55
Hasil Survei Operasional dan Dampak Program Keluarga Harapan (PKH) Mei, 2019

Hasil Survei Operasional dan Dampak Program Keluarga ... Riset...2% 1% 10% 2% Barat Tengah Timur Seluruh wilayah Preferensi metode penarikan dana PKH berdasarkan wilayah (n=587) Melalui

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Hasil Survei Operasional dan Dampak Program KeluargaHarapan (PKH)Mei, 2019

  • Untuk mengevaluasi

    implementasi digitalisasi PKH,

    terutama dari perspektif

    Keluarga Penerima Manfaat

    (KPM) dan mengidentifikasi

    kendala operasional yang

    penting – jika ada

    Untuk memberikan

    gambaran mengenai

    perilaku utama KPM

    dalam bidang

    kesehatan, pendidikan

    dan kesejahteraan

    sosial

    Untuk mengukur outcomes

    dari dampak utama PKH

    dalam hal perubahan perilaku

    di indikator-indikator

    tertentu yang terkait dengan

    kesehatan, pendidikan dan

    kesejahteraan sosial

    Catatan:

    1. Riset ini tidak menganalisa dampak jangka panjang dari PKH kepada KPM,

    2. Riset ini tidak menganalisa inklusi, validasi dan proses graduasi KPM

    Tujuan riset

  • 3 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Metodologi (1)

    • Menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif

    • Metode kuantitatif mencakup asesmen proses dan dampak, sementara metode kualitatif mencakup

    asesmen perilaku dan persepsi KPM terhadap PKH

    • Untuk melakukan asesmen dampak dari PKH terhadap outcomes utama, digunakan pendekatan quasi-

    experimental

    • Outcomes utama didapatkan dari perbandingan antara Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH dan non

    KPM PKH yang memiliki kelas sosial – ekonomi serupa. Pemilihan KPM PKH dan non KPM PKH dilakukan

    secara acak

    * Graphics presented here are for explanatory purposes only

    Desain riset

  • 4 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Metodologi (2)Strategi sampling

    Fase 1

    •Dari kelompok pulau yang berbeda (wilayah), total 15 provinsidipilih secara acak

    Fase 2

    •Dari setiap provinsi yang terpilih, 2 kota/kabupaten dipilih secaraacak

    Fase 3

    •Dari setiap kota/kabupaten yang terpilih, 2 kecamatan dipilihsecara acak

    Fase 4

    •Dari setiap kecamatan yang terpilih, desa yang memiliki batasminimum keluarga untuk setiap kelompok dipilih secara acak

    Fase 5

    •Dari setiap desa yang terpilih, keluarga dari setiap kelompok(treatment dan control) dipilih secara acak

    Mengadopsi multi-stage stratified cluster random sampling untuk memilih keluarga yang akan digolongkan dalamkelompok treatment (KPM PKH) dan kelompok control (non KPM PKH)

    𝒏 =

    𝒁𝟏−

    𝜶𝟐

    ሻ𝟐ഥ𝝅(𝟏 − ഥ𝝅 + 𝒁𝟏−

    𝜷𝟐

    ሻ𝝅𝒄 𝟏 − 𝝅𝒄 + 𝝅𝒕(𝟏 − 𝝅𝒕𝟐

    𝝅𝒄 − 𝝅𝒕 𝟐

    Ukuran sampel diperkirakan dengan menggunakan

    rumus sebagai berikut, dengan mengasumsikan:

    Kelompok Treatment – 1.400 keluarga

    Kelompok Control – 1.400 keluarga

    • Memadai untuk minimum detectable effect

    (MDE) 8% dalam variabel-variabel outcome

    antara kelompok treatment dan control

    • Memadai untuk memberikan perkiraan

    confidence level 95% dan power 80%

    • Design effect 2 digunakan untuk

    menyesuaikan efek dari klastering

  • 5 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Tipe - II Fuzzy Regression Discontinuity Design (RDD) digunakan berdasarkan data persentile dalam Basis

    Data Terpadu (BDT)

    Desain RD secara grafis

    * Graphics presented here are for explanatory purposes only

    Berdasarkan BDT yang diperoleh untuk kecamatan

    terpilih, keluarga yang berada dalam persentil 11

    sampai dengan 20 dipisahkan dengan cut off persentil

    15. Data ini kemudian digunakan sebagai kerangka

    sampling untuk memilih responden KPM PKH dan non

    KPM PKH secara acak

    Metodologi (3)Fuzzy Regression Discontinuity Design

  • 6 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Distribusi sampel survei

    Survei ini mencakup 15 provinsi dan 28 kota/kabupaten di Indonesia. Untuk kepentingan Analisa,

    kami membagi provinsi tersebut menjadi 3 wilayah yaitu Barat (pulau Sumatera dan Kalimantan),

    Tengah (pulau Jawa) dan Timur (pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua)

    Total sampling

    +24 wawancara mendalam dengan

    KPM dan Pendamping PKH

    1.466KPM PKH

    1.437Non

    KPM PKH

    Kalimantan (16%)

    Kalimantan Barat

    dan

    Kalimantan Timur

    Sumatera (2%)

    Sumatera Utara,

    Sumatera Barat dan

    Kepulauan Riau

    Sulawesi (4%)

    Sulawesi Utara

    Jawa (52%)

    DKI Jakarta, Banten, Jawa

    Barat, Jawa Tengah dan

    Jawa Timur

    Maluku (2%)

    Maluku dan

    Maluku Utara

    Papua (2%)

    Papua

    Nusa Tenggara (2%)

    Nusa Tenggara Timur

  • Asesmen operasionalPKH

  • Mayoritas KPM menarik dana PKH di mesin ATM dibandingkan agen

    bank dan e-Warung KUBE

    57%

    73%64%

    69%

    13% 15%18% 15%15%

    8%2%

    10%10%2%

    15%7%5% 1% 1% 3%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Lokasi penarikan dana PKH berdasarkan wilayah(n = 1.465, multiple responses)

    Mesin ATM Agen bank Staf bank keliling Kantor cabang e-Warung KUBE

    “Saya lebih suka ke ATM karena dapat mengambil dananya secara utuh, dan tidak perlu keluar uang terima kasih dan

    sirih pinang.”

    KPM di Alor

  • 10 menit15 menit

    20 menit

    Median waktu yang ditempuh KPM untuk mencapai lokasipenarikan PKH berdasarkan wilayah (n = 1.465)

    Barat Tengah Timur

    KPM di wilayah Timur menempuh waktu lebih lama dan mengeluarkan

    biaya relatif lebih tinggi untuk transportasi

    Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-

    Rp. 12.000,-

    Median dari biaya transportasi atau biaya pengantaran dana PKH berdasarkan wilayah (n = 931)

    Barat Tengah Timur

    47%

    20%16%

    7% 6% 4%

    Kendaraan sendiri(sepeda, motor)

    Kendaraan umum(Ojek/becak)

    Berjalan kaki Kendaraan umum besar(angkot/bus)

    Tidak pergi, danadiantar ke rumah

    Sewa kendaraan umumbersama KPM lain

    Ragam moda transportasi yang digunakan KPM untuk menuju lokasi penarikan (n = 1.466)

    • Kabupaten Keerom di Papua membutuhkan waktu sampai dengan 30 menit untuk mencapai lokasi penarikan dana PKH

    • Biaya transportasi atau pengantaran dana PKH tertinggi terjadi di provinsi NTT, yaitu mencapai Rp. 50.000,- per jadwal penarikan

  • Ya82%

    Tidak18%

    KPM menarik semua dana PKH sekaligus di setiap jadwal pencairan (n = 1.451)

    82% KPM menarik semua dana sekaligus dalam setiap pencairan

    49%

    59%62%

    55%

    22%18%

    9%

    18%19%

    11%

    27%

    16%

    3% 4%0%

    3%5%8%

    1%6%

    2% 1% 1% 1%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Alasan KPM untuk menarik semua dana PKH sekaligus berdasarkanwilayah (n = 1.197, multiple responses)

    Butuh uang kas secepatnya

    Atas instruksi pendamping PKH/agen bank/e-Warung KUBE

    Takut dana akan ditarik bank kembali

    Lokasi pencairan tidak selalu buka setiap hari

    Hanya tahu harus langsung diambil sekaligus

    Lainnya

    “Saya khawatir jika KPM menyimpan uang dalam

    jangka waktu lama (lebih dari 1 tahun) maka dana

    tabungan tersebut akan ditarik oleh Pemerintah”

    Pendamping PKH di Pandeglang

  • 11 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    86% KPM paham bahwa PKH merupakan program dari pemerintahpusat

    85% 87%91%

    86%

    6% 4% 6%16%

    7% 7%2%

    16%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Kesadaran KPM terhadap PKH berdasarkan wilayah (n = 1.466)

    Pemerintah pusat

    Pemerintah daerah

    Saya tidak tahu

  • 12 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Mayoritas KPM belum pernah menerima sanksi terkait dengankomponen PKH

    Ya (0,2%)

    Tidak (90,5%)

    Saya tidak tahu (9,3%)

    Sanksi terkait dengan komponen PKH (n = 1.466)

    “Kalau ada KPM yang tidak patuh, saya lapor ke Koordinator

    Kecamatan dan minta arahannya. Biasanya kalau terjadi kita nanti

    kunjungi rumahnya untuk mencari tahu alasannya. Biasanya kita

    ingatkan juga (ke KPM) tentang kewajiban mereka, dan resikonya

    dana bisa ditunda kalau tidak patuh. Waktu pencairan lewat Kantor

    Pos lebih mudah, karena Pendamping bisa langsung minta pada

    pegawai kantor pos untuk menahan pencairan. Sekarang sulit karena

    dana ditransfer langsung ke rekening KPM.”

    Pendamping PKH di Salahutu

  • 13 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Sebagian besar dana PKH digunakan untuk keperluan sekolah anak

    74%67%

    58% 54%42%

    33%25% 23% 19% 12%

    4% 2%

    Beliperlengkapan

    sekolah

    Bayar SPP Bayar ongkossekolah

    Beli tambahanbahan pangan

    keluarga

    Bayar kegiatanekstrakurikuler

    Bayar biayapendaftaran/daftar ulang

    sekolah

    Beli vitamin/suplemenkesehatankeluarga

    Bayar tagihankebutuhan

    rumah

    Bayartransportasi ke

    puskesmas

    Bayar jasakesehatan dipuskesmas

    Tambahanmodal usaha

    Bayar cicilanhutang

    Penggunaan dana PKH (n=1.465, multiple responses)

    “Pendamping PKH meminta kami untuk menggunakan sebagian dana PKH sebagai modal untuk memulai usaha sendiri. Saya berinisiatif untuk

    berjualan gorengan dan dijual ke warung dan sekolah dekat sini. Hasil usaha ini lumayan jumlahnya untuk menambah pemasukan keluarga saya.”

    KPM di Tanjung Balai Karimun

  • 14 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Pelaksanaan P2K2 belum terjadi secara seragam di seluruh wilayah, dan modul pengasuhan dan pendidikan anak mendominasi topik P2K2

    66%

    89%

    74% 79%

    34%

    11%

    26% 21%

    Barat Tengah Timur Seluruhwilayah

    % KPM mengikuti P2K2 dalam 6 bulanterakhir berdasarkan wilayah (n=1.466)

    Ya Tidak

    74%86%

    75% 72%63%

    Modul Kesehatandan Gizi

    ModulPengasuhan danPendidikan Anak

    ModulPerlindungan

    Anak

    ModulPengelolaanKeuanganKeluarga

    Modul PelayananKesejahteraanSosial - Lansiadan Disabilitas

    Berat

    Topik P2K2 yang diterima oleh KPM (n = 1.466)

    P2K2 belum dapat dilaksanakan secara merata karena masih banyak Pendamping PKH yang belum mendapatkan pelatihan lengkap dari

    Kementerian Sosial

    “Saya sudah setahun lebih menjadi Pendamping PKH namun sampai sekarang belum mendapat toolkit dan pelatihan lanjutan dari

    pusat. Saya membuat perlengkapan P2K2 bersama tim untuk memudahkan penyampaian materi modul, dan biaya pembuatan

    perlengkapan ini berasal dari uang saya sendiri.” - Pendamping PKH di Tanjung Balai Karimun

  • 15 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Secara umum tingkat kepuasan KPM tinggi terhadap PKH terutamaaspek operasional

    31% 62% 6% 1%

    Kepuasan terhadap lokasi penarikan (n = 1.466)

    Sangat puas Puas Netral Tidak puas Sangat tidak puas

    28% 66% 6%

    Kepuasan terhadap proses transaksi penarikan(n = 1.466)

    24% 69% 6%

    Kepuasan terhadap ketepatan waktu transfer dana PKH ke rekening KPM (n = 1.466)

    23% 69% 8%

    Kepuasan terhadap penanganan komplain (n = 1.466)

    25% 69% 6%

    Kepuasan terhadap Pendamping PKH (n = 1.466)

  • 16 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Saran perbaikan untuk PKH dan Pendamping PKH

    46%

    66%

    40%

    18%10% 10%

    15% 13%

    31%

    14%5% 6%8% 6%

    13%

    Barat Tengah Timur

    Saran dari KPM untuk perbaikan PKH (n = 633, multiple responses)

    Dana PKH ditransfer per bulan Penyelesaian kendala lebih cepat dan lebih baik

    Pengurangan waktu antrian Pengurangan kendala sistem

    Fleksibilitas memilih faskes/fasdik/fasilitas untuk aktivitas sosial

    41%

    52%

    37%34%26%

    43%

    17%11% 9%8% 11% 11%

    Barat Tengah Timur

    Saran dari KPM untuk perbaikan layanan Pendamping PKH (n = 362, multiple responses)

    Lebih informatif - terkait PKH dan topik lainnya Lebih sering berkunjung ke KPM Lebih ramah/bersahabat Dapat berbahasa daerah sesuai lokasi

  • 17 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Meski terdapat kendala sistem/jaringan di beberapa daerah, 98% KPM lebihmenyukai KKS untuk penarikan dana PKH

    98% 99%90% 98%

    2% 1% 10% 2%

    Barat Tengah Timur Seluruhwilayah

    Preferensi metode penarikan dana PKH berdasarkan wilayah (n=587)

    Melalui KKS Melalui kantor pos

    40% 22% 39% 31%

    60% 78% 61% 69%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Kendala saat penarikan dana PKH berdasarkan wilayah (n = 1.466, multiple responses)

    Ya Tidak

    25%30%

    23%27%

    10%15%

    35%

    15%

    23%

    5% 4%

    14%15% 11%16% 14%12% 15%

    1%

    11%

    Barat Tengah Timur Seluruh Wilayah

    Jenis kendala saat penarikan dana PKH berdasarkan wilayah(n = 510, multiple responses)

    Antrian panjang/lamaLokasi pencairan PKH terlalu jauhkendala sistem bank/sinyalLupa PINMasalah terkait saldo/dana PKH (cth: saldo kosong)

  • 18 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    86% KPM baru pertama kali memiliki rekening bank

    19% 11% 19% 14%

    81% 89% 81% 86%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Kepemilikan rekening bank untuk pertama kalinya(n=1.466, multiple responses)

    Sudah punya rekening sebelumnya KKS adalah rekening pertama

  • 19 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    17% KPM menggunakan rekening KKS untuk transaksi keuanganlainnya, dengan transaksi terbanyak menabung

    Ya17%

    Tidak83%

    KPM yang menggunakan KKS untuk transaksi keuanganlainnya (n = 1.466, multiple responses)

    37% 36%

    64%

    39%

    65% 68%

    26%

    63%

    22%36% 33% 31%

    15% 15% 18% 15%7% 2% 5% 4%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Alasan KPM yang tidak menggunakan KKS untuk transaksi keuangan lainnya(n = 1.225, multiple responses)

    Tidak tahu fitur rekening Tidak cukup saldo Tidak tahu cara transaksi Memilih tunai Tidak yakin aman

    61%

    39%

    18%14%

    8%

    Jenis transaksi keuangan lainnya(n = 239, multiple responses)

    Bayar tagihan

    Kirim Uang

    Pembelian

    Terima uang

    Menabung

  • Analisa deskriptifuntuk komponen PKH

  • 11% perempuan dari perempuan adalah kepala keluarga dan mayoritasKPM adalah KPM baru yang menerima PKH sejak 2017

    Umum

    49% perempuan

    11% kepala keluarga

    Setiap keluarga memiliki rata-rata 4

    anggota keluarga

    27% tidak bekerja

    18% buruh lepas

    29 wiraswasta

    91% pendidikan formal

    46% sekolah dasar

    9% tidak pernah sekolah

    Pekerjaan > 21 tahun Pendidikan > 21 tahun

    34% 201831% 2017

    35% < 2016

    Kepersertaan PKH

  • Syarat dan Kewajiban yang Harus Dipenuhi oleh KPM PKH (1/2)

    Ibu hamil/nifas Anak usia 1 – 6 tahun

    • Pemeriksaan kehamilan di

    faskes sebanyak 4 kali dalam 3x

    trimester

    • Melahirkan oleh tenaga

    kesehatan di faskes

    • Pemeriksaan kesehatan Ibu

    nifas 4x selama 42 hari setelah

    melahirkan

    Bayi (0 – 11 bulan)

    Usia 0 – 11 bulan :

    • Pemeriksaan kesehatan bayi 3x

    dalam 1 bulan pertama

    • ASI eksklusif 6 bulan pertama

    • Imunisasi dasar lengkap

    • Timbang & ukur badan setiap bulan

    • Pemantauan perkembangan minimal

    2x setahun

    • Mendapat suplemen vitamin A 1x

    pada usia 6-11 bulan

    Usia 6 - 11 bulan :

    Mendapat suplemen vitamin A

    Usia 1-5 tahun :

    • Imunisasi tambahan

    • Timbang badan setiap bulan

    • Ukur tinggi badan 2x setahun

    • Mendapat suplemen vit A 2x setahun

    Usia 5-6 tahun :

    Timbang, ukur, dan pemantauan

    perkembangan minimal 2x setahun

  • Syarat dan Kewajiban yang Harus Dipenuhi oleh KPM PKH (2/2)

    Anak usia 6 – 21 tahun yang

    belum menyelesaikan

    pendidikan SD sampai SMA

    Lansia > 60 tahun dan

    penyandang disabilitas berat

    •Terdaftar di sekolah/pendidikan

    kesetaraan

    •Minimal 85 % kehadiran dikelas

    Lansia 60 tahun ke atas :

    • Pemeriksaan kesehatan dapat

    dilakukan oleh tenaga kesehatan/

    mengunjungi Puskesmas santun

    lanjut usia (jika tersedia)

    • Layanan home care (keluarga

    merawat, memandikan, dan

    mengurusi KPM lansia)

    • Lansia mengikuti kegiatan day

    care dilingkungan tempat tinggal

    (lari/jalan pagi, senam sehat, dst)

    minimal 1x setahun

    Disabilitas Berat :

    • Layanan home care

    (keluarga merawat,

    memandikan, dan

    mengurusi KPM

    disabilitas)

    • Pemeriksaan kesehatan

    dapat dilakukan oleh

    tenaga kesehatan melalui

    kunjungan ke rumah

    (home visit)

  • 24 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Non KPM PKH

    < 4 kali : 78%

    >= 4 kali : 22%

    83% KPM melakukan pemeriksaan kehamilan minimum 4 kali sesuaiketentuan PKH

    5% 1% 5% 3%

    95% 99% 95% 97%

    Barat Tengah Timur Seluruh Wilayah

    % KPM yang melakukan pemeriksaankehamilan berdasarkan wilayah (n = 155)

    Tidak Ya

    83% 83% 86% 83%

    17% 17% 14% 17%

    Barat Tengah Timur Seluruh Wilayah

    Frekuensi pemeriksaan kehamilanberdasarkan wilayah (n = 155)

    Minimum 4 kali Kurang dari 4 kali

    Non KPM PKH

    Ya: 96%

    Tidak: 4%

  • 25 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Penggunaan fasilitas dan tenaga kesehatan untuk melahirkan

    43%48%

    66%

    49%

    9%6% 7%

    48% 46%

    17%

    44%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Fasilitas kesehatanyang digunakan KPM

    saat melahirkanberdasarkan wilayah (n = 167)

    Faskes pemerintah Faskes swasta Bidan

    17% 15%18% 16%

    79%

    68%64%

    73%

    3%

    13% 14%9%

    2% 2% 1%1% 1% 1%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Tenaga kesehatan yang membantu KPM dalam melahirkan

    berdasarkan wilayah (n = 1.320)

    Dokter Bidan Dukun beranak Dukun beranak didampingi bidan Keluarga

    Sebagian KPM masih bergantung pada tenaga bidan untuk melahirkan dibandingkan dengan dokter

    Riskesdas 2018*

    Dokter : 30%

    Bidan : 63%

    Riskesdas 2018*

    Faskes Pemerintah : 31%

    Faskes swasta : 23%

    Bidan : 29%

    *Sumber: Ringkasan Riskesdas 2018 – halaman 159 dan 160

    Non KPM PKH

    Dokter: 14%

    Bidan: 67%

  • 26 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Hanya 18% KPM yang melakukan pemeriksaan kesehatan minimum 4 kali pada masa nifas. Wilayah Timur memiliki tingkat kepatuhan paling rendah (4%)

    14%6%

    13% 10%

    71% 69%

    83%72%

    15%25%

    4%

    18%

    Barat Tengah Timur Seluruh Wilayah

    Pemeriksaan kesehatan dalam 42 hari setelah melahirkan/masa nifasberdasarkan wilayah (n = 159)

    Tidak pernah Kurang dari 4 kali Minimum 4 kali

    “Saya merasa pemeriksaan kehamilan lebih penting karena saya tidak dapat melihat kondisi fisik bayi secara langsung. Setelah

    melahirkan dan melihat kondisi bayi saya sehat, saya merasa tidak perlu lagi sering-sering memeriksakan kesehatan saya dan anak saya.

    Kecuali saya atau anak sakit.”

    KPM di Tanjung Balai Karimun dan Salahutu

    Non KPM PKH

    Tidak pernah : 15%

    < 4 kali : 70%

    >= 4 kali : 15%

  • 27 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Non KPM PKH

    Tidak pernah : 8%

    < 3 kali : 70%

    >= 3 kali : 22%

    93% KPM melakukan pemeriksaan kesehatan anak usia 1 bulansebanyak minimal 1 kali

    8% 6% 4% 6%

    78%

    55%

    87%

    69%

    14%

    39%

    9%

    25%

    Barat Tengah Timur Seluruh Wilayah

    Pemeriksaan kesehatan anak usia 1 bulan berdasarkan wilayah(n = 159)

    Tidak pernah Kurang dari 3 kali Minimum 3 kali

    Riskesdas 2018*

    >= 1 kali : 84,1%

    *Sumber: Ringkasan Riskesdas 2018 – halaman 177

    Namun demikian, hanya 25% KPM yang memenuhi ketentuan untuk memeriksakan kesehatan

    anak usia 1 bulan sebanyak 3 kali

  • 28 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Wilayah Barat memiliki kesadaran lebih rendah dalam pemberian ASI eksklusif dibandingkan dengan wilayah lain

    81% 81%

    19% 18%

    1%

    KPMn = 159

    Non KPM PKHn = 124

    Pemberian ASI eksklusif kepada anakusia 0 - 6 bulan pada KPM vs Non KPM PKH

    Ya Tidak Tidak tahu

    68%90% 91%

    32%10% 9%

    Barat Tengah Timur

    Pemberian ASI eksklusif kepada anak usia 0 – 6 bulanberdasarkan wilayah (n=159)

    Ya Tidak

    Indonesia dalam

    Riskesdas 2018*

    Sumatera

    Utara

    Sumatera

    Barat

    Kepulauan

    Riau

    Kalimantan

    Barat

    Kalimantan

    Timur

    37,3% > 45% < 35% > 35% < 35% < 35%

    *Sumber: Ringkasan Riskesdas 2018 – halaman 183

  • 29 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Pengukuran berat badan untuk bayi dan anak usia 1-6 tahun anggotaKPM sudah berjalan dengan baik

    100%

    91%

    9%

    KPMn=26

    Non KPM PKHn=32

    Frekuensi pengukuran berat badan bayi usia 0 - 11 bulan

    Tidak tentu Per bulan

    85% 86%

    3% 1%

    12% 13%

    KPMn=245

    Non KPM PKHn=154

    Frekuensi pengukuran berat badan anak usia 1-

  • 30 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    ….Namun demikian, pengukuran tinggi badan belum sebaikpenimbangan berat badan

    79% 69%

    4% 17% 31%

    KPMn=24

    Non KPM PKHn=32

    Frekuensi pengukuran tinggi badan bayi usia 0 - 11 bulan

    Per bulan Dua kali setahun Tidak tentu

    70% 71%

    9% 9%

    21% 20%

    KPMn=230

    Non KPM PKHn=139

    Frekuensi pengukuran tinggi badan anak usia 1-

  • 31 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    72% 72%

    6%

    22% 28%

    KPMn=18

    Non KPM PKHn=25

    Frekuensi pemeriksaan perkembangan bayi usia 0 - 11 bulan

    Per bulan Dua kali setahun Tidak tentu

    58% 59%

    11% 12%31% 29%

    KPMn=174

    Non KPM PKHn=103

    Frekuensi pemeriksaan perkembangan anak usia 1-

  • 32 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Pemberian vitamin A untuk semua usia anak anggota KPM lebih tinggidibandingkan dengan non KPM

    Riskesdas 2018*

    Sesuai standar : 53,5%

    Tidak sesuai standar : 28,8%

    Tidak pernah : 17,6%

    *Sumber: Ringkasan Riskesdas 2018 – halaman 195

    48%58%

    52%16%

    26%

    KPMn=21

    Non KPM PKHn=19

    Frekuensi penerimaan vitamin A untukbayi usia 0-11 bulan (n = 40)

    Sekali setahun Dua kali setahun Tidak tentu

    12% 15%

    69% 67%

    18% 18%

    KPMn=333

    Non KPM PKHn=201

    Frekuensi penerimaan vitamin A untuk anakusia 1-

  • 33 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Cakupan imunisasi dasar lengkap anak-anak KPM lebih tinggidibandingkan non KPM PKH (71%), dengan cakupan tertinggi adalahimunisasi BCG

    96% 92% 91%85% 80%

    91%85%

    80% 77%82%

    BCG HBO DPT-HB1 DPT-HB2 DPT-HB3 Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4 Measles

    Preferensi jenis imunisasi dasar oleh KPM (n = 142)

    71%49%

    29%51%

    KPMn=142

    Non KPM PKHn=106

    Penerimaan imunisasi dasar lengkap

    Tidak Ya

    • Kelengkapan pemberian imunisasi dasar lengkap didapatkan dari keterangan KPM dan pemantauan isi buku Kesehatan Ibu dan

    Anak/buku pink

    • Informasi ini tidak mencerminkan kondisi sebenarnya karena ada kemungkinan pada saat dilaksanakannya survei, ada anak-anak KPM

    yang belum cukup umur untuk mendapatkan imunisasi

    *Sumber: Ringkasan Riskesdas 2018 – halaman 185

    Riskesdas 2018*

    Lengkap : 57,9%

    Tidak lengkap : 32,9%

    Tidak pernah : 9,2%

  • 34 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Belum cukup umur dan kondisi anak sakit merupakan alasan utamaKPM belum memenuhi imunisasi dasar lengkap

    59%

    44%

    3% 3%

    Belum mencapai umur yangditentukan

    Anak sakit saat pelaksanaanprogram imunisasi

    Mendengar berita bahwa imunisasimembahayakan kesehatan anak

    Trauma karena anaknya pernahmengalami kejadian ikutan paska

    imunisasi (KIPI)

    Alasan belum atau tidak memenuhi imunisasi dasar lengkap(n = 34, multiple responses)

    “Saya mendengar berita-berita negatif dari TV dan media sosial yang menyatakan bahwa imunisasi berbahaya untuk kesehatan anak

    saya, jadi saya memilih untuk tidak memberikan imunisasi dasar kepada anak saya.”

    KPM di Pontianak

  • 35 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Cakupan Measles-rubella (MR) dan Hepatitis A lebih tinggi dibandingkan jenisimunisasi lain untuk imunisasi tambahan bagi anak-anak KPM usia 1-5 tahun

    71%

    39%

    63%

    36%40%

    30%

    61%

    38%

    55%

    36% 36%

    28%

    MeaslesRubella (MR)

    Pneumokokus(PCV)

    Hepatitis A Varisela Influenza Human PapilomaVirus (HPV)

    Imunisasi tambahan yang diberikan kepada anak usia 1-

  • Indikator Kesehatanlain di luar komponenPKH

  • 37 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Suntik (27%)Pil (10%)

    Tubektomi (3%)

    Lainnya(7%)

    Alat KB yang digunakan oleh KPM (n = 697)

    Partisipasi KPM lebih tinggi dalam program KB dibandingkan non KPM PKH, dengan alat KB berupa suntik yang lebih banyak dipilih

    75%50% 54%

    25%50% 46%

    Barat Tengah Timur

    Partisipasi KPM dalam program KB untuk setiap wilayah (n = 1.448)

    Tidak Ya

    “Suntik lebih cocok untuk saya daripada pil. Saya khawatir lupa meminum

    jika menggunakan pil.” KPM di Alor

    “Saya sudah menggunakan berbagai macam alat KB namun tidak berhasil

    dan membuat saya sakit. Akhirnya saya memilih tubektomi karena saya

    sudah memiliki anak sebanyak 7 orang.” KPM di Salahutu

    Riskesdas 2018

    Pakai suntik : 42%

    Pil : 9%

    *Sumber: Ringkasan Riskesdas 2018 – halaman 163

    48%

    26%

    52%

    74%

    KPMn = 1.448

    Non KPM PKHn = 1.373

    Partisipasi dalam program KB

    Ya Tidak

    Riskesdas 2018

    Tidak pakai KB :

    27%

  • 38 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    88% KPM PKH memiliki kartu BPJS untuk seluruh anggotakeluarganya

    86% 90% 88%

    14% 10% 12%

    Barat Tengah Timur

    KPM yang memiliki kartu BPJS untuk semuaanggota keluarga berdasarkan wilayah

    (n = 1.466)

    Ya Tidak

    88% 83%

    12%

    17%

    KPMn = 1.466

    Non KPM PKHn = 1.437

    Kepemilikan kartu BPJS untuk semua anggota keluarga (n = 2.903)

    Tidak Ya

    “Anak saya paling kecil belum didaftarkan ke dalam Kartu Keluarga (KK) sehingga dia memiliki kartu BPJS. Pendamping PKH menyarankan

    saya untuk segera memperbarui KK dan mengurus pendaftaran kartu BPJS. Di samping itu, saya terima kabar dari tetangga bahwa proses

    pendaftaran kartu BPJS di Kelurahan membutuhkan waktu lama.”

    KPM di Tanjung Balai Karimun

  • 39 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Kepemilikan kartu BPJS yang tinggi selaras dengan preferensi KPM untuk memanfaatkan faskes pemerintah dalam mendapatkanlayanan kesehatan

    92.6% 90.1%98.8%

    5.5% 9.5% 0.6%1.8% 0.4% 0.6%

    Barat Tengah Timur

    Faskes yang dipilih KPM untuk memenuhikebutuhan kesehatan berdasarkan wilayah

    (n = 1.466)

    Faskes pemerintah Faskes swasta Pengobatan tradisional

    92% 90%

    7% 9%1% 1%

    KPMn = 1.466

    Non KPM PKHn = 1.437

    Faskes yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan kesehatan (n = 2.903)

    Faskes pemerintah Faskes swasta Pengobatan tradisional

  • 40 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    10% anak-anak KPM memiliki prestasi di bidang akademis, olahragadan bidang kesenian

    Tidak(90%)

    Akademis (5%)

    Olahraga (4%)

    Kesenian (1%)

    Ya(10%)

    Anak-anak KPM memiliki prestasi (n = 2.028)

    Tidak (22%)

    Ya (78%)

    Anak-anak KPM dapat hadir di sekolah secara rutin (n = 2.026)

    4%

    0,2%

    2%

    5%

    5%

    6%

    13%

    65%

    Lainnya

    Anak sibuk bekerja (pekerja anak)

    Guru jarang hadir

    Lokasi sekolah sulit dijangkau

    Anak sibuk dengan pekerjaan rumah

    Biaya transportasi mahal

    Anak saya tidak mau sekolah

    Sakit

    Alasan anak-anak KPM tidak dapat hadir di sekolah secara rutin (n = 449)

  • 41 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Keberadaan pusat kegiatan sosial/day care sevice untuk lansiabelum merata di semua wilayah

    19%

    39%

    27%31%

    56%

    34%

    43% 42%

    25% 27%30%

    27%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    % KPM yang mengetahui keberadaan pusat aktivitas sosial/day care service di Kelurahan tempat tinggal KPM – berdasarkan wilayah (n = 286)

    Ya Tidak Tidak tahu

  • 42 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Partisipasi lansia dalam kegiatan sosial/day care service di pusatkegiatan sosial masih rendah

    77%53%

    71% 62%

    23%47%

    29% 38%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Partisipasi KPM lansia dalam aktivitas sosialberdasarkan wilayah

    (n = 374)

    Tidak Ya

    54% 56% 36% 54%

    46% 44% 64% 46%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    Jenis kegiatan yang didapatkan KPM lansia saatmengikuti aktivitas sosial berdasarkan wilayah

    (n = 153, multiple responses)

    Perawatan dan pengasuhan

    Penambahan nutrisi makanan lansia

  • 43 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Tingkat kesadaran KPM lansia untuk memeriksakan kesehatan masihrendah

    73%60%

    75%65%

    27%40%

    25%35%

    Barat Tengah Timur Seluruh wilayah

    % KPM lansia melakukan pemeriksaan kesehatan untuk setiapwilayah (n = 342)

    Tidak Ya

    “Bapak mertua saya sudah lansia dan beliau enggan pergi ke Posyandu Lansia untuk ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan,

    karena merasa malu bergabung dengan anak-anak dan ibu hamil dalam pemeriksaan kesehatan.”

    KPM di Bojonegoro

  • Indikator outcomesPKH

  • Indikator pengeluaran Perkiraan outcome

    Pengeluaran total – bulanan 0.0384**

    (0.0177)

    Pengeluaran makanan - bulanan 0.0267

    (0.0170)

    Pengeluaran non makanan -

    bulanan

    0.118***

    (0.0297)

    Pendidikan - 0.0290

    (0.0718)

    Kesehatan - 0.191

    (0.152)

    Alkohol - 0.0536

    (0.0392)

    Rokok - 0.118

    (0.501)

    • Pengeluaran total secara bulanan dari KPM

    lebih tinggi 3,8% daripada non KPM PKH

    • KPM pengeluaran non makanan secara

    bulanan lebih tinggi 11,8% daripada non

    KPM PKH

    • Pengeluaran KPM untuk pendidikan dan

    kesehatan secara marginal lebih rendah

    daripada non KPM PKH. Namun

    perbedaannya tidak signifikan

    Outcome dari pengeluaran keluarga

    – bulanan (%)

    Catatan:

    Standard errors ada di dalam tanda kurung

    *** p

  • Indikator kesehatan Perkiraan outcome

    Pemeriksaan kehamilan di faskes

    (minimum 4 kali)

    0.0291

    (0.0572)

    Pemeriksaan kesehatan ibu nifas

    selama 42 hari setelah melahirkan:

    minimum 1 kali

    0.0742*

    (0.0443)

    Pemeriksaan kesehatan ibu nifas

    selama 42 hari setelah melahirkan:

    minimum 4 kali

    - 0.0193

    (0.0541)

    Pemeriksaan kesehatan bayi dalam

    1 bulan pertama: minimum 1 kali

    0.0509

    (0.0422)

    Pemeriksaan kesehatan bayi dalam

    1 bulan pertama: minimum 4 kali

    0.0235

    (0.0565)

    Outcome untuk perilaku yang terkait komponen kesehatan

    • 7,4% dari KPM lebih banyak pergi ke faskes untuk

    pemeriksaan kesehatan ibu nifas dibandingkan non

    KPM PKH

    • KPM cenderung memilih untuk melahirkan di

    faskes pemerintah 12,1% dari pada non KPM PKH

    • Dan 20,9% KPM lebih banyak membawa bayi

    mereka saat berusia 0 – 11 bulan untuk

    penimbangan berat badan daripada non KPM PKH

    Indikator kesehatan Perkiraan outcome

    Melahirkan di faskes di bantu

    dokter

    - 0.0113

    (0.0287)

    Penimbangan berat badan untuk

    bayi usia 0 – 11 bulan

    0.209**

    (0.0863)

    Melahirkan di faskes pemerintah 0.121***

    (0.0390)

    Catatan:

    Standard errors ada di dalam tanda kurung

    *** p

  • Indikator kesehatan Perkiraan outcome

    Menggunakan alat KB 0.0841***

    (0.0256)

    Pemeriksaan kesehatan untuk

    lansia

    0.0887***

    (0.0307)

    Pemeriksaan kesehatan untuk

    penyandang disabilitas berat

    0.124

    (0.0866)

    Kepemilikan kartu BPJS untuk

    semua anggota keluarga

    0.0578***

    (0.0136)

    • Menggunakan alat KB lebih banyak 8,4%

    dibandingkan non KPM PKH

    • Hal yang sama terjadi pada pemeriksaan

    kesehatan untuk lansia. KPM lansia lebih

    banyak memeriksakan kesehatan sebanyak

    8,8% dibandingkan non KPM PKH

    • Untuk kepemilikan kartu BPJS bagi seluruh

    anggota keluarga, KPM lebih banyak 5,7%

    daripada non KPM PKH

    Catatan:

    Standard errors ada di dalam tanda kurung

    *** p

  • Indikator pendidikan Perkiraan outcome

    Drop outs 0.000989

    (0.00414)

    Prestasi akademis/

    ekstrakurikuler

    0.0228**

    (0.0116)

    Catatan:

    Standard errors ada di dalam tanda kurung

    *** p

  • Rangkuman dan Rekomendasi

  • 45 All rights reserved. This documentis proprietary and confidential.

    Perubahan cara pencairan PKH dari tunai ke KKS membuat cara transaksi lebih

    mudah dan nyaman

    KPM PKH sekarang punya lebih banyak pilihan dalam pencairan bantuan dibandingkan

    dengan KPM BPNT. KPM PKH dapat menggunakan beragam ATM, agen bank, e-Warung

    KUBE, kantor cabang bank dsb. Meskipun demikian, KPM masih lebih banyak yang

    menggunakan ATM karena lebih murah dan masih belum meratanya persebaran agen

    bank.

    Jaringan yang buruk masih menjadi persoalan terutama di lokasi para agen. Banyak

    agen bank/e-warung KUBE yang mengalaminya. Hal ini menjadi salah satu

    penyebab mengapa KPM memilih pergi ke ATM meskipun jaraknya lebih jauh

    (dibanding bila ke agen bank).

    Verifikasi komitmen: proses digitalisasi verifikasi komitmen PKH (e-PKH) oleh

    Pendamping saat ini masih dalam proses penyempurnaan. Kendala dalam

    mekanisme pelaporan secara manual menyebabkan keterlambatan dalam proses

    analisis informasi dan tindak lanjut

    1

    2

    3

    4

    Tepat

    waktu dan

    kemudahan

    OPERASIONAL PKH

    Pendekatan

    personal untuk

    penanganan

    keluhan

    Verifikasikomitmen

    oleh Pendamping

    PKH

    5

    KPM lebih suka pendekatan personal dalam penanganan keluhan sehingga Pendamping

    PKH tetap menjadi pilihan utama KPM dalam penyampaian keluhan

    Infrastruktur

    jaringan

    Layanan

    pelanggan

    dan pilihan

    cara

    transaksi

    Rangkuman temuan – operasional PKH

  • Indikator-indikator utama dalam hasil riset PKH ini menunjukkan hasil yang serupa

    dengan riset-riset sebelumnya (RCT yang dilakukan oleh TNP2K di 2013)

    • Terdapat kenaikan signifikan pada pengeluaran KPM diluar makanan apabila dibandingkan

    dengan non KPM PKH.

    • Tidak ada perbedaan signifikan terhadap pengeluaran yang terkait pendidikan dan

    kesehatan. Evaluasi yang dilakukan oleh TNP2K menunjukkan adanya kenaikan 15,4%

    terhadap pengeluaran KPM di bidang pendidikan. Peluncuran Program Indonesia Pintar (PIP)

    dengan target keluarga miskin dapat berpengaruh terhadap menurunnya pengeluaran di

    bidang pendidikan tersebut

    • Terdapat perbedaan signifikan dalam pemeriksaan kesehatan sesudah kelahiran (minimum 1

    kunjungan), kelahiran dibantu tenaga medis, serta penimbangan berat badan anak. Perubahan

    positif signifikan juga ditemukan dalam partisipasi program Keluarga Berencana dan

    kepemilikan BPJS

    • Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam hal drop outs antara KPM dan non KPM PKH.

    Namun demikian ada perubahan positif yang signifikan dalam pencapaian prestasi anak-anak

    KPM dibanding dengan non KPM PKH

    Rangkuman temuan – pengukuran outcomes dari dampak

  • All rights reserved. This documentis proprietary and confidential.

    PENGGUNAAN AGEN

    BANK

    Mendorong KPM untuk

    menggunakan berbagai

    kanal penarikan dana PKH

    selain ATM

    e-PKH DAN

    MIS System

    Akselerasi penggunaan

    e-PKH dan penguatan

    integrated MIS system

    NOTIFIKASI KEPADA

    KPM

    Notifikasi SMS kepada

    KPM mengenai

    transfer dana PKH

    PERLUASAN AKSES

    PENARIKAN

    MODUL P2K2

    Modul tentang penggunaan

    rekening KKS dan fitur-

    fiturnya, terutama untuk

    menabung

    Membuka pilihan kanal

    bank maupun non bank

    (e-commerce, fintech dll)

    REKOMENDASI

    TERKAIT

    OPERASIONAL

    PKH

    ALTERNATIF

    FRONT END

    TRANSACTION

    Eksplorasi pemanfaatan

    teknologi untuk transaksi

    (QR code, biometric

    based, OTP)

  • 53 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.All rights reserved. This documentis proprietary and confidential.47

    Memperkuat pengawasan komitmen dan penerapan

    sanksi yang efektif: percepatan digitalisasi prosedur

    pengumpulan data, penguatan MIS di kantor pusat dan

    sentralisasi proses pengambilan keputusan terkait

    sanksi bisa memberikan dampak positif terhadap PKH

    Untuk melihat efektifitas program secara

    keseluruhan, diperlukan riset lanjutan

    dampak program bansos lainnya yang bersifat

    komplementaritas.

    Penerapan sanksi

    Riset terhadap program bansos

    lainnya yang berdampak

    terhadap PKH

    Rekomendasi terkait rancangan program dan strategi

  • 54 All rights reserved. This document is proprietary and confidential.

    Our impact so far

    International financial,

    social & economic inclusion

    consulting firm with 20+

    years of experience

    180+ staff in 11

    offices around the

    world

    Projects in ~50

    developing countries

    Some of our partners and clients

    Developed

    250+ FI productsand channels now used by

    50 million+ people

    300+

    clients

    Trained 8,000+leading FI specialists globally

    Implemented

    >750 DFS projects

    >750

    publications

    Assisted development of digital

    G2P services used by

    700 million+people

    MSC is recognized as the world’s local expert in economic, social and financial inclusion

  • Asia head office28/35, Ground Floor, Princeton Business Park,

    16 Ashok Marg, Lucknow, Uttar Pradesh, India 226001

    Tel: +91-522-228-8783 | Fax: +91-522-406-3773 | Email: [email protected]

    Africa head officeShelter Afrique House, Mamlaka Road,

    P.O. Box 76436, Yaya 00508, Nairobi, Kenya

    Tel: +25-420-272-4801 | Fax: +25-420-272-0133 | Email: [email protected]

    MSC corporate brochure | Contact us at [email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]://www.microsave.net/files/pdf/Corporate_Brochure.pdfmailto:[email protected]