Upload
arismayadi-dirantika
View
99
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengertian geologi minyak bumi petroleum systemreservoir rockcap rock / seal rocktrap / perangkapbatuan induk /
Citation preview
Arismayadi Dirantika | 410013197
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I Pendahuluan
1.1 Pengertian Minyak Bumi
1.2 Sejarah Minyak Bumi
1.3 Proses Pembentukan Minyak Bumi
1.3.1 Teori Anorganik (Abiogenic)
1.3.2 Teori Organik
1.4 Petroleum System
1.4.1 Source Rock
1.4.2 Reservoir Rock
1.4.3 Migration
1.4.4 Timing
1.4.5 Trap
1.4.6 Cap / Seal Rock
1.4.7 Fracture Gradient
Arismayadi Dirantika | 410013197
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustrasi
Gambar 2. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut) mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesa
Gambar 3. Ganggang yang mati akan terendapkan dan terkumpul di bagian dasar bercampur dengan batulempung membentuk batuan induk (Source Rock)
Gambar 4. Source Rock terkubur di bawah batuan batuan lainnya. Proses penguburan berlangsung jutaan tahun, tertutup salah satunya oleh batuan reservoir.
Gambar 5. Source Rock (karbon) terkena panas dan bereaksi dengan Hydogen membentuk HydroCarbon (CH4, C2H6...).
Gambar 6. Diagram tingkat kematangan minyak dan gas
Gambar 7. The Petroleum System
Gambar 8. Source Rock
Gambar 9. Diagram Tingkat Pematangan
Gambar 10. Contoh Penampang Kedalaman Lapisan Batuan
Gambar 11. Reservoir Rock
Gambar 12. Ilustrasi Primary Migration and Secondary Migration
Gambar 13. Drainage Area
Gambar 14. Macam-macam perangkap hidrokarbon: perangkap stratigrafi (D), perangkap struktur (A-C) dan kombinasi (E).
Gambar 15. Cap Rock
Gambar 16. Fracture Gradient Curve
Arismayadi Dirantika | 410013197
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Minyak Bumi
Minyak (petroleum) berasal dari kata Petro = rock (batu) dan leaum = oil (minyak).
Minyak sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon dan hydrogen yang
disebut dengan hydrocarbons. Minyak terbentuk dari siklus alami yang dimulai dari
sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terperangkap selama jutaan
tahun. Pada umumnya terjadi jauh dibawah dasar lautan. Material-material organic
tersebut berubah menjadi minyak akibat efek combinasi temperatur dan tekanan di
dalam kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan gas tersebut membentuk reservoir-
reservoir minyak dan gas.
Gambar 1. Ilustrasi
Kebutuhan akan bahan bakar minyak tersebut semakin meningkat setiap tahun
sehingga memicu perkembangan ilmu pengetahuan untuk mencari minyak bumi
tersebut. Minyak bumi dan gas biasa terdapat jauh dibawah dasar laut. Pemetaan
geologi dan survey seismic digunakan untuk mendeteksi keberadaannya, namun
hanya dengan pengeboran kita baru dapat memastikannya.
Arismayadi Dirantika | 410013197
1.2 Sejarah Minyak Bumi
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat
ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar
utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya
penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal
telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada banyak
lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar
ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-
tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan
penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi. Pada tahun
347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang
lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera,
pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika
Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia
pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak
belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel
yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-
19.
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi, Rusia, dan
Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan dari Timur Tengah,
dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Qatar,
dan Kuwait.
Pada tahun 1950-an, biaya pengangkutan minyak menggunakan kapal tangker
mencapai 33 persen dari harga minyak di teluk Persia, tetapi pada saat
pengembangan supertangker pada tahun 1970-an, biaya pengangkutan menurun
menjadi hanya 5 persen.
Arismayadi Dirantika | 410013197
1.3 Proses Pembentukan Minyak Bumi
Proses pembentukan minyak yang dikenal hingga saat ini ada dua teori besar
yaitu teori an-organik dan teori organik. Teori an-organik ini saat ini jarang dipakai
dalam eksplorasi migas. Salah satu pengembang teori an organik ini adalah para
penganut creationist – atau penganut azas penciptaan, itu tuh yang anti teori
evolusi. Teori an-organic ini sering juga dikenal abiotik, atau abiogenic.
1.3.1 Teori Anorganik (Abiogenic)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi
terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi
akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev
(1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh
kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi.
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang
mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah,
jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya
bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet
lain.
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan
pada proses kimia diantaranya :
1. Teori Alkalisasi Panas dengan CO2
Teori ini menyatakan bahwa didalam minyak bumi terdapat
logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari
udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk
ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu
tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat
bebas di kerak bumi.
Arismayadi Dirantika | 410013197
2. Teori Karbida Panas dengan Air
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak
bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk
hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam
1.3.2 Teori Organik
Gambar 2. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut) mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesa
Mungkin tidak ada yang menyangka sebelumnya bahwa secara alami
minyak bumi yang ada secara alami ini dibuat oleh alam ini bahan dasarnya
dari ganggang. Ya, selain ganggang, biota-biota lain yang berupa daun-daunan
juga dapat menjadi sumber minyak bumi. Tetapi ganggang merupakan biota
terpenting dalam menghasilkan minyak. Namun dalam studi perminyakan,
diketahui bahwa tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi akan lebih banyak
menghasilkan gas ketimbang menghasilkan minyak bumi. Hal ini disebabkan
karena rangkaian karbonnya juga semakin kompleks.
Gambar 3. Ganggang yang mati akan terendapkan dan terkumpul di bagian dasar bercampur dengan batulempung membentuk batuan induk (Source Rock)
Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan teredapkan di dasar
cekungan sedimen. Keberadaan ganggang ini bisa juga dilaut maupun di
Arismayadi Dirantika | 410013197
sebuah danau. Jadi ganggang ini bisa saja ganggang air tawar, maupun
ganggang air laut. Tentusaja batuan yang mengandung karbon ini bisa batuan
hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Batuan yang
mengandung banyak karbonnya ini yang disebut Source Rock (batuan Induk)
yang kaya mengandung unsur Carbon (high TOC-Total Organic Carbon).
Proses pembentukan carbon dari ganggang menjadi batuan induk ini
sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan
mengandung minyak atau gasbumi. Kalau saja carbon ini teroksidasi maka akan
terurai dan bahkan menjadi rantai carbon yang tidak mungkin dimasak.
Gambar 4. Source Rock terkubur di bawah batuan batuan lainnya. Proses penguburan berlangsung jutaan tahun, tertutup salah satunya oleh batuan reservoir.
Proses pengendapan batuan ini berlangsung terus menerus. Kalau saja
daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain
diatasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan.
Tentusaja kita tahu bahwa semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, akan
bertambah suhunya. Ingat ada gradien geothermal ? (lihat penjelasan tentang
pematangan dibawah).
Ketika proses penimbunan ini berlangsung tentu saja banyak jenis
batuan yang menimbunnya. Salah satu batuan yang nantinya akan menjadi
batuan reservoir atau batuan sarang. Pada prinsipnya segala jenis batuan dapat
menjadi batuan sarang, yang penting ada ruang pori-pori didalamnya. Batuan
sarang ini dapat berupa batupasir, batugamping bahkan batuan volkanik.
Arismayadi Dirantika | 410013197
Gambar 5. Source Rock (karbon) terkena panas dan bereaksi dengan Hydogen membentuk HydroCarbon (CH4, C2H6...).
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang termatangkan ini
tentusaja berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, minyakbumi yang
mentah ciri fisiknya berbeda dengan air. Dalam hal ini sifat fisik yang terpenting
yaitu berat-jenis dan kekentalan. Ya, walaupun kekentalannya lebih tinggi dari
air, namun berat jenis minyakbumi ini lebih kecil. Sehingga harus mengikuti
hukum Archimides. Inget kan si jenius yang menurut hikayat lari telanjang ?
Sambil berteriak, “Eureka .. eureka !!”. Demikianlah juga dengan minyak yang
memiliki BJ lebih rendah dari air ini akhirnya akan cenderung ber”migrasi”
keatas.
Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai
mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap atau lebih sering disebut
terperangkap dalam sebuah jebakan (trap).
Seperti disebutkan diatas bahwa pematangan source rock (batuan
induk) ini karena adanya proses pemanasan. Juga diketahui semakin dalam
batuan induk akan semakin panas dan akhirnya menghasilkan minyak.
Tentunya ada donk hubungan antara kedalaman dengan pematangan ? Ya
tentusaja.
Arismayadi Dirantika | 410013197
Proses pemasakan ini tergantung suhunya dan karena suhu ini
tergantung dari besarnya gradien geothermalnya maka setiap daerah tidak
sama tingkat kematangannya.
Daerah yang dingin adalah daerah yang gradien geothermalnya rendah,
sedangkan daerah yang panas memiliki gradien geothermal tinggi.
Gambar 6. Diagram tingkat kematangan minyak dan gas
Dalam gambar diatas ini terlihat bahwa minyak terbentuk pada suhu
antara 50-180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan
tercapai bila suhunya mencapai 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus
bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti
penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon
yang ada menjadi gas!
Dibawah ini peta yang menunjukkan cekungan-cekungan penghasil
minyak bumi di Indonesia. Warna hijau menunjukkan cekungan yang telah
menghasilkan minyak dan gas lebih besar dari 5 Boe (Billion Oil Ekivalen) atau
Arismayadi Dirantika | 410013197
diatas 5 Milyar barrel migas. Kemudian antara 1-5 Milyar, warna kuning
menghasilkan 1-1000 juta barrel, dan kurang dari 10 juta barrel migas.
1.4 Petroleum System
Terdapat suatu analogi yang bisa kita gunakan untuk menjelaskan terbentuknya
hidrokarbon. Seperti halnya membuat kue, sebelum kita bisa menikmati kue itu
maka kita harus mempunyai bahan dasar kue dan mengetahui proses pemuatan kue
tersebut. Hal ini sama dengan minyak bumi, sebelum minyak bumi terjebak maka
kita memerlukan elemen-elemen atau unsur-unsur dan proses pembentuk minyak
dan gas bumi.
Gambar 7. The Petroleum System
Berikut ini adalah pengenalan bagaimanakah minyak dari tempat awal minyak itu
terbentuk sampai terakumulasi pada satu tempat, yang menjadi satu rangkaian yang
dinamakan petroleum system. Faktor-faktor yang menjadi perhatian studi Petroleum
System adalah batuan sumber (source rocks), pematangan (maturasi), reservoir,
migrasi, timing, perangkap (trap), batuan penyekat (sealing rock) dan fracture
gradient.
1. Batuan Induk (Source Rock)
2. Pematangan (Mature)
3. Reservoir Rock
Arismayadi Dirantika | 410013197
4. Migration
5. Timing
6. Perangkap (Trap)
7. Batuan Penutup (Cap Rock)
8. Fracture Gradient
1.4.1 Source Rock
Gambar 8. Source Rock
Source rocks adalah endapan sedimen yang mengandung bahan-
bahan organik yang dapat menghasilan minyak dan gas bumi ketika endapan
tersebut tertimbun dan terpanaskan.
Bahan-bahan organik yang terdapat didalam endapan sedimen
selanjutnya dikenal dengan kerogen (dalam bahasa Yunani berarti penghasil
lilin).
1. Tipe I
Bahan- bahan organic kerogen Tipe I merupakan alga dari
lingkungan pegendapan lacustrine dan lagoon.Tipe I ini dapat
mengkasilkan minyak ringan (light oil) dengan kuallitas yang bagus
serta mampu menghasilkan gas.
2. Tipe II
Merupakan campuran material tumbuhan serta
mikroorganisme laut. Tipe ini merupakan bahan utama minyak
bumi serta gas.
3. Tipe III
Arismayadi Dirantika | 410013197
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batu
bara. Tipe ini umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak.
4. Tipe IV
Bahan-bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe ini tidak bisa
menghasilkan minyak dan gas.
Kandungan kerogen dari suatu source rock dikenal dengan TOC (Total
Organic Carbon), dimana standar minimal untuk 'keekonomisan' harus lebih
besar dari 0.5%.
Implikasi penting dari pengetahuan tipe kerogen dari sebuah prospek
adalah kita dapat memprediksikan jenis hidrokarbon yang mungkin dihasilkan
(minyak, gas, minyak & gas bahkan tidak ada migas).
1.4.2 Pematangan (Mature)
Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari
kerogen menjadi minyak dan gas bumi.
Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan
organic terendapkan. Pada tahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur
rendah yang melibatkan bakteri anaerobic yang mereduksi oksigen, nitrogen
dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi hidrokarbon.
Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat
celcius. Selanjutnya, efek peningkatan temperatur menjadi sangat
berpengaruh sejalan dengan tingkat reaksi dari bahan-bahan organik
kerogen.
Karena temperatur terus mengingkat sejalan dengan bertambahnya
kedalaman, efek pemanasan secara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam
batuan sumber tertimbun (gradien geothermal).
Gambar disamping ini
menunjukkan proporsi relatif
dari minyak dan gas untuk
Arismayadi Dirantika | 410013197
kerogen tipe II, yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar
35 °C km -1 . Terlihat bahwa minyak bumi secara signifikan dapat dihasilkan
diatas temperature 50 °C atau pada kedalaman sekitar 1200m lalu terhenti
pada suhu 180 derajat atau pada kedalaman 5200m.
Gas yang dihasilkan karena factor temperatur disebut dengan
termogenic gas, sedangkan yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri (suhu
rendah, kedalaman dangkal <600m) disebut dengan biogenic gas.
Gambar di bawah ini merupakan contoh penampang kedalaman dari
lapisan-lapisan batuan sumber, serta prediksi temperatur dengan cara
menggunakan contoh kurva di atas. Dari penampang ini dapat diprediksikan
apakah source tersebut berada dalam oil window, gas window, dll. Metoda
ini dikenal dengan metoda Lopatin ( 1971). Terlihat jelas, metoda Lopatin
hanya berdasarkan temperature dan mengabaikan efek reaksi kimia serta
biologi.
Gambar 10. Contoh Penampang Kedalaman Lapisan Batuan
1.4.3 Reservoir Rock
Arismayadi Dirantika | 410013197
Gambar 11. Reservoir Rock
Batuan Reservoir adalah wadah permukaan yang diisi dan dijenuhi oleh
minyak dan gas bumi. Ruangan penyimpanan minyak dalam reservoir berupa
rongga-rongga atau pori-pori yang rendah. Pada hakekatnya, setiap batuan
dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan untuk
menyimpan dan melepaskan minyak bumi.
Dalam hal ini batuan reservoir harus menyandang dua sifat fisik penting
yaitu harus mempunyaiporositas yang memberikan kemampuan untuk
menyimpan, dan juga kelulusan atau permeabilitas. Jadi secara singkat dapat
disebut bahwa batuan reservoir harus berongga-rongga atau berpori-pori
yang berhubungan. Porositas dan permeabilitas sangat erat hubungannya,
sehingga dapat dikatakan permeabilitas tidak mungkin tanpa
adanyaporositas, walaupun sebaliknya belum tentu demikian. Batuan dapat
bersifat porous tetapi tidak permeabel.
Perbedaan antara porositas dan permeabilitas adalah
bahwa porositas menentukan jumlah cairan yang terdapat,
sedangkan permeabilitas menentukan jumlahnya yang dapat diproduksikan.
Dilain pihak, suatu batuan reservoir juga dapat bertindak sebagai lapisan
penyalur aliran minyak dan gas bumi dari tempat minyak bumi tersebut
keluar dari batuan induk (migrasi primer) ke tempat berakumulasinya dalam
suatu perangkap. Bagian suatu perangkap yang mengandung minyak atau gas
disebut reservoir. Jadi reservoir merupakan bagian kecil daripada
batuan reservoir yang berada dalam keadaan demikian sehingga membentuk
suatu perangkap.
Syarat-syarat untuk disebut reservoir minyak bumi adalah :
Batuan reservoir diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gasbumi, biasanya
merupakan batuan yang berpori-pori.
Lapisan Penutup (Cap Rock), batuan yang tidak tembus minyak,
terdapat di atasreservoir.
Arismayadi Dirantika | 410013197
Perangkap reservoir, bentuk reservoir sedemikian rupa sehinga minyak
bumi daoat tertampung.
Batuan yang menyandang sifat porositas dan permeabilitas yang baik
adalah batupasir dan karbonat (batugamping dan dolomit). Karena itu minyak
dan gas bumi 61% didapat dari batupasir, 39% dari batuan karbonat dan
sisanya 1% dari reservoir lain, misalnya rekahan-rekahan pada batuan beku.
1.4.4 Migration
Migrasi adalah proses trasportasi minyak dan gas dari batuan sumber
menuju reservoir. Proses migrasi berawal dari migrasi primer (primary
migration), yakni transportasi dari source rock ke reservoir secara langsung.
Lalu diikuti oleh migrasi sekunder (secondary migration), yakni migrasi dalam
batuan reservoir nya itu sendiri (dari reservoir bagian dalam ke reservoir
bagian dangkal).
Gambar 12. Ilustrasi Primary Migration and Secondary Migration
Prinsip dasar identifikasi jalur-jalur migrasi hidrokarbon adalah
dengan membuat peta reservoir. Kebalikannya dari air sungai di permukaan
bumi, hidrokarbon akan melewati punggungan (bukit-bukit) dari morfologi
Arismayadi Dirantika | 410013197
reservoir. Daerah yang teraliri hidrokarbon disebut dengan drainage area
(Analogi Daerah Aliran Sungai di permukan bumi). Jika perangkap tersebut
telah terisi penuh (fill to spill) sampai spill point, maka hidrokarbon tersebut
akan tumpah (spill) ke tempat yang lebih dangkal. Berikut contohnya:
Gambar 13. Drainage Area
1.4.5 Timing
Waktu pengisian minyak dan gas bumi pada sebuah perangkap
merupakan hal yang sangat penting. Karena kita menginginkan agar
perangkap tersebut terbentuk sebelum migrasi, jika tidak, maka hidrokarbon
telah terlanjur lewat sebelum perangkap tersebut terbentuk.
1.4.6 Perangkap (Trap)
Perangkap adalah suatu kondisi dimana hidrokarbon tidak dapat
mengalir keluar dan terjebak dalam batuan reservoar. Fungsi dari perangkap
ini adalah untuk menampung adanya aliran hidrokarbon dan
mengakumulasinya pada perangkap tersebut. Tanpa adanya perangkap,
hidrokarbon akan mengalir hilang dan tidak akan terjadi suatu akumulasi
hidrakarbon. Perangkap terbagi atas perangkap struktur, perangkap
stratigrafi atau perangkap kombinasi antara keduanya
Gambar 14. Macam-macam perangkap hidrokarbon: perangkap stratigrafi (D), perangkap struktur (A-C) dan kombinasi (E).
Arismayadi Dirantika | 410013197
1.4.7 Batuan Penutup (Cap/Seal Rock)
Gambar 15. Cap Rock
Batuan penutup adalah batuan yang memiliki permeabilitas dan
porositas yang rendah, sehingga menghambat kandungan petroleum dalam
reservoar untuk bermigrasi. Batuan penutup yang umum adalah serpih
(shale) dan batuan avaporit.
1.4.8 Fracture Gradient
Didalam evaluasi prospek, kurva fracture gradient diperlukan
diantaranya untuk memprediksi sejauh mana overburden rocks mampu
menahan minyak dan gas bumi. Semakin tebal suatu overburden, maka
semakin banyak volume hydrocarbon yang mampu ‘ditahan’.
Arismayadi Dirantika | 410013197
Gambar 16. Fracture Gradient Curve
Gambar dibawah diatas menunjukkan kurva fracture gradient dari gas,
minyak dan air formasi dari sebuah lapangan. Berdasarkan kurva ini, jika kita
memiliki sebuah perangkap dengan ketebalan overburden (c), maka
ketebalan kolom gas maksimal yang mampu ditahan adalah (c-a), dan
ketebalan kolom minyak adalah (c-b), selebihnya hidrokarbon tersebut akan
merembes keluar penyekat.
DAFTAR PUSTAKA
https://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/
http://infotambang.com/proses-pembentukan-minyak-bumi-berdasar-teori-
anorganik-abiogenesis-p427-164.htm
https://flutecast09.wordpress.com/2011/10/28/batuan-reservoir/
https://wulanmunir.wordpress.com/2012/01/28/syarat-minyak-bumi/
https://smiagiundip.wordpress.com/2013/03/31/petroleum-system/
http://cogangeologist.blogspot.co.id/2010/12/seal-perangkap.html
http://ifham-sifaudin.blogspot.co.id/2014/01/karakteristik-fluida-reservoir.html