Upload
sarayati-khairunisah-kp
View
223
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
disease
Citation preview
Hirsch
spru
ng’s Dise
ase
Definisi
Kelainan bawaan berupa tidak adanya ganglion pada usus besar, mulai dari sfingter ani interna kearah proksimal, termasuk rektum, dengan gejala klinis berupa gangguan pasase usus (Kartono D., 2010)
Patofisiologi:
Tidak terdapat ganglion dari plexus Auerbach dan plexus Meissner penebalan serabut saraf incoordinate peristalsis, sehingga mengganggu propulsi isi usus obstruksi
Diagnosis
Gejala klinis keterlambatan evakuasi mekonium pertama distensi abdomen muntah hijau atau fekal
Enterokolitis distensi abdomen + diare (feses cair bercampur mukus dan berbau busuk) +/-darah
Pemeriksaan Radiologis
Foto polos abdomen obstruksi letak rendah
Diagnosis
Foto enema Barium
Segmen sempit dari sfingter anal dengan panjang tertentuZona transisi, daerah perubahan dari segmen sempit ke segmen dilatasiSegmen dilatasi
Foto retensi barium•Retensi barium 24 sampai 48 jam setelah enema •Foto retensi barium dilakukan apabila pada foto pada waktu enema barium ataupun yang dibuat pasca-evakuasi barium tidak terlihat tanda khas penyakit Hirschsprung (Kartono D., 2010)
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMIK Biopsi Isap Rectum
Menggunakan alat Rubin atau Noblett dapat dikerjakan lebih sederhana, aman, dan dilakukan tanpa anestesi umum (Noblet, 1969). Biopsi hisap dilakukan pada 3 tempat: 2, 3 dan 5 cm proximal anal verge.
Biopsi Seluruh Tebal Dinding Rektum dikerjakan bila hasil pemeriksaan klinis,
radiologis, dan biopsi isap diragukan