21
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cacing Tanah Lumbricus Rubellus 2.1.1 Morfologi Cacing Lumbricus Rubellus Semua makhluk ciptaan Allah SWT dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lain baik itu dari morfologi maupun cara berjalan. Allah berfirman dalam Qs. An-Nur ayat 45 sebagai berikut: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs. An-Nur : 45) Pada ayat tersebut Allah menggolongkan hewan berdasarkan cara berjalannya. Jenis hewan pertama: hewan melata yang berjalan dengan perutnya, Jenis hewan yang kedua: hewan yang berjalan dengan dua kaki dan yang ketiga: hewan yang berjalan dengan empat kaki. Cacing termasuk pada golongan hewan melata yang berjalan dengan perutnya. Cacing tanah Lumbricus rubellus tergolong ke dalam hewan avertebrata (tidak bertulang belakang) sehingga sering disebut binatang lunak (Palungkun, 1999). Cacing tanah Lumbricus Rubellus ini bukan asli dari Indonesia melainkan dari Eropa, sehingga sering disebut cacing Eropa atau cacing introduksi. Di Indonesia, cacing ini disebut juga dengan nama cacing Jayagiri (Rukmana, 1999).

Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cacing Tanah Lumbricus Rubellus

2.1.1 Morfologi Cacing Lumbricus Rubellus

Semua makhluk ciptaan Allah SWT dapat dibedakan antara yang satu

dengan yang lain baik itu dari morfologi maupun cara berjalan. Allah berfirman

dalam Qs. An-Nur ayat 45 sebagai berikut:

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian

dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan

dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki.

Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha

Kuasa atas segala sesuatu”. (Qs. An-Nur : 45)

Pada ayat tersebut Allah menggolongkan hewan berdasarkan cara

berjalannya. Jenis hewan pertama: hewan melata yang berjalan dengan perutnya,

Jenis hewan yang kedua: hewan yang berjalan dengan dua kaki dan yang ketiga:

hewan yang berjalan dengan empat kaki. Cacing termasuk pada golongan hewan

melata yang berjalan dengan perutnya.

Cacing tanah Lumbricus rubellus tergolong ke dalam hewan avertebrata

(tidak bertulang belakang) sehingga sering disebut binatang lunak (Palungkun,

1999). Cacing tanah Lumbricus Rubellus ini bukan asli dari Indonesia melainkan

dari Eropa, sehingga sering disebut cacing Eropa atau cacing introduksi. Di

Indonesia, cacing ini disebut juga dengan nama cacing Jayagiri (Rukmana, 1999).

Page 2: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

9

Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanah Lumbricus rubellus

Menurut Rukmana (1999), panjang tubuh Lumbricus rubellus antara 8 cm –

14 cm dengan jumlah segmen antara 95 – 100 segmen. Warna tubuh bagian dorsal

cokelat cerah sampai ungu kemerah-merahan, warna tubuh bagian ventral krem,

dan bagian ekor kekuning-kuningan. Bentuk tubuh dorsal membulat dan ventral

memipih. Klitelium terletak pada segmen ke-27-32. Jumlah segmen pada

klitelium antara 6-7 segmen. Lubang kelamin jantan terletak pada segmen ke-14

dan lubang kelamin betina pada segmen ke 13. Gerakannya lamban dan kadar air

tubuh cacing tanah berkisar antara 70%-78%.

Secara umum cacing tanah memiliki lender, prostamium, tidak bergigi,

mengandalkan kulit sebagai alat pernafasan, bersifat hermaprodit biparental,

nocturnal, serta peka terhadap cahaya, sentuhan, getaran minyak dan deterjen.

(Palungkun, 1999). Cacing tanah Lumbricus rubellus diklasifikasikan oleh Hegner

dan Engemann (1968) sebagai berikut:

Dunia Animalia

Divisi Vermes

filum Annelida

kelas Oligichaeta

Ordo Opisthopora

Family Lumbricidae

Genus Lumbricus

Species rubellus

Page 3: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

10

2.1.2 Manfaat Cacing Lumbricus rubellus

Cacing jenis ini mempunyai peran yang penting bagi umat manusia. Selain

sebagai obat-obatan, cacing juga dijadikan campuran kosmetik, campuran dalam

makanan ternak seperti ayam, kambing, sapi dan banyak lagi (Azamagrotech,

2008). Cacing juga berperan sebagai dekomposer dan membantu pengolahan

tanah dan taman. Sebagai obat-obatan, cacing ini diyakini ampuh menyembuhkan

berbagai macam penyakit seperti tifus, demam, antitrombosis, hipotensi,

hiperlipidemia, diabetes, hipertensi, antipiretik, dan analgesik (Setiawan, 2008).

Pemanfaatan cacing tanah untuk antipiretik lebih aman karena komponen kimia

cacing tanah tidak menimbulkan efek toksik bagi manusia sehingga aman

dikonsumsi. Satu-satunya efek toksik cacing tanah adalah cacing tanah dapat

mengakumulasi logam berat yang ada pada tanah dalam tubuhnya. Cacing tanah

dapat menoleransi logam berat dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Dari hasil

pengujian kimia diketahui bahwa senyawa aktif sebagai antipiretik dari ekstrak

cacing tanah adalah golongan senyawa alkaloid (Sajuthi,dkk;2008).

2.1.3 Kandungan Senyawa Pada Cacing Tanah

Kandungan protein cacing tanah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan

kandungan lemaknya. Komposisi asam amino cacing tanah terdiri atas 9 asam

amino esensial dan 4 asam amino non esensial. Selain itu, cacing tanah juga

mengandung fosfor, kalsium, dan serat kasar. Table 1 menunjukkan komposisi

kandungan gizi pada cacing tanah (Palungkun, 1999).

Page 4: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

11

Tabel 2.1 Komposisi Kandungan Gizi pada Cacing Tanah

Zat Gizi Komposisi

Protein

Asam amino esensial

- Arginin

- Histidin

- Isoleusin

- Leusin

- Lisin

- Metionin

- Fenilalanin

- Treonin

- valin

Asam amino non esensial

- Sistin

- Glisin

- Serin

- Tirosin

Lemak

Serat kasar

Fosfor (P)

Kalsium (Ca)

64-76

4.13

1.56

2.58

4.84

4.33

2.18

2.25

2.95

3.01

2.29

2.92

2.88

1.36

7-10

1.08

1.00

0.55

Berdasarkan Palungkun (1999), dari berbagai hasil penelitian diperolah

data bahwa cacing tanah mengandung peroksidase, katalase, ligase, dan selulase.

Enzim-enzim ini sangat berkhasiat untuk pengobatan. Selain itu, cacing tanah juga

mengandung asam arachidonat yang dikenal dapat menurunkan panas tubuh yang

disebabkan oleh infeksi. Menurut beberapa sumber, tepung cacing tanah dapat

mengobati penyakit tifus karena mengandung beberapa senyawa aktif, diantaranya

enzim lysozyme ( Hegner, 2005), agglutinin (Cooper, 1985).

Kozak et. al. (2000) menyebutkan bahwa dalam tepung cacing tanah dapat

digunakan sebagai obat antipiretik (pengobatan demam), antipirin (obat pereda

sakit kepala), juga terdapat zat penawar racun (antidot), namun belum ada

identifikasi mengenai senyawa antidot tersebut. Penggunaan cacing tanah sebagai

Page 5: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

12

antipiretik karena adanya mekanisme penghambatan oksigen dari asam arakidonat

yang berperan dalam sistem homeostatik untuk mengontrol tingginya demam.

Dalam tubuh cacing tanah terdapat berbagai kandungan yang sangat bermanfaat

bagi manusia, diantaranya asam arakidonat yang berkhasiat untuk menurunkan

suhu tubuh yang demam akibat infeksi. Enzim lumbrokinase berkhasiat

membantu menurunkan penyakit tekanan darah tinggi, enzim selulase dan lignase

berkhasiat membantu proses pencernaan makanan, sedangkan enzim peroksidase

dan katalase berkhasiat membantu mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes

mellitus, kolesterol tinggi, dan reumatik. Hal ini diduga karena enzim katalase

dapat menghambat produksi darah sehingga dapat digunakan untuk menurunkan

rasa nyeri yang timbul pada penyakit-penyakit degeneratif tersebut (Watkins.

1999).

Berdasarkan dari penelitian Arifiyanti, larutan cacing tanah mempunyai

daya antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kemampuan

cacing tanah dalam menghambat pertumbuhan bakteri karena kandungan zat

antibakteri yang terdapat pada cacing tanah. Kandungan tersebut yaitu protein

yang sangat tinggi pada cacing tanah. Dengan hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi acuan oleh masyarakat dalam menggunakan obat berbahan alami.

2.1.4 Efek Farmakologis Cacing

Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti “smoke”, karena terjadi

penguapan panas tubuh serta gangguan kesadaran disebabkan demam yang tinggi.

Penularan penyakit ini hampir selalu terjadi melalui makanan dan minuman yang

tercemar oleh kuman tifoid. Penularan penyakit ini terjadi karena makanan dan

Page 6: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

13

minuman, urin atau feases manusia yang tercemar kuman tifoid. Kuman masuk ke

dalam tubuh bersama makanan atau minuman yang tercemar melalui lambung,

kelenjar limfoid, usus halus dan kemudian masuk ke dalam peredaran darah.

Bakteri tersebut masuk ke dalam peredaran darah berlangsung singkat, terjadi 1-3

hari tetapi belum menimbulkan gejala. Setelah akhir masa inkubasi 5-9 hari

bakteri tersebut melepaskan endotoksin, menyebar ke seluruh tubuh dan

menimbulkan gejala demam tifoid, penyebab demam tifoid adalah bakteri

Salmonella typhi (Wanenor, 2008).

2.2 Tinjauan tentang Bakteri Salmonella typhi

2.2.1 Morfologi Bakteri Salmonella typhi

Salmonella typhi (S typhi) adalah bakteri penyebab demam tifoid. Penyakit

ini sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan global, termasuk

Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand.

Angka kesakitan pertahun mencapai 157/100.000 populasi pada daerah semi rural

dan 810/100.000 populasi di daerah urban di Indonesia, dan dilaporkan adanya

kecenderungan untuk meningkat setiap tahun (Moehario, 2010).

Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah/2:26, Allah berfirman mengenai

penciptaan akhluk-makhluk kecil yang secara implisit dapat diartikan bahwa

bakteri termasuk di dalamnya,

Page 7: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

14

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk

atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka

mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi

mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini

untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang

disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang

diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-

orang yang fasik.” (Q.S Al-Baqarah/2: 26).

Lafadz Al-Quran banyak sekali perumpamaan yang tujuannya memperjelas

arti suatu perkataan atau kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

perkataan atau kalimat itu dengan sesuatu yang sudah dikenal dan dimengerti.

Terkait perumpamaan di atas, Salmonella typhi merupakan makhluk hidup

yang sangat kecil dari golongan bakteri berbentuk batang, bergerak, tidak

berspora, pada pewarnaan gram bersifat negatif, ukuran 1-3,5 μm x 0,5-0,8 μm,

besar koloni rata-rata 2-4 mm, mempunyai flagel peritrikh (Jawetz, 2001).

Fakultatif anaerob yang secara khas meragikan glukosa dan maltosa tetapi tidak

meragikan laktosa atau sukrosa, tidak berspora, punya flagella peritrih

(Budiyanto, 2002). Bakteri ini cenderung menghasilkan hidrogen sulfida. Menurut

John, et., al (1994), klasifikasi bakteri Salmonella typhi adalah:

Kingdom Protista

Kategori Besar I

Nama Kategori Eubacteria Gram Negatif

Grup 5

Nama Grup Bakteri Batang Gram Negatif Fakultatif Anaerob

Sub Grup I

Famili Eubacteriaceae

Genus: Salmonella

Spesies: Salmonella typhi

Page 8: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

15

Gambar 2.2 Morfologi Bakteri Salmonella typhi

(Edhi. S dan Damianus L, 2010).

2.2.2 Struktur dan Faktor Virulensi Bakteri Salmonella typhi

Gambar 2.3 Struktur dan Faktor Virulensi Bakteri Salmonella typhi

Faktor virulensi dan struktur bakteri Salmonella typhi adalah sebagai

berikut:

a. Siderophore

b. Enterotoxin (diarrehea)

c. Endotoxin in LPS layer (fever)

dinding sel yang utuh juga mengandung komponen-komponen kimiawi lain,

seperti asam tekoat, protein, polisakarida, lipoprptein, lipoporisakarida, yang

terikat pada peptidoglikan.

d. Antiphagocytic protein induced by oxyR

Page 9: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

16

e. O antigen (inhibits phagocyte killing)

f. Flagellum (motillity) H antigen (adherence, inhibits phagocyte killing)

Berdasarkan Pelczar dan Chan (2006), flagelum merupakan embel-embel

seperti rambut yang teramat tipis mencuat menembus dinding sel dan bermula dari

tubuh dasar. Flagelum menyebabkan motilitas (pergerakan) pada sel bakteri.

Flagelum terdiri dari tiga bagian: tubuh dasar, struktur seperti kait, dan sehelai

filamen panjang di luar dinding sel. Panjang flagelum biasanya beberapa kali

lebih panjang daripada selnya, misalnya 10-20 nm. Flagelum tersusun atas

subunit-subunit protein; protein ini disebut flegelin.

Gambar 2.6 Struktur Flagelum (Kusnadi, 2009).

Ada beberapa model penataan flagelum, yaitu monotrikus (flagelum

tunggal), lofotrikus (sekelompok flagela), amfitrikus (flagela baik tunggal maupun

sekelompok pada kedua ujung), peritrikus (dikelilingi oleh flagela). Salmonella

typhi memiliki flagela peritrikus.

g. Vi capsule antigen (inhibits host cell protein sythesis, calcium influx into host,

adherence)

Page 10: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

17

Kapsul bakteri penting artinya baik bagi bakterinya maupun organisme lain.

Bagi bakteri, kapsul merupakan penutup lindung dan juga berfungsi sebagai

gudang makanan cadangan. Kapsul bakteri-bakteri penyebab penyakit tertentu

menambah kemampuan bakteri tersebut untuk menginfeksi (Pelczar dan Chan,

2006).

h. Inv encoded surface appendage; adherence

i. Type 1 fimbriae (adherence)

Salmonella typhi memiliki embel-embel yang merupakan filamen namun

bukan flagela. Apendiks ini disebut pilus (jamak, pili) atau fimbria (jamak,

fimbriae), berukuran lebih kecil, lebih pendek, dan jumlahnya lebih banyak

daripada flegela. Pili hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron; tidak

berfungsi untuk pergerakan. Salah satu jenis, yang disebut pilus F (pilus seks),

berfungsi sebagai pintu gerbang bagi masuknya bahan genetik selama

berlangsungnya perkawinan antara bakteri. Beberapa pili berfungsi sebagai alat

untuk melekat pada berbagai permukaan. Hal ini membantu Salmonella typhi

melekatkan diri pada jaringan inang (Pelczar dan Chan, 2006).

2.2.3 Epidemologi

Menurut Nurhayati (2007), cara kerja Salmonalla typhi adalah sebagai

berikut:

a. Carrier

Setelah sub unit klinis, beberapa individu melanjutkan untuk

mempertahankan Salmonella dalam jaringan tubuh selama waktu yang bervariasi.

Page 11: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

18

Tiga persen typhoid yang bertahan menjadi carrier permanent, berada dalam

galbbladder, saluran biliary atau intestinum dan saluran urine.

b. Sumber infeksi

Sumber infeksi antara lain makanan dan minuman yang terkontaminasi

Salmonella typhi. Adapun sumber-sumbernya adalah sebagai berikut. Air

(kontaminasi tinja sering mengakibatkan epidemik yang eksplosif), susu dan

produk susu (kontaminasi oleh tinja dan pasteurisasi yang tidak sempurna atau

pembawa yang tidak benar), kerang (dari air yang terkontaminasi), telur (dari

unggas yang terinfeksi), daging atau produk daging (dari binatang yang terinfeksi

tinja hewan pengerat), penyalahgunaan obat (marijuana dan obat lain), pewarna

binatang (digunakan dalam obat, makanan, dan kosmetik), binatang peliharaan di

rumah (kura-kura, anjing, kucing, dan sebagainya).

2.2.4 Patogenitas Bakteri Salmonella typhi

Infeksi Salmonella typhi terjadi pada saluran pencernaan. Basil melakukan

adhesi dengan usus halus, kemudian masuk dalam sel epitelnya. Melalui

pembuluh limfe masuk ke peredaran darah sampai organ-organ terutama hati dan

limpa. Basil yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam hati dan limpa

sehingga organ-organ tersebut akan membesar disertai nyeri pada perabaan.

Kemudian basil masuk kembali ke dalam darah dan menyebar ke seluruh

tubuh terutama ke dalam kelenjar limfoid usus halus, menimbulkan tukak pada

mukosa di atas plaque peyeri. Tukak tersebut dapat mengakibatkan perdarahan

dan perforasi usus. Gejala demam disebabkan oleh endotoksin yang disekresikan

Page 12: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

19

oleh basil Salmonella typhi, sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan

oleh kelainan pada usus (Supardi dan Sukamto, 1999).

2.3 Tinjauan tentang Typhoid Fever

2.3.1 Definisi Typhoid Fever

Demam tifoid (typhoid fever) adalah penyakit infeksi akut yang biasanya

terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari,

gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.

2.3.2 Etiologi

Typhoid fever disebabkan oleh Salmonella typhi, basil gram negatif,

berflagel dan tidak berspora. Salmonella typhi memiliki 3 macam antigen, yaitu

antigen O (somatik berupa kompleks polisakarida), antigen H (flagel), dan antigen

Vi. Dalam serum penderita demam tifoid akan terbentuk antibodi terhadap ketiga

macam antigen tersebut (Supardi dan Sukamto, 1999).

2.3.3 Mekanisme Typhoid Fever

Demam (pyrogenik respons) disebabkan oleh endotoksin. Typhoid fever

disebabkan oleh endoktoksin Salmonella typhi. Ketika bakteri gram negative

tercerna oleh sel fagosit dan terdegradasi di vakuola, bagian lipopolisakarida

dinding sel bakteri terlepas. Endotoksin menyebabkan makrofag memproduksi

molekul protein kecil yang disebut interleukin-1 (IL-1) yang merupakan

endogenous pyrogen. Interleukin-1 (IL-1) diangkut oleh darah menuju

hyphothalamus yang merupakan pusat pengendali suhu tubuh yang berada di otak.

Interleukin-1 (IL-1) menginduksi hyphothalamus untuk melepaskan sejenis

lipid yang disebut prostaglandin, yang mengatur kembali pengimbang panas di

Page 13: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

20

hyphothalamus kepada temperatur yang lebih tinggi, hasilnya adalah demam

(Tortora, et. al., 2001 ).

2.4 Tinjauan Tentang Antibakteri

2.4.1 Definisi Antibakteri

Kata antibiotik diberikan pada produk metabolit yang dihasilkan suatu

organisme tertentu, yang dalam jumlah amat kecil bersifat merusak atau

menghambat mikroorganisme lain. Dengan perkataan lain, pada awalnya,

antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang

menghambat mikroorganisme lain (Pelczar dan Chan, 1988).

Asumsi atas perbedaan tipe mikroorganisme patogen yang dapat dirusak

oleh antibiotik disebut spectrum of antimicrobial activity. Hal ini menunjuk pada

dua ketegori, yaitu broad-spectrum antibiotic dan narrow-spectrum antibiotic.

Broad-spectrum antibiotic merupakan antibiotik yang dapat merusak beberapa

tipe bakteri, seperti halnya bakteri gram-positif dan gram-negatif.

Narrowspectrum antibiotic merupakan antibiotik yang dapat merusak segolongan

kecil tipe bakteri, misalnya hanya bakteri gram negatif (Betsy dan Keogh, 2005).

Obat antimikroba biasanya memiliki salah satu dari aksi antibiotik, yaitu

bacteriocidal (membunuh mikroba secara langsung) atau bacteriostatic

(menghambat pertumbuhan mikroba). Pada bacteriostasis, sistem pertahanan

tubuh inang semisal fagositosis dan produksi antibodi, biasanya membunuh

mikroorganisme (Tortora, et. al., 2001 )

Page 14: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

21

2.4.2 Aksi Obat Antimikroba

Mekanisme aksi zat antimikroba berdasarkan Tortora, et. al. (2001) adalah

sebagai berikut.

1. Hambatan Sintesis Dinding Sel

Dinding sel bakteri terdiri dari jaringan makromolekuler yang dinamakan

peptidoglikan. Peptidoglikan hanya ditemukan pada dinding sel bakteri. Penicillin

dan beberapa antibiotik yang lain menghambat sintesis peptidoglikan, sebagai

konsekuensi, kekokohan dinding sel melemah, yang terjadi kemudian adalah sel

mengalami lisis. Sel tubuh manusia tidak memiliki peptidoglikan, maka antibiotik

yang bekerja dengan cara menghambat sintesis peptidoglikan memiliki kadar

toksisitas yang rendah bagi sel inang.

2. Hambatan Sintesis Protein

Dikarenakan sintesis protein merupakan keadaan yang penting bagi setiap

sel, baik prokariotik maupun eukariotik, hal ini akan menampakkan

ketidaksamaan target bagi toksisitas yang selektif. Salah satu perbedaan diantara

sel prokariotik dengan eukariotik adalah pada struktur ribosomnya. Dimana sel

eukariotik memiliki ribosom 80 S dan sel prokariotik memiliki ribosom 70 S.

Perbedaan pada struktur ribosom menyebabkan suatu mekanisme toksisitas

selektif dari antibiotik yang mempengaruhi sintesis protein. Namun, mitokondria

(organel penting pada sel eukariotik) juga mengandung ribosom 70 S

sebagaimana dengan bakteri.

3. Merusak Membran Plasma

Page 15: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

22

Beberapa antibiotik, khususnya antibiotik polipeptida menyebabkan

perubahan permeabilitas membran plasma, perubahan ini menyebabkan hilangnya

metabolit penting dari dalam sel mikroba. Sebagai contoh, polymyxin B

menyebabkan kekacauan membran plasma dengan menyerang fosfolipid

membran. Dikarenakan membran plasma bakteri biasanya tidak memiliki sterol,

antibiotik macam ini tidak menyerang bakteri. Tetapi membran plasma sel hewan

mengandung sterol, maka antibiotik dengan aksi ini dapat bersifat toksik bagi sel

inang. Kebetulan membran sel hewan mengandung banyak kolesterol, dan sel

fungi mengandung banyak ergosterol,

maka antibiotik ini sangat efektif menyerang fungi.

4. Hambatan Sintesis Asam Nukleat

Beberapa antibiotik dapat mengganggu proses replikasi DNA dan

transkripsi pada mikroorganisme. Beberapa obat dengan tipe aksi seperti ini

memiliki kegunaan yang sangat terbatas, karena obat-obatan ini mengganggu

DNA dan RNA mamalia secara sempurna.

5. Hambatan Sintesis Metabolit Essensial

Aktivitas enzim pada suatu mikroorganisme bisa terhambat secara

kompetitif oleh suatu substansi (anti metabolit) yang sangat mirip dengan substrat

normal suatu enzim. Sebagai contoh adalah penghambatan kompetitif adalah

hubungan antara antimetabolit sulfanilamide (suatu obat sulfa) dan para

aminobenzoicacid (PABA). Pada beberapa mikroorganisme, PABA adalah

substrat bagi suatu reaksi enzimatis untuk memulai sistesis asam folat, suatu

vitamin yang berfungsi sebagai koenzim bagi sintesis purin dan pirimidin yang

Page 16: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

23

merupakan pembentuk asam nukleat dan beberapa asam amino. Dengan kehadiran

Sulfanilamide enzim yang biasanya mengubah PABA menjadi asam folat, malah

bergabung dengan obat yang berlawanan fungsi dengan PABA. Kombinasi ini

menghalangi sintesis asam folat dan menghentikan pertumbuhan mikroorganisme.

Karena manusia tidak memproduksi asam folat dari PABA (manusia memperoleh

PABA sebagai vitamin pada makanan yang dimakannya), sulfanilamide

menghalangi toksisitas selektif, sulfanilamide mengganggu mikroorganisme yang

mensintensis sendiri asam folatnya tapi sulfanilamide tidak berbahaya bagi sel

inang (manusia).

2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Zat Antimikroba

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas zat antimikroba antara lain adalah:

a. pH lingkungan

Nilai pH medium berpengaruh terhadap jenis mikroba yang tumbuh. Jasad

renik pada umumnya dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6. Kebanyakan bakteri

mempunyai pH optimum, yakni pH dimana bakteri tumbuh optimum, yaitu pH

6,5-7,5. Di bawah pH 5,0 dan di atas 8,5 bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik

(Jawetz, et. al., 1996).

b. Komponen-komponen perbenihan

Media yang digunakan harus sesuai dengan pertumbuhan bakteri (Jawetz dan

Adelberg, 1986).

c. Besarnya inokulum bakteri

Pada umumnya, makin besar inokulum bakteri, makin rendah kepekaan

mikroorganisme. Populasi bakteri yang besar akan lebih lambat dan kurang

Page 17: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

24

lengkap hambatannya daripada populasi kecil. Selain itu, kemungkinan timbulnya

mutan yang resisten lebih sering pada populasi besar (Jawetz dan Adelberg,

1986).

d. Masa Inkubasi

Makin lama waktu inkubasi, makin besar kemungkinan timbulnya mutan

yang resisten, semakin besar pula kemungkinan mikroorganisme yang paling

kurang peka untuk mulai berkembang biak sementara kekuatan obat berkurang

(Jawetz et. al., 1996).

e. Suhu

Masing-masing jasad renik memiliki suhu optimum dan maksimum untuk

pertumbuhannya. Hal ini disebabkan di bawah suhu minimum dan di atas suhu

maksimum, aktifitas enzim akan berhenti, bahkan pada suhu yang terlalu tinggi

akan terjadi denaturasi protein (Jawetz et. al., 1996).

f. Air dan kelembaban

Sel jasad renik memerlukan air untuk hidup dan berkembang biak.

Pertumbuhan jasad renik di dalam suatu bahan sangat dipengaruhi oleh jumlah air

yang tersedia. Selain merupakan bagian terbesar komponen sel (70% -80%), air

sangat dibutuhkan sebagai reaktan dalam berbagai reaksi biokimia. Tidak semua

air yang tersedia dapat digunakan oleh jasad renik. Pada umumnya untuk

pertumbuhan ragi dan bakteri diperlukan kelembaban yang tinggi di atas 85%

(Jawetz et. al., 1996).

Page 18: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

25

g. Nutrien dan media

Jasad renik heterotrof membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan

perkembangannya, yakni sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi,

dan faktor pertumbuhan, yaitu mineral dan vitamin. Nutrien tersebut dibutuhkan

untuk membentuk energi dan menyusun komponen-komponen sel (Jawetz et. al.,

1996).

2.5 Kajian Keislaman

Islam adalah agama untuk semesa alam yang selalu mengajarkan tentang

nilai-nilai kebaikan dan mengajak manusia untuk beribadah, berusaha dan

beramal yang dilandasi keimanan kepada Allah. Sebagai agama yang rahmatan

lil’alamin, islam mempuyai aturan-aturan atau hukum syari’at yang melindungi

agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Jiwa, jasmani dan akal sangat

erat dengan kesehatan, oleh karena itu ajaran islam sangat menganjurkan untuk

memelihara kesehatan jasmani dan kesehatan rohani (Mubarok, 2000).

Pepatah dalam islam mengatakan di dalam iman yang kuat terdapat jiwa

yang sehat dan tubuh yang kuat. Hal ini yang mendasari bahwa manusia bisa

menjaga kesehatannya yakni dengan cara menjaga kesehatan fisik dan jiwa yang

dilandasi dengan keimanan (Anwar, 2008).

Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini dalam

keadaan seimbang. Jika keseimbangan ini sudah hilang maka apa yang ada di

alam ini sudah tidak berfungsi dengan baik. Begitu juga tubuh kita diciptakan

Page 19: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

26

Allah dalam keadaan yang seimbang. Seperti firman Allah dalam surat Al-

infithar: 7-8:

"Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan

menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang

Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (Q.S Al- Infithar: 7-8)"

Pada ayat diatas jelas disebutkan bahwa Allah adalah yang menciptakan

manusia dalam keadaan sempurna dan menyusun tubuhnya juga dalam keadaan

seimbang. Penyempurnaan yang Allah berikan kepada manusia yang

membedakan dari makhluk lain adalah akal. Dengan adanya akal manusia dapat

selalu merenung, berfikir, menyibak segala sesuatu yang telah diciptakan oleh

Allah. Karena kelebihan akal yang dimilikinya, manusia bertugas sebagai khalifah

(pemimpin) di muka bumi ini. Manusia diharapkan mampu menjaga, melestarikan

serta memanfaatkan segala apa yang ada di bumi ini yang telah diciptakan oleh

Allah sebagai bentuk kekuasaan-Nya dan lambang rahmat bagi hamba-Nya.

Tentang kelebihan yang Allah berikan kepada manusia merupakan

konsekwensi agar manusia selalu berfikir dan merenungi atas segala ciptaan-Nya.

Dan mereka termasuk golongan Ulul Albab. Sebagaimana firman Allah dalam Al-

Qur’an surat Al-Imron ayat 190-191:

Page 20: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

27

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau

dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit

dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan

ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa

neraka (Al-Imron: 190-191)"

Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Ulul Albab

adalah orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun. Baik

dalam keadaan berdiri atau duduk bahkan dalam keadaan berbaring atau sedang

tidur, mereka tidak henti-hentinya memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi

serta isinya. Dan Allah tidak akan menciptakan apa yang ada dilangit dan di bumi

sebagai sesuatu yang sia-sia. Sudah seharusnya manusia sebagai satu-satunya

manusia Ulul Albab (berakal) merenung, berfikir dan mempelajarinya sebagai

suatu pelajaran.

Semua ciptaan Allah SWT dapat dibedakan antara satu dengan yang

lainnya baik dari morfologi maupun cara berjalan. Allah SWT berfirman dalam

QS. An-Nuur ayat 45 sebagai berikut:

"Dan Allah Telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan

itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang

sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang

dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS. An-Nuur

: 45)".

Pada ayat tersebut allah menggolongkan hewan berdasarkan cara berjalan

mereka. Jenis hewan pertama; hewan melata yang berjalan dengan perutnya, jenis

Page 21: Gambar 2.1 Morfologi Cacing Tanahetheses.uin-malang.ac.id/1016/5/04520006 Bab 2.pdf · Tifoid berasal dari bahasa Yunani yang berarti ... kalimat dengan membandingkan isi atau pengertian

28

kedua; hewan yang berjalan dengan 2 kaki, dan yang ke tiga; hewan yang berjalan

dengan 4 kaki. Contoh hewan yang berjalan dengan perutnya adalah cacing, ular,

kadal, ulat dan sebagainya; contoh hewan yang berjalan dengan 2 kaki

diantaranya adalah burung, ayam, manusia dan sebagainya. Cacing tanah

merupakan hewan yang berjalan dengan perutnya. Cacing tanah termasuk hewan

melata yang tidak memiliki kaki namun cacing tanah banyak manfaatnya dalam

dunia pengobatan dan juga dunia kecantikan. Hal ini membuktikan bahwasanya

segala ciptaan Allah tidaklah sia-sia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

penelitian tentang cacing yang dapat digunakan sebagai obat-obatan contohnya

obat typhus. Namun disisi lain banyak orang yang enggan mengkonsumsi cacing

dikarenakan cacing menjijkkan. Sedangkan dalam alqur’an hal yang menjijikkan

itu hukumnya haram. Akan tetapi hukum asal dari pada cacing adalah halal.

Dalam hadis dijelaskan “Apa-apa yang dihalalkan oleh Allah dalam

kitabNya (al-Qur’an) adalah halal, apa-apa yang diharamkan-Nya, hukumnya

haram, dan apa-apa yang Allah diamkan/ tidak dijelaskan hukumnya, dimaafkan”.

Untuk itu terimalah pemaafan-Nya, sebab Allah tidak pernah lupa tentang sesuatu

apa pun” (HR. Al-Hakim). “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan beberapa

kewajiban, maka janganlah kamu sia-siakan, menentukan beberapa ketentuan,

janganlah kamu langgar, mengharamkan beberapa hal, janganlah kamu rusak; dan

Allah tidak menjelaskan hukum beberapa hal karena kasih sayang kepadamu,

bukan karena lupa, janganlah kamu cari-cari hukumnya.” (HR. Turmuzi dan Ibn

Majah).