19
LEARNING OBJECTIVE SKENARIO 3 BLOK NEUROMUSCULOSCLETAL MOHAMMAD FAHMI NUUR FAUZAN 201110330311167 – IIIB

ganglia basalis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

parkinson, chorea syndham

Citation preview

Page 1: ganglia basalis

LEARNING OBJECTIVE SKENARIO 3

BLOK NEUROMUSCULOSCLETAL

MOHAMMAD FAHMI NUUR FAUZAN201110330311167 – IIIB

Page 2: ganglia basalis

Ganglia basalis adalah massa yang terdiri dari sekumpulan inti-inti di subtansia abu-abu pada bagian hemisfer otak.

ANATOMI GANGLIA BASALIS

Page 3: ganglia basalis

Terdiri : Nukleus kaudatus, putamen, globus palidus dan area abu – abu lain di dasar otak.- Korpus Neostriatum ( nukleus kaudatus,

putamen- Paleostriatum ( Globus palidus )- Nukleus Lentiformis ( Putamen dan Globus

Palidus )

ANATOMI GANGLIA BASALIS

Page 4: ganglia basalis

Neuron di ganglia basalis membentuk hubungan sirkuit yang berperan dalam sistim motorik ( ekstrapiramidalis) dgn melibatkan inti-inti subtalamus dan mesenfalon.

FISIOLOGI GANGLIA BASALIS

Page 5: ganglia basalis

FISIOLOGI GANGLIA BASALIS

NUKLEUS FUNGSI

BADAN AMYGDALOID Pusar Integrasi diantara sistem limbik, cerebrum dan berbagai sistem sensorik

CLAUSTRUM Pengolahan informasi visual di tingkat bawah sadar.

CAUDATE NUKLEUS Mengontrol dan mengatur irama otot mengatur posisi tubuh dalam persiapan.

LENTIFORM NUCLEUS ( PUTAMEN DAN GLOBUS PALLIDUS

Siklus gerakan lengan dan kaki ketika berjalan.

Page 6: ganglia basalis

Substantia nigra : pusat dopaminergik dari striatum dan merupakan bag. Dari sistem ektrapiramidalis yang berperan dlm proses informasi yang berasal dari kortek menuju striatum yang selanjutnya mengembalikan informasi tsb kembali ke kortek menuju thalamus

Fungsi Striatum : mengatur postur dan tonus otot

Kelainan basal ganglia : hipokinetik movement disorder ( penyakit parkinson ) dan hiperkinetik movement disorders ( chorea, tremor )

FISIOLOGI GANGLIA BASALIS

Page 7: ganglia basalis

Gangguan Ganglia Basalis, dibagi menjadi dua :1. Lesi pada globus palidus dan subtansia nigra

sindroma hipokinesia-hipertonia ( akinesia ). Ex : Parkinson

2. Lesi pada putamen dan nukleus kaudatus sindroma hiperkinesia-hipotonia. Ex : Khorea, Atetosis

FISIOLOGI GANGLIA BASALIS

Page 8: ganglia basalis

1. Hipokinesia-Hipertoni Parkinson2. Hiperkinesia-Hipotonia Khorea, Atetosis,

Hemibalismus, Hiperkinetic Dystonic Syndrome, Penyakit Wilson, Hemifasial Spasme.

KELAINAN GANGLIA BASALIS

Page 9: ganglia basalis

Gangguan neurodegeneratif umum yang dapat menyebabkan kecacatan dan menurunkan kualitas hidup.

Hilangnya sel neuron berpigmen terutama pada subtansia nigra pars kompakta dan adanya alfa-synuclein yang positif pada sitoplasma.

PARKINSON

DEFINISI

Page 10: ganglia basalis

Penyakit Parkinson : bag. Dari parkinsonisme yang secara patologis ditandai dengan degenerasi ganglia basalis terutama di subs. Nigra kompacta ( SNc ) yang disertai dgn adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik ( lew bodies ) parkinson idiopatik

Parkinsonisme : sindroma yang ditandai dgn adanya tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya reflek postural akibat penurunan kadar dopamin karena berbagai macam sebab.

PARKINSON

DEFINISI

Page 11: ganglia basalis

Kejadian meningkat umur 55 thn – 65 thn. Apabila parkinson terjadi umur 30 – 40 thn dan sering pada laki2 daripada perempuan disebabkan faktor genetik.

PARKINSON

EPIDEMIOLOGI

Page 12: ganglia basalis

1. Paparan neurotoksin dari lingkungan.2. Genetik3. Gangguan fungsi mitokondria4. Oksidatif stres5. Gangguan alfa-synuclein protein6. Trauma ( ex. Petinju )7. Peradangan ( ex. Ensefalitis )8. Gangguan sirkulasi ( aterosklerosis )

PARKINSON

ETIOLOGI

Page 13: ganglia basalis

1. Penyakit Parkinson idiopatik disebabkan oleh kematian dopaminergik neuron dan beberapa adrenergik dan serotonik neuron.

2. Kematian melanin yang mengandung pigmen dopaminergik neuron di subtansia nigra pars kompakta bertanggung jawab atas kelainan motorik.

3. Terdapat 2 jalur pada basal ganglia : jalur direct dan indirect. Jalur direct : jalur striatal langsung berhub. Dgn globus pallidus internus ( Gpi ). Jalur Indirect : Jalur striatal melalui globus pallidus eksternus ( Gpe ) n subtalamus nucleus ( STN ). Jalur kedua tsb memiliki efek berlawan dgn Gpi dan substansia nigra retikulari.

PARKINSON

PATOGENESIS

Page 14: ganglia basalis

4. Jalur direct bersinaps dgn neuron putamen yg akan memberikan proyeksi inhibisi pada Gpi dan SNr. Gpi/Snr mengirimkan inhibisi pada talamus. Aktivasi jalur tsb menyebabkan terjadinya peningkatan jalur talamokortikal tereksitasi dan meningkatkan aktivitas korteks motorik.5. Jalur Indirect bersinaps pada neuron putaminal. Neuron ini mengirimkan proyeksi inhibisi pada Gpe. Gpe kemudian mengirimkan proyeksi inhibisi menuju STN. 6. Jalur striatom juga menerima input eferen yang kuat dari subs. Nigra pars kompakta (SNc). Proyeksi dari SNc berperan dalam mengatur aktivitas sriatom dan mengantur pula aktifitas jalur direct dan indirect sehingga jalur ini selalu berada dlm keadaan seimbang dan terkoordinasi.

PARKINSON

PATOGENESIS

Page 15: ganglia basalis

Kehilangan sel di substansia nigra akan menurukan persarafan dopaminergik d striatum. 1. Hal ini mengurangi penghambatan neuron glutamatergik di nukleus

subtalamus sehingga meningkatkan aktivasi di bag. Palidum dan pars retikualtu subs. Nigra.

2. Aktivasi dopaminergik di neuron striatu akan berhenti.Proses kedua tsb menyebabkan penghambatan talamus yg berlebihan (transmitter GABA) sehingga menghambat pergerakan volunter3. Rigiditas4. Tonus otot meningkat ( rigor )5. Tremotr istirahat ( 4-8 perdetik dgn gerakan bergantian terutama pada

tangan dan jari0jari (pergerakan sama seperti menghitung uang)).6. Postur agak membungkuk dgn kaki dan lengan sedikit membengkok.7. Ekspresi wajah agak kaku, mikrografia dan bicara.8. Salivasi, depresi, dan demensia

PARKINSON

PATOGENESIS

Page 16: ganglia basalis

1. Resting Tremor : Tremor dlm keadaan istirahat ( frek. 4-6 detik ( seperti menghitung uang) mulai dari salah satu tangan kemudian dapat meluas ke kaki dan tungkai pada stadium awal biasanya asimetri.

2. Bradikensia: Gerakan spontan menurun, gerakan asosiatif menurun dan gerakan volunter sangat lamban dan sulit. Gerak asosiatif posisi jalan kecil2, gerak spontan < wajah topeng: hipomimia, hipofoni, kedipan mata <. Mikrografi

3. Rigiditas : peningkatan tonus otot-otot agonis dan antagonis ( coughwell phenomenon )

4. Reflek postural yg terganggu : sikap jalan dgn kepala fleksi dan langkah kecil2 dan kadang2 beku seolah olah terjebak.

PARKINSON

GEJALA KLINIS MOTORIK

Page 17: ganglia basalis

Melihat progresifitas penyakit menggunakan stadium :1. Stadium 1- Gejala dan keluhan pada satu sisi- Gejala ringan- Gejala membuat tdk nyaman, namun tdk menyebabkan kecacatan- Sering muncul tremor pada satu sisi- Orang sekitar melihat perubahan postur, lokomotor dan ekspresi wajah1. Stadium 2- Gejala Bilateral- Kecacatan minimal- Postur dan gait terkena1. Stadium 3- Terdapat perlambatan ggerak tubuh- Gangguan keseimbangan awal terutama pada saat berjalan atau berdiri- Disfungsi umum yang agak aneh

PARKINSON

GEJALA KLINIS MOTORIK

Page 18: ganglia basalis

1. Stadium 4- Gejala berat- Masih bisa berhalan , namun kayaknya terbatas- Rigiditas san bradikensia- Tidak mampu untuk hidup sendiri- Tremor Lebih Jaran dari pada d stadium awal1. Stadium 5- Kakeksia- Invalid- Tidk dpt berjalan atau berdiri- Membutuhkan perawatan

PARKINSON

GEJALA KLINIS MOTORIK

Page 19: ganglia basalis

1. Kecapain kronis2. Hiposmia ( Penurunan sensasi penciuman )3. Nyeri4. Gangguan otonom5. Gangguan tidur6. Gangguan neopsikatri dgn apati7. Kecemasan8. Depresi9. Gangguan kognitif10. Demensia11. Psikosis

PARKINSON

GEJALA KLINIS NON MOTORIK