6
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan Macam-Macam Gaya Kepemimpinan Berbagai study tentang macam-macam kepemimpinan ada 8 tipe kepemimpinan menurut Kartini Kartono (2009:80), yaitu 1. Gaya Kepemimpinan Paternalistik Tipe pemimpin paternalistik yang bersifat kepapakan, dengan sifat-sifat diantaranya : a. Overly protective. b. Selalu bersikap maha tahu dan maha besar. c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahanya untuk berinisiatif. hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. 2. Gaya Kepemimpinan Karismatik Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteriakepemimpinan yang karismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang- kadang sangat besar. Banyak memberikan inspirasi, keberanian dan keyakinan teguh pada pendirian sendiri. 3. Gaya Kepemimpinan Bebas Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing -masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. 4. Gaya Kepemimpinan Demokratis Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Menyadari bahwa mau tidak mauorganisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak

gaya 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

s

Citation preview

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Macam-Macam Gaya KepemimpinanBerbagai study tentang macam-macam kepemimpinan ada 8 tipe kepemimpinan menurut Kartini Kartono (2009:80), yaitu1.Gaya Kepemimpinan PaternalistikTipe pemimpin paternalistik yang bersifat kepapakan, dengan sifat-sifat diantaranya :a.Overly protective.b.Selalu bersikap maha tahu dan maha besar.c.Jarang memberikan kesempatan kepada bawahanya untuk berinisiatif.hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris.2.Gaya Kepemimpinan KarismatikTidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteriakepemimpinanyang karismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.Banyak memberikan inspirasi, keberanian dan keyakinan teguh pada pendirian sendiri.3.Gaya Kepemimpinan BebasPemimpin ini berpandangan bahwa umumnyaorganisasiakan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggotaorganisasiterdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuanorganisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing -masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.4.Gaya Kepemimpinan DemokratisPemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponenorganisasi. Menyadari bahwa mau tidak mauorganisasiharus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. Kepemimpinan demokratis biasanya berlangsung secara mantap dengan gejala-gejala sebagai berikut :a.Organisasi dengan segenap bagianya berjalan lancar.b.Otoritas sepenuhnya didelegasikan ke bawah, dan masing-masing menyadari tugas serta kewajibanya masing-masing.5.Gaya Kepemimpinan OtokratisKepemimpinan otokrasis itu mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang harus dipatuhi. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan keakuannya, antara laindalambentukkecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat - alat laindalamorganisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka. pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya. Pengabaian peranan para bawahandalamproses pengambilan keputusan.Pemimpin akan bersikap baik pada bawahanya asalkan bawahan itu patuh atas semua perintah yang telah diberikan.6.Gaya Kepemimpinan MiliteristisTipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah :a.Lebih banyak menggunakan sistem perintah, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana.b.Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.c.Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan.d.Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya.e.Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya.f.Komunikasi hanya berlangsung searah.

7.Gaya Kepemimpinan PopulistisKepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

8.Gaya Kepemimpinan Administratif/EksekutifKepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administrator-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.

enis dan Macam-Macam Gaya KepemimpinanDari penelitian yang dilakukan Fiedler yang dikutip oleh Prasetyo (2006) ditemukan bahwa kinerja kepemimpinan sangat tergantung pada organisasi maupun gaya kepemimpinan (p.27). Apa yang bisa dikatakan adalah bahwa pemimpin bisa efektif ke dalam situasi tertentu dan tidak efektif pada situasi yang lain. Usaha untuk meningkatkan efektifitas organisasi atau kelompok harus dimulai dari belajar, tidak hanya bagaimana melatih pemimpin secara efektif, tetapi juga membangun lingkungan organisasi dimana seorang pemimpin bisa bekerja dengan baik.Lebih lanjut menurut Prasetyo (p.28), gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Selain itu menurut Flippo (1987), gaya kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (p.394).Menurut University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Coulter (2002), Lewin menyimpulkan ada tiga gaya kepemimpinan; gaya kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas) (p.406)

Gaya Kepemimpinan AutokratisAdalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apapun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin. Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.Menurut Rivai (2003), kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi (p.61).Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan (p. 460).Kelebihan :1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.

Kelemahan :1. Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.2. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.4. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya

Gaya kepemimpinan Demokratis / PartisipatifGaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p. 61).Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan(p. 460). Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam bekerja (p.203).Kelebihan :1. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.2. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.3. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.4. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.5. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.6. Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.Kekurangan :-

Gaya Kepemimpinan Laissez-faire (Kendali Bebas)Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja.Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002, p. 460).Kelebihan :1. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.2. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.Kelemahan :1. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.2. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.3. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.4. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.