66
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Sistem Kristal Isometrik (Sumber: A. Hengki.2013.  Laporan Resmi  Praktikum Kristalografi dan Mineralogi ) ......................................................8    9 Gambar 2 Sistem Kristal Heksagonal (Sumber: A. Hengki.2013.  Laporan Resmi  Praktikum Kristalografi dan Mineralogi ) ...................................................... Gambar 3 Sistem Kristal Orthorombik (Sumber: A. Hengki.2013. Laporan Resmi  Praktikum Kristalografi dan Mineralogi ) ..................................................... Gambar 4 Sistem Kristal Tetragonal (Sumber: A. Hengki.2013.  Laporan Resmi  Praktikum Kristalografi dan Mineralogi ) ..................................................... Gambar 5 Sistem Krista l Monoklin (Sumber: A. Hengki.2013.  Laporan Resmi  Praktikum Kristalografi dan Mineralogi ) ...................................................... Gambar 6 Sistem Kristal Triklin (Sumber: A. Hengki.2013.  Laporan Resmi  Praktikum Kristalografi dan Mineralogi  ) .................................................... Gambar 7 Sistem Kristal Trigonal (Sumber: A. Hengki.2013. Laporan Resmi  Praktikum Kristalografi dan Mineralogi ) .....................................................

Hengki KRISMIN

Embed Size (px)

Citation preview

DAFTAR GAMBAR

Gambar1SistemKristal Isometrik(Sumber: A. Hengki.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)8 9 Gambar2SistemKristalHeksagonal(Sumber: A. Hengki.2013. LaporanResmi Praktikum Kristalografi dan Mineralogi)Gambar 3 Sistem Kristal Orthorombik (Sumber: A. Hengki.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi) Gambar 4 Sistem Kristal Tetragonal (Sumber: A. Hengki.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)Gambar 5 Sistem Kristal Monoklin (Sumber: A. Hengki.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)Gambar 6 Sistem Kristal Triklin (Sumber: A. Hengki.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi )Gambar 7 Sistem Kristal Trigonal (Sumber: A. Hengki.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kristalografi dan mineralogi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang kristal dan mineral-mineral penyusun pembentuknya, serta dasardisiplin ilmu kristalografi. Bidang ini terkait dalam ilmu geologi tentang kimia dan fisika. Secara mendalam pokok bahasan yang dikaji meliputi sifat-sifat geometri Kristal serta fisis kristal. Secara tersendiri kristalografi diartikan satu cabang ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat di dalam geometri kristal terutama berkaitan dengan permasalahan perkembangan, pertumbuhan, kenampakan luar suatu struktur dalam sifat fisis lainnya. Sedangkan mineralogi merupakan ilmu yang secara dalam mempelajari tentang sifat-sifat mineral pembentuk batuan yang terdapat di bumi dan manfaat bagi manusia serta dampaknya terhadap sifat tanah. Mempelajari kristalografi berarti akan membahas tentang bagaimana serta dimana kristal diartikan bidang homogen yang memiliki bidangpolyhedral tertentu.Bidang muka yang licin dalam suatu kristal di dalam kristalografi dan mineralogi biasanya bersifat anisotrop dan tembus air. Sedangkan di dalam mempelajari mineralogi berarti akan membahas mineral dimana merupakanbenda padat homogen yang ada di alam dengan komposisi kimia tertentu,mempunyai atom yang teratur dan biasanya terbentuk secara alami. Proses terbentuknya kristal dan mineral alam merupakan akibat dariproses geologi, yaitu :a.Endogenik, merupakan proses kristal yang dibentuk pengkristalan magma.b.Eksogenik, merupakan proses pengkristalan yang dipengaruhi oleh gaya-gaya dari luar.c.Tektonik lempeng, dimana proses ini adalah dasar dari penyatuan jalurmagnetik dengan sumbu zona pelapukan. Berdasarkan perbandingan panjang yang berada pada sumbu-sumbu kristalografi, letak maupun maupun posisi sumbu, jumlah dan nilai sumbu vertikal atau nilai di sumbu c, maka kristal digolongkan menjadi 7 sistem kristal, yaitu :a) Sistem Isometricb) Sistem Tetragonalc) Sistem Hexagonald) Sistem Trigonale) Sistem Orthorombicf) Sistem Tricling) Sistem Monoclin

1.2. Pengertian KristalKristal berasal dari bahasa Yunani yaitu crustallos yang berarti es atau sesuatu yang menyerupai es.Kristal merupakan bangun yang homogen terdiri atas atom-atom yang tersusun teratur dan berulang (dalam pola tiga dimensi).Zat padat terbentuk dari Kristal yang mempunyai jarak antara atom satu dan antara lainnya tertentu sehingga akan membentuk bangun geometri tertentu pula. Bentuk-bentuk geometri inilah yang merupakan dasar bentuk Kristal suatu zat.Bentuk geometri terkecil dari krsital disebut sel satuan.

1.3. Maksud dan Tujuan1.3.1. Maksud Dalam studi Geologi, setelah mempelajari ilmu-ilmu tentang kristal, tahap selanjutnya adalah mempalajari ilmu tentang mineral atau Mineralogi. Kristalografi sendiri terkait dalam satu rangkaian dengan berbagai macam contoh dalam pembelajarannya. Terkait dengan kristal adalah komponen dasar dalam Geologi karena kristal adalah suatupadatan yang atom,molekul,atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Dan dengan menjalani studi Kristalogrfi, dimaksudkan agar kita dapat mengenal, mengetahui dan juga menguasai Kristalografi yang menjadi salah satu dasar terpenting dalam Geologi.Dengan bekal ilmu tentang kristal yang akan diperoleh, Kristalografi adalah salah satu aplikasi dari ilmu tersebut. Dan pada akhirnya, dengan menguasai kristalografi dan Mineralogi nantinya, akan dapat lebih mudah dalam mempelajari ilmu Geologi pada tahap selanjutnya.

1.3.2. Tujuan Dalam kegiatan mempelajari dan melakukan praktikum Kristalografi, kita di tuntut untuk dapat : 1. Mengaplikasikan ilmu tentang kristal. 2. Mengetahui defenisi dari Kristalografi itu sendiri. 3. Mengetahui sifat-sifat fisik dari kristal. 4. Mampu melakukan penyelidikan secara fisik dari kristal. 5. Mengetahui persentase komponen-komponen kristal.

1.4. Aplikasi di Bidang GeologiPada bidang Geologi, mempelajari kristalografi sangatlah penting.Karena untuk mempelajari ilmu Geologi, kita tentunya juga harus mengetahui komposisi dasar dari Bumi ini, yaitu batuan. Dan batuan sendiri terbentuk dari susunan mineral-mineral yang tebentuk oleh proses alam. Dan pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian mineral yang dibentuk kristal-kristal.Dengan mempelajari kristalografi, kita juga dapat mengetahui berbagai macam bahan-bahan dasar pembentuk Bumi ini, dari yang ada disekitar kita hingga jauh didasar Bumi.Ilmu kristalografi juga dapat digunakan untuk mempelajari sifat-sifat berbagai macam mineral yang paling dicari oleh manusia.Dengan alasan untuk digunakan sebagai perhiasan karena nilai estetikanya maupun nilai guna dari mineral itu sendiri.Jadi, pada dasarnya, kristalografi digunakan sebagai dasar untuk mempelajari ilmu Geologi itu sendiri. Dengan alasan utama kristal adalah sebagai pembentuk Bumi yang akan dipelajari.

1.5. Alat dan Bahana. Penggarisb. Satu set penggaris segitigac. Pensil mekanik ukuran 0,5 dan 0,7d. Penghapuse. Papan Alasf. Busur Derajatg. Jangkah. Pensil Warnai. Kertas Deskripsi

BAB IITINJAUAN UMUM

Mengikuti hukum Geometri , jumlah dan kedudukan dari bidang- bidang nya tertentu dan teraturBahan padat homogen, biasanya Anisotrop dan tembus air, mengandungpengertian :A. Tidak termasuk di dalamnya cair dan gasB. Tidak dapat di uraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana olehprosesproses FisikaC. Menuruti hukum- hukum ilmu pasti sehingga susunan bidangnyamengikuti hukum geometri, mengandung pengertian :a. Jumlah bidang dari suatu bentuk Kristal tetapb. Macam dan bentuk dari bidang Kristal tetapc. Sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luar dari kristal yang tetap.Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifatsifat geometri dari Kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, strukturdalam ( Internal ) dan sifat sifat fisis lainnya.a. Sifat Geometri Memberikan pengertian letak, panjang dan jumlah sumbu kristal yang menyusun suatu bentuk kristal tertentu adanya jumlah serta bentuk bidang luar yang membatasinya.b. Perkembangan dan pertumbuhan kenampakan bentuk luarBahwa di samping mempelajari bentukbentuk dasar yaitu suatu bidang pada situasi permukaan, juga mempelajari kombinasi antara satu bentuk kristal dengan bentuk kristal yang lain yangmasihdalamsatusistemKristalografi,atau pun dalam arti kembaran dari kristalyang terbentuk kemudian.

c. Struktur DalamMembicarakan susunan dan jumlah sumbu sumbu kristal, juga menghitung Parameter dan parameter Rasio.d. Sifat Fisis Kristal Sangat tergantung pada struktur ( susunan atom atomnya ). Besar kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk yang di batasi oleh bidang bidang kristal, sehingga akan di kenal dua zat yaitu kristalin dan Non kristalin.e. Daya Ikat dalam Kristal Daya yang mengikat atom (atau ion atau grup ion) dari zat pada kristalin adalah bersifat listrik dialam. Tipe dan intensitasnya sangat berkaitan dengansifat-sifat fisik dan kimia dari mineral. Kekerasan, belahan daya lebur, kelistrikan dan konduktivitas termal, dan koefisien ekspansi termal berhubungan secara lansung terhadap dayaikat. Secaraumum, ikatankuat memilikikekerasanyanglebih tinggi, titik leleh yang lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia darisuatu kristal dapat dibagi menjadi,4 macam,yaitu: ionik, kovalen, logam dan van der waals.

BAB III KRISTALOGRAFI

IsometrikSistem isometric ini juga dikenal sebagai sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada tiga dan saling tegak lurus satu dengan lainnya. Denganperbandingan panjang yang sama untuk masing masing sumbunya.Sistem Isometrik dibagi menjadi 5 Kelas:1. Tetartoidal2. Gyroidal3. Diploidal4. Hextetrahedral5. Hexoctahedral

Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal isometrik ini adalah Gold, Pyrite, Galena danHalite.

Ketentuan Sistem Kristal IsometrikDalam sistem kristal isometrik (regular) terdapat beberapa ketentuan seperti sebagai berikut:Dalam keadaan sebenarnya :

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)a. Jumlah sumbu ada 3 yaitu sumbu a = b = c disebut juga sumbu ab. = = = 90

Cara Menggambar Sistem Kristal Isometrik

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)

a. Sudut a+ dengan b- = 30 ( Sudut a + / b + = 300 )b. Perbandingan panjang sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3 ( a : b : c = 1 : 3 : 3 )

Lampiran Sistem Kristal Isometrik

Hexagonal Sistem kristal ini mempunyai 4 sumbu kristal , dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga sumbu lainnnya.Sumbu a, b, dan d masing masing membentuksudut 1200 terhadap satu sama lain. Sumbu a, b, dan d memiliki panjang sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang maupun lebih pendek (pada umumnya lebih panjang) Sistem Heksagonal dibagi menjadi 7 kelas:1. Heksagonal Piramidal2. Hexagonal Bipiramidal3. Diheksagonal Piramidal4. Diheksagonal Dipiramidal5. Trigonal Bipiramidal6. Ditrigonal Bipiramidal7. Heksagonal TrapezohedralBeberapa contoh mineral dengan system kristal heksagonal adalah quartz,corundum, hematite, calcite, dolomite, apatite ( Mondadori,Arlondo.1997 )

Ketentuan Sistem Kristal Hexagonal Dalam sistem kristal hexagonal terdapat beberapa ketentuan seperti sebagaiberikut : Dalam keadaan sebenarnya :a. Jumlah sumbu ada 4 yaitu sumbu a = b = d cb. Sudut 1 = 2 = 3= 900 dan 1 = 2= 3= 1200c. Sumbu c bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu a.d. Sumbu a, b dan d terletak dalam bidang horisontal membentuk sudut 600.Cara Penggambaran Sistem Kristal Hexagonal:a. Sudut a+ dengan b-= 170 dan sudut b+ dengan d- = 390 b. Perbandingan panjang sumbu b : d : c = 3 : 1 : 6

Lampiran Sistem Kristal Heksagonal

Orthorombik Sistem ini juga disebut Sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut memilikipanjang yang berbeda.Sistem Orthorombik dibagi menjadi 3 kelas :1. Bisfenoid2. Piramid3. BipiramidBeberapa contoh mineral dengan system kristal orthorombik adalahstibnite,chrysoberyl, aragonite,dan witherite (Pellant,Chris.1992) .Ketentuan Sistem Kristal OrthorombikDalam sistem kristal Orthorombik terdapat beberapa ketentuan seperti sebagaiberikut:Dalam keadaan sebenarnya :a. Jumlah sumbu ada 3 yaitu sumbu a b cb. Sudut = = = 90c. Sumbu c terpanjang dan sumbu aterpendek.d. Sumbu a = brachy; Sumbu b = macro;Sumbu c = basal.Cara Penggambaran Sistem Kristal Orthorombik :a. Sudut a+dengan b-= 30b. Perbandingan panjang sumbu a: b : c = 1 : 4 : 6

Lampiran Sistem Kristal Orthorombik

TetragonalKetentuan Sistem Kristal Tetragonal Sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu kristal yang masing masing saling tegaklurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang yang sama. Sedangkan sumbu cberlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek. Sistem Tetragonal dibagi menjadi 7 kelas yaitu :1. Piramidal2. Bipiramidal3. Bisfenoidal4. Trapezohedral5. Ditetragonal Piramidal6. Skalenohedral7. Ditetragonal Bipiramidal

Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal tetragonal ini adalah rutile autunite pyrolusite leucite, scapolite, ( Pellant,Chris.1992 ).Dalam sistem kristal Tetragonal terdapat beberapa ketentuan seperti sebagaiberikut :Dalam keadaan sebenarnya :

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)a) Jumlah sumbu ada 3 yaitu sumbu a = b cb) Sudut = = = 90c) Sumbu c bila lebih panjang darisumbu a atau b maka disebut Columnar ( panjang ) bila lebih pendek disebut Stout ( gemuk ).

Cara Penggambaran Sistem Kristal Tetragonal:

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)a) Sudut a+dengan b-= 30b) Perbandingan panjang sumbu a : b : c = 1 : 3 :6.

Lampiran Sistem Kristal Tetragonal

MonoklinKetentuan Sistem Kristal Monoklin, Monoklin artinya hanya memiliki satusumbu yang miring dari ketiga sumbu yang dimilikinya .Sumbu terletak tegak lurus dengan sumbu b, sumbu b tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus dengan sumbu a. Ketiga sumbu tersebut tidak memiliki panjang yang sama , umumnya sumbu c yang palingpanjang dan sumbu b yang paling pendek.Sistem Monoklin dibagi menjad 3 kelas yaitu :1. Sfenoidal;2. Doma;3. Prisma.Beberapa contoh mineral dengan system kristal monoklin adalah azurite , malachite, colemanite, gypsum dan epidote (Pellant,Chris.1992).Dalam sistem kristal Monoklin terdapat beberapa ketentuan seperti sebagaiberikut:

Dalam keadaan sebenarnya :

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)a. Jumlah sumbu ada 3 yaitu sumbu a b cb. Sudut = = 90 , 90 c. Sumbu cterpanjang dansumbu aterpendek.d. Sumbu a = clino,Sumbu b = ortho, Sumbu c = basal.

Cara Penggambaran Sistem Kristal Monoklin

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)a. Sudut a+ dengan b= 45 b. Perbandingan panjang sumbu a: b : c = 1 : 4 : 6

Lampiran Sistem Kristal Monoklin

Triklin Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidaksaling tegak lurus . Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak samapanjang. Sistem kristal Triklin dibagi menjadi 2 kelasyaitu :1. Pedial2. PinakoidalBeberapa contoh mineral dengansistem kristal triklin adalah albite, anorthite, labradorite, kaolinite, microcline, dan anorthoclase.Ketentuan Sistem Kristal TriklinDalam sistem kristal Triklin terdapat beberapa ketentuan seperti sebagai berikut :

Dalam keadaan sebenarnya :

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)a. Jumlah sumbu ada 3 yaitu sumbu a b cb. Sudut 90c. Semua sumbu saling berpotongan dan membetuk sudut miring tidaksama besar.d. Sumbu a = brachy;Sumbu b = macroSumbu; c = basal.

Cara Penggambaran Sistem Kristal Triklin :

(Sumber: Adityas A.2013. LaporanResmiPraktikum Kristalografi dan Mineralogi)a) Sudut a+ dengan c-= 45 dan b+ dengan c-= 80b) Perbandingan panjang sumbu a: b : c = 1 : 4 : 6

Lampiran Sistem Kristal Triklin

TrigonalSistem ini bidang dasar berbentuk segi enam , kemudian membentuk segitiga dengan menghubungkan dua titiksudutyang melewati satu titiksudutnya. Sistem kristal Trigonal dibagi menjadi 5 kelas yaitu :1. Trigonal Piramidal2. Trigonal Trapezohedral3. Ditrigonal Skalenohedral4. Ditrigonal Piramidal5. RhombohedralBeberapa contoh mineral dengan system kristal trigonal adalah Tourmaline ,dan cinnabar( Mondadori ,Arlondo.1997 ).Ketentuan Sistem Kristal Trigonal Dalam sistem kristal Trigonal terdapat beberapa ketentuan seperti sebagai berikut:Dalam keadaan sebenarnya :a. Jumlah sumbu ada 4 yaitu sumbu a = b = d cb. Sudut 1 = 2= 3 = 90 dan 1 = 2 = 3 = 120c. Sumbu a, b dan d terletak dalam bidang horisontal membentuk sudut 60d. Sumbu c bernilai 3Cara Penggambaran Sistem Kristal Trigonal:a. Sudut a+ dengan b-= 17 dan sudut b+ dengan d-= 39b. Perbandingan panjang sumbu b: d : c = 3 : 1 : 6

Lampiran Sistem Kristal Trigonal

BAB IVMINERALOGIVI.I. Dasar Teori Mineralogi Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padatan organik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis. Mineral dapat kita jumpai dimana mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan,tanah, atau pasir yangdiendapkan padadasar sungai.Beberapa dari pada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagaiperwujudandari susunanyangteratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang bidangrata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai kristal. Dengan demikian, kristal secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang homogeny yang memiliki pola internal susunan tigadimensi yang teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat,bentuksusunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.

Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian yang padatdari Bumiini, yang terdiri daribatuan. Bagian luar yangpadat dari Bumi ini disebut litosfer, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil Lithos dari bahasa latin yang berarti batu, dan sphere yang berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa dari padanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenisunsur saja yaitu Karbon. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur Natrium dan Chlorit dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu. Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut Mineralogi, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang Kristal, yang merupakan unsur Utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benarsebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar dasar geologi atau Geologi Fisik, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untukdapat mengenal jenis jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfer ini, adalah dengan cara mengenal mineral mineral yang membentuk batuan tersebut.

IV.2.Klasifikasi MineralA. Sifat Fisik MineralTerdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral adalah:1. bentuk kristalnya, 2. berat jenis, 3. bidang belah, 4. warna,5. Perawakan kristal 6. kekerasan, 7. goresan,8. Pecahan9. Daya tahan terhadap pukulan10. kilap.11. Kemagnetan12. Derajat ketransparanan

Adapun carayangkedua adalah melalui analisa kimiawi atau analisa difraksi sinar X, cara ini pada umumnya sangat mahal dan memakan waktu yang lama. Berikut ini adalah sifat-sifat fisik mineral yang dapat dipakai untuk mengenalmineral secara cepat, yaitu:

Bentuk kristal (crystall form) Apabilasuatumineralmendapatkesempatan untuk berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan mempunyai bentukkristalnya yang khas. Tetapi apabila dalam perkembangannya ia mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudankenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari susunan kristalnya didalam. Untuk dapat memberikan gambaran bagaimana suatu bahan padat yang terdiri dari mineral dengan bentuk kristalnya yang khas dapat terjadi, kita contohkan suatu cairan panas yang terdiri dari unsur-unsur Natrium dan Chlorite. Selama suhu nya tetap dalam keadaan tinggi, maka ion ion tetap akan bergerak bebas dan tidakterikat satudenganlainnya.Namun begitu suhucairan tersebut turun, maka kebebasan bergeraknya akan berkurang dan hilang, selanjutnya mereka mulai terikat dan berkelompok untuk membentuk persenyawaan NatriumChlorida. Dengan semakin menurunnya suhu serta cairan mulai mendingin, kelompoktersebutsemakin tumbuhmembesar danmembentuk mineral Halite yang padat. Mineral kuarsa, dapat kita jumpai hampir disemua batuan, namun umumnya pertumbuhannya terbatas. Meskipun demikian, bentuknya yang tidakteraturtersebut masih tetap dapat memperlihatkan susunan ion-ionnya yang ditentukan oleh struktur kristalnya yang khas, yaitu bentuknya yang berupa prisma bersisi enam. Tidak perduli apakah ukurannya sangat kecil atau besar karena pertumbuhannya yang sempurna, bagian dari prisma segi enam danbesarnya sudut antara bidang bidangnya akan tetap dapat dikenali. Kristal mineral intan, dapat dikenali dari bentuknya yang segi delapan atau oktahedron dan mineral grafit dengan segi enamnya yang pipih, meskipun keduanya mempunyai susunan kimiawi yang sama, yaitu keduanya terdiri dariunsur Karbon (C). Perbedaan bentuk kristal tersebut terjadi karena susunan atom karbonnya yang berbeda.Berat jenis (specificgravity)Setiap mineral mempunyai berat jenis tertentu.Besarnya ditentukan oleh unsur unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur unsur tersebut dalam susunan kristalnya. Umumnya mineral mineral pembentuk batua ini,mempunyai beratjenis sekitar 2.7,meskipun beratjenisrata-rata unsur metal didalamnya berkisar antara 5. Emas murni umpama nya,mempunyai berat jenis 19.3.

Bidang belah (fracture)Mineralmempunyai kecenderunganuntukpecah melalui suatubidang yang mempunyai arah tertentu.Arah tersebutditentukanoleh susunandalam dari atom-atomnya.Dapat dikatakanbahwa bidangtersebutmerupakan bidang lemah yang dimiliki oleh suatu mineral.Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang melampaui batas elastis dan plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral akan pecah. Belahan mineral akan selalu sejajar dengan bidang permukaan kristal yang rata, karena belahan merupakan gambaran dari struktur dalam dari kristal. Belahan tersebut akan menghasikan kristal menjadi bagian-bagian kecil, yang setiap bagian kristal dibatasi oleh bidang yang rata. Berdasarkan dari kualitas permukaan bidang belahannya, belahan dapat dibagi menjadi :1. Sempurna (perfect) ialah apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain bidang belahannya. Contoh : calcite2. Baik (good) ialah apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata, tetapi dapat juga terbelah memotong atau tidak melalui bidang belahannya. Contoh : feldspar3. Jelas (distinct) ialah apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata. Contoh : staurolite4. Tidak jelas (indistinct) ialah apabila arah belahan mineral masih terlihat, tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan sama besar. Contoh : beryl5. Tidak sempurna (imperfect) ialah apabila mineral sudah tidak terlihat arah belahannya, dan mineral akan pecah dengan permukaan yang tidak rata. Contoh : apatite

Warna(color)

Warna mineral memang bukan merupakan penciri utamauntukdapat membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Namun paling tidakada warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsurtertentu didalamnya. Sebagai contoh warna gelap dipunyai mineral, mengindikasikan terdapatnyaunsur besi.Disisi lain mineral dengan warna terang,diindikasikan banyak mengandung aluminium.Warna mineral yang tetap dan tertentu karena elemen-elemen utama pada mineral disebut dengan nama idochromatic.

Misal : 1. Sulfur warna kuning.2. Magnetite Hitam3. Pyrite warna kuning loyang Warna akibat adanya campuran atau pengotor dengan unsur-unsur lain, sehingga memberikan warna yang berubah-ubah tergantung dari pengotornya, disebut dengan nama allochromatic.Misal : Halite, warna dapat berubah-ubaha. Abu-abub. Kuningc. Coklat gelapd. Merah mudae. Biru bervariasiKwarsa tak berwarna, tetapi karena ada campuran/ pengotoran, warna berubah-ubah menjadi :a. Merah mudab. Coklat hitamc. Violet Kehadiran kelompok ion asing yang dapat memberikan warna tertentu pada mineral disebut dengan nama chromophroses.

Misal : ion Cu yang terkena proses hidrasi merupakan chromophroses dalam mineral Cu sekunder, maka akan memberikan warna hijau dan biru.Faktor yang dapat mempengaruhi warna :a. Komposisi kimiaChlorite - Hijau..............Cholor (greak)Albite- Putih...............Albus(latin)Melanite - Hitam.............Melas(greek)Erythrite- Merah ............Erythrite (greek) (sel darah merah)Rhodonite- Merah Jambu...Erythrite (greek)b.Struktur kristal dan ikatan atom Intan tak berwarna hexagonal Graphite hitam hexagonal c. Pengotoran dari mineral Mineral : Silica tak berwarna Jasper merah Chalsedon coklat hitam Sagate asap/ putih

Perawakan kristal (crystal habit) Apabila dalam pertumbuhannya tidak mengalami gangguan apapun, maka mineral akan mempunyai bentuk kristal yang sempurna. Mineral yang dijumpai sering bentuknya tidak berkembang sebagaimana mestinya, sehingga sulit untuk mengelompokkan mineral kedalam sistem kristalografi. Istilah perawakan kristal adalah bentuk khas mineral ditentukan oleh bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relatif bidang-bidang tersebut. Perawakan kristal dipakai untuk penentuan jenis mineral walaupun perawakan bukan merupakan ciri tetap mineral.Contoh : mika selalu menunjukkan perawakan kristal yang mendaun (foilated).Perawakan kristal dibagi menjadi 5 golongan yaitu :1. Elongated habits (meniang/berserabut)2. Flattened habits (lembaran tipis) 3. Rounded habits (membutir)4. Elongated Habits5. Meniang (Columnar)Bentuk kristal prismatic yang menyerupai bentuk tiang.Contoh : a. Tourmaline b. Pyrolusitec. Wollastonite

A. Elongated Habits 1. Meniang (Columnar) Bentuk kristal prismatic yang menyurupai bentuk tiang. Contoh : a. Tourmalineb. Pyrolusite c. Wollastonite

2. Menyerat (fibrous) Bentuk kristal yang menyerupai serat-serat kecil. Contoh : a. Asbestosb. Gypsum c. Silimanite d. Tremolite e. Pyrophyllite

3. Menjarum (acicular) : Bentuk kristal yang menyerupai jarum-jarum kecil. Contoh : a. Natroliteb. Glaucophane

4. Menjaring (Reticulate) : Bentuk kristal yang kecil panjang yang tersusun menyerupai jaring Contoh : a. Rutileb. Cerussite 5. Membenang (filliform) : Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai benang. Contoh : a. Silver

6. Merabut (capillary) Bentuk kristal kecil-kecil yang menyerupai rambut. Contoh : a. Cupriteb. Bysolite (variasi dari Actionalite)

7. Mondok (stout, stubby, equant) : Bentuk kristal pendek, gemuk sering terdapat pada kristal-kristal dengan sumbu c lebih pendek dan sumbu yang lainnya.Contoh : a. Zircon

8. Membintang (stellated): Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bintang Contoh: a. Pirofilit9. Menjari (radiated) :Bentuk-bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk jari-jari. Contoh : a. Markasitb. NatroHt B. Flattened Habits1. Membilah (bladed) :Bentuk kristal yang panjang dan tipis menyerupai bilah kayu, dengan perbandingan antara lebar dengan tebal sangat jauhContoh : a. Kyaniteb. Glaucophanec. Kalaverit 2. Memapan (tabular)Bentuk kristal pipih menyerupai bentuk papan, dimana lebar dengan tebal tidak terlalu jauh.Contoh: a. Bariteb. Hematite c. Hypersthene

3. Membata (blocky) :Bentuk kristal tebal menyerupai bentuk bata, dengan perbandingan antara tebal dan lebar hampir sama.Contoh: a. Microline 4. Mendaun (foliated) : Bentuk kristal pipih dengan melapis (lamellar) perlapisan yang mudah dikupas / dipisahkan.Contoh : a. Mica b. Talcc. Chlorite

5. Memencar (divergent) Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuk kipas terbuka. Contoh : a. Gypsumb. Millerite6. Membulu (plumose) :Bentuk kristal yang tersu5un membentuk tumpukan bulu. Contoh : a. Mica

C. Rounded Habits 1. Mendada (mamilary) Bentuk kristal bulat-bulat menyerupai buh dada (breast like) Contoh : a. Malachite b. Opalc. Hemimorphite 2. Membulat (colloform):Bentuk kristal yang menunjukkan permukaan yang bulat-bulat.Contoh: a. Glauconiteb. Cobaltite c. Bismuth d. Geothitee. Franklinitef. Smallite 3. Membulat jari (colloform radial) Membentuk kristal membulat dengan struktur dalam menyerupai bentuk jari.Contoh : a. Pyrolorphyte

4. Membutir (granular)Contoh : a. Olivine g. Niveolite b. Anhydrite h. Cryollite c. Chromite i. Cordirite d. Sodalite j. Cinabar e. Alunite k. Rhodochrosite 5. Memisolit ( pisolitic ) Kelompok kristal lonjong sebesar kerikil, seperti kacang tanah.Contoh:a. Opal (variasi Hyalite) b. Gibbsite c. Pisolitic Limestone 6. Stalaktif (stalactitic) Bentuk kristal yang membulat dengan itologi gamping Contoh : a. Geothite 7. Mengginjal (reniform) : Bentuk kristal menyerupai bentuk ginjal. Contoh : a. Hematite

Kekarasan(hardness)

Salah satukegunaandalam mendiagnosasifat mineraladalah dengan mengetahui kekerasan mineral. Kekerasan adalah sifat resistensidari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi (abrasive) atau mudahtergores (scratching). Kekerasan suatu mineral bersifat relatif, artinya apabila duamineral salingdigoreskan satudenganlainnya, makamineral yangtergoresadalah mineral yang relatif lebih lunak dibandingkan dengan mineral lawannya.Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras(skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.Skala kekerasan relatif mineral dari mohs :1 Talc Mg3Si4O10(OH)22 GypsumCaSO2 2H2O3 CalciteCaCO34 FluoriteCaF25 Apatite Ca5(PO4)3F6 Orthoclase K(AlSi3O8)7 QuartzSiO28 Topaz Al2SiO4(FOH)29 Corundum Al2O310 Diamond C Misal suatu mineral digores dengan calsite (H = 3) ternyata mineral itu tidak tergores, tetapi dapat tergores dengan fluorite (H = 4), maka mineral tersebut mempunyai kekerasan antara 3 dan 4.Dapat pula penentuan kekerasan relatif mineral dengan mempergunakan alat sederhana yang terdapat disekitar kita.Misal : 1 kuku jari manusiaH = 2,52 kawat tembagaH = 33 pecahan kacaH = 5,54 pisau bajaH = 65 kikir bajaH = 6,56 lempeng bajaH = 7 Bilamana suatu mineral tidak tergores oleh kuku jari manusia tetapi oleh kawat tembaga, maka mineral tersebut mempunyai kekerasan antara 2,5 dan 3.

Goresanpadabidang(streak)

Gores adalah merupakan warna asli dari mineral apabila mineral tersebut ditumbuk sampai halus. Gores ini dapat lebih dipertanggungjawabkan stabil dan penting untuk membedakan dua mineral yang warnanya sama tetapi goresnya berbeda. Gores ini diperoleh dengan cara menggoreskan mineral pada permukaan keping porselin, tetapi apabila mineral mempunyai kekerasan dari 6, maka dapat dicari dengan cara menumbuk sampai halus menjadi tepung.1) Mineral yang warnanya terang biasanya mempunyai gores berwarna putih.Contoh : Quartz putih/ tak berwarna2) Mineral bukan logam dan berwarna gelap akan memberikan gores yang lebih terang dari pada warna mineralnya sendiri.Contoh : Luecite warna abu-abu dan gores putih3) Mineral yang mempunyai kilap metalik kadang-kadang mempunyai warna gores yang lebih gelap daripada warna mineralnya sendiri.Contoh : Pyritewarna kuning dan gores hitam4) Pada beberapa mineral, warna dan gores sering menunjukkan warna yang sama.Contoh : Cinnabar warna dan gores merah

Kilap(luster)

Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Kilap pada mineral ada2(dua)jenis,yaituKilap Logam dan Kilap Non Logam. Kilap Non logam antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kelap resin, dan kilap tanah.

1. Macam-macam kilap :a. Kilap logam (metallic luster) ialah mineral opag yang mempunyai indeks bias sama dengan 3 buah atau lebih. Contoh : galena, native metal.b. Kilap sub-metalik (sub metallic luster) ialah mineral yang mempunyai indeks bias antara 2, 6 sampai 3. contoh : cuprite (n = 2.85)c. Kilap bukan logam (non metallic luster) ialah mineral yang mempunyai warna terang dan dapat membiaskan, dengan indeks bias kurang dari gores dari mineral ini biasanya tak berwarna atau berwarna muda.2. Macam-Macam Kilap bukan logam : a. Kilap Kaca (Vitreous luster) Kilap yang ditimbulkan oteh permukaan kaca atau gelas.Contoh : - Quartz - Carbonates - Sulphates- Spinel - Silicates- Fluorite- Garnet - Leucite - Corondum - Halite yang segarb. Kilap intan (adamantile luster) Kilap yang sangat cemerlang yang ditimbulkan oleh intan atau permata.Contoh : Diamond, Cassiterite, Sulfur, Sphalerite, zircon, Rutile 1. Kilap Lemak (greasy luster) Contoh : - Nepheline yang sudah teralterasi.- Halite yang sudah terkena udara. 2. Kilap Lilin (waxy luster) Merupakan kilap seperti lilin yang khas Contoh : - Serpentine- Cerargyrenite Kilap dengan permukaan yang licin seperti berminyak atau kena lemak, akibat proses oksidasi.a. Kilap Sutera (silky luster)Kilap seperti yang terdapat pada mineral-mineral yang parallel atau berserabut (parallel fibrous structure)Contoh: -Asbesto- Selenite (Variasi gypsum) - Serpentine- Hematiteb. Kilap Mutiara (pearly luster) Kilap yang ditimbulkan oleh mineral transporant yang berbentuk lembaran dan menyerupai mutiara.Contoh : - Talc - Mica - Gypsum

c. Kilap Tanah (earthy luster) Kilap buram (dull luster)Kilap yang ditunjukkan oleh mineral yang porous dan sinar yang masuk tidak dippntulkan kembali.Contoh : -Kaoline- Diatoea- Montmorilonite- Pyrolusite- Chalk- variasi ochres Tidak sulit untuk rnembedakan antara kilap logam dengan kilap bukan logam, perbedaannya jelas sekali. Tetapi dalam membedakdn jenis-jenis kilap bukan logam akan sulit sekali. Padahal perbedaan inilah yang sangat penting dalam diskripsi mineral, karena dapat untuk menentukan jenis suatu mineral tertentu.

Pecahan (fracture)

Gambar 2.7 Beberapa contoh bentuk pecahan mineral

Apabila suatu mineralmendapatkan tekanan yang melampaui batas plastisitas dan elastisitasnya, maka mineral tersebut akan pecah.1 Choncoidal ialah pecahan mineral yang menyerupai pecahan botol atau kulit bawang.Contoh : quartz2 Hacly ialah pecahan mineral seperti pecahan runcing-runcing tajam, serta kasar tak beraturan atau seperti bergerigi.Contoh : copper3 Even ialah pecahan mineral dengan permukaan bidang pecah kecil-kecil dengan ujung pecahan masih mendekati bidang dasar.Contoh : muscovite4 Uneven ialah pecahan mineral yang menunjukkan permukaan bidang pecahannya kasar dan tidak teratur.Contoh : calcite5 Splintery ialah pecahan mineral yang hancur seperti tanah.Contoh : kaolin.Daya tahan terhadap pukulan (tenacity) Tenacity adalah suatu daya tahan mineral terhadap pemecahan, pembengkakan, penghancuran dan pemotongan.Macam-macam tenacity :1 Brittle ialah apabila mineral mudah hancur menjadi tepung halus.Contoh : calcite2 Sectile ialah apabila mineral mudah terpotong pisau dengan tidak berkurang menjadi tepung.Contoh : gypsum3 Malleable ialah apabila mineral ditempa dengan palu akan menjadi pipih.Contoh : gold4 Ductile ialah apabila mineral ditarik dapat bertambah panjang dan apabila dilepaskan maka mineral akan kembali seperti semula.Contoh : silver5 Flexible ialah apabila mineral dapat dilengkungkan kemana-mana dengan mudah.Contoh : olivine

Kemagnetan Kemagnetan ini merupakan salah satu sifat yang dapat kita temui dalam beberapa,jenis mineral. Sifat kemagnetan ini terdiri dari tiga jenis, yaitu :1. Paragmagnetik Apabila didalam tubuh mineral terkandung sebagian sifat kemagnetan (tidak menyeluruh).Contoh : Limonit (FeOz).2. Diagmagnetik Apabila didalam tubuh suatu mineral sama sekali tidak terkandung sifat kemagnetan.Contoh : Batubara (C).3. Magnetik Apabila seluruh bagian dari tubuh mineral mengandung sifat kemagnetan. Contoh : Hematite (Fez 03).

Derajat ketransparanan Merupakan salah satu parameter atau acuan untuk menentukan apakah mineral-mineral yang diamati memiliki unsur kristal didalamnya.Derajat ketransparanan terdiri dari beberapa macam,diantaranya :1) Opaque Suatu mineral dikatakan opaque apabila mineral tersebut tidak memiliki system kristal,sehingga nampak gelap (tidak tembus pandang),2) Gelas Suatu mineral dikatakan gelas apabila mineral tersebut mempunyai system kristal, sehingga bagian belakang dari mineral nampak jelas terlihat apabila dipandang dari bagian depan mineral (trasparan). Bentuk mineral dapat dikatakan kristalin, bila mineral tersebut mempunyai bidang kristal yang jelas dan disebut amorf, bila tidak mempunyai batasbatas kristal yang jelas. Mineral-mineral di alam jarang dijumpai dalam bentuk kristalin atau amorf yang ideal, karena kondisi pertumbuhannya yang biasanya terganggu oleh proses-proses yang lain. Srtruktur mineral dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu:

(a) Granular atau butiran: terdiri atas butiran-butiran mineral yang mempunyai dimensi sama, isometrik.(b)Struktur kolom, biasanya terdiri dari prisma yang panjang dan bentuknya ramping. Bila prisma tersebut memanjang dan halus, dikatakan mempunyai struktur brus atau berserat.(c)Struktur lembaran atau lamelar, mempunyai kenampakan seperti lembaran. Struktur ini dibedakan menjadi: tabular, konsentris, dan foliasi.(d) Struktur imitasi, bila mineral menyerupai bentuk benda lain, seperti asikular, liformis,membilah. Sifat dalam merupakan reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan atau penghancuran. Sifat dalam dapat dibagi menjadi: rapuh (brittle), dapat diiris (sectile), dapat dipintal (ductile), dapat ditempa (malleable), kenyal/lentur (elastic), dan eksibel (exible).

B. Sifat Kimiawi Mineral Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan mineral Non Silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompokOksida,Sulfida,Sulfat, Nativeelemen, Halit, Karbonat, Hidroksida, dan Phospate. Di depan telah dikemukakan bahwa tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibatdalampembentukanbatuan.Mineral-mineral tersebut dinamakan Mineral pembentuk batuan, atauRock forming minerals, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadiempat:1. Silikat;2. Oksida;3. Sulfida; dan 4. Karbonat dan Sulfat.

1.MineralSilikat Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsurmetal.Karena jumlah nyayangbesar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampaikedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yangmembentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadiduakelompok,yaitu kelompok ferromagnesium dan non ferro magnesium.

Berikut adalah Mineral Silikat:1. Kuarsa: ( SiO2 )2. Felspar Alkali: ( KAlSi3O8)3. Felspar Plagiklas: (Ca,Na)AlSi3O8)4. Mika Muskovit: (K2Al4 (Si6Al2O20) (OH,F)25. Mika Biotit: K2 (Mg,Fe)6 Si3O10 (OH)26. Amfibol: (Na,Ca)2 (Mg,Fe,Al)3 (Si,Al)8 O22 (OH)7. Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na) (Mg,Fe,Al) Si2O68. Olivin: (Mg,Fe)2 SiO4Nomor1sampai4adalahmineralnon ferromagnesium dan5hingga8adalah mineral ferromagnesium.2. Mineral ferromagnesiumUmumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar.Olivine: dikenal karena warnanya yang olive. Berat jenis berkisar antara 3.27-3.37, tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna. Augitit: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 - 3.4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk membedakannya dengan mineral hornblende.Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah yang berpotongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 yang sangat membantu dalam cara mengenalnya.Biotite: adalah mineral silica bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8 - 3.2. 3.Mineralnon ferromagnesium Muskovit:Disebut mika putihkarena warnanya yangterang, kuning muda, coklat,hijau atau merah. BD. berkisar antara 2.8 - 3.1.Felspar:Merupakan mineralpembentuk batuanyang palingbanyak . Namanya juga mencerminkan bahwa mineralinidijumpaihampirdisetiaplapangan.Felddalam bahasa Jerman adalah lapangan ( Field). Jumlahnya didalam kerak Bumihampir 54 %. Nama-nama yang diberikan kepada felspar adalah plagioklas dan orthoklas.Plagioklas kemudian juga dapat dibagi dua, albit dan anorthit. Orthoklas adalah yang mengandung Kalium, albit mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalsium.Orthoklas:mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abuatau merah jambu. BD. 2.57.Kuarsa:Kadang disebutsilika. Adalahsatu-satunya mineralpembentuk batuan yangterdiri dari persenyawaansilikon danoksigen. Umumnya muncul dengan warna seperti asap atausmooky, disebut juga smooky quartz.Kadang-kadangjuga dengan warna ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut amethyst, merah massip atau merah muda, kuning hingga coklat. Warna yang bermacam-macam ini disebabkan karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih. 4.MineraloksidaTerbentuksebagaiakibatperseyawaanlangsungantara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfide. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah Es (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit(SnO2).5.MineralSulfidaMerupakanmineralhasilpersenyawaanlangsungantaraunsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, sengdan merkuri. Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti pirit (FeS3), chalcocite (Cu2S), galena (PbS), dansphalerite (ZnS).6.Mineral-mineral Karbonatdan SulfatMerupakan persenyawaandengan ion (CO3)2, dan disebut karbonat, umpama nya persenyawaan dengan Ca dinama kan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagaimineral kalsit.Mineral inimerupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.mineral mineral yangumumdijumpaipadabatuanbeku,yaitu plagioclasefeldspar, K-feldspar, quartz, muscovite mica, biotite mica, amphibole, olivine, dancalcite. Mineral mineral tersebut mudah dikenali, baik secara megaskopis maupun m ikroskopis berdasarkan dari sifat sifat fisik mineral masing-masing.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Bentuk-bentuksistem kristal ditentukan oleh panjang sumbu,jumlah sumbu, dan kedudukan sumbu(besarderajatsumbu).Berdasarkanpanjangsumbu,jumlahsumbu,dankedudukansumbuterdapat7sistemkristalyaitu:1. Isometrik,2. Tetragonal, 3. Trigonal, 4. Heksagonal, 5. orthorombik (rombis), 6. Monoklin, dan 7. Triklin.

B. Berdasarkan panjang sumbu, jumlah sumbu, dan kedudukan sumbunya makadapat disimpulkan :1. Pada pendeskripsian sistem trigonal, pada gambar terdapat sumbu simetri, pusatsumbu simetri dan bidang simetri serta simetri putar seperti yang dijelaskan,sehingga dapat digolongkan dalam kelas hexagonal scalenohedral.2. Padapendeskripsiansistemtetragonal,padagambarterdapatsumbusimetri,pusatsumbusimetridanbidangsimetrisertasimetriputarsepertipenjelasansebelumnya,maka dapatdigolongkansebagai kelas ditetragonal-dipiramidal.3. Pada pendeskripsian sistemmonoklin,pada gambar tidakterdapat sumbusimetri, pusatsumbusimetri danbidangsimetritetapi terdapatsimetri putarmaka, digolongkan sebagai kelas spenoidal4. Padapendeskripsiansistemtriklin,padagambartidakterdapatsumbusimetri, pusatsumbusimetri danbidangsimetri sertasimetri putarmaka,digolongkan sebagai kristal kelas pedial dan gambar kedua termasuk kedalamkelaspinachoidalkarenamempunyaipusatsimetri.5. Padapendeskripsiansistemorthorombik,padagambarterdapatsumbusimetri, pusat sumbu simetri dan bidang simetri serta simetri putar maka,digolongkan sebagai kelas dipiramidal.

C. Saran1. Hendaknya para asisten menyediakan alat peraga terutama pada materi kristalografi karena sumbu sumbu pada kristal sukar untuk di bayangkanbagi praktikan,sehingga praktikan membutuhkan alat peraga.2. Rutin diadakan Pretest karena akhir-akhir praktikum jarang sekali diadakan pretest, sehingga praktikan kurang begitu paham mengenai materiyang diberikan Mudah-mudahan saran ini dapat diterima oleh para asisten demi kualitas mengajaryang akan datang