Hakim- Putusan Hakim

Embed Size (px)

Citation preview

PENGADILAN NEGERI KLAS I A PALEMBANGJL. KAPTEN A.RIVAI NO. 16 PALEMBANGPUTUSAN

No. 212/Pid.B/Pen.Pid/2013/PN.PLGDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Negeri Kelas I A Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa di tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

Nama

: SAMSUDIN bin MUJAHIDINTempat Lahir

: Palembang Umur/Tanggal Lahir

: 43 tahun/ 10 Agustus 1970Jenis Kelamin

: Laki laki

Kebangsaan

: Indonesia

Tempat Tinggal

: Jalan Demang Lebar Daun Palembang.Agama

: Islam

Pekerjaan

: Wiraswasta

Pendidikan

: SMA

Terdakwa didampingi Penasehat Hukum OBRIN HABIBIE AND PARTNERS yang masing masing Sdr. OBRIN HABIBIE, S.H.,dan M. AMIN TOHARI, S.H. dalam perkara ini BERDASARKAN Ketetapan Penunjukan Hakim Pengadilan Negeri Kelas I A Palembang tanggal 13 APRIL 2012 Nomor: 145/PID.B/2012/PN.PLG;

Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah / Penetapan penahanan:1. Penyidik 15 Maret 2012 Nomor SP.Han/103/III/2012/Dit Reskrim Sumsel tanggal 15 Maret 2012 a.n Juragan Bin Empang sampai dengan tanggal 23 April 2012.

2. Perpanjangan Penuntut Umum tanggal 29 Maret 2012 Nomor: 175/O.6.10/EPP.1/IV/2012 sejak tanggal 24 Apri 2012 sampai tanggal 27 Juni 2012.

3. Penuntut Umum tanggal 19 Maret 2012 Nomor : PRINT-283/N.610/EPP.2/IV/2012 sejak tanggal 19 Maret 2012 sampai dengan tanggal 25 Maret 2012.Pengadilan Negeri tersebut;----------------------------------------------------------------------

Setelah membaca :

1. Berkas perkara pendahuluan dan surat surat yang bersangkutan dengan perkara;

2. Surat pelimpahan perkara denga Acara Pemeriksaan biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri Palembang pada Ketua Pengadilan Negeri Klas 1 A Palembang Nomor Reg. Perk : 190 / N.6.10 / Fd.1 / IV / 2012 tertanggal 12 April 2012 berikut surat dakwaannya dan Berita Acara Penyidikan dengan semua lampirannya.

3. Surat penetapan Ketua Pengadilan Klas 1 A PLG tertanggal 26 Januari 2011 tentang penunjukan majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;Setelah mendengar surat dakwaan dari Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Palembang dengan nomor reg. perkara : PDM - 155 / PLG / IV / 2012 tanggal 24 Juni 2012 di Pengadilan Negeri Palembang;---------------------------------------------------------------

Setelah mendengar keterangan saksi saksi, keterangan terdakwa, surat dan petunjuk dalam persidangan serta memperlihatkan barang bukti yang diajukan Jaksa Penuntun Umum berupa :

- 1 (Satu) buah Pisau Lipat

-1 (Satu) buah Parang

-2 (Dua) buah Karung

-1 (Satu) pasang celana dan baju

-1 (Satu) lembar foto mobil pickup dengan plat BG 2556 TY

-1 (Satu) lembar foto bus kota BG 1234 HJ.Setelah mendengar Surat Tuntutan Pidana atau requisitor dari Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Palembang dengan No.Reg.Perkara : PDM - 555 / PLG / IV /2012 yang pada pokoknya berpendapat bahwa kesalahan terdakwa yang telah terbukti sah dan meyakinkan sebagaimana didakwakan pada dakwaan primer, dan menuntut agar menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Juragan bin Empang dengan pidana penjara selama 18 tahun (delapan belas tahun) dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, Sedangkan barang bukti berupa :- 1 (Satu) buah Pisau Lipat

-1 (Satu) buah Parang

-2 (Dua) buah Karung

-1 (Satu) pasang celana dan baju

-1 (Satu) lembar foto mobil pickup dengan plat BG 2556 TY

-1 (Satu) lembar foto bus kota BG 1234 HJ.Tetap berada dalam berkas perkara untuk digunakan dalam perkara lain , menetapkan agar terdakwa Juragan bin Empang membayar biaya perkara Rp. 5000,- (Lima ribu rupiah).-----------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Nota Pembelaan atau Pledooi secara tertulis yang disampaikan dan dibacakan pada hari Selasa, tanggal 5 Juni 2012 yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------a. Menyatakan dakwaan jaksa penuntut umum tidak terbukti sah dan meyakinkan.b. Membebaskan terdakwa oleh karena itu dari segala dakwaan

c. Membebankan biaya perkara kepada Negara

Menimbang, bahwa dimuka persidangan Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dalam surat dakwaan dengan No.Reg.Perkara : PDM - 155 / PLG / IV / 2012 yang isinya sebagai berikut :----------------------------------------------------------------------I. DAKWAAN KESATUBahwa ia terdakwa Samsudin bin Mujahidin, secara bersama sama dengan seorang laki laki yang tidak dikenal nya pada hari Jumat tanggal 1 Januari tahun 2010 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam tahun 2010, bertempat di kantor terdakwa yang beralamat di Lorong Mahkota 32 Ilir atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Palembang. Karena hendak memiliki dengan melawan hukum telah mengambil 3 lembar kain songket masing masing berwarna Merah,Merah,Ungu barang tersebut seluruhnya atau sebagian milik Sayuti bin Jujun setidak-tidak nya milik orang lain bukan milik terdakwa yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut : Pada hari dan tanggal tersebut di atas terdakwa mengetahui adanya kebakaran di Lorong Mahkota 32 ilir Palembang dan terdakwa kemudian melihat situasi kebakaran itu dan korban kebakaran tersebut membawa barang-barang miliknya keluar rumah dan melihat para korban menitipkan barang-barang nya disisi jalan, kemudian seorang laki laki yang tidak dikenal mendeket ke arah tempat penitipan barang barang milik warga tersebut dan mengambil 3 lembar songket yang berwarna merah,merah,ungu tanpa sepengetahuan saksi sayuti.

Setalah demikian pada tahun 2011 kira kira 2 (dua) minggu kemudian setelah kebakaran itu datanglah seorang laki laki yang dilihat nya pada saaat kebakaran itu datang kerumah terdakwa membawa 3 (tiga) lembar songket masing masing berwarna Merah, Merah, Merah Ungu. dan laki laki itu ingin menjual songket itu kepada terdakwa, setalah itu terdakwa menayakan harga 3 (tiga) lembar songket tersebut kepada laki laki itu dan laki laki itu mangatakan harga perlembar songket itu senilai Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) terdakwa langsung tertarik untuk membelinya dan menerima 3 (tiga) lembar songket tersebut dengan harga Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), terdakwa tahu bahwa songket itu bernilai ekonomis yang tinggi dan termasuk songket yang antik dan berumur 120 tahun.

Dan kemudian songket tersebut dipajangkan pada tanggal 15 Maret 2013 di pameran Hotel Mulia Palembang yang kemudian dilihat oleh saksi Mardiah binti Jujun yang merupakan pemilik asal songket tersebut yang mengatakan bahwa songket tersebut adalah miliknya yang hilang pada saat kebakaran tahun 2010 yang lalu. Saksi Mardiah pun kemudian menelusuri pemilik songket tersebut dan dari panitia diketahui bahwa pemiliknya adalah tedakwa Samsudin bin Mujahidin seorang kolektor songket antik terkenal di Palembang.

Akibat perbuatan terdakawa, Sayuti bin Jujun mengalami kerugian sebesar Rp 1 Milyar (satu milyar rupiah) atau setidak tidaknya diatas Rp 2.500 (dua ribu lima ratus rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 363 ayat 1 dan ayat 2 KUHP.

ATAUII. DAKWAAN KEDUA.Bahwa ia terdakwa Samsudin bin Mujahidin, pada hari tanggal dan bulan sekitar tahun 2010 sampai dengan 2011 , bertempat di Lorong Mahkota 32 Ilir Palembang atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Palembang telah ,membeli, menyewa, menerima gadai, menerima hadiah atau untuk menarik keuntungan, menjual menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan, yaitu 3 lembar songket berwarna Merah,Merah,Ungu yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Pada hari yang tidak dingat lagi lebih kurang 1 (satu) tahun setelah kebakaran, datang seorang laki laki yang tidak dikenalnya tetapi mirip seperti laki laki yang berada pada saat kebakaran yang terjadi pada tahun 2010 yang lalu,Laki-laki tersebut datang pada malam hari dengan membawa mebawa 3 lembar songket yang berwarna Merah, Merah, Merah Ungu dan menawarkan kepada terdakwa agar terdakwa mau membelinya dengan harga Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) perlembar sehingga 3 lembar songket tersebut berharga Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah)

Melihat kain songket tersebut dan setelah di teliti oleh terdakwa maka terdakwa tahu songket tersebut bernilai tinggi dan termasuk songket antik yang berumur lebih kurang ratusan tahun, karena terdakwa sebagai kolektor songket terkenal di Palembang tanpa berpikir panjang terdakwa membeli 3 lembar songket tersebut dengan harga Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan kemudian dsimpannya sebagai koleksi dirumahnya dan juga perjual belikan kepada siapa saja yang ingin membelinya.

Pada tanggal 15 Maret 2013 3 (tiga) lembar songket tersebut dipamerkan di Hotel Mulia Palembang. Dan secara tidak sengaja saksi Mardiah mendatangi tempat pameran tersebut dan ketika saksi Mardiah memperhatikan dan meniliti 3 (tiga) songket tersebut saksi mardiah yakin bahwa 3 (tiga) lembar songket itu adalah songket milik saksi yang hilang pada saat kebakaran 2010 yang lalu.

Setalah mendapat keterangan tersebut saksi Mardiah pulang kerumah dan menjemput saksi Sayuti bin Jujun yang tidak lain adalah ayah dari Mardiah untuk mendatangi pameran di Hotel Mulia Palembang untuk melihat secara seksama 3 (tiga) lembar songket tersebut.Mengetahui bahwa songket itu adalah benar milik saksi dan atau keluarganya maka saksi Mardiah dan saksi Sayuti menanyakan kepada panitia pameran tentang siapa pemilik songket tersebut dan panitia mangatakan bahwa songket tersebut milik terdakwa Samsudin bin Mujahidin yang merupakan kolektor songket antik terkenal di kota Palembang.

Bahwa setelah mendapatkan informasi nama pemilik dan alamat pemilik 3 (tiga) songket tersebut maka saksi Sayuti bin Jujun pergi kekantor terdakwa, sesampainya di kantor terdakwa saksi Sayuti menjelaskan bahwa 3 (tiga) kain songket yang dipajang pada saat pameran songket di Hotel Mulia Palembang adalah milik saksi Sayuti yang hilang pada saat kebakaran yang terjadi pada tanggal 1 Januari 2010 tepatnya pada pukul 00.30 WIB (setengah satu malam) dan saksi Sayuti memperlihatkan Sertifikat Design Industri 3 (tiga) kain songket antik atas 3 (tiga) songket yang dimiliki oleh terdakwa.namun terdakwa menyangkal bahwa songket tersebut adalah miliknya yang dibeli secara sah yang perlembar kain songket tersebut berharga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sehingga total terdakwa membeli 3 (tiga) songket antik tersebut sebanyak Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).

1. Keteraangan Saksi- Saksi1.1 Saksi Amang bin Kasim Dibawah sumpah di persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Saksi menerangkan saat ia diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan mengerti dilakukan pemeriksaan sehubungan saksi menjadi saksi dalam peristiwa tindak pidana pembunuhan terhadap anaknya bernama Patrol bin Amang. Bahwa saksi adalah Seorang Tukang Ojek dan Patrol bin Amang selaku korban adalah anak dari saksi. Patrol bin Amang sudah sekitar 3 bulan tidak pulang kerumah dan tidak memberi kabar kepada orang dirumah. Biasanya korban selalu memberi kabar kepada keluarga dikayuagung setiap 1 (satu) kali seminggu. Bahwa anak saksi terakhir dilihat saksi pergi dijemput temannya tetapi saya tidak kenal, mereka pergi sehari setelah tahun baru yaitu tanggal 2 Januari 2012. Sehari sebelumnya tanggal 1 Januari 2012, ada dua orang laki- laki datang menemui korban dan kemudian mengajak korban keluar rumah, ketika pulang muka korban terlihat kesal. Korban pulang dengan diantar oleh pak Wahyu Kusuma Dharma yang merupakan tetangga saksi. Pak Wahyu bilang anak saya habis berkelahi, saya bertanya kepada anak saya mengenai perkelahian tetapi dia tidak mau menjawab. Besok malamnya anak saya dijemput oleh seorang laki- laki, dan setelah kejadian itu anak saya tidak pulang- pulang. Saksi memiliki 5 orang anak, dan Patrol adalah anak bungsu. Saksi menerangkan bahwa anaknya adalah salah satu pedagang di pasar induk jakabaring palembang yang menetap Palembang dan biasa nya memberi kabar 1 kali seminggu atau pulang kayuagung. Saksi menerangkan bahwa anaknya Patrol bin Amang masih lajang dan belum memiliki seorang istri, tetapi korban pernah bercerita ingin menikah dengan seorang janda, saya tidak tahu apakah hal ini hanya bercanda atau serius. Saya akui, saya sering menuntut anak saya untuk segera menikah, karena usianya yang sudah mencapai 30 tahun dan belum menikah. Selama hidup korban saksi tidak mengetahui apakah korban memiliki musuh dan korban tidak pernah bercerita pada saksi.1.2 Saksi Maria Ririn binti Ade Menerangkan di persidangan tanpa disumpah sebagai berikut:------------------------ Saksi adalah mantan istri Terdakwa. Saksi adalah salah seorang pedagang daging di Pasar Induk Jakabaring Palembang. Saksi telah resmi bercerai dengan Terdakwa pertengahan bulan Desmber lalu. Saksi mengetahui bahwa Terdakwa memiliki rumah pemotongan hewan ilegal. Walaupun telah bercerai saya dan mantan suami saya tetap berhubungan baik, dan kami bersama- sama mengurus kedua anak kami yang sekarang tinggal bersama saya. Saya mengaku kalau saya pernah memberi tahu kepada mantan suami saya kalau saya sering diganggu oleh Korban Patrol bin Amang. Karena hal tersebut mantan suami saya tersangka Jurgan bin Empang berinisiatif untuk mengajak bicara kepada korban, tapi saya sudah memperingatkan kepada suami saya untuk tidak menggunakan kekerasan. Saya sering diganggu pada saat sedang berdagang dipasar karena kios saya dan korban berhadapan saya sering bertemu dengan korban. Saya sudah sering memperingatkan korban karena saya tidak suka diganggu, tetapi sepertinya korban tidak peduli dengan apa yang saya katakan pada korban. Korban sering menggoda saya seperti mengajak saya pulang bersama, merayu, dan melakukan hal- hal lain seperti menyentuh tangan saya, dan tiba- tiba suka merangkul bahu saya. Saya mengaku kalau saya tidak pernah lagi melihat Korban Patrol bin Amang berdagang dipasar, dan sekarang kios yang biasa tmpat korban berdagang sudah diisi oleh orang baru yang berdagang sayuran. Menurut saksi terdakwa pernah memberitahu kepadanya bahwa Patrol telah dibunuh oleh terdakwa dan saksi menjadi takut namun ia tidak pernah melaporkkan nya ke polisi, tersangka selama 3 bulan sebelum tertangkap 3 kali mengunjungi saksi kerumahnya.1.3 Saksi Wahyu Kusuma Dharma, S.E. Di bawah sumpah persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

Saksi adalah seorang pemiliki usaha batu Bara. Saksi adalah tetangga korban. Karena kesibukan saya, saya jarang sekali di Kayuagung, tetapi domisili saya dan keluarga saya sebenarnya di Kayuagung. Pada tanggal 1 Januari 2012, ketika saya baru turun dari mobil, saya melihat perkelahian antara korban Patrol bin Amang dengan seorang laki- laki yang saya tidak kenal. Laki- laki itu baru saya ketahui bernama Jurgan bin Empang yang ternyata terdakwa dari kasus ini

Terdakwa saya lihat berdua dengan seorang laki- laki yang saya juga tidak kenal, tapi orang yang bersama tersangka itu membantu saya untuk melerai perkelahian antara korban dan tersangka. Saya tidak mengetahui duduk persoalan dari perkelahian mereka, saya hanya mencoba untuk melerai dan menenangkan korban. Setelah perkelahian tersebut berhasil kami pisahkan, orang yang bersama terdakwa mengajak tersangka pergi dari tempat kejadian mereka berkelahi. Setelah mereka pergi saya mencoba menenangkan korban dan menyarankan korban untuk pulang.

Saya mengetahui bahwa korban adalah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Jakabaring Palembang.

Saya jarang bergaul dengan tetangga sekitar karena saya jarang berada di Kayuagung, saya tahu baru- baru ini kalau anak dari pak Amang, yaitu Patrol telah menghilang selama tiga bulan.

1.4 Saksi Amran bin Junus Di bawah sumpah persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Saksi adalah seorang Sopir Bus. Pada hari senin pagi sekitar jam 05.00 WIB, saya datang ke Terminal Karya Jaya untuk mengecek bis yang saya biasa gunakan untuk mencari rezeki. Bis yang saya gunakan adalah bis mahasiswa unsri yang jurusannya Indralaya

Bukit Besar.

Seperti biasa saya mengecek semua mesin dan tempat duduk sebelum pergi kedaerah cinde dimana tempat biasanya saya mengangkut penumpang. Setelah saya mengecek semua tempat, terdapat dua buah karung yang terletak dibagian kursi belakang.

Karung itu berisi mayat yang sudah terpotong- potong menjadi beberapa bagian. Karena takut melihat hal tersebut saya langsung membawa kedua karung itu ke Polda Sumatera Selatan. Setelah dicek oleh polisi ternyata mayat yang sudah terpotong itu sudah tidak ada kepala lagi. Saya tidak mengenal mayat siapa yang ada di dalam karung tersebut.

Saya juga tidak tahu siapa yang meletakan bungkusan karung tersebut sehingga ada di dalam bis yang biasa saya gunakan

1.5 Saksi Edo Firmando bin Riki AswariDi bawah sumpah persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: Bahwa saksi adalah teman dari terdakwa.

Saksi adalah pemilik tempat potong hewan ilegal. Saksi juga merupakan terdakwa dalam kasus ini. Pada tanggal 1 Januari 2012, tersangka datang kerumah saya, tersangka bercerita mengenai seorang laki- laki yang bernama Patrol bin Amang yang tidak lain adalah korban yang sering mengganggu mantan istri terdakwa.

Terdakwa mengajak saya untuk menemui korban dirumahnya, saya selaku teman tersangka bersedia menemani karena Terdakwa sering memantu saya. Kemudian setelah sampai dirumah korban, kami mengajak korban untuk keluar, karena terdakwa tidak enak membicarakan hal ini dirumah korban, setelah itu terdakwa bertanya secara baik- baik dengan terdakwa mengenai kejadian yang dialami mantan istri terdakwa. Tiba- tiba korban marah dengan apa yang ditanyakan oleh terdakwa, dan kemudian korban menantang untuk berkelahi, saya selaku teman terdakwa juga ikut terpancing emosi, karena perlakuan korban tetapi saya berusaha untuk melerai keduanya. Setelah itu bapak Wahyu Kusuma Dharma yakni tetangga terdakwa datang dan berusaha untuk membantu saya melerai perkelahian itu, setelah mereka selesai di pisahkan kemudian saya mengajak terdakwa untuk pergi menenangkan diri dirumahnya. Karena kejadian itu, saya dan terdakwa masih emosi, kemudian saya menyarakan kan untuk membunuh korban saja, dan Tersangka setuju atas apa yang saya usulkan. Kami sama- sama merencanakan cara pembunuhan itu, untuk di lakukan besok malam. Besok malam seperti rencana kami, saya datang menemui terdakwa dan mengajaknya kedaerah karya jaya, disana terdakwa sudah menunggu dengan membawa pisau lipat, dengan pisau lipat itu lah terdakwa membunuh korban dengan beberapa tusukan. Setelah korban meninggal, saya cepat- cepat mengajak terdakwa pergi untuk meninggalkan mayat korban, tetapi sepertinya tersangka masih emosi melihat mayat korban, dan meminta saya untuk membantu membawa nya kepemotongan hewan milik terdakwa, awalnya saya tidak mau, tapi terdakwa memaksa, akhirnya saya bantu terdakwa untuk membawanya dengan menggunakan Mobil Pickup milik terdakwa. Setelah sampai dipemotongan hewan, kami mengangkut mayat tersebut dan membawa keruangan terdakwa, disana masih banyak pegawai terdakwa yang bekerja, karena rumah pemotongan milik terdakwa ilegal, jadi beroperasi malam hari saja. Sesampai nya di ruang terdakwa, terdakwa langsung mengeluarkan satu buah parang, lalu memotong- motong mayat tersebut jadi beberpa bagian, saya tidak tahu mengapa terdakwa melakukan hal tersebut, dan saya juga tidak bertanya karena saya takut nanti saya dibunuh oleh terdakwa. Setelah memotong mayat tersebut, terdakwa meminta bantuan saya untuk memasukan potongan- potongan mayat itu kedalam karung, setelah semua potongan mayat itu kami masukan, terdakwa meminta saya untuk membuang mayat tersebut. Sementara terdakwa mengurus kepala korban. Saya tidak tahu kemana terdakwa yang membuang kepala korban. Saya tidak terpikir mau dibuang kemana mayat tersebut akhirnya saya putuskan untuk membawanya kedaerah karya jaya, dan meletakannya disalah satu bis didalam terminal, lalu saya kembali lagi menemui terdakwa ditempat potong hewan. Sesampai nya di tempat potong hewan terdakwa bertanya dimana saya membuang mayat tersebut, saya bilang saya letakan didalam bus diterminal karya jaya, dan kami tidak pernah mendengar masalah dari mayat yang kami buang. Sampai akhirnya setelah 3 bulan kemudian saya dipanggil polisi masalah kasus ini.2. SURAT:

Dari Visum Et Repertum dr Yossi Aprianita tanggal 4 januari 2012 Nomor. 11/VER/I/2012 oleh dokter Pemerintah pada rumah Sakit Bahyangkara Palembang. Yang menerangkan bahwa mayat korban yang bernama Patrol bin Amang telah dipotong- potong menjadi 5 bagian yakni tangan, kaki, dan badan, serta ditemukan pula beberapa luka tusukan didaerah dada sebanyak 7 tusukan, yang masing- masing tusukan itu mengenai jantung, paru- paru dan ginjal korban. Dari Visum Et Repertum dr Yossi Aprianita tanggal 4 januari 2012 Nomor. 90/VER/III/2012 oleh dokter Pemerintah pada rumah Sakit Bahyangkara Palembang. Yang menerangka bahwa temuan kepala yang telah ditemukan oleh penyidik Polda Sumatera Selatan dibelakang Tempat Pemotongan hewan milik terdakwa Juragan bin Empang, setelah dicocokan DNA kepala dan potongan- potongan mayat tersebut ternyata cocok dan benar milik korban Patrol bin Amang.

3. PETUNJUK:Terdakwa mengakui atas dakwaan yang telah didakwakan dan dihubungkan dengan visum dan barang bukti lainnya yang saling berhubungan satu sama lain menunjukan bahwa terdakwa adalah pelaku dari tindak pidana yang didakwakan kepadanya.4. KETERANGAN TERDAKWA Terdakwa mengakui atas segala dakwaan. Terdakwa mengakui bahwa tersangka memiliki tempat pemotongan hewan yang tidak memiliki izin di pihak berwajib. Bahwa terdakwa sebelumnya tidak mengenal korban, tetapi tersangka hanya mendapat laporan dari mantan istrinya mngenai Korban yang bernama Patrol bin Amang, karena korban sering menggoda mantan istri Tersangka bernama Maria Ririn binti Ade. Setelah mendengar hal tersebut saya menemui korban bersama teman saya yang bernama Edo Firmando bin Riki Aswari, dengan maksud untuk berbicara baik- baik masalah mantan istri saya. Setelah mendatangi rumah korban, ternyata korban pada saat itu tidak dirumah, setelah saya mendengar dari tetangga korban, ternyata korban sedang berada dirumah orangtuanya dikayuagung. Sesampai nya dirumah orang tua korban, saya mengajaknya untuk berbicara agak jauh dari rumahnya, karena saya tidak enak membahas masalah ini dirumah orangtua korban. Mendengar hal tersebut, korban sepertinya tidak terima dengan apa yang saya bicarakan. Korban marah- marah dan menantang saya untuk berkelahi. Melihat korban yang emosi saya pun ikut emosi, karena itu saya terima saja ajakan korban untuk berkelahi, tetapi perkelahian kami dipisahkan oleh Edo dan pak Wahyu Kusuma Dharma yang kebetulan lewat. Pak Wahyu adalah tetangga korban yang tinggal dikomplek dekat rumah orangtua korban. Karena dipisahkan oleh kedua orang tersebut kami berhenti berkelahi. Edo kemudian mengajak saya pergi dari tempat tersebut, tercetuslah oleh edo untuk merancang suatu pembunuhan. Edo berkata bahwa dia juga emosi karena mendengar tantangan dari korban. Mendengar hal tersebut saya sangat setuju, karena saya sedang emosi dan sudah kesal sekali dengan korban. Besoknya pada tanggal 2 Januari 2012, pukul 21.00 WIB. Seperti yang saya dan Edo Firmando bin Riki Aswari rencanakan, Edo menjemput korban untuk menemui saya didaerah karya jaya. Setelah mereka datang, tanpa ada rasa takut saya pun menusuk korban dengan pisau lipat. Saya menusuk beberapa tusukan dibagian perut, tetapi saya lupa berapa tusukan tepatnya. Melihat korban yang sudah tidak bernyawa, saya merasa semakin kesal, saya lalu membawa nya ketempat pemotongan hewan milik saya. Saya membawanya bersama teman saya Edo Firmando bin Riki Aswari dengan menggunakan Mobil Pickup milik saya. Sesampainya ditempat pemotongan hewan saya dan Edo langsung mengangkat mayat korban keruangan saya, sambil Edo letakan mayat tersebut, saya mengambil sebuah parang dan memotong- motong mayat korban. Saya dan Edo menggunakan karung untuk membungkus mayat korban yang kami bawa. Karung yang kami gunakan tadi, kami gunakan lagi untuk meletakan potongan- potongan mayat yang sudah tebagi- bagi, yang kami masukan hanya potongan badan saja, potongan kepalanya saya buang didaerah rawa- rawa dekat tempat pemotongan hewan saya. Setelah memasukan mayat itu kedalam karung saya meminta Edo Firmando bin Riki Aswari untuk membuang dua buah karung tersebut ke daerah karya jaya, sementara saya membuang kepala korban. Setelah Edo pulang saya bertanya, dimana dia membuang potongan- potongan mayat tersebut, Edo kemudian menjawab dia meletakannya di dalam salah satu bis di terminal karya jaya. Setelah mendengar hal itu saya merasa lega walaupun saya masih dihantui rasa bersalah. Setelah sekian lama dan saya hampir lupa mengenai kasus ini, 3 (tiga) bulan kemudian saya dipanggil polisi dan dijadikan tersangka dalam kasus ini. Demikianlah keterangannya.Menimbang,bahwa dimuka persidangan telah diajukan dan diperlihatkan barang bukti berupa :-------------------------------------------------------------------------------

1.1 (Satu) buah Pisau Lipat

2.1 (Satu) buah Parang

3.2 (Dua) buah Karung

4.1 (Satu) pasang celana dan baju

5.1 (Satu) lembar foto mobil pickup dengan plat BG 2556 TY

6.1 (Satu) lembar foto bus kota BG 1234 HJ.---------------------------------

Menimbang, bahwa barang bukti tersebut diatas telah disita secara sah menurut hukum sehingga dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian walaupun terdakwa pada pokoknya hanya mengenali dan membenarkan 6 buah barang bukti tersebut.----------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dalam putusan ini majelis hakim akan menambah dan melengkapi pengrtian barang bukti dalam hukum pidana, menurut majelis hakim, barang bukti dapat diartikan sebagai barang atau segala sesuatu yang berwujud dan dapat menambah keyakinan Hakim atau Majelis Hakim serta berhubungan dengan pokok perkara;------------------------------------------Menimbang, bahwa dari 6 jenis barang bukti tersebut diatas telah diakui oleh terdakwa. -------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, karena tidak ada barang bukti yang disanggal oleh terdakwa, maka tidak ada alasan bagi Majelis Hakim untuk tidak menerima barang bukti tersebut sebagai alat bukti yang sah baik melalui keterangan saksi, petunjuk, maupun sebagai penguat keyakinan Hakim;---------------------------Menimbang, dipersidangan telah diperiksa terdakwa yang pada pokoknya diterangkan sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------- Terdakwa membenarkan atas segala Dakwaan oleh Jaska Penuntut Umum.

Terdakwa membatah keterangan saksi Edo Firmando yang menyatakan bahwa ia saksi tidak menghasut terdakwa untuk membunuh korban Patrol, dan terdakwa menyatakan bahwa saksi Edo Firmandolah yang menghasut terdakwa.

Menimbang, bahwa dari alat-alat bukti yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum baik berupa keterangan saksi dihubungkan dengan semua alat bukti yang lain, barang bukti, petunjuk dan keterangan terdakwa maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:----------------------------------------------- Terdakwa membenarkan keterangan saksi Maria Ririn bahwa saksi menceritakan kejadian saat korban Patrol menggoda saksi Maria Ririn, yang pada akhirnya terdakwa menemui korban untuk berbicara secara baik-baik,tapi korban menolak karena merasa terusik dengan terdakwa, yang pada akhirnya membuat terdakwa merencakan cara untuk membunuh korban dan terdakwa di temani oleh temannya Edo Firmando. -------------------------------------------------- Terdakwa membantah keterangan saksi Edo Firmando yang menyatakan bahwa ia saksi tidak turut serta dalam menghasut terdakwa untuk membunuh korban, karena sesuai dengan keterangan terdakwa bahwa saksi Edo Firmando yang menghasut terdakwa untuk membunuh korban. --------------------------------------Menimbang, bahwa dari fakta fakta hukum yang terungkap dipersidangan tersebut

maka baik dari keterangan saksi dan alat buktu berupa : surat, petunjuk,

keterangan terdakwa dan barang barang bukti yang diperoleh, maka

diperoleh fakta fakta hukum sebagai berikut :------------------------------- Bahwa, benar terdakwa mengakui telah menikam korban dengan menggunakan senjata pisau lipat miliknya sendiri. Bahwa senjata pisau lipat tersebut ditusuk oleh terdakwa pada bagian dada, mengenai jantung, dan pada bagian lain mengenai ginjal sehingga akibat tikaman terdakwa itu, korban bernama Patrol meninggal dunia. Bahwa sebelum peningkaman itu di laksanakan terdakwa bersama temannya bernama Edo Firmando telah berencana untuk membunuh korban Patrol dengan melakukan kegiatan diantaranya. Bahwa terdakwa bersama temanya Edo Firmando telah mendatangi korban di rumahnya, sehingga pada waktu itu terjadi perkelahian antara terdakwa dan korban Patrol, namun perkelahian itu dapat dilerai oleh saksi Wahyu Kusuma Dharma yang kebetulan lewat ditempat kejadian itu, sehingga perkelahian itu tidak berlanjut, dan terdakwa serta temannya Edo Firmando pulang .

Dalam perjalanan pulang itu, teman terdakwa Edo Firmando, mengatakan kita bunuh saja orang itu, dan ternyata kata-kata ajakan itu, disetujui oleh terdakwa, dan kemudian dipersiapkanlah segala sesuatunya ,seperti alat atau senjata atau, waktu dan tempat serta cara pelaksaannnya, masing-masing yaitu, senjata berupa pisau lipat sebagai alat untuk menikam ataupun menusuk korban nantinya, waktunya malam hari, esok harinya, tempat tidak jauh dari Terminal karya Jaya, sedangkan tugas temannya Edo Firmando adalah, orang yang bertugas memanggil atau mengajak korban untuk menemui terdakwa yang menunggu tidak jauh dari lokasi terminal Bus Karya Jaya. Rencana tersebut akan dilaksanakan malam esoknya, tanggal 2 Januari 2012, sekitar pukul 21.00 WIB.

Sesuai dengan rencana tersebut diatas, dimulai dari sekira jam 20.30 WIB, temannya Edo Firmando, mendatangi rumah korban Patrol bim Empang, untuk menjemput dan mengajak korban Patrol bin Amang menemui Terdakwa guna menyelesiakan permasalah kemaren itu, dan ternyata korban mau diajak menemui terdakwa, dan dengan menggunakan sepeda motor. Temannya Edo Firmando, membawa korban, menuju tempat dimana terdakwa telah menunggu.

Sesampainya ditempat dimana terdakwa menunggu itu, belum sempat korban turun dari motor yang memboncengnya terdakwa dengan pisau lipat yang telah dipersiapkannya itu, atau se-tidaknya dengan senjata tajam lainnya ia terdakwa menusuk korban Patrol bin Empang pada bagian perutnya beberapa kali setidak tidaknya lebih dari satu laki ,mengenai pada bagian jantung korban,sehingga akibat tusukan itu , korban Patrol Bin Amang, meninggal dunia seketika tidak berapa lama setelah itu. Sesuai dengan Visum Et Repertum dr Yossi Aprianita tanggal 4 januari 2012 Nomor. 11/VER/I/2012 oleh dokter Pemerintah pada rumah Sakit Bahyangkara Palembang.

Mengetahui bahwa korban sudah meninggal dunia, terdakwa bersama temannya Edo Firmando, membawa mayat korban ke tepat atau kerumah pemotongan hewan milik terdakwa, dan di rumah pemotongan hewan itu, mayat korban Patrol bin Amang dipotong potong di rumah Pemotongan Hewan tersebut, menjadi beberapa potongan/ bagian, kaki, tangan, badan dan kepala yang terpisah-pisah. Terhadap potongan/ bagian bagian mayat korban yang telah terpisah-pisah tersebut, terdakwa dan temannya Edo Firmando, memasukannya kedalam 2 buah karung, sedangkan kepala korban ditanam / dikuburkan oleh terdakwa sendiri di rawa-rawa, dibelakang rumah pemotongan itu. Sedangkan bagian bagian mayat korban lainnya yang telah dimasukan ke dalam 2 buah karung itu, terdakwa menyuru Edo Firmando, untuk membuangnya, dan oleh Edo Firmando, di masukannya kedalam mobil Bis Kota, yang mangkal di terminal Karya Jaya, dan kemudian mayat dalam karung itu, ditemukan oleh sopir Bus Kota tersebut yang bernama Amran bin Junus, dan kemudian melaporkannya kepada Kepolisian. Demikian fakta yang kami kutip dari hasil penyelidikan. Menimbang, bahwa terdakwa didakwa dalam bentuk dakwaan gabungan yaitu kumulatif subsider dimana dakwaan pertama primernya melanggar Pasal 340 KUHP jo 55 KUHP dan dakwaan pertama subsider melanggar pasal 338 KUHP sedangkan dakwaan keduanya melanggar pasal 181 KUHP. ------

Untuk membuktikan setiap dakwaan tersebut kami mulai dengan pembuktian-pembuktian atas dakwaan pertama primer yang unsur-unsurnya adalah :----------------

1. Barang Siapa

2. Dengan Sengaja

3. Direncanakan terlebih dahulu

4. Menghilangkan nyawa Orang lain.

5. unsur bersama-sama.

Kami mulai dengan pembuktian unsur pertama yaitu:-------------------------------------1. Unsur Barang Siapa. Bahwa yang dimaksud dengan unsur Barang Siapa adalah orang atau subjek hukum yang melakukan perbuatan pidana dan orang tersebut dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya. Bahwa terdakwa yang bernama JURAGAN BIN EMPANG adalah laki laki dewasa serta pada saat didengarkan keterangannya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan dapat menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya baik didepan persidangan baik oleh majelis penuntut umum maupun penasehat hukumnya dan semuanya dapat dijabab dengan baik. Dengan demikian unsur barang siapa telah terpenuhi.2. Unsur Dengan Sengaja. Sengaja pengertiannya adalah perbuatan dilakukan dengan penuh kesadaran dan telah direncanakan sebelumnya, dengan mempertimbangkan akibat-akibat yang akan ditimbulkan oleh perbuatan itu. Bahwa dihubungkan dengan perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa, terdakwa mengakui apa yang didakwakan kepadanya dan dari kesaksian para saksi dan adanya barang bukti yang di ajukan di persidangan, menunjukan perbuatan menikam korban Patrol dengan menggunakan senjata pisau lipat ada perbuatan yang sengaja dilakukan oleh terdakwa dengan segala akibat dan resikonya telah diperhitungkan oleh terdakwa. Bahwa dengan mempertimbangkan alat yang digunakan, berupa pisau lipat, cara penikaman, sasaran penikaman adalah bagian tubuh vital seperti bagian dada, bagian jantung, ginjal dan mempertimbangkan pula akibat tikaman itu membuktikan bahwa tindakan menikam korban adalah tindakan sengaja dengan resiko akibatnya korban meninggal dunia.

Dengan demikian unsur sengaja telah terpenuhi.3. Unsur di rencanakan terlebih dahulu. apakah benar penikaman yang berakibat matinya korban Patrol bin Amang telah direncanakan terlebih dahulu oleh terdakwa dan atau temannya Edo Firmando untuk membuktikan apakah benar perencanaan itu terbukti baik dari pengakuan terdakwa maupun keterangan saksi Edo terdendiri dan persiapan-persiapan yang dilakukan oleh trdakwa oleh Edo Firmando sebagai berikut:

setelah terjadinya perkelahian antara terdakwa dan korban Patrol pada saat perjalan pulang temannya Edo mengatakan kita bunuh saja orang itu (maksudnya Patrol bin Amang) walapun dipersidangan saksi Edo firmando bahwa dialah yang mengajak terdakwa untuk membunuh itu dan terdakwalah yang mengatakan untuk mengucapkan kata-kata itu. Atas ajakan tersebut terlepas apakah ucapan itu dikeluarkan oleh temannya Edo firmando ataupun oleh terdakwa sendiri pada kenyataannya terdakwa dan temannya telah menyusun suatu rencana yang matang dan mempersiapkan rencana itu seperti senjata yang digunakan adalah pisau lipat sebagai alat untuk menikam ataupun menusuk korban nantinya, waktunya malam hari, esok harinya, bertempat tidak jauh dari Terminal Karya Jaya, sedangkan tugas temannya Edo Firmando adalah orang yang bertugas memanggil atau mengajak korban untuk menemui terdakwa yang menunggu tidak jauh dari lokasi terminal Bus Karya Jaya. Rencana tersebut akan dilaksanakan malam esoknya, tanggal 2 Januari 2012, sekitar pukul 21.00 WIB. Sesuai dengan rencana tersebut diatas, dimulai dari sekira jam 20.30 WIB, temannya Edo Firmando, mendatangi rumah korban Patrol bin Amang, untuk menjemput dan mengajak korban Patrol bin Amang menemui Terdakwa guna menyelesiakan permasalah kemarin itu, dan ternyata korban mau diajak menemui terdakwa, dan dengan menggunakan sepeda motor. Temannya Edo Firmando, membawa korban, menuju tempat dimana terdakwa telah menunggu. Sesampainya ditempat dimana terdakwa menunggu itu, belum sempat korban turun dari motor yang memboncengnya, terdakwa dengan pisau lipat yang telah dipersiapkannya itu, atau setidaknya dengan senjata tajam lainnya, ia terdakwa menusuk korban Patrol bin Amang pada bagian perutnya beberapa kali setidak tidaknya lebih dari satu kali, mengenai pada bagian jantung korban, sehingga akibat tusukan itu korban Patrol Bin Amang, meninggal dunia seketika tidak berapa lama setelah itu. Memperhatikan tindakan terdakwa sebagaimana yang diuraikan diatas maka tindakan menikam dan meninggalnya korban Patrol bin amang memang dikehendaki oleh terdakwa dan telah direncanakan terlebih dahulu oleh terdakwa dan temanya Edo Firmando dengan demikian unsur yang direncakan telah terbukti.4. Unsur menghilangkan nyawa orang lain. Dari keterangan saksi-saksi terutama Amang bin Kasim, Edo Firmando dan keterangan terdakwa serta Visum et Repertum yang dibuat oleh dr. Yossi Aprianitta pada rumah sakit Bayangkara Palembang tertanggal 4 Januari 2012 No.11/VER/I/2012 membuktikan bahwa orang bernama Patrol bin Amang membuktikan bahwa orang yang bernama Patrol meninggal dunia. 5. Unsur bersama-sama.-Dari keterangan berupa pengakuan terdakwa serta kesaksian temannya Edo Firmando bahwa pelaksanaan penikaman sehingga meninggalnya korban Patrol bin Amang dilakukan oleh terdakwa secara bersekutu atau bersama-sama dengan temannya Edo Firmando, dengan demikian unsur bersama-sama telah terbukti.Dengan terbuktinya semua unsur pasal 340 KUHP jo 55 KUHP maka dakwaan pertama Primer telah terbukti secara sah dan meyakinkan. -----------------------------------------Menimbang, bahwa dengan terbuktinya dakwaan primer maka majelis hakim tidak perlu

membuktikan dakwaan subsider selanjutnya..--------------------------------------

Menimbang, bahwa dakwaan penuntut umum dalam bentuk gabungan dalam arti

dakwaan kumulatif subsider dimana dalam dakwaan keduanya terdakwa

didakwa melanggar pasal 181 KUHP.-------------------------------------------------

Menimbang, bahwa pasal 181 KUHP memerlukan unsur-unsur :-------------------------------

1. unsur barang siapa

2. Unsur mengubur, menyembunyikan, mengangkut, atau menghilangkan

mayat.

3. dengan maksud hendak menyembunyikan kematian orang itu.Menimbang, bahwa majelis akan membuktikan setiap unsur tesebut satu persatu

dimullai dengan unsur pertama yaitu barang siapa:-----------------------------Menimbang, mengenai unsur barang siapa tidak perlu kami uraikan lagi sebab unsur

tersebut telah kami bahas pada uraian pembuktian dakwaan pertama

primer sebagaimana diatas. Oleh karena itu unsur pertama telah terbukti.Menimbang,bahwa unsur mengubur, menyembunyikan, mengangkut, atau menghilangkan mayat.--------------------------------------------------------------Menimbang,bahwa pengertian mengubur, menyembunyikan, mengangkut, atau menghilangkan mayat merupakan perbuatan yang bersifat alternatif dalam arti cukup salah satu perbuatan saja yang dilakukan diantara empat perbuatan itu seperti apabila perbuatan itu salah satu saja dilakukan oleh terdakwa maka unsur tersebut telah terbukti.----------------------------------Menimbang, bahwa terdakwa mengakui ia telah mengubur kepala korban dibelakang jagalan dan kemudian potongan tubuh yang lain diangkut dengan memerintahkan saksi Edo Firmando untuk membawahnya dengan maksud untuk dibuang namun oleh saksi Edo potongan-potongan tubuh mayat Patrol diletakannnya di dalam bus di terminal karya jaya. Dengan kegiatan mengubur, mengakut mayat tersebut ke karya jaya maka unsur tersebut telah terbukti;--------------------------------------------------------------Menimbang, tentang unsur tiga, menyembunyikan kematian orang itu dari pengakuan terdakwa maksud dimutilasikannya korban menjadi beberapa bagian dimaksukan adalah untuk menghilangkan jejak agar kematian Patrol bin Amang tidak diketahui oleh orang lain khususnya terhadap keluarga Patrol;----------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa pada kenyataanya potongan kepala korban baru ditemukan tiga bulan kemudian, sehingga keinginan terdakwa untuk menyembunyikan mayat tersebut telah terbukti;------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dengan terbuktinya unsur-unsur pasal 181 KUHP bahwa dakwaan kedua pun telah terbukti sah dan menyakinkan;------------------------------------Menimbang,bahwa majelis Hakim akan mempertimbangkan Nota Pembelaan (Pledooi) Penasehat Hukum terdakwa, yang memohon agar terdakwa dibebaskan dari dakwaan pertama primer dan menyerahkan kepada majelis tentang pembuktian dakwaan yang lainnya dan mohon kepada majelis agar memberikan hukuman yang seringan-ringannya.-----------------

Menimbang,bahwa majelis hakim tidak melihat adanya alasan penghapus pidana dalam diri terdakwa, baik alasan pemaaf maupun alasan pembenar atas perbuatan terdakwa sehingga majelis hakim berkesimpulan bahwa terdakwa Jurangan bin Empang dinyatakan telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain dan direncanakan atau patut diduganya, merupakan hasil tindak pidana dari suatu pembunuhan berencana terhadap korban Patrol bin Amang, bersama temannya terdakwa bernama Edo Firmando;--Menimbang,oleh karena dakwaan pertama dan dakwaan kedua telah terbukti maka terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman;----------------

Menimbang, bahwa Pledooi dalam permohonan penasehat hukum adalah bagian yang tidak terpenuhnya dari pertimbangan majelis dari putusan ini.

Menimbang, bahwa sebelum pemeriksaan ini ditutup dalam arti setelah penasehat hukum menyapaikan dupliknya terdakwa telah mohon keringan hukuman dengan alasan tuntutan penuntut umum terlalu berat, mengingat terdakwa masih muda usiannya dan memiliki dua orang anak dan perbuatan itu dilakukan oleh terdakwa karena mempertahankan harga dirinya, korban telah menggangu mantan istinya dan juga ibu dari anak-anaknya dan juga terdakwa tidak menyulitkan jalannya persidangan;--------------------------------Menimbang, bahwa majelis hakim perlu mempertimbangkan permohonan keringanan

hukuman tersebut sebagai bagian dari suatu pengakuan terdakwa dan

penyesalan terdakwa atas perbutannya itu;-----------------------------------------Menimbang, bahwa menurut Majelis hakim pidana yang akan dilakukan kepada terdakwa telah sesuai dengan paradigma baru hukum pidana dan pemidanaan, selain itu tujuan pemidanaan bukanlah untuk pembalasan semata namun juga memperbaiki pelaku pada perbuatan pidana sehingga dalam putusan ini majelis hakim menjatuhkan pidana berdasarkan kemanusiaan dan berat pidananya teah sesuai dengan rasa keadilan;----Menimbang, bahwa sebelum majelis hakim menjatuhkan pidana perlu memperhatikan

hal-hal yang memberatkan dan meringankan :-------------------------------------1. Hal yang memberatkan : Perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang sadis.

Terdakwa memberikan keterangan yang berbelit-belit walaupun pada akhirnya

mengakui perbuatannya

2 Hal yang meringankan :

- TERDAKWA belum pernah dihukum.

- TERDAKWA berlaku sopan di persidangan

- TERDAKWA menyesal atas perbuatannyaMenimbang, bahwa setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka terdakwa dapat dinyatakan bersalah, dan oleh karena itu sesuai dengan ketentuan dalam pasal 222 KUHAP, terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara;---Menimbang,bahwa karena terdakwa telah ditahan dalam RUTAN dengan perintah penahanan yang sah sesuai dengan ketentuan dalam pasal 21 ayat (4) KUHAP maka tidak ada alasan untuk mengeluarkan terdakwa dari dalam tahanan;-------------------------------------------------------------------------------Mengingat,ketentuan hukum yang berlaku serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan dengan perkara ini yaitu dakwaan Primer melanggar Pasal 340 KUHP Jo Pasal 55 KUHP dan dakwaan Subsider melanggar Pasal 338 KUHP Jo Pasal 181 KUHP;--------------------------------------------------MENGADILI Menyatakan terdakwa Juragan bin Empang telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah secara bersama-sama telah melakukan tindak pidana :

- Pembunuhan berencana dan mengubur, menyembunyikan mayat, mengangkut, atau menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian orang tersebut. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 18 (delapan belas tahun ) penjara, dikurangi selama Terdakwa berada di dalam tahanan sementara.

Menyatakan terdakwa tetap berada dalam tahanan. Menyatakan barang bukti berupa :

1. 1 (Satu) buah Pisau Lipat berwarna abu-abu

2.1 (Satu) buah Parang

3.2 (Dua) buah Karung

4.1 (Satu) pasang celana dan baju

5.1 (Satu) lembar foto mobil pickup dengan plat BG 2556 TY

6.1 (Satu) lembar foto bus kota BG 1234 HJ.Barang bukti berikut ini akan digunakan dalam perkara lain.

Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- ( Lima Ribu Rupiah ).

Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Jumat tanggal 22 Juni 2012 dan dibacakan pada persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 26 Juni 2012 oleh Majelis Hakim yang terdiri dari Nurul Jamilah, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Kent Ewaldo Nasson, S.H., M.H. sebagi Hakim Anggota, dengan dibantu Pratiwi Fiani, S.H., M.H. sebagai Hakim Anggota. Pesidangan juga dihadiri oleh Dwi Purnama Sari, S.H.M.H dan Sandezthira, S.H.M.H sebagi Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan serta dihadiri oleh Terdakwa berikut Penasehat Hukum yaitu Nilam Permata Putri, S.H. dan Muhammad Afri, S.H.

Palembang, 26 Juni 2012

PANITERA

HAKIM KETUA MEJELISPutri Asri Mayangsari,SH.

Nurul Jamilah, S.H.M.H.

NIP. 050029733

NIP. 19631218 199312 1 001

HAKIM ANGGOTA

Kent Ewaldo Nasson, S.H., M.H.

NIP. 19630503 199305 1 001

HAKIM ANGGOTA

Pratiwi Fiani, S.H., M.H.

NIP. 19620112 199301 1 0032