Upload
sherly-kanawi
View
276
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah seseorang. tujuan dari pemeriksaan ini digunakan untuk membantu
Citation preview
LAPORAN RESMI SEROLOGI
Pemeriksaan Golda Metode Direct
DISUSUN OLEH
MARIA SHERLY CH. KANAWI (20114041)
TINGGKAT 2/III
DIV ANALIS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AJARAN 2014-2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).
Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan darah manusia kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel darah merah). Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan A-B-O dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen A-B-O dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian (Rasyid, 2010).
Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel berganda dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan fenotip untuk untuk karakter ini: Golongan darah seseorang mungkin A, B, AB atau O. Huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat, substansi A dan substansi B, yang mungkin ditemukan pada permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin mempunyai sebuah substansi (tipe A atau B), kedua-duanya (tipe AB), atau tidak sama sekali (tipe O). Sekitar ± 85% orang-orang Eropa mempunyai golongan Rhesus Positif (Rh Positif). Pada ±15% sisanya, yang sel-selnya tidak diagglutinasikan (tidak digumpalkan) disebut golongan Rhesus negatif (Rh negatif) (Budi, 2009).
Golongan darah yang berbeda yaitu A, B, AB dan O. ditentukan oleh sepasang gen, yang diwarisi dari kedua orang tua. Setiap golongan darah dapat dikenal dari zat kimia yang disebut antigen, yang terletak di permukaan sel darah merah. Ketika seseorang membutuhkan transfusi darah, maka darah yang disumbangkan haruslah sesuai dengan golongan darah tertentu. Kesalahan dalam melakukan transfusi akan dapat menimbulkan komplikasi yang serius. (Australia Red Cross, 2008).
Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal kepentingan transfusi, donor yang tepat serta identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi pada beberapa kasus kriminal (Azmielvita , 2009).
Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah. Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien, protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul asing
tersebut sehingga menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan menggumpal. Penggumpalan ini dapat membunuh resipien (Azmielvita, 2009).
1.2 Tujuan Untuk mengetahui golongan darah berdasarkan penentuan jenis antigen pada permukaan sel darah merah seseorang.
1.3 Manfaat
Agar seseorang mengetahui golongan darah yang dimiliki. Untuk membantu transfusi darah sesuai dengan kebutuhan.
1.4 Rumusan masalah2. Apa pengertian dari golongan darah?3. Pengertian dari masing-masing golda?4. Apa pengertian dari antigen dan antibodi?5. Apa saja alat,reagen dan sampel yang digunakan?6. Bagaimana prosedur dari pemeriksaan golda direct?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sifat Umum Darah
Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990
dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah
merah dan juga menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas
dasar macam antigen yang ditemukan tersebut.
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk transfusi
darah dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah adalah pemberian darah
dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada orang yang memerlukan yang disebut
dengan resipien. Dalam proses transfusi darah diusahakan agar aglutinogen pada darah donor
tidak berjumpa dengan zat antinya yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada
umumnya transfusi darah dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan
tubuh luka parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada
saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu operasi (Prawirohartono, 1995).
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena pencampuran
golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah
(Samsuri, 2004).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Genotype Golongan Agutinogen Aglutinin
OO O - anti-A dan anti-B
OA / AA A A anti-B
OB / BB B B anti-A
AB AB A dan B -
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A mengalami
penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika
darah tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau O.
Apabila diuji dengan serum aglutinin B terjadi penggumpalan, kemungkinan orang tersebut
memiliki golongan darah B atau AB. Akan tetapi jika tidak menggumpal, maka kemungkinan
orang tersebut bergolongan darah A atau O.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Antigen dan Antibodi
1. Antigen Antigen merupakan setiap molekul atau pathogen yang mampu memicu
system imun. Antigen dapat berupa virus, dinding sell bakteri, protein atau makromolekul lainnya.
Perlu dibedakan antara antigen dengan imunogen karena tidak semua antigen dapat bersifat imunogen. Imunogen adalah semua benda asing yang apabila berada dalam tubuh organisme akan merangsang timbulnya respon imun (David L. Nelson and Michael M; 175).
2. Antibodi Antibodi (antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur
tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut(http://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi).
Antibody atau immunoglobulins sering kali disingkat dengan Ig. Immunoglobulins mengikat bacteri, virus, atau molekul besar yang diidentifikasi sebagai benda asing. Immunoglobulins diproduksi oleh limfosit B atau sel B(David L. Nelson and Michael M. Cox; Lehninger PRINCIPLES OF BIOCHEMISTRY Fourth Edition).
Antibody atau immunoglobulin merupakan protein pelindung yang dihasilkan oleh limfosit vertebrata. Antibody memiliki kemampuan luar biasa untuk menolak atau mengabaikan bagian instriksik molekul dari organism inangnya(R.H.Garrett, C.M.Grisham; Biochemistry;125).
BAB III
METODOLOGIA. Pra-analitk
Topik : Pemeriksaan Golongan Darah Metode : ABO Sistem (direct) Dasar reaksi : aglutinasi langsung
Reaksi antara aglutinasi antara antigen(aglutinogen)yang terdapat pada permukaan sel darah merah dengan antibodi(aglutinin)yang sudah diketahui jenisnya.
Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasarkan penentuan jenisAntigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah.
Alat : 1. Slide golda
2. Kapas3. Blood lancet 4. Pipet tetes5. Pengaduk disposible
Reagent : 1. Alkohol 70%2. Antisera A3. Antisera B4. Antisera AB
Sampel : Darah kapiler
Probandus : Nama : SartikaUmur : 20 thnJK : Perempuan
B. Analitik
Prosedur : 1. Disediakan object glass yang bersih dan kering.2. Diteteskan 1 tetes antisera A,B,AB pada slide dengan terpisah .3. Ditambahkan 1 tetes darah pada masing-masing antisera.4. Diaduk menggunakan pengaduk disposible.5. Dibaca adanya aglutinasi.
BAB IV
HASIL
C. Pasca analitik
Interpritasi hasil
AGLUTINASIGOLDAANTISERA
AANTISERA
BANTISER
A AB+ - + A- + + B+ + + AB- - - O
Hasil
AGLUTINASIGOLDAANTISERA
AANTISERA
BANTISER
A AB+ + + AB
Pada pemeriksaan golda metode direct didasarkan pada aglutinasi secara langsung dimana terjadi reaksi antara antigen(aglutinogen) yang terdapat pada permukaan sel darah merah dengan antibodi(aglutinin)yang sudah diketahui. Dari hasil yang di dapat pasien memiliki golongan darah AB yang berarti memiliki antigen AB dan tidak memiliki antibodi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan metode ABO Sistem(direct) dengan
probandus berinisial “MS” bergolongan darah AB,karena antisera A,B dan AB positif
aglutinasi. Dimana golda AB memiliki antigen AB tetapi tidak memiliki antibodi.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum harus dilakukan dengan teliti. Pada
pembacaan hasil sampel harus di kocok terlebih dahulu sebelum dilihat aglutinasinya
agar hasil akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta
Maryati Sri,D.A. Pratiwi, Srikini, Suharno, Bambang S. 2012. BIOLOGI SMA/MA
KELAS XI. Erlangga, Jakarta
Prawirohartono, Slamet. 1995. Sains Biologi. Bumi Aksara. Jakarta
Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira. Bogor.
Solomon, et. al. 1993. Biology. Savders-Collage Publishing: Fort wort.
Persiapan alat
Kapas alkohol 70%
Lancet steril
Slide golda
Batang pengaduk
Reagen
kuning : Antisera A
biru : Antisera B
bening : Antisera AB
Proses penusukan dengan
menggunakan lancet steril
Pencampuran antara reagen dengan
sampel
Hasil pemeriksaan dimana pada anti A tidak terjadi penggumpalan,anti B terjadi penggumpalan dan anti D terjadi penggumpalan.Jadi dari hasil pemeriksaan pasien bergolongan darah B.