Upload
tiara-janatin
View
5
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
education
Citation preview
5/28/2018 Hepatitis 1
1/14
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................................iv
Rumusan Masalah ..................................................................................................vi
Tujuan ....................................................................................................................vi
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Hepatitis ....................................................................................................1
Jenis jenis Hepatitis ................................................................................................2
Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis .................................................................3
Tanda dan Gejala Hepatitis ....................................................................................4
Pencegahan Hepatitis .............................................................................................6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................................8
Saran .......................................................................................................................9
Daftar Pustaka .......................................................................................................10
5/28/2018 Hepatitis 1
2/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi
atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah
yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus
menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis
virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia.
Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya
bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi
virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati.
Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30
tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa
panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya
berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh
menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.
Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua
kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi
sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat
hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah penduduk
atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang dari 10 persen yang terdiagnosis
dan diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis.
Karena itu, pemeriksaan menjadi penting.
Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan
menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90%
5/28/2018 Hepatitis 1
3/14
dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-
kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan kesalahan
diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya.
(Brunner & Sudarth, 2001 : 1169)
Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau penurunan
nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak
untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah mendapatkan
nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga klien tidak mudah lelah.
Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral
bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk
mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih ditujukan pada pasien
yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi
parenteral dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau
fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah pemberian makan enteral. Asam
amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan melalui vena sentral
atau perifer. (Marilyn E. Doengoes, 1999: 758)
Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila ada anggota keluarga
menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga dan klien siap menghadapi resikoterburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan
diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih yang aman,
sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan,
pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan
sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan
penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan yang tepat,
disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan
tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan
akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.
5/28/2018 Hepatitis 1
4/14
1.2 Rumusan Masalah
1. apa itu hepatitis?
2. berapa macam/jenis hepatitis?
3. apa penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis itui?
4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu?
5. bagaimana cara pencegahan penyakit hepatitis itu?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui jenis - jenis, cara penularan dan cara pencegahan penyakit hepatitis
1.4 Manfaat penelitian
Untuk menambah pengetahuan tentang jenis - jenis dan cara pencegahan penyakit hepatitis.
5/28/2018 Hepatitis 1
5/14
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI HEPATITIS
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap berbagai
kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.
(Ester monika, 2002 : 93)
Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.
Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai nekrosis dn
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler
yang khas.
(Brunner & Suddarth, 2002 : 1169)
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa awam
sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya
berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan penyakit hati. Namun banyak asumsi
yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang hati. sedangkan
istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kercunan, karena tidak semua penyakit
kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung
empedu. (M. Sholikul Huda)
Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat obatan serta bahanbahan kimia. (Sujono
Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas. (Smeltzer, 2001)
5/28/2018 Hepatitis 1
6/14
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah suatu penyakit
peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2.2 Jenis-jenis Hepatitis
2.2.1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi oral-fekal, HVA
terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini
melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi :
2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi adalah anak-
anak dan dewasa muda.
2.2.2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau hubungan seks.
Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi;
pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan
staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan
heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien
hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.
2.2.3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering infeksi hepatitis yang
ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV,
tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna
obat injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap pekerja perawatan
5/28/2018 Hepatitis 1
7/14
kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama
18-180 hari.
2.2.4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah parah. Infeksi oleh
HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat
menyebabkan infeksi hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui
infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien
tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya
belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan,
kegagalan hati, dan kematian
2.2.5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air yan tercemar.
populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau perjalanan pada bagian
Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga
pertengahan.
2.2.6. Kemungkinan hepatitis F dan G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para pakar belum sepakat
hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa
hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkanhepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
2.3 Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis
5/28/2018 Hepatitis 1
8/14
2.3.1. Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui gelas atau sendok
bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang kadang dapat juga melalui keringat
penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada penderita pengdapa hepatitis A.
2.3.2. hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil bila terserang virus
ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam kandungan atau waktu menyusui bayi itu.
Bentuk penularan seperti inilah yang banyak di jumpai pada penyakit hepatitis B. Pada saat ini
jenis hepatitis yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula di cegah
melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi orang dewasa,
kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu berisiko tinggi. Kelompok ini
mencakup:
1) Imigran dari daerah endemis hepatitis b
2) pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
3) Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang terinfeksi
4) Pria homoseksual yaang secara seksual aktif
5) Pasien rumah sakit jiwa
6) Narapidana pria
7) Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk tertenu dari plasma
8) Kontak serumah denag karier hepatitis
9) Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak dengan darah
2.3.3. hepatitis C
5/28/2018 Hepatitis 1
9/14
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak seksual
dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C
juga berbahaya karena sebagian besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi
kronis/menahun dan menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang
sekitarnya.
2.3.4. Hepatitis Delta dan hepatitis E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut, tetapi belum ada penelitian
yang lebih mendalam.
2.4 Tanda dan Gejala
Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis hampir tidak
mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa
yang di derita pasiennya dan untuk membedakannya secara pasyi masih diperlukan bantuan
melalui pemeriksaan darah penderita.gejala penderita hepatitis virus mula mula badanya terasa
panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh
tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien
hepatitis virus biasnya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita hepatitis A
dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis C dapat menjadi kronis.
Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di ketahui sevara pasti bagaimana perjalanan
penyakitnya.
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian kecil (kira-kira
10%) akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal.penderita hepatitis B yang menahun
setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada pula yang
berubah menjadi kanker hati.
5/28/2018 Hepatitis 1
10/14
Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit yang
mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
2.4.1 Stadium prodromal,
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien
mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belu
muncul. Antibodi terhadap virus biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 minggu
dan ditandai oleh :
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)
2.4.2 Stadium ikterus.
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang stadium ini
ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:
- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegali
- Mungkin gatal ( pruritus ) dikulit
5/28/2018 Hepatitis 1
11/14
2.4.3 Stadium pemulihan.
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila tedapat splenomegali, akan segera mengecil
2.5 Pencegahan
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini belum
ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah hepatitis
virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena
memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak diselidiki baik mengenai perjalanan
penyakitnya maupun komplikasinya.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B yang tidak menampakkan
gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi manusia sehat. Agarc tubuh menjadi kebal
diperlukan vaksinassi dasar mengenai dasar sebanyak tiga kali vaksinassi hepatitis B. Mengenai
jarak waktu pemberian vaksinasi dasar tergantung dari jenis vaksinasi yang dipakai.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang telah kebal
Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang di
buat dari darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak
tiga kali, sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita
sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.
Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi penguat. Caranya
bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun kemudian satu kali, lalu 4 tahun
kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu
diberikan hanya setiap 5 tahun sekali saja.
5/28/2018 Hepatitis 1
12/14
Vaksinasi hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang lahir dari ibu yang
mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B segera setelah lahir, sedangkan bayi
lainnya boleh diberi setelah berumur sebulan.
Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan memakai sarung
tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali
tutup jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan terkontaminasi dan pembersihan
alat-alat dan permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan untuk laboratorium harus
diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga menjelaskan pentingnya
mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan lainnya.
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
5/28/2018 Hepatitis 1
13/14
1. Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
2. Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
* hepatitis A
* hepatitis B
* hepatitis C
* hepatitis D
* hepatitis E
* kemungkinan hepatitis F dan G
3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian
hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan dan
imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan
degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang
terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon imun
yang timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel
serta serangan antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel
yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah
berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis
dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis hampir
tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium prodromal
b. Stadium ikterus
5/28/2018 Hepatitis 1
14/14
c. Stadium pemulihan
6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini
belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk mencegah
hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.
1.2 SARAN
1. biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat
2. selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Pendi. 2011. Makalah tentang Hepatitis (pbh-batusangkar.blogspot.com) 21 Nopember
2011