total Count 58 72 130

Expected Count 58.0 72.0 130.0

% within Dukungan

Suami 44.6% 55.4%

100.0

%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp.

Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 9.466a 1 .002

Continuity Correctionb 8.374 1 .004

Likelihood Ratio 9.741 1 .002

Fisher's Exact Test .003 .002

Linear-by-Linear

Association 9.393 1 .002

N of Valid Casesb 130

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21.42.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 107: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 5

MASTER TABEL PENELITIAN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU

HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM

MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS LEPO-LEPO

TAHUN 2018

A. Karakteristik Responden

No Responden

Nama Alamat Usia Paritas

Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi

1 Ny. W Baruga 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

2 Ny. S Konda 28 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

3 Ny. K Lalowiya 28 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

4 Ny. H Baruga 23 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

5 Ny. I Lepo-Lepo 33 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

6 Ny. A Baruga 25 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

7 Ny. A Lepo-Lepo 26 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

8 Ny. S Baruga 25 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

9 Ny. S Ranomeeto 22 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

10 Ny. E Baruga 29 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

11 Ny. D Baruga 27 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

12 Ny. H Lepo-Lepo 29 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

13 Ny. N Watubangga 29 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

14 Ny. A Lepo-Lepo 38 Risiko tinggi ≥2 Multipara

15 Ny. R Baruga 23 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

16 Ny. A Lepo-Lepo 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

17 Ny. S Baruga 18 Risiko tinggi 0 Nullipara

18 Ny. R Baruga 25 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

19 Ny. S Baruga 33 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

20 Ny. U Baruga 30 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

21 Ny. R Lepo-Lepo 31 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

22 Ny. M Wundudopi 23 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

23 Ny. H Wua-Wua 32 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

24 Ny. M Lepo-Lepo 35 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

25 Ny. I Lepo-Lepo 22 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

Page 108: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

26 Ny. A Wundudopi 23 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

27 Ny. R Lepo-Lepo 24 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

28 Ny. H Wundudopi 32 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

29 Ny. A Wundudopi 31 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

30 Ny. I Wundudopi 30 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

31 Ny. I Wundudopi 30 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

32 Ny. R Kadia 30 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

33 Ny. E Baruga 34 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

34 Ny. R Tunggala 25 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

35 Ny. N Lepo-Lepo 20 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

36 Ny.S Lepo-Lepo 42 Risiko tinggi 1 Primipara

37 Ny. A Watubangga 36 Risiko tinggi 0 Nullipara

38 Ny. T Baruga 24 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

39 Ny. L Lepo-Lepo 30 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

40 Ny. E Watubangga 38 Risiko tinggi 1 Primipara

41 Ny. I Lepo-Lepo 21 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

42 Ny. M Watubangga 35 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

43 Ny. S Baruga 26 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

44 Ny. D Lepo-Lepo 35 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

45 Ny. C Baruga 24 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

46 Ny. E Watubangga 30 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

47 Ny. A Baruga 21 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

48 Ny. L Baruga 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

49 Ny. S Transito 30 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

50 Ny. H Wua-Wua 36 Risiko tinggi ≥2 Multipara

51 Ny. W Psr Panjang 40 Risiko tinggi ≥2 Multipara

52 Ny. E Baruga 25 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

53 Ny. S Konda 34 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

54 Ny. P Wua-Wua 21 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

55 Ny. L Konda 29 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

56 Ny. W Wua-Wua 28 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

57 Ny. M Baruga 22 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

58 Ny. I Pasar Baru 24 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

59 Ny. S Mokoau 26 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

60 Ny. Z Baruga 27 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

61 Ny. M Lepo-Lepo 25 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

62 Ny. A Lepo-Lepo 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

63 Ny. L Tunggala 31 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

64 Ny. G Watubangga 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

65 Ny. R Lepo-Lepo 24 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

66 Ny. H Lepo-Lepo 28 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

67 Ny. E Ranomeeto 39 Risiko tinggi ≥2 Multipara

68 Ny. H Lepo-Lepo 32 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

Page 109: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

69 Ny. N Watubangga 35 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

70 Ny. E Lepo-Lepo 40 Risiko tinggi ≥2 Multipara

71 Ny. N Baruga 31 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

72 Ny. M wua-Wua 28 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

73 Ny. P Ranomeeto 25 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

74 Ny. S Lepo-Lepo 21 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

75 Ny. W Lepo-Lepo 34 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

76 Ny. J Lepo-Lepo 30 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

77 Ny. F Ranomeeto 31 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

78 Ny. S Baruga 35 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

79 Ny. S Lepo-Lepo 22 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

80 Ny. R Lepo-Lepo 34 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

81 Ny. D Watubangga 29 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

82 Ny. W Lepo-Lepo 28 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

83 Ny. E Watubangga 39 Risiko tinggi ≥2 Multipara

84 Ny. S Lepo-Lepo 41 Risiko tinggi ≥5 Multipara

85 Ny. S Baruga 40 Risiko tinggi ≥2 Multipara

86 Ny. S Watubangga 28 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

87 Ny. H Baruga 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

88 Ny. S Baruga 28 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

89 Ny. C Baruga 40 Risiko tinggi ≥2 Multipara

90 Ny. S Baruga 21 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

91 Ny. S Baruga 25 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

92 Ny. J Baruga 26 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

93 Ny. R Baruga 35 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

94 Ny. H Baruga 29 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

95 Ny. A Baruga 21 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

96 Ny. D Baruga 30 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

97 Ny. A Baruga 30 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

98 Ny. D Baruga 28 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

99 Ny. T Baruga 34 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

100 Ny. A Baruga 25 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

101 Ny. I Laepo-Lepo 30 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

102 Ny. N Watubangga 24 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

103 Ny. Y Lepo-Lepo 26 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

104 Ny. M Lepo-Lepo 32 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

105 Ny. E Watubangga 31 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

106 Ny. I Watubangga 37 Risiko tinggi 1 Primipara

107 Ny. D Lepo-Lepo 22 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

108 Ny. R Baruga 22 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

109 Ny. Y Lepo-Lepo 30 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

110 Ny. R Psr Panjang 37 Risiko tinggi ≥2 Multipara

111 Ny. I Watubangga 32 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

Page 110: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

112 Ny. N Ranomeeto 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

113 Ny. A Lepo-Lepo 25 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

114 Ny. A Baruga 24 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

115 Ny. A Watubangga 20 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

116 Ny. W Lepo-Lepo 28 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

117 Ny. S Banggoeya 44 Risiko tinggi 1 Primipara

118 Ny. L Konsel 22 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

119 Ny. N Baruga 35 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

120 Ny. W Wua-Wua 27 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

121 Ny. I Wua-Wua 26 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

122 Ny. I Wundudopi 44 Risiko tinggi ≥2 Multipara

123 Ny. I Lepo-Lepo 25 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

124 Ny. W Kambu 26 Bukan risiko tinggi 0 Nullipara

125 Ny. A Wundudopi 28 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

126 Ny. H Lepo-Lepo 31 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

127 Ny. D Baruga 28 Bukan risiko tinggi 1 Primipara

128 Ny. S Lepo-Lepo 38 Risiko tinggi ≥2 Multipara

129 Ny. M Watubangga 34 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

130 Ny. S Lepo-Lepo 29 Bukan risiko tinggi ≥2 Multipara

Page 111: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

B. Dukungan Suami

No Responden

Nama B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 Total Interpretasi

1 Ny. W 1 1 3 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 1 1 1 3 39 Mendukung

2 Ny. S 1 2 4 4 4 4 3 2 2 2 1 4 4 4 3 3 2 49 Mendukung

3 Ny. K 2 1 3 2 3 4 4 1 2 2 1 4 4 2 1 1 2 39 Mendukung

4 Ny. H 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 57 Mendukung

5 Ny. I 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 1 1 1 53 Mendukung

6 Ny. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

7 Ny. A 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 1 4 54 Mendukung

8 Ny. S 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 3 1 3 4 57 Mendukung

9 Ny. S 1 1 2 4 4 2 1 4 4 4 1 4 4 2 2 2 2 44 Mendukung

10 Ny. E 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 65 Mendukung

11 Ny. D 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 2 2 51 Mendukung

12 Ny. H 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 2 2 3 51 Mendukung

13 Ny. N 3 3 4 4 3 4 3 1 4 2 1 2 3 4 3 4 4 52 Mendukung

14 Ny. A 1 1 3 3 3 3 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 33 Tidak Mendukung

15 Ny. R 1 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 4 4 1 1 1 1 32 Tidak Mendukung

16 Ny. A 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 2 2 2 53 Mendukung

17 Ny. S 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 56 Mendukung

18 Ny. R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

19 Ny. S 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 1 1 52 Mendukung

Page 112: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

20 Ny. U 2 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 1 1 1 49 Mendukung

21 Ny. R 4 1 4 4 4 3 4 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 46 Mendukung

22 Ny. M 1 3 3 3 3 3 2 1 3 2 1 3 2 2 1 1 3 37 Mendukung

23 Ny. H 1 1 1 3 3 2 3 1 3 3 1 2 2 1 2 2 2 33 Tidak Mendukung

24 Ny. M 3 3 4 4 4 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 43 Mendukung

25 Ny. I 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 36 Mendukung

26 Ny. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

27 Ny. R 2 1 3 4 4 3 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1 1 34 Tidak Mendukung

28 Ny. H 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 2 4 60 Mendukung

29 Ny. A 2 1 3 3 3 3 2 1 3 1 1 3 2 1 1 1 1 32 Tidak Mendukung

30 Ny. I 2 1 3 3 3 4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 30 Tidak Mendukung

31 Ny. I 3 1 3 4 4 4 2 1 3 3 1 2 2 1 1 1 1 37 Mendukung

32 Ny. R 1 1 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2 32 Tidak Mendukung

33 Ny. E 2 1 3 4 4 4 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 33 Tidak Mendukung

34 Ny. R 3 1 4 4 4 3 3 1 2 3 1 3 1 1 2 2 2 40 Mendukung

35 Ny. N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

36 Ny.S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

37 Ny. A 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 48 Mendukung

38 Ny. T 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 48 Mendukung

39 Ny. L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

40 Ny. E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

41 Ny. I 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 1 4 55 Mendukung

42 Ny. M 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 33 Tidak Mendukung

43 Ny. S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

Page 113: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

44 Ny. D 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 36 Mendukung

45 Ny. C 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 1 3 2 2 3 3 3 52 Mendukung

46 Ny. E 2 1 2 2 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 25 Tidak Mendukung

47 Ny. A 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 1 4 55 Mendukung

48 Ny. L 1 1 3 3 3 3 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1 1 31 Tidak Mendukung

49 Ny. S 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 3 35 Mendukung

50 Ny. H 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 1 3 2 2 2 2 4 51 Mendukung

51 Ny. W 2 2 3 3 3 3 1 1 3 2 1 3 3 1 1 1 1 34 Tidak Mendukung

52 Ny. E 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 3 49 Mendukung

53 Ny. S 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 4 49 Mendukung

54 Ny. P 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 1 37 Mendukung

55 Ny. L 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 34 Tidak Mendukung

56 Ny. W 1 1 2 2 3 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 26 Tidak Mendukung

57 Ny. M 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 1 4 51 Mendukung

58 Ny. I 2 2 2 3 3 3 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 32 Tidak Mendukung

59 Ny. S 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 37 Mendukung

60 Ny. Z 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 4 52 Mendukung

61 Ny. M 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 4 46 Mendukung

62 Ny. A 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 24 Tidak Mendukung

63 Ny. L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 4 47 Mendukung

64 Ny. G 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 2 1 1 2 38 Mendukung

65 Ny. R 3 1 3 3 3 4 2 3 4 4 1 3 1 1 2 2 2 42 Mendukung

66 Ny. H 2 1 3 4 4 4 2 3 4 3 1 3 1 1 1 1 1 39 Mendukung

67 Ny. E 1 1 2 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 25 Tidak Mendukung

Page 114: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

68 Ny. H 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 31 Tidak Mendukung

69 Ny. N 3 2 4 4 4 4 3 2 4 3 1 3 2 2 2 2 3 48 Mendukung

70 Ny. E 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 1 32 Tidak Mendukung

71 Ny. N 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 1 1 1 1 1 38 Mendukung

72 Ny. M 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 2 36 Mendukung

73 Ny. P 3 2 3 3 3 3 2 1 4 3 1 2 1 1 2 2 3 39 Mendukung

74 Ny. S 2 1 3 2 2 3 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 29 Tidak Mendukung

75 Ny. W 2 1 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 25 Tidak Mendukung

76 Ny. J 2 2 3 3 3 3 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 31 Tidak Mendukung

77 Ny. F 3 2 3 3 3 4 2 1 4 2 1 1 1 1 2 2 3 38 Mendukung

78 Ny. S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

79 Ny. S 3 1 3 3 3 4 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 3 38 Mendukung

80 Ny. R 3 1 2 3 3 3 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 31 Tidak Mendukung

81 Ny. D 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 1 2 1 1 2 2 3 41 Mendukung

82 Ny. W 2 1 3 3 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 2 28 Tidak Mendukung

83 Ny. E 2 1 3 3 3 4 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 35 Mendukung

84 Ny. S 3 1 3 4 4 3 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 3 44 Mendukung

85 Ny. S 2 1 2 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 25 Tidak Mendukung

86 Ny. S 2 1 4 4 4 4 3 2 4 3 1 2 2 2 3 3 3 47 Mendukung

87 Ny. H 1 1 2 3 3 3 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 28 Tidak Mendukung

88 Ny. S 3 1 3 4 4 4 2 2 4 3 1 3 2 2 2 2 2 44 Mendukung

89 Ny. C 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 42 Mendukung

90 Ny. S 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 36 Mendukung

91 Ny. S 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 39 Mendukung

Page 115: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

92 Ny. J 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 45 Mendukung

93 Ny. R 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 38 Mendukung

94 Ny. H 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 35 Mendukung

95 Ny. A 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 3 2 2 3 55 Mendukung

96 Ny. D 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 41 Mendukung

97 Ny. A 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 33 Tidak Mendukung

98 Ny. D 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 39 Mendukung

99 Ny. T 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 1 2 2 2 2 2 2 48 Mendukung

100 Ny. A 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 3 36 Mendukung

101 Ny. I 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 28 Tidak Mendukung

102 Ny. N 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 42 Mendukung

103 Ny. Y 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 37 Mendukung

104 Ny. M 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 34 Tidak Mendukung

105 Ny. E 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 48 Mendukung

106 Ny. I 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2 46 Mendukung

107 Ny. D 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 56 Mendukung

108 Ny. R 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 3 3 1 4 57 Mendukung

109 Ny. Y 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 40 Mendukung

110 Ny. R 3 1 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 34 Tidak Mendukung

111 Ny. I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

112 Ny. N 3 1 2 3 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 33 Tidak Mendukung

113 Ny. A 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 47 Mendukung

114 Ny. A 4 2 4 4 4 4 3 2 4 3 1 2 2 2 2 2 3 48 Mendukung

115 Ny. A 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 38 Mendukung

Page 116: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

116 Ny. W 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 4 4 3 1 4 53 Mendukung

117 Ny. S 2 1 3 3 3 3 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 32 Tidak Mendukung

118 Ny. L 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3 3 2 2 2 51 Mendukung

119 Ny. N 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 28 Tidak Mendukung

120 Ny. W 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 40 Mendukung

121 Ny. I 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 1 1 2 2 2 37 Mendukung

122 Ny. I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 Tidak Mendukung

123 Ny. I 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 27 Tidak Mendukung

124 Ny. W 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 1 3 2 2 2 2 2 48 Mendukung

125 Ny. A 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 1 2 2 2 2 2 2 45 Mendukung

126 Ny. H 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 32 Tidak Mendukung

127 Ny. D 2 1 3 4 4 4 3 2 3 4 1 2 2 2 1 1 1 40 Mendukung

128 Ny. S 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 30 Tidak Mendukung

129 Ny. M 2 1 3 4 4 4 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 42 Mendukung

130 Ny. S 3 1 2 2 2 3 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 31 Tidak Mendukung

Page 117: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

C. Tingkat Kecemasan

No Responden

Nama C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 Total Interpretasi

1 Ny. W 1 2 1 2 0 0 1 2 1 1 0 1 1 1 14 Cemas

2 Ny. S 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 0 1 2 2 20 Cemas

3 Ny. K 1 1 0 3 0 0 1 0 0 2 2 2 3 2 17 Cemas

4 Ny. H 1 2 0 2 0 2 2 2 2 1 2 1 1 0 18 Cemas

5 Ny. I 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 9 Tidak cemas

6 Ny. A 4 4 3 3 3 3 3 2 2 0 3 3 3 2 38 Cemas

7 Ny. A 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 0 21 Cemas

8 Ny. S 2 2 0 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 0 18 Cemas

9 Ny. S 2 2 2 2 1 2 2 1 0 1 1 1 1 2 20 Cemas

10 Ny. E 4 2 1 2 2 1 2 0 1 0 1 2 3 0 21 Cemas

11 Ny. D 2 2 2 2 1 2 4 3 2 2 2 3 2 2 31 Cemas

12 Ny. H 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 6 Tidak cemas

13 Ny. N 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 25 Cemas

Page 118: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

14 Ny. A 1 2 0 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 18 Cemas

15 Ny. R 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 Tidak cemas

16 Ny. A 1 1 0 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 0 19 Cemas

17 Ny. S 2 3 0 4 0 1 0 2 2 4 1 1 2 1 23 Cemas

18 Ny. R 2 4 2 3 3 3 4 0 0 0 3 0 3 3 30 Cemas

19 Ny. S 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9 Tidak cemas

20 Ny. U 1 1 1 1 0 1 1 0 2 2 1 1 0 0 12 Tidak cemas

21 Ny. R 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 8 Tidak cemas

22 Ny. M 1 1 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Tidak cemas

23 Ny. H 0 1 0 2 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8 Tidak cemas

24 Ny. M 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10 Tidak cemas

25 Ny. I 2 2 0 1 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 15 Cemas

26 Ny. A 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 22 Cemas

27 Ny. R 1 1 0 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Tidak cemas

28 Ny. H 1 2 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 14 Cemas

29 Ny. A 1 2 0 2 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 14 Cemas

30 Ny. I 1 1 1 2 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12 Cemas

31 Ny. I 1 2 0 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 17 Tidak cemas

32 Ny. R 1 2 0 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 16 Cemas

33 Ny. E 2 2 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Tidak cemas

34 Ny. R 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 9 Tidak cemas

35 Ny. N 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 Cemas

36 Ny.S 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 20 Cemas

37 Ny. A 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 2 1 1 8 Tidak cemas

Page 119: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

38 Ny. T 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2 2 1 1 13 Cemas

39 Ny. L 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 32 Cemas

40 Ny. E 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 30 Cemas

41 Ny. I 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 0 11 Tidak cemas

42 Ny. M 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 24 Cemas

43 Ny. S 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 3 33 Cemas

44 Ny. D 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 15 Cemas

45 Ny. C 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 8 Tidak cemas

46 Ny. E 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 0 1 18 Cemas

47 Ny. A 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 2 1 0 7 Tidak cemas

48 Ny. L 1 1 0 2 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 Tidak cemas

49 Ny. S 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 14 Cemas

50 Ny. H 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 7 Tidak cemas

51 Ny. W 1 2 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 10 Tidak cemas

52 Ny. E 1 2 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 12 Tidak cemas

53 Ny. S 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 2 1 1 7 Tidak cemas

54 Ny. P 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10 Tidak cemas

55 Ny. L 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 21 Cemas

56 Ny. W 2 2 2 2 0 1 1 1 1 1 2 1 0 1 17 Cemas

57 Ny. M 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 2 1 1 7 Tidak cemas

58 Ny. I 2 2 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 17 Cemas

59 Ny. S 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 20 Cemas

60 Ny. Z 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak cemas

61 Ny. M 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2 0 8 Tidak cemas

Page 120: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

62 Ny. A 1 2 1 1 0 1 2 1 2 1 1 1 1 1 16 Cemas

63 Ny. L 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 8 Tidak cemas

64 Ny. G 2 1 0 2 1 0 2 1 2 1 1 1 0 1 15 Cemas

65 Ny. R 2 2 0 1 0 0 0 1 1 2 1 1 0 1 12 Tidak cemas

66 Ny. H 1 2 1 1 0 0 2 1 1 1 1 1 0 1 13 Tidak cemas

67 Ny. E 2 3 0 2 1 1 1 1 1 2 1 1 0 2 18 Cemas

68 Ny. H 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 16 Cemas

69 Ny. N 2 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 Cemas

70 Ny. E 1 2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Tidak cemas

71 Ny. N 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Tidak cemas

72 Ny. M 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 20 Cemas

73 Ny. P 1 2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Tidak cemas

74 Ny. S 2 2 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Cemas

75 Ny. W 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 20 Cemas

76 Ny. J 1 2 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Tidak cemas

77 Ny. F 2 1 1 1 0 0 1 0 1 2 1 1 1 1 13 Tidak cemas

78 Ny. S 2 2 1 2 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 16 Cemas

79 Ny. S 1 2 1 1 1 0 2 1 1 2 1 1 0 1 15 Cemas

80 Ny. R 2 1 1 1 2 1 1 0 1 2 1 1 0 1 15 Cemas

81 Ny. D 2 2 0 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 18 Cemas

82 Ny. W 2 1 0 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 17 Cemas

83 Ny. E 1 1 0 1 1 0 2 1 1 1 2 1 0 0 12 Tidak cemas

84 Ny. S 1 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 21 Cemas

85 Ny. S 1 3 1 1 1 1 2 0 1 1 1 1 0 1 15 Cemas

Page 121: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

86 Ny. S 2 2 1 1 0 1 1 0 1 2 2 1 1 1 16 Cemas

87 Ny. H 2 2 0 1 0 1 2 0 2 1 1 1 0 0 13 Tidak cemas

88 Ny. S 1 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 0 1 13 Tidak cemas

89 Ny. C 2 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 10 Tidak cemas

90 Ny. S 1 1 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Tidak cemas

91 Ny. S 1 1 0 2 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 15 Cemas

92 Ny. J 1 1 0 3 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 15 Cemas

93 Ny. R 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Cemas

94 Ny. H 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 15 Cemas

95 Ny. A 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 8 Tidak cemas

96 Ny. D 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Tidak cemas

97 Ny. A 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Tidak cemas

98 Ny. D 1 2 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 11 Tidak cemas

99 Ny. T 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 9 Tidak cemas

100 Ny. A 2 1 0 2 0 2 2 0 1 1 0 1 1 1 14 Cemas

101 Ny. I 1 0 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 Tidak cemas

102 Ny. N 2 0 0 1 0 0 2 0 1 2 1 1 0 1 11 Tidak cemas

103 Ny. Y 1 0 0 2 1 1 2 1 1 2 1 1 0 0 13 Tidak cemas

104 Ny. M 1 2 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Tidak cemas

105 Ny. E 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 7 Tidak cemas

106 Ny. I 2 2 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 13 Tidak cemas

107 Ny. D 2 1 0 1 0 1 2 1 1 2 2 1 0 1 15 Cemas

108 Ny. R 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5 Tidak cemas

109 Ny. Y 1 1 0 1 0 0 2 1 1 2 2 1 0 0 12 Tidak cemas

Page 122: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

110 Ny. R 1 2 0 1 0 0 1 0 1 2 1 1 1 1 12 Tidak cemas

111 Ny. I 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 Cemas

112 Ny. N 0 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Cemas

113 Ny. A 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak cemas

114 Ny. A 2 1 0 1 1 1 1 0 1 2 1 1 0 1 13 Tidak cemas

115 Ny. A 2 1 1 1 0 1 2 1 1 2 1 1 1 1 16 Cemas

116 Ny. W 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 Tidak cemas

117 Ny. S 2 1 2 1 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 15 Cemas

118 Ny. L 3 2 1 1 0 1 2 1 1 2 1 1 1 1 18 Cemas

119 Ny. N 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 16 Cemas

120 Ny. W 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 11 Tidak cemas

121 Ny. I 2 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 0 1 14 Cemas

122 Ny. I 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 18 Cemas

123 Ny. I 1 3 0 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 Cemas

124 Ny. W 2 1 1 3 1 0 1 0 1 1 1 1 0 2 15 Cemas

125 Ny. A 2 2 0 1 0 0 2 1 1 2 1 1 0 1 14 Cemas

126 Ny. H 2 1 1 1 1 0 1 0 1 2 1 1 2 1 15 Cemas

127 Ny. D 2 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 1 0 1 14 Cemas

128 Ny. S 2 2 0 1 0 1 2 1 1 2 1 1 1 1 16 Cemas

129 Ny. M 1 1 0 1 0 0 2 0 1 1 1 1 1 1 11 Tidak cemas

130 Ny. S 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 16 Cemas

Page 123: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 6

SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL

Page 124: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 7

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 125: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan
Page 126: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 8

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

Page 127: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 9

SURAT KETERANGAN BEBAS PUSTAKA

Page 128: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 10

SURAT KETERANGAN BEBAS ADMINISTRASI

Page 129: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Lampiran 11

DOKUMENTASI PENELITIAN

Jumat, 20 April 2018 wawancara bersama Ny. E setelah

pemeriksaan ANC di Posyandu Kemala Bhayangkara

Sabtu, 21 April 2018 wawancara bersama Ny. K yang sedang

menunggu antrian pemeriksaan ANC di ruang tunggu

Poli KIA Puskesmas Lepo-Lepo

Page 130: HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/685/1/SKRIPSI LENGKAP.pdfhubungan usia, paritas dan dukungan suami pada ibu hamil trimester iii dengan

Sabtu, 5 Mei 2018 pengisian kuesioner oleh Ny. M setelah

pemeriksaan ANC di Posyandu Bukit Seruni

Sabtu, 12 Mei 2018 wawancara bersama Ny. W setelah

pemeriksaan ANC di Posyandu Sanggoleo