Upload
truongtruc
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI TERHADAP
ISTRI DENGAN KEPUTUSAN PENGUNAAN
ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
NGEMPLAK BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Di ajukan sebagai salah satu syarat
Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan
Disusun oleh :
Nama : Bela Novita Amaris Susanto
NIM : J 210141008
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ISTRI DENGAN KEPUTUSAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
Bela Novita Amaris Susanto*, Winarsih Nur A, Skep.Ns.,ETN,Mkep **,
Abi Muhlisin, SKM,Mkep** *Mahasiswa Keperawatan FIK UMS **Dosen Keperawatan FIK UMS ABSTRAK Alat kontrasepsi merupakan suatu alat atau cara yang dilakukan untuk menghambat proses normal dari proses ovulasi, pembuahan atau implantasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi yaitu dukungan suami, dukungan suami dapat berupa dukungan emosional, informasi, instrumental dan penghargaan. Selain itu, keputusan penggunaan alat kontrasepsi sangatlah penting dipertimbangkan dari berbagai faktor yaitu faktor pasangan, kesehatan dan faktor metode kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap istri dengan penggunaan alat kontrasepsi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu yang merupakan akseptor KB yang tinggal di RW 04 Desa Sawahan berjumlah 48 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrument penelitian adalah kuesioner untuk variabel dukungan suami terhadap istri dan keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Analisa data mengguakan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Dukungan suami menunjukkan bahwa dukungan suami yang baik sebesar 33,3%, dukungan suami yang cukup 66,7% dan dukungan suami yang kurang yaitu 18,8%, (2) Keputusan penggunaan alat kontrasepsi menunjukkan bahwa responden yang memilih menggunakan Non-MKJP yaitu 54,2% dan yang memilih menggunakan MKJP yaitu 45,8%, (3) Hasil uji chi-square diperoleh nilai X
2 = 7,807 dengan p = 0,020
maka terdapat hubungan antara dukungan suami terhadap istri terhadap keputusan penggunaan alat kontrasepsi di RW 04 Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.
Kata kunci: alat kontrasepsi, dukungan suami, keputusan penggunaan alat kontrasepsi.
NASKAH PUBLIKASI
RELATION BETWEEN THE SUPPORT OF HUSBAND TO
WIFE WITH DECISION TO USE CONTRACEPTION
IN THE WORKING AREA PUSKESMAS NGEMPLAK
BOYOLALI DISTRICT
Bela Novita Amaris Susanto*, Winarsih Nur A, Skep.Ns.,ETN,Mkep **,
Abi Muhlisin, SKM,Mkep** ABSTRACT Contraception is a tool or a method to inhibit the normal process of ovulation, fertilization or implantation. One of the factors that influence the selection of contraceptives that support of husband, the support of husband such as emotional support, information, instrumental and awards had been studied. In addition, the decision to use contraception is critical consideration of several factors such as couples, health and method of contraception. The purpose of this research is to determine the correlation between the support of husband to his wife use contraception. This research is a quantitative research with analytic survey method with cross sectional approach. Samples are 48 mothers who are living in the RW 04 Sawahan village with sampling technique is purposive sampling. The research instrument used by questionnaire for variable of husband support and decision to use contraception. Analysis of data used chi square test. Based on the results of research and discussion, the conclusions of this study were (1) Support of husband showed good category is 33.3%, enough category is 66.7%, less category is 18.8%, (2 ) Decisions to use of contraception show that respondents who choose to use Non-MKJP 54.2% and use MKJP is 45.8%, (3) the results of chi-square test is X2 = 7.807, p = 0.020, then there is relation between support of husband to wife for decision to use of contraception in RW 04 Sawahan Village, Ngemplak District of Boyolali.
Keyword: contraception, husband support, decision to use contraception.
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
PENDAHULUAN Indonesia merupakan
peringkat ke empat di dunia yang memiliki jumlah penduduk terbesar. Darihansil sensus 2010, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa dengan kenaikan 1,49% per tahun (Badan Pusat Statistik, 2010). Upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan mengupayakan program KB bagi pasangan usia subur.
Secara naisonal tahun 2014, peserta program KB mencapai 38 juta akseptor dengan 30 juta akseptor aktif dan 8 juta akseptor baru (BKKBN,2014). Jumlah penduduk Indonesia yang sudah mengetahui tentang program KB mencapai 95%, tetapi yang memiliki kesadaran mengikuti program KB hanya 61%, dari sekian banyak warga yang tidak mengikuti program KB, ada 9% diantaranya memiliki keinginan mengikuti program KB, tetapi tidak jadi mengikuti program KB karena berbagai pertimbangan (BKKBN, 2012).
Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dapat bersifat sementara maupun permanen (Prawirohardjo,2007). Ada dua metode yaitu MKJP (IUD, implant, MOW dan MOP) dan Non-MKJP (pil, suntik dan kondom) (Departemen Kesehatan RI, 2008). Dalam penggunaan alat kontrasepsi, ada beverapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan salah satunya faktor eksternal yang berupa dukungan suami (Pendit, 2006).
Peran dan tanggung jawab pria dalam kesehatan reproduksi khususnya pada Keluarga Berencana (KB) sangat berpengaruh terhadap kesehatan (BKKBN, 2007). partisipasi pria dalam kesehatan reproduksi adalah tanggung jawab
pria dalam kesehatan reproduksi terutama dalam pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan anak, serta berperilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, istri dan keluarganya (Kusumaningrum, 2009).
Hasil wawancara penulis dengan 10 orang akseptor KB di Puskesmas Ngemplak Boyolali, sebanyak 90% menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi tidak pernah melibatkan suami, suami menganggap bahwa penggunaan alat kontrasepsi merupakan tanggung jawab istri
Dari hasil survey pendahuluan di Puskesmas Ngemplak Boyolali sampai dengan Bulan April Tahun 2015, diketahui akseptor KB aktif sebanyak 12.125 orang. Dimana presentase akseptor dengan MKJP sebanyak 31,5% dan presentase dengan Non MKJP sebanyak 68,4%.
Berdasarkan wawacara penulis di Desa Sawahan terdapat 8 dari 10 ibu yang menyatakan dalam pemilihan alat kontrasepsi tidak pernah melibatkan pasangan, mereka memutuskan sendiri kontrasepsi apa yang akan digunakan tanpa berdiskusi dengan suami
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui tentang “hubungan dukungan suami terhadap istri dengan keputusan penggunaan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali “.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan
dukungan suami terhadap istri dalam dengan keputusan penggunaan alat kontrasepsi.
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
TINJAUAN PUSTAKA Kontrasepsi
kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang dibuahi ke dinding rahim. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Mulyani, 2013).
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) ialah alat kontrasepsi dengan keberhasilan 95% (kegagalan kecil) apabila dipakai dengan baik dan teratur, yang termasuk dalam golongan ini adalah IUD, susuk KB (implant) dan MOW. Metode kontrasepsi jangka panjang merupakan pengunaan alat atau cara mencegah kehamilan untuk jangka panjang, atau terutama dianjurkan bagi pasangan yang tidak menginginkan anak lagi (Manuaba, 2010
Metode Non-Kontrasepsi Jangka Panjang
Metode non-kontrasepsi jangka panjang (N-MKJP), yang termasuk dalam golongan ini adalah oral (pil), suntik dan kondom.
Keputusan penggunaan alat kontrasepsi
Keputusan penggunaan alat kontrasepsi merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuesinya pada alat kontrasepsi (Trisnawarman, 2008). Dalam pemilihan metode kontrasepsi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor pasangan, fakotr kesehatan dan
faktormetode kontrasepsi (Hartanto,
2007).
Dukungan suami Dukungan suami merupakan
salah satu faktor penguat (reinforcing factor) yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Sedangkan dukungan suami dalam KB merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab para pria. Aspek-aspek dukungan dari keluarga (suami) ada empat aspek yaitu dukungan emosional, informasi, instrumental dan penghargaan (Friedman, 2010).
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian dengan metode penelitian survey analitik menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan mengunakan pendekatan cross sectional yaitu menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB di RW 04 desa Sawahan di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali sebanyak 238 orang.
Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor KB di RW 04 desa Sawahan di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi, dengan jumlah sampel 48 responden. Pengambilan sampel mengunakan purposive sampling.
Instrumen Penelitian
Instrumen dalam pengumpulan data yaitu kuesioner dukungan suami terhadap istri dan keputusan penggunaan alat kontrasepsi.
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
Analisa Data Analisa data yang dilakukan
adalah analisa deskriptif (Univariat) dengan tabel distribusi frekuensi prosentase dan analisis Bivariat dengan uji chi-square.
HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur
Karakteristik umur
Frekuensi
Prosentase (%)
30-40 th 19 39,6 41-51 th 29 60,4
Tabel 1 menunjukkan distribusi responden berdasarkan kelompok umur tertinggi yaitu pada umur 41-50 tahun sebanyak 29 responden (60,4%), sedangkan kelompok umur umur 30-39 tahun sebanyak 19 responden (39,6%). Tabel 2. Distribusi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Karakteristik pekerjaan
Frekuensi
Prosentase (%)
Pegawai swasta 6 12,5 Wirasawasta 7 14,6 Petani 1 2,1 Pedagang 5 10,4 Ibu rumah tangga
27 56,3
Lain-lain 22,5 4,2
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada kelompok responden yang bekerja sebagai pegawai swasta 812,5%, wiraswasta 14,6%, petani 2,1%, pedagang 10.4%. ibu rumah tangga 56,3% dan lain-lain sebesar 4,2%.
Tabel 3. Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Karakteristik pendidikan
Frekuensi
Prosentase (%)
SD 14 29,2 SMP 7 14,6 SMA 23 47,9 Perguruan tinggi
4 8,3
Tabel 3 menunjukkan bahwa kelompok responden yang SD sebesar 29,2%, SMP 14,6%, SMA 47,9% dan perguruan tinggi sebesar 8,3%.
Tabel 4. Distribusi karakteristik responden berdasarkan jumlah anak
Karakteristik jumlah anak
Frekuensi
Prosentase (%)
3 anak 36 75,0 4 anak 8 16,7 5 anak 4 8,3
Tabel 4 menunjukkan bahwa kelompok responden yang mempunyai 3 anak sebesar 75%, 4 anak 16,7% dan 5 anak 8,3%.
Tabel 5. Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan No Jenis Alat
Kontrasepsi Jumlah
Persentase (%)
a. MKJP 22 45,8
1 IUD 6 12,5
2 Implant 4 8,3
3 MOW 12 25,0
b. Non-MKJP 26 54,2
1 Pil 15 31,3
2 Suntik 11 22,9
Tabel 5 menunjukkan bahwa pada kelompok responden yang menggunakan kontrasepso IUD sebesar 12,5%, implant 8,3%, MOW 25%, pil 31,3%, dan suntik sebesar 22,9%.
Analisis Univariat Tabel 6. Distribusi dukungan suami
Dukungan suami
Frekuensi
Prosentase (%)
Kurang 9 18,8 Cukup 23 66,7 Baik 16 33,3
Tabel 6 menunjukkan bahwa 18,8% responden mempunyai dukungan suami yang kurang, 66,7% responden mempunyai dukungan suami yang cukup dan 33,3% responden mempunyai dukungan suami yang baik.
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
Tabel 7. Distribusi keputusan penggunaan alat kontrasepsi
Keputusan Frekuensi
Prosentase (%)
MKJP 26 54,2 Non-MKJP 22 45,8
Tabel 7 menunjukkan bahwa 45,8% responden menggunakan MKJP dan 54,2% responden menggunakan Non-MKJP.
Analisis Bivariat
Tabel 8. Hubungan antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Dukungan Suami Keputusan Total
Non-MKJP MKJP
Frek % Frek % Frek %
Kurang 8 88,9 1 11,1 9 100,0
Cukup 13 56,5 10 43,5 23 100,0
Baik 5 31,3 11 68,8 16 100,0
Total 26 54,2 22 45,8 48 100,0
X2 hitung = 7,807
p-value = 0,020
Tabel 8 menunjukkan bahwa pada responden yang menggunakan Non-MKJP dengan dukungan suami yang kurang sebesar 88,9%, yang menggunakan Non-MKJP dengan dukungan suami yang cukups ebesar 56,5% dan menggunakan Non-MKJP dengan dukungan suami yang kurang sebesar 31,3%.
Pada responden yang menggunakan MKJP dengan dukungan suami yang kurang sebesar 11,1%, yang menggunakan MKJP dengan dukungan suami cukup sebesar 43,5% dan yang menggunakan MKJP dengan dukungan suami yang baik sebesar 68,8%.
PEMBAHASAN Karakteristik Responden Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan bahwa akseptor KB di RW 04 Desa Sawahan mayoritas adalah berumur41-50 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurcahyanti (2014) didapatkan bahwa umur ibu dapat mempengaruhi dalam keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Pada kelompok umur
41-50 termasuk perkembangan dewasa madya dimana masa ketika secara kepribadian lebih mantap, kehidupan wanita masa ini umumnya lebih tenang sehingga ibu dalam mengambil keputusan yang menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang dibutuhkan. Pada perkembangan dewasa madya ini rentan terhadap kehamilan, sehingga ibu perlu memilih alat kontrasepsi yanglebih efektif dalam mencegah kehamilan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pekerjaan responden penelitian adalah ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga lebih mempunyai banyak waktu untuk berdiskusi dengan suami serta kemungkinan besar mendapatkan dukungan suami secara menyeluruh, sehingga dalam memilih alat kontrasepsi melibatkan dukungan suami. Berdasarkan karakteristik pendidikan responden sebagian besar adalah SMA. Tingkat pendidikan yang baik akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi sehingga ibu dapat
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
menerima dan memahami informasi tentang penggunaan alat kontrasepsi dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Berdasarkan karakteristik jumlah anak yang dimiliki responden, sebagian besar mempunyai anak berjumlah 3. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wanita menyadari pentingnya keluarga kecil dan pembatasan seperti yang
dianjurkan program KB. Selanjutnya karakteristik responden tentang jenis alat kontrasepsi yang digunakan paling banyak memakai MOW pada kategori MKJP dan suntik pada kategori Non-MKJP. MOW merupakan jenis alat kontrasepsi dangan cara menutup saluran telur tanpa mengubah indung telur dalam rahim yang paling efektif dalam mencegah bertemunya sel telur dan sperma sehungga tidak terjadi kehamilan. Sedangkan, penggunaan suntik tidak banyak menimbulkan efek samping, mudah dalam pemakaian dan nyaman digunakan. Dukungan Suami Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan yang cukup. Dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi , dukungan suami meliputi upaya memperoleh informasi, memilih alat kontrasepsi, mengantarkan ke pelayanan kesehatan dan membianyai pemasangan alat kontrasepsi. Semakin baik dukungan yang diberikan suami maka dalam pengambilan keputusan sesuai dengan keinginan suami dan istri, sebaliknya juka dukunga suami kurang maka akan timbul ketidakpuasan suami dalam penggunaan alat kontrasepsi.
Keputusan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Berdasarkan hasil penelitian dari 48 responden penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden menggunakan Non-MKJP. Selain dukungan suami, dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi juga dipengaruhi beberapa hal antara lain pengetahuan serta pemahaman dari istri dan suami tentang alat kontrasepsi. Selain itu, faktor metode kontrasepsi juga mempengaruhi. Sehingga, dalam pemilihan alat kontrasepsi dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada pada ibu.
Hubungan antara dukungan suami dengan keputusan penggunaan alat kontrasepsi
Lebih tingginya penggunaan Non-MKJP dibanding dengan MKJP di Desa Sawahan dengan kriteria ibu yang memiliki anak terbanyak yaitu 3 dan umur ibu terbanyak adalah 41-50 tahun, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran ibu untuk mengurangi atau memiliki jumlah anak sudah ada. Tetapi, dalam penggunaan alat kontrasepsi belum sesuai dengan kriteria ibu yang ada. Sesuai dengan karakteristik responden diatas, maka metode kontrasepsi yang paling baik adalah menggunakan MKJP. Menurut Nasution (2011), MKJP dapat digunakan dalam jangka waktu lama, lebih dari dua tahun, efektif dan efisien untuk tujuan pemakaian menjarangkan kelahiran lebih dari tiga tahun atau mengakhiri kehamilan pada pasangan yang sudah tidak ingin menambah anak lagi. Menurut Irianto (2014), syarat ibu yang harus menggunakan MKJP antara lain pasangan usia subur (PUS) dengan anak 1 (satu) untuk penjarangan,anak 2 (dua) untuk
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
mengakhiri kehamilan dan umur lebih dari 30 tahun yang memiliki dua anak masih hidup
Menurut hasil penelitian bahwa dukungan suami mempunyai hubungan dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi, tetapi suami belum berkontribusi dalam pemilihan metode atau jenis alat kontrasepsi. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor misalnya kurang pengetahuan suami akan alat kontrasepsi dan pentingnya pemberian dukungan dalam pemilihan alat kontrasepsi, kesibukan suami dalam merealisasikan perannya sebagai kepala keluarga dalam mencari nafkah untuk memenuhi keperluan keluarga. Hal ini sejalan dengan teori Friedman (2010), faktor yang mempengaruhi adanya dukungan suami yaitu tahap perkembangan, tingkat pengetahuan, faktor emosi, faktor spiritual, praktik di keluarga, tingkat sosial ekonomi dan faktor latar belakang budaya. Penelitian Isti (2007), menunjukkan faktor yang mempengaruhi dukungan suami salah satunya yairu tingkat pengetahuan, dimana semakin baik tingkat pengetahuan suami tentang alat kontrasepsi maka semakin baik pula dukungan yang diberikan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi.
Nuryati & Fitria (2014), juga mengungkapkan ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan dari suami. maka semakin tinggi pula prosentase penggunaan alat kontrasepsi yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan istri. Hasil uji analisis Chi-Square
menunjukkan nilai p value = 0,020 sehingga Ho ditolak (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel dukungan suami
dengan variabel keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Hasil tabulasi silang keputusan penggunaan alat kontrasepsi ditinjau dari dukungan suami menunjukkan bahwa ibu yang mendapat dukungan suami yang baik lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi MKJP dibandingkan dengan Non-MKJP. Hal ini memperkuat teori yang dikemukakan oleh Pendit (2006), tentang faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi yaitu berupa faktor eksternal salah satunya berupa dukungan suami. SIMPULAN dan SARAN Simpulan 1. Dukungan suami di RW 04
Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali menunjukkan bahwa dukungan suami yang baik sebesar 33,3%, dukungan suami yang cukup 66,7% dan dukungan suami yang kurang yaitu 18,8%.
2. Keputusan penggunaan alat kontrasepsi di RW 04 Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali menunjukkan bahwa responden yang memilih menggunakan Non-MKJP yaitu 54,2% dan yang memilih menggunakan MKJP yaitu 45,8%.
3. Ada hubungan antara dukungan suami terhadap istri terhadap keputusan penggunaan alat kontrasepsi di RW 04 Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.
Saran 1. Bagi petugas kesehatan
Petugas kesehatan hendaknya memotivasi suami dengan memberikan penyuluhan untuk ikut berpartisipasi dalam
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi dengan cara dikumpulkan dalam satu forum perkumpulan RT/RW. Sehingga, dengan adanya partisipasi suami dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi akan berdampak pada peningkatan jumlah pengguna akseptor KB dan kesesuaian karakteristik istri dalam penggunaan alat kontrasepsi.
2. Bagi peneliti yang akan datang Peneliti yang akan datang
hendaknya dapat menggunakan atau meningkatkan variabel penelitian seperti faktor pengetahuan suami, sikap, faktor ekonomi dan sosial budaya yang berhubungan dengan keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Sehungga, dapat diketahui faktor manakah yang paling berhubungan dengan keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Peneliti juga diharapkan dapat memperluas objek penelitian sehingga hasil penelitian dapat bersifat lebih luas dan general.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik. (2010).
Sensus penduduk 2010. Retrieved Mei 08, 2015, from http://sp2010.bps.go.id/&lc=id-ID&s=1.
BKKBN. (2007). Keluarga berencana dan kontrasepsi. Cetakan ke-5. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
. (2009). Angka Prevalensi KB dan Unmet Need Hasil Mini Survei. Cukilan Data Program Keluarga Berencana Nasional Nomor. 264 Tahun-2009. Jakarta : Direktorat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
. (2012). Program KB di Indonesia. Retrieved Mei 09, 2015, from http://www.bkkbn.go.id . . (2014). Kebijakan dan strategi akselerasi program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga. Retrieved Mei 08, 2015, from http://www.bkkbn.go.id.
Budiadi.N., Wijayanegara, H., &Aliansy, D. (2011). Pengetahuan, dukungan suami dan dukungan bidan pada akseptor IUD dan non IUD di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Retrieved April 10, 2015, from www.jurnalpendidikanbidan.com/arsip/36-februari-2013/98-pengetahuan-dukungan-suami-dan-dukunagn-bidan-pada-akseptor-iud-dan-non-iud-di-wilayah-kerja-puskesmas-ibrahim-adjie-kota-bandung.html .
Dahlan, M.S. (2013). Statistik untuk
kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Departemen Kesehatan RI. (2008).
Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Friedman, M.M., Bowden, V.R., &
Jones,E.G. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga : riset,
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
teori dan praktek. Jakarta: EGC
Hartanto, H. (2007). Keluarga
berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Harymawan. (2007). Mendeteksi
tanda bahaya kehamilan. Retrieved Mei 21, 2015, from http;//www.info-pult.com.id
Hasan, A. (2009). Marketing. Jakarta
: Media Presindo Hidayat, A.A. (2009). Metode
penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta : Salemba Medika
Irianto, K. (2014). Pelayanan
keluarga berencana : Dua anak cukup. Bandung: Alfabeta
Isti, H. (2007). Studi deskriptif faktor-
faktor yang mempengaruhi dukungan suami dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Kelurahan Sekarang Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Semarang : Universitas Diponegoro
Julian. (2010). Pola pemakaian
kontrasepsi : analisis lanjut 2010. Jakarta BKKBN
Kusumaningrum, R. (2009). Faktor
faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada pasangan usia subur. Semarang : Universitas Diponegoro
Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.A.C., &
Manuaba I.B.G.F. (2010). Ilmu
kebidanan penyakit kandungan dan KB. Jakarta : EGC
Maryani, H. (2008). Cara tepat
memilih alat kontrasepsi keluarga berencana bagi wanita. Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan : Depkes RI
Mulyani, N.S., & Mega, R. (2013).
Keluarga berencana dan alat kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika
Moleong, L.J. (2010). Metodologi
penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Nasution, S.L. (2011). Faktor-faktor
yang mempengaruhi penggunaan MKJP di enam wilayah di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan KB : BKKBN
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
. (2013). Metodologi
penelitian ilmu keperawatan : pendekatan praktis edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Nurcahyanti, I. (2014). Hubungan
dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang pada ibu akseptor KB berusia lebih dari 35 tahun di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan
Hubungan Antara Dukungan Suami terhadap Istri dengan Keputusan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali (Bela Novita Amaris
Susanto)
Publikasi Ilmiah
Kabupaten Semarang. Semarang : Stikes Ngudi Waluyo
Nuryati,S., & Fitria, D. (2014).
Hubungan antara pengetahuan suami tentang KB dengan partisipasi suami dalam ber-KB di Kelurahan Kemang Kabupaten Bogor. Retrieved April 22, 2015, from Stikesnh.ac.id .
Pendit, B.U. (2006). Ragam metode
kontrasepsi. Jakarta : EGC Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu
kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prasetyo, B., & Jannah, L.M. (2013).
Metode penelitian kuantitatif : teori dan aplikasi. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada
Proverawati, A., Islaely, A.D., &
Aspuah, S. (2010). Panduan memilih kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika
Puspitasari, D., & winarni, E. (2011).
Police brief 3 :Kajian implementasi kebijakan penggunaan kontrasepsi IUD. Jakarta : BKKBN
Putriningrum, R. (2010). Faktor-
faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi kb suntik di BPS Ruvina Surakarta. Surakarta : Stikes Kusuma Husada
Saifuddin, A.B. (2010). Buku
panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta : YBPSP
Sarafino, E.P. (2006). Health
Psychology : Biopsychosocial
Interactions. Fifth Edition. USA : John Wiley & Sons.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sujarweni, V.W. (2014). Metodologi
penelitian keperawatan. Yogyakarta : Gava Medika
Sulistyawati, A. (2014). Pelayanan keluarga berencana. Jakarta: Salemba Medika Suryono, B.A. (2008). Partisipasi
pria dalam kesehatan reproduksi. Jakarta : BKKBN
Trinaswarman. (2008). Sistem
penunjang keputusan pemilihan metode / alat kontrasepsi. Jakarta : Universitas Tarumanegara
Warda, D. (2011). Peran suami
dalam pengambilan keputusan terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD di Kabupaten Dompu Nusa tenggara. Retrieved April 22, 2015, from http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act-view&typ=html&buku_id=51965&obyek_id=4
* Bela Novita Amaris Susanto : Mahasiswa S1 Keperawatan UMS. Jln A.Yani Tromol Pos 1 Kartasura
**Winarsih Nur A, Skep.Ns., ETN,Mkep. Dosen Keperawatan UMS Jln A.Yani Tromol Pos 1 Kartasura
**Abi Muhlisin, SKM,Mkep. Dosen Keperawatan UMS Jln A.Yani Tromol Pos 1 Kartasura