69
i HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN PERBEDAAN LATAR BELAKANG PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN NON- KESEHATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh : Ni Made Ari Praharsini NIM : 168114047 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

i

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT

KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN PERBEDAAN

LATAR BELAKANG PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN NON-

KESEHATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Ni Made Ari Praharsini

NIM : 168114047

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

ii

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT

KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN PERBEDAAN

LATAR BELAKANG PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN NON-

KESEHATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Ni Made Ari Praharsini

NIM : 168114047

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hidup ini aku yang jalani

Tuhan yang ngatur

Dan orang lain yang komentar

The greatest thing in our life is finding someone who knows all of you and your

mistakes but still sees the best in you

A good book is always good, no matter how many times you’ve already read it –

Dazai Osamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii

PRAKATA ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

ABSTRACT ............................................................................................................ xv

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6

KESIMPULAN ..................................................................................................... 15

SARAN ................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian…………………………….7

Tabel II. Profil Responden Penelitian Latar Belakang Program Studi

Kesehatan……………………………………………………….9

Tabel III Profil Responden Penelitian Latar Belakang Program Studi Non

Kesehatan………………………………………………………12

Tabel IV Profil BMI Responden…………………………………………13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Jumlah Responden Penelitian …………………………………….3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Ethical Clearance .…………………………. 20

Lampiran 2 Surat Keterangan CE&BU ……………………………… 21

Lampiran 3 Setifikat Kalibrasi ………………………………………. 22

Lampiran 4 Data Validasi dan Reliabilitas Alat ..……………………. 34

Lampiran 5 Definisi Operasional Variabel ………………………….. 36

Lampiran 6 Compendium of Physical Activities 2011 ………………. 42

Lampiran 7 Perhitungan Jumlah Sampel …………………………….. 43

Lampiran 8 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Uji ………….. 44

Lampiran 9 Informed Consent ……………………………………….. 46

Lampiran 10 Case Report Form ……………………………………..... 48

Lampiran 11 Standar Operasional Prosedur …………………………... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

xiv

ABSTRAK

Hobi adalah kegemaran atau kesenangan istimewa pada waktu senggang.

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di Yogyakarta.

Prevalensi kematian akibat penyakit kardiovaskular sekitar 36ribu jiwa. Penyakit

kardiovaskular umumnya dialami oleh orang yang sudah tua, tapi belakangan ini

penyakit kardiovaskular banyak juga dialami oleh remaja yang masih dalam masa

perkembangan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan hobi

terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada mahasiswa perguruan tinggi di

Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan latar belakang program studi kesehatan

dan non-kesehatan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik

observasional analisis cross sectional dengan subjek penelitian 605 mahasiswa di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk uji

normalitas data. Uji T-Test tidak berpasangan untuk data terdistribusi normal dan

uji Mann Whitney digunakan untuk data yang terdistribusi tidak normal. Uji Chi-

Square digunakan untuk data hubungan hobi dengan BMI. Berdasarkan penelitian

didapatkan hasil p value 0,00 dan 0,01 (<0,05) untuk tekanan darah sistolik dan

denyut jantung pada responden dengan latar belakang program studi kesehatan,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara hobi dengan tekanan

darah sistolik dan denyut jantung pada mahasiswa kesehatan.

Kata Kunci: hobi; risiko penyakit kardiovaskular; tekanan darah; denyut jantung;

mahasiswa; kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

xv

ABSTRACT

Hobbies are a special delight or pleasure at leisure time. Cardiovascular

disease is the highest cause of death in Yogyakarta. The prevalence of mortality

from cardiovascular disease is about 36 million cases. Cardiovascular disease is

generally suffered by elderly people, but lately many cardiovascular diseases are

also suffered by adolescents who are still in development period. This research was

conducted to examine the relationship between hobby with the risk of

cardiovascular disease of college students in the special region of Yogyakarta based

on the background of health and non-health study program. The research draft used

is an observational analytical research of cross sectional analysis with the research

subject of 605 college students in the special region of Yogyakarta. The

Kolmogorov Smirnov test was used to test data normality. The unpaired T-Test was

used for the normal distributed data and Mann Whitney test was employed for the

abnormal distributed data. The Chi-Square test was used for analyzing the data of

hobby relationship data with BMI. Based on the study, the obtained results of P

value 0,00 and 0,01 (< 0,05) for systolic blood pressure and heart rate in respondents

with the background of Health Study program, it can be concluded that there is a

correlation between hobbies with systolic blood pressure and heart rate in health

students.

Keywords: hobbies; risk of cardiovascular disease; blood pressure; Heartbeat;

College Students; Health.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

1

PENDAHULUAN

Penyakit Tidak Menular (PTM) menyebabkan kematian 36 juta orang setiap

tahunnya atau sekitar 63% dari seluruh penyebab kematian. Penyakit Tidak

Menular adalah penyakit yang kronis tapi penyebarannya tidak ditularkan dari

individu ke individu lainnya, salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

penyebab kematian terbesar adalah penyakit kardiovaskular (Kemenkes RI, 2014).

Penyakit kardiovaskular merupakan gangguan pada fungsi jantung dan pembuluh

darah, seperti gagal jantung, hipertensi, dan jantung koroner (Kemenkes RI, 2014).

Penyakit kardiovaskular di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikatakan

tinggi, terdapat sekitar 36ribu jiwa yang mengalami penyakit kardiovaskular

menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2013. Penyakit kardiovaskular

umumnya dialami oleh orang yang sudah tua, tapi belakangan ini penyakit

kardiovaskular banyak juga dialami oleh remaja yang masih dalam masa

perkembangan (Kemenkes RI, 2014)

Banyak remaja menjalankan hobi yang disukai untuk mengisi waktu luang

serta mengekspresikan diri dalam bidang yang digemari. Hobi yang dilakukan

setiap remaja berbeda-beda tapi tetap memiliki sifat menghibur, memberikan

kepuasan dan rasa relaksasi (Nurhariyadi, 2016). Beberapa remaja juga memilih

untuk tidak melakukan aktivitas hobi dan lebih memilih untuk berdiam diri.

Kurangnya aktivitas fisik tentu dapat menyebabkan dampak buruk terhadap

kesehatan. Remaja yang memiliki hobi dibidang olahraga maupun budaya memiliki

kekuatan fisik yang lebih besar daripada remaja yang tidak melakukan aktivitas

fisik (Nurhariyadi, 2016).

Mahasiswa adalah salah satu kelompok yang sedang dalam masa

perkembangan atau masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Mahasiswa

biasanya lebih senang untuk berkumpul membentuk kelompok bersama teman-

teman serta mencari jati diri yang sesungguhnya. Pada saat inilah gaya hidup dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

2

mempengaruhi kesehatan mahasiswa yang berdampak menjadi faktor risiko

penyakit kardiovaskular kedepannya (Lestari, Dian, dan Setyawan, 2014).

Latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi kesehatan remaja. Menurut

Rimarova et al., 2018, mayoritas dari mahasiswa dengan latar belakang pendidikan

kesehatan memiliki profil kesehatan yang baik tapi hampir setengah dari mahasiswa

dilaporkan memiliki aktivitas fisik yang rendah. Menurut Mustaqeem et al., 2015,

pada mahasiswa dengan latar belakang pendidikan non kesehatan memiliki

kesadaran yang rendah terhadap berbagai penyakit kardiovaskular, namun hampir

setengah dari mahasiswa mengetahui faktor risiko dasar yang dapat menyebabkan

penyakit kardiovaskular. Belum adanya penelitian yang membahas mengenai

hubungan hobi terhadap profil kardiovaskular berdasarkan perbedaan latar

belakang pendidikan program studi kesehatan dan non kesehatan. Oleh sebab itu,

peneliti menggunakan subyek mahasiswa dengan latar belakang program studi

kesehatan dan non kesehatan untuk melihat hubungan hobi terhadap profil risiko

penyakit kardiovaskular pada mahasiswa perguruan tinggi di Daerah Istimewa

Yogyakarta berdasarkan latar belakang program studi kesehatan dan non kesehatan.

Dipilih subyek di Daerah Istimewa Yogyakarta karena merupakan salah satu

provinsi dengan risiko penyakit kardiovaskular tertinggi di Indonesia. Berdasarkan

hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan hobi

terhadap profil risiko penyakit kardiovaskular pada mahasiswa dengan latar

belakang program studi kesehatan dan non kesehatan.

METODE PENELITIAN

Desain dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional

analitik. Observasional adalah penelitian yang dilakukan tanpa adanya intervensi

dari peneliti kepada subyek uji. Penelitian secara analitik adalah penelitian yang

dilakukan dianalisis dengan menggunakan metode statistika. Penelitian

menggunakan metode cross-sectional yaitu pengumpulan data dilakukan secara

bersamaan di satu waktu yang sama. Pada penelitian dilakukan pengukuran variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

3

bebas dan variabel tergantung yang diobservasi pada waktu yang sama. Penelitian

dilakukan di seluruh univesitas di Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan ini

merupakan penelitian payung dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

yang bernama Dr. Rita Suhadi, M.Sc. Apt. dengan judul penelitian “Hubungan

Hobi Terhadap Pola Makan dan Risiko Penyakit Kardiovaskular Pada Mahasiswa

Perguruan Tinggi di Yogyakarta”.

Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Purposive

sampling adalah pengambilan sampel dengan memilih subyek sesuai dengan

kriteria tertentu (non random sampling). Purposive dilakukan pada pemilihan

universitas di Yogyakarta. Kriteria inklusi yang digunakan adalah mahasiswa dan

mahasiswi sehat, sedang menempuh pendidikan di universitas di Yogyakarta,

bersedia menandatangani informed consent, dan dapat berkomunikasi secara lisan

dan tertulis. Kriteria eksklusi penelitian ini yaitu apabila subjek sedang dalam masa

pengobatan jangka panjang, memiliki penyakit serius seperti penyakit jantung, dan

sedang menjalani hemodialisa.

Jumlah sampel dihitung menggunakan aplikasi Power Sample Size dengan

power 0,8; alpha 0,05 (taraf kepercayaan 95%); δ 2; σ 7,4 ; m 2. Nilai δ yang

digunakana adalah 2 yang didapat dari penelitian sebelumnya mengenai hubungan

hobi terhadap risiko penyakit kardiovaskular (Lita, 2018). Jumlah sampel

ditambahkan 5% karena mungkin ada subjek yang tidak sesuai waktu penelitian.

Jumlah sampel untuk satu kelompok adalah 162, untuk menghindari kekurangan

subyek maka sampel ditambah 5% menjadi 171 untuk kelompok pertama dan 342

untuk kelompok kedua. Sehingga total minimal sampel yang diperlukan adalah 513.

Gambar 1. Jumlah Responden Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

4

Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan adalah tensimeter digital merk OMRON®, glucometer

merk accu-check®, timbangan merk CAMRY®, alat ukur tinggi badan dengan merk

Stature Meter 2M, dan alat ukur lingkar pinggang menggunakan pita ukur dengan

merk You Zhi Ren Chi®. Bahan yang digunakan adalah kuesioner, informed

consent, alcohol swab, strip test.

Prosedur Penelitian

Observasi Awal

Mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang muncul di masyarakat,

merumuskan menjadi rumusan masalah penelitian yang relevan. Rumusan masalah

menjadi dasar pentingnya permasalahan untuk diteliti.

Permohonan Ethical Clearance dan Izin Penelitian

Pengajuan Ethical Clearance dilakukan di Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta yang ditujukan pada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Validasi dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan yaitu tensimeter digital, timbangan, meteran

tinggi badan, meteran lingkar pinggang, dan kuisioner. Tensimeter digital,

timbangan berat badan, meteran tinggi badan, dan meteran lingkar pinggang telah

memperoleh sertifikat kalibrasi untuk menjamin ketepatan dalam pengukuran data

responden. Uji reliabilitas tensimeter digital dilakukan dengan cara mengukur

tekanan darah probandus yang memiliki tekanan darah rendah, normal, dan tinggi.

Pengukuran dilakukan dengan tiga kali replikasi. Timbangan berat badan, meteran

tinggi badan, meteran lingkar pinggang, dan alat glucometer diuji reabilitasnya

dengan cara mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, serta gula darah

sewaktu probandus dengan melakukan tiga kali replikasi. Hasil pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

5

tersebut kemudian dihitung koefisien variasinya (CV), dengan nilai CV yang baik

adalah di bawah 10% (Departemen Kesehatan RI, 2001).

Uji coba kuisioner dilakukan pada 30 orang calon responden untuk

mengetahui pemahaman responden terhadap kuisioner yang dibuat.

Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengukur

secara langsung. Ketentuan dalam pengukuran langsung harus sesuai dengan

standar operating procedur (SOP) yang telah ditetapkan.

Penilian Hobi

Penilaian hobi berdasarkan pada jawaban yang diberikan responden pada

kuesioner yang diajukan. Hobi dikelompokan menjadi 2 kelompok, kelompok hobi

baik dan kelompok hobi buruk secara kardiovaskular. Penentuan hobi baik dan

buruk berdasarkan durasi, frekuensi, serta nilai METs. Hobi dikatakan baik apabila

nilai METs ≥ 8,125 dan dikatakan buruk apabila nilai METs < 8,125.

Analisis Data dan Interpretasi Hasil

Data yang didapat dari hasil pengukuran dan kuesioner dikelompokan

menjadi data ordinal dan data rasio yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel.

Untuk uji distribusi normalitas data digunakan uji Kolmogorov Smirnov, yang

kemudian dilanjutkan dengan uji t-test tidak berpasangan jika data terdistribusi

dengan normal dan digunakan uji Mann Whitney jika data tidak terdistribusi dengan

normal. Uji statistic untuk BMI menggunakan uji chi-square. Jika didapat nilai p <

0,05 maka terdapat hubungan yang bermakna antara kedua kelompok. Jika didapat

nilai p > 0,05 maka tidak terdapat hubunagn yang bermakna antara kedua

kelompok. Hipotesis yang dirancang dalam penelitian ini yaitu :

H0 : Tidak terdapat hubungan hobi terhadap BMI, Tekanan darah, denyut jantung,

lingkar pinggang, dan gula darah sewaktu pada mahasiswa perguruan tinggi di

Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan perbedaan latar belekang program studi

kesehatan dan non kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

6

H1 : Terdapat hubungan hobi terhadap BMI, Tekanan darah, denyut jantung,

lingkar pinggang, dan gula darah sewaktu pada mahasiswa perguruan tinggi di

Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan perbedaan latar belekang program studi

kesehatan dan non kesehatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil hobi dan profil

kardiovaskular serta hubungan hobi terhadap profil kardiovaskular pada mahasiswa

perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan latar belakang

program studi kesehatan dan non-kesehatan. Penelitian ini menggunakan sampel

sebanyak 605 responden yang terbagi menjadi 181 responden dengan latar belakang

program studi kesehatan dan 424 responden dengan latar belakang program studi

non kesehatan.

Berdasarkan tabel I, responden dengan latar belakang program studi non

kesehatan memiliki proporsi lebih tinggi dengan persentase sebesar 70,1%,

sedangkan responden dengan latar belakang program studi kesehatan memiliki

proporsi sebanyak 181 dengan persentase 29,9%. Secara umum responden dengan

hobi baik terdapat sebanyak 202 responden, sedangkan responden dengan hobi

buruk terdapat sebanyak 403 responden. Sebanyak 130 responden dengan latar

belakang program studi kesehatan memiliki hobi buruk, sedangkan 253 responden

dengan latar belakang program studi non kesehatan memiliki hobi buruk. Hal ini

dikarenakan responden yang digunakan lebih banyak responden dengan latar

belakang program studi non kesehatan. Mahasiswa dengan latar belakang program

studi non kesehatan memiliki tingkat kepedulian lebih rendah terhadap risiko

penyakit kardiovaskular (Mustaqeem, et al., 2015).

Profil Indeks Massa Tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) berdasarkan

tabel I diperoleh sebanyak 12,7% responden dengan kategori underweight

(kekurangan berat badan), 10,4% reponden dengan kategori overweight atau

kelebihan berat badan, dan sebanyak 12,7% responden dengan kategori obesitas.

Pada responden dengan latar belakang program studi kesehatan terdapat 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

7

responden (6,6%) yang memiliki kategori BMI obesitas, sedangkan pada responden

dengan latar belakang program studi non kesehatan terdapat 65 responden (15,4%)

yang memiliki kategori BMI obesitas. Obesitas erat kaitannya dengan risiko

penyakit arteri coroner, hipertensi, dan diabetes mellitus tipe 2 (Mitchell, et al.,

2012).

Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian

Latar Belakang Pendidikan

Frekuensi n (%)

Kesehatan

n = 181

Non Kesehatan

n = 424

Total

n = 605

Kategori Hobi

Baik 51 (28,18) 151 (37,38) 202 (33,4)

Buruk 130 (71,82) 253 (62,62) 403 (66,6)

Kategori BMI

Underweight 26 (14,4) 51 (12,1) 77 (12,7)

Normal 130 (71,8) 257 (60,8) 387 (64,1)

Overweight 12 (7,2) 50 (11,8) 63 (10,4)

Obesity 13 (6,6) 65 (15,4) 77 (12,7)

Glukosa Darah Sewaktu

< 140 mg/dL 176 (97,2) 416 (98,3) 592 (98)

140 – 200 mg/dL 5 (2,8) 7 (1,7) 12 (2)

Tekanan Darah

≥140/≥90 mmHg 15 (8,3) 52 (12,3) 67 (11,1)

130-139/≤89 mmHg 34 (18,8) 111 (26,2) 145 (24)

120-129/<80 mmHg 13 (7,2) 54 (12,7) 67 (11,1)

<120/<80 mmHg 119 (65,7) 207 (48,8) 326 (53,9)

Denyut Nadi

>100 22 (12,2) 46 (10,9) 68 (11,2)

<100 159 (87,8) 378 (89,2) 537 (88,8)

Lingkar Pinggang

Sehat 156 (86,2) 313 (73,8) 469 (77,5)

Tidak Sehat 25 (13,8) 111 (26,2) 136 (22,5)

Pada profil glukosa darah sewaktu (Tabel I) sebagian besar responden

memiliki kadar glukosa darah yang optimal (<140 mg/dL), sebanyak 12 responden

(2%) memiliki kadar glukosa darah di antara 140-200 mg/dL. Pada responden

dengan latar belakang program studi kesehatan terdapat 5 responden yang memiliki

kadar gula darah sewaktu 140 – 200 mg/dL, sedangkan pada responden dengan latar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

8

belakang program studi non kesehatan terdapat 7 responden yang memiliki kadar

gula darah sewaktu 140 – 200 mg/dL. Pada usia > 65 tahun risiko penyakit diabetes

mellitus tiga kali lebih besar daripada saat usia muda (20-44 tahun) (Lee dan Halter,

2017).

Berdasarkan penelitian sebanyak 67 responden memiliki nilai tekanan darah

≥140/≥90 mmHg, 15 responden diantaranya merupakan responden dengan latar

belakang program studi kesehatan dan 52 responden yang memiliki latar belakang

program studi non kesehatan. Sebanyak 145 responden memiliki nilai tekanan

darah 130-139/≤89 mmHg dengan 111 responden dengan latar belakang program

studi non kesehatan dan 34 responden dengan latar belakang program studi

kesehatan. Sebanyak 13 responden kesehatan dan 54 responden non kesehatan

memiliki nilai tekanan darah 120-129/<80 mmHg, dan sebanyak 326 responden

memiliki nilai tekanan darah <120/<80 mmH. Menurut Whelton et al., 2018, nilai

tekanan darah normal adalah <120/<80 mmHg, sehingga hanya 53.9% responden

yang memiliki tekanan darah normal. Responden dengan nilai tekanan darah

≥130/≥80 mmHg akan berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit gagal jantung

(Newman et al., 2019).

Profil denyut jantung berdasarkan tabel I, sebanyak 537 responden memiliki

nilai denyut jantung <100 kali permenit, sedangkan sebanyak 68 responden

memiliki nilai denyut nadi > 100 kali permenit. Responden dengan latar belakang

program studi kesehatan sebanyak 22 responden memiliki nilai denyut jantung >

100 kali permenit, sedangkan responden degan latar belakang program studi non

kesehatan sebanyak 46 responden. Nilai denyut jantung normal berada diantara 60

sampai dengan 100 kali permenit (American Heart Association, 2019). Sebanyak

88,8% responden memiliki denyut jantung normal dan sebanyak 11,2% responden

memiliki denyut jantung di atas normal. Sebanyak 11,2% responden memiliki

risiko lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular seperti hipertensi.

Lingkar pinggang dikelompokan menjadi kelompok lingkar pinggang sehat

dan kelompok lingkar pinggang tidak sehat. Terdapat sebanyak 469 responden pada

kelompok lingkar pinggang sehat dan sebanyak 136 responden pada kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

9

lingkar pinggang tidak sehat. Menurut World Health Organization tahun 2011, nilai

lingkar pinggang sehat pada perempuan yaitu ≤80 cm, sedangkan nilai lingkar

pinggang yang sehat pada laki-laki yaitu ≤90 cm. Nilai lingkar pinggang dapat

menjadi salah satu indikator dalam memprediksi risiko penyakit kardiovaskular,

nilai lingkar pinggang yang semakin besar berhubungan dengan prehipertensi pada

usia muda (Yilmazel, 2017). Sebanyak 86,2% responden dengan latar belakang

program studi kesehatan memiliki nilai lingkar pinggang yang sehat dan hanya

13,8% responden dengan latar belakang program studi kesehatan yang memiliki

lingkar pinggang yang tidak sehat. Pada latar belakang program studi non kesehatan

sebanyak 73,8% responden memiliki nilai lingkar pinggang yang sehat dan

sebanyak 26,2% responden memiliki nilai lingkar pinggang yang tidak sehat.

Tabel II. Profil Responden Penelitian Latar Belakang Program Studi Kesehatan

Parameter Kardiovaskular Hobi

P Value Baik Buruk

Tekanan Darah Sistolik 115 (97-160) 110 (89-148) 0.00**

Tekanan Darah Diastolik 75 (57-97) 73.5 (54-97) 0.36

Lingkar Pinggang 74 (61-96) 75 (59-104) 0.93

Denyut Jantung 82.7±13.2* 87.6±12.6* 0.01**

Glukosa Darah Sewaktu 91 (41-162) 96.5 (49-188) 0.28

*Data terdistribusi normal disajikan dalam bentuk Mean±SD

Data tidak terdistribusi normal disajikan dalam bentuk Median (Min-Max)

**P Value menunjukkan perbedaan yang bermakna

Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data, dari

pengujian tersebut didapatkan data denyut jantung terdistribusi normal, sedangkan

data tekanan darah, glukosa darah sewaktu, dan lingkar pinggang tidak terdistribusi

normal. Data yang terdistribusi normal diuji statistik menggunakan uji T-test tidak

berpasangan, sedangkan data yang terdistribusi tidak normal diuji statistik

menggunakan uji Mann Whitney (Dahlan, 2014).

Nilai tekanan darah sistolik dilihat secara statistik menunjukan adanya

perbedaan yang bermakna antara kelompok responden hobi baik dengan kelompok

responden hobi buruk berdasarkan latar belakang program studi kesehatan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

10

nilai p value 0,00 (<0,05). Nilai median tekanan darah sistolik pada responden

kesehatan dengan hobi baik sebesar 115 mmHg, sedangkan pada responden

kesehatan dengan hobi buruk sebesar 110 mmHg. Nilai tekanan darah sistolik pada

reponden kesehatan dengan hobi baik lebih tinggi dibandingkan dengan reponden

kesehatan dengan hobi buruk. Namun nilai tekanan darah sistolik kedua kelompok

tersebut masih berada di nilai normal. Nilai normal tekanan darah sistolik adalah

<120 mmHg (Whelton et al., 2018).

Nilai tekanan darah diastolik dilihat secara statistik tidak menunjukan

adanya hubungan yang bermakna dengan nilai p value 0,36 (>0,05). Pada kelompok

responden latar belakang program studi kesehatan dengan hobi baik memiliki nilai

median sebesar 75 mmHg dan pada kelompok responden latar belakang kesehatan

dengan hobi buruk memiliki nilai median sebesar 73,5 mmHg. Hal ini menunjukan

nilai median pada responden dengan hobi baik lebih tinggi dibandingkan dengan

responden dengan hobi buruk. Nilai normal dari tekanan darah diastolik adalah <80

mmHg, sehingga kedua kelompok responden tersebut masih berada pada nilai

normal (Whelton et al., 2018).

Pada nilai lingkar pinggang tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok responden kesehatan yang memiliki hobi baik dan kelompok responden

kesehatan yang memiliki hobi buruk dengan nilai p value 0,93. Nilai median lingkar

pinggang pada responden kesehatan yaitu 74 cm untuk kelompok hobi baik dan 75

cm untuk kelompok hobi buruk. Lingkar pinggang pada responden kesehatan

dengan hobi baik memiliki nilai median lebih rendah daripada responden dengan

hobi buruk. Nilai lingkar pinggang normal untuk laki-laki adalah < 90 cm,

sedangkan untuk perempuan adalah < 80 cm (WHO, 2011). Hasil penelitian ini

sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa tidak terdapat

hubungan antara melakukan aktivitas fisik dengan ukuran lingkar pinggang

mahasiswa (Candrawati, 2011).

Secara statistik, terdapat perbedaan bermakna nilai denyut jantung antara

kelompok hobi baik dan hobi buruk pada responden kesehatan. Nilai rerata

responden kesehatan degan hobi baik sebesar 82,7 kali/menit, nilai rerata ini lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

11

rendah dibandingkan dengan nilai rerata responden kesehatan dengan hobi buruk

yang sebesar 87,6 kali/menit. Perbedaan nilai denyut jantung tersebut bermakna

dengan nilai p value 0,01 (<0,05). Pada saat usia muda, nilai denyut jantung ≥80

kali/menit merupakan predisposisi obesitas dan diabetes mellitus dalam 20 tahun

yang mendatang (Shigetoh et al., 2009). Responden kesehatan dengan kelompok

hobi baik dan buruk memiliki nilai rerata denyut jantung di atas 80 kali/permenit,

sehingga perlu mewaspadai adanya obesitas dan diabetes mellitus pada 20 tahun

mendatang.

Median nilai glukosa darah sewaktu pada responden kesehatan dengan hobi

baik sebesar 91 mg/dL, nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai median

pada kelompok hobi buruk yaitu 96,5 mg/dL. Perbedaan tersebut tidak bermakna

secara statistik dengan nilai p value sebesar 0,28. Nilai glukosa darah sewaktu

responden kesehatan kelompok hobi baik dan buruk masih dalam rentang nilai

normal glukosa darah sewaktu yaitu 70-140 mg/dL (ADA, 2018). Untuk

menurunkan risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2 sebesar 15% diperlukan

aktivitas fisik minimal 20 MET-jam/minggu (Aune et al., 2015). Perbedaan dalam

menetapkan nilai minimum aktivitas fisik dapat menyebabkan adanya perbedaan

hasil. Nilai minimum aktivitas fisik yang digunakan pada penelitian ini adalah

8,125 MET-jam/minggu.

Secara statistik, pada tabel III tidak ada perbedaan yang bermakna antara

tekanan darah sistolik kelompok hobi baik dan buruk pada responden non kesehatan

dengan nilai p value 0,09 (>0,05). Pada kelompok hobi baik nilai median tekanan

darah sistolik 120 mmHg, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai

median tekanan darah sistolik pada kelompok hobi buruk yaitu 115 mmHg. Nilai

normal tekanan darah sistolik adalah <120 mmHg, sehingga responden non

kesehatan kelompok hobi baik perlu mewaspadai terkait dengan risiko penyakit

kardiovaskular (Whelton et al., 2018). Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian

sebelumnya yang menyebutkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan

darah (Carpio-rivera et al., 2015). Menurut AHA aktivitas fisik dengan intensitas

berat selama minimal 75 menit perminggu atau aktivitas fisik dengan intensitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

12

sedang selama 150 menit perminggu dengan minimal frekuensi 2 kali perminggu

dapat memberikan efek penurunan terhadap risiko penyakit kardiovaskular

(Benjamin Iet al, 2019). Pada penelitian ini menggunakan standar aktivitas fisik

yang lebih rendah, sehingga kelompok responden non kesehatan yang memiliki

hobi baik tidak memenuhi standar AHA.

Tabel III. Profil Responden Penelitian Latar Belakang Program Studi Non

Kesehatan

Parameter Kardiovaskular Hobi

P Value Baik Buruk

Tekanan Darah Sistolik 120 (75-153) 115 (86-159) 0,09

Tekanan Darah Diastolik 78 (46-101) 77 (51-122) 0,66

Lingkar Pinggang 78 (59-126) 76 (56-115) 0,06

Denyut Jantung 77,1±10,2* 77,4±10,2* 0,12

Glukosa Darah Sewaktu 90 (42-129) 90 (23-165) 0,64

*Data terdistribusi normal disajikan dalam bentuk Mean±SD

Data tidak terdistribusi normal disajikan dalam bentuk Median (Min-Max)

Tekanan darah diastolik pada responden non kesehatan kelompok hobi baik

memiliki nilai median 78 mmHg, sedangkan untuk kelompok hobi buruk memiliki

nilai median 77 mmHg. Perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik dengan

nilai p value 0,66 (>0,05). Nilai median tekanan darah diastolik pada kelompok

hobi buruk lebih rendah daripada nilai median kelompok hobi baik, namun kedua

kelompok masih termasuk ke dalam kategori normal tekanan darah diastolik yaitu

< 80 mmHg (Whelton et al., 2018).

Secara statistik, tidak terdapat perbedaan bermakna nilai lingkar pinggang

kelompok hobi baik dengan kelompok hobi buruk pada responden non kesehatan

dengan nilai p value 0,06 (>0,05). Median lingkar pinggang responden non

kesehatan kelompok hobi baik yaitu sebesar 78 cm. Nilai tersebut lebih tinggi

daripada responden non kesehatan kelompok hobi buruk sebesar 76 cm. Hasil

tersebut tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan terdapat

hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan penurunan lingkar pinggang pada

dewasa muda (Gonçalves et al., 2019). Hal ini dapat terjadi karena penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

13

menggunakan nilai aktivitas fisik yang rendah sedangkan penelitian Gonçalves et

al (2019) menggunakan aktivitas fisik yang berat dan sedang. Aktivitas fisik dapat

dpat mendorong penurunan lemak pada tubuh sehingga dapat menurunkan nilai

lingkar pinggang (Candrawati, 2011).

Rerata denyut jantung pada responden non kesehatan dengan kelompok

hobi baik adalah 77,1 kali/menit. Nilai rerata tersebut lebih rendah dibandingkan

dengan nilai rerata denyut jantung responden non kesehatan dengan kelompok hobi

buruk yaitu 77,4 kali/menit. Perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistic

dengan nilai p value 0,12 (>0,05). Nilai denyut jantung kelompok hobi baik dan

buruk pada responden non kesehatan masih termasuk dalam nilai normal. Nilai

normal denyut jantung 60-100 kali/menit (AHA, 2019).

Secara statistik, tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok hobi

baik dan kelompok hobi buruk pada responden non kesehatan dengan nilai p value

sebesar 0,64 (>0,05). Nilai median glukosa darah sewaktu responden non kesehatan

sama antara kelompok hobi baik dan kelompok hobi buruk yaitu 90 mg/dL. Nilai

minimum glukosa darah sewaktu pada responden non kesehatan dengan hobi buruk

adalah 23 mg/dL, nilai tersebut masuk dalam hipoglikemi level 2. Hal ini

menunjukan kelemahan penelitian ini, peneliti tidak menetapkan adanya

pengukuran ulang pada glukosa darah sewaktu di SOP jika terdapat hasil yang tidak

rasional.

Uji statistik chi-square digunakan untuk menentukan hubungan hobi

terhadap Body Mass Index (BMI). Apabila nilai p value >0,05 maka tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara hobi dan BMI, sedangkan jika nilai p value <0,05

maka terdapat hubungan yang signifikan antara hobi dan BMI (Dahlan, 2014).

Tabel IV. Profil BMI Responden

Kategori

BMI

Frekuensi n (%) P Value

Kesehatan Non Kesehatan

Hobi

Baik

Hobi

Buruk

Hobi

Baik

Hobi

Buruk

Kesehatan Non

Kesehatan

Underweight 5(9,8) 21(16,2) 17(8,5) 60(14,9) 0,79 0,34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

14

Normal 41(80,4) 89(68,5) 137(68,2) 250(62)

Overweight 3(5,9) 10(7,7) 21(10,4) 42(10,4)

Obese 2(3,9) 10(7,7) 26(12,9) 51(12,7)

Total 51(28,2) 130(71,8) 150(35,5) 273(64,5)

181 (29,9) 424(70,1)

Keterangan : BMI = Body Mass Index

Data dianalisis dengan uji chi-square

Berdasarkan tabel IV, nilai p value yang didapatkan pada responden

kesehatan dan non kesehatan secara berturut-turut adalah 0,79 dan 0,34 (>0,05).

Hal ini menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara hobi dan BMI

baik pada responden kesehatan maupun responden non kesehatan. Hasil ini sesuai

dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara aktivitas fisik dengan BMI, tetapi ada hubungan yang signifikan

antara aktivitas fisik dengan pola makan, sehingga perlu diperhatikan faktor lain

selain aktivitas fisik yang dilakukan yang dapat mempengaruhi BMI pada

penelitian ini (Yousif, Kaddam, dan Humeda, 2019).

Hasil penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang bermakna pada nilai

denyut jantung (p=0.01) dan tekanan darah sistolik (p=0,00) antara kelompok hobi

baik dan kelompok hobi buruk pada responden dengan latar belakang program studi

kesehatan.

Hobi baik dan hobi buruk tidak dapat dipastikan memberikan pengaruh atau

tidak memberikan pengaruh terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada setiap

individu. Penelitian lebih lanjut diperlukan agar dapat memastikan pengaruh hobi

terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada setiap individu. Dalam pengisian

kuesioner peneliti tidak menggunakan metode yang sama untuk setiap pengukuran,

beberapa kali pengisian kuesioner dilakukan tanpa wawancara. Hal ini terjadi

karena terbatasnya jumlah peneliti sehingga tidak dapat dilakukan wawancara

secara langsung dan hanya dipandu secara bersamaan pengisian kuesioner.

Pengukuran tekanan darah beberapa kali hanya dilakukan sekali sehingga tidak

didapatkan nilai rata-rata. Pengukuran tekanan darah seharusnya dilakukan 2 kali

untuk menambah keakuratan pengukuran. Peneliti tidak menetapkan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

15

pengukuran ulang di SOP pada responden yang mendapatkan nilai glukosa darah

tidak rasional.

KESIMPULAN

Berdasrkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan hobi terhadap parameter kardiovaskular denyut jantung dan

tekanan darah sistolik pada mahasiswa dengan latar belakang program studi

kesehatan dan tidak terdapat hubungan hobi terhadap parameter kardiovaskular

BMI, tekanan darah diastolik, lingkar pinggang, serta kadar glukosa darah sewaktu,

sedangkan pada mahasiswa dengan latar belakang program studi non kesehatan

tidak terdapat hubungan hobi terhadap parameter kardiovaskular.

SARAN

Penelitian selanjutnya perlu melakukan pemilihan nilai METs yang lebih

relevan sehingga nilai METs dapat dikelompokan dan dapat melihat hubungan

kelompok METs terhadap parameter kardiovaskular. Diperlukan juga SOP untuk

pengambilan data menggunakan kuesioner sehingga dalam pengambilan data hanya

menggunakan satu metode. Pada SOP glukosa darah sewaktu perlu ditambahkan

pengukuran ulang untuk hasil yang tidak rasional. Pengambilan data dapat

dilakukan pada beberapa waktu agar data yang didapat lebih akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

16

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association, 2018. Standards of Medical Care in Diabetes.

The Journal of Clinical and Applied Research and Education, 41

(January)

American Heart Association. 2019. All About Heart Rate (Pulse) [online].

Available from: https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-

pressure/the-facts-about-high-blood-pressure/all-about-heart-rate-pulse

[Accessed 10 Mar 2019]

Aune, D., Norat, T., Leitzmann, M., Tonstad, S., and Vatten, L.J., 2015. Physical

activity and the risk of type 2 diabetes: A systematic review and dose-

response meta-analysis. European Journal of Epidemiology, 30(7), 529-

542

Benjamin, E.J., Muntner, P., Alonso, A., Bittencourt, M.S., Callaway, C.W.,

Carson, A.P., Chamberlain, A.M., Chang, A.R., Cheng, S., Das, S.R.,

Delling, F.N., Djousse, L., Elkind, M.S.V., Ferguson, J.F.,Fornage, M.,

Jordan, L.C., Khan, S.S., Kissela, B.M., Knutson, K.L., Kwan, T.W.,

Lackland, D.T., Lewis, T.T, Lichtman, J.H., Longenecker, C.T., Loop,

M.S., Lutsey, P.L., Martin, S.S., Matsushita, K., Moran, A.E.,

Mussolino, M.E., O’Flaherty, M., Pandey, A., Perak, A.M., Rosamond,

W.D., Roth, G.A., Sompson, U.K.A., Satou, G.M., Schroeder, E.B., Shah,

S.H., Spartano, N.L., Stokes, A., Tirschwell, D.L., Tsao, C.W., Turakhia,

M.P., VanWagner, L.B., Wilkins, J.T., Wong, S.S., and Virani, S.S., 2019.

Heart Disease and Stroke Statistics–2019 Update; A Report From the

American Heart Association. Circulation

Candrawati, S., 2011. Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa

Tubuh (IMT) dan Lingkar Pinggang Mahasiswa. Jurnal Keperawatan

Soedirman, 6 (2), 112-118

Carpio-rivera, E., Moncada-jiménez, J., Salazar-rojas, W., Solera-herrera, A.,

Rica, C., Rica, C., 2015. Review Article Acute Effects of Exercise on

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

17

Blood Pressure : A Meta Analytic Investigation, 422-433

Dahlan, M.S. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 6th ed. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Pedoman Pengujian dan

Kalibrasi Alat Kesehatan.

Gonçalves, B., Silva, C., Crochemore, I., Silva, M., Ekelund, U., Brage, S., Ong,

K.K., Rolfe, E.D.L., Lima, N.P., Ginar, S., França, G.V.A.De., and Horta,

B.L., 2019. Association of Physical Activity and Sedentary Time with Body

Composition in Brazilian Young Adults. Scientific Reports, (March), 1–10

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi Kesehatan Jantung,

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Lee, P.G., and Halter, J.B., 2017. The Pathophysiology of Hyperglycemia in

Older Adult : Clinical Considerations, 40 (April), 444-452.

Lestari, E. S., Dian S., L., Setyawan S., H. 2014. Faktor Risiko Penyakit

Kardiovaskuler Studi Pada Mahasiswa Perokok Fakultas Teknik Jurusan

Mesin Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2

(Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular (Studi Pada Mahasiswa Perokok

Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Diponogoro Semarang)), 67-

74

Mitchell, N., Catenacci, V., Wyatt, H.R., and Hill, J.O., 2012. Obesity: Overview

of an Epidemic. Psychiatr Clin North Am, 34(4), 717-732

Mustaqeem, M., Sadullah, S., Farooq, M.Z., Waqar, W., Fraz, T.R., 2015.

Knowledge Awareness and Behaviour Of Non-Medical Students About

Cardiovascular Disease. J Ayub Med Coll Abbottabad 27(4), 894-899

Newman, A.B., Ives, D.G., Rana, J.S., Lloyd-jones, D., Vasan, R.S., Bibbins-

domingo, K., Gooding, H.C., and Page, S.E.E., 2019. Associations of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

18

Blood Pressure and Cholesterol Levels During Young Adulthood With

Later Cardiovascular Events, 74(3)

Noordam, R., Gunn, D.A., Tomlin, C.C., Maier, A.B., Mooijaart, S.P., Slagboom,

P.E., 2014. Blood Spotebased Measures of Glucose Homeostasis and

Diabeter Prevalence in a Nationally Representative Population of Young

USA Adult. Annals of Epidemiology. 903-909

Nurhariyadi, D. 2016. Preferensi Ruang Hobi. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI

Rimarova, K., Dorko, E., Diabelkova, J., Sulinova, Z., Urdzik, P., Pelechova, N.,

Konradyova, N., 2018. Prevalence of Lifestyle and Cardiovascular Risk

Factor In A Group Of Medical Student. Cent Eur J Public Health 26, S12-

S18

Shigetoh, Y., Adachi, H., Yamagishi, S., Enomoto, M., Fukami, A., Otsuka, M.,

Kumagae, S., Furuki, K., Nanjo, Y., and Imaizumi, T., 2009. Higher Heart

Rate May Predispose to Obesity and Diabetes Mellitus: 20 Year

Prospective Study in a General Population, 22(2). 151-155.

Whelton, P.K., Carey, R.M., Wilbert S. Aronow, D.E.C., Collins, K.J.,

Himmelfarb, C.D., DePalma, S.M., Gidding, S., Kenneth A. Jamerson,

D.W.J., MacLaughlin, E.J., Muntner, P., Ovbiagele, B., Sidney C. Smith,

Jr, C.C.S.R.S.S.., Taler, S.J., Thomas, R.J., Kim A. Williams, S.,

Williamson, J.D., and Jackson T. Wright, J., 2018. 2017

ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA

Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of

High Blood Pressure in Adults. Circulation

World Health Organization. 2011. Waist Circumference and Waist-Hip Ratio

Report of a WHO Expert Consultation. Geneva

Yilmazed, G., 2017. Prehypertension Prevalence and Its Association With Neck

and Abdominal Obesity in Disease-free Young Adult. Acta Medica

Mediterrance, (March)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

19

Yousif, M.M., Kaddam, L.A., and Humeda, H.S., 2019. Correlation Between

Physical Activity, Eating Behavior and Obesity Among Sudanese Medical

Student Sudan. BMC Nutrition, 5(1), 1–8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

20

Lampiran 1. Persetujuan Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

21

Lampiran 2. Sertifikat Analisis CE&BU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

22

Lampiran 3. Sertifikat Kalibrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

34

Lampiran 4. Data Validasi dan Reliabilitas Alat

Tensimeter

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg) Alat 1 Alat 2 Sig (2-tailed)

Probandus 1

148 136

0,342

142 129

139 135

CV (%) 3,205 2,84

Mean 143 133,333

Probandus 2

112 114

100 114

107 108

CV (%) 5,669 3,093

Mean 106,333 112

Probandus 3

82 82

85 79

86 79

CV (%) 2,469 2,165

Mean 63,867 60,541

Tekanan Darah

Diastolik (mmHg) Alat 1 Alat 2 Sig (2-tailed)

Probandus 1

87 78

0,198

88 79

88 80

CV (%) 0,57 1,266

Mean 87,667 79

Probandus 2

65 66

68 64

62 67

CV (%) 4,615 2,327

Mean 65 65,667

Probandus 3

48 54

55 53

55 51

CV (%) 7,674 2,9

Mean 52,667 52,667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

35

Denyut Jantung Alat 1 Alat 2 Sig (2-tailed)

Probandus 1

81 78

0,184

78 78

79 78

CV (%) 1,926 1,494

Mean 79,333 77,333

Probandus 2

67 60

0,612

63 72

63 70

CV (%) 3,589 9,548

Mean 64,333 67,333

Probandus 3

81 77

0,147

78 71

79 78

CV (%) 1,926 5,026

Mean 79,333 75,333

Glukometer

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg) Alat 1 Alat 2 Sig (2-tailed)

Probandus 1

78 80

0,669

82 83

83 89

CV (%) 3,267 5,46

Mean 81 84

Probandus 2

84 78

93 84

89 94

CV (%) 5,085 9,472

Mean 88,67 85,333

Probandus 3

109 107

111 113

116 110

CV (%) 3,219 2,727

Mean 112 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

36

Lampiran 5. Definisi Operasinal Variabel

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Parameter

Hobi Kegiatan rutin yang disukai

dan dapat menjadi rutinitas

sehari-hari yang dilakukan

responden. Hobi yang

dimaksud dapat berupa

minat dan kesukaan. Hobi

dapat dibapt dibagi menjadi

hobi dengan aktivitas fisik

dan hobi tanpa aktivitas fisik

Kuesioner Kategorik

Kategori

Tekanan Darah

Tekanan darah terbagi

menjadi sistolik dan

diastolik. Tingginya nilai

tekanan darah dapat menjadi

penanda kerja jantung yang

semakin kuat dalam

memompa darah.

Tekanan darah

diperoleh melalui

pengukuran langsung

menggunakan

instrumen tensimeter

digital sesuai dengan

SOP

Numerik

Kategori Pulse Pulse atau denyut nadi

merupakan salah satu faktor

risiko dari penyakit

kardiovaskular. Semakin

tinggi nilai pulse maka

semakin cepat jantung dalam

memompa darah

Pengukuran pulse

secara langsung

menggunakan alat

tensimeter digital

sesuai dengan SOP

Numerik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

37

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Parameter

Indeks Massa

Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh

digunakan untuk mengukur

status gizi. Indeks Massa

Tubuh (IMT) atau Body

Mass Index (BMI) dihitung

dengan cara membagi berat

badan dalam kilogram dibagi

dengan tinggi badan dalam

meter kuadrat (kg/m2).

Responden dengan usia di

bawah 18 tahun

menggunakan persen

persentil. Hasil yang

diperoleh kemudian

dikategori.

Data indeks massa

tubuh diperoleh

melalui pengukuran

langsung tinggi badan

dan berat badan

responden sesuai

dengan SOP

Kategori

Kategori

Lingkar

Pinggang

Pengukuran lingkar

pinggang dilakukan pusar

responen.

Dilakukan pengukuran

langsung dengan

menggunakan pita

lingkar pinggang

sesuai SOP.

Numerik

Kategori

Glukosa Darah

Kadar glukosa darah yang

tinggi dapat meningkatkan

risiko penyakit

kardiovaskular. Glukosa

darah yang diambil adalah

glukosa darah sewaktu.

Data glukosa darah

diperoleh melalui

pengukurang langsung

menggunakan alat

glucometer sesuai

dengan SOP

Numerik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

38

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Parameter

Pengelompokan

latar belakang

pedidikan

kesehatan dan

non-kesehatan

Kategori latar belakang

pendidikan :

a. Kesehatan yang meliputi

farmasi, kedokteran,

kedokteran gigi,

keperawatan, ilmu gizi,

analis kesehatan.

b. Non-kesehatan yang

meliputi semua program

studi kecuali yang telah

disebutkan di atas.

Kuesioner

Keterangan Definisi Operasional Variabel Hobi dan Risiko Penyakit

Kardiovaskular

Hobi

Baik a. ≥1 hobi olahraga dengan aktivitas fisik yang memenuhi

frekuensi dan durasi

b. ≥1 hobi non olahraga dengan aktivitas fisik yang

memenuhi frekuensi dan dura

Buruk a. <1 hobi olahraga dengan aktivitas fisik yang memenuhi

frekuensi dan durasi

b. <1 hobi non olahraga dengan aktivitas fisik yang

memenuhi frekuensi dan durasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

39

Frekuensi dan Durasi Hobi

Frekuensi hobi olahraga dan non olahraga dengan aktivitas fisik, yaitu :

a. Minimal 3 kali dalam seminggu untuk aktivitas berat

b. Minimal 5 kali dalam seminggu untuk aktivitas sedang

c. Minimal 7 kali dalam seminggu untuk aktivitas ringan (Joint ESC

Guideline, 2016)

Durasi hobi olahraga dan non olahraga dengan aktivitas fisik perminggu, yaitu :

a. Minimal 75 menit untuk aktivitas berat

b. Minimal 150 menit untuk aktivitas sedang

c. Minimal 300 menit untuk aktivitas ringan (Joint ESC Guideline, 2016)

Aturan Khusus

Untuk hobi yang sulit diklasifikasikan karena perbedaan intensitas atau hanya

memenuhi salah satu dari frekuensi dan durasi, maka diberlakukan :

Mets Aktivitas Fisik x Durasi/minggu

a. Aktivitas fisik ringan memiliki durasi minimal 210 menit atau 3,5 jam

perminggu (Dohrn, et al., 2018)

= 2,5 METs* x 3,5 jam

= 8,75 METs jam

b. Aktivitas fisik ringan memiliki durasi minimal 150 menit atau 2,5 jam

perminggu (Dohrn, et al., 2018)

= 3,3 METs* x 2,5 jam

= 8,25 METs jam

c. Aktivitas fisik ringan memiliki durasi minimal 75 menit atau 1,25 jam

perminggu (Dohrn, et al., 2018)

= 6,5 METs* x 1,25 jam

= 8,125 METs jam

Sehingga hobi dikatakan baik apabila mencapai minimal 8,125 METs jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

40

*Nilai METs diperoleh dari dokumen British Nutrition Foundation 2007 dan

compendium aktivitas fisik 2011

Risiko Penyakit Kardiovaskular

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

Usia >18 tahun

Nilai IMT (kg/m2) Kategori

< 17,0 Kekurangan berat badan tingat berat

17,0 - 18,5 Kekurangan berat badan tingkat ringan

>18,5 – 25,0 Normal

>25,0 – 27,0 Kelebihan berat badan tingkat ringan

>27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat

(Kementrian Kesehatan RI, 2014)

Usia ≤18 tahun

Nilai IMT (persentil) Kategori

< 5 Kekurangan berat badan

5 – 85 Normal

85 – <95 Kelebihan berat badan tingkat ringan

≥ 95 Kelebihan berat badan tingkat berat

Tekanan Darah

Sistolik a. Sehat dengan nilai normal <120 mmHg

b. Tidak sehat dengan nilai ≥120 mmHg

Diastolik a. Sehat dengan nilai normal <80mmHg

b. Tidak sehat dengan nilai ≥80 mmHg

(Whelton et al., 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

41

Denyut Jantung

Sehat 60-100x/menit

Tidak Sehat <60x/menit

>100x/menit

(WHO, 2011)

Gula Darah Sewaktu

Sehat ≤ 200 mg/dL (nilai normal)

Tidak Sehat >200 mg/dL (hiperglikemi)

(American Diabetes Association, 2018)

Lingkar Pinggang

Laki-laki

Sehat ≤90cm

Tidak Sehat >90cm

Perempuan

Sehat ≤80cm

Tidak Sehat >80cm

(WHO, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

42

Lampiran 6. Compendium of Physical Activities 2011

Aktivitas Fisik Intensitas METs (per

jam)

Touring/traveling/vacation involving riding

in a vehicle

Ringan 2

Yoga, Stretching Ringan 2,3

Shopping with walking Ringan 2,3

Treadmill desk Ringan 2,3

Billiards Ringan 2,3

Kitchen activity, general (e.g. cooking,

washing dishes, cleaning up)

Sedang 3,5

Fishing, general Sedang 3,5

Touring/traveling/vacation involving

walking

Sedang 3,5

Walking for transportation Sedang 3,5

Calisthenics (e.g. push ups, sit ups, pull-ups,

lungers)

Sedang 3,8

Workouts Sedang 4

Volleyball Sedang 4

Walking, brisk Sedang 4,3

Ethnic or cultural dancing Sedang 4,5

Gym Sedang 5

Snorkeling Sedang 5

Badminton, general Sedang 5,5

Karate, Taek Kwon Do Berat 10,3

Rope skipping, general Berat 12,3

Weight lifting Berat 6

Swimming general Berat 6

Basketball, general Berat 6,5

Bicycling stationary, general Berat 7

Jogging, general Berat 7

Soccer, general Berat 7

Aerobic, general Berat 7,3

Bicycling, general Berat 7,5

General dancing Berat 7,8

Running Berat 8

Football general Berat 8

(Ainsworth et al., 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

43

Lampiran 7. Perhitungan Jumlah Sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

44

Lampiran 8. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Uji

Responden No….

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Saya Ari Praharsini dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan

melakukan penelitian berjudul Hubungan Hobi Terhadap Pola Makan dan Risiko

Penyakit Kardiovaskular pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa

Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Hubungan hobi terhadap

pola makan dan risiko penyakit kardiovaskular dengan tujuan tambahan

mengevaluasi hubungan hobi terhadap pola makan dan risiko kardiovaskular

berdasarkan perbedaan jenis kelamin, umur, tempat tinggal, jumlah uang saku dan

latar belakang prodi. Penelitian ini membutuhkan subjek penelitian sebanyak 454

mahasiswa laki-laki/perempuan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pengambilan

data langsung 1 kali sekitar 15-30 menit. Kegiatan meliputi pemeriksaan tinggi

badan, berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, gula darah, serta mengisi

profil subyek dan kuesioner.

TATA KELOLA PENELITIAN

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila

Anda sudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan

diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun. Bila

Anda tidak bersedia untuk berpartisipasi, tidak ada sanksi atau hal merugikan

apapun yang akan dikenakan.

B. Prosedur Penelitian

Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta

menandatangani lembar persetujuan ini rangkap dua, satu untuk Anda simpan dan

satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah mengikuti proses wawancara/tanya

jawab dengan jawaban yang sejujurnya. Pengukuran berat badan, tinggi badan,

lingkar perut, tekanan darah, dan gula darah.

C Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian, subyek berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk

penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, dapat bertanya

lebih lanjut kepada peneliti.

D. Manfaat

Keuntungan langsung yang subyek dapatkan adalah memperoleh pemeriksaan

tekanan darah dan lainnya yang disertai penjelasan mengenai upaya mengontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

45

tekanan darah dan lainnya yang dapat digunakan untuk preventif komplikasi

penyakit kardiovaskular di masa yang akan datang.

E. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subyek penelitian akan

dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan

dipublikasikan tanpa identitas subyek penelitian.

F. Risiko Kejadian

Secara teoritis prosedur penelitian risiko yang akan terjadi hanya pada pemeriksaan

gula darah sewaktu. Penusukan jari dengan jarum dapat berisiko infeksi, akan tetapi

pelaksanaan dilakukan oleh tim penelitian yang sudah dilatih dan dilakukan secara

aseptis, maka risiko infeksinya akan sangat minimal.

G. Kompensasi

Subyek akan memperoleh snack sehat dan susu kotak sebagai tanda terimakasih

atas kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini.

H. Pembiayaan

Seluruh biaya penelitian ini akan ditanggung oleh peneliti.

I. Informasi tambahan

Para siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan

lebih lanjut, Bapak/Ibu/saudara dapat menghubungi Fara pada no Hp:

082323903158 Bapak/Ibu/saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian

kepada Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Telp: 0274

588688 pswt 17225 , +62811-2666-869; e-mail: [email protected]

******************************************************************

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

46

Lampiran 9. Informed Consent

RESPONDEN NO........................

LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

(Informed Consent)

Saya memutuskan untuk ikut berpartisipasi sebagai responden

dalam penelitian yang berjudul: Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di DI Yogyakarta Berdasarkan

Perbedaan Latar Belakang Pendidikan Kesehatan dan Non-Kesehatan atas

persetujuan sendiri

1. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami “Lembar

Informasi” yang berisi hal-hal terkait penelitian ini dan ketentuan-ketentuan dalam

berpartisipasi sebagai responden.

2. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan saya penjelasan secara

lisan yang melengkapi keterangan dari Lembar Informasi. Saya telah

memahaminya dan saya diberikan kesempatan menanyakan hal yang kurang jelas.

3. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidak akan secara langsung menerima

manfaat dari penelitian ini, namun telah disampaikan kepada saya hasil penelitian

ini akan berguna untuk peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penyakit

kardiovaskular dan gaya hidup tidak sehat terhadap fungsi jantung.

4. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya

berkeberatan untuk menyampaikannya.

5. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden

pada penelitian ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensi apapun.

6. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang akan

saya berikan akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.

7. Saya juga telah diberi penjelasan bahwa identitas saya dan orang tua saya

akan dijamin kerahasiannya baik dalam laporan maupun publikasi hasil penelitian.

8. Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua

pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan

penjelasan, saya dapat menanyakan kepada Peneliti

SAKSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

47

Saya telah menjelaskan kepada: Sdr. hal-hal mendasar

tentang penelitian ini. Menurut saya, Sdr tersebut telah memahami penjelasan

tersebut.

Nama pewawancara :

Status dalam penelitian ini :

Yogyakarta,

( ) ( ) ( )

Pewawancara Saksi Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

48

Lampiran 10. Case Report Form

No Responden:

Kuesioner Hubungan Ketepatan Persepsi Diri terhadap Berat Badan dengan

Parameter Kardiovaskuler di Kalangan Mahasiswa

Responden Yth. mohon semua bagian kuesioner diisi.

Petunjuk pengisian :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mengisi jawaban atau memberikan

tanda centang (√) pada lingkaran yang telah tersedia di bawah ini!

*Nama (boleh Inisial) :

*Umur : tahun

*Jenis kelamin: O Laki-laki O Perempuan

*Jurusan dan semester :

*Jenjang Studi : O D3 O S1 O S2 O S3 O Profesi

*Fakultas :

*Universitas :

*No. Telpon :

*Tinggal bersama:

O Orang tua/Wali O Sendiri O Teman O Lain-lain,………………

*Uang bulanan : O ≤ Rp 1.500.000 O > Rp 1.500.000

*Transportasi sehari-hari: (dapat diisi >1 jawaban)

1. .................................... 2. ....................................

3. .................................... 4. ....................................

*Olahraga rutin 1. kali/minggu; selama menit.

2. kali/minggu; selama menit.

3. kali/minggu; selama menit.

*Hobby: 1. kali/minggu; selama menit.

(non-olahraga)

2. kali/minggu; selama menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

49

3. kali/minggu; selama menit.

*Tidur: jam/sehari

*Merokok: O Tidak O Ya (…………… batang/hari)

O Pasif (dari orang rumah atau sekitar secara terus menerus)

*Menurut anda sendiri anda memiliki berat badan:

O sangat kurang O kurang O ideal O berlebih O sangat berlebih

*Riwayat Penyakit:

O Ada, …………………

O Tidak ada

O Tidak tahu

*Keluarga (Ayah, Ibu, dan Saudara Kandung) ada yang mengalami: hipertensi; diabetes; jantung;

penyakit kolesterol, dan kegemukan.

O Ada, …………………

O Tidak ada

O Tidak tahu

*Minuman yang sering kali diminum adalah : (boleh merek atau jenis minuman; dapat diisi >1 jawaban)

1. ……………………………………………….. 3.

…………………………………………………

2. ……………………………………………….. 4.

………………………………………………..

Ukuran gelas

*Air putih yang diminum sehari = …………..

gelas (1 gelas = 250 ml)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

50

*Apakah jumlah makanan Anda sama seperti proporsi pada gambar di atas? (untuk sekali makan)

O Ya OTidak

* Makan nasi/makanan pokok : kali/hari

Porsi: O Besar O Sedang (1 kepalan tangan kanan) O Kecil

*Makanan favorit: (boleh diisi >1 jawaban)

1. …………………………………… 4.……………………………………….

2. …………………………………… 5. ………………………………………

3. …………………………………… 6. ………………………………………

*Snack x/ hari : O >5kali O 4-5 kali O 2-3 kali O 0-1 kali O tidak pernah

Total porsi snack banding makanan utama :

O lebih banyak snack O sama O lebih sedikit snack

*Sarapan: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

(Sarapan adalah mengonsumsi makanan tidak lebih dari jam 08.00 pagi).

*Makan Siang: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

(Makan siang adalah mengonsumsi makanan pada jam 13.00-14.00)

*Makan Sore/Malam: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

(Makan malam adalah mengonsumsi makanan pada jam 19.00)

*Makan Sayur Setiap Hari: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

*Makan Buah Setiap Hari: O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

NB: Selalu = setiap hari

Sering = 4x-6x seminggu Jarang = 1x-3x seminggu

*Apakah jenis makanan Anda lengkap

mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,

buah, dan air sama seperti gambar di samping?

(per hari)

O Ya OTidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

51

Total porsi sayur banding buah :

O lebih banyak sayur O sama O lebih sedikit sayur

*Makanan snack yang secara umum sering kali mahasiswa konsumsi adalah :

(dapat memilih >1 jawaban)

O Buah/juice segar O Mie/Pasta O Kue/Roti

O Biskuit/snack kering O Gorengan O Bakso tusuk/Siomay

O ……………………… O ……………………. O ………………………

*Dalam waktu 7 hari, makanan dan minuman yang sering mahasiswa konsumsi adalah (dapat diisi >1

jawaban) :

1. 3. 5.

2. 4. 6.

*Dalam waktu 24 jam, makanan dan minuman yang saya sering saya konsumsi adalah (dapat diisi >1

jawaban) :

1. 3. 5.

2. 4. 6.

*Anda sering konsumsi snack pada tempat (dapat memilih >1 jawaban) :

O Di kampus O Di kost/rumah O Di luar kost/rumah

O Lain-lain, ………….

*Anda sering konsumsi snack pada suasana (dapat memilih >1 jawaban) :

O Saat sendirian O Bersama teman O Bersama keluarga

O Lain-lain, …………………………

*Memilih makanan/minuman atau snack sering kali karena rekomendasi (dapat memilih >1 jawaban) :

O Media Sosial O TV/Radio O Coba-coba sendiri

O Orang tua O Teman O Lain-lain, ………..

*Alasan anda mengkonsumsi snack (dapat memilih >1 jawaban) :

O Senang-senang saja O Kebutuhan gizi O Lapar

O Ikut-ikutan O Cegah bosan O Lain-lain, ………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

52

Bagian ini diisi oleh Peneliti

BB TB LP TDS/TDD*

mmHg

Pulse GDS*

mg/dl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

53

Lampiran 11. Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tekanan Darah dan Denyut

jantung

1. Tujuan: Sebagai pedoman dalam pengukuran tekanan darah responden

peneliti.

2. Ruang Lingkup: Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan

pengukuran tekanan darah.

3. Referensi: Pedoman InaSH (Indonesia Society of Hypertension)

4. Definisi: Pemeriksaan dengan cara mengukur tekanan darah menggunakan

sphygmomanometer digital untuk mengetahui tekanan darah sistolik, diastolik dan

denyut jantung dari responden peneliti.

5. Tanggung Jawab: Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt.

bertanggung jawab dalam pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

6. Prosedur Kerja

Persiapan Alat: Tensi meter (Sphygmanometer digital), manset sesuai ukuran dan

alat tulis

Cara Pelaksanaan:

a. Cuci Tangan

b. Memberi salam, memperkenalkan diri, asal, tujuan, klarifikasi

memberitahukan sensasi yang akan dirasakan

c. Tekanan darah dapat diukur saat keadaan duduk dengan punggung

bersandar dan kaki menapak lantai, atau dapat pula diukur dengan posisi

terlentang.

d. Tensimeter (sphygmomanometer digital) diletakkan di bidang rata.

e. Memasang manset standar 2/3 lengan kiri bagian atas sejajar dengan

jantung, 2 cm dari siku dengan keadaan tangan diluruskan (telapak tangan tidak

dikepal)

f. Menghidupkan sphygmomanometer digital.

g. Menekan tombol indikator untuk memompa manset agar manset dapat

memberi tekanan pada lengan atas hingga tekanan maksimal dan hasil pengukuran

dapat terbaca di alat tensimeter.

h. Menekan tombol untuk mengeluarkan udara dari manset tensimeter.

i. Nilai yang terbaca dicatat.

j. Pengukuran dilakukan sebanyak 2x apabila selisih antar pengukuran 1 dan

2 lebih dari 10 kali/menit, dilakukan pengukuran ke-3.

k. Menyampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan untuk diukur tekanan

darah dan denyut jantung.

l. Cuci tangan.

m. Tunggu 1-3 menit untuk pengukuran berulang atau pengukuran pada orang

lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

54

Standar Operasional Prosedur Pengukuran Gula Darah

1. Tujuan :

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengukuran gula darah pada

responden uji

2. Ruang Lingkup :

Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran gula darah

3. Referensi :SOP Puskesmas Mantani, SOP Puskesmas Sungai Ranggit, puskesmas Poned Pagar Dewa, Pedoman Praktik Laboratorium yang Benar

4. Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur gula darah dengan menggunakan

alat glucometer, yang bertujuan untuk mengetahui gula darah dari responden

peneliti.

5. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

6. Posedur Kerja

Alat : Meja, Kursi, Alat Gula Darah

Bahan : Lancet, Handscoon, Strip Gula Darah, Kapas alkohol

Langkah-langkah pelaksanaan :

a. Menyapa pasien dengan senyum, salam & sapa

b. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada responden uji

dan sensasi yang akan dirasakan untuk pengambilan gula darah

c. Mencuci tangan dan menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan

d. Memakai handscoon

e. Posisi responden penelitian diatur senyaman mungkin, gula darah dapat

diukur dengan keadaan duduk, punggung bersandar dan kaki menapak lantai.

f. Memassang stik gula darah pada alat pengukur gula darah

g. Membersihkan area penusukan menggunakan kapas alcohol (sebaiknya

menggunakan jari telunjuk, tengah atau manis)

h. Memijat jari telapak tangan dan jari yang akan dilakukan penusukan

i. Membersihkan jari yang akan dilakukan penusukan dengan kapas berisi

alcohol swab

j. Menunggu hingga jari benar-benar kering dari alcohol

k. Menusukkan jarum dengan sedikit menekan jari

l. Petugas meletakkan stik gula darah di jari tangan pasien

m. Menutup bekas luka tusukan dengan kapas berisi alcohol

n. Dibaca pada alat glucometer berapa kadar gula darah responden uji

o. Membaca hasil dan memberi tahu responden uji bahwa tindakan yang

diberikan sudah selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

55

Standar Operasional Prosedur Pengukuran Berat Badan

1. Tujuan:

2. Sebagai pedoman dalam pengukuran berat badan responden oleh peneliti

3. Ruang Lingkup:

4. Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran berat

badan

5. Referensi: Pedoman Puskesmas Widodaren

6. Definisi: Merupakan pemeriksaan dengan cara menimbang berat badan

dengan mempergunakan timbangan badan.

7. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

8. Prosedur Kerja

Persiapan Alat:

a. Timbangan berat badan

b. Alat tulis

Langkah-langkah Pelaksanaan :

a. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

b. Mengatur timbangan agar seimbang dengan memposisikan jarum di angka

0

c. Beritahu pasien untuk melepas alas kaki dan meletakkan barang yang

dibawa saat naik ke timbangan

d. Beritahu pasien untuk berdiri tegakdan tenang

e. Melihat skala timbangan dengan tepat

f. Catat hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

56

Standar Operasional Prosedur Pengukuran Tinggi badan

1. Tujuan :

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengukuran tinggi badan pada

responden uji

2. Ruang Lingkup :

Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran tinggi badan

3. Referensi : SOP Pengukuran Tinggi Badan Puskesmas Buleleng, Panduan

Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya

Terbatas, JNPK-KR, YBP-SP, Jakarta, 2004

4. Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur tinggi badan yang bertujuan untuk

mengetahui tinggi badan dari responden peneliti.

5. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

6. Prosedur Kerja

Alat : Meteran dan alat tulis

Langkah-langkah pelaksanaan :

a. Menyapa pasien dengan senyum, salam & sapa

b. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

c. Menganjurkan pasien melepas alas kaki

d. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran, menghadap

petugas

e. Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien.

f. Melihat skala yang ada pada pengukur TB. Mencatat hasil pengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

58

Standar Operasional Prosedur Pengukuran Lingkar Pinggang 1. Tujuan:

Sebagai pedoman dalam pengukuran lingkar pinggang responden peneliti.

2. Ruang Lingkup:

Prosedur ini digunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran lingkar pinggang.

3. Referensi: How to Measure Waist Circumference for Health oleh Maria

Frey.

4. Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur lingkar pinggang dengan

menggunakan meteran yang sudah dikalibrasi, yang bertujuan untuk mengetahui

lingkar pinggang dari responden peneliti.

5. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

6. Prosedur Kerja

Alat : Meteran lingkar pinggang

Bahan : Alat tulis

Langkah-langkah pelaksanaan :

a. Meteran untuk mengukur lingkar pinggang disiapkan.

b. Tubuh diposisikan berdiri dengan tegap agar hasil akurat.

c. Singkirkan pakaian tebal yang bisa menambah ukuran besar ukuran di

sekitar perut.

d. Meteran dililitkan di sekitar bagian terlebar dari perut di dekat pusar.

e. Posisikan meteran dengan lurus dan tepat lalu tarik napas perlahan dan

hembuskan kembali.

f. Ulangi langkah ini dua sampai tiga kali untuk memastikan hasil konsisten.

g. Jangan memposisikan meteran terlalu ketat karena dapat menimbulkan

bagian perut terlipat dan hasil tidak akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

59

BIOGRAFI PENULIS

Ni Made Ari Praharsini merupakan anak kedua dari dua

bersaudara dari pasangan Alm. I Wayan Narka, S.Ag.,

M.Si dan Ni Ketut Padmi. Perempuan kelahiran

Denpasar, 10 Juli 1998 ini dilahirkan dan besar dalam

lingkungan keluarga Hindu di Bali. Penulis menempuh

pendidikan formal di TK Kumara Windu Kencana I

(2002-2004), SD Negeri 1 Penatih (2004-2010), SMP

Negeri 8 Denpasar (2010-2013), SMA Negeri 3 Denpasar

(2013-2016). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana

pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2016.

Selama menempuh program sarjana penulis ikut berpartisipasi dalam beberpa

kegiatan kemahasiswaan, seperti kegiatan Pharmacy Performance sebagai divisi

Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi (2016), kegiatan Lomba Cerdas Cermat

sebagai divisi Dekorasi (2016 & 2017), kegiatan Desa Mitra sebagai divisi

Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi (2017), kegiatan Komisi Pemilihan Umum

Fakultas sebagai divisi Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi (2017). Penulis juga

pernah menjadi asisten dosen praktikum Kimia Dasar (2017) dan Kimia Organik

(2017 dan 2018). Selain aktif di kampus, penulis juga aktif dalam kegiatan di luar

kampus seperti, mengikuti organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma

Indonesia (KMHDI) sebagai sekretaris pada tahun 2017-2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI