Upload
pde-semar
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
c
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUANORIENTASI REALITA PADA SKIZOFRENIA
A. DefinisiGangguan orientasi realita pada skizofrenia adalah ketidak mampuan klien menilai dan berespons pada realitas serta klien tidak mampu membedakan lamunan dengan kenyataan dan tidak mampu memberikan reslpons secara akurat. Atau suatu bentuk psiko fungsional dengan gangguan utama pada proses fikir serta disharmani (kerotakan / perpecahan) antara proses fikir, afek / emosi, kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan terutama karena waham dan halusinasi
Gangguan fungsi kognitif dan proses fikir
Penurunan kemampuan menilai/menilik
-GenMetabolisme
-endokrin
Gangguan fungsi persepsi emosi motorik
Respons prilaku non
verbal tergangguKedangkalan
emosi
Keyakinan
yang salah
GOR pada skizo frenia
Waham / Halusinasi
Pengalaman tidak nyata
Emosi Berlebihan
D. Patofisiologi / Patway
E. GEJALA (menurut Beurer)I. Gejala primer
1. Gangguan proses pikir (bentuk, langkah dan isi pikiran). Yang paling menonjol adalah gangguan asosiasi dan terjadi inkoherensi.
2. Gangguan efek emosi, Terjadi kedangkalan afek-emosi, Paramimi dan paratimi (incongruity of affect / inadekuat), Emosi dan efek serta ekspresinya tidak mempunyai satu kesatuan, Emosi berlebihan , Hilangnya kemampuan untuk
mengadakan hubungan emosi yang baik 3. Gangguan kemauan: terjadi kelemahan kemauan,
perilaku negativisme ,atas permintaan, otomatisme; merasa pikiran/perbuatannya dipengaruhi oleh orang lain
4. Gejala psikomotor: Stupor atau hiperkinesia, logorea dan neologisme Streotipi, Katelepsi : mempertahankan posisi tubuh dalam waktu yang lama Echolalia dan echopraxia
5. Autisme
II. Gejalan SekunderWaham (keyakinan yang salah), Halusinasi (pengalaman
tidak nyata)
F. Penatalaksanaan Ajarkan pada keluarga tentang cara-cara mengatasi gejala
klien.- Identifikasi berbagai kejadian yang separa timpikal
mengecokan/menggangu klien - Lakukan tindakan mengurangi ansitor- Untuk tidak menyetujui klien tentang halusinasi/waham Berikan obat anti psikotik secara rutin. Berikan suport penuh pada klien Cegah timbulnya halusinasi/waham Meningkatkan sistem interaksi klien
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUANORIENTASI REALITA PADA SKIZOFRENIA
A. Pengkajian1. Identigas Pasien
Nama : Tn. YUmur : 30 tahunAgama : Islam Jenis Kelamin : Laki-LakiAlamat : Tanjung AgungDiagnosa Medis : GOR Skizofrenia
2. Penanggung jawabNama : Tn. RUmur : 40 TahunJenis kelamin : Laki-LakiPekerjaan : Swasta Hubungan dengan klien : Kakak KandungAlamat : Lais
3. Riwayat Kesehatan1. Keluhan Utama
Ketidak mampuan menilai dan berespons. Pada realitas dan tidak dapat membedakan lamunan dengan kenyataan, respon tidak akurat
2. Riwayat penyakit sekarangPasien datang kerumah sakit jiwa dengan gangguan
skizofrenia 3. Riwayat penyakit terdahulu
Pernah mengalami peristiwa hidup yang menimbulkan stres atau pernah terjadi depresi berat
4. Riwayat penyakit keluargaDalam keluarga terdapat gangguan yang sama
dengan klien yang menyerang kakak dari ayahnya.
5. Kebiasaan sehari-hari - Sering mengalami peristiwa yang dapat
menimbulkan depresi- Sering menarik diri- Kurangnya mendapat suport dari keluarga /
lingkungan
B. Pengkajian Primer1. Air Way / jalan nafas
Inspeksi : jalan nafas berihPalpasi : tidak ditemukan adanya kelainan pada jalan nafas
ex. Pembengkakan2. Breating/pernafasan
Inspeksi : Normal / jika merasa adanya ancaman nafas menjadi tidak teratur (cemas)
Palpasi : keadaan tenang KR 24-30 x/menit ekspirasi / inspirasi teratur
Auskultasi : tidak terdapat ronchi / weezing- nafas normal dalam keadaan tenang- Cepat bila merasa adanya ancaman
Perkusi : Rongga/thoraks normal tidak ada penumpukan cairan
3. OriculationPalpasi : nadi normal (dalam keadaan tenang)
- Nadi cepat (bila merasa terancam / walaupun dalam halusinasi
Auskultasi : Bunyi jantung normal (keadaan tenang) - Cepat (bila merasa adanya ancaman)
4. DisabilityInspeksi :- Tingkat kesadaran penuh (compos montis)- GCS- Kontak mata : normal (4)- Respons motorik : normal (5)- Respons verbal : normal (6)
5. Eksposure - Tingkat kecemasan tinggi- sering menarik diri sebagai respons dari
perasaan adanya ancaman
Keterangan :Untuk pemeriksaan primer hanya dapat digunakan teknik inspeksi saja Untuk auskultasi perkusi dan palpasi sulit diterapkan karena hal ini biasanya dianggap oleh pasien sebagai tindakan ancaman
C. Pengkajian Sekunder (Diperoleh dari keluarga/tanpa keluarga tidak bisa)
No No Uraian Uraian Sebelum sakitSebelum sakit Saat sakitSaat sakit
11 Aktifitas / mobilisasiAktifitas / mobilisasi - - normal dan normal dan terknotrolterknotrol
- - tidak terkontrol berhubungan tidak terkontrol berhubungan dengan perubahan persepsidengan perubahan persepsi
22 Integritas EGOIntegritas EGO -- Sering timbul Sering timbul tekanan batin tekanan batin (ringan)(ringan)
-- Perubahan persepsiPerubahan persepsi-- HalusinasiHalusinasi
33 Pola nutrisiPola nutrisi NormalNormal -- Penurunan nafsu makan Penurunan nafsu makan -- BB MenurunBB Menurun
44 Eliminasi Eliminasi BABBABBAKBAK
-- Normal 2-3 Normal 2-3 x/harix/hari
-- Normal 4-5x Normal 4-5x /hari/hari
Perubahan pola eliminasiPerubahan pola eliminasi-- KonstipasiKonstipasi-- DiruriaDiruria
55 Istirahat/tidurIstirahat/tidurSiang Siang MalamMalam
NormalNormal1-2 jam1-2 jam7-8 jam7-8 jam
Penurunan waktuPenurunan waktuIstirahatIstirahat““ansietas”ansietas”
D. Analisis Data
Data FokusData Fokus EtiologiEtiologi MasalahMasalah
Ds:Ds: BerteriakBerteriak
Do:Do: Gelisah, cemasGelisah, cemas
-- Adanya halusinasi tentang Adanya halusinasi tentang
ancaman yang mengarah ancaman yang mengarah
pada dirinyapada dirinya
-- Adanya rasa curiga dan Adanya rasa curiga dan
ketidak percayaanketidak percayaan
-- Perubahan persepsi dan Perubahan persepsi dan
sensorissensoris
-- Proses fikir berubahProses fikir berubah
- - Keping individu tidak Keping individu tidak
efektifefektif
Ds:Ds: Tidak ada respon verbalTidak ada respon verbal
Do:Do: diam, menarik diridiam, menarik diri
-- Adanya rasa curiga dan Adanya rasa curiga dan
ketidak percayaanketidak percayaan
-- Gangguan kemauan Gangguan kemauan
-- Terjadi kelemahan Terjadi kelemahan
kemauan/minatkemauan/minatE. Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terhadap kekerasan pada diri sendiri atau orang l ain berhubungan dengan adanya waham dan halusinasi
Keping individu tidak efektif Perubahan persepsi sensoris Perubahan proses fikir berhubungan dengan adanya
waham atau halusinasi
F. Rencana / IntervensiNoNo Tujuan / KriteriaTujuan / Kriteria IntervensiIntervensi RasionalisasiRasionalisasi
11 Klien tidak membahaya-kan Klien tidak membahaya-kan
dirinya /orang lain dengan dirinya /orang lain dengan
kriteria klien tidak melakukan kriteria klien tidak melakukan
keterangan keterangan
-- Pertahankan lingkungan Pertahankan lingkungan
dengan tingakt stimulus dengan tingakt stimulus
rendahrendah
-- Observasi ketat prilaku Observasi ketat prilaku
klienklien
-- Singkirkan benda Singkirkan benda
berbahayaberbahaya
-- Memastikan klien dalam keadaan Memastikan klien dalam keadaan
amangamang
-- Kecemasan meningkat dalam Kecemasan meningkat dalam
lingkungan penuh stimuluslingkungan penuh stimulus
-- Jika kecemasan timbul sebagai respon Jika kecemasan timbul sebagai respon
klien dapat menggunakan benda klien dapat menggunakan benda
disekitarnya disekitarnya
22 Klien tidak menggunakan lebih Klien tidak menggunakan lebih
banyak ket-erampilan banyak ket-erampilan
penggunaan keping adaptifpenggunaan keping adaptif
-- Usahakan petugas tetapUsahakan petugas tetap
-- Hindari kontak fisikHindari kontak fisik
-- Hindari Hindari
tertawa/berbisik dekat tertawa/berbisik dekat
pasienpasien
-- Motivasi pasien untuk Motivasi pasien untuk
mengungkapkan mengungkapkan
perasaan yang perasaan yang
sebenarnyasebenarnya
-- Observasi tanda Observasi tanda
halusinasihalusinasi
-- Jangan mendukung Jangan mendukung
halusinasinyahalusinasinya
-- Meningkatkan hubungan saling percayaMeningkatkan hubungan saling percaya
-- Kontak fisik dapat dianggap sebagai Kontak fisik dapat dianggap sebagai
bentuk ancaman /penganiayaanbentuk ancaman /penganiayaan
-- Mengurangi rasa curigaMengurangi rasa curiga
-- Penolong pasien sampai pada keadaan Penolong pasien sampai pada keadaan
tertentu dimana pasien mencurahkan tertentu dimana pasien mencurahkan
perasaan setelah sekian lama perasaan setelah sekian lama
terpendamterpendam
-- Mencegah respons agresif yang Mencegah respons agresif yang
dipertahankan halusinasinyadipertahankan halusinasinya
33 Klien menyatakan ber-Klien menyatakan ber-
kurangnya pikiran waham kurangnya pikiran waham
/halusinasi dengan kriteria /halusinasi dengan kriteria
klien mampu berinteraksi klien mampu berinteraksi
dengan lingkungandengan lingkungan
-- Tidak Tidak
membantah membantah
/mengangkal /mengangkal
keyakinan pasienkeyakinan pasien
-- Bantu pasien untuk Bantu pasien untuk
menghubungkan menghubungkan
keyakinan yang keyakinan yang
salah dengan salah dengan
peningkatan peningkatan
kecemasankecemasan
-- Fokus dan kuatkan Fokus dan kuatkan
realitasrealitas
-- Bantu dan dukung Bantu dan dukung
pasien dalam pasien dalam
mengungkapkan mengungkapkan
secara verbal secara verbal
perasaan arsietas, perasaan arsietas,
takut, tidak amantakut, tidak aman
-- Dapat merusak hubungan dan Dapat merusak hubungan dan
kepercayaankepercayaan
-- Penghentian kecemasan Penghentian kecemasan
memungkinkan pencegahan memungkinkan pencegahan
timbulnya wahamtimbulnya waham
-- Mengurangi pikiran waham Mengurangi pikiran waham
-- Ungkapan secara verbal dalam Ungkapan secara verbal dalam
lingkungan yang tidak lingkungan yang tidak
mengancam akan menolong mengancam akan menolong
pasien untuk mengungkapkan pasien untuk mengungkapkan
perasaan yang mungkin perasaan yang mungkin
terpendamterpendam
H. Implementasi
NoNo TanggalTanggal ImplementasiImplementasi EvaluasiEvaluasi
11 -- Membantu Membantu
menghubungkan menghubungkan
keyakinan yang salahkeyakinan yang salah
-- Mendorong dan Mendorong dan
memberi suport kepada memberi suport kepada
pasien untuk pasien untuk
menceritakan menceritakan
halusinasinyahalusinasinya
-- Menjauhkan benda-Menjauhkan benda-
benda berbahaya dari benda berbahaya dari
sekitar pasiensekitar pasien
-- Membantu Membantu
mengalihkan pasien mengalihkan pasien
dari halusinasidari halusinasi
-- Mengobservasi tanda Mengobservasi tanda
halusinasi untuk halusinasi untuk
mengetahui tingkat mengetahui tingkat
halusinasihalusinasi
S : S : Pasien mampu men-demontrasikan Pasien mampu men-demontrasikan
hubungan interaksi dan orientasi hubungan interaksi dan orientasi
dengan lingkungan nyatadengan lingkungan nyata
O : O : -- Merasa tenangMerasa tenang
-- Cemas berkurangCemas berkurang
-- Rasa curiga dengan lingkungan Rasa curiga dengan lingkungan
sekitar berkurangsekitar berkurang
A : A : Masalah teratasiMasalah teratasi
P:P: Tindakan dilan-jutkan untuk Tindakan dilan-jutkan untuk
menjaga kesetabilan responsmenjaga kesetabilan respons
NoNo TanggalTanggal ImplementasiImplementasi EvaluasiEvaluasi
22 -- Membantu Membantu
meningkatkan sistem meningkatkan sistem
orientasi terhadap orientasi terhadap
lingkungan nyatalingkungan nyata
-- Memberikan obat Memberikan obat
teransguliser /penurun teransguliser /penurun
kecemasankecemasan
S : S : -- Dapat berkomunikasi secara Dapat berkomunikasi secara
verbalverbal
-- Dapat merespons rang-sangan Dapat merespons rang-sangan
dengan baik dengan baik
O : O : -- Tidak menarik diri lagi Tidak menarik diri lagi
-- Cenderung untuk selalu Cenderung untuk selalu
berinteraksiberinteraksi
A : A : Masalah teratasiMasalah teratasi
P:P: lanjutkan dan tingkatkan tindakan lanjutkan dan tingkatkan tindakan
hingga stabilhingga stabil