GERAKAN DAN PERJUANGAN REGIONAL

PRAKTEK BISNIS DI INDONESIA

Definisi Regional

Suatu kota atau daerah yang berdiri sendiri, yang sudah menyatudengan kota lain secara fisik meskipun belum tercipta suatu tatananmegalopolis yang teratur (Russwurm : 1975).

Ciri Gerakan Regional:

a. Bentuk gerakannya belum diorganisasi, maka

menggantungkan kepada pemimpin.

b. Sifatnya kedaerahan, maka bersifat insidental

sementara.

c. Mengandalkan kekuatan senjata dan kekuatan gaib.

d. Belum ada tujuan yang jelas.

e. Gerakannya mudah bubar atau berakhir jika pemimpin

mereka tertangkap.

Perjuangan Regional

Merupakan suatu perjuangan yang masih dilakukan tiap-tiap daerah, Perjuangan/Perlawanan tersebut hanyabersifat kedaerahan (memerdekakan daerahnya sendiritanpa ada rasa persatuan nasionalis). Khususnya di Nusantara, perjuangan tersebut terjadi pada masa masamasuknya penjajahan VOC, mulai dari Perjuangan Aceh, Perlawanan Singaparna, Ternate dan lain-lain.

Nusantara di Masa VOC (abad 17-18)

• Negara yang kita sebut Indonesia belum ada, namun Indonesia padasaat itu merupakan kawasan yang terdiri dari sekumpulan satuan-satuan sosial politik yang umumnya dalam bentuk kerajaan, masihmemiliki berbagai derajat kedaulatannya sendiri-sendiri.

• Masing-masing menguasai kawasan sumber daya alam & pendudukyang menjadi basis dari satuan ekonominya.

• Tiadanya kekuasan politik tunggal yang menguasai kawasan iniseperti China atau Jepang, juga mempermudah siapapun untukberdagang di Indonesia. Mereka hanya perlu memperhatikan aturanpenguasa & tradisi setempat untuk keberlangsungan kegiatannya.

3 Abad Bersama VOC dan Belanda

Pada kenyatannya, masa VOC memberikan angka statistic pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dalam arti meningkatnyaproduksi barang ekspor di regional-regional Nusantara. Tetapi, tidakselalu berarti kesejahteraan penduduk di kawasan itu meningkat, karena manfaat terbesarnya dinikmati oleh VOC, penguasa lokal, dan perangkatnya.

Gerakan & Perjuangan Regional Nusantara Terhadap Ekonomi dan Bisnis

1. PERJUANGAN KESULTANAN MAKASSAR

Kesultanan Makassar telah menjalin hubungan perniagaan secara bebas dengannegara-negara di Eropa, seperti Denmark, Inggris, Perancis, dan Portugis. Sejakkehadiran VOC yang melaksanakan sistem monopoli dalam perdagangannya, perniagaan Makassar terganggu dan mengalami kemunduran.

Oleh karena itu, Kesultanan Makassar sangat menentang monopoli tersebutdengan berbagai cara, dan secara tak langsung juga mempengaruhi perilaku ekonomi diregionalnya, diantaranya:

• Makassar melakukan pembelian rempah-rempah secara sembunyi-sembunyi darirakyat yang diduduki VOC, selain itu Kesultanan Makassar juga menyalurkanbahan-bahan kebutuhan pokok rakyat.

• Makassar senantiasa menjual rempah-rempah kepada semua bangsa yang membutuhkan dan ingin membelinya.

• Makassar turut membantu rakyat Maluku yang sedang berperang melawan VOC, seperti di Ternate dan Ambon.

2. PERLAWANAN KESULTANAN BANTEN

Sekitar abad ke-16, Kesultanan Banten telah berkembang menjadi kerajaan yang besar dan berpengaruh. Wilayah kekuasaannya meliputi sekitar Banten, Jayakarta, sampai ke Lampung. Namun, setelah jatuhnya Jayakarta ke tangan VOC tahun1619.Pelayaran dan perdagangan Kesultanan Banten secara perlahan-lahan mengalamikemunduran. Setiap kapal dagang yang berlayar melalui Laut Jayakarta selaludiperiksa dan dipaksa berlabuh di Jayakarta, terlebih lagi setelah jatuhnya SelatMalaka ke tangan VOC tahun 1641.

Ketika Sultan Ageng Tirtayasa memerintah Banten (1651-1682), Kesultanan Bantensedang berada dalam kemunduran. Sultan Ageng Tirtayasa berusaha memulihkankejayaan Banten. Langkah yang dilakukannya ialah dengan menjalankanperdagangan bebas. Pelabuhan Banten kembali ramai dikunjungi oleh para pedagang seperti Portugis, Inggris, Perancis, dan Denmark. Sultan Ageng giatmembangun perniagaan rakyat Banten, sehingga mampu melakukan perniagaandengan negara-negara lain, seperti Persia, Arab, dan China.

Sebagai imbalan atas bantuan yang diberikannya, VOC menuntut Sultan Haji menandatangani perjanjian yang sangat merugikan rakyat Banten. Secara ringkas isi perjanjian itu sendiri seperti berikut:

• Bangsa Inggris tidak boleh berniaga di Banten, karena waktu itu Inggrissering berlabuh dan berniaga di Banten.

• Perdagangan Banten terutama ekspor lada dimonopoli oleh VOC.

Sejak perjanjian itu ditandatangani pada tahun 1682, Kesultanan Bantentelah kehilangan kedaulatannya.

Terjadi perang saudara di Banten. Sultan Haji tidak segan-segan berperang dengan

Sultan Ageng ayahnya sendiri dan adik-adiknya, ia mendapat bantuan persenjataan dari

VOC. Akhirnya, Sultan Ageng kalah dan turun tahta.

3. PERLAWANAN MATARAM

Di masa jayanya (1613-1645), Kesultanan Mataram yang dipimpin Sultan Agung) memiliki cita-cita yang tinggi, yakni ia ingin menyatukan seluruhkerajaan yang ada di Pulau Jawa yang berada dibawah komandoMataram.

Sultan Agung beranggapan bahwa penghalang cita-citanya itu adalahVOC. Sultan Agung memutuskan untuk menyerang kedudukan VOC di Batavia (Jayakarta). Serangan dilakukan sebanyak dua kali, yakni padatahun 1628 dan tahun 1629.

Menyadari kegagalan dalam melakukan perlawanan bersenjata, Matarammelancarkan blokade ekonomi untuk melumpuhkan VOC di Batavia. Perniagaan beras dimonopoli oleh negara dan tidak bolehdiperdagangkan kepada VOC.

Korelasi gerakan ekonomi dan bisnisterhadap sistem ekonomi global

Illustrasi: Jalur Sutra

JALUR SUTRA

Jalur ini muncul sejak abad kedua dimana jalur pertama melalui daratan. Baru kemudian setelah transportasi laut mulai berkembang, jalur tersebut berubah (melalui laut) dimana rutenya tetap menghubungkan Cina, singgah di India dan berakhir di Eropa atau sebaliknya.

Ketika jalur laut menjadi jalur utama, nusantara memiliki peranan vital. Sebab perjalanan itu mesti melewati lautan nusantara dan menjadi pintu penghubung antara keduanya.

Lima jenis rempah komoditi utama dari Nusantara di zaman sebelum kemerdekaan adalah lada, pala, cengkeh, jahe dan kayu manis. Alasan lima bahan tersebut menjadi komuditi utama kala itu adalah:

• Jahe memiliki rasa yang hangat dan pedas sehingga menjadi komoditi yang sangat populer di Eropa.

• Cengkeh digunakan sebagai bahan masakan sekaligus campuran rokok kretek.

• Pala dijadikan sebagai bumbu masakan dan berkhasiat melegakan perut kembung.

• Kayu manis, selain rasanya yang manis yang biasanya digunakan untuk campuran minuman, kayu manis juga digunakan sebagai pengawet makanan.

• Lada digunakan sebagai bumbu masakan, campuran obat tradisional, bahkan oleh bangsa Eropa dijadikan campuran minuman beralkohol karena khasiatnya yang juga bisa menghangatkan tubuh.

Bisnis Nusantara Terhadap Kebutuhan Bangsa Lain

• Bangsa Maluku mulai melakukan perdagangan dengan penduduk di kawasan Tiongkok, India, dan Arab pada tahun 200 SM. Dalam perdagangan itu, komoditas hebat seperti cengkih dan pala dijual dengan harga tinggi karena memiliki kualitas yang sangat tinggi. Selain itu, hanya di kawasan Maluku sajalah komoditas itu bisa ditanam dengan baik dan panennya melimpah.

• Setelah cengkih dan pala, kawasan Jawa mulai ditanami lada yang menyebar hingga ke Sumatra. Lada-lada dari India yang awalnya merupakan komoditas dagang diperbanyak hingga kawasan Jawa juga dikenal kuat sebagai penghasil lada terbaik di dunia dan diburu bangsa-bangsa dari India yang kemudian menjualnya lagi ke kawasan Eropa.

• Mulai abad ke-7 Masehi, Sriwijaya melakukan monopoli di kawasan Malaka. Komoditas penting seperti rempah akan dikumpulkan dan diperdagangkan lagi dengan harga yang cukup fantastis. Selanjutnya Majapahit juga melakukan hal yang sama, komoditas asli dari Jawa dan beberapa wilayah Nusantara lain dikumpulkan dan dijual lagi ke berbagai tempat di dunia seperti India hingga ke Afrika.

Dinamika Politik dan Ekonomi di Nusantara Sejak Abad 16 Masehi

Menjadi rebutan Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris karena menghasilkan SDA yang laku keras di pasaran Eropa.

Kesimpulan

• Sebelum tahun 1900-an, berbagai daerah di Nusantara melakukan perlawanan terhadap tindakan politik & jual beli internasional yang sangat merugikan bagi penduduk lokal, yang diduduki oleh berbagai bangsa (seperti: VOC, Belanda). Garis besarnya adalah menolak dengan berbagai cara atas monopoli yang dilakukan VOC/Belanda khususnya, namun perlawanan terbatas pada regional dan belum ada rasa nasionalisme yang terjalin antar daerah.

• Politik etis/politik balas budi adalah salah satu jalan yang membuat berbagai masyarakat dari regional yang berbeda turut serta ingin berjuang bersama untuk memerdekakan diri dan bersatu.

• Dalam masanya, ekonomi regional dan dunia cukup dipengaruhi oleh Nusantara, terbukti dengan adanya jalur sutra dan berbondong-bondongnya bangsa Eropa datang untuk mencari rempah semurah-murahnya untuk dijual kembali di benua mereka dengan harga tinggi.

TERIMA KASIH.

Sumber:

• Ekonomi Indonesia, Boediono (2016)

• brainly.co.id/tugas/697459

• definisimenurutparaahli.com/pengertian-regional-dan-contohnya/

• mediabelajar.info/2013/10/perlawanan-terhadap-voc.html

• brainly.co.id/tugas/91308

• gurusejarah.com/2014/10/terbentuknya-jaringan-nusantara-melalui.html

• static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/jalur-sutra-ilustrasi-_170214164815-890.jpg

• rempahrempahindonesia.com/wp-content/uploads/2017/08/rempah-rempah-indonesia.jpg

• http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2017/08/kapal-pinisi-2.jpg