21
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI Surabaya, 16 – 17 Oktober 2003 HUBUNGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU DENGAN PERILAKU DISFUNGSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS AUDIT CHRISTINA SOSOSUTIKNO Universitas Gadjah Mada Abstract This study examine the relation of pressure of time budget with behavioral disfungsional which mirror from behavior of premature sign-off, under-reporting of time, and audit quality reduction behavior and also its influence to audit quality. The respondents are senior auditors at BPK and BPKP. Data for the study were collected from 1 BPK and 3 BPKP. The sampling method used is purposive sampling. In total 220 questionnaires were distributed, 130 can be used in analysis, for response rate of 74 percent.Using structural equation modeling of AMOS (Analysis of Moment Structure) Program, the result of this study indicates that the pressure of time budget have significant influence to behavior of premature sign-off, under-reporting of time, and audit quality reduction behavior. By contrast, behavior disfungsional which mirror from behavior of premature sign-off, under-reporting of time, and audit quality reduction behavior do not have effect to audit quality.Behavior of premature sign- off have significant influence to audit quality reduction behavior. Key words: time budget pressure, premature sign-off, under-reporting of time, audit quality reduction behavior, audit quality, senior auditor, BPK dan BPKP. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anggaran waktu audit sangat diperlukan bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat memenuhi permintaan klien secara tepat waktu dan menjadi salah satu kunci keberhasilan karir auditor di masa depan (Commission on Auditors’Responsibilities Report, 1978). Kriteria untuk memperoleh peringkat yang baik adalah pencapaian anggaran waktu (Kelley & Seiler, 1982). Kriteria ini memberikan tekanan bagi auditor untuk memenuhi anggaran waktu. Tekanan ini menyebabkan stres inividual yang muncul dari ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia serta mempengaruhi etika profesional melalui sikap, niat, perhatian, dan perilaku auditor. Pengaruh negatif ini terlihat dari munculnya perilaku yang mengancam kualitas audit yaitu penurunan tingkat pendeteksian dan penyelidikan aspek kualitatif salah saji (Braun, 2000), gagal meneliti prinsip akuntansi, melakukan review dokumen secara dangkal, menerima penjelasan klien yang lemah dan mengurangi pekerjaan pada salah satu langkah audit di bawah tingkat yang 1116

Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

HUBUNGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU DENGAN PERILAKU DISFUNGSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP

KUALITAS AUDIT

CHRISTINA SOSOSUTIKNOUniversitas Gadjah Mada

AbstractThis study examine the relation of pressure of time budget with behavioral disfungsional which mirror from behavior of premature sign-off, under-reporting of time, and audit quality reduction behavior and also its influence to audit quality.The respondents are senior auditors at BPK and BPKP. Data for the study were collected from 1 BPK and 3 BPKP. The sampling method used is purposive sampling. In total 220 questionnaires were distributed, 130 can be used in analysis, for response rate of 74 percent.Using structural equation modeling of AMOS (Analysis of Moment Structure) Program, the result of this study indicates that the pressure of time budget have significant influence to behavior of premature sign-off, under-reporting of time, and audit quality reduction behavior. By contrast, behavior disfungsional which mirror from behavior of premature sign-off, under-reporting of time, and audit quality reduction behavior do not have effect to audit quality.Behavior of premature sign-off have significant influence to audit quality reduction behavior.

Key words: time budget pressure, premature sign-off, under-reporting of time, audit quality reduction behavior, audit quality, senior auditor, BPK dan BPKP.

1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah

Anggaran waktu audit sangat diperlukan bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat memenuhi permintaan klien secara tepat waktu dan menjadi salah satu kunci keberhasilan karir auditor di masa depan (Commission on Auditors’Responsibilities Report, 1978). Kriteria untuk memperoleh peringkat yang baik adalah pencapaian anggaran waktu (Kelley & Seiler, 1982). Kriteria ini memberikan tekanan bagi auditor untuk memenuhi anggaran waktu. Tekanan ini menyebabkan stres inividual yang muncul dari ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia serta mempengaruhi etika profesional melalui sikap, niat, perhatian, dan perilaku auditor. Pengaruh negatif ini terlihat dari munculnya perilaku yang mengancam kualitas audit yaitu penurunan tingkat pendeteksian dan penyelidikan aspek kualitatif salah saji (Braun, 2000), gagal meneliti prinsip akuntansi, melakukan review dokumen secara dangkal, menerima penjelasan klien yang lemah dan mengurangi pekerjaan pada salah satu langkah audit di bawah tingkat yang diterima (Kelley & Margheim, 1987). Perilaku ini secara langsung mengancam reliabilitas laporan audit yang membentuk dasar opini audit dan bersama-sama dengan premature sign-off merupakan perilaku yang mengurangi kualitas audit (audit quality reduction behaviour). Bentuk perilaku lain yang ditemukan oleh Kelley & Margheim (1987) adalah under-reporting of time yang terjadi ketika auditor menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dan tidak membebankan pekerjaan itu kepada klien yang bersangkutan. Biasanya perilaku ini dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari atau meminimumkan anggaran yang berlebihan (budget over run) (Leightner, et al., 1982). Perilaku ini tidak mengancam secara langsung pada kualitas audit namun mengarah pada konsekuensi yang tidak diinginkan seperti evaluasi staf tidak akurat, kehilangan pendapatan bagi perusahaan, anggaran akan datang menjadi tidak realistik dan perilaku yang mengurangi kualitas audit di masa depan.

Perilaku disfungsional cenderung meningkat sebanding dengan meningkatnya tekanan anggaran (Cook dan Kelley, 1988). Perilaku disfungsional yang lebih rendah pada tingkat sangat tinggi atas tekanan anggaran lebih memungkinkan mengarah pada perasaan kecewa dan kelalaian terhadap etika dan kualitas pekerjaan.

Kualitas pekerjaan auditor berhubungan dengan kualifikasi keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan, dan sikap independensinya terhadap klien. Jika auditor dapat melaksanakan pekerjaannya secara profesional maka laporan audit yang dihasilkan akan berkualitas. Kualitas audit diartikan sebagai probabilitas seorang auditor dapat menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. Probabilitas penemuan penyelewengan tergantung pada kemampuan teknis auditor seperti pengalaman, profesionalisme dan struktur audit perusahaan. Probabilitas auditor untuk melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien tergantung pada independensi auditor (De Angelo, 1981). Carcello et.al. (1992) mengemukakan faktor-faktor seperti pengalaman dengan klien, industry expertise, responsiveness dan

1116

Page 2: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

ketaatan pada GAAS mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu secara konsisten berhubungan dengan perilaku disfungsional auditor merupakan ancaman serius terhadap kualitas audit. Sehingga auditor dengan tingkat profesionalisme tinggi akan sangat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan akibatnya masyarakat akan menganggap sebagai suatu profesi.

Perkembangan terakhir dalam bidang pengauditan memperlihatkan sinyal ketidakpuasan terhadap kualitas audit. Hal ini juga terjadi pada sektor pemerintah, yang selama ini dinilai buruk kinerjanya. Berdasar fenomena ini perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan tekanan anggaran waktu dengan perilaku disfungsional serta pengaruhnya terhadap kualitas audit.Rumusan Masalah1. Apakah tekanan anggaran waktu berpengaruh positif terhadap perilaku auditor pemerintah pada

tiga tipe perilaku yaitu: 1) premature sign-off (PSMO), 2) under-reporting of time (URT), dan 3) audit quality reduction behavior (AQRB).

2. Apakah perilaku-perilaku tersebut berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.3. Apakah tekanan anggaran waktu secara langsung berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

1.2. Tujuan dan Manfaat PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai perilaku disfungsional akibat

tekanan anggaran waktu pada auditor pemerintah dan pengaruhnya terhadap kualitas audit.

2. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISKonsep yang mendasari penelitian ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Kelley &

Margheim (1987, 1990), dan Otley & Pierce (1996). 2.1. Tekanan Anggaran Waktu dan Perilaku Disfungsional

Tekanan anggaran merupakan gambaran normal dari sistem pengendalian auditor. Tekanan yang dihasilkan oleh anggaran waktu yang ketat secara konsisten berhubungan dengan perilaku disfungsional. The Commission on Auditors’ Responsibilities Report (1978) membuktikan bahwa tekanan anggaran merupakan penyebab utama perilaku disfungsional seperti perilaku premature sign-off. Penelitian selanjutnya mengkonfirmasikan bahwa secara umum auditor menerima tekanan anggaran sebagai penyebab utama perilaku disfungsional (Alderman dan Deitrick, 1982; Kelley dan Seiler, 1982; Lightner et al., 1982, 1983) dan tekanan anggaran ini akan meningkat secara cepat (Cook dan Kelley, 1988).

Tekanan anggaran waktu yang secara konsisten berhubungan dengan perilaku disfungsional merupakan ancaman langsung dan serius terhadap kualitas audit. Tekanan anggaran waktu adalah suatu keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat dan kaku.

Cook dan Kelley (1988) memfokuskan studi pada kemampuan dapat mencapai anggaran waktu dengan menyajikan perbandingan langsung dengan penelitian terdahulu oleh Kelley dan Seiler (1982). Auditor senior dan staf menjadi jarang berperilaku secara fungsional yaitu dengan bekerja lebih keras atau meminta peningkatan anggaran dan lebih memilih berhubungan dengan perilaku disfungsional. Berdasar hal ini maka diusulkan Hipotesis 1: Tekanan yang besar untuk memenuhi anggaran waktu dalam evaluasi kinerja memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku disfungsional yang terjadi pada auditor pemerintah.H1a. Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku premature

sign-off.H1b. Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku under-reporting

of time.H1c. Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku yang

mengurangi kualitas audit atau audit quality reduction behaviour.

2.2. Perilaku Disfungsional dan Kualitas AuditRhode (1978) melakukan survei atas anggota American Institute of Certified Public Aaccountants

(AICPA) mengenai faktor potensial yang berhubungan dengan terjadinya tindakan pengurangan kualitas auidt, termasuk premature sign-off. Faktor utama yang mendorong perilaku ini adalah tekanan anggaran waktu.

Kelley dan Margheim (1987, 1990) dan McNair (1991) mendukung survei yang berhubungan dengan tindakan pengurangan kualitas audit, termasuk perilaku premature sign-off. Kelley dan Margheim

1117

Page 3: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

(1990) menemukan hubungan positif antara tekanan anggaran waktu dan jumlah tindakan pengurangan kualitas audit berhubungan dengan anggaran yang sangat ketat, dan tidak dapai dicapai dalam praktik.

Under reporting of time terjadi ketika auditor menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan waktu pribadi mereka dan perilaku ini biasanya dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari atau meminimumkan anggaran yang berlebihan (Commission on Auditors’ Responsibilities Report, 1978; Leightner et al., 1982, 1983). Selanjutnya Leightner et al.,(1982) menyimpulkan bahwa kemampuan untuk dapat memenuhi anggaran mempengaruhi auditor untuk melakukan under-reporting of time.

Kelley dan Margheim (1990) menemukan hubungan positif antara tekanan anggaran dengan perilaku disfungsional yaitu perilaku under-reporting of time dan AQRB. Under reporting of time tidak secara langsung mempengaruhi kualitas audit namun dapat mengarah pada bentuk kesalahan penggunaan anggaran waktu yang lebih serius dalam mempengaruhi kualitas audit.

Kegagalan auditor untuk melakukan langkah audit yang layak mengacu pada audit quality reduction behavior (AQRB). AQRB didefinisikan sebagai tindakan yang diambil auditor untuk mengurangi efektivitas pengumpulan bukti selama perjanjian. Efektivitas audit ini terpengaruh karena auditor memilih untuk tidak melakukan langkah program audit sama sekali dan atau melakukan langkah program audit dengan lengkap. Raghunathan (1991) menemukan bahwa auditor memandang tekanan anggaran waktu sebagai penyebab yang signifikan terhadap AQRB.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit telah banyak dikemukakan sejumlah peneliti seperti Aldhizer III, et al. (1995) menemukan 19 atribut kualitas audit sektor publik. Deis dan Giroux (1992) mengemukakan bahwa reputasi audit dan power conflict mempengaruhi kualitas audit sektor publik. Sedangkan DeAngelo (1981) menemukan adanya hubungan antara auditor size dengan kualitas audit. Lennox (1999) menemukan bahwa terdapat hubungan antara kualitas audit dengan auditor size melalui pendekatan faktor reputasi dan deep pocket auditor. Berbeda dengan Lennox (1999), Carcello et al., (1992) mengemukakan 12 atribut yang menentukan kualitas audit seperti pengalaman teknik dan industri, responsivitas terhadap kebutuhan klien, dan laporan interpersonal dengan pihak klien. Berdasar uraian ini maka diusulkan Hipotesis 2: Perilaku disfungsional yang berfokus pada perilaku premature sign-off, under-reporting of time dan audit quality reduction behavior memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit.H2a. Perilaku premature sign-off memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit.H2b. Perilaku under-reporting of time memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit.H2c. Perilaku yang mengurangi kualitas audit memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas

audit.H2d.Perilaku premature sign-off memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku yang

mengurangi kualitas audit.

2.3. Tekanan Anggaran Waktu dan Kualitas AuditTekanan anggaran waktu muncul karena berbagai faktor seperti persaingan fee antara kantor

akuntan publik (Kelley & Seiler, 1982; McNair, 1991), pertimbangan kemampuan laba, dan keterbatasan personil. Tekanan anggaran waktu yang dihadapi oleh profesional dalam bidang pengauditan dapat menimbulkan tingkat stress yang tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan perilaku auditor (Dezoort, 2002) serta mengurangi perhatian mereka terhadap aspek kualitatif dari indikasi salah saji yang menunjukkan potensial kecurangan atas pelaporan keuangan (Braun, 2000). Penelitian yang dilakukan oleh Easterbrook (1959) dengan menggunakan metodologi tugas ganda menunjukkan bahwa di bawah tekanan waktu, perhatian akan lebih terfokus pada tugas yang dominan seperti tugas pengumpulan bukti berkaitan dengan frekuensi dan jumlah salah saji dan mengorbankan perhatian yang diberikan pada tugas tambahan seperti tugas yang memperhatikan aspek kualitatif atas terjadinya salah saji yang menunjukkan potensial kecurangan pelaporan keuangan.

Lebih lanjut penelitian yang dilakukan oleh McDaniel (1990) dengan fokus perluasan pada kinerja tugas tunggal yang dipengaruhi tekanan waktu menunjukkan adanya pengaruh tekanan waktu ditempatkan pada tingkat yang lebih rendah dari yang diperlukan untuk mempengaruhi keakuratan atas suatu pengujian terinci. Dalam keadaan ini, auditor membatasi perhatian mereka untuk lebih memperhatikan keakuratan dokumentasi atas frekuensi dan jumlah salah saji tanpa secara aktual memperhatikan aspek kualitatif dari salah saji tersebut yang mungkin menunjukkan kecurangan pelaporan keuangan. Kenyataannya, auditor sering menghadapi situasi pelaksanaan tugas ganda secara bersamaan atau prosedur-prosedur audit yang sama dapat digunakan untuk beragam tujuan tergantung pada keputusan dan pertimbangan auditor. Dengan demikian, paling tidak sebagian tanggung jawab untuk mendeteksi adanya kecurangan pelaporan

1118

Page 4: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

keuangan adalah tergantung pada kewaspadaan auditor atas indikator potensial selama melaksanakan tugas audit lainnya.

Berdasar pada hasil penelitian ini, peneliti menganggap bahwa ada hubungan antara tekanan anggaran waktu dengan kualitas audit secara langsung karena kualitas audit dapat diartikan sebagai probabilitas seorang auditor menemukan dan melaporkan adanya kecurangan dalam sistem akuntansi klien. kemampuan untuk menemukan adanya kecurangan dan melaporkannya tergantung pada kemampuan karena itu diusulkan Hipotesis 3:Tekanan anggaran waktu secara langsung memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit.

3. METODOLOGI PENELITIAN3.1. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel

Obyek dalam penelitian ini adalah auditor ahli yang bekerja pada BPK Perwakilan III Yogyakarta, BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta, BPKP Jawa Tengah, dan BPKP DKI Jakarta. Pemilihan BPK dan BPKP ini dilakukan melalui pengambilan sampel daerah karena populasi yang dipilih dapat diidentifikasi pada beberapa daerah geografis. Responden yang dipilih sebagai sampel adalah auditor ahli karena dianggap memiliki tanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan tugas di lapangan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan mail survey yang dilakukan dengan cara mengirimkan kuesioner kepada responden melalui jasa kantor pos dan secara langsung mendatangi lembaga yang terpilih sebagai subyek penelitian dengan menitipkan kuesioner pada bagian umum atau bagian kepegawaian lembaga tersebut. Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan antara pertengahan Maret 2003 sampai dengan akhir Mei 2003, sebanyak 163 kuesioner dikembalikan dari 220 kuesioner yang disebar sehingga tingkat respon adalah 74%. Hasil pengumpulan data secara rinci dapat ditunjukkan dalam tabel 3.1. (lihat lampiran).

3.2. Definisi dan Pengukuran Variabel3.2.1. Tekanan anggaran waktu (time budget pressure/TAW)

Tekanan anggaran waktu menurut Dezoort (2002) adalah bentuk tekanan yang muncul dari keterbatasan sumber daya yang dapat diberikan untuk melaksanakan tugas. Untuk mengukur variabel tekanan anggaran waktu digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kelley & Seiler (1982) dan Kelley & Margheim (1990) dan Otley dan Pierce (1996).

3.2.2. Perilaku premature sign-off (PSMO)Penghentian prematur atas prosedur audit merupakan suatu keadaan yang menunjukkan auditor

menghentikan satu atau beberapa langkah yang diperlukan dalan prosedur audit tanpa menggantikan dengan langkah yang lain (Dale E. Marxen, 1990). Untuk mengukur variabel penghentian prematur atas prosedur audit digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Raghunathan (1991) dan Sucahyo (2001).

3.2.3. Perilaku under-reporting of time (URT)Under-reporting of time mencerminkan suatu keadaan yang menunjukkan auditor menyelesaikan

pekerjaan atau tugas yang dibebankan dengan waktu pribadi dan dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari atau meminimumkan anggaran yang berlebihan (Commission on Auditors’Responsibilities Report, 1978; Leightner et al.,1982, 1983). Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Leightner et al.(1983).

3.2.4. Audit quality reduction behaviour (AQRB)Audit quality reduction behaviour merupakan perilaku yang bersama-sama dengan perilaku

premature sign-off secara langsung mengancam reliabilitas catatan audit dalam membentuk dasar opini audit (Kelley dan Margheim, 1987). Sejalan dengan ini, penelitian yang dilakukan oleh Virna (2001) mendefinisikan AQRB sebagai tindakan yang diambil auditor untuk mengurangi efektifitas pengumpulan bukti audit selama perjanjian. Variabel AQRB diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Aldermain dan Deitrick (1982) dan Kelley dan Margheim (1987, 1990).

3.2.5. Kualitas audit (Audit Quality/KA)Kualitas audit diartikan oleh DeAngelo (1981) sebagai probabilitas seorang auditor dapat

menemukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. Probabilitas penemuan penyelewengan tergantung pada kemampuan teknis auditor seperti pengalaman auditor,

1119

Page 5: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

pendidikan, profesional dan struktur audit perusahaan. Variabel kualitas audit diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Carcello et al., (1992).

3.3. Uji Reliabilitas dan ValiditasHasil pengujian data menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini cukup

reliable dan valid (lihat lampiran).Hasil pengujian validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa konstruk-konstruk dari lima variabel penelitian ini cukup andal dan sahih untuk digunakan yaitu factor loading yang rata-rata lebih besar dari 0.30 dan koefisien alpha yang lebih besar dari 0.50.

3.4. Metode Pengujian HipotesisDalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model persamaan

struktural (structural equation modelling/SEM) yang dibantu dengan aplikasi AMOS (analysis of moment structure) dari Arbuckle (1997). Model penelitian yang dipakai dapat dilihat pada lampiran. Tolak ukur dalam pengujian hipotesis adalah nilai critical ratio yang terdapat dalam regression weight dengan nilai absolut minimal 2. Untuk memenuhi persamaan struktural yang baik aplikasi AMOS mensyaratkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi (Arbuckle, 1997) yaitu:1. DF (degree of freedom) nilainya harus positif.2. Non significant chi-square di atas nilai yang disyaratkan yaitu dengan nilai p=0,05 dan di atas batas

konservatif yang diterima sebesar p=0,10.3. Incremental fit yaitu GFI (Goodness of Fit Index), Adjusted GFI (AGFI), Tucker Lewis Index (TLI) dan

Comparative Fit Index (CFI) di atas 0,90.4. Nilai RMR (Root Mean Square Residual) dan RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation)

yang rendah.

4. ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN4.1. Analisis atas Full Structural Equation Model

Analisis SEM (structural equation modelling) digunakan untuk menguji tiga hipotesis dalam penelitian ini. Analisis SEM ini dilakukan terhadap hasil full structural equation model dan tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model (Hair et al., 1995; Tabanichnick & Fidell, 1996).

4.1.1. 2-Chi Square StatisticModel yang diuji akan dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi-squarenya rendah. Semakin

kecil nilai 2 semakin baik model itu dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut off value sebesar p>0,05. (Hulland et al., 1996).

4.1.2. RMSEA-The Root Mean Square Error of ApproximationNilai RMSEA menunjukkan goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam

populasi (Hair et al., 1995). Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya sebuah model.

4.1.3. GFI-Goodness of Fit IndexGFI adalah sebuah ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai

dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit”.

4.1.4. AGFI-Adjusted Goodness-of – Fit IndexTanaka dan Huba (1989) menyatakan bahwa GFI adalah analog dari R2 dalam regresi berganda.

Fit indeks ini dapat disesuaikan terhadap degree of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model (Arbuckle, 1999). Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0.90 (Hair et al., 1995; Hulland et al., 1996).

4.1.5. CMIN/DF-The minimum sample discrepancy function.(CMIN) dibagi dengan degree of freedomnya akan menghasilkan indeks CMIN/DF sehingga

disebut 2-relatif. Nilai 2 relatif kurang dari 2.0 atau bahkan kadang kurang dari 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data (Arbuckle, 1997).

1120

Page 6: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

4.1.6. TLI-Tucker Lewis IndexTLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji

terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan 0.95 (Hair dkk., 1995) dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan fit (Arbuckle, 1997).

4.1.7. CFI-Comparative Fit IndexBesaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1

mengidentifikasikan tingkat fit yang paling tinggi (Arbuckle, 1997). Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0.95. Keunggulan indeks ini adalah besaran indeks ini tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel. Karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model (Hulland et al., 1996; Tanaka, 1993).

Hasil uji goodness-of-fit terhadap model penelitian menunjukkan bahwa model tersebut belum memenuhi uji kesesuaian model, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3 pada lampiran.

Hasil pada tabel 4.3. menunjukan bahwa model penelitian yang diusulkan belum mencapai kriteria kesesuaian, sehingga perlu dilakukan modifikasi model. Modifikasi model dilakukan dengan menambah alur baru terhadap model yang diestimasi atau dengan melakukan treatment mengubah model unobserved menjadi model observed (composite/terukur). Treatment dilakukan berdasarkan indeks modifikasi yaitu sebuah indeks yang nilainya dihitung untuk setiap hubungan yang tidak mungkin diestimasi dalam suatu model tertentu. Model observed diartikan sebagai convensional linear regression guna mengukur kombinasi dari beberapa variabel (Arbuckle & Wothke, 1999). Saran tersebut memberikan hasil yang sangat baik seperti terlihat pada tabel 4.4.( pada lampiran).

Hasil pengujian terhadap full model SEM, setelah melalui tahap revisi maka secara keseluruhan dapat ditunjukan pada gambar 4.1. (lihat lampiran). Analisis terhadap hasil uji kesesuaian model, dilakukan dengan membandingkan kriteria indeks kesesuaian terhadap hasil analisis statistik uji hipotesis seperti yang ditunjukan pada tabel 4.5. (lihat lampiran).

Dapat disimpulkan bahwa semua kriteria yang digunakan memiliki kesesuaian yang memadai, sehingga model dapat digunakan untuk mengkonfirmasi hasil antara kesesuaian teoritis dan pengujian secara empiris.4.2. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan4.2.1. Pengujian Hipotesis 1a, 1b, 1c

Hasil pengujian hipotesis 1a, 1b, dan 1c menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif terhadap perilaku premature sign-off, under-reporting of time, dan audit quality reduction behavior (nilai CR berturut-turut sebesar: 15.897; 14.630; 7.841). Hasil pengujian ini konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya (Alderman dan Deitrick, 1982; Rhode, 1978; Kelley & Margheim, 1990; Otley & Pierce, 1996).

4.2.2. Pengujian Hipotesis 2a, 2b, 2c, dan 2dHasil pengujian hipotesis 2a, 2b, dan 2c menunjukkan bahwa perilaku disfungsional yang

tercermin dari perilaku premature sign-off, under-reporting of time, dan audit quality reduction behavior tidak berpengaruh terhadap kualitas audit (nilai CR berturut-turut sebesar –0.787; -1.946; -0.662). Namun hasil pengujian terhadap hipotesis 2d membuktikan bahwa perilaku premature sign-off memiliki hubungan positif terhadap perilaku yang mengurangi kualitas audit (CR sebesar 6.641). Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kelley dan Margheim (1987).

4.2.3. Pengujian Hipotesis 3Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu secara langsung tidak

memiliki hubungan negatif terhadap kualitas audit (nilai CR sebesar 1.376) karena tekanan anggaran waktu yang diusulkan pada tingkat tertentu dapat mempengaruhi kualitas audit dan dapat pula tidak mempengaruhi kualitas audit. Hal ini bertolak dari penelitian yang dilakukan Braun (2000) bahwa pada tingkat tekanan anggaran waktu yang rendah, auditor lebih memperhatikan luasnya pedoman selama melaksanakan prosedur audit dibandingkan di bawah tekanan anggaran yang tinggi sehingga tingkat tekanan anggaran waktu yang rendah mungkin tidak mempengaruhi keakuratan bukti mengenai frekuensi salah saji. Sebaliknya, pada tingkat tekanan anggaran waktu yang tinggi menyebabkan auditor kurang memperhatikan dan memahami implikasi salah saji dan indikator-indikator potensi atas kecurangan pelaporan keuangan. Delapan hasil pengujian hipotesis di atas terangkum pada tabel 4.6. pada lampiran.

5. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN

1121

Page 7: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

5.1. Simpulan Tekanan anggaran waktu memungkinkan munculnya perilaku disfungsional yang tercermin dari

perilaku premature sign-off, under-reporting of time, dan audit quality reduction behavior namun perilaku disfungsional ini tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Begitupun tekanan anggaran waktu secara langsung tidak memiliki hubungan negatif terhadap kualitas audit.

Analisis dilakukan dengan menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modeling) yang dibantu dengan program AMOS (Arbuckle, 1997). Dengan model persamaan struktural dari AMOS akan diperoleh indikator-indikator model yang fit. Tolok ukur yang digunakan dalam menguji setiap hipotesis adalah nilai CR (critical ratio) pada regression weights dengan nilai minimum 2 secara absolut.

Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya mendukung hipotesis yang diajukan. Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif terhadap perilaku disfungsional yang tercermin dari perilaku premature sign-off, under-reporting of time, dan audit quality reduction behavior namun perilaku disfungsional ini tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Begitupun tekanan anggaran waktu secara langsung tidak memiliki hubungan negatif terhadap kualitas audit sedangkan perilaku premature sign-off memiliki hubungan positif terhadap perilaku yang mengurangi kualitas audit.

5.2. ImplikasiPenelitian ini membuktikan bahwa desain sistem pengendalian formal harus dikombinasikan

dengan pengendalian informal untuk dapat memotivasi anggota-anggota organisasi berperilaku positif bagi kemajuan organisasi. Tekanan anggaran waktu dapat memberikan motivasi positif bila tekanan anggaran waktu ditempatkan pada level yang sangat sulit tapi terlihat dapat dicapai oleh bawahan. Begitupun, tekanan anggaran waktu dapat mengurangi motivasi jika ditempatkan pada tingkat cukup sulit tapi tidak dapat dicapai. Hal ini akan mendorong bawahan melakukan upaya yang lebih rendah dibandingkan jika target yang ditetapkan kurang sulit dicapai.5.3. Keterbatasan1. Prosedur audit yang digunakan sebagai alat ukur untuk menguji terjadinya perilaku premature sign off

hanya terbatas pada prosedur perencanaan audit dan prosedur pekerjaan lapangan sehingga kurang membuktikan secara menyeluruh prosedur yang digunakan dalam proses audit.

2. Penelitian ini mencakup satu level saja yaitu auditor ahli sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada level lain.

DAFTAR PUSTAKAAlderman, C. W., dan J. W. Deitrick, 1982, Auditors Perceptions of Time-Budget Pressures and Premature

Sign-off: A Replication and Extension, Auditing: A Journal of Practice & Theory, 2. Aldhizer III, George R., John R. Miller dan Joseph, F. Moraglio, 1995, Common Attributes of Quality Audit,

Journal of Accountancy,(January.Arbuckle, J.L., 1997, Amos Users Guide, Version 3.6., Chicago: Smallwaters Corporation.___________, dan Wothke, W., 1999, Amos 4.0 User’Guide: SPSS, Smallwaters, Corporation.Braun, Robert L., 2000, The Effect of Time Pressure on Auditor Attention to Qualitative Aspects of

Misstatement Indicative of Potential Fraudulent Financial Reporting, Accounting, Organization and Society, 25.

Carcello, J.V., R.H.Hermanson, and N.T. McGrath, 1992, Audit Quality Attributes: The Perceptions of Audit Partners, Prepares, and Financial Statement Users, Auditing: A Journal of Practice & Theory, 11 (Spring) 1-15.

Cook, E., dan Kelley, T., 1988, Auditor Stress and Time Budgets, The CPA Journal, July.De Angelo, L.E., 1981, Auditor Size and Audit Quality, Journal of Accounting & Economics.Deis, Donald R. Jr. dan Gary A. Giroux, 1992, Determinants of Audit Quality in The Public Sector, The

Accounting Review, Vol. 67, No.3.DeZoort, Todd, 2002, Time Pressure Research in Auditing Implication for Practice, The Auditor’s Report,

22, hal.1-5.Easterbrook, J.A., 1959, The Effect of Emotion on cue Utilization and The Organization of Behaviour,

Psychological Review, 66, hal. 183-201.Ferdinand, Augusty, 2002, Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen, BP UNDIP,

Semarang.Hair, J.F. Jr., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, dan William C. Black, 1998, Multivariate Data

Analysis, Fifth Edition, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

1122

Page 8: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

Hulland, J., Chow, Y.H., dan Lam, S., 1996, Use of Causal Models in Marketing Research: A Review, International Journal of Research in Marketing, 13, hal. 181-197.

Kelley, T., dan Margheim, L., 1987, The Effect of Audit Billing Arrangement on Underreporting of Time and Audit Quality Reduction Acts, Advances in Accounting, Vol. 5.

Kelley, T., dan Margheim, L., 1990, The Impact of Time Budget Pressure, Personality, and Leadership Variables on Disfunctional Auditor Behavior, Auditing: A Journal of Practice & Theory, 9.

Kelley, T., Margheim, L., dan Pattison, D., 1999, Survey on The Differential Effects of Time Deadline Pressure Versus Time Budget Pressure on Auditor Behavior, The Journal of Applied Business Research, Vol. 15, No. 4.

Kelley, T., dan Seiler, R.E., 1982, Auditor Stress and Time Budgets, The CPA Journal, Desember. Lennox S. Clive, 1999, Audit Quality & Auditor Size: An Evaluation of Reputation and Deep Poskets

Hypotheses, Journal of Business Finance & Accounting,26 (7) & (8), Sept-Okt. Lightner, S.M., Adams S.J. dan Leightner, K.M., 1982, The Influence of Situasional, Ethical and Expectancy

Theory Variables on Accountants’ Underreporting Behaviour, Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 2.

Lightner, S.M., J.J. Leiserving, dan A.J. Winters, 1983, Under-Reporting Chargeable Time, The Journal of Accountancy, Januari.

Malone, Charles F., dan Robin W. Roberts, 1996, Factors Associated With The Incidence of Reduced Audit Quality Behavior, Auditing: A Journal of Practice & Theory, 15 (2).

Margheim, L. dan T. Kelly, 1992, The Perceived Effects of Fixed Fee Audit Billing Arrangements, Accounting Horizons, 6.

Marxen, D.E., 1990, A Behavioral Investigation of Time Budget Preparation in a Competitive Audit Environment, Accounting Horizons, Juni.

McDaniel, L.S., 1990, The Effects of Time Pressure and Audit Program Structure on Audit Performance, Journal of Accounting Research, 28 (2), hal. 267-285.

McNair, C.J., 1991, Proper Compromises: The Management Control Dilemma in Public Accounting and Its Impact on Auditors Behavior, Accounting Organization and society, 16.

Nunnally, J.C., dan Bernstein, I.H., 1994, Psychometric Theory, Third Edition, New York: McGraw-Hill.Otley, David T., dan Pierce, Bernard J., 1996, Auditor Time Budget Pressure: Consequences and

Antecedents, Accounting, Auditing & Accountability Journal, 9, hal. 31-58.Raghunathan, B., 1991, Premature Signing-off of Audit Procedure: An Analysis, Accounting Horizon, Juni,

hal. 71-9.Rhode, J.L., 1978, Survey on The Influences of Selected Aspects of Auditor’s Work Environment on

Professional Performance of Certified Public Accountants, Summarized in The Commission on Auditors’Responsibilities: Report of Tentative Conclusions, New York: AICPA.

Sucahyo, 2001, Penghentian Prematur atas Prosedur Audit, Tesis S2, Program Pascasarjana Program Studi Akuntansi-UGM.

Tabachnick, B.G., dan Fidell, L.S., 1996, Using Multivariate Statistics, Third Edition, New York: Harpoer Collings College Publisher.

Tanaka, J.S., dan Huba, G.J., 1989, A General Coefficient of Determination for Covariance Structure Models under Arbitrary GLS Estimation, British Journal of Mathematical and Statistical Psychology, 42, hal. 233-239.

__________, 1993, Multifaceted Conceptions of Fit in Structural Equation Models, in Bollen & Long, Testing Structural Equation Models, California, London, New Delhi: Sage Publications Ltd.

Tosi, H., 1975, The Human Effects of Managerial Budgeting Systems, in Livingstone, J.H. (ed.), Management Accounting: The Behavioural Foundations, Grid, Columbus, OH.

Virna, Balarni, 2001, Perilaku Disfungsional Auditor akibat Tekanan Time Budget, Skripsi S1, Program Akuntansi – UGM.

Weick, K. E., 1983, Stress in Accounting Systems, The Accounting Review, 58 (2), 350-365.

1123

Page 9: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

Lampiran

Tabel 3.1.Hasil Pengumpulan Data

KETERANGAN JUMLAHPenyebaran kuesioner 220 KuesionerKuesioner yang dikembalikan 163 KuesionerProsentase 74 %Kuesioner yang tidak diisi secara lengkap 33Kuesioner yang bisa diolah 130

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

No Nama Variabel Factor Loading utk

uji Validitas

Cronbach’s Alpha

utk uji Reliabilitas

1 Tekanan Anggaran Waktu 0.925 – 0.982 0.96

2 Premature Sign-Off 0.375 – 0.973 0.69

3 Under-Reporting of Time 0.424 – 0.959 0.62

4 Audit Quality Reduction Behaviour 0.768 – 0.972 0.71

5 Kualitas Audit 0.447 – 0.788 0.62

Gambar 3.1. Model Penelitian

1124

Page 10: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

TAW

AQRB

URT

PSMO

KA

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas

Assessment of normalitymin Max Skew c.r. kurtosis c.r.

TAW 3.000 15.000 -0.117 -0.543 -0.157 -0.366PSMO 17.000 48.000 0.188 0.875 -0.127 -0.295AQRB 8.000 28.000 -0.130 -0.603 -0.007 -0.016URT 8.000 25.000 -0.068 -0.317 -0.219 -0.509KA 28.000 55.000 0.019 0.090 -0.357 -0.830Multivariate 0.495 0.337

Tabel 4.2. Uji Univariate Outliers dengan Z Score

Descriptive Statistics

130 -1.98551 1.99060 -5.2E-18 1.0000000

130 -2.41156 2.97867 -2.3E-15 1.0000000

130 -2.20593 2.29971 2.81E-16 1.0000000

130 -2.38184 2.27089 6.29E-16 1.0000000

130 -2.52907 2.36726 -1.6E-15 1.0000000

130

Zscore(TAW)

Zscore(PSMO)

Zscore(URT)

Zscore(AQRB)

Zscore(KA)

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tabel 4.2. Uji Multivariate OutliersObservations farthest from the centroid (Mahalanobis distance)

Observation Mahalanobis P1 P2

1125

Page 11: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

Number d-squared20 15.644 0.008 0.645122 15.477 0.009 0.3034 13.013 0.023 0.5857 12.803 0.025 0.418114 12.677 0.027 0.265109 11.380 0.044 0.51942 11.196 0.048 0.425118 10.791 0.056 0.438125 10.779 0.056 0.30458 10.534 0.061 0.278

Tabel 4.3. Goodness-of-fit Model Penelitian

Indikator Goodness-of-fit Tingkat Kesesuaian yg Diharapkan

Model Penelitian ini

Keputusan

X2-Chi-Square Diharapkan kecil 12.485DF Positif +2X2-Sig.Probability 0.05 0.002 Tidak BaikRMSEA 0.08 0.202 Tidak baikGFI 0.90 0.964 BaikAGFI 0.90 0.733 Tidak baikCMIN/DF 2.00 6.242 Tidak baikTLI 0.95 0.893 MarjinalCFI 0.94 0.979 Baik

Tabel 4.4. Tahapan Revisi Model

Model Goodness of-fit DF Chi-Square Prob CMIN/DF GFI AGFI RMSEA

Model Penelitian + 2 12.485 0.002 6.242 0.964 0.733 0.202Model Revisi + 1 1.538 0.215 1.538 0.995 0.929 0.065

Gambar 4.1. Structural Equation Model Revisi

1126

Page 12: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

.00

TAW

.81

AQRB

.62

URT

.66

PSMO

.05

KA

e1

e2

e3

e5

e4

Uji HipotesisChi-Square =1.538Probability =.215CMIN/DF =1.538GFI =.995AGFI =.929TLI =.989CFI =.999RMSEA =.065

-.14

.43

.33

.81

.79

.51

-.29

-.13

-.29

Tabel 4.5. Goodness-of-fit Model Revisi

Indikator Goodness-of-fit Tingkat Kesesuaian yg Diharapkan

Model Penelitian ini

Keputusan

X2-Chi-Square Diharapkan kecil 1.538DF Positif +1X2-Sig.Probability 0,05 0.215 BaikRMSEA 0,08 0.065 BaikGFI 0,90 0.995 Baik AGFI 0,90 0.929 BaikCMIN/DF 2,00 1.538 BaikTLI 0,95 0.989 BaikCFI 0,94 0.999 Baik

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataannya Hasil

H1a Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku premature sign-off

Terdukung

H1b Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku under-reporting of time

Terdukung

1127

Page 13: Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VISurabaya, 16 – 17 Oktober 2003

SESI Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit

H1c Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku yang mengurangi kualitas audit

Terdukung

H2a Perilaku premature sign-off memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit

Tidak Terdukung

H2b Perilaku under-reporting of time memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit

Tidak Terdukung

H2c Perilaku yang mengurangi kualitas audit memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit

Tidak Terdukung

H2d Perilaku premature sign-off memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku yang mengurangi kualitas audit

Terdukung

H3 Tekanan anggaran waktu memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kualitas audit

Tidak Terdukung

1128