Upload
ngominh
View
221
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
70
70
HUBUNGAN STRES PSIKOLOGIS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI DI SMAN 5 CIMAHI TAHUN 2011
Oleh: Achmad Setya Roswendi, S.kp, MPH STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
ABSTRAK Stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi, hormone kortisol sebagai produk dari glukokortioid korteks adrenal yang disintesa pada zona fasikulata bisa mengganggu siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres psikologis dengan siklus menstruasi pada siswi di SMAN 5 cimahi tahun 2012. Desain penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel stratified random sampling sehingga jumlah sampel yang didapat 80 siswi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan Chi-Square. Hasil penelitian untuk stres psikologi menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami stres psikologi sedang sebanyak 54 responden (67,5%), sedangkan untuk siklus menstruasi menunjukkan sebagian responden mengalami gangguan pada siklus menstruasinya yaitu sebanyak 33 responden (41,3%). Dapat disimpulkan adanya hubungan yang antara stres psikologi dengan siklus menstruasi (Pvalue = 0,040). Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan masukan bagi SMA Negeri 5 Cimahi agar salah satu program konseling sekolah atau guru pengajar dan guru bimbingan konselingnya mendatangkan perawat untuk training/penyuluhan tentang manajemen stres dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti kegiatan Masa Orientasi siswa. Kata Kunci : Cross sectional, stres psikologis, siklus menstruasi Kepustakaan : 25 (2002-2011)
71
71
A. PENDAHULUAN
Cakir M et al (dalam Sianipar, 2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa
dismenorea merupakan gangguan menstruasi dengan prevalensi terbesar
(89,5%), diikuti ketidakteraturan menstruasi (31,2%), serta perpanjangan durasi
menstruasi (5,3%). Pada pengkajian terhadap penelitian-penelitian lain
didapatkan prevalensi dismenorea bervariasi antara 15,8-89,5%, dengan
prevalensi tertinggi pada remaja. Mengenai gangguan lainnya, Bieniasz J et al
(dalam Sianipar, 2009) mendapatkan prevalensi amenorea primer sebanyak
5,3%, amenorea sekunder 18,4%, oligomenorea 50%, polimenorea 10,5%, dan
gangguan campuran sebanyak 15,8%. Selain itu, dismenorea merupakan alasan
utama yang menyebabkan remaja wanita absen dari sekolah.
Faktor yang membuat ketidakseimbangan hormon-hormon seks tersebut antara
lain disebabkan oleh tingkat stres, usia, berat badan, aktivitas fisik, genetik dan
gizi. Remaja perempuan khususnya siswi SMA sangat beresiko mengalami
gangguan siklus menstruasi mengingat banyak faktor stres yang dialaminya
seperti beban tugas sekolah yang menumpuk, gangguan interpersonal antar
teman dan standar nilai kelulusan yang bertambah tinggi (Wiknjosastro, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Yosep (2010) memperkuat teori di atas yang
mengatakan bahwa dampak stres dapat terjadi pada wanita dan laki – laki. Pada
wanita psikofisiologi stres berdampak pada berbagai macam penyakit seperti
keletihan, rambut rontok, kulit kusam, insomia (gangguan tidur), gangguan
pencernaan dan gangguan siklus menstruasi, bahkan dapat mengakibatkan
resiko terhadap masalah yang lebih serius sepeti penyakit jantung koroner,
kanker, paru-paru, pengerasan hati dan bunuh diri.
Stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi, karena pada saat stres, hormon
stres hormone kortisol sebagai produk dari glukokortioid korteks adrenal yang
disintesa pada zona fasikulata bisa mengganggu siklus menstruasi karena
mempengaruhi jumlah hormon progesteron dalam tubuh. Jumlah hormon dalam
darah yang terlalu banyak inilah yang dapat menyebabkan perubahan siklus
menstruasi (Jacoeb, 2002, ¶ 3, http://digilib.unsri.ac.id/download/Kortisol.pdf,
diperoleh tanggal 20 April 2012).
72
72
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 25 april 2012 terhadap
20 siswi perempuan kelas X dan XI SMAN 5 Cimahi, sebanyak 15 siswi setelah
dilakukan wawancara diantaranya menjawab menstruasinya tidak teratur dan
sisanya 5 orang menjawab menstruasinya teratur, dari 15 siswi yang
menstruasinya tidak teratur ditanyakan kondisi seperti apa yang menyebabkan
menstruasinya tidak teratur siswi yang menjawab menstruasinya tidak teratur jika
menjelang UAS sebanyak 8 orang, jika ada konflik hubungan interpersonal
dengan teman sebanyak 3 orang, dan jika tugas sekolah sedang menumpuk
sebanyak 4 orang. Secara garis besar para siswi menjawab pada kondisi
tersebut mereka mengalami susah tidur, terbangun pada malam hari, gelisah,
susah konsentrasi, dan kurang bersemangat dalam kegiatan sehari-hari. Dari
fenomena tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
“Hubungan Stres Psikologis dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi di SMAN 5
Cimahi Tahun 2012”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
stres psikologi dengan siklus menstruasi pada siswi di SMAN 5 Cimahi Tahun
2012.
B. METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Terdiri atas
variabel bebas (independen) yaitu stres psikologis pada siswi SMAN 5 Cimahi
Tahun 2012.dan variabel terikat (dependen) yaitu siklus menstruasi pada siswi di
SMAN 5 Cimahi Tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X
dan XI IPA XI IPS SMAN 5 Cimahi Tahun ajaran 2011-2012 berjumlah 406
orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pengambilan
sampel secara acak (random sampling), dengan jumlah sampel sebanyak 80
siswi.
Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur stres psikologis
responden adalah menggunakan kuesioner dengan Depression Anxiety Stress
Scale 42 (DASS 42) yang telah dimodifikasi yang berisikan 39 pertanyaan.
Hipotesis pada penelitian ini adalah: Terdapat hubungan antara stres psikologis
dengan siklus menstruasi pada siswi di SMAN 5 Cimahi Tahun 2012. (Ha).
Analisa untuk univariat menggunakan distribusi frekuensi dari variabel-variabel
73
73
yang diamati. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square, dengan uji
signifikan dilakukan dengan menggunakan batas kemaknaan alpha=0,05 dan
Confidence Interval 95% . Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-27
Juli 2012 di SMAN 5 Cimahi Kota Cimahi.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Tabel 1. Distribusi Frekuensi stres psikologis siswi di SMA Negeri 5 Cimahi
Tahun 2012
Stres psikologis Frequensi (n) Persentase (%)
Ringan 26 32,5
Sedang 54 67,5
Berat 0 0
Total 80 100,0
Berdasarkan table di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden
mengalami stres sedang sebanyak 54 responden (67,5%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi siklus menstruasi siswi di SMAN 5 Cimahi
Tahun 2012
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa hampir sebagian responden
(41,3%) mengalami gangguan siklus menstruasi.
Siklus menstruasi Frequensi (n) Persentase (%)
Gangguan
Tidak gangguan
33
47
41,3
58,8
Total 80 100,0
74
74
Tabel 3. Distribusi frkuensi hubungan Stres Psikologis dengan siklus
menstruasi pada siswi di SMAN 5 Cimahi Tahun 2012
Stres Psikologis
Siklus menstruasi Total P Value
Gangguan Tidak gangguan
N % N % N %
Ringan 6 23,1 20 76,9 26 100 0,040 Sedang Berat
27 0
50,0 0
27 0
50,0 0
54 0
100 100
Jumlah 33 41,3 47 58,8 80 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukan dari 26 siswi yang mengalami stres
psikologis ringan sebagian kecil responden sebanyak 6 orang (23,1%)
mengalami gangguan siklus menstruasi. Sementara itu dari 54 siswi yang
mengalami stres psikologis sedang setengahnya dari responden sebanyak 27
orang (50,0%) mengalami gangguan siklus menstruasi. Setelah dilakukan uji
statistik bivariat di dapat hasil Pvalue=0,040 (Pvalue ≤ 0,05) berarti Ho ditolak, maka
dapat disimpulkan ada hubungan antara stres psikologis dengan siklus
menstruasi pada siswi SMAN 5 cimahi.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 telah diketahui bahwa dari 26 siswi
yang mengalami stres psikologis ringan sebagian kecil responden sebanyak 6
orang (23,1%) mengalami gangguan siklus menstruasi. Sementara itu dari 54
siswi yang mengalami stres psikologis sedang setengahnya dari responden
sebanyak 27 orang (50,0%) mengalami gangguan siklus menstruasi. Hasil uji
statistik didapatkan ada hubungan antara stres psikologis dengan siklus
menstruasi pada sisiwi di SMAN 5 cimahi(Pvalue = 0,040).
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden yang memiliki stres psikologi
ringan ada pada siswi yang tidak mengalami gangguan siklus menstruasi yaitu
sejumlah 20 responden atau (42,6%) dari responden yang tidak mengalami
gangguan siklus menstruasi. Dan rata-rata responden yang memiliki stres
psikologi sedang ada pada siswi yang mengalami gangguan siklus menstruasi
yaitu sejumlah 27 responden atau (81,8%) dari responden yang mengalami
gangguan siklus menstruasi. Dengan demikian stres dapat menyebabkan
75
75
gangguan siklus menstruasi, tetapi terganggunya siklus menstruasi tidak hanya
disebabkan oleh stress hal ini dapat dilihat bahwa di dapat 27 siswi (57,4%) yang
mengalami stres tetapi tidak mengalami gangguan siklus menstruasi dan 6 siswi
(18,2%) yang mengalami gangguan siklus tetapi stres ringan. Hal ini sesuai
dengan teori Wiknjosastro (2005) yang mengatakan siklus menstruasi selain
dipengaruhi tingkat stres juga dipengaruhi oleh usia, berat badan, aktivitas fisik,
genetik dan gizi.
Sebagian besar siswi berada pada kondisi stres sedang, stres dapat
mempengaruhi siklus menstruasi, karena pada saat stres, hormon stres hormone
kortisol sebagai produk dari glukokortioid korteks adrenal yang disintesa pada
zona fasikulata bisa mengganggu siklus menstruasi karena mempengaruhi
jumlah hormon progesteron dalam tubuh. Jumlah hormon dalam darah yang
terlalu banyak inilah yang dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi
(Brunner & Suddarth, 2002).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Isnaeni (2010)
yang mendapatkan terdapat hubungan antara stres dengan pola menstruasi di
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Pvalue = 0,016.
D. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian terhadap 80 siswi di SMA Negeri
5 Cimahi Kota Cimahi Tahun 2012 mengenai hubungan stres psikologis dengan
siklus menstruasi , maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang
bermakna antara stres psikologis dengan siklus menstruasi (Pvalue = 0,040) pada
siswi di SMAN 5 Cimahi Kota Cimahi.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan dapat memberikan masukan bagi
SMA Negeri 5 Cimahi agar salah satu program konseling sekolah atau guru
pengajar dan guru bimbingan konselingnya mendatangkan perawat untuk
training/penyuluhan tentang manajemen stres dalam kegiatan-kegiatan sekolah
seperti kegiatan Masa Orientasi Siswa, mengingat sebagian besar responden
76
76
berada pada kondisi stress sedang. Selain itu, dapat memberikan masukan
mengenai kesehatan reproduksi yang menyinggung tentang siklus menstruasi.
77
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
________________ (2002). Metode Penelitian Dan Praktek Riset Keperawatan.
Jakarta: Rineka Cipta. Bobak, Lowdermilk, Jensen, (2004). Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta :
EGC. Bartelotte, A.2002. Stress Management Techniques for Collage Students.
Available at: http://www.essortment.com/family/stressmanagementsifb.htm (diakses 6 September 2012).
Cuningham, F dkk, 2005, Obstetri Williams, Jakarta. Desmita, (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Gadzella, B.M.; Masten, W.G.; and Stacks, J.R.. 1998. Student’Stress and Their
Learning Strategies, Test Anxiety, and Attributions. College Student Journal, 32(3),416-422. Available at: http://firstsearch.oclc.org/FSIP?sici=0146-3934%28199809%2932%3A3%3CA16%3ASSATLS%3E&dbname=WilsonSelectPlus FT (diakses 6 September 2012).
Greenberg, J.S. 1984. Comprehensive Stress Management 6th ed. McGraw Hill. Hawari Dadang. H, 2006, Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta
Hastono, SP. (2007). Analisis data kesehatan. Jakarta : FKM UI Heffner, Linda. Schust, Danny. (2008). Sistem Reproduksi. Surabaya : Erlangga. Hidayat Alimul A. 2006. Riset Keperawatn dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba
Medika; Jakarta
________. 2007. Riset Keperawatn dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika; Jakarta
Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Surabaya: Erlangga.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:
Salemba Medika. Manuaba, IAC. Manuaba, IBG. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta : EGC.
78
78
Mason, L.J. 2000. Self-Care/Stress: Ten Timely Tips. Stress Education Center Online Newsletter December 2000 Vol. II. Available at: http://dstress.com/10-tips.htm (diakses 6 September 2012).
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ______.(2010). Ilmu Perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, Patricia A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC. Riyanto A. (2009), Pengolahan data dan analisis data kesehatan. Bandung :
Nuha Medika Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta. Erlangga. Alih bahasa oleh: Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. Sianipar, Olaf (2009). Artikel Penelitian Prevalensi Gangguan Menstruasi dan
Faktor-faktor yang Berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur, Maj Kedokt Indon, Volum: 59. FK UI : Departemen Obstetri dan Ginekologi
Siemon, G. 2000. Top 10 Stress Busters. Available at:
http://honolulu.hawaii.edu/intranet/committees/FacDevCom/guidebk/teachtip/top10stress.htm (diakses 6 September 2012)
Sibagariang, Eva Ellya. Pusmaika, Rangga. Rismalinda (2010). Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta : Trans Info Media TIM Smeltzaer & Bare. (2002). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 1.
Edisi 8. EGC : Jakarta.
Somantri, Irman. (2006). Konsep Dasar Keperawatan (Basic Concept of Nursing). Cimahi: Stikes Jenderal Achmad Yani Press.
Sunaryo (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. EGC.
Stuart, Gail W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed. 5. EGC: Jakarta
Stuart & Sunden. 2009. Principle and Practice Psychiatric Nursing. Fifth Edition. St. Louis Missouri : Mosby
Sugiyono, (2005). Metodelogi Penelitian. Bandung : Alfa Beta