16
Hikmah Tahun Baru Islam OPINI | 15 November 2012 | 10:11 Dibaca: 4360 Komentar: 0 3 Hari ini umat Islam memasuki Tahun baru Hijriyah 1433 H. Beberapa hari lagi kita akan mengakhiri tahun 2012 M. Detik- detik pergantian tahun selalu menjadi pusat perhatian hampir seluruh umat manusia. Sudah menjadi hal yang lumrah bila malam pergantian tahun selalu meriah dengan acara yang semarak. Semaraknya malam pergantian tahun bahkan telah melalaikan manusia akan makna waktu dan lalai terhadap mengingat Allah. Tetapi kita juga jumpai segelintir hamba Allah yang dengan penuh harap dan takut berhitung diri (muhasabah) agar mendapatkan keberkahan dengan makin berkurangnya usia di dunia. Pergantian tahun merupakan salah satu ukuran pergantian waktu yang tak dapat dielakkan. Waktu yang sudah bergerak tak dapat ditahan dan diundurkan lagi. Setiap ruangan waktu memilki kejadiannya sendiri. Dalam waktu terkandung jejak perjalanan manusia yang akan diputar ulang kelak di hadapan pencipta waktu, Allah SWT. Banyak manusia yang dengan waktunya memperoleh kejayaan dan tidak sedikit yang merasa waktu yang dimilikinya sebagai duri yang terus menusuk jiwanya. Orang yang memperoleh kejayaan adalah orang yang menggunakan waktunya dengan melakukan amal sebanyak dan sebaik mungkin. Detik, menit, jam dan hari yang dimiliki orang sukses adalah jejak ikhtiar yang menjadi investasi kejayaannya. Sedangkan bagi manusia yang menderita adalah mereka yang waktu-waktunya dilewatkan dengan melalaikan potensi dan momen yang dimilikinya. Banyak nikmat yang tidak disyukuri dan banyak momen yang terlewat sehingga mereka tidak mendapat apa-apa dari waktu yang dimilikinya. Sejarah Tahun Baru Perayaan tahun baru adalah hari libur tertua sepanjang sejarah. Tahun baru pertama dirayakan di Babilonia kuno sekitar 4000 tahun yang lalu. Sekitar tahun 2000 SM, Tahun baru Babilonia dimulai pada bulan baru (tepatnya pada bulan

Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Hikmah Tahun Baru IslamOPINI | 15 November 2012 | 10:11 Dibaca: 4360   Komentar: 0   3

Hari ini umat Islam memasuki Tahun baru Hijriyah 1433 H. Beberapa hari lagi kita akan mengakhiri tahun 2012 M. Detik-detik pergantian tahun selalu menjadi pusat perhatian hampir seluruh umat manusia. Sudah menjadi hal yang lumrah bila malam pergantian tahun selalu meriah dengan acara yang semarak. Semaraknya malam pergantian tahun bahkan telah melalaikan manusia akan makna waktu dan lalai terhadap mengingat Allah. Tetapi kita juga jumpai segelintir hamba Allah yang dengan penuh harap dan takut berhitung diri (muhasabah) agar mendapatkan keberkahan dengan makin berkurangnya usia di dunia.

Pergantian tahun merupakan salah satu ukuran pergantian waktu yang tak dapat dielakkan. Waktu yang sudah bergerak tak dapat ditahan dan diundurkan lagi. Setiap ruangan waktu memilki kejadiannya sendiri. Dalam waktu terkandung jejak perjalanan manusia yang akan diputar ulang kelak di hadapan pencipta waktu, Allah SWT.

Banyak manusia yang dengan waktunya memperoleh kejayaan dan tidak sedikit yang merasa waktu yang dimilikinya sebagai duri yang terus menusuk jiwanya. Orang yang memperoleh kejayaan adalah orang yang menggunakan waktunya dengan melakukan amal sebanyak dan sebaik mungkin. Detik, menit, jam dan hari yang dimiliki orang sukses adalah jejak ikhtiar yang menjadi investasi kejayaannya. Sedangkan bagi manusia yang menderita adalah mereka yang waktu-waktunya dilewatkan dengan melalaikan potensi dan momen yang dimilikinya. Banyak nikmat yang tidak disyukuri dan banyak momen yang terlewat sehingga mereka tidak mendapat apa-apa dari waktu yang dimilikinya.

Sejarah Tahun Baru

Perayaan tahun baru adalah hari libur tertua sepanjang sejarah. Tahun baru pertama dirayakan di Babilonia kuno sekitar 4000 tahun yang lalu. Sekitar tahun 2000 SM, Tahun baru Babilonia dimulai pada bulan baru (tepatnya pada bulan sabit pertama terlihat) setelah “Vernal Equinox” (hari pertama musim semi).

Awal musim semi adalah saat yang tepat merayakan tahun baru. Disamping semua itu, saat itu merupakan saatnya “kelahiran kembali”, saat tumbuhnya pepohonan dan tanaman. Tanggal 1 Januari, di lain sisi, tidak memiliki arti astronomi maupun pertanian. Jadi bagi mereka tidaklah masuk akal untuk merayakan tahun baru pada hari itu. Tahun baru babilonia berlangsung selama 11 hari. Tiap hari memiliki jenis perayaan yang berbeda dan unik.

Setelah bangsa Babilonia, kemudian bangsa Romawi kemudian menetapkan tahun baru pada bulan Maret, tapi kemudia perhitungan kalender mereka tercampur aduk dengan kelender dari kerajaan-kerajaan lain sehingga kemudia kalender tersebut tidak sejalan dengan pergerakan matahari.

Tahun Baru Islam

Di ajaran Islam, permulaan Tahun Baru Islam ditetapkan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Khalifah Umar setelah bermusyawarah dengan sahabat Nabi SAW lainnya menetapkan Tahun Baru Islam dimulai tanggal 1 Muharram. Tanggal 1 Muharram pada

Page 2: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Kalender Hijriyah merupakan tonggak bersejaran dimana Nabi Muhammad SAW beserta Sahabat dan pengikutnya melakukan hijarh dari Mekah ke Madinah. Sejak peristiwa Hijarh iniliah Islam mengalami perkembangan pesat dan penyebarannya meluas ke luar Jazirah Arab.

Pada Kalender Hijriyah yang memakai perhitungan peredaran bulan, terkandung hitungan penentuan peribadahan kaum muslimin seperti penentuan 1 Muharram, Bulan Ramadlan, , Idul Fitri, Pelaksanaan Haji Idul Adlha, Puasa sunnah. Selain itu sejarah Rasulullah dan Shahabat dalam Sirah Nabawiyah tercatat dengan tepat dalam hitungan Kalender Hijriyah.

Hakikat Waktu

Pergantian tahun mengingatkan kita bahwa jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang. Seorang ulama besar, Imam Hasan Al-Basri, mengatakan, ”Wahai anak Adam, sesungguhnya Anda bagian dari hari, apabila satu hari berlalu, maka berlalu pulalah sebagian hidupmu.”Dengan makna seperti itu, seharusnyalah kalau pergantian tahun justru mesti kita manfaatkan untuk mengevaluasi (muhasabah) diri. Allah SWT berfirman,

”Wahai orang-orang beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkan untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kalian kerjakan.” (QS 59: 18).

Khalifah Umar bin Khathab menyatakan, ”Hitunglah diri kalian sebelum kalian dihitung. Timbanglah amal-amal kalian sebelum ditimbang. Bersiaplah untuk menghadapi hari yang amat dahsyat. Pada hari itu segala sesuatu yang ada pada diri kalian menjadi jelas, tidak ada yang tersembunyi.”

Rasulullah SAW bersabda, ”Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” (HR Tirmidzi).

Terkait dengan usia itu, Rasulullah SAW menjelaskan, ‘‘Sebaik-baik manusia ialah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya, sedangkan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang umurnya tetapi buruk amal perbuatannya.” (HR Tirmidzi).

Al Quran juga menuntun kita agar tidak merugi ditelan waktu. Hanya orang yang beriman, beramal sholeh, saling menasehati dalam mentaati kebenaran dan menetapi kesabaranlah yang akan menikmati keberuntungan. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ashr/103:1-3

1. Demi masa.2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Hikmah Tahun Baru Islam

Dengan mengingat hakikat waktu, seorang muslim diharapkan semakin hati-hati memanfaatkan waktu yang tersedia. Tahun baru yang merupakan bagian dari waktu perlu

Page 3: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

direnungi untuk mendapatkan pelajaran (ibrah) dalam rangka meningkatkan pemahaman dan amal. Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa pergantian Tahun Masehi sebagai berikut :

1. Senantiasa Mengingat waktu.

Pergantian tahun baru pada hakikatnya adalah mengingatkan manusia tentang pentingnya waktu. Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, ”Siapa yang mengetahui arti waktu berarti mengetahui arti kehidupan. Sebab, waktu adalah kehidupan itu sendiri.”

Dengan begitu, orang-orang yang selalu menyia-nyiakan waktu dan umurnya adalah orang yang tidak memahami arti hidup. Ulama kharismatik, Dr Yusuf Qardhawi, dalam kitab Al-Waqtu fi Hayatil Muslim menjelaskan tentang tiga ciri waktu. Pertama, waktu itu cepat berlalunya. Kedua, waktu yang berlalu tidak akan mungkin kembali lagi. Dan ketiga, waktu itu adalah harta yang paling mahal bagi orang beriman.

2. Memahami Pentingnya Peningkatan Diri

Orang yang sukses senantiasa mengingat dan memperhitungkan apakan hari ini telah dilewati dengan mendapatkan prestasi yang lebih baik dari kemarin atau tidak. Dengan demikian seorang muslim akan terus meningkatkan diri untuk terus menambah keberuntungan hidupnya agar tidak tertipu waktu apalagi celaka.

Semoga kita termasuk golongan orang yang sukses yaitu amal hari ini lebih baik dari hari kemarin. Semoga kita terhindar menjadi oarnag yang tertipu waktu dan celaka karena amal yang dikerjakan hari ini sama saja bahkan lebih buruk dari hari kemarin.

3. Merefleksikan Makna Hijrah dalam Kehidupan Sehari-hari

Hijrah berarti berpindah atau meninggalkan. Dalam makna ini, hijrah memiliki dua bentuk. Hijrah Makaniyah (fisik) dan Hijrah Ma’nawiyah. Hijrah makaniyah (hakiki) adalah berpindah secara fisik, dari satu tempat ke tempat lain. Adapun hijrah secara ma’nawiyah ditegaskan dalam firman Allah swt.

“Dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya aku senantiasa berhijrah kepada Tuhanku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”Al-Ankabut:26.

“Dan perbuatan dosa tinggalkanlah.” Al-Muddatsir:5

Bentuk-bentuk hijrah maknawiyah di antaranya Meninggalkan kebiasaan mengacuhkan karunia Allah menjadi hamba yang pandai bersyukur. Berpindah dari kehidupan jauh dari tuntunan agama kearah kehidupan yang relijius dan Islami. Berpindah dari sifat-sifat munafik, plin-plan, menjadi konsisten atau istiqomah. Berpindah dari cara-cara haram dalam menggapai tujuan ke arah cara-cara jujur dan halal.

Hijrah juga berarti berkomitmen kuat memegang pinsip kebenaran dan keadilan dan meninggalkan kebatilan dan kezhaliman. Meninggalkan perbuatan, makanan dan pakaian yang haram menjadi hidup sehat dan produkif. Meninggalkan perbuatan buruk dan dosa menuju taat dan berbuat baik hanya kepada Allah swt.

Page 4: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Hijrah juga serius meninggalkan kedengkian, menjauhi korupsi, tidak saling menjatuhkan sesama orang berima dan enggan saling menghujat. Hijrah juga mermaknai meninggalkan kesia-siaan, merubah kebiasaan hidup menjadi beban, dan tidak mau hidup dalam kebohongan.

Rasulullah saw. bersabda yang diriwayatkan Imam Bukhari: “Barangsiapa yang berhijrah untuk Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang berhijrah untuk dunia (untuk memperoleh keuntungan duniawi) dan untuk menikahi wanita maka hijrah itu untuk apa yang diniatkan nya.”

Wallahu’a’lam.

Hikmah Tahun Baru Hijriyah

Hikmah Pergantian Tahun Baru Hijriyah(Tahun baru merupakan refleksi dan introspeksi diri)

Mulazamah konsisten al-thariq diatas jalan bi-fi’li dengan melaksanakan al-wajibat kewajiban-kewajiban wa tarki dan meninggalkan al-manhiyyat larangan-larangan Allah.

Muhasabah mengevaluasi diri/Muahadah mengesakan Tuhan Mujahadah berjuang Muraqabah mendekatkan diri disertai Muaqabah menyadari atas segala kekurangan.

Man orang yang yuuladu dilahirkan muu’minaan beriman wa yahyaa dan hidup muu’minaan beriman wa yamuutu serta mati muu’minaan dalam keadaan beriman.

 Khairunnasi Sebaik-baik manusia man thala umruhu orang yang panjang umurnya wa hasuna amaluhu dan baik amalannya wa syarrunnaasi dan sejahat-jahat manusia man thala umruhu orang yang panjang umurnya wa saa’a amaluhu dan buruk amalannya (HR. Iman Ahmad).

Pergantian tahun baru merupakan refleksi catatan sejarah yang kelak akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.

يب�ا ) س� ح� ع�ل�يك� الي�وم� ك� س� ب�ن�ف ى ك�ف� ك�ت�اب�ك� أ ر� (١٤اق

Iqra’ Bacalah kitabaka kitabmu (catatan amal), kafa cukuplah bi-nafsika

Page 5: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

tentang dirimu al-yauma pada hari ini alaika sebagai hasibaa perhitungan amal.(QS. Al-Israa’ 14).

Hasabu anfusakum hisablah diri kalian qabla anta hasabuu sebelum kalian dihisab wa zanuu anfusakum timbanglah diri kalian qabla antazanu sebelum kalian ditimbang fainnahu ahwan alaikum karena sungguh mudah bagi kalian fii hisabi ghadaa bagi orang-orang yang melakukan hisab di dunia anta hasibu anfusakum berhias dirilah kalian dengan amal shaleh al-yauma pada hari ini wa tazanu li-ta’ardhil akbar untuk sebuah perhelatan akbar pada hari kiamat (HR. Al-Faqih).

Karena itulah kita dituntut untuk melakukan introspeksi diri dengan membaca terlebih dahulu lembaran catatan sejarah kita setahun yang lalu, untuk dijadikan sebagai cermin dalam menempuh dan mengisi perjalanan sejarah tahun berikutnya

Man Barang siapa yang istawa kemarin keadaannya sama yaumaahu dengan hari ini fahuwa maghbunun maka ia adalah orang-orang yang merugi Wa man kaana Barang siapa yang ghaduhu syarraan hari esuk keadaannya lebih buruk min yaumihi dari hari ini fahuwa mal-uunun maka ia adalah orang yang terkutuk Wa man Barang siapa yang lamyakun fiz ziyaadati keadaannya tidak bertambah  fahuwa fiinnuqshaani maka berada dalam kekurangan Waman kaana fiinuqshaani fal-mautu khairun lahu Dan barang siapa yang berada dalam kekurangan maka mati lebih baik baginya (HR. al-Faqih).

Hadist tersebut memberikan isyarat kepada kita bahwa hidup ini harus mengalami perubahan kearah kebaikan dari waktu kewaktu secara individu maupun bermasyarakat. Dan barang siapa yang berhijriyah dijalan Allah niscaya akan mendapati di muka bumi ini tempat hijriyah yang luas dan rezeki yang banyak. Orang yang beriman hendaknya bertaqwa kepada Allah dan mencari jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berhijriyah pada jalan-Nya agar mendapat keberuntungan. 

 

الل�ه� ر� مأ� م�ن ظ ون�ه ف� ي�ح ه� لف� خ� و�م�ن ي�د�يه� ب�ين� م�ن ب�ات) ع�ق* م (١١ ) ل�ه

Lahu bagi manusia mu’aqqibaatun disertai pengikut/malaikat  min baini dari

Page 6: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

arah yadaihi didepannya wa min khalfihii dan dari belakangnya yahfathuunahu mereka menjaga/mencatatnya min amrillah atas perintah Allah.(QS. Ar-Ra’ad, 11).

الل�ه� وا ات�ق و� ل�غ�د. د�م�ت ق� ا م� ن�فس) لت�نظ ر و� الل�ه� وا ات�ق ن وا آم� ال�ذ�ين� ا ي5ه�� أ ي�ا

( ل ون� ت�عم� ا ب�م� ب�ير) خ� الل�ه� �م( ١٨إ�ن اه أ�نس� ف� الل�ه� وا ن�س ك�ال�ذ�ين� ت�ك ون وا و�الون� ) ق اس� الف� ه م أ ول�ئ�ك� م ه س� �نف (١٩أ

Yaa-ayyuha Wahai alladziina orang-orang yang aamanuu beriman taqullaha bertakwalah kepada Allah wat-tandhur dan hendaklah memperhatikan nafsun dirinya maa qaddamat apa yang akan ia perbuat lighad untuk hari esok wattaqullaha dan bertakwalah kepada Allah. Innallaha Sesungguhnya Allah khabiirun Maha mengetahui bimaa terhadap apa ta’maluun yang kamu kerjakan. Wa laa-takuunuu dan janganlah kamu kalladziina seperti orang-orang yang nasuullaha lupa kepada Allah fa’ansahum lalu Allah menjadikan lupa anfusahum kepada diri mereka sendiri ulaika mereka itulah humul orang orang yang faasiquun fasik (QS. Al-Hasyr, 18-19).

Kesadaran yang harus kita lakukan dalam menghadapi pergantian tahun hijrah ini adalah menemukan jati diri  sehingga tahun baru hijrah ini diharapkan merupakan momentum untuk dapat menemukan pencerahan, menuju arah perubahan perbaikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Sebab tanpa perubahan mustahil kita bisa keluar dari krisis peradaban manusia yang sedang melanda bangsa Indonesia ini Manusia merupakan makhluk tertinggi ciptaan Tuhan yang dalam dirinya telah dibekali nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan. Oleh karena itulah, kehidupan hendaknya memberikan makna pada manusia dan selalu ingat akan Tuhannya. Merasa menjadi manusia yang diciptakan tidak sempurna untuk mengendalikan jagad raya. Siapa saja yang merasa menjadi ciptaan-Nya pada dasarnya hanyalah sekedar menjalani hidup. Maka hendaknya dalam setiap kebersamaan ciptakan suasana kekerabatan, kekeluargaan dengan mengedepankan perilaku dan budi pekerti luhur.

م ه� س� �نف أ و� م ال�ه� و� مب�أ� الل�ه� ب�يل� س� ف�ي د وا اه� و�ج� وا ر اج� و�ه� ن وا آم� ال�ذ�ين�

ون� ) ائ�ز الف� ه م أ ول�ئ�ك� و� الل�ه� ند� ع� ة� ج� د�ر� (٢٠أ�عظ�م

Alladziina orang-orang yang aamanuu beriman wa haajaruu  dan berhijrah wa jahaduu serta berjihad fii sabiilillahi di jalan Allah bi-amwalihim dengan harta benda wa anfusihim dan jiwa raga mereka a’dhamu adalah lebih Tinggi darajatan derajatnya indallahi di sisi Allah.Wa ulaika Dan itulah humul orang-orang yang muflihuun mendapat kemenangan.(QS. At-Taubah, 20).

Page 7: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Refleksi Tahun Baru Islam 1435 Hijriah Rubrik: Artikel Lepas | Oleh: Elmo Juanara - 05/11/13 | 12:43 | 01 Muharram 1435 H

Ada 1 komentar 2052 hits

Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com –  “Isyhadu bi ana muslim! Saksikan bahwa aku adalah seorang muslim!”

Kalimat barusan merupakan kalimat yang menggentarkan dan meneguhkan kepada setiap pendengarnya. Karenanya, di dalam kalimat itu tersurat makna yang sangat gamblang tentang jati diri seorang muslim.

Adalah Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di seluruh dunia. Selama masih dalam tahap berkembang, negara Indonesia mulai dicekoki pemahaman-pemahaman barat yang mulai melunturkan setetes demi setetes budaya Islam yang ada di Indonesia.

Page 8: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Tahun Baru Islam misalnya, kebanyakan masyarakat Indonesia (mungkin) lupa dengan momen bersejarah ini, (mungkin) lupa dengan tahun baru dari agamanya sendiri, dan (mungkin juga) hilang ingatan dan pura-pura tidak tahu dan mau tahu dengan tahun baru Islam.

Sangat disayangkan, ketika tahun baru masehi lebih di ingat dan di kenang ketimbang tahun baru Islam. Dan sangat disesalkan, apabila tahun baru masehi itu lebih di persiapkan dengan matang dengan penyambutannya yang kadang melampaui batas -menghambur hamburkan uang- sedangkan tahun baru Islam? Hanya di jadikan momentum semalam dan berkata “selamat tahun baru Islam, yuk kita istirahat, besok ada tugas yang lebih penting lagi dari pada sekadar merayakannya” atau “eh besok libur karena tahun baru Islam ya? Ya udah yang penting liburnya, yuk besok jalan…”

Sangat tidak menghormati, sangat tidak disambut dengan baik, minimal kita ingat dan berdoa pada momentum ini. Agar momentum ini tidak hanya menjadi moment yang ‘hanya lewat’ dalam setiap tahunnya.

Padahal di tahun baru Islam ini (kita menyebutnya tahun Hijriah) ada peristiwa hebat yang sangat menyejarah. Sebuah peristiwa perintah dari Allah melalui seruan Rasul-Nya kepada seluruh umat muslim untuk berhijrah (berpindah tempat) dikarenakan Mekkah sudah tidak aman. Dan makna yang terkandung di dalam kisah ini adalah keharusan kita untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain bilamana tempat tersebut sudah tidak kondusif. Hijrah dari yang buruk-buruk ke yang baik-baik, hijrah dari tidak pernah shalat berjamaah kepada shalat berjamaah, hijrah dari tidur setelah subuh menjadi baca Al Quran setelah subuh dan hijrah yang lain-lainnya. Intinya Hijrah ke ARAH yang LEBIH BAIK. Ah, mungkin teman-teman lebih tahu seperti apa contoh lainnya…

Nah, begitu besarkan makna yang terkandung dalam kisah tersebut. Sayang jika hanya momentum kali ini hanya sebagai ‘jatah libur satu hari’.

Terakhir, izinkan saya menulis beberapa syair sebagai penutup:

Hijrah, adalah sebuah peristiwa kenangan yang menelisik di setiap jiwa kaum-kaum Muhajirin..Hijrah, adalah seruan Rasul kepada umatnya pergi meninggalkan kekejian dari suatu tempat, ke tempat yang lain…Hijrah… begitu banyak makna yang terkandung di dalamnya, ia nya tidak dapat dimaknai dengan hanya berpindah tempat, tetapi lebih berpindah dari suatu kebiasaan ‘buruk’ ke kebiasaan yang ‘baik’..

Jikalau teman-teman tahu makna dari tahun baru Islam yang sebenarnya, pastilah momentum ini tidak akan terlewat begitu saja…Jikalau teman-teman mengetahui peristiwa menyejarah di balik tahun baru ini, pasti terjadilah transformasi kebaikan yang menghapus keburukan..Jikalau teman-teman mengetahui esensi di tahun ini, pastilah Tahun Baru Islam lebih di ingat ketimbang tahun baru masehi… Dan jika saja teman-teman merenung, apa sajakah kebaikan kita di tahun ini? Seberapa banyak keburukan yang kita lakukan di tahun ini?  Lalu apakah tahun ini LEBIH BAIK dari tahun sebelumnya? Karena sesungguhnya orang yang beruntung adalah ia yang HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN.

Page 9: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Maka, sudah sewajarnyalah kita berucap doa di akhir tahun ini, meminta ampunan untuk tahun ini dan harap untuk tahun yang akan datang. 

Allahumma inna nastaghfiruka fi dhunubina wa isrofan fi hadhihissanti wa taqobbal maa a’milna fi hadhihissanati Ya Allah sesungguhnya kami memohon ampun atas dosa-dosa kami dan sikap berlebih-lebihan dari kami pada tahun ini, dan terimalah semua amal-amal kami

Allahummaj’alawal hadha sanati solahan wa awsatoha falahan wa akhiroha najahanYa Allah jadikanlah awal tahun ini kebaikan, pertengahannya keberuntungan, dan akhirnya kesuksesan 

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/05/41690/refleksi-tahun-baru-islam-1435-hijriah/#ixzz2l5z5liL8 Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Konsepnya :

1. Pembukaan : mengucapkan selamat memasuki tahun baru hijriyah 1435, artinya Dalam perhitungan waktu kehidupan kita telah diberi kesempatan menikmati 1 tahun...yang lalu... dan sekarang diberi kesempatan untuk menapaki tahun berikutnya....Tentu ini adalah karunia pemberian dari Allah SWT...dan setelah diberi kita berterimakasih...dengan cara menjadikan kesempatan untuk hidup satu tahun lagi sebagai sarana kita lebih mendekatkan diri kepada Allah (beribadah kepada Allah)...dengan cara inilah kita akan mendapatkan keberkahan (ziyadatul khoir) atas pertambahan umur kita...God Make Tomorow for Us to be Better...Menjadikan diri kita lebih baik setiap harinya...itulah spirit pergantian waktu seperti tahun baru hijriyah ini...sudahkah kita menyiapkan diri untuk berubah lebih baik...atau sekarang telah berada pada keadaan perubahaan menjadi lebih baik...

strategi untuk perubahan 

perubahan diri sangat sulit, tetapi bukan tidak mungkin, juga tidak harus traumatis, menurut  pakar Stan Goldberg, Ph.D. Di sini, ia menjabarkan 10 prinsip yang dianggap perlu untuk perubahan yang berhasil.

Penelitian oleh psikolog James O. Prochaska, Ph.D., seorang ahli terkenal secara internasional pada perubahan terencana, telah berulang kali menemukan bahwa perubahan terjadi secara bertahap. Untuk meningkatkan probabilitas keberhasilan keseluruhan, membagi perilaku menjadi beberapa bagian dan mempelajari setiap bagian secara berurutan.

Page 10: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Strategi: Memecah perilaku

Hampir semua perilaku dapat dipecah. Pisahkan perilaku yang Anda inginkan menjadi lebih kecil, mandiri unit.

Dia ingin berada di waktu untuk bekerja, sehingga ia menuliskan apa yang akan memerlukan: bangun, mandi, berpakaian, menyiapkan sarapan, makan, mengemudi, parkir dan membeli kopi-semua sebelum pukul 9 pagiPerubahan Apakah Menakutkan

Kami menolak perubahan, tapi takut yang tidak diketahui dapat mengakibatkan menempel perilaku-status quo tidak peduli seberapa buruk mereka.

Strategi: Memeriksa konsekuensi

Bandingkan semua kemungkinan konsekuensi dari kedua status quo dan perilaku yang diinginkan. Jika ada hasil yang lebih positif terkait dengan perilaku baru, ketakutan Anda yang tidak diketahui tidak beralasan.

Jika dia tidak menjadi lebih tepat waktu, hal berikutnya dia akan terlambat adalah kantor pengangguran. Ada pasti manfaat yang lebih besar untuk mengubah daripada tidak berubah.

Strategi: Siapkan pengamat Anda

Perilaku baru dapat menakut-nakuti orang-orang yang mengamati mereka, sehingga perlahan-lahan memperkenalkan mereka.

Menjadi tepat waktu semalam akan membuat rekan kerja yang mencurigakan. Dia mulai tiba oleh 9 am hanya pada hari-hari penting.

Strategi: Jadilah realistis

Tujuan realistis meningkatkan rasa takut. Ketakutan meningkatkan probabilitas kegagalan.

Pagi menemukannya lamban, sehingga ia mulai mempersiapkan malam sebelumnya dan dua kali lipat waktu paginya.Perubahan Harus Positif

Sebagai penelitian awal menunjukkan BF Skinner, penguatan-bukan hukuman-diperlukan untuk perubahan permanen. Penguatan dapat bersifat intrinsik, ekstrinsik atau asing. Menurut Carol Sansone, Ph.D., seorang profesor psikologi di University of Utah, satu jenis penguat harus hadir untuk diri-perubahan, dua akan lebih baik daripada satu, dan tiga akan menjadi yang terbaik.

Strategi: Nikmati tindakan

Penguatan intrinsik terjadi ketika perbuatan itu memperkuat.

Dia suka berpakaian dengan baik. Melihat pakaiannya diletakkan di malam hari adalah pengalaman yang menyenangkan.

Page 11: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Strategi: Mengagumi hasilnya

Suatu tindakan tidak harus menyenangkan ketika hasil akhirnya adalah ekstrinsik menguatkan. Misalnya, aku benci membersihkan dapur saya, tapi saya melakukannya karena saya suka melihat dapur bersih.

Setelah berpakaian, ia melihat ke dalam cermin dan menikmati hasil dari persiapan malamnya: Dia tampak sempurna.

Strategi: Hadiahi diri Anda sendiri

Penguatan asing tidak secara langsung terhubung ke tindakan atau penyelesaiannya. Seorang pekerja mungkin membenci pekerjaan manufaktur, tetapi akan terus bekerja untuk gaji yang baik.

Setiap kali ia bertemu dengan sasarannya, ia menempatkan $ 20 ke dana liburannya Hawaii.

Strategi: Ambil langkah kecil

Dalam satu studi San Francisco State University, para peneliti menemukan bahwa peserta yang lebih berhasil bila tujuan mereka secara bertahap didekati. Tuliskan perilaku yang ingin Anda ubah. Lalu ke kanan, menulis tujuan Anda. Menggambar empat baris antara dua dan menulis langkah progresif pada setiap yang akan membawa Anda lebih dekat ke tujuan Anda.

Minggu pertama, ia akan tiba dengan 9:20 am, kemudian lima menit lebih awal setiap minggu berikutnya sampai ia mencapai tujuannya.

Strategi: Menyederhanakan proses

Metode perubahan seringkali tidak perlu rumit dan ingar-bingar. Melalui kesederhanaan, kejelasan muncul.

Daripada menunggu dalam antrean di Starbucks, dia akan membeli kopi di gedung kantornya.

Strategi: Siapkan untuk masalah

Dunia yang sempurna tidak ada, dan tidak melakukan situasi belajar yang sempurna. Pamela Dunston, Ph.D., dari Clemson University, ditemukan isyarat menjadi strategi yang efektif.

Page 12: Hikmah Tahun Baru Islam.docx

Jam alarm gagal untuk membangunkannya, sehingga untuk bulan pertama dia menggunakan telepon layanan membangunkan.Lebih lambat Lebih Baik

Semuanya memiliki kecepatan alami sendiri, ketika diubah, hal yang tidak menyenangkan terjadi. Perubahan adalah paling efektif ketika terjadi secara perlahan, sehingga perilaku menjadi otomatis.

Strategi: Menetapkan tenang

Hidup ini seperti sebuah danau diaduk-up: Biarkan untuk menenangkan dan lumpur akan mengendap, membersihkan air. Hal yang sama berlaku untuk perubahan.

Untuk membuat pagi kurang harried, ia tidak lagi berlari tugas dalam perjalanan untuk bekerja.

Strategi: Menghargai jalan

Penulis Ursula LeGuin pernah berkata, “Ini baik untuk memiliki mengakhiri perjalanan menuju, tetapi itu adalah perjalanan yang penting, pada akhirnya.” Jangan menyusun jalan yang sulit, melainkan harus sebagai bermanfaat sebagai tujuan.