29
1. Gangguan Cairan & Aliran darah 2. Penuaan

Gangguan Aliran Darah & Aging

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medicine

Citation preview

  • 1. Gangguan Cairan & Aliran darah
    2. Penuaan

  • GANGGUAN HEMODINAMIK

    Udema - DehidrasiHiperaemia dan KongestiHemorrhagiaHemostasis TrombosisIskemia InfarkSyok
  • UDEMA

    PENIMBUNAN CAIRAN DALAM CELAH INTERSTITIAL

    DAN/ATAU RONGGA DALAM TUBUH

    misal : hidrothoraks, hidrosalpinx, ascites

    Penyebab

    - tekanan intravaskuler naik ( hidrostatik )

    - permeabilitas dinding pembuluh darah naik

    - tekanan osmotik plasma turun

    - retensi natrium

    - obstruksi aliran limfe

  • Hidrostatik Udema

    1. Akibat dari hambatan aliran balik vena

    dekompensasi jantung kanan udema umum

    dekompensasi jantung kiri udema lokal : udema pulmo

    Udema Pulmo dapat disebabkan oleh

    - naiknya permeabilitas kapiler pulmo (mis infeksi)

    - sindroma nephrotik

    - sirosis hepatis

    2. Akibat naiknya aliran masuk arteri

    respon radang dilatasi arteri udema lokal

  • Permeabilitas Pembl Drh Naik

    Ditemukan pada respon radang

    Tekanan Osmotik Plasma Turun

    Terjadi pada hipoalbuminaemia yg diakibatkan oleh

    Turunnya sintesis dalam hati (penyakit hati terminal)

    Banyaknya yg terbuang melalui urin (sindrom nephrotik)

    Intake yg kurang (kwashiokor, malnutrisi)

    Retensi Natrium

    Primer o.k kerusakan ginjal

    Sekunder o.k aliran darah ginjal < perfusi <

    sekresi renin sistem angiotensin aldosteron>

    tubulus menahan Na retensi air isi intravask naik

    tek hidrostatik naik udema hidrostatik

  • Ascites

    1. pada sirosis hepatis, o.k

    - sel hati rusak sintesis albumin< hipoalbumin

    - gangguan saluran limfe yg melalui hati

    - ginjal terganggu sistem renin-angiotensin hiperaldosteronism retensi Na dan air

    2. pada tumor ovarium , o.k

    - desakan hambatan aliran darah dan limfe

    - tek hidrostatik naik ascites

  • LYMPHEDEMA

    ditemukan pada

    - obstruksi sistem limfatik di inguinal (filariasis)

    elephantiasis

    - kanker mamma obstruksi udema mamma

    - radioterapi fibrosis obstruksi udema

    Dehidrasi

    o.k air hilang >> dan atau pemasukan>, diabetes insipidus

    Klinik : mulut & kulit kering, hematokrit >>

    viskositas naik aliran lambat organ terganggu

  • HIPERAEMIA

    merupakan proses aktif dari naiknya aliran darah yang masuk dalam jaringan akibat dari dilatasi pembuluh darah misal pada respon radang, aktifitas otot

    KONGESTI

    merupakan hiperaemia pasif akibat hambatan

    aliran darah kapiler sbg akibat hambatan aliran

    darah vena (misal pd trombus vena, dekompensasi jantung)

    jar/organ merah tua kebiruan o.k darah miskin oksigen

  • Kongesti Akut

    Bisa tanpa akibat serius, bisa nekrosis iskemik pada jaringan sekitar pembuluh darah akibat hipoksi dan tekanan >

    Pada hati kongesti sentrilobuler nekrosis

    (sentral hemorrhagik)

    Kongesti Pasif

    Kronik iskemia disertai kematian sel, diganti jaringan ikat

    Pada hati terjadi hati pala (nutmeg liver) lanjut

    fibrosis > cardiac cirrhosis

    Pada paru heart failure cells lanjut jaringan

    ikat kolagen > brown induration

  • HEMORRHAGIA

    Keluarnya darah dari pembuluh darah/jantung o.k trauma, spontan (mis.hipertensi) , lemahnya dinding pembuluh darah (mis.defisiensi vit C), kelainan trombosit (mis idiopatik trombositopenia purpura)

    Klinik : petechiae, purpura, echymoses, hematoma,

    mengisi rongga (hematotoraks, hematosalping)

    hematuri, hematemesis, hemoptoe,

    epistaksis

  • SYOK

    Jumlah aliran darah ke jaringan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme nya

    iskemia reversibel ireversibel mati

    sesuai utk kegagalan hemodinamik, tdk sepsis/

    neurogenik

    Klasifikasi

    Kardiogenik oleh karena

    - kegagalan pompa (fibrilasi jantung, infark miokard)

    - gagal jantung obstruktif (pd emboli paru masif)

    2.Hipovolemik o.k perdarahan >>, cairan tubuh

  • 3. Hipotensi Perifer

    o.k hilangnya tonus vaskuler perifer serta pengumpulan darah pd sirkulasi perifer,karena

    a. Vasodilatasi pd septikaemia/toksin bakteri Syok Septik

    b. Stimulasi neurogenik pd nyeri >>, trauma medula spinalis atau otak Syok Neurogenik

    c. Reaksi anafilaktik Syok Anafilaktik

    Mikrotrombi sistem vaskuler, perdarahan, bercak- bercak nekrosis iskemik yg banyak

  • KELAINAN ORGAN

    1. Paru adult respiratory distress syndrome

    2. Tr Gastro-intestinal iskemia mukosa perdarahan

    3. Ginjal nekrosis tubuler

    4. Hati nekrosis sentrilobuler

    5. Otak iskemik perdarahan dan udema

    6. Kel Adrenal perdarahan dan nekrosis kortek

  • STADIUM SYOK

    1. Syok Kompensasi dgn cara denyut jantung > ,

    konstriksi pembuluh darah tepi, keluarnya cairan

  • MINERAL DAN TREIS ELEMEN

    Kalium, dilepas oleh sel/jar yg rusak dlm darah

    - hiperkalemi yg moderat asimptomatik

    yg berat risiko cardiac arrest

    - hipokalemi menyebabkan disritmia jantung,

    kelemahan otot, gangguan fungsi ginjal

    Kalsium

    - hiperkalsemi, akut muntah, poliuria

    persisten kalsifikasi metastatik (tertimbun di tub ginjal, alveoli paru )

    - hipokalsemi, menyebabkan neuromuskuler hiper

    sensitif tetani

  • Timbunan Kalsium Tanpa Hiperkalsemi

    1. Kalsifikasi distrofik, pada nekrosis koagulasi,

    penyembuhan radang bernanah, aterosklerosis,

    tbc kekakuan organ, bentuk berubah

    fungsi terganggu

    2. Kalsinosis, timbunan dlm jar subkutis, otot pada skleroderma, dermatomiositis

    3. Pembentukan tulang heterotropik, timbunan merangsang metapalsia tulang oleh fibroblast

    4. Pembentukan batu /litiasis, endapan kalsium membentuk batu dalam saluran/ ruang organ

    tubuh, misal vesikolitiasis

  • TREIS ELEMEN

    Merupakan elemen yg ada dlm tubuh dalam jumlah sedikit dan diperlukan tubuh

    Masuk dlm tubuh dpt sengaja atau tidak

    Treis elemen KonsentrasiJenis Penyakit

    Zinc rendahgangguan perbaikan luka

    Iodine rendahstruma

    Mercuri tinggineuropati

    Timah tinggineuropati, anemia

    Aluminium tinggiencefalopati, kelainan tlg

    Tembaga tinggikerusakan hati

    Kobalt tinggikardiomiopati

  • BED REST

    Sakit istirahat total di tempat tidur

    KOMPLIKASI

    1. ulkus dekubitus

    tekanan nekrosis iskemik ganggren

    2. trombosis vena

    gerak otot < aliran balik lambat trombus

    3. osteoporosis dan kelemahan otot

    pengurangan masa tulang dan pelepasan

    kalsium hiperkalsiuria batu ginjal

    masa otot juga berkurang lemah

    4. pneumonia hipostatik

    gerak respirasi dan reflek batuk

  • PENUAAN

    Mengapa menjadi tua ??

    1. umur spesies berbeda

    2. nutrisi baik umur lebih panjang

    3. beberapa jenis sel mampu membelah

  • PENUAAN

    Berkurangnya (bertahap) kemampuan jaringan untuk meremajakan (renew) diri, mempertahankan struktur dan fungsi normal, menolak/bertahan terhadap ruda paksa (termasuk infeksi), memperbaiki seluruh kerusakan, sepanjang hidupnya

    pertahanan thd infeksi berkurang, akumulasi hasil

    metabolisme dan distorsi struktur, yang terpapar sebagai penyakit degeneratif (hipertensi, aterosklerosis, diabetes, kanker) yang membantu menghantarkan ke- akhir hidup melalui peristiwa yang dramatik (seperti stroke, infark miokard, penyebaran kanker dsb)

  • Proses Penuaan berbeda beda untuk setiap sel, individu,

    spesies, karena :

    1. Perbedaan Genetik

    2. Perbedaan Nutrisi

    3. Perbedaan Sel / Jaringan

    4. Perbedaan Kemampuan Pembelahan Sel Umur Sel

    Laboratorik Tergantung dari :

    a. spesies sel donor

    b. umur sel donor

    c. adanya gangguan metabolisme

    d. asal jaringan

    e. kemampuan proliferasi jaringan asal

  • CAUSES OF AGING

    1. Teori Genetic Clock

    waktu/jumlah mitosis terbatas habis mati (tanpa ada kejadian apa apa)

    Bukti pendukung

    a. Lama hidup setiap spesies berbeda

    b. Perubahan Neoplastik penuaan berhenti, pembelah

    an terus menerus sel immortal o.k adanya perubahan program dalam inti

    2. Teori Error Catastrophe

    kesalahan2 dalam sel yang terakumulasi, akan mengawali serangkaian reaksi dari kesalahan lain yang bertambah besar dan akhirnya membunuh sel sendiri

  • Bukti Pendukung

    1. Kesalahan Duplikasi DNA

    Kejadiannya bertambah sejalan dengan bertambahnya umur sel. Kesalahan Aktifitas Polimerase DNA hilangnya kemampuan replikasi sintesis DNA gen yang berguna hilang, mis gen yg menyebabkan sintesis mitosis-inhibiting protein

    2. Kesalahan Sintesis RNA

    Mutasi DNA yg cacat menyebabkan hilangnya RNA (yg ber guna) dan protein (mis repair enzyme), atau akumulasi RNA abnormal dan division-inhibiting protein

    3. Perubahan Sintesis Protein (baik akibat kesalahan: mutasi DNA/transkripsi/translasi) yang berlangsung mengikuti waktu

  • 4. Unrepaired DNA dan Lesi Lainnya

    Lesi DNA (akibat gagalnya sistem ensim yg bertugas memperbaiki lesi) yang spontan atau akibat lingkungan, terjadi sepanjang waktu dan terakumulasi

    5. Stabilitas DNA dan Efisiensi Perbaikan

    Semakin stabil duplikasi DNA semakin panjang umur spesies

    Begitu juga kemampuan perbaikan lesi DNA, yang makin efisien pada spesies yang berumur panjang

  • KARAKTERISTIK USIA LANJUT

    Kemunduran respon terhadap penyakit

    tidak ada tanda dan gejala khas termasuk lab

    Nilai ambang sakit lebih tinggi

    datang dengan kondisi lebih lanjut/luas/parah

    Penyakit multipel

    dementia senilis, katarak, pendengaran berkurang, elastosis kulit, osteoporosis, hipertesi, IHD, hiperplasia prostat, sendi degeneratif, udema tungkai akibat gagal jantung, atrofi berbagai organ

  • PENYAKIT AKIBAT LINGKUNGAN

    LINGKUNGAN PENYAKIT SEMBUH/BERAT

    BURUK/JELEK

    * tractus respiratorius pneumokoniosis

    * organ lain

    tersering : - kanker paru, copd (emfisema, bronkitis kr)

    - aterosklerosis, infark miokard

  • EFEK POLUTAN

    Efek Langsung, asam/basa kuat efek korosif

    langsung pada kulit

    Efek Tidak Langsung, bahan kimia merubah metabolisme sel dan merusaknya

    Efek Lanjut, jumlah kecil dlm waktu lama kumulatif terlihat, misal ultra violet

    PAPARAN KLINIK EFEK POLUTAN

    1. Toksik Akut

    2. Reaksi Alergi

    3. Kanker

    4. Penyakit Paru Kronik - Pneumokoniosis

  • PNEUMOKONIOSIS

    Penyakit paru akibat debu yang terhirup

    Perkembangan Selanjutnya Tergantung

    * konsentrasi polutan

    * ukuran dan bentuk kontaminan

    * jumlah yang tertahan dalam tr resp

    * lamanya terpapar

    * kelarutan dan reaktifitasnya

    yang larut: reaksi paru eksudatif akut

    tidak larut: pneumokoniosis fibrosa

  • 1. Debu batubara, tertimbun dalam paru makrofag terbentuk makula & jar ikat fibrosis paru masif progresif

    bercak paru hitam

    2. Debu karbon, antrakosis ke pleura pleuritis fibrosa

    sekunder meluas alveolus/elastisitas berkurang

    klinik : batuk dahak pekat hitam

    3. Debu silika, awal keluhan tidak nyata lanjut meluas

    alveolus terisi eksudat ( eksudasi alveolus masif)

    fibrosis & kalsifikasi nodul putih keabuan

    klinik : batuk, dispneu, nyeri dada sampai hemoptoe

    4. Debu asbes, pneumokoniosis interstitialis fibrosa lanjut

    meluas perlekatan (dgn pleura) sesak & tekanan

    pulmonal meningkat dekomp jantung kanan CPC