gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    1/106

    1

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT

     DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSAEFEK INDONESIA

    DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

    DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI 

    DIAJUKAN OLEH

    LOPHIGA SURBAKTI

    NIM. 040419137

    KEPADA

    FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SURABAYA

    2009

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    2/106

     

    SKRIPSI

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT

     DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA

    EFEK INDONESIA

    DIAJUKAN OLEH

    LOPHIGA SURBAKTI

    NIM. 040419137

    TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH

    DOSEN PEMBIMBING,

    Dr. H. Soegeng Soetedjo, SE. Ak. TANGGAL………….........

     

    KETUA PROGRAM STUDI

    Drs. Agus Widodo M., M.Si., Ak. TANGGAL………....…….

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    3/106

     

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas hikmat, tenaga, ide, motivasi, dan

    penyertaaan-Nya yang tiada henti, maka penelitian ini yang berjudul “ANALISIS

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  AUDIT DELAY PADA

    PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA ” dapat

    diselesaikan tepat pada waktunya dengan melewati berbagai ujian dan cobaan yang indah

    dan menguatkan syukur penulis kepadaNya.

    Penelitian ini, yang diajukan sebagai bagian dari syarat memperoleh gelar sarjana

    ekonomi, yang merupakan sebuah puncak perjalanan intelektual selama empat tahun yang

    ditempuh penulis di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini

    merupakan hasil perenungan penulis terhadap fenomena audit delay yang ternyata menjadi

    salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kepercayaan stakeholders  dan

    menarik calon investor baru. Pentingnya ketepatwaktuan merupakan bagian relevannya suatu

    laporan keuangan. Ternyata  Audit delay  yang merupakan rentang waktu antara tanggal

    laporan keuangan dengan tanggal laporan opini auditor dipengaruhi oleh banyak faktor.

    Melalui berbagai studi literatur yang dilakukan penulis, ditemukan bahwa faktor

    ukuran perusahaan, kinerja keuangan, laporan audit, perusahaan holding, dan ukuran KAP

    memegang peranan dalam mempengaruhi audit delay  suatu entitas. Penulis tertarik untuk

    meneliti kembali apakah faktor-faktor yang telah disebutkan tadi masih berpengaruh

    terhadap panjang pendeknya audit delay. Penulis mencoba menelitinya pada perusahaan

    yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 yang dipilih karena merupakan

    tahun yang terbaru untuk penelitian audit delay dan juga karena laporan keuangan auditan

    dari setiap entitas yang tercatat di BEI sudah dipublikasikan.

    Penelitian ini direpresentasikan melalui lima bab laporan penelitian. Bab pertama

    merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, manfaat

    penelitian, tujuan penelitian, sistematikan penulisan. Bab kedua berisikan tinjauan pustaka

    yang berisikan landasan teori dan telaah atas penelitian sebelumnya. Pada akhir bab kedua,

    dimunculkan hipotesis dan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ketiga

    akan memberikan penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Pada

    bab empat pembaca dapat mengetahui pembahasan hasil analisis penelitian sedangkan bab

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    4/106

     

    lima akan memberikan simpulan yang didapat dari penelitian ini serta saran yang diberikan

    bagi penelitian selanjutnya.

    Sebagai seorang makhluk yang sangat lemah, penulis menyadari keterbatasan dan

    kelemahannya. Berdasarkan kesadaran tersebut maka pada bagian ini, penulis hendak

    menyampaikan perasaan terima kasih dari dalam hati penulis. Terima kasih penulis

    sampaikan kepada:

    1.  Bapak Drs.Ec.H.Karjadi Minatroem, M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Airlangga.

    2.  Bapak Drs. Agus Widodo M. M.Si,Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi

    Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.

    3.  Bapak Dr. H. Soegeng Soetedjo, SE. Ak. Terima kasih atas perhatian dan

    bimbingan yang diberikan kepada penulis selama penelitian ini berlangsung.

    4.  Bpk Djosmeri Surbakti dan Ibu Diana K. Sari Ginting, kedua orang tua kandung

    penulis. Terima kasih telah mengantarkan penulis ke dunia ini yang ternyata

    sangat indah dan penuh cinta di setiap sudutnya ini serta doa dan bimbingan

    yang tak pernah berhenti diberikan.

    5.  Rezky Oktoberi Surbakti dan Cesilia Methami Surbakti, kedua saudara kandung

    penulis. I love you all. Terima kasih buat perhatian dari adik-adikku yang

    tercinta.

    6.  The Big Family of Surbakti & Ginting, serta keluarga dari GBKP. Terima kasih

    banyak buat semua dukungan dan doa yang luar biasa memotivasi penulis.

    7.  Semua mahasiswa Akuntansi Angkatan 2004 yang luar biasa. Terima kasih atas

    lingkungan generasi angkatan akuntansi yang membentuk penulis sedemikian

    rupa.

    8.  My inspirators and motivators: Mas Novrys S. dan Bpk Zaenal Fanani. Terima

    kasih karena sudah menyalakan pelita yang sempat padam, serta ide dan

    masukan yang membangkitkan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

    9.  Semua pengurus HIMA AKS1 dari kepengurusan Mas Novrys (2001), Mas

    Andi S. (2002), Mas Rizwan (2003), Febriyanto S. (2004), Pace (2005), dan

    Wuri (2006). Terima kasih atas rumah menuntut ilmu, tempat belajar

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    5/106

     

    berorganisasi, tempat teman-teman yang luar biasa, dan tempat berbagi suka dan

    duka.

    10. Semua pengurus BEM FE UNAIR dari kepengurusan Mas Wawan (2002), Mas

    Bana (2003), Okta S. (2004), Mubin (2006). Terima kasih atas kesempatan

    belajar berorganisasi bersama rekan-rekan BEM dan Terima Kasih khusus buat

    panitia E-Week 2007 yang telah bekerja bersama penulis mengharumkan nama

    FE di luar, thanks buat semangat dan ide yang kreatif .

    11. Anak-anak Gerakan Akuntansi Merdeka yang selalu ceria dan gembira: Mas

    Soed & Ucrit, Mas TB, Mas Fajar, Mas Ipin & Mbak Inong, Mas Mahi, Brintik,

    Derry, Daus, Oneng, Om Zai, Tenta, Ciscus, Dina, Ananta dan Inun serta semua

    anggota, tawanan (Ican), dan simpatisan GAM. Merdeka!!

    12. Mbak Lia, Pak Taufik, Pak Widji, para punggawa kemahasiswaan FE Unair.

    Terima kasih sudah memberi banyak dukungan kepada penulis.

    13. Para Sahabat yang luar biasa: Pandu, Reynad, Okky & Putri, Ester (Juluw).

    Terima kasih atas persahabatan yang dahsyat yang udah dibangun n juga

    Thanks buat segala suka duka yang kita alami dan yang membentuk kita jadi

    lebih dewasa.

    14. The Big Family of Bethany Tower of Christ : Pak Sam & Cik Fang, Ko

    Hartono & Ce Christine (Cucu), n semua Gembala FA, Bang Ridwan & Kak

    Merry, Kak Ella, Ko Thomas, Ce Lijdia, Ce Silvi, Ko We, Ko Ben, Kak Ade,

    Justin, Ratna (Ming2), Ce Meli n semua guru sekolah Minggu, Deni dan semua

    Pengurus Youth, dan juga semua TOC Families yang belum disebutin namanya.

    Terima kasih buat tempat penggembalaan yang luar biasa dan juga komunitas

    yang sangat membangun jasmani dan rohani penulis, thanks buat sharing2nya,

    terlebih thanks buat doanya. Ga lupa buat Bibi n Anto, Makasi banget buat

    makanannya n sambelnya yang luar biasa ueeenak !!!!

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    6/106

     

    15. The last and the most highly important: Jesus Christ, Penulis mengucap syukur

    punya Allah seperti Engkau yang luar biasa mengangkat penulis dari lembah

    yang kelam ke jalan yang terang dan berjalan di sisi-Nya menyelesaikan segala

    perkara (Filipi 4:13).

    Beserta semua pihak yang telah membantu penulis. Akhirnya, sebagai sebuah karya

    ilmiah, maka penelitian ini memiliki begitu banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis

    memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penelitian dan penulisan. Selain

    itu, sebagai upaya membangun intelektualitas maka penulis sangat mengharapkan kritik dan

    saran bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

    Surabaya, 7 April 2009

    Hormat Saya,

    Penulis 

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    7/106

     

    ABSTRACTTimeliness represent very important matter in determining financial statement value.

    This research is purposed to investigate influenced audit delay factors. Audit delay is the

    time range between the end of fiscal year and the date of auditor report or the and of

    auditing field working. That are company size, sign of income, audit report, holding

    company, and public accountant size.

    Samples are selected by mothod of purposive sampling. Sum of the samples are 349

    companies. Regression analysis is used to investigate influenced audit delay factors. The

    result of this research show that company size, sign of income, audit report, holdingcompany, and public accountant size influence to audit delay. This result is recommended

     for auditor to increase effectiveness of his audit perfomance. For company, this result can

    increase assisting to his auditor in running process of auditing.

    Keywords: audit delay, accuracy of reporting time, influencing factors, time of

     finishing audit.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    8/106

     

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

    ABSTRACT ............................................................................................................ vii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xii

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii

    BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang Permasalahan ............................................................................. 1

    1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6

    1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6

    1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6

    1.5. Sistematika Skripsi .............................................................................................. 7

    BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN ..................................................................... 9

    2.1. Landasan Teori .................................................................................................... 9

    2.1.1. Karakteristik Audit ................................................................................. 9

    2.1.1.1. Definisi Auditing .......................................................................... 9

    2.1.1.2. Jenis Audit ................................................................................. 10

    2.1.2. Auditor Independen ............................................................................. 12

    2.1.3. Laporan Audit ...................................................................................... 14

    2.1.3.1. Struktur Laporan Audit Bentuk Baku ........................................ 15

    2.1.3.2. Opini Auditor ............................................................................. 16

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    9/106

     

    2.1.4. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Bursa Efek

    Indonesia (BEI) .................................................................................. 20

    2.1.5. Audit Delay .......................................................................................... 22

    2.1.5.1. Definisi Audit Delay .................................................................. 22

    2.1.5.2. Timeliness dan Audit Delay ....................................................... 24

    2.1.5.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay  ...................... 28

    2.2. Penelitian Sebelumnya ..................................................................................... 33

    2.3. Hipotesis dan Model Analisis .......................................................................... 37

    2.3.1. Hipotesis .............................................................................................. 37

    2.3.2. Model Analisis ..................................................................................... 40

    BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................................ 42

    3.1. Pendekatan Penelitian ...................................................................................... 42

    3.2. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ................................................ 42

    3.2.1. Variabel Independen ............................................................................ 42

    3.2.2. Variabel Dependen .............................................................................. 47

    3.3. Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 49

    3.4. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................................ 49

    3.4.1. Populasi ............................................................................................... 49

    3.4.2. Sampel ................................................................................................. 49

    3.5. Teknik Analisis ................................................................................................ 50

    3.5.1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 50

    3.5.1.1. Uji Multikolinieritas .................................................................. 50

    3.5.1.2.Uji Heterokedastisitas ................................................................. 51

    3.5.1.3.Uji Normalitas ............................................................................ 52

    3.5.2. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 52

    BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 56

    4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................................................ 56

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    10/106

     

    4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................................ 56

    4.2.1. Statistik Deskriptif ............................................................................... 57

    4.2.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 60

    4.2.2.1. Uji Multikolinieritas .................................................................. 60

    4.2.2.2.Uji Heterokedastisitas ................................................................. 61

    4.2.2.3.Uji Normalitas ............................................................................ 62

    4.2.3. Analisis Model Dan Pengujian Hipotesis ............................................ 63

    4.2.3.1. Analisis Model ........................................................................... 64

    4.2.3.2.Pengujian Hipotesis .................................................................... 67

    4.3. Pembahasan ...................................................................................................... 69

    4.3.1. Variabel Ukuran Perusahaan ............................................................... 70

    4.3.2.Variablel Kinerja Keuangan ................................................................. 71

    4.3.3.Variabel Laporan Audit ........................................................................ 72

    4.3.4.Variabel Perusahaan Holding ............................................................... 73

    4.3.5.Variabel Ukuran Kantor Akuntan Publik ............................................. 74

    4.4. Implikasi Penelitian .......................................................................................... 74

    BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 76

    5.1. Simpulan .......................................................................................................... 76

    5.2. Saran ................................................................................................................. 76

    Daftar Pustaka ......................................................................................................... 78

    Lampiran ................................................................................................................. 82

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    11/106

     

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1: Daftar Hasil Beberapa Penelitian Audit Delay....................................... 4

    Tabel 2.1: Jenis Audit ............................................................................................. 11

    Tabel 2.2: Daftar Penelitian Terdahulu dan Determinan Audit Delay .................... 28

    Tabel 3.1: KAP Indonesia dan Afiliasi dengan KAP Internasional Big Four  ........ 47

    Tabel 3.2: Variabel, Deskripsi, dan Pengukurannya ............................................... 48

    Tabel 4.1: Hasil Pengujian Statistik Deskriptif ....................................................... 57

    Tabel 4.2: Hasil Pengolahan Data Variabel Independen ........................................ 58

    Tabel 4.3: Uji Multikolinieritas Value Inflation Factor  (VIF) ............................... 60

    Tabel 4.4: Pengujian Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser ..................... 61

    Tabel 4.5: Uji Normalitas Menggunakan Jarque-Berra .......................................... 62

    Tabel 4.6: Hasil Analisis Regresi ............................................................................ 63

    Tabel 4.7: Hasil Analisis Korelasi .......................................................................... 65

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    12/106

     

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1: Bagan Audit Delay /  Audit Reporting Lag  ........................................... 23

    Gambar 2.2: Hubungan antara Ukuran Perusahaan, Kinerja Keuangan, Laporan

    Audit, Perusahaan Holding, dan Ukuran Kantor Akuntan terhadap Audit

     Delay  ................................................................................................... 41

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    13/106

     

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Sampel Data dan Pengolahan Data.................................................... 82

    Lampiran 2 : Statistik Deskriptif ............................................................................. 89

    Lampiran 3 : Pengujian Regresi dan VIF (Multikolinieritas) ................................. 89

    Lampiran 4 : Pengujian Korelasi ............................................................................ 91

    Lampiran 5 : Tabel Uji Glesjer (Heterokedastisitas) .............................................. 92

    Lampiran 6 : Tabel Perhitungan Skewness-Kurtosis untuk Uji Jarque-Berra

    (Normalitas) ....................................................................................... 92

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    14/106

     

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Permasalahan

    Semakin berkembangnya dunia usaha di Indonesia menyebabkan perusahaan-

    perusahaan besar membutuhkan sumber pendanaan dari luar. Salah satu sumber

    tersebut adalah penerbitan saham kepada masyarakat luas, yang disebut dengan go

     public. Perusahaan go public wajib menerbitkan laporan keuangan pada setiap akhir

    periode akuntansi sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat,

    khususnya investor dan calon investor.

    Informasi keuangan yang nantinya akan dijadikan instrumen untuk

    pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)

    merupakan tujuan utama dari perusahaan go public  dalam hal pelaporan keuangan

    ( financial reporting). Agar tujuan tersebut terpenuhi, informasi yang disajikan harus

    relevan, wajar, dan didukung dengan pengungkapan yang memadai.

    Relevan merupakan salah satu faktor kualitatif yang utama dari laporan

    keuangan. Salah satu syarat agar informasi akuntansi dikatakan relevan adalah

    ketepatan waktu (timeliness). Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu. Apabila

    terjadi penundaan pelaporan, maka dapat mempengaruhi stakeholders dalam

    membuat keputusan maupun prediksi. Menurut Chambers dan Penman  (1984:46),

    laporan yang diterbitkan lebih awal dari perkiraan cenderung memiliki reaksi harga

    yang lebih besar sebagai tanda adanya berita bagus (good news). Sedangkan Givoly

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    15/106

     

    dan Palmon (1982:492) berpendapat bahwa laporan keuangan yang terlambat

    diterbitkan mengandung sedikit informasi baru dibandingkan dengan laporan

    keuangan yang lebih awal terbit.

    Ketepatan pelaporan keuangan perusahaan go public  ini dipengaruhi oleh

    ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Laporan keuangan

    harus diaudit terlebih dahulu sebelum diterbitkan agar lebih dipercaya oleh

    stakeholders.

    Standar umum auditing ketiga dalam Standar Profesional Akuntan Publik

    (SPAP) berbunyi “Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangannya,

    auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.”

    Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama berhubungan dengan

    pekerjaan auditor dan kesempurnaan pekerjaannya itu.

    Sedangkan standar pekerjaan lapangan auditing mengatur tentang prosedur

    dalam penyelesaian pekerjaan lapangan yang meliputi perencanaan dan supervisi,

    pemahaman struktur pengendalian intern, dan pengumpulan bukti-bukti kompeten.

    Pemenuhan standar pekerjaan lapangan ini dengan menggunakan kemahiran

    professional dari auditor pasti membutuhkan waktu untuk mempublikasikan laporan

    keuangan.

    Ketepatan waktu pelaporan keuangan yang mengandung informasi keuangan

    memegang peranan penting dalam membentuk opini investor dan calon investor.

    Oleh sebab itu, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-

    LK) sebagai otoritas pasar modal dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai fasilitator

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    16/106

     

    menetapkan peraturan yang cukup ketat mengenai kualitas, kuantitas, dan ketepatan

    waktu penyampaian laporan keuangan. BAPEPAM-LK melalui surat keputusan

    nomor Kep-134/BL/2006 (Nomor X.K.6.) tanggal 7 Desember 2006 dan peraturan

    BEI nomor Kep-307/BEJ/07-2004 mengatur secara ketat waktu penyerahan laporan

    keuangan ke pasar modal. Laporan keuangan tahunan diserahkan paling lambat akhir

    bulan keempat tahun berikutnya sedangkan laporan keuangan semesteran diserahkan

    paling lambat akhir bulan kedua setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan.

    Namun demikian, tidak sedikit dari emiten yang melanggar peraturan tersebut

    dengan menyerahkan laporan keuangan secara terlambat. Pada September 2007 ada

    100 emiten yang diberi sanksi karena terlambat menyampaikan laporan keuangan

    tengah tahunan (www.detikhot.com, 2008) dan 91 emiten diberi sanksi untuk

    kesalahan serupa pada September 2008 (okezone.com, 2008). Keterlambatan

    penyampaian laporan keuangan bisa disebabkan oleh banyak hal diantaranya proses

    tutup buku dan proses audit yang berlangsung lama.

    Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan opini

    auditor dalam terminologi penelitian pengauditan dikenal dengan audit delay.

    Dengan kata lain, audit delay  adalah waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk

    mengaudit laporan keuangan sejak tanggal laporan keuangan. Semakin lama waktu

    yang diperlukan oleh auditor untuk mengaudit, semakin panjang pula audit delay.

    Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel yang

    berpengaruh pada audit delay dan pengaruh audit delay terhadap reaksi pasar modal.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    17/106

     

    Ahmad & Kamarudin (2003:5-8) menemukan bahwa audit delay di Malaysia

    dipengaruhi oleh atribut perusahaan maupun auditor. Atribut perusahaan yang

    terbukti mempengaruhi audit delay  adalah kelompok industri emiten, kinerja

    perusahaan, adanya extraordinary item, opini audit yang diterima, periode akuntansi,

    dan proporsi hutang. Sedangkan, atribut auditor yang diteliti adalah ukuran firma

    audit. Hossain & Taylor (1998:12) menemukan bahwa audit delay di Pakistan sangat

    dipengaruhi oleh bentuk perusahaan (perusahaan multinasional dan bukan). Subekti

    dan Widiyanti (2004:6-7) menemukan bahwa 6 atribut perusahaan berpengaruh

    terhadap audit delay dan satu atribut auditor juga memengaruhi audit delay.

    Penelitian tentang audit delay  telah banyak dilakukan untuk menentukan

    faktor yang memengaruhi audit delay baik dari aspek perusahaan (auditee) maupun

    dari aspek auditor. Penelitian-penelitian tersebut pada umumnya mengukur audit

    delay dengan jumlah hari antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan audit.

    Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil penelitian audit delay  yang

    dilakukan di beberapa negara:

    Tabel 1.1

    Daftar Hasil Beberapa Penelitian Audit Delay

    Peneliti Determinan Audit Delay  Pengukuran Audit

     Delay 

    Ahmad &Kamarudin

    (2003)

    Total aset, Klasifikasiindustri,

    Kinerja keuangan, Opini

    audit,Ukuran KAP, Akhir tahun

    fiskal, Proporsi hutang

    Tanggal laporankeuangan –

    tanggal laporan audit

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    18/106

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    19/106

     

    audit, perusahaan holding, dan ukuran kantor akuntan publik yang mengaudit

    perusahaan tersebut.

    1.2. Rumusan Masalah

    Setelah diuraikan latar belakang masalah penelitian ini, rumusan masalah yang

    diajukan adalah:

    1.  Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap audit delay?

    1.3. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja

    yang mempengaruhi audit delay baik dari atribut perusahaan maupun atribut auditor.

    1.4. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dapat diberikan dari penelitian ini

    adalah:

    1.  Bagi Pelaku Usaha

    Hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi para pelaku usaha, baik

    yang terdaftar di bursa maupun yang tidak, terkait proses audit laporan

    keuangannya. Jika pengusaha mengetahui faktor-faktor penyebab audit delay,

    maka diharapkan penjadwalan audit akan diputuskan secara rasional agar tidak

    melebihi batas waktu.

    2.  Bagi Penulis

    Manfaat diadakannya penelitian ini bagi penulis adalah untuk menambah

    wawasan mengenai variabel-variabel yang menjadi faktor-faktor yang

    berpengaruh terhadap audit delay  pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    20/106

     

    Indonesia, dan sebagai pemenuhan persyaratan akademik guna meraih gelar

    Sarjana Ekonomi di Universitas Airlangga.

    3.  Bagi Masyarakat Umum

    Sedangkan bagi masyarakat umum, hasil penelitian ini bermanfaat untuk

    menambah wawasan dan referensi.

    1.5. Sistematika Skripsi

    Pembahasan dalam skripsi ini akan dibagi dalam lima bab yang terdiri dari

    beberapa sub-bab. Sistematika skripsi secara garis besar disusun sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini akan diuraikan secara ringkas mengenai latar belakang

    masalah yaitu berapa lama rata-rata audit delay pada perusahaan yang

    tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 serta faktor-faktor

    apa saja yang mempengaruhi audit delay tersebut.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam bab ini akan diuraikan tentang landasan teori yaitu

    karakteristik audit, laporan audit, laporan keuangan, audit delay, dan

    faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay  dalam penelitian ini,

    yaitu ukuran perusahaan, kinerja keuangan, jenis laporan audit,

    perusahaan holding, dan ukuran kantor akuntan publik yang

    mengaudit perusahaan tersebut. Selain itu, diuraikan pula penelitian-

    penelitian terdahulu serta hipotesis dan model analisis.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    21/106

     

    BAB III METODE PENELITIAN

    Pada bab ini akan diuraikan tentang pendekatan penelitian yang

    digunakan, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis

    dan sumber data, prosedur pengumpulan data, serta teknik analisis

    data.

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini akan diuraikan tentang keadaan perusahaan yang diteliti,

    deskripsi hasil penelitian yang telah diindentifikasi, analisis model

    dan hipotesis, dan pembahasan mengenai pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen.

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil pembahasan dan saran yang

    diberikan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit

    delay pada perusahaan.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    22/106

    9

    BAB 2 

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1. Landasan Teori

    2.1.1. Karakteristik Audit

    2.1.1.1. Definisi Auditing

    Boynton et al.  (2003:2) mendefinisikan auditing sebagai suatu proses

    sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

    asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat

    kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

    sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang

    berkepentingan.

    Dari definisi tersebut, dapat dijelaskan ciri-ciri penting dari auditing sebagai

    berikut:

    1.  Suatu proses sistematis merupakan serangkaian langkah atau prosedur yang logis,

    terstruktur, dan terorganisir.

    2.  Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif berarti memeriksa dasar

    asersi dan menelaah hasil pemeriksaan tersebut tanpa memihak dan

    berprasangka, baik untuk maupun terhadap perorangan atau entitas yang

    membuat asersi tersebut.

    3.  Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi merupakan representasi yang

    dibuat oleh baik perorangan maupun entitas.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    23/106

     

    4.  Derajat kesesuaian mengacu pada kedekatan bahwa asersi dapat diidentifikasi

    dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.

    5.  Kriteria yang telah ditetapkan adalah standar-standar yang digunakan sebagai

    dasar untuk menilai pernyataan atau asersi.

    6.  Penyampaian hasil didapatkan melalui laporan tertulis yang menunjukkan derajat

    kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan.

    7.  Pihak-pihak yang berkepentingan adalah pihak yang mengunakan atau

    mengandalkan temuan-temuan auditor.

    2.1.1.2. Jenis Audit

    Pada umumnya terdapat tiga jenis audit yang menunjukkan karakteristik

    kunci yang tercakup dalam definisi auditing tersebut di atas (Boynton et al; 2003:7).

    Tiga jenis audit tersebut adalah:

    1.  Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit )

    Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan

    mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat

    memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara

    wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Mengaudit laporan

    keuangan merupakan suatu keharusan bagi perusahaan go public sebelum laporan

    keuangannya dipublikasikan kepada masyarakat.

    2.  Audit Kepatuhan (Compliance Audit )

    Audit kepatuhan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-

    bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    24/106

     

    telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Laporan audit

    kepatuhan pada umumnya ditujukan kepada otoritas yang menerbitkan kriteria

    tersebut dan dapat terdiri dari (1) ringkasan temuan atau (2) pernyataan

    keyakinan mengenai derajat kepatuhan dengan kriteria tersebut.

    3.  Audit Operasional (Operational Audit )

    Audit operasional berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi

    bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam

    hubungannya dengan pencapaiannya tujuan tertentu.

    Ketiga jenis audit tersebut dapat dirangkum di dalam Tabel 2.1.

    Tabel 2.1

    Jenis AuditJenis Audit Asersi Kriteria yang

    Ditetapkan

    Sifat Laporan

    Auditor

    Audit Laporan

    Keuangan

    laporan keuangan Prinsip-prinsip

    akuntansi yang

    berterima umum

    Pendapat atas

    kewajaran laporan

    keuangan

    Audit Kepatuhan Klaim atau databerkenaan dengan

    kepatuhan kepada

    kebijakan,

    perundangan,

    peraturan, dan

    sebagainya

    Kebijakanmanajemen, hokum,

    peraturan, atau

    persyaratan lain

    pihak ketiga

    Ringkasan temuanatau keyakinan

    tentang derajat

    kepatuhan

    Audit Operasional Data operasional

    atau kinerja

    Menetapkan tujuan,

    misalnya yang

    dilakukan oleh

    manajemen atau

    pihak yang

    berwenang

    Efisiensi dan

    efektivitas yang

    diamati,

    rekomendasi untuk

    peningkatan

    Sumber: Boynton et al; Modern Auditing, Edisi Indonesia, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2003,

    hal. 7

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    25/106

     

    2.1.2.  Auditor Independen

    Sebenarnya auditor independen adalah bagian dari profesi akuntan publik,

    namun perlu diadakan pembedaan dari istilah akuntan publik dan auditor

    independen, karena akuntan dapat mengerjakan berbagai penugasan dalam berbagai

     jenis jasa (Mulyadi, 2002:52). Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktek dalam

    kantor akuntan publik yang menyediakan berbagai jasa yang diatur dalam SPAP,

    seperti auditing, atestasi, akuntansi, dan review. Auditor independen adalah akuntan

    publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis yang

    menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum dalam SPAP.

    IAI (2001: SA seksi 110 paragraf 04) menyatakan, “Persyaratan profesional

    yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan

    pengalaman berpraktek sebagai auditor independen. Mereka tidak termasuk orang

    yang terlatih untuk atau berkeahlian dalam profesi atau jabatan lain….”.

    Menurut IAI (2001: SA seksi 110 paragraf 02), “Auditor bertanggung jawab

    untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai

    tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material baik yang disebabkan

    oleh kekeliruan maupun kecurangan….”.

    Pedoman utama bagi para auditor adalah 10 standar auditing atau 10 Generally

     Accepted Auditing Standards (GAAS) yang disusun oleh AICPA pada tahun 1947.

    Pada tahun 1973 standar tersebut diadaptasi oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

    yang disebut Standar Auditing Yang Ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    26/106

     

    (SA-IAI). Kesepuluh standar auditing yang ditetapkan oleh IAI adalah sebagai

    berikut:

    a)  Standar Umum

    1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan

    pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

    2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam

    sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

    3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

    menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

    b)  Standar Pekerjaan Lapangan

    1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten

    harus disupervisi dengan semestinya.

    2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh

    untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian

    yang harus dilakukan.

    3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

    pengamatan, pengajuan pernyataan, dan konfirmasi sebagai dasar yang

    memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

    c)  Standar Pelaporan

    1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun

    sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    27/106

     

    2. Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip

    akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan

    keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi

    yang diterapkan pada periode sebelumnya.

    3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,

    kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.

    4. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan

    keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian

    tidak dapat dibenarkan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat

    diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang mana

    auditor dihubungkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat

    petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat

    tanggung jawab yang dipikulnya.

    2.1.3. Laporan Audit

    Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam

    mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas

    laporan keuangan yang diaudit (Boynton et al; 2003:73). Dalam laporan tersebut

    auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan.

    Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang pada umumnya

    berupa laporan audit bentuk baku (Mulyadi, 2002:12).

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    28/106

     

    2.1.3.1. Struktur Laporan Audit Bentuk Baku

    Menurut IAI (2001: SA seksi 508 paragraf 08), laporan auditor bentuk baku

    harus menyebutkan laporan keuangan auditan dalam paragraf pengantar,

    menggambarkan sifat audit dalam paragraf lingkup audit, dan menyatakan pendapat

    auditor dalam paragraf pendapat. Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah

    sebagai berikut:

    a.  Suatu judul yang memuat kata independen.

    b.  Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan

    auditor telah diaudit oleh auditor.

    c.  Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen

    perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan pendapat atas

    laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.

    d.  Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang

    ditetapkan IAI.

    e.  Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor

    merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai

    bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

    f.  Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:

    (1) Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang

    mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

    (2) Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi

    signifikan yang dibuat manajemen.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    29/106

     

    (3) Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

    g.  Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan

    memberikan dasar memadai untuk memberikan pendapat.

    h.  Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar,

    dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca

    dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut

    sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum di Indonesia.

    i.  Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor

    akuntan publik.

     j.  Tanggal laporan auditor.

    Bentuk laporan audit menyesuaikan opini audit yang ditulis oleh auditor

    independen. Opini audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

    opinion) akan memperoleh laporan audit standar.

    2.1.3.2. Opini Auditor

    Menurut IAI (2001: PSA No.29 SA Seksi 508), ada lima jenis opini akuntan

    publik, yaitu:

    1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

    Jika auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang

    ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, yaitu Standar Profesional Akuntan

    Publik dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian (audit evidence) yang

    cukup untuk mendukung opininya, serta tidak menemukan adanya kesalahan

    material atau penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    30/106

     

    auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dengan pendapat

    wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan

    menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

    usaha, dan arus kas sebuah usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang

    berlaku umum di Indonesia.

    2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan

    dalam laporan audit bentuk baku (unqualified opinion with explanatory language)

    Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor

    menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan

    audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang

    dinyatakan oleh auditor. Laporan wajar tanpa pengecualian dengan paragraf

    penjelasan atau modifikasi perkataan memenuhi kriteria suatu proses audit yang

    lengkap dengan hasil memuaskan dan laporan keuangan disajikan secara wajar,

    tetapi auditor merasa perlu untuk memberikan sejumlah informasi tambahan.

    Berikut ini adalah berbagai penyebab paling penting dari penambahan paragraf

    penjelasan atau modifikasi kata pada laporan wajar tanpa pengecualian:

    a.  Tidak ada konsistensi

    b.  Ketidakpastian yang material

    c.  Keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan

    d.  Auditor setuju dengan penyimpangan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku

    umum

    e.  Penekanan atas suatu hal

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    31/106

     

    f.  Laporan yang melibatkan auditor lain

    3.  Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

    Kondisi tertentu mungkin memerlukan pendapat wajar dengan pengecualian.

    Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan

    menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

    usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali

    untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Pendapat ini

    dinyatakan bila mana:

    a.  Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap

    lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak

    dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan

    tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.

    b.  Auditor yakin atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi

    penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang

    berdampak material dan ia berkesimpulan untuk tudak menyatakan pendapat

    tidak wajar.

    4.  Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

    Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

    menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan

    prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pendapat ini dinyatakan bila

    menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruhan tidak

    disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    32/106

     

    Indonesia. Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia harus menjelaskan

    dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya (a) semua

    alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampak utama hal yang

    menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil

    usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan. Jika dampak tersebut

    tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan audit harus menyatakan hal itu.

    5.  Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)

    Dalam pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan

    pendapat atas laporan keuangan. Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat

    bilamana ia tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat

    tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

    berlaku umum. Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan

    auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pernyataan

    tersebut. Pernyataan tidak memberikan pendapat ini cocok diberikan jika auditor,

    karena adanya pembatasan terhadap lingkup auditnya, tidak dapat melaksanakan

    audit yang cukup untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan

    keuangan. Pernyataan tidak memberikan pendapat tidak boleh dinyatakan oleh

    auditor jika ia yakin, berdasarkan auditnya terhadap penyimpangan material dari

    prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika pernyataan tidak memberikan

    pendapat disebabkan pembatasan lingkup audit, auditor harus menunjukkan

    dalam paragraf terpisah alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan standar

    auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Ia harus menyatakan bahwa

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    33/106

     

    lingkup auditnya tidak memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan

    keuangan. Auditor tidak perlu harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan

    dan tidak harus menjelaskan karakteristik auditnya dalam suatu paragraf, yaitu

    paragraf lingkup audit dalam laporan audit bentuk baku.

    Dengan demikian, opini audit selain wajar tanpa pengecualian (unqualified

    opinion) yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang

    ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (unqualified opinion with explanatory

    language), pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion), pendapat tidak

    wajar (adverse opinion), dan pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of

    opinion) akan memperoleh laporan audit tidak standar.

    2.1.4. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Bursa Efek

    Indonesia (BEI)

    Menurut Surat Keputusan BAPEPAM-LK Nomor: 134/BL/2006 (Nomor

    X.K.6.) tanggal 7 Desember 2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan

    bagi emiten dan perusahaan publik pada lampiran butir 1, setiap emiten dan

    perusahaan publik yang telah terdaftar di BAPEPAM-LK wajib menyampaikan

    laporan keuangan tahunan kepada BAPEPAM-LK.

    Peraturan BAPEPAM-LK nomor X.K.6. juga mengatur tentang jangka waktu

    penyampaian laporan keuangan tahunan, yaitu pada butir 2a yang menyatakan bahwa

    laporan keungan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat

    yang lazim dan disampaikan kepada BAPEPAM-LK selambat-lambatnya pada akhir

    bulan keempat setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    34/106

     

    Laporan keuangan tahunan perusahaan go public  juga wajib diumumkan

    kepada publik dengan beberapa ketentuan tertentu, salah satunya adalah laporan

    tersebut harus disertai pendapat dari akuntan yang independen. Ketentuan lainnya

    adalah laporan tersebut harus diumumkan kepada publik paling lambat akhir bulan

    keempat setelah tanggal laporan keuangan dan bukti pengumumannya harus

    diserahkan kepada BAPEPAM-LK selambat-lambatnya 2 hari kerja setelah tanggal

    pengumuman.

    Jika perusahaan go public  atau emiten terlambat dalam menyerahkan laporan

    keuangan sesuai dengan ketentuan di atas, maka terdapat sanksi yang ditetapkan oleh

    BEI. Sebelumnya, BEI (BEJ sebelum merger dengan BES) akan memberikan sanksi

    sebesar satu juta rupiah per hari kepada emiten yang terlambat memberikan

    laporannya. Sejak 1 Oktober 2004 terdapat ketentuan baru dari BEI, yaitu sanksi

    diberikan dalam beberapa tahapan.

    Menurut keputusan direksi PT. Bursa Efek Indonesia nomor Kep-307/BEJ/07-

    2004 tentang peraturan nomor I-H butir II-6, terdapat tahapan sanksi yang diberikan

    atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan, yaitu:

    1.  Peringatan tertulis pertama akan diberikan kepada emiten bila terlambat

    menyampaikan laporannya sampai 30 hari kalender.

    2.  Peringatan tertulis kedua ditambah dengan denda sebesar Rp 50 juta dijatuhkan

    bila hingga hari ke-31 hingga ke-60 sejak batas waktu penyerahan emiten belum

     juga memberikan laporannya.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    35/106

     

    3.  Peringatan tertulis ketiga dan tambahan denda sebesar Rp 150 juta akan

    dijatuhkan bila mulai hari ke-61 sampai dengan hari ke-90 sejak lampaunya batas

    waktu penyerahan emiten belum juga menyampaikan laporan keuangannya.

    4.  BEJ akan menghentikan sementara perdagangan (suspensi) jika mulai hari ke-91

    sejak terlampauinya batas waktu penyampaian laporan emiten tetap saja belum

    menyerahkan laporannya, atau emiten telah menyampaikan laporan keuangan

    tetapi belum membayar denda pada peringatan sebelumnya. Suspensi ini hanya

    akan dibuka jika emiten menyerahkan laporannya sekaligus membayar denda

    keterlambatan tersebut.

    2.1.5.   Audit Delay

    2.1.5.1. Definisi Audit Delay 

    Definisi audit delay  adalah lamanya waktu penyelesaian audit atas suatu

    laporan keuangan perusahaan yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai

    dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan auditan (Carslaw & Kaplan,

    1991:21; Ahmad & Kamarudin, 2003:5; Karim et al., 2006:16). Jangka waktu

    tersebutlah yang menjadi pembahasan yang disebut dengan audit delay. Audit delay

    adalah perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit

    diterbitkan, yang mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang

    dilakukan oleh auditor (Subekti dan Wulandari, 2004:3). Semakin panjang audit

    delay, maka semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Jika

    audit delay  semakin panjang, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian

    laporan keuangan akan semakin besar.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    36/106

     

    Menurut Knechel dan Payne (2001:137-139), audit delay atau audit reporting

    lag dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

    1.  Scheduling lag, yaitu selisih waktu antara tahun penutupan buku perusahaan

    dengan dimulainya pekerjaan lapangan auditor. 

    2.  Fieldwork lag, yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan dan saat

    penyelesaiannya. 

    3.   Reporting lag, yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan lapangan

    dengan tanggal laporan auditor. 

    Dari keterangan diatas, maka dapat digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.1

    Bagan Audit Delay / Audit Reporting Lag

    Di Indonesia, batas waktu terbitnya laporan keuangan perusahaan yang go

     public  diatur oleh BAPEPAM-LK, seperti yang telah dijelaskan pada sub bab

    sebelumnya. Perusahaan go public harus menyerahkan laporan keuangan tahunannya

    yang disertai dengan opini akuntan kepada BAPEPAM-LK dan mengumumkannya

    Sumber: W. Robert Knechel dan Jeff L. Payne. 2001. Additional Evidence on

    Audit Report Lag, Auditing: A Journal of Practice & Theory Vol.20 No.1 March

    Penutupan

    tahun buku

    Dimulainya

    pekerjaan lapangan

    Penyelesaian

    pekerjaan lapangan

    Laporan

    audit terbit

    Scheduling lag  Fieldwork lag   Reporting lag 

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    37/106

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    38/106

     

    demikian, SAK (2007) mengatakan bahwa ketepatwaktuan penyampaian laporan

    keuangan menjadi kendala bagi informasi yang relevan dan handal. Lebih lanjut,

    Carslaw & Kaplan (1991:21-22) mengutip Givoly & Palmon (1982:491) bahwa

    faktor tunggal terpenting yang memengaruhi ketepatwaktuan pengumuman laba

    adalah lamanya proses audit. Kualitas pengungkapan laporan tahunan perusahaan

     juga telah ditunjukkan dalam beberapa literatur dengan beberapa konsepsi, meliputi

    kecukupan (Buzby, 1974:40), komprehensif (Barrett, 1976:12), dan informatif

    (Alford et al., 1993:231).

    Timeliness  merupakan aspek tambahan bagi relevansi, Jika informasi tidak

    tersedia saat dibutuhkan atau tersedia tidak tepat pada waktunya, informasi tersebut

    tidak memiliki nilai bagi aktivitas masa depan dan menjadi kurang relevan.

    Timeliness  dalam konteks saat ini berarti memiliki informasi yang tersedia bagi

    pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk

    mempengaruhi keputusan. Timeliness sendiri tidak dapat membuat informasi menjadi

    relevan, tetapi tidak adanya timeliness dapat menghilangkan relevansi informasi.

    Kebutuhan akan timeliness  pada pelaporan keuangan diakui oleh profesi

    akuntansi. Menurut  Accounting Principles Board   (APB) Statement no. 4,

    menyatakan bahwa timeliness sebagai salah satu tujuan kualitatif akuntansi yaitu:

    Tepat waktu (timeliness), berarti mengkomunikasikan informasi seawal mungkin

    untuk menghindari keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi. Feltman (1972:3)

    membagi ke dalam dua elemen penting dari timeliness, yaitu “reporting delay” dan

    “reporting interval”. Keterlambatan dalam penerbitan laporan keuangan akan

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    39/106

     

    meningkatkan tingkat ketidakpastian terkait dengan keputusan yang diambil dari

    informasi laporan keuangan tersebut. Sebagai hasilnya, keputusan akan menjadi tidak

    optimal atau ditunda. Keterlambatan penyampaian informasi dapat meningkatkan

    ketidakpastian peristiwa pada masa lalu. Dengan demikian, ketidakpastian mengenai

    masa depan meningkat.

    Bukti analitis dan empiris menunjukkan bahwa keputusan yang berdasarkan

    informasi laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh timeliness  pengumuman

    informasi. Timeliness mempengaruhi hasil yang diharapkan oleh pembuat keputusan

    (Beaver, 1968:68; Feltman, 1972:3), serta harga sekuritas (Givoly dan Palmon,

    1982:495; Chambers dan Penman, 1984:36). Peran yang dimainkan oleh auditor

    dalam pemilihan waktu pengumuman laba didorong oleh beberapa penelitian

    mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay, yaitu lamanya waktu dari

    akhir tahun finansial suatu perusahaan sampai tanggal laporan auditor.

     Audit delay secara langsung mempengaruhi timeliness dari informasi yang

    diterima serta mempengaruhi pengambilan keputusan dan kemampuan dalam

    pengendalian. Lama waktu penyelesaian audit merupakan suatu determinan tunggal

    yang sangat penting dari timeliness (Givoly dan Palmon, 1982: 491).

    Timeliness dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah jam dari waktu

    audit yang diisyaratkan, jumlah pekerja audit interim yang dilaksanakan, jumlah

    personel audit yang diserahkan penugasan,dan juga jumlah kelebihan jam. Timeliness

    pelaporan keuangan secara material dipengaruhi oleh fungsi audit karena laporan

    keuangan tidak dapat diterbitkan sampai audit diselesaikan.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    40/106

     

    Timeliness juga terkait dengan berita baik atau berita buruk. Sebagai contoh,

    Chambers dan Penman (1984:22) menemukan hubungan antara pengumuman yang

    terlambat dan berita buruk. Suatu berita buruk tentang perusahaan dapat

    mengakibatkan audit delay yang panjang. Penelitian Chambers dan Penman tersebut

    menunjukkan bahwa ketika laporan keuangan dipublikasikan lebih cepat, laporan

    tersebut cenderung memberi pengaruh yang lebih besar terhadap harga daripada

    ketika dipublikasikan pada waktu yang lebih lama dari yang diharapkan

    Seorang manajer secara normal lebih memilih untuk meminimalkan audit

    delay. Penyelesaian audit pada tanggal yang ditetapkan oleh klien dirasakan sebagai

    kontribusi bagi kualitas audit (Carcello et al; 1992:5). Oleh karena itu, auditor

    diperkirakan untuk menyelesaikan penugasan mereka secepat mungkin dalam

    batasan tertentu.

    Persoalan audit delay  bukan hanya milik perusahaan publik. Masalah yang

    sama bisa ditemukan di berbagai bidang yang memanfaatkan jasa audit seperti dalam

    proyek pembangunan perumahan untuk rakyat miskin oleh pemerintah Amerika

    (Lawrance & Bryan, 1998:173).  Audit delay  juga ditemukan dalam bidang

    pemerintahan (Johnson, 1998:375), industry mutual fund  (Cullinan et al., 2003:183),

    bahkan di dunia pendidikan (Carslaw et al., 2007:291). Sejak fungsi audit sangat

    memiliki pengaruh bagi timeliness  pelaporan keuangan, penting untuk memahami

    pengaruh yang dapat meningkatkan dan mengurangi audit delay. 

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    41/106

     

    2.1.5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay 

    Permasalahan audit delay  pada hakikatnya bukan sekedar persoalan waktu

    yang dibutuhkan oleh auditor untuk mengaudit laporan keuangan meskipun atribut

    auditor juga sangat mempengaruhi lamanya audit delay  seperti ukuran kantor

    akuntan publik (KAP) (Carslaw & Kaplan, 1991:24; Imam et al., 2001:129; Boritz &

    Liu, 2006:12) dan lama pengalaman KAP. Atribut auditee  juga berpengaruh secara

    signifikan terhadap audit delay  seperti ukuran perusahaan (diproksikan dengan

    besarnya penjualan, total aset, dan jumlah karyawan), jenis perusahaan, kinerja

    keuangan (laba/rugi), dan klasifikasi industri (Ahmad & Kamarudin, 2003:5; Karim

    et al., 2006:17; Carslaw & Kaplan, 1991:23; Hossain & Taylor, 1998:12; Subekti &

    Widiyanti, 2004:3; Ahmad et al., 2005:5). Bagian berikut ini akan mengevaluasi

    beberapa faktor yang telah dibuktikan oleh penelitian sebelumnya memiliki pengaruh

    pada audit delay.

    Penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan banyak variabel yang

    menjadi determinan audit delay. Secara umum terdapat dua faktor utama yang

    memengaruhi audit delay yaitu yang berasal dari perusahaan yang diaudit (auditee)

    dan faktor yang berasal dari auditor. Berikut ini disajikan resume dari beberapa

    penelitian yang dilakukan di beberapa negara terkait determinan audit delay:

    Tabel 2.2 

    Daftar Penelitian Terdahulu dan Determinan  Audit Delay No Penelitian Determinan Audit Delay 

    1. Carslaw & Kaplan (1991)

    meneliti di New Zealand

    a.  Ukuran perusahaan*;b.  Industri*;c.  Laba*;d.   Extraordinary item*;

    e.  Opini audit;f.  Auditor ( Big 4);g.  Akhir tahun buku;h.  Struktur kepemilikan*;

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    42/106

     

    i.  Proporsi hutang*2. Boritz & Liu (2006)

    meneliti di Kanada

    a.  Review oleh auditor*b.  Kerugianc.  Pengungkapan Going

    Concern*

    d.  Ukuran perusahaan*e.  Perubahan Total

    Akrual*

    f.  Free Cash Flow*g.

     

     Leverage

    h.  Auditori.  Perdagangan saham j.  Industri

    3. Cullinan et al. (2003)meneliti mutual fund  di

    Amerika Serikat

    a.  Total aset*;b.  Jumlah dana

    ditempatkan di fund

    complex;

    c.  Honor audit;d.  Jumlah sekuritas yang

    dikelola*;

    e.  Portfolio turnover ;

    f.  Pangsa pasar KAP*;g.  Konsentrasi geografis*;h.  Kelas surat berharga*;i.  Persentase aset asing; j.  Akhir tahun buku;k.  Perubahan auditor.

    4. Ettredge et al. (2006)

    meneliti di Amerika

    Serikat

     Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR)*

    5. Karim et al. (2006)

    meneliti di Bangladesh

    Ukuran perusahaan*

    *Signifikan pada level 1%, 5%, dan 10%

    Selain yang tersebut dalam tabel, masih ada beberapa penelitian yang

    mengidentifikasi determinan audit delay. Hossain & Taylor (1998:12) menemukan

    bahwa audit delay  di Pakistan dipengaruhi oleh kepemilikan perusahaan yang

    multinasional. Imam et al.  (2001:131-132) menyimpulkan bahwa KAP Bangladesh

    yang memiliki jaringan internasional memiliki hubungan negatif dengan audit delay.

    Lebih lanjut, Ahmad & Kamarudin (2003:7-12) membuktikan bahwa industri

    auditee, keberadaan kerugian, opini audit, ukuran KAP, dan akhir tahun buku

    perusahaan mempengaruhi audit delay di Malaysia.

    Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah

    dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Hossain (1998), Givoly (1982), Halim

    (2000), Ahmad dan Kamarudin (2001), dan Subekti dan Widiyanti (2004). Variabel-

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    43/106

     

    variabel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada beberapa variabel

    seperti pada penelitian sebelumnya dengan tambahan variabel perusahaan holding.

    Penggunaan variabel perusahaan holding  untuk penelitian dengan topik audit delay 

    masih belum banyak digunakan di Indonesia.

    Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi audit

    delay seperti yang telah dikaji dalam beberapa penelitian sebelumnya adalah sebagai

    berikut:

    1.  Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan sangat menentukan lamanya proses audit. Literatur audit

    delay  saat ini mengidentifikasi tiga teori tentang alasan ukuran perusahaan

    memengaruhi lamanya audit delay (Cullinan et al., 2003:184). Pertama, semakin

    besar klien maka memiliki audit delay yang semakin pendek karena perusahaan

    tersebut bisa menyiapkan laporan keuangan dengan lebih cepat (the client

     preparation theory). Kedua, semakin besar klien maka memiliki audit delay yang

    semakin pendek karena auditor ingin menyelesaikan audit secara cepat untuk

    mempertahankan klien besar tersebut (the client service theory). Ketiga, semakin

    besar klien maka semakin besar pula jumlah transaksi yang perlu diaudit,

    sehingga menghasilkan audit delay yang semakin lama (teori transaksi) (Cullinan

    et al., 2003:184-185). Banyak penelitian sebelumnya yang mendukung client

     preparation theory dan  client service theory (Carslaw & Kaplan, 1991:29-31;

    Ahmad et al., 2005:941-944; Karim et al., 2006:32-33; Subekti & Widiyanti,

    2004:1-2; Boritz & Liu, 2006:3-6).

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    44/106

     

    2.  Kinerja Keuangan

    Sinyal kinerja keuangan yang dikandung laporan laba/rugi mempengaruhi

    audit delay. Klien yang mengalami kerugian pada tahun berjalan akan menunda

    pengumuman informasi tersebut (Carslaw & Kaplan, 1991:24). Proses penutupan

    buku menjadi semakin lama demikian juga proses penyusunan pengungkapan

    laporan keuangan yang menjelaskan alasan terjadinya kerugian (Ahmad et al.,

    2005:943).

    3.  Jenis Laporan Audit

    Laporan audit atas kewajaran penyajian laporan keuangan memengaruhi

    audit delay. Carslaw & Kaplan (1991:24) menyatakan bahwa jika perusahaan

    menerima laporan audit yang tidak standar maka proses audit akan menjadi

    lambat (Carslaw & Kaplan tidak menggunakan laporan audit tidak standar tetapi

    opini audit tidak standar. Namun demikian, Carslaw & Kaplan menyamakan

    opini audit tidak standar dengan laporan audit tidak standar. Keterangan ini bisa

    dilihat di catatan kaki nomor 4 jurnal Carslaw & Kaplan (1991) halaman 24). 

    Laporan audit yang standar diberikan oleh auditor untuk laporan keuangan

    perusahaan yang menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal

    yang material, dan tidak ada tanda yang membuat auditor meragukan

    kelangsungan usaha perusahaan.

    Lebih jauh, laporan audit yang tidak standar diberikan oleh auditor jika

    terjadi penyimpangan dari hal-hal pokok laporan audit standar misalnya adanya

    ketidakpastian atas kelangsungan hidup, penyimpangan terhadap prinsip

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    45/106

     

    akuntansi berterima umum, auditor tidak mampu memberikan pendapat lantaran

    tidak independen atau lingkup audit yang terbatas, dan adanya salah saji material.

    Pemberian laporan audit tidak standar adalah tanda dari akan adanya konflik

    antara auditor dan klien. Ahmad et al. (2005:942) dan Subekti & Widiyanti

    (2004:3) juga menegaskan apa yang sudah ditemukan oleh Carslaw dan Kaplan

    (1991:24). Dalam hal ini, auditor akan melakukan audit secara lebih hati-hati dan

    mengevaluasi laporan audit secara lebih lama.

    4.  Perusahaan Holding ( Holding Company)

    Perusahaan yang memiliki anak perusahaan baik secara langsung (direct

    holding) maupun tidak langsung (indirect holding) dikenal dengan istilah holding

    company atau perusahaan holding. Perusahaan holding yang memiliki persentase

    kepemilikan modal pada anak perusahaan lebih dari 50% atau memiliki

    pengendalian atas anak perusahaan wajib menyajikan laporan keuangan

    konsolidasi (IAI, 2007; BAPEPAM, 2000). Proses penyusunan laporan keuangan

    konsolidasi sampai dengan proses tutup buku akan membutuhkan waktu yang

    relatif lebih lama.

    5.  Ukuran Kantor Akuntan

    Selain atribut perusahaan, audit delay  juga dipengaruhi atribut-atribut kantor

    akuntan publik. KAP yang berafiliasi dengan KAP internasional empat besar (big

     four ) akan mengurangi lamanya audit delay (KAP internasional yang termasuk

    big 4  adalah PricewaterhouseCoopers (PWC), Deloitte Touche and Tohmatsu,

    Ernst & Young (E&Y), dan KPMG (www.wikipedia.org, 2008)). Lantaran

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    46/106

     

    ukurannya yang besar, KAP yang berafiliasi dengan big four  mampu mengaudit

    secara lebih efisien dan memiliki fleksibilitas dalam melakukan penjadwalan

    untuk menyelesaikan audit secara tepat waktu (Carslaw & Kaplan, 1991:24).

    Ahmad & Kamarudin (2003:6-7) juga menemukan hal serupa di Malaysia.

    2.2. Penelitian Sebelumnya

    Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan audit delay  sudah

    dilakukan di beberapa negara termasuk di Indonesia. Beberapa penelitian tersebut

    sebagai berikut:

    1.  Carslaw dan Kaplan (1991), melakukan penelitian mengenai audit delay  pada

    perusahaan-perusahaan publik di New Zealand. Penelitian ini menunjukkan

    bahwa rata-rata audit delay di New Zealand pada tahun 1987 dan 1988 masing-

    masing adalah 88 dan 95 hari. Variabel independen yang diteliti meliputi ukuran

    perusahaan, jenis industry, melaporkan rugi atau laba, extraordinary item, jenis

    opini akuntan publik, ukuran KAP, tahun buku perusahaan, kepemilikan

    perusahaan, dan proporsi utang terhadap total aset.

     Audit delay pada dua tahun observasi secara konsisten berbanding lurus dengan

    ukuran perusahaan dan kerugian yang diumumkan perusahaan. Perbedaan dengan

    penelitian yang peneliti lakukan yaitu pada variabel independen dan data sampel

    yang digunakan.

    2.  Hossain (1998) melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan publik di

    Pakistan, dengan menggunakan sampel 103 perusahaan yang terdaftar di Karachi

    Stock Exchange pada tahun 1993. Variabel independen yang digunakan adalah

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    47/106

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    48/106

     

    waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai

    dengan tanggal ditandatanganinya laporan audit untuk perusahaan manufaktur di

    BEJ adalah sebesar 89,96 hari. Waktu penyelesaian audit cenderung panjang

    apabila ukuran perusahaan menjadi semakin besar, mendapatkan opini

    unqualified opinion, tingkat profitabilitas yang rendah dan dan mengalami

    kerugian

    5.  Ahmad dan Kamarudin (2001), rata-rata audit delay  pada perusahaan publik di

    Malaysia pada tahun 1996 hingga tahun 2000 berturut-turut adalah 105,32 hari,

    110,91 hari, 113,84 hari, 103,46 hari, dan 99,62 hari. Penelitian ini menguji

    pengaruh beberapa variabel independen meliputi ukuran perusahaan, jenis

    industry, kerugian, extraordinary item, opini auditor, ukuran KAP, tahun buku,

    dan debt to equity ratio. Penelitian ini menemukan bahwa secara signifikan audit

    delay  yang terjadi akan lebih lama pada perusahaan non-finansial, perusahaan

    yang laporan keuangannya diberi opini selain unqualified opinion, perusahaan

    dengan tahun buku yang berakhir selain tanggal 31 Desember, serta perusahaan

    yang diaudit oleh KAP non The Big Five. Perbedaan dengan penelitian yang

    peneliti lakukan yaitu pada variabel independen dan data sampel yang digunakan.

    6.  Subekti dan Widiyanti (2004), rata-rata audit delay  yang terjadi di Indonesia

    pada tahun 2001 adalah 98,38 hari. Rata-rata audit delay  ini lebih panjang jika

    dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya di Indonesia. Peningkatan

    waktu audit delay  dari tahun ke tahun ini mungkin disebabkan karena adanya

    peningkatan jumlah perusahaan yang diaudit oleh auditor sejalan dengan

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    49/106

     

    kenaikan jumlah perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta dari tahun ke

    tahun. Kenaikan jumlah perusahaan yang diaudit dapat menyebabkan proses

    pengauditan memerlukan waktu yang lebih lama, karena auditor tidak hanya

    memeriksa satu perusahaan saja, melainkan beberapa perusahaan sekaligus. Hasil

    pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kelima variabel tingkat profitabilitas,

    aktiva, jenis industri, opini dan auditor (ukuran KAP) berpengaruh signifikan

    terhadap variabel audit delay. Ini artinya bahwa pelaksanaan audit oleh KAP di

    Indonesia tidak terpengaruh kondisi krisis ekonomi. Pelaksanaan audit di

    Indonesia terhadap perusahaan publik terkait dengan peraturan BAPEPAM

    tentang batas akhir publikasi dan penyampaian laporan keuangan auditan oleh

    perusahaan pada publik, Bursa Efek Jakarta maupun pada BAPEPAM.

    Variabel-variabel yang dikembangkan pada penelitian kali ini diadopsi dari

    variabel-variabel penelitian sebelumnya. Variabel-variabel yang digunakan pada

    penelitian ini mempunyai kesamaan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam

    model penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), namun ada beberapa perbedaan. Ada

    beberapa variabel yang dieliminasi pada penelitian kali ini. Seperti variabel industry,

    harus dieliminasi karena terdapat inkonsistensi pada expected sign  seperti yang

    dilaporkan oleh Carslaw dan Kaplan (1991). Untuk variabel company year-end  dan

    company ownership  juga dieliminasi karena pada penelitian Carslaw dan Kaplan

    (1991) yang mengambil subyek penelitian perusahaan yang listed  di bursa efek New

    Zealand memiliki dua periode yang umum dipakai sebagai periode tutup buku yaitu

    31 Maret dan 30 Juni sehingga harus diteliti lebih lanjut korelasinya dengan audit

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    50/106

     

    delay, sedangkan di Indonesia periode tutup buku yang umum digunakan hanya satu

    yaitu pada tanggal 31 Desember jadi tidak perlu dijadikan satu variabel tertentu.

    Sedangkan untuk company ownership  juga dieliminasi karena pada penelitian

    Carslaw dan Kaplan (1991) persentase besaran kepemilikan investor eksternal yang

    mengindikasikan kontrol dari investor tersebut terhadap perusahaan harus minimum

    30% sedangkan selain itu dikontrol oleh manajemen sendiri. Perlu penelitian yang

    lebih mendalam jika ingin mengetahui hal itu, oleh karena itu pada penelitian ini

    tidak memakai variabel tersebut. Untuk variabel extraordinary item  juga dieliminasi

    karena persentase dari adanya extraordinary item  dari pengamatan laporan auditan

    secara keseluruhan di perusahaan Indonesia yang listed  di BEI tidak besar.

    2.3. Hipotesis dan Model Analisis

    2.3.1.  Hipotesis

    1. Ukuran Perusahaan (SIZE)

    Auditor yang mengaudit laporan keuangan perusahaan besar memiliki

    kecenderungan untuk mempertahankan kliennya dengan memberi servis terbaik

    termasuk kecepatan proses audit yang dilakukannya (Cullinan et al., 2003:184-

    185). Lebih jauh, perusahaan besar memiliki sistem pengendalian internal yang

    lebih memadai sehingga proses audit yang dilakukan bisa lebih cepat (Carslaw &

    Kaplan, 1991:23). Dengan kata lain, semakin besar ukuran perusahaan maka

    semakin pendek waktu audit delay. Hal ini disebabkan adanya sistem informasi

    akuntansi yang sophisticated , sistem pengendalian internal yang memadai, dan

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    51/106

     

    keinginan auditor untuk memberi servis terbaik demi mempertahankan kerjasama

    dengan auditee besar.

    Dengan demikian hipotesis dapat dirumuskan bahwa ukuran perusahaan

    berpengaruh negatif terhadap audit delay.

    2.  Kinerja Keuangan (LOSS)

    Auditor akan mengaudit perusahaan yang mengalami kerugian dengan lebih

    hati-hati. Carslaw dan Kaplan (1991:24) mengungkapkan bahwa auditor

    mengaudit perusahaan yang mengalami kerugian secara lebih lambat untuk

    memberi perhatian lebih pada kemungkinan adanya kesalahan ( failure) maupun

    kecurangan ( fraud ). Ahmad & Kamarudin (2003:6) menyatakan bahwa

    keberadaan rugi normalnya membuat auditor mengevaluasi bukti secara lebih

    ketat untuk meyakinkan tidak adanya salah saji yang material. Ahmad et al.

    (2005:943) dan Subekti & Widiyanti (2004:3) juga menemukan hal yang sama

    dalam penelitiannya.

    Dengan demikian hipotesis dapat dirumuskan bahwa kinerja keuangan

    berpengaruh positif terhadap audit delay.

    3.  Jenis Laporan Audit (REPORT)

    Laporan audit yang tidak standar diberikan oleh auditor jika terjadi

    penyimpangan dari hal-hal pokok laporan audit standar misalnya adanya

    ketidakpastian atas kelangsungan hidup, penyimpangan terhadap prinsip

    akuntansi berterima umum, auditor tidak mampu memberikan pendapat lantaran

    tidak independen atau lingkup audit yang terbatas, dan adanya salah saji material.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    52/106

     

    Pemberian laporan audit tidak standar adalah tanda dari akan adanya konflik

    antara auditor dan klien. Ahmad et.al (2005:943) dan Subekti & Widiyanti

    (2004:3) juga menegaskan apa yang sudah ditemukan oleh Carslaw dan Kaplan

    (1991:24). Dalam hal ini, auditor akan melakukan audit secara lebih hati-hati dan

    mengevaluasi laporan audit secara lebih lama.

    Semakin lama waktu yang dibutuhkan auditor untuk mengaudit laporan

    keuangan klien maka semakin panjang audit delay  yang terjadi. Dengan

    demikian perusahaan yang menerima laporan audit tidak standar akan memiliki

    audit delay yang lebih lama.

    Dengan demikian hipotesis dapat dirumuskan bahwa kinerja keuangan

    berpengaruh positif terhadap audit delay.

    4.  Perusahaan Holding (HOLD)

    Perusahaan holding pada umumnya memerlukan waktu audit yang lebih lama

    karena lingkup audit menjadi lebih luas untuk induk perusahaan holding.

    Perusahaan tersebut memiliki anak perusahaan yang terkadang lebih dari dua dan

    setiap anak perusahaan membutuhkan audit atau setidaknya menjadi salah satu

    objek audit (mengaudit saldo investasi di anak perusahaan). Dengan demikian,

    auditor yang mengaudit perusahaan tersebut membutuhkan waktu yang lebih

    lama.

    Dengan demikian hipotesis dapat dirumuskan bahwa perusahaan holding 

    berpengaruh positif terhadap audit delay.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    53/106

     

    5.  Ukuran Kantor Akuntan (KAP)

    Perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan dengan big four  

    dihipotesiskan akan memiliki audit delay  yang lebih pendek. Dengan kata lain,

    auditor mampu menyelesaikan proses audit secara lebih cepat karena KAP

    tersebut memiliki sumber daya dan infrastruktur yang lebih memadai. Dengan

    demikian, audit delay perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan

    big four   akan lebih pendek. Subekti & Widiyanti (2004:3) dan Ahmad et al.

    (2005:943) telah membuktikan bahwa di Indonesia juga terdapat fenomena yang

    sama.

    Dengan demikian hipotesis dapat dirumuskan bahwa ukuran kantor akuntan

    berpengaruh negatif terhadap audit delay.

    2.3.2. Model Analisis

    Dari penjelasan yang telah disebutkan di atas, dapat digambarkan model

    analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan variabel

    independen dalam penelitian ini. Model analisis tersebut dapat dilihat pada Gambar

    2.2.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    54/106

     

    Gambar 2.2.

    Hubungan antara Ukuran Perusahaan, Kinerja Keuangan, Laporan Audit,

    Perusahaan Holding, dan Ukuran Kantor Akuntan terhadap Audit Delay 

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    55/106

    42

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan scientific method  (kuantitatif). Statistik

    merupakan alat analisis utama yang digunakan dalam penelitian ini. Data empiris

    yang dikumpulkan diolah secara statistik untuk menguji hipotesis penelitian yang

    diajukan. Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research, yaitu penelitian

    yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui

    pengujian hipotesis.

    3.2. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

    Variabel penelitian ini terdiri dari dua kelompok utama yaitu variabel dependen

    dan variabel independen. Berikut ini adalah pengukuran masing-masing variabel

    yang diajukan dalam penelitian.

    3.2.1. Variabel Independen

    Variabel Independen atau variabel bebas merupakan variabel yang menjadi

    sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen. Variabel independen dalam

    penelitian ini yaitu:

    1.  Ukuran Perusahaan (SIZE)

    Logaritma natural dari total aset perusahaan digunakan untuk mengukur ukuran

    perusahaan. Dalam penelitian ini, total aset merupakan jumlah aset lancar, aset tetap,

    investasi, dan uang muka. Aset tidak berwujud juga dimasukkan ke dalam total aset.

     ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

    Skripsi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... Lophiga Surbakti

  • 8/20/2019 gdlhub-gdl-s1-2011-surbaktilo-16045-abstrak-a

    56/106

     

    Penggunaan logaritma natural total aset sebagai proksi dari ukuran perusahaan sudah

    banyak digunakan oleh penelitian sebelumnya (Carslaw dan Kaplan, 1991:24;

    Ahmad & Kamarudin, 2001:6; Hossain & Taylor, 1998:9).

    2.  Kinerja Keuangan (LOSS)

    Kinerja keuangan dalam penelitian ini akan