16
Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk) Hanif Journal HMI Komisariat Adab dan Humaniora Cabang Gowa Raya Vol. 1, No. 1 (2021) Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT, Kabupaten Gowa Azizah Nur Adilah 1 , Reski Sriwahyu 2 , Ainul Khaerani 3 , Muhammad Zul Ikram Safei 4 , Sherly Afriani Agus 5 , Nur Annisa Baharsyam 6 , A. Pirawati 7 , Jumarni 8 , Lenny Maisita 9 , Edi Aswar 10 , Sirajuddin 11 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 email: [email protected] 1 ,[email protected] 2 , [email protected] 3 ,[email protected] 4, [email protected] 5 , [email protected] 6 , [email protected] 7 , [email protected] 8 , [email protected] 9 , [email protected] 10 , [email protected] 11 Abstract This study describes the changes in the economic pattern of the community in the DHT Syrup Factory Area. The presence of the DHT Syrup Factory industry has had an impact on the community around the factory area. This influence, of course, has a positive and negative impact on the economic pattern of the surrounding community. Changes in economic patterns such as the increasing diversity of people's livelihoods and the opening of job opportunities that can improve people's lives. On the other hand, the presence of industry also invites the interest of people outside the area to work in the factory. This research is a field research using qualitative research methods. The data collection technique used is through literature review, observation, interviews, and documentation. The results showed that the existence of the DHT Syrup Company did not bring significant changes in economic behaviour because the salary they received was not comparable to what the workers did, so that the workers returned to their initial jobs as farm laborers. The thing that is more influential in changing the pattern of people's economic behaviour is because of the massive development of land into housing so that it brings newcomers to the area and makes the area more crowded than before. Keywords: consumption patterns, income levels, society Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan tentang perubahan pola ekonomi masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT. Hadirnya industri Pabrik Sirup DHT telah memberikan pengaruh terhadap masyarakat pada sekitar kawasan pabrik tersebut. Pengaruh tersebut, tentunya memberikan dampak positif dan negatif terhadap pola ekonomi masyarakat sekitar. Perubahan pola ekonomi seperti semakin beragamnya pencarian nafkah masyarakat dan terbukanya lapangan kerja yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Disisi lain kehadiran industri juga mengundang minat masyarakat diluar kawasan tersebut untuk bekerja di pabrik tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field search) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah melalui literatur review,

Hanif Journal

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

Hanif Journal HMI Komisariat Adab dan Humaniora Cabang Gowa Raya Vol. 1, No. 1 (2021)

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT, Kabupaten Gowa

Azizah Nur Adilah1, Reski Sriwahyu2, Ainul Khaerani3, Muhammad Zul Ikram Safei4, Sherly Afriani Agus5, Nur Annisa Baharsyam6, A. Pirawati7, Jumarni8, Lenny Maisita9, Edi Aswar10, Sirajuddin11

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11

email: [email protected] ,[email protected] , [email protected],[email protected], [email protected], [email protected], [email protected] , [email protected], [email protected]

, [email protected], [email protected]

Abstract

This study describes the changes in the economic pattern of the community in the DHT Syrup Factory Area. The presence of the DHT Syrup Factory industry has had an impact on the community around the factory area. This influence, of course, has a positive and negative impact on the economic pattern of the surrounding community. Changes in economic patterns such as the increasing diversity of people's livelihoods and the opening of job opportunities that can improve people's lives. On the other hand, the presence of industry also invites the interest of people outside the area to work in the factory. This research is a field research using qualitative research methods. The data collection technique used is through literature review, observation, interviews, and documentation. The results showed that the existence of the DHT Syrup Company did not bring significant changes in economic behaviour because the salary they received was not comparable to what the workers did, so that the workers returned to their initial jobs as farm laborers. The thing that is more influential in changing the pattern of people's economic behaviour is because of the massive development of land into housing so that it brings newcomers to the area and makes the area more crowded than before.

Keywords: consumption patterns, income levels, society

Abstrak

Penelitian ini mendeskripsikan tentang perubahan pola ekonomi masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT. Hadirnya industri Pabrik Sirup DHT telah memberikan pengaruh terhadap masyarakat pada sekitar kawasan pabrik tersebut. Pengaruh tersebut, tentunya memberikan dampak positif dan negatif terhadap pola ekonomi masyarakat sekitar. Perubahan pola ekonomi seperti semakin beragamnya pencarian nafkah masyarakat dan terbukanya lapangan kerja yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Disisi lain kehadiran industri juga mengundang minat masyarakat diluar kawasan tersebut untuk bekerja di pabrik tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field search) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah melalui literatur review,

Page 2: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Perusahaan Sirup DHT tidak membawa perubahan perilaku ekonomi yang signifikan disebabkan gaji yang di peroleh tidak sebanding dengan apa yang pekerja lakukan, sehingga pekerja kembali pada pekerjaan awal sebagai buruh tani. Hal yang lebih berpengaruh dalam mengubah pola perilaku ekonomi masyarakat adalah karena massifnya pembangunan lahan menjadi perumahan sehingga memunculkan pendatang pada daerah tersebut dan menjadikan wilayah tersebut lebih ramai dari sebelumnya. Kata kunci : pola konsumsi, tingkat pendapatan, masyarakat

Pendahuluan

Indonesia menjadi salah satu negara sasaran pasar yang sangat strategis untuk perkembangan industrialisasi dan juga market Internasional. Indonesia merupakan negara yang didominasi oleh angkatan kerja usia produktif , yaitu sebanyak 70,72%.1 Berdasarkan pada data tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas dari masyarakat Indonesia dikuasai oleh angkatan muda yang memiliki kisaran umur 8-39 tahun. Tentunya potensi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh Indonesia haruslah menjadi pemakmur bangsa Indonesia, utamanya melalui pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi tentunya tidak pernah bisa terlepas dari industrialisasi, dimana industrialisasi menjadi perubahan yang paling mendasar dalam kehidupan masyarakat. Kehidupan ekonomi tradisional yang selalu diidentikkan dengan pertanian mengalami transisi ke ekonomi modern yang diidentikkan dengan sektor industri yang serba canggih. Strategi industrialisasi merupakan pandangan yang dianggap sebagai sebuah keniscayaan untuk memajukan proses pembangunan di sebuah negara.2 Atas dasar inilah, sehingga hampir seluruh negara di dunia sedang bersaing menempuh industrialisasi guna meningkatkan ekonominya.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tentunya tidak luput dari usaha-usaha industrialisasi. Industrialisasi merupakan tahap penting dalam usaha negara-negara berkembang meningkatkan kemakmurannya, termasuk juga mengatasi masalah-masalah pengangguran serta meningkatkan produktivitas kerja sebagai salah satu penyebab rendahnya pendapatan.3 Dari sisi sosial, industrialisasi memberikan pengaruh terhadap perubahan struktur sosial masyarakat, dari masyarakat desa ke masyarakat kota yang serba modern. Hal seperti ini ditandai dengan perubahan mata pencaharian dari bertani menjadi buruh pabrik. Sementara dari sisi ekologi, pengaruh dari industri berdampak pada pencemaran 1 Data Badan Pusat Statistik tahun 2020. 2 Arif Hakim, "Industrialisasi di Indonesia: Menuju Kemitraan yang Islami Oleh: M. Arif Hakim, M.Ag.", 1969, 1–11. 3 Vivin Retno Damayanthi, "Proses Industrialisasi di Indonesia dalam Prespektif Ekonomi Politik",

Journal of Indonesian Applied Economics, Volume 2, Nomor 1 (2008), 68–89 <http://jiae.ub.ac.id/index.php/jiae/article/view/183/165>.

Page 3: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

lingkungan dan perubahan fungsi lahan.4 Perubahan fungsi lahan yang jika tidak dikendalikan dengan baik tentu akan memberikan dampak negatif baik secara ekologis maupun secara ekonomis yaitu rusaknya lingkungan, menurunnya produktivitas dan hilangnya mata pencaharaian beberapa orang.

Munculnya kawasan industri dalam suatu wilayah membawa perubahan yang berdampak positif dan negatif pada masyarakat di wilayah itu. Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya, tanpa memberikan dampak yang besar terhadap unsur lain dari sistem. Sistem secara keseluruhan tetaplah utuh, tidak mengubah unsur-unsur akan tetapi didalamnya tetap terjadi perubahan sedikit demi sedikit.5

Pabrik sebagai salah satu produk industrialisasi telah hadir di daerah Macanda, Kecamatan somba Opu Kabupaten Gowa. Salah satu industri yang berada di wilayah tersebut adalah Pabrik Sirup DHT Makassar. Hadirnya industri Pabrik Sirup DHT telah memberikan pengaruh terhadap masyarakat pada sekitar kawasan pabrik tersebut. Pengaruh yang diberikan berupa pengaruh langsung seperti dampak limbah terhadap lingkungan dan pengaruh tidak langsung seperti peralihan profesi masyarakat sekitar menjadi buruh pabrik. Pengaruh tersebut, tentunya memberikan dampak positif dan negatif terhadap pola ekonomi masyarakat sekitar.

Perubahan pola ekonomi seperti semakin beragamnya pencarian nafkah masyarakat dan terbukanya lapangan kerja yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Disisi lain kehadiran industri juga mengundang minat masyarakat diluar kawasan tersebut untuk bekerja di pabrik tersebut. Berbagai perubahan yang berdampak positif dan negatif telah dirasakan dengan hadirnya kawasan industri pabrik Sirup DHT, meskipun tidak mengubah secara keseluruhan dan dampaknya dirasakan oleh segelintir orang saja. Berangkat dari permasalahan ini maka penulis membuat sebuah karya tulis dengan judul “Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT”.

Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk memaparkan fakta-fakta yang ada dilapangan terkait perubahan pola ekonomi masyarakat di kawasan pabrik sirup

4 Neneng Meli Rosyanti, Dadang Kuswana, and Ratna Dewi, "Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Masyarakat", Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 2, N1 (2017), 20–40. 5 Yuni Sari, “Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Industri Gula ( Studi pada Masyarakat Desa Bakung Kecamatan Meneng Kabupaten Tulang Bawang”, Skripsi (Lampung: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Intan Lampung, 2017), 9.

Page 4: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

DHT. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah melalui literatur review, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Teknik literature review dilakukan untuk menemukan dan mengumpulkan buku, jurnal, artikel maupun penelitian terdahulu yang mendukung penelitian terkait. Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi-informasi terkait topik yang dibahas. Wawancara dilakukan dengan dua narasumber, yakni Bapak Harun A Dg. Tika selaku ketua RT Jalan Macanda, dan Ibu Muna Dg. Jime selaku buruh pabrik sirup DHT. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui data-data yang tersimpan pada dokumen terkait, serta menggali dan melengkapi data-data dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, guna mengetahui, memahami, menelaah, mendalami, terkait perubahan pola ekonomi masyarakat di kawasan pabrik sirup DHT. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai selesai, antara lain dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.6

Pembahasan

Tinjauan Umum Masyarakat Post-Industrial The Coming of Post Industrial yang merupakan salah satu karya Danial Bell

pada tahun 1976. Dalam karyanya tersebut, ia memprediksi bahwa akan terciptanya masyarakat pasca-industri atau disebut masyarakat post-industri., dimana Bell

menyebutkan bahwa basis kekuatan masyarakat post-industrial berbeda dengan masyarakat pra industri dan masyarakat industri.7 Danial Bell menyebutkan bahwa sumber daya alam lah yang menjadi kekuatan paling utama dalam masyarakat pra-industri seperti bahan, sedangkan kekuatan utama masyarakat industri terletak

pada mesin, Berbeda halnya dengan masyarakat post-industrial, Danial Bell mengemukakan bahwa yang menjadi kekuatan utama penggerak dinamika masyarakat serta perubahan sosial terletak pada informasi dan teknologi informasi.8

Masyarakat Post Industrial merupakan bagian pertumbuhan masyarakat yang sudah melewati era modern dimana informasi dan penyebaran teknologi informasi amat sangat memengaruhi kehidupan masyarakat khusus nya dalam perilaku konsumsi masyarakat.9

Masyarakat post-industri merupakan masyarakat yang terpelajar, karena dalam masyarakat post-industri sumber utama adalah pengetahuan, tapi pengetahuan dalam arti ini memiliki pengertian khusus. Masyarakat post-industri bekerja atas

6 Fathor Rahman dan M. Arif Affandi, “Perubahan Pola Perilaku Sosial dan Ekonomi Buruh Tani

Akibat Industrialisasi”, Paradigma. Volume 2, Nomor 1 (2014), 3 7 J.Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan, Jakarta: Kencana, 2004 8 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Ibid. 9 Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi Kapitalisme Dan Konsumsi Di Era Masyarakat Post-Modernisme,

(Jakarta: Kencana, 2013).

Page 5: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

pengetahuan yang praktis, dimana pengetahuan tersebut bukan berasal dari riset atau penelitian tetapi berasal dari pengetahuan setelah kita melakukan sesuatu.10

Masyarakat post-industri merupakan julukan dari tokoh sosialis yang bermazhab Guild yang bernama Arthur Penty. Arthur Penty merupakan anggota dari William Moris pada abad ke-19. Ia berharap akan ada negara post industri yang terdesentralisasi dari pemerintah. Pemikiran ini sudah tidak digunakan di tahun 1950-an, hingga akhirnya muncul pemikiran dengan wajah baru. Pemikiran baru tersebut ditulis oleh tokoh sosiolog Harvard yang bernama Danial Bell.11

Penguraian Daniel Bell mengenai masyarakat post-industri amat berpengaruh, dimana uraian tersebut beralaskan terhadap generalisasi pengalalaman Amerika, namun ada beberapa tokoh sosiolog Eropa yang menjumpai kemiripan yang layak yang berlangsung dari masyarakat nya sendiri, seperti dalam buku Post Industrial Society, walaupun Alain Touraine lebih tegas dari Bell, yakni permasalahan dalam masyarakat baru akan sedahsyat pada

masyarakat lama. Pemikiran-pemikiran Bell bisa disambut oleh para futurolog, yang sudah mengangkat konsep masyarakat post-industri menjadi bagian pokok dari pandangan mereka.12

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat konsep baru post-industrialisme yang berkembang yang diakibatkan dari tulisan-tulisan yang disampaikan oleh Ivan Illich dan E.F. Schumacher dimana ini berhubungan dengan penggunaan semula istilah tersebut oleh Penty. Ia menguraikan masyarakat modern murni memiliki ciri-ciri menerangkan tentang aksi dibalik industrialisme, tidak seperti yang disampaikan Bell dalam kelangsungannya.13

Ciri-Ciri Masyarakat Post-Industri Dalam aktivitas produksi, masyakat post industri memiliki ciri-ciri untuk

menciptakan informasi yang memungkinkan dengan hadirnya teknologi komputer. Pabrik dan mesin penghasil barang material merupakan pusat dari aktivitas masyarakat industri, sedangkan pada masyarakat post-industri lebih fokus pada penggarapan dan manipulasi informasi dimana komputer dan alat elektronik lainnya sangat berpengaruh pada aktivitas produksinya.14

Ada beberapa ciri-ciri khusus masyarakat post-industri, antara lain:15 1. Sistem pembiayaan yang besar.

10 Hikmat, "Dr. Hikmat 1", Unpas Press & Yayasan HIkmat Insan Cendikia Divisi Penerbitan, 2019, 1–441 <http://digilib.uinsgd.ac.id/22422/1/Sosin Edit 3 OKe B 5.pdf>. 11 Hikmat, Ibid, 380. 12 Hikmat, Ibid., 380. 13 Hikmat, Ibid, 382. 14 Hikmat, Ibid, 383. 15 Hikmat, Ibid., 384.

Page 6: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

2. Evaluasi riset, yang jadinya bisa digunakan untuk kuota masa depan untuk sumber riset yang jarang.

3. Pemutusan proses keadaan dan aturan guna pembuatan kreativitas dan produktivitas.

4. Studi arah dan kemajuan dalam pengetahuan dan metode penyesuaian pendidik pada perkembangan terakhir.

5. Proses penemuan-penemuan teknologis yang dikerjakan pada laboratorium dapat di transfer jadi lebih rampung dalam proses produksi.

6. Perkara monitoring transformasi sosial.

Daniel Bell dalam hipotesa nya menerangkan jika dunia Barat lagi menghadapi proses perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat post-industri. Ia mengemukakan lima dimensi atau komponen dalam pemikiran konsep masyarakat post-industri, yakni:16

1. Sektor ekonomi, yakni masyarakat produsen barang beranjak ke masyarakat produsen jasa.

2. Lapangan pekerjaan, yakni terjadi perubahan jenis kerja. 3. Masyarakat post industri, yakni pemusatan ilmu teoritis sebagai sebuah

pembaruan dan penciptaan kebijaksanaan bagi warga. 4. Orientasi masa depan, yang mengontrol kemajuan teknologi daripada hanya

“melepaskan segalanya terjadi” 5. Pengambilan “teknologi intelektual” baru dalam keputusan dan penciptaan,

dimana dimesi ini berkaitan pada cara mendapatkan ilmu.

Ekstensi Industri 1. Pengertian Industri

Industri adalah kumpulan perusahaan sejenis yang menghasilkan barang dan jasa. Industri adalah setiap kegiatan produksi manusia/produksi komoditas dan mata uang di sektor ekonomi. Industri berusaha membuat produk jadi dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses manufaktur pengolahan massal, sehingga produk tersebut memiliki harga serendah mungkin tetapi kualitas tertinggi.

Teknik industri adalah sistem keseluruhan yang mencakup manusia, material, informasi, peralatan, dan energi. Industri sebagai kegiatan untuk menghasilkan barang-barang grosir berkualitas tinggi untuk dijual dan diperdagangkan. teknik dan cara serta pola kerja tertentu.17

16

Daniel Bell, The Coming of Post-Industrial Society: A Venture in Social Forecasting, New York: Free Press, 1973, 15-33. 17

Foengsitanjoyo Trisantoso Julianto and Suparno, "Analisis Pengaruh Jumlah Industri Besar Dan Upah Minimum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Surabaya", Ekonomi Dan Bisnis, Volume 1. Nomor 2 (2016), 229–56.

Page 7: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

Tujuan didirikannya suatu industri adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dari segi sosial, karena tujuan ini merupakan contoh apakah suatu usaha/industri membutuhkan konsumen. Tujuan ekonominya adalah tujuan utama mendirikan lembaga industri,tujuan utama berdiri tentu saja untuk mencari keuntungan, citra atau keuntungan. Tujuan Ekonomi memiliki tanggung jawab yang besar, seperti tanggung jawab menjaga keberadaan bisnis, kuantitas barang, kualitas barang dan kesejahteraan karyawannya.

Tujuan ekonomi adalah salah satu tujuan akhir dari banyak masalah di perusahaan. ada begitu banyak kasus terjadi di daerah yang berkaitan dengan tujuan ekonomi. misalnya, sangat kegagalan fatal perusahaan sejak awal. Oleh karena itu perekonomian dan tujuan sosial adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, perusahaan akan berkembang dengan baik di bawah kondisi operasi tujuan ekonomi dan realisasi tujuan sosial tidak meninggalkan juga.18 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Industri

Sektor ekonomi Indonesia berkembang pesat, salah satunya adalah sektor industri. Pertumbuhan sektor industri Indonesia sangat dipengaruhi oleh skala produksi atau skala komersial perusahaan yang memasuki industri tersebut. Secara umum, semakin besar skala bisnis manufaktur. Menunjukkan efisiensi penggunaan faktor produksi atau sumber daya untuk mendorong perkembangan pesat perusahaan. Pengembangan sektor industri membawa manfaat besar bagi perekonomian lokal dan membantu meningkatkan produk domestik bruto (PDB). Pengelompokan perusahaan dapat berdampak pada efisiensi dan produktivitas. Pembangunan ekonomi dan industri berpotensi menciptakan keuntungan baru di negara berkembang. Dengan mempertimbangkan sumber daya alam lokal dan kreativitas masyarakat dalam kerajinan, pengembangan industri merupakan kegiatan yang memiliki potensi pengembangan, cukup untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, membuatnya lebih maju.

Perkembangan yang terjadi di sektor industri sekarang ini baik sektor industri kecil, menengah, dan rumah tangga mulai menjadikan sektor industri sebagai sektor yang sangat diminati dan bisa berkembang dengan pesat apalagi dengan didukung oleh teknologi tepat guna yang juga terus mengalami perkembangan. Modal kerja yang dibutuhkan pada sektor industri kecil, menengah dan rumah tangga relatif kecil, sehingga memberi peluang kepada masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha untuk mendirikan unit-unit usaha. Kondisi sumber daya alam lokal dan kreativitas masyarakat memberikan kontribusi dalam pembangunan industi kecil dan menengah. Industri rumah tangga, kecil dan menengah dikembangkan dengan tujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja, serta menumbuhkan perekonomian rakyat, dan

18 Yuni Sari, "Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Industri Gula (Studi Pada Masyarakat Desa Bakung Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)", (UIN Raden Intan Lampung, 2017).

Page 8: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

dapat pula menekan pengangguran yang kemudian dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.19

Pertumbuhan ekonomi diartikan pula sebagai perkembangan kegiatan ekonomi yang mengarah pada peningkatan barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi mengukur capaian pembangunan ekonomi. Dari satu periode ke periode lainnya. Kapasitas negara untuk memproduksi barang dan jasa akan meningkat. Kapasitas yang besar ini didasarkan pada penjumlahan kuantitas dan kualitas faktor produksi. Investasi barang modal akan meningkat, dan teknologi yang digunakan akan meningkat. Selain itu, karena perkembangan penduduk dan pendidikan serta kualifikasi mereka, jumlah orang yang bekerja meningkat.20 3. Industrialisasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Industrialisasi dipandang sebagai proses pertumbuhan ekonomi dalam bentuk percepatan investasi dan tabungan. Jika tingkat tabungan cukup tinggi dan kapasitas investasi negara meningkat, sehingga tujuan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja dapat mencapai tujuan investasi yang diperlukan dengan cukup cepat, maka tentu saja pertumbuhan ekonomi tidak dapat dicapai, kecuali biaya tenaga kerja.

Interpretasi model neoklasik tentang proses industrialisasi agak berbeda. Tokoh-tokoh seperti W. Arthur Lewis dan Hollis Chenery lebih peduli tentang transformasi struktur ekonomi internal negara-negara terbelakang dari pertanian berat ke pertanian tradisional menjadi swasembada, ke struktur ekonomi, industri, dan keragaman sektor jasa yang lebih modern, urban, dan beragam. Oleh karena itu, model neoklasik lebih memperhatikan bagaimana "mekanisme" perubahan struktural ini bekerja. Untuk tujuan ini, banyak alat analisis yang digunakan.

Dari perspektif ini, hal terpenting tentang industrialisasi bukanlah perubahan kegiatan ekonomi atau investasi kumulatif, tetapi apakah faktor-faktor lain ikut campur pada saat yang sama: tenaga kerja, modal, dan kontribusinya terhadap pendapatan nasional.21

Menurut data Kementerian Perindustrian, industri nasional Indonesia terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1) Industri Dasar yang meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar (IMLD)dan kelompok kimia dasar (IKD).Yang termasuk dalam IMLD antara lain:industri mesin pertanian, elektronika kereta api, pesawat terbang, kendaraanbermotor, besi baja, aluminium, tembaga dan

19

I Made Mahawisnu Das and I Ketut Sudiana, "Keberadaan Industri Kecil Memiliki Peranan Yang Penting", Aktivita, 780–809. 20

Sayifullah Sayifullah dan Ade Supriatna, "Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri dan Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri di Provinsi Banten", Jurnal Ekonomi-Qu, Volume 7, Nomor 2 (2017) . 21 Arif Hakim, "Industrialisasi di Indonesia:… 1-11.

Page 9: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

sebagainya.Sedangkan yangtermasuk dalam IKD antara lain: industri pengolahan kayu dan karet alam,industri pestisida, industri pupuk, industri semen, industri batubara dan sebagainyaYang termasuk dalam IKD antara lain: industri pengolahan kayu dan karet alam,industri stri pupuk, industri semen, industri batubara dansebagainya.Industri dasar mempunyai misi untuk meningkatkan pertumbuhanekonomi, membantu penjualan struktur industri dan bersifat padat modal.Teknologi tepat guna yang digunakan adalah teknologi maju, teruji dan tidakpadat karya, namun dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru secarabesar sejajar dengan tumbuhnya industri hilir dan kegiatan ekonomi lainnya.

2) Industri Kecil yang meliputi antara lain Industri makanan, industri pakaian dan kulit, industri bahan bangunan kimia, industri pertambangan non logam dan metalurgi. Kelompok industri kecil ini mengemban misi mewujudkan pemerataan. Teknologi yang digunakan sedang hingga sederhana dan membutuhkan banyak pekerjaan. Pengembangan industri kecil ini diharapkan dapat meningkatkan kesempatan kerja dan nilai tambah melalui pemanfaatan pasar dalam dan luar negeri (ekspor).

3) Industri Hilir yaitu sekelompok industri yang berbeda (AI), termasuk tetapi tidak terbatas pada: industri pengolahan kehutanan, industri pertambangan, industri pengolahan intensif pertanian, dll. Misi dari kelompok kecerdasan buatan ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan atau pemerataan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, tidak menjenuhkan modal, dan teknologi yang digunakan adalah teknologi sedang atau maju.22

4. Faktor-Faktor Produksi Dalam Industri Faktor produksi diartikan sebagai faktor-faktor yang digunakan dalam

proses produksi. Faktor produksi yang umum digunakan adalah modal produksi, bahan baku produksi, tenaga kerja produksi, upah produksi, dan aglomerasi industri. Kegiatan produksi adalah kegiatan yang mengolah, mengolah, dan mentransformasikan faktor-faktor produksi industri manufaktur menjadi nilai yang lebih bermanfaat dan mendatangkan nilai ekonomi tambahan.

a) Modal Produksi Modal produksi dapat diartikan sebagai suatu komoditi atau mata

uang yang digunakan untuk memproduksi barang atau hasil produksi. Dana yang digunakan untuk mendanai seluruh proses produksi akan mempengaruhi proses manufaktur. b) Bahan Baku Produksi

Bahan baku yang digunakan dalam proses manufaktur merupakan komponen utama dari kegiatan industri manufaktur. Proses manufaktur

22

Arif Hakim, "Industrialisasi di Indonesia:… 1-11.

Page 10: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

yang menggunakan bahan baku dapat mempengaruhi penjualan dengan menaikkan harga dan menghentikan produksi ketika tidak tersedia.23 c) Tenaga Kerja Produksi

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam kegiatan produksi. Penduduk yang bekerja terdiri dari dua kelompok: aktif secara ekonomi dan tidak aktif. d) Upah Per Tenaga Kerja Produksi

Upah adalah balas jasa yang diterima oleh setiap pegawai atas pekerjaan yang dilakukan dalam menghasilkan produk atau jasa industri. Upah pekerja produksi adalah sarana yang layak untuk kelangsungan hidup dan produksi manusia, yang dinyatakan dalam mata uang dan ditentukan menurut "Deklarasi."undang-undang, peraturan, dan dibayarkan atas suatu dasar perjanjian kerja antara pemimpin industri dengan tenaga kerja. e) Aglomerasi Industri

Munculnya aglomerasi industri memiliki keunggulan tertentu. , yaitu skala ekonomi (produksidalam jumlah besar) dan manfaat penghematan biaya, yaitu: 1.) Manfaat manufaktur internal; 2.) keunggulan lokasi; 3.) Keunggulan eksternal (keunggulan urbanisasi). keadaan daruratEkonomi aglomerasi di suatu wilayah akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut dengan menciptakan efisiensi produksi.24

5. Dampak Sosial Ekonomi Industri Dampak-dampak yang mungkin saja timbul akibat industrialisasi dalam

masyarakat, antara lain: Dari segi ekonomi, keberhasilan pasti akan membawa perubahan besar dalam struktur sosial ekonomi.Industrialisasi akan mengakibatkan mata pencaharian sebagian besar anggota masyarakat dalam struktur sosial bergantung pada sektor industri.pattern) masyarakat yang amat berarti pula.

Selain dampak di atas, dampak positif industri meliputi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah pencemaran yang ditimbulkan oleh industri.Adanya industri akan membawa perubahan kondisi sosial ekonomi dan budaya.25

Keberadaan industri besar dan kecil di wilayah tersebut akan mempengaruhi dan mengubah kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Terbukanya kesempatan kerja di industri-industri besar, menyebabkan terbentuknya peluang-peluang baru, yang keduanya dihasilkan langsung oleh

23

Setyo Adi Wibowo and S B M Nugroho, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri Pengolahan Dan Efisiensi Produksi Pada Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Tahun 2010-2015", Media Ekonomi dan Manajemen, Volume 33, Nomor 2 (2018), 205-213. 24

Setyo Adi Wibowo and S B M Nugroho, Ibid, 205-213. 25 Imam Nawawi, Yadi Ruyadi, and Siti Komariah, "Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Desa Lagadar", Sosietas, Volume 5, Nomor 2 (2015).

Page 11: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

industri, seperti: Ekonomi bebas adalah perusahaan yang secara langsung memenuhi kebutuhan industri.

Pada saat yang sama, kehadiran industri di suatu wilayah akan berdampak pada masyarakat, dampak suatu industri terhadap masyarakat dapat dinyatakan dalam nilai, dampak fisik. masyarakat, dan produksi industri. kelompok kepentingan.26

Keberadaan industri industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan monilitas perorangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sebagian besar penduduk dunia, terutama dinegara-negara maju. Di negara berkembang industri sangat esensial utnuk memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Banyak kebutuhan utama manusia hanya dapat dipenuhi oleh barang dan jasa yang disediakan dari sektor industri. Setiap bangsa membutuhkan dan berhak mencita-citakan basis industri yang efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang terus berubah. Industri mengekstrasikan material dari basis sumber daya alam, dan memasukan baik produk maupun limbah kelingkungan hidup manusia. Dengan kata lain, industri mengakibatkan berbagai perubahan dalam pemanfaatan energi dan sumber-sumber daya alam.27

Perubahan Ekonomi Pada Masyarakat 1. Perubahan Sosial Ekonomi

Secara umum, perilaku adalah respon dari seseorang ketika menghadapi situasi tertentu. Perilaku seseorang termasuk tindakan, kegiatan atau respon hubungan individual dengan yang lain berdasar dari adat, emosi, etika, sikap, kekuasaan, nilai, genetika, ataupun persuasi. Perilaku sosial dibentuk dari cara orang tersebut berpikir, merasa, dan bertindak.28 Dengan kata lain perubahan adalah suatu kondisi yang sudah berbeda dengan yang sebelumnya. Hal itu bisa berupa suatu kemajuan ataupun kemunduran.29

Perubahan fenomena sosial di tandai dengan perubahan sosial dari bermacam tingkat kehidupan manusia, baik dari tingkat individu maupun dunia. Perubahan sosial mengarahkan pada hubungan antar individu, kelompok, kultur, masyarakat, dan organisasi.30 Dalam pandangan Karl Mark yang dikenal dengan

konsep matrealisme historis. 26

Nawawi, Ruyadi, and Komariah, Ibid. 27

Yuni Sari, Ibid. 28 Fahlia Fahlia, Edi Irawan, and Ramadhan Tasmin, "Analisis Dampak Perubahan Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Mapin Rea Pasca Bencana Gempa Bumi", Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, Volume 4, Nomor1 (2019). 29 Mohammad Mulyadi, "Perubahan Sosial Masyarakat Agraris Ke Masyarakat Industri dalam Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Tamalate Kota Makassar", Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, Volume 7, Nomor 4 (2015), 311–22. 30 Fathor Rahman, "Perubahan Pola Perilaku Sosial Dan Ekonomi Buruh Tani Akibat Industrialisasi", Paradigma, Volume 2, Nomor 1 (2014).

Page 12: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

2. Faktor-faktor Perubahan Sosial a. Perubahan struktur pola hubungan sosial

Pada sistem sosial sering di lihat ketegangan baik dari dalam sistem maupun diluar sistem. Ketegangan ini merupakan hasil dari diferensiasi struktur sosial yang ada sehingga terjadi konflik status. Perubahan pola hubungan antar individu bisa mengakibatkan suatu konflik bahkan konflik kekerasan. Kompetisi atau konflik inilah yang membuat terjadi perubahan dari aksi sosial bersama agar merubah norma dan nilai.31 Contohnya adalah Industrialisasi, yang memberi pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, sistem pemilikan tanah, pelapisan sosial, hubungan kekerabatan, dan sebagainya.32

b. Terjadinya Persebaran Penduduk Dalam masyarakat muncul dinamika penduduk dengan kata lain

pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang pesat akan mengakibatkan perubahan dalam lembaga kemasyarakatan. Contohnya adalah orang akan mengetahui hak milik atas tanah, mengetahui sistem bagi hasil, dan sebagainya, dimana sebelumnya orang tersebut tidak mengetahui. Sedangkan penurunan jumlah penduduk akan mengakibatkan kekosongan dari pembagian kerja maupun stratifikasi sosial.33

c. Sistem Status Dalam Masyarakat Perubahan sistem status menjadi penyebab perubahan sosial. Pembagian

kerja dan kemunculan organisasi merupakan tanda dari adanya perubahan mode produksi agraris ke mode produksi kapitalis dimana ini akan menimbulkan krisis status.34

3. Dampak Perubahan Sosial Ekonomi

Dampak sosial adalah hasil sosial dari akibat aktivitas pembangunan, penerapan terhadap kebijakan, dan program yang merupakan perubahan yang dialami oleh manusia dan masyarakat.35

Ada beberapa dampak yang sering muncul dalam perubahan sosial ekonomi, diantaranya:

a. Terdapat bentuk persaingan sebelum munculnya industri, yakni terjadi persaingan perluasan kepemilikan dalam lahan, hasil jual komoditas pertanian serta kualitas hasil pertanian.

b. Terdapat bentuk persaingan setelah masuknya industri, terjadi banyak perubahan pada masyarakat, antara lain : 1) Adanya persaingan dalam memperoleh pekerjaan di perusahaan

31

Nawawi, Ruyadi, and Komariah, Ibid. 32 Rauf Hatu, "Perubahan Sosial Kultural Masyarakat Pedesaan (Suatu Tinjauan Teoritik-Empirik)", Jurnal Inovasi, Volume 8, Nomor 4 (2011). 33 Rauf Hatu, Ibid. 34 Rauf Hatu, Ibid. 35 Yeni Nuraeni, "Dampak Perkembangan Industri Pertambangan Nikel Terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi Dan Budaya Masyarakat", In Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 2018

Page 13: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

2) Adanya persaingan dalam bidang usaha36 3) Adanya Pergeseran Dalam Masyarakat 4) Adanya perubahan tatanan kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi

leh adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan komunikasi, serta kemampuan, keinginan masyarakat untuk berpikir maju. Industrialisasi bukanlah suatu perjalanan sejarah yang unilineal dari masyarakat agraris ke masyarakat industri, masyakat tradisional ke masyarakat modern, tetapi suatu evolusi yang multilineal.37

Banyak dampak yang terjadi dari industrialisasi pada masyarakat seperti pada faktor ekonomi, apabila berhasil akan memberikan perubahan yang sangat besar pada ekonomi. a. Dari Segi Budaya

Dari segi budaya, industrialisasi menyebabkan perubahan pola gaya hidup dan nilai pada masyarakat. Menurut Selo Soemarjan, disamping industrialisasi memberikan dampak positif, juga akan terjadi krisis identitas pada masyarakat.

b. Terjadinya Pencemaran Udara Industrialisasi juga menyebabkan pencemaran udara akibat dari bangunan-bangunan yang berkembang pesat. Serta pencemaran udara ini akan menciptakan kebisingan sehingga akan merusak dan mengganggu pendengaran.38

c. Terjadinya Pencemaran Air Dalam industri limbah biasanya langsung dibuang tanpa dikelola terlebih dahulu. Hal inilah yang menyebabkan air sungai disekitar menjadi tercemar oleh limbah. Untuk itu akan lebih jika limbah tersebut diolah terlebih dahulu agar kualitasnya sama dengan air lingkungan.39

Pola Ekonomi Masyarakat Sebelum dan Setelah Pendirian Pabrik Sirup DHT

Perusahaan sirup DHT didirikan pada tahun 1980 yang berlokasi di Romangpolong, Kec. Somba opu kabupaten Gowa di bawah naungan PT. DHT. Nama DHT sendiri, merupakan singkatan dari “Duta Harapan Tunggal”. Menurut keterangan dari Bapak Harun A Dg Tika, sebelum perusahaan tersebut dimiliki oleh pemiliknya sekarang, ada dua orang pemilik yang awalnya tidak bisa melanjutkan pembayaran peminjaman dana dari bank, sehingga pembangunan

36

Sidiq Baehaqi, “Perubahan Sosial Masyarakat Desa Ruhui Rahayu: Dampak Industri Perkebunan Kelapa Sawit Pada Perubahan Sosial Masyarakat Desa Ruhui Rahayu Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan", 2014. 37 Yeni Nuraeni, Ibid. 38

Yuliana Nur Fatikawati and Mohammad Muktiali, "Pengaruh Keberadaan Industri Gula Blora Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan, Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Di Desa Tinapan Dan Desa Kedungwungu", Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 4.3 (2015), 345–60. 39Yuliana Nur Fatikawati and Mohammad Muktiali, "Pengaruh Keberadaan Industri Gula…Ibid.

Page 14: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

perusahaan tersebut terhenti, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Franky yang merupakan pemilik dari perusahaan PT Duta Harapan Tunggal saat ini.40

Pendirian perusahaan ini tidak luput dari campur tangan pemerintah setempat. Pemerintah setempat ikut andil dalam mengurus terkait proses jual beli tanah milik masyarakat kepada pihak perusahan, perijinan hingga berdirinya perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari pihak perusahaan meminta surat izin mendirikan bangunan kepada pemerintah. Sehingga, Pemerintah Pula yang mengatur sistem penjualan sekaligus mendampingi proses jual beli tanah milik masyarakat untuk dialih fungsikan menjadi kawasan industri. Selain itu pemerintah juga mengatur terkait pembangunan perusahaan tersebut, dimana masyarakat setempat dipekerjakan sebagai buruh untuk membangun perusahaan sirup DHT tersebut.

Keberadaan Perusahaan Sirup DHT tidak membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap pola ekonomi masyarakat didaerah tersebut. Sebelum didirikan, mayoritas masyarakat bekerja sebagai buruh tani. Kemudian setelah didirikan, sebagian buruh tani beralih profesi bekerja pada perusahaan tersebut. Namun, hal ini tidak berlangsung lama, karena menurut mereka gaji yang diperoleh tidak sebanding dengan pekerjaan yang mereka lakukan, dimana upah yang mereka peroleh hanya sebesar Rp. 15.000/hari sehingga mereka kembali pada pekerjaan awal sebagai buruh tani. Hal ini juga dirasakan oleh ibu-ibu dan juga para remaja yang telah lulus sekolah.

“Kalau orang dari daerah ini, sangat sedikit yang bekerja di dalam perusahaan, tidak lebih dari sepuluh orang. Awalnya memang banyak seperti anak gadis yang baru lulus sekolah dan tidak melanjutkan kuliah yang bekerja disitu, namun setelah merasakan kerasnya bekerja di pabrik, mereka banyak yang berhenti bekerja” 41

Kurangnya minat dari masyarakat setempat, mendorong perusahaan untuk menerima pekerja dari luar daerah Gowa, seperti Bulukumba, Sinjai, Bone, dan sebagainya. Hal ini membuat daerah tersebut tidak hanya dihuni oleh penduduk asli dari macanda, namun juga penduduk pendatang dari daerah lain. Banyaknya pembangunan perumahan di sekitar perusahaan sirup DHT juga mendorong semakin banyaknya pendatang yang bermukim pada wilayah tersebut, walaupun mereka tidak menjadi buruh pabrik. Berdasarkan penuturuan bapak Harun yang merupakan ketua RT pada wilayah tersebut, kurang lebih ada 300 kepala keluarga. Namun, banyak dari pendataan tersebut belum terdaftar di kelurahan.

Setelah beberapa tahun berdiri system kerja dari perusahaan berubah, yang awalnya jam kerja dimulai pada jam delapan malam sampai pada pukul lima sore 40 Harun A Dg. Tika, Ketua RT Jalan Macanda, Wawancara, Kabupaten Gowa, (13 Juni 2021). 41

Muna Dg. Jime (53 tahun), Buruh Pabrik, Wawancara, Kabupaten Gowa, (13 Juni 2021).

Page 15: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

kemudian berganti dengan system sift. Waktu kerja dibagi menjadi tiga, yaitu sift pagi sampai siang,siang sampai sore dan sore sampai malam. Hal tersebut menyebabkan peningkatan upah pekerja yang awalnya hanya Rp. 15.000/hari menjadi sebesar Rp. 51.500/ hari, yang jika diakumulasikan artinya setiap pekerja memperoleh gaji sebesar Rp. 1.545.000/bulan.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian tentang perubahan pola ekonomi masyarakat di kawasan pabrik sirup DHT, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terkait pola ekonomi masyarakat yang disebabkan dari adanya pabrik sirup DHT tersebut. Hal ini di picu dari gaji yang diberikan oleh pihak pabrik tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat, sehingga mereka lebih memilih untuk kembali pada pekerjaan awal mereka sebagai buruh tani, dan antusiasme untuk bekerja menjadi buruh hanya ada pada awal pendirian pabrik. Selain itu, hal yang lebih berpengaruh dalam mengubah pola perilaku ekonomi masyarakat adalah karena massifnya pembangunan lahan menjadi perumahan sehingga memunculkan pendatang pada daerah tersebut dan menjadikan wilayah tersebut lebih ramai dari sebelumnya.

Daftar Pustaka

Data Badan Pusat Statistik tahun 2020.

Bagong Suyanto. Sosiologi Ekonomi Kapitalisme Dan Konsumsi Di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana, 2013.

Bell, Daniel. The Coming of Post-Industrial Society: A Venture in Social Forecasting. New York: Free Press, 1973.

Damayanthi, Vivin Retno. "Proses Industrialisasi Di Indonesia Dalam Prespektif Ekonomi Politik". Journal of Indonesian Applied Economics, 2.1 (2008), 68–89

Das, I Made Mahawisnu, and I Ketut Sudiana. "Keberadaan Industri Kecil Memiliki Peranan Yang Penting", Aktivita’, 780–809

Fahlia, Edi Irawan, dan Ramadhan Tasmin. "Analisis Dampak Perubahan Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Mapin Rea Pasca Bencana Gempa Bumi". Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia. Volume 4, Nomor 1 (2019)

Fatikawati, Yuliana Nur, and Mohammad Muktiali, "Pengaruh Keberadaan Industri Gula Blora Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan, Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Di Desa Tinapan Dan Desa Kedungwungu". Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota). Volume 4, Nomor 3 (2015), 345–60

Hakim, Arif, "Industrialisasi di Indonesia: Menuju Kemitraan Yang Islami Oleh: M. Arif Hakim, M.Ag", 1969, 1–11

Hanapi, S. R. R., & Nur, A. (2020). Budaya Konsumerisme dan Kehidupan Modern; Menelaah Gaya Hidup Kader Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Gowa Raya. Jurnal Khitah: Kajian Islam, Budaya dan Humaniora, 1(1), 42-49.

Page 16: Hanif Journal

Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Pabrik Sirup DHT (Azizah Nur Adilah, dkk)

Hatu, Rauf. "Perubahan Sosial Kultural Masyarakat Pedesaan (Suatu Tinjauan Teoritik-Empirik)". Jurnal Inovasi. Volume 8. Nomor 4 (2011)

Hikmat. Unpas Press & Yayasan HIkmat Insan Cendikia Divisi Penerbitan. 2019. 1–441 <http://digilib.uinsgd.ac.id/22422/1/Sosin Edit 3 OKe B 5.pdf>

Julianto, Foengsitanjoyo Trisantoso, and Suparno. "Analisis Pengaruh Jumlah Industri Besar dan Upah Minimum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Surabaya". Ekonomi dan Bisnis. Volume 1. Nomor 2 (2016), 229–56

Mulyadi, Mohammad. "Perubahan Sosial Masyarakat Agraris Ke Masyarakat Industri dalam Pembangunan Masyarakat di Kecamatan Tamalate Kota Makassar". Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance. Volume 7. Nomor 4 (2015). 311–22

Nawawi, Imam, Yadi Ruyadi, dan Siti Komariah, "Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Lagadar", Sosietas, Volume 5. Nomor 2 (2015)

Nuraeni, Yeni. "Dampak Perkembangan Industri Pertambangan Nikel Terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat". Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 2018, I

Nur, A. (2021). The Culture Reproduction In the Charles Dickens’ Novel “Great Expectations” (Pierre-Felix Bourdieu Theory). International Journal of Cultural and Art Studies, 5(1), 10-20. https://doi.org/10.32734/ijcas.v5i1.4866

Rahayu, Perubahan Sosial Masyarakat Desa Ruhui. "Dampak Industri Perkebunan Kelapa Sawit Pada Perubahan Sosial Masyarakat Desa Ruhui Rahayu Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan". 2014

Rahman, Fathor. "Perubahan Pola Perilaku Sosial Dan Ekonomi Buruh Tani Akibat Industrialisasi". Paradigma. Volume 2. Nomor 1 (2014)

Rosyanti, Neneng Meli, Dadang Kuswana, dan Ratna Dewi. "Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Masyarakat". Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. Volume 2. Nomor 1 (2017), 20–40

Sari, Yuni. "Perubahan Pola Ekonomi Masyarakat di Kawasan Industri Gula (Studi Pada Masyarakat Desa Bakung Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)". (UIN Raden Intan Lampung, 2017)

Sayifullah dan Ade Supriatna. "Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri dan Tingkat Pendidikan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri di Provinsi Banten". Jurnal Ekonomi-Qu. Volume 7. Nomor 2 (2017) <https://doi.org/10.35448/jequ.v7i2.4977>

Suryanto, Bagong, dan J.Dwi Narwoko. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta: Kencana. 2004

Wibowo, Setyo Adi, dan S B M Nugroho. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri Pengolahan dan Efisiensi Produksi Pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2010-2015". Media Ekonomi dan Manajemen. Volume 33. Nomor 2 (2018)