Upload
lethuan
View
238
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN
SEBAYA DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI SMA YOS
SUDARSO CILACAP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Lia Margaretha Simanjuntak
119114090
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sebab TUHAN, Dia sendiri yang akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan
menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan
engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.
Ulangan 31:8
Terima kasihku kepada Sang Empunya Kehidupan. Atas segala kemampuan, di tengah
keraguan dan keputusasaanku pada diriku sendiri.
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang baik,
Papa, mama dan Edo, adikku tercinta,
Keluarga dan teman-teman yang saya kasihi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN
SEBAYA DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI SMA YOS
SUDARSO CILACAP
Lia Margaretha Simanjuntak
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan
teman sebaya dan motivasi berprestasi pada siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif jenis korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Yos
Sudarso yang berjumlah 95 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala
kemampuan berinteraksi sosial dan motivasi berprestasi yang dibuat oleh penulis. Reliabilitas
kedua skala tersebut adalah 0,925 dan 0,893. Data dianalisis menggunakan Rank Spearman Rho
Correlation dengan nilai r=0,360 dan nilai p=0,001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada
hubungan yang positif signifikan antara kemampuan berinteraksi sosial dengan teman sebaya
dan motivasi berprestasi siswa.
Kata kunci: interaksi sosial teman sebaya, motivasi berprestasi, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
CORRELATION BETWEEN ABILITY OF SOCIAL INTERACTION WITH PEERS
AND MOTIVATION FOR ACHIEVEMENT IN STUDENTS 11th
GRADE AT YOS
SUDARSO CILACAP SENIOR HIGH SCHOOL
Lia Margaretha Simanjuntak
ABSTRACT
This research aimed to see the correlation between ability of social interaction with peers and
motivation for achievement among Senior High School students. This research used correlation
quantitative method. The number of subjects in this research were 95 students of class XI Yos
Sudarso Senior High School. Data of this research obtained by using ability of social interaction
scale and motivation for achievement scale which made by writer. The reliability of both scales
were 0.925 and 0.893. Data were analyzed using Rank Spearman Rho Correlation with r = 0,360
and p = 0,001. The results showed that there was a significant positive relationship between
ability of social interaction with peers and student motivation for achievement.
Keywords: social interaction with peers, motivation for achievement, students.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan
penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Interaksi
Sosial Teman Sebaya dan Motivasi Berprestasi Siswa SMA Yos Sudarso Cilacap” dengan baik.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi, di Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai, penulis telah mendapatkan banyak
doa, dukungan, semangat, bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini perkenankan penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Papa Poltak Simanjuntak dan mama Darmi Adnyani yang selalu mendukung lewat doa,
moral dan materil. Terima kasih karena tidak pernah menuntut, terima kasih atas
kesabarannya menunggu, terima kasih atas kepercayaan dan keyakinan bahwa semua
akan indah pada waktunya.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing akademik.
5. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
membimbing, memberikan saran, masukan dan menyediakan waktu selama proses
pengerjaan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas ilmu dan bimbingan
selama saya mengikuti proses perkuliahan.
7. Seluruh staf yang bekerja di Fakultas Psikologi, khususnya mas Muji yang selalu
memberi semangat setiap kita bertemu *eaaa.
8. SMA Yos Sudarso, Cilacap, khususnya siswa kelas XI atas kesempatan dan ijin sehingga
saya bisa melakukan penelitian. Terima kasih banyak sudah membantu.
9. Gracendo Cardovan Simanjuntak, adikku tersayang semata wayang, maaf sudah
membuatmu menunggu cukup lama, terima kasih atas motivasinya selama ini, semangat
kuliahnya, ya.
10. I Wayan Aska Christiawan, atas semangat, dukungan, doa dan kesabarannya dalam
proses LDR ini.
11. Sanak keluarga dan saudara, atas dukungan dan doanya.
12. Ginak-Ginuk Girls: Woro, Emak, Nizam, Dikul sahabat dalam suka dan duka, teman
main, teman makan, teman curhat. Terima kasih atas kebersamaan kita, atas semangat
dan dukungannya .
13. Meggy, Tika, Desi, Mbak Tina dan Dedew teman seperjuangan mengerjakan skripsi
sambil ngegosip. Semangat, ndes!
14. Next5, Spensa 9B, Pemuda Providensia dan teman-teman Psikologi 2011 atas silaturahmi
yang tidak pernah putus. Kalian luar biasa. See you on top!
15. Geng 99999: Wiwik, Ervin, Kak Yana, Kak Yani, Chena, Arlyn, Tessa, Ensy, Rinny,
Dian, Atry, Rysa. Terima kasih untuk cerita kita selama di Yogyakarta, sampai kita
bertemu lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah bersedia membantu
penulis dalam menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini.
Penulis merasa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis meminta maaf
kesalahan atau kelalaian yang telah diperbuat. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini berguna bagi
pembaca.
Yogyakarta,
Penulis
Lia Margaretha Simanjuntak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................................v
ABSTRAK ................................................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................................................. vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................xv
DAFTAR SKEMA .................................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………..………xvii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................................ 6
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................................................ 7
A. Interaksi Sosial Teman Sebaya .................................................................................................... 7
1. Definisi Interaksi Sosial Teman Sebaya .............................................................................. 7
2. Syarat-syarat Interaksi Sosial ................................................................................................ 8
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial ............................................................................................. 9
4. Ciri-ciri Interaksi Sosial ....................................................................................................... 11
B. Motivasi Berprestasi ................................................................................................................... 12
1. Definisi Motivasi Berprestasi .............................................................................................. 12
2. Karakteristik Motivasi Berprestasi ..................................................................................... 14
3. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi ............................................................. 15
C. Siswa XI yang Tergolong Dalam Masa Remaja ..................................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Definisi Remaja .................................................................................................................... 20
2. Karakteristik Siswa Kelas XI .............................................................................................. 21
D. Dinamika Hubungan Interaksi Sosial Teman Sebaya Dan Motivasi Berprestasi ............... 22
E. Hipotesis ....................................................................................................................................... 28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 30
A. Jenis Penelitian ............................................................................................................................ 30
B. Variabel Penelitian ...................................................................................................................... 30
C. Definisi Operasional Variabel ................................................................................................... 30
1. Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Teman Sebaya ............................................... 30
2. Motivasi Berprestasi ............................................................................................................. 31
D. Subjek Penelitian ......................................................................................................................... 31
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................................................ 32
1. Penyusunan Blueprint .......................................................................................................... 32
2. Penulisan Item ....................................................................................................................... 37
3. Review dan Revisi Item ....................................................................................................... 37
4. Penghitungan Validitas Isi ................................................................................................... 37
5. Uji Coba Alat Ukur .............................................................................................................. 39
6. Seleksi Item ........................................................................................................................... 39
F. Reliabilitas Alat Ukur ................................................................................................................. 43
G. Metode Analisis Data ................................................................................................................. 43
1. Uji Asumsi ............................................................................................................................. 44
a. Uji Normalitas ................................................................................................................ 44
b. Uji Linearitas .................................................................................................................. 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................... 45
A. HASIL PENELITIAN ................................................................................................................ 45
1. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................................ 45
2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian ........................................................................ 46
3. Reliabilitas Data Penelitian ................................................................................................ 47
4. Hasil Uji Asumsi .................................................................................................................. 48
a. Uji Normalitas .............................................................................................................. 48
b. Uji Linearitas ................................................................................................................ 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................................... 59
B. PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 51
C. KETERBATASAN PENELITIAN .......................................................................................... 54
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................. 55
A. KESIMPULAN .......................................................................................................................... 55
B. SARAN ......................................................................................................................................... 55
1. Saran Bagi Pengembangan Ilmu ........................................................................................ 55
2. Saran Praktis. ....................................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 57
LAMPIRAN............................................................................................................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Penilaian Skala ................................................................................................................. 33
Tabel 2. Blueprint Skala Kemampuan Berinteraksi Sosial ................................................................. 34
Tabel 3. Blueprint Skala Motivasi Berprestasi ..................................................................................... 36
Tabel 4. Spesifikasi Skala Kemampuan Berinteraksi Sosial .............................................................. 40
Tabel 5. Spesifikasi Skala Motivasi Berprestasi .................................................................................. 42
Tabel 6. Deskriptif Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................................................... 46
Tabel 7. Deskriptif Subjek Berdasarkan Usia ...................................................................................... 46
Tabel 8. Deskriptif Data Penelitian ........................................................................................................ 47
Tabel 9. Reliabilitas Skala Kemampuan Berinteraksi Sosial ............................................................. 48
Tabel 10. Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi .............................................................................. 48
Tabel 11 Uji Normalitas .......................................................................................................................... 49
Tabel 12 Uji Linearitas ............................................................................................................................ 49
Tabel 13. Uji Hipotesis ............................................................................................................................ 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Skema Dinamika Interaksi Sosial Teman Sebaya dan Motivasi Berprestasi
Siswa .................................................................................................................................. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Uji Coba ..................................................................................................................... 60
Lampiran 2 Hasil Seleksi Item Motivasi Berprestasi .......................................................................... 75
Lampiran 3 Hasil Seleksi Item Persepsi Dukungan Sosial ................................................................. 78
Lampiran 4 Skala Final ........................................................................................................................... 81
Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas, Linearitas, dan Hipotesis ............................................................. 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Motivasi berprestasi merupakan keinginan individu untuk mencapai
suatu prestasi atau hasil belajar yang baik. Hal ini sering dikaitkan dengan
siswa dan proses belajar. Tinggi atau rendahnya motivasi siswa dalam
berprestasi, dapat memengaruhi prestasi belajarnya. Harapan remaja untuk
berprestasi kemudian meningkat di usia sekolah menengah. Prestasi menjadi
hal yang lebih serius pada masa remaja. Keberhasilan maupun kegagalan
prestasi dapat dijadikan sebagai prediktor hasil saat mereka dewasa nanti
(Santrock, 2014). Sejalan dengan konteks tersebut bila di dorong dengan
motivasi berprestasi yang besar, maka siswa akan menjadikan belajar dan
prestasi sebagai suatu kebutuhan dalam hidupnya. Motivasi berprestasi akan
mendorong siswa agar semakin terpacu untuk mencapai hal-hal yang lebih
baik, melewati tantangan-tantangan di masa yang akan datang.
Siswa yang terbiasa belajar akan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam proses belajar mengajar dan pada akhirnya akan memperoleh hasil
yang baik. Sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah
akan menganggap bahwa belajar merupakan hal yang sulit dan membosankan.
Siswa dengan motivasi berprestasi yang rendah tidak terlibat secara aktif
dalam proses belajar mengajar sehingga siswa akan memiliki prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang kurang baik dan tidak memenuhi standar nilai yang telah ditentukan oleh
sekolah maupun pemerintah. Hasil yang kurang baik dapat mempersulit siswa
dalam melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi karena masih
banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang menetapkan standar nilai
tertentu dalam menerima siswa atau mahasiswa baru bahkan beberapa
perusahaan pun menetapkan standar nilai untuk merekrut karyawan.
Akan tetapi, ada beberapa fenomena yang terjadi di Indonesia antara
lain, pro kontra sistem Full Day School yang dianggap sulit untuk
diimplementasikan karena banyaknya permasalahan pendidikan di Indonesia
seperti kurangnya guru dan minimnya infrastruktur di beberapa sekolah
(Sindo, 2017). Sistem ini dapat mengurangi intensitas interaksi antara siswa
dan keluarga bahkan masyarakat karena dianggap menguras waktu belajar dan
istirahat siswa. Ada pula sebuah penelitian yang menyatakan bahwa siswa-
siswa di sebuah SMA di Indonesia memperoleh nilai yang kurang baik, siswa
tidak memiliki semangat untuk bertanya sekalipun telah diberikan kesempatan
untuk bertanya kepada guru bila ada materi yang kurang dipahami, siswa
tidak mengerjakan pekerjaan Diketahui pula bahwa motivasi belajar siswa
dalam mata pelajaran IPA di SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten
Kuningan, Jawa Barat sangat kurang sehingga nilai siswa seringkali tidak
mencapai standar yang telah ditetapkan (Novianty, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Siswa juga lebih sering menghabiskan banyak waktu bersama teman-
temannya, biasanya untuk melakukan hal-hal yang tidak penting seperti
tawuran dan memukul orang lain (Abda’u, 2016). Dari beberapa fenomena
tersebut, dapat dilihat adanya motivasi yang rendah dalam berprestasi.
Kurangnya motivasi berprestasi dalam diri siswa akan menambah rasa
penasaran dan keinginannya untuk melakukan hal-hal yang kurang baik. Hal
ini dapat disebabkan karena sebagian besar waktunya dihabiskan untuk
bergaul dengan teman-teman sebayanya (Hosnan, 2016).
Kesuksesan dan kegagalan usaha seseorang tergantung pada ttingkat
motivasi berprestasi yang dimilikinya (Khairani, 2014). Ada beberapa faktor
yang memengaruhi motivasi berprestasi, baik secara internal maupun
eksternal, yaitu peran orang tua, guru dan teman-teman sebaya, fisik, dan lain
sebagainya menurut Steinberg (2002), dan Santrock (2009, 2014).
Perkembangan kehidupan sosial remaja ditandai dengan meningkatnya
pengaruh teman sebaya dalam kehidupan mereka (Hosnan, 2016). Siswa
khususnya yang duduk di bangku SMA akan melakukan interaksi dengan dua
lingkungan yang berbeda yaitu keluarga dan sekolah (Maftuhin, dalam
Pandhu, 2015). Ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan
antara perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dan motivasi belajar
siswa (Sitompul, 2009). Hasil penelitian lainnya menunjukkan ada hubungan
positif antara interaksi siswa dengan prestasi belajar (Indriani, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pada masa remaja, remaja mulai memiliki kelekatan dengan lingkungan
masyarakat di luar keluarga. Ketika menginjak masa remaja, seseorang akan
memperluas pergaulan sosialnya seperti dengan teman sebaya, lembaga sosial,
atau orang lain (Vygotsky, dalam Dariyo, 2014). Remaja belajar
mengekspresikan perasaan dan memperoleh kebebasan dengan cara
berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Masa remaja mulai bertumpu
lebih pada teman-temannya dibandingkan pada orang tuanya, untuk
memperoleh kelekatan dan dukungan , dan mereka juga berbagi rahasia
(Berndt & Perry; Buhrmester; Hartup & Stevens; Laursen, dalam Papalia
(2014).
Interaksi sosial merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena
adanya hubungan sosial yang dinamis mencakup hubungan antar individu,
antar kelompok, antar individu dan kelompok (Soekanto, dalam Santosa,
2014). Bonner (dalam Santosa, 2014) menyatakan bahwa interaksi sosial
adalah hubungan antara dua atau lebih individu di mana kelakuan individu
yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu
yang lain atau sebaliknya.
Pada masa sekolah, remaja sudah mulai memilih teman yang
menurutnya pantas dijadikan teman akrab atau biasanya berkumpul dalam
satu kelompok maupun geng. Banyak waktu yang dihabiskan bersama dan
banyak kegiatan yang biasanya dilakukan bersama. Kelly dan Hansen (dalam
Hosnan, 2016) menyebutkan bahwa teman sebaya memiliki beberapa fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
positif antara lain remaja dapat belajar memecahkan masalah tanpa tindakan
agresi secara langsung, remaja juga memperoleh dukungan emosional dan
sosial serta menjadi lebih mandiri, remaja juga dapat belajar mengembangkan
ide dan mengekspresikan diri, remaja belajar untuk lebih mengenal jenis
kelamin atau lawan jenis, remaja dapat mengembangkan kemampuan
penalaran moral mereka dan dapat meningkatkan harga diri mereka.
Kendati penelitian sudah pernah dilakukan, penelitian ini masih perlu
dilakukan karena memiliki subjek yang berbeda dengan subjek dari beberapa
penelitian terdahulu. Penelitian ini akan menggunakan subjek siswa Sekolah
Menengah atas sedangkan beberapa penelitian terdahulu banyak
menggunakan siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sebagai
subjeknya. Siswa SMP yang berada dalam tahap remaja awal dianggap
kurang kompeten dalam mengambil keputusan dibandingkan dengan siswa
SMA atau remaja akhir, mereka juga dianggap lebih emosional (Keating,
dalam Santrock 2009). Peneliti memilih siswa kelas XI sebagai subjek karena
siswa kelas XI berada dalam tahap transisi menuju dewasa dan memiliki
pergaulan yang lebih luas dibandingkan siswa SMP. dan terdapat pula
perbedaan alat ukur yang akan digunakan untuk mengambil data, penelitian
ini menggunakan bentuk interaksi sosial sebagai pedoman membuat alat ukur
sedangkan beberapa penelitian terdahulu menggunakan syarat terjadinya
interaksi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah penelitian
adalah: “Apakah terdapat hubungan antara kemampuan berinteraksi sosial
dengan teman sebaya dan motivasi berprestasi siswa SMA?”
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan positif antara interaksi sosial dengan motivasi
berprestasi siswa SMA.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat berupa:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan tambahan informasi bagi perkembangan kemajuan ilmu
psikologi, khususnya dalam bidang psikologi perkembangan remaja.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat
digunakan oleh berbagai pihak, antara lain:
a. Memberi informasi bagi siswa mengenai sisi negatif dan positif dari
pergaulannya bersama teman sebaya dan pentingnya menumbuhkan
motivasi berprestasi bagi para siswa.
b. Memberikan tambahan informasi kepada orang tua dan guru, dalam
upaya untuk menumbuhkan motivasi berprestasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Interaksi Sosial Teman Sebaya
1. Definisi Interaksi Sosial Teman Sebaya
Soekanto (dalam Hambali, 2015) menyebutkan bahwa interaksi
sosial merupakan proses sosial yang mencakup hubungan antar individu,
antar kelompok, antar individu dan kelompok. Bonner (dalam Santosa,
2014) menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antara dua atau
lebih individu di mana kelakuan individu yang satu memengaruhi,
kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Menurut Warren dan
Roucech (dalam Santosa, 2014) interaksi sosial adalah proses
menyampaikan reaksi emosional dan sikap pada orang lain. Menurut
Shaw, interaksi sosial adalah pertukaran antarpribadi yang masing-
masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain, dan masing-
masing perilaku memengaruhi satu sama lain (dalam David, 2015).
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli, dapat
disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antar individu yang
satu dengan individu lainnya dan dapat memberikan pengaruh bagi
individu tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya perasaan saling
mengerti maksud dan tujuan masing-masing individu dalam hubungan
sosial. Menurut Soekanto (dalam Hambali, 2015) dan David (2015),
interaksi sosial hanya dapat terjadi bila memenuhi syarat sebagai berikut:
1.1 Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa Latin yaitu, con atau cum
yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh.
Jadi secara harafiah artinya adalah bersama-sama menyentuh.
Kontak sosial pada prinsipnya adalah hubungan antara satu orang
atau lebih melalui percakapan, saling mengerti tentang maksud
dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat.
Terdapat dua jenis kontak sosial yaitu kontak sosial primer
dan sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila individu
bertatap muka secara langsung. Kontak sosial sekunder
merupakan kontak sosial yang memerlukan pihak perantara, atau
orang lain (pihak ketiga), dan dapat pula dilakukan melalui alat
komunikasi seperti telepon.
1.2 Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu, communication,
yang bersumber dari communis yang berarti “sama”. Komunikasi
minimal harus mengandung kesamaan makna antara kedua belah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pihak yang terlibat. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui atau tanpa media
yang menimbulkan akibat tertentu (Wahyu, 2010). Individu
kemudian memberikan reaksi terhadap pesan yang disampaikan
oleh individu lain.
Komunikasi menurut Hovland (dalam Santosa, 2014)
proses dimana seorang individu menyampaikan rangsangan verbal
atau non verbal untuk mengubah tingkah laku individu lain.
Komunikasi merupakan hal yang penting untuk dapat mengerti
arti dari interaksi sosial.
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Ada beberapa bentuk interaksi sosial menurut Roucech dan Warren (dalam
Santoso, 2014) dan Soekanto (dalam Primastuti, 2010) yaitu:
a. Kerjasama (cooperation)
Tiap individu melakukan berbagai kegiatan dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Dalam ketidakmampuannya melakukan
kegiatan sendiri, individu dapat meminta bantuan kepada individu lain.
Salah satu bantuan yang diberikan adalah kerjasama. Kerjasama
adalah bentuk aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan
bersama dengan cara saling membantu dan memahami aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
masing-masing. Menurut Thompson (dalam Santoso, 2014), salah satu
bentuk kerjasama adalah gotong royong dan tolong-menolong.
b. Persaingan (Competition)
Proses pemenuhan kebutuhan tidak saja menyebabkan individu
menjalin kerjasama dengan individu lain, tetapi mereka dapat pula
saling bersaing. Persaingan adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi
karena tidak adanya keserasian antar dua individu yang bekerja sama
atau adanya kompetisi antara dua atau lebih individu untuk menjadi
yang terbaik. Akibat adanya situasi yang tidak serasi, maka salah satu
pihak dapat berusaha menjatuhkan pihak yang menjadi penghalang
tercapainya suatu tujuan.
c. Konflik (Conflict)
Konflik adalah proses sosial atau pertentangan sosial yang dapat
mengarah pada proses penyerangan karena adanya perbedaan
pendirian, kepribadian, dan juga perbedaan kepentingan atau tujuan.
Dalam suatu konflik biasanya terdapat usaha untuk menjatuhkan pihak
lawan dengan menggunakan kekerasan.
d. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah hubungan antara kedua belah pihak yang
menunjukkan keseimbangan yang berkaitan dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Akomodasi adalah cara
untuk menyelesaikan pertentangan atau konflik tanpa menyakiti atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menjatuhkan pihak lawan. Beberapa tujuan akomodasi adalah
mengurangi konflik antara individu dan sekelompok orang karena
berselisih paham, mencegah meledaknya suatu konflik,
memungkinkan terjadinya kerjasama antar kelompok, dan
mengusahakan peleburan antar kelompok sosial yang terpisah.
e. Asimilasi (Assimilation)
Proses saling menekan dan melebur, dimana individu
memperoleh pengalaman, perasaan dan sikap dari individu dalam
kelompok lain. Proses ke arah perpaduan diawali dengan adanya
perbedaan kepentingan atau tujuan dari individu atau kelompok dan
dengan saling mengadakan penyesuaian, individu atau kelompok
tersebut akan mencapai perpaduan. Dalam proses perpaduan ini, tiap
individu atau kelompok saling mengadakan penyesuaian diri terhadap
norma-norma yang berlaku.
4. Ciri-ciri Interaksi Sosial
Ciri-ciri interaksi sosial menurut Loomis (dalam Hambali, 2015) yaitu:
a. Jumlah pelaku lebih dari satu orang; setidaknya ada dua orang yang
bertemu dan mengadakan hubungan.
b. Komunikasi antar pelaku menggunakan simbol. Dalam sebuah
interaksi sosial terdapat proses komunikasi dengan menggunakan
isyarat yang dimaknai dengan simbol-simbol yang akan diungkapkan
dalam komunikasi itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang
akan datang. Proses interaksi dibatasi oleh dimensi waktu sehingga
dapat menentukan aksi yang sedang dilakukan oleh orang - orang yang
terlibat dalam interaksi.
d. Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam sebuah interaksi sosial,
orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki tujuan yang
diinginkan oleh mereka masing-masing.
B. Motivasi Berprestasi
1. Definisi Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk
menyelesaikan sesuatu dan melakukan usaha dengan tujuan untuk
mencapai suatu standar kesuksesan (Santrock, 2007). Heckhausen
mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah keinginan remaja
yang selalu berusaha dalam semua aktivitas untuk meningkatkan
kemampuan dengan menggunakan standar keunggulan (dalam Djaali,
2007). McClelland (dalam Slavin, 2009) menyebutkan motivasi
berprestasi sebagai suatu usaha untuk berjuang dan mencapai
keberhasilan dan memilih kegiatan yang berorientasi pada sasaran.
Woolfolk (2004) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai
suatu dorongan untuk berhasil, berusaha keras, dan ingin unggul dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
orang lain berdasarkan standar mutu tertentu. Murray (dalam Walgito,
2010) berpendapat bahwa motivasi berprestasi atau juga disebut need
for achievement merupakan salah satu kebutuhan untuk memperoleh
prestasi yang baik, memecahkan permasalahan yang dihadapi, serta
mengerjakan tugas sebaik-baiknya. Individu yang memiliki kebutuhan
berprestasi tinggi cenderung mampu menggunakan waktu untuk
memikirkan cara mengerjakan sesuatu dengan lebih baik dan
memikirkan karir untuk masa depan (Desmita, 2009).
Berdasarkan dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah kebutuhan individu
untuk mencapai atau menyelesaikan sesuatu, ingin unggul dari orang
lain, dan berusaha keras demi mencapai suatu standar kesuksesan.
2. Karakteristik Individu dengan Motivasi Berprestasi Tinggi
McClelland (dalam Huffman, 2000 & dalam Khairani, 2014) telah
menemukan beberapa karakteristik individu yang memiliki motivasi
berprestasi yang tinggi:
2.1 Memilih tugas yang cukup sulit
Individu dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung
lebih menyukai tugas-tugas yang cukup sulit. Mereka menghindari
tugas-tugas yang terlalu mudah karena memiliki sedikit tantangan
atau kepuasan. Mereka juga menghindari tugas-tugas yang sangat
sulit karena probabilitas kesuksesan terlalu rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.2 Tekun
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung
bertahan ketika tugas menjadi sulit dan akan bertahan ketika
diberikan tugas yang tidak terpecahkan dibandingkan mereka yang
memiliki motivasi berprestasi rendah. Keberhasilan pada tugas yang
mudah dapat meningkatkan kesuksesan namun mengurangi
ketertarikan individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.
2.3 Memiliki tanggung jawab pribadi akan kinerjanya
Individu dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi lebih
memilih menjadi pribadi yang bertanggung jawab untuk suatu tugas
dan mereka merasa puas apabila tugas dapat diselesaikan dengan
baik.
2.4 Memerlukan umpan balik atas kinerjanya
Individu dengan orientasi berprestasi tinggi cenderung lebih
menyukai tugas-tugas yang memiliki hasil jelas. Individu akan
mencari situasi dan dapat menerima umpan balik mengenai
performansinya. Individu senang menerima kritikan dari penilai yang
berkompeten.
2.5 Inovatif
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung
lebih tertarik pada karir dan tugas yang melibatkan kompetisi dan
kesempatan untuk lebih unggul, lebih aktif untuk mencari informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
baru dibandingkan individu yang memiliki motivasi berprestasi
rendah. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung
melakukan sesuatu lebih baik atau lebih efisien dengan cara yang
berbeda dari sebelumnya untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan dari penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik dari motivasi berprestasi antara lain
menyukai tugas-tugas yang cukup sulit, tekun, memiliki tanggung
jawab pribadi akan kinerjanya, memerlukan umpan balik atas
kinerjanya, dan inovatif.
3. Faktor yang memengaruhi Motivasi Berprestasi
Ada beberapa faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi remaja
menurut Steinberg (2002), dan Santrock (2009, 2014):
3.1 Faktor Internal
3.1.1 Fisiologi
Faktor ini bersifat bawaan maupun yang diperoleh,
meliputi indera penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan
sebagainya. Kondisi fisiologi dapat memengaruhi seseorang
dalam meraih prestasi. (Ahmadi & Supriyono, 2013). Bila
remaja berada dalam kondisi fisik yang sehat, ia akan memiliki
semangat untuk mencapai prestasi dibanding saat remaja
berada dalam kondisi fisik yang lemah atau sedang sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3.1.2 Psikologis
Faktor ini terdiri atas faktor intelektif dan non-
intelektif. Faktor intelektif meliputi faktor kecerdasan, bakat,
dan kecakapan, sedangkan faktor non-intelektif meliputi sikap,
kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian
diri (Ahmadi & Supriyono, 2013). Semakin besar
keinginannya untuk berprestasi maka akan semakin besar pula
usahanya untuk memperoleh prestasi tersebut.
3.1.3 Kematangan Fisik
Kematangan dicapai oleh individu dari proses
pertumbuhan fisiologisnya. Kematangan ini memberikan
kondisi fungsi-fungsi sistem syaraf maupun fungsi otak
berkembang. (Ahmadi & Supriyono, 2013). Semakin kuat
mental seseorang, ia akan semakin matang dalam mengambil
keputusan dan semakin besar pula keinginannya berprestasi.
3.2 Faktor Eksternal
3.2.1 Hubungan sosial siswa dengan orang tua
Dibandingkan orangtua yang kurang berpendidikan,
orang tua yang berpendidikan tinggi percaya bahwa
keterlibatan mereka dalam pendidikan anak merupakan hal
yang penting, secara aktif berperan serta dalam pendidikan
anak (Scheneider & Coleman, dalam Santrock, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Praktik asuhan orang tua yang positif dalam
menghasilkan motivasi dan prestasi yang meningkat antara lain
mengetahui keadaan anak dengan cukup baik, memberikan
suasana positif yang dapat memotivasi anak, serta memberikan
model perilaku termotivasi atau memberi contoh kepada anak,
yaitu bekerja keras dan berusaha dengan tekun pada tugas yang
menantang (Wigfield, dalam Santrock, 2009)
3.2.2 Hubungan sosial dengan teman sebaya
Teman sebaya dapat memengaruhi motivasi siswa
melalui perbandingan sosial, kompetensi dan motivasi sosial,
pembelajaran bersama teman sebaya, serta pengaruh kelompok
teman sebaya (Wigfield dalam Santrock, 2009). Siswa
membandingkan diri mereka dengan teman sebaya untuk
mengetahui posisi mereka secara sosial dan akademis (Ruble
dalam Santrock, 2009). Siswa yang lebih diterima oleh teman
sebayanya dan yang mempunyai keterampilan sosial yang baik
seringkali memperoleh hasil yang positif dalam prestasi
akademik dan memiliki sikap serta pergaulan yang lebih baik
(Asher & Coie, Rubin, Bukowski & Parker, 2006; Wentzel,
2006, dalam Santrock, 2009). Sebaliknya, siswa yang ditolak,
terutama mereka yang agresif, berisiko terkena sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
masalah prestasi, termasuk mendapatkan nilai rendah dan putus
sekolah (Dodge, Coie & Lynam dalam Sanrock, 2009).
3.2.3 Hubungan sosial dengan guru
Siswa yang memiliki guru yang mendukung dan penuh
perhatian lebih termotivasi untuk terlibat dalam kerja akademis
dibanding siswa yang memiliki guru yang tidak perhatian dan
tidak mendukung (Perry, Turner & Meyer; Theobold, dalam
Santrock, 2009).
Siswa yang tidak merasa bahwa mereka dicintai dan
bahwa mereka mampu tidak akan mungkin mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi
(Stipek, dalam Santrock, 2009). Ketika guru sering
berkomunikasi dengan orangtua mengenai kemajuan anak-
anak, seringkali anak-anak mencapai tingkat prestasi akademik
yang lebih tinggi (Epstein dalam Santrock, 2009).
3.2.4 Status sosial ekonomi dan etnisitas
Siswa dengan latar belakang keluarga berpenghasilan
menengah dan atas memiliki kinerja lebih baik dibandingkan
mereka yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah
dalam banyak situasi prestasi atau usaha-usaha untuk mencapai
suatu tujuan (Gibbs, dalam Santrock 2009). Graham (dalam
Santrock 2009) menyatakan bahwa siswa etnis minoritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kurang termotivasi untuk belajar atau berprestasi karena
kualitas sekolah yang kurang memadai.
3.2.5 Gender
Pembahasan mengenai gender dan motivasi berfokus
pada bagaimana laki-laki dan perempuan berbeda dalam
keyakinan dan nilai-nilai. Anak perempuan dianggap lebih
tekun dalam belajar sehingga lebih memiliki motivasi dan
prestasi yang baik dibandingkan dengan anak laki-laki
(Wigfield dalam Santrock, 2009).
3.2.6 Budaya
Penelitian yang dilakukan oleh Stevenson (dalam
Santrock, 2009) menemukan bahwa orangtua di Amerika
memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pendidikan dan
prestasi anaknya dibandingkan dengan orangtua di Asia, tetapi,
orangtua di Asia lebih banyak membantu anak dalam
mengerjakan tugas dibandingkan dengan orangtua di Amerika.
Orang tua yang lebih banyak membimbing dan mendukung
anak dianggap dapat membuat anak lebih merasa diperhatikan
sehingga anak menjadi termotivasi dalam belajar dan
berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
C. Siswa Kelas XI yang Tergolong Dalam Masa Remaja
Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI. Berdasarkan tahap
perkembangan, siswa kelas XI berada dalam tahap perkembangan remaja.
Oleh karena itu, teori yang digunakan mengacu pada teori tentang remaja.
1. Definisi Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang diikuti oleh perubahan pada fisik,
kognitif, dan psikososial (Papalia, 2008). Menurut teori perkembangan
Piaget, secara psikologis remaja adalah individu yang mampu berintegrasi
di dalam masyarakat dan merasa dirinya sejajar dengan orang yang lebih
tua (Hurlock dalam Ali & Asrori, 2009).
Istilah remaja berasal dari kata adolescence yang berarti “tumbuh
menjadi dewasa”. Remaja yang sama artinya dengan adolescence berasal
dari bahasa latin adolscere, berarti “to grow” atau “to grow to maturity”,
yaitu periode pertumbuhan dari masa kanak-kanak menuju kematangan.
Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Remaja diartikan sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional
(Santrock, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Secara umum, masa remaja dibagi menjadi tiga bagian yaitu masa
remaja awal , masa remaja tengah dan masa remaja akhir. Menurut
Thornburg, masa remaja awal berada pada rentang usia 13-14 tahun, masa
remaja tengah dan akhir berada pada rentang usia 15-18 tahun (dalam
Dariyo, 2004).
2. Karakteristik Siswa Kelas XI sebagai Remaja
Piaget menyatakan bahwa masa remaja berada dalam tahap
operasional formal. Pola pemikiran remaja semakin abstrak, logis, dan
idealis, dan mereka cenderung lebih mampu menguji pemikiran diri
sendiri maupun orang lain, serta mampu menginterpretasikan dan
memantau dunia sosial (Santrock, 2002).
Pada tahap operasional formal, remaja dapat mengintegrasikan apa
yang mereka pelajari dan mampu membuat perencanaan untuk masa
depan. Selain itu remaja juga mampu berpikir dalam memecahkan
permasalahan (Desmita, 2009). Di masa inilah remaja cenderung lebih
kritis terhadap prestasi. Prestasi menjadi suatu hal yang lebih serius pada
masa remaja, serta keberhasilan maupun kegagalan akan prestasi dapat
dijadikan sebagai prediktor hasil di masa dewasa. Tekanan baru dari sosial
dan akademik memaksa remaja berperan ke arah peran yang berbeda dan
melibatkan lebih banyak tanggung jawab (Santrock, 2014).
Adapun karakteristik remaja lainnya, khususnya usia sekolah
menengah menurut Sumanto (2014):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Masa remaja awal ditandai dengan sifat-sifat negatif, dalam
jasmani dan mental, prestasi, serta, sikap sosial.
b. Masa remaja madya ditandai dengan mulai tumbuhnya dorongan
untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami
dan menolongnya. Masa ini dianggap sebagai masa mencari
sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung, dan dipuja.
c. Masa remaja akhir muncul setelah remaja dapat menentukan arah
hidup dan tugas-tugas perkembangan telah terpenuhi.
D. Dinamika Hubungan Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya dan
Motivasi Berprestasi Siswa
Kehidupan individu khususnya pada masa remaja, akan selalu lekat
dengan proses sosial khususnya dalam kemampuannya berinteraksi sosial.
Soekanto (dalam Hambali, 2015) menyebutkan bahwa interaksi sosial
merupakan dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan sosial
yang dinamis mencakup hubungan antar individu, antar kelompok, antar
individu dan kelompok.
Dalam interaksi sosial, terdapat dua syarat yaitu kontak sosial dan
komunikasi. Kontak sosial adalah hubungan dengan individu lain melalui
percakapan dan komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari individu
satu ke individu lain, contohnya, hubungan atau interaksi remaja dengan
teman-teman sebayanya. Menurut Warren dan Roucech (dalam Santosa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2014) interaksi sosial memiliki beberapa bentuk yaitu mampu bekerja sama,
mampu bersaing dalam mencapai tujuan, mampu menyelesaikan konflik
dengan individu lain, mampu beradaptasi dan mampu melebur dalam
kelompok.
Salah satu hal yang juga penting dalam kehidupan siswa kelas XI
adalah teman sebaya. Selain keluarga, remaja akan lebih banyak
menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebayanya sebagai wadah
untuk mencari jati diri. Keberadaan teman sebaya dalam kehidupan remaja
merupakan suatu keharusan karena membentuk hubungan yang baik dan erat
dengan teman sebaya termasuk salah satu hal yang penting. Hal ini didukung
oleh Papalia (2008) yang menyatakan bahwa teman sebaya merupakan
sumber afeksi, simpati, pemahaman, panduan moral, tempat bereksperimen
dan tempat untuk mendapatkan otonomi dan independensi dari orang tua.
Kurangnya dukungan dan interaksi dengan teman sebaya dapat menimbulkan
kesepian.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri.
Manusia tetap membutuhkan sesama dalam melakukan berbagai kegiatan.
Dalam ketidakmampuannya melakukan kegiatan sendiri, individu dapat
meminta bantuan kepada individu lain. Salah satu bantuan yang diberikan
adalah kerjasama. Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok
dan mendukung motivasi berprestasi seseorang. Kerjasama mengajarkan
individu untuk dapat saling membantu antar sesama. Individu yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bekerja sama dengan orang lain akan terbiasa berinteraksi, lebih percaya diri
dan tidak canggung dalam melakukan berbagai kegiatan, sehingga bila
diberikan tugas-tugas, individu akan merasa bahwa tugas yang diberikan
dapat diselesaikan dengan baik secara berkelompok maupun secara pribadi.
Contohnya, seorang guru memberi tugas kelompok untuk siswa dan satu
kelompok beranggotakan 5 orang siswa. Siswa-siswa akan berusaha
mengerjakan tugas dengan baik karena memiliki tujuan untuk memperoleh
ilmu dan nilai yang baik pula. Hal ini sesuai dengan orientasi motivasi
berprestasi yang tinggi menurut McClelland (dalam Huffman, 2000) yang
cenderung lebih menyukai tugas-tugas cukup sulit dan menghindari tugas-
tugas yang terlalu mudah.
Bentuk kedua adalah persaingan, mampu bersaing dengan individu
lain (Deuttch & Sargent, dalam Santoso, 2014). Persaingan adalah bentuk
interaksi sosial dimana seseorang mencapai tujuan, sehingga individu lain
akan dipengaruhi untuk mencapai tujuan mereka. Selain dituntut untuk
mampu bekerjasama, dapat pula terjadi persaingan dalam hubungannya
dengan individu lain. Bila individu mampu untuk bersaing, maka besar
kemungkinan ia akan menjadi lebih inovatif dan semakin tertarik pada
kompetisi karena dalam persaingan tersebut, individu dituntut untuk menjadi
kreatif. Sehingga ia dapat meraih kesempatan untuk unggul atau mencapai
lebih dari yang lain, lebih aktif mencari informasi baru, melakukan sesuatu
lebih baik atau lebih efisien dengan cara yang berbeda dan unggul dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
profesi yang mereka pilih karena ia menganggap dirinya mampu. Sebagai
contoh, ada kompetisi untuk membuat pidato bahasa Inggris. Siswa yang
mengikuti kompetisi akan berusaha membuat pidato dengan kreatif agas bias
memperoleh juara dan mengalahkan peserta lain. Hal ini sesuai dengan
orientasi motivasi berprestasi McClelland (dalam Huffman, 2000), yang
menyatakan bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
cenderung melakukan sesuatu lebih baik atau lebih efisien dengan cara yang
berbeda dari sebelumnya untuk mencapai tujuannya.
Bentuk ketiga adalah mampu menyelesaikan konflik (Deuttch &
Sargent, dalam Santoso, 2014). Dalam persaingan dengan individu lain,
konflik tidak dapat terelakkan, dan pasti terjadi. Saat individu mampu
menyelesaikan suatu konflik dengan individu lain, maka ia telah memiliki
pengalaman menghadapi situasi sulit. Pengalaman tersebut dapat membuat
individu menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan kepadanya di saat-saat mendatang karena kemampuannya
menyikapi masalah yang terjadi. Sebagai contoh, seorang siswa memperoleh
nilai yang kurang baik bila dibandingkan dengan teman sebangkunya lalu ia
marah dan memusuhi teman sebangkunya. Akan tetapi lama-kelamaan ia
merasa bahwa nilainya kurang baik diakibatkan oleh dirinya sendiri yang
kurang belajar dan lebih banyak menonton televisi. Jadi, ia memutuskan untuk
lebih giat belajar lagi untuk mendapatkan nilai yang baik dan ia merasa puas.
Hal ini sesuai dengan pernyataan McClelland bahwa individu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kebutuhan berprestasi yang tinggi lebih memilih menjadi pribadi yang
bertanggung jawab mereka merasa puas apabila tugas dapat diselesaikan
dengan baik.
Bentuk keempat adalah mampu beradaptasi (Deuttch & Sargent, dalam
Santoso, 2014). Kehidupan tidak lepas dari relasi dengan individu lain bahkan
lingkungan yang berbeda-beda. Individu membutuhkan proses adaptasi untuk
mempelajari lingkungan dan keadaan sekitar. Bila individu mampu
beradaptasi dengan baik, maka individu dapat menjadi lebih tekun karena
telah mampu bertahan dalam situasi yang sulit dan dapat beradaptasi dengan
situasi dan kesulitannya. Menurut McClelland (dalam Huffman, 2000),
individu dengan orientasi berprestasi tinggi cenderung bertahan ketika tugas
menjadi sulit.
Bentuk yang terakhir adalah asimilasi atau mampu melebur dalam
suatu kelompok (Deuttch & Sargent, dalam Santoso, 2014). Proses saling
menekan dan melebur, dimana individu atau kelompok memperoleh
pengalaman, perasaan dan sikap dari individu dalam kelompok lain
(Soekanto, dalam Hambali, 2015). Individu pasti akan dihadapkan dengan
banyak kelompok dalam kehidupan. Dalam kelompok memiliki banyak
anggota dengan perilaku, cara berpikir dan pendapat yang berbeda. Bila
individu mampu menyesuaikan diri dalam suatu kelompok, maka ia akan
terbiasa menerima masukan atau kritikan dari individu lain. Hal ini dapat
membuat individu menjadi lebih terpacu dalam menyelesaikan suatu tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
karena ia merasa bahwa orang lain akan menghargai apa yang ia kerjakan. Hal
ini sesuai dengan pernyataan McClelland (dalam Huffman, 2000) bahwa
individu senang menerima kritikan tajam dari penilai yang berkompeten
daripada orang yang ramah tetapi kurang berkompeten, yang menyebabkan
individu dapat memiliki motivasi berprestasi tinggi karena tidak kecil hati bila
diberikan kritikan oleh orang lain.
McClelland (dalam Khairani, 2014) mengatakan bahwa manusia pada
hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi. Pada konteks perilaku
seseorang, motivasi merupakan salah satu bagian yang penting. Siswa akan
belajar dengan sungguh-sungguh bila meemiliki motivasi yang tinggi untuk
berprestasi. Motivasi berprestasi berguna untuk mendorong siswa agar
semakin terpacu untuk mencapai hal-hal yang lebih baik. Siswa yang terbiasa
belajar akan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam proses belajar
mengajar. Siswa akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi yang pada
akhirnya akan memperoleh hasil yang baik. Motivasi berprestasi merupakan
dorongan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan
standar keunggulan (Djaali, 2007). Motivasi berprestasi adalah suatu
keinginan untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar kesuksesan,
dan melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk mencapai suatu standar
kesuksesan (Santrock, 2003). Adapun karakteristik individu dengan motivasi
berprestasi tinggi menurut McClelland (dalam Huffman, 2000) adalah
menyukai tugas yang cukup sulit, tekun, bertanggung jawab, senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menerima kritikan dan inovatif. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini
memiliki tujuan melihat hubungan antara interaksi sosial dengan teman
sebaya dan motivasi berprestasi siswa.
E. Hipotesis
Ada hubungan yang positif antara kemampuan berinteraksi sosial dengan
teman sebaya dengan motivasi berprestasi siswa. Semakin tinggi skor
kemampuan berinteraksi siswa dengan teman-teman sebayanya, maka
semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimilikinya. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah skor kemampuan berinteraksi siswa dengan
teman-teman sebayanya, maka semakin rendah pula motivasi berprestasi yang
dimiliki oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. Skema Dinamika Interaksi Sosial Teman Sebaya dan Motivasi
Berprestasi Siswa
- Mampu bekerja sama
- Mampu bersaing dalam
mencapai tujuan
- Mampu menyelesaikan
konflik dengan individu
lain
- Mampu beradaptasi
- Mampu melebur dalam
kelompok
- Menyukai tugas
yang cukup sulit
- Tekun
- Bertanggung jawab
dan merasa puas bila
tugas dapat
diselesaikan dengan
baik
- Menerima kritikan
atau masukan dari
orang lain
- Inovatif
Motivasi berprestasi tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam studi korelasional dengan pendekatan
kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel
penelitian. Ada atau tidaknya hubungan antar variabel dapat dilihat
berdasarkan koefisien korelasinya (Azwar, 2010).
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu:
1. Variabel bebas : kemampuan berinteraksi sosial (x)
2. Variabel terikat : motivasi berprestasi (y)
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Teman Sebaya
Interaksi sosial adalah hubungan antar individu yang satu dengan
yang lainnya, yang dapat memberikan pengaruh bagi individu, yang
diukur dengan menggunakan skala kemampuan berinteraksi sosial dengan
teman sebaya akan disusun berdasarkan bentuk atau jenis interaksi sosial
yaitu kerjasama, akomodasi dan asimilasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah kebutuhan individu untuk mencapai
prestasi yang baik dalam hidupnya. Pengukuran motivasi berprestasi
dilakukan dengan menggunakan skala motivasi berprestasi. Penilaian
terhadap motivasi berprestasi dalam penelitian ini disusun berdasarkan
karakteristik motivasi berprestasi yaitu, memilih tugas yang cukup sulit,
tekun, memiliki tanggung jawab pribadi akan kinerjanya, memerlukan
umpan balik atas kinerjanya, dan inovatif.
D. Subjek Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
purposive sampling yaitu cara penarikan sampel dengan memilih subjek
berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti.
Karakteristik subjek yang menjadi pertimbangan penelitian adalah
siswa siswi sekolah menengah atas dalam rentang usia 15-18 tahun, karena
pada rentang usia ini remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di luar
rumah, khususnya di sekolah untuk mengikuti proses belajar mengajar
ataupun mengikuti ekstrakurikuler. Sehingga peran teman sebaya cukup
penting dalam penentuan perilaku remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Penyusunan Blueprint
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode skala. Ada dua jenis skala yang dibuat oleh peneliti dan akan
diberikan kepada subjek penelitian. Bagian pertama mengukur
kemampuan berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan bagian kedua
untuk mengukur motivasi berprestasi pada siswa. Jenis skala dalam
penelitian menggunakan skala Likert. Variabel yang diukur dijabarkan
kemudian digunakan untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014). Skala Likert
meminta responden untuk menyatakan respon kesetujuan-
ketidaksetujuannya dari setiap item untuk mengukur atribut psikologis
tertentu (Supratiknya, 2014).
Kedua skala tersebut disusun dengan teknik summated rating.
Subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif jawaban
yang disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu SS (sangat sesuai), S
(sesuai), TS (tidak sesuai), STS (sangat tidak sesuai). Isi pernyataan skala
dibedakan menjadi dua kategori, yang pertama adalah favorable yaitu
pernyataan yang jika disetujui dapat menunjukkan ciri bahwa responden
mendukung atribut yang diukur dan unfavorable yaitu pernyataan yang
jika disetujui, maka menunjukkan bahwa subjek menolak atribut yang
diukur (Supratiknya, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor atau nilai yang
berbeda sesuai dengan jenis pernyataannya. Pemberian skor untuk
jawaban “sangat sesuai” pada pernyataan favorable adalah 4, demikian
seterusnya hingga skor 1 untuk pilihan jawaban “sangat tidak sesuai”.
Sedangkan pilihan jawaban “sangat sesuai” pada pernyataan unfavorable,
akan diberi skor 1, demikian seterusnya hingga skor 4 untuk pilihan
jawaban “sangat sidak sesuai”. Berikut adalah tabel skor penilaian untuk
skala kemampuan berinteraksi sosial dan motivasi berprestasi:
Tabel 1. Skor Penilaian Skala
Favorable Skor Unfavorable Skor
Sangat Sesuai 4 Sangat Sesuai 1
Sesuai 3 Sesuai 2
Tidak Sesuai 2 Tidak Sesuai 3
Sangat Tidak
Sesuai 1
Sangat Tidak
Sesuai 4
1.1 Skala Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Teman Sebaya
Skala interaksi sosial dibuat berdasarkan teori yang dikemukakan
dan dituliskan kembali oleh Soekanto (dalam Hambali, 2015). Interaksi
sosial memiliki beberapa bentuk atau jenis yang pertama adalah
kerjasama, yaitu bentuk aktivitas tertentu yang dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama. Akomodasi adalah hubungan antara kedua belah pihak
yang menunjukkan keseimbangan yang berkaitan dengan nilai dan norma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sosial yang berlaku di dalam masyarakat dan asimilasi adalah proses
dimana individu atau kelompok memperoleh pengalaman, perasaan dan
sikap dari individu dalam kelompok lain. Bentuk-bentuk tersebut akan
digunakan sebagai tolak ukur dalam pembuatan item-item yang terdiri dari
pernyataan favorable dan unfavorable. Perolehan nilai atau skor dalam
skala ini akan menunjukkan tinggi rendahnya kemampuan berinteraksi
seseorang dengan teman sebayanya. Semakin tinggi nilai kemampuan
berinteraksi individu dalam skala tersebut, maka semakin tinggi pula
tingkat kemampuan berinteraksinya dengan teman sebayanya. Berikut
adalah tabel blueprint skala interaksi sosial:
Tabel 2. Blueprint Skala Kemampuan Berinteraksi Sosial
Bentuk/jenis Favorable Unfavorable Presentase
Kerjasama 10 10 20 (33,33%)
Asimilasi 10 10 20 (33,33%)
Akomodasi 10 10 20 (33,33%)
Total 30 (50%) 30 (50%) 60 (100%)
1.1 Skala Motivasi Berprestasi
Skala motivasi berprestasi dibuat berdasarkan teori motivasi
McClelland (dalam Khairani, 2014) dengan komponen pemilihan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang memiliki karakteristik memilih tugas dengan tingkat kesulitan dan
memiliki kinerja yang baik ketika memilih tugas dengan tingkat kesulitan.
Komponen inovatif memiliki karakteristik memilih tugas yang memiliki
tantangan, senang bekerja sendiri dan bersaing untuk lebih unggul dari
yang lain, aktif mencari informasi baru, unggul pada bidang yang
diminati, mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda dan efisien.
Komponen umpan balik memiliki karakteristik lebih suka mendapatkan
umpan balik kinerja secara langsung dan lebih suka menerima kritik dari
evaluator yang berkompeten. Komponen bertanggung jawab memiliki
karakteristik menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggungjawab
pribadi atas hasil-hasilnya, dan merasa puas ketika dapat menyelesaikan
tugas dengan baik. Komponen tekun memiliki karakteristik bertahan
ketika menjadi sulit. Perolehan nilai atau skor dalam skala ini akan
menunjukkan tinggi rendahnya motivasi seseorang untuk berprestasi.
Semakin tinggi nilai motivasi berprestasi seseorang dalam skala tersebut,
maka semakin tinggi pula tingkat motivasi berprestasinya. Berikut adalah
tabel blueprint skala motivasi berprestasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3. Blueprint Skala Motivasi Berprestasi
Komponen Indikator Favorable Unfavorable Presentase
Pemilihan
Tugas
Memilih tugas dengan
tingkat kesulitan sedang 3 3 6 (8,33%)
Memiliki kinerja yang
baik ketika memilih
tugas dengan tingkat
kesulitan sedang
3 3 6 (8,33%)
Inovatif
Memilih tugas yang
memiliki tantangan
sedang
3 3 6 (8,33%)
Bekerja sendiri dan
bersaing untuk lebih
unggul dari yang lain
3 3 6 (8,33%)
Aktif mencari informasi
baru 3 3 6 (8,33%)
Unggul pada bidang
yang diminati 3 3 6 (8,33%)
Mengerjakan tugas
dengan cara yang
berbeda dan efisien
3 3 6 (8,33%)
Umpan Balik
Senang berada di bawah
situasi yang langsung
mendapatkan umpan
balik kinerja
3 3 6 (8,33%)
Menyukai kritik dan
saran dari orang yang
berkompeten
3 3 6 (8,33%)
Bertanggung
Jawab
Menyukai situasi atau
tugas yang menuntut
tanggungjawab pribadi
atas hasil-hasilnya
3 3 6 (8,33%)
Merasa puas dapat
menyelesaikan tugas
dengan baik
3 3 6 (8,33%)
Tekun
Bertahan ketika tugas
semakin sulit 3 3 6 (8,33%)
Total 36 (50%) 36 (50%) 72 (100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Penulisan Item
Berdasarkan blueprint yang sudah dibuat, kemudian dilanjutkan
dengan penulisan item-item. Untuk memenuhi syarat reliabilitas, skala
yang baik umumnya terdiri dari minimal 20 item (Supratiknya, 2014).
Peneliti membuat total 60 item untuk skala kemampuan berinteraksi sosial
dan 72 item untuk skala motivasi berprestasi.
3. Review dan Revisi Item
Tahap berikutnya setelah menulis item adalah pemeriksaan item
oleh dosen pembimbing skripsi untuk melihat apakah skala sudah layak
untuk diberikan kepada subjek penelitian.
4. Penghitungan Validitas Isi
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui kualitas esensial yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat tes sungguh-sungguh mengukur
atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya, 2014). Validitas yang
digunakan adalah validitas isi. Validitas isi adalah sebuah cara untuk
melihat sejauh mana item suatu alat ukur relevan dengan atribut psikologis
yang diukur (Supratiknya, 2014). Pengujian validitas isi dilakukan oleh
dosen pembimbing (expert judgement) dan 2 orang teman (peer) dengan
cara memberi nilai relevansi tiap item berdasarkan penilaian berikut: 1=
tidak relevan. 2= kurang relevan (diberi saran), 3= agak relevan, 4=sangat
relevan.. Taraf relevansi adalah sejauh mana item mencerminkan
komponen atribut psikologis yang hendak diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Setelah memberikan nilai, tahap selanjutnya adalah menghitung
IVI-I. IVI-I adalah indeks validitas isi pada taraf item yang menunjukkan
taraf relevansi item dengan atribut psikologis yang diukur. Kategori
penilaian disederhanakan menjadi dua atau dikotomis: 1 dan 2= tidak
relevan dan diberi skor 0, nilai 3 dan 4= relevan dan diberi skor 1. Cara
menghitung IVI-I adalah jumlah penilai yang memberi skor 3 atau 4
kemudian dibagi jumlah total penilai. Item dipandang relevan jika
mencapai skor ≥0,78. Jika kurang dari itu, item akan direvisi atau
digugurkan. Penilai yang berjumlah 3 orang memberikan skor 1 pada
setiap item untuk kedua skala, sehingga 60 item dalam skala kemampuan
berinteraksi sosial dan 72 item dalam skala motivasi berprestasi secara
keseluruhan dapat digunakan.
Setelah memperoleh hasil perhitungan IVI-I, dilanjutkan dengan
menghitung IVI-S. IVI-S adalah indeks validitas isi skala, yaitu rerata
proporsi item-item yang mendapatkan nilai 3 atau 4 oleh penilai. Cara
menghitungnya adalah IVI-S= jumlah IVI-I dibagi dengan jumlah item.
Sebuah skala disebut memiliki validitas yang baik jika IVI-S ≥0,90.
Hasil yang diperoleh untuk skala interaksi sosial adalah IVI-S=
jumlah IVI-I (60) : jumlah item (60)= 1 dan untuk skala motivasi
berprestasi adalah IVI-S= jumlah IVI-I (72) : jumlah item (72)= 1.
Kesimpulannya adalah item-item dalam skala interaksi sosial dan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
berprestasi memiliki IVI-I ≥0,78 dan IVI-S ≥0,90 sehingga semua item
bisa dipakai dalam tahap uji coba pendahuluan.
5. Uji Coba Alat Ukur
5.1 Uji Coba
Uji coba dilakukan terhadap alat ukur penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur.
Uji coba ini juga bertujuan untuk melihat apakah petunjuk skala dan
item-item mudah untuk dipahami.
Skala di uji cobakan kepada 80 orang siswa kelas XI SMA Yos
Sudarso, Cilacap pada tanggal 2 Mei 2017 pukul 08.00 sampai dengan
pukul 11.30 WIB. Waktu pengerjaan untuk kedua skala sekitar 15-20
menit. Sebelum membagikan skala, peneliti terlebih dahulu
memberikan rapport dengan memperkenalkan diri terhadap siswa dan
mengadministrasikan cara mengisi identitas dan cara mengisi skala.
Tahap berikutnya peneliti membagikan skala kepada siswa, menunggu
mereka mengerjakan, dan mengumpulkan skala tersebut kembali.
6. Seleksi Item Alat Ukur
Seleksi item menggunakan data hasil uji coba masing-masing
skala. Item dikatakan lolos seleksi apabila memiliki daya diskriminasi
yang tinggi. Daya diskriminasi adalah sejauh mana item mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki
dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2010).
Suatu item memiliki daya diskriminasi yang baik bila memiliki
nilai koefisien ≥0,30.Apabila jumlah item yang lolos ternyata masih
tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan
untuk menurunkan batas kriteria hingga 0,20 (Azwar, 2010,
Supratiknya, 2014). Total 60 item skala interaksi sosial diseleksi
dengan menggunakan daya diskriminasi sebesar 0,30 dan diperoleh
hasil sejumlah 39 aitem yang lolos seleksi dan dikatakan valid. Tabel 4
merupakan tabel spesifikasi skala yang berisi nomor item yang valid
(item gugur diberi cetak tebal):
Tabel 4. Tabel Spesifikasi Skala Interaksi Sosial
Aspek Bentuk Item
Jumlah Favorable Unfavorable
Kontak sosial Kerjasama
10, 12, 13, 25,
28, 29,
30, 35,
40, 47
2, 9, 11, 17,
20, 23, 26,
37, 44, 59
12
Komunikasi Asimilasi
3, 5, 16,
18, 33,
38, 39,
43, 57, 58
7, 8, 19, 22,
24, 32, 41,
50, 51, 52
10
Akomodasi
1, 6, 21,
31, 45,
46, 48,
49, 55, 60
4, 14, 15,
27, 34, 36,
42, 53, 54,
56
17
Total : 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Total 72 item skala motivasi berprestasi diseleksi dengan
menggunakan daya diskriminasi sebesar 0,25 dan diperoleh hasil
sejumlah terdapat 39 aitem yang lolos seleksi dan dikatakan valid.
Nomor item yang valid ditampilkan dalam tabel 5 (item gugur diberi
cetak tebal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 5. Tabel Spesifikasi Skala Motivasi Berprestasi
Indikator Item
Jumlah Komponen Favorable Unfavorable
Pemilihan
Tugas
Memilih tugas dengan tingkat
kesulitan sedang 4, 33, 54 1, 11, 50 2
Memiliki kinerja yang baik
ketika memilih tugas dengan
tingkat kesulitan sedang
3, 29, 71 5, 21, 66 3
Inovatif Memilih tugas yang memiliki
tantangan sedang 20, 49, 68 24, 31, 40 3
Bekerja sendiri dan bersaing
untuk lebih unggul dari yang
lain 22, 26, 45 13, 48, 62 1
Aktif mencari informasi baru 10, 39, 43 6, 15, 60 0
Unggul pada bidang yang
diminati 8, 51, 57 19, 28, 41 5
Mengerjakan tugas dengan
cara yang berbeda dan efisien 18, 25, 47 34, 55, 58 4
Umpan balik
Senang berada di bawah situasi
yang langsung mendapatkan
umpan balik kinerja
27, 36, 42 7, 9, 52 2
Menyukai kritik dan saran dari
orang yang berkompeten 32, 35, 37 56, 61, 70 5
Bertanggung
jawab
Menyukai situasi atau tugas
yang menuntut tanggungjawab
pribadi atas hasil-hasilnya
2, 12, 14 53, 59, 64 5
Merasa puas dapat
menyelesaikan tugas dengan
baik
17, 63, 72 16, 23, 44 4
Tekun Bertahan ketika tugas semakin
sulit 30, 38, 69 46, 65, 67 5
Total 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
F. Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil
pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan secara berulang kali
terhadap suatu kelompok (Supratiknya, 2014). Bila koefisien reliabilitas
mendekati angka 1, maka semakin baik pula tingkat reliabilitas alat ukur
tersebut begitu pula sebaliknya (Azwar, 2010).
G. Metode Analisis Data
1. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi menguji
hipotesis penelitian. Teknik ini digunakan untuk melihat hubungan dari
variabel interaksi sosial dan motivasi berprestasi, mengukur seberapa kuat
hubungannya, positif atau negatif, signifikan atau tidak. Hipotesis diterima
atau tidak, dapat dilihat dari koefisien signifikansi.
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,01, maka tidak ada
hubungan yang signifikan antar kedua variabel, sebaliknya jika nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,01 berarti ada hubungan yang signifikan
antar kedua variabel. Selain itu, jika koefisien korelasi menunjukkan hasil
positif, maka kedua variabel memiliki korelasi positif sedangkan jika
koefisien korelasi menunjukkan hasil negatif, maka kedua variabel
memiliki korelasi negatif. Sifat hipotesis sudah terarah, maka penelititan
ini menggunakan uji one-tailed. Ada dua asumsi atau syarat yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis yaitu uji
normalitas dan uji linearitas, berikut penjelasannya:
2. Uji Asumsi Analisis Data
2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat dan mengetahui apakah
sebaran distribusi data dari kedua variabel tersebut normal atau tidak.
Peneliti menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
(K-S) melalui aplikasi SPSS 22 untuk menguji normalitas. Bila nilai p
(taraf signifikan) lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal,
sebaliknya, bila taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka data yang
diperoleh tidak berdistribusi normal.
2.2 Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak atau untuk
melihat pola hubungan kedua variabel merupakan garis lurus atau
tidak. Uji linearitas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 22 dengan
metode Anova. Asumsi uji linearitas adalah jika nilai p kurang dari
0,05, maka kedua variabel memiliki hubungan yang linear, begitu pula
sebaliknya bila nilai p lebih besar dari 0,05 maka kedua variabel tidak
memiliki hubungan yang linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Yos Sudarso, Cilacap dengan subjek
penelitian sebanyak 95 orang perempuan dan laki-laki yang berstatus
pelajar dan duduk di kelas XI dan sesuai dengan kriteria penelitian berusia
15-18 tahun. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Mei 2017. Waktu yang
diperlukan dalam mengerjakan kedua skala adalah ± 15 menit.
Sebelum subjek mengisi skala yang telah dibagikan, peneliti
melakukan raport terlebih dahulu dengan memperkenalkan diri lalu
menjelaskan cara mengisi identitas dan cara mengisi skala. Subjek
mengisi skala tersebut dan dikumpulkan kembali oleh peneliti saat subjek
telah selesai. Semua skala terisi dan terkumpul kembali sesuai jumlah
yang dibagikan.
2. Deskripsi Responden & Data Penelitian
Dari 95 yang skala yang dibagikan, semua item dari skala tersebut
dapat diisi dengan teratur sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6. Deskriptif Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Total Subjek
Perempuan 49
Laki-laki 46
Jumlah 95
Tabel 7 berisi deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia.
Tabel 7. Deskriptif Subjek Berdasarkan Usia
Usia Total Subjek
16 tahun 8
17 tahun 59
18 tahun 28
Jumlah 95
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara menggambarkan data sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono dalam Priyatno, 2014). Berdasarkan hasil
perhitungan, mean empiris pada skala kemampuan bernteraksi sosial lebih
besar daripada mean teoritisnya (121,9 ≥ 97,5) dengan nilai p adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara mean teoritis dan mean empiris skala tersebut dan kecenderungan
melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya tinggi. Pada skala
motivasi berprestasi diperoleh hasil bahwa mean empiris juga lebih besar
dari mean teoritisnya (110,06 ≥ 97,5) dengan nilai p adalah 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
teoritis dan mean empiris skala tersebut dan motivasi berprestasi yang
dimiliki juga tinggi. Tabel 8 berisi deskripsi data penelitian dan hasilnya:
Tabel 8. Deskriptif Data Penelitian
Variabel N Min Max ME MT SD P
Interaksi
Sosial 95 95 151 121.9 97,5 12.47
0,000
Motivasi
Berprestasi 95 73 134 110.06 97,5 12.05 0,000
3. Reliabilitas Data Penelitian
Reliabilitas penelitian diuji dengan menggunakan pendekatan
konsistensi internal Cronbach Alpha melalui aplikasi SPSSdan diperoleh
hasil bahwa skala interaksi sosial memiliki koefisien Alpha Cronbach
sebesar 0,925. Hal ini menunjukkan bahwa skala kemampuan berinteraksi
memiliki nilai reliabilitas yang tinggi. Tabel 9 berisi hasil uji reliabilitas
skala kemampuan berinteraksi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 9. Uji Coba Reliabilitas Skala Kemampuan Berinteraksi Sosial
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0.925 39
Skala motivasi berprestasi memiliki koefisien Alpha Cronbach
sebesar 0,893. Hal ini menunjukkan bahwa skala memiliki nilai reliabilitas
yang tinggi. Tabel 10 berisi hasil uji reliabilitas skala motivasi berprestasi:
Tabel 10. Uji Coba Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0.893 39
4. Hasil Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk melihat dan mengetahui
apakah sebaran distribusi data dari variabel interaksi sosial dan
motivasi berprestasi normal atau tidak. Peneliti menggunakan metode
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test (K-S) melalui aplikasi SPSS 22
untuk menguji normalitas. Berdasarkan hasil perhitungan, distribusi
skor skala interaksi sosial dan motivasi berprestasi memiliki nilai yang
sama yaitu 0,200, artinya skala interaksi sosial dan motivasi
berprestasi memiliki sebaran skor yang normal. Hal ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
bahwa distribusi skor subjek normal. Tabel 11 menunjukkan hasil uji
normalitas:
Tabel 11. Uji Normalitas
Variabel Kosmogorov-
Smirnov Keterangan
Interaksi Sosial 0.200 Normal
Motivasi
Berprestasi 0.200 Normal
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua
variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Berdasarkan
tabel 13, pada baris linearity, nilai p 0,072 lebih besar dari 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel x dan y tidak membentuk garis lurus,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang linear
antara kedua variabel tersebut.
Tabel 12. Uji Linearitas
F Sig.
Motivasi
Berprestasi *
Interaksi
Sosial
(Combined) 1.639 0.046
Linearity 3.359 0.072
Deviation from
Linearity 1.59 0.058
5. Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji asumsi normalitas dan linearitas menunjukkan bahwa
sebaran data bersifat normal dan kedua variabel memiliki hubungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
tidak linear, maka untuk menguji hipotesis digunakan metode Rank
Spearman Correlation. Teknik ini digunakan untuk melihat hubungan dari
variabel interaksi sosial dan motivasi berprestasi, mengukur seberapa kuat
hubungannya, positif atau negatif, signifikan atau tidak.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil
taraf signifikansi (1-tailed) hubungan kedua variabel yaitu p < 0.01. Hal
ini membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kemampuan
berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan motivasi berprestasi.
Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,360. Hal ini membuktikan
bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang positif, semakin tinggi
kemampuan berinteraksi sosial siswa dengan teman sebaya, maka semakin
tinggi pula motivasi berprestasi yang dimiliki siswa. Hasil uji hipotesis
dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Uji Hipotesis
Correlations
Interaksi Sosial Motivasi
Berprestasi
Interaksi Sosial
Correlation
Coefficient 1 .360**
Sig. (1-tailed) 0.001
N 95 95
Motivasi
Berprestasi
Correlation
Coefficient .360** 1
Sig. (1-tailed) 0.001
N 95 95
R Squared 0.29
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji korelasi Rank
Spearman dalam program SPSS 22 terhadap kedua variabel penelitian
tersebut diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara interaksi
sosial teman sebaya dan motivasi berprestasi pada siswa kelas XI SMA Yos
Sudarso Cilacap, Untuk melihat hubungannya positif atau negatif dan melihat
kekuatan hubungan antara kedua variabel, dapat dilihat dari hasil koefisien
korelasi (Sugiyono, dalam Priyatno, 2012).
Hasil menunjukkan koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,360.
Hal ini membuktikan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang positif
dan kuat, artinya, semakin tinggi kemampuan berinteraksi sosial siswa dengan
teman sebaya, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimiliki
siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyebutkan bahwa ada
beberapa faktor yang memengaruhi motivasi berprestasi, salah satunya adalah
teman sebaya (Steinberg, 2002 & Santrock, 2014). Dalam penelitian ini,
kemampuan berinteraksi sosial dengan teman sebaya memberi sumbangan
sebesar 29% terhadap motivasi berprestasi, sedangkan 71% dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
Dalam kaitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya,
setiap individu harus dapat melakukan komunikasi dengan berbagai macam
tipe kepribadian yang dimiliki oleh berbagai macam individu. Kemampuan
berinteraksi sosial merupakan syarat mutlak untuk berbagai jenis aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
sosial. Masa remaja mulai bertumpu lebih pada teman-temannya
dibandingkan pada orang tuanya, untuk memperoleh kelekatan dan dukungan,
dan mereka juga berbagi rahasia (Berndt & Perry; Buhrmester; Hartup &
Stevens; Laursen, dalam Papalia, 2014). Teman sebaya merupakan sumber
afeksi, simpati, pemahaman, panduan moral, tempat bereksperimen dan
tempat untuk mendapatkan otonomi dan independensi dari orang tua (Papalia,
2008).
Siswa yang lebih diterima oleh teman-teman sebaya mereka dan yang
mempunyai keterampilan sosial yang baik seringkali memperoleh hasil yang
positif dalam prestasi akademik dan memiliki sikap serta pergaulan yang lebih
baik (Asher & Coie, Rubin, Bukowski & Parker, 2006; Wentzel, 2006, dalam
Santrock, 2009). Sebaliknya, siswa yang ditolak, terutama mereka yang
agresif, berisiko terkena sejumlah masalah prestasi, termasuk mendapatkan
nilai rendah dan putus sekolah (Dodge, Coie & Lynam, 2006).
Motivasi berprestasi berguna untuk mendorong siswa agar semakin
terpacu untuk mencapai hal-hal yang lebih baik. Siswa yang terbiasa belajar
akan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam proses belajar mengajar.
Siswa akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi yang pada akhirnya akan
memperoleh hasil yang baik. Motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk
mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya untuk mencapai suatu tujuan
yaitu memperoleh hasil yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Siswa memiliki kemampuan berinteraksi yang baik dengan teman
sebayanya. Hal ini sesuai dengan observasi bahwa siswa-siswa di sekolah
bercengkerama dengan teman-temannya saat jam istirahat tiba, baik dengan
teman sekelas maupun dengan teman-teman dari kelas lain. Hampir semua
siswa saling kenal dan memiliki hubungan yang baik dengan teman-
temannya. Hal ini juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa siswa
yang lebih diterima oleh teman-teman sebaya mereka dan yang mempunyai
keterampilan sosial yang baik seringkali berhasil yang positif (Asher & Coie,
Rubin, Bukowski & Parker, 2006; Wentzel, 2006 dalam Santrock, 2009).
Subjek dalam penelitian ini juga memiliki motivasi berprestasi yang
tinggi, sesuai dengan pernyataan Wigfield yang menyatakan bahwa teman
sebaya dapat mempengaruhi motivasi siswa melalui perbandingan sosial,
kompetensi dan motivasi sosial, pembelajaran bersama teman sebaya, serta
pengaruh kelompok teman sebaya (Wigfield dalam Santrock, 2009). Hal ini
juga sesuai dengan observasi dan wawancara yang dilakukan, beberapa siswa
mengatakan bahwa mereka senang belajar dan mengikuti bimbingan belajar di
luar jam sekolah serta memiliki jam khusus untuk belajar di rumah sesuai
dengan keinginan mereka sendiri dan aturan dari orang tua.
Semua siswa membutuhkan komunikasi dan interaksi sosial yang baik
dengan keluarga, masyarakat dan khususnya dengan teman-teman sebayanya.
Kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial yang baik dapat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dampak positif bagi kehidupan siswa, salah satunya dapat meningkatkan
motivasi berprestasi siswa tersebut.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak sempurna dan memiliki
kelemahan. Kelemahan dalam penelitian ini antara lain tidak mengontrol
faktor-faktor yang memengaruhi variabel penelitian contohnya pekerjaan
orang tua, penghasilan orang tua, dan gender. Kelemahan lain adalah
banyaknya item-item yang gugur yang kemungkinan besar disebabkan karena
kurangnya responden uji coba penelitian dan banyaknya item yang dibuat
dalam kedua skala tersebut yang dapat menyebabkan kebosanan pada subjek
siswa sehingga kurang serius saat mengisi skala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
kemampuan berineraksi sosial dengan teman sebaya dan motivasi berprestasi
siswa kelas XI SMA Yos Sudarso Cilacap. Semakin tinggi kemampuan
berinteraksi siswa dengan teman sebayanya, maka semakin tinggi pula
motivasi berprestasi yang dimiliki siswa.
.
B. SARAN
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan topik
yang sama, diharapkan untuk memperhatikan kelemahan-kelemahan
penelitian ini khususnya dalam membuat item-item baik dalam
penggunaan kalimat dan jumlah item agar disesuaikan dengan keadaan
subjek penelitian serta mengontrol faktor-faktor yang dapat memengaruhi
variabel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Bagi Subjek Penelitian
Bagi subjek penelitian agar mempertahankan dan meningkatkan
hubungan dan interaksi yang baik dengan teman-teman baik di sekolah
maupun luar sekolah. pergaulan yang baik akan memberikan dampak
positif bagi kehidupan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Abda’u, F. (2016). Kenakalan Remaja di Sekolah. Di ambil dari:
http://www.kompasiana.com/abdau/kenakalan-remaja-di-sekolah_ Di akses
tanggal: 21 Agustus 2017.
Ahmadi, A. & Supriyono, W. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, M. & M. Asrori. (2009). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Aritonang, K. T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur (No.10).
Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
David. (2015). Interaksi sosial. Di ambil dari:
http://www.davishare.com/2015/01/interaksi-sosial-pengertian-syarat-ciri.html.
Di akses tanggal: 27 September 2017.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Djaali, H. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dirgagunarsa, S. (1983). Pengantar Psikologi. Penerbit: Mutiara. Jakarta
Gunarsa, S.D & Y.S. Gunarsa. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Hambali, A. (2015). Psikologi Sosial. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hamdu, G & Agustina, L. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan.
Huffman, K. dkk. (2000). Psychology in Action 5th
Edition. USA: John Wiley & Sons
Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Hosnan, M. (2016). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Hurlock, B. E. (1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Indriani, R. (2014). Hubungan Interaksi Sosial Siswa dengan Prestasi Belajar.
(Skripsi). Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Khairani, H. M. (2014). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Mulyani, D. (2013). Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar.
Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 2: 27-31.
Negara, P. A., & Latifah, L. (2015). Pengaruh Peranan Keluarga, Interaksi Teman
Sebaya, dan Kompetensi Guru Terhadap Karakter Siswa Kelas XI IPS Dalam
Pembelajaran Ekonomi di SMA 2 Kudus. Economic Education Analysis
Journal. Semarang.
Novianty, N. R. (2011). Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran. (Skripsi). Jawa Barat:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Papalia, D. E., et.al. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan) 9th
Edition. Jakarta: Kencana.
Papalia, D. E. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia. Experience Human
Development. Edisi 12. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Primastuti, H. (2010). Hubungan Antara Harga Diri dan Kecenderungan Melakukan
Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya Pada Remaja yang Menjalani
Pendidikan di Asrama. (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma. Di akses dari library.usd.ac.id.
Priyatno, D. (2014). SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Ristianti, A. Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Identitas Diri
Pada Remaja di SMA Pusaka 1 Jakarta.
Santosa, S. (2014). Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence, 6th
Edition. Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2. Jakarta: Salemba
Humanika.
Santrock, J. W. (2014). Adolescence Fifteenth Edition. New York: McGraw-Hill
Education.
Sindonews. (2017). Sekolah Delapan Jam Sehari, DPD: Konsep Baik, Implementasi
Sulit. Di ambil dari: https://nasional.sindonews.com/read/1215695/144/sekolah-
delapan-jam-sehari-dpd-konsep-baik-implementasi-sulit-1498057370. Di akses
tanggal 26 September 2017.
Sitompul, S. S. (2009). Hubungan Antara Perilaku Sosial Dalam Kelompok Teman
Sebaya Dengan Motivasi Belajar. (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Di akses dari library.usd.ac.id.
Slavin, E. R. (2009). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Penerbit: PT. Indeks.
Jakarta Barat.
Steinberg, L. (2002). Adolescence, 6th
Edition. USA: McGraw Hill.
Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan Fungsi dan Teori. Yogyakarta: CAPS.
Supratiknya. A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.
Woolfolk, E. A. (2004). Educational Psychology 9th
Edition. Boston: Allyn and
Bacon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Skala Penelitian
Kegiatan Belajar Di Sekolah
Disusun oleh:
Lia Margaretha Simanjuntak
119114090
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lia Margaretha Simanjuntak
NIM : 119114090
Dengan ini saya mengajukan permohonan kesediaan teman-teman untuk mengisi
skala penelitian yang telah saya buat. Saya mohon teman-teman untuk membaca
pernyataan-pernyataan dengan cermat dan berikan tanda silang (x) pada salah satu
kolom jawaban yang tersedia. Pernyataan ini tidak ada jawaban yang benar
ataupun salah. Oleh karena itu, saya berharap teman-teman mengisi skala ini dengan
jujur dan sesuai dengan keadaan teman-teman saat ini. Pengisian skala ini
bermanfaat untuk membantu teman-teman menyadari dan mengenal diri sendiri.
Selain itu, jawaban teman-teman dapat membantu saya dalam menyelesaikan tugas
akhir ini. Saya menjamin data diri dan jawaban teman-teman dirahasiakan.
Atas perhatian teman-teman, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Lia Margaretha Simanjuntak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
IDENTITAS SISWA
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan*
Usia : tahun
Kelas :
Tempat tinggal saat ini : bersama orangtua/wali/Lainnya __________*
Pekerjaan Orang tua/Wali :
(*) coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu skala A dan skala B
2. Pada bagian pertama, bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan berikan
tanda silang (x) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan
keadaan Anda sendiri. Terdapat empat (4) pilihan jawaban untuk setiap
pernyataan, yaitu:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan
yang Anda alami.
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan yang
Anda alami.
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
Contoh :
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan memberi tanda sama dengan (=)
pada jawaban sebelumnya, dan setelah itu memberikan tanda silang (x) pada
kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini.
x
x
4. Setelah selesai mengisi, silahkan periksa kembali jawaban Anda, jangan ada yang
terlewati.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
SKALA A
No. Pernyataan STS TS S SS
1 Saya lebih senang dengan soal ujian yang sangat
mudah.
2 Saya tidak suka menunda untuk mengerjakan tugas
dari guru.
3 Saya mampu menyelesaikan tugas yang tingkat
kesulitan sedang dengan baik.
4 Saya mampu mengerjakan tugas yang cukup sulit.
5 Saya lebih memilih tugas yang mudah karena cepat
terselesaikan.
6 Ekstrakurikuler di sekolah hanya untuk menambah
nilai rapor saja menurut saya.
7 Kinerja kelompok saya tidak mendapat tanggapan
dari kelompok lain.
8 Media massa maupun buku-buku di perpustakaan
sangat membantu saya untuk menambah wawasan.
9 Saya rasa tidak membutuhkan tanggapan teman-
teman mengenai tugas yang saya.
10 Saya merasa puas bila mendapatkan nilai baik dalam
mata pelajaran yang saya sukai.
11 Saya lebih suka mengerjakan tugas yang mudah-
mudah saja.
12 Saya berusaha mengerjakan tugas dengan
kemampuan yang saya miliki.
13 Saya rasa memperoleh nilai terbaik di kelas adalah
hal yang tidak perlu dibanggakan secara berlebihan.
14 Saya segera mengerjakan PR setelah pulang sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
15 Saya merasa biasa saja apabila tidak menjadi juara
dalam suatu perlombaan.
16 Kegiatan saya yang lain membuat tugas saya
terabaikan.
17 Saya puas bisa mengerjakan tugas sampai selesai.
18 Saya menyusun jadwal kegiatan sehari-hari sebelum
mengerjakan tugas.
19 Saya rasa media massa maupun buku-buku di
perpustakaan hanya untuk hiburan saja.
20 Saya suka mengerjakan latihan soal yang ada di LKS.
21 Saya merasa tidak mampu menyelesaikan tugas
dengan baik.
22 Saya bangga apabila memperoleh nilai terbaik di
kelas.
23 Saya senang tugas terselesaikan dengan baik,
meskipun mencontoh milik orang lain.
24 Saya enggan mengerjakan soal latihan yang diberikan
oleh guru di papan tulis.
25 Saya biasanya mengerjakan dengan cara yang
berbeda pada tugas yang berbeda.
26 Saya berusaha menyelesaikan tugas-tugas sendiri
tanpa bantuan dari siapapun.
27 Saya membutuhkan tanggapan teman-teman
mengenai tugas yang saya kerjakan dengan segera.
28 Saya merasa cukup mengerjakan tugas dengan satu
sumber saja.
29 Saya merasa terpacu untuk menyelesaikan soal
latihan yang diberikan guru di papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
30 Saya mampu duduk berjam-jam menyelesaikan tugas
di sekolah.
31 Saya lebih memilih tugas yang mudah karena cepat
terselesaikan.
32 Saya senang apabila guru memberi tanggapan
terhadap tugas saya.
33 Saya lebih suka tugas dengan tingkat kesulitan
sedang, sesuai dengan kemampuan saya.
34 Saya biasa memakai strategi yang sama pada tugas
yang berbeda.
35 Tanggapan apapun dari guru tetap memacu semangat
saya agar lebih baik dari sebelumnya.
36 Saya senang apabila ide yang saya ajukan diterima
oleh teman sekelompok.
37 Pendapat dari guru sangat membantu saya dalam
menyelesaikan tugas.
38 Saya berusaha mengerjakan tugas dengan sungguh-
sungguh, meskipun itu cukup sulit.
39 Saya merasa senang bila memperoleh prestasi pada
ekskul yang saya minati.
40 Saya enggan mengerjakan latihan soal yang ada di
LKS.
41 Saya merasa kesulitan mencari informasi baru yang
dapat menunjang tugas saya.
42 Ketika ada tugas berdiskusi, kelompok lain memberi
tanggapan positif terhadap kinerja kelompok saya.
43 Saya bangga apabila meraih kejuaraan dalam suatu
perlombaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
44 Saya tidak biasa mengerjakan tugas sampai selesai.
45 Saya harus mendapatkan nilai ujian lebih bagus dari
teman-teman.
46 Saya rasa menyelesaikan tugas itu membosankan.
47 Waktu senggang, saya gunakan untuk mengerjakan
PR.
48 Saya rasa lebih baik mengandalkan orang lain dalam
menyelesaikan tugas saya.
49 Saya merasa terpacu untuk menyelesaikan soal
latihan yang diberikan guru di papan tulis.
50 Saya lebih suka tugas yang sangat sulit, walaupun
teman-teman menghindarinya.
51 Saya menggunakan banyak sumber bacaan dalam
mengerjakan tugas.
52 Saya kecewa ide saya ditolak oleh teman
sekelompok.
53 Saya rasa tidak harus menyelesaikan semua tugas
yang diberikan guru.
54 Saya tertantang jika menemukan soal ujian yang
cukup sulit.
55 Saya rasa menyusun jadwal kegiatan sehari-hari itu
sia-sia saja.
56 Saya tidak suka diberi tanggapan oleh guru mengenai
tugas saya.
57 Saya senang mencari informasi baru yang dapat
menunjang tugas saya.
58 Saya menghabiskan waktu luang untuk bersenang-
senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
59 Saya rasa tugas dari guru tidak harus segera
dikerjakan.
60 Saya merasa kecewa bila tidak mendapatkan hasil
yang baik dalam mata pelajaran yang saya sukai.
61 Saya rasa pendapat dari guru tidak membantu saya
sama sekali.
62 Saya merasa biasa saja dengan hasil ujian yang saya
peroleh.
63 Saya puas dapat menyelesaikan tugas dengan baik
tanpa mencontoh milik orang lain.
64 Saya lebih senang bersantai setelah pulang sekolah
daripada mengerjakan PR.
65 Saya enggan mengerjakan tugas karena itu cukup
sulit.
66 Saya enggan mengerjakan soal latihan yang diberikan
oleh guru di papan tulis.
67 Saya merasa jenuh menghadapi tugas yang waktu
pengerjaannya cukup lama.
68 Saya tidak tertantang untuk mengerjakan tugas yang
terlalu mudah.
69 Saya tetap fokus menghadapi tugas walaupun
memakan waktu cukup lama.
70 Semangat saya menurun apabila mendapat tanggapan
yang tidak menyenangkan dari guru.
71 Saya tidak tertantang untuk mengerjakan tugas yang
terlalu mudah.
72 Meskipun saya memiliki kegiatan lain, tugas tetap
dapat terselesaikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LANJUT KE SKALA B
SKALA B
No. Pernyataan STS TS S SS
1 Saya merasa sepi saat libur sekolah karena tidak
bertemu teman-teman.
2 Saya cenderung menghindar saat teman meminjam
catatan saya.
3 Saya menceritakan masalah saya kepada teman yang
bisa saya percaya.
4 Saya lebih nyaman bepergian sendiri tanpa teman-
teman.
5 Saat saya merasa sedih, saya akan berkumpul dengan
teman-teman untuk menghibur diri.
6 Saya dapat mengekspresikan diri dengan baik saat
sedang bercanda dengan teman-teman.
7 Saya memilih menjadi penonton saat ada teman yg
bertengkar.
8 Saya lebih nyaman untuk memendam sendiri masalah
yang sedang saya hadapi.
9 Saya selalu menghindar saat ada pemilihan pengurus
kelas karena saya merasa malas untuk terlibat.
10 Bila teman saya meminjam catatan saya, saya akan
meminjamkannya dengan senang hati.
11 Saya tidak ikut bergabung dalam mengerjakan tugas
kelompok.
12 Saya senang bila ada kegiatan kerja bakti bersama
teman-teman di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
13 Saya senang melakukan berbagai aktifitas yang
melibatkan komunikasi dengan teman-teman.
14 Saya sulit menyesuaikan diri dengan teman baru.
15 Saya cenderung diam saat sedang berkumpul dengan
teman-teman.
16 Saat ada masalah antara saya dan teman-teman, kami
akan segera menyelesaikan masalah tersebut.
17 Saya tidak bersedia ikut menyumbang dan menjenguk
teman yang sakit.
18 Bila ada teman yang bertengkar, saya akan
melerainya.
19 Saya cenderung menghindari teman saat berpapasan
di jalan.
20 Saya memilih untuk berusaha sendiri bila ada materi
yang tidak saya pahami.
21 Saya mudah menyesuaikan diri dengan teman saat
awal masuk sekolah.
22 Saya ingin selalu mendapat pujian lebih banyak dari
pada teman-teman yang lainnya.
23 Saya senang melakukan aktifitas apapun sendiri tanpa
ada teman-teman.
24 Saya menghindari pembicaraan dengan teman-teman.
25 Bekerja sama dalam satu kelompok dengan teman
sangat menyenangkan bagi saya.
26 Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri.
27 Saya menghindari kegiatan yang melibatkan banyak
teman.
28 Saya bersedia ikut menyumbang dan menjenguk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
teman yang sakit bersama-sama.
29 Saya bertanya kepada teman bila ada materi yang
tidak saya pahami.
30 Saya dan teman-teman akan mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan guru bersama-sama.
31 Saya senang mengikuti kegiatan ekskul karena dapat
bertemu dengan teman-teman.
32 Saya hampir lupa dengan beberapa teman lama saya.
33 Saya akan menegur teman saat berpapasan di jalan.
34 Saya cenderung menutup diri saat teman mencari tahu
tentang pengalaman diri saya.
35 Saya akan mengajukan diri untuk menjadi ketua
/pengurus kelas demi kepentingan bersama.
36 Kehadiran teman-teman tidak memberi pengaruh
besar bagi saya.
37 Kadang saya merasa malas mengikuti piket di kelas.
38 Saya bahagia bila bersama teman-teman.
39 Saya meminta maaf pada teman bila saya berbuat
salah.
40 Saya berusaha datang tepat waktu untuk bekerja
bersama teman saat piket di kelas.
41 Saya lebih memilih untuk menyendiri saat saya
sedang merasa sedih.
42 Saya cenderung mengabaikan teman-teman dan
apapun yang terjadi pada lingkungan saya.
43 Saya ikut merasa senang bila teman saya dipuji oleh
guru.
44 Bekerja sama dalam satu kelompok dengan teman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menurut saya sangat merepotkan.
45 Kehadiran teman-teman memberi semangat bagi saya
dalam belajar.
46 Saya senang bertukar pikiran dengan teman saat kami
sedang berkumpul.
47 Saya lebih senang mengerjakan tugas secara
berkelompok.
48 Saya merasa senang bila dapat menghabiskan waktu
bersama teman seperti makan bersama.
49 Saya merasa senang karena memiliki banyak teman
dan kami dapat bertukar pengalaman.
50 Saya lebih memilih untuk meghindari teman yang
bermasalah dengan saya tanpa mencari
penyelesaiannya.
51 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu bahwa
saya salah pada teman.
52 Saya merasa kurang nyaman bila ada teman yang
bercerita pada saya.
53 Saya cenderung menjauh saat bertemu teman baru.
54 Saya lebih senang menghabiskan waktu di rumah saat
libur sekolah tiba.
55 Teman-teman saya peduli terhadap sesuatu yang
terjadi pada saya.
56 Saya cenderung kaku saat bercanda bersama dengan
teman-teman saya.
57 Saya berusaha memberi respon yang baik saat teman
berbicara.
58 Sampai saat ini, saya masih berkomunikasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
teman-teman lama lewat sms atau telepon.
59 Saya memilih berdiam diri dikelas daripada ikut kerja
bakti.
60 Saya merasa senang bila bertemu teman-teman baru
yang sebaya dengan saya.
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN 2
ANALISIS
RELIABILITAS DAN
SELEKSI ITEM
INTERAKSI SOSIAL
TEMAN SEBAYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
1. Tabel Uji Reliabilitas
2. Tabel Hasil Uji Kualitas Item
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_2 116.76 178.664 .355 .924
item_3 116.59 176.372 .443 .923
item_4 116.68 175.665 .433 .923
item_6 116.59 177.182 .423 .923
item_9 117.00 175.899 .372 .924
item_11 116.56 176.224 .481 .923
item_13 116.46 176.429 .512 .923
item_15 116.80 173.554 .578 .922
item_19 116.68 177.285 .404 .924
item_21 116.90 176.041 .501 .923
item_23 116.73 176.759 .472 .923
item_24 116.73 171.974 .693 .920
item_25 116.46 176.885 .468 .923
item_26 116.91 176.207 .460 .923
item_27 116.69 173.990 .560 .922
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.925 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
item_28 116.24 178.563 .445 .923
item_30 116.54 175.214 .600 .922
item_31 116.64 177.677 .369 .924
item_32 117.23 177.442 .324 .925
item_33 116.85 179.243 .313 .925
item_34 116.96 179.024 .349 .924
item_36 116.71 173.980 .608 .921
item_38 116.28 176.101 .593 .922
item_39 116.41 176.980 .450 .923
item_42 116.68 178.172 .346 .924
item_44 116.64 175.778 .510 .922
item_45 116.58 177.083 .467 .923
item_46 116.51 176.278 .586 .922
item_47 116.73 174.607 .564 .922
item_48 116.35 178.357 .432 .923
item_49 116.45 177.365 .506 .923
item_51 116.85 176.433 .470 .923
item_52 116.84 178.543 .368 .924
item_53 116.65 174.003 .516 .922
item_55 116.51 177.291 .445 .923
item_56 116.71 172.056 .617 .921
item_57 116.40 179.003 .419 .923
item_59 116.84 173.910 .556 .922
item_60 116.45 176.554 .518 .922
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 3
ANALISIS
RELIABILITAS DAN
SELEKSI ITEM
MOTIVASI
BERPRESTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1. Tabel Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.893 39
2. Tabel Hasil Uji Kualitas Item
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item Deleted
item_2 101.54 143.467 .381 .890
item_3 101.55 146.985 .313 .891
item_4 101.89 144.937 .384 .890
item_8 101.24 145.095 .304 .892
item_14 102.24 143.348 .426 .890
item_16 101.61 141.785 .529 .888
item_18 101.95 143.086 .447 .889
item_19 101.44 146.756 .263 .892
item_20 101.86 140.221 .625 .886
item_23 101.45 141.086 .439 .889
item_28 101.32 143.944 .438 .889
item_29 101.60 144.547 .403 .890
item_32 100.95 146.073 .347 .891
item_35 101.11 144.405 .371 .890
item_37 101.01 146.671 .310 .891
item_38 101.34 142.480 .556 .888
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
item_40 101.56 144.325 .436 .889
item_42 101.25 146.544 .396 .890
item_44 101.46 143.847 .390 .890
item_46 101.54 141.568 .555 .887
item_47 101.94 144.338 .346 .891
item_48 101.36 143.905 .425 .890
item_49 101.46 145.619 .375 .890
item_51 101.51 145.240 .351 .891
item_52 101.74 145.563 .283 .892
item_53 101.38 145.149 .369 .890
item_54 101.66 146.378 .305 .891
item_55 101.25 142.823 .402 .890
item_56 101.19 146.534 .336 .891
item_57 101.20 145.048 .473 .889
item_58 102.36 143.930 .424 .890
item_59 101.77 144.404 .382 .890
item_61 101.13 146.769 .293 .892
item_64 102.34 143.264 .406 .890
item_65 101.74 142.550 .466 .889
item_66 101.59 143.967 .441 .889
item_67 101.95 143.643 .385 .890
item_69 101.69 144.142 .387 .890
item_72 101.39 145.253 .347 .891
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 4
SKALA PENELITIAN
FINAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Skala Penelitian
Kegiatan Belajar Di Sekolah
Disusun oleh:
Lia Margaretha Simanjuntak
119114090
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lia Margaretha Simanjuntak
NIM : 119114090
Dengan ini saya mengajukan permohonan kesediaan teman-teman untuk mengisi
skala penelitian yang telah saya buat. Saya mohon teman-teman untuk membaca
pernyataan-pernyataan dengan cermat dan berikan tanda silang (x) pada salah satu
kolom jawaban yang tersedia. Pernyataan ini tidak ada jawaban yang benar
ataupun salah. Oleh karena itu, saya berharap teman-teman mengisi skala ini dengan
jujur dan sesuai dengan keadaan teman-teman saat ini. Pengisian skala ini
bermanfaat untuk membantu teman-teman menyadari dan mengenal diri sendiri.
Selain itu, jawaban teman-teman dapat membantu saya dalam menyelesaikan tugas
akhir ini. Saya menjamin data diri dan jawaban teman-teman dirahasiakan.
Atas perhatian teman-teman, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Lia Margaretha
Simanjuntak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
IDENTITAS SISWA
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan*
Usia : tahun
Kelas :
Tempat tinggal saat ini : bersama orangtua/wali/Lainnya __________*
Pekerjaan Orang tua/Wali :
(*) coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN
5. Skala penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu skala A dan skala B
6. Pada bagian pertama, bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan berikan
tanda silang (x) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan
keadaan Anda sendiri. Terdapat empat (4) pilihan jawaban untuk setiap
pernyataan, yaitu:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan
yang Anda alami.
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan yang
Anda alami.
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
Contoh :
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
7. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan memberi tanda sama dengan (=)
pada jawaban sebelumnya, dan setelah itu memberikan tanda silang (x) pada
kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini.
x
x
8. Setelah selesai mengisi, silahkan periksa kembali jawaban Anda, jangan ada yang
terlewati.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
SKALA A
No. Pernyataan STS TS S SS
1 Saya tidak suka menunda untuk mengerjakan tugas
dari guru.
2 Saya mampu menyelesaikan tugas yang tingkat
kesulitan sedang dengan baik.
3 Saya mampu mengerjakan tugas yang cukup sulit.
4 Media massa maupun buku-buku di perpustakaan
sangat membantu saya untuk menambah wawasan.
5 Saya segera mengerjakan PR setelah pulang sekolah.
6 Kegiatan saya yang lain membuat tugas saya
terabaikan.
7 Saya menyusun jadwal kegiatan sehari-hari sebelum
mengerjakan tugas.
8 Saya rasa media massa maupun buku-buku di
perpustakaan hanya untuk hiburan saja.
9 Saya senang tugas terselesaikan dengan baik,
meskipun mencontoh milik orang lain.
10 Saya suka mengerjakan latihan soal yang ada di LKS.
11 Saya merasa cukup mengerjakan tugas dengan satu
sumber saja.
12 Saya merasa terpacu untuk menyelesaikan soal
latihan yang diberikan guru di papan tulis.
13 Saya senang apabila guru memberi tanggapan
terhadap tugas saya.
14 Tanggapan apapun dari guru tetap memacu semangat
saya agar lebih baik dari sebelumnya.
15 Pendapat dari guru sangat membantu saya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
menyelesaikan tugas.
16 Saya berusaha mengerjakan tugas dengan sungguh-
sungguh, meskipun itu cukup sulit.
17 Saya enggan mengerjakan latihan soal yang ada di
LKS.
18 Ketika ada tugas berdiskusi, kelompok lain memberi
tanggapan positif terhadap kinerja kelompok saya.
19 Saya tidak biasa mengerjakan tugas sampai selesai.
20 Saya rasa menyelesaikan tugas itu membosankan.
21 Waktu senggang, saya gunakan untuk mengerjakan
PR.
22 Saya rasa lebih baik mengandalkan orang lain dalam
menyelesaikan tugas saya.
23 Saya merasa terpacu untuk menyelesaikan soal
latihan yang diberikan guru di papan tulis.
24 Saya menggunakan banyak sumber bacaan dalam
mengerjakan tugas.
25 Saya kecewa ide saya ditolak oleh teman
sekelompok.
26 Saya rasa tidak harus menyelesaikan semua tugas
yang diberikan guru.
27 Saya tertantang jika menemukan soal ujian yang
cukup sulit.
28 Saya rasa menyusun jadwal kegiatan sehari-hari itu
sia-sia saja.
29 Saya tidak suka diberi tanggapan oleh guru mengenai
tugas saya.
30 Saya senang mencari informasi baru yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
menunjang tugas saya.
31 Saya menghabiskan waktu luang untuk bersenang-
senang.
32 Saya rasa tugas dari guru tidak harus segera
dikerjakan.
33 Saya rasa pendapat dari guru tidak membantu saya
sama sekali.
34 Saya lebih senang bersantai setelah pulang sekolah
daripada mengerjakan PR.
35 Saya enggan mengerjakan tugas karena itu cukup
sulit.
36 Saya enggan mengerjakan soal latihan yang diberikan
oleh guru di papan tulis.
37 Saya merasa jenuh menghadapi tugas yang waktu
pengerjaannya cukup lama.
38 Saya tetap fokus menghadapi tugas walaupun
memakan waktu cukup lama.
39 Meskipun saya memiliki kegiatan lain, tugas tetap
dapat terselesaikan dengan baik.
LANJUT KE SKALA B
SKALA B
No. Pernyataan STS TS S SS
1 Saya cenderung menghindar saat teman meminjam
catatan saya.
2 Saya menceritakan masalah saya kepada teman yang
bisa saya percaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3 Saya lebih nyaman bepergian sendiri tanpa teman-
teman.
4 Saya dapat mengekspresikan diri dengan baik saat
sedang bercanda dengan teman-teman.
5 Saya selalu menghindar saat ada pemilihan pengurus
kelas karena saya merasa malas untuk terlibat.
6 Saya tidak ikut bergabung dalam mengerjakan tugas
kelompok.
7 Saya senang melakukan berbagai aktifitas yang
melibatkan komunikasi dengan teman-teman.
8 Saya cenderung diam saat sedang berkumpul dengan
teman-teman.
9 Saya cenderung menghindari teman saat berpapasan
di jalan.
10 Saya mudah menyesuaikan diri dengan teman saat
awal masuk sekolah.
11 Saya senang melakukan aktifitas apapun sendiri tanpa
ada teman-teman.
12 Saya menghindari pembicaraan dengan teman-teman.
13 Bekerja sama dalam satu kelompok dengan teman
sangat menyenangkan bagi saya.
14 Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri.
15 Saya menghindari kegiatan yang melibatkan banyak
teman.
16 Saya bersedia ikut menyumbang dan menjenguk
teman yang sakit bersama-sama.
17 Saya dan teman-teman akan mengerjakan tugas
kelompok yang diberikan guru bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
18 Saya senang mengikuti kegiatan ekskul karena dapat
bertemu dengan teman-teman.
19 Saya hampir lupa dengan beberapa teman lama saya.
20 Saya akan menegur teman saat berpapasan di jalan.
21 Saya cenderung menutup diri saat teman mencari tahu
tentang pengalaman diri saya.
22 Kehadiran teman-teman tidak memberi pengaruh
besar bagi saya.
23 Saya bahagia bila bersama teman-teman.
24 Saya meminta maaf pada teman bila saya berbuat
salah.
25 Saya cenderung mengabaikan teman-teman dan
apapun yang terjadi pada lingkungan saya.
26 Bekerja sama dalam satu kelompok dengan teman,
menurut saya sangat merepotkan.
27 Kehadiran teman-teman memberi semangat bagi saya
dalam belajar.
28 Saya senang bertukar pikiran dengan teman saat kami
sedang berkumpul.
29 Saya lebih senang mengerjakan tugas secara
berkelompok.
30 Saya merasa senang bila dapat menghabiskan waktu
bersama teman seperti makan bersama.
31 Saya merasa senang karena memiliki banyak teman
dan kami dapat bertukar pengalaman.
32 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu bahwa
saya salah pada teman.
33 Saya merasa kurang nyaman bila ada teman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
bercerita pada saya.
34 Saya cenderung menjauh saat bertemu teman baru.
35 Teman-teman saya peduli terhadap sesuatu yang
terjadi pada saya.
36 Saya cenderung kaku saat bercanda bersama dengan
teman-teman saya.
37 Saya berusaha memberi respon yang baik saat teman
berbicara.
38 Saya memilih berdiam diri dikelas daripada ikut kerja
bakti.
39 Saya merasa senang bila bertemu teman-teman baru
yang sebaya dengan saya.
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 5
HASIL ANALISIS DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1. Statistik deskriptif Skala Interaksi Sosial Teman Sebaya dan Skala Motivasi
Berprestasi
Variabel N Min Max ME MT SD P
Interaksi
Sosial 95 95 151 121.9 97,5 12.47
0,000
Motivasi
Berprestasi 95 73 134 110.06 97,5 12.05
0,000
2. Tabel Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Interaksi
Sosial
Motivasi
Berprestasi
N 95 95
Normal Parametersa,b
Mean 122.16 110.03
Std.
Deviation 12.649 11.996
Most Extreme
Differences
Absolute .067 .058
Positive .067 .058
Negative -.052 -.056
Test Statistic .067 .058
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
.200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3. Tabel Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Motivasi
Berprestasi *
Interaksi
Sosial
Between
Groups
(Combined) 6822.491 36 189.514 1.639 .046
Linearity 388.307 1 388.307 3.359 .072
Deviation from
Linearity 6434.184 35 183.834 1.590 .058
Within Groups 6704.414 58 115.593
Total 13526.905 94
4. Tabel Uji Hipotesis
Correlations
Interaksi
Sosial
Motivasi
Berprestasi
Interaksi
Sosial
Correlation
Coefficient 1 .360**
Sig. (1-tailed) 0.001
N 95 95
Motivasi
Berprestasi
Correlation
Coefficient .360** 1
Sig. (1-tailed) 0.001
N 95 95
R Squared 0.29
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI