3
REFLEKSI KASUS OKTOBER 2015 “ DIARE AKU DEHIDRASI RINGAN-SEDANG” Nama : Syarah Dwi Saraswati No. Stambuk : N 111 14 057 Pembimbing : dr. Amsyar Praja, Sp.A DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Gastro 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jh

Citation preview

REFLEKSI KASUS OKTOBER 2015

“ DIARE AKU DEHIDRASI RINGAN-SEDANG”

Nama : Syarah Dwi Saraswati

No. Stambuk : N 111 14 057

Pembimbing : dr. Amsyar Praja, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA

PALU

2015

PENDAHULUAN

Setiap tahun, sekitar 2,5 miliar kasus diare terjadi pada anak-anak dibawah

usia lima tahun. Hal tersebut relatif stabil selama dua dekade terakhir. Insidensi

penyakit diare sangat bervariasi, tergantung musim dan usia anak. Insidensi

tertinggi terjadi dalam dua tahun pertama kehidupan dan menurun ketika anak

tumbuh lebih tua. Diare juga menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di

kalangan anak-anak usia dibawah lima tahun. Diare menyumbang lebih dari 1,600

kematian anak dibawah lima tahun setiap harinya pada tahun 2012. Dalam hal ini,

9 % diantaranya merupakan. (1),(2)

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan

konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air dan frekuensinya lebih

sering (biasanya 3 kali atau lebih) dalam satu hari. Bayi berusia 0–2 bulan

dikatakan diare jika buang air besar lebih dari 4 kali sehari. Bayi berusia 2 bulan

lebih dan anak balita, dikatakan diare jika buang air besar lebih dari 3 kali sehari.

Gejala diare yang sering ditemukan mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu

tubuh meningkat, nafsu makan berkurang, tinja mungkin disertai lendir atau

darah, gejala muntah dapat timbul sebelum dan sesudah diare. Bila penderita

banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu

berat badan menurun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi

cekung, selaput lendir bibir dan mulut tampak kering. (3),(4)