16
BAB BAB BAB BAB1 Hukum Perkawinan Hukum Perkawinan Hukum Perkawinan Hukum Perkawinan ___________________________________________________________ A. Pengertian Perkawinan “Perkawinan” menurut istilah ilmu Fiqh dipakai perkataan “nikahdan perkataan “ziwaj”. (Kamal Mukhtar, 1974 : 1) “Nikah” menurut bahasa mempunyai arti sebenarnya (haqiqat) dan arti kiasan (majaaz). Arti yang sebenarnya dari “nikah”, ialah “dham”, yang berarti “menghimpit”, “menindih” atau “berkumpul”, sedang arti kiasannya ialah “watha” yang berarti “setubuh” atau “aqad” yang berarti “mengadakan perjanjian pernikahan”. Dalam pernikahan bahasa sehari- hari perkataan “nikah” lebih banyak dipakai dalam arti kiasan daripada arti yang sebenarnya, bahkan “nikah” dalam arti yang sebenarnya jarang sekali dipakai pada saat ini. (Kamal Mukhtar, 1974 : 1) Perkawinan adalah sebuah akad atau kontrak yang mengikat dua pihak yang setara laki-laki dan yang masing-masing telah memenuhi persyaratan berdasarkan hukum yang berlaku atas kerelaan dan kesukaan untuk hidup bersama. (Mulia, 2004: 15). Perkawinan adalah hal kesepakatan social antara laki-laki dan perempuan, yang tujuannya adalah hubungan seksual, menjalin hubungan kekeluargaan melalui perkawinan, meneruskan keturunan, memohon karunia anak, membentuk keluarga dan menempuh hidup bersama (Sharur, 2004: 436)

BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

BABBABBABBAB1111 Hukum PerkawinanHukum PerkawinanHukum PerkawinanHukum Perkawinan

___________________________________________________________

A. Pengertian Perkawinan

“Perkawinan” menurut istilah ilmu Fiqh dipakai perkataan “nikah”

dan perkataan “ziwaj”. (Kamal Mukhtar, 1974 : 1) “Nikah” menurut

bahasa mempunyai arti sebenarnya (haqiqat) dan arti kiasan (majaaz).

Arti yang sebenarnya dari “nikah”, ialah “dham”, yang berarti

“menghimpit”, “menindih” atau “berkumpul”, sedang arti kiasannya

ialah “watha” yang berarti “setubuh” atau “aqad” yang berarti

“mengadakan perjanjian pernikahan”. Dalam pernikahan bahasa sehari-

hari perkataan “nikah” lebih banyak dipakai dalam arti kiasan daripada

arti yang sebenarnya, bahkan “nikah” dalam arti yang sebenarnya jarang

sekali dipakai pada saat ini. (Kamal Mukhtar, 1974 : 1)

Perkawinan adalah sebuah akad atau kontrak yang mengikat dua

pihak yang setara laki-laki dan yang masing-masing telah memenuhi

persyaratan berdasarkan hukum yang berlaku atas kerelaan dan kesukaan

untuk hidup bersama. (Mulia, 2004: 15). Perkawinan adalah hal

kesepakatan social antara laki-laki dan perempuan, yang tujuannya

adalah hubungan seksual, menjalin hubungan kekeluargaan melalui

perkawinan, meneruskan keturunan, memohon karunia anak, membentuk

keluarga dan menempuh hidup bersama (Sharur, 2004: 436)

Page 2: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

2

Menurut Aziz (1996 : 1329) dalam Ensiklopendi Hukum Islam

perkawinan (menghimpun atau mengumpulkan) salah satu upaya untuk

menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga

sekaligus sarana untuk menghasilkan keturunan yang tidak menjamin

kelangsungan eksistensi manusia diatas bumi. Menurut Mas’adi (1999 :

306) perkawinan adalah sebuah aqad (perikatan )yang dikukuhkan

dengan penerimaan mahar pada pengantin perempuan dan dengan

kesaksian diataskerelaan pengantin perempuan terhadap perkawinan

tersebut. Di samping itu menurut Humm (2002) perkawinan adalah

kontrak kerja dimana kecurangan suami mendapatkan pekerjaan tanpa

upah dari istrinya merupakan model produksi domestic dan model

eksploitasi patriarkhis. Sedangkan menurut Abdhul Ghani Abud

sebagaimana yang dikutip oleh Miharso (2004 :54) perkawinan adalah

pertemuan yang teratur antara pria dan wanita dibawah satu atap untuk

memenuhi kebutuhan – kebutuhan tertentu baik yang bersifat biologis,

social, ekonomi dan budaya bagi masing – masing, baik keduanya secara

bersama-sama, dan bagi masyarakat dimana mereka hidup serta bagi

kemanusiaan secaara keseluruhan.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan perkawinan

adalah “aqad yang disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara seorang

pria dan seorang wanita untuk sama-sama mengikat diri, bersama dan

saling kasih mengasihi demi kebaikan keduanya dan anak-anak mereka

sesuai dengan batas-batas yang ditentuka oleh hukum.

Page 3: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

3

Dalam perkawinan adanya ikatan lahir batin, yang berarti bahwa

dalam perkawinan itu perlu ada ikatan tersebut kedua-duanya. Ikatan

lahir adalah ikatan yang menampak, ikatan formal sesuai dengan

peraturan - peraturan yang ada. Oleh karena itu perkawinan pada

umumnya diinformasikan kepada masyarakat luas agar masyarakat dapat

mengetahuinya (Walgito, 2004: 12).

B. Hukum Sah Perkawinan

Perkawinan adalah sesutu yang dibolehkan dan dianjurkan dalam

agama apapun. Dalam Islam hukum perkawinan dapat dilihat

sebagai berikut :

a. Jaiz (boleh), ini asal hukumnya.

b. Sunat, bagi orang yang b erkehendak serta cukup nafkah

sandang, pangan, dan lain-lain.

c. Wajib, bagi orang yang cukup sandang, pangan dan

dikhawatirkan terjerumus kedalam lembah perzinaan.

d. Makruh, bagi orang yang tidak mampu memberi nafkah.

e. Haram, bagi orang yang menyakiti perempuan yang akan

dinikahi (Rasyid, 1988: 381-382).

Bagi warga negara Indonesia, perkawinan yang sah tentunya

adalah perkawinan yang memenuhi syarat dan rukun

sebaagimana beraku pada agama dan kepercayaan masing-

masing. Di samping harus disahkan dan dicatat secara khusus

sebagaimana diatur dalam hukum perkawinan yang berlaku di

Page 4: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

4

Indonesia yaitu Undang-Undang Pernikahan Nomor 1 tahun

1974. Jadi sebuah perkawinan yang saah manakala memenuhi

aturan agama maupun negara.

C. Asas Dan Prinsip Perkawinan

Yang dimaksud dengan asas dan prinsip perkawinan di sini adalah

ketenuan perkawiann yang menjadi dasar dan dikembangkan dalam

materi batang tubuh Undang-Undang Perkawinan (UUP) Republik

Indonesia. asas dan prinsip perkawinan dalam UUP adalah :

1. Asas sukarela

tujuan perkawinan adalah membnetuk keluarga bahagia dan

kekal. Untuk ituk suami dan istri perlu sangat perlu

menanamkan sikap saling membantu dan melengkapi agar

tujuan perkawinan bisa tercapai.

2. Partisipasi keluarga

Perkawinan dianggap syah pabila sesuai dengan hukum yang

berlaku pada masing-masing agama dan harus dicatat sesuai

denagn ketentuan yang berlaku. Dan disinilah peran keluarga

yaitu persetujuan orang tua menajdi penting sebagai syarat

syah perkawinan yang di atur agama.

3. perceraian dipersulit

tujuan perkawinan adalah memebntuk keluarga yang bahagia

dan kekal karenanya perceraian dengan lasan-alasan yang

tidak dibenarkan menjadi sulit dan harus diproses di depan

pengadilan.

Page 5: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

5

4. poligami dibatasi dengan ketat

undang-undang menganut monogami, kendati poligami

diperbolehkan secara ketat diatur oleh undang-undang.

5. kematangan calon mempelai

perkawinan harus dialkukan oleh mempelai yang telah masak

jiwa dan raga seehingga perkawinan dapat berjalan lancar

tanpa berakhir denagn perceraian.

6. memeperbaiki derajat wanita.

Hak dan kewajiban istri seimabang denagn hak dan kewajiban

suami dalam rumah tangga dan masyarakat, sehingga segala

sesuatu dapat diputus kan bersama antara suami dan istri

(Syarifuddin, 2006: 26-27).

Mulia (2004:15-20) menyatakan Prinsip Perkawinan dalam

Islam adalah :

1) Kebebasan dalam memilih jodoh

Perkawinan mengandung adanya unsur kerelaan dari pihak laiki-

laki dan perempuan karenanya kebebesan menjadi milik semua

orang untuk menentukan pasangan yaitu dengan siapa orang itu

akan menikah. Kebebesan yang dimiliki tentunya tetap terbingkai

dalam aturan yang diajarkan Islam bagaimana memilih suami atau

isteri yang baik agar keluarga yang dibentuk nantinya bisa meraih

kebahagian di dunia dan akhirat.

2) Mawaddah warrahman cinta dan kasih sayang.

Page 6: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

6

Perkawinan merupakan ikatan yang didalamnya menyatukan cinta

dan kasih sayang antara suami dan isteri. Sebagaimana salah satu

tujuan perkawinan dapat memberikan kedamain dan kebahagian

bagi semua anggota keluarga., sehingga cinta dan kasih sayang

menjadi landasan penting dalam membangun keluarga.

3) Saling melengkapi dan melindungi

Suami dan isteri dalam perkawinan memiliki posisi yang sama

penting yaitu saling membantu, saling melenkapi dan saling

melindungi dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Tidak

dibenarkan suami berkuasa atas isteri sehingga isteri harus sellau

tunduk dengan suami, tetapi keduanya merupakan dua relasi

manusia yang saling melengkapi satu sama lain sebagiman

fitrahnya mansuia diciptakan perpasangan.

4) Memperlakukan istri dg sopan (mu’syarah bil ma’ruf)

Ada anggapan yang salah bahwa suami berhak melakukan dan

memaksakan kehendaknya pada isteri karena memang posisi

perempuan harus dibawah laki-laki. Yang demikian ini tidak

dibenarkan dalam Islam, tetapi ajaran islam memposisikan

perempaun secara mulai dan terhormat. Hal ini ditunjukkan dengan

kewajiban-kewajiban yang harus diberrikan suami kepada isterinya

secara adil, benar bahkan penuh rasa hormat dan santun dalam

menjalani kehidupan perkawinannya.

Page 7: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

7

D. Perkawinan Yang dilarang

Ada beberapa praktek perkawinan yang pernah ada dalam Tradisi

Islam dan sekarang sudah diharamkan yaitu :

1. Nikah Mut’ah

Nikah mut’ah atau nikah muwaqqat atau nikah mungathi

adalah nikah untuk jangka waktu tertentu (temporary marriage).

Lamanya bergantung pada permufakatan antara laki-laki dan

wanita yang akan melaksanakannya, bisa sehari, seminggu,

sebulan, dan seterusnya. Para ulama menyepakati keharaman nikah

ini pada masa sekarang.

Kata mut’ah berasal dari kata mata’a yang berarti

bersenang-senang. Perbedaannya dengan pernikahan biasa, selain

adanya pembatasan waktu adalah:

� Tidak saling mewarisi, kecuali kalau disyaratkan.

� Lafazh ijab yang berbeda.

� Tidak ada talak, sebab sehabis kontrak, pernikahan itu putus.

� Tidak ada nafkah ‘iddah

Ide tentang mut’ah ini kemungkinan besar ditimbulkan oleh

hal-hal yang insidentil, yang terjadi pada suatu ketika saja,

sepeti perjalanan jauh. Di wilayah Arab, jarak antra satu dan

lain tempat berjauhan, terhalang sahara yang panas dan

gersang, dan bila ditempuh melalui perjalanan darat dengan

berjalan kaki atau naik unta, membutuhkan waktu

Page 8: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

8

berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, belum lagi kalau

terjadi halangan.

2. Nikah Syighar

Syighar adalah suatu bentuk perkawinan yang

dilakukan pada masa jahiliyah, yang ada hakikatnya

merupakan pertukaran wanita dari satu laki-laki ke lain laki-

laki secara timbal balik. Bahkan, lebih cocok kalau disebut

tukar-metukar wanita dari sebuah perkawinan. Syighar

meniadakan maskawin atau mahar sebagai suatu kewajiban

dan menggantikannya sebagai kehormatan wanita.Menurut

penulis, ketiadaan mahar bukanlah satu-satunya illat

mengapa perbuatan-perbuatan tersebut dilarang,namun

perbuatan itu sendiri memang tidak pantas dilakukan

manusia beradab karena merendahkan nilai dan kehormatan

wanita. Padahal Islam berusaha mengangkat derajat dan

martabat wanita. Oleh karena itulah, Islam kemudian

melarang perkawinan Syighar.

3. Nikahtahlil

Tahlil artinya menghalalkan. Maksud yang

dikehendaki menurut ilmu fikih ialah suatu bentuk

perkawinan yang semata-mata untuk menghalalkan

kembalinya suamu kepada mantan istrinya, akibat hak dan

ruju’ setelah talak ketiga.

Page 9: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

9

Berbeda dengan perkawinan syighar yang bisa

dilaksanakan pada masyarakat jahiliyah dahulu di wilayah

Arab, nikah tahlil di samping dikerjakan masyarakat

jahiliyah dahulu diwilayah Arab, juga masih dilakukan

sampe saat ini, dan sangat mungkin dilakukan dinegara kita.

Perbuatan ini merupakan perbuatan dosa.

4. Kawin Gadai atau Kawin Pinjam

Kawin gadai atau kawin pinjam merupakan kebiasaan

orang Arab sebelum Islam, yaitu seorang suami menyuruh

atau mengizinkan istrinya untuk bergaul dengan orang-orang

yang terpandang (bangsawan). Tujuannya adalah mencari

bibit unggung dari hubungan tersebut. Sementara pihak

suami berpisah dengan istrinya, sampai siistri hamil dan

mengumpulinya kembali kalau dia mau. Adapun anak yang

lahir dari hubungan seksual dengan orang-orang ternama

tersebut dinisbatkan kepada suami-istri tersebut.

5. Poliandri

Poliandri artinya banyak suami, maksudnya adalah

seorang wanita yang digauli oleh bnayak laki-laki dalam

kurun waktu yang sama. Jika si wanita itu hamil dan

melahirkan, ia mengumpulkan lelaki-lelaki yang secara rutin

meng gauinya. Untuk menetapkan siapa ayah si anak tadi, ia

menunjuk salah seorang diantara mereka. Menurut

Hamudah Abul’ati, poliandri dapat terjadi akibat beberapa

Page 10: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

10

kondisi dari si wanita, seperti rasio seksnya yang berlebihan,

tidak mempunyai kecemburuan seks, harta yang melimpah,

mencegah hartanya b erpindah ketangan orang lain.

6. Kawin Waris

Salah satu kebiasaan bangsa Arab jahiliyah

mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

ayahnya dianggap sebagai warisan, seperti harta benda. Si

anak boleh mengawininya tanpa harus membayar mahar.

Bahkan, dia boleh mengawinkan istri ayahnya kepada orang

lain dengan menerima maharnya. Ahli waris juga dapat

mencegah istri ayahnya menikah dengan orang lain atau

membiarkan menjanda selama hidupnya.

E. Tujuan Perkawinan

Menurut Sabiq (1980: 20-21) fungsi dan tujuan perkawinan adalah

1. Dengan perkawinan dapat membuahkan diantara tali

kekeluargaan, memperteguh kelanggengan, rasa cinta antar

keluarga dan memperkuat hubungan kemasyarakatan yang

memang menurut islam direstui, ditopang dan ditunjang karena

masyarakat yang saling menunjang lagi saling menyayangi akan

menjadi masyarajat yang kuat lagi bahagia.

2. Menyadari tanggung jawab beristri dengan menanggung anak-

anak menimbulkan sikap rajin dan sungguh-sungguh dalam

memeperkuat bakat dan pembawaan seseorang, Ia akan cekatan

Page 11: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

11

bekerja, karena dorongan tanggung jawab dan memikul

kewajibannya, sehingga ia akan banyak bekerja dan mencari

penghasilan yang dapat memperbesar kekeyaan dan

memeperbanyak produksi.

Sedangkan menurut Azis (1996:1329) fungsi dan tujuan

pernikahan adalah

1. Menyalurkan naluri seksual secara sah dan benar.

2. Cara paling baik untuk mendapatkan anak dan mengembangkan

keturunan secara sah.

3. Menyalurkan naluri kebapakan dan keibuan.

4. Memupuk rasa tanggung jawab dalam rangka memelihara dan

mendidik anak, sehingga memberikan motifasi yang kuat bagi

seseorang untuk membahagiakan orang-orang yang menjadi

tanggung jawab.membagi rasa tanggung jawab antara suami

dan istri yang selama ini diprasaikul masing-masing pihak.

Menurut Hakim (2000: 15-26), tujuan perkawinan dapat dilihat

dari beberapa aspek berikut :

1. Aspek personal

a. Penyaluran Kebutuhan biologi

Sebagai suatu sunatullah, manusia selalu hidup

berpasanganakibat adanya daya tarik, nafsu syahwat

diantara dua jenis kelamin yang berlainan. Hidup bersama

dan berpasangan tadi tidaklah harus selalu dihubungkan

Page 12: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

12

dengan masalah seks walaupun factor ini merupakan factor

yang dominant.

b. Reproduksi Generasi

Ada orang yang berpendapat bahwa untuk mendapatkan

keturunan tidak perlu selalu melalui pernikahan. Hal ini,

karena akibat yang ditimbulkan dari persetubuhan adalah

kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran keturunan. Akan

tetapi, persetubuhan di luar perkawinan jelas dilarang oleh

ajaran Islam.

2. Aspek Sosial

a. Rumah tangga yang baik sebagai fondasi masyarakat yang

baik

Perkawinan diibaratkan sebagai ikatan yang sangat kuat,

bagaikan ikatan dengan airnya, dan bagaikan beton

bertulang yang sanggup menahan getaran gempa. Kalau kita

amati, pada awalnya mereka yang melakukan pernikahan

tidak saling kenal dan kadangkala mereka mendapatkan

pasangan yang berjauhan. Akan tetapi, tatkalamemasuki

dunia perkawinan, mereka begitu menyatu dalam

keharmonisan, bersatu dalam menghadapi tantangan dalam

mengarungi bahtera kehidupan.

b. Membuat manusia kreatif

Perkawinan juga mengajarkan kepada kita tanggung jawab

akan segala akibat yang timbul karenanya. Dari rasa

Page 13: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

13

tanggung jawab dan perasaan kasih sayang terhadap

keluarga inilah timbul keinginan untuk mengubah keadaan

kearah yang lebih baik dengan sebagai cara.

3. Aspek Ritual

Banyak contoh dari berbagai media, baik cetak maupun

elektronik, yang menyebutkan adanya kecenderungan manusia

untuk melecehkan ikatan perkawinan mereka untuk kemudian

hidup bersama tanpa ikatan perkawinan atau mereka tergantung

dalam kelompok bebas dan menganut faham free sex.

4. Aspek moral

Seperti telah diketaui bahwa libido seksualitas pada

dasarnya adalah suatu fitrah kemanusiaan dan juga fitrah bagi

makhluk hidup lainya. Oleh karena itu, baik manusia maupun

makhluk hidup lainya, sama-sama memerlukan pelampiasan

terhadap lawan jenisnya.

5. Aspek Kultural

Perkawinan disamping membedakan manusia dengan

hewan, juga membedakan manusia antara manusia yang

beradab dengan manusia yang biadab, ada juga antara manusia

primitif dan manusia modern. Wa;aupun pada dumia primitif

mungkin terdapat aturan-aturan perkawinan, dipastikan aturan-

aturan kita jauh lebih baik daripada aturan-aturan mereka. Itu

menunjukkan bahwa kita mempunyai kultur yang lebih baik

daripada manusia-manusia purba atau primitif.

Page 14: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

14

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perkawinan

mempunyai berbagai tujuan yang memberikan manfaat bagi

mansuia secara personal maupun sosial.

F. Hikmah Perkawinan

1. Menyambung Silaturahmi

Pada awalnya Tuhan hanya menciptakan seorang manusia,

yaitu Adam a.s. Kemudian tuhan menciptakan Siti Hawa sebagai

pasangan Adam. Setelah itu manusia berkembang baik menjadi

berbagai kelompok bangsa yang terbesar keseluruh alam karena

desakan habitat yang menyempit serta sifat primordial

keingintahuan manusia akan isi alam semesta.

2. Memalingkan Pandangan yang Liar

Seorang yang belum berkeluarga belum mempunyai

ketetapan hati dan pikiranya pun masih labil. Dia belum

mempunyai pegangan dan tempat untuk menyalurkan ketetapan

hati dan melepaskan kerinduan serta gejolak nafsu syahwatnya.

3. Menghindari Diri dari Perzinaan

Pandangan yang liar adalah langkah awal dari keinginan

untuk berbuat zina. Seperti yang telah diutarakan, godaan untuk

melakukan kemaksiatan didunia ini sangat banyak dan beragam,

suatu konisi yang tidak menguntungkan bagi kehidupan yang

beradab.

4. Estafeta Amal Manusia

Page 15: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

15

Kehidupan manusia dibumi ini sangat singkat dan dibatasi

waktu Ironisnya, kemauan manusia sering kali melampoi batas

umurnya dan batas kemampuannya. Pertambahan usia

menyebabkan berkurangnya kemampuan karena kerja seluruh

orang makin emelemah. Akibatnya aktivitas dan produktivitas

menurun baik secara kualitas maupun kuantitas, hingga suatu

saat ajal datang menjemput.

5. Estetika Kehidupan

Pada umumnya manusia memiliki sifat meterialistis.

Manusia selalu ingin memiliki perhiasan yang banya dan bagus.

Entah itu perhiasan materiel, seperti emas permata, kendaraan,

rumah mewah, alat-alat yang serba elektronik aupun perhiasan

yang imateril, seprti titel dan pangkat.

6. Mengisi dan Menyemarakan Dunia

Salah satu misi eksistensi manusia dibumi ini adalah

memakmurkan dunia dan membuat dunia ini semarak dan

bernilai. Untuk itu, tuhan memberikan kemudahan-kemudahan

melalui kemampuan ilmu dan tegnologi. Dengan bekal yang

dikaruniakan Tuhan tersebut, Manusia dapat menaklukkan alam

ini dan mengambil manfaatnya.

7. Mejaga Kemurnian Nasab

Mendapatkan keturunan yang sah hanya dapat diperoleh

melalui perkawinan yang sah pula. Melalui perkawinan inilah

dapat diharapkan lahirnya nasab yang sah pula sebab wanita yang

Page 16: BAB1111 Hukum Perkawinan · menyalurkan naluri seksual suami istri dalam sebuah rumah tangga ... Memperlakukan istri dg sopan ... mengawini mantan istri ayahnya .Istri-istri mendiang

Konseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling PerkawinanKonseling Perkawinan

16

mendapatkan benih dari saluran yang resmi, mampu memberikan

keturunan yang dapat dijamin orisinalitasnya.