86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH : FITRIANI S540809310 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI

PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

(Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Magister

Kesehatan

Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan

OLEH :

FITRIANI

S540809310

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI

PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

(Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi)

Disusun oleh :

Fitriani

S540809310

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing :

Dewan pembimbing :

Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof. Dr.Didik .G. Tamtomo,dr. MM, M.Kes, PAK ....................... ............

NIP. 19480313 197610 1 001

Pembimbing II

Dr. Nunuk Suryani, M,Pd ....................... ............

NIP. 19661108 1990032001

Mengetahui,

Ketua Program Kedokteran Keluarga

Prof. Dr.Didik .G. Tamtomo,dr. MM, M.Kes, PAK

NIP. 19480313 197610 1 001

Page 3: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI

PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

(Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan An – Nur Purwodadi)

Disusun oleh :

Fitriani

S540809310

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim penguji Tesis

Pada tanggal : 18 Januari 2011

Dewan penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan

Tanggal

Ketua Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr., Sp.PA(K) ................... ........... NIP. 194903171976091001 Sekretaris Ir. Ruben Dharmawan, dr.,M.Sc.,Ph.D .................. ............ NIP. 195111201986011001 Anggota Prof. Dr. Didik G Tamtomo, dr. PAK., MM. M.Kes ............ ............ Penguji NIP. 194803131976101001

Dr. Hj. Nunuk Suryani, M.Pd .................. .......... NIP. 196611081990032001

Surakarta, Januari 2011 Mengetahui,

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D Prof. Dr. Didik G Tamtomo, dr. PAK., MM. M.Kes NIP. 195708201985031004 NIP. 194803131976101001

Page 4: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul

”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI

PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III

KEPERAWATAN STIKES AN NUR PURWODADI.”Tesis ini disusun dalam

rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S2, Minat

Utama Kedokteran Keluarga, Program Studi Pendidikan Profesi Kesehatan ,

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan rasa

terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr. Sp.KJ (K), selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan

fasilitas untuk mengikuti pendidikan di Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan dukungan

untuk mengikuti pendidikan di program pasca sarjana.

3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM, M.Kes,PAK Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Profesi Kesehatan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas

Page 5: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Maret Surakarta beserta seluruh staf yang telah memberikan bantuan selama

proses pendidikan.

4. Ketua Program Studi, Dosen dan seluruh responden yang telah banyak

membantu dalam penelitian ini.

5. Suami dan putriku terkasih, M. Zainal Abidin, SH, Rifda Saqila Reifianza

Zain karena keikhlasan doa, dukungan dan segala pengorbanannya kepada

penulis.

6. Ayahanda dan Ibunda yang telah mengijinkan dan tidak pernah berhenti

mendoakan serta mendukung penulis dalam menjalani pilihan ini

7. Teman – teman seperjuangan angkatan 2009 dan semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan

dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.

Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan

pahala dari Allah SWT dan semoga proposal ini dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dalam upaya peningkatan pembelajaran di Diploma Keperawatan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Purwodadi, September 2010

Penulis

Page 6: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ............................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

DAFTAR ISI ..........................................................................................vi

DAFTAR TABEL .................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................xi

ABSTRAK ............................................................................................ xii

ABSTRACT ..........................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.............................................................. 3

C. Tujuan Penelitian................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian.............................................................. 4

E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................. 5

Page 7: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Teori motivasi ............................................................... 6

2. Teori orientasi pasca lulus.............................................. 16

3. Teori belajar.................................................................... 19

B. Penelitian Relevan............................................................... 40

C. Kerangka Berfikir ............................................................... 41

D. Hipotesis ............................................................................. 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................... 47

B. Lokasi Penelitian.................................................................. 47

C. Populasi dan Subjek Penelitian............................................ 47

D. Besar Sampel....................................................................... 48

E. Sumber Data Penelitian....................................................... 48

F. Instrumen Penelitian............................................................ 48

G. Variabel Penelitian.............................................................. 48

H. Definisi Operasional........................................................... 49

I. Uji Validitas Dan Reliabilitas............................................. 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian ............................................... 55

B. Uji Persyaratan ............................................................... 59

C. Pengujian Hipotesis ....................................................... 63

Page 8: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

D. Pembahasan ................................................................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................... 72

B. Implikasi ........................................................................ 72

C. Saran .............................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 75

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 47

Tabel 3.2. Definisi Operasional ................................................................... 48

Tabel 4.1. Penilain Motivasi Belajar ........................................................... 54

Tabel 4.2. Penilaian Orientasi Pasca Lulus ................................................. 55

Tabel 4.3. Penilaian Prestasi Mahasiswa ..................................................... 56

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 57

Tabel 4.5. Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolineritas ......................................... 58

Tabel 4.6. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................... 60

Tabel 4.7. Hubungan Motivasi Dengan Prestasi ........................................ 61

Tabel 4.8. Hubungan Orientasi Pasca Lulus Dengan Prestasi ................... 62

Tabel 4.9. Hasil Korelasi Ganda ................................................................ 63

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Hirarki Kebutuhan Dasar Menurut Maslow ............. 29

Gambar 2.2. Kerangka Berfikir Penelitian ............................................... 44

Gambar 4.1. Diagram Motivasi Belajar Mahasiswa ................................ 54

Gambar 4.2. Diagram Orientasi Mahasiswa ............................................ 55

Gambar 4.3. Diagram Prestasi Belajar .................................................... 56

Page 10: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ....................................................... 75

Lampiran 2. Kisi – kisi Angket Penelitian ..................................................... 76

Lampiran 3. Surat Permohonan Kepada Responden ...................................... 77

Lampiran 4. Angket Penelitian ....................................................................... 80

Lampiran 5. Data Uji Coba Kuesioner ........................................................... 82

Page 11: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Lampiran 6. Tabel Motivasi Belajar ............................................................... 86

Lampiran 7. Tabel Orientasi Pasca Lulus ....................................................... 88

Lampiran 8. Tabel Prestasi Belajar ................................................................. 90

Lampiran 9. Uji Korelasi ................................................................................. 92

ABSTRAK

Fitriani,S540809310. Hubungan Motivasi Belajar Mahasiswa dan Orientasi Pasca Lulus Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi D – III Keperawatan STIKES An – Nur Purwodadi. Tesis : Pogram Magister kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tahun 2010. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar, 2) hubungan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa, 3) hubungan secara bersama – sama antara motivasi belajar dan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar.

Page 12: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2010. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi D – III Keperawatan STIKES An – Nur Purwodadi. Sampel diambil dengan tehnik purposive random sampling pada mahasiswa tingkat II yang berjumlah 74 dan tingkat III sejumlah 45 orang. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah motivasi dan orientasi pasca lulus sedangkan variabel independen adalah prestasi belajar. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian analisa dilakukan dengan menggunakan uji korelasi ganda. Analisa : Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh 1) ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar karena diperoleh r hitung 0,297> r tabel 0,02 (ρ= 0.000), 2) ada hubungan yang signifikan antara orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar dengan r hitung 0,264 > r tabel 0,02( p = 0.000 ), 3) ada hubungan motivasi dan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar dengan nilai F hitung 77,60 > F tabel 3,09. Hasil : Dengan melihat hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di tempat penelitian didapatkan bahwa mahasiswa dengan motivasi belajar sedang serta berorientasi untuk melanjutkan memiliki prestasi yang juga. Bagi mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah serta berorientasi untuk bekerja, prestasinya juga rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat mahasiswa untuk belajar tentang teori dikelas. Bagi institusi pendidikan, sebaiknya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, melengkapi sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang memadai. Kata Kunci : Motivasi, Orientasi Pasca Lulus, Prestasi Belajar ABSTRACT Fitriani, S540809310. Relations Student Learning Motivation and Orientation Post-Graduate Students With Learning Achievement Prodi D - III Nursing STIKES An - Nur Purwodadi. Thesis: Family Medicine Graduate Master Pogram Sebelas Maret University in Surakarta. Year 2010. Objective : This study aims to determine: 1) the relationship of learning motivation and academic achievement, 2) the orientation relationship with post-

Page 13: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

graduate students' learning achievement, 3) The existence of the relationship together - collaboration between learning motivation and orientation of post-graduate with academic achievement. Method : The method used in this research is descriptive and cross sectional correlational design. This experiment was conducted in August until December 2010. The population of this study are students d III study program student nursing colleges of health sciences An - Nur Purwodadi. Samples taken by stratified random sampling technique at second level students which amounted to 74 and level III of 45 people. In this study dependentnya variable is the motivation and orientation of post-graduate while dependentnya variable was academic achievement. Data was collected using questionnaires and documentation, and then analyzed by using multiple correlation test. Analysis : Based on data analysis and discussion conducted by using the significance level of 5% is obtained 1) there is a significant relationship between learning motivation and academic achievement because the count obtained r 0.297> r table 0.02 (ρ = 0.000), 2) there is a significant relationship between post-graduate orientation and academic achievement with count r 0.264> r Table 0.02 (p = 0.000), 3) there is a relationship of motivation and achievement orientation of post-graduate study with calculated F value 77,60 > F table 3.09. Result : By looking at these results can be concluded that the place was found that students with motivation to learn is well oriented to continue to have achievements as well. For students who have low learning motivation and orientation to work, his performance is also low. This is caused by a lack of student interest in learning about the theory in class. For educational institutions, should enhance students' learning achievements by improving and enhancing the quality of teaching and learning process, complete the facilities, infrastructure and adequate human resources. Key Words: Motivation, Post-Graduate Orientation, Academic Achievement

BAB I

PENDAHULUAN

Page 14: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

A. Latar Belakang masalah Penelitian

Garis-garis Besar Haluan Negara (1999:52) menyebutkan bahwa

pembangunan nasional merupakan peningkatan kualitas manusia dan

masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan

kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.

Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, pendidikan di

rasa penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk

pemanfaatan sumber daya alam agar tercapai kesejahteraan dan kemakmuran

kehidupan masyarakat. Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi dewasa ini, berbagai upaya peningkatan kualitas pendidikan

agar sesuai dengan tuntutan zaman telah banyak dilakukan karena maju

mundurnya kehidupan bangsa dan negara tergantung pada pendidikan yang

ada.

Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.

Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil

yang diharapkan siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar (Sardiman

2001:55). Tercapai tidaknya tujuan pengajaran dapat dilihat dari prestasi

belajar yang diraih siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi

siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar keras,

ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar

pembelajaran. Motivasi dari dalam diri siswa yakni keinginan untuk bekerja

Page 15: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

ataupun melanjutkan pendidikan merupakan faktor intrinsik yang

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar.

Berdasarkan SK MenDikBud RI No. 239/U/1999 tentang kurikulum

nasional untuk D III Keperawatan yang berlaku secara nasional bahwa

Tujuan Program Diploma III Keperawatan adalah untuk menghasilkan

lulusan yang Mampu melaksanakan pelayanan keperawatan profesional

dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaanumum

pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/atau

asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan komunitas berdasarkan

kaidah-kaidah keperawatan, Mampu menunjukkan sikap kepemimpinan dan

bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan, Mampu berperan

serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan

hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan / asuhan keperawatan, Mampu

berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien, Mampu

mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan

profesinya. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat diatas,

penyelenggara program Diploma III keperawatan berpedoman pada : tujuan

pendidikan nasional , kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan, kepentingan

masyarakat, serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka, motivasi belajar mahasiswa harus

selalu dipupuk agar lulusan dapat bersaing dalam dunia luar. Motivasi

mahasiswa untuk mempelajari bidang keperawatan haruslah terus dipupuk

Page 16: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sedemikian rupa baik motivasi intrinsik maupun pemberian motivasi

ekstrinsik dalam pembelajaran di kelas. Apabila mahasiswa memiliki

motivasi yang kuat untuk mendalaminya secara sungguh-sungguh maka

prestasi belajarnyapun akan meningkat.

Dari hasil studi pendahuluan terhadap mahasiswa tingkat II dan III

Prodi D III keperawatan STIKes An Nur Purwodadi yang berjumlah total

119, ditemukan bahwa sebagian besar motivasi belajar mahasiswa

dipengaruhi oleh orientasi mahasiswa setalah lulus D III keperawatan. Untuk

itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauhmana

orientasi mahasiswa ini dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi

belajar pada mahasiswa D III keperawatan STIKes An Nur Purwodadi.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi

belajar. Khusus untuk mahasiswa D III keperawatn , mereka terdorong untuk

memperoleh prestasi belajar yang optimal karena adanya keinginan yang kuat

untuk melanjutkan pendidikan ataupun untuk memasuki dunia kerja.

Dari uraian diatas maka timbul permasalahan sebagai berikut :

Apakah ada hubungan secara bersama – sama antara Motivasi Belajar

Mahasiswa dan Orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa D III

Keperawatan STIKes An Nur Purwodadi ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Page 17: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Mengetahui hubungan secara bersama – sama antara motivasi dan

orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi D III

Keperawatan STIKes An Nur Purwodadi

Tujuan Khusus

1.Mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar

mahasiswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada

mahasiswa tingkat III Prodi D III Keperawatan

2.Mengetahui hubungan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar

mahasiswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada

mahasiswa tingkat III Prodi D III Keperawatan

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Kegunaan teoritis

Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan sosial dan dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang

penelitian yang sejenis.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis dan dapat

menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapat dari bangku kuliah.

b. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khususnya kepada

guru / dosen Keperawatan tentang pentingnya pemberian motivasi untuk

Page 18: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

belajar pada mahasiswa tingkat II dan tingkat III agar prestasi

belajarnya meningkat sehingga nantinya sebagai bekal untuk bekerja

ataupun melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

E. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini menggunakan metode crossectional dengan tujuan untuk

mengetahui hubungan antara motivasi, orientasi pasca lulus terhadap prestasi

belajar mahasiswa.Untuk mendapatkan hasil penelitian yang jelas, maka

lingkup penelitian ini adalah mahasiswa D III Keperawatan tingkat II dan

tingkat III STIKes An Nur Purwodadi.

Page 19: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

a. Definisi Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah dorongan yang

timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan

dengan tujuan tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997: 666). Sedangkan

Menurut Gunarso (1996: 2) menyatakan motif sebagai daya penggerak dari dalam

dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Motif berada dalam keadaan kesiapsiagaan sedangkan motivasi adalah

daya penggerak yang telah menjadi aktif. Sedangkan Donald (dalam Sardiman

2001:73) menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan.

Page 20: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dari batasan-batasan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

motivasi adalah suatu dorongan yang menimbulkan siswa untuk melakukan

aktivitas belajar sehingga tujuan yang dikehendaki mahasiswa dapat tercapai.

b. Teori Motivasi

Berdasarkan beberapa pendekatan mengenai motivasi, Swansburg (

2001), mengklasifikasikan motivasi kedalam teori – teori isi motivasi dan

proses motivasi.

Teori – teori isi motivasi berfokus pada faktor – faktor atau kebutuhan dalam

diri seseorang untuk menimbulkan semangat, mengarahkan, mempertahankan

dan menghentikan perilaku. Berikut teori isi motivasi :

1) Teori Motivasi Kebutuhan ( Abraham Maslow )

Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuan manusia secara hirarki,

yang terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok defisiensi dan kelompok

pengembangan. Kelompok defisiensi secara hirarki adalah fisiologis, rasa

aman, kasih sayang dan penerimaan serta kebutuhan akan harga diri.

Mangkunegara ( 2005 ), menjabarkan hirarki Maslow sebagai berikut :

a) Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur

biologis. Kebutuhan ini berupa : kebutuhan makan, minum,

bernapas, seksual dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan

kebutuhan yang paling mendasar.

b) Kebutuhan akan rasa aman yaitu kebutuhan perlindungan dari

ancaman dan bahaya lingkungan

Page 21: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c) Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta yaitu kebutuhan untuk

diterima dalam kelompok, berafuliasi, berinteraksi, dicintai dan

mencintai

d) Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan untuk dihormati dan

dihargai.

e) Kebutuhan akan aktualisasi diri kebutuhan untuk menggunakan

kemampuan (skill) dan potensi serta berpendapat dengan

mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu

2) Teori ERG ( Alderfer’s ERG Theory )

Teori ERG ( existence, relatedness, growth) dikembangkan oleh Clayton

Alerfer. Menurut teori ini komponen existence adalah mempertahankan

kebutuhan dasar dan pokok manusia. mempertahankan eksistensi

merupakan kebutuhan manusia untuk menjadi terhormat. Hampir sama

dengan teori Maslow, kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan

fisiologis juga terdapat kebutuhan akan keamanan yang merupakan

komponen existence.Relatedness tercemin dari sifat manusia sebagai

makhluk sosial yang ingin berafiliasi, dihargai dan diterima oleh

lingkungan sosial. Growth lebih menekankan kepada keinginan

seseorang untuk tumbuh dan berkembang, mengalami kemajuan dalam

kehidupan, pekerjaan dan kemampuan serta mengaktualisasi diri (

Siagian, 2004 ).

3) Teori Motivasi Dua Faktor ( Frederick Herzbeg’s Two Factors Theory)

Page 22: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Herzberg seorang psikolog yang berusaha mengembangkan kebenaran

teorinya melakukan penelitian kepada sejumlah pekerja untuk

menemukan jawaban dari : Apakah yang sebenarnya diinginkan

seseorang dari pekerjaannya?”timbulnya keinginan Hezberg untuk

meneliti adalah karena adanya keyakinan bahwa terdapat hubungan yang

mendasar antara seseorang dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, sikap

seseorang terhadap pekerjaannya akan sangat menentukan tingkat

keberhasilan dan kegagalannya ( Siagian, 2004 ).

Dalam teori motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada

kepuasan atau ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya.

Pertama faktor pemeliharaan. ( maintenance factors) yang juga disebut

dissatisfire, hygiene factors, job context dan extrinsic factors. Faktor

pemeliharaan meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, hubungan

dengan subordinate, kualitas pengawasan, upah, kondisi kerja, dan status.

Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (motivational factors) yang

disebut pula satisfire, motivator, job content atau intrinsic factor yang

meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self,

kesempatan berkembang dan tanggungjawab ( Mangkunegara, 2005 ).

c. Motivasi berprestasi

Motivasi berprestasi menurut Heckhausen (dalam purwanto, 1993:

21) adalah batasan motivasi berprestasi sebagai usaha keras untuk

meningkatkan atau mempertahankan kecakapan diri setinggi mungkin

Page 23: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan sebagai

pembanding. Standar keunggulan dapat berupa tingkat kesempurnaan

hasil pelaksanaan tugas. Perbandingan dengan prestasi sendiri

sebelumnya dan perbandingan dengan prestasi orang lain. Hal ini dapat

dilihat dalam diri siswa yang selalu melakukan kegiatan belajar agar

tercapai suatu hasil yang lebih baik dari hasil-hasil yang pernah diperoleh

sebelumnya.

d. Perkembangan motivasi berprestasi

Teori kebutuhan yang dikemukakan Mc. Celland dalam Sudjana

(2000:169) membagi tiga jenis kebutuhan sebagai berikut :

a) Kebutuhan berprestasi

Kebutuhan ini berkaitan dengan kegiatan atau kehendak

seseorang untuk melaksanakan tugas, kegiatan, pekerjaan dengan

lebih baik dan lebih efisien baik dalam memecahkan permasalahan

maupun dalam melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks.

b) Kebutuhan berafiliasi

Untuk memenuhi kebutuhan ini seseorang berkeinginan untuk

membina dan memelihara persahabatan dan hubungan akrab serta

saling membantu dengan orang lain.

c) Kebutuhan berkuasa

Kebutuhan ini berkaitan dengan keinginan seseorang untuk

menguasai orang lain, diterima dan didukung orang lain,

Page 24: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mempengaruhi perilaku orang lain dan menunjukkan

tanggungjawabnya terhadap orang lain.

Perkembangan motivasi selanjutnya yakni siswa akan lebih giat

belajar untuk memperoleh tujuan yang diharapkan. Bagi siswa yang

ingin untuk melanjutkan pendidikan akan terus giat belajar agar

dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Sedangkan bagi siswa yang

ingin bekerja akan lebih giat belajar agar prestasinya meningkat

sehingga memudahkan dalam memperoleh pekerjaan.

e. Jenis-jenis Motivasi

Menurut sifatnya, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Sardiman 2001:87) yaitu sebagai

berikut

a. Motivasi intrinsik

Motivasi adalah motif-motif yang menjadi aktif atau karena

dalam dirinya setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu, misalnya: kesadaran untuk belajar di rumah, kemauan

untuk mengerjakan tugas,menyimak keterangan guru dan

berfungsinya aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari

luar, kemauan untuk mengemukakan pendapat.

b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsang dari luar,misalnya peran

orang tua dan guru dalam pemberian motivasi agar ia giat belajar.

Page 25: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

f. Fungsi motivasi belajar

Ada beberapa fungsi motivasi menurut Nasution (1999: 76) adalah:

1) Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi disini merupakan motor

penggerak dari kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Motivasi disini memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus

dikerjakan, yang serasi dalam mencapai tujuan dengan menyisihkan

perubahan-perubahan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

g. Indikator Motivasi

Dalam Sardiman (2001:81), disebutkan bahwa motivasi yang ada pada

diri siswa, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) tekun menghadapi tugas

2) Ulet menghadapi kesulitan

3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4) lebih senang bekerja mandiri

5) cepat bosan pada tugas-tugas rutin

6) dapat mempertahankan pendapatnya

7) tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.

8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

h. Faktor–faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Page 26: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (Max Darsono

dkk 2000:34) antara lain:

1) Cita-cita atau aspirasi

Cita-cita atau apirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan

target ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai

tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna

bagi seseorang.

2) Kemampuan

Dalam belajar dibutuhkan kemampuan. Kemampuan ini meliputi

beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya

pengamatan, perhatian dan daya pikir fantasi.

3) Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis tetapi

biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena jelas

menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologisnya.

4) Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan siswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga unsur lingkungan tersebut

di atas dapat mendukung dan menghambat motivasi belajar.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang

keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat,

kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali khususnya

Page 27: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional misalnya emosi siswa, gairah

belajar, situasi belajar, situasi dalam keluarga.

6) Upaya guru membelajarkan siswa

Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan

diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaaan materi, cara

menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar

siswa. Bila upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada

kepentiangan siswa maka diharapkan upaya tersebut menimbulkan

motivasi belajar siswa.

i. Cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah

Pentingnya menjaga motivasi belajar dan kebutuhan minat serta

keinginannya pada proses belajar tak dapat dipungkiri, karena dengan

menggerakkan motivasi yang terpendam dan menjaganya dalam kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat

belajar. Siswa yang bekerja dengan motivasi yang kuat, ia tak akan merasa

lelah dan tidak cepat bosan. Oleh karena itu, guru perlu memelihara

motivasi pelajar dan semua yang berkaitan dengan motivasi seperti

kebutuhan, keinginan.Metode dan cara mengajar yang digunakan harus

mampu menimbulkan sikap positif belajar dan gemar membaca. Akibatnya

timbul keinginan yang besar untuk menuntut ilmu di kalangan para siswa.

Menurut Nasution (2000:78) ada beberapa cara menumbuhkan motivasi

belajar siswa yaitu :

1) Memberi angka

Page 28: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Dalam

proses belajar-mengajar perolehan nilai yang berupa angka bagi siswa

sangat penting artinya sebagai alat motivasi untuk terus meningkatkan

prestasi belajarnya.

2) Hadiah

Hadiah memang dapat membangkitkan motivasi bila motivasi setiap

orang mempunyai harapan untuk memperolehnya. Bagi siswa, hadiah

tidak selalu merupakan motivasi karena hadiah juga dapat merusak

sebab dapat menyimpangkan pikiran siswa dari tujuan belajar

sesungguhnya.

3) Saingan atau kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan baik individual maupun persaingan

kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Memberi ulangan

Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan, oleh

karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

5) Mengetahui hasil,

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Dalam hal ini guru perlu

membagikan hasil ulangannya kepada siswa, agar siswa mengetahui

Page 29: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

perolehan nilai yang diraihnya. Ini penting sebagai upaya untuk terus

memacu prestasi belajar siswa.

6) Pujian

Apabila ada siswa yang sukses berhasil menyelesaikan tugas dengan baik

perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu agar pujian ini

merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat.

7) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar diartikan ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa itu memang ada

motivasi untuk belajar sehingga diharapkan hasil belajarnya akan lebih

baik.

8) Minat

Motivasi muncul disebabkan adanya minat. Sehingga minat merupakan

alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila

disertai minat.

2. Orientasi pasca lulus

Orientasi adalah peninjauan atau pandangan untuk menentukan sikap

( arah,tempat dan sebagainya ) dengan arah yang benar, kecenderungan

pada pandangan atau menitikberatkan pada pandangan. ( nursalam, 2005 )

Diantara motivasi intrinsik mahasiswa D – III Keperawatan adalah

motivasi untuk bekerja dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan.

a) Orientasi untuk bekerja

Page 30: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Menurut White dalam Moekijat (2002:55) mengemukakan bahwa

pekerjaan adalah suatu gelanggang perlombaan dimana seseorang

dihadapkan pada kemampuan dan ketrampilan terhadap lingkungan

pekerjaan yang penuh dengan tantangan. Implikasi motivasi atas

pekerjaan adalah keinginan untuk mendapatkan penghasilan,

memproduksi barang dan jasa, berinteraksi dengan orang lain dan

sebagai simbol status sosial.

Motivasi untuk bekerja pada siswa D – III Keperawatan diartikan

sebagai dorongan yang kuat dari dalam mahasiswa guna meningkatkan

hasil belajar agar tujuan untuk memperoleh pekerjaan dapat tercapai.

Bagi siswa yang memiliki prestasi akademik yang tinggi mudah

diterima sebagai tenaga kerja yang baru di perusahaan tersebut. Karena

prestasi merupakan hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa ia

telah menguasai seluruh mata pelajaran yang diajarkan di sekolah baik

teori maupun praktek.

Harapan mahasiswa untuk bekerja setelah tamat belajar, merupakan hal

yang wajar karena kurikulum D – III Keperawatan sendiri sudah

menitikberatkan bahwa tujuan pengajarannya adalah mempersiapkan

tamatannya untuk bekerja. Diakui bahwa siswa D III Keperawatan

merupakan remaja usia produktif yang pantas diartikan sebagai usia

pencari kerja. Realitas dilapangan bahwa siswa D – III Keperawatan

merupakan siswa yang berasal dari golongan ekonomi menengah

kebawah sehingga sebagian mereka mengharapkan memperoleh

Page 31: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

pekerjaan setelah lulus dari bangku kuliah untuk dapat sedikit

membantu ekonomi keluarga.

b) Orientasi untuk melanjutkan pendidikan

Menurut sardiman (2001:63) mengemukakan bahwa

pendidikan akademik mendidik siswa untuk memasuki lapangan

kerja atau mengikuti pendidikan keahlian pada tingkat yang lebih

tinggi. Pendidikan tinggi bertujuan untuk meneruskan,

mengembangkan dan melestarikan peradaban, ilmu, teknologi dan

seni serta harus ikut dalam pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya. Mahasiswa biasanya lebih termotivasi untuk meneruskan

ke tingkat lebih lanjut dengan berbagai keuntungan yang didapat

selain biaya kuliah mudah dijangkau dengan pengajaran yang

berkualitas juga banyaknya beasiswa yang ditawarkan oleh PT

kepada siswa yang prestasi akademiknya tinggi tetapi dari golongan

kurang mampu. Tentunya ini menarik bagi mahasiswa dari kalangan

ekonomi menengah ke bawah yang berkeinginan untuk melanjutkan

pendidikan sehingga nantinya dapat meringankan beban orang tua

dalam membiayai pendidikannya. Usaha pencapaian prestasi belajar

yang optimal bagi mahasiswa Prodi D – III Keperawatan merupakan

suatu yang tidak bisa ditunda lagi. Tingginya prestasi belajar

merupakan modal utama bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan

pendidikan ataupun untuk bekerja.Oleh karena itu siswa harus terus

belajar dengan menggerakkan motivasi yang terpendam agar

Page 32: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

nantinya dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Peranan

guru disini juga tidak kalah pentingnya yakni dengan pemberian

motivasi ekstrinsik sebagai rangsangan dari luar untuk terus

menggerakkan belajar siswa baik itu melalui pemberian motivasi,

pujian, kompetisi dan lain-lain.

3. Belajar

a. Pengertian belajar

Sudjana (2000:5) mengemukakan belajar adalah suatu proses

yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.Perubahan

sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

ketrampilan, kecakapan, kebiasaaan serta perubahan aspek-aspek lain

yang ada pada individu belajar. Dimyati dan Mudjiono (1999:7)

menyatakan bahwa belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang

kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya di alami oleh siswa

sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada

di lingkungan siswa.

Laindgren ( dalam Thulus, 1989 ) mengemukakan belajar adlah

menunjukkan beberapa perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil

dari latihan atau beberapa jenis pengalaman atau interaksi dengan

Page 33: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

lingkungannya. Sesuai dengan pendapat tersebut, belajar merupakan

aktivitas individu untuk mengubah dan mengembangkan perilaku atau

membentuk perilaku baru.

The Liang Gie ( 1983 ) berpendapat bahwa belajar adalah

segenap kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang

mengakibatkan perubahan dalam dirinya, penambahan pengetahuan atau

kemahiran yang sifatnya sedikitbanyak permanen. Pada pendapat ini juga

menekankan adanya perubahan dari diri individu didalam belajar.

menurut pendapat ini berarti perubahan – perubahan tingkah laku akibat

pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit atau pengaruh

obat – obatan tidak termasuk pada proses belajar.

Secara umum belajar dikatakan juga sebagai suatu proses

interaksi antar diri manusia ( 1d – ego – superego )dengan lingkungannya

yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal

ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses

internalisasi dari suatu kedalam diri pebelajar dan dilakukan secara aktif

dengan segenap panca indera ikut berperan.

Nasution (1999:32) mengemukakan bahwa :

1) Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf

Belajar adalah pembentukan “S-R bonds” atau hubungan-hubungan

tertentu dalam sistem urat syaraf sebagai hasil respon-respon terhadap

stimulus. Belajar adalah pembentukan saluran-saluran yang lancar dalam

sistem urat syaraf.

Page 34: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2) Belajar adalah penambahan pengetahuan

3) Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman dan

latihan

Jadi, belajar diartikan sebagai suatu perubahan pada individu-individu yang

belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian,

harga diri, minat, watak maupun penyesuaian diri.

b. Proses belajar

Menurut Uzer Usman (1992:1) proses belajar merupakan suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu

merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.

Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas,

tidak sekadar hubungan antara guru dan siswa tetapi berupa interaksi

edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi

pelajaran melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang

belajar. Siswa mengalami suatu proses belajar. Dalam proses belajar tersebut,

siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.

Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan

dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi

tentang sasaran belajar, adanya penguatan-penguatan, adanya motivasi dan

keberhasilan belajar menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan

Page 35: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dirinya. Hal ini akan memperkuat keinginan untuk semakin mandiri (Dimyati

dan Mudjiono 1999:42).

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan

perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif

menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap

belajar sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang

diminatinya. Keterlibatan siswa dalam belajar juga berkaitan dengan sifat-

sifat murid, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun

yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minatnya.

c. Jenis-jenis Belajar

Menurut Nasution (2000:57) menyebutkan ada beberapa jenis belajar yang

berhubungan dengan hal yang harus di pelajari antara lain :

1) Belajar berdasarkan pengamatan

Pengamatan sangat penting sebagai dasar untuk memperoleh pengertian

dan tanggapan yang jelas tentang sesuatu misalnya tanggapan visual dalam

ilmu hayat, ilmu alam, kimia, geografi dan sebagainya yang banyak

memerlukan pengamatan langsung.

2) Belajar berdasarkan gerak

Belajar berdasarkan gerak ini membutuhkan gerakan fisik seperti cara

menulis, membaca, gerakan olah raga. Oleh karena itu dalam belajar

berdasarkan gerak ini ada hal-hal yang perlu diperhatikan siswa yaitu

mengetahui tujuan, mempunyai tanggapan yang jelas tentang kecakapaaan,

Page 36: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pelaksanaan yang tepat pada taraf kecakapan itu dan latihan untuk

mempertinggi kecepatan.

3) Belajar berdasarkan menghafal

Belajar yang bersifat hafalan ini yang paling banyak digunakan di sekolah,

baik di sekolah dasar maupun di sekolah yang lebih tinggi sebab belajar

adalah menempuh ujian dan untuk itu di perlukan penguasaan sejumlah

pengetahuan.

4) Belajar berdasarkan pemecahan masalah

Metode pemecahan masalah dapat digunakan untuk memecahkan masalah-

masalah dalam berbagai mata pelajaran seperti

matematika,fisika,sejarah,biologi dan sebagainya. Selain itu, metode

pemecahan masalah ini diperlukan juga untuk memecahkan masalah-

masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

5) Belajar berdasarkan emosi

Segi-segi pribadi seperti ketekunan, ketabahan menghadapi masalah,

ketelitian, kebersihan, kecakapan dalam bergaul dengan orang lain dan

sering dipelajari dalam setiap pelajaran sebab selalu tersimpul didalamnya,

akan tetapi belajar berdasarkan emosi ini sangat kurang mendapat

perhatian pendidik karena belajar jenis ini sukar sifatnya dan pelaksanaan

yang tidak mudah.

d. Prinsip-prinsip belajar

Page 37: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Ada beberapa prinsip belajar yang berlaku umum yang dipakai sebagai

dasar dalam upaya pembelajaran baik bagi siswa yang perlu meningkatkan

upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan

mengajarnya (Dimyati dan Mudjiono 1999:42), prinsip-prinsip itu antara

lain :

1) Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan

belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila

bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran

itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-

hari akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

2) Keaktifan

Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalami sendiri.

John Dewey misalnya mengemukakan bahwa belajar adalah

menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri,

maka inisiatif harus datang dari siswa itu sendiri, guru sekadar

pembimbing dan pengarah (John Dewey, 1916 dalam Davies, 1973:31)

3) Keterlibatan langsung atau pengalaman

Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik

semata namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental

emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan

perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan juga pada saat

mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan ketrampilan.

Page 38: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4) Tantangan

Agar pada siswa timbul motif yang kuat mengatasi hambatan dengan

baik, maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi

dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.

Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu

dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran

yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-

konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa

berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan

generalisasi prinsip-prinsip tersebut.

5) Balikan dan penguatan

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mendapatkan hasil yang

baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan

berpengaruh baik pada usaha belajar selanjutnya.

Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode

penemuan merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan

terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa

setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat

siswa terdorong untuk lebih giat dan bersemangat.

6) Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang

siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan

yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian

Page 39: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dan sifat-sifatnya. Karenanya, perbedaaan individual perlu diperhatikan

oleh guru dalam upaya pembelajaran.

e. Tujuan Belajar

Dalam Sardiman (2001:26), di sebutkan ada tiga jenis tujuan belajar yakni

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir diperlukan bahan

pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar

perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan

guru sebagai pengajar lebih menonjol.

2) Penanaman konsep dan ketrampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu

ketrampilan. Ketrampilan di sini diartikan ketrampilan jasmani dan

rohani. Ketrampilan jasmani menitikberatkan pada ketrampilan gerak

dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar sedangkan

ketrampilan rohani menyangkut persoalan penghayatan, ketrampilan

berpikir dan kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu

masalah atau konsep.

3) Pembentukan sikap

Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas

dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of value. Oleh karena itu, guru

Page 40: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

tudak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan

memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.

f. Teori Belajar

Menurut Max Darsono, dkk (2000:5) disebutkan bahwa teori-teori belajar

dalam pendidikan antara lain :

1) Teori Belajar Behavioris

Diantara tokoh yang mencetuskan teori behavioris adalah Thorndike,

Pavlov dan Skinner yang berasumsi bahwa manusia adalah makhluk

pasif, tidak mempunyai potensi psikologis yang berhubungan dengan

kegiatan belajar antara lain pikiran, persepsi, motivasi dan emosi.

Dengan asumsi seperti ini, manusia dapat direkayasa sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai. Yang penting dalam belajar adalah

pemberian stimulus yang berakibat terjadinya tingkah laku yang dapat

diobservasi dan diukur.

2) Teori Belajar Sosial

Teori ini dipelopori oleh Bandura yang menyatakan bahwa tingkah

laku manusia tidak hanya didorong oleh kekuatan dari dalam dirinya

melainkan oleh interaksi yang kontinu dan timbal balik antara pribadi

dan lingkungan. Dalam teori ini mengandung dua konsep utama yaitu :

(1) Pemodelan

Proses belajar siswa dilakukan dengan peniruan terhadap model

sehingga dia dapat melakukan respon yang benar sesuai dengan

model.

Page 41: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(2) Fase belajar

Untuk mencapai tujuan belajar, akan dilalui beberapa fase yaitu:

(a) Perhatian

Perhatian merupakan awal dari peniruan. Model tidak akan

ditiru tanpa dilihat atau di observasi.

(b) Retensi

Belajar melibatkan dua kejadian yaitu :memperhatikan

penampila dan memperhatikan penyajian simbolik dari

penampilan tersebut.Agar model mudah di ingat, model itu

harus dibuat sedemikian rupa sehingga jelas tertangkap oleh

orang yang meniru.

(c) Reproduksi

Reproduksi adalah proses memunculkan kembali sesuatu yang

sudah tersimpan dalam ingatan.

(d) Motivasi

Motivasi diartikan sebagai keinginan melakukan sesuatu yang

sama dengan model kareana dengan demikian ia akan merasa

memperoleh reinforcement.

3) Teori Belajar Kognitif

Ahli-ahli yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa belajar

adalah peristiwa internal artinya belajar baru dapat terjadi bila ada

kemampuan dalam diri orang yang belajar. Kemampuan tersebut

ialah kemampuan mengenal yang di sebut dengan istilah kognitif.

Page 42: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4) Teori Belajar Gestalt

Peletak dasar aliran ini adalah Wax Wertheimer yang menyatakan

bahwa belajar diperlukan kemampuan mengorganisir obyek yang

dipersepsi sehingga menjadi suatu bentuk yang bermakna dan mudah

dipahami.

5) Teori Belajar humanis

Teori ini menyatakan bahwa manusia dianggap sebagai individu yang

unik dan bisa mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya. Tokoh

dalam aliran ini antara lain Abraham H. Maslow yang menyatakan bahwa

dalam diri manusia terdapat dorongan untuk tumbuh dan kekuatan yang

menghalangi pertumbuhan. Dalam hal ini Maslow mencetuskan teorinya

tentang motivasi yakni teori hirarki kebutuhan yang artinya bahwa

kebutuhan manusia bersifat hirarkis dimana suatu kebutuhan mulai

dipikirkan apabila kebutuhan di bawahnya /mendahului sudah terpenuhi.

Gambar 2.1. Hirarki Kebutuhan menurut Maslow

estetis

mengerti

aktualisasi diri

harga diri

Memiliki & mencintai

keamanan

jasmaniah

Dari gambar tersebut di atas, Maslow membagi dua kelompok kebutuhan yakni :

Page 43: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

a. Deficiency need adalah kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk

memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini

meliputi : kebutuhan jasmaniah, kemanan, memiliki dan mencintai, haraga

diri

b. Growth need adalah kebutuhan untuk tumbuh. Pemenuhan kebutuhan ini tidak

tergantung pada orang lain. Peranan kemampuan diri sendiri akan

menentukan berhasil tidaknya seseorang memenuhi ketiga kebutuhan ini.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau

angka nilai yang diberikan oleh guru (KBBI 1995:787). Sedangkan Sudrajat

(1994:60) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang

dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar yang dinyatakan

dengan angka-angka atau simbol-simbol sesuai dengan tujuan pendidikan.

Menurut Thomas F. Staton, hasil-hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik sebaiknya seimbang (Sutadi 1996:29). Tingkah laku baru disebut

sebagai hasil belajar harus memenuhi syarat-syarat, bahwa hasil belajar

merupakan :

a. Pencapaian tujuan belajar

b. Hasil dari proses yang disadari

c. Hasil latihan atau ujicoba yang disengaja

d. Tindak-tanduk yang berfungsi efektif dalam kurun waktu tertentu

Page 44: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

e. Fungsi operasional dan potensial yaitu merupakan tindak-tanduk itu sendiri

dan tindak-tanduk lainnya (Sutadi 1996: 30)

Menurut Abu Ahmadi dan Joko T. Prasetyo (1997:157) ada beberapa faktor

yang mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu :

a. waktu yang tersedia untuk menyelesaikan bahan

b. usaha yang dilakukan oleh individu untuk menguasai bahan tersebut

c. bakat seseorang yang sifatnya individual

d. kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran

e. kemampuan siswa untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari

keseluruhan proses belajar mengajar yang dihadapi.

Setiap dosen hendaknya menyadari bahwa bakat individu siswa berbeda

satu dengan lainnya. Demikian pula dalam kemampuan untuk menangkap

pelajaran dan tingkat usahanyabervariasi, maka faktor waktu yang dibutuhkan

oleh individu siswa yang berbeda juga akan berbeda untuk menguasai bahan

yang sama. Prestasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini mengarah pada

prestasi bidang kelompok mata kuliah produktif dimana memuat berbagai

mata pelajaran yang memberikan pendidikan dan keahlian bagi mahasiswanya

sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja ataupun untuk melanjutkan

pendidikan.

Menurut Poerwodarminto ( 1990 ), Keberhasilan belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh setiap

mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai test angka yang

Page 45: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

diberikan oleh setiap guru. Lebih lanjut Sarono ( 1989 ) menjelaskan

keberhasilan belajar adalah perubahan kemampuan sebelumnya.

Keberhasilan belajar atau disebut juga prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai seseorang yang teah melakukan serangkaian proses belajar

mengajar atau penguasaan ketramplilan yang umumnya diwujudkan dalam

bentuk nilai test ( Neoleka 1986 ).

4. Alat Pengukur Keberhasilan Belajar

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi besar

kecilnya objek atau gejala. Berbicara masalah pengukuran tidak bisa terlepas

dari kegiatan evaluasi yang mana merupakan kelanjutan setelah dilakukan

proses pengukuran. Menurut Winkel ( 1999 ) evaluasi berarti penentuan

seberapa jauh suatu berharga, bermutu atau bernilai. Evaluasi yang dilakukan

terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar dan terhadap proses belajar

mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu

sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik. Bloom telah menerpkan dua

bentuk evaluasi yaitu evaluasi sumatif dan formatif. Evaluasi formatif adalah

penggunaan tes – tes selam belajar mengajar masih berlangsung sehingga

mendapatkan feed back mengenai kemajuan yang telah dicapai. Sedang yang

dimaksud evaluasi sumatif adalah penggunaan tes – tes pada akhir suatu

periode pengajaran tertentu yang meliputi beberapa unit pengajaran atau semua

unit pengajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan mungkin

dilakukan pada saat satu bidang studi selesai dipelajari.

Page 46: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Fungsi evaluasi belajar adalah untuk menimbulkan motivasi pada

siswa dan memberikan umpan balik bagi bagi siswa, tenaga pengajr, memberi

informasi pada orang tua, memperoleh informasi tentang kelulusan,

mempertanggungjawabkan suatu program studi.

Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan uji tertulis, lisan, kuis,

praktek maupun presentasi hasil dari penugasan. Hasil dari beberapa kegiatan

evaluasi berupa nilai dimyatakan dalam Indeks Presatsi ( IP ).

5. Pendidikan Diploma III Keperawatan

Hasil Lokakarya Nasional dalam bidang keperawtan tahun 1983

telah menghasilkan kesepakatan nasional secara konseptual yang

mengakui keperawatan di Indonesia sebagai profesi, mencakup pengertian,

pelayanan keperawatan sebagai profesional dan pendidikan keperawatan

sebagai pendidikan profesi.

bertolak dari pandangan keperawatan sebagai profesi dan ilmu

keperawatan seperti diuraikan diatas, maka orientasi pendidikan tinggi

keperawatan mampu mengikuti perkembangan sekaligus memberikan

landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) keperawatan yang

kokoh pada peserta didik. Disamping itu, institusi pendidikan keperawatan

selalu mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat, baik

perkembangan yang berhubungan dengan maslah kesehatan dan

keperawatan yang dihadapi masyarakat, tuntutan dan kebutuhan

masyarakat akan pelayanan kesehatan/ keperawatan maupun

Page 47: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

perkembangan hal – hal khusus pada masyarakat yang dapat dimanfaatkan

dalam pengembangan pengalaman belajar dimasyarakat bagi peserta didik.

a. Tujuan Pendidikan

Berlandaskan pada kernagka konsep ini, diharapkan isi pendidikan

dan proses belajar mengajar dapat disusun dan dikembangkan secara

lebih terarah sehngga institusi pendidikan tinggi keperawatan mampu

melakukan hal – hal sebagai berikut :

1) Menumbuhkan/ membina sikap dan tingkah laku profesional yang

sesuai dengan tuntutan profesi keperawatan

2) Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh, baik

kelompok ilmu keperawatan maupun berbagai kelompok ilmu

dasar dan penunjang yang diperlukan untuk melaksanakan

pelayanan/ asuhan keperawatan profesional yaitu mengembangkan

diri pribadi dan mengembangkan ilmu keperawatan.

3) Menumbuhkan/ membina ketrampilan profesional yang mencakup

antara lain intelektual, ketrampilan teknikal dan interpersonal yang

diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/ asuhan keperawatan

profesional yaitu mengembangkan diri pribadi dan

mengembangkan ilmu keperawatan.

4) Menumbuhkan/ membina landasan etik keperawatan yang kokoh

dan mantap sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan

pelayanan/ asuhan keperawatan dalam dalam kehidupan

keprofesian.

Page 48: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b. Dasar Pendidikan

Dasar falsafah dalam pengembangan Program Pendidikan D – III

keperawatan disepakati tentang nilai – nilai dan keyakinan yang

berlandaskan pancasila, adalah sebagai berikut :

1) Manusia sebagai makhluk bio- psiko-sosio kultural dan spiritual

adalah unik, merupakan satu kesatuan yang utuhjasmani dan

rohani dan tidak ada dua individu yang sama seruap.

2) Masyarakat terdiri dari individu, kelompok dan komuniti yang

mempunyai tujuan dan nilai – nilai, merupakan suatu organisasi

yang terbentuk karena adanya interaksi antara manusi dan budaya

dalam lingkungannya serta bersifat dinamis.

3) Sehat adalah suatu keadaan utuh yang dinamik dalam siklus

kehidupan dimana manusia dapat berfungsi dan menyesuaikan diri

secara terus – menerus terhadap perubahan yang timbul untuk

memenuhi kebutuhan esensial dalam kehidupan sehari – hari.

Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan

secara optimal dalam batas – batas kemampuannya.

4) Sakit adalah suatu keadaan dengan gangguan kemampuan individu

dalam memenuhi kebutuhan fisik , fisiologik, psikologik dan

sosial secara maksimal yang berfungsi secara tepat sesuai dengan

tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.

5) Perawatan adalah bagian integral dari pelayanan esensial dalam

meningkatkan harkat hidup individu, keluarga dan masyarakat.

Page 49: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Perawatan merupakan suatu proses yang dilakuakan dengan

tindakan terarah dan berorientasi pada masalah, serta

menggunakan pendekatan ilmiah dan dilandasi etika profesi.

6) Perawat adalah orang yang telah menyelesaikan pendidikan

profesional keperawatan dan diberikan kewenangan untuk

melaksanakan peran dan fungsinya.

7) Proses belajar mengajar adalah suatu proses karena interaksi yang

berkesinambungan antara pendidik dan peserta didik dan

merupakan suatu proses perubahan perilaku yang berlangsung

seumur hidup. Untuk belajar secara efektif diperlukan peran aktif

peserta didik yang melibatkan seluruh pribadinya. Mengajar

sebagai suatu ilmu dan kiat dalam mengatur informasi dan proses

mengajar agar pada peserta didik terjadi proses belajar. Proses

belajar merupakan rangkaian kegiatan terarah, terdiri dari antara

lain menentukan tujuan pendidikan, menyusun materi mengajar

dan belajar, mengorganisasikan materi dan lingkungan belajar,

merancang kegiatan belajar, serta mengevaluasi hasil belajar

peserta didik.

8) Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus

menjamin pengembangan potensi dan kemampuan profesional

secara maksimal peserta didik dan dilaksanakan oleh institusi

pendidikan tinggi.

c. Kurikulum Pendidikan Diploma D – III Keperawatan

Page 50: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, telah

diselenggarakan berbagai upaya yang didukung oleh antara lain

sumber daya tenaga kesehatan yang memadai sesuai dengan

kebutuhan pembangunan kesehatan. Selain itu, tuntutan

masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat

seiring dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan

masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi bidang kesehatan. Perubahan dan perkembangan

tersebut merupakan tantangan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas sumberdaya

manusia kesehatan.

Pendidikan Diploma III Keperawatan menghasilkan lulusan

sebagai Ahli Madya Keperawatan dengan memiliki sikap dan

kemampuan bidang keperawatan yang diperoleh melalui

penerapan kurikulum pendidikan yang telah mengalami

penyesuaian. Dengan adanya penyesuaian kurikulum yang

berbasis kompetensi, semakin banyaknya jumlah institusi

pendidikan tenaga kesehaitan serta bervariasinya kualitas

penyelenggaraan pendidikan dengan berbagai keterbatasannya,

maka kondisi ini dapat mengakibatkan lulusan yang dihasilkan

oleh setiap institusi akan bervariasi.

Page 51: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

d. Konsep Penilaian Pencapaian Kompetensi

Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, sikap dan

ketrampilan yang difokuskan pada kemampuan individu untuk

melakukan tugas/ pekerjaan berdasarkan standart kinerja dibidang

tertentu. Standar kompetensi adalah rumusan sejumlah unit

kompetensi yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas/

pekerjaan/ bidang tertentu yang didasarkan oleh pengetahuan,

ketrampilan dan sikap sesuai standar kinerja yang dipersyaratkan.

e. Dimensi Kompetensi

Kompetensi terdiri dari spesifikasi pengetahuan, ketrampilan dan

sikap serta penerapkannya dalam suatu pekerjaannya sesuai

dengan standar yang disyaratkan oleh tempat kerja meliputi :

1) Ketrampilan melaksanakan pekerjaan yaitu ketrampilan untuk

melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang

disyaratkan oleh tempat kerja, meliputi standar “Profesional

Practice dan Professional Ethic”

2) Ketrampilan mengelola pekerjaan yaitu ketrampilan

menejerial mulai dari membuat perencaan dan mengorganisir

tugas – tugas pekerjaannya sampai pada evaluasi dengan

efektif dan efisien

3) Ketrampilan menguasai kemungkinan yaitu meletakkan

tindakan dan pengambilan keputusan yang tepat atas suatu

masalah dilandasi dengan kemampuan berfikir kritis

Page 52: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4) Ketrampilan mengelola lingkungan kerja (Job/ Role

environment Skills) yaitu ketrampilan untuk berperan serta

dan memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan

lingkungan yang mendukung kesehatan, keselamatan,

keamanan dengan memperdayakan individu, keluarga dan

masyarakat.

5) Ketrampilan beradaptasi (Transfer/ Adaptasi Skills ) yaitu

kemampuan untuk menerapkan ketrampilan dan

pengetahuannya pada situasi yang baru, termasuk kemampuan

kerjasama dan kemampuan berkomunikasi.

B. Penelitian Relevan

Tuti Asih 2005 , Analisis Motivasi Belajar Akuntansi Dan Orientapasca

Lulus Serta Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada

Siswa Kelas III Jurusan Akuntansi Smk Bisnis Dan Manajemen Se-Kota

Tegal. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui besarnya pengaruh

motivasi belajar mata pelajaran akuntansi antara siswa yang ingin bekerja

dan melanjutkan pendidikan terhadap prestasi belajar akuntansi pada

siswa kelas III jurusan akuntansi SMK Bisnis Manajemen se- Kota Tegal

tahun ajaran 2004/2005. Pada penelitian ini diambil rsponden sebanyak

116 siswa SMK sekota Tegal berdasarkan metode cluster random

sampling yaitu diambil dari negeri dua SMK swasta dari empat yang

Page 53: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

ada. Sedangkan penentuaresponden dengan system undian atau dengan

simple random sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara

motivasi belajar siswa dengan orientasi pasca lulus ditinjau dari Secara

parsial diperoleh koefisien motivasi belajar akuntansi terhadap prestasi

belajar akuntansi sebesar 0,281 sedangkan orientasi bekerja ataupun

melanjutkan pendidikan sebesar 0,279 tampak bahwa hubungan motivasi

belajar akuntansi lebih tinggi dari orientasi bekerja ataupun melanjutkan

pendidikan terhadap prestasi belajar akuntansi. Berdasarkan analisa data

bahwa siswa yang berorientasi melanjutkan pendidikan rata-rata prestasi

belajarnya sebesar 8,0263 lebih tinggi dari siswa yang berorientasi untuk

bekeja yakni sebesar 7,6410.

C. Kerangka Berfikir

Motivasi merupakan daya penggerak yang menyebabkan seseorang

bertindak untuk melakukan sesuatu. Motivasi selalu bergayut pada

masalah perasaan, kejiwaan, gejolak yang menyebabkan seseorang

berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan agar tujuan yang

dikehendaki dapat tercapai. Teori belajar menurut Maslow menyatakan

bahwa manusa dianggap sebagai individu yang unik dan bisa mewujudkan

potensi-potensi yang ada pada dirinya. Teori ini juga menyatakan bahwa

dalam diri manusia terdapat dorongan positif untuk tumbuh dan adanya

kekuatan untuk menghalangi pertumbuhan. Dalam teori hirarki yang

Page 54: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dikemukakan Maslow menyatkan bahwa suatu kebutuhan baru mulai

dipikirkan bila kebutuhan yang mendahuluinya sudah terpenuhi.

Teori lain menyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan

berhasil bila didorong oleh kemauan dari dalam dirinya dan dorongan dari

lingkungan sekitar. Kegitan belajar mengajar akan berhasil bila dalam diri

mahasiswa ada motivasi untuk belajar.

Motivasi ini menyangkut motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi

intrinsik merupakan motivasi yang muuncul dari dalam diri siswa untuk

tekun belajar, ulet menghadapi kesulitan, menunujukaan minat yang besar

pada berbagai mata pelajaran, senang mencari dan memecahkan soal-soal

dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi ekstrinsik meliputi upaya guru

dalam mebelajarkan siswa mulai dari persiapan merencanakan pengajaran,

cara menyampaikan materi dan mengevaluasi pembelajaran. Upaya guru

dalam pembrian motivasi dalam pelaksanan belajar pembelajaran bisa

dilakukan dengan mengadakan komptisi/ saingan di dalam kelas.

Kompetisi akan berfungsi efektif karena mahasiswa akan terdorong belajar

lebih keras agar bisa mengunggguli teman-temannya. Guru juga perlu

mengandalkan ujian agar mahasiswa tergerak untuk menguasai bahan-

bahan belajar yang sudah diajarkan dan membagikan hasil ulangannya

pada mahasiswa sehingga para mahasiswa mengetahui sjauh mana

kemampuan dirinya dalam menguasai mata pelajaran. Pemberian pujian

juga merupakan alat yang efektif untuk menumbuhkan motivasi siswa

Page 55: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

karena pujian merupakan reinforcement yang positif yang mampu

menggerakkan motivai belajar mahasiswa.

Motivasi sangatlah penting sebagai pendorong manusia untuk

berbuat, menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak

dcapai dan menyeleksi perbuatan. Dengan adanya motivasi, mahasiswa

akan tergerak untuk belajar dan melakukan berbagai aktivitas yang

terencana agar tujuannya tercapai. Tujuan di sini yakni pengharapan akan

tingginya prestasi belajar sebagai hasil dari pelaksanaan belajar

pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu mahasiswa yang ingin

prestasinya tinggi harus pandai memanajemen waktu belajarnya dan

menyeleksi perbuatan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan agar

tidak merugikan dirinya.

Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan mahasiswa setelah

menyelesaikan proses belajarnya yang ditunjukkan dengan angka-angka

atau simbol-simbol tertentu menutut aturan dalam pendiikan. Tinggi

rendahnya prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh waktu yang

tersedia untuk menyelesaikan bahan belajarnya, usaha mahasiswa untuk

menguasai bahan belajar, bakat dan kemampuan mahasiswa serta kualitas

pengajaran.

Motivasi belajar merupakan daya penggerak mahasiswa untuk melakukan

aktivitas belajar agar prestasi belajarnya selalu meningkat. Pencapaian

prestasi belajar yang optimal merupakan hal yang didambakan mahasiswa,

Page 56: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

oleh karena itu mahasiswa akan berusaha seoptimal mungkin untuk

mencapai prestasi belajar yang baik.

Motivasi mahasiswa untuk mempelajari bidang keperawatan haruslah

terus dipupuk sedemikian rupa baik motivasi intrinsik maupun pemberian

motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran di kelas. Apabila mahasiswa

memiliki motivasi yang kuat untuk mendalaminya secara sungguh-

sungguh maka prestasi belajarnyapun akan meningkat.

Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai mahasiswa sangat

tergantung pada usaha mahasiswa dalam menguasai suatu mata pelajaran

yang tergabung dalam keahlian karena merupakan mata pelajaran yang

sangat membutuhkan konsentrasi penuh dalam mempelajarinya karena di

dalamya memuat pokok bahasan tentang ilmu – ilmu keperawatan.

Dalam proses pembelajaran, mahasiswa dituntut memiliki motivasi yang

tinggi untuk mempelajarinya di sini diperlukan perhatian penuh, keaktifan,

keterlibatan langcsung dan adanya balikan dan penguatan. Di sini guru

juga perlu memahami perbedaan individual dari para siswanya karena pada

dasrnya tidak ada dua orang siswa yang sama, masing-masing mahasiswa

memiliki IQ, kecerdaasan dan latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini

agar tujuan belajar yakni adanya penambahan pengetahuan, ketrampilan

dan adanya perubahan tingkah laku pada diri sisa dapat terwujud.

Keinginan mahasiswa untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan

merupakan dorongan yang menyebabkan mahasiswa termotivasi untuk

belajar lebih tekun lagi. Motivasi untuk belajar pada mahasiswa tingkat II

Page 57: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dan tingkat III Prodi D III Keperawatan haruslah terus dibangkitkan

karena mahasiswa yang sudah berada di tingkat akhir ini sudah mulai

memikirkan untuk menentukan masa depannya, akan bekerja ataukah

melanjutkan pendidikan.

Bagi siswa yang berkingiann untuk bekerja, harus terus meningkatkan

pengetahuannya sebagai bekal pengetahuan agar bisa menyesuaikan diri

dengan lingkungan pekerjaannya. Bagi mahasiswa yang berkeinginan

untuk melanjutkan pendidikan, pengetahuan yang di dapatkan di bangku

akademik harus terus dikembangkan sesuai dengan bidnag keahliannya.

Usaha pencapaian prestasi belajar yang optimal bagi mahasiswa Prodi D

III Keperawatan merupakan suatu yang tidak bisa ditunda lagi. Tingginya

prestasi belajar merupakan modal utama bagi mahasiswa yang ingin

melanjutkan pendidikan ataupun untuk bekerja. Oleh karena itu mahasiswa

harus terus belajar dengan menggerakkan motivasi yang terpendam agar

nantinya dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Peranan guru

disini juga tidak kalah pentingnya yakni dengan pemberian motivasi

ekstrinsik sebagai rangsangan dari luar untuk terus menggerakkan belajar

mahasiswa baik itu melalui pemberian motivasi, pujian, kompetisi dan

lain-lain.

Menurut uraian diatas dapat dijadikan kerangka berfikir sebagai berikut ;

Gambar 2.2. Kerangka Berfikir

Teori Belajar

Page 58: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Ket :

= tidak diteliti

= diteliti

D. Hipotesis

1. Terdapat hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada mahasiswa tingkat

III Prodi D III Keperawatan

2. Terdapat hubungan orientasi pasca lulus dengan motivasi belajar

mahasiswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada

mahasiswa tingkat III Prodi D III Keperawatan

3. Terdapat hubungan secara bersama – sama antara motivasi belajar dan

orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi D III

Keperawatan STIKes An Nur Purwodadi

Prestasi Belajar Motivasi Belajar

Orientasi Pasca Lulus

Page 59: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional karena pengukuran variable bebas dan

variable terikat dilakukan secara bersama – sama.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada mahasiswa Prodi D III Keperawatan

Stikes An Nur Purwodadi dimulai pada tanggal 6 agustus 2010.

C. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto 1998:115).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II dan tingkat

III Prodi D III Keperawatan STIKes An Nur Purwodadi yang

berjumlah 119 orang.

2. Sampel

Page 60: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti

(Arikunto 1998:117).

Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan

oleh Surakhmad ( 2004 ). Adapun rumus tersebut adalah :

n = N

( N.d2+ 1)

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = presisi yang diharapkan

hasil perhitungan sampel diketahui sebagai berikut :

n = 119 = 91,71

( 119 x 0,052+1 )

Sampel yang diperoleh dari hasil perhitungan dibulatkan menjadi 95

mahasiswa. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan

purposive random sampling. Tehnik Purposive Random sampling

adalah tehnik pengambilan sampel dari populasi dengan cara

stratifikasi dari daftar seluruh unit populasi ( zainuddin, 2003 ).

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi D – III

Keperawatan tingkat II dan III. Adapun mahasiswa tingkat II

berjumlah 74 mahasiswa, maka besar sampel yang diambil adalah (

(74/119) x 95 = 59,07 ( dibulatkan menjadi 59). Sedangkan mahasiswa

tingkat III berjumlah 45 0rang, maka besar sampelnya adalah ( 45/119)

x 95 = 35,92 ( dibulatkan menjadi 36)

Page 61: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 3.1 Mahasiswa Program studi D – III keperawatan Stikes an – Nur Purwodadi

NO TINGKAT JUMLAH

POPULASI

PROSENTASE JUMLAH

SAMPEL

1 II 74 62% 59

2 III 45 38 % 36

Jumlah 119 100% 95

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi dari karakteristik yang diamati dari

sesuatu yang didefinisikan ( Nursalam, Pariani S, 2001 )

Tabel 3.2.Definisi Operasonal Variabel Penelitian N

O

VARIABEL SKALA PENGUKURAN

1 Motivasi a. Alat ukur : angket

b. Kategori :

1. tinggi = 76 – 100 % dari

nilai tertinggi

2. sedang = 56 - 75 % dari

nilai tertinggi

3. rendah = , 55 % dari nilai

tertinggi

Page 62: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

c. Skala : ordinal

2 Orientasi pasca lulus a. Alat ukur : angket

b. Kategori :

1. bekerja = 0

2. melanjutkan pendidikan = 1

c. skala : nominal

3 Prestasi belajar a. Alat ukur : angket

b. Kategori :

1) 1. 3,51 – 4,00 = sangat

baik

2) 2,75 – 3,50 = baik

3) 2,00 – 2, 74 = cukup

4) 1,00 – 1,99 – kurang

5) 0,10 – 0,99 = buruk

skala : ordinal

E. Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan berupa angket yang diberikan kepada

responden. Angket memuat semua pertanyaan yang merupakan variable

yang akan diukur yaitu variable terikat dan variable bebas.

Angket sebelumnya diuji cobakan pada mahasiswa prodi D III

Keperawatan STIKes An Nur Purwodadi yang tidak dipakai sebagai

Page 63: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

sampel yang selanjutnya akan diuji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan rumus Alfa Cronbach.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto 1998:160). Sebuah instrumen dapat

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu

mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Untuk menguji

tingkat validitas instrumen, peneliti mengujicobakan (try out) instrumen

tersebut diluar sampel penelitian, apabila data yang di dapat dari uji coba ini

sudah sesuai dengan seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah

valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji

validitas,rumus yang di gunakan adalah korelasi product moment dengan

angka kasar sebagai berikut :

rxy : N ( ∑XY ) – ( ∑ XY∑XY)

√{N∑X2 – ( ∑X)2}{N∑Y2- (∑X)2}

Dimana :

rxy

= koefisien korelasi

N = jumlah responden

Page 64: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

X = nilai dari variabel X

Y = nilai dari variabel Y (Arikunto 1998: 162).

Setelah diadakan uji validitas dapat di ketahui dengan pasti butir-butir

manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.

Berdasarkan hasil perhitungan butir-butir soal instrumen yang terdiri atas 16

soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan taraf

signifikan α = 5% dan N= 20 menunjukkan bahwa hanya butir soal no.15

dengan nilai rxy

> rtabel

maka dinyatakan valid. Dari 1 item butir soal yang tidak

valid, tidak digunakan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan pada setiap

indikator sudah terwakili oleh butir item yang di anggap valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah suatu taraf kepercayan yag tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap atau ketepatan hasil tes (Arikunto 1998:170).

Dalam penelitian ini akan mengadakan uji reliabilitas dengan menggunakan

rumus Alpha yaitu :

Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang

skornya mempunyai rentangan nilai 1 sampai 5 bukan 1 sampai 0 (Arikunto

1998: 192). Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan

rumus Alpha dan di peroleh nilai alpha dari semua item soal dinyatakan

reliabel karena nilai alpha > 0,6.

F. Analisa Data

Page 65: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Uji hipotesis menggunakan uji korelasi ganda. korelasi ganda

merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua

variabel independent secara bersama – sama atau lebih dengan satu variabel

dependen. Untuk menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih

dahulu korelasi sederhanya dulu dengan korelasi product moment dari pearson

( sugiyono, 2007 ). Rumus korelasi ganda dua variabel sebagai berikut :

Ry.x1.x2=êƘƼ212 + ƘƼ222 − 2ƘƼ21ƘƼ22Ƙ2122

1- rx1x22

Keterangan :

Ry.x1.x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama – sama

dengan Y

ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat

menggunakan uji F dengan rumus :

Fh = R2 / k

( 1- R2)/( n – k – 1 )

Keterangan :

R = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

Page 66: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Apabila

F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya

ada hubungan antara motivasi belajar dan orientasi pasca lulus dengan

prestasi belajar

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar mahasiswa dan orientasi pasca lulus menjadi

variabel bebas yaitu ( X1 dan X2 ) . Motivasi menurut Sardiman

(2001:71) adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif

sedangkan motif sendiri dikatakan sebagai daya penggerka dari

dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas

Page 67: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif menjadi aktif pada saat

tertentu terutama bila ada kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

mendesak.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X1)

Motivasi belajar (X1) dalam penelitian ini diartikan suatu dorongan

yang menimbulkan mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah

keperawatan sehingga mahasiswa dapat mencapai tujuan yang

diinginkan . Tujuan di sini diartikan pencapaian prestasi belajar yang

optimal sehingga keinginan mahasiswa untuk bekerja atau

melanjutkan pendidikan dapat terwujud.

Dari instrumen penelitian, kriteria tinggi rendahnya motivasi belajar

mahasiswa D – III keperawatan dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Penilaian motivasi mahasiswa Penilaian Motivasi Jumlah Prosentase

Tinggi

Sedang

Rendah

15

77

3

15,78 %

81,05 %

3,17%

Jumlah 95 100%

Dalam penelitian ini, dari sampel sejumlah 95 mahasiswa,15 mahasiswa

memiliki motivasi yang tinggi dan 77 mahasiswa memiliki motivasi yang

sedang sedangkan 3 mahasiswa memiliki motivasi rendah.

Gambar 4.1. Motivasi belajar mahasiswa

Page 68: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2. Orientasi pasca lulus

Sedangkan untuk orientasi pasca lulus mahasiswa ( X2 ) dapat

dikategorikan menjadi mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah diberi

angka 0 dan mahasiswa yang bekerja dengan angka 1.

Tabel 4.2 Orientasi mahasiswa pasca lulus Orientasi Jumlah Prosentase

Bekerja

Melanjutkan kuliah

46

49

48,42%

51,57%

Gambar 4.2. orientasi pasca lulus

3%

81%

16%

motivasi

rendah

sedang

tinggi

Page 69: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

3. Prestasi Belajar

Menurut Sudrajat dalam Hariyanto(2002:35) menyatakan bahwa prestasi

belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai siswa dalam mengikuti

program belajar mengajar yang dinyatakan dengan angka-angka atau symbol

sesuai dengan tujuan pendidikan. Prestasi belajar belajar pada mahasiswa

program studi D III keperawatan biasanya ditunjukkan oleh nilai indeks

prestasi persmester yaitu semester 1 – 5 pada mahasiswa tingkat 3 dan semester

1 – 3 pada mahasiswa tingkat 2.

Tabel 4.3. Penilaian indeks prestasi mahasiswa Penilaian indeks prestasi Jumlah Prosentase

Amat Baik

Baik

Cukup

2

63

30

2,11 %

66,31%

31,57 %

48%

52%

orientasi pasca lulus

bekerja

melanjutkan

Page 70: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Kurang 0 0 %

Sumber : KHS

Gambar 4.4. prestasi belajar mahasiswa

Dalam Penelitian ini, akan dibandingkan prestasi belajar antara mahasiswa

yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan. Perbandingan dalam

penelitian ini didasarkan nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa tingkat

II dan III . Berdasarkan analisis data , diketahui bahwa dari sample

sebanyak 95 mahasiswa, 49 siswa diantaranya berkeinginan untuk

melanjutkan pendidikan memiliki rata-rata prestasi belajar lebih tinggi

dibanding rata-rata prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh 46

mahasiswa yang berkeinginan untuk bekerja.

2%

66,31%

31,57%

prestasi belajar

sangat baik

baik

cukup

Page 71: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

B. Uji Persyaratan

1. uji normalitas

Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji normalitas data

menggunakan rumus one- sample kolmogorov - smirnov test yang

bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi orientasi prestasi

N 95 95 95

Normal Parametersa Mean 49.37 .52 2.2737

Std. Deviation 5.391 .502 .44821

Most Extreme Differences Absolute .140 .348 .456

Positive .137 .332 .456

Negative -.140 -.348 -.271

Kolmogorov-Smirnov Z 1.362 3.394 4.441

Asymp. Sig. (2-tailed) .049 .000 .000

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa data dari jumlah responden

sebanyak 95 mahasiswa, dengan nilai mean atau rerata 49,37 untuk

motivasi,52 untuk orientasi dan 2,27 untuk prestasi, sedangkan simpangan

baku atau standar deviasinya untuk motivasisi 5,39, untuk orientasi 0,502

Page 72: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dan untuk prestasi 0. Hasil menggunakan rumus One – Sample

Kolmogorov – smirnov test diperoleh nilai p atau nilai signifikansi pada

motivasi 1,36, pada orientasi 3,39 dan pada prestasi 4,44 sedangkan harga

α 0,05 dengan demikian p > α sehingga dapat dikatakan bahwa sampel

berdistribusi normal.

2. Uji multikolineritas

Uji multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada regresi

linier berganda terdapat hubungan antar variabel bebas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi multikolineritas. Untuk uji

multikolineritas pada penelitian ini dengan melihat nilai variance Inflation

Faktor ( VIF ).

Menurut Ghozali ( 2005) nilai cuttof yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolineritas adalah Tolerance < 0,10 atau sama

dengan nialai VIF > 10

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolineritas Variabel bebas Statistik kolineritas

tolerance VIF

Motivasi 0,99 1,01

Orientasi 0,99 1,01

Dari tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai Tolerance kurang dari

0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independent. Hasil

penghitungan nilai Variance Inflation Factor ( VIF ) juga

Page 73: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel yang memiliki VIF

lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas

antar variabel independen dalam penelitian ini.

3. Uji heterokeadisitas

Uji heterokeadisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah

yang memiliki homorokeadisitas atau tidak terjadi heterokeadesitas. Untuk

uji heterokeadesitas dalam penelitian ini dengan melihat grafik plot antara

nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya, dengan dasar analisis

sebagai berikut :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit,

maka mengindikasikan telah terjadi heterokeadisitas

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar kebawah dan

keatas angka 0 maka tidak terjadi heterokeadisitas.

Page 74: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

4. Uji Autokorelasi

Hasil analisa data yang didapatkan dari perhitungan SPSS pada

Durbin watson menunjukkan bahwa nilai Durbin – Watson sebesar 1,696

dapat dilihat dalam tabel 4.6. jika nilai Durbin – watson lebih dari 1,00

atau mendekati 2 ,maka data tidak memiliki autokorelasi ( rietvelt dan

sunaryanto 1994 dalam sudarmanto 2005 ). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada autokorelasi.

Tabel 4.6 hasil uji Autokorelasi Model Durbin – Watson

1 1,696

Page 75: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakaan uji korelasi ganda

yang sebelumnya diuji dahulu dengan uji korelasi pearson product

moment .

Tabel 4.7 Hubungan motivasi belajar dan prestasi mahasiswa prodi D – III keperawatan Stikes An – Nur Purwodadi Motivasi Prestasi belajar Jumlah Uji

pearson Sangat

baik

baik cukup kurang Buruk

Tinggi 2

13,33%

10

66,67%

3

20,00 %

- - 15

100%

r hitung =

0,297

r tabel =

0,02

p = 0.000

signifikan

Sedang - 54

70,13%

23

29,87%

- - 77

100%

Rendah - 3

100%

- -- 3

100%

Dari tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

motivasi tinggi memiliki prestasi sangat baik sebanyak 13,33 %, sebanyak

66,67% memiliki prestasi baik dan 20% prestasi belajarnya cukup .

sedangkan responden yang mempunyai motivasit belajar sedang dan rendah

tidak ada mahasiswa yang memiliki prestasi sangat baik. Setelah diujikan

dengan uji Pearson Product Moment, antara motivasi dan prestasi belajar

didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai r hitung > r tabel yaitu 0,297 >

Page 76: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

0,02( p = 0.000 ), artinya ada hubungan antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar mahasiswa.

b. Hubungan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar

Tabel 4.8 hubungan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa prodi D – III keperawatan Stikes An – Nur Purwodadi

Orientasi Prestasi belajar Jumlah Uji

pearson Sangat

baik

Baik cukup kurang Buruk

Bekerja - 25

54%

19

41%

- - 46

100%

r hitung =

0,264

rtabel = 0,02

p = 0.000

signifikan

Melenjutkan 2

4%

35

71%

15

31%

- - 49

100%

Dari tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

orientasi untuk melanjutkan memiliki prestasi sangat baik sebanyak 2 %,

sebanyak 35% memiliki prestasi baik dan 15% prestasi belajarnya cukup .

sedangkan responden yang mempunyai orientasi untuk bekerja tidak ada

mahasiswa yang memiliki prestasi sangat baik. Setelah diujikan dengan uji

Pearson Product Moment, antara orientasi pasca lulus dan prestasi belajar

didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai r hitung > r tabel yaitu 0,264 >

0,02( p = 0.000 ), artinya ada hubungan antara orientasi pasca lulus dengan

prestasi belajar mahasiswa.

Page 77: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

c. Hubungan motivasi belajar dan orientasi pasca lulus dengan

prestasi belajar

Dalam melakukan pengujian korelasi ganda antara motivasi dan

orientasi pasca lulus dengan prestasi didapatkan :

Tabel 4.9. Hasil Korelasi Ganda Korelasi Nilai Uji korelasi Ganda

r1

r2

R

0,297

0,264

0,398

F hitung = 77,60

F tabel = 3,09

signifikan

Dari tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan

secara bersama – sama antara motivasi belajar dan orientasi pasca lulus

dengan prestasi belajar mahasiswa. Dengan taraf kesalahan 5%, harga F tabel

3,09 dan harga F hitung : 77,60. Ternyata harga F hitung > F tabel ( 77,60 >

3,09 ) maka H0 ditiolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang

signifikan antara motivasi dan orientasi dengan prestasi belajar.

D. PEMBAHASAN

1. Motivasi belajar mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara

motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar dengan nilai r hitung> r tabel

yaitu 0,297>0,02 (ρ= 0.000). Hal tersebut dapat juga diketahui bahwa

mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi dan sedang cukup banyak

Page 78: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

serta prestasi belajarnya juga cukup dan baik dengan prosentase masing –

masing. Dari hasil penelitian yang telah dialakukan, terdapat satu

kesamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu Asih ( 2006 ) menyatakan

bahwa motivasi dan orientasi pasca lulus mempunyai korelasi yang erat

dilihat berdasarkan analisa data bahwa siswa yang berorientasi

melanjutkan pendidikan rata-rata prestasi belajarnya sebesar 8,0263 lebih

tinggi dari siswa yang berorientasi untuk bekeja yakni sebesar 7,6410.

Hasil tersebut sesuai dengan teori hamalik ( 2008 ) yang mengatakan

bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Walaupun mahasiswa berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan bukan

untuk bekerja, tetapi motivasi mereka untuk belajar sebagian besar tinggi.

Menurut Hamalik ( 2008 ) motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu

mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan, sebagai pengaruh

dan sebagai penggerak. Motivasi merupakan faktor pendorong belajar

yang datang dari diri mahasiswa. Motivasi ini banyak sekali jenisnya

untuk menumbuhkannya mempunyai cara yang bervariasi. Dalam suatu

pembelajaran, motivasi sangat penting dalam meningkatkan prestasi.

Motivasi belajar erat hubungannya dengan aktivitas belajar

mahasiswa yang dilakukan untuk mencapai prestasi tersebut. Pada

mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi akan selalu berusaha untuk

terus belajar setiap saat dan cenderung lebih mementingkan belajar

daripada melakukan aktivitas lain yang tidak penting.

Page 79: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Sebaliknya pada mahsiswa yang memiliki motivasi rendah untuk

mencapai prestasi, maka memiliki motivasi yang rendah pula yang akan

sulit untuk mencapai prestasi yang diinginkan hal ini karena mereka

malas belajar, mudah putus asa dan tidak berorientasi pada ke depan,

terpengaruh pada lingkungan dan memiliki ketergantungan pada orang

lain, sehingga mahasiswa cenderung harus mendapatkan arahan atau

perintah agar dapat menentukan cara belajar dengan lebih efektif.

Dengan demikian mahasiswa dengan motivasi belajar yang tinggi,

memiliki motivasi belajar yang tinggi pula dan ini akan lebih baik dalam

pencapaian prestasi belajar karena mereka dapat mengaktifkan,

menggerakkan dan mengarahkan serta menemukan cara belajar yang

lebih efektif dalam memahami pelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran tanpa terpengaruh oleh lingkungan dan tidak tergantung

orang lain. Sehingga dengan tingginya motivasi yang dimiliki oleh

mahasiswa akan berpengaruh pula pada tingginya prestasi belajar

mahasiswa sesuai dengan teori perkembangan motivasi berprestasi yang

salah satunya adalah kebutuhan berprestasi.

Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suati perbuatan seperti belajar,

apabila motivasinya rendah, maka pencapaian tujuan belajar juga kecil

dan apabila motivasinya tinggi, pencapaian belajar juga tinggi.

2. Orientasi pasca lulus

Hasil penelitian didapatkan bahwa mahasiswa yang memiliki

orientasi untuk melanjutkan memiliki prestasi sangat baik sebanyak 2 %,

Page 80: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

sebanyak 35% memiliki prestasi baik dan 15% prestasi belajarnya cukup .

sedangkan responden yang mempunyai orientasi untuk bekerja tidak ada

mahasiswa yang memiliki prestasi sangat baik. Hubungan antara motivasi

dan prestasi belajar didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai r hitung >

r tabel yaitu 0,264 > 0,02( p = 0.000 ), artinya ada hubungan antara orientasi

pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa. Dari hasil penelitian yang

telah dialakukan, terdapat satu kesamaan dengan penelitian sebelumnya

yaitu Asih ( 2006 ) menyatakan bahwa motivasi dan orientasi pasca lulus

mempunyai korelasi yang erat dilihat berdasarkan analisa data bahwa siswa

yang berorientasi melanjutkan pendidikan rata-rata prestasi belajarnya

sebesar 8,0263 lebih tinggi dari siswa yang berorientasi untuk bekeja yakni

sebesar 7,6410. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Nursalam ( 2005 )

bahwa Orientasi adalah peninjauan atau pandangan untuk menentukan sikap

( arah,tempat dan sebagainya ) dengan arah yang benar, kecenderungan pada

pandangan atau menitikberatkan pada pandangan. Sehingga apabila

orientasi mahasiswa adalah untuk melanjutkan pendidikan, maka mereka

akan lebeih berusaha mencapai prestasi belajar yang tinggi agar dapat

melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi sehingga dapat diterima oleh

jenjang yang dituju. Dengan adanya orientasi mahasiswa untuk melanjutkan

pendidikan maka akan timbul semangat yang tinggi untuk menfasilitasi

dalam rangka meraih prestasi. Sedangkan pada mahasiswa yang memiliki

orientasi untuk bekerja mereka lebih mengutamakan ketrampilan dalam

melakukan tindakan keperawatan sehingga keinginan untuk mendapatkan

Page 81: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

nilai yang tinggi atau prestasi yang baik kurang di pertimbangkan. Sehingga

mahasiswa yang memiliki orientasi untuk bekerja cenderung malas untuk

belajar.

Selain itu ada beberapa faktor yang mendukung seseorang untuk belajar

demi mencapai cita – cita yang didukung oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal muncul dari diri mahasiswa itu sendiri baik secara fisik

maupun psikis misalnya dalam satu kegiatan pembelajaran ada ketertarikan

atau antusias dari mahasiswa untuk meempelajari suatu materi

pembelajaran.

Dari hasil tersebut terdapat kesesuaian antara teori dan hasil penelitian yang

telah dilakukan yang menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi

seseorang, maka prestasi belajarnya juga akan meningkat.

3. Hubungan motivasi belajar dan orientasi pasca lulus dengan prestasi

belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan

secara bersama – sama antara motivasi belajar dan orientasi pasca lulus

dengan prestasi belajar mahasiswa. Dengan taraf kesalahan 5%, harga F

tabel3,09 dan harga F hitung : 47,6. Ternyata harga F hitung > F tabel (

77,60 > 3,09 ) maka H0 ditiolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan

yang signifikan antara motivasi dan orientasi dengan prestasi belajar.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Asih (2006),

Page 82: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

menyatakan bahwa motivasi dan orientasi pasca lulus mempunyai

korelasi yang erat dilihat berdasarkan analisa data bahwa siswa yang

berorientasi melanjutkan pendidikan rata-rata prestasi belajarnya sebesar

8,0263 lebih tinggi dari siswa yang berorientasi untuk bekeja yakni

sebesar 7,6410. Penelitian serupa juga dilakukan oleh sri agustina 2010

yang menyatakan bahwa minat, motivasi dan orientasi memiliki korelasi

yang signifikan.

Menurut Poerwodarminto ( 1990 ) keberhasilan belajar adalah

penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh

setiap mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dalam bentuk nilai test

angka yang diberikan setiap guru. Belajar mengandung pengertian

terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku termasuk juga perbaikan

perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara

lengkap. Belajar menunjukkan beberapa perubahan didalam tingkah laku

sebagai hasil dari latihan atau beberapa jenis pengalaman atau interaksi

dengan lingkungannya. Seperti pendapat dari sardiman ( 2007 ) bahwa

proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan motivasi

yang tinggi untuk belajar. Dari uraian diatas tinggi motivasi akan

semakin baik hasil atau prestasi belajarnya, begitu juga sebaliknya

semakin rendah motivasi maka akan mempengaruhi hasil atau prestasi

belajar yang rendah.

Mengingat motivasi dan orientasi mahasiswa lebih banyak yang sedang,

maka usaha belajarnya juga tidak kuat, sehingga prestasi yang diperoleh

Page 83: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

juga sesuai dengan motivasi dan orientasi mereka. Begitu sebaliknya bagi

mereka yang mempunyai motivasi yang tinggi dan orientasi melanjutkan

maka prestasi belajarnya juga tinggi.

Page 84: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara motivasi belejar mahasiswa dengan prestasi

belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa prodi D – III

Keperawatan Stikes An – Nur Purwodadi, ditunjukkan dengan nilai r

hitung> r tabel yaitu 0,297>0,02 (ρ= 0.000).

2. Ada hubungan antara orientasi belajar mahasiswa dengan prestasi

belajar mahasiswa prodi D – III keperawtan Stikes An – Nur

Purwodadi,ditunjukkan dengan nilai r hitung > r tabel yaitu 0,264 > 0,02

( p = 0.000 ),

3. Ada hubungan yang erat antara motivasi belajar mahasiswa dan

orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa prodi D – III

keperawatan Stikes An – Nur Purwodadi, ditunjukkan dengan nilai F

hitung > F tabel ( 77,60 > 3,09 )

B. IMPLIKASI

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar dan orientasi

pasca lulus akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Selain motivasi

belajar dan orientasi pasca lulus, ada faktor lain yang menyebabkan hal

tersebut seperti lingkungan baik fisik maupun psikis dan juga lingkungan

tempat tinggal atau tempat belajar. Motivasi belajar mahasiswa dan

Page 85: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

orientasi pasca lulus dapat ditimbulkan oleh mahasiswa itu sendiri maupun

dari lingkungan dari luar seperti pengajar dan metode yang digunakan

dalam pembelajaran. Oleh karena itu dosen perlu mencari cara lain untuk

meningkatkan prestasi mahasiswa, selain juga melihat minat dan motivasi

siswa dalam pembelajaran.

C. SARAN

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merekomendasikan saran sebagai

berikut :

1. Bagi institusi pendidikan, sebaiknya meningkatkan prestasi belajar para

mahasiswa dengan meningkatkan motivasi mereka terutama dari luar

2. Bagi dosen STIKES An – Nur Purwodadi

Perlunya pemberian motivasi dosen pengampu agar mahasiswa lebih tergerak

untuk mempelajari ilmu keperawatan baik teori maupun praktik secara

sungguh-sungguh agar prestasinya meningkat sehingga nantinya sebagai bekal

untuk bekerja ataupun untuk melanjutkan pendidikan

3. Bagi mahasiswa STIKES An – Nur Purwodadi

Bagi mahasiswa yang berorientasi untuk bekerja agar lebih

meningkatkan prestasi belajarnya dengan tekun belajar, menambah

frekuensi jam belajarnya dan diharapkan ulet dalam memecahkan

berbagai masalah dan hambatan secara mandiri karena dalam pelajaran

akuntansi sangat membutuhkan konsentrasi penuh dalam

mempelajarinya.

4. Bagi Praktisi Pendidikan

Page 86: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Bagi para peneliti dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan

penelitian yang akan datang sehingga diharapkan akan dapat mencapai

hasil yang lebih baik untuk melengkapi segala penelitian yang ada

dalam penelitian ini.