62
i GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2019 Oleh LARA PUSPITA SARI 15.13201.10.22 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG 2019

GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

i

GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT

ERNALDI BAHAR PROVINSI

SUMATERA SELATAN

TAHUN 2019

Oleh

LARA PUSPITA SARI

15.13201.10.22

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

2019

Page 2: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

ii

GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT

ERNALDI BAHAR PROVINSI

SUMATERA SELATAN

TAHUN 2019

Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh

LARA PUSPITA SARI

15.13201.10.22

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

2019

Page 3: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

iii

ABSTRAK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)

BINA HUSADA PALEMBANG

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

Skripsi, 06 Juli 2019

LARA PUSPITA SARI

Gambaran Kualitas Limbah Cair Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2019

(xv + 38 halaman, 3 tabel, 2 bagan, 3 lampiran)

Upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum, berartinya bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia

seutuhnya. Pengolahan limbah rumah sakit yang merupakan bagian dari upaya

penyehatan lingkungan rumah sakit juga merupakan tujuan untuk melindungi

masyarakat akan bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari air limbah

rumah sakit.

Penelitian ini bertujuan diketahuinya gambaran kualitas limbah cair Rumah

Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada

tanggal 27 Mei sampai dengan tanggal 19 Juni 2019. Desain penelitian adalah

observasional analitik dalam pendekatan deskriftif. Populasi dalam penelitian ini

adalah semua air limbah yang berasal dari hasil yang diteliti Rumah Sakit Ernaldi

Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Sampel dalam penelitian ini pada dua titik yaitu

titik I pada Inlet instalasi pengolahan air limbah (IPAL), titik II Outlet hasil buangan

dari instalasi pengolahan air limbah. Analisa data diperoleh dari hasil pemeriksaan

laboratorium dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan diuraikan

dalam bentuk narasi dan dibuat satu kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsentrasi intlet air limbah pada

Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan TSS 186mg/l, PH 4,15mg/l,

BOD5 10,9mg/l, COD 32mg/l, Amonia (NH3) 0,05mg/l. Konsentrasi outlet air limbah

TSS 268mg/l, PH 6,80mg/l, BOD5 27,5mg/l, COD 87mg/l, Amonia (NH3) 0,14mg/l.

Simpulan penelitian ini keadaan intlet limbah menunjukkan bahwa dari

beberapa parameter belum memenuhi syarat pH Asam. TSS melebihi baku mutu yang

telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Men.LHK RI No. 68 Tahun 2016. Keadaan

outlet limbah telah memenuhi syarat baku mutu yang telah ditetapkan. Disarankan

untuk dapat mengembangkan proses pengelolaan air sebelum masuk ke intlet unit

pengolahan air limbah sehigga semua parameter tetap memenuhi syarat tiap tahunnya

baku mutu yang telah ditetapkan untuk melakukan pekerjaan yang dapat

meningkatkan kinerja dan produktivitass kerja.

Kata Kunci : Kualitas, Limbah, Cair, Rumah Sakit

Daftar Pustaka : 17 (2010-2018)

Page 4: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

iv

ABSTRACT BINA HUSADA COLLEGE OF HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

Student Thesis, 06 July , 2019

LARA PUSPITA SARI

Overview of the Quality of Liquid Waste in Ernaldi Bahar Palembang Hospital

in 2019

(xv + 38 pages, 3 tables, 2 charts, 3 attachments)

Efforts to improve public health as one of the elements of public welfare, mean

for the full development of Indonesia's human resources. The treatment of hospital

waste, which is part of efforts to improve the hospital environment, is also a goal to

protect the public from the dangers of environmental pollution from hospital waste

water.

This study aims to find out the description of the quality of liquid waste in

Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Hospital. The research was conducted in 27

May 19 June 2019. The study design was observational analytic in a descriptive

approach. The population in this study were all wastewater originating from the

results of the research of Ernaldi Bahar Hospital Provinsi Sumatera Selatan. The

sample in this study was at two points, namely point I in the waste water treatment

plant (IPAL) inlet, point II of the outlet from the waste water treatment plant. Data

analysis was obtained from the results of laboratory examinations analyzed

descriptively by using tables and described in narrative form and made a conclusion.

The results of this study indicate that the concentration of wastewater intlet at

Ernaldi Bahar Hospital Provinsi Sumatera Selatan TSS 186mg / l, PH 4.15mg / l,

BOD5 10.9mg / l, COD 32mg / l, Ammonia (NH3) 0.05mg / l. The concentration of

wastewater outlet TSS 268mg / l, PH 6.80mg / l, BOD5 27.5mg / l, COD 87mg / l,

Ammonia (NH3) 0.14mg / l.

The conclusion of this study is that the state of the waste intlet indicates that

some parameters have not met the acid pH requirements. TSS exceeds the quality

standards that have been set based on the Republic of Indonesia's Minister of Law

Regulation No. 68 of 2016. The situation of waste outlets has met the standard quality

requirements that have been set. It is recommended to be able to develop the water

management process before entering the intlet of the wastewater treatment unit so

that all parameters still meet the requirements of the annual quality standards that

have been set to do work that can improve performance and work productivity.

Keywords : Quality, Waste, Liquid, Hospital

References : 17 (2010-2018)

Page 5: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

v

Page 6: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

vi

Page 7: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

vii

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Biodata

Nama : Lara Puspita Sari

Tempat/Tanggal Lahir : Pagaralam, 01 Mei 1997

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Alamat : Desa Tanjung Pasai Kecamatan Dempo Utara

Kelurahan Rebah Tinggi Kota Pagaralam

Nomor Telepon : 085267909581

Email : [email protected]

Orang Tua

Ayah : Supran

Ibu : Rusmi

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 65 Kota Pagaralam Tahun 2003-2008

2. SMP Negeri 08 Kota Pagaralam Tahun 2008-2011

3. SMK Muhammadiyah Kota Pagaralam Tahun 2011-2014

4. STIK Bina Husada Palembang Tahun 2015-2018

Page 8: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

viii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Kedua orang tuaku, Ayahanda tercinta (Supran) dan Ibunda tercinta (Rusmi)

yang senantiasa mendoakanku, mendukungku, terima kasih karena kalian telah

membesarkan saya dengan penuh cinta dan kasih sayang, kalian tak mengenal lelah

demi memenuhi kebutuhan saya, telah memberikan dukungan moril maupun materi

serta telah menjadi motivator terbesar dalam hidup saya dalam menggapai cita-cita.

Saudara kandungku yang tersayang, kakakku (Munita dan Vera), dan kakak

iparku (Hengki dan Fadil) Serta anak-anakku (Reiyen dan Kenzi), yang

mengharapkan keberhasilanku, terima kasih telah memberikan dukungan dan

semangat kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini, dan terima kasih atas nasehat

dan doanya selama ini tanpa kalian semua saya bukanlah siapa-siapa, terima kasih

telah mendorong saya jauh lebih semangat tanpa mengeluh sehingga saya bisa

melewati ini semua.

Motto :

“Jangan memandang orang disekitarmu dengan fisik dan materi tetapi pandanglah

mereka dengan ketulusan hati nurani nya dan ingat kebaikannya bukan kejahatannya

Page 9: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada.

Dengan selesainya penulis skripsi ini, mengucapkan terimakasih Kepada

Dr. Amar Muntaha, SKM, M.Kes selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan selama penulis skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Chairil Zaman, M.Sc

selaku Ketua STIK Bina Husada, dan Ibu Dian Eka Anggreny, SKM, M.Kes, selaku

Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat, yang telah memberikan kemudahan

dalam pengurusan administrasi penulisan skripsi ini.

Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepada Ibu Dian

Eka Anggreny, SKM, M.Kes Ibu Siti Fatimah, SKM, MKM dan Ibu Ameria

Komariah, SKM, M.Kes, selaku penguji dalam penyusunan skripsi, dan Ibu Atma

Deviliawati, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Akademik selama mengikuti

pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Bina Husada.

Palembang 06 Juli 2019

Penulis

Page 10: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

ABSTRACT ............................................................................................................ iv

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................. vii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ........................................................................ viii

UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................................. ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5

1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6

1.4.1 Bagi Peneliti ......................................................................................... 6

1.4.2 Bagi STIK Bina Husada ........................................................................ 6

1.4.3 Bagi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan ............... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Air Limbah .......................................................................................... 7

2.1.1 Pengertian Air Limbah ......................................................................... 7

2.1.2 Komposisi Air Limbah Rumah Sakit ................................................... 9

2.1.3 Karakteristik Limbah Cair Rumah Sakit .............................................. 11

2.2 Parameter Air Limbah ...................................................................................... 11

2.2.1 BOD (Biologi oxygen demand) ........................................................... 11

2.2.2 COD (Chemical oxygen demand) ........................................................ 13

2.2.3 Ammonia (NH3) .................................................................................. 14

2.3 Dampak Air Limbah ........................................................................................ 14

2.3.1 Gangguan Kesehatan ........................................................................... 14

2.3.2 Penurunan kualitas lingkungan ............................................................ 15

2.3.3 Gangguan terhadap keindahan ............................................................. 15

Page 11: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

xi

2.3.4 Gangguan terhadap kerusakan benda ................................................... 16

2.4 Tinjauan Umum Tentang Rumah Sakit ........................................................... 17

2.4.1 Pengertian Rumah Sakit ....................................................................... 17

2.4.2 Fungsi Rumah Sakit ............................................................................. 19

2.4.3 Klasifikasi Rumah Sakit....................................................................... 19

2.5 Kerangka Teori ................................................................................................ 21

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 22

3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................ 22

3.3.1 Populasi .................................................................................................. 22

3.3.2 Sampel .................................................................................................... 22

3.4 Kerangka Konsep ............................................................................................ 23

3.5 Definisi Operasional ........................................................................................ 24

3.6 Metode Pengukuran ......................................................................................... 25

3.6.1 Alat dan Bahan Serta Prosedur ............................................................ 25

3.7 Pengumpulan Data ........................................................................................... 26

3.7.1 Data Primer .......................................................................................... 28

3.7.2 Data Sekunder ...................................................................................... 28

3.8 Pengolahan Data .............................................................................................. 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan .............................................................................................................. 29

4.1.1 Pendahuluan ........................................................................................ 29

4.1.2 Data Identitas Rumah Sakit .................................................................. 29

4.1.3 Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan .................................................................................................. 31

4.1.4 Sejarah Singkat..................................................................................... 32

4.1.5 Visi ....................................................................................................... 33

4.1.6 Misi ...................................................................................................... 33

4.2 Hasil Pemeriksaan Laboratorium ..................................................................... 33

4.3 Keadaan Intlet Limbah ..................................................................................... 34

4.4 Keadaan Outlet Limbah ................................................................................... 35

4.5 Pembahasan ...................................................................................................... 36

Page 12: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 37

5.2 Saran ................................................................................................................ 37

5.2.1 Bagi Peneliti ......................................................................................... 37

5.2.2 Bagi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan .............. 38

5.2.3 Bagi STIK Bina Husada ....................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 24

Tabel 4.1 Hasil Intlet Pada Air Limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Provinsi Sumatera Selatan .................................................................... 34

Tabel 4.2 Hasil Outlet Pada Air Limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Provinsi Sumatera Selatan .................................................................... 35

Page 14: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

xiv

DAFTAR BAGAN

Nomor Bagan

Bagan 2.1 Kerangka Teori ..................................................................................... 21

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 23

Page 15: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Lampiran 1 : Hasil Uji Laboratorium

Lampiran 2 : Surat Selesai Penelitian

Lampiran 3 : Dokumentasi

Page 16: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan dan penanganan limbah rumah sakit sudah sangat mendesak dan

menjadi perhatian internasional.Isu ini telah menjadi agenda pertemuan internasional

yang penting.Tanggal 18 Oktober 2013 telah dilakukan pertemuan High Level

Meeting on Environmental and Health South-East Asean Contries di Bangkok. Salah

satu pertemuan awal oleh Solid Hazardous Waste yang akan menindaklanjuti tentang

penanganan limbah yang berkaitan dengan limbah domestik dan limbah medis.1

Menurut WHO (World Health Organization) Rumah sakit adalah bagian

integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan

pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan

pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.Rumah sakit juga merupakan

pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Selain itu, rumah

sakit juga ditunjang oleh unit-unit lainnya seperti, ruang operasi, laboratorium,

farmasi, administrasi, dapur, laundry, pengolahan sampah dan limbah.2

Upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum, berartinya bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia

seutuhnya. Masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang diharapkan mampu

memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki

1

Page 17: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

2

derajat kesehatan setinggi-tingginya. Rumah sakit merupakan salah satu sarana

kesehatan sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat

tersebut.3

Rumah sakit sebagai salah satu tempat untuk sarana pelayanan untuk

menangani, merawat dan pengobatan akan menghasilkan limbah cair dalam jumlah

yang cukup banyak dan kualitasnya perlu mendapat perhatian karena di dalamnya

mempunyai bahan yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungannya.

Kegiatan rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah yang berupa benda cair,

padat dan gas. Rumah sakit tidak hanya menghasilkan sampah biasa, namun juga

menghasilkan sampah infeksius dan sampah medis lainnya yang dapat mengganggu

kesehatan dan salah satu media penyebaran penyakit.4

Sejalan dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat, lokasi rumah

sakit yang dulunya jauh dari daerah pemukiman penduduk tersebut sekarang

umumnya telah berubah dan berada ditengah pemukiman penduduk tersebut sekarang

umumnya telah berubah dan berada ditengah pemukiman penduduk yang cukup

padat, sehinggah masalah pencemaran akibat limbah rumah sakit baik limbah padat

atau limbah cair sering menjadi pencetus konflik antara pihak rumah sakit dengan

masyarakat yang ada di sekitarnya.5

Pengelolaan limbah RS yang tidak baik akan memicu resiko terjadinya

kecelakaan kerja dan penularan penyakit dari pasien ke pekerja, dari pasien ke pasien,

dari pekerja ke pasien, maupun dari dan ke masyarakat pengunjung Rumah Sakit.

Limbah cair Rumah Sakit dapat mengandung bahan organik dan anorganik yang

Page 18: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

3

umumnya diukur dengan parameter BOD, COD, TSS, dan lain-lain.Limbah tersebut

kemungkinan besar mengandung mikro-organisme pathogen atau bahan kimia

beracun berbahaya (B3) yang dapat menyebabkan penyakit infeksi dan dapat terbesar

ke lingkungan sekitar Rumah Sakit.Untuk mencegah agar tidak menimbulkan

masalah yang tidak diinginkan diatas maka perlu pengolahan terlebih dahulu sebelum

dibuang ke lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil Rapid Assessment tahun 2007 yang dilakukan oleh Ditjen

P2MPL Direktorat Penyediaan Air dan Sanitasi yang melibatkan DinKes

Kabupaten/Kota, menyebutkan bahwa sebanyak 648 rumah sakit dari 1.476 rumah

sakit yang ada, yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) baru

sebanyak 36%. Dari jumlah tersebut kualitas limbah cair yang telah melalui proses

pengolahan yang memenuhi syarat baru 52%.5

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset Universitas Indonesia

Tahun 2007 pengolahan limbah rumah sakit di Indonesia menunjukan hanya 53,4%

rumah sakit yang melaksanakan pengolahan limbah cair dan dari rumah sakit yang

mengelola limbah tersebut 51,1% melakukan dengan instalasi IPAL (Instalasi

Pengolahan Air Limbah) dan septic tank (tangki septik). Pemeriksaan kualitas limbah

hanya dilakukan oleh 57,5% rumah sakit dan dari rumah sakit yang melakukan

pemeriksaan tersebut sebagian besar telah melakukan pemeriksaan tersebut sebagian

besar telah memenuhi syarat baku mutu.5

Semakin tinggi tipe rumah sakit semakin kompleks jumlah dan jenis limbah

yang dihasilkan, bahkan karena kompleksitasnya melebihi beberapa jenis industri

Page 19: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

4

pada umumnya. Jenis limbah rumah sakit juga memiliki rentang dari berbagai bahan

organik, bahan berbahaya, radioaktif bahkan bakteri dan mikroba parthogenik. Salah

satu penyakit yang ditimbulkan akibat limbah cair rumah sakit adalah infeksi

nosokomial.

Pengolahan limbah rumah sakit yang merupakan bagian dari upaya penyehat

lingkungan rumah sakit juga merupakan tujuan untuk melindungi masyarakat akan

bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari air limbah rumah sakit serta

mencegah meningkatnya infeksi nosokomial di lingkungan rumah sakit, sebab telah

diketahui bahwa limbah rumah sakit dapat mengandung potensi bahaya yang bersifat

infeksi, toksik dan radioaktif.

Limbah cair yang dihasilkan dikhawatirkan mengandung bahan yang

berbahaya yang memiliki potensi dampak penting terhadap penurunan kualitas

lingkungan dan secara langsung memiliki potensi bahaya kesehatan bagi penduduk

sekitar rumah sakit.Sumber limbah cair yang dihasilkan oleh Rumah Sakit Ernaldi

Bahar Palembang merupakan hasil buangan dari pasien, pengunjung maupun pekerja

di rumah sakit tersebut.Limbah cair dari pelayanan medis ini berasal dari kamar

mandi, wastafel. Kloset, ruang cuci instrumentasi medic, buangan dialisat, sisa

buangan penderita dan lain-lain.5

Dari hasil paparan di atas, mengenai dampak dan bahaya yang di timbulkan

oleh limbah rumah sakit apabila tidak dikelola dengan baik, sehingga penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang kualitas limbah cair pada rumah sakit Ernaldi

Bahar Palembang Tahun 2019.

Page 20: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah

Bagaimana kualitas air limbah pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumatera Selatan

Tahun 2019.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Bagaimanakah gambaran kualitas limbah cair pada rumah sakit Ernaldi Bahar

Sumatera Selatan Tahun 2019.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui kualitas limbah cair berdasarkan parameter suhu Rumah Sakit

Ernaldi Bahar Sumatera Selatan Tahun 2019.

b. Mengetahui kualitas limbah cair berdasarkan parameter pH Rumah Sakit

Ernaldi Bahar Sumatera Selatan Tahun 2019.

c. Mengetahui kualitas limbah cair berdasarkan parameter BOD (Biological

Oxugen Demand) di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumatera Selatan Tahun

2019.

d. Mengetahui kualitas limbah cair berdasarkan pamrameter COD

(Chemicall Oxygen Demand) di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumatera

Selatan Tahun 2019.

Page 21: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini tentu menjadi sangat penting bagi penulis terutama untuk

melatih cara berfikir dan kemampuan mengidentifikasi serta menganalisa masalah

kesehatan hingga mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.

1.4.2 Bagi STIK Bina Husada

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada

mahsiswa dalam rangka pengembangan ilmu kesehatan masyarakat khususnya

kesehatan lingkungan.

1.4.3 Bagi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumatera Selatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi rumah

sakit Ernaldi Bahar Palembang dan memberikan masukan dan sumbangan pemikiran

kepada pihak rumah sakit tentang proses pengolahan air limbah rumah sakit sehingga

rumah sakit dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap mutu air limbah yang

dibuang ke badan air.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Peneliti ini merupakan penelitian kesehatan masyarakat yang untuk

mengetahui pengawasan kebersihan lingkungan limbah cair. Dilaksanakan pada

tanggal 27 Mei sampai dengan tanggal 19 Juni di Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Provinsi Sumatera Selatan, dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian

kualitatif dengan uji Laboratporium.

Page 22: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Limbah

2.1.1 Pengertian Air Limbah

Air limbah atau buangan adalah kombinasi dari cairan dan sampah-sampah

cair yang berasal dari daerah permukima, perkotaan, perdagangan, dan industri,

bersama-sama dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada.6

Dalam mencapai tujuan pembangunan di bidang kesehatan, pelayanan rumah

sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan yang

memerlukan penanganan dan perhatian seksama. Rumah sakit merupakan institusi

pelayanan kesehatan terhadap individu pasien, keluarga dan masyarakat dengan inti

pelayanan medik, baik preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif yang

diselenggarakan secara terpadu agar mencapai pelayanan kesehatan yang paripurna.

Rumah sakit juga merupakan institusi yang mengembangkan pelayanan kompetitif

yaitu dengan menyediakan pelayanan yang cepat, akurat, manusiawi, aman dan

nyaman. Untuk menciptakan suasana aman dan nyaman harus dihindari dampak

negatif yang dapat timbul akibat kegiatan rumah sakit, di antaranya terhambatnya

proses penyembuhan dan pemulihan penderita,timbulnya pengaruh buruk pada

petugas, tercemarnya lingkungan.7

7

Page 23: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

8

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan bidang kesehatan dengan bidang

preventif. Kegiatan dari rumah sakit menghasilkan limbah baik itu limbah padat,

limbah cair maupun gas. Limbah cair rumah sakit merupakan limbah infeksius yang

masih perlu pengelolaan sebelum dibuang ke lingkungan.7

Di indonesia pengolahan dan pengelolaan air limbah rumah sakit yang sangat

menghawatirkan, di mana hanya 36% dari rumah sakit memiliki treatment air

limbah(IPAL) dan 64% dari air limbah di buang langsung ke badan air penerima atau

menggunakan sumur resapan. (prayitno dkk 2014 pengolahan air limbah rumah sakit

merupakan salah satu utama prasyarat untuk mengurangi dampak berbahaya pada

lingkungan hidup. Rumah sakit merupakan sumber penting berbagai macam senyawa

mikro-kontaminan hasil dari diagnostik, laboratorium dan kegiatan penelitian di satu

sisi dan obat ekskresi pasien di sisi lain.8

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan

rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Mengingat dampak yang mungkin

timbul, maka diperlukan upaya pengelolaan yang baik meliputi pengelolaan sumber

daya manusia, alat dan sarana, keungan dan tatalaksana pengorganisasian yang

ditetapkan dengan tujuan memperoleh kondisi rumah sakit yang memenuhi

persyaratan kesehatan lingkungan.9

Air limbah rumah sakit adalah semua limbah cair yang berasal dari rumah

sakit yang kemungkinan mengandung bahan kimia beracun dan radioaktif. Upaya

pengelolaan limbah rumah sakit telah dilaksanakan dengan menyiapkan perangkat

lunaknya yang berupa peraturan-peraturan, pedoman-pedoman dan kebijakan-

Page 24: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

9

kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan

rumah sakit.Disamping itu secara bertahap dan berkesinambungan.Departemen

Kesehatan mengupayakan instalasi pengelolaan limbah rumah sakit.Sehingga sampai

saat ini sebagian rumah sakit pemerintah telah dilengkapi dengan fasilitas

pengelolaan limbah, meskipun perlu untuk disempurnakan.Namun harus disadari

bahwa pengelolaan limbah rumah sakit masih perlu ditingkatkan lagi.10

2.1.2 Komposisi Air Limbah Rumah Sakit

Komposisi air limbah rumah sakit tidak banyak berbeda dengan air limbah

rumah tangga, kjhbahwa dari segi mikrobiologi sekalipun, air limbah yang berasal

dari bagian penyakit menular atau sanatorium TBC karena organism belum

dipisahkan melalui pengolahan setempat.11

Komposoisi air limabh rumah sakit ini bervariasi tergantung dari jenis dan

bahan-bahan yang digunakan dalam aktivitasnya. Jika ditinjau dari bentuk sampah

dan limbah yang dibuang oleh rumah sakit, maka komposisi air limbah terdiri dari

tiga komponen utama yakni :

a. Bahan Padat

Merupakan bahan yang tidak berguna sebagai hasil dari seluruh kegiatan rumah

sakit yang tidak digunakan atau dibuang.

b. Bahan Cair

Semua limbah cair yang berasal dari rumah sakit yang kemungkinan mengandung

mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif.

Page 25: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

10

c. Bahan Gas

Dapat terjadi langsung berupa gas atau bau busuk, uap bahan kimia yang bocor,

bahan pencemar udara yang tidak langsung dari incinerator atau pembakar

sampah.

Dari ketiga kelompok diatas, dapat dikategorikan dalam dua kategori yaitu :

a. Limbah Kegiatan Klinis

Yang termasuk defenisi umumnya berasal dari kegiatan pelayanan medic

perawatan, poliklinik, farmasi, bedah atau kamar operasi, sisa benda tajam, kimia,

infeksi, radioaktif, jaringan bentuk tubuh dalam bentuk padat maupun cair.

b. Limbah kegiatan non klinis

Yang termasuk definisi umumnya berasal dari kegiatan kantor, dapur, pencucian,

mesin diesel dan buangan dari tanam-tanaman.12

Pada kenyataannya mengenai komposisi air limbah, selain terdiri dari air, juga

terdiri dari bahan padatan yakni partikel dari bahan organic dan anorganik. Secara

garis besar bahwa bahan padat yang terdapat dalam air limbah terbagi menjadi

dua kelompok sebagai berikut :

1) Organik

Bahan-bahan organic terdiri dari protein 65%, kharbohidrat 25% dan lemak

10.Bahan-bahan ini sebagian besar terurai yang merupakan sumber makanan

dan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme termasuk bakteri.

Page 26: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

11

2) Anorganik

Bahan-bahan anorganik adalah terdiri dari butiran, garam-garam dan metal.

Bahan ini biasanya dalam keadaan mengendap, melayang, terapung dan

terlarut.13

2.1.3 Karakteristik Limbah Cair Rumah Sakit

Seperti limbah cair lainnya, limbah cair rumah sakit juga memiliki

karakteristik yang meliputi:

a. Karakteristik fisik

Karakteristik fisik terdiri dari warna, bau, suhu, padatan serta kelarutan.

b. Karakteristik kimia

Karakteristik kimia terdiri dari bahan organic, bahan-bahan anorganik dan gas .

c. Karakteristik biologis

Karakteristik biologis yaitu kandungan mikroorganisme dalam air limbah terdiri

dari bakteri, fungi, algae, protozoa, virus dan cacing.

2.2 Parameter Air Limbah

Untuk dapat menilai kualitas hidrosfer, pada dasarnya orang dapat memeriksa

keberadaannya masing-masing elemen fisik, kimia, biologis radiology di dalam air

sesuai dengan standar kualitas air yang dikehendaki ataupun yang berlaku.

2.2.1 BOD (Biological Oxygen Demand)

BOD adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram atau liter (Mg/I)

yang diperlukan untuk menguraikan benda organic oleh bakteri sehingga limbah

tersebut menjadi jernih kembali.14

Page 27: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

12

BOD atau kebutuhan oxygen biologis, adalah jumlah oxygen yang dibutuhkan

oleh mikro organisme didalam air lingkungan untuk memecah (mendegradasi) bahan

buangan organic yang ada di dalam air lingkungan tersebut. Sebenarnya peristiwa

penguraian bahan buangan oreganik melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme di

dalam air lingkungan adalah proses alamia yang mudah terjadi apabila air lingkungan

mengandung oxygen yang cukup.

Pada umumnya air lingkungan atau air alam mengandung mikroorganisme

yang dapat memakan, memecah, menguraikan (mendegradasi) bahan buangan

organic.Jumlah mikro mikroorganisme di dalam air lingkungan tergantung pada

tingkat kebersihan air.Air yang bersih (jernih) biasanya mengandung mikroorganisme

yang relative lebih sedikit dibandingkan dengan air yang telah tercemar oleh bahan

buangan yang bersifat anti seftik, atau bersifat racun, seperti phenol, kreolin, deterjen,

asam sianida, insektisida dan sebagainya jumlah mikroorganisme juga relative

sedikit.Untuk keadaan seperti ini perlu penambahan mikroorganisme yang telah

menyesuaikan (beradaptasi) dengan bahan buangan.Mikroorganisme yang

memerlukan oksigen untuk memecah bahan buangan organik sering disebut dengan

bakteri aerobic.Sedangkan mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen tersebut

dengan bakteri anaerobic.

Air limbah banyak mengandung senyawa organik dapat diuraikan oleh

beberapa organisme terutama organism yang terdapat dilingkungan.Organisme

pengurai aerobic, umumnya terdiri dari mikroorganisme seperti bakteri yang bekerja

dalam air mengurai senyawa organik menjadi karbondioksida dan air.Proses-proses

Page 28: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

13

ini membutuhkan oksigen.Jika jumlah bahan organik dalam air sangat sedikit, maka

bakteri aerob mudah memecahkan tanpa mengganggu keseimbangan oksigen dalam

air. Semakin banyak zat organik yang terkandung dalam air, maka kebutuhan oksigen

oleh bakteri untuk menguraikan akan semakin tinggi pula, sehingga oksigen terlarut

dalam air akan menurun bahkan mungkin akan habis.

Jika tingkat oksigen terlarut rendah, maka organism yang hidupnya

menggunakan oksigen seperti ikan dan bakteri aerob akan mati. Jika bakteri aerob

mati, maka organism aerob akan menguraikan bahan organik dan menghasilkan

bahan seperti methane dan H2S.

2.2.2 COD (Chemical Oxygen Demand)

COD atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oxygen yang diperlukan

agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.

COD menggambarkan total oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi bahan

organik secara kimiawi, baik yang dapat di dekomposisi secara biologis

(biodegradable) maupun yang sukar didekomposisi secara biologis

(nonbiodegradable). Oksigen yang dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang

diperlukan untuk mengoksidasi air sample.14

Chemical Oxygen Demand (COD) dapat digunakan untuk menentukan bahan

organik yang terdapat pada air limbah.COD secara umum lebih tinggi dari BOD

dikarnakan lebih banyak bahan-bahan yang terkandung di air limbah bisa dioksidasi

secara kimiawi dibandingkan secara biologis.Untuk sebagian type dari limbah, sangat

besar kemungkinannya untuk mengkorelasikan antara COD dengan BOD. Hal ini

Page 29: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

14

sangat berguna karena COD dapat ditentukan dalam waktu 3 jam bila dibandingkan

dengan BOD yang membutuhkan waktu selama lima hari. Ketika menetapkan

korelasi antara keduanya, pengukuran COD dapat digunakan untuk menetapkan

keuntungan yang lebih baik untuk rencana pengolahan, control dan operasional.

2.2.3 Ammonia (NH3)

Ammonia (NH3) adalah gas yang tidak berwarna, memiliki bau yang

merangsang. Ammonia (NH3) adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan

pertumbuhan mikroorganisme dan mengganggu proses desinpeksi dengan chlor

Ammonia (NH3) terdapat dalam larutan dan dapat berupa senyawa ion

ammonium atau ammonia.14

2.3 Dampak Air Limbah

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak

buruk bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Beberapa dampak buruk tersebut

sebagai berikut.15

2.3.1 Gangguan Kesehatan

Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan

penyakit bawaan air (water borne diseases).Selain itu di dalam air limbah mungkin

juga terdapat zat-zat berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan bagi makhluk hidup yang mengkonsumsinya.Adakalanya air limbah yang

tidak dikelola dengan baik juga dapat menjadi sarang vector penyakit (misalnya

nyamuk, lalat, kecoa dan lain-lain).

Page 30: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

15

Selain resiko yang disebabkan oleh mikroba, senyawa toksikpun dapat

menyebabkan kematian dan penderitaan manusia seperti kematian akibat keracunan

pestisida dalam air minum atau keracunan akibat logam berat.

2.3.2 Penurunan Kualitas Lingkungan

Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya : sungai dan

danau) dapat mengakibatkan pencemaran air permukaan tersebut. Sebagai contoh,

bahan organik yang terdapat dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat

menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terlarut (Dissolved Oxygen) di dalam

sungai tersebut. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan didalam air yang

membutuhkan oksigen akan merembes kedalam air tanah, sehingga menyebabkan

pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar maka kualitasnya akan menurun

sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai peruntukkannya.

2.3.3 Gangguan Terhadap Keindahan

Adakalahnya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu

kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu keindahan.Contoh yang sederhana

adalah air limbah yang mengandung pigmen warna yang dapat menimbulkan

perubahan warna pada badan air penerima.Walaupun pigmen tersebut tidak

menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, tetapi terjadi gangguan keindahan

terhadap badan air penerima tersebut.Kadang-kadang air limbah dapat juga

mengandung bahan-bahan yang bila terurai menghasilkan gas-gas yang berbau.Bila

air limbah jenis ini mencemari badan air, maka dapat menimbulkan gangguan

keindahan pada badan air tersebut.

Page 31: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

16

Air yang tercemar seringkali mengeluarkan bau yang sangat menusuk hidung

atau berubah warna menjadi hitam, coklat atau merah tergantung dari jenis

pencemaran yang ada. Keadaan ini akan mengganggu segi keindahan yang dipunyai

air.

2.3.4 Gangguan Terhadap Kerusakan Benda

Adakanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri

anaerobic menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat memprtcepat proses

perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (misalnya pipa saluran air limbah) dan

buangan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut maka biaya

pemeliharaannya semakin besar juga,dan berarti akan menimbulkan kerugian

material.

Lemak yang merupakan sebagian dari komponen air limbah mempunyai sifat

yang menggumpal pada suhu air normal, dan akan berubah menjadi cair apabila

berada pada suhu yang lebih panas. Lemak yang berubah benda cair pada saat

dibuang kesaluran air limbah akan menumpuk secara kumulatif pada saluran air

limbah karena mengalami pendinginan dan lemak ini akan menempel pada dinding

saluran limbah yang pada akhirnya akan menyumbat air limbah. Selain penyumbatan

dapat juga terjadi kerusakan pada tempat dimana lemak tersebut menempel yang

biasanya berakibat timbulnya kebocoran.

Page 32: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

17

2.4 Tinjauan Umum Tentang Rumah Sakit

2.4.1 Pengertian Rumah Sakit

Menurut Departemen Kesehatan RI (2010) Rumah Sakit adalah merupakan

suatu institusi pelayanan kesehatan terhadap individu pasien, keluarganya dan

masyarakat umum dengan inti pelayanan medik dari segi promotif, preventif, kuratif,

dan rehabilitative yang prosesnya secara terpadu agar mencapai pelayanan kesehatan

paripurna.16

Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelanggarakan upaya

pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan

gawat darurat, pelayanan medik dan non medik yang dalam melakukan proses

kegiatan hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial, budaya dan dalam

penyelanggaraan upaya dimaksud dapat mempergunakan teknologi yang di

perkirakan mempunyai potensi besar terhadap lingkungan.

Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan sebagai upaya untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu upaya

peningkatan kesehatan tidak hanya terdiri dari balai pengobatan dan tempat pabrik

dokter saja, tetapi juga ditunjang oleh unit-unit lainnya, seperti ruang operasi,

laboratorium, farmasi, administrasi, dapur, laundry, pengolahan sampah dan limbah,

serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

Disamping pelayanan pokok tersebut, seiring dengan perkembangan yang

terjadi selama ini, rumah sakit juga mengembangkan pelayanan komprehensif yaitu

dengan menyediakan pelayanan yang cepat, akurat, manusiawi, aman dan

Page 33: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

18

nyaman.Meskipun rumah sakit mempunyai pelayanan yang komprehensif namun

pada dasarnya lebih mengutamakan pada pelayanan penyembuhan dan pemulihan

yang bersifat darurat, akurat, dan kronis.

Selain itu rumah sakit juga dapat menimbulkan dampak negatif yang

menyebabkan tujuan utama rumah sakit sebagai penyelenggara asuhan pasien yang

berkualitas tinggi belum tercapai, dan akhirnya seringkali rumah sakit kehilangan

citranya dan berubah fungsi menjadi tempat yang memberikan kesan yang tidak

teratur, kotor, tidak nyaman dan berbahaya.

Salah satu prinsif sanitasi rumah sakit yang harus ditekankan adalah

pencegahan terjadinya infeksi nosokomia.Infeksi yang terjadi di rumah sakit akibat

infeksi silang (cross infection) maupun swa infeksi (self infection) infeksi silang

adalah timbulnya penyakit akibat adanya factor lingkungan (infeksi antara host,

agent, environment).Sedangkan swa infeksi adalah timbulnya penyakit atau makin

parahnya kondisi seseorang karena factor lingkungan.

Ada beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai resiko untuk mendapat

gangguan karena buangan rumah sakit.Pertama, pasien yang dating ke Rumah Sakit

untuk memperoleh pertolongan pengobatan dan perawatan Rumah Sakit.Kelompok

ini merupakan kelompok yang paling rentan.Kedua, karyawan Rumah Sakit dalam

melaksanakan tugas sehari-harinya selalu kontak dengan orang sakit yang merupakan

sumber agent penyakit.Ketiga, pengunjung atau pengantar orang sakit yang

berkunjung kerumah sakit, resiko terkena gangguan kesehatan akan semakin besar.

Keempat, masyarakat yang bermukim di sekitar Rumah Sakit, lebih-lebih lagi bila

Page 34: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

19

Rumah Sakit membuang hasil buangan Rumah Sakit tidak sebagaimana mestinya

kelingkungan sekitarnya akibatnya adalah mutu lingkungan menjadi turun

kualitasnya, dengan akibat lanjutnya menurunnya derajat kesehatan masyarakat

dilingkungabn tersebut. Oleh karena itu, Rumah Sakit wajib melaksanakan

pengelolaan buangan Rumah Sakit yang baik dan benar dengan melaksanakan

kegiatan sanitasi Rumah Sakit.

2.4.2 Fungsi Rumah Sakit

Rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut (Depkes RI, 2010) :

a. Melalui poli klinik diharapkan dapat memberikan pengobatan kepada

penderita dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitarnya.

b. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik penderita

maupun bukan penderita. Artinya dapat memberikan pelayanan kesehatan

baik pengobatan maupun bidang pencegahan.

c. Sebagai tempat penelitian bidang kesehatan.

d. Sebagai tempat latihan dan pendidikan tenaga medis atau perawat

termasuk paramedik.

2.4.3 Klasifikasi Rumah Sakit

Menurut Surat Keputusan Materi Kesehatan No.031 Tahun 1972 rumah sakit

diklasifikasikan atas beberapa tingkat yaitu16

:

Page 35: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

20

a. Rumah Sakit Type A

Rumah Sakit dimana ada pelayanan spesialis dan sub spesialistis, score pelayanan

adalah tingkat nasional dan selain sebagai tempat pelayanan kesehatan, juga

digunakan untuk pendidikan dokter spesialis.

b. Rumah Sakit Type B

Rumah Sakit dimana ada pelayanan spesialistis minimal 12 spesialistis, score

pelayanan adalah setingkat propinsi dan selain pelayanan kesehatan juga

digunakan untuk pendidikan dokter umum.

c. Rumah Sakit Type C

Adalah rumah sakit yang melaksanakan pelayanan paling sedikit 4 spesialis yaitu

: penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, kebidanan, kandungan, score pelayanan

adalah tingkat kabupaten.

d. Rumah Sakit Type D

Rumah Sakit dimana pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bersifat umum.

e. Rumah Sakit Type E

Rumah Sakit khusus baik dari penderita maupun penyakitnya, score pelayanannya

pada wilayah tertentu tergantung banyaknya penderita dan penyakit.

Page 36: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

21

2.5 Kerangka Teori

Bagan 2.1

Kerangka Teori

Gambaran Kualitas Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Sumatera Selatan Tahun 2019.

Rumah

Sakit

Limbah

Rumah Sakit

Limbah

Cair

Limbah

Padat

Limbah

Gas

Limbahnon

Klinis

Limbah

Klinis

Pengelolaan

Limbah

ParameterAir

Limbah :

1. BOD

2. COD

3. Suhu

4. pH

Parameter

Air Limbah

Page 37: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah observasional analitik dalam pendekatan

deskriftif untuk mengetahui gambaran kualitas air limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Sumatera Selatan Tahun 2019.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Sumatera Selatan pada tanggal 27 Mei sampai dengan tamggal 19 Juni Tahun 2019.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua air limbah yang berasal dari hasil

yang diteliti Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumatera Selatan.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini ditekankan pada dua titik yaitu titik I pada Inlet

instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang merupakan hasil gabungan berbagai

jenis air limbah pada tiap-tiap ruangan yang melakukan kegiatan di rumah sakit dan

titik II Outlet yang merupakan hasil buangan dari instalasi pengolahan air limbah.

22

Page 38: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

23

3.4 Kerangka Konsep

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Gambaran Kualitas Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Sumatera Selatan Tahun 2019

Proses

Pengolahan

Air Limbah

Kualitas Air

Limbah (inlet)

- BOD

- COD - Suhu

- pH

Kualitas Air

Limbah (Outlet)

- BOD

- COD

- Suhu

- pH

Parameter Air

Limbah Rumah

Sakit

Badan Air

1. Memenuhi syarat

2. Tidak Memenuhi Syarat

Page 39: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

24

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara

Ukur Alat Ukur

Hasil

Ukur

1 Kualitas Air

Limbah

(Inlet)

Semua buangan

berbentuk cairan

berasal dari kegiatan

Rumah Sakit sebelum

proses pengolahan air

limbah

Uji

Sampel

- Botol

- Incubator

- Alat Periksa

Oksigen

- Botol Oksigen

- Gelas

MS/TMS

2 Proses

pengolahan

air limbah

Suatu kegiatan yang

berfungsi untuk

membersihkan

limbah Rumah Sakit

- - MS/TMS

3 Kualitas Air

Limbah

(Outlet)

Semua buangan

berbentuk cairan

berasal dari kegiatan

Rumah Sakit setelah

proses pengolahan air

limbah

Uji

Sampel

- Pending tegak

- Batu Didih

- Pembakaran

Busen

- Pipet Ukur

MS/TMS

4 Parameter air

limbah rumah

sakit

(Sugiharto,

2011)

Standar atau batas

kadar yang diperoleh

kan bagi Rumah

Sakit sebelum

dibuang ke badan air

- - MS/TMS

Page 40: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

25

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Alat dan Bahan Serta Prosedur Kerja

1. Pengukuran BOD5

Alat :

a. Botol inkubasi Winker

b. Incubator 200 C atau 28

0 C

c. Peralatan untuk pemeriksaan oksigen terlarut

d. Botol Oksigen

e. Gelas

Bahan :

a. Pereaksi oksigen

b. Larutan MgSO4

Pereaksi untuk pembuatan air pengencer

a. Aquades

b. Larutan penyanggah atau Buffer phospat

c. Larutan CaC12 2, 75%

d. LARYTAN fEc13. 6H2O 0,025 %

Prosedur kerja :

a. Kedalam botol BOD5 yang berisi penuh dengan contoh air

ditambahkan 2 ml larutan MgSO4 dan 2 ml larutan pereaksi Oksigen

Page 41: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

26

b. Botol ditutup rapat lalu dikocok untuk pengendapan dan

penyempurnaan reaksi, larutan didiamkan selama lebihkurang 10

menit

c. Kemudian ditambahkan 1-2 ml larutan H2SO4 pekatdikocok hingga

larut

d. Larutanditirasi dengan thiosulfat 0,025 N sampai warna larutan

menjadi kuning muda

e. Tambahkan 1 ml larutan amylum kanji larutan menjadi warna biru

f. Penitrasian di lanjutkan sampai warna biru kuning catat ml titrasi

yangdigunakan

Perhitungan

( ) ( ) ( )

Keterangan :

DOS : DO segera (DO nol)

DO5 : DO5 hari

DO APS : Do air pengencer segera

DO AP5 : DO air pengencer 5 hari

P : Pengencer

Page 42: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

27

2. Pengukuran COD

Alat :

a. Pending tegak (kondensor)

b. Batu didih

c. Pembakaran Bunsen

d. Pipet ukur

Bahan :

a. Larutan K2Cr207

b. FAS 0,1 N

c. HgSO4

d. Reagen H2SO4 36 N

e. Feroin

f. AgSO4

Prosedur kerja :

a. Timbang HgSO4→ hijau biru menjadi coklat merah

b. Blanco diisi air suling, dikerjakan sama dengan air suling

Perhitungan :

( ( )

Page 43: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

28

Keterangan :

a : ml FAS yang digunakan untuk titrasi blanko

b : ml FAS yang digunakan untuk titrasi sampel

N : normality larutan

3.7 Pengumpulan Data

3.7.1 Data Primer

Yaitu untuk mendapatkan data primer ini dilakukan pemeriksaan sampel yang

diperoleh dari analisa sampel dengan menggunakan uji laboratorium.

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data yang telah ada pada arsip Rumah Sakit

Ernaldi Bahar Sumatera Selatan.

3.8 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara manual dengan

menggunakan alat bantu kalkulator dan Analisa data yang digunakan adalah data

yang telah diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium dianalisis secara deskriptif

dengan menggunakan tabel dan diuraikan dalam bentuk narasi kemudian selanjutnya

dibuat satu kesimpulan.

Page 44: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan

4.1.1 Pendahuluan

RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah dalam

menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam rangka

mewujudkan visi daerah yaitu “Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya

Saing Internasional”.

Untuk mencapai visi dan misi daerah Sumatera Selatan tersebut, RS Ernaldi

Bahar dituntut untuk mempunyai visi, misi dan strategi, sasaran, program kegiatan

yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategi RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan.

4.1.2 Data Identitas Rumah Sakit

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan

Tipe Rumah Sakit : Kelas A

Kode Rumah Sakit : 1671061

Dasar Operasional : Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor

437/KPTS/BPKAD/2016

29

Page 45: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

30

Tahun Pendirian : 13 Juli 1958

Luas Wilayah : Tanah : 100.300 m2

Bangunan : 28.378 m2

Status Kepemilikan : Pemerintah Provinsi

Nama Direktur : Dr. Hj. Yumidiansi F., M.Kes

Kapasitas Tempat Tidur : 250

VIP : 10

Kelas I : 38

Kelas II : 35

Kelas III : 151

UPIP (Non Kelas) : 16

Alamat Rumah Sakit : Jl. Tembusan Terminal Km 12 No.02

Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan

Alang-Alang Lebar Palembang.

Telpon Rumah Sakit : (0711) 5645126

Email Rumah Sakit : [email protected]

Website Rumah Sakit : www.rs-erba.go,id

Page 46: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

31

4.1.3 Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Ernaldi Bahar

No Bangunan Utama Ketersediaan

1 Ruang Administrasi Ada

2 Ruang Rawat Jalan :

- Klinik Tumbuh kembang anak dan remaja

Ada

- Klinik Jiwa dewasa Ada

- Klinik Psikogeriatri Ada

- Klinik gangguan mental organik Ada

- Klinik Psikologi Ada

- Klinik ketergantungan obat / Napza Ada

- Klinik spesialis lain Ada

- Klinik konseling Ada

3 Ruang Rekam medic Ada

4 IGD Ada

5 Ruang rawat inap 250 TT

6 Ruang tindakan Ada

7 Ruang Rehabilitasi Medik Ada

8 Ruang Rehabilitasi Mental dan Sosial Ada

9 Ruang Radiologi Ada

10 Ruang Farmasi Ada

11 Ruang Laboratorium Ada

12 Ruang komite medik dan komite keperawatan Ada

13 Dapur / Gizi Ada

14 Ruang Pemulasaraan Jenazah Ada

15 Ruang generator set Ada

16 IPAL Ada

17 Tempat pembuangan sampah sementara dan TPS B3 Ada

18 Gudang farmasi Ada

19 Gudang Barang Ada

20 Laundry Ada

21 IPSRS / Bengkel Ada

22 Ruang perpustakaan Ada

23 Ruang diklat Ada

24 Ruang pertemuan / Gedung Serbaguna Ada

25 Tempat ibadah Ada

Page 47: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

32

4.1.4 Sejarah Singkat

Rumah Sakit Ernaldi Bahar pada mulanya bernama Rumah Sakit Jiwa yang

didirikan pada tahun 1920 seperti tertuang dalam besluit tanggal 21 Mei 1920 No. 21

dari Burgelijke Geneeskuding Dienst, kemungkinan Besluit No 41 tanggal 25

Februari 1992 tentang personalia yang bertugas ditempat itu. Padatahun 1923

dibangun “Veroleechtehuiz” (rumah perawatan) pertama di Indonesia yaitu di Ujung

Padang dan Palembang. Rumah perawatan di Palembang terletak di Jln.Wirangga

Wiro Sentiko yang sekarang ditempati oleh Polisi Militer Kodam II Sriwijaya. Pada

tahun 1942 dipindahkan ke Baturaja kemudian dipindahkan lagi ke Kurungan Nyawa

Ogan Komering Ulu (OKU) yang dipimpin oleh R.R. Setiardjo.

Rumah Sakit Jiwa Palembang mulai dibangun tahun 1954-1955 dengan nama

Rumah Sakit Suka Bangun. Karena situasi keamanan saat itu maka sebagai bangunan

ditempati oleh Batalion Basis TNI AD, Setelah keadaan aman pada tahun 1957 mulai

dirintis berdirinya Unit pelayanan Kesehatan jiwa berupa : Poliklinik Penyakit Jiwa

san Syaraf yang dipimpin oleh Dr. Chasanah Goepito, dan secara resmi dibuka pada

tanggal 13 Juli 1958.

Berdasarkan surat Pimpinan Rumah Perawatan Sakit Jiwa Kurungan Nyawa

tanggal 4 Januari 1957 No. 10/20/A/ Rpsd dan tanggal 3 Juli 1958 No.

365/20/B/Rpsd/V/58 dan tanggal 24 Juli 1958 No 258/Peg/V/58 pegawai Rumah

Sakit Jiwa suka bangun dan Kurungan Nyawa dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa

Suka Bangun berdasarkan SK Menkes No.4287/PAL/1958 disertai mutasi 21 orang

pegawai rumah sakit kurungan nyawa. Pada tanggal 18 Agustus 1958 dilakukan

Page 48: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

33

peresmian oleh Kepala Bagian Penyakit Jiwa KEMENKES RI menjadi Rumah Sakit

Jiwa Suka Bangun yang dipimpin oleh Dr. Chasanah Goepito.

Selanjutnya sesuai perkembangannya Rumah Sakit Ernaldi Bahar yang

merupakan Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Provinsi Sumatera Selatan

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 9 Tahun 2001

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 9

tahun 2008, pasal 47 mempunyai wewenang menyelenggarakan tugas umum

pemerintahan di bidang kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan Jiwa sebagai

unggulan dan kesehatan dasar lainnya.

4.1.5 Visi

“Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sebagai Pusat Rujukan Pelayanan dan

Pendidikan Kesehatan Jiwa yang Prima dan Berdaya Saing Nasional”

4.1.6 Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan

tersebut, maka kemudian diterjemahkan dalam Misi RS.Ernaldi Bahar Provinsi

Sumatera Selatan, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan jiwa

2. Mengembangkan fasilitas pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa

4.2 Hasil Pemeriksaan Laboratoium

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang dan

Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL), dengan tujuan untuk

Page 49: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

34

memperoleh gambaran mengenai kualitas limbah cair Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Palembang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada bulan Juni 2019, maka

dapat diketahui data intlet, outlet pada air limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar dengan

parameter pemeriksaan yaitu BOD5, COD, Amonia dan PH, hasil dapat di lihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel. 4.1

Hasil Intlet pada air limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan

No Parameter Satuan Batas maksimum

Yang diperolehkan

Hasil Standar

1 TSS Mg/L 30 186 Melebihi baku mutu

2 pH - 6-9 4,15 Asam

3 BOD5 Mg/L 30 10,9 Memenuhi syarat

4 COD Mg/L 100 32 Memenuhi syarat

5 Amonia (NH3) Mg/L 10 0,05 Memenuhi syarat

*) : Terakreditasi

#) : Tidak ada satuan

4.3 Keadaan Intlet Limbah

Berdasarkan tabel di atas bahwa kadar TSS, PH, BOD5, COD, Amonia air

limbah di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan, dari hasil

pengukuran intlet air limbah dari Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan didapati konsentrasi TSS 186mg/l, PH 4,15mg/l, BOD5 10,9mg/l, COD

32mg/l, Amonia (NH3) 0,05mg/l. Nilai ini menunjukkan bahwa dari beberapa

parameter belum memenuhi syarat pH Asam.TSS melebihi baku mutu yang telah

Page 50: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

35

ditetapkan berdasarkan Peraturan Men.LHK RI No. 68 Tahun 2016 Tentang Baku

Mutu Air Limbah Domestik Tersendiri.

Tabel. 4.2

Hasil Outlet pada air limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar

Provinsi Sumatera Selatan

No Parameter Satuan Batas maksimum

Yang

diperolehkan

Hasil Standar

1 TSS Mg/L 30 268 Melebihi baku

mutu

2 pH - 6-9 6,80 Memenuhi syarat

3 BOD5 Mg/L 30 27,5 Memenuhi syarat

4 COD Mg/L 100 87 Memenuhi syarat

5 Amonia

(NH3)

Mg/L 10 0,14 Memenuhi syarat

*) : Terakreditasi

#) : Tidak ada satuan

4.4 Keadaan Outlet Limbah

Keadaan outlet air limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan yang didapat adalah konsentrasi TSS 268mg/l, PH 6,80mg/l, BOD5 27,5mg/l,

COD 87mg/l, Amonia (NH3) 0,14mg/l. dari hasil pemeriksaan air limbah menyatakan

bahwa konsentrasi TSS, PH, BOD5, COD dan Amonia (NH3) telah memenuhi syarat

baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Men.LHK RI No.68 Tahun

2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik Tersendiri.

Page 51: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

36

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa Rumah Sakit Ernaldi Bahar

provinsi sumatera selatan memiliki beberapa saluran pembuangan air limbah untuk

mengalirkan limbah ke kolam kontrol dan IPAL, sebelum dibuang ke saluran

perkotaan, oleh pada peneliti ini dilakukan pemeriksaan kualitas air limbah pada hasil

pembuangan dari kegiatan Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan,

dimana sampel yang diambil yaitu pada air limbah yang tidak mengalami pengolahan

(Intlet) dan air limbah yang telah mengalami pengolahan (Outlet) yang terlebih

dahulu sebelum dibuang ke saluran perkotaan. Adapun parameter yang di ukur adalah

TSS, PH, BOD, COD dan Amonnia (NH3) yang dilakukandi laboratorium Balai

Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).

Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar

Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan yang

telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Men.LHK RI No.68 Tahun 2016 Tentang

Baku Mutu Air Limbah Domestik Tersendiri.

Dari hasil pemeriksaan telah mengalami kesalahan pengambilan sampel

sehingga hasil Outlet lebih keruh dibandingkan Intlet, karna saat pengambilan sampel

Outlet bukan di pancuran atau limbah yang baru keluar tetapi pengambilan sampel

yang sudah bercampur dengan alam maka dari itu hasil Outlet lebih keruh dari pada

Intlet.

Page 52: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel air limbah

Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Konsentrasi intlet air limbah pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi

Sumatera Selatan TSS 186mg/l, PH 4,15mg/l, BOD5 10,9mg/l, COD 32mg/l,

Amonia (NH3) 0,05mg/l.

2. Konsentrasi intlet air limbah pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi

Sumatera Selatan TSS 268mg/l, PH 6,80mg/l, BOD5 27,5mg/l, COD 87mg/l,

Amonia (NH3) 0,14mg/l.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti hanya melihat gambaran kualitas limbah cair,

sehingga peneliti menyarankan peneliti selanjutnya untuk melanjutkan peneliti di

intlet air limbah agar dapat secara maksimal menurunkan kadar Ph dan TSS air

limbah Rumah Sakit. Sedangkan peneliti outlet air limbah agar dapat secara

maksimal menurutkan kadar TSS air limbah Rumah Sakit.

37

Page 53: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

38

5.2.2 Bagi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan

1. Diharapkan pihak Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan

dapat mengembangkan proses pengelolaan air sebelum masuk ke intlet unit

pengolahan air limbah sehigga semua parameter tetap memenuhi syarat tiap

tahunnya baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Men.LHK

RI No.68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik Tersendiri.

2. Diharapkan pihak Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan

lebih meningkatkan pengolahan air limbah sehingga hasil pengolahan air

limbah Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan selalu

memenuhi syarat baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan

Men.LHK RI No.68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

Tersendiri.

5.2.3 Bagi STIK Bina Husada

Bagi STIK Bina Husada Palembang diharapkan dapat meningkatkan sumber-

sumber bacaan baik buku kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan proses

pengolahan air limbah yang dapat digunakan untuk melengkapi dan menambah

pengetahuan tentang proses pengolahan air limbah yang dapat menunjang penelitian

selanjutnya.

Page 54: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

39

DAFTAR PUSTAKA

1. Ali Arsad, Kualitas limbah cair di rumah sakit umum, Pengolahan dan Penangan

Limbah Rumah Sakit, 2014

https://journal.unri.ac.id

2. Prehatin Trirahayu Ningrum, Gambaran Limbah Cair, Menurut WHO (Whold

Health Organization), 2014

https://jurnal.unej.ac.id.

3. Rahmat B, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair Rumah

Sakit, 2018, Depkes RI, 2011

https://Journal.unhas.ac.id.

4. Anwar Mallongi, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair

Rumah Sakit, 2018, Depkes RI, 2013

https://journal.unhas.ac.id.

5. Rahmat B, Anwar Mallongi, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD

Limbah Cair Rumah Sakit, Pedoman Sanitasi Rumah Sakit, 2018

https://journal.unhas.ac.id.

6. Metcalf and Eddy, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair

Rumah Sakit, Pengertian Limbah atau Buangan, 2011

https://journal.unhas.ac.id.

7. Anwar Mallongi, SKM.,MSc.,Ph.D, 2017 Dampak Limbah Cair Dari Aktifitas

Institusi.

cahyono,2012.

8. Anwar Mallongi, SKM.,MSc.,Ph.D, 2017 Dampak Limbah Cair Dari Aktifitas

Institusi.

mousab, dkk.2014.

9. Said, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair Rumah Sakit,

Limbah Rumah Sakit, 2012

https://journal.unhas.ac.id

10. Depkes RI, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair

Rumah Sakit, Pengertian Limbah Rumah Sakit, 2013

https://jounal.unhas.ac.id.

Page 55: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

40

11. Depkes RI, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair Rumah

Sakit, Komposisi Air Limbah Rumah Sakit, 2013

https://jounal.unhas.ac.id.

12. Kusnoputranto, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair

Rumah Sakit, Kegiatan Non Klinis, 2011

https://journal.unhas.ac.id.

13. Sugiharto, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair Rumah

Sakit, Limbah Anorganik, 2010

http://journal.unhas.ac.id.

14. Sugiharto, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair Rumah

Sakit, Pengertian BOD, 2011

http://journal.unhas.ac.id.

15. Ricki M.Mulia, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair

Rumah Sakit, Pengertian COD dan Amonnia, 2010

http://journal.unhas.ac.id.

16. Rahmat B, Anwar Mallongi, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD

Limbah Cair Rumah Sakit 2018 Dampak Dari Air Limbah, 2010

http://journal.unhas.ac.id.

17. Agustiani dkk, Studi Karakteristik dan Kualitas BOD dan COD Limbah Cair

Rumah Sakit, Tinjauan umum dari Rumah Sakit, 2010

http://journal.unhas.ac.id.

Page 56: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

LAMPIRAN

Page 57: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …
Page 58: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …
Page 59: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …
Page 60: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …
Page 61: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …

DOKUMENTASI

Page 62: GAMBARAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT ERNALDI …