17
HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN DENGAN INFARK MIOKARD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI TAHUN 2018 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) Oleh : HARYADI NIM 702015054 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2019

HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN

DENGAN INFARK MIOKARD DI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH PALEMBANG BARI TAHUN 2018

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh :

HARYADI

NIM 702015054

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2019

Page 2: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan
Page 3: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan
Page 4: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

ABSTRAK

Nama : Haryadi

Program Studi : Pendidikan Kedokteran

Judul : Hubungan Hipertensi, Usia, Jenis Kelamin dengan Infark

Miokard Di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari

Tahun 2018.

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian secara global,

salah satu penyakit kardiovaskular adalah infark miokard. Infark Miokard adalah

kematian miokardium akibat gangguan aliran darah ke jantung. Infark Miokard

memiliki faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko hipertensi, usia, jenis

kelamin dengan kejadian infark miokard di Rumah Sakit Umum Daerah

Palembang Bari. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain

penelitian case control. Sampel diambil sebanyak 49 responden untuk kasus dan

49 responden untuk kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi.

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi status rekam medik di Rumah

Sakit Umum Daerah Palembang Bari periode Januari 2016 – September 2018.

Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis univariat dan bivariat

menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan

bermakna antara hipertensi (p-value 0,0005), usia (p-value 0,0005) dengan

kejadian infark miokard. Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki

hubungan bermakna dengan kejadian infark miokard.

Kata Kunci: Infark Miokard, Hipertensi, Usia, Jenis Kelamin

Page 5: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

ABSTRACT

Name : Haryadi

Study Program : Medical Education

Title : Relationship of Hypertension, Age, Gender with Myocardial

Infarction at Regional Public Hospital Palembang Bari in

2018.

Cardiovascular disease is the number one cause of death globally, one of the

cardiovascular diseases is myocardial infarction. Myocardial infarction is the

decease of the myocardium due to impaired blood flow to the heart. Myocardial

infarction has risk factors that can be modified and unmodified. This study aims to

determine the relationship between for hypertension, age, gender and the

incidence of myocardial infarction at the Regional Public Hospital Palembang

Bari. This type of research is observational analytic with case control research

design. Samples were taken as many as 49 respondents for the case and 49

respondents for control. The instrument used was an observation sheet. Data

collected was done through medical record status observations in Regional Public

Hospital Palembang Bari for the period of January 2016 - September 2018. Data

obtained were processed using univariate and bivariate analysis using the Chi-

Square test. The results showed that there was a significant relationship between

hypertension (p-value 0,0005), age (p-value 0,0005) and the incidence of

myocardial infarction. While gender (p-value 1,000) did not have a significant

relationship with the incidence of myocardial infarction.

Keywords: Myocardial Infarction, Hypertension, Age, Gender

Page 6: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat- Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit

bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan

terimakasih kepada:

1) dr. H. Achmad Ridwan MO, M.Sc selaku pembimbing 1 dan dr. Ni Made

Elva Mayasari, Sp.JP selaku pembimbing 2;

2) dr. Yanti Rosita, M.Kes selaku penguji;

3) Dekan dan Staf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang;

4) Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI yang telah banyak

membantu dalam usaha memperoleh data yang saya butuhkan;

5) Ibu dan Ayah yang selalu memberikan segala dukungan dan nasihat

kepada saya;

6) Adik saya Wakwi dan Fahri yang sudah menjadi penyemangat kuliah

saya;

7) Sahabat Gedung Putih yang sudah memberikan kenangan manis selama

masa kuliah khususnya dalam penyusunan skripsi ini;

8) Teman seperjuangan di Geommedy, Wisma Intan, dan pihak lain yang

tidak mungkin saya sebutkan satu persatu.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Palembang, 29 Januari 2019

Penulis

Page 7: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................iii

HAHALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................iv

ABSTRAK .........................................................................................................v

ABSTRACT .......................................................................................................vi

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH .............................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL..............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 2

1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................ 3

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 3

1.5 Keaslian Penelitian .............................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Infark Miokard ...................................................................................... 5

2.1.1 Definisi Infark Miokard ................................................................ 5

2.1.2 Faktor Risiko Infark Miokard ........................................................ 5

2.1.3 Klasifikasi Infark Miokard ............................................................. 5

2.1.4 Gejala Infark Miokard.................................................................... 5

2.1.5 Patofisiologi Infark Miokard.......................................................... 6

2.1.5 Diagnosis Infark Miokard .............................................................. 7

2.1.5 Komplikasi dan Dampak Infark Miokard ...................................... 8

2.2 Hipertensi ............................................................................................... 9

2.2.1 Definisi Hipertensi ......................................................................... 9

2.2.2 Klasifikasi Hipertensi..................................................................... 10

2.2.3 Hubungan Hipertensi dan Infark Miokard ..................................... 10

2.3 Usia ........................................................................................................ 12

2.4 Jenis Kelamin ........................................................................................ 13 2.5 Kerangka Teori ...................................................................................... 15

2.6 Hipotesis ................................................................................................ 16

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 17

Page 8: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 17

3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 17

3.4 Variabel Penelitian................................................................................. 20

3.5 Definisi Operasional .............................................................................. 20

3.6 Cara Pengumpulan Data ........................................................................ 21

3.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 21

3.8 Alur Penelitian ....................................................................................... 23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum RSUD Palembang BARI.......................................... 24

4.3 Hasil ....................................................................................................... 24

4.4 Pembahasan ........................................................................................... 28

4.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 32

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 33

5.2 Saran ...................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 35

LAMPIRAN ......................................................................................................... 37

Page 9: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya ...................................... 3

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah .................................................................... 10

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 20

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Menurut Kejadian Infark Miokard ...................... 25

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Menurut Hipertensi .............................................. 25

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Menurut Usia ....................................................... 25

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin ....................................... 26

Tabel 4.5 Hubungan Antara Hipertensi dan Infark Miokard ................................ 26

Tabel 4.6 Hubungan Antara Usia dan Infark Miokard ......................................... 27

Tabel 4.7 Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Infark Miokard .......................... 28

Page 10: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................. 15

Gambar 3.1 Alur Penelitian................................................................................... 23

Page 11: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Dasar ......................................................................................... 37

Lampiran 2 Hasil Olah Data Analisis Bivariat ..................................................... 41

Lampiran 3 Surat Kelayakan Etika Penelitian ...................................................... 47

Lampiran 4 Surat Izin Pengambilan Data Penelitian ............................................ 48

Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian Melakukan Penelitian ................................. 49

Lampiran 6 Kartu Aktivitas Bimbingan Skripsi ................................................... 50

Page 12: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian secara

global. Pengetahuan tentang pentingnya faktor risiko penyakit kardiovaskular di

masyarakat masih rendah. Penyakit kardiovaskular banyak jenisnya salah satunya

adalah penyakit infark miokard

Infark Miokard Akut adalah kematian miokardium akibat gangguan aliran

darah ke jantung (Guyton dan Hall, 2017). Infark Miokard Akut (IMA) adalah

penyebab utama morbiditas maupun mortalitas di seluruh dunia. Pasien yang

terkena IMA diperkirakan 1,5 juta orang dengan kematian sekitar 500.000 pasien

setiap tahunnya di Amerika Serikat. Laju mortalitas awal (30 hari) pada penderita

IMA mencapai 30% dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum penderita

infark miokard mencapai rumah sakit dan sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap

hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah IMA(Alwi,

2009).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2012, total

kematian di dunia mencapai 56 juta orang. Diperkirakan sebanyak 17,5 juta orang

meninggal akibat penyakit kardiovaskular, dan 7,4 juta orang diantaranya

disebabkan oleh penyakit jantung iskemik. Lebih dari tiga perempat dari kematian

akibat penyakit kardiovaskular berlangsung di negara-negara berpenghasilan

rendah dan menengah(AHA, 2017).

Berdasarkan data Riset kesehatan dasar tahun 2013, prevalensi penyakit

jantung koroner di Indonesia sebesar 1.5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340

orang. Data prevalensi ditentukan berdasarkan hasil wawancara pada responden

umur ≥ 15 tahun berupa gabungan kasus penyakit yang pernah didiagnosis atau

kasus yang mempunyai gejala penyakit penyakit jantung koroner. Adapun di

provinsi Sumatera Selatan, berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi

Page 13: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

penyakit jantung koroner di Sumatera Selatan sebesar 0,7% atau diperkirakan

sekitar 38.358 orang(Dinkes, 2013).

Penyakit infark miokard secara tidak langsung dapat disebabkan oleh faktor

risiko penyakit kardiovaskular. Faktor risiko berupa faktor risiko yang dapat

diubah maupun yang tidak dapat diubah; faktor risiko dapat diubah meliputi.

dislipidemia (LDL meningkat, HDL menurun), hipertensi, diabetes

mellitus/sindrom metabolik, merokok dan kurang aktivitas fisik(Erica, 2016).

Penelitian tentang penyakit infark miokard yang dihubungkan dengan riwayat

hipertensi, usia dan jenis kelamin belum peneliti temukan khususnya di kota

Palembang.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan antara hipertensi, usia dan jenis kelamin dengan

infark miokard. Adapun pemilihan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari

sebagai tempat penelitian ini akan dilaksanakan didasari oleh Rumah Sakit Umum

Daerah Palembang Bari merupakan salah satu Rumah Sakit rujukan di kota

Palembang yang juga merawat penyakit infark miokard, disamping rumah sakit

tersebut layak dilakukan penelitian karena lokasi Rumah Sakit tersebut dapat

diakses lebih mudah oleh peneliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian

ini adalah Bagaimana hubungan antara hipertensi, usia dan jenis kelamin dengan

kejadian infark miokard di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi,

usia, jenis kelamin dengan kejadian infark miokard di Rumah Sakit Umum

Daerah Palembang Bari.

Page 14: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui distribusi frekuensi variabel dependen (kejadian infark

miokard) dan variabel independen (hipertensi, usia dan jenis kelamin) di

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari

2. Mengetahui hubungan antara hipertensi dan infark miokard di Rumah

Sakit Umum Daerah Palembang Bari.

3. Mengetahui hubungan antara usia dan kejadian infark miokard di Rumah

Sakit Umum Daerah Palembang Bari.

4. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan kejadian infark miokard di

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang hubungan faktor risiko riwayat hipertensi, usia, jenis

kelamin dan penyakit infark miokard.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi instansi dan rumah sakit terkait untuk

meningkatkan program pencegahan faktor risiko penyakit infark miokard.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya

Nama Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian

Budiman dkk, 2015 Hubungan

Dislipidemia,

Hipertensi dan

diabetes mellitus

dengan kejadian

infark miokard akut

Analitik

Observasional

dengan desain

case control

Ada hubungan bermakna

antara dislipidemia (p

value= 0.001), hipertensi

(p value= 0.003), dan

diabetes mellitus (p value=

0.0001) dengan kejadian

infark miokard akut.

Pramadiaz, 2014 Hubungan Faktor

Risiko Terhadap

Deskriptif analitik

dengan desain

Didapatkan bahwa variabel

hipertensi p value (0,002),

Page 15: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

Nama Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian

Kejadian Sindroma

Koroner Akut pada

Pasien Dewasa Muda

di RSUP Dr.

M.Djamil Padang

cross sectional riwayat keluarga p value

(0,006) berhubungan

dengan kejadian sindroma

koroner akut pada pasien

dewasa muda, tidak

terdapat hubungan antara

variabel jenis kelamin p

value (0,256), riwayat

merokok p value (0,288),

dislipidemia p value

(0,141), dan DM p value

(0,849) dengan kejadian

Sindroma koroner akut

pada pasien dewasa muda

Windy dkk, 2017 Hubungan Antara

Hipertensi dengan

Kejadian Penyakit

Jantung Koroner

Pada Pasien yang

Berobat Di Rumah

Sakit Umum Pusat

Prof Dr R D Kandou

Manado

Observasional

dengan desain

case control

Didapatkan bahwa

hipertensi berhubungan

dengan penyakit jantung

koroner dengan p value

(0,028)

Wahyuni dkk, 2014 Usia , jenis kelamin

dan riwayat keluarga

penyakit jantung

koroner sebagai

faktor prediktor

MACE pasien

sindrom koroner akut

Prognostik

dengan desain

cohort

retrospektif

Usia merupakan faktor

prediktor MACE pada

SKA dengan p value

(0,03) sedangkan jenis

kelamin (p-value 0,06) dan

riwayat keluarga (p-value

=0,15) bukan merupakan

faktor prediktor MACE

pada SKA.

Penelitian yang akan dilakukan kali ini berbeda dengan penelitian yang

telah ada sebelumnya. Perbedaan terletak pada desain penelitian, waktu dan

tempat penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian.

Page 16: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

DAFTAR PUSTAKA

Adi, P.R. 2014. Pencegahan dan Penatalaksanaan Aterosklerosis. Dalam: Setiati,

S., Alwi, I., Sudoyo, A.W. (Editor). Buku Ajar Penyakit Dalam, Ed VI.

Jakarta. Interna Publishing

American Heart Association (AHA). 2017. ACCF/AHA Heart Disease and Stroke

Statistics 2017 Update: A report of the American College of Cardiology

Foundation/American Heart Association. J Am Coll Cardio, 62(16), e240-

e327. diakses 6 September 2018

Alwi, I. 2014. Infark Miokard Dengan Elevasi ST. Dalam: Setiati, S., Alwi, I.,

Sudoyo, A.W. (Editor). Buku Ajar Penyakit Dalam, Ed VI. Jakarta. Interna

Publishing

Budiman, Sihombing, R., Pradina, P. 2015. Hubungan Dislipidemia, Hipertensi

dan diabetes mellitus dengan kejadian infark miokard akut. Jurnal

Kesehatan Masyarakat Andalas. diakses 6 September 2018

Brown, C.T. 2012. Penyakit Aterosklerotik Koroner. Dalam: Price, S.A., Wilson,

L.M. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed 6. Jakarta.

EGC

Carrick, D. 2018. Hypertension Microvascular Pathology and Prognosis After an

Acute Myocardial Infarction. diakses 5 September 2018.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6080885/

Dahlan, S. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, edisi 6. Jakarta.

Salmba Medika

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta

Erica, C. 2016. Sex Differences in Cardiac Risk Factors, Perceived Risk, and

Healthcare Provider Discussion of Risk and Risk Modification among

Young Patients with Acute Myocardial Infarction The VIRGO Study.

diakses 7 September 2018.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4628727/

Gray, Huon., Dawkins., Morgan, John dan Simpson. 2005. Penyakit Jantung

Koroner. Lecture Notes Kardiologi (4th ed.). Jakarta. Erlangga

Guyton, A.C., Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta.

EGC

JNC-8. 2014. The Eight Report of the Joint National Committee. Hypertension

Guideliness: An In-depth Guide. Am J Manag Care

Page 17: HUBUNGAN HIPERTENSI, USIA, JENIS KELAMIN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2823/1/702015054...Sedangkan jenis kelamin (p-value 1,000) tidak memiliki hubungan bermakna dengan

Lind, L. 2018. Impact of Aging on the Strength of Cardiovascular Risk Factors A

Longitudinal Study Over 40 Years. diakses 8 September 2018.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5778963/

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta

PERKI. 2013. Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular. Ed

Pertama. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Jakarta

Pramadiaz, A.T. 2014. Hubungan Faktor Risiko Terhadap Kejadian Sindroma

Koroner Akut pada Pasien Dewasa Muda di RSUP Dr. M.Djamil Padang.

Skripsi. Universitas Andalas. Padang

Sastroasmoro, S., Sofyan, I. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Jakarta. CV Sagung Seto

Trisnohadi, H.B., Muhadi. 2014. Angina Pektoris Tak Stabil/Infark Miokard

Tanpa Elevasi ST. Dalam: Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A.W. (Editor). Buku

Ajar Penyakit Dalam, Ed VI. Jakarta. Interna Publishing

Wahyuni, S.H. 2014. Usia, Jenis Kelamin Dan Riwayat Keluarga Penyakit

Jantung Koroner Sebagai Faktor Prediktor Terjadinya Major Adverse

Cardiac Events Pada Pasien Sindrom Koroner Akut. Skripsi.Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Williams & Wilkins. 2012. Kapita Selekta Penyakit. Jakarta: EGC

Wilson, L.M. 2012. Gangguan Sirkulasi. Dalam: Price, S.A., Wilson, L.M.

Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed 6. Jakarta. EGC

Windy, G.A.2018.Hubungan Antara Hipertensi Dengan Kejadian Penyakit

Jantung Koroner Pada Pasien Yang Berobat Di Rumah Sakit Umum Pusat

Prof.Dr.R.D. Kandou Manado.Skripsi.Universitas Sam Ratulangi. Manado

Yogiantoro, M. 2014. Pendekatan Klinis Hipertensi. Dalam: Setiati, S., Alwi, I.,

Sudoyo, A.W. (Editor). Buku Ajar Penyakit Dalam, Ed VI. Jakarta. Interna

Publishing

Yunita, E.I. 2009. Hubungan Faktor Risiko dengan Penyakit Jantung di Rumah

Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2009. Skripsi. Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Bina Husada. Palembang