54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT DENGAN JUMLAH LEUKOSIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran WEGIG AMANU G 0008038 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

  • Upload
    lammien

  • View
    235

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT

DENGAN JUMLAH LEUKOSIT

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

WEGIG AMANU

G 0008038

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

Page 2: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, .............2011

Wegig Amanu

NIM. G0008038

Page 4: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Wegig Amanu, G0008038, 2011. Hubungan USG Appendisitis Akut dengan Jumlah Leukosit. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan USG appendisitis akut dengan jumlah leukosit. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Mei 2011 di RSUD Dr. Moewardi. Pengambilan sampel dilaksanakan secara purposive random sampling dengan kriteria inklusi adalah (1) Rekam medik pasien appendisitis dengan riwayat pemeriksaan USG (2) Rekam medik pasien appendisitis dengan pemeriksaan darah lengkap (3) Rekam medik pasien dengan jenis kelamin laki – laki (4) Rekam medik pasien dengan riwayat operasi. Sampel tidak dapat dipilih jika (1) Rekam medik pasien apendisitis tanpa riwayat pemeriksaan USG (2) Rekam medik pasien apendisitis tanpa pemeriksaan darah lengkap (3) Rekam medik pasien apendisitis dengan jenis kelamin perempuan (4) Rekam medik pasien yang tanpa riwayat operasi. Diperoleh 42 data dan dianalisis menggunakan uji Chi Square Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara USG appendisitis dengan jumlah leukosit. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p = 0.013 Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan antara USG appendisitis dengan jumlah leukosit Kata kunci : USG, appendisitis akut, jumah leukosit

Page 5: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT Wegig Amanu, G0008038, 2011. The Correlation between Acute Appendicitis USG and Total Leukocytes. Medical Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. Research Purpose: This research aims to determine the correlation of acute appendicitis USG by the number of leukocytes. Research Methods: This research is a descriptive analytic cross sectional approach implemented in May 2011 in RSUD Dr. Moewardi. Sampling was conducted in purposive random sampling with inclusion criteria were (1) The medical records of patients with a history of appendicitis ultrasonography examination (2) The medical records of patients with appendicitis which has a complete blood count (3) The medical records of male patients (4) Medical records patients with a history of surgery. Samples can not be selected if (1) The medical records of patients without a history of appendicitis ultrasonography examination (2) The medical records of appendicitis patients without complete blood count (3) The medical records of female appendicitis patients(4) Medical records of patients without a history of surgery. 42 data obtained and analyzed using Chi Square test. Research Result: This research showed a significant correlation between appendicitis USG and the number of leukocytes. Chi Square test results demonstrate the value of p = 0,013. Research Conclusion: There is a correlation between Acute Appendicitis USG and Total Leukocytes Key words: USG , acute appendicitis, the number of leukocytes

Page 6: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Alhamdulillaah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Hubungan USG Appendisitis Akut dengan Jumlah Leukosit”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi beserta Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Suyono, dr. Sp. Rad (K), selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasihat.

4. Dr. Ida Bagus Metria, dr., Sp.B KBD, selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasihat.

5. Dr. Widiastuti,dr., Sp. Rad (K), selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.

6. Ipop Syarifah, Dra., M.Si, selaku Anggota Penguji yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.

7. Bapak, Ibu, kakak serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan moral, material, serta senantiasa mendoakan untuk terselesaikannya skripsi ini.

8. Teman-teman Kost Techno House yang selalu memotivasi penulis dengan tawa dan semangatnya.

9. Teman-teman mahasiswa angkatan 2008. 10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, ……….. 2011

Wegig Amanu

Page 7: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI.............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 4

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4

1. Appendiks ........................................................................................... 4

2. Appendisitis ........................................................................................ 6

3. Ultrasonografi................................................................................. 20

4. Leukosit.......................................................................................... 25

B. Kerangka Berpikir ................................................................................. 28

C. Hipotesis ................................................................................................. 28

Page 8: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 29

A. Jenis Penelitian............................................................................... 29

B. Lokasi Penelitian............................................................................ 29

C. Subjek Penelitian .............................................................................. 29

D. Teknik Sampling .............................................................................. 30

E. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................... 30

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................ 30

G. Rancangan Penelitian ....................................................................... 31

H. Alat, Bahan dan Cara Kerja ............................................................ 31

I. Teknik Analisis Data ........................................................................ 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN ............................................................................... 33

BAB V. PEMBAHASAN ........................................................................................ 39

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 43

A. Simpulan............................................................................................... 43

B. Saran ..................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 44

LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur ....................................................33

Tabel 4.2 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Jumlah Leukosit ...............35

Tabel 4.3 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Sel Polomorfonuklear......36

Tabel 4.4 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Sel Netrofil Segmen ........38

Page 10: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Appendiks................................................................... 5

Gambar 2.2 Appendisitis Akut...................................................................... 9

Gambar 2.3 Appendisitis Akut Purulenta...................................................... 10

Gambar 2.4 Appendisitis Akut Gangrenosa.................................................. 11

Gambar 2.5 Appendisitis Infiltrat.................................................................. 11

Gambar 2.6 Appendisitis Abses..................................................................... 12

Gambar 2.7 Appendisitis Perforasi................................................................. 13

Gambar 2.8 Appendisitis Kronis..................................................................... 14

Gambar 4.1 Presentase Sampel Berdasarkan Umur....................................... 34

Gambar 4.2 Grafik Presentase Antara USG Appendisitis dengan Jumlah

Leukosit...................................................................................... 35

Gambar 4.3 Presentase Antara USG Appendisitis dengan Jumlah Sel PMN.. 37

Page 11: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kedokteran

Lampiran 2. Surat Izin Peminjaman Data Rekam Medik

Lampiran 3. Surat Izin Peminjaman Data Foto Rontgen

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari RSUD Dr. Moewardi

Lampiran 5. Data Sampel Penelitian

Lampiran 6. Hasil Analisis Data Penelitian

Page 12: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ditjen Bina Yanmedik Depkes RI, penyakit saluran pencernaan

menempati urutan ke tiga dari 10 penyakit utama penyebab kematian di rumah

sakit di Indonesia dengan jumlah kematian 6.590 dari 225.212 kasus dengan

Case Fatality Rate (CFR) 2,93% tahun 2007 dan 6.825 dari 234.536 kasus

dengan CFR 2,91% tahun 2008 (Depkes, 2008).

Salah satu penyakit pada saluran pencernaan adalah infeksi pada

appendiks yang disebut dengan appendisitis (Gipson, 2003). Appendisitis

menyebabkan abdomen akut dan memerlukan tindakan bedah

(Tambunan,1994). Penelitian di Amerika Serikat terdapat 680.000 kasus

appendisitis dengan Incidence Rate (IR) 25 per 10.000 penduduk

(Hardin,1995).

Appendisitis dapat terjadi pada semua umur, paling sering pada dewasa

muda umur 10-30 tahun dengan rasio pria : wanita sebanding. Gejala

appendisitis berupa abdomen akut memberikan gambaran klinis yang sama

dengan gangguan penyakit lain sehingga sulit untuk dibedakan (Schwartz,

2000). Hal ini mengakibatkan appendisitis sulit didiagnosis dan terlambat

untuk ditangani sehingga terjadi komplikasi berupa perforasi, peritonitis, dan

abses. Gejala appendisitis pada anak-anak, orang tua, dan wanita hamil tidak

spesifik dan biasanya diketahui setelah terjadi komplikasi (Schrock, 1995).

Page 13: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Leukosit merupakan unit sistem pertahanan tubuh yang mobile. Leukosit

sebagian dibentuk di sumsum tulang dan sebagian lagi di jaringan limfe.

Setelah dibentuk, sel – sel ini diangkut dalam darah menuju ke berbagai bagian

tubuh yang membutuhkan. Manfaat leukosit yang sesungguhnya adalah

sebagian besar diangkut ke daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan

serius, dengan demikian menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap

agen – agen infeksius ( Guyton, 2007).

Leukositosis adalah keadaan bila jumlah leukosit meningkat, yaitu

melebihi 10000/mm³. Dalam prakteknya leukositosis berarti peningkatan

jumlah leukosit netrofil, sehingga melebihi 60% jumlah seluruh leukosit.

Jumlahnya bisa sampai 80% dari seluruh leukosit. Leukositosis terjadi bila

ada jaringan cidera atau infeksi, sehingga pada tempat cidera atau radang

dapat terkumpul banyak leukosit untuk turut membendung infeksi

(Sutisna, 1998).

Pemeriksaan jumlah leukosit dan pemeriksaan USG membantu

menegakkan diagnosis appendisitis akut. Berdasarkan pada tingginya angka

insiden, prevalensi dan mortalitas akibat apendisitis di Indonesia, maka peneliti

merasa tertarik untuk melakuan penelitian tentang hubungan antara USG

appendisitis akut dengan jumlah leukosit.

B. Perumusan Masalah

Adakah hubungan antara USG appendisitis akut dengan jumlah

leukosit?

Page 14: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya hubungan antara USG appendisitis akut dengan

jumlah leukosit.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empiris adanya

hubungan antara USG appendisitis akut dengan jumlah leukosit. Bagi

dunia penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

acuan untuk penelitian yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan

dalam penegakkan diagnosis appendisitis akut.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Appendiks

a. Definisi

Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan

panjang kira-kira 10 cm dan berpangkal pada sekum. Appendiks

pertama kali tampak saat perkembangan embriologi minggu ke

delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum. Pada saat

antenatal dan postnatal, pertumbuhan dari sekum yang berlebih

akan menjadi appendiks yang akan berpindah dari medial menuju

katup ileocaecal (Sjamsuhidajat, 2005).

b. Anatomi

Appendiks pada bayi berbentuk kerucut, lebar pada

pangkal dan menyempit kearah ujung. Keadaan ini menjadi sebab

rendahnya insidens appendisitis pada usia tersebut. Appendiks

memiliki lumen sempit di bagian proksimal dan melebar pada

bagian distal. Terdapat tiga tanea coli yang menyatu

dipersambungan sekum dan berguna untuk mendeteksi posisi

appendiks. Gejala klinik appendisitis ditentukan oleh letak

appendiks. Posisi appendiks adalah retrocaecal (di belakang

sekum) 65,28%, pelvic (panggul) 31,01%, subcaecal (di bawah

sekum) 2,26%, preileal (di depan usus halus) 1%, dan postileal

Page 16: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

(di belakang usus halus) 0,4% (Sjamsuhidajat, 2005).

Appendiks disebut tonsil abdomen karena ditemukan

banyak jaringan limfoid. Jaringan limfoid pertama kali muncul

pada appendiks sekitar dua minggu setelah lahir, jumlahnya

meningkat selama pubertas sampai puncaknya berjumlah sekitar

200 folikel antara usia 12-20 tahun dan menetap saat dewasa.

Setelah itu, mengalami atropi dan menghilang pada usia 60 tahun

(Sjamsuhidajat, 2005).

Persarafan parasimpatis berasal dari cabang nervus vagus

yang mengikuti arteri mesenterika superior dari arteri

appendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari

nervus torakalis X. Oleh karena itu, nyeri viseral pada

appendisitis bermula di sekitar umbilikus. Appendiks

divaskularisasi oleh arteri apendikularis yang merupakan cabang

dari bagian bawah arteri ileocolica. Arteri appendiks termasuk end

arteri . Bila terjadi penyumbatan pada arteri ini, maka appendiks

mengalami ganggren (Gambar 2.1) (Sjamsuhidajat, 2005).

Gambar 2.1 Anatomi Appendiks (Omran, 2007)

Page 17: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Fisiologi

Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu

secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya

mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir di muara appendiks

tampaknya berperan pada patogenesis appendisitis (Guyton, 2007).

Imunoglobulin sekretoaris yang dihasilkan oleh Gut

Associated Lymphoid Tissue (GALT) yang terdapat di sepanjang

saluran cerna termasuk appendiks adalah Imunoglobulin A (Ig-A).

Imunoglobulin ini sangat efektif sebagai pelindung terhadap

infeksi yaitu mengontrol proliferasi bakteri, netralisasi virus,

serta mencegah penetrasi enterotoksin dan antigen intestinal

lainnya. Namun, pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi

sistem imun tubuh sebab jumlah jaringan limfoid sedikit sekali

jika dibandingkan dengan jumlah di saluran cerna dan seluruh

tubuh ( Guyton, 2007).

2. Appendisitis

a. Definisi

Appendisitis adalah infeksi pada appendiks karena

tersumbatnya lumen oleh fekalith (batu feces), hiperplasi jaringan

limfoid, dan cacing usus. Obstruksi lumen merupakan penyebab

utama appendisitis. Erosi membran mukosa appendiks dapat

terjadi karena parasit seperti Entamoeba histolytica, Trichuris

trichiura, dan Enterobius vermikularis (Kumar, 2007).

Page 18: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Penelitian di Amerika Serikat pada 3.400 kasus, 50%

ditemukan adanya faktor obstruksi. Obstruksi yang disebabkan

hiperplasi jaringan limfoid submukosa 60%, fekalith 35%, benda

asing 4%, dan sebab lainnya 1% (Collin, 1990).

b. Patofisiologi

Appendisitis merupakan peradangan appendiks yang

mengenai semua lapisan dinding organ tersebut. Tanda

patogenetik primer diduga karena obstruksi lumen dan ulserasi

mukosa menjadi langkah awal terjadinya appendisitis. Obstruksi

intraluminal appendiks menghambat keluarnya sekresi mukosa

dan menimbulkan distensi dinding appendiks. Sirkulasi darah

pada dinding appendiks akan terganggu. Adanya kongesti vena

dan iskemia arteri menimbulkan luka pada dinding appendiks.

Kondisi ini mengundang invasi mikroorganisme yang ada di usus

besar memasuki luka dan menyebabkan proses radang akut,

kemudian terjadi proses irreversible meskipun faktor obstruksi

telah dihilangkan (Price, 1995).

Appendisitis dimulai dengan proses eksudasi pada mukosa,

sub mukosa, dan muskularis propia. Pembuluh darah pada serosa

kongesti disertai dengan infiltrasi sel radang neutrofil dan edema,

warnanya menjadi kemerah-merahan dan ditutupi granular

membran. Pada perkembangan selanjutnya, lapisan serosa ditutupi

oleh fibrinoid supuratif disertai nekrosis lokal disebut appendisitis

Page 19: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

akut supuratif. Edema dinding appendiks menimbulkan gangguan

sirkulasi darah sehingga terjadi ganggren, warnanya menjadi

hitam kehijauan yang sangat potensial ruptur. Pada semua dinding

appendiks tampak infiltrasi radang neutrofil, dinding menebal

karena edema dan pembuluh darah kongesti (Tambunan, 1994).

Appendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan

sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut. Jaringan ini

menyebabkan terjadinya perlengketan dengan jaringan sekitarnya.

Perlengketan tersebut dapat kembali menimbulkan keluhan pada

perut kanan bawah. Pada suatu saat organ ini dapat mengalami

peradangan kembali dan dinyatakan mengalami eksaserbasi

(Sjamsuhidajat, 2005).

c. Klasifikasi

1) Appendisitis Akut

a. Appendicitis Akut Sederhana (Cataral Appendicitis)

Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan sub

mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi mukosa

menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi

peningkatan tekanan dalam lumen yang mengganggu

aliran limfe, mukosa appendiks menjadi menebal,

edema, dan kemerahan. Gejala diawali dengan rasa nyeri

didaerah umbilikus, mual, muntah, anoreksia, malaise,

dan demam ringan. Pada appendisitis kataral terjadi

Page 20: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

leukositosis dan appendiks terlihat normal, hiperemia,

edema, dan tidak ada eksudat serosa (Gambar 2.2)

(Thomson, 1997).

Gambar 2.2 Appendisitis Akut

Diunduh dari: www.ultrasound-images.com/appendix.htm

b. Appendisitis Akut Purulenta (Supurative Appendicitis)

Tekanan dalam lumen yang terus bertambah

disertai edema menyebabkan terbendungnya aliran vena

pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis.

Keadaan ini memperberat iskemia dan edema pada

apendiks. Mikroorganisme yang ada di usus besar

berinvasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan

infeksi serosa sehingga serosa menjadi suram karena

dilapisi eksudat dan fibrin. Pada appendiks dan

mesoappendiks terjadi edema, hiperemia, dan di dalam

lumen terdapat eksudat fibrinopurulen (Thomson,1997).

Gejalanya ditandai dengan rangsangan peritoneum

lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney,

Page 21: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

defans muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif.

Nyeri dan defans muskuler dapat terjadi pada seluruh

perut disertai dengan tanda tanda peritonitis umum

(Gambar 2.3) (Thomson, 1997).

Gambar 2.3 Appendisitis Akut Purulenta

Diunduh dari: www.ultrasound-images.com/appendix.htm

c. Appendisitis Akut Gangrenosa

Bertambahnya tekanan dalam lumen, akan

berakibat aliran darah arteri mulai terganggu sehingga

terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan tanda-

tanda supuratif, appendiks mengalami gangren pada

bagian tertentu. Dinding appendiks berwarna ungu,

hijau keabuan atau merah kehitaman. Pada appendisitis

akut gangrenosa terdapat mikroperforasi dan kenaikan

cairan peritoneal yang purulen (Gambar 2.4) (Thomson,

1997).

Page 22: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2.4 Appendisitis Akut Gangrenosa

Diunduh dari: www.ultrasound-images.com/appendix.htm

d. Appendisitis Infiltrat

Appendisitis infiltrate adalah proses radang

appendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh

omentum, usus halus, sekum, kolon dan peritoneum

sehingga membentuk gumpalan massa flegmon yang

melekat erat satu dengan yang lainnya (Gambar 2.5)

(Thomson, 1997).

Gambar 2.5 Appendisitis Infiltrat

Diunduh dari: www.ultrasound-images.com/appendix.htm

Page 23: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

e. Appendisitis Abses

Appendisitis abses terjadi bila massa lokal yang

terbentuk berisi nanah (pus), biasanya di fossa iliaka

kanan, lateral dari sekum, retrocaecal, subcaecal, dan

pelvic (Gambar 2.6) (Thomson, 1997).

Gambar 2.6 Appendisitis Abses

Diunduh dari: www.ultrasound-images.com/appendix.htm

f. Appendisitis Perforasi

Appendisitis perforasia dalah pecahnya appendiks

yang sudah ganggren yang menyebabkan pus masuk ke

dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis umum.

Pada dinding appendiks tampak daerah perforasi

dikelilingi oleh jaringan nekrotik (Gambar 2.7)

(Thomson, 1997).

Page 24: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Gambar 2.7 Appendisitis Perforasi

Diunduh dari: www.ultrasound-images.com/appendix.htm

2) Appendisitis Kronis

Appendisitis kronis merupakan lanjutan appendisitis

akut supuratif sebagai proses radang yang persisten akibat

infeksi mikroorganisme dengan virulensi rendah,

khususnya obstruksi parsial terhadap lumen. Diagnosis

appendisitis kronis baru dapat ditegakkan jika ada riwayat

serangan nyeri berulang di perut kanan bawah lebih dari

dua minggu, radang kronik appendiks secara makroskopik

dan mikroskopik. Secara histologis, dinding appendiks

menebal, sub mukosa dan muskularis propia mengalami

fibrosis. Terdapat infiltrasi sel radang limfosit dan

eosinofil pada submukosa, muskularis propia, dan serosa.

Pembuluh darah serosa tampak dilatasi (Gambar 2.8)

(Thomson, 1997).

Page 25: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gambar 2.8 Appendisitis Kronis

Diunduh dari: www.ultrasound-images.com/appendix.htm

d. Gejala Appendisitis

1) Rasa sakit di daerah epigastrum, daerah periumbilikus, di

seluruh abdomen atau di kuadran kanan bawah merupakan

gejala-gejala pertama. Rasa sakit ini samar-samar, ringan

sampai moderat, dan kadang-kadang berupa kejang.

Sesudah empat jam biasanya rasa nyeri itu sedikit demi

sedikit menghilang kemudian beralih ke kuadran bawah

kanan. Rasa nyeri menetap dan secara progesif bertambah

hebat apabila pasien bergerak.

2) Anoreksia, mual, dan muntah yang timbul selang beberapa

jam dan merupakan kelanjutan dari rasa sakit yang timbul

permulaan.

3) Demam tidak tinggi (kurang dari 38ºC), kekakuan otot, dan

konstipasi.

4) Appendisitis pada bayi ditandai dengan rasa gelisah,

mengantuk, dan terdapat nyeri lokal. Pada usia lanjut, rasa

Page 26: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

nyeri tidak nyata. Pada wanita hamil rasa nyeri terasa lebih

tinggi di daerah abdomen dibandingkan dengan biasanya.

5) Nyeri tekan didaerah kuadran kanan bawah. Nyeri tekan

mungkin ditemukan juga di daerah panggul sebelah kanan

jika appendiks terletak retrocaecal. Rasa nyeri ditemukan

di daerah rektum pada pemeriksaan rektum apabila posisi

appendiks di pelvic. Letak appendiks mempengaruhi letak

rasa nyeri (Schrock, 1995).

e. Pemeriksaan Fisik

Demam biasanya ringan, dengan suhu sekitar 37,5-38,5°C. Jika

suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi. Dapat terjadi

perbedaan suhu aksilar dan rektal sampai 1°C (De Jong, 2004).

1) Inspeksi

Dapat terlihat disaat penderita berjalan sambil

membungkuk dan memegang perut. Penderita tampak kesakitan.

Pada inspeksi perut tidak ditemukan gambaran spesifik.

Kembung sering terlihat pada penderita dengan komplikasi

perforasi. Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada massa

atau abses appendikuler (De Jong, 2004).

2) Palpasi

Palpasi di daerah titik Mc. Burney didapatkan tanda-

tanda peritonitis lokal yaitu :

a. Nyeri tekan di Mc. Burney

Page 27: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Nyeri lepas

c. Defans muscular lokal. Defans muscular

menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietal

(De Jong, 2004).

Appendiks yang terletak retroperitoneal, defans

muscular mungkin tidak ada, akan tetapi bisa ditemukan adanya

nyeri pinggang.

Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung.

a. Nyeri tekan kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing)

b. Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri

dilepaskan (Blumberg)

c. Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti

nafas dalam, berjalan, batuk, mengedan (De Jong,

2004).

Appendisitis infiltrat atau adanya abses apendikuler

terlihat dengan adanya penonjolan di perut kanan bawah

(Gartner, 2002).

3) Auskultasi

Peristaltik usus sering normal. Peristaltik dapat hilang

karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat

appendisitis perforata (De Jong, 2004).

Pemeriksaan colok dubur akan didapatkan nyeri kuadran

kanan pada jam 9-12. Colok dubur pada anak tidak dianjurkan.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator merupakan

pemeriksaan yang lebih ditujukan untuk mengetahui letak

apendiks. Uji psoas dilakukan dengan rangsangan musculus

psoas lewat hiperekstensi atau fleksi aktif. Bila apendiks yang

meradang menempel di musculus psoas, tindakan tersebut akan

menimbulkan nyeri. Uji obturator digunakan untuk melihat

apakah apendiks yang meradang kontak dengan musculus

obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil.

Dengan gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi

terlentang, pada apendisitis pelvika akan menimbulkan nyeri

(De Jong, 2004).

Psoas sign ditandai dengan nyeri pada saat paha kanan

pasien diekstensikan. Pasien dimiringkan kekiri. Pemeriksa

meluruskan paha kanan pasien, pada saat itu ada hambatan pada

pinggul paha kanan (De Jong, 2004).

Dasar anatomi dari tes psoas adalah appendiks yang

mengalami peradangan kontak dengan musculus psoas yang

meregang saat dilakukan manuver (pemeriksaan) (De Jong,

2004).

f. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan laboratorium

a. Pemeriksaan darah : didapatkan leukositosis pada kebanyakan

kasus appendicitis akut terutama pada kasus dengan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

komplikasi, C-reaktif protein meningkat. Pada appendikular

infiltrat, LED akan meningkat (Craig, 2011).

b. Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan

bakteri di dalam urin. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam

menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih

atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir

sama dengan appendisitis (Craig, 2011).

2) Abdominal X – Ray

Digunakan untuk melihat adanya fecalith sebagai penyebab

appendisitis. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada anak-anak

(Humes, 2007).

3) Ultrasonografi

Pemeriksaan USG dilakukan apabila hasil pemeriksaan fisik

meragukan, terutama pada wanita dan jika dicurigai adanya abses.

USG dapat dipakai untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti

kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya (Humes, 2007).

4) Barium enema

Suatu pemeriksaan x-ray dengan memasukkan barium ke

colon melalui anus. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan

komplikasi-komplikasi dari appendisitis pada jaringan sekitarnya

dan juga untuk menyingkirkan diagnosis banding. Appendicogram

memiliki sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi sebagai

Page 30: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

metode diagnostik untuk menegakkan diagnosis appendisitis

kronis. Dimana akan tampak pelebaran/penebalan dinding mukosa

appendiks, disertai penyempitan lumen hingga sumbatan usus oleh

fekalit (Craig, 2011).

5) CT-Scan

Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendisitis. Selain itu

juga dapat menunjukkan komplikasi dari appendisitis seperti bila

terjadi abses (Humes, 2007).

6) Laparoscopi

Suatu tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic

yang dimasukan dalam abdomen, appendiks dapat divisualisasikan

secara langsung. Tehnik ini dilakukan di bawah pengaruh anestesi

umum. Bila pada saat melakukan tindakan ini didapatkan

peradangan pada appendiks maka pada saat itu juga dapat langsung

dilakukan pengangkatan appendiks (Humes, 2007).

g. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita

appendisitis meliputi penanggulangan konservatif dan operasi.

1) Penanggulangan konservatif

Penanggulangan konservatif terutama diberikan

pada penderita yang tidak mempunyai akses ke pelayanan

bedah berupa pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik

berguna untuk mencegah infeksi. Pada penderita

Page 31: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

appendisitis perforasi, sebelum operasi dilakukan

penggantian cairan dan elektrolit, serta pemberian antibiotik

sistemik (Dudley, 1992).

2) Operasi

Bila diagnosis sudah tepat dan jelas ditemukan

appendisitis maka tindakan yang dilakukan adalah operasi

membuang appendiks (appendektomi). Penundaan

appendektomi dengan pemberian antibiotik dapat

mengakibatkan abses dan perforasi. Pada abses appendiks

dilakukan drainage (mengeluarkan nanah) (Oswari, 2000).

3. Ultrasonografi

a. Definisi

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging

diagnostic (pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat – alat

tubuh, dimana dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis,

gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitar (Iwan, 2005).

1) Prinsip Ultrasonografi

Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi

lebih tinggi dari pada kemampuan pendengaran telinga

manusia, sehingga tidak bisa mendengarnya sama sekali.

Suara yang bisa didengar manusia mempunyai frekuensi

antara 20 – 20000 Hz. Pemeriksaan USG ini menggunakan

gelombang suara yang frekuensinya 1-10 MHz (Iwan,

Page 32: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2005).

Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan

dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang

disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis

pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena

ini disebut efek piezo-electric, yang merupakan dasar

perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan

berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan

polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan

mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan

gelombang suara frekuensi tinggi (Iwan, 2005).

2) Cara Kerja Alat Ultrasonografi

Transduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus

penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan

oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh

transduser, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada

bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan

dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus

menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam–

macam eko sesuai dengan jaringan yang dilaluinya (Iwan,

2005).

Pantulan eko yang berasal dari jaringan- jaringan

tersebut akan membentur transduser, dan kemudian diubah

Page 33: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya

diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar osiloskop

(oscilloscops). Dengan demikian bila transduser digerakkan

seolah-olah melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang

diinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat

dilihat pada layar monitor (Iwan, 2005).

Jaringan tubuh mempunyai impendance acustic

tertentu. Dalam jaringan yang hiterogen akan ditimbulkan

bermacam-macam eko, jaringan tersebut dikatakan

echogenic. Sedang pada jaringan yang homogeny hanya

sedikit atau sama sekali tidak ada eko, disebut anechoic

atau echofree atau bebas eko. Suatu rongga berisi cairan

bersifat anechoic, misalnya: kista, asites, pembuluh darah

besar, pericardial atau pleural efusion. Dengan demikian

kista dan suatu masa solid dapat dibedakan (Iwan, 2005).

3) Pemakaian Klinis

USG digunakan untuk membantu menegakkan

diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh. USG

digunakan antara lain :

a. Menemukan dan menentukan letak massa dalam

rongga perut dan pelvis

b. Membedakan kista dengan massa yang solid

c. Mempelajari pergerakan organ (jantung, aorta,

Page 34: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

vena kava), maupun pergerakan janin dan

jantungnya

d. Pengukuran dan penentuan volume

e. Biopsi jarum terpimpin

f. Menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi

(Iwan, 2005).

4) Ultrasonografi pada appendisitis

Penggunaan Ultrasonografi (USG) untuk evaluasi pasien

dengan keluhan nyeri perut di UGD sudah demikian luas.

Terutama yang di dapat pada USG terdiri dari tervisualisasinya

appendiks yang non compressible, dengan diameter antara

dinding terluar lebih dari 6-7 mm, diameter single wall lebih

dari 2 mm, lumen dilatasi dan adanya cairan periappendiceal

(Jeffrey, 1998).

Tiga kriteria untuk diagnosis appendicitis melalui

USG, yaitu : appendiks yang non compressible, tidak

adanya peristaltic di appendiks, diameter keseluruhan lebih

dari 6 mm (Jeffrey, 1998).

Menggunakan USG dengan resolusi tinggi (5-7 Mhz) dan

dengan teknik kompresi daerah abdomen bagian bawah,

scaning dimulai dari atas titik tendon maksimal, berangsur-

angsur menaikkan tekanan pada ke dalaman struktur yang di

scan baik pada potongan longitudinal maupun transversal.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Ultrasonografer juga harus dapat mendeteksi usus besar, katub

ileosekal, ilium dan juga kasus-kasus pada appendiks.

Ultrasonografer yang terampil dapat menemukan lebih dari

70% kasus pada appendiks, biasanya terlihat colap, tubulus

tidak terisi cairan dan ukuran diameter kurang dari 6 mm dan

tebal dinding kurang dari 2 mm (Murtala, 2011).

Kriteria ultrasonografi pada kasus appendisitis akut adalah

appendiks tidak dapat dikompresi sehingga diameter lebih dari

7 mm dengan tebal dinding lebih dari 2 mm, tipe eko pada

lumen adalah hypoechoid. Kemungkinan terdapatnya batu pada

appendiks, dan cairan disekitar ujung appendiks sehingga

terjadi ruptur. Gambaran peristaltik dapat membedakan antara

secum dan ileum. Jika appendiks terletak di retrosecal maka

ultrasonografer sangat sulit untuk mengambil gambaran. Pada

color doppler ultrasonografi, appendiks normal tidak terlihat.

Hanya sedikit sinyal color doppler yang terjadi, ini

menandakan adanya kenaikan vaskularitas pada dinding

appendiks atau fossa iliaca kanan pada appendisitis akut

(Murtala, 2011).

Dengan menggunakan frekuensi ultrasonografi resolusi

tinggi diharapkan dapat mengurangi angka appenditomi tanpa

appendisitis dan juga perforasi. Untuk mendapatkan keakuratan

Page 36: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

ultrasonografi yang baik maka ultrasonografer harus memiliki

banyak pengalaman dan juga keterampilan (Murtala, 2011).

Sensitivitas pada orang dewasa dilaporkan antara 75-

89%, spesifisitasnya 95%, dan tingkat akurasi mencapai 87-

96% (Jeffrey, 1998).

Keuntungan dari penggunaan USG adalah cepat, non

invansif, berisiko rendah dan akurat. Sedangkan

kerugiannya, diagnosis sulit ditegakkan bila appendisitis

tidak terlihat, terlebih pada pasien dengan obesitas (Hals,

2000).

4. Leukosit

Leukosit, disebut juga sel darah putih, merupakan unit sistem

pertahanan tubuh yang mobil. Leukosit sebagian dibentuk di sumsum

tulang dan sebagian lagi di jaringan limfe. Setelah dibentuk, sel-sel ini

diangkut dalam darah menuju ke berbagai bagian tubuh yang

membutuhkan (Guyton, 2007).

Manfaat leukosit yang sesungguhnya ialah sebagian besar

diangkut secara khusus ke daerah yang terinfeksi dan mengalami

peradangan serius, dengan demikian menyediakan pertahanan yang

cepat dan kuat terhadap agen-agen infeksius (Guyton, 2007).

Enam macam sel darah putih yang biasa ditemukan dalam darah.

Keenam sel tersebut adalah netrofil polimorfonuklear, eosinofil

polimorfonuklear, basofil polimorfonuklear, monosit, limfosit, dan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kadang-kadang, sel plasma. Ketiga sel pertama ini, yaitu sel-sel

polimorfonuklear, seluruhnya mempunyai gambaran granular, karena

alasan itu sel-sel tersebut disebut granulosit. Granulosit dan monosit

melindungi tubuh terhadap organisme penyerang utama dengan cara

memakannya, yaitu fagositosis. Fungsi limfosit dan sel plasma

terutama berhubungan dengan sistem imun (Guyton, 2007).

Manusia dewasa mempunyai sekitar 7000 sel darah putih per

mikroliter darah. Presentase normal berbagai jenis sel darah putih dari

jumlah total sel darah putih kira – kira sebagai berikut: netrofil

polimorfonuklear 62,0%, eosinofil polimorfonuklear 2,3%, basofil

polimorfonuklear 0,4%, monosit 5,3%, limfosit 30,0% (Guyton, 2007).

Sel polimorfonuklear berasal dari mielosit sumsum tulang. Sel

yang muda, intinya tidak terbagi (nonsegmented), sedangkan sel yang

dewasa intinya terbagi (segmented) menjadi beberapa lobus

(polinukleus). Dalam darah normal sel muda (nonsegmented) ini

hanya merupakan 3-6% dari seluruh leukosit, sedangkan yang dewasa

(segmented) merupakan lebih kurang 60% dari seluruh leukosit

(Sutisna, 1998).

Leukositosis adalah keadaan bila jumlah leukosit meningkat,

yaitu melebihi 10000/mm³. Dalam prakteknya leukositosis berarti

peningkatan jumlah leukosit netrofil, sehingga melebihi 60% jumlah

seluruh leukosit. Jumlahnya bisa sampai 80% dari seluruh leukosit.

Leukositosis terjadi bila ada jaringan cidera atau infeksi, sehingga

Page 38: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pada tempat cidera atau radang dapat terkumpul banyak leukosit untuk

turut membendung infeksi (Sutisna, 1998).

Peradangan ditandai oleh (1) vasodilatasi pembuluh darah lokal

yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan;

(2) peningkatan permeabilitas kapiler, memungkinkan kebocoran

banyak sekali cairan di dalam ruang interstisial; (3) sering kali terjadi

pembekuan cairan di dalam ruang interstisial yang disebabkan oleh

fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah

yang besar; (4) migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke

dalam jaringan, dan (5) pembengkakan sel jaringan. Beberapa dari

sekian produk jaringan yang menimbulkan reaksi ini adalah histamine,

bradikinin, serotonin, prostaglandin, beberapa macam produk reaksi

sistem komplemen, produk reaksi sistem pembekuan darah, dan

berbagai substansi yang disebut limfokin yang dilepaskan oleh sel T

yang tersensitasi (guyton, 2005). Tanda-tanda makroskopik radang

yaitu membengkak (tumor), berwarna kemerah-merahan (rubor), nyeri

(dolor), menjadi agak hangat (calor) dan daya geraknya berkurang

(functio laesa) (Sutisna, 1998).

Page 39: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Terdapat hubungan antara USG appendisitis akut dengan jumlah

leukosit.

USG Apendisitis

Apendisitis akut

1. Kemotaksis

2. Peningkatan

permiabel

vaskuler

Akumulasi Leukosit

Inflamasi

Page 40: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan

penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan yang paling sering digunakan

karena secara metodelogik paling mudah dilakukan dan hanya diobservasi

hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqurrahman, 2004).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Rekam Medik Pasien Rawat Inap

Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi Sumber

Rekam Medik Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Moewardi

Surakarta pada tahun 2010, dengan riwayat penyakit Appendisitis.

2. Kriteria inklusi sebagai berikut:

a. Rekam medik pasien appendisitis dengan riwayat pemeriksaan USG

b. Rekam medik pasien appendisitis dengan pemeriksaan darah lengkap

c. Rekam medik pasien dengan jenis kelamin laki – laki

d. Rekam medik pasien dengan riwayat operasi

3. Kriteria esklusi sebagai berikut:

a. Rekam medik pasien appendisitis tanpa riwayat pemeriksaan USG

Page 41: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Rekam medik pasien appendisitis tanpa pemeriksaan darah lengkap

c. Rekam medik pasien appendisitis dengan jenis kelamin perempuan

d. Rekam medik pasien yang tanpa riwayat operasi

e. Rekam medik pasien dengan riwayat : lymphadenitis mesenteric,

entero-klitis, ileitis terminalitis, ureter kolik dextra, pecahnya folikel

ovarium dextra, salphingitis dextra, torsi kista ovarium dextra, KET,

pyelonephritis, batu ginjal kanan, ulcus pepticum, cholecystitis,

pancreatitis, divert iculitis, pneuritis, infark myocard, menstruasi,

desminorea

D. Teknik Sampling

Penelitian ini mengambil sampel dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling, yaitu suatu teknik pemilihan sampel yang dipilih

berdasarkan kelompok yang sesuai dengan kriteria inklusi, kemudian subjek

dipilih secara acak, sehingga setiap subjek dalam populasi yang telah

dikelompokkan memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih (Hadi, 2000).

E. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas : Jumlah leukosit

2. Variabel terikat : USG apendisitis

F. Definisi Operasional Variabel

1. Jumlah leukosit adalah jumlah sel leukosit pada penderita appendisitis

akut, yang diperoleh dari hasil rekam medis penderita.

Skala pengukuran : nominal.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) USG appendisitis akut adalah gambaran appendisitis akut pada

penderita yang di diagnosis berdasarkan pemeriksaan USG.

Skala pengukuran : nominal.

G. Rancangan penelitian

H. Alat, Bahan dan Cara Kerja

1. Alat dan Bahan :

Rekam medik penderita appendisitis akut.

2. Cara Kerja :

a. Mengumpulkan rekam medis penderita appendisitis akut

berdasarkan gambaran USG.

b. Membaca jumlah leukosit penderita.

c. Menganalisis hasil.

Appendisitis

USG appendisitis akut positif

USG appendisitis akut negatif

Leukosit meningkat

Leukosit Normal

Leukosit meningkat

Leukosit Normal

Analisis data (Chi Square )

Page 43: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

I. Analisis Penelitian

Data yang diperoleh dianalisis dengan Chi Square test untuk

menentukan nilai signifikasi hubungan dari kedua variabel.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian mengenai Hubungan antara USG Appendisitis Akut dengan

Jumlah Leukosit dilaksanakan di Bagian Rekam Medik Pasien Rawat Inap Rumah

Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Sampel penelitian berjumlah 42 orang terdiri dari

26 sampel dengan pemeriksaan USG appendisitis akut positif dan 16 sampel

dengan pemeriksaan USG appendisits akut negatif. Berikut ini disampaikan hasil

penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

A. Karakteristik sampel penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

No. Kelompok Umur Frekuensi Persen (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

0 – 9 tahun

10 - 19 tahun

20 - 29 tahun

30 - 39 tahun

40 – 49 tahun

≥ 50 tahun

Jumlah

2

12

9

11

4

4

42

5

28

21

26

10

10

100

Page 45: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 4.1 Presentase Sampel Berdasarkan Umur

Tabel dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa selama penelitian, subjek

penelitian untuk appendisitis paling banyak pada umur 10 – 19 tahun ( 28 % ),

sedangkan kasus paling sedikit adalah pada umur 0 – 9 tahun ( 5 % ).

B. Analisis Bivariat Uji Tabulasi silang atau Chi Square

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Chi Square, dengan uji

tersebut dapat diketahui apakah hubungan yang teramati antara kedua variabel

secara statistik bermakna. Penelitian ini mengamati hubungan antara variabel

bebas jumlah leukosit dengan variabel terikat USG appendisitis akut. Setelah

hasil Chi Square didapat maka dapat dilihat nilai signifikasinya. Hubungan

signifikan jika p < 0.05.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 4.2 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Jumlah Leukosit

Variabel

Jumlah Leukosit

Total P meningkat

n (%)

Tidak

meningkat

n (%)

USG appendisitis

akut negatif

USG appendisitis

akut positif

7 (43.7)

21 (80.7)

9 (56.3)

5 (19.3)

16 (100)

26 (100)

-

0.013

Gambar 4.2 Grafik Persentase antara USG Appendisitis dengan Jumlah Leukosit

Page 47: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel dan gambar 4.2 menunjukkan kelompok pemeriksaan USG

appendisitis akut positif dengan peningkatan jumlah leukosit sebanyak 20 orang

(80.7%) dan tanpa disertai peningkatan leukosit sebanyak 5 orang (19.3%). Pada

kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut negatif dengan peningkatan jumlah

leukosit sebanyak 7 orang (43.7%) dan tanpa disertai peningakatan jumlah

leukosit sebanyak 9 orang (56.3%). Analisis bivariat terhadap hubungan antara

USG appendisitis dengan jumlah leukosit, menunjukkan hubungan yang

signifikan (p = 0.013).

Tabel 4.3 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Jumlah Sel

Polimorfonuklear (PMN)

Variabel USG appendisitis USG appendisitis Jumlah

akut positif akut negative

Sel PMN meningkat 20 (76.9) 5 (31.2) 25

Sel PMN tidak meningkat 2 (7.7) 4 (25) 6

Tanpa pemeriksaan 4 (15.4) 7 (43.8) 11

Jumlah 26 (100) 16 (100) 42

Page 48: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 4.3 Grafik Persentase antara USG Appendisitis dengan Jumlah Sel

PMN

Tabel dan gambar 4.3 menunjukkan kelompok pemeriksaan USG

appendisitis akut positif dengan peningkatan jumlah sel PMN sebanyak 20 orang

(76.9%), tanpa disertai peningkatan sel PMN sebanyak 2 orang (7.7%) dan tanpa

pemeriksaan sebanyak 4 orang (15.4%). Pada kelompok pemeriksaan USG

appendisitis akut negatif dengan peningkatan jumlah sel PMN sebanyak 5 orang

(31.2%), tanpa disertai peningakatan jumlah sel PMN sebanyak 4 orang (25%)

dan tanpa pemeriksaan sebanyak 7 orang (43.8%).

Page 49: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 4.4 Analisis tentang USG Appendisitis dengan Jumlah Sel Netrofil Segmen

Variabel USG appendisitis USG appendisitis Jumlah

akut positif akut negatif

Sel netrofil segmen 7 (26.9) - 7

meningkat

Sel netrofil segmen - - -

tidak meningkat

Tanpa pemeriksaan 19 (73.1) 16 (100) 35

Jumlah 26 (100) 16 (100) 42

Tabel 4.3 menunjukkan kelompok pemeriksaan USG appendisitis akut

positif dengan peningkatan jumlah sel netrofil segmen sebanyak 7 orang (26.9%)

dan tanpa pemeriksaan sebanyak 19 orang (73.1%). Pada kelompok pemeriksaan

USG appendisitis akut negatif tanpa pemeriksaan sel netrofil segmen sebanyak 16

orang (100%).

Page 50: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian yang berjudul “Hubungan USG Appendisitis Akut dengan

Jumlah Leukosit” dilakukan sejak bulan Juni sampai dengan September 2011 di

Bagian Rekam Medis Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan didapatkan

42 sampel yang terdiri dari 26 sampel dengan hasil pemeriksaan USG appendisitis

akut positif dan 16 sampel dengan hasil pemeriksaan USG appendisitis akut

negatif.

Sampel dalam penelitian ini seluruh berjenis kelamin laki - laki. Hal ini

dikarenakan untuk mengendalikan faktor perancu yang ada. Penyakit appendisitis

akut mempunyai rasio yang sebanding pada kasus wanita maupun pria (Schwartz,

2000). Berdasarkan distribusi responden menurut jenis umur dengan menempati

prosentase tertinggi pada rentang umur 10 – 40 tahun dengan perincian, rentang

umur 0 – 9 tahun sebesar 5%, umur 10 – 19 tahun sebesar 28%, umur 20 – 29

tahun sebesar 21%, umur 30 – 39 tahun sebesar 26%, umur 40 – 49 tahun sebesar

10% dan umur ≥ 50 tahun sebesar 10%. Hal ini sesuai dengan penelitian Jehan

(2001) bahwa penderita appendisitis berusia diatas 15 tahun didapat prosentase

sebesar 48,3%, kelompok umur 15-30 tahun 68,3%, umur 31-40 tahun 23,3%, 41-

50 tahun 6,7% dan 51-61 tahun 1,7%.

Penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara USG

appendisitis akut dengan jumlah leukosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,

sebesar 80,7% responden menunjukkan peningkatan jumlah leukosit pada USG

Page 51: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

appendisitis akut positif sedangkan sampel dengan USG appendisitis akut negatif

menunjukkan nilai sebesar 43,7% untuk peningkatan leukosit. Hasil pengolahan

data menggunakan uji Chi Square juga menunjukkan nilai yang signifikan antara

hubungan USG appendisitis akut dengan jumlah leukosit dengan nilai p = 0,013.

Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan yang paling sering dipilih

sebagai modalitas diagnostik appendisitis karena mempunyai beberapa

keunggulan, yaitu: non invasif, aman, efek radiasi tidak ada (aman bagi wanita

hamil dan anak-anak), relatif murah dan mudah dilakukan, waktu yang diperlukan

singkat. Kekurangannya pemeriksaan USG sangat tergantung ketrampilan

pemeriksa, lokasi appendiks yang bervariasi untuk tiap orang sehingga teknik

pemeriksaan USG sangat penting diperhatikan.

Penilaian klinik merupakan bagian yang paling penting sebagai evaluasi

awal pada kasus suspek appendisitis, sedang imaging radiologi merupakan

penunjang diagnostik untuk membantu menegakkan diagnosis appendisitis yang

penting dilakukan sebelum menentukan tindakan operasi terutama penderita yang

gejala klinisnya meragukan. Pada orang dewasa sensitivitasnya dilaporkan

antara 75-89%, spesifisitasnya 95%, dan tingkat akurasi mencapai 87-96%

(Jeffrey, 1998).

Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau imun spesifik

(natural/ innate/ native) dan didapat atau spesifik (adaptive/acquired). Pertahanan

non spesifik terdiri atas pertahanan fisik/mekanik, pertahanan biokimia,

pertahanan humoral, pertahanan selular. Pertahanan spesifik terdiri atas

Page 52: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pertahanan humoral (IgG, IgA, IgM, IgD, IgE) dan pertahanan selular (Th1, Th2,

Th3, Tdth, Tc) (Baratawidjaja, 2006).

Salah satu sistem pertahanan non spesifik selular adalah leukosit. Leukosit

merupakan unit sistem pertahanan tubuh yang mobile. Leukosit sebagian dibentuk

di sumsum tulang dan sebagian lagi di jaringan limfe. Setelah dibentuk, sel – sel

ini diangkut dalam darah menuju ke berbagai bagian tubuh yang membutuhkan.

Manfaat leukosit yang sesungguhnya ialah sebagian besar diangkut secara

khusus ke daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, dengan

demikian menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap agen-agen

infeksius (Guyton, 2007).

Salah satu fungsi dari leukosit adalah fungsi fagositosis. Sel-sel ini

berperan sebagai sel yang menangkap antigen, mengolah dan selanjutnya

mempresentasikan kepada sel T, yang dikenal sebagai sel penyaji atau APC.

Fagositosis yang efektif pada invasi kuman dini akan dapat mencegah

timbulnya infeksi. Dalam kerjanya, sel fagosit juga berinteraksi dengan

komplemen dan sistem imun spesifik. Penghancuran kuman terjadi dalam

beberapa tingkat yaitu kemotaksis, menangkap, memakan, fagositosis,

memusnahkan dan mencerna (Baratawidjaja, 2006).

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah leukosit yang signifikan

pada kasus appendisitis akut dengan pemeriksaan USG. Dalam penelitian ini,

responden dengan kenaikan jumlah leukosit sebanyak 21 orang dan tanpa

disertai kenaikan leukosit sebanyak 5 orang. Dari hasil tersebut terdapat

peningkatan leukosit relatif, dimana sesungguhnya peningkatan jenis leukosit

Page 53: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

didominasi oleh sel PMN. Peningkatan sel PMN menunjukkan presentase

sebesar 76,9% pada hasil USG apendisitis. Sel PMN merupakan 60-70% dari

seluruh jumlah sel darah putih normal.

Hasil pengamatan terhadap peningkatan netrofil segmen menunjukkan

presentase sebesar 100% pada responden yang mempunyai riwayat

pemeriksaan jumlah netrofil segmen. Sejumlah besar netrofil segmen dari

darah mulai menginvasi daerah peradangan setelah peradangan dimulai. Oleh

karena itu netrofil segmen bertanggung jawab terhadap lini pertahanan awal

dari tubuh.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA USG APPENDISITIS AKUT · PDF filemenyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul ... PENDAHULUAN ... Leukositosis adalah keadaan bila jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan antara USG appendisitis dengan jumlah leukosit

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian, dalam pemeriksaan laboratorium terhadap

appendisitis akut perlu adanya perhatian terhadap jumlah leukosit dan

hitung jenis leukosit yaitu jumlah netrofil segmen.

2. Pemeriksaan Ultrasonografi sangat menunjang dalam proses mendiagnosis

appendisitis akut maupun kronik.