15
ANTIFERTIL HASIL DISKUSI 1. Pengertian Fertilisasi Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan oosit sekunder untuk membentuk sel diploid-zigot yang mengandung kromosom maternal dan paternal (Ethel, 2003). Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula- mula harus melewati korona radiate dan zona pelusida yang mengelilingi sel telur. Fertlin, suatu protein yang terdapat di membran plasma sperma, berikatan dengan integrin sel telur, suatu jenis molekul perekat sel yang menonjol dari permukaan luar membran plasma (Sherwood, 2011). Kesimpulan : Fertilisasi adalah bertemunya sperma dengan ovum yang akan membentuk zigot. 2. Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi adalah praktik pencegahan fertilisasi yaitu kemampuan untuk menghasilkan atau memproduksi anak. Suatu metode kontrasepsi utama VERA FEBRIANTI ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA PUTRI, S.Farm. 150 2014 0332

HADIS FARTOK ANTIFERTIL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmakologi dan toksikologi antifertil

Citation preview

ANTIFERTIL

ANTIFERTIL

HASIL DISKUSI1. Pengertian FertilisasiFertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan oosit sekunder untuk membentuk sel diploid-zigot yang mengandung kromosom maternal dan paternal (Ethel, 2003).Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula-mula harus melewati korona radiate dan zona pelusida yang mengelilingi sel telur. Fertlin, suatu protein yang terdapat di membran plasma sperma, berikatan dengan integrin sel telur, suatu jenis molekul perekat sel yang menonjol dari permukaan luar membran plasma (Sherwood, 2011).Kesimpulan : Fertilisasi adalah bertemunya sperma dengan ovum yang akan membentuk zigot.2. Pengertian KontrasepsiKontrasepsi adalah praktik pencegahan fertilisasi yaitu kemampuan untuk menghasilkan atau memproduksi anak. Suatu metode kontrasepsi utama adalah tekhnik untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan (Ethel, 2003). Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah kehamilan, antara lain penggunaan obat per oral, suntikan, atau intravaginal; penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR); operasi (tubektomi, vasektomi); atau dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid. Dari sekian banyak cara tersebut, penggunaan obat hormonal oral atau suntikan dan AKDR, merupakan cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama dikenal dan efektifitasnya sebagai kontrasepsi cukup tinggi (Ganiswarna, 2007).Cara kerja obat kontrasepsi :a. Mencegah terjadinya pematangan telur/spermab. Mencegah terjadinya ovulasic. Menghalangi perpaduan ovum dan spermad. Menghambat proses implantasi sel yang telah di buahie. Menghambat pembentukan spermaKesimpulan : Kontrasepsi adalah proses yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa alat, secara mekanis, menggunakan obat atau alat, atau dengan operasi3. Sistem Reproduksia. Sistem Reproduksi Wanita (Shorwood),

b. Sistem Reproduksi Pria

c. Anatomi spermatozoa (Sherwood, 2011)

Spermatozoa memiliki empat bagian (gambar 20-9) : kepala, akrosom, bagian tengah, dan ekor. Kepala terutama terdiri dari nukleus, yang mengandung informasi genetik sperma. Akrosom, vesicle berisi enzim yang menutupi ujung kepala, digunakan sebagai bor enzim untuk menembus

Spermatozoa memiliki empat bagian (gambar diatas) : kepala, akrosom, bagian tengah, dan ekor. Kepala terutama terdiri dari nukleus, yang mengandung informasi genetik sperma. Akrosom, vesicle berisi enzim yang menutupi ujung kepala, digunakan sebagai bor enzim untuk menembus ovum, Akrosom dibentuk oleh agregasi vesikel-vesikel yang diproduksi oleh kompleks reticulum endoplasma/ golgi sebelum organel ini disingkirkan Mobilitas spermatozoa dihasilkan oleh suatu ekor panjang yang mirip cambuk yang gerakannya dijalankan oleh energy yang dihasilkan oleh mitokondria yang konsentrasinya dibagian tengah.Kesimpulan : Sperma terdiri semen dan spema itu sendiri dimana sperma terdiri dari tiga bagian yaitu bagian utama yaiyu kepala yang berisi enzim berfungsi untuk menembus dinding ovum ,nukleus yang berperan sebagai pembawa pesan. Bagian tengah sperma terdiri dari mitokondria yang merupakan sumber energi untuk sperma. fungsi bagian ekor untuk menggerakan badan sperma menuju ovum. Sperma menghasilkan energy dari semen yang meruapakn makanan untuk sperma.4. Hormon-Hormon FertilisasiHormon-hormon fertilisasi yang diproduksi oleh kelenjar hipofise yaitu (Tjay, 2014) :a. Follicle-stimulating hormon (FSH) Wanita : menstimulasi pertmbuhan folikel dalam ovarium. Pria : Sangat penting untuk spermatogenesisb. Luteinizing hormon (LH) Wanita : Memicu ovulasi dan mempertahankan korpus luteum untuk mempukan fertilisasi. Laki-laki : Menstimulasi sel-sel leydig untuk melepaskan hormon-hormon androgenDibawah pengaruh FSH dari hipofisis ovarium mulai membentuk hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam organ reproduksi primer dan sekunder wanita (Tjay, 2014).a. Estrogen (estrandiol,estrom, dan estriol ) bekerja pada tahadap mukosa (selaput lendir) Rahim (endometrium) dengan mendorongnya untuk berkembang dan menebal.b. Progesteron bersama estrogen penting sekali bagin pemasakan folikel dan pelepasan telur. Progesteron juga disebut hormon kehamilan.Siklus haid (menstruasi) berhubungan dengan siklus ovarium dan siklus endometrium

Kesimpulan : Hormon FSH (Follicle-stimulating hormon) yaitu hormon yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan folikel-folikel dalam ovarium bagi wanita , dan pertumbuhan spermatogenesis pada pria. Hormon LH (Luteinizing hormon) yaitu hormon yang dapat memicu ovulasi dan mempertahankan korpus luteum untuk mempukan fertilisasi dan Menstimulasi sel-sel leydig untuk melepaskan hormon-hormon androgen. Estrogen yaitu hormon yang .dapat membentuk penebalan dinding didinding rahim. Progesteron hormon ini bekerja sama dengan hormon estrogen untuk mempersiapkan saluran genital wanita terhadap penerimaan dan pematangan ovum yang telah dibuahi dan mempertahankan kehamilan.5. Jenis-Jenis Kontrasepsia. Kontrasepsi alamiahKeluarga berencana alamiah atau kewaspadaan terhadap masa subur bertujuan menghindariterjadinya konsepsi dengan tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita. Metode ini digunakan dengan melihat kalander dan beberapa indikator ovulasi (pengukuran suhu basal tubuh, sifat lender-lendir serviks atau peralatan perkiraan ovulasi yang bebas dijual) untuk mengetahui waktu ovulasi dan beberapa hari sebelum dan sesudahnya. Metode keluarga berencana alamiah ini membutuhkan motivasi yang tinggi dari pasangan dan kemauan untuk menerima resiko kegagalan. Metode ini bekerja paling baik pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur (Neal, 2006)Metode ini tidak memiliki efek samping secara medis dan dapat diterima oleh semua agama. Angka kegagalannya sekitar 5-35% dengan sebagian besar populasi yang mengalami kegagalan mencapai jumlah yang lebih tinggi (Neal, 2006)b. Metode Hormonal (Ethel, 2003)1) Kontrasepsi oral (pil pengendali kelahiran) adalah gabungan estrogen sintesis dan progesterone sintesis yang dikonsumsi perempuan selama 21 hari siklus menstruasi.Pil pengendali kelahiran menghalangi ovulasi, mungkin dengan menekan LH.Efek sekunder pil adalah perubahan transport tubal dan perubahan enddomertal yang menghalangi implantasi. Pil berdosis rendah bekerja melalui efek sekunder ini tanpa harus menghalangi ovulasi.2) Norplant adalah implant progesterone sintesis subdermal yang memberikan kontrasepsi selama 5 tahun.3) Depoprovera adalah kontrasepsi yang dapat diinjeksikan. Injeksi tunggal progeteron sintesis 150 mg memberikan kontrasepsi selama tiga bulan. Norplant dan depoprovera mengakibatkan efek samping seperti perdarahan regular, berat badan turun, sakit kepala atau mual.c. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)AKDR merupakan alat yang terbuat dari bahan plastic berbenuk T dan berukuran kecil yang dimasukkan kedalam rongga uterus. Terdapat benang nilon yang menempel pada alat ini yang digantungkan dari vagina, sehingga penggunaanya dapat memastikan bahwa alat tersebut masih terpasang. AKDR dapat mencegah implantasi telur yang telah dibuahi dengan beberapa mekanisme. Jika AKDR tersebut dilapisi oleh tembaga, maka mineral yang terganggu didalmnya dapat menyebabkan respons peradangan local didalam endometrium dan kemudian memproduksi prostaglandin yang berlebihan. (Neal, 2006).d. Barier / MekanikKontrasepsi barrier menghalangi sperma menyatu dengan oosit (Ethel, 2003)1) Barier fisik secara mekanis mengobstruksi aliran sperma melalui serviks. 2) Diafgrama vagina atau topi diafgrama yang menutupi servik. Salah satu alat ini harus dipakai bersamaan dengan spermisida.3) Kondom melapisi penis pada saat ereksi untuk menangkap semen yang berejakulasi dan mencegahnya memasuki vagina. Kondom juga dapat mencegah penyabaran penyakit menular seksual.e. Sterilisasi Sterilisasi baik pada pria ataupun wanita merupakan pembedahan kontrasepsi permanen. Pada wanita, pilihan operasi terdiri dari ligase tuba dan histerektomi. Ligasi tuba dengan cara pembedahan akan mengganggu tuba falopi dan dapat berupa pengikatan, penyumbatan, kauterisasi, eksisi atau pengikatan parsial. Interupsi pada tuba falopi mencegah interaksi antara sperma dan sel telur. Histrektomi jarang dilakuakn hanya untuk sterilisasi namun dapat menghilangkan kemungkinan terjadinya kehamilan (Neal, 2006).Prosedur sterilisasi pada pria disebut vasektomi. Tindakan ini meliputi interupsi vas deferns bilateral saat vas deferens keluar dari testis dalam stroktum (Neal, 2006)Kesimpulan: Secara garis besar kontrasepsi dibagi menjadi 5 yaitu : (1) Alamiah, Kontrasepsi Alamiah terbagi tiga yaitu, pantang berkala yaitu pada saat masa subur tidak melakukan senggama, lendIr serviks, lendIr serviks yaitu melihat lendir vagina pada saat ingin melakukan senggama jika lender dalam keadaan cair dan tidak lengket tidak dilakukan senggama. dan suhu tubuh basal yaitu dilihat pada suhu tubuh, pengukuran ini tidak cocok untuk wanita-wanita yang memiliki aktivitas yang banyak karna akan mempengaruhi suhu tubuh. Kontrasepsi dengan cara ini sangat aman tetapi tingkat keakuratan dari cara ini harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi; (2) Hormonal, Kontrasepsi hormonal terbagi tiga yaitu, pil KB, merupakan suatu pil yang diminum secara teratur, Suntik KB, suntikan yaitu kontasepsi yang disuntikan kedalam tubuh untuk mencegah kehamilan dan implant. Pil KB yaitu alat kontrasepsi yang ditanamkan dibawah kulit seperti dilengan untuk mencegah kehamilan. Jangka waktu alat ini biasanya sekitar 5 tahun; (3) AKDR Alat kontrasepsi ini biasanya berbentuk spiral, atau berbentuk T dimasukkan dalam vagina dan menempel pada tuba vallopi yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pertemuan antara sel sperma dan sel telur (fertilisasi); (4) Mekanik alat kontrasepsi golongan ini paling popular, yaitu terdiri dari kondom, diafragma dan spermasid; dan (5) Sterilisasi Metode yang termasuk sterilisasi yaitu tubaktomi dan vasektomi. Tubaktomi yaitu berupa pemotongan langsung pada tuba vallopi sehingga tidak akan terjadi kehamilan karena tidak adanya tempat pertemuan sel telur dan sel sperma. Metode ini termasuk metode yang permanen.

DAFTAR PUSTAKACampbell, Reece, dan Mitchel. 2004. Biologi Edisi 5 Jilid 2. Alih bahasa: Wasman Manalu, Erlangga, Jakarta.

Ganiswarna, 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi V. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Sloane, E., 2004, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta.

Tjay, T. H dan Raharja, K, 2007. Obat-obat Penting, Gramedia, Jakarta

Sherwood, L., 2011, Fisiologi Manusia. EGC, Jakarta

VERA FEBRIANTI ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA PUTRI, S.Farm.150 2014 0332