4
Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh dari bahan organik mati, maka fungi tersebut bersifat saprofit. (Pratiwi, 2008). Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2001).ISOLASIIII Setelah mikroba ditumbuhkan pada media agar tabung maupun cawan dan setelah inkubasi akan terlihat pertumbuhan bakteri dengan berbagai macam bentuk, ukuran, sifat, dan berbagai ciri khas yang lain. Ciri-ciri ini akan mengarahkan ke sifat-sifat mikroba tersebut pada media pertumbuhan, sehingga pengamatan morfologi ini sangat penting untuk diperhatikan (Schiegel, 1996). Pembuatan preparat kapang dengan metode slide culture dapat menghasilkan preparat kapang dengan struktur yang lebih lengkap dan utuh bila dibandingkan dengan preparat sederhana. Preparat denga metode slide culture dibuat dengan cara menumbuhkan kapang pada medium yang diletakkan pada kaca benda sehingga diperoleh struktur kapang yang utuh dan lengkap dengan semua bagian tubuh kapang, YG dapat digunakan untuk mendeskripsi dan mengidentifikasi kapang (Hastuti, 2007).

fungi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fungi Adalah Organisme Kemoheterotrof Yang Memerlukan Senyawa Organik Untuk Nutrisinya

Citation preview

Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh dari bahan organik mati, maka fungi tersebut bersifat saprofit. (Pratiwi, 2008). Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus (jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal = hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium, Jamak = mycelia) (Pelczar,2001).ISOLASIIII Setelah mikroba ditumbuhkan pada media agar tabung maupun cawan dan setelah inkubasi akan terlihat pertumbuhan bakteri dengan berbagai macam bentuk, ukuran, sifat, dan berbagai ciri khas yang lain. Ciri-ciri ini akan mengarahkan ke sifat-sifat mikroba tersebut pada media pertumbuhan, sehingga pengamatan morfologi ini sangat penting untuk diperhatikan (Schiegel, 1996). Pembuatan preparat kapang dengan metode slide culture dapat menghasilkan preparat kapang dengan struktur yang lebih lengkap dan utuh bila dibandingkan dengan preparat sederhana. Preparat denga metode slide culture dibuat dengan cara menumbuhkan kapang pada medium yang diletakkan pada kaca benda sehingga diperoleh struktur kapang yang utuh dan lengkap dengan semua bagian tubuh kapang, YG dapat digunakan untuk mendeskripsi dan mengidentifikasi kapang (Hastuti, 2007).

Secara morfologis jamur dapat ditentukan dengan melihat bentuk strukturnya menggunakan mikroskop, dengan demikian identifikasi dan klasifikasi dapat ditentukan, secara visual jamur dilihat seperti kapas atau benang berwarna/tidak berwarna yang disebabkan karena adanya miselia dan spora. Miselia terbentuk dengan adanya nifa, baik yang bersepta atau tidak bersepta. Jamur terbagi menjadi beberapa familia antara lain Moniliaceae (aspergillus, phenicilium, trichothecium, geotrichum, monilia, sporatrichum, botrytis, dll), dematiaceae (cladosporium, helminthosporium, dll). Dan tuberculariaceae (fusarium) (Kusnadi, 2003).

Amilum merupakan karbohidrat yang masuk dalam jenis polisakarida. Polisakarida merupakan makromolekul, polimer dengan beberapa monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan yang nantinya ketika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Kemampuan untuk memanfaatkan gula atau unsur yang berhubungan dengan konfigurasi yang berbeda dari glukosa merupakan hasil kemampuan organisme untuk mengubah substrat menjadi perantara-perantara sebagai jalur untuk fermentasi glukosa (Sukarminah, 2010).Kemampuan untuk menghidrolisis amilum menjadi glukosa, maltosa, dan dekstrin karena mempunyai enzim amilase. Amilum tidak dapat langsung digunakan, sehingga bakteri harus menghidrolisis amilum terlebih dahulu menjadi molekul sederhana dan masuk ke dalam sel (Sukarminah, 2010).

Fungsi uji positif hidrolisis amilum pada bakteri ditandai dengan tampaknya area jernih di sekitar pertumbuhan bakteri yang digoreskan. Adanya daerah jernih tersebut disebabkan eksoenzim dan organisme menghidrolisis amilum dalam medium agar. Fungi atau bakteri memproduksi -amilase sehingga mampu menguraikan amilum dengan eksoenzim amilolitik tersebut amat luas antara mikroorganisme, diantaranya bakteri Bacillus macerans, Bacillus polimexa, dan Bacillus subtilis (Sukarminah, 2010).Indikator yang digunakan pada uji amilolitik ini adalah yodium. Yodium 1% diteteskan tepat di atas koloni. Tujuan penetasan larutan yodium 1% diberikan untuk membuktikkan apakah bakteri yang tumbuh pada media adalah bakteri amilolitik. Pati yang tidak terhidrolisis akan membentuk warna biru dengan yodium yang menunjukkan tidak terdapatnya enzim amilase yang dihasilkan oleh bakteri selain bakteri amilolitik. Pati yang terhidrolisis di sekeliling koloni akan terlihat areal bening, sebagai akibat aktivitas enzim amilase. Warna jernih tersebut mengindikasikan bahwa pati atau amilum sudah terhidrolisis oleh eksoenzim pada bakteri. Menurut Fardiaz (1992) warna jernih atau bening pada sekeliling bakteri setelah ditambahkan iodium disebabkan karena amilum tidak dapat bereaksi lama dengan iodium. Areal berwarna coklat kemerahan di sekeliling koloni menunjukkan hidrolisis sebagian terhadap pati.