5
HISTOLOGI SALURAN CERNA Secara umum, struktur histologi dari saluran cerna memiliki empat lapisan utama yaitu mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. 1. Cavum Oris Cavum oris dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tidak bertanduk dan epitel gepeng bertanduk sesuai dengan daerahnya. Pada epitel gepeng bertanduk dilapisi oleh keratin yang berfungsi untuk melindungi mukosa saat proses mengunyah. Dalam cavum oris terdapat saliva yang salah satu kandungannya adalah enzim lysozim yang berguna untuk menghancurkan bakteri/lisis bakteri. Ini adalah salah satu pertahanan tubuh yang pertama. Saliva ini dihasilkan oleh beberapa kelenjar antara lain kelenjar Submandibularis, kelenjar Sublingualis, dan kelenjar Parotis. 2. Oesophagus Oesophagus ini dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tidak bertanduk. Fungsinya Untuk meneruskan makan dari cavum oris ke gaster. Salah satu ciri khas dari oesophagus ini adalah terdapatnya kelenjar esofagus yang berguna untuk melancarkan transportasi makanan ke gaster dan sebagai pelindung mukosa dari esofagus. Diantara oesophagus dan gaster terdapat taut esofagogastrik yang merupakan daerah pertemuan antara epitel berlapis gepeng tidak bertanduk (oesophagus) dan epitel selapis torak (gaster).

Histologi Saluran Cerna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Histologi dari saluran cerna

Citation preview

HISTOLOGI SALURAN CERNA

Secara umum, struktur histologi dari saluran cerna memiliki empat lapisan utama yaitu mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa.1. Cavum OrisCavum oris dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tidak bertanduk dan epitel gepeng bertanduk sesuai dengan daerahnya. Pada epitel gepeng bertanduk dilapisi oleh keratin yang berfungsi untuk melindungi mukosa saat proses mengunyah. Dalam cavum oris terdapat saliva yang salah satu kandungannya adalah enzim lysozim yang berguna untuk menghancurkan bakteri/lisis bakteri. Ini adalah salah satu pertahanan tubuh yang pertama. Saliva ini dihasilkan oleh beberapa kelenjar antara lain kelenjar Submandibularis, kelenjar Sublingualis, dan kelenjar Parotis.

2. OesophagusOesophagus ini dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tidak bertanduk. Fungsinya Untuk meneruskan makan dari cavum oris ke gaster. Salah satu ciri khas dari oesophagus ini adalah terdapatnya kelenjar esofagus yang berguna untuk melancarkan transportasi makanan ke gaster dan sebagai pelindung mukosa dari esofagus. Diantara oesophagus dan gaster terdapat taut esofagogastrik yang merupakan daerah pertemuan antara epitel berlapis gepeng tidak bertanduk (oesophagus) dan epitel selapis torak (gaster).

3. GasterSecara histologis, gaster dilapisi oleh epitel selapis torak. Yang khas adalah terdapat lipatan memanjang yang disebut rugae dan terdapat pula foveola gastrica atau sumur lambung. Terdapat 2 kelenjar pada gaster yaitu kelenjar cardia dan kelenjar pylorus yang menghasilkan mukus. Di gaster terdapat beberapa sel yang penting antara lain Sel Parietal yang menghasilkan asam lambung atau HCL yang merupakan pertahanan tubuh kedua, Chief Cell yang menghasilkan pepsinogen, Sel Mukus Leher, Sel Enteroendokrin, dan Sel Argentaffin.

4. Usus HalusUsus halus terdiri atas duodenum, jejenum, dan ileum. Dilapisi oleh epitel selapis torak. Yang khas dari usus halus adalah terdapatnya vili dan plica Kerckringi (lipatan memanjang permanen) yang berfungsi membantu penyerapan dari usus halus. Yang membedakan antara rugae pada gaster dan Plica Kerckringi adalah pada rugae yang membentuknya hanya lapisan mukosa, sedangkan pada Plica Kerckringi yang membentuknya bukan hanya lapisan mukosa, tetapi juga lapisan submukosa. Selain itu terdapat pula kelenjar Brunner yang merupakan ciri khas dari duodenum dan plaque Payeri yang merupakan ciri khas dari ileum. Sel-sel yang penting pada usus halus ini antara lain Sel Absorbtif yang berfungsi untuk melindungi sel epitel dari proses pencernaan enzim, Sel Goblet yang berfungsi menghasilkan lendir untuk melindungi mukosa usus halus, Sel Argentaffin, dan Sel.

5. Usus BesarUsus besar dilapisi oleh epitel selapis torak. Pada usus besar ini tidak terdapat vili Dan Plica Kerckringi, ini yang membedakan antara usus halus dan usus besar. Usus besar sendiri berfungsi untuk absorbsi air dan elektrolit.

6. AnusAnus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tidak bertanduk pada bagian proksimal danepitel berlapis gepeng bertanduk pada bagian distal. Pada bagian proksimal anus terjadi pertemuan dengan rektum yang disebut taut rekto-anal. Pada anus ini terdapat kelenjar Talq dan lapisan yang memanjang yang disebut canalis analis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mescher, Anthony L. 2011. Histologi Dasar JUNQUEIRA Edisi 12. Jakarta: EGC.2. Buku Penuntun Histologi Biomedik 2