89
GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA Karya Tulis Ilmiah Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi OLEH : WA ODE MIRNAWATI DEWI NIM. P00331014054 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D-III GIZI 2018

GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

i

GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II

DI RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi

OLEH :

WA ODE MIRNAWATI DEWI

NIM. P00331014054

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-III GIZI

2018

Page 2: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

ii

Page 3: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

iii

Page 4: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

4

GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS

TIPE II DI RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI

TENGGARA

RINGKASAN WD.

Mirnawati Dewi

di bawah bimbingan Fonnie E. Hasan dan Evi Kusumawati

Latar Belakang : Pola Makan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan

penyakit Diabetes Melitus, Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu

Frankilwari (2013) dalam Gratia dkk (2015) di Puskesmas Nusukan Banjarsari,

menunjukkan adanya hubungan antara pola makan dengan kejadian diabetes Melitus,

dengan OR= 10,0;95% (91%) dapat diinterpretasikan bahwa responden yang dengan pola

makan yang buruk memiliki 10 kali lipat risiko terhadap kejadian diabetes melitus tipe II.

Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pola makan pasien rawat jalan Diabetes

Mellitus Tipe II di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

Metode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik

dengan pendekatan survey dan telah dilaksanakan pada pada tanggal 23 Juli – 2 Agustus

2018 di RSU Bahteramas Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 orang.

Tehnik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling.

Hasil : Jumlah energi, karbohidrat, dan protein sebagian besar kategori lebih masing-

masing sebesar 55,1%, 65,3% dan 91,8%, sedangkan sumber lemak sebagan besar (65,3%)

kategori kurang. Jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi sumber karbohidrat 100%

selalu konsumsi nasi, sumber protein sebgaian besar (98%) selalu konsumsi ikan dan tempe

tahu (28,6%), sumber lemak sebagian besar (71,4%) sering konsumsi minyak, sumber

kafein sebagian besar (32,7%) sering konsumsi teh, dan sumber serat sebagian besar (51%)

selalu konsumsi sayur bayam, dan pisang (30,6%).

Disarankan Penerapan pola makan gizi seimbang dan membiasakan beraktifitas fisik secara

teratur merupakan inti dari program pengendalian diabetes mellitus, dan bagi rumah sakit

dilakukan konseling gizi tentang pengaturan pola makan bagi penderita diabetes mellitus.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Pola Makan

Daftar Pustaka : 17 (1997-2018)

Page 5: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Gambaran Pola Makan Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe II di Rumah Sakit

Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.” dengan baik sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Amd.Gz (Ahli Madya Gizi) di Program Studi D-III Gizi,

Politeknik kesehatan Kendari.

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis dihadapkan dengan berbagai

hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka hambatan

tersebut dapat teratasi. Olehnya itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

rasa terima kasi yang sebesar–besarnya kepada :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekes Kendari.

2. Ibu Sri Yunancy V.G, SST,MPH selaku Ketua Jurusan Gizi.

3. Ibu Euis Nurlaela, S.Gz, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III Gizi.

4. Ibu Fonnie E. Hasan, DCN, M.Kes selaku Pembimbing Utama.

5. Ibu Evi Kusumawati, SST, M.Si,Med selaku Pembimbing Pendamping.

6. Ibu Rita Irma, SST, MPH selaku Penguji I

7. Ibu Risma Sake, SP, MPH selaku Penguji II

8. Ibu Astati, SST, M.kes selaku Penguji III

9. Bapak dan Ibu Dosen Gizi yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan proposal penelitian ini.

Page 6: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

6

10. Ucapan terima kasih teristimewa kepada Aya handa tercinta La ode Heto, SE dan

Ibunda Tercinta Murni Dely, kakak tersayang Brigadir La ode Muh. Agus Herman, Wa

ode Indria Aslimu Herman, SH, Briptu La ode Muh. Indra Suaslimu Herman dan La

ode Muhammad Zulqifli , dan adikku tersayang La ode Muh. Rahmat Manangikiri

yang telah memotivasi saya dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini

Akhirnya penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk

kesempurnaan penulisan sangat diharapkan. Atas saran dan kritik, penulis ucapakan

terima kasih banyak. Namun demikian adanya karya tulis ilmiah semoga dapat dijadikan

acuan tindak lanjut penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya ilmu

gizi.

Kendari , Agustus 2018

Penulis

Page 7: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel ..................................... 31

Tabel 2 Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Pola Makan Terhadap

Jumlah Kalori ..................................................................................................... 31

Tabel 3 Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Karbohidrat ...................................... 32

Tabel 4 Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Protein ............................................... 32

Tabel 5 Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Lemak ............................................... 33

Tabel 6 Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Kafein............................................... 33

Tabel 7 Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Serat .................................................. 34

Page 8: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

888

DAFTAR GAMBAR

Gamabar 1 Kerangka Konsep ........................................................................................ 23

Page 9: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Master Tabel

Lampiran 3 Hasil Output SPSS

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 Surat Setelah Melakukan Penelitian

Page 10: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi masalah kesehatan masyarakat

yang cukup besar di Indonesia pada saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya

pergeseran pola penyakit secara epidemiologi dari penyakit menular yang

cenderung menurun ke penyakit tidak menular yang secara global meningkat

di dunia, dan secara nasional telah menduduki sepuluh besar penyakit

penyebab kematian dan kasus terbanyak, yang diantaranya adalah penyakit

diabetes melitus (DM) dan penyakit metabolik (PM) (Depkes, 2008 dalam

Toharin, Cahyati, Zainafree, 2015).

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar.

Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita Diabetes Melitus pada

tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan,

jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Diabetes

mellitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran

biaya kesehatan untuk Diabetes Mellitus telah mencapai 465 miliar USD.

International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta

orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM. Sebesar 80% orang

dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pada

tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di Asia

Tenggara Jumlah penderita DM terbesar berusia antara 40-59 tahun (International

Diabetes Federation, 2011 dalam Trisnawati, Widarsa, Suastika, 2013).

Page 11: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

2

Prevalensi nasional Penyakit Diabetes Melitus adalah 1,1% pada tahun 2007

dan meningkat menajadi 2,1% pada tahun 2013 (berdasarkan diagnosis tenaga

kesehatan dan gejala). Menurut Riskesdas tahun 2013 di Sulawesi Tenggara

penderita DM sebesar 1,9%. Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit ke

tiga terbesar di Sulawsi Tenggara dengan jumlah kasus 2.983 kasus (Dinkes

Provinsi, 2017).

Peningkatan jumlah penderita DM yang sebagian besar DM tipe 2,

berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah,

faktor risiko yang dapat diubah dan faktor lain. Menurut Soegondo (2011)

bahwa DM berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi

riwayat keluarga dengan DM (first degree relative), umur ≥45 tahun, etnik,

riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi >4000 gram atau riwayat

pernah menderita DM gestasional dan riwayat lahir dengan berat badan rendah

(<2,5 kg). Faktor risiko yang dapat diubah meliputi obesitas berdasarkan IMT

≥25 kg/m2 atau lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm pada laki-

laki, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemi dan pola makan yang tidak

sehat.

Pola Makan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan penyakit

Diabetes Melitus, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu

Frankilwari (2013) dalam Gratia dkk (2015) di Puskesmas Nusukan Banjarsari,

menunjukkan adanya hubungan antara pola makan dengan kejadian diabetes

Melitus, dengan OR= 10,0;95% (91%) dapat diinterpretasikan bahwa responden

yang dengan pola makan yang buruk memiliki 10 kali lipat risiko terhadap

kejadian diabetes melitus tipe II.

Page 12: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

3

Berdasarkan hasil survei pada tahun 2015 di Rumah Sakit Umum

Bahteramas terdapat 1025 kasus pasien rawat jalan yang menderita DM. Pada tahun

2016 penyakit Diabetes Mellitus meningkat sebesar 1140 kasus dan pada taun 2017

meningkat menjadi sebesar 1210 kasus. Hal ini mengindikasikan semakin

bertambah penderita DM setiap tahunnya, sehumgga peneliti ingin mengetahui apa

penyebab sehingga penderita DM semakin meningkat. Dari data tersebut peneliti

ingin mengatahui “Gambaran Pola Makan Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus

Tipe II di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran pola makan pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe

II di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mengetahui gambaran pola makan pasien rawat jalan Diabetes Mellitus

Tipe II di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik pasien rawat jalan Diabetes Mellitus tipe II di

Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi umur,

etnis, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.

b. Mengetahui gambaran pola makan (jumlah, jenis dan frekuensi) pasien rawat

jalan Diabetes Mellitus tipe II di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara.

Page 13: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Sebagai sarana pengembangan diri dan penerapan pengetahuan yang

diperoleh peneliti tentang metodologi penelitian, epidemiologi penyakit tidak

menular khususnya penyakit Diabetes Mellitus tipe 2.

2. Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai bahan bacaan khususnya di perpustakaan Jurusan gizi yang

diharapkan bermanfaat sebagai data awal dan referensi untuk penelitian

selanjutnya.

3. Bagi rumah sakit dan masyarakat

Sebagai bahan informasi mengenai faktor resiko penyakit Diabetes

Mellitus tipe 2.

Page 14: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe II

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

sesorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah

akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi

insulin.

Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang

di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh

sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin)

(Depkes, 2005 dalam Fatimah,2015).

Sementara itu, ,menurut WHO (1999) seperti yang dikutip Riskesdas

2007, nilai rujukan untuk diabetes mellitus aadalah :

• Normal (non DM) < 140 mg/dl

• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) 140 - < 200 mg/dl

• Diabetes Mellitus (DM) > 200 mg/dl

2. Klasifikasi Diabetes Mellitus Tipe II

Taylor (1995) dalam Saifunurmazah (2013) penyakit DM dibagi

kedalam dua tipe utama, yaitu :

a. DM Tipe 1 (DM tergantung insulin)

DM tipe ini disebabkan karena kekurangan insulin, biasanya

berkembang relatif pada usia muda, lebih sering pada anak wanita daripada

anak laki-laki dan diperkirakan timbul antara usia enam dan delapan atau 10

Page 15: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

6

dan 13 tahun. Gejalanya yang tampak sering buang air kecil, merasa

haus. Terlalu banyak minum, letih, lemah, cepat marah. Gejala-gejala

tersebut tergantung dari usaha tubuh untuk menemukan sumber energi

yang tepat yaitu lemak dan protein. DM tipe ini bisa di kontrol dengan

memberikan suntikan insulin.

b. DM tipe 2 (DM tidak tergantung insulin)

Tipe ini biasanya terjadi setelah usia tahun 40 tahun. DM ini

disebabkan karena insulin tidak berfungsi dengan baik. Gejalanya antara lain

: sering buang air kecil, letih atau lelah, mulut kering, impoten,

menstruasi tidak teratur pada wanita, infeksi kulit, sariawan, gatal-gatal

hebsat, lama sembuhnya jika terluka. Sebagian besar penderita DM tipe

ini mempunyai tubuh gemuk dan sering terjadi pada wanita berkulit putih.

3. Patofisiolagi Diabetes Mellitus Tipe II

Pada DM tipe 2, sekresi insulin di fase 1 atau early peak yang terjadi

dalam 3-10 menit pertama setelah makan yaitu insulin yang disekresi pada fase

ini adalah insulin yang disimpan dalam sel beta (siap pakai) tidak dapat

menurunkan glukosa darah sehingga merangsang fase 2 adalah sekresi insulin

dimulai 20 menit setelah stimulasi glukosa untuk menghasilkan insulin lebih

banyak, tetapi sudah tidak mampu meningkatkan sekresi insulin sebagaimana

pada orang normal. Gangguan sekresi sel beta menyebabkan sekresi insulin pada

fase 1 tertekan, kadar insulin dalam darah turun menyebabkan produksi glukosa

oleh hati meningkat, sehingga kadar glukosa darah puasa meningkat. Secara

berangsur-angsur kemampuan fase 2 untuk menghasilkan insulin akan menurun.

Dengan demikian perjalanan DM tipe 2, dimulai dengan gangguan fase 1 yang

Page 16: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

7

menyebabkan hiperglikemi dan selanjutnya gangguan fase 2 di mana tidak

terjadi hiperinsulinemi akan tetapi gangguan sel beta. Penelitian menunjukkan

adanya hubungan antara kadar glukosa darah puasa dengan kadar insulin puasa.

Pada kadar glukosa darah puasa 80-140 mg/dl kadar insulin puasa meningkat

tajam, akan tetapi jika kadar glukosa darah puasa melebihi 140 mg/dl maka

kadar insulin tidak mampu meningkat lebih tinggi lagi; pada tahap ini mulai

terjadi kelelahan sel beta menyebabkan fungsinya menurun. Pada saat kadar

insulin puasa dalam darah mulai menurun maka efek penekanan insulin terhadap

produksi glukosa hati khususnya glukoneogenesis mulai berkurang sehingga

produksi glukosa hati makin meningkat dan mengakibatkan hiperglikemi pada

puasa. Faktor-faktor yang dapat menurunkan fungsi sel beta diduga merupakan

faktor yang didapat (acquired) antara lain menurunnya massa sel beta,

malnutrisi masa kandungan dan bayi, adanya deposit amilyn dalam sel beta dan

efek toksik glukosa (glucose toXicity).

Pada sebagian orang kepekaan jaringan terhadap kerja insulin tetap dapat

dipertahankan sedangkan pada sebagian orang lain sudah terjadi resistensi

insulin dalam beberapa tingkatan. Pada seorang penderita dapat terjadi respons

metabolik terhadap kerja insulin tertentu tetap normal, sementara terhadap satu

atau lebih kerja insulin yang lain sudah terjadi gangguan. Resistensi insulin

merupakan sindrom yang heterogen, dengan faktor genetik dan lingkungan

berperan penting pada perkembangannya. Selain resistensi insulin berkaitan

dengan kegemukan, terutama gemuk di perut, sindrom ini juga ternyata dapat

terjadi pada orang yang tidak gemuk. Faktor lain seperti kurangnya aktifitas

fisik, makanan mengandung lemak, juga dinyatakan berkaitan dengan

Page 17: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

8

perkembangan terjadinya kegemukan dan resistensi insulin (Schteingart, 2005

dalam Jafar, 2009).

4. Patogenesis Diabetes Mellitus Tipe II

Tingginya kadar gula pada penderita DM tipe-2 disebabkan oleh

insensitivitas seluler terhadap insulin. Selain itu, juga terjadi kurangnya sekresi

insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak cukup untuk memepertahankan

glukosa plasma yang normal (Garnita, 2012).

5. Faktor Resiko Diabetes Mellitus Tipe II

Peningkatan jumlah penderita DM yang sebagian besar DM tipe 2,

berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah,

dan faktor lain. Menurut American DiabetesAssociation (ADA) bahwa DM

dalam Soegondo (2011) berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat

diubah meliputi riwayat keluarga dengan DM (first degree relative), umur

≥45 tahun, etnik, riwayat melahirkan bayi dengan berat, badan lahir bayi

>4000 gram atau riwayat pernah menderita DM gestasional dan riwayat lahir

dengan beratbadan rendah (<2,5 kg). Faktor risiko yang dapat diubah

meliputi obesitas berdasarkan IMT ≥25kg/m2 atau lingkar perut ≥80 cm

pada wanita dan ≥90 cm pada laki-laki, kurangnya aktivitas fisik,

hipertensi, dislipidemi dan diet tidak sehat.

Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes adalah penderita

polycystic ovarysindrome (PCOS), penderita sindrom metabolikmemiliki

riwatyat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa

terganggu (GDPT) sebelumnya, memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler

seperti stroke, PJK, atau peripheral rrterial Diseases (PAD), konsumsi

Page 18: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

9

alkohol, faktor stres, kebiasaan merokok, jenis kelamin, konsumsi kopi dan

kafein.

a. Obesitas (kegemukan)

Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa

darah, pada derajat kegemukan dengan IMT > 23 dapat menyebabkan

peningkatan kadar glukosa darah menjadi 200 mg%.

b. Hipertensi

Peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat

dengan tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya

tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah perifer.

c. Riwayat Keluarga Diabetes Mellitus

Seorang yang menderita Diabetes Mellitus diduga mempunyai gen

diabetes. Diduga bahwa bakat diabetes merupakan gen resesif. Hanya

orang yang bersifat homozigot dengan gen resesif tersebut yang

menderita Diabetes Mellitus.

d. Dislipidemia

Adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak

darah (Trigliserida > 250 mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan

plasma insulin dengan rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering didapat

pada pasien Diabetes.

e. Umur

Berdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena Diabetes

Mellitus adalah > 45 tahun. Diabetes mellitus tipe II biasanya terjadi

setelah usia 30 tahun dan semakin sering terjadi setelah usia 40 tahun,

Page 19: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

10

selanjutnya terus meningkat pada usia lanjut. Kejadian usia lanjut dengan

gangguan toleransi glukosa mencapai 50-92% (Rochman dalam Sudoyo,

2006). Sekitar 6% individu berusia 45-64 tahun dan 11% individu berusia

lebih dari 65 tahun menderita DM tipe II (Ignativicius & Workman, 2006).

Rochman W dalam Sudoyo (2006) menyatakan bahwa usia sangat erat

kaitannya dengan terjadinya kenaikan kadar glukosa darah, sehingga

semakin meningkat usia maka prevalensi DM dan gangguan toleransi

glukosa semakin tinggi. Proses menua yang berlangsung setelah usia 30

tahun mengakibatkan perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia.

Perubahan dimulai dari tingkat sel, berlanjut pada tingkat jaringan dan

akhirnya pada tingkat organ, yang dapat mempengaruhi fungsi homeostasis

(Price and Wilson, 2006 dalam Amitira, 2016).

f. Jenis kelamin

Penyakit DM ini sebagian besar dijumpai pada perempuan

dibandingkan laki-laki karena terdapat perbedaan dalam melakukan semua

aktivitas dan gaya hidup sehari-hari yang sangat mempengaruhi kejadian

suatu penyakit, dan hal tersebut merupakan salah satu faktor risiko

terjadinya penyakit DM. Jumlah lemak pada laki-laki dewasa rata-rata

berkisar antara 15-20% dari berat badan total, dan pada perempuan

sekitar 20-25%. Jadi peningkatan kadar lemak pada perempuan lebih tinggi

dibandingkan laki-laki, sehingga faktor risiko terjadinya DM pada

perempuan 3-7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki yaitu 2-3

kali lipat (Soegondo, 2011).

Page 20: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

11

g. Riwayat persalinan

Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat

badan bayi > 4000gram (Soegondo, 2011).

h. Faktor Genetik

DM tipe 2 berasal dari interaksi genetis dan berbagai faktor mental

Penyakit ini sudah lama dianggap berhubungan dengan agregasi familial.

Risiko emperis dalam hal terjadinya DM tipe 2 akan meningkat dua

sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami

penyakit ini.

Faktor genetik merupakan faktor penting pada DM yang dapat

mempengaruhi sel beta dan mengubah kemampuannya untuk mengenali

sekretoris insulin. Keadaan ini meningkatkan kerentanan individu tersebut

terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat mengubah integritas dan

fungsi sel beta pankreas (Price and Wilson, 2006 dalam Amitira, 2016).

i. Aktifitas fisik

Kurangnya aktifitas merupakan salah satu faktor yang ikut berperan

dalam menyebabkan resistensi insulin pada DM tipe II (Soegondo,

2007). Kriska (2007) dalam Amitira (2016) menyatakan mekanisme

aktifitas fisik dapat mencegah atau menghambat perkembangan DM tipe

II yaitu : 1) resistensi insulin; 2) peningkatan toleransi glukosa; 3)

Penurunan lemak adipose; 4) Pengurangan lemak sentral; perubahan

jaringan otot. Aktivitas fisik yang semakin jarang maka gula yang

dikonsumsi juga akan semakin lama terpakai, akibatnya prevalensi

peningkatan kadar gula dalam darah juga akan semakin tinggi.

Page 21: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

12

j. Pola makan

Penurunan kalori berupa karbohidrat dan gula yang diproses secara

berlebihan, merupakan faktor eksternal yang dapat merubah integritas

dan fungsi sel beta individu yang rentan (Prince & Wilson, 2006). Individu

yang kelebihan berat badan harus melakukan diet untuk mengurangi

kebutuhan kalori sampai berat badannya turun mencapai batas ideal.

Penurunan kalori yang moderat (500-1000 Kkal/hari) akan menghasilkan

penurunan berat badan yang perlahan tapi progresif (0,5-1 kg/minggu).

Penurunan berat badan 2,5-7 kg/bulan akan memperbaiki kadar glukosa

darah (ADA, 2006 dalam Amitira, 2016).

k. Alkohol dan Rokok

Perubahan-perubahan dala gaya hidup berhubungan dengan

peningkatan frekuensi DM tipe 2. Walaupun kebanyakan peningkatan ini

dihubungkan dengan peningkatan obesitas dan pengurangan

ketidakaktifan fisik, faktor-faktor lain yang berhubungan dengan

perubahan darilingkungan tradisional kelingkungankebarat- baratan yang

meliputi perubahan-perubahan dalam konsumsi alkohol dan rokok, juga

berperan dalam peningkatan DM tipe 2. Alkohol akan menganggu

metabolisme gula darah terutama pada penderita DM,

sehingga akan mempersulit regulasi gula darah dan meningkatkan

tekanan darah. Seseorang akan meningkat tekanan darah apabila

mengkonsumsi etil alkohol lebih dari 60ml/hari yang setara dengan 100

ml proof wiski, 240 ml wine atau 720 ml.

Page 22: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

13

l. Stress

Respon stress menyebabkan terjadinya sekresi sistem saraf simpatis

yang diikuti oleh sekresi simpatis-medular, dan bila stress menetap

maka sistem hipotalamus-pituitari akan diaktifkan dan akan mensekresi

corticotropin releasing factor yang menstimulasi pituitary anterior untuk

memproduksi adenocorticotropic faktor (ACTH). Adenocorticotropic

menstimulasi produksi kortisol, kortisol adalah hormon yang dapat

menaikkan kadar gula darah (Guyton, 2006 dalam Amitira, 2016).

Faktor resiko penyakit tidak menular, termasuk DM Tipe 2,

dibedakan menjadi dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak

dapat berubah misalnya umur, faktor genetik, pola makan yang tidak

seimbang jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan,

pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, Indeks

Masa Tubuh (Soegondo, 2011).

6. Gejala Klinis

Beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian ialah

(Agustina, 2009 dalam Granita, 2012):

a. Keluhan Klasik

1) Penurunan berat badan

Penurunan berat badan yang berlangsung dalam waktu relatif

singkat harus menimbulkan kecurigaan. Hal ini disebabkan glukosa

dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan

bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup,

sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan

Page 23: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

14

otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga

menjadi kurus.

2) Banyak kencing

Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan

menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah

banyak akan sangat mengganggu penderita, terutama pada waktu malam

hari.

3) Banyak minum

Rasa haus sering dialami oleh penderita karena banyaknya cairan

yang keluar melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalah tafsirkan.

Dikira sebab rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja yang

berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu penderita minum banyak.

4) Banyak makan

Kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisme

menjadi glukosa dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan,

penderita selalu merasa lapar.

b. Keluhan lain:

1) Gangguan saraf tepi / Kesemutan

Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki

di waktu malam, sehingga mengganggu tidur. Gangguan penglihatan

Pada fase awal penyakit Diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan

yang mendorong penderita untuk mengganti kacamatanya berulang kali

agar ia tetap dapat melihat dengan baik.

Page 24: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

15

2) Gatal / Bisul

Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan

atau daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering

pula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya. Luka

ini dapat timbul akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu

atau tertusuk peniti.

3) Gangguan Ereksi

Gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering

tidak secara terus terang dikemukakan penderitanya. Hal ini terkait

dengan budaya masyarakat yang masih merasa tabu membicarakan

masalah seks, apalagi menyangkut kemampuan atau kejantanan

seseorang.

4) Keputihan

Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering

ditemukan dan kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang

dirasakan.

7. Diagnosis

Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa

darah sewaktu >200 mg/dl, glukosa darah puasa >126 mg/dl sudah cukup

untuk menegakkan diagnosis DM. Untuk diagnosis DM dan gangguan

toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2

jam setelah beban glukosa.

Sekurang- kurangnya diperlukan kadar glukosa darah 2 kali abnormal

untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang lain atau Tes Toleransi Glukosa

Page 25: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

16

Oral (TTGO) yang abnormal. Konfirmasi tidak diperlukan pada keadaan

khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik akut, seperti

ketoasidosis, berat badan yang menurun cepat.

Ada perbedaan antara uji diagnostik DM dan pemeriksaan penyaring.

Uji diagnostik dilakukan pada mereka yang menunjukkan gejala DM,

sedangkan pemeriksaan penyaring bertujuan untuk mengidentifikasi mereka

yang tidak bergejala, tetapi punya resiko DM (usia > 45 tahun, berat

badan lebih,hipertensi, riwayat keluarga DM, riwayat abortus berulang,

melahirkan bayi > 4000 gr, kolesterol HDL <= 35 mg/dl, atau trigliserida ≥

250 mg/dl). Uji diagnostik dilakukan pada mereka yang positif uji

penyaring .

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar

glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti

dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO) standar (Soegondo, 2011).

8. Prinsip diet diabetes mellitus

Prinsip diet DM adalah tepat jadwal, tepat jumlah, dan tepat jenis :

a. Tepat Jadwal

Menurut Tjokroprawiro (2012) dalam Amitira (2016) jadwal diet

harus sesuai dengan intervalnya yang dibagi menjadi enam waktu makan,

yaitu tiga kali makanan utama dan tiga kali makanan selingan. Penderita

DM hendaknya mengonsumsi makanan dengan jadwal waktu yang tetap

sehingga reaksi insulin selalu selaras dengan datangnya makanan dalam

tubuh. Makanan selingan berupa snack penting untuk mencegah

terjadinya hipoglikemia (menurunnya kadar gula darah). Jadwal makan

Page 26: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

17

terbagi menjadi enam bagian makan (3 kali makan besar dan 3 kali

makan selingan) sebagai berikut:

1) Makan pagi pukul 06.00 - 07.00

2) Selingan pagi pukul 09.00 – 10.00

3) Makan siang pukul 12.00 - 13.00

4) Selingan siang pukul 15.00 – 16.00

5) Makan malam pukul 18.00 - 19.00

6) Selingan malam pukul 21.00 – 22.00

Untuk jadwal puasa menurut Tjokroprawiro (2012) dalam Amitira

(2016) dapat dibagi menjadi beberapa waktu, yaitu :

1) Pukul 18.00 (30%) kalori : berbuka puasa

2) Pukul 20.00 (25%) kalori : sehabis terawih

3) Sebelum tidur (10%) kalori : makanan kecil

4) Pukul 03.00 (35%) kalori : makan sahur

b. Tepat Jumlah

Menurut Susanto (2013) dalam Amitira (2016), aturan diet untuk DM

adalah memperhatikan jumlah makan yang dikonsumsi. Jumlah makan

(kalori) yang dianjurkan bagi penderita DM adalah makan lebih sering

dengan porsi kecil, sedangkan yang tidak dianjurkan adalah makan dalam

porsi banyak/besar sekaligus. Tujuan cara makan seperti ini adalah agar

jumlah kalori terus merata sepanjang hari, sehingga beban kerja organ-organ

tubuh tidak berat, terutama organ pankreas. Cara makan yang berlebihan

(banyak) tidak menguntungkan bagi fungsi pankreas. Asupan makanan yang

berlebihan merangsang pankreas bekerja lebih keras. Penderita DM, diusahakan

Page 27: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

18

mengonsumsi asupan energi yaitu kalori basal 25-30 kkal/kgBB normal

yang ditambah kebutuhan untuk aktivitas dan keadaan khusus, protein 10-

20% dari kebutuhan energi total, lemak 20-25% dari kebutuhan energi total

dan karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total yaitu 45-65% dan serat 25

g/hari (Perkeni, 2011 dalam Amitira, 2016).

c. Tepat Jenis

Setiap jenis makanan mempunyai karakteristik kimia yang beragam, dan

sangat menentukan tinggi rendahnya kadar glukosa dalam darah ketika

mengonsumsinya atau mengombinasikannya dalam pembuatan menu sehari-

hari (Susanto, 2013 dalam Amitira, 2016).

1) Karbohidrat

Ada dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat

kompleks. Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang mempunyai

ikatan kimiawi hanya satu dan mudah diserap ke dalam aliran darah

sehingga dapat langsung menaikkan kadar gula darah. Sumber karbohidrat

sederhana antara lain es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan dan permen

(Susanto, 2013 dalam Amitira, 2016).

Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang sulit dicerna oleh usus.

Penyerapan karbohidrat kompleks ini relatif pelan, memberikan rasa kenyang

lebih lama dan tidak cepat menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.

Karbohidrat kompleks diubah menjadi glukosa lebih lama daripada

karbohidrat sederhana sehingga tidak mudah menaikkan kadar gula darah dan

lebih bisa menyediakan energi yang bisa dipakai secara bertingkat sepanjang

hari.

Page 28: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

19

Karbohidrat yang tidak mudah dipecah menjadi glukosa banyak terdapat

pada kacang-kacangan, serat (sayur dan buah), pati, dan umbi-umbian. Oleh

karena itu, penyerapannya lebih lambat sehingga mencegah peningkatan

kadar gula darah secara drastis. Sebaliknya, karbohidrat yang mudah diserap,

seperti gula (baik gula pasir, gula merah maupun sirup), produk padi-padian

(roti, pasta) justru akan mempercepat peningkatan gula darah (Susanto, 2013

dalam Amitira, 2016).

2) Konsumsi Protein Hewani dan Nabati

Makanan sumber protein dibagi menjadi dua, yaitu sumber protein

nabati dan sumber protein hewani. Protein nabati adalah protein yang

didapatkan dari sumber-sumber nabati. Sumber protein nabati yang baik

dianjurkan untuk dikonsumsi adalah dari kacang-kacangan, di antaranya adalah

kacang kedelai (termasuk produk olahannya, seperti tempe, tahu, susu

kedelai dan lainlain), kacang hijau, kacang tanah, kacang merah dan

kacang polong . Selain berperan membangun dan memperbaiki sel-sel yang

sudah rusak, konsumsi protein juga dapat mengurangi atau menunda rasa

lapar sehingga dapat menghindarkan penderita diabetes dari kebiasaan makan

yang berlebihan yang memicu timbulnya kegemukan. Makanan yang

berprotein tinggi dan rendah lemak dapat ditemukan pada ikan, daging ayam

bagian paha dan sayap tanpa kulit, daging merah bagian paha dan kaki, serta

putih telur (Susanto, 2013 dalam Amitira, 2016).

3) Konsumsi Lemak

Konsumsi lemak dalam makanan berguna untuk memenuhi

kebutuhan energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta

Page 29: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

20

menambah lezatnya makanan. Perbanyak konsumsi makanan yang

mengandung lemak tidak jenuh, baik tunggal maupun rangkap dan hindari

konsumsi lemak jenuh. Asupan lemak berlebih merupakan salah satu

penyebab terjadinya resistensi insulin dan kelebihan berat badan. Oleh

karena itu, hindari pula makanan yang digoreng atau banyak

mengggunakan minyak. Lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated)

yaitu lemak yang banyak terdapat pada minyak zaitun, buah avokad

dan kacang-kacangan. Lemak ini sangat baik untuk penderita DM

karena dapat meningkatkan HDL dan menghalangi oksidasi LDL. Lemak

tidak jenuh ganda (polyunsaturated) banyak terdapat pada telur, lemak ikan

salem dan tuna (Dewi A, 2013 dalam Amitira, 2016).

4) Konsumsi Serat

Konsumsi serat, terutama serat larut air pada sayur-sayuran dan

buah-buahan. Serat ini dapat menghambat lewatnya glukosa melalui

dinding saluran pencernaan menuju pembuluh darah sehingga kadarnya

dalam darah tidak berlebihan. Selain itu, serat dapat membantu

memperlambat penyerapan glukosa dalam darah dan memperlambat

pelepasan glukosa dalam darah. American Diabetes Association

merekomendasikan kecukupan serat bagi penderita DM adalah 20-35

gram per hari, sedangkan di Indonesia asupan serat yang dianjurannya

sekitar 25 g/hari. Serat banyak terdapat dalam sayur dan buah, untuk

sayur dibedakan menjadi dua golongan, yaitu golongan A dan golongan

B. Sayur golongan A bebas dikonsumsi yaitu oyong, lobak, selada,

jamur segar, mentimun, tomat, sawi, tauge, kangkung, terung, kembang

Page 30: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

21

kol, kol, lobak dan labu air. Sementara itu yang termasuk sayur

golongan B diantaranya buncis, daun melinjo, daun pakis, daun

singkong, daun papaya, labu siam, katuk, pare, nangka muda, jagung

muda, genjer, kacang kapri, jantung pisang, daun beluntas, bayam,

kacang panjang dan wortel. Untuk buah-buahan seperti mangga, sawo

manila, rambutan, duku, durian, semangka dan nanas termasuk jenis

buah-buahan yang kandungan HA diatas 10gr/100gr bahan mentah.

5) Konsumsi Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah

Indeks glikemik adalah kecepatan tubuh memecah karbohidrat

menjadi glukosa sebagai sumber energi bagi tubuh. Makanan dengan

indeks glikemik tinggi akan dicerna oleh tubuh dengan cepat dan

meningkatkan kadar gula darah dengan segera. Sedangkan makanan

dengan indeks glikemik rendah adalah sebaliknya. Jika tubuh

mengonsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi, maka glukosa

akan lebih cepat naik di dalam darah (Susanto, 2013 dalam Amitira,

2016).

Makanan dengan indeks glikemik tinggi akan meningkatkan kadar

gula darah setelah makan. Insulin akan memerintahkan tubuh untuk

menyimpan kelebihan karbohidrat sebagai lemak dan mencegah agar

simpanan lemak yang ada di dalam tubuh tidak terpakai. The European

Association for the Study of Diabetes merekomendasikan asupan

karbohidrat dengan indeks glikemik rendah pada diabetes. Konsumsi

karbohidrat dengan indeks glikemik rendah sebagai pengganti indeks

glikemik tinggi dapat memperbaiki kontrol gula darah pada diabetisi. Selain

Page 31: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

22

itu, dalam American Journal of Clinical Nutrition mengatakan bahwa

penggantian karbohidrat indeks glikemik tinggi dengan yang rendah

menurunkan resiko terjadinya hiperglikemia.

Pola makan adalah suatu ketepatan dan keteraturan pasien dalam

penatalaksanaan jumlah, jenis, dan jadwal makan. Seseorang dikatakan

berpola makan baik apabila telah melakukan tiga indikator diet yaitu

tepat jumlah, jadwal dan jenis. Sebaliknya, apabila seseorang tidak

melakukan kurang dari tiga indikator diet maka pola makan pasien diabetes

tersebut kurang baik.

B. Landasan / Kerangka Teori

Menurut Soegondo (2011) bahwa DM berkaitan dengan faktor risiko yang

tidak dapat diubah meliputi riwayat keluarga dengan DM (first degree

relative), umur ≥45 tahun, etnik, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan

lahir bayi >4000 gram atau riwayat pernah menderita DM gestasional dan riwayat

lahir dengan berat badan rendah (<2,5 kg). Faktor risiko yang dapat diubah

meliputi obesitas berdasarkan IMT ≥25 kg/m2 atau lingkar perut ≥80 cm pada

wanita dan ≥90 cm pada laki-laki, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi,

dislipidemi dan diet tidak sehat.

Faktor lain yang terkait dengan risiko diabetes adalah penderita

polycystic ovary sindrome (PCOS), penderita sindrom metabolik memiliki

riwatyat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa

terganggu (GDPT) sebelumnya, memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler

seperti stroke, PJK, atau PAD (peripheral rrterial Diseases), konsumsi alkohol,

faktor stres, kebiasaan merokok, jenis kelamin, konsumsi kopi dan kafein.

Page 32: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

23

--

Umur

Riwayat keluarga menderita

DM

Hipertensi

Status gizi

Aktivitas fisik

Pola Makan

• Jumlah makanan

• Jenis dan frekuensi

makanan (sumber

karbohidrat, protein,

lemak, kafein dan serat)

Diabetes Mellitus

Tipe 2

Gambar 1

Kerangka Konsep Sumber : Soegondo (2011)

Page 33: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan survey.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli - 2 Agustus 2018 di

RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pasien rawat jalan

yang berkunjung di RSU Bahteramas yang menderita DM sebanyak 1210 pasien

tahun 2017 dan rata-rata perbulan sebanyak 101 pasien.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien yang menderita Diabetes

Mellitus Tipe II di RSU Bahteramas sebanyak 49 orang.

a. Besar sampel

Besar sampel minimum ditentukan dengan menggunakan rumus Lameshow

(1997) yaitu sebagai berikut :

n = Z2 1−∝ / 2 P(1− P)N d2 (N−1)+ Z2 1−∝/2 P(1−P)

Ket : n = besar sampel

N = jumlah populasi

Z 1-α/2 = nilai standar distribusi normal yang dipilih (1,96)

P = perkiraan variabel yang diteliti (0,5)

1- P (0,5)

Page 34: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

25

d= derajat ketelitian (0,10)

perhitungan :

n = Z2 1−∝ / 2 P(1− P)N d2 (N−1)+ Z2 1−∝/2 P(1−P)

= (1,96)2 x 0,5 (1−0,5).101

(0,10)2 .(101−1)+ 3,846 .0,5 (1−0,5)

= 3, 846 x 0, 25 x 101

1+ 0,9615

= 97 . 1115

= 49 orang 1,9615

b. Tehnik sampling

Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive

sampling.

1) Krieria inklusi

a) Pasien dengan Diabetes Mellitus tipe 2 yang berobat di RSU

Bahteramas

b) Bersedia menjadi responden

D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data

1. Data primer

a. Data Diabetes Mellitus diperoleh dari hasil rekam medis pasien.

b. Data karakteristik sampel diperoleh dengan melakukan wawancara

menggunakan kuesioner

c. Data pola makan (jumlah, jenis dan frekuensi) diperoleh dengan melakukan

wawancara menggunakan formulir FFQ.

2. Data sekunder

Data sekunder meliputi data profil RSU Baheramas yaitu letak geografis,

ketenagaan dan lain-lain, yang diperoleh dari hasil dokumentasi.

Page 35: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

26

E. Variabel Penelitian

1. Variabel terikat : Diabetes Mellitus Tipe II

2. Variabel bebas : pola makan (jumlah, jenis dan frekuensi)

F. Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan data

a. Data Diabetes Mellitus diperoleh dari rekam medis pasien kemudian

dikategorikan dikatakan DM jika GDS ≥ 200 mg/dl dan tidak DM jika GDS

< 200 mg/dl.

b. Data pola makan terhadap jumlah makanan diperoleh dari formulir FFQ

kemudian dikategorikan, jika lebih >110 dari AKG, baik 80%-110% dari

AKG dan kurang < 80%.

c. Data pola makan terhadap jenis dan frekuensi makan diperoleh dari formulir

FFQ yang meliputi konsumsi karbohidrat, konsumsi lemak, konsumsi kafein,

dan konsumsi serat.

2. Analisis data

a. Analisis univariat

Analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi.

G. Definisi Operasional

1. Status Diabetes mellitus tipe II adalah seseorang yang didiagnosa oleh petugas

kesehatan menderita DM yakni jika konsentrasi glukosa darah dalam keadaan

puasa pagi hari ≥ 126 mg/dl atau 2 jam sesudah makan ≥ 200 mg/dl atau bila

sewaktu/ sesaat diperiksa > 200 mg/dl.

a. Pola makan terhadap jumlah kalori adalah jumlah makanan yang dikonsumsi

(kecukupan karbohidrat, protein dan lemak).

Page 36: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

27

Kriteria Objektif :

1) Lebih : konsumsi dikategorikan lebih apabila jumlah zat gizi yang

dikonsumsi perhari > 110% dari AKG

2) Baik : konsumsi dikategorikan baik apabila jumlah zat gizi yang

dikonsumsi perhari 80%-110% dari AKG

3) Kurang : konsumsi dikategorikan kurang apabila jumlah zat gizi yang

dikonsumsi perhari < 80% dari AKG (WNPG, 2004 dalam Mustika,

2018)

b. Pola makan terhadap jenis dan frekuensi makan adalah kebiasaan makan

sehari-hari yang dilakukan seseorang seperti jenis makanan yang berupa

konsumsi karbohidrat, konsumsi lemak, konsumsi kafein, dan konsumsi

serat.

1) Selalu di konsumsi : >1x/hari

2) Sering di konsumsi : 1x/hari

3) Biasa di konsumsi : 4-6x/1-3xperminggu

4) Kadang-kadang : 1x/bulan dan 1x/tahun

5) Tidak pernah

(Mustika, 2018)

Page 37: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Letak Geografis

Sejak tanggal 21 November 2012 RSU Prov Sultra pindah lokasi dari

jalan Dr. Ratulangi No. 151 Kelurahan Kemaraya Kecamatan Mandonga ke

jalan Kapt. Pierre Tendean No. 40 Baruga, dan bernama Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Prov Sultra. Di lokasi yang baru ini

mudah dijangkau dengan kendaraan umum, dengan batas wilayah sebagai

berikut :

Sebelah Utara : Kantor Pengadilan Agama

Sebelah Timur : Kantor Polsek Baruga

Sebelah Selatan : Perumahan Penduduk

Sebelah Barat : Balai Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara

b. Sarana dan Prasarana

1) Luas lahan dan bangunan

RSU Bahteramas Prov Sultra dengan luas lahan 17 Ha, memiliki

17 Bangunan fisik, yang sampai saat ini masih terus menerus di tambah

sesuai dengan master plan pembangunan rumah sakit. Luas seluruh

bangunan adalah 22.577,38 m2, dan halaman parker seluas ± 1.500 m2.

Semua bangunan mempunyai tingkat aktivitas yang sangat tinggi.

Disamping kegiatan pelayanan kesehatan kepada pasien, kegiatan yang

tidak kalah pentingnya adalah kegiatan administrasi, pengelolaan

Page 38: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

29

makanan, pemeliharaan atau perbaikan instalasi listrik dan air,

kebersiahan dan lain-lain.

2) Prasarana

Prasarana rumah sakit antara lain terdiri dari :

1. Listrik dari PLN tersedia 1100 KVA dibantu dengan 2 unit genset

(2x250 KVA).

2. Air yang digunakan di RSU Bahteramas berasal sumur dalam, sumur

bor dan PDAM

3. Sarana komunikasi berupa jaringan PABX dan jaringan internet.

4. Sentral Instalasi Oksigen Cair untuk ruangan yang membutuhkan

5. System Alarm Kebakaran, Hindrant, dan Tabung Pemadam

Kebakaran di semua gedung.

6. Pembuangan limnah :

a. Limbah padat : insenerator

b. Limbah cair : IPAL

c. Ketenagaan

Sumber daya manusia (SDM) di RSU Bahteramas Prov. Sultra

hingga 31 Desember 2015 berjumlah 770 orang yang merupakan Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan pegawai kontrak, terdiri atas tenaga medis,

paramedic dan non medis.

Jumlah keseluruhan tenaga masih belum memenuhi standar jumlah

tenaga untuk tipe Rumah Sakit Umum Pendidikan Kelas B. Beberapa tenaga

dengan keterampilan tertentu masih sangat diperlukan pada saat ini,

sehingga disamping permintaan tambahan tenaga, perlu juga pelatihan dan

Page 39: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

30

pendidikan formal lanjutan untuk staf RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara.

2. Karakteristik sampel

Karakteristik sampel dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1

Distribusi Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel

Karakteristik Sampel n %

Umur (tahun)

40-49 8 16,3

50-59 23 46,9

60-69 14 28,6

70-79 4 8,2

Total 49 100

Jenis kelamin

Laki-laki 19 38,8 Perempuan 30 61,2

Total 49 100

Pendidikan

Tidak tamat SD 6 12,2

SD 5 10,2

SMP 4 8,2

SMA 19 38,8

Perguruan Tinggi 15 30,6

Total 49 100

Pekerjaan

Wiraswasta 11 22,4

PNS 15 30,6

IRT 23 46,9

Total 49 100

Etnis

Buton 8 16,3

Jawa 9 18,4

Tolaki 10 20,4

Bugis 10 20,4

Muna 12 24,5

Total 49 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 49 sampel ditemukan

sebagian besar golongan umur 50-59 tahun (46,9%), sebagian besar jenis

kelamin perempuan (61,2%), sebagian besar berpendidikan SMA (38,8%),

sebagian besar pekerjaan ibu rumah tangga (46,9%), sebagian besar suku muna

Page 40: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

31

(24,5%), dan sebagian besar menderita penyakit diabetes mellitu dari keluarga

(77,6%).

3. Analisis univariat

a. Gambaran pola makan terhadap jumlah asupan zat gizi kalori,

karbohidrat, protein dan lemak makanan

Gamabaran pola makan terhadap jumlah asupan zat gizi kalori,

karbohidrat, protein, dan lemak makanan pasien diabetes mellitus dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2

Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Pola Makan Terhadap

Jumlah asupan zat gizi Kalori, karbohidrat, protein, dan lemak

Makanan

Jumlah Kalori Makanan n %

Energi

Lebih Baik

kurang

27 16

6

49

32

16

1

49

45

4

49

55,1 32,7

12,2

Total 100

Karbohidrat

Lebih Baik

Kurang

65,3 32,7

2

Total 100

Protein

Lebih Baik

91,8 8,2

Total 100

Lemak

Lebih Baik

Kurang

6 11

32

49

12,2 22,4

65,3

Total 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 49 sampel ditemukan

bahwa jumlah energi sebagian besar (55,1%) kategori lebih jumlah makanan

sumber karbohidrat sebagian besar (65,3%) kategori lebih, jumlah makanan

Page 41: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

32

Sumber protein

1x/hari (sering)

>1x/hari (selalu)

1-2x/minggu/3- 6x/minggu (biasa)

n % n % n %

Daging ayam - - 1 2 24 48,97

Telur 27 55,1 1 2 16 32,6

Ikan - - 48 98 - -

Tahu/tempe 14 28,6 14 28,6 3 6,1

Kacang-kacangan 1 2 - - 14 28,6

sumber protein sebgaian besar (91,8%) kategori lebih, dan jumlah makanan

sumber lemak sebagan besar (65,3%) kategori kurang.

b. Gambaran jenis dan frekuensi makanan

1) Sumber karbohidrat

Sumber karbohidrat dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3

Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Karbohidrat

Sumber

Karbohidrat

1x/hari (sering)

>1x/hari (selalu)

1-2x/minggu (biasa)

n % n % n %

Nasi - - 49 100 - -

Ubi jalar 4 8,2 - - 10 20,4

Keladi 1 2 - - - -

Singkong 5 10,2 2 4,1 22 44,9

Roti 6 12,2 - - 6 12,2

Mie 1 2 - - 5 10,2

Kentang 1 2 1 2 1 2

Sagu - - 2 4,1 1 2

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sumber karbohidrat

sebagian besar (100%) selalu mengkonsumsi nasi, dan sebagian kecil biasa

mengkonsumsi kentang dan sagu masing-masing sebesar 2%.

2) Sumber protein

Sumber protein dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4

Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Protein

Page 42: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

33

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sumber protein

sebagian besar (98%) selalu mengkonsumsi ikan, dan sebgain kecil

(48,97%) biasa mengkonsumsi daging ayam.

3) Sumber lemak

Sumber lemak dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5

Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Lemak

Sumber Lemak

1x/hari (sering)

>1x/hari (selalu)

1-2x/minggu (biasa)

n % n % n %

Susu full cream 1 2 - - 1 2

Minyak sayur 35 71,4 8 16,3 - -

Santan 3 6,1 4 8,2 1 2

Gorengan 14 28,6 1 2 14 28,6

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sumber lemak sebagian

besar (71,4%) sering mengkonsumsi lemak, dan sebagian kecil (2%)

sering mengkonsumsi susu full cream.

4) Sumber kafein

Sumber kafein dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6

Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Kafein

Sumber Kafein

1x/hari (sering)

>1x/hari (selalu)

1-2x/minggu (biasa)

n % n % n %

Kopi 8 16,3 4 8,2 1 2

Minuman bersoda - - - - 4 8,1

Kratingdaeng - - - - - -

Teh 16 32,7 2 4,1 5 10,2

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sumber kafein sebagian

besar ditemukan sebagian besar (32,7%) sering mengkonsumsi teh dan

sebagian kecil (8,1%) mengkonsumsi minuman bersoda.

Page 43: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

34

5) Sumber serat

Sumber serat dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7

Distribusi Sampel Berdasarkan Sumber Serat

Sumber Serat

1x/hari (sering) >1x/hari (selalu)

1-2x/minggu (biasa)

n % n % n %

Sayur

Bayam 17 34,7 25 51 2 4,1

Kangkung 14 28,6 11 22,4 3 6,1

Wortel 10 20,4 5 10,2 3 6,1

Pare 3 6,1 4 8,2 1 2

Pakis 3 6,1 6 12,2 - -

Kelor - - 6 12,2 - -

Daun ubi 3 6,1 7 14,3 - -

Buah

Pisang 23 46,9 15 30,6 3 6,1

Apel 4 8,2 - - 12 24,5

Pepaya 18 36,7 1 2 9 18,3

Alpukat 1 2 - - 2 4,1

Pear 2 4,1 - - - -

Semangka 8 16,3 - - 2 4,1

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sumber serat sebagian

besar (51%) selalu mengkonsumsi bayam, dan sebagian besar (30,6%) selalu

mengkonsumsi buah pisang.

B. Pembahasan

Perubahan pola hidup dan pola makan yang berlebihan menyebabkan

gangguan metabolisme zat-zat makanan baik berupa karbohidrat, protein dan lemak

yang menyebabkan penyakit diabetes mellitus (Fibrina, 2005 dalam Wandansari,

2013).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jumlah energi sebagian besar

(55,1%) kategori lebih jumlah makanan sumber karbohidrat sebagian besar (65,3%)

Page 44: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

35

kategori lebih, jumlah makanan sumber protein sebgaian besar (91,8%) kategori

lebih, dan jumlah makanan sumber lemak sebagan besar (65,3%) kategori kurang.

Sumber karbohidrat utama yang sering dikonsumsi adalah nasi, dimana nasi

merupakan salah satu sumber karbohidrat terbesar. Karbohidrat memiliki fungsi

utama, yaitu sebagai penyedia energi bagi tubuh. Jika mengkonsumsi karbohidrat

dalam jumlah yang berlebih maka akan menyebabkan asupan energi meningkat dan

mengakibatkan diabetes. Selain itu mereka juga sering mengkonsumsi dari jenis

makanan jajanan seperti kolak pisang, bubur kacang hijau, gorengan. Dimana

kacang dan pisang merupakan salah satu sumber karbohidrat. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika (2018) menyatakan bahwa

konsumsi sumber karbohidrat sebagian besar lebih sebesar 62,1%.

Sumber protein yang selalu dikonsumsi oleh lansia adalah ikan kembung,

ikan tongkol dan jenis ikan yang sering dikonsumsi pada penelitian ini adalah ikan

sedangkan sumber protein nabati yang sering dikonsumsi lansia adalah tempe dan

tahu. Hal ini sejalan dengan penelitian Mustika (2018) yang juga menyatakan bahwa

asupan protein sebagian besar (61,6%) kategori lebih.

Sumber lemak yang paling sering dikonsumsi oleh lansia berasal dari

makanan yang digoreng, seperti pisang goreng, tahu isi, ubi goreng, dan tempe

goreng, akumulasi lemak kategori kurang, dikarenaka responden nmengkonsumsi

gorengan (28,6%) biasa mengkonsumsi. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Mustika (2018) menyatakan bahwa sebagaian besar konsumsi lemak lebih

(66,1%).

Konsumsi saturated fat yang tinggi menyebabkan timbulnya resistensi

insulin dan dislipidemia. Saturated fat dapat menyebabkan resistensi insulin karena

Page 45: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

36

perubahan komposisi phospholid dalam membran sel, perubahan sinyal insulin

dapat menghambat sintesis glikogen, atau mekanisme lainnya (Soeyono & Slamet,

1999, dalam Wahyuni, 2010). Orang yang memiliki lemak berlebihan pada batang

tubuh, terutama bagian perut lebih memungkinkan terkena diabetes yang tidak

tergantung pada insulin. Ini karena lemak pada organ-organ perut tampaknya lebih

mudah diolah untuk memperoleh energi. Ketika lemak diolah untuk memperoleh

energi, kadar asam lemak di dalam darah meningkatkan resistensi terhadap insulin

melalui aksinya terhadap hati dan otot-otot tubuh (Ramaiah, & Savitri, 2008 dalam

Wayuni, 2010).

Energi merupakan hasil dari metabolosme karbohidrat, lemak, dan protein

(Pujiati, 2010). Seseorang membutuhkan asupan energi dari makanan untuk

menutupi pengeluaran energi yang dilakukannya dalam sehari- hari. Sumber

makanan yang mengandung tinggi energi ialah makanan yang mengandung lemak,

seperti minyak, kacang- kacangan, dan biji- bijian. Selain itu, bahan makanan

sumber karbohidrat, seperti padi- padian, umbi- umbian dan gula murni juga

merupakan bahan makanan sumber energi (Almatsier, 2010 dalam Mustika, 2018).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jumlah energi sebagian besar

(55,1%) kategori lebih. Pada penelitian ini, kecukupan energi diperoleh dari

makanan yang mengandung sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Rahmawati

(2015) menyatakan dalam penelitiannya bahwa semakin tinggi asupan energi, maka

semakin tinggi asupan karbohidrat, protein, dan lemak.

Hasil penelitian ini konsumsi serat yaitu sayur dan buah 100%

mngkonsumsi tetapi masi ditemukan penderita diabetes mellitus. Hasil ini juga

mungkin dipengaruhi oleh asupan zat gizi lain pada responden. Analisis deskriptif

Page 46: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

37

data penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang sedikit mengonsumsi sayur

dan buah cenderung sedikit mengonsumsi protein dan lemak.

Literatur lain menyebutkan, meskipun asupan serat yang tinggi diyakini

sebagai faktor proteksi, namun para ahli masih memperdebatkan mengenai sumber

serat yang dapat menurunkan risiko diabetes. Sebuah studi menyebutkan bahwa

serat yang berasal dari serealia merupakan jenis serat yang paling berpengaruh

dalam menurunkan risiko diabetes (Goldstein dan Mueller-Wieland, 2008 dalam

Granita, 2012).

Pada penelitian ini ditemukan sebagian besar (55,1%) tidak mengkonsumsi

kafein dan sering mengkonsumsi sebesar 34,7%, kafein merupakan faktor risiko

terjadinya diabetes mellitus. Penelitian ini sejalan dilakukan oleh Wahyuni (2010)

bahwa penduduk yang sering mengkonsumsi kafein memiliki kecenderungan 0,84

kali untuk mengalami penyakit diabetes mellitu dibanding penduduk yang jarang

dan tidak pernah mengkonsumsi kafein.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muliartha dan

Sudhana pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Karangasem 1

yang juga menyatakan bahwa nasi merupakan jenis makanan yang selalu

dikonsumsi 100%, lauk hewani yang selalu dikonsumsi sebanyak 43,2 %. Tempe

dan tahu yang selalu dikonsumsi sebanyak 37,2%. Sayuran yang selalu dikonsumsi

sebanyak 19,6%. Buah yang selalu dikonsumsi sebanyak 19,6 %.

Page 47: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil penelitian ditemukan sebagian besar golongan umur 50-59 tahun (46,9%),

sebagian besar jenis kelamin perempuan (61,2%), sebagian besar berpendidikan

SMA (38,8%), sebagian besar pekerjaan ibu rumah tangga (46,9%), sebagian

besar suku muna (24,5%), dan sebagian besar menderita penyakit diabetes

mellitus dari keluarga (77,6%).

2. Jumlah energi, karbohidrat, dan protein sebagian besar kategori lebih masing-

masing sebesar 55,1%, 65,3% dan 91,8%, sedangkan sumber lemak sebagan

besar (65,3%) kategori kurang.

3. Jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi sumber karbohidrat 100% selalu

konsumsi nasi, sumber protein sebgaian besar (98%) selalu konsumsi ikan dan

tempe tahu (28,6%), sumber lemak sebagian besar (71,4%) sering konsumsi

minyak, sumber kafein sebagian besar (32,7%) sering konsumsi teh, dan

sumber serat sebagian besar (51%) selalu konsumsi sayur bayam, dan pisang

(30,6%).

4. Saran

Penerapan pola makan gizi seimbang dan membiasakan beraktifitas fisik

secara teratur merupakan inti dari program pengendalian diabetes mellitus, dan bagi

rumah sakit dilakukan konseling gizi tentang pengaturan pola makan bagi penderita

diabetes mellitus.

Page 48: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

39

DAFTAR PUSTAKA

Amtiria, R. H. 2016. Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes

Melitus Tipe Ii Di Poli Penyakit Dalam RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi

Lampung Tahun 2015. Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung. Skripsi

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. 2017. Profil Kesehatan Sulawesi

Tenggara Tahun 2016. Kendari

Fatimah, R. N. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Majoriti Vol. 4, No. 5 Februari

2015.

Garnita, D. 2012. Faktor Diabetes Mellitus Di Indonesia. Universitas Indonesia. Jakarta.

Skripsi

Gratia, S. N, Iroth, Grace, D, Kandou, Nancy, S. H, Malonda. 2015. Hubungan Antara

Umur Dan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Pada

Pasien Rawat Jalan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tenga Kecamatan Tenga.

Fakultas Kesehatan Masyarakat. Minahasa Selatan. Artikel Penelitian.

Jafar, N. 2009. Penanggulangan Diabetes Mellitus Tipe 2. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar. Artikel Penelitian

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta

Lameshow, S. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Universitas Gadjah

Mada Press. Yogyakarta.

Mustika, M. I. 2018. Gambaran Pola Makan Dan Kejadian Diabetes Melitus Pada

Lansia Di Desa Aek Raso Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhabatu Selatan.

Universitas Sumatra Utara Medan. Skripsi

Pratiknya, A. W. 2013. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan.

Raja Grafindo Persada. Jakarta

Rahmawati, SA, Hidayanti. 2011. Pola makan dan aktifitas fisik dengan kadar glukosa

darah penderita diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makasar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Makasar . Skripsi.

Saifunurmazah, D. 2013. Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus Dalam Menjalani

Terapi Olahraga Dan Diet. Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri

Semarang. Skripsi

Soegondo, S. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. EGC. Jakarta

Toharin, S.N.R, Cahyati, W. H, Zainafree, I. 2015. Hubungan Modifikasi Gaya Hidup

Dan Kepatuhan Konsumsi Obat Antidiabetik Dengan Kadar Gula Darah Pada

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rs Qim Batang Tahun 2013. Unnes

Page 49: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

40

Journal of Public Health. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas

Negeri Semarang.

Trisnawati, S, Widarsa, T, Suastika, K. 2013. Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2

Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan.

Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana.

Denpasar. Public Health and Preventive Medicine Archive, Volume 1, Nomor 1,

Juli 2013.

Wahyuni, S. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes

Mellitus (DM) Daerah Perkotaan Di Indonesia Tahun 2007 (Analisis Data

Sekunder RISKESDAS 2007). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Jakarta. Skripsi

Wandansari, K. 2013. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik DenganKejadian

Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.Universitas

Muhamadiyah Surakarta. Artikel Publikasi Ilmiah

Page 50: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

FORMULIR PENGUMPULAN DATA

GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II

DI RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

A. Identitas Sampel :

1. Nama pasien :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Pendidikan :1)tidak sekolah 2) tidak tamat SD, 3) tamat SD, 4) tamat SMP,

5) tamat SMA, 6) Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan :1) tidak kerja, 2) PNS, 3) wiraswasta, 4) petani, 5) nelayan,

6) buruh, 7) lainnya

6. Alamat :

7. Etnis :

8. No Hp Sampel :

9. No Hp keluarga sampel :

B. Diagnosa Diabetes mellitus

Dilihat hasil pemeriksaan laboraturium terbaru di rekam medis

1. Ya ( GDS ≥ 200mg/dl)

2. Tdk

Page 51: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

C. FORMULIR FFQ

Bahan Makanan Porsi 1x/hari >1x/hari 1-2x/minggu 3-6x/minggu 1x/bulan 1x/tahun Tidak pernah

Sumber Karbohidrat

- Nasi

- Ubi jalar

- Keladi

- Singkong

- Roti

- Mie

- Sirop/manisan

- Kentang

-

Sumber Protein

- daging sapi

- daging ayam

- daging kambing

- telur ayam

- ikan segar

- tahu/tempe

- kacang-kacangan

-

-

-

Sumber Lemak

- Susu Fullcream

- Minyak sayur

- Jeroan

- Keju

- Mentega

- Santan

Page 52: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

Sumber Kafein

- Kopi

- Minuman bersoda

- Kratingdaeng

- Teh celup

-

Makanan Jadi/Jajanan

- Fastfoood

- Gorengan

-

Konsumsi Serat

Sayur

- Bayam

- Kangkung

- Brokoli

- Wortel

- Buncis

- Pare

Buah

- Pisang

- Apel

- Pepaya

- Alpukat

- Pir

- Jambu biji merah

- Mangga

- Pepaya

- Nanas

-

-

-

Page 53: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …
Page 54: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

MASTER TABEL

NO Nama umur Jenis kelamin pendidikan pekerjaan etnis Energi AKG %energi Kategori protein AKG %Protein kategori lemak AKG %lemak kategori karbohidrat AKG %KH kategori

1 RC 42.0 perempuan SMA IRT buton 2161 2150 100.51 baik 68,5 57 119.30 lebih 20,7 60 33.33 kurang 421,7 323 130.34 lebih

2 MS 53.0 perempuan SMA IRT buton 2598 1900 136.74 lebih 137,7 57 240.35 lebih 51,8 53 96.23 baik 384,1 285 134.74 lebih

3 JN 58.0 perempuan perguruan tinggi PNS buton 2777 1900 146.16 lebih 128,7 57 224.56 lebih 46,9 53 86.79 baik 458,3 285 160.70 lebih

4 HT 65.0 perempuan SMA IRT muna 1495 1550 96.45 baik 59,6 56 105.36 baik 16,1 53 30.19 kurang 282,2 285 98.95 baik

5 MH 53.0 perempuan tidak tamat SD IRT muna 2086 1900 109.79 baik 78,1 57 136.84 lebih 43,5 53 81.13 baik 343,8 285 120.35 lebih

6 SN 62.0 perempuan SD IRT muna 1246 1900 65.58 kurang 51,4 57 89.47 baik 13,7 53 24.53 kurang 234,5 285 82.11 baik

7 HS 55.0 perempuan SD IRT tolaki 2462 1900 129.58 lebih 133,5 57 233.33 lebih 37,5 53 69.81 kurang 410,3 285 143.86 lebih

8 SL 49.0 perempuan perguruan tinggi PNS tolaki 2573 2150 119.67 lebih 176,4 57 308.77 lebih 81,4 60 135.00 lebih 296,3 323 91.64 baik

9 JI 72.0 perempuan SMA IRT bugis 2025 1550 130.65 lebih 80,5 56 142.86 lebih 35,5 53 66.04 kurang 347,6 285 121.75 lebih

10 SO 65.0 perempuan SD IRT tolaki 1874 1550 120.90 lebih 89,3 56 158.93 lebih 20,8 53 37.74 kurang 347,6 285 121.75 lebih

11 INT 53.0 perempuan SMA IRT muna 1979 1900 104.16 baik 101,1 57 177.19 lebih 31,8 53 58.49 kurang 327,8 285 114.74 lebih

12 MW 54.0 perempuan SMP IRT tolaki 2840 1900 149.47 lebih 123,3 57 215.79 lebih 56,2 53 105.66 baik 476,2 285 167.02 lebih

13 SN 52.0 perempuan SMA IRT tolaki 1982 1900 104.32 baik 98,7 57 171.93 lebih 21,8 53 39.62 kurang 351,4 285 123.16 lebih

14 SM 50.0 perempuan SD IRT bugis 2478 1900 130.42 lebih 133,6 57 233.33 lebih 34,5 53 64.15 kurang 419,4 285 147.02 lebih

15 SA 65.0 perempuan perguruan tinggi PNS buton 1719 1550 110.90 lebih 72,1 56 128.57 lebih 27,2 53 50.94 kurang 326,5 285 114.39 lebih

16 NI 53.0 perempuan tidak tamat SD IRT buton 2740 1900 144.21 lebih 86,0 57 150.88 lebih 48,3 53 90.57 baik 486,8 285 170.53 lebih

17 SR 48.0 perempuan SMP IRT buton 2115 2150 98.37 baik 124,5 57 217.54 lebih 34,5 60 56.67 kurang 334,9 323 103.41 baik

18 LT 65.0 perempuan perguruan tinggi PNS muna 1838 1550 118.58 lebih 104,5 56 185.71 lebih 22,2 53 41.51 kurang 315,2 285 110.53 lebih

19 LR 48.0 perempuan SMA IRT muna 3737 2150 173.81 lebih 129,6 57 226.32 lebih 49,3 60 81.67 baik 686,6 323 212.38 lebih

20 HSN 64.0 perempuan SMA IRT tolaki 1773 1900 93.32 baik 71,2 57 124.56 lebih 34,1 53 64.15 kurang 294,8 285 103.16 baik

21 SND 52.0 perempuan perguruan tinggi IRT tolaki 2034 1900 107.05 baik 98,5 57 171.93 lebih 22,6 53 41.51 kurang 362,6 285 127.02 lebih

22 AST 64.0 perempuan perguruan tinggi wiraswasta bugis 2323 1900 122.26 lebih 112,9 57 196.49 lebih 29,8 53 54.72 kurang 422,7 285 148.07 lebih

23 YN 56.0 perempuan perguruan tinggi PNS bugis 2161 1900 113.74 lebih 101,6 57 177.19 lebih 55,2 53 103.77 baik 330,8 285 115.79 lebih

24 simpia 42.0 perempuan perguruan tinggi PNS tolaki 2551 2150 118.65 lebih 107,6 57 187.72 lebih 30,4 60 50.00 kurang 461,1 323 142.72 lebih

25 ST 62.0 perempuan SMA IRT jawa 2034 1900 107.05 baik 129,5 57 226.32 lebih 47,3 53 88.68 baik 268,3 285 94.04 baik

26 TS 66.0 perempuan SD IRT jawa 3198 1550 206.32 lebih 158,3 56 282.14 lebih 53,5 53 100.00 baik 534,4 285 187.37 lebih

27 NI 47.0 perempuan SMA IRT jawa 2476 2150 115.16 lebih 116,0 57 203.51 lebih 34,0 60 56.67 kurang 420,5 323 130.03 lebih

28 ASI 58.0 perempuan tidak tamat SD IRT tolaki 1749 1900 92.05 baik 86,7 57 150.88 lebih 31,2 53 58.49 kurang 278,6 285 97.54 baik

29 MN 51.0 perempuan SMA IRT bugis 2386 1900 125.58 lebih 106,8 57 185.96 lebih 29,0 53 54.72 kurang 413,9 285 144.91 lebih

30 SN 66.0 perempuan perguruan tinggi PNS bugis 2004 1550 129.29 lebih 95,9 56 169.64 lebih 34,6 53 64.15 kurang 416,0 285 145.96 lebih

31 PN 54.0 laki-laki perguruan tinggi PNS jawa 1881 2325 80.90 baik 112,4 65 172.31 lebih 18,9 65 27.69 kurang 315,9 349 90.26 baik

32 NS 40.0 laki-laki SMP wiraswasta jawa 2368 2625 90.21 baik 114,6 65 175.38 lebih 11,4 73 15.07 kurang 449,5 394 113.96 lebih

33 SK 59.0 laki-laki perguruan tinggi PNS jawa 2315 2325 99.57 baik 124,9 65 190.77 lebih 18,5 65 27.69 kurang 431,0 349 123.50 lebih

34 LA 58.0 laki-laki SMA PNS buton 2311 2325 99.40 baik 137,3 65 210.77 lebih 42,1 65 64.62 kurang 347,8 349 99.43 baik

35 DD 57.0 laki-laki perguruan tinggi wiraswasta buton 2834 2325 121.89 lebih 164,8 65 252.31 lebih 68,7 65 104.62 baik 394,0 349 112.89 lebih

36 MR 41.0 laki-laki SMP wiraswasta muna 2993 2625 114.02 lebih 155,6 65 238.46 lebih 72,7 73 98.63 baik 438,0 394 111.17 lebih

37 KS 55.0 laki-laki tidak tamat SD wiraswasta muna 2813 1900 148.05 lebih 100,3 57 175.44 lebih 26,9 53 49.06 kurang 570,2 285 200.00 lebih

38 SR 59.0 laki-laki perguruan tinggi PNS bugis 237 1900 12.47 kurang 127,0 65 195.38 lebih 25,6 65 38.46 kurang 416,0 349 119.20 lebih

39 SM 72.0 laki-laki tidak tamat SD wiraswasta bugis 3123 1550 201.48 lebih 241,3 56 430.36 lebih 79,8 53 149.06 lebih 361,9 285 126.67 lebih

40 ID 62.0 laki-laki perguruan tinggi IRT jawa 1822 2325 78.37 kurang 83,1 65 127.69 lebih 25,0 65 38.46 kurang 317,5 349 90.83 baik

41 AG 60.0 laki-laki tidak tamat SD wiraswasta tolaki 3318 1900 174.63 lebih 172,1 57 301.75 lebih 60,6 53 113.21 lebih 531,1 285 186.32 lebih

42 SIT 58.0 laki-laki SMA PNS muna 3190 2325 137.20 lebih 241,0 65 370.77 lebih 82,3 65 126.15 lebih 380,3 349 108.88 baik

43 LM 62.0 laki-laki perguruan tinggi PNS muna 2144 2325 92.22 baik 109,1 65 167.69 lebih 24,0 65 36.92 kurang 381,1 349 109.17 baik

44 JR 58.0 laki-laki SMA PNS bugis 1657 2325 71.27 kurang 69,1 65 106.15 baik 8,1 65 12.31 kurang 324,4 349 92.84 baik

45 HS 50.0 laki-laki SMA wiraswasta bugis 1746 2325 75.10 kurang 59,8 65 90.77 baik 18,6 65 27.69 kurang 345,7 349 98.85 baik

46 BL 72.0 laki-laki SMA wiraswasta muna 2464 1900 129.68 lebih 225,1 62 362.90 lebih 73,4 53 137.74 lebih 229,9 309 74.11 kurang

47 MR 76.0 laki-laki SMA PNS muna 2282 1900 120.11 lebih 87,7 62 140.32 lebih 83,4 53 156.60 lebih 303,1 309 98.06 baik

48 SW 62.0 laki-laki SMA wiraswasta jawa 1581 2325 68.00 kurang 80,4 65 123.08 lebih 16,2 65 24.62 kurang 284,0 349 81.38 baik

49 UT 52.0 laki-laki SMA wiraswasta jawa 2435 2325 104.73 baik 110,3 65 169.23 lebih 18,5 65 27.69 kurang 474,5 349 135.82 lebih

Page 55: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

Sumber

protein

1x/hari

>1x/hari

1- 2x/minggu

3- 6x/ming

gu

1x/bulan 1x/tahun Tidak pernah

n % n % n % n % n % n % n %

Daging sapi - - - - 3 6,1 - - 15 30,6 11 22,4 20 40,8

Daging ayam - - 1 2 18 36,7 6 12,2 18 36,7 2 4,1 4 8,2

Daging kambing

- - - - - - - - - - - - 49 100

Telur 27 55,1 1 2 16 32,6 - - - - - - 5 10,2

Ikan - - 48 98 - - - - - - - - 1 2

Tahu/tempe 14 28,6 14 28,6 2 4,1 1 2 - - - - 18 36,7

Kacang-

kacangan

1 2 - - 12 24,5 2 4,1 3 6,1 - - 31 63,3

Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Frekuensi Makan Sumber

Karbohidrat

Sumber

Karbohidrat

1x/hari

>1x/hari 1-

2x/minggu 3-

6x/minggu 1x/bulan 1x/tahu

n Tidak pernah

n % n % n % n % n % n % n %

Nasi - - 49 100 - - - - - - - - -

Ubi jalar 4 8,2 - - 10 20,4 1 2 2 4,1 1 2 31 63,3

Keladi 1 2 - - - - - - 1 2 1 2 45 92

Singkong 5 10,2 2 4,1 22 44,9 1 2 2 4,1 - - 17 34,7

Roti 6 12,2 - - 6 12,2 1 2 2 4,1 - - 34 69,4

Mie 1 2 - - 5 10,2 1 2 3 6,1 - - 39 79,6

Sirop/manis an

- - - - 1 2 - - - - - - 48 98

Kentang 1 2 1 2 1 2 - - - - - - 46 93,9

Sagu - - 2 4,1 1 2 - - - - - - 46 93,9

Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Frekuensi Makan Sumber

Protein

Page 56: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

Sumber

Kafein

1x/hari

>1x/hari

1- 2x/minggu

3- 6x/ming

gu

1x/bulan 1x/tahun Tidak pernah

n % n % n % n % n % n % n %

Kopi 8 16,3 4 8,2 1 2 - - - - - - 36 73,5

Minuman bersoda

- - - - 3 6,1 1 2 1 2 - - 44 89,9

Kratingdaeng - - - - - - - - - - - - 49 100

Teh 16 32,7 2 4,1 5 10,2 - - - - - - 26 53,1

Tabel 4.7

Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Frekuensi Makan Sumber Lemak

Sumber

Lemak

1x/hari

>1x/hari

1- 2x/minggu

3- 6x/ming

gu

1x/bulan 1x/tahun Tidak pernah

n % n % n % n % n % n % n %

Susu full cream

1 2 - - 1 2 - - - - - - 47 95,9

Minyak sayur 35 71,4 8 16,3 - - - - - - - - 6 12,2

Jeroan - - - - - - - - 1 2 - - 48 98

Keju - - - - - - - - - - - - 49 100

Mentega - - - - - - - - - - - - 49 100

Santan 3 6,1 4 8,2 1 2 - - - - - - 41 83,9

Tabel 4.9

Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Frekuensi Makan Sumber Kafein

Page 57: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

Distribusi Sampel Berdasarkan Gambaran Frekuensi Makan Sumber Serat

Sumber Serat

1x/hari

>1x/hari

1- 2x/minggu

3- 6x/ming

gu

1x/bulan 1x/tahun Tidak pernah

n % n % n % n % n % n % n %

Sayur

Bayam 17 34,7 25 51 2 4,1 - - - - - - 5 10,2

Kangkung 14 28,6 11 22,4 3 6,1 - - - - - - 21 42,9

Brokoli - - - - - - - - - - - - 49 100

Wortel 10 20,4 5 10,2 3 6,1 - - - - - - 31 63,3

Terong 1 2 3 6,1 - - - - - - - - 45 91,8

Buncis 1 2 - - 1 2 - - - - - - 47 95,9

Pare 3 6,1 4 8,2 1 2 - - - - - - 41 83,7

Pakis 3 6,1 6 12,2 - - - - - - - - 40 81,6

Kacang panjang

1

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

48

98

Kelor - - 6 12,2 - - - - - - - - 43 87,8

Daun ubi 3 6,1 7 14,3 - - - - - - - - 39 79,6

Buah

Pisang 23 46,9 15 30,6 3 6,1 - - - - - - 8 16,3

Apel 4 8,2 - - 12 24,5 - - 1 2 1 2 31 63,3

Pepaya 18 36,7 1 2 9 18,3 1 2 - - - - 20 40,8

Alpukat 1 2 - - 2 4,1 - - - - - - 46 93,9

Pear 2 4,1 - - - - - - 1 2 - - 46 93,9

Jambu biji merah

- - - - - - - - - - - - 49 100

Mangga - - - - 2 4,1 - - 1 2 3 6,1 43 87,8

Nenas - - - - - - - - - - - - 49 100

Semangka 8 16,3 - - 2 4,1 - - - - - - 39 79,6

Jeruk manis 1 2 - - - - - - - - - - 48 98

Page 58: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

OUTPUT SPSS

umur pasien 1

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40-49

50-59

60-69

70-79

Total

8

16.3

16.3

16.3

23

46.9

46.9

63.3

14

28.6

28.6

91.8

4

8.2

8.2

100.0

49

100.0

100.0

jenis kelamin

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki

perempuan

Total

19

38.8

38.8

38.8

30

61.2

61.2

100.0

49

100.0

100.0

pendidikan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak tamat SD

SD

SMP

SMA

perguruan tinggi

Total

6

12.2

12.2

12.2

5

10.2

10.2

22.4

4

8.2

8.2

30.6

19

38.8

38.8

69.4

15

30.6

30.6

100.0

49

100.0

100.0

Page 59: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

pekerjaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PNS

wiraswasta

IRT

Total

15

30.6

30.6

30.6

11

22.4

22.4

53.1

23

46.9

46.9

100.0

49

100.0

100.0

riwayat keluarga menderita DM

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya

tidak

Total

38

77.6

77.6

77.6

11

22.4

22.4

100.0

49

100.0

100.0

suku

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid buton

muna

tolaki

bugis

jawa

Total

8

16.3

16.3

16.3

12

24.5

24.5

40.8

10

20.4

20.4

61.2

10

20.4

20.4

81.6

9

18.4

18.4

100.0

49

100.0

100.0

Page 60: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

Kategori protein

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid lebih

baik

Total

45

91.8

91.8

91.8

4

8.2

8.2

100.0

49

100.0

100.0

kategori Lemak

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid lebih

baik

kurang

Total

6

12.2

12.2

12.2

11

22.4

22.4

34.7

32

65.3

65.3

100.0

49

100.0

100.0

kategori Jumlah Makanan Karbohidrat

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid lebih

baik

kurang

Total

32

65.3

65.3

65.3

16

32.7

32.7

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 61: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

kategroi energi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid lebih

baik

kurang

Total

27

55.1

55.1

55.1

16

32.7

32.7

87.8

6

12.2

12.2

100.0

49

100.0

100.0

Page 62: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber karbohidrat nasi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid >1x/hari

49

100.0

100.0

100.0

porsi nasi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 100

200

300

Total

6

12.2

12.2

12.2

32

65.3

65.3

77.6

11

22.4

22.4

100.0

49

100.0

100.0

sumber karbohidrat ubi jalar

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

1x/bulan

1x/tahun

Total

31

63.3

63.3

63.3

4

8.2

8.2

71.4

10

20.4

20.4

91.8

1

2.0

2.0

93.9

2

4.1

4.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 63: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi ubi jalar

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

150

200

300

Total

31

63.3

63.3

63.3

1

2.0

2.0

65.3

11

22.4

22.4

87.8

1

2.0

2.0

89.8

4

8.2

8.2

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber karbohidrat keladi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1x/bulan

1x/tahun

tidak pernah

Total

45

91.8

91.8

91.8

1

2.0

2.0

93.9

1

2.0

2.0

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi keladi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

20

100

200

Total

45

91.8

91.8

91.8

1

2.0

2.0

93.9

2

4.1

4.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 64: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber karbohidrat singkong

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

1x/bulan

Total

17

34.7

34.7

34.7

5

10.2

10.2

44.9

2

4.1

4.1

49.0

22

44.9

44.9

93.9

1

2.0

2.0

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi singkong

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1

100

200

Total

18

36.7

36.7

36.7

1

2.0

2.0

38.8

13

26.5

26.5

65.3

17

34.7

34.7

100.0

49

100.0

100.0

sumber karbohidrat roti

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

1x/bulan

Total

34

69.4

69.4

69.4

6

12.2

12.2

81.6

6

12.2

12.2

93.9

1

2.0

2.0

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

Page 65: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi roti

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

40

50

100

200

Total

34

69.4

69.4

69.4

6

12.2

12.2

81.6

6

12.2

12.2

93.9

2

4.1

4.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber karbohidrat mie

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

1x/bulan

Total

39

79.6

79.6

79.6

1

2.0

2.0

81.6

5

10.2

10.2

91.8

1

2.0

2.0

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi mie

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

75

76

Total

39

79.6

79.6

79.6

9

18.4

18.4

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 66: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber karbohidrat sirop/manisan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1-2x/minggu

Total

48

98.0

98.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi sirop/manisan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

30

Total

48

98.0

98.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber karbohidrat kentang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

46

93.9

93.9

93.9

1

2.0

2.0

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi kentang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

Total

46

93.9

93.9

93.9

1

2.0

2.0

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

Page 67: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber karbohidrat sagu

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

46

93.9

93.9

93.9

2

4.1

4.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi sagu

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

200

Total

46

93.9

93.9

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

sumber protein daging sapi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1-2x/minggu

1x/bulan

1x/tahun

Total

20

40.8

40.8

40.8

3

6.1

6.1

46.9

15

30.6

30.6

77.6

11

22.4

22.4

100.0

49

100.0

100.0

porsi daging sapi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

10

100

150

200

Total

20

40.8

40.8

40.8

1

2.0

2.0

42.9

21

42.9

42.9

85.7

4

8.2

8.2

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

Page 68: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber protein daging ayam

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

>1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

1x/bulan

1x/tahun

Total

4

8.2

8.2

8.2

1

2.0

2.0

10.2

18

36.7

36.7

46.9

6

12.2

12.2

59.2

18

36.7

36.7

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi daging ayam

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

10

40

50

100

200

Total

4

8.2

8.2

8.2

1

2.0

2.0

10.2

1

2.0

2.0

12.2

10

20.4

20.4

32.7

32

65.3

65.3

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber protein telur ayam

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

33

Total

5

10.2

10.2

10.2

27

55.1

55.1

65.3

1

2.0

2.0

67.3

15

30.6

30.6

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 69: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi telur ayam

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

5

50

Total

5

10.2

10.2

10.2

1

2.0

2.0

12.2

43

87.8

87.8

100.0

49

100.0

100.0

sumber protein ikan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

>1x/hari

Total

1

2.0

2.0

2.0

48

98.0

98.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi ikan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

Total

1

2.0

2.0

2.0

12

24.5

24.5

26.5

36

73.5

73.5

100.0

49

100.0

100.0

sumber protein tahu/tempe

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

Total

18

36.7

36.7

36.7

14

28.6

28.6

65.3

14

28.6

28.6

93.9

2

4.1

4.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 70: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi tahu/tempe

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

200

Total

18

36.7

36.7

36.7

7

14.3

14.3

51.0

23

46.9

46.9

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber protein kacang-kacangan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

1x/bulan

Total

31

63.3

63.3

63.3

1

2.0

2.0

65.3

12

24.5

24.5

89.8

2

4.1

4.1

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi kacang-kacangan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

20

25

30

50

Total

31

63.3

63.3

63.3

2

4.1

4.1

67.3

3

6.1

6.1

73.5

6

12.2

12.2

85.7

7

14.3

14.3

100.0

49

100.0

100.0

Page 71: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber lemak susu full cream

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

Total

47

95.9

95.9

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi susu full cream

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

40

Total

47

95.9

95.9

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

sumber lemak minyak sayur

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

Total

6

12.2

12.2

12.2

35

71.4

71.4

83.7

8

16.3

16.3

100.0

49

100.0

100.0

porsi minyak sayur

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

5

10

Total

7

14.3

14.3

14.3

3

6.1

6.1

20.4

39

79.6

79.6

100.0

49

100.0

100.0

Page 72: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber lemak jeroan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/bulan

Total

48

98.0

98.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi jeroan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

Total

48

98.0

98.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber lemak santan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

41

83.7

83.7

83.7

3

6.1

6.1

89.8

4

8.2

8.2

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi santan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

Total

42

85.7

85.7

85.7

7

14.3

14.3

100.0

49

100.0

100.0

Page 73: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber kafein kopi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

36

73.5

73.5

73.5

8

16.3

16.3

89.8

4

8.2

8.2

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi kopi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

10

20

50

Total

36

73.5

73.5

73.5

2

4.1

4.1

77.6

10

20.4

20.4

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber kafein minuman bersoda

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1-2x/minggu

3-6x/minggu

1x/bulan

Total

44

89.8

89.8

89.8

3

6.1

6.1

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi minuman bersoda

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

75

125

Total

44

89.8

89.8

89.8

1

2.0

2.0

91.8

4

8.2

8.2

100.0

49

100.0

100.0

Page 74: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber kafein teh celup

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

26

53.1

53.1

53.1

16

32.7

32.7

85.7

2

4.1

4.1

89.8

5

10.2

10.2

100.0

49

100.0

100.0

porsi teh celup

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

10

20

Total

26

53.1

53.1

53.1

3

6.1

6.1

59.2

20

40.8

40.8

100.0

49

100.0

100.0

sumber makanan jadi/jajanan gorengan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

20

40.8

40.8

40.8

14

28.6

28.6

69.4

1

2.0

2.0

71.4

14

28.6

28.6

100.0

49

100.0

100.0

Page 75: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi gorengan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

59

100

200

300

Total

20

40.8

40.8

40.8

1

2.0

2.0

42.9

1

2.0

2.0

44.9

13

26.5

26.5

71.4

12

24.5

24.5

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat bayam

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

5

10.2

10.2

10.2

17

34.7

34.7

44.9

25

51.0

51.0

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi bayam

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

150

200

Total

5

10.2

10.2

10.2

1

2.0

2.0

12.2

31

63.3

63.3

75.5

3

6.1

6.1

81.6

9

18.4

18.4

100.0

49

100.0

100.0

Page 76: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber serat kangkung

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

21

42.9

42.9

42.9

14

28.6

28.6

71.4

11

22.4

22.4

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi kangkung

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

150

200

Total

22

44.9

44.9

44.9

1

2.0

2.0

46.9

20

40.8

40.8

87.8

2

4.1

4.1

91.8

4

8.2

8.2

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat wortel

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

11

Total

31

63.3

63.3

63.3

9

18.4

18.4

81.6

5

10.2

10.2

91.8

3

6.1

6.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 77: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi wortel

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

200

Total

31

63.3

63.3

63.3

7

14.3

14.3

77.6

8

16.3

16.3

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat terong

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

Total

45

91.8

91.8

91.8

1

2.0

2.0

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi terong

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

150

Total

45

91.8

91.8

91.8

1

2.0

2.0

93.9

2

4.1

4.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat buncis

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

30

Total

47

95.9

95.9

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 78: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi buncis

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

Total

47

95.9

95.9

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat pare

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

41

83.7

83.7

83.7

3

6.1

6.1

89.8

4

8.2

8.2

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi pare

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

50

100

Total

41

83.7

83.7

83.7

2

4.1

4.1

87.8

6

12.2

12.2

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat pakis

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

Total

40

81.6

81.6

81.6

3

6.1

6.1

87.8

6

12.2

12.2

100.0

49

100.0

100.0

Page 79: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi pakis

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

150

Total

40

81.6

81.6

81.6

4

8.2

8.2

89.8

5

10.2

10.2

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat kacang panjang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

Total

48

98.0

98.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi kacang panjang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

9

100

Total

47

95.9

95.9

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat kelor

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

>1x/hari

Total

43

87.8

87.8

87.8

6

12.2

12.2

100.0

49

100.0

100.0

Page 80: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi kelor

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

Total

43

87.8

87.8

87.8

6

12.2

12.2

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat daun ubi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

Total

39

79.6

79.6

79.6

3

6.1

6.1

85.7

7

14.3

14.3

100.0

49

100.0

100.0

porsi daun ubi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

150

Total

39

79.6

79.6

79.6

9

18.4

18.4

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat pisang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

Total

8

16.3

16.3

16.3

23

46.9

46.9

63.3

15

30.6

30.6

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

Page 81: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

porsi pisang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

200

Total

8

16.3

16.3

16.3

40

81.6

81.6

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat apel

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

1x/bulan

1x/tahun

Total

31

63.3

63.3

63.3

4

8.2

8.2

71.4

12

24.5

24.5

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi apel

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

0

3

100

Total

System

31

63.3

64.6

64.6

1

2.0

2.1

66.7

16

32.7

33.3

100.0

48

98.0

100.0

Missing

1

2.0

Total

49

100.0

Page 82: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber serat pepaya

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

>1x/hari

1-2x/minggu

3-6x/minggu

22

Total

20

40.8

40.8

40.8

18

36.7

36.7

77.6

1

2.0

2.0

79.6

8

16.3

16.3

95.9

1

2.0

2.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi pepaya

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

200

Total

20

40.8

40.8

40.8

26

53.1

53.1

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat alpukat

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

Total

46

93.9

93.9

93.9

1

2.0

2.0

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi alpukat

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

Total

46

93.9

93.9

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

Page 83: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber serat pear

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1x/bulan

Total

46

93.9

93.9

93.9

2

4.1

4.1

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi pear

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

Total

46

93.9

93.9

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat mangga

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1-2x/minggu

1x/bulan

1x/tahun

Total

43

87.8

87.8

87.8

2

4.1

4.1

91.8

1

2.0

2.0

93.9

3

6.1

6.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi mangga

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

200

Total

44

89.8

89.8

89.8

3

6.1

6.1

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

Page 84: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

sumber serat semangka

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

1-2x/minggu

Total

39

79.6

79.6

79.6

8

16.3

16.3

95.9

2

4.1

4.1

100.0

49

100.0

100.0

porsi semangka

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

200

Total

39

79.6

79.6

79.6

9

18.4

18.4

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

sumber serat jeruk

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

1x/hari

Total

48

98.0

98.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

porsi jeruk

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0

100

Total

48

98.0

98.0

98.0

1

2.0

2.0

100.0

49

100.0

100.0

Page 85: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

KEMENTERIAN KESEHATAN R I BADAN PEHGEiiBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBERDAYA '11w4NUS!A KESS:M_4TAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JL Jend. A.H. NalWrionNo. G. I4 Anduonohu. Kowi Kendari Telp. (040/) 3190492 Fax. (()4()/) 3/93339 e-mail: poltekkes kendan tJ.mlwfJ.cw11

omor unpiran ~rihal

: UT.01.02/1HJ..6J 12018 : 1 (satu) eks.

: Permohonan Jzin Pene/itian Yang Terhormat,

Kepala Sadan Penelitiandan Pengembangan Provinsi Sultra di·

Kendari

Oengan hormat.

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswa

Jurusan Gizi PoltekkesKemenkes Kendari:

Nama Wa Ode Mirnawati Dewi

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Penelitian

P00331015.054

0-111 Gizi

Gambaran Pola Makan Pasien Rawat Jalan OM Tipe II di RSU Sahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

Untuk diberikan izin penelitian oleh Sadan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Oemikian penyampaian kami, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Kendari. 9 ,luli 2018

µlrektur,

Askrenlng, ., M.Kes NIP.1 301990022001

Page 86: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ~ Bun,/ "'-Anduonohu Telp.(0#1) .,,,0 K_,.,, 931~

Website : balltbana sulawesltenaaraprov.go.Id Email: badan lltbana [email protected]

...

: 070l«>7518911tb11ng1218

: 1z1ne,,.......,

Kendari, 12 Jull 2018

Kepada

Ylh. Olreldur RSU. Bahteramas Prov. SUltra ci-

KEN DARI

Berd8sarkan Surat Oirektur Poltekkel Kendari Nomor : UT.01.02/1/3261/2018

ta,QPll 9 Jul 2018 perihal tersebut-cll atas, DosenJPenelitl di bawah ini :

Nama NIM .k.n.un Pekeljaan

Lok8li Penelitian :

WA ODE MIRNAWATI DEWI

P00331015.054

~Ill Gizi

Mahasiswa

RSU. Bahteramas Prov. Sultra

Bennaksud untuk meiakukan Penelitian/Pengambilan Data di Daerah/Kantor

Saudara, dengan judul :

"'GAll8ARAN POI.A IIIAJCAII PASIEN RAWAT JALAN DII TIPE H DI RSU BAHTERAIIAS PROVINS/ SULAWESI JENGGARA•.

Yang akan dilaksanakan dari tanggal : 12 Juli 2018 sampai aelesal.

~ dengan hal tersebut diatas, pada prinsipnya kami menyetujui kegiatan dimalclud dee 1g81 i kelenluar, :

1. Senantiala .,,.,.. keamanan dan ketertiban serta mentaati perundang-undan yang beltaku.

2. Tidak mengadakan kegiatan lain yang bertentangan dengan rencana aemula. 3. Dalam Ntiap keglatan dilapangan agar pihllk Penelitl Mn8l1tiaaa koordinasi dengan

peme.iah .-mpat. ... W8jib ~hom\8ti Adat latiadat yang ber1aku ci c:taerah setempat. 5. Menye,ahlaln 1 (satu) examplar copy hasil penelitian kepada Gubemur Sultra Cq. Kepala

Badan Pelielitian dan Pengembaligan Provinli Sulwi T.,..,.a. 6. &nt lzin akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak ber1aku apablla temyata pemegang

..... lzin inl tidak mentaati ketenluan teraebut cl ....

Demikian Surat lzin Penelitiandiberikan w1lucclgunakan aebagaimana rnestinya.

Page 87: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAB BABTERAMAS .n.. K.,.. l'laft T--. Ne. 51Tdp (Ml) 31~1 I K11111ut KNc Pw '3111 .......

E .. u: 1we1111te: www~au.aoJcl

SURAT KETERANGAN JELAB MELAKUKAN PENELITIAN N01111or : 088/Litbaq/RSUD/VIU/l018

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama NIP.

Jabatan

dr. M. Yusuf Hamra, M. Sc, Sp.PD 19751116 200212 I 003

Direktur

Dengan ini menyatakan bahwa :

Nama NIM. Jurusan/Prograrn Studi lnstitusi

Wa Ode Mimawati Dewi P00331014054

_ DUI llmu Gizi

PoltelckesKemenkes Kendari

Benar - benar telah melakukan penelitian di Poli Penyakit Dalam Rumah Salcit Umum Daerah

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 23- 7 -2018 s/d 2- 8-2018, denganjudul:

" Gambaran Pola Makan Pasien Rawat J llan OM Tipe II di Rumah Salcit Umum Provinsi

Sulawesi Tenggara "

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Page 88: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …

KEMENTERIAN KESEHATAN RI • .. 1,BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

... ,.. SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN _.., POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JI..Jend. NMudon No. G.14 Anduonollu, Koa lcendarl 93232

Tep. '°'°!l 390ff2.Fu(fN01) mm HINII:Po!'!L~com

SURAT KETERANGAN BEBAS PUSTAKA

NO: 519/PP/2018

Yangbertanda tangan di bawah lni Kepala Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan

Kendari, menerangkan bahwa :

Nam a : Wa Ode Mirnawatl Oewi

NIM

Tempat Tgl. Lahir

Jurusan

Alamat

: P00331014054

: Lasehao, 16 Juni 1997

: D .Ill Gizi

: BTN Delhan Rasidence

Benar-benar mahasiswa yang tersebut namanya di atas sampai saat ini tidak

mempuny;,i sangkut paut di Perpustakaan Poltekkes Kendari balk urusan peminjaman buku

maupun urusan administrasi lainnya.

Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan sebagai syarat untuk

mengikuti ujian akhir pada Jurusan 0.111 Gizl Tahun 2018

Page 89: GAMBARAN POLA MAKAN PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II DI …