18
1 ABSTRAK Solikin (91307039) Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru Dengan Profesionalisme Kerja Guru Pada SMA Negeri di DKI Jakarta. Program Pascasarjana Fakultas manajemen Jurusan Akuntansi pemerintahan Universitas Gunadarma Jakarta 2009. Kata Kunci: ISO 9001:2000, Sikap Guru, Profesional Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki Profesionalisme kerja gurui dengan mengkaji hubungan antara (1) Sistem Manajeman Mutu ISO 9001:2000 dengan Profesionalisne Kerja Guru (2). Sikap Guru dengan Profesionalisne Kerja Guru (3). Sikap Guru dengan Sistem Manajeman Mutu ISO 9001:2000 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru pada SMA yang telah memperoleh sertifikasi Sistem Manajeman Mutu ISO 9001:2000 di DKI Jakarta, dengan sampelnya sebanyak 300 guru dengan pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Hasil uji Chi-square untuk sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan sikap guru terhadap profesionalisme kerja guru menunjukkan adanya hubungan yang signifikansi, uji kendall’s tau-b, kendall’s tau-c dan Gamma menunjukkan tingkat keeratan hubungan yang cukup kuat. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat anatara sistem manajemen mutu ISO 900 dan sikap guru terhadap profesionalisme kerja guru. Sedangkan sikap guru tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sajadi, 2007), (Himayatul, 2006) dan (Sugeng, 2005) yang menyebutkan bahwa sistem menajemen mutu ISO 9001:2000 dan sikap guru menentukan profesionalisme kerja gu 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi era globalisasi di abad 21 Indonesia harus mempersiapkan diri diberbagai bidang baik bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun bidang pertahanan dan keamanan. Seluruh bidang-bidang tersebut hendaknya dijalankan oleh manusia yang memiliki profesionalisme kerja yang tinggi. Dengan sumber daya manusia yang baik maka bangsa Indonesia dapat bersaing di berbagai bidang dengan negara lain. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang potensial, secara nyata. Hal ini sesuai dengan pendapat (Anwar, 2002) bahwa sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan atau organisasi dalam mengelola, mengatur, memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan. Faktor produksi manusia bukan hanya bekerja secara fisik saja akan tetapi juga bekerja secara pikir.

Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

  • Upload
    hathu

  • View
    244

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

1

ABSTRAK

Solikin (91307039)Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru DenganProfesionalisme Kerja Guru Pada SMA Negeri di DKI Jakarta.Program Pascasarjana Fakultas manajemen Jurusan Akuntansipemerintahan Universitas Gunadarma Jakarta 2009.Kata Kunci: ISO 9001:2000, Sikap Guru, Profesional

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki Profesionalisme kerja guruidengan mengkaji hubungan antara (1) Sistem Manajeman Mutu ISO 9001:2000dengan Profesionalisne Kerja Guru (2). Sikap Guru dengan Profesionalisne KerjaGuru (3). Sikap Guru dengan Sistem Manajeman Mutu ISO 9001:2000

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasidalam penelitian ini adalah seluruh Guru pada SMA yang telah memperolehsertifikasi Sistem Manajeman Mutu ISO 9001:2000 di DKI Jakarta, dengansampelnya sebanyak 300 guru dengan pengambilan sampel menggunakan teknikrandom sampling.

Hasil uji Chi-square untuk sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dansikap guru terhadap profesionalisme kerja guru menunjukkan adanya hubunganyang signifikansi, uji kendall’s tau-b, kendall’s tau-c dan Gamma menunjukkantingkat keeratan hubungan yang cukup kuat. Sehingga dapat dikatakan bahwaterdapat hubungan yang cukup kuat anatara sistem manajemen mutu ISO 900 dansikap guru terhadap profesionalisme kerja guru. Sedangkan sikap guru tidakmenunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan sistem manajemen mutuISO 9001:2000

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh(Sajadi, 2007), (Himayatul, 2006) dan (Sugeng, 2005) yang menyebutkan bahwasistem menajemen mutu ISO 9001:2000 dan sikap guru menentukanprofesionalisme kerja gu

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang MasalahMenghadapi era globalisasi di abad 21 Indonesia harus mempersiapkan

diri diberbagai bidang baik bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial danbudaya maupun bidang pertahanan dan keamanan. Seluruh bidang-bidang tersebuthendaknya dijalankan oleh manusia yang memiliki profesionalisme kerja yangtinggi.

Dengan sumber daya manusia yang baik maka bangsa Indonesia dapatbersaing di berbagai bidang dengan negara lain. Sumber daya manusia merupakansalah satu faktor produksi yang potensial, secara nyata. Hal ini sesuai denganpendapat (Anwar, 2002) bahwa sumber daya manusia sangat penting bagiperusahaan atau organisasi dalam mengelola, mengatur, memanfaatkan pegawaisehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan. Faktorproduksi manusia bukan hanya bekerja secara fisik saja akan tetapi juga bekerjasecara pikir.

Page 2: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

2

Sumber daya yang dimiliki dapat dikategorikan atas 4 tipe, yaitu (1)sumber daya finansial (2) sumber daya manusia yaitu orang yang melaksanakanpekerjaan, (3) kemampuan teknologi, dan (4) sistem.

Dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia yang baikkhususnya guru pada tingkat SMA Negeri maka pemerintah mengadakanberbagai macam pelatihan dan bimbingan baik berupa seminar, simposium danlain-lain. Salah satu caranya yaitu dengan diadakannya peningkatan mutu melaluiberbagai bentuk peningkatan manajemen antara lain system manajemen mutu ISO9001 : 2000 untuk berbagai lembaga di pemerintahan maupun swasta.

Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 adalah salah satu cara untukmeningkatkan profesionalisme, transparansi, rasa kebersamaan gunameningkatkan kualitas pelayanan masyarakat demi kecerdasan dan kemajuanbangsa dan negara. Profesionalisme merupakan tuntutan yang tidak bisa dielakkandalam sebuah unit kerja atau instansi.

Kualitas guru merupakan modal utama terwujudnya tekad yangdicanangkan SMA Negeri di DKI Jakarta, diantaranya, menjunjung tinggikesatuan dan persatuan bangsa, mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepadamasyarakat, bekerja dengan jujur, adil dan amanah dan melaksanakan tugasdengan disiplin, profesional, inovatif, setiakawan dan bertanggungjawab ataskesejahteraan korps.

. (Nana Syaodih, 2007) Profesionalisme kerja guru akan dipengaruhi olehbanyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut adalah : sikap kerja, pendidikan,keterampilan, tingkat penghasilan, produktifitas, motivasi kerja, disiplin kerja,gizi dan kesehatan, lingkungan dan iklim kerja, teknologi, kesempatan berprestasi,jaminan sosial dan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 yang diterapkandalam organisasi yang bersangkutan tersebut.

1.2. Identifikasi dan Perumusan MasalahDalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah terdapat hubungan antara penerapan sistem manajemen mutuISO 9001:2000 dan sikap guru dengan profesionalisme kerja guru” ?

Dan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :1. Apakah terdapat hubungan antara sistem manajemen mutu

ISO 9001:2000 dengan profesionalisme kerja guru ?2. Apakah terdapat hubungan antara sikap guru dengan

profesionalisme kerja guru ?3. Apakah terdapat hubungan antara sikap guru dengan sistem manajemen mutu

ISO 9001:2000?

1.3. Pembatasan MasalahPenulis hanya meneliti faktor sistem manjemen mutu ISO 9001:2000 dan

sikap guru. Dua faktor ini menurut dugaan Penulis cukup kuat kaitannya denganprofesiolisme kerja guru. Oleh karena itu penelitian ini hanya memfokuskan padahubungan sistem menejemen mutu ISO 9001:2000 dan sikap guru sertakontribusinya terhadap profesionalisme kerja guru dilingkungan SMA Negeriyang ada di DKI Jakarta.

Page 3: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

3

Objek penelitian ini dibatasi pada guru yang telah berstatus PegawaiNegeri Sipil (PNS) dan telah bekerja sekurang-kurangnya 15 tahun. Pembatasanini berdasarkan pertimbangan pemikiran bahwa : (1) jumlah guru cukup banyak,(2) guru yang telah bekerja sekurang-kurangnya 15 tahun pada SMA Negeritersebut telah memahami seluk beluk tugas yang menjadi bidang pekerjaannnya.

1.4. Tujuan PenelitianPenelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Menganalisis dan menguji hipotesis antara sistem manajemen mutu ISO9001:2000 dengan profesionalisme kerja guru

2. Menganalisis dan menguji hipotesis antara sikap guru denganprofesionalisme kerja guru

1.5. Kegunaan Penelitiana. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk memporeh gelar magister manajemenUniversitas Gunadarma

b. Bagi Ilmu Pengetahuan.1) Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat salah satunya melalui

perkembangan tulisan atau ide yang tertuang penulisan-penulisan ilmiah.2) Bagi ilmu manajemen dapat menambah referensi pengembangan

manajemen khususnya manajemen mutu ISO 9001:2000c. Bagi Sumber Daya Manusia (SDM)

Manfaat bagi sumber daya manusia sebagai garda terdepan dalam prosespeningkatan manajemen mutu dalam suatu lembaga , antara lain :

1. Meningkatkan kinerja guru sebagai SDM di lingkungan instansi pemerintahmaupun swasta khususnya pada sekolah yang telah melaksanakan sistemmanajemen mutu ISO 9001:2000.

2. Meningkatkan motivasi keja guru .3. Meinimbulkan sikap positif guru

1.6. Kerangka BerpikirManajemen adalah proses mengoordinasikan aktivitas-aktifitas kerja

sehingga dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.Manajemen mutu adalah usaha untuk memuaskan pelanggan dengan melihatpersyaratan yang diekspresikan pelanggan. sistem manajemen mutu ISO adalahsuatu badan yang mengatur sertifikasi atau mengesahkan suatu standar. .

2. TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS2.1. Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

Manajemen menurut Robbins adalah proses mengoordinasikan aktivitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan melaluiorang lain, (Slamet, 2007). Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 meliputistruktur dan tanggung jawab, pelatihan, komunikasi, dokumentasi sistemmanajemen lingkungan, pengendalian dokumen, pengendalian operasional sertapersiapan dan tanggap darurat.

Page 4: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

4

(Sugian, 2006), Manajemen mutu adalah usaha untuk memuaskanpelanggan dengan melihat persyaratan yang diekspresikan pelanggan. Sistemmanajemen mutu ISO adalah suatu badan yang mengatur sertifikasi ataumengesahkan suatu standar.

Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 adalah menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistemmanajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi/lembagapendidikan, khususnya Sekolah negeri maupun swasta akan memberikan produk(barang dan/atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

(Sugian, 2006) ISO 9001:2000 adalah derajat pemenuhan seperangkatsifat dan karakteristik terhadap persyaratan. Dalam hal ini customer memperolehsesuatu yang menyenangkan yang mereka tidak harapkan sebelumnya.

Di dalam pelaksanaan manajemen mutu ISO 9001:2000 di suatu instansiatau lembaga memiliki delapan prinsip manajemen mutu yaitu :fokus pada pelanggan, kepemimpinan, .keterlibatan personel, pendekatan proses,pendekatan sistem pada manajemen, penyempurnaan berkelanjutan, pendekatanfaktual pada pengambilan keputusan, hubungan dengan pemasok yang salingmenguntungkan.

2.2. Pengertian Sikap guruDefinisi sikap menurut Thurstone (Saparinah Sadil, 1982) mengemukakan

bahwa: sikap sebagai suatu tindakan afek, baik itu yang bersifat positif maupunnegatif.

(Walgito, 1990) menjelaskan bahwa, sikap adalah gambaran kepribadianseseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadapsuatu keadaan atau suatu obyek. Berkowitz, dalam (Azwar, 2000) menerangkansikap seseorang pada suatu obyek adalah perasaan atau emosi, dan faktor keduaadalah reaksi/respon atau kecenderungan untuk bereaksi. Menurut (Sears, dkk.,1992) Sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melaluipengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap responindividu pada semua obyek dan situasi yang berkaiatan dengannnya. Dalambahasan ini yang berperan sebagai subyek yaitu guru dan obyek yaitu pekerjaanyang diemban oleh para guru SMA Negeri yang telah memperoleh sertifikasisistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di DKI Jakarta

(Walgito, 2001) mengemukakan tentang sikap dan ciri-ciri sikap sebagaiberikut; Sikap adalah faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorongatau menimbulkan perilaku tertentu. Adapun ciri-ciri sikap yaitu: tidak dibawasejak lahir, selalu berhubungan dengan obyek sikap, dapat tertuju pada satuobyeksaja.

a. Proses Timbulnya Sikap

Sikap yang ada pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal,yaitu faktor fisiologis dan psikologis serta faktor eksternal. Faktor eksternal dapatberwujud situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada dalam

Page 5: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

5

masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang ada dalammasyarakat.

Faktor- Faktor lingkungan yang berpengaruh: kepribadian, kognisi, afeksi,konasi, dan sikap.

(Mar’at, 1982) menjelaskan bahwa sikap akan dipersepsi oleh individu danhasil persepsi akan dicerminkan dalam sikap yang diambil oleh individu yangbersangkutan.

b. Komponen-komponen sikap(Oppenheim, 1996) mengemukakan bahwa sikap adalah kepercayaan dan

perasaan yang kuat yang akan membimbing pada suatu tingkah laku. (Kartono,1994) berpendapat sikap merupakan organisasi dari unsur-unsur kognitif,emosional dan momen-momen kemauan yang khusus yang dipengaruhi olehpengalaman-pengalaman masa lampau, sehingga sifatnya dinamis danmemberikan pengarahan pada setiap tingkah laku pegawai. Pendapat inidipertegas oleh (Papalia dan Oldes, 1985) yang menyatakan, sikap terdiri dari tigaelemen yaitu: apa yang anda pikirkan (komponen kognisi); bagaimana perasaananda (komponen afeksi) ; dan bagaimana anda berbuat untuk mengendalikan polapikir dan perasaan (komponen konasi/kecenderungan betingkah laku).

(Walgito, 2001) mengemukakan komponen sikap bahwa sikapmengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap. Ketiga komponenitu adalah komponen kognitif, afektif dan konatif.

sikap seorang guru dan karyawan terhadap pekerjaan dapat tercermin darikepercayaan, kepuasan, dan pearilaku yang ditampilkan. Seorang guru yangmemiliki sikap yang positif terhadap pekerjaan sudah barang tentu menampilkansuatu kepercayaan, kepuasan dan perilaku yang positif terhadap pekerjaannya.c. Pengukuran Sikap

(Gerungan, 1991) menyatakan bahwa cara-cara yang dapat dipakai untukmengukur sikap antara lain:1. metode langsung ialah metode dimana orang secara langsung diminta pendapat2. metode tak langsung, orang diminta supaya menyatakan dirinya mengenai

obyek sikap yang diselidiki, tetapi secara tidak langsung3. metode tes tersusun, yaitu metode pengukuran yang menggunakan skala sikap4. metode tes tak tersusun, yaitu dengan wawancara, daftar pertanyaan biasanya

untuk penelitian bibliografi atau karangan.Sedangkan (Azwar, 2001) berpendapat bahwa metode pengukuran sikap

yang dianggap dapat diandalkan adalah pengukuran melalui skala sikap (attitudescale).

2.3. Pengertian Kompetensi Profesionalisme Kerja gurukompetensi guru dikemukakak oleh (Syah, 2000, M. Arifin, 1991).

Profesional dikemukakak oleh (Wirawan, 2002, Sumargi, 1996, Idris, 1981) Gurusebagai pendidik ataupun sebagai pengajar merupakan faktor penentukeberhasilan pendidikan di sekolah. Tugas guru yang utama adalah memberikan

Page 6: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

6

pengetahuan (Kognitif), sikap/nilai (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik)kepada anak didik. (Adlan, 2000) mengemukakan bahwa dalam menjalankankewenangan profesionalnya, kompetensi guru dibagi dalam tiga bagian yaitu: (1)kompetensi kognitif, yaitu kemampuan dalam bidang intelektual, sepertipengetahuan tentang belajar mengajar, dan tingkah laku individu, (2) kompetensiafektif, yaitu kesiapan dan kemampuan guru dalam berbagai hal yang berkaitandengan tugas profesinya, seperti menghargai pekerjaannya, mencintai matapelajaran yang dibinanya, dan (3) kompetensi perilaku, yaitu kemampuan dalamberperilaku, seperti membimbing dan menilai.

Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitukompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, selainterampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dandapat bersosialisasi dengan baik.2.4. Hubungan antara Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 (X1)

dengan Profesionalisme Kerja Guru (Y)Berdasarkan kajian teori diatas bahwa profesionalisme kerja guru

dipengaruhi oleh sistem manjemen mutu ISO 9001:2000 dan sikap guru.Profesionalisme kerja guru adalah guru yang bekerja dengan kemampuan,kecakapan atau kompetensi dasar dan kinerja standar.

Salah satu faktor yang mempengaruhi profesionalisme kerja guru adalahsistem manajemen mutu ISO 9001:2000. sistem manajemen mutu ISO9001:2000 adalah penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 padasekolah yang telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000 makadiharapkan para guru memiliki profesionalisme kerja yang tinggi.

Penulis menduga terdapat hubungan positif antara sistem manajemenmutu ISO 9001:2000 dengan profesionalisme kerja guru yang dapat digambarkandengan bagan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 denganProfesionalisme Kerja Guru

2.5. Hubungan antara Sikap Guru (X2) dengan Profesionalisme Kerjaguru (Y)

Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidakmenguntungkan mengenai objek, orang atau peristiwa.

Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi profesionalismekerja guru, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut

Gambar 2.2 Hubungan Sikap Guru dengan Profesionalisme Kerja Guru

Profesionalisme kerjaguru

Sistem Manajemen Mutu ISO9001: 2000

Sikap guru Profesionalisme kerjaguru

Page 7: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

7

2.6. Hubungan antara Sikap Guru (X2) dengan Sistem Manajemen MutuISO 9001:2000 (X1)

Sikap Guru yang profesional adalah guru yang bekerja dengankemampuan, kecakapan atau kompetensi dasar dan kinerja standar. Sistemmanajemen mutu ISO 9001:2000 meliputi struktur dan tanggung jawab, pelatihan,komunikasi, dokumentasi sistem manajemen, pengendalian dokumen,pengendlian operasional serta persiapan dan tanggap darurat.

Gambar 2.3 Hubungan Sikap Guru dengan Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000

2.5. Hipotesis PenelitianDari uraian diatas berdasarkan kerangka berfikir tentang sistem

manajemen mutu ISO 9001:2000, sikap guru dan profesionalisme kerja guru,penulis berhipotesa bahwa :1. Terdapat hubungan positif antara sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000

dengan profesionalisme kerja guru2. Terdapat hubungan positif antara sikap guru dengan profesionalisme kerja

guru.3. Terdapat hubungan positif antara sikap guru dengan sistem manajemen mutu

ISO 9001:2000

3. METODE PENELITIAN3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,dengan objek penelitian adalah para guru yang mengajar di SMA yang telahmelaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 sebanyak 7 sekolah.Alasan pemilihan objek di 7 SMA Negeri yang telah melaksanakan sistemmanajemen mutu ISO 9001:2000 adalah sebagai berikut:1) 88% guru berstatus sebagai guru yang telah mengabdi rata-rata 15 tahun2) Input calon siswa yang diterima di sekolah tersebut dengan rata-rata nem 843) Output nilai nem sekolah tersebut mengalami peningkatan dibanding inputnya

meningkat dari 84 menjadi 85,5.4) Sekolah tersebut berstatus sebagai sekolah unggulan provinsi dan unggulan

nasional5) Jumlah peserta pendaftar perguruan tinggi negeri yang diterima sebanyak 75%.

3.2. Variabel dan desain penelitian3.2.1. Identifikasi Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu :sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 (X1), sikap guru (X2), dan

Sikap Guru

Sistem ManajemenMutu ISO 9001;2000

Page 8: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

8

profesionalisme kerja guru (Y) ketiga variabel tersebut dapat dikelompokanmenjadi dua yaitu :a. Variabel bebas adalah sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 (X1) dan sikap

(X2)b. Varibel terikat adalah profesionalisme kerja guru (Y)3.2.2. Desain Penelitian

Penelitian ini mengungkapkan fakta melalui pengukuran gejala yang sudahada pada responden yaitu terhadap variabel X1 , X2 dan Y. Teknik analisiskorelasional atau hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dapatdigambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Model penelitianKeterangan :

1. Hubungan timbal balik X1 dengan X22. Korelasi parsial dan gabungan antara X1, X2 dengan Y

3.3. Metode PenelitianAry, (1979) Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode

survei dengan teknik korelasional yang mencari hubungan antara dua variabelbebas dengan satu variabel terikat

Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan-hubungan antar variabel sebagai berikut

1. Hubungan antara skor variabel sistem manajemen mutu ISO 9001:2000( X1 ) dengan profesialisme kerja guru (Y)

2. Hubungan antara skor variabel sikap guru ( X2 ) dengan profesialismekerja guru (Y)

3. Hubungan antara skor sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 (X1)dengan sikap guru (X2).

3.4. Populasi dan sampel penelitian3.4.1. Populasi

(Nazir, 1988) Populasi adalah kumpulan objek dengan kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan dan menjadi perhatian dalam ruang dan waktu yangditentukan.3.4.2. Sampel Penelitian

(Sugiyono, 1990) mengemukakan bahwa sampel merupakan bagian daripopulasi yang diselidiki. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalahsimpel random sampling atau sampel acak sederhana. (Sutrisno, 1995)mengemukakan dasar-dasar pokok dari random sampling adalah bahwa semuaanggota populasi mempunyai peluang yang sama masuk menjadi sampel.(Suharsimi, 1998) mengemukakan teknik sampling ini diberi nama demikian

X1

X2

Y

Page 9: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

9

karena di dalam pengambilan sampelnya peneliti mencampur subyek-subyek didalam populasi sehingga semua subyek–subyek dalam populasi dianggap sama.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam peneltian ini sebanyak tiga macam instrumen yangdigunakan untuk memperoleh data setiap variabel.langkah-langkah menyusuninstrumen sebagai berikut :

1. Menjabarkan variabel penelitian dalam dimensi dan indikator-indikatornya.

2. Indikator-indikator tersebut diperoleh dari teori yang mendukungmasing-masing variabel.

:3.5.1. Variabel Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000a. Definisi Konseptual (Konstruk)

Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 adalah penerapan manajemenmutu ISO 9001:2000 yang meliputi planning, ogamisingm actuating danControlling. Dimensi variabel sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dibatasipada struktur dan tanggung jawab.b. Definisi operasional manajemen mutu ISO 9001: 2000

Dimensi variabel sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terdiri darifokus pada pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan personel, pendekatan proses,pendekatan sistem pada manajemen, penyempurnaan berkelanjutan, pendekatanfaktual pada pengambilan keputusan, hubungan dengan pemasok yang salingmenguntungkan

Instrumen variabel disusun sebanyak 40 pernyataan yang dijabarkan dariteori yang mendukungnya. Untuk jelasnya dapat dilihat pada kisi-kisi instrumenvariabel sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.c. Validasi instrumen1. Uji Coba

Instrumen penelitian yang telah disusun berdasarkan kriteria tersebut diatas, selanjutnya diujicobakan kepada 30 orang guru.2. Validitas

Dalam penelitian validitas yang digunakan adalah validitas butir. Untukmengukur validitas instrumen variabel sistem manajemen mutu ISO 9001:2000digunakan korelasi Point Biserial. Butir instrumen dinyatakan valid jika hargakoefisien Point Biserial lebih besar dari pada r tabel sesuai dengan tarafsignifikansi yang ditentukan yaitu α = 0,05.3.. Reliabilitas

Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuranyang reliabel (reliable). Para ahli statistik menyebut reliabilitas, bermacam-macammenurut pandang, nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajekan,kestabilan, konsistensi, dan sebagainya.

Koefisien reliabilitas yang diperoleh berpedoman pada klasifikasiGuiford sebagai berikut:

r > 0,8 : sangat kuat

Page 10: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

10

0,6 < r < 0,8 : kuat0,4 < r < 0,6 : sedangAlat ukur (instrumen) dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien

reliabilitas yang bermakna sekurang-kurangnya kuat.3.5.2. Variabel sikap gurua. Definisi Konseptual (Konstruk)

Skap guru adalah sikap para guru terhadap manajemen mutu ISO9001:2000 pada sekolah yang telah memperoleh ISO 9001:2000b. Definisi Operasional

sikap guru adalah skor tentang sikap para guru terhadap sistemmanajemen mutu ISO 9001:2000 pada guru SMA Negeri di DKI Jakarta.Dimensi yang terdapat dalam instrumen ini adalah sebanyak tiga dimensi yaitukognisi, afeksi dan konasi. Dimensi sikap dibagi menjadi beberapa indikator

Instrumen variabel sikap para guru terhadap manajemen mutu ISO9001:2000 disusun sebanyak 45 pernyataan.

c. Validasi Instrumen1. Uji Coba

Instrumen penelitian yang telah disusun berdasarkan kriteria tersebut diatas, selanjutnya diujicobakan kepada 40 orang pegawai. Uji coba dilakukanuntuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan.2. Validitas

Instrumen variabel perhatian orang tua berskala interval, dengandemikian untuk menganalisis kesahihan butir-butir pernyataan, maka digunakanpersamaan rumus Korelasi Product Moment.3. Reliabilitas

3.5.3. Variabel profesionalisme kerja gurua. Definisi konseptual (konstruk)

Profesionalisme kerja guru adalah guru yang bekerja dengankemampuan, kecakapan atau kompetensi dasar dan kinerja standar.b. Definisi Operasional

Profesionalisme kerja guru adalah skor profesionalisme kerja guru padaSMA Negeri yang telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 diDKI Jakarta. Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini, dengan model skalaLikert.

Instrumen variabel profesionalisme kerja guru yang dibuat dalampenelitian ini, menggunakan skala Likert dengan lima pilihan (Muhger, 1983)dengan skor 5 untuk sangat setuju, 4 untuk setuju, 3 tidak memberipendapat/cukup tau, 2 untuk tidak setuju dan 1 untuk sangan tidak setuju. Hal iniberlaku unuk pernyataan positif dan sebaliknya, bila pernyataan berbentuknegatif.

Instrumen variabel disusun sebanyak 35 pernyataan yang dijabarkan dariteori yang mendukungnya. Untuk jelasnya dapat dilihat pada kisi-kisi instrumenvariabel profesional kerja guru

Page 11: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

11

c. Validasi instrumen1. Uji Coba

Instrumen penelitian yang telah disusun berdasarkan kriteria tersebut diatas, selanjutnya diujicobakan kepada 40 orang guru..2. Validitas

Dalam penelitian validitas yang digunakan adalah validitas butir. Untukmengukur validitas instrumen profesionalisme kerja guru digunakan korelasi KR20.3.. Reliabilitas

reliabilitas merupakan nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan,keajekan, kestabilan, konsistensi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggidisebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).d. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

instrumen di uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Ujicoba dilaksanakan kepada 30 guru dilingkungan SMA Negeri yang telahmemperoleh sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di DKI Jakartap.Uji coba ini dilakukan kepada guru SMA Negeri 99, SMA Negeri 42, SMANegeri 71, pada bulan Mei – Juni di semester kedua tahun pelajaran 2008-2009.Tujuan uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soale.Teknik Analisis data

Hasil uji coba instrumen dianalisis untuk mengetahui validitas danreliabilitas instrumen yang berbentuk tes sistem manajemen mutu ISO9001:2000, dianalisis hingga tingkat kesukaran dan daya pembeda dari butir-butirsoal sedangkan instrumen sikap guru dan profesionalisme kerja guru dianalisisuntuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

4. PEMBAHASANSistem manajemen mutu ISO 900:2000 yang mencakup dimensi fokus

pada pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan personel, pendekatan proses,pendekatan sistem pada manajemen, penyempurnaan berkelanjutan, danpendekatan faktual pada pengambilan keputusan, serta sikap guru yang mencakupdimensi kognisi, afeksi, dan konasi.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas instrumen profesionalisme kerja guru, sistem manajemenmutu ISO 9001:2000 serta sikap guru dengan menggunakan jumlah sampel 40responden. Apabila kita bandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka terdapat9 (sembilan) item yang tidak valid karena nilai korelasi hitungnya < dari t tabel0,349 (lihat lampiran tabel Pearson Product Moment), yaitu profesi 3, profesi 6,profesi 7, profesi 9, profesi 15, profesi 17, profesi 27, profesi 29 dan profesi 33.Untuk proses selanjutnya, variabel tersebut tidak disertakan.

Apabila kita bandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka terdapat 12(dua belas) item yang tidak valid karena nilai korelasi hitungnya < dari t tabel0,349, yaitu ISO 3, ISO 6, ISO 7, ISO 9, ISO 10, ISO 15, ISO 19, ISO 23, ISO 27,

Page 12: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

12

ISO 30, ISO 33 dan ISO 36. Untuk proses selanjutnya, variabel tersebut tidakdisertakan.

Apabila kita bandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka terdapat 12(dua belas) item yang tidak valid karena nilai korelasi hitungnya < dari t tabel0,349, yaitu sikap 3, sikap 6, sikap 7, sikap 9, sikap 10, sikap 15, sikap 19, sikap23, sikap 27, sikap 33, sikap 41, sikap 43 dan sikap 45. Untuk proses selanjutnya,item tersebut tidak disertakan.

Hasil perhitungan mengenai koefisien Reliabilitas (Alpha Cronbach) atasprofesionalisme kerja guru adalah 0,949, yang berarti di atas 0,90 atau masukdalam kategori sempurna dan Reliabel Tabel di bawah Koefisien ReliabilitasProfesionalisme Kerja Guru

Reliability Statistics

.949 26

Cronbach'sAlpha N of Items

Hasil perhitungan dalam Tabel di bawah mengenai koefisien Reliabilitas(Alpha Cronbach) atas sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 adalah 0,943,yang berarti di atas 0,90 atau masuk dalam kategori sempurna dan Reliabel Tabeldi bawah. Koefisien Reliabilitas Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

Reliability Statistics

.943 28

Cronbach'sAlpha N of Items

Hasil perhitungan dalam Tabel di bawah mengenai koefisien Reliabilitas(Alpha Cronbach) atas sikap guru pada manajemen mutu ISO 9001:2000 adalah0,959, yang berarti di atas 0,90 atau masuk dalam kategori sempurna dan Reliabel

Tabel di bawah Koefisien Reliabilitas Sikap GuruReliability Statistics

.959 32

Cronbach'sAlpha N of Items

4.2. Analisis DeskriptifDari 12 SMA Negeri yang sudah memperoleh sertifikasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2000 pada tahun 2007 adalah sebanyak 7 sekolah,yaitu SMA Negeri 8, SMA Negeri 26, SMA Negeri 28, SMA Negeri 42, SMANegeri 71, SMA Negeri 82 dan SMA Negeri 99. Dari jumlah guru sebanyak 420,diambil sampel sebanyak 300 responden.

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa asal sekolah responden terdiri dariSMAN 99 sebanyak 60 responden (20%), SMAN 8 sebanyak 42 responden(14%), SMAN 71 sebanyak 42 responden (14%), SMAN 42 sebanyak 39responden (13%), SMAN 26 sebanyak 39 responden (13%) dan SMAN 82sebanyak 38 responden (13%).

Page 13: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

13

Gambar 4.1 Asal Sekolah RespondenGambar 4.2 menunjukkan jenis kelamin responden yaitu laki-laki

sebanyak 156 orang (52%) dan perempuan sebanyak 144 orang (48%).

Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden

Gambar 4.3 menunjukkan pendidikan responden yaitu sebanyak 217responden (72%) berpendidikan S1 dan sebanyak 83 responden (28%)berpendidikan S2/S3.

Gambar 4.3 Pendidikan RespondenGambar 4.4 menunjukkan sebanyak 146 responden (49%) sudah

bersertifikasi guru dan sebanyak 154 responden (51%) belum bersertifikasi guru.

Gambar 4.4 Pendidikan Terakhir Responden4.3 Analisis Deskriptif Hubungan antara Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2000, Sikap Guru dengan Profesionalisme Kerja GuruHipotesis yang digunakan dalam menguji hubungan antara sistem

manajemen mutu ISO 9001:2000, Sikap guru dengan profesionalisme kerja guruadalah :H0 Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, sikap guru tidak mempunyai

hubungan dengan profesionalisme kerja guru.Ha Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, sikap guru mempunyai

hubungan dengan profesionalisme kerja guru.

4.4. Analisis Deskriptif Hubungan antara Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000 dengan Profesionalisme Kerja Guru

Hubungan antara sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 denganprofesionalisme kerja guru menunjukkan skala penilaian bervariasi. Respondenyang menyatakan setuju terhadap sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan

Page 14: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

14

profesionalisme kerja guru kualitas mempunyai tingkat hubungan yang palingtinggi yaitu sebanyak 105 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sistemmanajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan salah satu faktor penentuprofesionalisme kerja guru.

Sebanyak 67 responden dari 300 responden yang menjawab tidakberpendapat terhadap professional kerja guru, menjawab juga tidak berpendapatterhadap sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Sebanyak 105 responden dari300 responden yang menjawab setuju terhadap professional kerja guru, menjawabjuga setuju terhadap sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.

Sedangkan untuk mengetahui apakah sistem manajemen mutu ISO9001:2000 mempunyai hubungan dengan profesionalisme kerja guru, berikutdilakukan uji hubungan dengan menggunakan Pearson Chi-square. Menunjukkanbahwa Chi-Square hitung 27,731 > Chi-Square tabel 14,860 yang berarti H0ditolak dan HA diterima, dan nilai signifikansi 0,000 < taraf signifikansi 0,05yang berarti sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 mempunyai hubungan yangsignifikan dengan profesionalisme kerja guru.

Dari uji Kendall’s tau-b, Kendall’s tau-c dan Gamma dihasilkan angka0,183; 0,138; 0,353 dengan nilai signifikansi 0,001 yang berarti terdapathubungan yang signifikan antara sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 denganprofesionalisme mengajar guru, dan tingkat hubungannya kurang kuat karenalebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem manajemen mutuISO 9001:2000 cukup menentukan profesionalisme kerja guru.

Analisisi Deskriptif Hubungan antara Sikap Guru denganProfesionalisme Kerja Guru

Hubungan antara sikap guru dengan profesionalisme kerja gurumenunjukkan skala penilaian bervariasi. Responden yang menyatakan setujuterhadap sikap guru dan profesionalisme kerja guru kualitas mempunyai tingkathubungan yang paling tinggi yaitu sebanyak 102 responden. Hal ini menunjukkanbahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan salah satu faktorpenentu profesionalisme kerjar guru.

Sebanyak 62 responden dari 300 responden yang menjawab tidakberpendapat terhadap professional kerja guru, menjawab juga tidak berpendapatterhadap sikap guru. Sebanyak 102 responden dari 300 responden yangmenjawab setuju terhadap professional kerja guru, menjawab juga setuju terhadapsikap guru.

Sedangkan untuk mengetahui apakah sikap guru mempunyai hubungandengan profesionalisme kerja guru, berikut dilakukan uji hubungan denganmenggunakan Pearson Chi-square. Menunjukkan bahwa Chi-Square hitung 4,769< Chi-Square tabel 14,860 yang berarti H0 diterima dan HA ditolak, dan nilaisignifikansi 0,312 > taraf signifikansi 0,05 yang berarti sikap guru tidakmempunyai hubungan yang signifikan dengan profesionalisme kerja guru.

Sedangkan dari uji Kendall’s tau-b, Kendall’s tau-c dan Gamma dihasilkanangka 0,115; 0,086; 0,228 dengan nilai signifikansi 0,043 yang berarti terdapathubungan yang signifikan antara sikap guru dengan profesionalisme kerja guru,

Page 15: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

15

dan tingkat hubungannya kurang kuat karena lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapatdikatakan bahwa sikap guru cukup menentukan profesionalisme kerja guru.

4.6. Analisis Deskriptif Hubungan antara Sikap Guru dengan SistemManajemen Mutu ISO 9001:2000

Hubungan antara sikap guru dengan sistem manajemen mutu ISO9001:2000 menunjukkan skala penilaian bervariasi. Responden yang menyatakansetuju terhadap sikap guru dan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 kualitasmempunyai tingkat hubungan yang paling tinggi yaitu sebanyak 104 responden.Hal ini menunjukkan bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakansalah satu faktor penentu terhadap sikap guru

Sebanyak 104 responden dari 300 responden yang menjawab setujuterhadap sikap guru, menjawab juga setuju terhadap sistem manajemen mutu ISO9001:2000. Sedangkan untuk mengetahui apakah sikap guru mempunyaihubungan dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, berikut dilakukan ujihubungan dengan menggunakan Pearson Chi-square, menunjukkan bahwa Chi-Square hitung 100,388 > Chi-Square tabel 14,860 yang berarti H0 ditolak dan HAditerima, dan nilai signifikansi 0,000 < taraf signifikansi 0,05 yang berarti sikapguru mempunyai hubungan yang signifikan dengan sistem manajemen mutu ISO9001:2000.

Sedangkan dari uji Kendall’s tau-b, Kendall’s tau-c dan Gamma dihasilkanangka 0,044; 0,033; 0,090 dengan nilai signifikansi 0,447 yang berarti tidakterdapat hubungan yang signifikan antara sikap guru dengan sistem manajemenmutu ISO 9001:2000. Sehingga dapat dikatakan bahwa sikap guru tidakmenentukan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.4.7. Kajian Penelitian tentang Hubungan antara Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000, Sikap Guru dengan Profesionalisme Kerja GuruSeperti halnya (Sajadi, 2007), (Himayatul, 2006) dan (Sugeng, 2005) yang

menyebutkan bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, sikap gurumempunyai hubungan yang signifikan dengan profesionalisme kerja guru, hanyasaja pada penelitian ini menemukan hal yang sama dengan penelitian-penelitiansebelumnya, pada penelitian ini tingkat hubungannya kurang kuat karena lebihkecil dari 0,5.

Sedangkan hubungan antara sikap guru dengan sistem manajemen mutuISO 9001:2000, menunjukkan perbedaan dengan penelitian sebelumnya, dimanadalam penelitian ini sikap guru tidak menunjukkan adanya hubungan yangsignifikan dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.

5. PENUTUP5.1 Kesimpulan

Hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut:a. Hasil uji Chi-square untuk sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan sikap

guru dengan profesionalisme kerja guru menunjukkan adanya hubungan yangsignifikan, uji Kendall’s tau-b, Kendall’s tau-c dan Gamma menunjukkantingkat keeratan hubungan yang cukup kuat.

Page 16: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

16

b. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sajadi,2007), (Himayatul, 2006) dan (Sugeng, 2005) yang menyebutkan bahwasistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan sikap guru menentukanprofesionalisme kerja guru.

c. Dampak dari diberlakukannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2000tehadap sisi akuntansi ternyata berdampak positif, misalnya :1) Adanya transparansi akuntansi, sehingga meningkatnya partisipasi

stakeholder sekolah2) Dengan menggunakan laporan akuntansi untuk menyusun perencanaan,

mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapi tujuan, danmelakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan.

3) Berdasarkan informasi akuntansi adalah menentukan peralatan apa yangsebaiknya dibeli, berapa persediaan ATK yang harus ada di bagianperlengkapan.

5.2 SaranSaran yang dapat penulis berikan adalah :

a. Kurang kuatnya tingkat hubungan antara sistem manajemen mutu ISO9001:2000 dan sikap guru dengan profesionalisme kerja guru menunjukkanbahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sehingga hasilpenelitiannya dapat sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

b. Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, diantaranya adalahmasalah penarikan sampel dan penyebaran kuesioner, perlunya penekananterhadap faktor-faktor penentu sehingga variabel-variabel yang digunakansebagai atribut dari faktor penentu profesionalisme kerja guru.

DAFTAR PUSTAKA

Ace Suryadi dkk, 1993. Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan PembinaanKemampuan Profesional Guru. Jakarta: Cardimas Metropole

Adlan Aidin, 2000. Hubungan Sikap Guru Terhadap Matematika dan MotivasiBerpresrasi dengan Kinerja. Matahari No 1

--------- Hubungan Sikap Guru Terhadap Matematika dan Motivasii Berprestasidengan Kinerja. Matahari No. 1

Anwar, Saifudin. 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukuran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Anwar, Saifuddin, 2000. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka PelajarArikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.Ary, Donald. 1979. Introduction to Reseach in Education New York : Holt.A.N. Oppenheim, 1966. Questionare Design and Attitude Measurement. New

York: Basic Books IncBimo Walgito, 1990. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas Psikologi UGMDavid O. Sears, dkk. 1992. Psikologi Sosial. Jakarta: ErlanggaDiane E. Papilaya, at all, 1985. Psychology. New York: McGraww-Hill Inc

Page 17: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

17

Gerungan, 1991. Psikologi Sosial. Bandung: ErescoHadi, Sutrisna, 1995, Metodologi Reseach, jilid 3, Jakarta: Andi OffsetHimayatul, Aliyah. 2006. Pengaruh Pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2000 Terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 3 Bandung. Bandung;UPI

Idris, Zahara. 1981. Dasar-dasar Kependidikan . Padang: Angkasa rayaKartini Kartono, 1994. Psikologi Sosial Untuk Manajemen Perusahaan dan

Industri. Jakarta: Raja Grafindo PersadaMar’at, 1981. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuran. Jakarta: ghalia

IndonesiaMuhibbin Syah, 2000, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung:

Remaja RosdakaryaNazir, Moh.1988. Metoda Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.Petunjuk Pedoman Penulisan Tesis, Universitas Gunadarma. Jakarta: Universitas

Gunadarma 2007Purwanto, M. Ngalim. 1986. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya CV.

GramediaSajadi, 2007. Hubungan Sikap Inovatif dan Strategi Kognitif dalam Pembelajaran

dengan Sikap Profesional Guru. Surakarta; UNSSugeng, 2005. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru

Terhadap Pekerjaan dengan Kompetensi Profesional Guru MatematikaSMP Negeri di Kabupaten Pandeglang. Jakarta: Uhamka

Sugian O, Syahu, 2006. Kamus Manajemen (Mutu). Jakarta : Gramedia.Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar BaruSugiono, 1990. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Erlangga.Sumargi, 1996. Profesi Guru Antara Harapan dan Kenyataan. Suara Guru No. 3-

4/1996Syaodih, Nana, 2007. Profesionalisme Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Yogyakarta.: Penerbit AndiWirawan, 2002. profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun

Indonesia dan UHAMKA PressYudhim Blog © 2007 All Rights reserved. Using WordPress Engine Entries and

CommentsYutmini, Sri. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS

Page 18: Hubungan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sikap Guru

18