78
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS MELALUI PEMBELAJARAN METODE GASING PADA KELAS XA SMAN 1 SEWON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Makalah Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Mata Kuliah Seminar Fisika Pada Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika Di susun oleh JAMAL SARWANA NIM : 12741030 PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2013 i

Hasil Penelitian Fisika Gasing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hasil Penelitian Fisika Gasing

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS MELALUI PEMBELAJARAN METODE

GASING PADA KELAS XA SMAN 1 SEWON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2012-2013

MakalahUntuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Mata Kuliah Seminar Fisika

Pada Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika

Di susun oleh

JAMAL SARWANA

NIM : 12741030

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

2013

i

Page 2: Hasil Penelitian Fisika Gasing

ii

Page 3: Hasil Penelitian Fisika Gasing

MakalahUpaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Listrik Dinamis

Melalui Pembelajaran Metode Gasing Pada Kelas XA SMAN 1 Sewon Bantul Tahun Pelajaran 2012-2013

Disusun oleh :

JAMAL SARWANANIM : 12741030

Makalah ini disetujui oleh Dosen Pembimbing

Tanggal : ……………………

Drs. Suharno, M.Si.

iii

Page 4: Hasil Penelitian Fisika Gasing

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian tindakan kelas

dengan judul Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Listrik Dinamis

Melalui Pembelajaran Metode Gasing Pada Kelas XA SMAN 1 Sewon Bantul

Tahun Pelajaran 2012-2013 dengan lancar.

Pada kesempatan ini yang berbahagia ini penulis juga mengucapkan

banyak terimakasih kepada :

1. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Fisika FKIP Universitas Ahmad

Dahlan Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

membuat karya ilmiah dalam rangkeminar Pendidikan Fisika.

2. Kepala SMAN1 Sewon Bantul yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk melakukan penelitian .

3. Bapak Drs. Suharno, M.Si. yang telah membimbing pelaksanaan penelitian

ini sampai selesai.

4. Istriku tercinta Dra. Dwi Ratna Suprihastuti, M.Kes. ,M.Acc. yang selalu

memberikan dorongan dan bantuan selama penelitian dan penulisan laporan

penelitian.

5. Bapak/Ibu guru dan karyawan SMAN 1 Sewon Bantul serta para siswa yang

penulis banggakan atas partisipasi dan kerjasamanya sehingga memperlancar

penelitian ini.iv

Page 5: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Tentu saja masih banyak sekali kekurangan yang penulis lakukan pada

penelitian ini, maka dari itu penulis berharap kepada para pembaca untuk

memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian ini.

Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat untuk peningkatan

profesionalitas diri penulis pada khususnya, profesionalitas guru dan kualitas

pembelajaran serta mutu pendidikan pada umumnya.

Bantul, Juni 2013

Penulis,

JAMAL SARWANA

v

Page 6: Hasil Penelitian Fisika Gasing

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................i

Halaman Pengesahan.................................................................................................ii

Kata Pengantar...........................................................................................................iii

Daftar Isi..............................................................................................................v

Abstrak................................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................4

C. Batasan Maslah..............................................................................4

D. Rumusan Masalah..........................................................................4

E. Tujuan Penelitian...........................................................................5

F. Manfaat Penelitian.........................................................................6

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran..................................................................................7

B. Hasil Belajar..................................................................................9

C. Minat Belajar.................................................................................12

D. Pembelajaran Fisika.......................................................................13

E. Metode Gasing...............................................................................16

F. Listrik Dinamis..............................................................................21

vi

Page 7: Hasil Penelitian Fisika Gasing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting Penelitian............................................................................27

B. Prosedur Penelitian........................................................................28

C. TeknikPengumpulan Data..............................................................33

D. Teknik Analisis..............................................................................33

E. Indikator Keberhasilan...................................................................34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambara Umum.............................................................................35

B. Keadaan Pra Siklus........................................................................36

C. Keadaan Setelah Siklus I...............................................................37

D. Keadaan Setelah Siklus II..............................................................38

E. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kesimpulan....................................................................................43

B. Saran..............................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................46

LAMPIRAN

vii

Page 8: Hasil Penelitian Fisika Gasing

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar fisika dengan pembelajaran model gasing (gampang, asyik, menyenangkan) pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Sewon tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas, dilakukan selama 2 siklus, setiap siklus 3 kali pertemuan terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XA semester genap SMA Negeri 1 Sewon tahun pelajaran 2012/2013, dan objek penelitiannya adalah minat dan hasil belajar siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode gasing dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan terbukti dari persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat dari 22,6 persen menjadi 81,3 persen dan juga dapat meningkatkan minat belajar siswa secara signifikan sebagaimana terlihat pada hasil penelitian bahwa persentase siswa yang minat belajarnya tinggi meningkat dari 14,6 persen menjadi 85,4 persen

Kata Kunci : model pembelajaran gasing, minat dan hasil belajar

viii

Page 9: Hasil Penelitian Fisika Gasing

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan kegiatan pengorganisasian peserta didik

untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga harus ada proses perubahan

tingkah laku individu yang disebabkan oleh adanya pengalaman dan

transfer ilmu dari guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai

penerima. Pembelajaran atau disebut juga proses belajar mengajar terjadi

manakala ada interaksi antar guru dengan siswa dan antar siswa dengan

siswa. Dalam interaksi tersebut guru memerankan fungsi sebagai pengajar,

sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau individu yang belajar,

keterpaduan kedua fungsi tersebut mengacu pada tujuan pembelajaran.

Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat

diketahui dengan melihat tinggi rendahnya hasil belajar yang diraih oleh

siswa. Hasil belajar merupakan pencerminan hasil yang dicapai setelah

mengikuti proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi

oleh berapa faktor, pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 2 macam,

yaitu faktor dari dalam diri siswa (intern) dan dari luar diri siswa (ekstern).

Faktor dari dalam diri siswa antara lain: kecerdasan, bakat, minat, motivasi

diri, disiplin diri, pengalaman, latihan dan kemandirian. Sedangkan faktor

dari luar diri siswa dapat berupa media,model pembelajaran yang

digunakan, kondisi sosial, lingkungan sekolah, guru, kurikulum, dan

sebagainya. Guru sebagai salah satu sumber belajar harus mampu memilih

ix

Page 10: Hasil Penelitian Fisika Gasing

metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas yang diajar karena

tiap-tiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda-beda Jadi dalam hal ini

tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor

tersebut.

Mata pelajaran Fisika diberikan sebagai program pembelajaran

umum di kelas X, dan dilanjutkan sebagai program pembelajaran khusus

di kelas XI dan XII. Program pembelajaran umum ditujukan untuk

membekali siswa sebagai calon warga masyarakat supaya mengerti

peristiwa dan mengerti masalah Fisika yang mempunyai dampak atas

kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan program

pengajaran khusus ditujukan untuk membekali siswa supaya memiliki

pengetahuan tentang Fisika, yang akan diperlukan untuk mendalami ilmu

Fisika di perguruan tinggi. Sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam

belajar Fisika dapat dilihat dari hasil belajar Fisika.

Hasil belajar Fisika yang dicapai kelas XA SMA Negeri 1 Sewon

Bantul pada awal semester genap tahun ajarn 2012-1013 dari hasil tes

ulangan harian rata–ratanya adalah 60 dengan rentang nilai terendahnya

30 sampai dengan nilai tertinggi 100 padahal Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 75. Atas dasar fakta tersebut

maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran Fisika di kelas XA SMAN 1

Sewon belum berhasil karena pembelajaran dikatakan berhasil apabila 80

persen siswanya mendapatkan nilai sama atau diatas KKM.

x

Page 11: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Berdasarkan pada hasil obeservasi terhadap permasalahan yang

peneliti lakukan pada pengelolaan kegiatan pembelajaran Fisika di Kelas

XA SMAN 1 Sewon Bantul pada semester genap tahun 2012-2013 dapat

dikatakan belum optimal karena sebagian besar siswa tidak konsen

sehingga konsep-konsep fisika yang dipahami siswa masih rendah. Siswa

kurang berminat belajar fisika sehingga menjadi kurang aktif dan apabila

diberi tugas atau pekerjaan rumah yang mengerjakan hanya siswa-siswa

tertentu hal ini mengakibatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal fisika sangat kurang. Metode guru menyampaikan materi

pelajaran kurang menarik karena lebih banyak ceramah sehingga membuat

siswa pasif dan kondisi ini dimungkinkan menjadi penyebab hasil belajar

siswa kelas XA tidak memuaskan.

Untuk itu guru perlu mengupayakan perubahan cara mengajar

dengan pembelajaran model lain yang memberikan kesempatan kepada

siswa menjadi aktif dan kreatif, merasa asyik dan terasa mudah. Salah

satu model itu adalah menggunakan metode gasing. Gasing adalah

akronim dari gampang, asyik dan menyenangkan dan metode Gasing

adalah metode pembelajaran fisika yang dikembangkan oleh Yohanes

Surya agar fisika dapat diajarkan secara gampang, asyik dan

menyenangkan. Metode gasing mengajarkan bagaimana berfikir seperti

seorang fisikawan dalam menyelesaikan soal-soal fisika dengan

pendekatan logika dan hampir tanpa rumus dan menggunakan logika biasa

xi

Page 12: Hasil Penelitian Fisika Gasing

berdasarkan konsep dasar fisika sehingga guru tidak harus memberikan

rumus-rumus yang akan membuat siswa pusing dan benci fisika.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi langsung dalam proses pembelajaran oleh

peneliti rendahnya minat dan hasil belajar Fisika disebabkan oleh faktor-

faktor antara lain :

1. Tingkat penguasaan konsep-konsep fisika oleh siswa masih rendah

2. Minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika pada umumnya masih

kurang

3. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal fisika

4. Hasil belajar siswa dibawah standar (dibawah KKM)

5. Model pembelajaran yang digunakan adalah konvensional (ceramah)

sehingga cenderung menimbulkan siswa pasif, kurang menyenangkan

dan membosankan

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan yang ada maka penelitian

ini dibatasi pada upaya meningkatkan minat dan hasil belajar fisika pada

kompetensi dasar Listrik Dinamis pada Kelas XA SMAN 1 Sewon

Bantul Tahun Pelajaran 2012-2013

xii

Page 13: Hasil Penelitian Fisika Gasing

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah dan

batasan masalah tersebut diatas maka dapat dapat dirumuskan bahwa

permasalahan yang akan diteliti adalah:

Apakah pembelajaran dengan metode gasing dapat meningkatkan hasil

belajar Listrik Dinamis di kelas XA SMAN 1 Sewon Bantul pada

semester genap Tahun pelajaran 2012-2013?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Listrik Dinamis dengan pembelajaran metode Gasing pada Kelas

XA SMA N 1 Sewon Bantul semester genap tahun pelajaran 2012-

2013

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

a. Proses pelaksanaan pembelajaran Listrik Dinamis menggunakan

metode gasing pada Kelas XA SMA N 1 Sewon Bantul semester

genap tahun pelajaran 2012-2013

xiii

Page 14: Hasil Penelitian Fisika Gasing

b. Hasil belajar Listrik Dinamis pada siswa Kelas XA SMA N 1

Sewon Bantul semester genap tahun pelajaran 2012-2013, setelah

mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode gasing.

F. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi siswa

a. Dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar Listrik Dinamis

karena merasa bahwa belajar Listrik Dinamis itu gampang, asyik

dan menyenangkan

b. Dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fisika

2. Bagi Guru

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan metode yang bervariasi

sehingga tercipta kelas yang berkualitas dan menyenangkan

b. Meningkatkan profesionalisme guru untuk melakukan penelitian

guna mengupayakan solusi dalam pembelajaran

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan agar pihak sekolah

secara keseluruhan memperhatikan sistem pembelajaran sehingga

hasil belajar siswa dapat meningkat, termasuk didalamnya

pemanfaatan sumber belajar yang tersedia di sekolah.

xiv

Page 15: Hasil Penelitian Fisika Gasing

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan guru, siswa untuk mencapai tujuan

tertentu. Mengajar merupakan usaha guru untuk menciptakan kondisi atau

mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi antara siswa,

lingkungan, guru, alat pembelajaran, dan sebagainya untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan.[1]

Pembelajaran meliputi komponen-komponen yaitu tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, interaksi peserta didik dan penilaian hasil

belajar. Pembelajaran perlu ditingkatkan dengan mengutamakan hasil belajar

sehingga menjadi efektif. Pembelajaran efektif meliputi 3 langkah : persiapan,

pelaksanaan, dan penutup.[2]

Pembelajaran merupakan kegiatan pengorganisasian peserta didik

untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga harus ada proses perubahan

tingkah laku individu yang disebabkan oleh adanya pengalaman dan transfer

ilmu dari guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima. Salah

satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan melihat

tinggi rendahnya hasil belajar yang diraih oleh siswa. Keberhasilan belajar

siswa dipengaruhi oleh berapa faktor, pada garis besarnya dapat dibedakan

menjadi 2 macam, yaitu faktor dari dalam diri siswa (intern) dan dari luar diri

siswa (ekstern). Faktor dari dalam diri siswa antara lain: kecerdasan, bakat,

minat, motivasi diri, disiplin diri, pengalaman, latihan dan kemandirian.

Sedangkan faktor dari luar diri siswa dapat berupa media,model pembelajaran xv

Page 16: Hasil Penelitian Fisika Gasing

yang digunakan, kondisi sosial, lingkungan sekolah, guru, kurikulum, dan

sebagainya. Guru sebagai salah satu sumber belajar harus mampu memilih

metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas yang diajar karena

tiap-tiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Jadi dalam hal ini

tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor

tersebut.

Sebuah pernyataan yang patut menjadi renungan bagi para guru

adalah bahwa sesungguhnya tidak ada mata pelajaran yang membosankan,

yang ada adalah guru yang membosankan, suasana belajar yang membosankan.

Hal ini terjadi karena didalam proses belajar berlangsung secara monoton dan

merupakan proses perulangan dari itu ke itu juga tiada variasi. Proses belajar

hanya merupakan proses penyampaian informasi satu arah, siswa terkesan pasif

menerima materi pelajaran.[3]

Beranjak dari hal tersebut, sudah saatnya guru untuk merubah

paradigma mengajar yang masih bersifat teacher-centred menjadi stundent-

centred yang menyenangkan. Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban

menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis.[4]

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk

berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan

fisik, serta psikologi siswa.[5]

xvi

Page 17: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran mengacu pada

dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan

apa yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar berkaitan dengan siswa.

Pembelajaran adalah proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke

penerima pesan melalui saluran atau media tertentu. [6]

Dari ketiga definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran

memuat tiga unsur penting yaitu : proses yang direncanakan guru, sumber

belajardan siswa yang belajar. Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila

di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik,

bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik

tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira,

konsentrasi tinggi. Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak

menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan

menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat,

penuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik

siswa.[7]

B. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah bentuk tingkah laku yang dimiliki siswa setelah

menyelesaikan pengalaman belajar. Bentuk tingkah laku sebagai hasil belajar

dapat berupa memberi reaksi terhadap rangsangan, asosiasi verbal,

mengemukakan konsep, prinsip, dan memecahkan masalah. Hasil belajar

xvii

Page 18: Hasil Penelitian Fisika Gasing

biasanya diperoleh setelah siswa dinyatakan berhasil dalam suatu penilaian

yang dilakukan pada akhir pembelajaran.[8]

Penilaian merupakan kegiatan pengumpulan informasi hasil belajar

siswa untuk menetapkan apakah siswa telah menguasai kompetensi yang

ditetapkan oleh kurikulum. Penilaian dilaksanakan dengan mengedepankan

beberapa prinsip yaitu :

1. Berorientasi kepada kompetensi

Pencapaian hasil belajar siswa tidak dibandingkan dengan hasil belajar

kelompok, tetapi dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya dan kriteria

pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

2. Valid

Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar

siswa dan dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pembelajaran

menggunakan pendekatan eksperimen maka kegiatan melakukan

eksperimen harus menjadi salah satu objek yang dinilai.

3. Adil

Penilaian harus adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar

belakang sosial, ekonomi, budaya, bahasa, dan jender.

4. Terbuka

Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan bahwa siswa telah

menguasai suatu kompetensi harus jelas dan terbuka bagi semua pihak.

xviii

Page 19: Hasil Penelitian Fisika Gasing

5. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, terus menerus untuk

memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil

kegiatan belajarnya.

6. Menyeluruh

Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk

mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa. Penilaian terhadap hasil

belajar siswa meliputi pengetahuan/ kognitif, ketrampilan/ Psikomotorik,

sikap/afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

7. Bermakna

Laporan hasil penilaian hendaknya memberikan diskripsi atau uraian yang

mudah dipahami, mempunyai arti, berguna dan biasa ditindaklanjuti oleh

semua pihak terutama siswa dan orang tua.

8. Mendidik

Penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar

siswa. Hasil penilaian harus dinyatakan sebagai penghargaan bagi siswa

yang berhasil atau sebagai pemicu semangat belajar bagi yang kurang

berhasil.[9]

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan pengertian hasil belajar

sebagai berikut : secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu

kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber

penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan

dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).

xix

Page 20: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Disamping itu siswa memerlukan dan harus menerima umpan balik secara

langsung derajat sukses pelaksanaan tugas ( nilai rapor atau nilai tes ).

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar

ialah hasil usaha, bekerja atau belajar yang menunjukkan ukuran kecakapan

yang dicapai dalam bentuk nilai. Hasil belajar yang berupa nilai-nilai sebagai

ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, hasil belajar

ditunjukkan dengan jumlah nilai rapor atau tes nilai ulangan harian.

C. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan, seseorang yang berminat

terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa

senang.[10]

Minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang

terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif

(perasaan, emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi)

yang kuat. Minat juga berkaitan dengan kepribadian sehingga didalam minat

terdapat unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan

(konatif) untuk mencapai suatu objek, atau suatu situasi yang berkaitan dengan

diri pribadi.

Minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu

kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat

belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dengan segenap kegiatan

xx

Page 21: Hasil Penelitian Fisika Gasing

pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai

pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah. Minat

belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan

keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam

perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap maupun ketrampilan.

Minat belajar adalah rasa suka ketertarikan pada suatu pelajaran

atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada hakekatnya adalah

penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar dirinya,

semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka semakin besar

minatnya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditemukan adanya beberapa

unsur pokok dalam pengertian minat belajar yaitu adanya perhatian, daya

dorong tiap-tiap individu untuk belajar dan kesenangan yang dapat menjadikan

minat belajar itu timbul pada diri seseorang.

D. Pembelajaran Fisika

1. Fisika

Fisika berasal dari istilah yunani yang berarti alam. Hal ini

mengandung makna bahwa fisika merupakan ilmu yang bertujuan untuk

mempelajari gejala-gejala alam. Selain itu fisika juga bertujuan untuk

mempelajari aksi dan reaksi kejadian di alam semesta. Bertitik tolak dari hal

ini para ilmuwan dapat menerangkan sifat materi dalam benda, sebagaimana

menerangkan gejala alam lain yang diamatinya. Fisika merupakan

pengetahuan dan metode penemuan. Sebagai pengetahuan fisika bersandar

xxi

Page 22: Hasil Penelitian Fisika Gasing

pada dasar-dasar yang kuat dari kenyataan-kenyataan yang terjadi di alam.

Fisika merupakan metode penemuan karena menggunakan alat-alat dan cara

berpikir yang rasional melalui eksperimen.

2. Pembelajaran Fisika

Dari pembahasan tentang hakikat fisika diatas, dapat diambil salah

satu inti pentingnya, yaitu fisika khususnya dan IPA pada umumnya harus

dipandang sebagai suatu proses dan sekaligus produk. Oleh karena itu di

dalam pembelajaran fisika harus dijadikan pertimbangan dalam memilih

strategi atau metode mengajar sehingga proses belajar mengajar dapat

berlangsung efektif dan efisien.

Asumsi yang melandasi hakikat pembelajaran pada umumnya adalah :

a. Peristiwa belajar terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi

dengan lingkungan belajar yang diatur guru.

b. Proses pembelajaran yang efektif memerlukan strategi dan

metode/teknologi pendidikan yang tepat.

c. Program pembelajaran dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem.

d. Proses dan produk belajar perlu memperoleh suatu yang seimbang

didalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

e. Pembentukan kompetensi profesional memerlukan pengintegrasian

fungsional antara teori dan praktik serta materi dan metodologi

penyampaiannya.

xxii

Page 23: Hasil Penelitian Fisika Gasing

f. Pembentukan kompetensi profesional memerlukan pengala man

lapangan yang bertahap mulai dari pengalaman medan, latihan

ketrampilan terbatas sampai dengan pelaksanaan dan penghayatan tugas-

tugas kependidikan secara lengkap dan aktual.

g. Materi pengajaran, sistem penyampaiannya selalu berkembang.

[8]

Atas dasar tersebut, dalam pembelajaran fisika yang menekankan

pada pengetahuan konsep dan keterampilan berpikir, hendaknya

memperhatikan ketentuan-ketentuan pokok yang akan membawa siswa

belajar tuntas yaitu :

a. Hendaknya siswa menggali gejala baru yang mereka lakukan

berdasarkan kepercayaan awal (konsep dan sistem konsep), atau cara

awal (keterampilan fikirnya), atau keduanya.

b. Langkah-langkah tersebut bisa mendapatkan hasil yang mendua atau

dibantah. Ketidakseimbangan hasil dan pertanyaan-pertanyaan

dikembangkan yang membangkitkan uraian dan pola pikir.

c. Jawaban-jawaban sementara atau cara-cara yang lebih efektif kemudian

dapat ditemukan oleh siswa atau dikenalkan oleh guru dan dapat

digunakan untuk mengemukakan uraian baru, prakiraan atau data untuk

menyediakan baik perubahan kepercayaan maupun pembentukan

kepercayaan baru (konsep).

xxiii

Page 24: Hasil Penelitian Fisika Gasing

d. Untuk memberikan peraturan diri bagi pembentukan kembali

keseimbangan,kesempatan-kesempatan hendaknya disediakan pada siswa

untuk memeriksa sejauh mana konsep-konsep baru atau cara-cara dapat

diterapkan dalam konteks lain.

Dalam mendesain pembelajaran fisika disarankan untuk

meningkatkan pengetahuan konsep dan keterampilan pikir dengan

memperhatikan ketentuan-ketentuan pokok tersebut,demi tercapainya

pembelajaran fisika yang efektif perlu digunakan beberapa strategi dan

metode pebelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam hal

hasil belajar fisika.

3. Hakikat Hasil Belajar Fisika

Prestasi belajar fisika diartikan sebagai tinggi rendahnya tingkat

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran fisika. Sebagai hasil dari suatu

kegiatan, prestasi belajar fisika tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik

faktor intern maupun ekstern. Faktor-faktor intern tersebut adalah faktor

kemampuan, seperti kognitif, afektif, kepribadian dan sebagainya.

Sedangkan yang termasuk faktor ekstern adalah metode pengajaran, sarana

prasasrana maupun kondisi ekonomi orang tuanya.[10]. Slameto ,1995)

E. Metode Gasing

Gasing adalah akronim dari gampang, asyik dan menyenangkan,

dalam pembelajaran fisika metode Gasing adalah metode pembelajaran fisika

yang dikembangkan oleh Yohanes Surya pada tahun 1996 agar fisika dapat xxiv

Page 25: Hasil Penelitian Fisika Gasing

diajarkan secara gampang, asyik dan menyenangkan dan merupakan terobosan

reformasi dalam pembelajaran fisika. Metode gasing mengajarkan bagaimana

berfikir seperti seorang fisikawan dalam menyelesaikan soal-soal fisika dengan

pendekatan logika dan hampir tanpa rumus dan menggunakan logika biasa

berdasarkan konsep dasar fisika sehingga guru tidak harus memberikan rumus-

rumus yang akan membuat siswa pusing. Menurut penelitian Prof. Yohanes

Surya supaya fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Menghindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang

menggunakan matematika lebih sederhana

2. Manfaatkan pengertian konsep fisika  yang benar dan lebih menekankan

pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.

3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 ,  2  , atau 10 ketika

sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-

angka koma atau pecahan agar  konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari

solusi fisika ke solusi matematika.

4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep

fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk

menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan.

5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi sehingga tiap murid menikmati

asyiknya belajar fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh

menyenangkan.[11]

xxv

Page 26: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Pelaksanaan pembelajaran gasing dapat dibagi menjadi lima tahapan

[12]

1. Tahap pertama : Dialog Sederhana

Dialog merupakan bentuk komunikasi dua arah daam hal ini adalah

guru dengan siswa. Menurut teori belajar connetionisme atau bond

hypothesis , belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara

S (stimulus) dan R (respon) sehingga antara S dan R terjadi suatu

hubungan (bond) yang bertambah erat bila sering dilatih.[1]

2. Tahap kedua : Berimajinasi atau berfantasi

Imajinasi/fantasi dalam proses pembelajaran penting untuk

dimiliki siswa, tetapi aspek ini banyak diabaikan oleh guru, imajinasi

penting karena dalam imajinasi siswa akan bisa melahirkan konsep,

kreativitas, inovasi dan perilaku yang aktual dalam kehidupannya. Albert

Einstein mengatakan bahwa Imajinasi lehih utama dari pada pengetahuan

karena pengetahuan bersifat terbatas dan imajinasi melingkupi dunia.

Imajinasi akan lahir kalau lingkungannya mendukung sehingga apabila

kondisi pembelajaran tidak menghargai kebebasan berfikir maka daya

imajinasi sulit untuk berkembang.

Fantasi didefinisikan sebagai aktivitas imajinasi untuk

membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan

lama yang telah ada, dan tanggapan baru tersebut tidak harus sama dengan

yang sudah ada.

xxvi

Page 27: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Dengan demikian imajinasi/fantasi itu dilukiskan sebagai fungsi

yang memungkinkan siswa untuk berorientasi dalam alam imajiner,

kegunaan imajinasi/fantasi antara lain :

a. Siswa dpat memahami, mengerti dan menghargai kultur siswa lain

b. Siswa dapat keluar dari ruang dan waktu sehingga bisa memahami

hal-hal yang ada dan terjadi di tempat lain dan diwaktu yang lain

misalya dalam mempelajari gerak suatu benda

c. Siswa dapat melepaskan diri dari kesukaran dan permasalahan dalam

belajar fisika

d. Membawa siswa menyelesaikan konflik riil secara imajiner sehingga

dapat mengurangi ketegangan psikis dalam belajar fisika

3. Tahap ketiga : Menyajikan contoh-contoh soal yang relevan

Latihan atau training merupakan cara mengajar yang baik untuk

menanamkan kebiasaan-kebiasan tertentu. Cara ini dapat juga digunakan

untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketetapatan, kesempatan siswa

dengan tujuan untuk memperkuat penguasaan matematika siswa.

Dalamlatihan ini siswa hanya berlatih dengan menggunakan logika

matematika yang sederhana yaitu penjumlahan, pengurangan, peralian dn

pembagian.

4. Tahap keempat : Menyajikan materi secara mendalam

Dengan memberikan makna fisis terhadap setiap besaran fisika

diharapkan siswa mengerti fenomena-fenomena apa saja yang dialami oleh

setiap obyek dalam setiap butir soal.

xxvii

Page 28: Hasil Penelitian Fisika Gasing

5. Tahap kelima : Memberikan variasi soal

Tugas atau resitasi merupakan suatu cara menyajikan bahan

pelajaran dimana guru memberi tugas tertentu berupa variasi soal agar

siswa melakukan kegiatan dan kemudian harus dipertanggung

jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan

pelajaran dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. Tugas

dapat merangsang siswa untuk aktif belajar secara individual maupun

kelompok.

Kelima tahapan yang dilakukan dala m metode Gasing

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tahapan Aktivitas Pembelajaran

Tahap 1Dialog Sederhana

Guru memulai pembelajaran dengan berdialog secara sederhana dengan siswa seputar materi yang akan dipelajari. Dari dialog ini diharapkan siswa memberikan pendapatnya sehingga timbul hubungan yang erat antara Guru dan Siswa

Tahap 2Berimajinasi/berfantasi

Guru membantu siswa untuk berimajinasi mengenai kejadian-kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari

Tahap 3Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan

Guru memberikan latihan berupa soal-soal sederhana yang hanya menggunakan formulasi matematika biasa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Hal ini bertujuan untuk memperkuat penguasaan matematika oleh siswa

Tahap 4Menyajikan materi secara mendalam

Guru memberikan makna fisis setelah siswa mampu mengerjakan semua soal-soal sederhana

Tahap 5Memberi variasi soal

Guru kembali memberikan soal namun yang bervariasi, dapat berupa soal cerita

xxviii

Page 29: Hasil Penelitian Fisika Gasing

F. Listrik Dinamis

Salah satu kompetensi dasar pembelajaran Fisika pada kelas X

semester 2 di SMAN 1 Sewon tahun pelajaran 2012/2013 adalah menerapkan

konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk

teknologi, sehubungan dengan hal tersebut maka materi Listrik dinamis yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan

listrik yang mengalir melalui suatu penghantar tiap satuan waktu.

Secara matematis kuat arus dapat ditulis sebagai berikut :

I = Q/t

Keterangan :

I = kuat arus listrik (Ampere)

Q = muatan listrik (Coulomb)

t = waktu (sekon)

Alat untuk mengukur kuat arus listrik dinamakan amperemeter (A) dan

cara menggunakannya adalah dipasang secara seri pada rangkaian

sebagai berikut:

xxix

Page 30: Hasil Penelitian Fisika Gasing

2. Hambatan Suatu Penghantar Listrik

Hambatan sebuah kawat penghantar dinyatakan :

R = l/A

Keterangan :

R = hambatan suatu penghantar (ohm)

= hambat jenis bahan (ohm.m)

l = panjang penghantar (m)

A = luas penampang (m2)

Nilai hambat jenis dan hambatan suatu penghantar akan naik

(bertambah) secara linier sesuai dengan kenaikan suhu, secara

matematis dituliskan :

t = 0 ( 1 + T)

Rt = R0 ( 1 + T)

Keterangan :

t = hambat jenis bahan pada suhu T (ohm.m)

0 = hambat jenis bahan mula-mula (ohm.m)

Rt = hambatan penghantar pada suhu T (ohm)

R0 = hambatan penghantar mula-mula (ohm)

α = koefesien suhu (0C-1)

3. Hukum Ohm

George Simon Ohm ahli fisika dari Jerman (1787-1854)

pertamakali menyelidiki hubungan antara tegangan listrik (V) dengan kuat

xxx

Page 31: Hasil Penelitian Fisika Gasing

V

I

arus listrik (I) yang dirumuskan sebagai hukum Ohm, yaitu : besar kuat

arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan

beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut dan berbanding terbalik

dengan hambatan penghantar.

Secara matematis, hukum Ohm ditulis :

V/I = k

Tetapan k, kemudian dinyatakan sebagai hambatan penghantar R

(resistor), sehingga persamaan diatas menjadi :

V = RI

Keterangan :

V = beda potensial/tegangan listrik (Volt)

I = kuat arus listrik (Ampere)

R = hambatan penghantar/resistor (ohm = )

Gambar 2. Grafik hubungan antara V dengan I

4. Hukum Kirchoff

Dalam rangkaian listrik tertutup (loop) yang memiliki titik percabangan

maka jumlah kuat arus yang menuju titik percabangan akan sama dengan

jumlah kuat arus yang keluar titik percabangan tersebut dan ini sering

disebut sebagai Hukum I Kirchoff yang secara matematis dapat dituliskan

sebagai berikut :

xxxi

Page 32: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Imasuk = Ikelur

I1 I3

I2

I4

Gambar 3. Kuat arus yang masuk dan keluar titik cabang

Selanjutnya untuk hukum II Kirchoff menyatakan bahwa pada rangkaian

tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (E) sama dengan jumlah aljabar

dari penurunan tegangan(IR), dan dituliskan :

E + (I.R) = 0

5. Rangkaian hambatan seri dan paralel

Rangkaian hambatan secara seri

R1 R2 R3

I I

V

Gambar 4. Rangkaian seri hambatan

Pada rangkaian seri kuat arus pada setiap titik adalah sama ( I ) ,

sedangkan jumlah beda potensial pada masing-masing resistor sama

dengan beda potensial sumber (total), secara matematis dituliskan :

V = V1 + V2 + V3

I Rs = I R1 + I R2 + I R3

Rs = R1 + R2 + R3

Untuk rangkaian hambatan seri sebanyak n hamabatan berlaku :

xxxii

Page 33: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Rs = R1 + R2 + R3 + ..........+ Rn

Rangkaian hambatan secara pararel

I1 R1

I2 R2

I3 R3

I I V

Gambar 5. Rangkaian paralel hambatan

Pada rangkaian paralel beda potensial pada setiap hambatan

adalah sama dengan tegangan sumber ( V ) , sedangkan jumlah kuat

arus yang masuk titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang

keluar titik cabang (Hukum I Kirchoff). secara matematis dituliskan :

I = I1 + I2 + I3

V/RP = V/R1 + V/R2 + V/R3

1/RP = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

Untuk rangkaian hambatan paralel sebanyak n hamabatan berlaku :

1/RP = 1/R1 + 1/R2 + ..... + 1/Rn

6. Energi Listrik dan Daya Listrik

Energi listrik yang diperlukan oleh tahanan R sama dengan usaha

untuk memindahkan muatan listrik Q dari A ke B dengan beda potensial

V, yaitu :

W = V Q

W= V I t

xxxiii

Page 34: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Daya listrik dinyatakan sebagai besarnya energi listrik tiap satuan waktu.

Secara matematis dirumuskan :

P = W/t

P = V I

Keterangan :

P = daya listrik (Watt)

W= energi listrik (J)

t = waktu (s)

(13. Martheen kanginan, 2004)

xxxiv

Page 35: Hasil Penelitian Fisika Gasing

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Jenis Tindakan

Jenis tindakan yang dipilih peneliti adalah jenis pembelajaran fisika

dengan metode gasing (gampang, asyik dan menyenangkan)

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XA SMAN 1 Sewon yang beralamat

di Jalan Parangtritis KM 5 Bantul

3. Waktu penelitian.

Penelitian dilaksanakan di kelas XA SMA Negeri 1 Sewon Bantul pada

semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu selama 3 bulan pada bulan

Maret 2013 sampai Mei 2013

4. Obyek dan Subyek Penelitian

Objek yang diteliti adalah hasil pengamatan minat belajar dan hasil

belajar siswa pada pembelajaran Fisika. Sedangkan pada sisi guru objek

yang diteliti adalah metode pembelajaran Fisika Gasing. Subyek

penelitian adalah siswa kelas XA SMAN 1 Sewon tahun pelajaran

2012/2013 berjumlah 32 orang yang terdiri atas 10 orang laki-laki dan

22 orang perempuan.

xxxv

Page 36: Hasil Penelitian Fisika Gasing

SiklusI

Perenca-naan

PelaksanaanObservasi

Refleksi

SiklusII

Perenca-naan

PelaksanaanObservasi

Refleksi

B. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan karakteristik dari PTK, penelitian ini dilaksanakan dalam

2 (dua) siklus dan setiap siklus ada 3 (tiga) pertemuan. Dalam setiap siklus

terdapat empat tahapan kegiatan yaitu perencanan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Secara lebih detail, prosedur kerja penelitian disajikan dalam diagram

alur berikut:

Siklus I

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP tentang KD 5.1. Menggunakan Alat ukur listrik dan KD 5.2.

Memformulasikan Besaran-besaran Listrik dalam rangkaian tertutup

dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta

didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP dibuat

secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara

asyik dan menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

xxxvi

Page 37: Hasil Penelitian Fisika Gasing

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.(RPP terlampir)

b. Membuat Bahan Ajar

Bahan ajar bersumber dari Buku Fisika 1 SMA, Lembar Kerja Siswa

dan Slide sesuai siklus pada tahapan-tahapannya

c. Memuat Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa dibuat supaya siswa memahami urut-urutan

untuk melakukan eksperimen

d. Membuat instrumen untuk mengukur minat siswa

Instrumen ini dibuat untuk mengukur minat siswa dalam mengikuti

pelajaran, adapun yang ukur adalah rasa ingin tahu dalam

pembelajaran, perhatian dalam pembelajaran dan partisipasi dalam

pembelajaran, adapun skala adalah tinggi sedang dan rendah.

(Instrumen terlampir)

e. Membuat instrumen untuk mengukur hasil belajar

Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa adalah soal. (Instrumen

terlampir)

f. Membuat pedoman pengolahan dan analisis data hasil pengamatan dan

hasil belajar siswa. Pedoman pengolahan dan analasis dibuat untuk

mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan metode gasing terhadap

hasil belajar siswa, untuk hasil belajar dibuat skor 0 sampai 100 dan

untuk keberhasilan tindakan diukur dengan persentase minat siswa

dalam pembelajaran dengan skor antara (0 – 100) persen

xxxvii

Page 38: Hasil Penelitian Fisika Gasing

g. Menentukan indikator keberhasilan tindakan dilihat dari proses dan

hasil yang dicapai dari tindakan pembelajaran yang menggunakan

metode gasing. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila 80 persen

siswa berminat mengikuti pembelajaran dan hasil dikatakan baik

apabila 80 persen siswa memperolah nilai sesuai KKM

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada pelaksanaan tindakan peneliti melaksanakan tindakan

pembelajaran tentang KD 5.1. Menggunakan Alat ukur listrik dan KD 5.2.

Memformulasikan Besaran-besaran Listrik dalam rangkaian tertutup

dengan metode gasing sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan

secara konsisten, dan di akhir kegiatan pembelajaran diadakan tes untuk

mengukur hasil belajar siswa.

3. Pengamatan

Pada saat pembelajaran dengan metode gasing berlangsung

dilakukan pengamatan oleh kolaborator dengan menggunakan instrumen

chek list.

4. Refleksi Tindankan

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator terhadap

kegiatan pembelajaran atau dampak tindakan pembelajaran yang

menggunakan metode gasing terhadap perubahan pada siswa pada siklus I

adalah sebagai berikut :

xxxviii

Page 39: Hasil Penelitian Fisika Gasing

a. Pada saat siswa melakukan eksperimen jumlah anggota kelompok (5

orang) terlalu banyak sehingga ada siswa yang pasif. Untuk

pembelajaran berikutya anggota kelompok eksperimen diperkecil

1(satu) kelompok maksimal 3(tiga) siswa

b. Dialog antara guru dan siswa masih didominasi oleh guru sehingga

pada pembelajaran berikutnya perlu untuk memberi kesempatan

kepada murid lebih banyak menyempaikan pikiran-pikirannya.

c. Latihan soal terlalu sedikit dan kurang variatif

Siklus 2

1. Perencanaan

Pada perencanaan dalam siklus II ini , peneliti melakukan persiapan

untuk melaksanakan tindakan antara lain :

a. Menentukan masalah yang akan diperbaiki yaitu minat dan hasil

belajar siswa

b. Menyusun skenario dan strategi untuk melaksanakan perbaikan pada

siklus 1

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)

Pada siklus II yang disusun adalah RPP untuk KD 5.3.

Mengidentifikasi penerapan arus listrik ACdan DC dalam kehidupan

sehari-hari

d. Membuat Lembar Kerja Siswa ( LKS ) dan menyusun petunjuk Lembar

Kerja Siswa ( LKS ) yang akan dilaksanakan dalam diskusi kelompok

xxxix

Page 40: Hasil Penelitian Fisika Gasing

e. Menyiapkan instrument untuk melihat perubahan pada siswa yang

meliputi keaktifan siswa, situasi saat proses pembelajaran, dan hasil

belajar siswa

f. Menetapkan kelompok, siswa dibagi menjadi 11 kelompok

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti telah melaksanakan skenario

perbaikan pembelajaran yang telah direncanakan yaitu melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model gasing pada 5.3.

Mengidentifikasi penerapan arus listrik ACdan DC dalam kehidupan

sehari-hari

3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan

pembelajaran dengan model gasing. Pengamatan yang dilakukan peneliti

dan kolaborator adalah pengamatan terhadap perubahan pada diri siswa

yang meliputi minat dan hasil belajar siswa.

4. Refleksi

Data hasil pengamatan yang diperoleh selama proses pembelajaran

berlangsung, yang berupa hasil belajar siswa dan minat belajar siswa

kemudian dianalisis secara diskripstif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis

ini, peneliti dan kolaborator melakukan refleksi diri dan menyimpulkan

bahwa pada siklus 2 perubahan pada diri siswa yang berkaitan dengan

hasil belajar dan minat siswa pada proses pembelajaran telah seperti yang

diharapkan pada indikator keberhasilan , oleh karena itu, tidak pelu

xl

Page 41: Hasil Penelitian Fisika Gasing

dilanjutkan pada siklus ke 3 dan dianggap sudah selesai dengan perbaikan

pada siklus 2, jumlah anggota kelompok eksperimen yang tadinya satu

kolompok anggota 5 orang diubah menjadi 3 orang, dan sebelum kegiatan

eksperimen dimulai, guru perlu menjelaskan lebih rinci tentang tugas

yang harus dilakukan oleh siswa.

C. Tekhnik Pengumpulan Data

Data tengang kegiatan pembelajaran diperoleh dari observasi yang

dilakukan oleh kolaborator dan data ini berkaitan dengan minat belajar siswa

yang meliputi rasa ingin tahu dalam pembelajaran, perhatian dalam

pembelajaran dan partisipasi dalam pembelajaran yang dikumpulkan dengan

lembar observasi yang berupa chek list,sedangkan data tentang hasil belajar

peserta didik dikumpulkan dengan menggunakan tes tertulis.

D. Teknik Analisis

Data tentang minat siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika yang

merupakan hasil observasi oleh kolaborator dikumpulkan kemudian dianalisa

secera sederhana dengan program Microsoft Excel, setiap indikator (rasa

ingin tahu dalam pembelajaran, perhatian dalam pembelajaran dan

dipersentase tinggi, sedang dan rendahnya. Selanjutnya dari ke tiga item

minat tersebut dicari persentase rata-rata pada setiap kategori tinggi sedang

dan rendah

Data tentang hasil belajar dari hasil tes dikumpulkan kemudian ditentukan

persentase siswa yang telah memenuhi KKM

xli

Page 42: Hasil Penelitian Fisika Gasing

E. Indikator Keberhasilan

Yang menjadi indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut apabila :

1. ≥ 80 persen peserta didik sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran

2. ≥ 80 persen peserta didik sudah memenuhi nilai KKM yang telah

ditentukan yaitu 75 dalam ulangan harian

xlii

Page 43: Hasil Penelitian Fisika Gasing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

SMAN 1 Sewon merupakan salah satu SMA favorit di Kabupaten

Bantul dan letaknya sangat strategis yaitu di Jalan Parangtritis KM 5

Yogyakarta, lingkungan sekolahan tertata dengan bagus dengan sarana

prasarana yang sangat memadai sehingga sangat kondusif untuk kegiatan

pembelajaran. Tenaga pendidiknya telah memenuhi standar yang ditetapkan

oleh BSNP baik dari segi kompetensi, ratio maupun kulaifikasi akademisnya.

SMAN 1 Sewon terdiri dari 27 kelas dengan rincian Kelas X, XI dan XII

masing-masing 9 kelas. Pada kelas X ada dua macam kelas yaitu kelas reguler

sebanyak 7 kelas dan 2 kelas khusus yaitu kelas khusus olah raga.

Kelas XA sebagai kelas yang dipakai untuk penelitian termasuk kelas

unggulan karena siswanya adalah siswa dengan peringkat NEM masuk 1

sampai dengn 32, dengan jumlah siswa 32 siswa dengan perincian 10 siswa

laki-laki dan 22 siswa perempuan, kelas ini terletak dibagian depan sekolah

dengan ukuran standar (8m x 9m) dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang

memadai dan dilengkapi dengan kipas angin serta LCD sehingga kelas XA

adalah kelas yang ideal, suasananya tenang dan sangat kondusif untuk

melakukan pembelajaran.

xliii

Page 44: Hasil Penelitian Fisika Gasing

B. Keadaan Pra Siklus :

1. Hasil Belajar :

Kategori Hasil Belajar Siswa

Jumlah ( orang ) Prosentase ( % )Nilai Tes ≥ 75 (memenuhi KKM) 7 22,6

Nilai Tes < 75 (belum memenuhi KKM) 25 77,4

Pada tabel diatas terlihat bahwa sebelum diberi tindakan melalui

pembelajaran dengan metode gasing jumlah siswa yang hasil belajarnya

memenuhi KKM hanya ada 7 siswa atau 22,6 persen sedangkan yang

belum memenuhi KKM ada 77,6 persen hal ini sangat jauh dari harapan

semua pihak karea harapanya kelas XA yang nota bene kelas unggulan

harusnya memiliki persentase ketuntasan belajar diatas 80 persen.

2. Minat Belajar

Dari tabel minat belajar tersebut diatas diketahui bahwa pada saat

sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan metode gasing siswa

yang memiliki minat belajar tinggi hanya 14,6 persen , minat belajar

xliv

Minat Belajar Persentase

Tinggi 14,6%

Sedang 27,1 %

Rendah 58,3%

Page 45: Hasil Penelitian Fisika Gasing

sedang 27,1 persen dan yang kurang berminat atau minatnya rendah 53,3

persen.

C. Keadaan Setelah Siklus I

1. Hasil Belajar :

Kategori Hasil Belajar Siswa

Jumlah ( orang ) Prosentase ( % )Nilai Tes ≥ 75 (memenuhi KKM) 15 46,9

Nilai Tes < 75 (belum memenuhi KKM) 17 53,1

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada akhir siklus I yaitu

setelah diberi tindakan pembelajaran dengan metode gasing terlihat

adanya peningkatan hasil belajar karena jumlah siswa yang hasil

belajarnya memenuhi KKM menjadi 15 siswa atau 46,9 persen dan yang

belum memenuhi KKM turun menjadi 17 siswa atau 53,1 persen.

2. Minat Belajar

xlv

Minat Belajar Persentase

Tinggi 46,9 %

Sedang 53,1 %

Rendah 0

Page 46: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Dari tabel minat belajar tersebut diatas diketahui bahwa setelah

diberi tindakan pembelajaran dengan metode gasing minat belajar siswa

meningkat karena yang minatnya tinggi ada 46,9 persen, sedangkan minat

belajar sedang 53,1 persen dan yang kurang berminat sudah tidak ada.

Adanya peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa setelah

siklus I yaitu setelah diberi tindakan pembelajaran dengan metode gasing

pada KD 5.1. Menggunakan Alat ukur listrik dan KD 5.2.

Memformulasikan Besaran-besaran Listrik dalam rangkaian tertutup

menunjukan adanya keberhasilan tindakan tetapi belum sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini sehingga perlu diadakan

tindakan dengan siklus II dengan memperhatikan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh kolaborator antara lain :

5. Anggota kelompok eksperimen diperkecil 1(satu) kelompok maksimal

3(tiga) siswa

6. Dialog guru dengan siswa diperbanyak

7. Soal-soal latihan diperbanyak modelnya

D. Keadaan Setelah Siklus II

1. Hasil Belajar :

Kategori Hasil Belajar Siswa

Jumlah ( orang ) Prosentase ( % )Nilai Tes ≥ 75 (memenuhi KKM) 26 81,3

xlvi

Page 47: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Nilai Tes < 75 (belum memenuhi KKM) 6 18,7

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada akhir siklus II yaitu

setelah diberi tindakan pembelajaran dengan metode gasing dengan

perbaikan-perbaikan atas hasil observasi pembelajaran pada siklus I

terlihat adanya peningkatan hasil belajar, karena jumlah siswa yang hasil

belajarnya memenuhi KKM menjadi 26 siswa atau 81,3 persen dan yang

belum memenuhi KKM turun menjadi 6 siswa atau 18,7 persen.

2. Minat Belajar

Dari tabel minat belajar tersebut diatas diketahui bahwa setelah

siklus II dengan tindakan pembelajaran dengan metode gasing minat

belajar siswa meningkat karena yang minatnya tinggi ada 85,4 persen

sedangkan minat belajar sedang 14,6 persen dan yang kurang berminat

sudah tidak ada.

Adanya peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa setelah

siklus II yaitu setelah melaksanakan saran dan masukan dari kolaborator

xlvii

Minat Belajar Persentase

Tinggi 85,4 %

Sedang 14,6 %

Rendah 0

Page 48: Hasil Penelitian Fisika Gasing

atas siklus I maka tindakan pembelajaran dengan metode gasing pada KD

5.3. Mengidentifikasi penerapan arus listrik ACdan DC dalam kehidupan

sehari-hari menunjukan adanya keberhasilan tindakan yang telah sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Belajar

Dari data hasil penelitian terlihat bahwa sebelum diberi tindakan

pembelajaran fisika dengan metode gasing hasil belajar fisika masih jauh

dari harapan karena persentase siswa yang memenuhi KKM hanya 22,6

persen padahal pembelajaran dikatan berhasil apabila persentase siswa yang

memenuhi KKM minimal 80 persen. Selanjutnya setelah melakukan

tindakan pada siklus I yaitu pembelajaran dengan metode gasing pada KD

5.1. Menggunakan Alat ukur listrik dan KD 5.2. Memformulasikan Besaran-

besaran Listrik dalam rangkaian tertutup menunjukkan adanya peningkatan

karena persentase siswa yang mencapai KKM adalah 46,9 persen, tetapi

peningkatan ketuntasan belajar ini belum memenuhi harapan peneliti.

Dari data observasi yang dilakukan oleh kolaborator selama siklus

I setelah dianalisa ternyata perlu diadakan perbaikan-perbaikan untuk

dilaksanakan pada siklus II, perbaikan tersebut adalah saat siswa melakukan

eksperimen jumlah anggota perkelompok diperkecil dari 5 siswa per

kelompok menjadi maksimal 3 siswa per kelompok, dialog antara guru xlviii

Page 49: Hasil Penelitian Fisika Gasing

dengan siswa diperbanyak, dan saat berlatih mengerjakan soal diperbanyak

model soalnya.

Perbaikan-perbaikan atas pembelajaran metode gasing pada siklus

I dan diterapkan pada siklus II yaitu pada pembelajaran KD 5.3.

Mengidentifikasi penerapan arus listrik ACdan DC dalam kehidupan sehari-

hari ternyata dari hasil analisa siklus II terdapat peningkatan persentase

siswa yang sangat menggembirakan karena persentase siswa yang

memenuhi KKM menjadi 81,3 persen.

Atas dasar adanya peningkatan persentase siswa yang memenuhi

KKM dari keadaan sebelum ada tindakan yang hanya 22,6 persen menjadi

81,3 persen pada akhir tindakan maka dapat disimpulkan bahwa ternyata

model pembelajaran fisika dengan metode gasing pada Listrik Dinamis

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Minat Belajar

Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa

senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap

maupun ketrampilan.Minat belajar siswa sangat mempengaruhi hasil

belajarnya sehingga dalam proses pembelajaran supaya mendapatkan hasil

yang optimal perlu untuk selalu meningkatkan minat siswa. Dari hasil

penelitian ini terlihat bahwa pada keadaan awal atau sebelum diberikan

tindakan hasil belajar siswa rendah karena siswa yang memiliki minat tinggi

dalam pembelajaran hanya 14,6 persen.

xlix

Page 50: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Pada saat diterapkan pembelajaran fisika dengan metode gasing

pada materi Listrik Dinamis , dari siklus I terlihat adanya peningkatan minat

belajar dimana siswa yang minatnya tinggi naik menjadi 46,9 persen hal ini

masih sangat kurang dari harapan peneliti sehingga pada siklus II diadakan

perbaikan-perbaikan pada metode pembelajaran gasing dan setelah dianalisa

ternyata pada siklus kedua persentase siswa yang minatnya tinggi naik

menjadi 85,4 persen. Dari persentase minat siswa yang selalu meningkat

tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dengan metode gasing pada

materi Listrik Dinamis dapat meningkatkan minat belajar siswa.

l

Page 51: Hasil Penelitian Fisika Gasing

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang Upaya

Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Listrik Dinamis Melalui Pembelajaran

Metode Gasing pada Kelas XA SMAN 1 Sewon Bantul Semester Genap

Tahun Pelajaran 2012-2013 dapat disimpulkan bahwa :

1. Pembelajaran Fisika melalui metode gasing dapat meningkatkan hasil

belajar siswa tentang Listrik Dinamis secara signifikan terbukti dari

persentase siswa yang memenuhi KKM meningkat dari 22,6 persen

menjadi 81,3 persen, hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh

Thorndike bahwa belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan

antara S (stimulus) dan R (respon) sehingga antara S dan R terjadi suatu

hubungan (bond) yang bertambah erat.

2. Pembelajaran Fisika melalui metode gasing dapat meningkatkan minat

belajar siswa secara signifikan sebagaimana terlihat pada hasil penelitian

bahwa persentase siswa yang minat belajarnya tinggi meningkat dari 14,6

persen menjadi 85,4 persen

B. Saran

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa

khususnya untuk mata pelajaran fisika dan mata pelajaran yang lain pada

umumnya disarankan guru menggunakan pembelajaran metode gasing.

li

Page 52: Hasil Penelitian Fisika Gasing

2. Untuk menambah wawasan dan penguasaan tentang pembelajaran metode

gasing disarankan ada guru yang mengadakan penelitian lebih lanjut.

3. Kepada pihak Sekolah disarankan memberikan dukungan penuh kepada

guru untuk mengadakan penelitian-penelitian khususnya yang terkait

dengan upaya peningkatan hasil belajar siswa

lii

Page 53: Hasil Penelitian Fisika Gasing

Daftar Pustaka

[1]. Nasution, S. (1982). Teknologi Pendidikan. Jemars, Bandung

[2]. Mahmud, Dimyati. (1989). Psikologi Pendidikan, Depdiknas, Jakarta

[3]. Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

[4]. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional

[5]. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Depdiknas, Jakarta

[6]. Arief S. Sadiman, dkk., 1990, Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, CV. Rajawali, Jakarta

[7]. Indrawati, M.Pd dan Wawan Setiawan, 2009, Modul Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, Diterbitkan oleh PPPPTKIPA.

[8]. Nana Sudjana. (2005), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung Sinar Baru Algensindo. Bandung

[9]. Sudjatmiko. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Depdiknas. Yogyakarta

[10]. Slameto. (1995). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

[11]. Yohannes Surya,2008. ” Belajar Fisika dengan Gasing”. Surya Institute, Jakarta

[12]. http://www.yohanessurya.com di unduh tanggal 27 Mei 2013 Jam 12.00 WIB

[13]. Martheen kanginan, 2004,” Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 1”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

liii